Tag: Xi Jinping

  • Produk Buatan AS Laku Keras di China, Barang Ini Mendadak Langka

    Produk Buatan AS Laku Keras di China, Barang Ini Mendadak Langka

    Jakarta, CNBC Indonesia – Produk chip AI buatan Nvidia asal Amerika Serikat (AS) laku keras diborong klien di China. Nvidia dilaporkan memesan 300.000 chip H20 ke TSMC sebagai manufaktur rekanannya pada pekan lalu, menurut dua sumber.

    Salah satu sumber menyebut permintaan yang kuat dari China membuat Nvidia berubah pikiran. Tadinya, Nvidia hanya mengandalkan stok inventaris yang sudah tersedia untuk memenuhi pesanan.

    Namun, sepertinya stok tersebut tak cukup dan Nvidia harus kembali memesan 300.000 chip H20 ke TSMC untuk menyediakan chip AI yang dibutuhkan di China, dikutip dari Reuters, Selasa (29/7/2025).

    Bulan ini, Nvidia kembali bisa menjual GPU H20 ke China, pasca pemerintahan Trump mencabut pembatasan ekspor chip AI tersebut ke negara kekuasaan Xi Jinping.

    Sebagai informasi, H20 adalah chip Nvidia yang dirancang khusus untuk China pada era pemerintahan Joe Biden. Kala itu, Biden juga memberlakukan pembatasan ekspor chip, tetapi H20 masih memenuhi syarat untuk dikirim ke China karena spesifikasinya tidak secanggih chip-chip Nvidia lainnya.

    Trump lantas memperkuat pembatasan ekspor dengan turut melarang penjualan chip H20 ke China. Setelah negosiasi yang berlarut-larut, akhirnya Trump berubah pikiran dan mengizinkan pengiriman chip H20 ke China.

    Pemerintah mengatakan pencabutan blokir tersebut ‘ditukar’ dengan pencabutan blokir China terhadap AS untuk mengakses logam tanah jarangnya.

    Menurut sumber dalam, pemesanan baru 300.000 chip H20 ke TSMC akan membuat inventaris Nvidia untuk chip tersebut menjadi 600.000 hingga 700.000 unit.

    Sebagai perbandingan, Nvidia menjual sekitar 1 juta chip H20 sepanjang 2025, menurut firma riset asal AS SemiAnalysis.

    Dalam kunjungannya ke Beijing baru-baru ini, CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan pemesanan chip H20 yang diterima perusahaan akan menentukan kapan produksi dimulai kembali. Ia mengatakan produksi dari rantai pasokannya akan membutuhkan waktu sekitar 9 bulan.

    Artinya, jika inventaris saat ini tak cukup memenuhi pemesanan, kemungkinan chip H20 akan mengalami kelangkaan di pasaran hingga produksi berikutnya selesai.

    Menurut laporan The Information, Huang mengatakan kepada para klien di China bahwa stok chip H20 tersedia dan tak perlu produksi baru, dalam kunjungannya ke Beijing beberapa saat lalu.

    Sebagai informasi, walaupun pembatasan ekspor chip sudah dicabut, Nvidia masih harus memegang lisensi ekspor dari pemerintah AS untuk mengirim chip H20 ke China. Huang mengatakan sudah mendapat jaminan dari otoritas AS untuk memegang lisensi tersebut.

    Kendati demikian, salah satu sumber menyebut Kementerian Perdangangan AS belum menyetujui lisensi ekspor yang dimaksud.

    Pada awal pekan ini, Nvidia menolak berkomentar soal pemesanan dari China dan status lisensi dari pemerintah AS. Kementerian Perdagangan AS tak segera merespons permintaan komentar.

    Beberapa sumber mengatakan Nvidia telah meminta para klien di China yang ingin memesan chip H20 untuk mengajukan dokumen baru, termasuk prediksi volume pemesanan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump Berubah, Mendadak Cari Muka ke Xi Jinping

    Trump Berubah, Mendadak Cari Muka ke Xi Jinping

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sikap pemerintahan Donald Trump berubah dan mulai melunak ke China. Salah satunya terlihat dari pencabutan kontrol ekspor chip AI dari AS ke China.

    Padahal, pada April 2025, Trump tanpa ragu memperketat penjualan chip AI dari AS ke China. Dikutip dari Reuters, Senin (28/7/2025), perubahan sikap Trump bertujuan menghindari ketegangan selama negosiasi dagang berlangsung dengan China.

    Bahkan, Trump dilaporkan berupaya untuk bertemu langsung dengan Presiden China Xi Jinping pada tahun ini, menurut laporan Financial Times.

    Biro industri dan keamanan Kementerian Perdagangan (Kemendag) AS, yakni entitas yang mengawasi kontrol ekspor, telah diberitahu dalam beberapa bulan terakhir untuk menghindari tindakan keras terhadap China, menurut Financial Times, mengutip pejabat saat ini dan mantan pejabat AS.

