Bareng Trump hingga Xi Jinping, Prabowo Masuk Daftar 10 Pemimpin Dunia Berpengaruh di 2025
Tag: Xi Jinping
-

Prabowo Masuk Daftar Pemimpin Dunia Berpengaruh di 2025, Ini Kata Istana
loading…
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping secara bersama-sama menyaksikan penandatanganan MoU sejumlah kerja sama antara Indonesia-China yang dilakukan di Beijing, China, Sabtu (9/11/2024). Foto/Setpres
JAKARTA – Media yang berbasis di Singapura, The Straits Times, merilis daftar 10 pemimpin dunia yang bakal berpengaruh di tahun 2025. Termasuk di antaranya adalah Presiden Prabowo Subianto .
Juri Bicara Kantor Komunikasi Presiden (PCO) Urusan Hubungan Internasional, Philips Vermonte mengungkapkan beberapa faktor Presiden Prabowo terpilih menjadi pemimpin dunia yang berpengaruh.
“Presiden Prabowo yang secara dukungan domestik melalui pemilu kemenangannya cukup signifikan. Karena itu The Straits Times menganggap bahwa Pak Presiden Prabowo akan menjadi aktor penting,” kata Philips saat dihubungi, Minggu (5/1/2025).
Indonesia ke depan, kata Philips, diprediksi menjadi negara dengan ekonomi yang lebih besar dan penyeimbang antara Amerika Serikat dengan China. Indonesia juga mewakili kepentingan negara-negara berkembang khususnya pada global south.
“Jadi selama ini global south itu mungkin yang sering disebut adalah China dan India tapi Indonesia dengan apa yang dilakukan Presiden Prabowo beberapa waktu belakangan seperti ditulis oleh The Straits Times pergi segera setelah dilantik ke berbagai pertemuan platform dan menyampaikan kepentingan nasional Indonesia secara eksklusif yaitu untuk pembangunan,” jelasnya.
Philips menyebut Presiden Prabowo ingin memastikan peranan aktif Indonesia untuk tidak terpengaruh perseteruan Amerika Serikat dan China. “Pak Prabowo dianggap menunjukkan bahwa Indonesia mengerti harus ada negara-negara memastikan peranan lebih aktif untuk menyampaikan pada negara maju seperti berseteru seperti Amerika Serikat dengan China bahwa ini bukan soal Anda berdua aja nih gitu kira-kira,” ungkapnya.
Philips yakin Prabowo ingin Indonesia dan negara berkembang lainnya dapat melanjutkan pembangunan ditengah berbagai konflik yang ada. “Bahwa jangan sampai konflik anda itu mengganggu kepentingan kita. Kita mau, Indonesia mau dan negara berkembang mau mendapatkan menjalankan terus momentumnya untuk pembangunan,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, The Straits Times merilis daftar 10 pemimpin dunia yang bakal berpengaruh di 2025. Hal tersebut tertulis dalam artikel berjudul ‘Meet the 10 World Leaders to Watch in 2025’ yang dirilis pada 4 Januari 2025.
-

Prabowo diprediksi jadi pemimpin dunia berpengaruh versi Straits Times
Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto bersama sembilan presiden dan perdana menteri dari berbagai negara diprediksi menjadi pemimpin dunia berpengaruh, baik di tingkat kawasan maupun global, menurut harian terbesar di Singapura The Straits Times.
Dalam artikel berjudul “Meet the 10 world leaders to watch in 2025” yang disiarkan The Straits Times, Sabtu (4/1), Prabowo masuk daftar 10 pemimpin asing yang menjadi sorotan bersama Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump, Perdana Menteri (PM) China Xi Jinping, PM Jepang Shigeru Ishiba, PM India Narendra Modi, Presiden Rusia Vladimir Putin, PM Australia Anthony Albanese, PM Malaysia Anwar Ibrahim, Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, dan PM Israel Benjamin Netanyahu.
Tim Media Presiden Prabowo di Jakarta, Minggu, dalam siaran resminya menjelaskan ada beberapa aspek yang menjadi sorotan The Straits Times sehingga Prabowo masuk daftar pemimpin dunia yang diprediksi mempengaruhi dinamika di kawasan dan global.
