Tag: Wina Armada Sukardi

  • Panitia Kongres PWI 2025 sepakati mekanisme pemilihan ketua umum baru

    Panitia Kongres PWI 2025 sepakati mekanisme pemilihan ketua umum baru

    Jakarta (ANTARA) – Steering Committee atau Panitia Pengarah Kongres Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) tahun 2025 menetapkan mekanisme pencalonan ketua umum yang akan bertarung pada kongres mendatang.

    Untuk dapat mendaftar, bakal calon ketua umum wajib mendapat dukungan minimal dari 20 persen PWI provinsi atau sekitar delapan provinsi dan proses pendaftaran bagi para calon ketum dibuka secara gratis atau tanpa dipungut biaya.

    “Kita ingin memastikan bahwa proses pencalonan benar-benar terbuka dan adil untuk semua kader PWI dari seluruh Indonesia,” ujar Ketua SC Zulkifli Gani Ottoh selepas rapat di Hall Dewan Pers, Jakarta, Senin, dikutip dari keterangan tertulisnya.

    Sebagai bagian dari proses tersebut, dibentuk pula Tim Penjaringan Calon Ketua Umum yang terdiri atas tujuh anggota SC dan tiga anggota dari Organizing Committee (OC) atau Panitia Pelaksana, yakni Ketua OC Marthen Selamet Susanto, Wakil Ketua Raja Parlindungan Pane, dan Sekretaris OC TB. Adhi.

    Wakil Ketua OC Raja Parlindungan Pane menyatakan dukungannya atas keputusan tersebut. “Ini keputusan yang solid dan terbuka, kami menyambutnya dengan baik demi kelancaran kongres,” katanya.

    Rapat SC tersebut dihadiri lengkap oleh tujuh anggotanya, termasuk dua anggota baru pengganti Atal S. Depari yang mengundurkan diri dan almarhum Wina Armada Sukardi.

    Tujuh anggota SC tersebut, yakni Zilkifli Gani Ottoh, Totok Suryanto, Dwikora Putra, Zacky Anthony, Lutfil Hakim, Marah Sakti Siregar, dan Diapari Sibatangkayu.

    Rapat SC juga menyelesaikan isu penting terkait keikutsertaan PWI Provinsi Banten pada kongres.

    SC menyepakati bahwa dua kubu PWI Banten, yakni hasil konferensi provinsi dan hasil konferensi luar biasa dinyatakan sah sebagai peserta Kongres PWI 2025.

    Jalan tengah lainnya, yakni Banten yang memiliki tiga suara, dinyatakan hanya berhak atas dua suara sehingga masing-masing akan diberi satu suara.

    Khusus untuk Banten, SC juga secara khusus akan mengundang kedua belah pihak pada pekan ini.

    “Ini adalah keputusan yang mengedepankan semangat persatuan. Kedua kubu PWI Banten kita anggap sah dan diundang untuk diberikan hak suara secara proporsional,” kata Raja Parlindungan Pane.

    Sementara itu, untuk daftar pemilih tetap (DPT), SC memutuskan akan menggunakan daftar yang sama seperti pada Kongres PWI sebelumnya di Bandung pada September 2023.

    Zulkifli menambahkan bahwa keputusan itu juga merupakan aspirasi dan kesepakatan dari dua Ketua Umum PWI.

    Dalam rapat itu pula, SC dan OC menyepakati masa bakti kepengurusan hasil Kongres PWI 2025 akan berlaku selama lima tahun penuh, yakni periode 2025–2030.

    Hal itu dilakukan untuk mengembalikan normalitas organisasi setelah kepengurusan hasil Kongres Bandung 2023 dinilai tidak berjalan semestinya.

    “Baru berjalan satu tahun sudah terjadi dualisme kepengurusan, artinya kepengurusan sebelumnya tidak berjalan normal. Maka penting bagi kami menetapkan masa bakti kepengurusan mendatang selama lima tahun penuh,” ujar Zulkifli.

    Pada kesempatan sama, OC menyampaikan persiapan teknis penyelenggaraan kongres telah mencapai 70 persen.

    Rangkaian Kongres PWI 2025 dijadwalkan akan digelar pada 29–30 Agustus 2025 di BPPTIK Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    “Kita akan menyampaikan undangan untuk seluruh peserta besok,” kata Zulkifli.

