Tag: Willy Aditya

  • Kan Bukan Bagian KIM Plus

    Kan Bukan Bagian KIM Plus

    loading…

    Presiden Prabowo Subianto mengundang sejumlah pimpinan partai politik (parpol) ke Hambalang, Bogor. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengundang sejumlah pimpinan partai politik (parpol) ke Hambalang, Bogor, Jawa Barat, siang ini. Namun, PDI Perjuangan tak diundang dalam pertemuan tersebut.

    Ketua Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) DPP Partai Gerindra Prasetyo Hadi mengatakan, Prabowo tak mengundang PDI Perjuangan lantaran bukan bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

    “Ah, kan bukan, belum bagian dari KIM, belum, belum,” kata Prasetyo saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2025).

    Prasetyo mengatakan, undangan Prabowo ke Hambalang diperuntukan hanya untuk pimpinan KIM Plus. “Yang hari ini KIM,” terang Prasetyo.

    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) itu mengatakan, pertemuan hari ini hanya sebatas silatutahmi setahun setelah Pilpres 2024. “Silaturahmi kan, silaturahmi KIM ini kan satu tahun setelah Pilpres,” terang Prasetyo.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan mengumpulkan seluruh pimpinan partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Jumat (14/2/2025) siang.

    Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji membenarkan kabar tersebut. Sarmuji mengaku, pimpinan partainya, Bahlil Lahadalia turut diundang oleh Prabowo di Hambalang. “Kami diundang. Ketum Bahlil Insya Allah hadir,” kata Sarmuji, Kamis, 13 Februari 2025.

    Sarmuji menyampaikan, pertemuan dengan pimpinan partai KIM Plus merupakan silaturahmi kebangsaan belaka. “Acaranya silaturahmi kebangsaan,” tandasnya.

    Sementara itu, Ketua DPP Nasdem Willy Aditya menjelaskan, pertemuan itu dalam rangka merayakan HUT ke-17 Partai Gerindra. Untuk itu, Prabowo mengundang seluruh pimpinan partai KIM Plus.

    “Ulang tahun kan Gerindra. HUT Gerindra, ya semua kita diundang lah. Dan itu juga bagian dari konsolidasi lah ya,” kata Willy.

    (cip)

  • Hari Ini Presiden Prabowo Kumpul Bareng KIM Plus di Hambalang

    Hari Ini Presiden Prabowo Kumpul Bareng KIM Plus di Hambalang

    loading…

    Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan mengumpulkan semua pimpinan partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada hari ini, Jumat (14/2/2025). Foto/Istimewa

    JAKARTA Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan mengumpulkan semua pimpinan partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada hari ini, Jumat (14/2/2025). Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji membenarkan kabar tersebut.

    Ia mengaku, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia turut diundang oleh Prabowo di Hambalang. “Kami diundang. Ketum Bahlil Insya Allah hadir,” kata Sarmuji saat dihubungi, Kamis (13/2/2025).

    Sarmuji menyampaikan, pertemuan dengan pimpinan parpol KIM Plus merupakan silaturahmi kebangsaan. “Acaranya silaturahmi kebangsaan,” tandasnya.

    Sementara itu, Ketua DPP Nasdem Willy Aditya menjelaskan, pertemuan itu dalam rangka merayakan HUT ke-17 Partai Gerindra. Untuk itu, ia menuturkan, Prabowo mengundang seluruh pimpinan partai KIM Plus.

    “Ulang tahun kan Gerindra. HUT Gerindra, ya semua kita diundanglah. Dan itu juga bagian dari konsolidasilah ya,” kata Willy saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2025).

    Saat disinggung perihal akan membahas evaluasi 100 hari kinerja pemerintah, ia membantah. Willy memastikan bahwa pertemuan pimpinan KIM Plus dengan Prabowo hanya merayakan HUT Partai Gerindra.

    “Nggak, besok enggak ada pembahasanlah (evaluasi kinerja pemerintah) ya. Saya pikir cuma selebrasi, silaturahmi itu yang menkadi agenda utama,” terang Willy.

