Tag: Xi Jinping

  • Prabowo 8 Jam di China Penuhi Undangan Xi Jinping, Langsung Balik ke RI

    Prabowo 8 Jam di China Penuhi Undangan Xi Jinping, Langsung Balik ke RI

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto berada di China untuk menghadiri perayaan 80 tahun kemenangan perang perlawanan rakyat China. Prabowo berada di China selama 8 jam, lalu balik lagi ke Indonesia.

    “Hari ini, hanya dalam waktu kurang dari 8 jam, Presiden Prabowo Subianto berada di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok, dalam rangka memenuhi undangan khusus dari Presiden Tiongkok, Xi Jinping, untuk menghadiri rangkaian acara Perayaan 80 Tahun Kemenangan Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok,” demikian keterangan yang diunggah akun Instagram resmi Sekretariat Kabinet seperti dilihat, Rabu (3/9/2025).

    Prabowo disebut harusnya menghadiri undangan Xi Jinping sejak 31 Agustus lalu. Namun, Prabowo menunda perjalanan ke China karena mempertimbangkan situasi di dalam negeri.

    Setkab menyebut parade tersebut dihadiri 26 pemimpin dunia. Prabowo pun mendapat kehormatan untuk berada di kursi terdepan bersama Xi Jinping.

    “Dalam acara parade yang digelar hari ini, hadir sebanyak 26 pemimpin setingkat kepala negara atau kepala pemerintahan dari berbagai penjuru dunia. Indonesia mendapatkan kehormatan khusus untuk berada di kursi utama bersama tuan rumah,” ujar Setkab.

    Selain menghadiri parade, Prabowo juga mengadakan pertemuan khusus dengan Xi dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Setkab menyebut pertemuan itu merupakan tindak lanjut dari berbagai kesepakatan investasi.

    “Selain menghadiri acara tersebut, Presiden Prabowo juga mengadakan pertemuan khusus dengan Presiden Xi Jinping dan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin, masing-masing untuk menindaklanjuti & memastikan jalannya berbagai investasi ekonomi yang sudah terjalin di antara kedua negara,” ujar Setkab.

    Setelah seluruh acara tuntas, Prabowo langsung pulang ke Tanah Air. Prabowo direncanakan tiba di Jakarta malam ini.

    “Setelah menghadiri berbagai rangkaian acara tersebut, Kepala Negara langsung kembali terbang ke Tanah Air. Jadi, dalam waktu kurang dari satu hari meninggalkan Indonesia, Presiden sudah akan berada di Jakarta kembali, malam ini,” tulis Setkab.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/imk)

  • China Pamerkan Rudal Nuklir Antarbenua, Mampu Jangkau AS-Eropa

    China Pamerkan Rudal Nuklir Antarbenua, Mampu Jangkau AS-Eropa

    Beijing

    China memamerkan rudal nuklir strategis antarbenua terbaru dalam parade militer besar-besaran di Lapangan Tiananmen, Beijing, pada Rabu (3/9). Rudal bernama Dongfeng-5C (DF-5C) itu diklaim mampu menjangkau target mana pun di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Eropa bagian barat.

    Parade militer itu digelar untuk memperingati 80 tahun kemenangan China atas Jepang dalam Perang Dunia II silam, dan dihadiri oleh 26 kepala negara, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un.

    Selain dimaksudkan sebagai peringatan kemenangan bersejarah China di masa perang, parade militer itu juga dinilai menjadi platform bagi Presiden Xi Jinping untuk memamerkan kekuatan dan kemampuan strategis Tentara Pembebasan Rakyat, nama resmi militer China, yang terus berkembang.

    Parade militer itu, seperti dilansir BBC dan The Economic Times, Rabu (3/9/2025), memamerkan berbagai perangkat keras militer yang canggih selain rudal DF-5C, seperti kendaraan luncur hipersonik, drone anjing robotik, rudal mobile berbasis darat, rudal jelajah antikapal, dan kendaraan bawah air tanpa awak.

    Dituturkan analis pertahanan Alexander Neill, seperti dikutip BBC, bahwa rudal balistik DF-5C memiliki jangkauan lebih jauh dari versi sebelumnya dan dapat membawa beberapa hulu ledak, hingga 12 hulu ledak, dalam satu nuklir.

