Tag: Witan Sulaeman

  • Momen Spesial Bek Brasil Debut di Persija, Main Belum Maksimal Baru 10 Persen Kemampuan Keluar

    Momen Spesial Bek Brasil Debut di Persija, Main Belum Maksimal Baru 10 Persen Kemampuan Keluar

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pablo Andrade berhasil mencatatkan debut manis dengan Persija Jakarta di Liga 1 2024/25.

    Tampil sebagai debutan, pemain asal Brasil itu sukses membantu timnya menang 3-2 atas Barito Putera, Jumat (10/1/2025).

    Dalam duel itu, Pablo dipercaya tampil untuk menggantikan Dony Tri Pamungkas di menit ke-64.

    Pada pertandingan itu, Pablo berkontribusi untuk gol ketiga Macan Kemayoran – julukan Persija.

    Umpannya yang tak mampu dihalau dengan sempurna oleh pemain lawan disambut dengan sepakan keras Marko Simic.

    Namun, arus bola hanya membentur tiang sehingga menciptakan bola liar yang ternyata sukses disundul Rayhan Hannan.

    Pablo pun mengaku senang dengan laga debutnya itu.

    Namun, dia ternyata belum puas dengan penampilannya.

    Jeje mantan penerjemah Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, marah besar setelah mengetahui sang pelatih disindir oleh Bung Towel. Jeje menyinggung etika yang tak pantas dari Bung Towel.

    Pemain berusia 30 tahun itu pun menyebut jika dalam laga itu dia baru mengeluarkan kurang dari 10 persen kemampuan terbaiknya.

    “Setelah sebulan berlibur di Brazil dan hanya 2-3 hari latihan bersama Persija, menurut saya itu adalah penampilan yang bagus,”

    “Tapi itu bahkan bukan 10 persen dari apa yang bisa saya berikan,” ujar Pablo.

    Pablo pun berjanji akan terus meningkatkan kemampuan fisiknya agar bisa lebih banyak berkontribusi untuk tim.

    Bek kiri Persija Jakarta asal Brasil, Pablo Andrade, berselebrasi usai timnya meraih kemenangan 3-2 atas Barito Puera dalam lanjutan Liga 1 2024/24 pekan ke-18, di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, Jumat (10/1/2025) (Media Persija)

    Hal tersebut tentu menjadi hal yang wajib dilakukan Pablo sebagai rekrutan paruh musim yang tentu diharapkan bisa menambah kekuatan Macan Kemayoran.

    “Saya akan meningkatkan kebugaran fisik saya hari demi hari dan kemudian saya akan dapat berkontribusi lebih banyak lagi,” kata Pablo.

    Terdekat, Pablo Andrade Cs akan menghadapi Persita Tangerang dalam duel pekan ke-19 Liga 1 2024/25.

    Pertandingan itu akan bergulir di Jakarta International Stadium (JIS), Minggu (19/1/2025), pukul 19.00 WIB.

    Tim kesayangan Jakmania itu sendiri kini berada di urutan ketiga klasemen sementara dengan mengoleksi 34 poin.

    Persija mencatatkan 10 kemenangan, empat hasil imbang dan menelan empat kekalahan.

    Dua pemain Persija Jakarta Witan Sulaeman dan Ryo Matsumura melakukan selebrasi setelah mencetak gol di Liga 1. (Media Persija)

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Baru Terkuak Ada Hal Tak Wajar di Balik Kemenangan Persija dari Barito Putera, Pena Sampai Dagdigdug

    Baru Terkuak Ada Hal Tak Wajar di Balik Kemenangan Persija dari Barito Putera, Pena Sampai Dagdigdug

    TRIBUNJAKARTA.COM – Persija Jakarta berhasil memulai putaran kedua Liga 1 2024/25 dengan catatan manis.

    Klub kebanggan Jakmania ini sukses mengalahkan Barito Putera di kandang sementaranya, Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, Jumat (10/1/2025).

    Dalam pertandingan pekan ke-18 itu, Persija menang tipis dengan skor akhir 2-3 atas Laskar Antasari – julukan Barito Putera.

    Di balik kemenangan ini, pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena, rupanya sempat gugup sebelum pertandingan bergulir.

    Bahkan sang pelatih merasakan ketegangan dan kekhawatiran mendampingi Persija berlaga.

    “Jadi hari ini saya harus mengatakan bahwa saya sedikit khawatir atau gugup sebelum pertandingan,” ujar Carlos Pena, dalam konferensi pers usai pertandingan, Jumat (10/1/2025).

