Tag: Xi Jinping

  • Prabowo hingga Xi Jinping Hadiri KTT APEC di Korea Selatan

    Prabowo hingga Xi Jinping Hadiri KTT APEC di Korea Selatan

    Sejumlah pemimpin negara juga tampak menghadiri KTT APEC. Mulai dari, Perdana Menteri (PM) Singapura Lawrance Wong, PM Malaysia Anwar Ibrahim, PM Kanada Mark Carney, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, hingga Presiden China Xi Jinping.

    Kehadiran Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk terus berperan aktif dalam mendorong kerja sama ekonomi kawasan Asia-Pasifik yang inklusif dan berkelanjutan.

    Pada rangkaian KTT APEC hari ini, Prabowo bersama para pemimpin anggota APEC lainnya akan mengikuti sesi pertama APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM).

    Sesi ini mengangkat tema “Towards a More Connected, Resilient Region and Beyond” yang menyoroti pentingnya memperkuat konektivitas, ketahanan ekonomi, dan kolaborasi lintas kawasan.

    Dalam sesi ini, Prabowo diagendakan untuk menyampaikan pandangan dan gagasan Indonesia mengenai langkah-langkah strategis untuk membangun kawasan Asia-Pasifik yang saling terhubung, berinovasi, dan sejahtera.

    Kehadiran Presiden Prabowo dalam KTT APEC 2025 memiliki makna strategis mengingat forum ini merepresentasikan sekitar 60 persen produk domestik bruto (PDB) dunia dan lebih dari sepertiga populasi global.

    Konferensi ini menjadi wadah penting bagi Indonesia untuk memperkuat peran dalam pertumbuhan ekonomi kawasan. Turut mendampingi Prabowo dalam sesi pertama AELM yakni Menteri Luar Negeri, Sugiono.

     

  • Lengkap 4 Halaman! Hasil Trump ke Asia: Malaysia-Jepang-Korsel-China

    Lengkap 4 Halaman! Hasil Trump ke Asia: Malaysia-Jepang-Korsel-China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah melakukan kunjungan kerja luar negeri terpanjang dalam sembilan bulan masa jabatannya. Meski, di dalam negeri, ia menghadapi kondisi ekonomi yang kompleks dan penutupan (shutdown) pemerintahan yang berkepanjangan.

    Para pemimpin dunia menghujaninya dengan hadiah dan perlakuan istimewa selama lawatannya yang singkat ke tiga negara di Asia, Malaysia, Jepang dan Korea Selatan (Korsel). Puncaknya, ia pun bertemu dengan Presiden China Xi Jinping, di Busan, yang sepertinya mengindikasikan adanya “gencatan senjata” perang dagang kedua negara.

    Lalu apa saja lengkapnya? Berikut rangkuman CNBC Indonesia, Jumat (31/10/2025).

    Trump mengunjungi Malaysia sebagai negara pembuka kunjungan kenegaraan, 26 Oktober, di sela-sela KTT ASEAN. Dalam waktu enam jam mendarat di Kuala Lumpur, Trump mengumumkan perjanjian perdagangan dengan empat negara, bertemu dengan para pemimpin regional, dan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, yang mengatakan tim mereka akan segera memulai pembahasan tarif

    Trump menjadi saksi dalam kesepakatan perdamaian lebih luas antara Kamboja dan Thailand. Dalam sebuah upacara di Kuala Lumpur, Trump, mengatakan bahwa perjanjian tersebut menunjukkan upaya pemerintahannya untuk mencapai perdamaian “di setiap kawasan di manapun ia bisa melakukannya”.

    “Pemerintahan saya segera mulai bekerja untuk mencegah konflik meningkat,” kata Trump di sela-sela penandatanganan yang bertema “Delivering Peace” tersebut.

    Di Malaysia, sebenarnya para negosiator perang dagang AS dan China bertemu. Ini untuk mencegah eskalasi lebih lanjut pasca Trump mengancam menaikkan tarif ke beijing hingga 100% karena kebijakan pembatasan mineral kritis logam tanah jarang (rare earth) China.

    Para negosiator AS mengatakan pertemuan tersebut telah membangun “kerangka kerja yang sukses”. Ini penting untuk memuluskan pertemuan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping di KTT APEC di Korea Selatan (Korsel), 30 Oktober.

    “Saya pikir kita akan mencapai kesepakatan dengan Tiongkok,” kata Trump kepada para wartawan, sementara negosiator perdagangan utama Beijing, Li Chenggang, mengatakan konsensus awal telah dicapai setelah “konsultasi yang sangat intensif”.

    Dalam beberapa jam setelah mendarat di Malaysia, Trump dan Gedung Putih telah mengumumkan enam perjanjian perdagangan dengan empat negara. Beberapa di antaranya di luar dugaan, termasuk kesepakatan yang melibatkan rare earth dengan Thailand dan Malaysia, di tengah tekanan China.

    Malaysia setuju untuk tidak melarang atau memberlakukan kuota ekspor mineral penting atau unsur tanah jarang ke AS. Namun keduanya tidak merinci apakah janji Malaysia berlaku untuk logam tanah jarang mentah atau olahan.

    Trump juga mengumumkan kerangka kerja terperinci menuju kesepakatan perdagangan yang lebih luas dengan Kamboja dan Thailand. Sementara Gedung Putih mengatakan kesepakatan telah dicapai dengan Vietnam untuk memungkinkan eksportir di kedua negara mendapatkan akses “yang belum pernah terjadi sebelumnya” ke pasar masing-masing.