    Pewarta: Benardy Ferdiansyah
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kongres Persatuan PWI Segera Digelar, Kubu Hendry dan Zul Sepakati SC Baru
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        3 Agustus 2025

    Kongres Persatuan PWI Segera Digelar, Kubu Hendry dan Zul Sepakati SC Baru Nasional 3 Agustus 2025

    Kongres Persatuan PWI Segera Digelar, Kubu Hendry dan Zul Sepakati SC Baru
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) hasil Kongres Bandung, Hendry Ch Bangun, dan Ketua Umum PWI hasil KLB,
    Zulmansyah Sekedang
    , telah menyepakati anggota pengganti
    Steering Committee
    (SC) sehingga Kongres Persatuan PWI bisa digelar.
    Kedua kubu setuju untuk mengganti dua anggota SC. Mereka adalah Wina Armada Sukardi, yang meninggal dunia, dan Atal Depari yang mengundurkan diri.
    “Alhamdulillah. SC sudah lengkap,” ujar Zulmansyah dalam keterangannya, Sabtu (2/8/2025).
    Kedua pihak sepakat, Marah Sakti Siregar dan Sebatang Kayu Harahap akan menggantikan Wina Armada dan Atal Depari.
    Selain itu, kedua kubu PWI ini juga menyepakati soal peserta
    Kongres PWI
    yang bakal hadir pada 29-30 Agustus 2025 nanti.
    “Dan, peserta Kongres PWI pun sudah disepakati semuanya mengikuti aturan PDPRT PWI. Semoga semua draf tata tertib yang akan disusun SC nantinya juga mengacu kepada PDPRT dan apa pun hasil Kongres PWI Persatuan tidak boleh ada satu pihak pun melakukan gugatan hukum,” lanjut Zulmansyah.
    Kesepakatan ini dicapai pada Sabtu (2/8/2025) setelah serangkaian negosiasi yang dimediasi Dahlan Dahi, anggota Dewan Pers.
    Dengan kesepakatan tersebut, SC dan Organizing Committee (OC) Kongres Persatuan bisa dengan mulus mempersiapkan dan menyelenggarakan kongres.
    “Soal kelengkapan pengganti SC sudah selesai dan soal peserta sudah selesai secara prinsip untuk 39 provinsi dan cabang khusus Solo, tinggal masalah teknis yang perlu dirapikan,” kata Hendry.
    Lebih lanjut, panitia kongres ini akan bekerja intensif agar undangan dapat disebarkan kepada peserta pada Selasa (5/8/2025).
    Saat ini, SC tengah menetapkan syarat-syarat calon Ketua Umum PWI. Sejauh ini, sudah ada tujuh calon yang disebut-sebut bakal menjadi calon ketua umum.
    Para bakal calon Ketua Umum PWI dapat mulai mempersiapkan diri dengan melengkapi dokumen dan memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.
    Sementara panitia menyebarkan undangan kepada 38 pengurus PWI provinsi dan cabang khusus Surakarta.
    Kongres Persatuan PWI akan diselenggarakan di Cikarang, Jawa Barat. Kongres berlangsung dua hari, 
    Pada hari pertama, agenda kongres adalah konsolidasi organisasi.
    Lalu, hari kedua, agenda utama kongres adalah pemilihan Ketua Umum dan Ketua Dewan Kehormatan PWI.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketua PWI minta RUU Penyiaran tidak ancam kebebasan pers

    Ketua PWI minta RUU Penyiaran tidak ancam kebebasan pers

    Jangan sampai RUU yang akan dibahas menjadi alat pembungkaman kegiatan jurnalistik.

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Zulmansyah Sekedang meminta agar Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran tidak mengancam kebebasan pers.

    Zulmansyah menyampaikan hal itu saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi I DPR RI yang akan menggulirkan RUU tersebut.

    “Jangan sampai RUU yang akan dibahas menjadi alat pembungkaman kegiatan jurnalistik,” kata Zulmansyah di kompleks parlemen, Jakarta, Senin.

    Ia menegaskan bahwa perubahan regulasi harus mengakomodasi kemajuan teknologi tanpa mengancam kebebasan pers.

    Pada kesempatan itu, dia menyampaikan sejumlah pandangan kritis dalam memberikan masukan bagi pembahasan RUU Penyiaran.

    Menurut dia, sejumlah pasal dalam draf revisi UU Penyiaran yang berpotensi membatasi ruang gerak media dan jurnalisme digital.

    Selain Zulmansyah, hadir pula Sekretaris Jenderal PWI Pusat Wina Armada Sukardi, Ketua Kerja Sama Antarlembaga PWI Pusat Agus Sudibyo, Dewan Pakar PWI Pusat Nurjaman Mochtar, anggota Dewan Penasihat PWI Pusat Fachri Muhammad, dan Bendahara Umum PWI Pusat Marthen Slamet.

    Mereka secara kolektif menyuarakan pentingnya menjaga prinsip-prinsip kebebasan pers dan independensi media, terutama dalam lanskap penyiaran yang kini makin kompleks dengan hadirnya platform digital dan streaming.

