Tag: Xi Jinping

  • Negosiasi Tarif AS-China Macet, Trump-Xi Jinping Perlu Turun Tangan – Page 3

    Negosiasi Tarif AS-China Macet, Trump-Xi Jinping Perlu Turun Tangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent mengungkapkan bahwa pembicaraan tarif dagang AS-Tiongkok “agak macet,” sehingga mengharuskan para pemimpin kedua negara untuk berdiskusi secara langsung.

    “Saya yakin bahwa kami akan mengadakan lebih banyak pembicaraan dengan mereka dalam beberapa minggu ke depan,” kata Bessent, dikutip dari CNBC International, Jumat (30/5/2025).

    Bessent pun membuka kemungkinan panggilan telepon antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping terkait tarif impor.

    Sebelumnya, AS dan Tiongkok telah mencapai kesepatan untuk mencabut kenaikan tarif lebih dari 100% selama 90 hari, atau hingga pertengahan Agustus 2025.

    Dilaporkan, pejabat diplomatik dari kedua negara sempat melakukan panggilan telepon akhir pekan lalu.

    “Saya pikir mengingat besarnya pembicaraan dan kompleksitasnya, ini akan mengharuskan kedua pemimpin untuk mempertimbangkan satu sama lain,” kata Bessent dalam sebuah wawancara dengan Fox News.

    “Mereka memiliki hubungan yang sangat baik dan saya yakin bahwa Tiongkok akan hadir saat Presiden (Donald) Trump menyatakan (pilihannya),” ungkapnya.

    Terakhir Bicara Januari 2025

    Trump dan Xi Jinping terakhir kali berbicara pada bulan Januari 2025, tepat sebelum presiden AS tersebut dilantik untuk masa jabatan keduanya.

    Sementara Trump dalam beberapa minggu terakhir mengatakan bahwa ia ingin berbicara dengan Xi Jinping, para analis memperkirakan Tiongkok akan menyetujuinya hanya jika ada kepastian tidak akan ada kejutan dari AS selama panggilan telepon tersebut.

     

  • Pengadilan Banding Kembali Berlakukan Tarif Trump, Gimana Selanjutnya?

    Pengadilan Banding Kembali Berlakukan Tarif Trump, Gimana Selanjutnya?

    Jakarta

    Pengadilan banding federal memberlakukan kembali kebijakan tarif yang ditetapkan Presiden Donald Trump pada Kamis (29/05), sehari setelah Pengadilan Perdagangan Internasional memerintahkan pemblokiran tarif.

    Pengadilan Banding Tingkat Federal di Washington menganulir putusan pengadilan yang lebih rendah untuk sementara guna mempertimbangkan banding pemerintah.

    Pengadilan banding kemudian memerintahkan penggugat dalam kasus tersebut untuk memberi tanggapan paling lambat tanggal 5 Juni. Adapun pemerintah AS juga diminta memberi tanggapan paling lambat tanggal 9 Juni.

    Sebelumnya, Pengadilan Perdagangan Internasional yang berbasis di Manhattan menyatakan bahwa Konstitusi AS memberikan kewenangan secara eksklusif kepada Kongres untuk mengatur perdagangan dengan negara lain.

    Kewenangan eksklusif Kongres ini, menurut pengadilan tersebut, tidak dapat digantikan oleh kewenangan presiden untuk menjaga perekonomian. Karena itu, pengadilan tersebut menyatakan Trump telah melampaui kewenangannya dalam mengenakan bea masuk.

    Apa yang terjadi selanjutnya?

    Tidak ada pengadilan yang membatalkan tarif pada mobil, baja, dan aluminium yang diberlakukan Trump dengan alasan masalah keamanan nasional berdasarkan Pasal 232 Undang-Undang Perluasan Perdagangan tahun 1962.

    Ia dapat memperluas pajak impor berdasarkan undang-undang tersebut ke sektor lain seperti semikonduktor dan kayu.

    Pasal 338 Undang-Undang Perdagangan tahun 1930 yang tidak digunakan selama beberapa dekade memungkinkan presiden untuk mengenakan tarif hingga 50% pada impor dari negara-negara yang “mendiskriminasi” AS.

    Namun, saat ini Gedung Putih tampaknya lebih fokus mengajukan banding pada putusan pengadilan. Masalah ini diperkirakan akan berakhir di Mahkamah Agung.

    Jika Gedung Putih tidak berhasil dalam bandingnya, Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) akan mengeluarkan arahan kepada para petugasnya.

    Hal ini dipaparkan John Leonard, mantan pejabat tinggi di CBP, kepada BBC.

    Di sisi lain, pengadilan yang lebih tinggi kemungkinan akan cenderung mendukung Trump.

    Akan tetapi, jika semua pengadilan menegakkan putusan Pengadilan Perdagangan Internasional, maka entitas bisnis yang harus membayar tarif akan menerima pengembalian dana atas jumlah yang dibayarkandengan bunga.

    Ini termasuk apa yang disebut tarif timbal balik, yang diturunkan menjadi 10% secara umum untuk sebagian besar negara.

