Tag: Xi Jinping

  • PM Jepang Takaichi Akui Cuma Tidur 2-4 Jam Tiap Malam, Ini Dampak yang Dirasakannya

    PM Jepang Takaichi Akui Cuma Tidur 2-4 Jam Tiap Malam, Ini Dampak yang Dirasakannya

    Jakarta

    Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi mengaku hanya tidur dua hingga empat jam setiap malam. Hal itu disampaikan dalam rapat komite legislatif, di tengah kritik publik yang menilai ia malah mendorong budaya kerja berlebihan.

    Pernyataan Takaichi muncul setelah minggu lalu ia membuat heboh karena menggelar rapat staf pada pukul 3 dini hari. Itu dilakukan untuk persiapan sidang parlemen.

    “Saya tidur sekitar dua jam sekarang, paling lama empat jam. Saya rasa, ini buruk untuk kulit saya,” terangnya saat menjawab soal pentingnya mengurangi jam kerja panjang di Jepang, dikutip dari The Straits Times.

    Jepang memang lama bergelut dengan masalah keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi. Fenomena pekerja yang meninggal karena kelelahan sampai punya istilah sendiri, yakni ‘Karoshi’.

    Di sisi lain, dalam rapat, Takaichi juga diminta menjelaskan rencana pemerintah yang mempertimbangkan penyesuaian batas lembur demi mendukung pertumbuhan ekonomi. Ia menilai kebutuhan pekerja dan perusahaan berbeda-beda.

    Menurutnya, ada pekerja yang mengambil dua pekerjaan demi memenuhi kebutuhan, sementara perusahaan sering membatasi lembur dengan ketat. Takaichi menegaskan perubahan apapun harus tetap melindungi kesehatan pekerjaan.

    “Idealnya, setiap orang bisa menyeimbangkan pengasuhan anak, bekerja, menikmati waktu luang, dan beristirahat,” beber Takaichi.

    Perdana menteri perempuan pertama Jepang itu mulai menjabat Oktober 2025. Saat terpilih sebagai ketua Partai Demokrat Liberal, ia sempat berjanji akan menyingkirkan istilah work-life balance dan fokus bekerja sekeras mungkin.

    Sejak menjabat, Takaichi menjalani jadwal yang padat, termasuk menghadiri pertemuan regional, serta menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden China Xi Jinping, dan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung.

    (sao/suc)

  • Jalan di Karpet Merah, Momen Raja Thailand Temui Xi Jinping di Beijing

    Jalan di Karpet Merah, Momen Raja Thailand Temui Xi Jinping di Beijing

    HOME

    MARKET

    MY MONEY

    NEWS

    TECH

    LIFESTYLE

    SHARIA

    ENTREPRENEUR

    CUAP CUAP CUAN

    CNBC TV

    Loading…

    `

    $(‘#loaderAuth’).remove()
    const dcUrl=”https://connect.detik.com/dashboard/”;

    if (data.is_login) {
    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    My Profile

    Logout

    ${suffix}
    `);

    $(“#alloCardIframe”).iFrameResize();

    } else {
    prefix = “

    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    REGISTER

    LOGIN
    ${suffix}
    `);
    }
    }

  • AS Setuju Jual Alat Militer Rp 5,5 T ke Taiwan, China Geram!

    AS Setuju Jual Alat Militer Rp 5,5 T ke Taiwan, China Geram!

    Jakarta

    Pemerintah China bereaksi keras atas persetujuan pemerintah Amerika Serikat soal kesepakatan penjualan peralatan militer ke Taiwan. Beijing menegaskan bahwa pihaknya “menentang keras” hal itu.

    “Penjualan senjata Amerika Serikat ke Taiwan secara serius melanggar prinsip ‘Satu China’,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian dalam konferensi pers reguler pada hari Jumat (14/11) ketika ditanya tentang kesepakatan tersebut.

    “China sangat tidak puas dan menentang keras hal ini,” imbuhnya, dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/11/2025).

