Tag: Xi Jinping

  • Ditendang China, Begini Nasib Penjilat Donald Trump

    Ditendang China, Begini Nasib Penjilat Donald Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Permintaan chip Nvidia Blackwell masih sangat tinggi. Ini diungkapkan CEO Jensen Huang di tengah perusahaannya tidak bisa berbisnis di China.

    “Nvidia membangun GPU (unit pemrosesan grafis), kami juga membangun CPU (unit pemrosesan pusat), jaringan, sakeras dan sebagainya. Ada banyak chip terkait Blackwell,” jelasnnya dalam acara dengan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co, dikutip dari Reuters, Senin (10/11/2025).

    CEO TSMC CC Wei mengonfirmasi permintaan wafer perushahaannya dari Nvidia. Namun dia tak menyebut jumlah permintaan tersebut.

    Huang juga memuji mitra lama Nvidia itu dan menyebutnya melakukan pekerjaan yang sangat baik. Dia memastikan kesuksesan perusahaannya mungkin tidak bisa terjadi tanpa bantuan TSMC.

    Soal kekurangan memori, Huang mengatakan Nvidia telah bermitra dengan tiga produsen. Semua perusahaan disebutnya melakukan peningkatan kapasitas untuk mendukung Nvidia.

    “Kami punya tiga produsen memori yang sangat hebat, SK Hynix, Samsung, Micron. Semuanya produsen memori luar biasa hebat dan telah meningkatkan kapasitas luar biasa mendukung kami,” kata Huang.

    Huang mengatakan pihaknya telah menerima sampel chip tercanggih dari seluruh pembuat memori. Soal kemungkinan kenaikan harga, Huang mengembalikan pada setiap perusahaan.

    “Merekalah yang memutuskan bagaimana menjalankan bisnisnya,” ungkapnya.

    Nvidia diketahui terjepit antara persaingan dagang antara China dan Amerika Serikat (AS). Perusahaan dilarang menjual chip canggihnya ke China oleh pemerintah Donald Trump, namun penggantinya H20 tak begitu diminati oleh Beijing.

    Huang tetap berusaha untuk tetap bisa berbisnis di China. Dia diketahui mulai membujuk dan kerap memuji habis-habisan Trump supaya larangan yang dibebankan kepada Nvidia bisa dilonggarkan.

    Dalam konferensi AI tahunan belum lama ini, dia memuji kebijakan Trump dan membuat AS tetap berada di garis terdepan perlombaan AI. Huang juga berharap banyak dari pertemuan Trump dengan Presiden Xi Jinping di Korea Selatan agar perusahaan tetap bisa berjualan Blackwell di China.

    “Kami selalu berharap kembali ke China, dan saya pikir Nvidia di China sangat bagus. Demi kepentingan terbaik Amerika Serikat (AS), ini demi kepentingan terbaik China,” jelasnya dikutip dari Reuters.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tegang, Jepang Panas ke China Gegara ‘Penggal Leher’ PM

    Tegang, Jepang Panas ke China Gegara ‘Penggal Leher’ PM

    Jakarta CNBC Indonesia – Jepang panas ke China. Tokyo bahkan telah mengajukan protes ke Beijing, Senin (10/11/2025).

    Ini terkait ancaman “pemenggalan kepala” yang dilontarkan seorang diplomat China secara daring setelah pernyataan tentang Taiwan oleh perdana menteri baru Jepang, PM Sanae Takaichi. Ini terungkap dalam unggahan X, Konsul Jenderal China di Osaka, Xue Jian, Sabtu.

    Mengutip AFP, ia mengancam akan “memenggal leher kotor itu tanpa ragu sedetik pun”. “Apakah Anda siap untuk itu?,” tulisnya, tanpa menyebut nama Takaichi tetapi mengutip sebuah artikel berita tentang pernyataannya di parlemen pada Jumat.

    Sebenarnya, Takaichi mengatakan serangan bersenjata terhadap Taiwan dapat membenarkan Jepang mengirimkan pasukan untuk mempertahankan pulau itu dengan alasan “pertahanan diri kolektif”. Jika keadaan darurat di Taiwan melibatkan kapal perang dan penggunaan kekuatan, ujarnya, maka itu bisa menjadi situasi yang mengancam kelangsungan hidup (Jepang), bagaimanapun Anda melihatnya.

    “Apa yang disebut sebagai kontingensi Taiwan telah menjadi begitu serius sehingga kita harus mengantisipasi skenario terburuk,” tambah Takaichi, yang telah lama dianggap sebagai sosok yang agresif terhadap China.

    Perlu diketahui, China bersikeras bahwa Taiwan adalah bagian dari wilayahnya. Negeri itu pun tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekuatan untuk merebut kendali atas pulau yang memiliki pemerintahan sendiri tersebut.