The Straits Times, dalam artikelnya itu, menilai Prabowo — meskipun baru dua bulan lebih menjabat sebagai Presiden — berpeluang untuk menjadi sosok yang dominan dalam kepemimpinan di kawasan.
The Straits Times menyebut beberapa langkah tegas pemerintahan Prabowo dalam beberapa forum-forum multilateral, misalnya saja keinginan Indonesia untuk bergabung sebagai anggota penuh BRICS.
Harian Singapura itu juga menyoroti kembali tur luar negeri Prabowo dalam masa 100 hari kerjanya sebagai Presiden, yaitu ke China dan Amerika Serikat dalam pekan yang sama, kemudian menghadiri APEC di Peru, dan KTT G20 di Brazil.
The Straits Times kemudian meyakini Presiden Prabowo bakal mendukung kepemimpinan Malaysia dan PM Anwar di ASEAN pada 2025, terutama untuk menerapkan beberapa program kerja sama ekonomi prioritas, yang mencakup investasi lintas batas, konektivitas rantai pasok, pembangunan berkelanjutan, dan pembangunan yang berorientasi kepada pertumbuhan ekonomi.
Dalam catatan yang sama, The Straits Times lanjut menilai Presiden Prabowo tak ragu untuk menempuh pendekatan luar negeri yang berbeda dari pendahulunya, termasuk di antaranya memperkuat hubungan dan meningkatkan kerja sama antara Indonesia dengan Rusia dan China.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025 -

Prabowo Dinobatkan Pemimpin Dunia Bakal Berpengaruh 2025, Bersanding Donald Trump dan Xi Jinping
TRIBUNJATIM.COM – Presiden Prabowo Subianto kini dinobatkan jadi pemipin dunia yang bakal berpengaruh pada tahun 2025.
Penobatan itu dilakukan oleh media asal Singapura, The Straits Times.
Prabowo Subianto bersanding dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping hingga Presiden AS terpilih, Donald Trump.
Mereka dinobatkan dalam artikel bertajuk “Meet 10 World Leaders to Watch in 2025′ yang terbit pada Sabtu (4/1/2025).
Pemimpin dunia itu bakal memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan dunia.
“Dari Donald Trump dan Xi-Jinping hingga Prabowo Subianto dan Vladimir Putin, para tokoh berpengaruh akan memiliki peran yang sangat besar dalam perkembangan di seluruh dunia,” demikian tertulis dalam artikel tersebut.
Dalam artikel tersebut, langkah Prabowo yang langsung melakukan kunjungan ke beberapa negara setelah dilantik menjadi Presiden ke-8 RI menjadi sorotan.
Menurut media tersebut, kunjungan Prabowo tersebut lebih lebih bersifat untuk meningkatkan ekonomi Indonesia alih-alih membahas terkait geopolitik.
Kendati demikian, mantan Menteri Pertahanan (Menhan) era kepemimpinan Joko Widodo itu dianggap memiliki tujuan untuk menempatkan Indonesia sebagai negara yang turut berpengaruh dalam diplomasi internasional.
Media tersebut turut menyanjung target Prabowo yang ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 8 persen.
“Kurang dari sebulan setelah dilantik, Prabowo memulai kunjungan diplomatiknya dengan mengunjungi Tiongkok dan Amerika Serikat pada minggu yang sama serta menghadiri pertemuan-pertemuan multilateral besar sepert APEC, yang dengan cepat menandakan keinginannya untuk menempatkan Indonesia sebagai jantung diplomasi internasional.”“Motivasinya (kunjungan ke luar negeri) mungkin lebih bersifat ekonomi daripada geopolitik atau pribadi. Inti dari visi kepresidenannya adalah tujuan yang berani untuk mencapai pertumbuhan PDB sebesar 8 persen, naik dari 5 persen saat ini,” tulis The Straits Times.
The Straits Times juga menyanjung langkah Prabowo yang berani agar Indonesia masuk dalam kemitraan organisasi antar pemerintah, BRICS.
Diketahui, BRICS saat ini beranggotakan Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan.