    Sebelumnya, Pentagon atau Departemen Pertahanan AS mengatakan pemerintah AS menyetujui kemungkinan penjualan suku cadang jet tempur dan komponen perbaikannya senilai US$ 330 juta (Rp 5,5 triliun) ke Taiwan. Pentagon menyebut suku cadang dan komponen perbaikan itu diperlukan untuk menjaga kesiapan operasional jet tempur dan pesawat militer buatan AS yang digunakan Taiwan.

    “Penjualan yang diusulkan ini akan meningkatkan kemampuan penerima untuk menghadapi ancaman saat ini dan di masa mendatang, dengan menjaga kesiapan operasional armada F-16, C-130 (dan pesawat-pesawat lainnya),” kata Pentagon dalam pernyataannya pada Kamis (13/11) waktu setempat, dilansir Reuters, Jumat (14/11/2025).

    China mengklaim Taiwan, yang memiliki pemerintahan demokratis sendiri, sebagai bagian wilayah kedaulatannya dan tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekerasan untuk menguasai pulau tersebut.

    Pemerintah Taipei sangat menentang klaim kedaulatan Beijing, dan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat menentukan masa depan mereka sendiri.

    Pengumuman soal kemungkinan penjualan senjata ke Taiwan itu muncul setelah Trump dan Presiden China Xi Jinping melakukan pertemuan di Korea Selatan (Korsel) pada akhir bulan lalu, dalam upaya mengamankan kesepakatan perdagangan.

    Sebelum pertemuan puncak itu digelar, terdapat kekhawatiran di Taipei bahwa mungkin ada semacam “penjualan” kepentingan Taiwan oleh Trump kepada Xi.

    Washington memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Beijing, tetapi juga mempertahankan hubungan tidak resmi dengan Taipei dan merupakan pemasok senjata terpenting bagi Taiwan.

    Pada September lalu, Trump menolak untuk menyetujui bantuan militer senilai US$ 400 juta (Rp 6,6 triliun) untuk Taiwan. Keputusan Trump pada saat itu menandai perubahan tajam untuk kebijakan AS terhadap Taiwan.

    Di bawah mantan Presiden Joe Biden, AS menyetujui paket bantuan militer senilai lebih dari US$ 2 miliar untuk Taiwan. Namun Trump, menurut laporan The Washington Post pada saat itu, “tidak mendukung pengiriman senjata tanpa pembayaran, sebuah preferensi yang juga ditunjukkan dengan Ukraina”.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Trump Setujui Penjualan Alat Militer Rp 5,5 T ke Taiwan

    Trump Setujui Penjualan Alat Militer Rp 5,5 T ke Taiwan

    Washington DC

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyetujui kemungkinan penjualan suku cadang jet tempur dan komponen perbaikannya senilai US$ 330 juta (Rp 5,5 triliun) ke Taiwan. Hal ini menandai transaksi potensial pertama sejak Presiden Donald Trump kembali menjabat pada Januari lalu.

    Pentagon atau Departemen Pertahanan AS, seperti dilansir Reuters, Jumat (14/11/2205), menyebut suku cadang dan komponen perbaikan itu diperlukan untuk menjaga kesiapan operasional jet tempur dan pesawat militer buatan AS yang digunakan Taiwan.

    “Penjualan yang diusulkan ini akan meningkatkan kemampuan penerima untuk menghadapi ancaman saat ini dan di masa mendatang, dengan menjaga kesiapan operasional armada F-16, C-130 (dan pesawat-pesawat lainnya),” sebut Pentagon dalam pernyataannya pada Kamis (13/11).

    China mengklaim Taiwan, yang memiliki pemerintahan demokratis sendiri, sebagai bagian wilayah kedaulatannya dan tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekerasan untuk menguasai pulau tersebut.

    Pemerintah Taipei sangat menentang klaim kedaulatan Beijing, dan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat menentukan masa depan mereka sendiri.

    Pengumuman soal kemungkinan penjualan senjata ke Taiwan itu muncul setelah Trump dan Presiden China Xi Jinping melakukan pertemuan di Korea Selatan (Korsel) pada akhir bulan lalu, dalam upaya mengamankan kesepakatan perdagangan.