    Gedung Putih dan Kemendag AS tak segera merespons permintaan komentar dari Reuters terkait informasi tersebut.

    Para pejabat tinggi ekonomi AS dan China dijadwalkan untuk kembali melakukan negosiasi dagang di Stockholm dalam waktu dekat. Kedua pihak berniat untuk menyelesaikan konflik dagang yang berlarut-larut antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia.

    Bulan lalu, raksasa chip AI Nvidia mengatakan pihaknya akan memulai kembali penjualan chip H20 ke China, menyusul pencabutan blokir dari pemerintahan Trump. Sebelumnya, AS beralasan memblokir akses teknologi ke China karena kekhawatiran keamanan nasional.

    Pencabutan blokir chip tersebut dilakukan agar AS bisa kembali mengakses logam tanah jaran China, menurut Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick.

    Kendati demikian, keputusan pencabutan kontrol ekspor ini memicu kontroversi di dalam negeri. Para pakar keamanan, termasuk mantan deputi penasihat keamanan nasional AS, Matt Pottinger, mengatakan akan menulis surat kepada Lutnick terkait potensi bahaya gara-gara pencabutan kontrol ekspor chip ke China.

    “Langkah ini merupakan kesalahan strategis yang membahayakan keunggulan ekonomi dan militer Amerika Serikat dalam kecerdasan buatan,” tulis mereka dalam surat tersebut.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Lama Hilang, Jack Ma Tiba-tiba Muncul Naik Sepeda Mirip Rakyat Biasa

    Lama Hilang, Jack Ma Tiba-tiba Muncul Naik Sepeda Mirip Rakyat Biasa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Miliarder dan salah satu pendiri Alibaba, Jack Ma, baru-baru ini terlihat bersepeda di jalanan Hangzhou, China. Sebuah video kemunculannya yang langka menjadi viral di media sosial, dengan banyak pengguna yang memuji “kesederhanaannya”.

    Video tersebut pertama kali di unggah di X, pada 17 Juli oleh pengguna bernama Dott Orikron. Selain menulis soal kesederhanaan Jack Ma, Orikron juga menambahkan.

    “Aduh lihat betapa bahagia dan bebasnya dia.”

    Sementara itu, ada juga yang berkomentar bahwa Jack Ma lebih terlihat seperti tukang kebun sederhana. Padahal dia memiliki miliaran dolar di banknya. Namun dia mempertanyakan, apakah China begitu aman sehingga Jack Ma tidak butuh pengawal?

    Menurut laporan Hype Malaysia, video tersebut pertama kali diunggah oleh seorang pengguna XiaoHongShu, yang mengungkapkan bahwa ia bertemu Ma saat sedang bersama teman-temannya di taman. Pengguna tersebut dilaporkan berkata:

    “Saya datang ke Danau Barat (di Hangzhou) bersama teman-teman saya dan bertemu Jack Ma! Dia mengenakan pakaian olahraga!”.

    Pendiri Alibaba tersebut mengonfirmasi identitasnya ketika ditanya oleh para wanita tersebut.

    Jack Ma diketahui jarang muncul dan low profile. Dia jarang terlihat sejak 2020, menyusul kritik publik terhadap regulator keuangan Tiongkok, yang menyebabkan tindakan keras terhadap Alibaba dan Ant Group. Namun, kemunculannya baru-baru ini menunjukkan kemungkinan rekonsiliasi antara pemerintah Tiongkok dan industri teknologi.

    Ma menghadiri pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dan para pemimpin bisnis lainnya. Kemunculannya kembali dipandang sebagai upaya untuk memulihkan kepercayaan investor terhadap ekonomi Tiongkok yang sedang berjuang. Kekayaan bersihnya mencapai sekitar $26,5 miliar per Juli 2025, menurut Forbes. Ia mengundurkan diri sebagai ketua eksekutif Alibaba pada tahun 2019.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • China Bawa Lari ‘Harta Karun’ Amerika Senilai Rp 16 Triliun

    China Bawa Lari ‘Harta Karun’ Amerika Senilai Rp 16 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Donald Trump akhirnya mencabut pembatasan ekspor chip AI dari Amerika Serikat (AS) ke China. Namun, saat pemblokiran masih dilancarkan, China dilaporkan ‘main belakang’ untuk menyelundupkan chip AS ke negaranya.

    Financial Times melaporkan chip AI canggih buatan Nvidia senilai US$1 miliar (Rp16,3 triliun) berhasil diselundupkan ke China selama 3 bulan pasca Washington memperketat kontrol ekspor chip.