“Pengumuman status kemitraan BRICS Indonesia dalam beberapa hari setelah ia menjabat sebagai presiden, ditambah dengan deklarasi bahwa negara dengan populasi terpadat di Asia Tenggara ini siap untuk menjadi anggota penuh, menunjukkan bahwa Prabowo tidak takut untuk melanggar posisi yang diambil oleh pemerintahan Joko Widodo,” tulisnya.
The Straits Times juga turut menyoroti peran Prabowo terkait posisi Indonesia di ASEAN.
Media tersebut memprediksi akan ada kerjasama yang erat dengan Malaysia untuk menunjang visi-misinya yaitu pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
“Namun, yang lebih mungkin terjadi adalah skenario di mana Anwar (PM Malaysia) menemukan sekutu dalam diri Prabowo, yang diharapkan dapat memberikan dukungan kuat untuk hasil kerja sama ASEAN Malaysia.”
“Hal ini akan memfasilitasi investasi lintas batas, konektivitas rantai pasokan, dan pembangunan berkelanjutan, dan selaras dengan penekanan pemerintahannya pada pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan,” tulis media tersebut.
Di sisi lain, The Straits Times juga mewanti-wanti terkait pendekatan kebijakan luar negeri Prabowo terkait hubungan Indonesia dengan Tiongkok dan Rusia yang dianggap memicu perdebatan.
Media itu mewanti-wanti agar Prabowo dapat menyeimbangkan antara kebijakan luar negerinya yang dinilai ambisius serta mengakomodir kritik di dalam negeri terkait keputusan kebijakan internasionalnya.
“Para pengamat politik di negara terbesar di kawasan ini akan memantau dengan seksama bagaimana Prabowo menyeimbangkan antara mengejar agenda global yang ambisius dan mengelola kritik domestik terhadap keputusan-keputusan internasionalnya,” pungkas media tersebut.
Sebagai informasi, selain Prabowo, ada sembilan pemimpin negara yang turut dinobatkan sebagai pemimpin dunia yang akan berpengaruh tahun 2025 yaitu:
Presiden terpilih AS, Donald Trump
Presiden Tiongkok, Xi Jinping
Presiden Rusia, Vladimir Putin
Presiden Israel, Benjamin Netanyahu
Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba
Presiden Korea Utara, Kim Jong-un
Perdana Menteri India, Narendra Modi
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim
Jokowi Masuk Finalis Presiden Terkorup 2024 Versi OCCRP
Beda dengan Prabowo, Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) justru ditetapkan menjadi salah satu pemimpin terkorup di dunia pada tahun 2024 versi lembaga independen, Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Selain Jokowi, ada lima pemimpin dunia yang masuk dalam nominasi tersebut.
Menurut organisasi tersebut, ‘pemenang’ dari nominasi tersebut adalah mantan Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, yang digulingkan oleh kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) pada awal Desember 2024 lalu.
Menurut salah satu juri nominasi ini, pendiri Daraj.com, Alia Ibrahim, Assad dianggap sebagai pemimpin terbrutal.
Assad dianggap telah melakukan kerusakan dari segala sisi terhadap Suriah.
Alia menilai, butuh waktu puluhan tahun untuk memperbaiki kondisi Suriah imbas kepemimpinan brutal Assad selama 24 tahun.
“Selain menjadi diktator seperti ayahnya, Assad menambahkan dimensi kejahatan korupsi yang tak terbayangkan, menghancurkan kehidupan banyak orang bahkan di luar perbatasan negaranya sendiri.”
“Kerusakan politik, ekonomi, dan sosial yang disebabkan oleh Assad, baik di Suriah maupun di kawasan ini, akan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mengatasinya,” jelasnya.
Di sisi lain, OCCRP turut memberikan ‘penghargaan khusus’ kepada Presiden Guinea Khatulistiwa, Teodoro Obiang Nguema Mbasogo, berupa ‘Penghargaan Non-Prestasi Seumur Hidup’.
Adapun ‘penghargaan’ ini diberikan imbas brutalnya Obiang dalam memimpin negara tersebut berupa penindasan, penangkapan yang melanggar hukum, hingga penghilangan paksa terhadap orang yang berbeda pendapat.
Selain itu, Obiang dianggap telah mencuri sebagai besar kekayaan negara yang dipimpinnya secara bersama-sama dengan orang-orang di lingkarannya.