    “Pesan kami kepada negara-negara Asia Tenggara adalah bahwa Amerika Serikat 100% bersama Anda dan kami bermaksud untuk menjadi mitra yang kuat untuk banyak generasi,” kata Trump.

    Dalam sebuah keterangan Gedung Putih, AS akan mempertahankan tarif sebesar 19% untuk sebagian besar ekspor dari Malaysia, Thailand, dan Kamboja, sementara tarif 20% untuk Vietnam juga akan dipertahankan. Dalam semua perjanjian, tarif tersebut dapat dihapuskan jadi 0% untuk produk-produk tertentu.

    Trump juga melakukan pertemuan dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva di Malaysia. Disebut bahwa Lula akan berupaya menurunkan tarif 50% yang diberlakukan oleh Washington atas barang-barang Brasil di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan.

    Dalam sebuah unggahan di X, setelah bertemu dengan Trump, ia mengatakan tim dari kedua negara “akan segera bertemu”.

    Berbicara bersama Lula, Trump menyatakan keyakinannya untuk mencapai “beberapa kesepakatan yang cukup baik bagi kedua negara”.

    Timor Leste menjadi anggota ke-11 ASEAN, Minggu. Ini setelah penantian selama 14 tahun.

    Timor-Leste, negara berpenduduk 1,4 juta jiwa ini termasuk di antara negara-negara termiskin di Asia dan berharap mendapatkan keuntungan dari integrasi ekonominya yang masih berkembang. Ekonomi Timor Leste sendiri terdata US$2 miliar (Rp 33 triliun) hanya mewakili sebagian kecil dari PDB kolektif ASEAN yang mencapai US$3,8 triliun.

    “Ini bukan hanya mimpi yang terwujud, tetapi juga penegasan yang kuat atas perjalanan kami,” ujar Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao.

    Setelah Malaysia, Trump melakukan kunjungan ke Jepang bertemu dengan PM Sanae Takaichi. Kunjungan Trump masih bagian dari rangkaian lawatan di Asia, KTT ASEAN di Malaysia dan KTT APEC di Korsel.

    Kunjungan Presiden AS tersebut merupakan ujian diplomatik besar bagi Takaichi, yang baru menjabat selama seminggu. Namun trump tampak senang dengan hasil yang didapat.

    Lalu apa saja yang dilakukan? Berikut rangkumannya:

    1.Hadiah Nobel Perdamaian untuk Trump

    Dalam kunjungan ke Jepang Takaichi tak henti-henti memuji Trump. Ia mengatakan sangat terkesan dan menyebutnya zaman emas.

    “Saya sangat terkesan dan terinspirasi oleh Anda,” ujar Takaichi kepada Trump saat mereka bertemu, “dikutip AFP.

    “Zaman keemasan baru bagi aliansi Jepang-AS,” tambahnya.

    Takaichi juga mengumumkan dalam kunjungan tersebut bahwa ia akan menominasikan Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian. Sejak kembali ke Gedung Putih untuk masa jabatan keduanya pada bulan Januari, Trump telah berulang kali menegaskan bahwa ia pantas menerima hadiah tersebut atas perannya dalam menyelesaikan berbagai konflik.

    2.Diplomasi Topi Bisbol

    Diplomasi Takaichi cukup menarik saat kedatangan Trump. Ia menggunakan bisbol dan topi bisbol, untuk menarik hati Trump.

    Semula ia menyinggung kesukaannya dengan bisbol ke Trumo saat menjelaskan bahwa ia sedang menonton pertandingan World Series, yang juga menampilkan pemain bintang Jepang, Shohei Ohtani. Keduanya pun menandatangani topi hitam bertuliskan “Jepang kembali”, yang mengingatkan pada topi kampanye Trump, “Make America Great Again”.

    3.Politik Daging Sapi AS

    Jepang juga apik dalam mengambil hati Trump di sektor makanan. Menu makan siang pertemuan, mampu diramu secara apik oleh Tokyo, yang cermat memadukan produk AS dengan bahan-bahan Jepang.

    Sebagai hidangan pembuka, para tamu disuguhi “risotto keju beras AS dengan ayam”. Sementara hidangan utama adalah “steak strip New York dengan saus dan sayuran hangat dari kota Nara di Jepang selatan”, kampung halaman Takaichi.

    Jadi, demi Trump, Jepang tak menyajikan makanan tradisional. Tetapi dibuat khusus untuk menarik minat sosok 79 tahun itu, merujuk produk pertanian Amerika dan dukungannya bagi para petani AS, di Jepang.

    4.Belanja Pertahanan Naik 2%

    Trump selama bertahun-tahun mengeluh bahwa sekutu AS di Asia, termasuk Jepang, tidak cukup membelanjakan dana untuk pertahanan mereka sendiri. Ia bahkan mendesak mereka untuk membayar lebih untuk kehadiran militer AS di wilayah mereka.

    Beberapa hari sebelum kedatangan Trump, Takaichi mengatakan kepada parlemen Jepang bahwa target Tokyo untuk membelanjakan 2% dari produk domestik bruto (PDB) untuk pertahanan akan tercapai tahun fiskal sekarang. Ini setahun lebih awal dari yang direncanakan.

    Jepang juga telah berkomitmen untuk memperoleh kemampuan serangan balik termasuk rudal jelajah Tomahawk dari AS. Hal itu bagian dari kontrak yang ditandatangani pada Januari 2024.