    Apalagi, Willy menyampaikan, seluruh fraksi dan anggota DPR dan sejumlah organisasi masyarakat dan keagamaan turut diundang. “Nggak ada rapat apa-apa karena dari sekian banyak, ya DPR juga diundang, semua partai juga diundang, semua sahabat-sahaabt organisasi juga semua diundang,” tuturnya.

    Ketua Komisi XIII DPR RI ini menilai silaturahmi akan menjadi fondasi dasar berjalannya pemerintahan yang baik. “Ya kalau semakin sering kita ketemu, tentu ini menjadi modal besar, modal dasar yang cukup kokoh untuk pemerintahan bisa berjalan,” tandas Willy.

    (rca)

  • Kemarin, Prabowo jadi Ketum Gerindra hingga efisiensi di Kemenhan-TNI

    Kemarin, Prabowo jadi Ketum Gerindra hingga efisiensi di Kemenhan-TNI

    Jakarta (ANTARA) – Beragam peristiwa politik terjadi di Indonesia, Kamis (13/2), mulai dari Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra yang memutuskan Prabowo Subianto kembali menjadi Ketua Umum DPP Partai Gerindra hingga Kementerian Pertahanan dan TNI melakukan efisiensi anggaran Rp26,993 triliun.

    Berikut ini lima berita politik menarik pilihan ANTARA.

    1. Dalam World Gov’t Summit, Prabowo ungkap strategi hemat anggaran

    Presiden Prabowo Subianto pada Kamis mengungkap strateginya menghemat anggaran kepada negara-negara peserta World Governments Summit di Dubai, Uni Emirat Arab.

    Dalam pidatonya, Presiden menyebut pemerintahan yang dia pimpin berhasil menghemat Rp327 triliun atau sekitar 20 dolar AS, yang setara dengan 10 persen dari anggaran tahunan.

    Selengkapnya baca di sini.

    2. Gerindra gelar KLB dan Prabowo terpilih lagi menjadi Ketua Umum

    Partai Gerindra menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis, dan memutuskan Prabowo Subianto terpilih kembali menjadi Ketua Umum DPP Partai Gerindra pada periode 2025—2030.

    “KLB, dan ya beliau terpilih sebagai ketua umum lagi,” kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta.

    Selengkapnya baca di sini.

    3. Komisi XIII setujui efisiensi anggaran 10 kementerian/lembaga

    Komisi XIII DPR RI menyetujui perubahan pagu anggaran karena adanya efisiensi anggaran terhadap 10 kementerian dan lembaga yang menjadi mitra, sebagaimana Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) 2025.

    Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya meminta kepada kementerian/lembaga untuk memastikan efisiensi anggaran yang dilakukan tidak mengurangi efektivitas program prioritas, serta tetap berorientasi pada kepentingan masyarakat dengan tetap memperhatikan prinsip transparansi dan akuntabilitas agar pengelolaan keuangan negara semakin efisien, tepat sasaran, dan berkelanjutan.

    Selengkapnya baca di sini.

    4. Wamenhan: Kemenhan-TNI efisiensikan anggaran sebesar Rp26,993 triliun

    Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Donny Ermawan mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengefisiensikan anggaran sebesar Rp26,993 triliun.

    Wamenhan menyampaikan pernyataan tersebut dalam Rapat Kerja Komisi I DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, yang membahas anggaran sesuai Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.

    Selengkapnya baca di sini.

    5. Istana sebut tak ada PHK di instansi pemerintah akibat efisiensi

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyatakan tidak ada gelombang pemutusan hubungan kerja di instansi-instansi pemerintah karena kebijakan efisiensi anggaran yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto.

    Dia menjelaskan karyawan kontrak yang tidak diperpanjang kontraknya bukan karena efisiensi, tetapi karena proyek yang melibatkan mereka telah selesai.

    Selengkapnya baca di sini.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

  • KLB Partai Gerindra: Prabowo Subianto Kembali Menjadi Ketua Umum – Page 3

    KLB Partai Gerindra: Prabowo Subianto Kembali Menjadi Ketua Umum – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Partai Gerindra menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) ke-VII di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 13 Februari 2025.

    Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco mengatakan, hasil kongres memutuskan Prabowo Subianto kembali menjadi Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina.

    “Disepakati dengan kesepakatan yang ada bahwa Rapimnas diubah menjadi Kongres Luar Biasa (KLB) kembali memantapkan Pak Prabowo sebagai ketua umum partai sekaligus sebagai formatur tunggal,” kata Dasco saat dikonfirmasi, Kamis (13/2/2025).

    Dasco menyebut semula acara yang digelar adalah Rapimnas, namun kesepakatan peserta maka rapat menjadi KLB.

    “Bahwa Rapimnas atas permintaan peserta rapat yang sudah kuorum, disepakati dengan kesepakatan yang ada bahwa Rapimnas diubah menjadi Kongres Luar Biasa (KLB),” pungkasnya.

    Sementara itu, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengundang seluruh jajaran fraksi DPR dan jajaran DPP Partai Politik untuk hadir dalam HUT ke-17 Gerindra di kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Jumat 14 Februari 2025.

    “Iya diundang ke Hambalang besok setelah Jumatan,” kata Ketua Komisi XIII Willy Aditya, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

    “Semua fraksi, DPP juga ikut,” sambungnya.

    Menurut Willy, momen HUT Gerindra besok disebut sebagai momentum silaturahmi dan konsolidasi. “Ulang tahun kan Gerindra. HUT Gerindra, ya semua kita diundang lah. Dan itu juga bagian dari konsolidasi lah ya,” kata dia.

    Politikus Nasdem menyebut, acada besok akan diisi ramah-tamah antara Prabowo dengan para elite partai politik. Menurutnya, tidak akan ada pembahasan soal anggaran atau evaluasi kabinet.

    “Enggak ada rapat apa-apa karena dari sekian banyak, ya DPR juga diundang, semua partai juga diundang, semua sahabat-sahabat organisasi juga semua diundang,” tutur dia.

    “Ya kalau semakin sering kita ketemu, tentu ini menjadi modal besar, modal dasar yang cukup kokoh untuk pemerintahan bisa berjalan,” sambung dia.

    Diketahui, Gerindra menggelar rangkaian acara menyambut HUT ke-17. Puncak acara akan digelar pada Sabtu, 15 Februari 2025 di SICC Sentul, Bogor.

  • Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus di Hambalang Besok, Bahas Reshuffle Kabinet?

    Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus di Hambalang Besok, Bahas Reshuffle Kabinet?

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto bakal mengumpulkan seluruh ketua umum partai politik tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Jumat (14/2/2025). Apa agendanya?

    Menurut informasi diperoleh Beritasatu.com, Kamis (13/2/2025), pertemuan Presiden Prabowo dengan para ketua umum parpol KIM plus akan dilangsungkan di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang sekitar pukul 13.00 WIB atau setelah salat Jumat.

    Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya membenarkan Prabowo mengundang para pemimpin parpol KIM termasuk Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

    “Ya, semua pimpinan partai diundang, diundang ke Hambalang besok, setelah Jumatan,” ujar Willy Aditya saat dikonfirmasi di Jakarta.

    Willy mengungkapkan Prabowo mengundang para ketum parpol KIM plus ke Hambalang dalam rangka memperingati HUT ke-17 Gerindra. Selain itu, kata dia, dilanjutkan dengan konsolidasi partai KIM Plus.

    “Ulang tahun Gerindra. HUT Gerindra, ya semua kita diundanglah. Dan itu juga bagian dari konsolidasilah, ya,” tutur Willy.

    Willy memastikan Prabowo dan ketum KIM plus tidak membahas soal 100 hari kerja pemerintahan Prabowo-Gibran atau reshuffle saat bertemu di Hambalang besok. Pasalnya, acara tersebut hanya seremonial HUT ke-17 Gerindra.

    “Enggak, besok enggak ada pembahasanlah ya. Saya pikir cuma selebrasi, silaturahmi itu yang menjadi agenda utama. Enggak ada rapat apa-apa, karena dari sekian banyak, ya DPR juga diundang, semua partai juga diundang, semua sahabat-sahabat organisasi juga semua diundang,” pungkas Willy.