    Prosesor B200 kelas atas milik Nvidia yang dilarang dijual di China tersedia secara luas di pasar gelap China yang berkembang pesat, menurut laporan itu, dikutip dari Reuters, Jumat (25/7/2025).

    Adapun informasi soal penyelundupan ‘harta karun’ AS ke China diketahui dari kontrak penjualan, pengajuan perusahaan, dan banyak orang yang memiliki pengetahuan langsung tentang kesepakatan tersebut.

    Nvidia mengatakan kepada Reuters bahwa membangun data center dengan produk selundupan tidak efisien, baik secara teknis maupun finansial, karena perusahaan hanya menawarkan layanan dan dukungan untuk produk resmi.

    Kementerian Perdagangan AS, Gedung Putih, dan pemerintah Thailand tidak segera menanggapi permintaan komentar. Reuters tidak dapat memverifikasi laporan FT secara independen.

    Pada Mei lalu, beberapa distributor China mulai menjual chip B200 kepada pemasok data center yang melayani grup AI China, menurut laporan tersebut.

    AS dan China bersaing untuk mendominasi dunia dalam AI dan teknologi mutakhir lainnya, yang memicu persaingan ketat bagi perusahaan seperti Nvidia di antara dua ekonomi terbesar dunia.

    Pekan lalu, Nvidia mengatakan akan melanjutkan penjualan chip ke China setelah pemerintahan Trump mencabut pembatasan ekspor untuk penjualan chip seperti H20 ke negara kekuasaan Xi Jinping.

    Menurut laporan FT, selama 3 bulan masa pemblokiran total, distributor China dari Guangdong, Zhejiang, dan Anhui, berhasil menyelundupkan chip B200 Nvidia, serta prosesor lainnya yang dilarang seperti H100 dan H200.

    Negara-negara Asia Tenggara telah menjadi pasar gelap yang dimanfaatkan China untuk membeli chip yang dilarang, menurut laporan FT, mengutip para pakar industri.

    Laporan tersebut juga menyebut Kementerian Perdagangan AS tengah mendiskusikan penambahan kontrol ekspor untuk produk AI canggih ke negara-negara seperti Thailand, paling cepat pada September 2025 mendatang.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 48 Orang Penumpang dan Kru Kabin Pesawat Antonov Rusia Dipastikan Tewas

    48 Orang Penumpang dan Kru Kabin Pesawat Antonov Rusia Dipastikan Tewas

    JAKARTA – Otoritas memastikan 48 orang yang berada di pesawat Antonov An-24 Rusia tewas akibat kecelakaan. Badan pesawat Antonov terbakar yang berusia hampir 50 tahun, terlihat di darat oleh helikopter.

    Ada 42 penumpang, termasuk lima anak-anak, dan enam awak kapal di dalamnya.

    Saat ini penyidik membuka kasus pidana atas dugaan pelanggaran lalu lintas udara dan peraturan transportasi udara, yang mengakibatkan kematian lebih dari dua orang akibat kelalaian.

    Rekaman video dari helikopter menunjukkan pesawat jatuh di area hutan lebat dan asap pucat terlihat mengepul dari lokasi kecelakaan.

    Tidak ada jalan menuju lokasi dan tim penyelamat yang berjumlah lebih dari 100 orang terpaksa menggunakan alat berat untuk membuka jalur ke sana.

    Dilansir Reuters, Kamis, 24 Juli, Vasily Orlov, gubernur wilayah Amur, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menyatakan tiga hari berkabung, serta memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang.

    “Dengan berat hati, saya sampaikan bahwa, berdasarkan data awal, tidak ada korban selamat dari kecelakaan pesawat An-24 di Distrik Tynda. Tim penyelamat telah mencapai lokasi kecelakaan,” ujarnya, Kamis, 24 Juli.

    Pesawat tersebut merupakan pesawat milik maskapai penerbangan regional swasta yang berbasis di Siberia, Angara.

    Nomor ekor pesawat menunjukkan pesawat tersebut dibuat pada tahun 1976 dan dioperasikan oleh maskapai penerbangan nasional Soviet, Aeroflot, sebelum runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.

    Pesawat tersebut sedang dalam perjalanan dari kota Blagoveshchensk ke Tynda, kota terpencil dan persimpangan kereta api penting di wilayah Amur yang berbatasan dengan China, dan menghilang dari radar saat bersiap mendarat.

    Puing-puing pesawat ditemukan di bukit sekitar 15 km (10 mil) dari Tynda, kantor berita Interfax mengutip pernyataan petugas layanan darurat.

    Asap mengepul di lokasi kecelakaan pesawat di Wilayah Amur.

    Pemerintah federal Rusia mengatakan telah membentuk komisi untuk menangani dampak kecelakaan tersebut dan pihak berwenang mengumumkan penyelidikan atas penyebabnya.