Model kepemimpinan Obiang ini, membuat masyarakat Guinea Khatulistiwa menderita dalam kemiskinan ketika dirinya dan kroninya justru hidup dengan kemewahan.
Jurnalis investigasi asal Ghana yang juga menjadi juri nominasi ini, Anas Aremeyaw Anas, menuturkan Obiang telah menciptakan dinasti otoriter sejak kepemimpinannya pada tahun 1979.
“Melalui ketakutan, penindasan, dan korupsi, Teodoro Obiang telah menciptakan sebuah dinasti kekayaan dan kekebalan hukum,” kata Anas.
“Kecenderungan diktatornya dengan cepat ditiru oleh para pemimpin di seluruh benua Afrika, dengan para pemimpin kudeta saat ini yang memandangnya sebagai ayah baptis, dan memiliki ambisi yang sama untuk menjadi ayah baptis korupsi seperti dia,” sambung Anas.
OCCRP menilai, model kepemimpinan seperti Assad dan Obiang menjadi contoh rezim diktator yang sudah lama berkuasa di mana korupsi memainkan peran penting.
Selengkapnya, berikut daftar pemimpin terkorup tahun 2024 versi OCCRP:
Mantan Presiden Suriah, Bashar Al Assad
Presiden Kenya, William Ruto
Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Nigeria, Bola Ahmed Tinubu
Mantan Perdana Menteri (PM) Bangladesh, Sheikh Hasina
Pengusaha India, Gautam Adani
Sebagai informasi, OCCRP telah menggelar ‘penghargaan’ ini sejak tahun 2012 silam.
Tak hanya pemimpin, OCCRP turut memasukkan organisasi pemerintah sebagai salah satu calon penerima ‘penghargaan’.
Adapun berikut daftar ‘pemenang’ terkait pemimpin atau organisasi pemerintah terkorup di dunia tiap tahunnya sejak tahun 2012-2024:
2012: Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev
2013: Parlemen Rumania
2014: Presiden Rusia, Ilham Aliyev
2015: Mantan Presiden Montenegro, Milo Djukanovic
2016: Presiden Venezuela, Nicolas Maduro
2017: Mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte
2018: Bank Danske di Denmark
2019: Mantan Perdana Menteri Malta, Joseph Muscat
2020: Mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro
2021: Presiden Belarusia, Aleksandr Lukashenko
2022: Pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin
2023: Jaksa Agung Guatemala, Maria Conseulo Porras
2024: Mantan Presiden Suriah, Bashar Al-Assad
Di sisi lain, penentuan tokoh yang masuk sebagai finalis dilakukan OCCRP berdasarkan voting terbanyak dari para pembaca hingga jurnalis di dunia.
Sementara, penentuan para tokoh yang menjadi finalis merupakan masukan dari publik, pembaca, jurnalis, dan pihak lain dalam jaringan global OCCRP.
-

Presiden Prabowo Masuk 10 Pemimpin Dunia Bakal Berpengaruh di 2025
Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto masuk daftar 10 pemimpin dunia yang dianggap akan berpengaruh di 2025 versi media Singapura, Straits Times.
Mereka merilis laporan berjudul “Mengenal 10 Pemimpin Dunia yang Perlu Diperhatikan pada 2025 (Meet the 10 World Leaders to Watch in 2025)” pada Sabtu (4/1).
“Dari Donald Trump dan Xi Jinping hingga Prabowo Subianto dan Vladimir Putin, para tokoh berpengaruh ini akan memiliki peran yang sangat besar dalam perkembangan di seluruh dunia,” demikian laporan media tersebut.
Dalam laporan tersebut, Straits Times mengurai peran para pemimpin negara di kancah global, kebijakan luar negeri yang diambil, hingga cara mereka menghadapi tahun baru.
Media itu bahkan menjuluki Prabowo “presiden kebijakan luar negeri pertama” Indonesia saat menggambarkan soal kepemimpinan regional.
Straits Times juga menyoroti lawatan luar negeri Prabowo ke sejumlah negara kurang dari sebulan usai dilantik menjadi presiden.
Pada November 2024, Prabowo mengunjungi China, Amerika Serikat, Peru, Brasil hingga Inggris.