    Untuk tarif produk-produk China yang naik menjadi 145% sekarang menjadi 30% menyusul kesepakatan AS-China baru-baru ini.

    Leonard mengingatkan bahwa untuk saat ini belum ada perubahan di perbatasan dan tarif masih harus dibayar.

    Berdasarkan reaksi pasar, sebagian investor seolah “menghela napas lega setelah volatilitas yang menegangkan selama berminggu-minggu yang perseteruan perang dagang,” ujar Stephen Innes dari SPI Asset Management.

    Innes mengatakan hakim AS memberikan pesan yang jelas: “Ruang Oval bukanlah meja perdagangan, dan Konstitusi bukanlah cek kosong.”

    “Pelampauan kekuasaan eksekutif akhirnya menemukan batasnya. Setidaknya untuk saat ini, stabilitas makro kembali muncul.”

    Paul Ashworth dari Capital Economics, mengatakan putusan tersebut “jelas akan mengacaukan dorongan pemerintahan Trump untuk dengan cepat menyegel ‘kesepakatan’ perdagangan selama jeda 90 hari dari tarif”.

    Dia memperkirakan negara-negara lain “akan menunggu dan melihat” apa yang akan terjadi selanjutnya.

    Siapa yang mengajukan gugatan?

    Putusan tersebut didasarkan pada dua kasus terpisah.

    Dalam kasus pertama, lembaga nonpartisan Liberty Justice Center mengajukan gugatan atas nama beberapa usaha kecil yang mengimpor barang dari negara-negara yang terdampak tarif Trump.

    Dalam kasus kedua, koalisi pemerintah negara bagian AS juga menggugat aturan impor tersebut.

    Kedua kasus ini merupakan tantangan hukum besar pertama bagi “Hari Pembebasan”, yaitu hari ketika Trump mengumumkan serangkaian tarif terhadap berbagai negara pada 2 April 2025.

    Panel yang terdiri dari tiga hakim memutuskan bahwa Undang-Undang Kekuasaan Ekonomi Darurat Internasional (EEPA) tahun 1977 yang dijadikan dasar kebijakan oleh Trump tidak memberinya wewenang untuk mengenakan pajak impor besar-besaran.

    Pengadilan juga memblokir serangkaian pungutan terpisah yang diberlakukan pemerintahan Trump terhadap China, Meksiko, dan Kanada.

    Sebagaimana diketahui, pemerintahan Trump menyebut kebijakan ini dilakukan untuk merespons arus narkoba dan imigran ilegal ke AS.

    Akan tetapi, pengadilan tidak diminta untuk menangani tarif yang dikenakan pada beberapa barang tertentu seperti mobil, baja, dan aluminium yang berada di bawah undang-undang yang berbeda.

    Bagaimana reaksi sejauh ini?

    Dalam permohonan bandingnya, pemerintahan Trump mengatakan pengadilan perdagangan telah memberi penilaian terhadap presiden secara tidak tepat sehingga putusan yang dikeluarkan bakal menggagalkan perundingan perdagangan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.

    “Pilar politik, bukan yudisial, yang membuat kebijakan luar negeri dan memetakan kebijakan ekonomi,” sebut pemerintahan Trump dalam pengajuan banding tersebut.

    Trump mengecam putusan pengadilan perdagangan internasional tersebut dalam sebuah unggahan di media sosial, dengan menulis: “Semoga Mahkamah Agung akan membatalkan keputusan yang mengerikan dan mengancam negara ini, DENGAN CEPAT dan TEGAS.”

    Baca juga:

    Di sisi lain, Letitia James, selaku jaksa agung New York, salah satu dari 12 negara bagian yang terlibat dalam gugatan tersebut, menyambut baik putusan pengadilan federal.

    “Hukumnya jelas: tidak ada presiden yang memiliki wewenang untuk menaikkan pajak sesuka hati,” kata James.

    “Tarif ini adalah kenaikan pajak besar-besaran bagi keluarga pekerja dan bisnis Amerika. Jika terus berlanjut, kebijakan ini akan menyebabkan inflasi yang lebih tinggi, memburuknya ekonomi bagi bisnis dalam skala mana pun, serta hilangnya lapangan pekerjaan di seluruh negeri,” tambahnya.

    Pasar global merespons positif putusan tersebut.

    Pasar saham di Asia naik pada Kamis (29/05) pagi dan kontrak berjangka saham AS melonjak.

    Dolar AS menguat terhadap mata uang safe haven, termasuk yen Jepang dan franc Swiss.

    Mata uang safe haven adalah mata uang yang nilainya cenderung stabil walau terjadi gejolak pasar.

    Apa yang melatarbelakangi putusan ini?

    Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump (Getty Images)

    Pada 2 April, Trump meluncurkan tarif global yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan mengenakan pajak impor pada sebagian besar mitra dagang AS.

    Tarif dasar 10% dikenakan pada sebagian besar negara, ditambah tarif timbal balik yang lebih tinggi.

    Puluhan negara dan blok terkena dampak ini, termasuk Uni Eropa, Inggris, Kanada, Meksiko, dan China.