    “Unggahan diplomat China itu sangat tidak pantas”, kata juru bicara pemerintah Jepang, Minoru Kihara.

    “Kami memprotes keras dan mendesak agar unggahan itu segera dihapus,” tambahnya.

    Konsisten

    Di sisi lain, Takaichi pada pernyataan terbaru, Senin, mengatakan kepada parlemen bahwa ia tidak berniat mencabut ucapannya. Ia bersikeras bahwa pernyataan tersebut konsisten dengan sikap Tokyo sebelumnya.

    Namun, PM perempuan pertama Jepang itu menambahkan bahwa ia akan menahan diri untuk tidak merujuk secara eksplisit pada skenario tertentu di masa mendatang. Undang-undang keamanan yang disahkan pada tahun 2015 memungkinkan Jepang untuk menggunakan hak bela diri kolektif dalam kondisi tertentu, termasuk jika terdapat bahaya yang nyata bagi kelangsungan hidup Jepang.

    Taiwan Tak Terpisahkan dari China

    Masih mengutip AFP, Kementerian Luar Negeri China telah menegaskan kembali bahwa Taiwan adalah “bagian tak terpisahkan dari wilayah China”. Bahkan pemerintah Presiden Xi Jinping mendesak “Jepang untuk merenungkan kesalahan historisnya dalam masalah Taiwan”.

    “Berhenti mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan separatis kemerdekaan Taiwan,” ujar juru bicara Kementerian, Lin Jian, dalam jumpa pers rutin.

     

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Awas AS! China Makin Ngeri Punya Kapal Induk Fujian, Ini Penampakannya

    Awas AS! China Makin Ngeri Punya Kapal Induk Fujian, Ini Penampakannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – China resmi mengoperasikan kapal induk tercanggihnya, Fujian, beberapa hari setelah upacara peresmian megah yang dipimpin langsung oleh Presiden Xi Jinping, menurut laporan media pemerintah.

    Melansir BBC.com, Fujian menjadi kapal induk ketiga milik Negeri Tirai Bambu dan dilengkapi dengan sistem peluncur elektromagnetik yang memungkinkan pesawat lepas landas dengan kecepatan lebih tinggi.

    Masuknya Fujian ke dalam dinas aktif menandai langkah besar bagi Beijing, yang kini memiliki angkatan laut terbesar di dunia dari segi jumlah kapal. Di bawah kepemimpinan Xi, China memang memperluas kekuatan maritimnya dengan sangat cepat, menambah tekanan bagi Amerika Serikat (AS) dan sekutunya untuk menyeimbangkan kekuatan.

    Menurut laporan media pemerintah, Fujian mampu meluncurkan tiga jenis pesawat berbeda menggunakan sistem peluncur elektromagnetik dan dek penerbangan datar. Kapal buatan dalam negeri ini dapat membawa pesawat dengan beban senjata dan bahan bakar yang lebih berat, memungkinkan serangan ke sasaran musuh dari jarak lebih jauh dan menjadikannya lebih unggul dibanding dua kapal induk sebelumnya, Liaoning dan Shandong.

    Foto: Kapal induk ketiga Tiongkok, Fujian, sedang melakukan uji coba laut di lokasi yang tidak diketahui. Kapal induk ketiga Tiongkok mulai beroperasi setelah upacara serah terima kepada Angkatan Laut pekan ini, (7/11/2025). (AFP/HANDOUT)
    Kapal induk ketiga Tiongkok, Fujian, sedang melakukan uji coba laut di lokasi yang tidak diketahui. Kapal induk ketiga Tiongkok mulai beroperasi setelah upacara serah terima kepada Angkatan Laut pekan ini, (7/11/2025). (AFP/HANDOUT)

    Media pemerintah China menyebut Fujian sebagai “tonggak besar” dalam perkembangan kekuatan angkatan laut negara tersebut. Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara lain di dunia yang memiliki kapal induk dengan sistem peluncur elektromagnetik serupa dengan Fujian.

    Upacara peresmian Fujian digelar di Provinsi Hainan bagian selatan pada Rabu, di mana Xi Jinping meninjau langsung dek kapal untuk mendengarkan laporan mengenai kinerja kapal di laut. Media pemerintah juga menyebut Xi secara pribadi yang memutuskan penerapan teknologi peluncur elektromagnetik tersebut.

    Dalam momen tersebut, Xi berbicara dengan para pelaut yang berbaris di sepanjang dek penerbangan dan dermaga. Mereka memberikan penghormatan sambil berseru serempak, “Ikuti perintah partai, berjuang untuk menang, dan junjung tinggi perilaku terpuji!”