Di China, Prabowo bertemu Presiden Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang, dan ketua parlemen. Mereka sepakat memperkuat kerja sama kedua negara di bidang ekonomi hingga pertahanan.
Usai dari Negeri Tirai Bambu, Prabowo ke Amerika Serikat untuk bertemu Presiden Joe Biden. Setelah itu, dia lanjut menghadiri konferensi tingkat tinggi APEC di Peru dan melaksanakan sejumlah pertemuan bilateral, kemudian menghadiri KTT G20 di Brasil.
Setelah dari Brasil, Prabowo berkunjung ke Inggris. Di sana dia bertemu Raja Charles III dan Perdana Menteri Keir Starmer.
“[ini] menandakan keinginan dia [Prabowo] untuk menempatkan Indonesia di pusat diplomasi internasional,” lanjut Straits Times.
Namun, media asal Singapura ini juga memandang motivasi lawatan itu lebih bersifat ekonomi ketimbang geopolitik atau ambisi pribadi.
Selama menjadi presiden, Prabowo punya visi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8 persen.
Pencapaian target itu, menurut analisis media tersebut, bergantung atas upaya menarik investasi substansial dan meningkatkan Indonesia sebagai tujuan investasi asing langsung.
Di tingkat internasional, Prabowo akan mendorong Indonesia lebih tegas dalam kelompok multilateral. Straits Times juga menyoroti langkah negara ini bergabung ke forum ekonomi yang digawangi Rusia-China, BRICS.
Dalam KTT BRICS di Rusia pada Oktober 2024, Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Sugiono menyampaikan ketertarikan untuk bergabung BRICS.
“Pengumuman status kemitraan BRICS Indonesia beberapa hari setelah ia memangku jabatan puncak, ditambah dengan pernyataan bahwa negara dengan penduduk terbanyak di Asia Tenggara itu siap menjadi anggota penuh, menunjukkan bahwa Prabowo tak takut menentang posisi yang diambil oleh pemerintahan sebelumnya Joko Widodo,” lanjut Straits Times.
Mereka juga menyoroti posisi Indonesia terkait rivalitas China dan Amerika Serikat di Asia Pasifik. Menurut media tersebut, pendekatan kebijakan luar negeri Prabowo memicu perdebatan soal langkah-langkah yang diambil untuk melayani kepentingan strategis nasional.
Para pengamat akan memantau secara cermat langkah Prabowo mengarungi keseimbangan global dan mengelola kritik dalam negeri terhadap keputusan internasionalnya.
“Dalam hal ini, mungkin aktivisme global Bapak Prabowo menggambarkan satu kebenaran: Para pemimpin membutuhkan dukungan kuat di dalam negeri, sehingga mereka dapat mengarahkan negaranya melalui masa-masa yang penuh tantangan,” demikian analisis Straits Times.
Tak cuma bahas urusan luar negeri, media yang berbasis di Singapura ini menyebut Prabowo sebagai pemimpin “unorthodox” karena mengirim kabinet ke kamp pelatihan militer.
Selain Prabowo, mereka yang masuk dalam daftar pemimpin yang bakal berpengaruh di 2025 versi Straits Times adalah Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden AS Donald Trump, Presiden China Xi Jinping, dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim.
Selain mereka terdapat pula nama Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba, Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hingga pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
(isa/dna)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4066834/original/034753100_1656461868-Harga_Minyak_AFP.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Harga Minyak Catat Kenaikan Mingguan, Apa Penyebabnya? – Page 3
Sebelumnya, harga minyak ditutup menguat lebih dari USD 1 per barel pada Kamis, 2 Januari 2025. Kenaikan harga minyak terjadi di tengah investor kembali pada hari perdagangan perdana 2025.
Hal itu juga didukung dari pandangan optimistis terhadap ekonomi China dan permintaan bahan bakar setelah janji Presiden China Xi Jinping untuk mendorong pertumbuhan.
Di sisi lain, meningkatnya persediaan bensin dan sulingan di Amerika Serikat (AS) menekan harga dan membatasi kenaikan, demikian seperti dikutip dari CNBC, Jumat (3/1/2025).
Harga minyak Brent naik USD 1,29 atau 1,7 persen ke posisi USD 75,93 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik USD 1,41 atau 2 persen ke posisi USD 73,13 per barel.