    Sebelum pertemuan puncak itu digelar, terdapat kekhawatiran di Taipei bahwa mungkin ada semacam “penjualan” kepentingan Taiwan oleh Trump kepada Xi.

    Washington memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Beijing, tetapi juga mempertahankan hubungan tidak resmi dengan Taipei dan merupakan pemasok senjata terpenting bagi Taiwan.

    Pada September lalu, Trump menolak untuk menyetujui bantuan militer senilai US$ 400 juta (Rp 6,6 triliun) untuk Taiwan. Keputusan Trump pada saat itu menandai perubahan tajam untuk kebijakan AS terhadap Taiwan.

    Di bawah mantan Presiden Joe Biden, AS menyetujui paket bantuan militer senilai lebih dari US$ 2 miliar untuk Taiwan. Namun Trump, menurut laporan The Washington Post pada saat itu, “tidak mendukung pengiriman senjata tanpa pembayaran, sebuah preferensi yang juga ditunjukkan dengan Ukraina”.

    Disebutkan The Washington Post dalam laporannya bahwa para pejabat pertahanan AS dan Taiwan telah bertemu di Anchorage, Alaska, pada Agustus untuk membahas paket penjualan senjata “yang totalnya bisa mencapai miliaran dolar”, termasuk drone, rudal, dan sensor untuk memantau garis pantai Taiwan.

    Sejak Trump menjabat untuk periode kedua, kekhawatiran di Taipei semakin meningkat mengenai keteguhan hubungan Taiwan-AS dan kesediaan Washington untuk mempertahankan pulau tersebut jika China menyerang.

    Namun, Trump sebelumnya mengatakan bahwa Xi telah memberitahunya jika Beijing tidak akan menginvasi Taiwan selama dia menjabat.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • China Menggila Serang Wilayah Dekat RI, Begini Dampaknya

    China Menggila Serang Wilayah Dekat RI, Begini Dampaknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kepala mata-mata Australia mengatakan kelompok hacker yang bekerja untuk pemerintah dan militer China telah menyelidiki jaringan telekomunikasi dan infrastruktur penting Australia.

    Ia juga memperingatkan potensi gangguan ekonomi jika serangan sabotase dilancarkan oleh kelompok hacker China ke jaringan telekomunikasi dan infrastruktur penting Australia.

    Mike Burgess, Direktur Jenderal keamanan di Organisasi Keamanan Intelijen Australia, mengatakan dalam konferensi bisnis di Melbourne bahwa aksi peretasan telah merugikan Australia sebesar A$12,5 miliar (Rp136 triliun) sepanjang tahun lalu.

    Angka itu termasuk kerugian A$2 miliar (Rp21 triliun) dari peretasan rahasia dagang dan kekayaan intelektual, dikutip dari Reuters, Rabu (12/11/2025).

    Burgess menyoroti ancaman sabotase online, dengan menggambarkan aktivitas kelompok peretas China, Salt Typhoon dan Volt Typhoon, yang menurutnya adalah kelompok peretas ‘utusan’ pemerintahan Xi Jinping.

    Kedutaan Besar China di Australia tak segera merespons permintaan komentar. Biasanya, China akan membantah berbagai tuduhan peretasan dari negara lain.

    Burgess mengatakan Salt Typhoon tak hanya membobol sistem telekomunikasi AS dalam operasi mata-mata strategis, tetapi juga menyelidiki jaringan telekomunikasi di Australia.

    Selain itu, Volt Typhoon diklaim memiliki niat untuk melakukan disrupsi. Burgess menilai Volt Typhoon mengkompromikan infrastruktur penting AS untuk mempersiapkan potensi sabotase.

    Burgess mewanti-wanti potensi dampak penyerangan entitas hacker yang terafiliasi dengan China. Selain gangguan di sektor telekomunikasi yang meluas, bisa jadi dampaknya juga meluas ke sektor perbankan dan transportasi, serta suplai air dan listrik.

    “Saya jamin ini bukan hipotesis, negara-negara lain memiliki tim elit yang sedang menyelidiki kemungkinan ini saat ini,” ujarnya.