    Kremlin mengatakan Presiden Vladimir Putin telah diberitahu tentang kecelakaan tersebut.

    Setidaknya satu warga negara China dilaporkan berada di dalam pesawat dan Presiden Tiongkok Xi Jinping menyampaikan belasungkawa kepada Putin atas kecelakaan tersebut.

  • Trump Berubah Drastis, Siapkan Taktik Baru Melawan China

    Trump Berubah Drastis, Siapkan Taktik Baru Melawan China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Donald Trump merilis blueprint baru terkait pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) pada pekan ini. Tujuannya untuk melonggarkan kebijakan ekspor AI ke negara-negara sekutu.

    Dikutip dari Reuters, Kamis (24/7/2025), strategi baru ini dibuat untuk memastikan dominasi AS di sektor AI, di tengah kencangnya persaingan dengan China.

    Arah baru kebijakan Trump di sektor AI berubah drastis dari yang sebelumnya. Diketahui, AS selama ini cukup ketat menutup akses AI ke luar wilayahnya.

    Bahkan, AS juga menggencarkan pembatasan ekspor teknologi ke China karena kekhawatiran AI akan dipakai untuk memperkuat militer negara komunis tersebut.

    Namun, China tak gampang menyerah. Negara kekuasaan Xi Jinping justru makin gencar mengembangkan teknologi AI dengan sistem terbuka (open-source) yang membebaskan akses ke berbagai negara.

    AS sepertinya mulai sadar bahwa akses tertutup tak efektif. Baru-baru ini, AS bahkan mencabut pembatasan ekspor chip AI ke China. Hal ini menandai era baru pemerintahan Trump yang lebih terbuka untuk menyebarkan teknologinya ke luar AS.

    “AS adalah negara yang memulai era AI. Sebagai Presiden AS, saya mendeklarasikan bahwa AS akan memenangkan [perlombaan AI],” kata Trump, dikutip dari Reuters.

    Rencana blueprint AI terbaru AS meliputi 90 recomendasi. Antara lain mencakup dukungan untuk ekspor hardware dan software AI buatan AS ke luar negeri, serta tindakan keras terhadap undang-undang negara bagian yang dianggap terlalu membatasi pengembangan AI.

    Blueprint ini merupakan perubahan nyata dari pendekatan tertutup yang diusung pemerintahan sebelumnya di bawah kepemimpinan Joe Biden. Sebagai infromasi, Biden terkenal melakukan pembatasan akses global ke chip AI milik AS.

    “Kita juga harus memiliki satu standar federal, bukan 50 negara bagian berbeda yang mengatur industri ini di masa mendatang,” kata Trump.

    Michael Kratsios, kepala Kantor Kebijakan Sains dan Teknologi, mengatakan kepada wartawan pada Rabu (23/7) waktu setempat, bahwa Kementerian Perdagangan dan Luar Negeri AS akan bermitra dengan industri teknologi untuk memberikan paket ekspor AI lengkap yang aman kepada sekutu AS di seluruh dunia.

    Ekspansi ekspor produk AI secara menyeluruh yang dicanangkan Trump akan membawa keuntungan besar bagi raksasa chip AI seperti Nvidia dan AMD, serta produsen model AI seperti Alphabet (Google), Microsoft, dan Meta (Facebook, Instagram, WhatsApp).

    Trump menandatangani tiga perintah eksekutif pada Rabu (23/7) kemarin, untuk menyatukan elemen-elemen penting dalam ekspansi ekspor teknologi AI buatan AS. Di dalamnya mencakup regulasi yang lebih longgar, kerangka hukum yang lebih jelas untuk ekspor chip, serta pembatasan bias politik dalam pengembangan teknologi AI.

    “Jika kita terus-terusan mengatur diri kita secara ketat dan membiarkan China mengejar kita, itu bukan salah China. Itu merupakan kesalahan pemimpin kita karena memiliki kebijakan bodoh yang membiarkan negara lain mengejar Amerika,” kata Wakil Presiden AS JD Vance.

    Perlu dicatat, blueprint AI terbaru AS tak memperinci soal keamanan nasional atas ekspor chip H20 milik Nvidia. Seperti diketahui, Trump memblokir ekspor chip H20 ke China pada April lalu, lantas membukanya kembali baru-baru ini.

    Pencabutan blokir tersebut merupakan bagian dari negosiasi dengan China, agar negara kekuasaan Xi Jinping membuka akses AS terhadap logam tanah jarang.

    Trump Genjot Data Center

    Rencana tersebut juga menyerukan percepatan pembangunan pusat data (data center) dengan melonggarkan peraturan lingkungan dan memanfaatkan lahan federal untuk mempercepat pengembangan proyek, termasuk pasokan listrik.