Adapun dalam pidato Tahun Baru 2025, Presiden China Xi Jinping menuturkan, pihaknya akan menerapkan kebijakan yang lebih proaktif untuk mendorong pertumbuhan pada 2025.
Aktivitas pabrik China tumbuh lebih lambat dari yang diharapkan pada Desember. Ini ditunjukkan dari survei Caixin atau S&P Global pada Kamis, 2 Januari 2025, di tengah kekhawatiran mengenai tarif yang diusulkan oleh Presiden Terpilih AS Donald Trump.
Selain itu, beberapa analis melihat data ekonomi China yang lebih lemah sebagai hal positif bagi harga minyak. Hal ini seiring Beijing dapat mempercepat stimulus.
Selain itu, survei resmi yang dirilis pada Selasa pekan ini juga menunjukkan aktivitas manufaktur China yang hampir tidak tumbuh pada Desember. Sektor jasa dan konstruksi bernasib lebih baik dengan data yang menunjukkan stimulus kebijakan mulai mengalir ke beberapa sektor.
-

Harga Minyak Menguat di Tengah Optimisme Stimulus Kerek Ekonomi
Jakarta, CNN Indonesia —
Harga minyak memperpanjang penguatannya di perdagangan Asia pada Jumat (3/1) pagi, setelah ditutup pada level tertinggi dua bulan pada sesi sebelumnya.
Dilansir Reuters, penguatan terjadi di tengah harapan kebijakan pemerintah di seluruh dunia dapat menciptakan stimulus untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya dapat meningkatkan permintaan bahan bakar.
Pagi ini, harga minyak mentah Brent naik 16 sen, atau 0,2 persen, menjadi US$76,09 per barel pada pukul 01.32 GMT setelah mencapai level tertinggi sejak 25 Oktober pada Kamis kemarin.
Penguatan juga terjadi pada harga minyak mentah West Texas Intermediate AS (WTI) berada pada US$73,32 per barel, naik 19 sen, atau 0,3 persen, dengan penutupan Kamis sebagai level tertinggi sejak 14 Oktober.
Kedua kontrak berada di jalur untuk kenaikan mingguan kedua setelah kembalinya investor dari liburan dan meningkatkan likuiditas perdagangan.
Aktivitas pabrik di Asia, Eropa, dan AS mengakhiri 2024 dengan catatan yang lemah karena ekspektasi untuk tahun baru memburuk di tengah meningkatnya risiko perdagangan dari masa jabatan kedua Donald Trump dan pemulihan ekonomi Tiongkok yang rapuh.
“PMI Desember untuk Asia beragam, tetapi kami terus memperkirakan aktivitas manufaktur dan pertumbuhan PDB di kawasan tersebut akan tetap tenang dalam waktu dekat,” ujar analis Capital Economics dalam sebuah catatan, mengacu pada data indeks manajer pembelian yang dipublikasikan pada Kamis.
“Dengan pertumbuhan yang akan sulit dan inflasi di bawah target di sebagian besar negara, kami pikir bank sentral di Asia akan terus melonggarkan kebijakan,” terangnya.
Suku bunga yang lebih rendah akan memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi yang akan menyebabkan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi.
Investor mengamati pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh bank sentral AS (The Federal Reserve) tahun ini untuk mendukung ekonominya.
Sementara itu, Presiden China Xi Jinping menjanjikan kebijakan yang lebih proaktif untuk mendorong pertumbuhan.
“Karena lintasan ekonomi Tiongkok siap memainkan peran penting pada tahun 2025, harapan disematkan pada langkah-langkah stimulus pemerintah untuk mendorong peningkatan konsumsi dan mendukung pertumbuhan permintaan minyak di bulan-bulan mendatang,” ujar Analis StoneX Alex Hodes.
Di AS, konsumen minyak terbesar di dunia, persediaan bensin dan sulingan melonjak pekan lalu karena kilang meningkatkan produksi tetapi permintaan bahan bakar mencapai titik terendah dalam dua tahun.
Persediaan minyak mentah turun lebih sedikit dari yang diharapkan, merosot 1,2 juta barel menjadi 415,6 juta barel pekan lalu dibandingkan ekspektasi analis untuk penarikan 2,8 juta barel.