    Trump berargumen bahwa kebijakan ekonomi besar-besaran tersebut akan meningkatkan manufaktur AS dan melindungi lapangan kerja.

    Sejak pengumuman tersebut, pasar global terombang-ambing sejak pengumuman tersebut.

    Berbagai negara silih berganti berunding dengan perwakilan Trump untuk menegosiasikan pembalikan dan penangguhan tarif.

    Ketidakpastian pasar global semakin terganggu dengan adanya perang dagang antara AS dan China.

    Kedua negara adidaya ekonomi dunia terlibat dalam aksi saling menaikkan tarif yang mencapai puncaknya dengan pajak AS sebesar 145% untuk impor China, dan pajak China sebesar 125% untuk impor AS.

    Baca juga:

    AS dan China akhirnya menyetujui ‘gencatan senjata’ melalui kesepakatan bilateral.

    Bea masuk AS untuk China turun menjadi 30%, sementara tarif China untuk beberapa impor AS berkurang menjadi 10%.

    Inggris dan AS juga telah mengumumkan kesepakatan mengenai tarif yang lebih rendah antara kedua pemerintah.

    Di sisi lain, Trump mengancam tarif 50% mulai Juni untuk semua barang yang datang dari Uni Eropa.

    Presiden AS itu mengungkapkan rasa frustrasi dengan lambatnya perundingan perdagangan dengan blok tersebut.

    Trump kemudian setuju untuk memperpanjang tenggat waktu lebih dari sebulan setelah kepala Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan bahwa pihaknya memerlukan lebih banyak waktu.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Manuver AS Tawarkan ‘Diskon’ usai Tarif Trump Diblokir Pengadilan AS

    Manuver AS Tawarkan ‘Diskon’ usai Tarif Trump Diblokir Pengadilan AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Amerika Serikat atau AS mempertimbangkan upaya untuk memberlakukan tarif impor sebesar 15% selama 150 hari setelah pembatalan pemblokiran kebijakan serupa oleh Pengadilan Banding Federal. Sebelumnya, tarif trump diblokir pengadilan AS.

    Melansir Reuters pada Jumat (30/5/2025), langkah tersebut merupakan kebijakan sementara untuk mengenakan tarif pada sebagian besar ekonomi global berdasarkan undang-undang yang berlaku. Wall Street Journal pertama kali melaporkan rencana ini dengan mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut. 

    Pemerintah AS belum membuat keputusan akhir dan dapat menunggu untuk memberlakukan rencana apa pun setelah Pengadilan Banding Federal pada Kamis (29/5/2025) memberlakukan kembali tarif Trump yang paling luas secara sementara.

    Keputusan tersebut membalikkan putusan pengadilan perdagangan AS blokir tarif Trump, yakni sebelumnya memerintahkan pemblokiran kebijakan tarif oleh Presiden AS Donald Trump. 

    Sebelumnya, Pengadilan Perdagangan Internasional dalam putusannya menyatakan bahwa presiden telah bertindak melampaui batas kewenangannya, dan bahwa kekuasaan untuk mengatur perdagangan luar negeri sepenuhnya berada di tangan Kongres.

    “Pengadilan tidak menilai apakah penggunaan tarif oleh Presiden itu bijak atau efektif. Yang jelas, undang-undang tidak mengizinkannya,” tulis panel tiga hakim dalam putusan tersebut.

    Pengadilan menilai bahwa alasan darurat nasional tidak cukup untuk membenarkan tindakan sepihak tersebut di bawah Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional (IEEPA).

    Sementara itu, putusan dari Pengadilan Banding Amerika Serikat untuk Sirkuit Federal di Washington yang mengabulkan banding Pemerintah AS tidak memberikan pendapat atau alasan pemberlakuan tarif itu. 

    Tetapi, pengadilan banding AS memerintahkan penggugat dalam kasus tersebut untuk menanggapi paling lambat pada 5 Juni dan administrasi paling lambat 9 Juni.

    Pemerintahan Presiden Trump merespons positif pembatalan pemblokiran tersebut. Penasihat perdagangan Trump, Peter Navarro menyebut pihaknya akan terus berupaya mencari cara untuk memberlakukan kebijakan itu.

    “Anda dapat berasumsi, bahkan jika kita kalah dalam kasus tarif, kita akan menemukan cara lain,” katanya dikutip dari BBC.

    Perkembangan Negosiasi Tarif

    Gedung Putih mengatakan proses banding dan putusan pengadilan tidak akan mengganggu negosiasi apa pun dengan mitra dagang utama yang dijadwalkan dalam beberapa hari ke depan. 

    Putaran keempat pembicaraan dengan Jepang dijadwalkan pada Jumat waktu setempat di Washington. Sementara itu, tim negosiasi perdagangan dari India akan menuju AS minggu depan untuk melakukan pembicaraan.

    Kepala negosiator perdagangan Jepang Ryosei Akazawa mengindikasikan tujuannya untuk menyelesaikan pembicaraan tarif tepat waktu untuk pertemuan bulan Juni antara Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba.