    “Karena saya menunggu hasil tim saya hari ini di pertandingan ini. Barito juga mendatangkan pemain baru, pemain berpengalaman,” paparnya.

    Beruntung, Persija berhasil merespons situasi dengan bagi dalam pertandingan tersebut. 

    Sebelum Rayhan Hannan mencetak gol pengunci kemenangan, Persija sempat ditahan imbang 2-2 oleh Barito Putera.

    Bek Persija Jakarta, Hansamu Yama Pranata menjaga pemain Barito Putera Mati Mier. (Media Persija)

    Barito Putera yang bermain dengan 10 pemain bebeapa kali masih memberikan ancaman ke Rizky Ridho Cs.

    “Pertandingan yang sulit, tetapi tim saya merespons dengan sangat baik,” ujarnya.

    “Kami menunjukkan karakter dan para pemain yang datang dari bangku cadangan banyak membantu, kemenangan yang sangat penting bagi kami sangat bahagia,” tambahnya.

    Untuk diketahui, kekhawatiran juru latih asal Spanyol itu rupanya karena Persija kehilangan tiga pemain penting di skuad.

    Top skorer Persija Gustavo Almeida dan sang gelandang vital Macan Kemayoran, Ramon Bueno, absen lantaran terkena hukuman akumulasi kartu kuning.

    Selain dua pemain itu, Persija juga kehilangan Riko Simanjuntak, yang menurut Carlos Pena merupakan sosok penting dalam ruang ganti timnya.

    Seperti diketahui, sang winger lincah itu kini sedang dipinjamkan ke klub Liga 1 lainnya, PSS Sleman sampai akhir musim ini.

    “Hari ini kami memiliki Gustavo dan Ramon yang terkena hukuman larangan bermain, dua pemain penting bagi kami,” kata pelatih berusia 41 tahun itu.

    “Pekan ini juga tidak seperti biasanya karena pemain baru masuk ke dalam skuad. Kami juga memiliki kabar jika Riko, pemain penting bagi kami, pemain penting di ruang ganti, pergi ke klub lain,” paparnya.

    Sebagai catatan, Persija Jakarta untuk sementara berhasil mengamankan posisinya di peringkat ketiga klasemen sementara.

    Penyerang Persija Jakarta, Witan Sulaeman berusaha mengejar bola dikawal pemain Barito Putera, Iqbal Gwijangge. (Media Persija)

    Macan Kemayoran menprehkan 34 poin, dengan mencatatkan 10 kemenangan, empat hasil imbang, dan empat kali kekalahan.

    Pada laga selanjutnya, Persija Jakarta akan menjamu Persita Tangerang, Minggu (19/1/2025), pukul 19.00 WIB.

    Klasemen Liga 1

     

    Klub

    D

    M

    S

    K

    GM

    GK

    -/+

    P

    1

    Persib

    17

    11

    6

    0

    30

    12

    18

    39

    2

    Persebaya

    17

    11

    4

    2

    22

    13

    9

    37

    3

    Persija Jakarta

    18

    10

    4

    4

    28

    18

    10

    34

    4

    Bali United

    17

    8

    4

    5

    25

    16

    9

    28

    5

    Arema

    17

    8

    4

    5

    27

    21

    6

    28

    6

    Persik

    17

    8

    3

    6

    21

    19

    2

    27

    7

    Persita

    17

    8

    3

    6

    16

    17

    -1

    27

    8

    Borneo

    17

    7

    5

    5

    23

    15

    8

    26

    9

    PSBS Biak

    17

    8

    1

    8

    25

    26

    -1

    25

    10

    Dewa United

    17

    6

    7

    4

    30

    20

    10

    25

    11

    PSM Makasar

    17

    5

    9

    3

    20

    16

    4

    24

    12

    Malut United

    18

    5

    7

    6

    19

    20

    -1

    22

    13

    Psis Semarang

    17

    5

    3

    9

    11

    18

    -7

    18

    14

    Pss Sleman

    17

    5

    3

    9

    20

    19

    1

    18

    15

    Barito Putera

    18

    3

    6

    9

    17

    29

    -12

    15

    16

    Madura United

    18

    3

    3

    12

    16

    38

    -22

    12

    17

    Persis

    17

    2

    4

    11

    11

    26

    -15

    10

    18

    Semen Padang

    17

    2

    4

    11

    12

    30

    -18

    10

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Tantangan Besar Menanti Patrick Kluivert

    Tantangan Besar Menanti Patrick Kluivert

    JAKARTA – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akhirnya mengumumkan Patrick Kluivert sebagai pelatih terbaru. Mantan penggawa AC Milan dan Barcelona ini diikat kontrak dua tahun sampai 2027 dengan opsi perpanjangan.