Pedagang juga memperhatikan dengan saksama prakiraan cuaca terkini karena ekspektasi cuaca dingin di AS dan Eropa selama beberapa pekan mendatang dapat meningkatkan permintaan solar sebagai pengganti gas alam untuk pemanas.
(sfr/sfr)
-

Harga Minyak Mentah Naik pada Awal 2025 Didorong Optimisme Ekonomi China
Jakarta, Beritasatu.com – Harga minyak mentah dunia mencatat kenaikan lebih dari US$ 1 per barel pada Kamis (2/1/2025) di tengah optimisme investor terhadap ekonomi China dan peningkatan permintaan bahan bakar. Hal ini terjadi setelah Presiden Xi Jinping menjanjikan kebijakan yang lebih agresif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.
Harga minyak mentah Brent naik US$ 1,29 atau 1,7% menjadi US$ 75,93 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) meningkat US$ 1,41 atau 2% ke level US$ 73,13 per barel. Namun, lonjakan persediaan bensin dan sulingan di Amerika Serikat memberikan tekanan dan membatasi kenaikan lebih lanjut.
Dilansir dari Reuters, dalam pidato tahun baru, Xi Jinping menyatakan komitmennya untuk menerapkan kebijakan yang lebih proaktif guna mempercepat pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Data manufaktur China pada Desember 2024 yang dirilis Kamis menunjukkan perlambatan aktivitas pabrik. Meskipun demikian, beberapa analis menilai data ini dapat mendorong pemerintah Beijing untuk mempercepat stimulus ekonomi.
Survei resmi sebelumnya menunjukkan sektor manufaktur Tiongkok nyaris stagnan pada akhir 2024, sementara sektor jasa dan konstruksi mencatat hasil yang lebih baik, menandakan mulai berjalannya efek stimulus kebijakan di beberapa sektor.
Sementara itu, data dari Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan kenaikan signifikan dalam stok bensin sebesar 7,7 juta barel menjadi 231,4 juta barel, sementara stok sulingan naik 6,4 juta barel menjadi 122,9 juta barel. Sebaliknya, persediaan minyak mentah turun 1,2 juta barel, lebih kecil dari perkiraan penurunan 2,8 juta barel dalam survei Reuters.
Faktor lainnya yang memengaruhi harga minyak mentah naik adalah kondisi geopolitik. Analis IG Tony Sycamore mencatat, risiko geopolitik yang meningkat dan kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump, termasuk tarif perdagangan, menjadi faktor lain yang diperhitungkan oleh para pedagang.
Harga minyak mentah diperkirakan akan tetap mendekati US$ 70 per barel sepanjang 2025. Jajak pendapat Reuters menunjukkan, lemahnya permintaan dari China dan meningkatnya pasokan global diperkirakan akan menekan upaya OPEC+ untuk menstabilkan pasar.
-

Pesan Tahun Baru Presiden Tiongkok Xi Jinping : Saat ini Dunia Menghadapi Perubahan – Halaman all
TRIBUNENWS.COM, TIONGKOK – Presiden Tiongkok Xi Jinping menyampaikan pesan Tahun Baru 2025 melalui China Media Group (CMG) dan platform internet.
Xi Jinping mengatakan, saat ini dunia sedang menghadapi perubahan dan kekacauan.
“Tiongkok sebagai negara besar yang bertanggung-jawab, aktif mendorong transformasi tata kelola global, serta memperdalam solidaritas dan kerja sama Selatan Global,” kata Xi Jinping, Rabu (1/1/2025).
Tiongkok, kata dia mendorong pembangunan bersama Sabuk dan Jalan yang berkualitas secara semakin mendalam dan pragmatis, dan telah sukses menyelenggarakan KTT Beijing Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika.
“Dalam berbagai ajang bilateral dan multilateral, Tiongkok dengan tegas mengemukakan pendiriannya dan menginjeksikan lebih banyak energi positif untuk menjaga perdamaian dan kestabilan dunia,” katanya.
Xi Jinping menunjukkan, perubahan dunia yang sebelumnya belum pernah terjadi dalam seratus tahun ini sedang berevolusi dengan cepat, kelapangan dada dibutuhkan untuk menhapuskan perselisihan dan memperhatikan nasib segenap manusia.