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ramalan Manusia Rp 2.800 T: China Bakal Kalahkan AS

    Ramalan Manusia Rp 2.800 T: China Bakal Kalahkan AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO Nvidia, Jensen Huang, meramal bahwa China berpotensi melampaui Amerika Serikat (AS) dalam kompetisi pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).

    “China akan menang dalam persaingan AI,” ujar Huang dalam wawancaranya dengan Financial Times, seperti dikutip Reuters, Sabtu (8/11/2025).

    Huang merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam pengembangan AI global. Chip buatan Nvidia saat ini diketahui sebagai chip paling tangguh untuk mengembangkan AI.

    Nvidia juga menjadi salah satu pusat pergesekan antara China dan AS. Pemerintah AS sejak era Joe Biden hingga Donald Trump saat ini, beberapa kali mengubah kebijakan terkait pelarangan ekspor chip AI tercanggih buatan Nvidia ke AS.

    Baru-baru ini, Trump sempat memblokir akses chip Nvidia yang tak terlalu canggih ke China, namun kemudian memutuskan membukanya kembali. Masalah baru muncul ketika China menggencarkan larangan bagi perusahaan domestik untuk menggunakan chip Nvidia dan beralih ke chip lokal.

    Bahkan, pemerintah China memberikan insentif biaya listrik hingga 50% bagi perusahaan yang menggunakan chip lokal pada data center mereka. Hal ini membuat bisnis Nvidia di China kian terancam. Padahal, China merupakan salah satu klien terbesar Nvidia.

    Dalam beberapa kesempatan, Huang menegaskan bahwa pelarangan akses chip AS ke China akan membuat negara kekuasaan Xi Jinping makin gencar mengembangkan chip lokal. Jika sudah begitu, China akan memenangkan perlombaan AI melawan AS.

    “Seperti yang sudah saya bilang dari lama, China hanya beberapa nanodetik di belakang AS dalam hal AI,” kata Huang dalam pernyataan di akun X personalnya pada Rabu (5/11).

    “Sangat penting bagi AS untuk memenangkan perlombaan [AI] dengan memenangkan para pengembang di seluruh dunia,” ia menambahkan.

    Huang merupakan sosok yang ketiban durian runtuh garta-gara perkembangan AI yang membuat pendapatan Nvidia pecah rekor berkali-kali. Sahamnya juga terus melonjak dan pernah menyalip Apple sebagai perusahaan paling bernilai di dunia.

    Forbes mencatat harta kekayaan Jensen Huang saat ini mencapai US$169,4 miliar atau setara Rp2.800 triliun. Ia menempati peringkat ke-8 sebagai orang terkaya di dunia.

    Saham Nvidia agaknya tertekan lantaran kebijakan pelarangan ekspor chip canggih dari AS ke China. Di lain sisi, pemerintah China juga melarang penggunaan chip asing dan mendorong chip lokal.

    Huang menegaskan pada Oktober lalu bahwa AS bisa memenangkan perlombaan AI jika seluruh dunia, termasuk China yang memiliki basis developer raksasa, menggunakan sistem buatan Nvidia. Namun, kenyataannya China sudah menutup pasarnya bagi Nvidia.

    “Kami ingin AS memenangkan perlombaan AI. Tak ada keraguan soal itu. Kami ingin seluruh dunia membangun AI dengan teknologi AS. Namun, kita juga butuh memenangkan para developer China. Kebijakan yang membuat AS kehilangan setengah dari developer AI dunia tak akan menguntungkan di jangka panjang. Hal ini akan menghancurkan kami,” kata Huang.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kapal Induk Tercanggih China Diresmikan, Teknologinya Mirip AS

    Kapal Induk Tercanggih China Diresmikan, Teknologinya Mirip AS

    Jakarta

    Kapal induk terbaru dan tercanggih milik China, yaitu Fujian, secara resmi telah mulai beroperasi. Ini merupakan langkah besar bagi Beijing dalam upayanya mengejar dominasi angkatan laut Amerika Serikat.

    Presiden China menghadiri upacara peresmian kapal induk Fujian di pelabuhan militer di Sanya, Pulau Hainan. Fujian merupakan kapal induk ketiga sekaligus paling maju kepunyaan China, dilengkapi dengan ketapel elektromagnetik (EMALS) yang mampu meluncurkan tiga jenis pesawat tempur.

    Teknologi baru ini, yang dikenal sebagai EMALS (Electromagnetic Aircraft Launch System), memungkinkan pesawat lepas landas dengan beban senjata dan bahan bakar yang lebih berat, sehingga dapat menyerang target musuh dari jarak yang lebih jauh.

    Satu-satunya kapal induk lain di dunia yang menggunakan sistem EMALS adalah USS Gerald R. Ford milik Angkatan Laut AS, yang mulai beroperasi menggunakan sistem tersebut tahun 2022.