    DF-5C yang merupakan jenis rudal balistik antarbenua (ICBM) yang berbahan bakar cair dua tahap ini, menurut Neill, ditenagai oleh dua tahap roket berurutan, masing-masing dengan mesinnya sendiri. Rudal ini disebut berbasis silo dan diluncurkan dari fasilitas bawah tanah, serta dirancang sebagai pencegah strategis.

    Neill menyebut rudal DF-5C dapat digunakan untuk menargetkan daratan AS.

    Analisis Neill itu tidak jauh berbeda dengan klaim yang disampaikan pakar teknologi rudal dan perlucutan senjata nuklir, Profesor Yang Chengjun, yang berbicara kepada media China berbahasa Inggris, The Global Times.

    Disebutkan Yang bahwa rudal DF-5C tipe baru, yang juga disebut rudal nuklir strategis antarbenua, memiliki jangkauan lebih jauh dibanding seri sebelumnya, dengan jangkauan maksimum melebihi 20.000 kilometer. Dengan kata lain, menurut Yang, rudal DF-5C tipe baru mampu menjangkau target di seluruh dunia.

    Dia menambahkan bahwa rudal tipe baru ini memiliki waktu persiapan peluncuran yang lebih singkat dibandingkan seri DF-5 sebelumnya, dan memiliki kecepatan respons yang juga lebih cepat.

    Lebih lanjut diklaim oleh Yang bahwa dengan rudal tersebut, China memiliki kemampuan serta sarana untuk melancarkan serangan balasan terhadap target-target militer mana pun di dunia yang memicu ancaman nuklir nyata bagi Beijing.

    Tonton juga Video: Ini Lokasi Jatuhnya Puluhan Rudal China di Selat Taiwan

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • India Tawarkan Hapus Tarif, Trump Soroti Ketimpangan Perdagangan – Page 3

    India Tawarkan Hapus Tarif, Trump Soroti Ketimpangan Perdagangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan  bahwa India telah menawarkan untuk memangkas tarif bea masuk atau tarif impor barang dari AS hingga nol persen. Meski begitu, ia tetap menilai hubungan dagang kedua negara selama ini sebagai “bencana sepihak”.

    Dikutip dari CNN, Rabu (3/9/2025), AS menarik tarif impor sebesar 50% untuk barang asal India, termasuk penalti 25% akibat penolakan Delhi untuk menghentikan pembelian minyak dari Rusia. Tarif tinggi ini mulai berlaku pekan lalu.

    India belum memberikan tanggapan langsung atas komentar terbaru Trump. Namun, perang kata-kata soal minyak Rusia membuat hubungan Delhi dengan Washington berada di titik terendah.

    Pernyataan keras Trump juga bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi ke KTT Shanghai Co-operation Organisation (SCO) di Tianjin. Di sana, Modi bertemu Presiden China Xi Jinping serta Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Washington menuding India secara tidak langsung membantu pendanaan perang Rusia di Ukraina lewat impor minyak dan senjata.

    “India membeli sebagian besar minyak dan produk militernya dari Rusia, sangat sedikit dari AS,” tulis Trump, seraya menambahkan bahwa Delhi seharusnya sudah menurunkan tarif “bertahun-tahun lalu”.

    Sementara itu, India menegaskan impor minyak dari Rusia penting untuk memenuhi kebutuhan energi penduduknya yang besar.

    Pemerintah Delhi bahkan menyebut tarif baru dari AS sebagai kebijakan yang “tidak adil dan tidak masuk akal”.

  • Mobil yang Antar Presiden Prabowo di China

    Mobil yang Antar Presiden Prabowo di China

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara parade militer sekaligus peringatan 80 tahun pemerintahan China. Terpantau Prabowo menumpangi mobil mewah di Tianananmen Square, Beijing, China.

    Dalam siaran langsung yang dimuat Viory, setibanya di karpet merah, Prabowo juga diantar dengan mobil mewah buatan China Hongqi L5.

    Ini bukan kali pertama Prabowo menggunakan Hongqi L5 di China. Sebelumnya, saat berkunjung ke Beijing April 2024, mantan menteri pertahanan itu juga menumpangi mobil serupa.

    Hongqi L5 disebut-sebut sejajar dengan merek mobil premium buatan Eropa sekelas Mercedes-Benz, Bentley, hingga Rolls-Royce.

    Hongqi merupakan salah satu merek mobil mewah yang bermarkas di Changchum, China. Pabrikan itu perdana memproduksi mobil tahun 1958. Pada tahun itu pula Hongqi menjadi pabrikan perdana yang memproduksi mobil atas merek sendiri di China. Saat ini, Hongqi merupakan pabrikan tertua di China.