    Pemerintah akan berupaya menetapkan pengecualian baru untuk data center berdasarkan Undang-Undang Kebijakan Lingkungan Nasional dan menyederhanakan perizinan berdasarkan Undang-Undang Air Bersih.

    Trump mengarahkan pemerintahannya pada Januari lalu untuk mengembangkan rencana tersebut. Trump diperkirakan akan mengambil tindakan tambahan dalam beberapa minggu mendatang yang akan membantu Big Tech mengamankan pasokan listrik dalam jumlah besar yang dibutuhkan untuk data center yang boros energi.

    Permintaan listrik AS mencapai rekor tertinggi tahun ini setelah hampir dua dekade mengalami stagnansi. Pasalnya, jumlah dan ukuran data center AI dan komputasi cloud membengkak di seluruh negeri.

    Rencana ekspansi ekspor ini mengambil contoh dari kesepakatan yang diumumkan pada Mei 2025, yang memberi Uni Emirat Arab akses yang lebih luas ke chip AI canggih dari ASsetelah sebelumnya menghadapi pembatasan atas kekhawatiran Washington bahwa China dapat mengakses teknologi tersebut.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Prabowo Jadi Presiden Ke-2 yang Datangi Kediaman Presiden Belarus

    Prabowo Jadi Presiden Ke-2 yang Datangi Kediaman Presiden Belarus

    Prabowo Jadi Presiden Ke-2 yang Datangi Kediaman Presiden Belarus
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Presiden RI
    Prabowo Subianto
    menjadi presiden kedua yang mengunjungi kediaman Presiden Republik Belarus,
    Aleksandr Lukashenko

    Pertemuan singkat tersebut digelar di kediaman Presiden Lukashenko, Ozyorny, yang terletak di luar ibu kota Minsk pada Selasa (15/7/2025). 
    Dari rilis yang dibagikan Sekretariat Presiden, pertemuan itu berlangsung selama tiga jam dalam suasana yang santai dan bersahabat.
    Prabowo pun disebut sebagai presiden kedua setelah Presiden Rusia Vladimir Putin yang datang ke kediaman Presiden Lukashenko setelah direstorasi.
    “Bapak Presiden, setelah restorasi rumah ini (dulunya rumah militer), sebelum Anda, hanya Presiden Putin yang mengunjungi rumah ini. Dulu kala, bahkan sebelum restorasinya, (Presiden Tiongkok) Xi Jinping berkunjung ke sini bersama keluarganya,” kata Lukashenko saat menyambut kedatangan Prabowo.
    Presiden RI dan Presiden Lukashenko membahas sejumlah isu strategis, termasuk peluang kerja sama di berbagai bidang antara kedua negara.
    “Saya senang menyambut Anda di rumah ini dan siap membahas semua isu yang mungkin menjadi agenda hubungan kita,” ujar Presiden Lukashenko.
    Prabowo pun menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat tersebut.
    Kepala Negara turut mengundang Presiden Lukashenko untuk berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat.
    “Terima kasih sekali lagi, Yang Mulia, terima kasih. Kehormatan besar saya diterima di rumah. Saya juga berharap Yang Mulia nanti tidak lama juga akan berkunjung ke Indonesia,” tutur Prabowo.
    Menanggapi undangan itu, Lukashenko pun menyatakan kesiapannya untuk kembali berkunjung ke Indonesia setelah sebelumnya berkunjung pada tahun 2013.
    “Saya menantikan untuk kembali berkunjung ke Indonesia,” ujar Presiden Lukashenko dengan senyum hangat.
    Setibanya di Indonesia, Prabowo menjelaskan kunjungan singkatnya ke Belarus membahas kebutuhan strategis masing-masing negara.
    Salah satunya adalah terkait potensi peningkatan kerja sama dalam sektor perdagangan komoditas dan pemenuhan kebutuhan pupuk.
    “Belarus butuh banyak komoditas dari kita dan kita juga membahas sama mereka karena kita butuh untuk pupuk, potas, dan sebagainya,” ujar Prabowo saat mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diundang Prabowo, Presiden Belarus siap berkunjung ke Indonesia

    Diundang Prabowo, Presiden Belarus siap berkunjung ke Indonesia

    Saya menantikan kembali berkunjung ke Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Republik Belarus Aleksandr Lukashenko menyatakan kesiapannya untuk berkunjung ke Indonesia setelah Presiden RI Prabowo Subianto mengundangnya berkunjung saat keduanya bertemu di Belarus (15/7).

    Dalam perjalanan kembali ke Tanah Air setelah kunjungan di Prancis, Presiden Prabowo singgah sejenak di kediaman Presiden Lukashenko, Ozyorny, yang terletak di luar ibu kota Minsk.