    Dikutip detikINET dari CNN, Sabtu (8/11/2025), keputusan mengadopsi teknologi EMALS pada Fujian disebut-sebut merupakan keputusan pribadi Xi Jinping. Lebih dari 2.000 personel AL China dan pekerja konstruksi kapal induk menghadiri upacara peresmian, sedangkan Xi bergabung dengan pasukan kehormatan dalam upacara pengibaran bendera.

    Setelah itu, Xi meninjau kapal, termasuk ruang makan awak, dan bahkan sempat menekan tombol uji coba ketapel kapal. Tiga posisi ketapel peluncuran terlihat di geladak penerbangan, bersama sejumlah pesawat berbasis kapal induk seperti J-35, J-15T, dan KJ-600. Adapun kapal induk kedua China, Shandong, ada di dermaga terdekat.

    Kapal induk China Fujian. Foto: CGTN

    Fujian diluncurkan pada tahun 2022 dan memulai uji coba laut pada tahun 2024. Peresmiannya lama dinanti di China, di mana modernisasi militer yang pesat menjadi kebanggaan nasional.

    Di media sosial China, kabar peresmian Fujian menjadi topik paling populer, dengan tagar “Kapal induk pertama negaraku dengan ketapel elektromagnetik resmi beroperasi” menembus lebih dari 10 juta tayangan hanya dalam satu jam.

    China kini memiliki angkatan laut terbesar di dunia, meluncurkan kapal perang berteknologi tinggi dalam kecepatan luar biasa di bawah kepemimpinan Xi Jinping, seiring agresifnya negara itu dalam klaim teritorial di Laut China Selatan.

    Dari segi jumlah kapal, armada laut Beijing kini sudah melampaui Washington. Galangan kapal China mampu memproduksi kapal baru dengan kecepatan jauh lebih tinggi. Namun, AS masih mempertahankan keunggulan teknologi signifikan dan punya lebih banyak kapal induk yang siap operasional.

    Kapal induk AS bertenaga nuklir, memungkinkannya terus beroperasi di laut. Sementara Fujian menggunakan bahan bakar konvensional, sehingga perlu singgah di pelabuhan atau bertemu kapal tanker di laut untuk mengisi bahan bakar.

    Meski telah mengadopsi teknologi EMALS, dua mantan perwira kapal induk AS mengatakan operasi udara Fujian kemungkinan hanya mampu berjalan sekitar 60% dari kecepatan kapal induk AS berusia 50 tahun, karena konfigurasi geladaknya.

    Fujian juga menjadi kapal induk pertama Tiongkok yang tidak menggunakan landasan miring (ski-jump) seperti pada dua kapal induk sebelumnya, Liaoning dan Shandong, yang mengandalkan daya dorong pesawat untuk lepas landas.

    Kapal ini banyak dipuji di dalam negeri sebagai bukti China telah muncul sebagai kekuatan besar kapal induk. Dengan bobot 80.000 ton, Fujian menjadi kapal yang paling mendekati kelas Nimitz milik Angkatan Laut AS, yang memiliki bobot sekitar 97.000 ton.

    China juga sudah membangun kapal induk berikutnya, dikenal sebagai Type 004, dan diperkirakan tidak hanya menggunakan teknologi EMALS, tapi juga dibekali tenaga nuklir.

    (fyk/hps)

  • Ada Apa Xi Jinping? Ekspor China Anjlok Terburuk Sejak Februari

    Ada Apa Xi Jinping? Ekspor China Anjlok Terburuk Sejak Februari

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ekspor China secara tak terduga mengalami penurunan tajam pada bulan Oktober. Data terbaru menunjukkan bahwa ekspor China menyusut 1,1% secara tahunan (yoy).

    Ini merupakan kinerja terburuk sejak Februari dan meleset jauh dari perkiraan pertumbuhan 3,0%. Data bea cukai Oktober yang dirilis pada hari Jumat (7/11/2025) menggarisbawahi bahwa “dorongan untuk memajukan pengiriman pesanan AS, yang bertujuan untuk mengalahkan tarif Trump yang akan datang, telah mereda”.

    “Tampaknya dorongan untuk mengirimkan barang ke AS menjelang kenaikan tarif telah mereda pada bulan Oktober,” kata Zhang Zhiwei, kepala ekonom di Baoyin Capital Management, dikutip Reuters.

    Pengiriman China ke AS anjlok signifikan sebesar 25,17% secara tahunan. Penurunan ini kontras dengan pertumbuhan pengiriman ke Uni Eropa (UE) dan ekonomi Asia Tenggara yang hanya tumbuh 0,9% dan 11,0% secara berturut-turut.