    5.Kesepakatan Pasokan Mineral Penting dan Tanah Jarang (rare earth)

    Tokyo menandatangani kesepakatan penting dengan Washington untuk “mengamankan” pasokan mineral penting dan tanah jarang (rare earth). Berdasarkan perjanjian tersebut, AS dan Jepang akan “bersama-sama mengidentifikasi proyek-proyek yang menarik untuk mengatasi kesenjangan dalam rantai pasokan mineral penting dan tanah jarang”.

    Hal ini terjadi di saat AS berupaya meningkatkan akses ke mineral penting dengan China yang memperketat kontrol terhadap tanah jarang. Ekonomi terbesar kedua di dunia ini secara virtual memonopoli rare earth, yang penting untuk segala hal mulai dari peralatan rumah tangga hingga mobil, energi, dan bahkan senjata.

    6.Perjanjian Kerja Sama Lain

    Perjanjian kerja sama lainnya ditandatangani pada hari Selasa antara Tokyo dan Washington di bidang pembuatan kapal. Sebuah sektor di mana Jepang dan negara tetangganya, Korsel juga sedang berupaya untuk menantang dominasi China.

    7.Hadiah Bola Golf Emas buat Trump

    Takaichi memiliki kartu AS lain yang ia simpan. Yakni hubungannya dengan mentornya, mantan perdana menteri Shinzo Abe, yang dibunuh pada tahun 2022 dan menjadi dekat dengan Trump selama masa jabatan pertamanya.

    Ia berterima kasih kepada Trump atas “persahabatan abadi” dengan Abe dan kemudian menghadiahkannya sebuah tongkat golf yang digunakan oleh mendiang perdana menteri tersebut. Olahraga ini merupakan hasrat bersama Trump dan Abe, dan keduanya bertemu beberapa kali di lapangan golf.

    Presiden AS pun juga bertemu dengan janda politisi tersebut, Akie Abe. Tokyo juga memberikan bola golf berlapis emas ke Trump.

    Hal 3>>>> Korsel

    Korsel menjadi penutup perjalanan Trump. Meskipun tak menghadiri KTT APEC, sejumlah hal penting diputuskan Trump di Korsel, termasuk bertemu dengan Xi Jinping.

    Lalu apa saja yang Trump dapatkan?

    1.Diberi Mahkota Emas

    Korsel menyambut Trump pada hari Rabu dengan replika mahkota emas dan menganugerahinya “Grand Order of Mugunghwa”, penghargaan tertinggi negara itu. Kantor Presiden Korsel Lee Jae Myung mengatakan penghargaan diberikan sebagai pengakuan atas peran Trump sebagai “pembawa perdamaian” di semenanjung Korea.

    Penghargaan Grand Order of Mugunghwa dinamai sesuai bunga nasional Koreel, kembang sepatu merah muda. Trump merupakan Presiden AS pertama yang menerima penghargaan tersebut.

    “Saya ingin memakainya sekarang juga,” kata Trump saat menerima penghargaan gemerlap tersebut.

    2.Pangkas Tarif Korsel 15%

    Trump resmi memangkas tarif impor Korsel menjadi 15%. Trump menyebutnya sebagai “perjanjian dagang yang penuh dan menyeluruh”.

    Keringanan tarif diumumkan sehari sebelum tenggat waktu 1 Agustus yang ditetapkan pemerintah AS bagi negara-negara mitra dagang, untuk mencapai kesepakatan atau menghadapi tarif lebih tinggi. Perlu diketahui, Korsel sebelumnya terancam dikenai taris 25%.

    Tarif 15% ini akan berlaku untuk mobil dan semikonduktor. Tapi baja dan aluminium tetap dikenai tarif 50%.

    3.Korsel Investasi Besar di AS

    Bukan hanya itu, Korsel juga berjanji akan melakukan investasi senilai US$ 350 miliar ke berbagai sektor di AS. Sekitar US$ 150 miliar akan difokuskan untuk mendukung pembangunan kapal dan kapal perang AS.

    Selain itu, Korsel juga akan berkomitmen di industri mobil listrik, semikonduktor serta baterai kendaraan. Sebelumnya Trump sempat mengancam menarik pasukan AS dari Seoul.

    4.Beras dan Daging Sapi

    Meski demikian, Korsel tetap bisa mempertahankan tertutupnya keran impor bagi beras dan daging sapi AS. Negeri Ginseng menolak pembukaan karena dinilai dapat mengancam keberlangsungan pertani lokal.

    5.Uji Coba Nuklir

    Dalam kunjungan ke Korsel Trump secara mendadak memerintahkan dimulainya kembali uji coba senjata nuklir. Langkah ini belum pernah diambil Washington sejak lebih dari tiga dekade lalu.

    Pengumuman Trump yang disampaikan melalui media sosial, sesaat sebelum pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan, langsung mengguncang komunitas internasional.

    “Karena negara-negara lain sedang menguji programnya, saya telah menginstruksikan Departemen Perang untuk mulai menguji senjata nuklir kami secara setara,” tulis Trump di platform Truth Social, dikutip AFP.

    6.Batal Bertemu Kim Jong Un

    Trump batal bertemu Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un di sela-sela perjalanannya ke Seoul. Alasan utama batalnya pertemuan tersebut karena Trump sangat sibuk, meski menyatakan mungkin dia akan kembali ke Asia untuk bertemu Kim.

    “Saya punya hubungan yang baik dengan Kim Jong Un,” tuturnya di dalam Air Force One menuju AS.

    Halaman 4>>> Pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping

    Trump memang tidak mengunjungi China. Namun Trump bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela kunjungan keduanya di Korsel.