  • Komisi XIII setujui efisiensi anggaran 10 kementerian/lembaga

    Komisi XIII setujui efisiensi anggaran 10 kementerian/lembaga

    Jakarta (ANTARA) – Komisi XIII DPR RI menyetujui perubahan pagu anggaran karena adanya efisiensi anggaran terhadap 10 kementerian dan lembaga yang menjadi mitra, sebagaimana Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) 2025.

    Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya meminta kepada kementerian/lembaga untuk memastikan efisiensi anggaran yang dilakukan tidak mengurangi efektivitas program prioritas, serta tetap berorientasi pada kepentingan masyarakat dengan tetap memperhatikan prinsip transparansi dan akuntabilitas agar pengelolaan keuangan negara semakin efisien, tepat sasaran, dan berkelanjutan.

    “Komisi XIII DPRI meminta kepada kementerian/lembaga untuk dapat menyajikan dan mendiskusikan secara mendalam bersama Komisi XIII DPR RI terkait rincian anggaran pada rapat kerja yang akan diagendakan selanjutnya,” kata Willy di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.

    Berikut rincian perubahan pagu anggaran karena efisiensi di 10 kementerian/lembaga mitra Komisi XIII DPR RI:

    1. Efisiensi anggaran Kementerian Hukum RI sebesar Rp1.678.287.603.000, dari pagu alokasi anggaran tahun 2025 sebesar Rp5.066.600.725.000, menjadi sebesar Rp3.388.313.122.000;

    2. Efisiensi anggaran Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI sebesar Rp4.492.200.000.000, dari pagu alokasi anggaran tahun 2025 sebesar Rp15.962.130.370.000, menjadi sebesar Rp11.469.930.370.000;

    3. Efisiensi anggaran Kementerian Hak Asasi Manusia RI sebesar Rp60.474.096.000, dari pagu alokasi anggaran tahun 2025 sebesar Rp174.322.223.000,menjadi sebesar Rp113.848.127.000;

    4. Efisiensi anggaran Kementerian Sekretariat Negara RI sebesar Rp517.583.722.000, dari pagu alokasi anggaran tahun 2025 sebesar Rp2.901.862.847.000, menjadi sebesar Rp2.384.279.125.000;

    5. Efisiensi anggaran Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Komnas Perempuan sebesar Rp59.950.000.000, dari pagu alokasi anggaran tahun 2025 sebesar Rp160.523.737.000, menjadi sebesar Rp100.573.737.000;

    6. Efisiensi anggaran Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) sebesar Rp144.500.000.000, dari pagu alokasi anggaran tahun 2025 sebesar Rp229.919.355.000, menjadi sebesar Rp122.220.952.000;

    7. Efisiensi anggaran Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
sebesar Rp153.415.712.000, dari pagu alokasi anggaran tahun 2025 sebesar Rp428.563.750.000, menjadi sebesar Rp275.148.038.000;

    8. Efisiensi anggaran Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebesar Rp191.600.000.000, dari pagu alokasi anggaran tahun 2025 sebesar Rp374.428.347.000, menjadi sebesar Rp182.828.347.000;

    9. Efisiensi anggaran Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI sebesar Rp422.552.849.000, dari pagu alokasi anggaran tahun 2025 sebesar Rp1.303.654.261.000, menjadi sebesar Rp881.101.412.000; dan,

    10. Efisiensi anggaran Sekretariat Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI sebelum rekonstruksi sebesar Rp224.315.522.000, dari pagu alokasi anggaran tahun 2025 sebesar Rp969.201.354.000, menjadi sebesar Rp744.885.832.000.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wakil Ketua MPR: Hari PRT Nasional momentum sahkan RUU PPRT

    Wakil Ketua MPR: Hari PRT Nasional momentum sahkan RUU PPRT

    Kita perlu duduk bersama mencari cara agar inisiatif untuk memberi perlindungan terhadap PRT dengan mengesahkan RUU PPRT menjadi undang-undang

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan Hari Pekerja Rumah Tangga (PRT) Nasional yang diperingati setiap 15 Februari harus menjadi momentum untuk mendorong pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pelindungan PRT (PPRT).