    Meskipun demikian, tidak ada negara lain yang mendekati penjualan tahunan China sebesar lebih dari US$ 400 miliar (Rp 6.675 triliun) dalam bentuk barang ke AS. Para ekonom memperkirakan kerugian ini telah memangkas pertumbuhan ekspor China sekitar 2 poin persentase, atau sekitar 0,3% dari PDB.

    Alicia Garcia-Herrero, kepala ekonom Asia-Pasifik di Natixis, memperkirakan momentum ekspor yang melemah ini akan berlangsung lama. Ia pun menunjuk “tangan China” yakni Vietnam.

    “Ekspor melalui Vietnam ke AS akan melambat setelah front-loading (pengiriman di muka) berakhir, dan kita berada di titik itu,” katanya.

    “Jadi saya pikir kuartal keempat akan jauh lebih sulit bagi China, yang berarti akan lebih sulit di paruh pertama tahun 2026 juga,” tambahnya.

    Meskipun China dan AS telah mencapai gencatan tarif sementara)bulan lalu, di mana Trump dan Presiden Xi Jinping setuju untuk memangkas tarif dan menunda sejumlah tindakan lain selama satu tahun, barang-barang China yang menuju AS masih menghadapi tarif rata-rata sekitar 45%. Angka ini jauh di atas batas 35% yang menurut beberapa ekonom dapat menghapus margin keuntungan produsen China.

    China telah berusaha keras untuk mendiversifikasi pasar ekspornya sejak kemenangan pemilu Trump, mencari hubungan perdagangan yang lebih erat dengan Asia Tenggara dan Uni Eropa. Namun, permintaan domestik yang tidak mencukupi tetap menjadi hambatan bagi pertumbuhan.

    Hal ini terlihat dari data impor, yang tumbuh pada laju paling lambat dalam lima bulan, hanya naik 1,0% dibandingkan kenaikan 7,4% pada bulan September. Kelesuan ini diperburuk oleh penurunan panjang di sektor properti.

    “Dengan intensifnya hambatan pertumbuhan dari serangkaian guncangan permintaan, terutama pada penjualan ritel dan ekspor, kami yakin kebijakan Beijing mungkin sekali lagi bergeser untuk memastikan stabilitas jangka pendek,” kata analis Nomura.

    (tps/șef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • China Makin Ganas, Tak Sudi Pakai Produk Amerika

    China Makin Ganas, Tak Sudi Pakai Produk Amerika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sudah bertemu langsung di Busan, Korea Selatan, beberapa saat lalu. Kedua kelapa negara telah membuat kesepakatan terkait logam tanah jarang (LTJ) dan tarif impor.

    Kendati demikian, bukan berarti ketegangan geopolitik antara dua negara ekonomi terbesar dunia telah selesai. Trump menegaskan tak akan membuka akses chip tercanggih Nvidia ke China.

    Di saat bersamaan, China juga meminta perusahaan-perusahaan lokal untuk berhenti menggunakan chip asing dan beralih ke chip lokal. Bahkan, pemerintah memberikan subsidi listrik sebesar 50% untuk perusahaan yang menggunakan chip lokal untuk menjalankan data center.

    Lebih lanjut, pemerintah China juga mengeluarkan panduan bagi proyek-proyek data center baru yang menerima pendanaan negara. Mereka hanya boleh menggunakan chip AI buatan domestik, menurut dua sumber yang dilaporkan oleh Reuters.

    Dalam beberapa minggu terakhir, otoritas regulasi China telah memerintahkan data center yang tingkat penyelesaiannya kurang dari 30% untuk membuang semua chip asing yang terpasang, atau membatalkan rencana untuk membelinya, dikutip dari Reuters, Jumat (7/11/2025).

    Sementara itu, proyek yang berada pada tahap lebih maju akan diputuskan berdasarkan kasus per kasus, kata sumber Reuters yang familiar dengan masalah ini.

    Langkah ini menandai upaya paling agresif dari China untuk menyetop penggunaan teknologi asing, termasuk dari AS, pada infrastruktur kritis di negaranya.

    Akses China ke chip AI buatan AS, termasuk dari Nvidia, merupakan poin kunci dari gesekan antara Beijing dan Washington. AS dan China bersaing keras dalam memenangkn perlombaan untuk mendominasi AI.

    Langkah terbaru China akan mempersulit Nvidia untuk masuk ke pasar penting tersebut. Hal ini membuka peluang besar bagi pemain lokal seperti Huawei untuk menggarap pasar dalam negeri.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Whoosh dan Omon-omon Komitmen Antikorupsi

    Whoosh dan Omon-omon Komitmen Antikorupsi

     Oleh:Agus Wahid

    SUDAH terverifikasi oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudha Sadewa. Kerugian negara megaproyek kereta api cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh mencapai kisaran Rp118 triliun. Menkeu pun sudah jelas sikapnya. Karena megaproyek tersebut B to B, maka negara tak mau meng-cover kerugian itu melalui APBN. 