    Pertemua berlangsung di Busan, sekitar satu jam 40 menit. Lalu apa saja hasilnya?

    1. AS Pangkas Tarif Impor China 10%

    Trump mengumumkan bahwa Amerika akan menurunkan tarif impor dari China dari 57% menjadi 47% alias dipangkas 10%. Ia menyebut langkah ini sebagai hasil langsung dari kesepakatannya dengan Xi Jinping.

    “Saya telah setuju untuk menurunkan tarif sebesar 10%. Itu langkah besar,” kata Trump.

    “Kami juga mengurangi tarif fentanil dari 20% menjadi 10% karena Presiden Xi berjanji akan bekerja sangat keras menghentikan aliran zat berbahaya itu,” tambah Trump menekankan bahwa kebijakan baru ini akan “berlaku segera” dan menjadi sinyal positif bagi dunia usaha.

    “Saya pikir Anda akan melihat tindakan nyata dari pihak China. Xi sangat serius dalam hal ini,” ujarnya lagi menegaskan bahwa penurunan tarif bukan bentuk kelemahan.

    “Kami tetap tegas, tapi kami juga tahu kapan waktunya membuka pintu,” tambahnya. “Kesepakatan ini baik untuk ekonomi dunia dan bagi para pekerja Amerika.”

    2. China Tunda Pembatasan Ekspor Tanah Jarang

    Dalam isu sumber daya strategis, Beijing setuju menunda pembatasan ekspor mineral tanah jarang selama satu tahun. Trump menyebut hasil ini sebagai “kemenangan besar” bagi industri teknologi dan energi bersih AS.

    “China telah setuju untuk melanjutkan aliran tanah jarang, mineral kritis, dan magnet secara bebas,” kata Trump di platform Truth Social.

    “Ini sangat penting untuk pabrik mobil listrik, semikonduktor, dan komputer kita.”

    Menurutnya, langkah ini memberi waktu bagi AS untuk memperkuat rantai pasokan domestik.

    “Kami akan memanfaatkan tahun ini untuk memperkuat kerja sama dengan Australia, Jepang, dan negara Asia lainnya agar tidak terlalu bergantung pada satu sumber,” tegas Trump.

    3. China Kembali Beli Kedelai dari AS

    Trump juga mengumumkan kabar baik bagi sektor pertanian AS. Xi Jinping setuju untuk kembali membeli produk pertanian Amerika, termasuk kedelai, sorgum, dan hasil tani lain yang selama ini tertahan akibat perang dagang.

    “Kami sepakat dalam banyak hal. China akan membeli kedelai dan produk pertanian lainnya dalam jumlah besar, dimulai segera,” kata Trump.

    Menteri Keuangan AS Scott Bessent menjelaskan bahwa China akan membeli 12 juta ton kedelai hingga akhir tahun. Lalu 25 juta ton per tahun selama tiga tahun ke depan.

    “Ini kemenangan besar bagi petani kita,” ujarnya kepada Fox Business.

    4. Isu Nuklir Bayangi Pertemuan

    Sebelum bertemu Xi, Trump membuat kejutan dengan mengumumkan rencana melanjutkan uji coba senjata nuklir AS. Ia mengatakan keputusan itu diambil untuk menjaga keseimbangan kekuatan global.

    “Saya sangat tidak suka melakukannya, tapi saya tidak punya pilihan,” tulis Trump di Truth Social.

    “Rusia dan China telah mengembangkan sistem baru, dan Amerika Serikat tidak akan tertinggal,” katanya.

    Namun, ia menegaskan bahwa langkah itu tidak berkaitan langsung dengan Xi Jinping. Ini diutarakan terpisah, saat bersama wartawan di Air Force One.

    “Itu tidak ada hubungannya dengan China,” ujarnya ketika ditanya wartawan.

    “Kami hanya memastikan Amerika tetap yang terkuat di dunia.”

    Trump juga menepis anggapan bahwa kebijakan tersebut akan memperburuk hubungan dengan Beijing. Ia mengatakan Xi Jinping memahami posisi kami.

    “Dia pemimpin yang sangat cerdas, dan dia tahu bahwa kekuatan adalah bentuk stabilitas,” katanya.

    5.Perang Rusia-Ukraina

    Sebaliknya, kedua pemimpin menyinggung perang Rusia-Ukraina. Trump mengatakan mereka sepakat bahwa kedua belah pihak terkunci dan akan bekerja sama untuk melihat apakah AS dan China bisa membantu menyelesaikannya.

    “Kami tidak membahas minyak Rusia secara spesifik, tetapi kami berbicara tentang stabilitas global. Xi tahu bahwa perang tidak baik bagi siapa pun,” ujar Trump.

    “Saya pikir Presiden Xi dan saya memiliki hubungan yang kuat. Kami berdua ingin melihat dunia yang makmur, bukan dunia yang berkonflik,” katanya. “Ini bukan akhir, tapi awal dari sesuatu yang lebih baik.”

    6. Sejumlah Isu Sensitif Tidak Dibahas

    Meskipun banyak hal disepakati, beberapa isu strategis. Seperti Taiwan, minyak Rusia, chip, bahkan Tiktok, tidak masuk dalam agenda pembahasan.

    “Taiwan tidak pernah muncul. Bahkan tidak disebut,” ujar Trump.

    “Kami berbicara tentang hal-hal yang lebih produktif.”