    Kluivert juga akan dibantu oleh sejumlah asisten pelatih dari Belanda, yaitu Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Selain itu, PSSI juga menegaskan akan ada dua pelatih lokal Indonesia yang menjadi asisten pelatih.

    Namun penunjukkan Patrick Kluivert sebagai pengganti Shin Tae-yong (STY) mengundang pro dan kontra. Tak sedikit suporter Tim Nasional Indonesia kecewa dengan pergantian pelatih mendekati pertandingan krusial putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

    Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (kanan) memerhatikan pergerakan para pemainnya pada laga lanjutan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Timnas Irak di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). (ANTARA/Muhammad Adimaja/aww)

    Tapi di sisi lain, kinerja STY selama lima tahun terakhir juga dipertanyakan. Pengamat sepak bola mengkritik gaya kepelatihan STY yang kerap ‘coba-coba’ taktik saat pertandingan penting.

    Antusias Besut Indonesia

    Ketua PSSI Erick Thohir mengumumkan pemecatan Shin Tae-yong dalam konferensi pers yang digelar di Menara Danareksa, Jakarta, Senin (6/1/2025). Dalam kesempatan itu, PSSI mengakhiri kerja sama dengan pelatih asal Korea Selatan tersebut demi kebaikan Timnas Indonesia.

    “Tentu kita ucapkan terima kasih kepada kinerja coach Shin Tae-yong selama ini dan hubungan saya sangat baik,” kata Erick.

    Ia tidak menjelaskan secara rinci soal alasan PSSI memutus kerja sama dengan STY. Namun Erick Thohir menegaskan pemecatan ini tidak dilakukan secara mendadak. Keputusan ini, menurut PSSI, sudah dipikirkan sejak Oktober 2024 ketika Indonesia melawat ke China dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

    Tak butuh waktu lama bagi PSSI untuk kemudian menunjuk suksesor STY. Pilihan tersebut jatuh kepada Patrick Kluivert, pria asal Belanda yang memiliki karier cemerlang sebagai pemain.

    Patrick Kluivert saat membela timnas Belanda. (Transfermarkt)

    Kluivert mengawali karier bermainnya bersama Ajax Amsterdam, di mana ia menyabet berbagai gelar mayor mulai dari Eredivisie, Liga Champions, Piala Super UEFA, hingga Piala Interkontinental. Ia kemudian berseragam AC Milan, Barcelona, Newcastle United, Valencia, PSV Eindhoven, dan terakhir Lille sebelum gantung sepatu pada 2008.

    Meski mentereng saat masih aktif bermain, karier Kluivert sebagai pelatih bisa dibilang biasa-biasa saja. Ia mengawali karier kepelatihannya sebagai asisten Louis van Gaal di Timnas Belanda pada Piala Dunia 2014 di Brasil.

    Pada 2015, ia menukangi Timnas Curacao untuk kualifikasi Piala Dunia 2018 dan kualifikasi Piala Karibia 2017. Pengalaman lainnya termasuk menjabat direktur olahraga di Paris Saint-Germain dan akademi Barcelona, melatih tim Ajax U-19, dan menjadi asisten Clarence Seedorf di Timnas  Kamerun.

    Sebelum setuju menukangi Indonesia, Patrick Kluivert melatih klub Turki, Adana Demirspor. Ia juga pernah menjabat sebagai direktur akademi Barcelona.

    Patrick Kluivert saat menjadi asisten pelatih Louis Van Gaal yang menukangi timnas Belanda. (KNVB)

    Sesaat setelah diumumkan sebagai pelatih Indonesia menggantikan STY, Kluivert mengaku sangat antusias dengan pekerjaan barunya.

    “Perasaannya tentu luar biasa dan tentu sangat menginspirasi. Semua orang tahu Indonesia memiliki budaya sepak bola yang sangat bersemangat dan passion luar biasa untuk permainan ini,” kata Kluivert di akun media sosial Fabrizio Romano.

    “Menjadi bagian dari negara ini dengan aspirasi yang sangat besar adalah sebuah kehormatan dan tanggung jawab besar bagi saya,” lanjut pria kelahiran 1 Juli 1976 tersebut.