    Kini, Prabowo menunjukkan sikap dirinya, atas nama kepala negara dan pemerintahan siap menanggung kerugian itu, meski berdalih sumber dananya dari penyitaan uang korupsi. Sebuah sikap ekonomi-politik-hukum yang tergolong paradoks dengan komitmen penegakan hukum antikorupsi yang dikumandangkan selama ini

    Paradoksalitas itu jelas-jelas tak sesuai dengan komitmen Prabowo selama ini yang siap mengejar koruptor, sekalipun sampai ke daratan Antartika. Ada inkonsistensi dengan sikap politik-hukumnya yang sering dikobarkan ke ranah publik. Karena, korupsi jelas-jelas telah menyengsarakan rakyat. Sementara, Prabowo dengan gagah selalu mengumandangkan “demi rakyat, akan selalu menghadapi kekuatan apapaun dan siapapun”. 

    Mengapa terjadi gejala perubahan sikap hukum itu? Menurut penelusuran Purbaya, beberapa pihak yang paling bertanggung jawab pada kasus Whoosh di antaranya Luhut Binsar Panjaitan (LBP) dan Jokowi. Ketika Purbaya menyasar LBP, Prabowo masih “anteng”. Membiarkan “cek-cok” LBP versus Purbaya. Dan sinyal kuatnya seperti menggambarkan Prabowo membackup Kemenkeu.

    Tapi, ketika arah hukumnya ke Jokowi, muncullah sinyal baru. Indikasinya, Prabowo luntur terhadap pengaruh Jokowi. Kelunturannya terbaca jelas pada sikap Pemerintah (Prabowo) yang siap menanggung kerugian megaproyek Whoosh itu. Sekali lagi, meski sumber dananya dari hasil penyitaan korupsi. 

    Kita perlu mencatat, penyitaan uang korupsi menjadi milik negara. Hasilnya pun harusnya untuk kepentingan rakyat. Yang sungguh aneh rencana hasil penyitaan hasil korupsi justru untuk meng-cover kerugian akibat korupsi itu. Keanehan ini harus kita garis-bawahi, pengcoveran itu jelas-jelas mengarah pada kepentingan personal, terutama kepada Jokowi.

    Sikap Prabowo itu dapat kita catat sebagai keloyoannya dalam menghadapi Jokowi. Dan secara ekstrim dapat dinilai Prabowo masih tersandera oleh Jokowi. At least, Prabowo mau melindungi kejahatannya padahal sangat benderang praktik abuse of powernya. Dan itulah cermin Prabowo yang tetap setia pada Jokowi. Prabowo bisa dinilai masih tebang pilih dalam penegakan hukum anti korupsi.

    Pertanyaan mendasarnya, apakah kerugian Whoosh karena faktor korupsi? Inilah yang perlu ditelusuri. Meski demikian, kita dapat mengarsir beberapa hal di balik kerugian Whoosh itu. Pertama, studi kelayakannya, dari awal sudah diyakini tidak feasible, terutama dari sisi market, meski ada manfaat sisi lain (kepentingan go green). Pertimbangan bisnis sudah disampaikan Menteri Perhubungan Ignatius Jonan kala itu. 

    Tapi, buntut dari catatan itu, Jonan malah direshuffle.  Sikap yang sama juga dilakukan oleh Kepala Bappenas saat itu: Andrinof Chaniago, padahal andilnya sangat besar bagi perjalanan politik Jokowi. Karena menilai tidak feasible, Andrinof pun direshuffle. Analisis ketidaklayakan pasar terbukti: tingkat serapan penumpang tidak sesuai ekspektasi. 

    Yang kita saksikan sebagai hal kedua, Jokowi menggunakan kekuasaan (tangan besinya). Tidak mau mendengarkan catatan akademik dari kedua menterinya. Jokowi lebih manut pada titah Xi Jinping. Apapun landasannya, Jokowi telah melakukan abuse of power. Hal ini jelaslah pelanggaran hukum yang serius. Tetap bisa dikategorikan korupsi, meski tidak langsung ke keuangan negara. Korupsi politik justru menjadi hal fundamental dalam derap pembangunan yang tak sesuai rencana. 

    Yang ketiga, terjadi pembiaran terhadap praktik markup dana pembangunan megaproyek kereta api cepat Jakarta–Bandung itu. Markup-nya cukup serius. Jika AI memperkirakan nilai pembangunan infrastruktur mencapai Rp350-an juta per m2. Penulis mendapatkan info dari sub-kontraktor: nilai mark up-nya mencapai kisaran Rp700-an juta. Padahal sekali lagi menurut narasumber subkon itu hanya kisaran Rp 60-an juta per m2 (11,6 kali lipat).