  • Tok! AS Pangkas Tarif China Usai Trump dan Xi Jinping Bertemu

    Tok! AS Pangkas Tarif China Usai Trump dan Xi Jinping Bertemu

    Jakarta

    Amerika Serikat (AS) mencapai kesepakatan dengan China untuk memangkas tarif impor terhadap Negeri Tirai Bambu itu. Sebagai gantinya, China akan menindak tegas perdagangan ilegal fentanyl, kembali membeli kedelai dari AS, dan menjaga agar ekspor logam tanah jarang tetap berjalan.

    Dikutip dari Reuters, Jumat (31/10/2025), hal ini diungkap langsung oleh Presiden AS, Donald Trump usai bertemu Presiden China, Xi Jinping di Busan, Korea Selatan. Pertemuan keduanya merupakan yang pertama sejak 2019.

    Menurut China, kesepakatan tersebut juga mencakup janji dari AS untuk menunda selama satu tahun kebijakan baru yang akan melarang ribuan perusahaan China menerima teknologi asal AS apabila mereka dimiliki sebagian oleh perusahaan yang masuk daftar sanksi.

    Trump menggambarkan pertemuan itu sebagai sesuatu yang luar biasa. Ia menyebut tarif impor terhadap produk China akan diturunkan dari 57% menjadi 47%, dengan memangkas separuh tarif yang terkait perdagangan bahan baku fentanyl.

    Xi, kata Trump, berkomitmen keras untuk menghentikan aliran fentanyl, opioid sintetis mematikan yang menjadi penyebab utama kematian akibat overdosis di AS. China juga sepakat menangguhkan pengendalian ekspor logam tanah jarang yang baru diumumkan bulan ini.

    Logam-logam tersebut berperan penting dalam industri mobil, pesawat, dan senjata, serta telah menjadi salah satu alat tawar paling kuat China dalam perang dagang dengan AS. Penangguhan ini akan berlaku selama satu tahun, menurut pernyataan Kementerian Perdagangan China.

    Menurut Menteri Keuangan AS Scott Bessent, China juga berjanji membeli 12 juta ton kedelai dari AS hingga Januari, serta melanjutkan pembelian 25 juta ton per tahun selama tiga tahun ke depan. China juga disebut telah menyetujui perjanjian yang membuka jalan bagi TikTok untuk beroperasi di bawah kepemilikan pihak AS, dan prosesnya diharapkan berjalan dalam beberapa bulan mendatang.

    Trump menambahkan bahwa China akan membeli minyak dan gas dari AS. Bessent menuturkan, Xi bahkan secara sepihak menyatakan minat untuk ikut serta dalam proyek pembangunan pipa minyak baru di Alaska, meski belum ada rincian lebih lanjut.

    Di sisi lain, AS akan menangguhkan selama satu tahun aturan baru dalam daftar entitas (Entity List) yang memperketat pembatasan perusahaan China untuk membeli teknologi terlarang melalui afiliasi mereka. Penangguhan juga berlaku bagi kebijakan yang menargetkan sektor logistik maritim dan perkapalan milik China.

    Lihat juga Video: Trump dan Xi Jinping Bertemu, Sepakat Jalin Komunikasi

    (ily/ara)

  • Tok! AS Pangkas Tarif China Usai Trump dan Xi Jinping Bertemu

    Akhirnya Trump dan Xi Jinping Tatap Muka Meski Sekejap Mata

    Busan

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. Keduanya akhirnya bertemu setelah ketegangan akibat perang dagang.

    Sebagai informasi, Trump berada di Asia sejak akhir pekan lalu. Dia mengawali kunjungannya di Malaysia lalu lanjut ke Jepang dan terakhir ke Korea Selatan.

    Pertemuan antara Trump dan Xi itu berlangsung di Korsel pada Kamis (30/10) pagi. Pertemuan keduanya diharapkan dapat meredakan perang dagang yang berlangsung sengit antara AS dan China sejak Trump kembali menjabat pada Januari 2025.

    Pertemuan kedua pemimpin ini, seperti dilansir AFP dan CNN, merupakan pertemuan pertama mereka dalam enam tahun terakhir. Pertemuan ini juga menjadi pertemuan tatap muka pertama dengan Xi sejak Trump kembali ke Gedung Putih pada Januari lalu.

    Trump dan Xi saling berjabat tangan saat keduanya memulai pembicaraan yang digelar di Pangkalan Udara Gimhae di kota pelabuhan Busan. Pertemuan digelar di sela-sela keduanya menghadiri KTT APEC.

    Trump mengatakan dirinya berharap ‘pertemuan yang sangat sukses’ dengan Xi. Dia memuji Xi sebagai ‘negosiator tangguh’.

    Xi mengatakan kepada Trump bahwa dirinya ‘senang bertemu’ dengan sang Presiden AS. Xi juga mencetuskan agar Beijing dan Washington DC berupaya menjadi ‘mitra dan sahabat’, meskipun kedua negara tidak selalu sependapat.

    “China dan AS dapat bersama-sama memikul tanggung jawab kita sebagai negara-negara besar dan bekerja sama untuk mencapai lebih banyak hal besar dan konkret demi kebaikan kedua negara dan seluruh dunia,” kata Xi saat pembicaraan dengan Trump dimulai.

    Pertemuan ini dibayangi harapan tinggi bagi kedua pemimpin untuk menstabilkan hubungan AS dan China yang retak. Perekonomian global telah bergejolak selama berbulan-bulan akibat aksi saling balas tarif yang meningkat antara China dan AS.

    Kedua negara juga terlibat pembatasan ekspor hingga sanksi-sanksi yang menghantam berbagai sektor mulai dari barang berteknologi tinggi hingga pengiriman laut lepas. Berbagai isu pelik, termasuk tarif dan ketidakseimbangan perdagangan, menjadi topik pembahasan kedua pemimpin.