    “Bapak Presiden, setelah restorasi rumah ini (dulunya rumah militer), sebelum Anda, hanya Presiden Putin yang mengunjungi rumah ini. Dulu kala, bahkan sebelum restorasinya, (Presiden China) Xi Jinping berkunjung ke sini bersama keluarganya,” kata Presiden Lukashenko saat menyambut kedatangan Presiden Prabowo, seperti dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta, Rabu.

    Presiden Prabowo merupakan presiden kedua setelah Presiden Rusia Vladimir Putin yang datang ke kediaman Presiden Lukashenko setelah direstorasi.

    Dalam pertemuan yang santai nan bersahabat selama 3 jam tersebut, Presiden Prabowo dan Presiden Lukashenko membahas sejumlah isu strategis, termasuk peluang kerja sama di berbagai bidang antara kedua negara.

    “Saya senang menyambut Anda di rumah ini dan siap membahas semua isu yang mungkin menjadi agenda hubungan kita,” tambah Presiden Lukashenko.

    Sementara itu, Presiden Prabowo pun menyampaikan apresiasi telah diterima di kediaman Lukashenko, dan mengundangnya untuk melakukan kunjungan balasan ke Indonesia.

    “Terima kasih sekali lagi, Yang Mulia, terima kasih. Kehormatan besar saya diterima di rumah. Saya juga berharap Yang Mulia nanti tidak lama juga akan berkunjung ke Indonesia,” kata Presiden Prabowo.

    Menanggapi undangan tersebut, Presiden Lukashenko pun menyatakan kesiapannya untuk kembali berkunjung ke Indonesia setelah kunjungan terakhir pada 2013.

    “Saya menantikan kembali berkunjung ke Indonesia,” kata Presiden Lukashenko dengan senyum hangat.

    Setibanya di Tanah Air, Presiden Prabowo menjelaskan bahwa kunjungan singkat ke Belarus juga membuahkan pembahasan yang penting terkait kebutuhan strategis masing-masing negara.

    Salah satu kerja samanya adalah potensi peningkatan kerja sama dalam sektor perdagangan komoditas dan pemenuhan kebutuhan pupuk.

    “Belarus butuh banyak komoditas dari kita dan kita juga membahas sama mereka karena kita butuh untuk pupuk, potasium dan sebagainya,” kata Presiden Prabowo dalam keterangannya kepada awak media di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu.

    Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan tersebut adalah Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ketegangan Dagang Uni Eropa-China Mencuat Jelang KTT Beijing

    Ketegangan Dagang Uni Eropa-China Mencuat Jelang KTT Beijing

    Jakarta

    Peluang tercapainya terobosan untuk meredakan gesekan dagang pada Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa-Cina pekan depan di Beijing tampak kecil, setelah Cina memangkas jadwal pertemuan dari dua hari menjadi satu hari.

    KTT ini awalnya dimaksudkan untuk menandai 50 tahun hubungan diplomatik Uni Eropa-Cina, dan semula dijadwalkan berlangsung di Brussel, Belgia. Namun, Presiden Cina Xi Jinping menolak undangan untuk hadir.

    Kini, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa dijadwalkan menemui Xi atau Perdana Menteri Cina Li Qiang di Beijing.

    “Ini menjadi tanda lain terbatasnya kemauan dan ambisi Beijing untuk terlibat dengan Eropa,” kata Alicja Bachulska, peneliti kebijakan Asia di Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa (ECFR), kepada DW. Ia menambahkan, elite Cina kerap memandang Uni Eropa (UE) sebagai kekuatan menengah dengan pengaruh terbatas dalam negosiasi dagang.

    Keluhan Uni Eropa tidak digubris

    Defisit dagang UE dengan Cina, yang saat ini mencapai €400 miliar atau sekitar Rp6.900 triliun per tahun, merupakan sumber prahara terbesar. Jumlah defisit diperparah oleh terbatasnya akses produsen Eropa ke pasar Cina.

    Perkaranya, kebijakan industri Cina cenderung menguntungkan produsen domestik lewat subsidi besar-besaran, kontrak pemerintah, dan regulasi yang memihak.

    Pejabat UE menyebut kebijakan ini menyebabkan kelebihan kapasitas produksi, yang berujung pada “dumping” kendaraan listrik (EV) murah Cina ke pasar Eropa dan merugikan industri otomotif lokal.

    UE telah memberlakukan tarif hingga 45% pada EV asal Cina, serta menuntut pembatasan produksi dan pembukaan akses pasar yang setara bagi impor dari UE.

    Sebaliknya, Cina mengusulkan penggantian tarif dengan komitmen harga minimum serta konsesi lainnya.

    Pada April lalu, kekhawatiran atas praktik dagang Cina ini mendorong UE membentuk Satuan Tugas Pengawasan Impor untuk melindungi pasar dalam negeri. Gugus tugas ini bisa memicu diberlakukannya bea anti-dumping atau langkah perlindungan lain dari UE.