    Hongqi saat ini berada di bawah naungan First Auto Work (FAW Group). Merek Hongqi memiliki arti ‘bendera merah’ yang menjadi simbol Partai Komunis di Negeri Tirai Bambu. Model mobil ini juga sempat menjadi mobil kepresidenan Xi Jinping.

    Dari sisi spesifikasi, Hongqi L5 dibekali mesin V12 berkapasitas 6.000 cc. Mesin itu mampu memuntahkan tenaga hingga 402 daya kuda pada 5.600 rpm dengan torsi maksimal 550 Nm pada 4.000 rpm.

    Tenaga disalurkan melalui transmisi manual-auto 6 percepatan. Kecepatan tertingginya mencapai 210 km/jam. Sebagai limosin mewah, mobil ini menawarkan kenyamanan untuk penumpangnya. Jok kelas atas memiliki sandaran kepala yang bentuknya terinspirasi dari topi resmi di Dinasti Tang. Jok mobil ini memiliki fungsi pijat. Hongqi mengklaim kenyamanan kursi mobil ini dibuat setara dengan kabin pesawat pribadi.

    Sementara itu, sandaran kursi yang dapat disetel dilengkapi dengan pemanas 5 tingkat yang dapat disesuaikan. Layar LCD 6,5 inch dengan resolusi 640×480 tertanam di setiap sandaran kepala jok depan.

    (riar/rgr)

  • Penampakan Alutsista China yang Dipamerkan Xi Jinping ke Prabowo hingga Putin

    Penampakan Alutsista China yang Dipamerkan Xi Jinping ke Prabowo hingga Putin

    Bisnis.com, JAKARTA – China menampilkan sejumlah inovasi alutsista terbaru dalam parade militer ‘Hari Kemenangan’ pada Rabu (3/9/2025), untuk memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II.

    Melansir Bloomberg, aroma pesan geopolitik sangat kental dalam parade militer yang digelar 10 tahun sekali ini. Hampir seluruh sistem persenjataan diberi label agar mudah dikenali kamera, sementara desain rudal baru berukuran besar mengisyaratkan jangkauan serangan lebih jauh dan muatan lebih besar.

    China juga menegaskan fokus pada sistem pertahanan murah untuk menghadapi ancaman drone yang semakin meluas.

    Teknologi otonom menjadi salah satu daya tarik utama dalam parade militer ini. Robot berbentuk anjing yang diangkut dengan kendaraan lapis baja ikut dipamerkan, yang menjadi simbol kemajuan China dalam membangun sistem tak berawak di udara, darat, maupun bawah laut.

    Selain itu, sejumlah kendaraan tempur terbaru juga ditampilkan dalam parade tersebut.  Berikut penampakannya:

    DF-5C

    DF-5c/Bloomberg-Qilai Shen

    Salah satu sorotan dari Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) adalah DF-5C, varian rudal balistik antarbenua yang pertama kali dioperasikan pada dekade 1970-an.

    Kantor Berita Xinhua menyebut rudal ini memiliki “jangkauan serangan global.” Namun, belum jelas perbedaannya dengan DF-5B yang juga sudah mampu menjangkau antarbenua.

    Rudal ini ditampilkan dalam beberapa bagian, dengan diameter besar yang menandakan kapasitas muatan berat, perangkat penangkal tambahan, atau fitur lain yang meningkatkan bobot.

    DF-61

    DF-61 merupakan desain yang sepenuhnya baru, yang memiliki ukuran besar sehingga hampir pasti merupakan rudal balistik antarbenua.

    Dalam beberapa tahun terakhir, intelijen Amerika Serikat mengungkapkan bahwa China bereksperimen dengan sistem bombardemen orbit parsial — teknologi era Perang Dingin yang menempatkan hulu ledak nuklir di orbit parsial agar dapat mengelilingi bumi sebelum diarahkan ke sasaran.

    Belum diketahui apakah DF-61 termasuk bagian dari program tersebut, tetapi peluncur berukuran besar akan sangat mendukung misi itu.

    JL-3

    Jl-3./Bloomberg-Qilai Shen

    Rudal balistik generasi terbaru yang diluncurkan dari kapal selam, JL-3, memperkuat kemampuan armada nuklir bawah laut China untuk menyerang target jarak jauh, termasuk Amerika Serikat, dari lokasi peluncuran yang jauh dari perairan domestik.