    Hal itu jelas, bukan sekedar miss-management. Tapi, yang dapat kita garis-bawahi, dalam komponen miss-management terdapat dana menguap yang terencana secara sistematis. Dan itulah praktik korupsi.

    Karena itu, sikap Purbaya sesungguhnya sudah on the track. Penolakannya membayar kerugian negara dari megaproyek Whoosh bukan sekedar akadnya B to B, tapi memang sarat dengan pengemplangan keuangan negara. 

    Kini, Prabowo diperhadapkan masalah sikap politik-hukum anti korupsi. Benarkah committed untuk memberantasnya, atau hanya omon-omon?  

    Yang perlu diprihatinkan adalah, sikap omon-omon itu akan berefek jauh, di antaranya sebuah kemungkinan Prabowo lebih mendengarkan suara anti Purbaya, dari elemen Jokowi and his geng. Jika itu terjadi, maka nasib Purbaya di ujung tanduk. Tidak tertutup kemungkinan akan direshuffle. 

    Bagi Purbaya, rasanya nothing to lose. Tapi, jika Purbaya direshuffle, maka akan terjadi distrust yang meluas. Rakyat yang sudah mulai respek pada rezim Prabowo akan kembali surut. Bahkan, sentimen positif pasar nasional dan internasional, termasuk kalangan investor asing akan berbalik negatif. Jika itu dibiarkan, ekonomi nasional pun akan kembali mengalami decline.

    Bukan hanya itu dampak kontiogionnya. Kebijakan ekonomi Purbaya akan langsung tak berjalan efektif. Terjadi lagi pembangkangan dari sistem tata-kelola keuangan negara seperti dulu yang penuh nuansa penindasan terhadap kepentingan rakyat. Para bandit ekonomi pun akan bangkit kembali secara bersama-sama. Pajak pun akan kembali membebani rakyat. 

    Pendek kata, sektor ekonomi akan kembali pada titik rendah. Prabowo yang mengimpikan pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen hanya mimpi dan fatamorgana.

    Yang perlu kita sikapi, apakah proses decline of economy disadari oleh Prabowo sebagai risiko pilihan yang paradoks atas persoalan penegakan hukum anti korupsi? Jika tidak disadari, inilah urgensinya peringatan dini (early warning). Jika menyadari, berarti Prabowo bukan hanya omon-omon, tapi memang termasuk dalam komplotan menghancurkan negara. Dan ini berarti mempersilakan rakyat untuk melakukan gerakan perlawanan massif-ekstensif. 

    Pertanyaannya, apakah perlawanannya terhadap paket Prabowo-Gibran? Sebuah analisis politik hukum, rakyat tidak bicara paket itu, tapi alamat pasti tertuju kepada sang Presiden, sebagai pemegang kendali utama. Jika itu terjadi, sama artinya Prabowo sedang mempersiapkan Gibran sebagai penerusnya. Masya Allah. Jika ini skenarionya, maka Indonesia memang sedang didesain sebagai negara yang siap dipunahkan. Persis yang dikutip Prabowo sendiri pada pilpres 2019 dalam novel Ghost Fleet karya PW Singer dan August Cole: 2030 Indonesia musnah. Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun. 

    Siapa yang bersorak-sorai? Bisa China. Bisa juga AS dan lainnya. Mereka memang berkepentingan agar Republik Indonesia ini tak boleh maju. Harus tetap menjadi negara “terjajah”. Sebab, kekayaan alamnya memang menggiurkan. Inilah gambaran yang perlu kita renungkan bersama sebagai elemen anak bangsa. 

    Kita semua pun akhirnya harus merenung kembali who the real leader for Indonesia. Kita butuh pemimpin berani, cakap, berintegritas, nasionalis sejati dan berpihak pada kepentingan rakyat dan negara, bukan sosok pemimpin yang omon-omon. 

    (Analis Politik dan Pembangunan)

  • Manusia Rp 2.800 Triliun: China Bakal Menang Melawan Amerika!

    Manusia Rp 2.800 Triliun: China Bakal Menang Melawan Amerika!

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO Nvidia Jensen Huang telah memperingatkan bahwa China akan mengalahkan Amerika Serikat (AS) dalam perlombaan teknologi kecerdasan buatan (AI).

    “China akan memang dalam perlombaan AI,” kata Huang kepada Financial Times, dikutip dari Reuters, Kamis (6/11/2025).

    Huang merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam pengembangan AI global. Chip buatan Nvidia saat ini diketahui sebagai chip paling tangguh untuk mengembangkan AI.

    Nvidia juga menjadi salah satu pusat pergesekan antara China dan AS. Pemerintah AS sejak era Joe Biden hingga Donald Trump saat ini, beberapa kali mengubah kebijakan terkait pelarangan ekspor chip AI tercanggih buatan Nvidia ke AS.