    Pada RDPU itu, Komisi I DPR RI menyatakan komitmennya untuk terus melibatkan pemangku kepentingan dalam penyusunan revisi UU Penyiaran agar regulasi yang dihasilkan tidak hanya adaptif terhadap perkembangan zaman, tetapi juga sejalan dengan nilai-nilai demokrasi dan hak publik atas informasi.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • PWI: Tokoh pers nasional hadiri perayaan HPN 2025 di Riau 

    PWI: Tokoh pers nasional hadiri perayaan HPN 2025 di Riau 

    “HPN Riau 2025 menjadi bukti bahwa dunia pers Indonesia terus berkembang dan semakin berintegritas, terbukti dengan semakin banyak tokoh pers nasional yang menyatakan diri untuk hadir di HPN Riau,”

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Zulmansyah Sekedang memastikan puluhan tokoh pers nasional akan hadir dalam kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 yang akan diselenggarakan di Riau.

    “HPN Riau 2025 menjadi bukti bahwa dunia pers Indonesia terus berkembang dan semakin berintegritas, terbukti dengan semakin banyak tokoh pers nasional yang menyatakan diri untuk hadir di HPN Riau,” ujar Zulmansyah dalam siaran pers resmi yang diterima ANTARA, Senin.

    Menurut Zulmansyah kehadiran para tokoh pers dalam kegiatan HPN nanti menandakan tingginya semangat insan pers dalam meningkatkan eksistensinya di tengah perkembangan zaman.

    Adapun tokoh-tokoh pers yang sudah menyatakan diri untuk hadir, seperti Tribuana Said, Timbo Siahaan, Ilham Bintang, Banjar Chearudin, Marah Sakti Siregar, Sasongko Tedjo, Uni Lubis, Atal S. Depari, Nurjaman Mochtar, Mirza Zulhadi, Wina Armada Sukardi, Mahfudin Nigara, Asro Kamal Rokan, Rajab Ritonga, Nurcholis Basyari, Theodorus Dar Edi Yoga, Firdaus Answeto, Dhimam Abror, Agus Sudibyo serta tokoh pers dari berbagai provinsi/daerah.

    Dalam kegiatan bertajuk “Pers Berintegritas Menuju Indonesia Emas” yang akan berlangsung dari 6 Februari – 10 Februari 2025 ini, para tokoh pers tersebut akan hadir dan memberikan beragam pandangannya tentang perkembangan pers saat ini.

    Mereka, lanjut Zulmansyah, juga akan membahas peran pers dalam mendukung kemajuan daerah, serta bagaimana media berkontribusi dalam membangun kesadaran publik dan mendukung transparansi pemerintah.

    “Tema ‘Pers Berintegritas Menuju Indonesia Emas’ ini sangat relevan dengan upaya kita semua untuk menciptakan media yang tidak hanya bebas, tetapi juga bertanggung jawab,” kata Zulmansyah.

    Di saat yang sama, Ketua Panitia HPN 2025 Riau, M Selamet Susanto mengatakan, saat ini pihaknya terus mematangkan koordinasi antar pihak guna memastikan acara berjalan sukses.

    Dia menjelaskan persiapan melibatkan panitia lokal dan pusat telah mencapai 100 persen, termasuk pengaturan logistik, akomodasi, transportasi, serta penyambutan tamu undangan dari berbagai daerah di Indonesia.

    Panitia juga telah menyiapkan sistem penyambutan yang profesional, mulai dari kedatangan di bandara, transportasi menuju lokasi acara, hingga fasilitas akomodasi bagi para tamu penting.

    Susanto melanjutkan, sejumlah hotel berbintang di Pekanbaru telah dikonfirmasi untuk menampung para peserta dan delegasi, sementara layanan transportasi khusus telah disiapkan untuk memastikan akses yang nyaman dan efisien bagi semua pihak yang terlibat.

    Dengan seluruh persiapan tersebut, Susanto berharap kegiatan HPN yang akan digelar nanti dapat berjalan dengan lancar.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kandidat 5 Calon Ketum ILUNI FHUI Kompak, Rahmat: Ini Bukan Kompetisi Tapi Pengabdian – Page 3

    Kandidat 5 Calon Ketum ILUNI FHUI Kompak, Rahmat: Ini Bukan Kompetisi Tapi Pengabdian – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemilu Raya Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (Pemira ILUNI FHUI) semakin dekat. Lima kandidat ketua umum ILUNI FHUI pun terus melakukan pengenalan ke basis massa mereka masing-masing di momen kampanye.