    Keberhasilan mengoperasikan senjata ini menjadikan China memiliki triad nuklir yang solid: rudal balistik antarbenua, rudal dan bom yang diluncurkan dari udara, serta rudal balistik kapal selam. Dengan begitu, Beijing memastikan kemampuan melancarkan serangan balasan dalam skenario perang nuklir, sehingga persenjataan strategisnya tidak mudah dihancurkan secara pre-emptive.

    YJ-21

    YJ-21./Bloomberg-Qilai Shen

    Rudal balistik hipersonik anti-kapal YJ-21 ditujukan untuk menghantam target laut bernilai tinggi, atau yang dijuluki militer sebagai “pembunuh kapal induk.” Rudal ini mampu melaju dengan kecepatan supersonik dan kemungkinan memiliki jangkauan lebih dari 600 km.

    YJ-21 sudah pernah diuji diluncurkan dari kapal perusak Angkatan Laut PLA, sementara media pemerintah menayangkan pesawat pengebom H-6 yang dilengkapi rudal ini, menegaskan fleksibilitas serta integrasinya dengan berbagai platform militer.

    YJ-17

    YJ-17/Bloomberg-Qilai Shen

    YJ-17, rudal hipersonik terbaru dalam arsenal China, merupakan senjata anti-kapal yang diperkirakan mampu menempuh jarak lebih dari 700 mil dengan kecepatan berkali lipat dari kecepatan suara. Rudal ini diduga menggunakan teknologi “waverider” — memanfaatkan gelombang kejut untuk memperoleh dorongan tambahan.

    Dalam parade, rudal ini ditampilkan di atas truk, namun bila dioperasikan dari kapal perang China, keberadaannya dapat menghadirkan ancaman baru bagi kapal induk Amerika Serikat, termasuk yang berada jauh di luar zona pertahanan tradisional China.

    Senjata Energi Terarah

    Pada lini pertahanan, truk LY-1 tampak membawa senjata energi terarah berukuran besar, kemungkinan berbasis laser. Sistem energi terarah kini menjadi fokus utama pertahanan terhadap drone dan ancaman berskala rendah lain karena biayanya per tembakan jauh lebih murah dibandingkan menggunakan rudal atau meriam kendali radar.

    HQ-29

    HQ-29/Bloomberg-Qilai Shen

    China juga menampilkan HQ-29, sistem yang dirancang untuk mencegat rudal musuh saat masih berada di luar angkasa. Meski detail kemampuannya masih minim, ukurannya yang besar mengisyaratkan jangkauan sangat luas. Sistem serupa di Barat adalah SM-3 Block IIA, yang dapat diluncurkan dari darat maupun kapal, meski tidak bersifat mobile di jalan raya seperti HQ-29.

    AJX002

    AJX002 tampak sebagai drone bawah laut berukuran besar generasi baru, atau kendaraan bawah laut tanpa awak, yang dapat digunakan untuk misi pengawasan, pengumpulan intelijen, hingga operasi ofensif seperti penanaman ranjau.

    Kapal Tempur

    Combat ship/Bloomberg-Qilai Shen

    Sebuah kapal tempur kecil baru juga dipamerkan dalam parade. Meski tanpa tanda identitas jelas, kapal ini tampaknya dirancang dapat beroperasi dengan maupun tanpa awak, serta dilengkapi fitur siluman seperti antena tersembunyi yang membuatnya sulit terdeteksi radar.

  • Momen Prabowo bersanding dengan Xi Jinping dan Putin di parade militer

    Momen Prabowo bersanding dengan Xi Jinping dan Putin di parade militer

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto bersanding dengan pimpinan negara lain, mulai dari Presiden China Xi Jinping hingga Presiden Rusia Vladimir Putin saat menghadiri Perayaan 80 Tahun Kemenangan Perang Perlawanan Rakyat China di Tian’anmen, Beijing, China, Rabu.

    Sebagaimana keterangan yang diterima, Rabu, setibanya di Tian’anmen, Prabowo berjalan melewati pasukan jajar kehormatan. Sebelum mengikuti sesi foto bersama, Prabowo disambut hangat oleh Xi Jinping beserta Ibu Negara Peng Liyuan.