    Tantangan Besar

    Patrick Kluivert dihadapkan pada tantangan berat bersama Tim Garuda. Jay Idzes dan kolega akan menghadapi laga krusial putaran tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

    Skuad Garuda telah melakoni enam pertandingan dan menempati peringkat tiga dengan enam poin di Grup C. Masih ada empat laga tersisa yang akan menjadi penentu kelolosan timnas ke ajang sepak bola terbesar ini.

    Indonesia akan bertandang ke markas Australia pada 20 Maret 2025, kemudian menghadapi Bahrain dan China di Jakarta, serta terakhir menghadapi Jepang pada 10 Juni.

    Ini bisa dikatakan target jangka pendek bagi Kluivert, sekaligus menjadi momen untuk membuktikan kepada para peragu soal kemampuannya menukangi timnas.

    Pertandingan tandang ke Sydney menghadapi Australia pada 20 Maret 2025 dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 akan menjadi tantangan pertama Patrick Kluivert sebagai pelatih timnas Indonesia. (ANTARA/Hafidz Mubarak)

    “Tentu saya sangat bersemangat memberikan kontribusi untuk kemajuan serta kesuksesan tim ini dan saya menantikan untuk bekerja sama dengan semua orang untuk tujuan kami,” ucap Kluivert.

    “Misi kami tentu saja lolos ke Piala Dunia tahun depan. Saya pikir kami memiliki kemampuan dan kekuatan dan gairah untuk mencapainya,” kata Kluivert lagi.

    Namun tantangan Patrick Kluivert tentu saja bukan sekadar bagaimana memenangkan pertandingan di lapangan. Ia masih harus memenangkan hati suporter timnas yang sejauh ini masih memandang sebelah mata kehadirannya.

    Dan yang pasti, Patrick Kluivert mesti lebih dulu membangun chemistry dengan para pemain. Adanya friksi di ruang ganti antara sejumlah pemain dan STY disebut menjadi salah satu penyebab ketidakharmonisan tim.

    Erick Thohir sendiri mengungkapkan setidaknya ada dua penyebab pemecatan STY dari jabatan pelatih timnas. Pertama komunikasi, kedua taktik.

    STY hanya bisa berbahasa Korea Selatan meski sudah lima tahun membesut Timnas Indonesia. Tanpa bahasa Inggris, yang merupakan bahasa internasional, padahal penggawa timnas diisi mayoritas pemain diaspora yang bermain di luar negeri membuat komunikasi pemain dan pelatih menjadi sedikit terhambat.

    Bahasa dan Taktik

    Meski menyebut pergantian pelatih di 2,5 bulan sebelum melawan Australia adalah sebuah perjudian, pengamat sepak bola Anton Sanjoyo mendukung PSSI memilih pelatih berbahasa Belanda.

    “Karena 80-90 persen pemain Indonesia sekarang yang ada di tim senior adalah diaspora Belanda,” kata Anton.

    Dengan pelatih berbahasa Belanda dan menggunakan Inggris sebagai bahasa keduanya, Anton yakin tidak ada kesulitan dalam transfer of knowledge. Ia juga yakin pelatih baru yang berbahasa Belanda juga bisa membuka komunikasi awal demi membangun tim yang kondusif.

    Sedangkan soal taktik, Erick menilai ada dinamika yang cukup kompleks dan sudah muncul sebelum laga kontra China pada pertengahan Oktober tahun lalu. Indonesia yang diprediksi bisa membawa pulang tiga angka malah menyerah 1-2 di kendang China.

    STY kala itu mengganti tiga pemain di awal babak kedua, yaitu Mees Hilgers, Shyane Pattynama, dan Witan Sulaeman. Ia mengklaim pergantian dilakukan karena ada pemain cedera dan juga masalah kebugaran.

    Pesepak bola Timnas Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum melawan Timnas Jepang pada pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (15/11/2024). (ANTARA/Aprillio Akbar/am)

    Pengamat sepakbola lainnya, Kesit Handoyo, mengkritik STY yang dinilai sering melakukan bongkar pasang pemain sehingga merugikan tim. Kesit menilai perlu ada kerangka tim yang pasti agar para pemain bisa membangun chemistry dan rasa percaya diri dengan baik.

    “Kalau hasilnya positif oke ya, tapi kan lebih banyak negatifnya daripada positifnya ketika perombakan itu dilakukan dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya. Ini yang menurut saya jadi kebiasaan buruk Shin Tae-yong,” kata Kesit.