    Lestari, dalam keterangan diterima di Jakarta, menyebut Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah di tengah meningkatnya berbagai kekerasan terhadap PRT. Oleh sebab itu, RUU PPRT perlu disahkan demi mewujudkan perlindungan yang menyeluruh.

    “Kita perlu duduk bersama mencari cara agar inisiatif untuk memberi perlindungan terhadap PRT dengan mengesahkan RUU PPRT menjadi undang-undang,” ucap Lestari dalam gelar wicara peringatan Hari PRT Nasional yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu.

    Ketidakadilan yang masih terjadi terhadap PRT perlu disadari oleh berbagai pihak sebagai suatu bentuk tanggung jawab bersama. Menurut dia, tanpa perlindungan menyeluruh kepada PRT, negara belum sepenuhnya merealisasikan amanat konstitusi untuk melindungi setiap warga negara.

    “Pimpinan DPR RI harus melihat dengan pikiran, hati, dan kehendak yang terbuka betapa ketidakadilan terus terjadi dan dialami para PRT akibat tiadanya perlindungan hukum,” ucap Lestari.

    Lestari berharap para pemangku kepentingan terus mendorong upaya penguatan dukungan dan percepatan pengesahan RUU PPRT.

    Sementara itu, Direktur Institut Sarinah Eva Kusuma Sundari yang hadir sebagai narasumber dalam kesempatan tersebut berharap upaya penyelesaian RUU PPRT dapat membuahkan hasil pada tahun ini.

    Eva mengusulkan agar pengesahan RUU PPRT dilandasi dengan pertimbangan HAM. Pendekatan itu diharapkan dapat mempercepat pembahasan RUU PPRT melalui Komisi XIII dengan surat presiden (surpres) dan daftar inventarisasi masalah (DIM) yang ada.

    “Sejatinya RUU PPRT ini merupakan instrumen perlindungan dua pihak, yaitu PRT dan majikan,” ujar dia.

    Adapun Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya mengatakan bahwa pada hasil sidang paripurna pada 29 September 2024, tidak ada status carry over atau pewarisan pada pembahasan RUU PPRT.

    Ketua komisi yang salah satunya membidangi urusan HAM itu mengaku pengesahan RUU PPRT telah diupayakan. Terlebih, menurut dia, RUU tersebut tidak hanya mengatur perlindungan bagi PRT, tetapi juga majikan dan negara.

    “Proses ini tinggal political commitment (komitmen politik) saja,” ucap Willy dalam kesempatan yang sama.

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2025

  • Komisi XIII DPR Bakal Awasi Daftar Penerima Amnesti untuk Cegah Adanya Napi ‘Titipan’ Dibebaskan – Halaman all

    Komisi XIII DPR Bakal Awasi Daftar Penerima Amnesti untuk Cegah Adanya Napi ‘Titipan’ Dibebaskan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya menegaskan, pihaknya akan turut mengawasi sekaligus mencermati daftar 44 ribu narapidana (napi) yang akan mendapatkan amnesti dari pemerintah.

    Pengawasan ini untuk dilakukan oleh Willy sebagai upaya untuk mencegah adanya napi-napi ‘titipan’ yang ikut dibebaskan.

    “Kita akan insya Allah kita akan periksa satu per satu lah, point by point,” kata Willy saat ditemui di Ruang Fraksi Partai NasDem, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2025).

    Meski begitu, Willy menyatakan, pemberian amnesti memang menjadi hak konstitusional Presiden yang diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.

    Terkait dengan pemberian amnesti di pemerintahan saat ini, Willy mengatakan, jumlah napi penerima terbagi menjadi tiga klaster.

    Kata dia, ketiga klaster yang dimaksud yakni napi dengan kasus narkotika, hate speech atau ujaran kebencian dan tahanan politik.

    “Sekali lagi kalau masalah titipan segala macam nanti kita lihat sejauh itu menjadi political will dari Pak Prabowo, (napi) yang pengguna narkotika, tahanan politik, hate speech itu saya pikir itu kan hak konstitusionalnya presiden untuk memberikan amnesti tersebut,” ujar Willy.