    Pernyataan Akazawa menyusul panggilan telepon antara Trump dan Ishiba yang berjanji untuk bertemu di sela-sela pertemuan puncak G-7 bulan depan. 

    Beberapa jam setelah itu, Trump mengindikasikan persetujuannya untuk kemitraan antara Nippon Steel Corp. dan United States Steel Corp., meningkatkan harapan bahwa presiden mungkin lebih bersedia mendengarkan posisi Jepang.

    “Telah dipastikan bahwa para pemimpin kedua negara menantikan pertemuan mereka. Kami akan melakukan yang terbaik dengan mempertimbangkan hal itu,” ungkap Akazawa.

    Sementara itu, Menteri Keuangan Scott Bessent menyebut pembicaraan dagang antara AS dan China saat ini sedikit tersendat. Dia menyebut pembicaraan ini kemungkinan akan membutuhkan keterlibatan langsung Presiden Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping, untuk mencapai kesepakatan.

    Bessent menyebut, suatu saat nanti Trump dan Xi akan melakukan panggilan telepon untuk membahas negosiasi perdagangan ini.

    “Mengingat besarnya pembicaraan, mengingat kompleksitasnya … ini akan mengharuskan kedua pemimpin untuk saling mempertimbangkan. Mereka memiliki hubungan yang baik, dan saya yakin bahwa China akan hadir di meja perundingan ketika Presiden Trump menyatakan pilihannya,” kata Bessent.

  • Nego Tarif AS-China Mandek, Trump dan Xi Jinping Harus Turun Tangan

    Nego Tarif AS-China Mandek, Trump dan Xi Jinping Harus Turun Tangan

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan AS, Scott Bessent mengungkap perkembangan terbaru negosiasi perdagangan terkait pengenaan tarif impor antara AS dan China.

    Melansir Reuters pada Jumat (30/5/2025), Bessent menyebut pembicaraan dagang antara kedua negara saat ini sedikit tersendat. Dia menyebut pembicaraan ini kemungkinan akan membutuhkan keterlibatan langsung Presiden AS Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping, untuk mencapai kesepakatan.

    Dua minggu setelah negosiasi terobosan yang dipimpin oleh Bessent yang menghasilkan gencatan senjata sementara dalam perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia, Bessent mengatakan bahwa kemajuan sejak saat itu lambat. Tetapi, dia mengharapkan lebih banyak pembicaraan dalam beberapa minggu ke depan.

    Bessent menyebut, suatu saat nanti Trump dan Xi akan melakukan panggilan telepon untuk membahas negosiasi perdagangan ini.

    “Mengingat besarnya pembicaraan, mengingat kompleksitasnya … ini akan mengharuskan kedua pemimpin untuk saling mempertimbangkan. Mereka memiliki hubungan yang baik, dan saya yakin bahwa China akan hadir di meja perundingan ketika Presiden Trump menyatakan pilihannya,” kata Bessent.

    Bessent mengatakan sebelumnya bahwa beberapa mitra dagang, termasuk Jepang, bernegosiasi dengan itikad baik dan dia tidak mendeteksi adanya perubahan dalam sikap mereka sebagai akibat dari putusan pengadilan perdagangan tersebut. 

    Bessent mengatakan bahwa ia akan bertemu dengan delegasi Jepang pada Jumat waktu setempat di Washington.

    Perjanjian AS-China untuk mengurangi tarif tiga digit selama 90 hari memicu reli besar-besaran di pasar saham global. Namun, perjanjian itu tidak mengatasi alasan mendasar di balik tarif Trump atas barang-barang China, terutama keluhan lama AS tentang model ekonomi China yang didominasi negara dan didorong oleh ekspor, sehingga masalah tersebut akan dibahas di masa mendatang.

    Sejak kesepakatan pertengahan Mei, pemerintahan Trump telah berkonsentrasi pada negosiasi tarif dengan mitra dagang utama lainnya, termasuk India, Jepang, dan Uni Eropa. Trump minggu lalu mengancam tarif 50% untuk barang-barang Uni Eropa, tetapi kemudian menunda ancaman tersebut.

    Pengadilan perdagangan AS pada Rabu memutuskan bahwa Trump telah melampaui kewenangannya dalam mengenakan sebagian besar tarifnya pada impor dari China dan negara-negara lain berdasarkan undang-undang kewenangan darurat. 

    Namun, kurang dari 24 jam kemudian, pengadilan banding federal memberlakukan kembali tarif tersebut, dengan mengatakan bahwa pengadilan tersebut menunda putusan pengadilan perdagangan untuk mempertimbangkan banding pemerintah. 

    Pengadilan banding memerintahkan penggugat untuk menanggapi paling lambat tanggal 5 Juni dan pemerintah untuk menanggapi paling lambat tanggal 9 Juni.

  • Bangkitnya Raja Ecommerce China Setelah Ditinggal Pendiri

    Bangkitnya Raja Ecommerce China Setelah Ditinggal Pendiri

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raja e-commerce China, Alibaba, pelan-pelan bangkit seiring membaiknya hubungan antara sang pendiri, Jack Ma, dengan pemerintahan Xi Jinping.