    Namun terlepas dari segala tantangan yang dihadapi, Patrick Kluivert mengaku butuh dukungan seluruh bangsa Indonesia di belakang ia dan timnas.

    “Dan saya pikir, bersama-sama kami bisa meraih banyak hal besar,” pungkas Kluivert.

  • 2 Cara Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Asa Terbuka setelah Kalahkan Arab Saudi

    2 Cara Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Asa Terbuka setelah Kalahkan Arab Saudi

    TRIBUNJATIM.COM – Simak cara Timnas Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia 2026.

    Kini peluang Timnas Indonesia kembali terbuka untuk melaju ke ajang bergengsi dunia tersebut.

    Terlebih setelah Timnas Indonesia mengalahkan Arab Saudi 2-0.

    Sempat muncul pesimis dari publik Indonesia setelah dikalahkan 4-0 oleh Jepang.

    Kini asa untuk lolos ke Piala Dunia seperti bangkit dari kubur, setelah kemenangan meyakinkan di matchday 6 dalam Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia.

    Indonesia masih bisa lolos ke Piala Dunia dalam dua skenario yang tersedia.

    Skenario Pertama

    Skenario pertama adalah lolos langsung dengan finish setidaknya di dua besar klasemen grup C Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia.

    Setelah laga melawan Arab Saudi, Marselino dkk duduk di peringkat 3 dengan koleksi 6 poin sama dengan Australia di peringkat dua.

    Namun, dengan sisa 4 laga lagi di Grup C, peluang timnas untuk menggusur Australia masih terbuka lebar.

    Pasukan Shin Tae-yong akan menjalani sisa 4 laga melawan Australia away, Bahrain home, China home dan Jepang away.

    Skenario Kedua

    Jikapun gagal finsih di peringkat kedua, Indonesia masih punya peluang lolos ke Piala Dunia lewat jalur putaran ke empat.

    Ya peringkat 3 dan 4 klasemen di ronde 3 akan berlaga di ronde empat dengan memperebutkan dua tiket lolos langsung ke Piala Dunia dan dua tiket play off.

    Untuk bisa menjalani skenario itu, timnas hanya harus bertahan di peringkat tiga, yang saat ini sudah diraih.

    Meski demikian bertahan di posisi ini tidaklah mudah.

    Karena peringkat 4 dan 5 yakni Arab dan China juga sama-sama mengoleksi enam poin.

    Jalannya Laga

    Timnas Indonesia menambah keunggulan melawan Arab Saudi di babak kedua dalam lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia, Selasa (19/11/2024).

    Duel Timnas Indonesia vs Arab Saudi digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

    Skor saat ini 2-0 untuk keunggulan Timnas Indonesia lewat dua gol Marselino Ferdinan.

    Timnas Indonesia langsung mengambil inisiatif menyerang sejak awal laga.

    Belum ada satu menit laga berjalan, Marselino Ferdinan sudah mendapat peluang emas.

    Ia berhasil lolos dari jebakan offside dan menyontek bola hasil umpan Sandy Walsh.

    Sayangnya bola sontekan Marselino bergulir membentur tiang gawang dan buru-buru dibuang bek Arab Saudi menyisakan sepakan pojok.

    Tak lama kemudian, Marselino kembali mendapat peluang lewat sundulan memanfaatkan bola liar di depan gawang. Namun bola masih bisa diblokir bek Arab Saudi.

    Ragnar Oratmangoen, juga mendapat peluang emas. Ia berhasil mengelabuhi bek Arab Saudi dan berlari satu lawan satu melawan kiper.

    Namun saat menendang bola, kiper Arab berhasil melakukan halauan. Peluang kembali terbuang.

    Masih dalam tempo menyerang, Timnas Indonesia kembali mendapat peluang emas lewat pergerakan Rafael Struick dari sayap kiri.

    Setelah mengalahkan bek lawan, Rafael langsung berhadap-hadapan dengan kiper Arab.

    Rafael menendang bola ke arah tiang jauh, tapi kiper Arab Saudi masih bisa menepis bola menghasilkan tendangan sudut lagi untuk Garuda.

    Lima belas waktu berjalan, Arab Saudi baru bisa keluar dari tekanan Garuda.

    Arab Saudi menebar ancaman lewat umpan-umpan silang, khas permainan tim Timur tengah.

    Menit ke-21, Justin Hubner mendapat kartu kuning karena dianggap mengangkat kaki terlalu tinggi saat berduel dengan Al Qhatani.