    Perihal dengan pembagian atau porsi penerima amnesti itu kata Willy, 60 persen di antaranya akan diberikan kepada napi pengguna narkoba.

    Pasalnya kata dia, saat ini banyak lembaga pemasyarakatan (lapas) yang over kapasitas didasari karena banyaknya napi dengan kasus narkoba.

    “Paling besar sejauh ini ya narkotika lah. Over kapasitas itu lebih 60 persen, kan kita over kapasitasnya rata-rata di lapas itu 100 persen,” kata dia.

    Meski begitu perihal dengan pembagiannya, Willy menyebut hal itu bukan pada kewenangan DPR RI.

    Pihaknya menurut legislator Partai NasDem itu, hanya pada persoalan pengawasan serta mencermati apa yang menjadi atensi publik.

    “Nah itu 60 persen sendiri itu sudah pengguna. Itu yang kemudian harus kita (DPR) lihat, kita harus benar-benar melihat datanya kan bisa dikonfirmasi juga pada pihak kepolisian mana yang pengguna, mana yang pemakai, pengguna dan pengedar. Itu yang mana yang kurir itu. Itu yang harus kita lihat,” tandas dia.

    Sebelumnya, Menteri Hukum RI (Menkum) Supratman Andi Agtas menegaskan, aturan dari pemerintah yang bakal memberikan amnesti atau pengampunan berupa pembebasan dari masa tahanan tak akan diberikan kepada narapidana koruptor.

    Dari total 44 ribu narapidana calon penerima amnesti, tidak ada satupun napi koruptor yang termasuk di dalam daftar.

    “Pertama menyangkut amnesti yang 44 ribu yang sementara kami siapkan dengan Kementerian Imipas sama sekali dari 44 ribu itu tidak ada satupun terkait dengan kasus korupsi, sama sekali tidak ada,” kata Supratman saat jumpa pers di Kantor Kementerian Hukum RI, Kuningan, Jakarta, Jumat (27/12/2024).

    Kata dia, pemberian amnesti itu akan dipastikan hanya untuk empat golongan napi di lembaga pemasyarakatan.

    Adapun empat golongan yang dimaksud yakni, kasus politik makar di Papua, narapidana yang mengalami sakit berkelanjutan.

    Lalu narapidana yang terjerat perkara Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) khususnya soal penghinaan kepada kepala negara.

    Terakhir, amnesti diberikan kepada narapidana yang terjerat narkotika dan psikotropika. Namun, pemberian ini diberikan untuk napi yang hanya pengguna, atau korban dari peredaran narkoba.

    “Tapi statusnya sebagai pengguna yang memang seharusnya mereka tidak berada di lapas tapi harusnya menjadi tanggung jawab negara untuk melakukan rehabilitasi terhadap mereka karena mereka itu kita kategorikan sebagai korban,” kata dia.

    Kekinian, daftar 44 ribu nama narapidana yang akan diberikan amnesti itu dalam waktu dekat kabarnya akan dikirimkan ke Presiden RI Prabowo Subianto.

  • Komisi XIII siap komunikasi dengan parlemen Singapura pulangkan Tannos

    Komisi XIII siap komunikasi dengan parlemen Singapura pulangkan Tannos

    “Jadi sangat bisa kita buka komunikasi dengan parlemen Singapura untuk memperoleh dukungan demi kelancaran pemulangan penjahat ekonomi ini,”

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya mengatakan pihaknya siap membuka komunikasi dengan parlemen dan pemerintah Singapura terkait rencana ekstradisi buronan kasus korupsi proyek pengadaan KTP elektronik (KTP-el) Paulus Tannos (PT) alias Thian Po Tjhin.

    Dia mengatakan bahwa baik DPR RI maupun parlemen Singapura merupakan anggota Inter-Parliamentary Union (IPU).

    “Jadi sangat bisa kita buka komunikasi dengan parlemen Singapura untuk memperoleh dukungan demi kelancaran pemulangan penjahat ekonomi ini,” kata Willy dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Dia menjelaskan bahwa gagasan perjanjian ekstradisi RI-Singapura sendiri telah diinisiasi sejak 2007, namun baru efektif berlaku pada 2023.