    Skenario potensial lainnya termasuk perusahaan Australia yang lumpuh sebagai pesaing dagang, atau menyebabkan kepanikan selama pemilu, tambahnya.

    Sebagai informasi, para pejabat China telah mengajukan banyak keluhan kepada pemerintah dan sektor swasta Australia tentang ASIO setiap kali ia berbicara secara terbuka tentang China. Dalam pidatonya pekan lalu di Lowy Institute di Sydney, Burgess menegaskan “itu tidak akan menghentikan tekad saya”.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Permintaan Chip AI Nvidia Blackwell Meroket, Tapi Tak Akan Dijual ke China

    Permintaan Chip AI Nvidia Blackwell Meroket, Tapi Tak Akan Dijual ke China

    Jakarta

    CEO Nvidia, Jensen Huang, mengatakan permintaan global untuk chip AI tercanggih perusahaannya, Blackwell, kini berada di level yang sangat tinggi. Dalam kunjungan ke Taiwan akhir pekan lalu, Huang menyebut kolaborasi dengan TSMC menjadi kunci kesuksesan Nvidia di tengah lonjakan kebutuhan chip AI.

    Berbicara di acara yang digelar oleh TSMC di Hsinchu, Huang mengungkapkan bahwa Nvidia kini tidak hanya membuat GPU (graphics processing unit), tetapi juga CPU, switch, dan jaringan pendukung Blackwell.

    “Kami sangat bergantung pada pasokan wafer dari TSMC. Mereka melakukan pekerjaan luar biasa mendukung kami,” ujar Huang, seraya menyebut permintaan chip saat ini jauh melampaui kapasitas produksi, seperti dikutip detikINET dari Reuters, Selasa (11/11/2025).

    CEO TSMC C.C. Wei mengonfirmasi bahwa Huang telah memesan lebih banyak ‘wafer’, namun menolak mengungkapkan jumlah pastinya. Hubungan erat kedua perusahaan ini memang telah membawa Nvidia menjadi perusahaan publik pertama di dunia dengan valuasi mencapai USD 5 triliun, menjadikan Huang dijuluki ‘Manusia Lima Triliun Dolar’.

    Meski bisnis sedang melesat, Huang menegaskan bahwa Nvidia tidak berencana menjual chip Blackwell ke China. Ia mengatakan saat ini Nvidia tak berencana mengirim produk apa pun ke China.

    Langkah ini sejalan dengan kebijakan pemerintahan Donald Trump, yang melarang ekspor chip AI paling canggih ke negara tersebut dengan alasan keamanan nasional.

    Spekulasi sempat muncul bahwa Trump dan Presiden Xi Jinping akan membahas kemungkinan penjualan versi terbatas Blackwell saat pertemuan di Korea Selatan minggu lalu.

    Namun hingga kini, belum ada tanda-tanda kesepakatan. Huang bahkan menyebut bahwa pangsa pasar Nvidia di China kini nol persen, karena pemerintah Beijing tidak ingin Nvidia beroperasi di sana.

    Huang juga menyinggung potensi kekurangan memori akibat permintaan yang melonjak. Ia memastikan bahwa tiga produsen besar yaituSK Hynix, Samsung, dan Micron telah meningkatkan kapasitas secara besar-besaran untuk mendukung Nvidia.

    (asj/fay)

  • Ditendang China, Begini Nasib Penjilat Donald Trump

    Ditendang China, Begini Nasib Penjilat Donald Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Permintaan chip Nvidia Blackwell masih sangat tinggi. Ini diungkapkan CEO Jensen Huang di tengah perusahaannya tidak bisa berbisnis di China.

    “Nvidia membangun GPU (unit pemrosesan grafis), kami juga membangun CPU (unit pemrosesan pusat), jaringan, sakeras dan sebagainya. Ada banyak chip terkait Blackwell,” jelasnnya dalam acara dengan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co, dikutip dari Reuters, Senin (10/11/2025).

    CEO TSMC CC Wei mengonfirmasi permintaan wafer perushahaannya dari Nvidia. Namun dia tak menyebut jumlah permintaan tersebut.