    Satuan tugas itu mencatat adanya lonjakan ekspor Cina ke UE sebesar 8,2% pada April dibandingkan tahun 2024, yang diduga akibat pengalihan ekspor Cina dari Amerika Serikat (AS) ke UE untuk menghindari tarif Donald Trump.

    Cina membantah telah memberi keuntungan khusus kepada produsen domestik dan sebaliknya menuduh UE melakukan proteksionisme. Beijing membenarkan kebijakannya dengan dalih keamanan nasional dan pembangunan ekonomi.

    Perusahaan Eropa frustrasi atas pembatasan logam tanah jarang Cina

    Saat negosiator UE gagal membuka akses signifikan ke pasar Cina, dominasi Beijing atas pasokan logam tanah jarang, yang merupakan bahan penting untuk teknologi bersih, cip, dan peralatan medis, menjadi sumber konflik besar lainnya.

    Menurut Komisi Eropa, 98% pasokan logam tanah jarang dan magnet tanah jarang UE berasal dari Cina.

    Pembatasan ekspor logam tanah jarang yang diberlakukan Cina tahun lalu itu menyebabkan gangguan rantai pasok dan penghentian produksi di berbagai perusahaan Eropa. Nilai ekspor logam tanah jarang dari Cina ke UE pun anjlok 84% menjadi hanya $15,1 juta (sekitar Rp246 miliar) dalam lima bulan pertama 2025, menurut data bea cukai Cina.

    Pada KTT G7 bulan Juni di Kanada lalu, von der Leyen menuduh Cina melakukan “pemaksaan” dan “pemerasan” terkait pembatasan tersebut. Ia menegaskan, “tidak seharusnya satu negara menguasai 80–90% pasar bahan mentah penting dan produk turunannya, seperti magnet.”

    Pemerintah Cina menolak kritik itu. Pekan lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan bahwa “pola pikir” Uni Eropa perlu “diseimbangkan kembali.”

    Meski Komisaris Perdagangan UE Maros Sefcovic berhasil menegosiasikan pelonggaran ekspor logam tanah jarang lewat “jalur hijau” bagi beberapa produsen UE, banyak perusahaan tetap mengeluh karena proses persetujuannya terlalu lambat dan menyebabkan gangguan rantai pasok.

    Uni Eropa sendiri telah memiliki anti-koersi untuk memantau pemaksaan ekonomi seperti yang dilakukan Cina. Kini, semakin banyak suara yang mendesak pengambil kebijakan UE untuk bersikap lebih tegas terhadap Beijing, termasuk dengan tarif tambahan, larangan pengadaan, atau langkah lainnya.

    “Kita perlu menyampaikan pesan bahwa Eropa akan bersikap tegas dan memiliki alat seperti ajti-koersi itu, jika situasi memaksa,” kata Bachulska. “Namun, semua itu butuh kemauan politik untuk dijalankan.”

    Masalah Trump, peluang atau jebakan bagi Cina?

    Beberapa pengamat UE melihat aturan tarif Presiden AS Donald Trump, yang mengguncang hubungan trans-Atlantik, sebagai peluang bagi UE untuk mengatur ulang relasi dengan Cina. Karena mengalami hambatan besar dalam perdagangannya dengan AS, kini Cina makin membutuhkan Eropa dan bisa didorong untuk memberi konsesi pada KTT pekan depan.

    “Saya rasa pandangan seperti itu sangat naif,” ujar Bachulska. “Cina sudah memenangkan babak pertama perang dagang dengan AS, dan ada keyakinan kuat bahwa waktu berpihak pada mereka, dalam negosiasinya dengan Uni Eropa.”

    Presiden Xi sedang menggeser arah perekonomian Cina dari pertumbuhan kuantitas menuju “pembangunan berkualitas tinggi” yang mengutamakan teknologi baru, permintaan domestik, keamanan, dan lingkungan.

    Cina juga sudah mulai menantang dominasi teknologi Barat, termasuk di bidang kecerdasan buatan, superkomputer, dan produksi kendaraan listrik. Dalam beberapa bidang seperti teknologi komunikasi 6G, Cina bahkan telah melampaui negara-negara Barat.

    Beberapa analis menilai UE masih meremehkan ancaman ekonomi Cina dan belum mengadopsi pendekatan yang lebih keras untuk melawan praktik dagang yang tidak adil.

    “Ada kecenderungan mengesampingkan isu Cina di Eropa karena terlalu banyak masalah lain,” ujar Bachulska, merujuk pada perang di Ukraina dan sengketa dagang UE dengan Trump. “Cina tampak seperti tantangan yang jauh secara geografis, [tapi] dampak dari kebijakan Cina akan segera dirasakan Eropa.”