    Kontrol ekspor besar-besaran China terhadap logam tanah jarang, pembatasan Washington terhadap akses China untuk teknologi tinggi AS, dan peran China dalam perdagangan fentanyl ilegal juga diyakini menjadi pembahasan.

    Dalam pertemuan itu, Trump didampingi oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio, Menteri Keuangan (Menkeu) AS Scott Bessent, dan Menteri Perdagangan (Mendag) AS Howard Lutnick. Sementara, Xi didampingi oleh Menlu China Wang Yi, Mendag China Wang Wentao, dan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng.

    Pembicaraan yang ditunggu-tunggu itu ternyata hanya berlangsung singkat. Pertemuan tertutup itu berlangsung sekitar 1 jam 40 menit saja.

    Keduanya juga tak menjelaskan apa isi pembicaraan itu. Trump langsung bergegas menuju ke pesawat kepresidenan AS, Air Force One, yang menantinya di Busan, setelah pembicaraan dengan Xi berakhir.

    Dia hanya melambaikan tangan dan kemudian mengepalkan tangannya saat naik ke pesawat. Air Force One lepas landas dari Korsel beberapa menit kemudian. Sementara Xi terlihat menaiki limusinnya di luar lokasi pertemuan tersebut.

    Trump Anggap Pertemuan Sukses

    Dilansir AFP, Trump baru mengungkapkan isi pembicaraan dengan Xi saat berbicara kepada wartawan di dalam Air Force One. Dia menggambarkan pertemuan itu sebagai ‘kesuksesan besar’.

    “Saya pikir itu pertemuan yang luar biasa. Banyak hal yang kami bawa ke tahap finalisasi (dalam pembicaraan di Busan),” ujar Trump tanpa menjelaskan lebih lanjut.

    Dia mengatakan dirinya akan berkunjung ke China pada April tahun depan untuk pembicaraan baru. Trump memuji Xi sebagai pemimpin yang luar biasa dari negara yang sangat kuat.

    “Saya akan pergi ke China pada April dan dia akan datang ke sini beberapa waktu setelah itu, entah itu di Florida, Palm Beach, atau Washington DC,” kata Trump.

    Dia kemudian mengungkap pembicaraan itu menghasilkan sejumlah kesepakatan termasuk memangkas tarif terkait fentanyl dan kesepakatan satu tahun yang dapat diperpanjang terkait pasokan logam tanah jarang, bahan esensial untuk komponen elektronik canggih di berbagai industri. Sebagai informasi, China telah mengumumkan pembatasan tambahan atas ekspor logam tanah jarang sejak awal Oktober lalu.

    “Semua logam tanah jarang telah diselesaikan, dan itu untuk dunia,” ujar Trump menambahkan bahwa kesepakatan itu bisa dinegosiasikan ulang setiap tahunnya.

    “Mengenai fentanyl, kami sepakat bahwa dia akan bekerja sangat keras untuk menghentikan alirannya. Saya mengenakan tarif 20 persen kepada China karena masuknya fentanyl dan berdasarkan pernyataannya hari ini, saya akan menguranginya sebesar 10 persen,” ujarnya.

    Trump menambahkan bahwa kesepakatan yang dicapai juga mencakup pembelian langsung ‘dalam jumlah besar kedelai dan produk-produk pertanian lainnya’ oleh China.

    Xi Ungkap Konsensus dengan Trump

    Xi sendiri menyebut dirinya dan Trump telah mencapai konsensus terkait isu perdagangan. Tapi, dia tak menjelaskan detail kesepakatan itu.

    “Tim ekonomi dan perdagangan kedua negara saling bertukar pandangan mendalam mengenai isu-isu ekonomi dan perdagangan yang penting dan mencapai konsensus untuk menyelesaikannya,” kata Xi membahas isi pembicaraan dengan Trump, seperti dikutip kantor berita Xinhua dan dilansir AFP.

    Dia menyebut masih ada pekerjaan lanjutan yang harus dilakukan tim dari China dan AS. Dia berharap konsensus itu memberikan hasil nyata bagi ekonomi dunia.

    “Kedua tim harus menyempurnakan dan memfinalisasi pekerjaan lanjutan sesegera mungkin, mempertahankan dan menerapkan konsensus, serta memberikan hasil nyata untuk menenangkan perekonomian China, Amerika Serikat, dan dunia,” sebutnya.

    Laporan Xinhua hanya menyebut Xi dalam pertemuan itu juga mengatakan kepada Trump bahwa kedua negara ‘harus memiliki interaksi positif di panggung regional dan internasional’.

    Halaman 2 dari 4

    (haf/lir)

  • Trump-Xi Jinping Bertemu, China Akhirnya Tangguhkan Pembatasan Ekspor Logam Tanah Jarang

    Trump-Xi Jinping Bertemu, China Akhirnya Tangguhkan Pembatasan Ekspor Logam Tanah Jarang

    JAKARTA – China akan menangguhkan pembatasan ekspor logam tanah jarang (rare earth) kepada Amerika Serikat (AS) selama satu tahun.

    Keputusan itu diumumkan Kementerian Perdagangan China setelah pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan, sekaligus memastikan pernyataan yang sebelumnya disampaikan oleh Trump.