    Menit ke-30, Feras Albrikan melakukan diving di kotak penalti, wasit tidak menggubris dan bola langsung dialirkan ke depan oleh pemain Timnas Indonesia.

    Ragnar dengan tenang menyisir sisi kiri pertahanan Arab Saudi dan melepaskan umpan matang kepada Marselino Ferdinan yang longgar tanpa pengawalan.

    Pemain Oxford United itu dengan tenang melakukan gerak tipu sebelum mengeksekusi bola ke arah pojok atas gawang Arab Saudi.

    Kiper Arab Saudi hanya terpaku di tempat melihat bola melintas melewati barisan pemain belakang Arab Saudi.

    Gol! Skor 1-0 untuk keunggulan Timnas Indonesia vs Arab Saudi menit ke-32.

    Setelah mencetak gol, Timnas Indonesia semakin semangat menyerang.

    Ragnar mendapat kesempatan menendang namun sepakannya tipis melenceng dari gawang.

    Memanfaatkan serangan balik, Marselino melakukan tusukan dari sisi kiri lapangan.

    Namun aksinya dihentikan oleh dengan pelanggaran keras Al Thambakti yang berbuah kartu kuning.

    Skema tendangan bebas Calvin Verdonk berjalan apik, namun eksekusi akhir Rizky Ridho kurang mulus sehingga bola gagal bersarang ke gawang.

    Selanjutnya, Verdonk nyaris mencetak gol kedua Garuda lewat tendangan keras dari sisi kiri kotak penalti.

    Namun tendangan Verdonk meluncur tipis menyamping dari sasaran.

    Peluang dari Verdonk menutup babak pertama dengan skor 1-0 untuk keunggulan Timnas Indonesia.

    Head to Head

    1. Timnas Indonesia 1-1 Arab Saudi (Kualifikasi Olimpiade 1984)

    2. Arab Saudi 3-0 Timnas Indonesia (Kualifikasi Olimpiade 1984)

    3. Timnas Indonesia 0-2 Arab Saudi (Asian Games 1986)

    4. Arab Saudi 4-1 Timnas Indonesia (Laga Persahabatan 1996)

    5. Arab Saudi 4-0 Timnas Indonesia (Laga Persahabatan 1997)

    6. Arab Saudi 1-1 Timnas Indonesia (Laga Persahabatan 1997)

    7. Arab Saudi 5-0 Timnas Indonesia (Kualifikasi Piala Asia 2004)

    8. Timnas Indonesia 0-6 Arab Saudi (Kualifikasi Piala Asia 2004)

    9. Arab Saudi 3-0 Timnas Indonesia (Kualifikasi Piala Dunia 2006)

    10. Timnas Indonesia 1-3 Arab Saudi (Kualifikasi Piala Dunia 2006)

    11. Timnas Indonesia 1-2 Arab Saudi (Piala Asia 2007)

    12. Timnas Indonesia 0-0 Arab Saudi (Laga Persahabatan 2011)

    13. Timnas Indonesia 1-2 Arab Saudi (Kualifikasi Piala Asia 2015)

    14. Arab Saudi 1-0 Timnas Indonesia (Kualifikasi Piala Asia 2015)

    15. Arab Saudi 1-1 Timnas Indonesia (Kualifikasi Piala Dunia 2026)

    Susunan Pemain Timnas Indonesia (3-4-3)

    Timnas Indonesia: 1-Maarten Paes; 6-Sandy Walsh, 3-Jay Idzes, 5-Rizky Ridho, 23-Justin Hubner, 17-Calvin Verdonk; 19-Thom Haye, 18-Ivar Jenner; 7-Marselino Ferdinan, 9-Rafael Struick, 11-Ragnar Oratmangoen.

    Cadangan: 2-Yakob Sayuri, 4-Jordi Amat, 8-Witan Sulaeman, 10-Hokky Caraka, 12-Pratama Arhan, 13-Muhammad Ferarri, 14-Eliano Reijnders, 15-Ricky Kambuaya, 16-Nadeo Argawinata, 20-Shayne Pattynama, 21-Muhamad Riyandi, 22-Nathan Tjoe-A-On.

    Pelatih: Shin Tae-yong.