    Baru-baru ini, Trump sempat memblokir akses chip Nvidia yang tak terlalu canggih ke China, namun kemudian memutuskan membukanya kembali. Masalah baru muncul ketika China menggencarkan larangan bagi perusahaan domestik untuk menggunakan chip Nvidia dan beralih ke chip lokal.

    Bahkan, pemerintah China memberikan insentif biaya listrik hingga 50% bagi perusahaan yang menggunakan chip lokal pada data center mereka. Hal ini membuat bisnis Nvidia di China kian terancam. Padahal, China merupakan salah satu klien terbesar Nvidia.

    Dalam beberapa kesempatan, Huang menegaskan bahwa pelarangan akses chip AS ke China akan membuat negara kekuasaan Xi Jinping makin gencar mengembangkan chip lokal. Jika sudah begitu, China akan memenangkan perlombaan AI melawan AS.

    “Seperti yang sudah saya bilang dari lama, China hanya beberapa nanodetik di belakang AS dalam hal AI,” kata Huang dalam pernyataan di akun X personalnya pada Rabu (5/11).

    “Sangat penting bagi AS untuk memenangkan perlombaan [AI] dengan memenangkan para pengembang di seluruh dunia,” ia menambahkan.

    Huang merupakan sosok yang ketiban durian runtuh garta-gara perkembangan AI yang membuat pendapatan Nvidia pecah rekor berkali-kali. Sahamnya juga terus melonjak dan pernah menyalip Apple sebagai perusahaan paling bernilai di dunia.

    Forbes mencatat harta kekayaan Jensen Huang saat ini tengah anjlok 1,73% menjadi US$169,4 miliar atau setara Rp2.800 triliun. Ia menempati peringkat ke-8 sebagai orang terkaya di dunia.

    Saham Nvidia agaknya tertekan lantaran kebijakan pelarangan ekspor chip canggih dari AS ke China. Di lain sisi, pemerintah China juga melarang penggunaan chip asing dan mendorong chip lokal.

    Huang menegaskan pada Oktober lalu bahwa AS bisa memenangkan perlombaan AI jika seluruh dunia, termasuk China yang memiliki basis developer raksasa, menggunakan sistem buatan Nvidia. Namun, kenyataannya China sudah menutup pasarnya bagi Nvidia.

    “Kami ingin AS memenangkan perlombaan AI. Tak ada keraguan soal itu. Kami ingin seluruh dunia membangun AI dengan teknologi AS. Namun, kita juga butuh memenangkan para developer China. Kebijakan yang membuat AS kehilangan setengah dari developer AI dunia tak akan menguntungkan di jangka panjang. Hal ini akan menghancurkan kami,” Huang menuturkan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump Tegas Blokir China, Menterinya Malah Bilang Begini

    Trump Tegas Blokir China, Menterinya Malah Bilang Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Scott Bessent punya pandangan berbeda dengan presiden Donald Trump soal blokir teknologi ke China.

    Dalam sebuah kesempatan, Bessent membayangkan saat perusahaan chip AS Nvidia bisa kembali menjual produknya ke China dan negara lain. Dia tak menyebut waktu pastinya, namun hanya mengatakan saat teknologi berkembang dan chip yang lebih baik telah dibuat.

    “Mungkin ada kasus di masa depan, 12-24 bulan lagi, mengingat inovasi luar biasa oleh Nvidia, yakni Blackwell tertinggal dua, tiga, atau empat tingkat di bawah chip stack dalam hal efisiensi,” jelasnya, dikutip dari Reuters, Rabu (5/11/2025). “Saat itu, chip bisa dijual,” dia menambahkan.

    Beberapa waktu lalu, sempat beredar rumor jika Trump akan membuka akses China untuk membeli chip Blackwell. Namun kemudian dibantah oleh dia usai bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan, minggu lalu.

    Blackwell, dia menegaskan hanya bisa digunakan oleh perusahaan AS. Chip itu tak akan bisa diakses oleh pihak lain, tegasnya.

    “Yang paling canggih, kami tidak akan membiarkan siapapun memilikinya selain Amerika Serikat. Kami tidak memberikan chip Blackwell kepada pihak lain,” katanya.

    Nvidia juga sempat dikabarkan akan menjual versi lebih rendah dari Blackwell agar bisa dijual di China.

    Trump sendiri sempat mengatakan tak menutup kemungkinan perusahaan China bisa membeli versi rendah dari Blackwell. Meskipun tetap memastikan tak mengizinkan penjualan chip Blackwell yang canggih.

    “Kami akan membiarkan mereka berurusan dengan Nvidia, tapi bukan dalam hal yang paling canggih,” ujar Trump dalam sebuah wawancara.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]