    “China akan menangguhkan penerapan langkah-langkah pengendalian ekspor yang diumumkan pada 9 Oktober selama satu tahun, serta akan mempelajari dan menyempurnakan rencana spesifiknya,” demikian pernyataan resmi dari kementerian tersebut dilansir ANTARA dari Anadolu, Kamis, 30 Oktober.

    Kementerian menerangkan China akan melakukan “penyesuaian yang sesuai” terhadap langkah-langkah balasan atas tarif Amerika Serikat.

    Kedua negara juga sepakat untuk terus memperpanjang beberapa kebijakan pengecualian tarif tertentu.

    “Amerika Serikat akan menangguhkan selama satu tahun penerapan aturan baru yang diumumkan pada 29 September, yang memperluas pembatasan ekspor dalam daftar entitas terhadap perusahaan mana pun yang dimiliki setidaknya 50 persen oleh satu atau lebih entitas yang sudah masuk daftar,” lanjut pernyataan itu.

    Sebelumnya, Trump menyatakan AS akan melonggarkan tarif terhadap barang-barang asal China dengan imbalan pembatasan aliran fentanyl, melanjutkan kembali pembelian kedelai asal AS, dan tetap membuka ekspor logam tanah jarang ke negaranya.

    AS juga berencana menurunkan tarif terkait fentanyl dari 20 persen menjadi 10 persen, sehingga total beban tarif turun dari 57 persen menjadi 47 persen.

    Pada 9 Oktober lalu, China memperluas pembatasan ekspor logam langka dengan menetapkan batasan terhadap teknologi pemrosesan dan manufaktur, serta melarang kerja sama dengan perusahaan asing tanpa izin pemerintah terlebih dahulu.

    Trump menanggapi kebijakan itu dengan ancaman akan memberlakukan tarif hingga 100 persen terhadap barang-barang asal China dan membatasi ekspor perangkat lunak penting ke negara tersebut.

    Ia sempat menyatakan tarif baru akan diberlakukan mulai 1 November “di luar tarif yang saat ini sudah berjalan,” namun kemudian melunak, yang membuka jalan bagi pertemuan dengan Xi dan meredakan ketegangan antara kedua negara.

  • Airlangga: Pertemuan Trump-Xi di APEC Jadi Momentum Penting bagi Indonesia

    Airlangga: Pertemuan Trump-Xi di APEC Jadi Momentum Penting bagi Indonesia

    Bisnis.com, GYEONGJU — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2025 memiliki arti strategis bagi Indonesia, terutama setelah pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela forum tersebut.

    Menurut Airlangga, pertemuan dua pemimpin ekonomi terbesar dunia itu menjadi penanda mulai terbentuknya arah baru kebijakan tarif global, yang akan berdampak langsung terhadap stabilitas perdagangan di kawasan Asia-Pasifik.

    “APEC 2025 ini menjadi penting karena baru saja Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping bertemu, sehingga bagi Indonesia koridor daripada tarif itu sudah mulai kelihatan jelas,” ujar Airlangga usai menyambut kedatangan Presiden Prabowo Subianto di Gyeongju, Kamis (30/10/2025) malam.

    Airlangga juga menyinggung dinamika yang terjadi dalam KTT Asean sebelumnya di Malaysia. Dia menjelaskan bahwa berbagai kesepakatan antara negara-negara kawasan, termasuk Malaysia, Kamboja, dan Korea Selatan, telah mulai memperlihatkan arah kerja sama ekonomi yang semakin konkret.

    “Karena kemarin dari KTT Asean di Malaysia, apa yang ditandatangani Malaysia, apa yang disetujui dengan Kamboja, apa yang disetujui dengan Korea Selatan, semuanya menunjukkan keterkaitan yang makin kuat,” katanya.

    Dia juga mengungkapkan telah bertemu dengan Menteri Industri, Perdagangan, dan Energi Korea Selatan Ahn Duk-geun, yang disebut Presiden Trump sebagai salah satu mitra negosiasi paling keras dalam isu perdagangan.

    “Tadi saya ketemu dengan Menteri Industri, Perdagangan, dan Energi yang disebut Trump sebagai salah satu negosiasi yang keras. Dan dari Korea itu sendiri sudah menyepakati 15 persen, dan kita sudah harus ke sana,” ujar Airlangga.

    KTT APEC 2025: Tema dan Fokus Utama

    Rangkaian KTT APEC 2025 dijadwalkan berlangsung pada 31 Oktober hingga 1 November 2025 di Hwabaek International Convention Center (HICO), Gyeongju. Tahun ini, di bawah keketuaan Republik Korea, forum tersebut mengusung tema “Building a Sustainable Tomorrow: Connect, Innovate, Prosper.”

    Tema tersebut mencerminkan komitmen bersama negara-negara anggota APEC untuk membangun masa depan yang berkelanjutan dan inklusif bagi generasi mendatang.

    KTT kali ini menyoroti tiga prioritas utama, yaitu Connect (Terhubung) guna memperkuat fasilitasi perdagangan, investasi, dan konektivitas antarwarga (people-to-people connection); Innovate (Berinovasi) guna mendorong transformasi digital dan ekonomi berkelanjutan; dan Prosper (Sejahtera) untuk memperkuat peran UMKM, kelompok rentan, dan keseimbangan pertumbuhan demografis di kawasan.

    Dalam APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM), Presiden Prabowo dijadwalkan menyampaikan pandangan Indonesia mengenai penguatan kerja sama ekonomi di kawasan Asia-Pasifik.

    Kehadiran Indonesia dalam forum ini memiliki arti strategis, mengingat APEC mencakup 60% Produk Domestik Bruto (PDB) dunia dan 36% populasi global.