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Khoirul Pertiwi

    Editor: Rizki Nugraha

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Mendadak Berubah, AS Akhirnya Boleh Jualan di China

    Trump Mendadak Berubah, AS Akhirnya Boleh Jualan di China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden AS Donald Trump mendadak berubah. Kebijakan pembatasan ekspor chip kecerdasan buatan (AI) ke China akhirnya dibuka kembali.

    Hal ini menunjukkan hubungan AS dan China yang kian melunak, meski ancaman tarif tinggi tetap menghantui.

    CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan pihaknya telah mendapat restu dari pemerintahan Trump untuk kembali menjual chip AI canggih H20 ke China.

    Sebelumnya, Trump memblokir penjualan chip tersebut karena khawatir China akan mengembangkan AI untuk memperkuat militernya.

    “Pemerintah AS telah menjamin lisensi untuk Nvidia. Kami berharap pengiriman [chip ke China] akan segera dilakukan,” tertulis dalam unggahan di blog.

    Hal tersebut kembali digaungkan Huang saat berkunjung ke China. Sebelum menyambangi negara kekuasaan Xi Jinping, Huang lebih dulu sowan ke Trump dan beberapa pejabat AS pada pekan lalu.

    “Hari ini saya mengumumkan bahwa pemerintah AS telah mengizinkan kami mengajukan lisensi untuk mulai mengirim chip H20,” kata Huang kepada awak media di Beijing, dikutip dari CBSNews, Selasa (15/7/2025).

    Huang menambahkan bahwa setengah dari total peneliti AI dunia ada di China. Untuk itu, penting untuk menjalin kolaborasi dengan negara tersebut.

    “China sangat inovatif dan dinamis. Sangat penting bagi perusahaan AS untuk bersaing dan melayani pasar China,” kata Huang.

    Dalam kunjungannya ke China, Huang memiliki agenda padat. Ia menghadiri konferensi Rantai Pasokan Internasional China dan berbicara dengan para pejabat negara tersebut.

    Huang juga dilaporkan bertemu dengan Ren Hongbin, Kepala Dewan China untuk Promosi Perdagangan Internasional, tuan rumah Pameran Rantai Pasokan Internasional China, di mana Nvidia menjadi salah satu peserta pameran.

    Zhang Guobin, pendiri situs web spesialis China eetrend.com, mengatakan kepada kantor berita Prancis AFP bahwa kebijakan baru Trump akan memberikan pertumbuhan pendapatan yang substansial bagi Nvidia.

    “Hal ini akan menutupi kerugian yang disebabkan oleh larangan sebelumnya,” kata Guobin.

    Lebih lanjut, ia mengatakan izin baru daru Trump akan meringankan dampak ketegangan perdagangan pada rantai pasokan semikonduktor global.

    Kendati demikian, ia menekankan bahwa perusahaan China akan tetap fokus mengembangkan chip domestik. Pasalnya, Trump sudah dikenal kerap berubah-ubah dalam menerapkan kebijakan.

    Nvidia telah meraih keuntungan besar dari adopsi AI yang pesat. Raja chip AI tersebut menjadi perusahaan pertama yang nilai pasarnya melampaui US$4 triliun pada pekan lalu. Namun, persaingan dagang antara AS dan China telah membebani industri ini.

    Washington telah memperketat kontrol ekspor teknologi canggih ke China selama bertahun-tahun, dengan dalih bahwa pengetahuan yang seharusnya digunakan untuk keperluan sipil dapat digunakan untuk keperluan militer.

    Kemunculan chatbot AI DeepSeek asal China pada Januari lalu kembali menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana China dapat menggunakan cip canggih tersebut untuk membantu mengembangkan kemampuan AI-nya sendiri.

    Pada Januari 2025 sebelum Trump memulai masa jabatan keduanya, pemerintahan Joe Biden meluncurkan kerangka kerja baru untuk mengekspor chip komputer canggih yang digunakan untuk mengembangkan AI.

    Upaya itu untuk menyeimbangkan masalah keamanan nasional terkait teknologi dengan kepentingan ekonomi produsen dan negara lain.

    Gedung Putih mengumumkan pada April 2025 bahwa mereka akan membatasi penjualan chip H20 Nvidia dan chip MI308 AMD dari AS ke China.

    Nvidia dalam beberapa kesempatan mengatakan kontrol ekspor yang lebih ketat akan merugikan perusahaan sebesar US$5,5 miliar. Huang dan para pemimpin teknologi lainnya telah melobi Trump untuk membatalkan pembatasan tersebut.

    Mereka berpendapat bahwa pembatasan tersebut menghambat persaingan AS di sektor AI di salah satu pasar teknologi terbesar di dunia. Para petinggi industri juga mewanti-wanti kontrol ekspor AS bisa memotivasi negara lain untuk menggarap pasar AI di China.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]