    Timnas Arab Saudi: 22-Ahmed Alkassar; 5-Ali Al Bulayhi, 12-Saud Abdulhamid, 13-Yasir Gharsan, 17-Hassan Al Tambakti; 6-Nasser Al Dadwsari, 8-Marwan Al Sahafi, 16-Faisal Alghamdi, 19-Mohammed Al Qahtani, 23-Mohammed Kanno; 9-Feras Albrikan.

    Cadangan: 1-Mohammed Al Yami; 2-Sultan AL Ghannam, 3-Awn Alsaluli, 4-Ali Lajami, 7-Aman Yousef, 10-Musab Aljuwayr, 11-Saleh Al Shehri, 14-Abdullah Al Hamddan, 15-Abdullah Al Khaibari, 18-Saad Fahad, 20-Abdullah Radif, 21-Abdulrahman Alsanabi.

    Pelatih: Herve Renard

  • Bupati Kediri: Peluang ke Olimpiade Paris Bukan Hal Mustahil

    Bupati Kediri: Peluang ke Olimpiade Paris Bukan Hal Mustahil

    Kediri (beritajatim.com) – Tim Nasional (Timnas) Indonesia harus mengakui keunggulan Uzbekistan dengan skor 0-2 di fase semifinal Piala Asia U-23 Asian Football Confederation (AFC). Namun, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana optimis tim garuda mampu mengamankan peluang tiket menuju Olimpiade Paris 2024.

    Hal itu disampaikan saat gelaran Nonton Bareng (Nobar) semifinal antara Timnas Indonesia melawan Uzbekistan yang bertempat di Depan Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri, Senin (29/4/2024) malam.

    “Kalau Indonesia bisa menang di pertandingan perebutan juara 3, maka ke olimpiade yang terakhir kali tahun 1958 bukan hal yang tidak mungkin,” kata bupati yang akrab disapa Mas Dhito.

    Sebagaimana diketahui, meski Indonesia gagal meraih kemenangan saat menghadapi Uzbekistan, mimpi Indonesia untuk bersinar di panggung Olimpiade Paris itu kembali terbuka setelah 68 tahun menunggu. Sehingga Indonesia harus berjuang lebih keras untuk mengamankan tiket menuju Olimpiade Paris 2024 di laga perebutan juara 3 mendatang.

    Kendati meraih hasil yang tak diharapkan, Mas Dhito tetap mengapresiasi perjuangan tim nasional kelompok umur di bawah 23 tahun itu. Pasalnya, Jeam Kelly Sroyer dan kawan-kawan berhasil melampaui target yang dipasang oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yaitu lolos ke babak delapan besar Piala Asia U-23 AFC.

    “Tentunya sudah melampaui batas, sudah masuk semifinal dan masih ada perebutan juara tiga. Sampai hari ini Timnas Indonesia U23 sudah mencatat sejarah,” tegas bupati berusia 31 tahun itu.

    Laga yang berlangsung di Stadion di Stadion Abdullah bin Khalifa tersebut, sejak awal babak pertama, kedua kubu saling mencoba mendominasi permainan dengan melancarkan serangan dari kaki ke kaki. Hal itu terlihat di 15 menit pertama, Uzbekistan telah mendapatkan sepakan pojok sebanyak kedua kali.

    Timnas Indonesia yang juga berupaya menahan tekanan tim lawan sangat menjaga transisi bertahan dengan compact. Ketegangan bertahan itu akhirnya lebih mencair setelah memasuki menit 20’ Indonesia mencoba bermain sedikit lebih tenang untuk mendominasi permainan.

    Ketenangan itu terlihat ketika pemain Indonesia Witan Sulaeman mendapat benturan di area kotak penalti. Namun usai wasit melihat tayangan ulang menggunakan teknologi VAR, akhirnya dinyatakan sebagai benturan bersih oleh pemain Uzbekistan Abdukodir Khusanov.

    Babak pertama pun di tutup dengan skor kacamata 0-0. Dengan statistik penguasaan bola 39% Indonesia dan 61% Uzbekistan. Ditambahi dengan dua kartu kuning untuk pemain Indonesia Nathan dan Pratama Arhan.

    Memulai babak kedua, Indonesia terus mendapat pressing tinggi dari kubu Uzbekistan sehingga membuat Timnas Garuda cukup kesulitan dalam membangun serangan dan hanya mengandalkan serangan balik.

    Upaya menciptakan peluang sempat berbuah gol, namun gol Muhammad Ferarri dibatalkan usai kaki Ramadhan Sananta dinyatakan offside meski sangat tipis di depan garis pertahanan Uzbekistan. Kemudian, momentum justru berbalik, Uzbekistan merobek gawang Indonesia melalui tandukan Husain Norchaev di menit 69’. Skor berubah menjadi 0-1 sementara.