    Partisipasi aktif Indonesia di APEC 2025 juga menjadi momentum penting untuk menegaskan posisi Indonesia sebagai penjembatan kepentingan negara maju dan berkembang, serta memastikan kerja sama ekonomi kawasan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, pelaku usaha, dan dunia kerja.

    Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan dari Jakarta menuju Republik Korea adalah Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

  • Video: Trump Perintahkan Pentagon Uji Coba Nuklir

    Video: Trump Perintahkan Pentagon Uji Coba Nuklir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis (30/10) memerintahkan militer AS untuk segera melanjutkan pengujian senjata nuklir untuk pertama kalinya dalam 33 tahun. Hal ini terjadi beberapa menit sebelum memulai pertemuan berisiko tinggi dengan presiden China Xi Jinping.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Kamis (30/10/2025).

  • Hasil Lengkap Deal Trump-Xi Jinping, dari Tarif hingga “Harta Karun”

    Hasil Lengkap Deal Trump-Xi Jinping, dari Tarif hingga “Harta Karun”

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan tercapainya kesepakatan dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT APEC di Korea Selatan, Kamis (30/10/2025). Hal ini dilakukan saat tensi kedua negara terus bereskalasi.

    Trump mengeklaim perselisihan mengenai pasokan mineral logam tanah jarang telah terselesaikan dan China setuju untuk melanjutkan pembelian kedelai AS, dalam langkah yang meredakan ketegangan perang dagang yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.

    Pertemuan tatap muka pertama antara kedua pemimpin sejak 2019 ini sangat penting, terutama karena adanya ancaman Trump untuk mengenakan tarif 100% pada barang-barang China jika tidak ada kesepakatan.

    Berikut sejumlah hal yang disepakati kedua pemimpin negara.

    1. Fentanil

    Trump mengatakan ia telah mencapai kesepakatan di mana Presiden Xi Jinping setuju untuk “bekerja sangat keras” mencegah produksi dan aliran opioid sintetis mematikan, fentanil, ke AS. Fentanil merupakan masalah utama bagi AS, dan Washington telah menerapkan tarif 20% pada barang-barang China karena dugaan kegagalan Beijing menghentikan perdagangan obat ilegal ini.

    Sebagai imbalan atas kerja sama China, AS setuju untuk mengurangi tarif yang terkait dengan fentanil dari 20% menjadi 10%. Trump menyatakan keyakinannya terhadap upaya China.

    “Saya percaya dia [Xi] akan bekerja sangat keras untuk menghentikan kematian yang datang,” kata Trump.

    2. Kedelai

    China setuju untuk melanjutkan pembelian produk pertanian AS, terutama kedelai, dalam jumlah besar (“tremendous amounts”). Impor kedelai China dari AS telah terhenti sejak Mei sebagai tindakan balasan atas tarif AS sebelumnya, yang sangat merugikan petani Amerika.

    Komitmen pembelian dalam skala besar ini dipandang sebagai ‘jalan keluar’ bagi para petani AS yang telah menanggung kerugian, dan merupakan salah satu konsesi utama dari pihak China.

    3. Tarif Perdagangan

    Sebagai bagian dari kerangka kesepakatan satu tahun ini, AS setuju untuk mengurangi tarif pada barang-barang China. Secara keseluruhan, Trump setuju untuk menurunkan tarif rata-rata AS yang dikenakan pada barang-barang China dari 57% menjadi 47%.

    Pengurangan ini bertujuan untuk mencegah tarif yang lebih tinggi yang diancamkan Trump sebelumnya, serta menstabilkan ekspektasi pasar. Presiden China Xi Jinping mengonfirmasi adanya kemajuan diplomatik ini.

    “Kedua tim harus memurnikan dan menyelesaikan pekerjaan tindak lanjut sesegera mungkin, mempertahankan dan mengimplementasikan konsensus, dan memberikan hasil nyata untuk menenangkan pikiran tentang ekonomi China, Amerika Serikat, dan dunia,” kata Xi.

    4. Logam Tanah Jarang

    Sengketa mengenai mineral kritis dan rare earths diklaim telah terselesaikan. China setuju untuk menunda kontrol ekspor ketat terhadap material rare earths yang diumumkan pada awal bulan ini. Keputusan China ini akan meredakan kekhawatiran global mengenai gangguan rantai pasokan yang vital.

    “Masalah tanah jarang telah terselesaikan,” kata Trump, seraya menambahkan bahwa itu adalah perjanjian 1 tahun yang akan dinegosiasikan setiap tahun.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Xi Jinping Anggap Wajar Ada Gesekan Dagang dengan AS

    Video: Xi Jinping Anggap Wajar Ada Gesekan Dagang dengan AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping meninggalkan Kota Busan, Kamis (30/10), Keduanya melakukan pertemuan untuk mencapai gencatan senjata perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Kamis (30/10/2025).

  • Transaksi E-Commerce Tembus Rp4.500 T-Tarif Dagang China Dipotong 10%

    Transaksi E-Commerce Tembus Rp4.500 T-Tarif Dagang China Dipotong 10%

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ekonomi digital indonesia tercatat tumbuh pesat dan menjadi yang terbesar di kawasan asean. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkap volume transaksi digital nasional sudah mencapai Rp 37 Miliar transaksi per tahun dengan nilai hampir empat ribu lima ratus triliun rupiah di sektor E-Commerce.

    Sementara itu, pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Busan, Korea Selatan menghasilkan kesepakatan dagang baru antara dua negara adidaya.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Kamis (30/10/2025).