    Prabowo hadir dengan setelan jas abu-abu dan peci hitam sebagai simbol budaya Indonesia di panggung internasional menegaskan jati diri bangsa.

    Dalam sesi foto bersama, Prabowo tampak berdiri di sebelah Putin. Usai sesi foto bersama, Prabowo bersama para pemimpin dunia lainnya kemudian bergerak menuju Tian’anmen Rostrum.

    Dalam formasi podium kehormatan di Tiananmen Square, Prabowo duduk di barisan terdepan, dengan Xi Jinping dan Putin tepat di sebelah kiri Prabowo. Dalam barisan tersebut nampak pula Pemimpin Besar Korea Utara Kim Jong-un. Prabowo juga menjadi tamu terakhir yang tiba di lokasi parade.

    Pada momen perayaan tahun ini, sebanyak 26 pemimpin setingkat kepala negara atau kepala pemerintahan hadir, nampak di antaranya Presiden Belarus Aleksandr Lukashenko dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

    Tidak hanya itu, sejumlah pemimpin organisasi internasional seperti Presiden New Development Bank (NDB), Dilma Roussef turut hadir pada perayaan ini. Pada berbagai kesempatan, Prabowo tampak berbincang dengan para pemimpin negara yang hadir.

    Usai kegiatan di Tian’anmen, Prabowo bersama para pemimpin negara lainnya kemudian menuju Great Hall of the People untuk menghadiri resepsi yang digelar oleh Xi Jinping sebagai ajang diplomasi yang makin mempererat hubungan antarnegara.

    Kehadiran Prabowo di China menegaskan peran aktif Indonesia dalam menjaga hubungan baik dengan negara-negara sahabat, serta memperkuat diplomasi di dunia internasional.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Benardy Ferdiansyah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kunjungan Kenegaraan ke China, Kim Jong Un Bawa Putrinya

    Kunjungan Kenegaraan ke China, Kim Jong Un Bawa Putrinya

    Beijing

    Ju Ae, anak perempuan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, tampil mendampingi sang ayah dalam kunjungan ke China pada Rabu (3/9) waktu setempat. Kehadiran Ju Ae dalam kunjungan luar negeri Kim Jong Un ini memperkuat spekulasi, bahwa dia mungkin akan menjadi penerus berikutnya untuk memimpin Korut.

    Kim Jong Un, seperti dilansir Yonhap News Agency, Rabu (3/9/2025), berangkat ke China menggunakan kereta lapis baja. Ketika rangkaian kereta itu tiba di Beijing, Ju Ae tampak berdiri di belakang ayahnya yang disambut oleh para pejabat tinggi China.

    Kim Jong Un hadir langsung di Beijing untuk menghadiri parade militer memperingati 80 tahun kemenangan China melawan agresi Jepang dan dalam Perang Dunia II. Setibanya di Beijing, dia disambut jajaran pejabat tinggi China termasuk Menteri Luar Negeri (Menlu) Wang Yi.

    Momen itu terlihat dalam foto-foto yang dirilis oleh kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA). Salah satu foto yang dipublikasikan KCNA menunjukkan kehadiran putri Kim Jong Un di antara jajaran pejabat Korut.

    Kunjungan ke China ini menandai kemunculan publik pertama Ju Ae di luar negeri dan, mungkin, debut diplomatiknya, yang semakin memperkuat spekulasi bahwa bocah berusia belasan tahun itu sedang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin perempuan pertama di Korut.

    “Ju Ae terlihat berdiri di belakang ayahnya saat Kim Jong Un disambut oleh para pejabat tinggi China di Stasiun Beijing. Hal ini menunjukkan bahwa Ju Ae menerima protokol yang sama seperti yang diberikan kepada ‘orang nomor dua dalam komando’ Korea Utara,” kata Wakil Presiden Institut Sejong, Cheong Seong Chang.

    “Keputusan Kim Jong Un untuk membawa Ju Ae ke China dipandang sebagai sinyal kuat bagi komunitas internasional bahwa dia adalah calon penerus dirinya, sekaligus kesempatan baginya untuk memulai pelatihan diplomatik formal,” sebutnya.

    Kim Jong Un yang didampingi putrinya, Ju Ae, tampak disambut Menlu China Wang Yi setibanya di Beijing Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP

    Tonton juga video “Prabowo, Putin, dan Kim Jong Un Hadiri Undangan Xi jinping di China” di sini:

    Beberapa waktu terakhir, Ju Ae muncul sebagai calon penerus rezim Kim, yang memerintah Korut selama delapan dekade, karena dia semakin sering muncul bersama ayahnya dalam acara-acara domestik, seperti pameran rudal dan pembukaan resor.