    Tak hanya itu, pada menit 84’ Indonesia harus bermain dengan 10 pemain lantaran kapten Garuda Rizky Ridho mendapat ganjaran kartu merah usai menekel Jasurbek Jaloliddinov. Kelengahan pun terjadi, Uzbekistan menambah kedudukan melalui Own Goal (OG) Pratama Arhan di menit 86’. Skor bertambah menjadi 2-0 bagi tim lawan.

    Keadaan itu tak membuat Garuda berhenti berjuang. Terlihat Marselino Ferdinan melakukan tembakan ke arah gawang, namun masih sedikit melebar ke arah sasaran. Melihat kebuntuannya, Pelatih Indonesia Shin Tae-Yong memasukkan tiga pemain sekaligus, Ikhsan Zikraj, Rio Fahmi, Dony Tri Pamungkas dengan menarik keluar Pratama Arhan, Fajar Fatur Rahman, Ivar Jenner.

    Namun hingga sang pengadil pertandingan memberikan tambahan waktu 90+16’ tak merubah kedudukan. Skor akhir 0-2 untuk kemenangan Uzbekistan dengan statistik penguasaan bola 37% Indonesia dan 63% Uzbekistan.

    Hasil tersebut membuat Indonesia gagal mencapai final dan menduduki bangku perebutan juara 3 melawan tim antara Jepang dan Irak.

    Adapun, melihat antusias masyarakat dalam mendukung Tim Nasional Garuda, Pemerintah Kabupaten Kediri berencana akan menggelar Nobar lanjutan dalam pertandingan perebutan juara ketiga.

    “Nobarnya luar biasa. Nanti kita lanjut (Nobar) di tanggal 2 Mei untuk perebutan juara 3,” pungkasnya.[ADV PKP/nm]

  • Garuda Muda Tertekan Uzbekistan, Netizen Suporter Deg-degan

    Garuda Muda Tertekan Uzbekistan, Netizen Suporter Deg-degan

    Jakarta

    Garuda Muda tertekan sepanjang babak pertama. Timnas Indonesia U-23 seperti kewalahan menghadapi Uzbekistan. Akan tetapi kedudukan masih sama kuat 0-0 dan kedua tim masih punya peluang. Netizen pun merasa deg-degan dan ramai memberikan semangat serta evaluasi bagi penampilan Garuda Muda di babak pertama.

    Duel berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Senin (29/4/2024) malam WIB. Uzbekistan bermain menekan sejak menit awal dan mendapatkan beberapa peluang. Sementara Indonesia sesekali menyerang, namun belum dapat lepas dari tekanan Uzbekistan.

    “Banyak pemain yang tegang di babak pertama semoga bisa tenang di babak kedua,” demikian kesimpulan seorang netizen. “Mayanlah bisa bikin uzbek pertama kalinya nda cetak gol di babak pertama,” cetus yang lain.

    “Kualitas masih unggul Uzbek tapi indo semangat juangnya tinggi jadi bisa ngimbangin,” cetus netizen selanjutnya.

    Tak sediki yang merasa deg degan. “Ngeri banget bang uzbek mainnya, beruntung masih belum bisa nyetak gol di babak pertama.. Ayoo Timnas lebih semangat lagi di babak kedua biar Rakyat Indonesia tidak jantungan,” begitu kicauan yang lain. “Deg degan banget weyy nonton timnas, gak kuatt mau mantengin lewat tl aja,”

    “Alhamdulillah babak pertama Timnas Indonesia msh bisa bertahan dr gempuran timnas Uzbek. Babak kedua insyaallah Indonesia bisa menang nih,” begitu salah satu penyemangat yang dilontarkan di linimasa.

    Garuda Muda sebenarnya nyaris mendapat penalti di menit ke-26 setelah Witan Sulaeman ditekel Abdukodir Khusanov, tapi Video Assistant Referee (VAR) menilai tekel bek Uzbekistan itu bersih.

    Peluang emas didapat Uzbekistan di menit ke-30. Bola tembakan Abdurauf Burief dari luar kotak penalti membentur mistar gawang.

    Uzbekistan terus mengepung pertahanan Indonesia hingga memasuki injury time selama sepuluh menit. Rizky Ridho cs mampu menahan imbang 0-0 di akhir babak pertama.

    (fyk/fay)