    Huang juga memuji mitra lama Nvidia itu dan menyebutnya melakukan pekerjaan yang sangat baik. Dia memastikan kesuksesan perusahaannya mungkin tidak bisa terjadi tanpa bantuan TSMC.

    Soal kekurangan memori, Huang mengatakan Nvidia telah bermitra dengan tiga produsen. Semua perusahaan disebutnya melakukan peningkatan kapasitas untuk mendukung Nvidia.

    “Kami punya tiga produsen memori yang sangat hebat, SK Hynix, Samsung, Micron. Semuanya produsen memori luar biasa hebat dan telah meningkatkan kapasitas luar biasa mendukung kami,” kata Huang.

    Huang mengatakan pihaknya telah menerima sampel chip tercanggih dari seluruh pembuat memori. Soal kemungkinan kenaikan harga, Huang mengembalikan pada setiap perusahaan.

    “Merekalah yang memutuskan bagaimana menjalankan bisnisnya,” ungkapnya.

    Nvidia diketahui terjepit antara persaingan dagang antara China dan Amerika Serikat (AS). Perusahaan dilarang menjual chip canggihnya ke China oleh pemerintah Donald Trump, namun penggantinya H20 tak begitu diminati oleh Beijing.

    Huang tetap berusaha untuk tetap bisa berbisnis di China. Dia diketahui mulai membujuk dan kerap memuji habis-habisan Trump supaya larangan yang dibebankan kepada Nvidia bisa dilonggarkan.

    Dalam konferensi AI tahunan belum lama ini, dia memuji kebijakan Trump dan membuat AS tetap berada di garis terdepan perlombaan AI. Huang juga berharap banyak dari pertemuan Trump dengan Presiden Xi Jinping di Korea Selatan agar perusahaan tetap bisa berjualan Blackwell di China.

    “Kami selalu berharap kembali ke China, dan saya pikir Nvidia di China sangat bagus. Demi kepentingan terbaik Amerika Serikat (AS), ini demi kepentingan terbaik China,” jelasnya dikutip dari Reuters.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tegang, Jepang Panas ke China Gegara ‘Penggal Leher’ PM

    Tegang, Jepang Panas ke China Gegara ‘Penggal Leher’ PM

    Jakarta CNBC Indonesia – Jepang panas ke China. Tokyo bahkan telah mengajukan protes ke Beijing, Senin (10/11/2025).

    Ini terkait ancaman “pemenggalan kepala” yang dilontarkan seorang diplomat China secara daring setelah pernyataan tentang Taiwan oleh perdana menteri baru Jepang, PM Sanae Takaichi. Ini terungkap dalam unggahan X, Konsul Jenderal China di Osaka, Xue Jian, Sabtu.

    Mengutip AFP, ia mengancam akan “memenggal leher kotor itu tanpa ragu sedetik pun”. “Apakah Anda siap untuk itu?,” tulisnya, tanpa menyebut nama Takaichi tetapi mengutip sebuah artikel berita tentang pernyataannya di parlemen pada Jumat.

    Sebenarnya, Takaichi mengatakan serangan bersenjata terhadap Taiwan dapat membenarkan Jepang mengirimkan pasukan untuk mempertahankan pulau itu dengan alasan “pertahanan diri kolektif”. Jika keadaan darurat di Taiwan melibatkan kapal perang dan penggunaan kekuatan, ujarnya, maka itu bisa menjadi situasi yang mengancam kelangsungan hidup (Jepang), bagaimanapun Anda melihatnya.

    “Apa yang disebut sebagai kontingensi Taiwan telah menjadi begitu serius sehingga kita harus mengantisipasi skenario terburuk,” tambah Takaichi, yang telah lama dianggap sebagai sosok yang agresif terhadap China.

    Perlu diketahui, China bersikeras bahwa Taiwan adalah bagian dari wilayahnya. Negeri itu pun tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekuatan untuk merebut kendali atas pulau yang memiliki pemerintahan sendiri tersebut.