    Cheong, dalam analisisnya, mengatakan bahwa Kim Jong Un mungkin ingin memberikan Ju Ae sebanyak mungkin kesempatan untuk mendapatkan pengalaman diplomatik langsung, mengingat dirinya sendiri tidak menerima pelatihan yang cukup.

    “Hal ini dapat mencerminkan tekad Kim Jong Un untuk tidak mewariskan kekurangan-kekurangan tersebut dan melatih anaknya soal tahap-tahap diplomasi sejak usia dini,” sebutnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pesan Xi Jinping di Depan Putin-Kim Jong Un-Prabowo: China Unstoppable

    Pesan Xi Jinping di Depan Putin-Kim Jong Un-Prabowo: China Unstoppable

    Jakarta, CNBC Indonesia – China menggelar parade militer terbesar Rabu (3/9/2025). Negeri itu memamerkan kehebatan militernya selama 90 menit.

    China memperlihatkan bagaimana kekuatan militernya mulai dari pasukan yang berbaris dalam formasi, pertunjukan terbang lintas, hingga pameran peralatan tempur berteknologi tinggi. Parade itu sendiri digelar di Lapangan Tiananmen Beijing untuk memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II.

    Diketahui sejumlah pemimpin dunia hadir. Mulai dari Presiden Rusia Vladimir Putin, Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un hingga Presiden RI Prabowo.

    Namun dari semua itu, pesan dalam pidato Xi Jinping merupakan hal yang paling disorot. Mengutip AFP, membuka parade, Xi memperingatkan bahwa dunia masih “dihadapkan pada pilihan damai atau perang,” tetapi mengatakan China “unstoppable alias tak terhentikan”.

    Sebenarnya diungkap laman Xinhua, memang ada beberapa poin penting yang disampaikan Xi dalam pembukaan pidato di parade itu. Ia menegaskan bagaimana “kebangkitan bangsa China tak bisa dihentikan di zaman modern”.

    Ia juga menyerukan kepada semua bangsa untuk memperlakukan satu sama lain secara setara, hidup rukun, dan saling mendukung. Ini guna menjaga keamanan bersama, menghilangkan akar penyebab perang, dan mencegah terulangnya tragedi sejarah.

    Di kesempatan yang sama Xi mengatakan bahwa “dunia saat ini kembali dihadapkan pada pilihan antara perdamaian atau perang, dialog atau konfrontasi, serta hasil yang saling menguntungkan atau zero-sum game”. Ia juga menyatakan bahwa China akan berdiri teguh di sisi sejarah dan kemajuan umat manusia, berpegang teguh pada jalan pembangunan damai, dan bergandengan tangan dengan seluruh dunia untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia.

    “Mengajak rakyat China dari semua kelompok etnis untuk tetap bersatu dan bekerja keras di bawah kepemimpinan kuat PKT guna membangun negara yang tangguh dan memajukan kebangkitan nasional di segala lini melalui modernisasi Tiongkok,” tulis CGTV.

    “Xi mendesak Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) untuk memberikan dukungan strategis bagi kebangkitan nasional dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perdamaian dan pembangunan dunia…. PLA untuk mengembangkan kekuatan kelas dunia dan dengan tegas menjaga kedaulatan, persatuan, dan integritas wilayah nasional,” tambah laman itu.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Presiden Prabowo bersama pemimpin-pemimpin dunia hadiri parade militer di China

    Presiden Prabowo bersama pemimpin-pemimpin dunia hadiri parade militer di China

    Rabu, 3 September 2025 11:42 WIB

    Kendaraan arteleri jarak jauh membentuk formasi saat parade militer memperingati 80 tahun kemenangan dalam Perang Rakyat China Melawan Agresi Jepang di Lapangan Tiananmen, China, Rabu (3/9/2025). ANTARA FOTO/Xinhua/Yang Guanyu/bar

    Pesawat militer membentuk formasi saat parade militer memperingati 80 tahun kemenangan dalam Perang Rakyat China Melawan Agresi Jepang di Lapangan Tiananmen, China, Rabu (3/9/2025). ANTARA FOTO/Xinhua/Lin Yu/bar