    Sebelum memasuki momen Debat 10 dan 17 November nanti, kelima kandidat, yakni Raden Rahmat Bastian (FHUI 1992), Fernandes Raja Saor (FHUI 2006), Mohamad Fajri Mekka Putra (FHUI 1999), Robby Ferliansyah Asshiddiqie (FHUI 2005), dan Yusuf Didi Setiarto (FHUI 1994) bertatap muka dan sharing gagasan di YouTube Channel @podcastsembilan. Dalam podcast yang disiarkan Senin (4/11/2024) kemarin, kelima caketum ILUNI FHUI diberi waktu masing-masing 10 menit untuk memperkenalkan visi misi mereka.

    Podcast bertema “Mensinergikan Peran Hukum di FHUI dan Peran Aktif Alumni FHUI Membangun Sistem Hukum di Indonesia” itu, dipandu oleh Alexander Frans dan Wina Armada Sukardi. Kandidat no 5, Raden Rahmat Bastian menyoroti dua hal di momen diskusi itu, yaitu peran alumni FHUI dan upaya pemberdayaan para alumni FHUI di masa depan.

    “Sinergi dan konektivitas antaralumni tidak bisa dipisahkan. Kami merasa tidak bisa membangun ILUNI yang kuat tanpa peran masing-masing alumni,” ucapnya, dikutip Selasa (5/11/2024).

    Menurutnya, pemberdayaan SDM alumni FHUI kunci utamanya. Faktanya, tidak semua lulusan FHUI menggeluti bidang hukum.

    Mereka, kata Rahmat, hebat di berbagai bidang. Ada yang jadi entrepreneur dan birokrat juga.

    “Saya punya data dari 1964 dan variasi profesi alumni ini sangat beragam. Saya sendiri berangkat dari korporat lawyer kemudian mendirikan lawfirm sendiri dan mulai belajar manajemen perkantoran. Saya merasa HRE (Human Resources Empowerment) adalah elemen penting dari ILUNI,” tegas pria yang kini menjabat sebagai CEO PT Kalimatera Kotawaringin itu.

    Dirinya meyakini, semua alumni FHUI adalah jenius dan istimewa. Karena bukan hal mudah bisa lolos dan mengenyam pendidikan di FHUI. Tapi, masih banyak lulusan FHUI yang mengantre pekerjaan di luar sana.

    “Saya sempat mendapat sentilan dari alumni lain di luar UI, kenapa alumni FHUI tidak membuka lapangan pekerjaan. Jadi saya ingin, kita di ILUNI nanti, jika saya terpilih, akan proaktif ke masing-masing alumni bisa diberdayakan agar bisa berdaya dan membuka lapangan kerja bagi adik-adik lulusan FHUI lainnya,” harapnya.

    ILUNI juga, lanjutnya, wajib berperan aktif menjalin link and match dengan dunia praktek. “Karena kalau dunia kerja berdasarkan lamaran kemudian diseleksi lalu diterima. Tapi dunia praktek itu lebih luas dan dinamis hingga ke level kewirausahaan yang menciptakan lapangan kerja,” bijaknya.

    Dirinya yakin, niatnya membawa FHUI menjadi lebih baik kedepannya bisa dipahami oleh para alumni yang akan menjadi voters-nya nanti. Jika dirinya terpilih sebagai Ketum ILUNI FHUI 2024-2027, ia telah menyiapkan 3 poin penting.

    Pertama, membangun konektivitas dan networking bagi ILUNI FHUI dan mahasiswa FHUI. “Kedua, memberikan kontribusi yang konkret bagi kemajuan pendidikan hukum di Indonesia. Dan poin ketiga, saya ingin menjadikan ILUNI FHUI sebagai organisasi yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,” beber pemilik akun Instagram @rahmatbastianilunifhui itu.

    Ia juga mengingatkan, bahwa mereka, kelima kandidat saat ini telah mengukir sejarah. “Kita berlima ini adalah kandidat caketum ILUNI FHUI terbanyak dalam sejarah. Disini kita bukan berkompetisi melainkan pengabdian,” ucap Rahmat lagi.

    Maka itu, dirinya mengajak seluruh alumni FHUI untuk mendaftarkan diri secara online hingga 9 November mendatang agar punya hak suara di pencoblosan online 29-30 November nanti.

    “Jika saya terpilih, target saya jelas, akan mengadakan program yang bisa mumpuni dan mengayomi semua jenis profesi, termasuk notaris. Bahkan, saya sudah memikirkan 3 kegiatan besar bagi notaris dan pejabat pembuat akta tanah hingga reuni akbar FHUI di GBK untuk bisa merangkul semua alumni tanpa kecuali,” tutupnya.

    Rahmat juga mengaku sudah siap untuk mengikuti rangkaian Debat pada 10 dan 17 November nanti. “Siap, sangat siap,” ucapnya singkat.