“Tiongkok bersedia bersama dengan berbagai negara menjadi praktisi persahabatan dan kerja sama, pendorong saling pembelajaran antar peradaban, partisipan pembentuk komunitas senasib sepenanggungan manusia, bersama-sama menciptakan masa depan indah dunia,” katanya.
Xi Jinping juga merangkum perjalanan luar biasa yang telah dilalui Tiongkok dan dunia pada tahun 2024 dan berharap harapan dapat terkabul serta mendapatkan lebih banyak kebahagiaan dan kedamaian.
“Tahun 2024 tak terlupakan sebagai kita telah bersama-sama melewati musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin, serta bersama-sama mengalami cuaca angin, hujan dan pelangi,” katanya.
Dia menggunakan 3 angka untuk mengungkapkan pencapaian Tiongkok selama setahun terakhir.
Pertama, PDB Tiongkok diperkirakan melampaui 130 triliun yuan RMB (Rp288.800 Triliun), dapat memperlihatkan ekonomi Tiongkok yang sedang membaik.
Kedua, produksi pangan melampaui 1,4 triliun kati (700 miliar kilogram), dapat menunjukkan swasembada pangan Tiongkok.
Ketiga, produksi tahunan kendaraan energi baru untuk pertama kalinya melampaui 10 juta unit, mencerminkan Industri baru, format bisnis baru dan model baru bermunculan satu demi satu.
Xi Jinping mencatat jejak inspeksinya di Tiongkok selama setahun terakhir ini, menyatakan kesenangannya atas apa yang disaksikan seperti kehidupan rakyat yang penuh warna dan rasa perolehan yang telah ditingkatkan lagi.
“Urusan keluarga, urusan negara, urusan dunia, membuat rakyat hidup bahagia adalah urusan yang paling penting,” katanya.
Dikatakannya, pada tahun 2025, Tiongkok akan merampungkan Repelita ke-14, secara menyeluruh, dan modernisasi ala Tiongkok pasti akan membuka prospek yang lebih luas dalam reformasi dan keterbukaan.
Tiongkok akan terus meningkatkan level pembangunan dan tata kelola sosial, serta menyelesaikan berbagai masalah rakyat sipil dengan baik, agar semua orang dapat lebih sering tersenyum dan merasakan kehangatan
-

Presiden China Bahas Perdamaian Dunia dalam Pesan Tahun Baru untuk Putin
Beijing –
Presiden China Xi Jinping berjanji untuk mendorong “perdamaian dunia” dalam pesan Tahun Baru yang disampaikan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Xi juga memuji hubungan antara Beijing dan Moskow yang disebutnya “semakin matang”.
“Tidak peduli bagaimana situasi internasional berubah, China akan tetap teguh dalam memperdalam reformasi secara komprehensif… dan mendorong perdamaian dan pembangunan dunia,” ucap Xi dalam pesan untuk Putin, seperti dilaporkan televisi pemerintah CCTV dan dilansir AFP, Selasa (31/12/2024).
Sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, China berusaha menampilkan diri sebagai pihak yang netral, tidak seperti Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya.
Namun Beijing tetap menjadi mitra politik dan ekonomi yang dekat dengan Moskow, bahkan membuat sejumlah negara anggota aliansi NATO menuding China sebagai “penggerak” perang. Otoritas Beijing tidak pernah mengecam perang yang berkecamuk di Ukraina.
Dalam pesannya kepada Putin, Xi memuji hubungan yang terjalin antara China dan Rusia selama ini.
“Dalam menghadapi perubahan yang berkembang pesat yang belum pernah terlihat dalam satu abad terakhir, dan situasi internasional yang penuh gejolak, China dan Rusia secara konsisten telah bergerak maju bersama-sama di jalur non-blok, non-konfrontasi, dan tidak menargetkan pihak ketiga mana pun,” ujar Xi.
Kedua presiden disebut memiliki ikatan pribadi yang kuat ini, dengan Xi menyebut Putin sebagai “sahabat terbaiknya” sedangkan Putin memuji Xi sebagai “mitra yang dapat diandalkan”.