    “Unggahan diplomat China itu sangat tidak pantas”, kata juru bicara pemerintah Jepang, Minoru Kihara.

    “Kami memprotes keras dan mendesak agar unggahan itu segera dihapus,” tambahnya.

    Konsisten

    Di sisi lain, Takaichi pada pernyataan terbaru, Senin, mengatakan kepada parlemen bahwa ia tidak berniat mencabut ucapannya. Ia bersikeras bahwa pernyataan tersebut konsisten dengan sikap Tokyo sebelumnya.

    Namun, PM perempuan pertama Jepang itu menambahkan bahwa ia akan menahan diri untuk tidak merujuk secara eksplisit pada skenario tertentu di masa mendatang. Undang-undang keamanan yang disahkan pada tahun 2015 memungkinkan Jepang untuk menggunakan hak bela diri kolektif dalam kondisi tertentu, termasuk jika terdapat bahaya yang nyata bagi kelangsungan hidup Jepang.

    Taiwan Tak Terpisahkan dari China

    Masih mengutip AFP, Kementerian Luar Negeri China telah menegaskan kembali bahwa Taiwan adalah “bagian tak terpisahkan dari wilayah China”. Bahkan pemerintah Presiden Xi Jinping mendesak “Jepang untuk merenungkan kesalahan historisnya dalam masalah Taiwan”.

    “Berhenti mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan separatis kemerdekaan Taiwan,” ujar juru bicara Kementerian, Lin Jian, dalam jumpa pers rutin.

     

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Awas AS! China Makin Ngeri Punya Kapal Induk Fujian, Ini Penampakannya

    Awas AS! China Makin Ngeri Punya Kapal Induk Fujian, Ini Penampakannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – China resmi mengoperasikan kapal induk tercanggihnya, Fujian, beberapa hari setelah upacara peresmian megah yang dipimpin langsung oleh Presiden Xi Jinping, menurut laporan media pemerintah.

    Melansir BBC.com, Fujian menjadi kapal induk ketiga milik Negeri Tirai Bambu dan dilengkapi dengan sistem peluncur elektromagnetik yang memungkinkan pesawat lepas landas dengan kecepatan lebih tinggi.

    Masuknya Fujian ke dalam dinas aktif menandai langkah besar bagi Beijing, yang kini memiliki angkatan laut terbesar di dunia dari segi jumlah kapal. Di bawah kepemimpinan Xi, China memang memperluas kekuatan maritimnya dengan sangat cepat, menambah tekanan bagi Amerika Serikat (AS) dan sekutunya untuk menyeimbangkan kekuatan.

    Menurut laporan media pemerintah, Fujian mampu meluncurkan tiga jenis pesawat berbeda menggunakan sistem peluncur elektromagnetik dan dek penerbangan datar. Kapal buatan dalam negeri ini dapat membawa pesawat dengan beban senjata dan bahan bakar yang lebih berat, memungkinkan serangan ke sasaran musuh dari jarak lebih jauh dan menjadikannya lebih unggul dibanding dua kapal induk sebelumnya, Liaoning dan Shandong.

    Foto: Kapal induk ketiga Tiongkok, Fujian, sedang melakukan uji coba laut di lokasi yang tidak diketahui. Kapal induk ketiga Tiongkok mulai beroperasi setelah upacara serah terima kepada Angkatan Laut pekan ini, (7/11/2025). (AFP/HANDOUT)
    Kapal induk ketiga Tiongkok, Fujian, sedang melakukan uji coba laut di lokasi yang tidak diketahui. Kapal induk ketiga Tiongkok mulai beroperasi setelah upacara serah terima kepada Angkatan Laut pekan ini, (7/11/2025). (AFP/HANDOUT)

    Media pemerintah China menyebut Fujian sebagai “tonggak besar” dalam perkembangan kekuatan angkatan laut negara tersebut. Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara lain di dunia yang memiliki kapal induk dengan sistem peluncur elektromagnetik serupa dengan Fujian.