    Pasukan mengikuti parade militer memperingati 80 tahun kemenangan dalam Perang Rakyat China Melawan Agresi Jepang di Lapangan Tiananmen, China, Rabu (3/9/2025). ANTARA FOTO/Xinhua/Chen Bin/bar

    Pasukan mengikuti parade militer memperingati 80 tahun kemenangan dalam Perang Rakyat China Melawan Agresi Jepang di Lapangan Tiananmen, China, Rabu (3/9/2025). ANTARA FOTO/Xinhua/Sun Fei/bar

    Pasukan mengikuti parade militer memperingati 80 tahun kemenangan dalam Perang Rakyat China Melawan Agresi Jepang di Lapangan Tiananmen, China, Rabu (3/9/2025). ANTARA FOTO/Xinhua/Hu Huhu/bar

    Pasukan mengikuti parade militer memperingati 80 tahun kemenangan dalam Perang Rakyat China Melawan Agresi Jepang di Lapangan Tiananmen, China, Rabu (3/9/2025). ANTARA FOTO/Xinhua/Chen Zeguo/bar

    Presiden Prabowo Subianto (kedua kiri) bersama Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah), Presiden China Xi Jinping (kedua kanan), Perdana Menteri China Li Qiang (kiri) dan Pemimpin Besar Korea Utara Kim Jong-un (kanan) menghadiri parade militer memperingati 80 tahun kemenangan dalam Perang Rakyat China Melawan Agresi Jepang di Lapangan Tiananmen, China, Rabu (3/9/2025). ANTARA FOTO/Desca Lidya Natalia/bar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Xi Jinping Siapkan Amunisi Baru Kalahkan Amerika, Trump Ketinggalan

    Xi Jinping Siapkan Amunisi Baru Kalahkan Amerika, Trump Ketinggalan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden China Xi Jinping menyiapkan strategi baru untuk menghadapi Amerika Serikat (AS) dalam persaingan kecerdasan buatan (AI). Berbeda dengan AS yang menghabiskan miliaran dolar untuk mengejar Artificial General Intelligence (AGI), China fokus pada penerapan praktis AI yang langsung bisa digunakan.

    Sejak peluncuran ChatGPT hampir tiga tahun lalu, raksasa teknologi AS seperti Google, Meta, dan OpenAI berlomba-lomba menciptakan AGI. Namun, Xi mendorong industri teknologi China untuk lebih berorientasi pada aplikasi dengan membangun alat murah dan efisien yang bisa meningkatkan produktivitas dan mudah dipasarkan.

    Langkah ini diperkuat dengan pembentukan dana investasi AI senilai US$8,4 miliar pada Januari lalu, ditambah dukungan pemerintah daerah, bank milik negara, dan rencana pembangunan pusat data di berbagai kota dalam kampanye bertajuk “AI+.”

    Pekan ini, kabinet China menegaskan ambisi lebih luas lagi, yakni mempercepat integrasi AI ke dalam riset sains, pengembangan industri, dan berbagai sektor lain untuk memberdayakan pembangunan ekonomi secara menyeluruh pada 2030.

    Selain itu, China lebih aktif mengadopsi model open-source yang bisa diunduh dan dimodifikasi secara gratis, sehingga memudahkan perusahaan lokal membangun bisnis dengan biaya rendah. Pendekatan ini turut mendorong penyebaran AI asal China ke pasar global, hingga membuat Silicon Valley ikut mengikuti jejak tersebut.

    Strategi pragmatis ini sudah terlihat di Xiong’an, kota baru di selatan Beijing. Startup lokal DeepSeek menghadirkan model AI pertanian untuk membantu petani, meningkatkan akurasi cuaca, hingga mendukung kepolisian dalam analisis kasus darurat. AI juga dipakai untuk memilah ratusan ribu panggilan warga ke hotline pemerintah 12345 setiap harinya, demikian dikutip dari Wall Street Journal, Rabu (3/9/2025).

    Sementara AS tengah terjebak pada ambisi AGI, yang realisasinya masih belum pasti, China memilih jalur implementasi nyata. Dengan keterbatasan akses chip canggih akibat sanksi dagang AS, strategi Xi dianggap sebagai cara cerdas untuk tetap kompetitif.

    “Biarkan AS menanggung biaya eksplorasi teknologi. China bisa menjadi pengikut cepat atau pihak yang lebih fokus pada optimalisasi implementasi,” kata Jeffrey Ding, profesor di George Washington University.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]