    Alibaba sempat karam digerus persaingan dengan pemain baru seperti PDD Holdings. Masa kelam tersebut dialami ketika Jack Ma mendapat tekanan pemerintah dan terpaksa ‘kabur’ dari China.

    Alibaba juga sempat mengalami restrukturisasi besar-besaran pada unit-unit bisnisnya yang memicu eksodus para petinggi. Namun, berbagai terpaan itu bisa dilewati dan kini Alibaba mulai menunjukkan taringnya kembali.

    Beberapa saat lalu, Alibaba mengumumkan kemitraan strategis dengan Apple untuk menghadirkan fitur kecerdasan buatan (AI) Apple Intelligence bagi iPhone yang dijual di China.

    Terbaru, Alibaba kembali mencatat pencapaian moncer dari portal Taobao Instant Commerce miliknya. Portal tersebut fokus pada pengiriman barang instan dalam waktu 60 menit.

    Sebulan pasca dirilis, layanan tersebut sudah menerima 40 juta pesanan setiap harinya, dikutip dari Reuters, Selasa (27/5/2025).

    Portal Taobao Instant Commerce memasukkan vendor-vendor dari unit bisnis pengiriman makanan Eleme milki Alibaba ke dalam aplikasi belanja utama Taobao.

    Tren pengiriman instan memang sedang digenjot oleh e-commerce China untuk meningkatkan daya saing. Keberhasilan Alibaba menandai peralihan besar-besaran di platform online China dalam beberapa bulan terakhir.

    Beberapa raksasa e-commerce China seperti Alibaba, JD, dan Meituan dalam beberapa bulan terakhir menggelontorkan investasi besar untuk mendorong layanan ‘ritel instan’. Hal ini menunjukkan iklim persaingan yang kian kencang untuk memberikan manfaat ke konsumen.

    (fab/fab)

  • Petaka Baru di China, Banyak Ilmuwan Mati Muda Gara-gara Ini

    Petaka Baru di China, Banyak Ilmuwan Mati Muda Gara-gara Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – China merupakan salah satu negara dengan perkembangan teknologi dan sains yang pesat. Namun, di balik pencapaian besar China, ternyata ada fakta memprihatinkan.

    Muncul fenomena mengkhawatirkan di negara kekuasaan Xi Jinping. Beberapa saat lalu, dilaporkan sejumlah ilmuwan asal China meninggal karena dugaan beban kerja yang begitu berat.

    Salah satunya adalah Li Haibo yang baru saja meninggal pada usia 41 tahun. Jiupai News, kanal berita asal Wuhan, menyebutkan penyebab meninggalnya Li.

    Mengutip akademisi kampusnya, disebutkan dia meninggal karena penyakit mendadak.

    Tidak ada obituari atau upacara peringatan untuk meninggalnya Li yang memulai profesi dosennya pada 2013 lalu, dikutip dari SCMP, Selasa (27/5/2025).

    Dia merupakan profesor di Universitas Ningxia. Ilmunya terkait material nano, elektrokimia, dan material optoelektronik. Bidang penelitiannya terkait baterai lithium, sodium ion, dan desalinasi air laut.

    Lebih dari 100 makalah jurnal internasional dan 16 paten di China serta satu Amerika Serikat (AS) telah diterbitkan.

    Dalam sebuah wawancara, Li pernah mengungkapkan rutinitas pekerjaannya. Dia menyebutkan hanya tidur empat hingga lima jam sehari dengan ratusan artikel yang harus dikonsultasikan.

    Li juga dinobatkan sebagai salah satu dari 2% ilmuwan teratas dari daftar yang dibuat universitas Stanford pada 2023 lalu.

    Kesehatan Ilmuwan China Jadi Sorotan

    Sementara itu, kesehatan ilmuwan China memang tengah menjadi sorotan. Bulan lalu keluarga ilmuwan berusia 47 tahun material setempat telah mengeluarkan surat yang menyebut peneliti itu meninggal karena beban kerja yang gila.

    Profesor fakultas arsitektur lanskap Universitas Kehutanan Nanjing, Li Zhiming meninggal bulan lalu. Penyebab meninggal ilmuwan 50 tahun karena sakit.

    Ada pula Yang Bingyou (54) yang merupakan wakil presiden Universitas Heilongjiang. Dia meninggal akhir Maret lalu dan disebut juga penyebab kematiannya karena sakit.

    Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah. Ilmuwan merupakan manusia yang harus punya istirahat cukup. Mereka bukan robot yang bisa terus-terusan bekerja dalam waktu yang tak manusiawi. 

    Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya keseimbangan waktu kerja dan istirahat!

    (fab/fab)

  • PM Li teruskan salam Presiden Xi kepada Presiden Prabowo

    PM Li teruskan salam Presiden Xi kepada Presiden Prabowo

    Presiden RI Prabowo Subianto (kanan) dan Perdana Menteri China Li Qiang (kiri) bersama jajaran menteri kedua negara melakukan pertemua bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (25/5/2025). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/Spt.