    Upacara peresmian Fujian digelar di Provinsi Hainan bagian selatan pada Rabu, di mana Xi Jinping meninjau langsung dek kapal untuk mendengarkan laporan mengenai kinerja kapal di laut. Media pemerintah juga menyebut Xi secara pribadi yang memutuskan penerapan teknologi peluncur elektromagnetik tersebut.

    Dalam momen tersebut, Xi berbicara dengan para pelaut yang berbaris di sepanjang dek penerbangan dan dermaga. Mereka memberikan penghormatan sambil berseru serempak, “Ikuti perintah partai, berjuang untuk menang, dan junjung tinggi perilaku terpuji!”

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ramalan Manusia Rp 2.800 T: China Bakal Kalahkan AS

    Ramalan Manusia Rp 2.800 T: China Bakal Kalahkan AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO Nvidia, Jensen Huang, meramal bahwa China berpotensi melampaui Amerika Serikat (AS) dalam kompetisi pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).

    “China akan menang dalam persaingan AI,” ujar Huang dalam wawancaranya dengan Financial Times, seperti dikutip Reuters, Sabtu (8/11/2025).

    Huang merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam pengembangan AI global. Chip buatan Nvidia saat ini diketahui sebagai chip paling tangguh untuk mengembangkan AI.

    Nvidia juga menjadi salah satu pusat pergesekan antara China dan AS. Pemerintah AS sejak era Joe Biden hingga Donald Trump saat ini, beberapa kali mengubah kebijakan terkait pelarangan ekspor chip AI tercanggih buatan Nvidia ke AS.

    Baru-baru ini, Trump sempat memblokir akses chip Nvidia yang tak terlalu canggih ke China, namun kemudian memutuskan membukanya kembali. Masalah baru muncul ketika China menggencarkan larangan bagi perusahaan domestik untuk menggunakan chip Nvidia dan beralih ke chip lokal.

    Bahkan, pemerintah China memberikan insentif biaya listrik hingga 50% bagi perusahaan yang menggunakan chip lokal pada data center mereka. Hal ini membuat bisnis Nvidia di China kian terancam. Padahal, China merupakan salah satu klien terbesar Nvidia.

    Dalam beberapa kesempatan, Huang menegaskan bahwa pelarangan akses chip AS ke China akan membuat negara kekuasaan Xi Jinping makin gencar mengembangkan chip lokal. Jika sudah begitu, China akan memenangkan perlombaan AI melawan AS.

    “Seperti yang sudah saya bilang dari lama, China hanya beberapa nanodetik di belakang AS dalam hal AI,” kata Huang dalam pernyataan di akun X personalnya pada Rabu (5/11).

    “Sangat penting bagi AS untuk memenangkan perlombaan [AI] dengan memenangkan para pengembang di seluruh dunia,” ia menambahkan.

    Huang merupakan sosok yang ketiban durian runtuh garta-gara perkembangan AI yang membuat pendapatan Nvidia pecah rekor berkali-kali. Sahamnya juga terus melonjak dan pernah menyalip Apple sebagai perusahaan paling bernilai di dunia.

    Forbes mencatat harta kekayaan Jensen Huang saat ini mencapai US$169,4 miliar atau setara Rp2.800 triliun. Ia menempati peringkat ke-8 sebagai orang terkaya di dunia.

    Saham Nvidia agaknya tertekan lantaran kebijakan pelarangan ekspor chip canggih dari AS ke China. Di lain sisi, pemerintah China juga melarang penggunaan chip asing dan mendorong chip lokal.

    Huang menegaskan pada Oktober lalu bahwa AS bisa memenangkan perlombaan AI jika seluruh dunia, termasuk China yang memiliki basis developer raksasa, menggunakan sistem buatan Nvidia. Namun, kenyataannya China sudah menutup pasarnya bagi Nvidia.

    “Kami ingin AS memenangkan perlombaan AI. Tak ada keraguan soal itu. Kami ingin seluruh dunia membangun AI dengan teknologi AS. Namun, kita juga butuh memenangkan para developer China. Kebijakan yang membuat AS kehilangan setengah dari developer AI dunia tak akan menguntungkan di jangka panjang. Hal ini akan menghancurkan kami,” kata Huang.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]