    PM Li teruskan salam Presiden Xi kepada Presiden Prabowo
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 25 Mei 2025 – 14:39 WIB

    Elshinta.com – Perdana Menteri (PM) China Li Qiang meneruskan salam dari Presiden China Xi Jinping kepada Presiden RI Prabowo Subianto dalam pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu. PM Li kemudian menyebut Presiden Xi menyampaikan harapan terbaiknya untuk Presiden Prabowo.

    “Saya ingin menyampaikan salam hangat dan harapan terbaik dari Presiden Xi Jinping kepada Yang Mulia Presiden,” kata PM Li dalam pertemuan itu.

    PM Li juga mengungkap rasa bahagianya dapat melaksanakan kunjungan resmi ke Jakarta untuk memenuhi undangan Presiden Prabowo, mengingat pada tahun ini Indonesia dan China memperingati 75 tahun hubungan diplomatik dua negara. Perdana Menteri China itu kemudian menyatakan kunjungan Presiden Prabowo ke Beijing, China, pada bulan November 2024, atau sekitar sebulan setelah Prabowo dilantik sebagai Presiden RI.

    “Yang Mulia Presiden ke China pada bulan November tahun lalu. Kedua kepala negara kita mencapai konsensus penting tentang pembangunan komunitas China-Indonesia dengan masa depan bersama,” kata PM Li kepada Presiden Prabowo.

    PM Li melanjutkan, “Yang memiliki pengaruh regional dan global, yang juga membawa hubungan kedua negara ke tingkat sejarah yang baru, dan membuka prospek luas bagi kerja sama bilateral kita.” Oleh karena itu, pertemuan bilateral kali ini, PM Li menyampaikan untuk lanjut menjajaki berbagai peluang memperluas kerja sama ataupun membentuk kerja sama baru di berbagai sektor dengan Indonesia.

    Dalam pertemuan itu, delegasi pemerintah Indonesia yang mendampingi Presiden Prabowo terdiri atas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani.

    Selanjutnya Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kepala Badan Intelijen Negara M. Herindra, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie, Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Christiawan Nasir, dan Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun.

    Pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dengan PM Li berlangsung setelah upacara penyambutan kenegaraan di Istana Merdeka. Presiden Prabowo menyambut kedatangan PM Li tepat di titik tempat turunnya PM Li dari kendaraan. Kedua pemimpin itu kemudian berjabat tangan hangat, dan berjalan bersama-sama menuju mimbar kehormatan untuk mengikuti upacara penyambutan.

    Upacara penyambutan diawali dengan dikumandangkannya lagu kebangsaan kedua negara, yang juga diiringi dengan 19 suara dentuman meriam. Presiden Prabowo dan PM Li Qiang lalu memeriksa pasukan kehormatan yang berbaris di halaman Istana Merdeka, kemudian keduanya secara bergantian memperkenalkan delegasi masing-masing negara sebelum masuk Istana Merdeka.

    Sumber : Antara

  • Gus Ubaid Dukung Percepatan Pembangunan KA Cepat Jakarta-Surabaya

    Gus Ubaid Dukung Percepatan Pembangunan KA Cepat Jakarta-Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Tokoh muda NU, Ubaidillah Amin (Gus Ubaid) mendukung gagasan percepatan pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dan bukanlah sekadar wacana infrastruktur. Melainkan, tonggak penting menuju transformasi besar Indonesia sebagai negara maju.

    “Pernyataan Ketua Dewan Energi Nasional, Pak Luhut Binsar Pandjaitan, yang mengharapkan segera realisasi proyek ini setelah kunjungannya ke Tiongkok bersama Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dan CFO Danantara, Pandu Syahrir, harus dipahami sebagai sinyal kuat. Bahwa, proyek ini memiliki urgensi nasional yang tak bisa ditunda lagi,” kata Gus Ubaid, Senin (26/5/2025).

    Menurut Gus Ubaid yang juga Ketua Dewan Pembina Relawan Gibran BerKopyah (GBK), kesuksesan kereta cepat Jakarta-Bandung, yang merupakan proyek perdana di tanah air, telah membuktikan manfaat strategisnya.

    “Tingginya antusiasme masyarakat serta penurunan volume kendaraan di jalan tol menjadi bukti konkret bahwa moda transportasi massal ini menjawab kebutuhan zaman. Bukan hanya efisiensi waktu tempuh, tapi juga pengurangan beban transportasi darat dan udara yang semakin padat,” jelasnya.

    Lebih dari itu, masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur, lanjut dia, terutama tokoh-tokoh agama dan pelaku mobilitas lintas daerah, menyambut proyek ini dengan penuh harap. Ketakutan sebagian masyarakat terhadap perjalanan udara, terutama di musim cuaca buruk, membuat opsi kereta cepat menjadi solusi yang lebih meyakinkan dan aman.

    “Rasa aman ini menjadi aspek penting dalam membangun kepercayaan publik terhadap sistem transportasi nasional yang andal. Tidak bisa dipungkiri, kerja sama dengan Tiongkok dalam pembangunan kereta cepat harus dilihat secara objektif dan strategis,” jelasnya.

    Dalam tatanan geopolitik dan geoekonomi global saat ini, Tiongkok merupakan kekuatan utama.

    “Relasi erat yang dimiliki Pak Luhut dengan para pemimpin Tiongkok seperti Presiden Xi Jinping dan Menteri Luar Negeri Wang Yi adalah aset diplomatik yang semestinya dimanfaatkan secara maksimal demi kemajuan Indonesia,” paparnya.

    Sayangnya, dia merasa, narasi yang cenderung skeptis terhadap kerja sama ini sering kali justru menghambat kemajuan.

    “Kita tidak boleh terjebak dalam sentimen ideologis yang kontra-produktif. Bila Tiongkok mampu memberikan dukungan teknologi, pembiayaan, dan pengalaman, maka sudah semestinya kita membuka diri untuk berkolaborasi dalam kerangka yang saling menguntungkan dan transparan,” tegasnya.

    “Lebih jauh, kereta cepat Jakarta-Surabaya bukanlah proyek terakhir. Bila berhasil, jaringan ini bisa diperluas ke Sumatera, misalnya rute Aceh-Lampung. Ini adalah langkah awal menuju integrasi transportasi nasional yang modern, efisien, dan kompetitif secara global,” imbuhnya.

    Oleh karena itu, dia berharap kepada pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto bisa segera menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) yang memberikan dasar hukum bagi proyek ini.

    Indonesia tidak boleh lagi menunggu. Bonus demografi hanya akan menjadi berkah bila didukung oleh infrastruktur yang mendorong mobilitas, efisiensi, dan konektivitas antarwilayah.

    “Kereta cepat Jakarta-Surabaya bukan sekadar proyek fisik, melainkan simbol dari kesiapan Indonesia menghadapi masa depan, mewujudkan mimpi besar menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. [tok/aje]

  • RI-China sepakati penguatan kerja sama ekonomi dan rantai pasok

    RI-China sepakati penguatan kerja sama ekonomi dan rantai pasok

    Penandatanganan kedua memorandum ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan antara Presiden RI dan Presiden China yang telah dilakukan pada pertemuan bilateral sebelumnya, serta mencerminkan komitmen bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan China Wang Wentao menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) Strengthening Economic Cooperation in Industrial and Supply Chain dan Memorandum on Two Countries Twin Parks Cooperation Project.

    Kedua MoU ini merupakan bagian dari empat MoU yang telah disepakati oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri China Li Qiang sebelumnya.

    “Penandatanganan kedua memorandum ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan antara Presiden RI dan Presiden China yang telah dilakukan pada pertemuan bilateral sebelumnya, serta mencerminkan komitmen bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Senin.

    MoU Economic Cooperation in Industrial and Supply Chain dirancang untuk memperkuat kemitraan dalam pengembangan industri dan penguatan rantai pasok bilateral, dengan fokus pada sektor-sektor strategis seperti manufaktur, logistik, teknologi tinggi, serta energi baru terbarukan.

    Airlangga berharap kerja sama ini dapat membawa potensi investasi kurang lebih Rp81,5 triliun dan diproyeksikan akan menciptakan sekitar 15 ribu lapangan kerja di Indonesia.

    Kedua negara bersepakat untuk mendorong partisipasi berbagai jenis pelaku usaha, termasuk UMKM, untuk terlibat dalam kerja sama ekonomi di bidang industri dan rantai pasok.

    Selain itu juga disepakati untuk memfasilitasi pengembangan proyek-proyek industri di sektor-sektor utama, baik di dalam kawasan Two Countries Twin Parks seperti Batang–Yuanhong, maupun di lokasi-lokasi lain yang disepakati bersama sebagai perluasan dari proyek percontohan awal.

    “MoU ini tidak hanya menunjukkan komitmen bersama Indonesia dan China dalam memperdalam kerja sama ekonomi, tetapi juga membuka ruang yang luas bagi masuknya investasi berkualitas tinggi, transformasi industri berbasis nilai tambah, dan pengembangan kawasan industri terintegrasi yang berdaya saing global,” ujar Airlangga.

    Sebagai kelanjutan dari penguatan kerja sama industri, Indonesia dan China juga menandatangani Memorandum on Two Countries Twin Parks Cooperation Project yang diharapkan menjadi model kerja sama dua arah di sektor ekonomi dan perdagangan.

    Kedua negara bersepakat untuk menciptakan lingkungan kerja sama ekonomi dan perdagangan yang berkelanjutan, jangka panjang, dan stabil dengan prinsip kesetaraan serta saling menguntungkan.

    “Proyek Two Countries Twin Parks menjadi simbol kemitraan masa depan, yang tidak hanya menghubungkan kawasan industri, tetapi juga mempertemukan teknologi, SDM, dan inovasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” tuturnya.

    Kedua negara juga berkomitmen untuk memberikan dukungan kebijakan dan fasilitas untuk kelancaran implementasi proyek, serta meningkatkan pemantauan pelaksanaan proyek guna mengevaluasi hasil dan dampaknya terhadap pengembangan kawasan industri dan peningkatan investasi dua arah.

    “Kerja sama dalam kerangka Two Countries Twin Parks akan diimplementasikan pada beberapa kawasan industri strategis di Indonesia, antara lain Kawasan Industri Terpadu Batang, Kawasan Industri Wijayakusuma di Semarang, dan Kawasan Industri Bintan. Inisiatif ini menargetkan potensi investasi sebesar kurang lebih Rp61,5 triliun dan diharapkan mampu menyerap sekitar 10.500 tenaga kerja di berbagai sektor industri,” kata Menko.

    Lebih lanjut, melalui penandatanganan dua MoU ini, diharapkan hubungan bilateral Indonesia-China semakin kuat dan berkontribusi nyata terhadap penciptaan nilai tambah industri, peningkatan investasi, serta kesejahteraan masyarakat kedua negara.

    “Kerja sama ini akan dikoordinasikan secara teknis oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama Kementerian dan Lembaga terkait, kemudian akan ditindaklanjuti melalui pembentukan Joint Committee, guna memastikan implementasi yang tepat sasaran dan berkelanjutan dari masing-masing kesepakatan,” katanya.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Prabowo: Kerja sama RI-China bawa kebaikan untuk dua negara

    Prabowo: Kerja sama RI-China bawa kebaikan untuk dua negara

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan bahwa kerja sama yang terjalin antara Pemerintah Indonesia dan China akan membawa kebaikan untuk kedua negara.

    “Kami optimis bahwa kerja sama ini membawa kebaikan bagi kedua negara dan bangsa negara kita,” kata Prabowo dalam jamuan santap siang dengan Perdana Menteri China Li Qiang, di Istana Negara, Jakarta, Minggu.

    Prabowo menyampaikan terima kasih atas kunjungan PM Li Qiang ke Indonesia. Presiden menilai kunjungan tersebut menegaskan pentingnya hubungan antara Indonesia dan China.

    Kepala Negara menyebut dirinya dan PM Li Qiang telah melakukan pembicaraan yang cukup produktif dan menghasilkan sejumlah kesepakatan di berbagai bidang kerja sama.

    Menurutnya, kerja sama tersebut memberi manfaat tidak hanya bagi Indonesia dan China, tetapi juga berkontribusi pada kedamaian kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik.

    “Tetapi yang lebih penting ini akan membawa kedamaian di seluruh kawasan Asia Tenggara, bahkan Asia Pasifik. Jadi sekali lagi, terimakasih kunjungan Yang Mulia,” ucap Presiden.

    Prabowo pun mengajak para delegasi kedua negara untuk mengangkat gelas sebagai bentuk penghormatan atas kesehatan Presiden China Xi Jinping, PM Li Qiang, serta demi kebaikan dan kesejahteraan China.

    Prabowo menerima kunjungan resmi PM China Li Qiang di Istana Merdeka Jakarta, Minggu, dalam rangkaian tiga hari lawatannya di Indonesia.

    Dalam kunjungan tersebut, turut ditandatangani empat nota kesepahaman di bidang ekonomi yang disaksikan Presiden Prabowo dan PM Li Qiang.

    Nota kesepahaman pertama ditandatangani antara Bank Indonesia dan People’s Bank of China mengenai pembentukan kerangka kerja sama untuk mendorong transaksi bilateral dalam mata uang lokal.

    Nota kesepahaman kedua dilakukan antara Dewan Ekonomi Nasional dan National Development and Reform Commission China terkait kerja sama dalam kebijakan pembangunan ekonomi.

    Nota kesepahaman ketiga melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI dan Kementerian Perdagangan China mengenai penguatan kerja sama ekonomi di bidang industri dan rantai pasok.

    Nota kesepahaman keempat ditandatangani antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Kementerian Perdagangan China, dan Pemerintah Provinsi Fujian yang mencakup kerja sama dalam program Two Countries Twin Parks.

    Selain keempat nota kesepahaman tersebut, Pemerintah Indonesia dan China juga menyepakati kerja sama di delapan bidang lainnya.

    Pertama, sektor pariwisata antara Kementerian Pariwisata Indonesia dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China. Kedua, ekspor pertanian antara Badan Karantina Indonesia dan General Administration of Customs China.

    Ketiga, pengobatan tradisional antara Kementerian Kesehatan Indonesia dan National Administration of Traditional Chinese Medicine China.

    Keempat, kerja sama dalam pencegahan dan pengendalian tuberkulosis antara Kementerian Kesehatan Indonesia dan National Disease Control and Prevention Administration China.

    Kelima, kerja sama investasi antara Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dan China Investment Corporation. Keenam, kerja sama bisnis strategis antara Kamar Dagang dan Industri (KADIN ) Indonesia dan China Chamber of Commerce in Indonesia.

    Ketujuh, kolaborasi media antara Kantor Berita ANTARA dengan China Media Group. Terakhir, kerja sama kantor berita antara Kantor Berita ANTARA dan Kantor Berita China Xinhua News Agency.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025