    Perjanjian tersebut, kata dia, dapat dipakai sebagai dasar untuk dapat membawa pulang Tannos kembali ke Indonesia.

    “Terbuka peluang untuk meminta Singapura mengektradisi Tannos walaupun dia sudah ber-KTP Singapura. Tinggal dari pihak kita melengkapi syarat-syarat dokumen yang membuktikan kejahatannya di Indonesia,” ucapnya.

    Dia pun berharap pemerintah Singapura bakal mempertimbangkan pula hubungan baik dan berbagai kerja sama yang telah terjalin dengan RI sebagai pertimbangan lain dalam upaya pemulangan Tannos.

    Lebih lanjut, dia juga mendukung upaya serius aparat hukum Indonesia untuk menyiapkan perangkat perundang-undangan lain yang dibutuhkan guna memaksimalkan kerja sama dengan berbagai negara yang dinilai strategis.

    Misalnya, lanjut dia, mekanisme perjanjian antarnegara untuk pemindahan narapidana. Dia menilai regulasi mengenai transfer narapidana menjadi hal yang penting saat ini.

    “Selain perlu memiliki perjanjian hukum timbal balik, saya kira sudah semakin urgent kita memiliki undang-undang tentang pemindahan narapidana antara negara. Globalisasi menuntut kita untuk juga berpikir sebagai warga dunia,” tuturnya.

    Dia menyinggung bahwa Undang-Undang Pemasyarakatan mengamanatkan perlunya undang-undang tentang pemindahan narapidana antarnegara, namun regulasi tersebut belum ada hingga saat ini.

    Dia memandang pemindahan narapidana tersebut juga dibutuhkan Indonesia dalam rangka menegakkan hukum bagi warga negaranya.

    “UU Pemindahan Narapidana ini penting. Kita bisa pakai juga UU ini ke depan kalau ada WNI yang dipidana di negara lain untuk bisa dipindahkan kembali ke Indonesia, dan sebaliknya,” kata dia.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jangan Ambil Keputusan Saat Marah

    Jangan Ambil Keputusan Saat Marah

    Jakarta

    Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem, Willy Aditya, menanggapi adanya wacana kepala daerah dipilih lewat DPRD. Dia mengatakan perlu ada dialog diantara para pemangku kepentingan untuk membahas wacana tersebut serta riset yang komprehensif.

    “Negara kita kekuatannya adalah dialog dan semua sistem politik itu adalah common consensus, konsensus bersama. Ayo kita duduk bersama. Kondisi yang lelah ini (Pilkada) kita jadikan bahan refleksi, tapi tidak untuk mengambil sebuah keputusan dan kebijakan,” kata Willy saat ditemui diacara Refleksi Akhir Tahun 2024 yang diadakan oleh BPIP, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (19/12/2024).

    Menurut Willy harus ada riset yang mendalam sebelum keputusan wacana kepala daerah dipilih oleh DPRD disepakati. Ia menghimbau agar semua unsur melakukan kajian mengenai wacana tersebut.

    “Ajak semua universitas, fakultas ilmu sosial dan politik untuk skripsi kolektif selama setahun. Asesmen semua sistem politik kita ini. Habis itu juga kemudian disertasi, tesis, dan lain-lain,” tutur Willy.

    Willy berpendapat, wacana pemilihan kepala daerah dipilih oleh DPRD terlalu dini untuk diputuskan. Hal tersebut ia katakan setelah melihat kondisi Indonesia yang baru saja selesai menjalani Pilpres, Pileg dan Pilkada.

    “Ini kan pemilu baru selesai, Pak. Kata pepatah, jangan pernah ambil keputusan di saat marah. Itu kata pepatah orang bijak. Ini kan baru selesai. Pilkada ini kan semua di Indonesia ini. Pileg dan Pilpres kan masih berdarah-darah. Kayak barang-barang mabuk ini, belum sempurna, Pak. Masih sempoyongan. Tapi diskursunya bagus. Artinya ini menjadi wacana yang diperbincangkan. Tapi bukan menjadi referensi untuk keputusan,” ujar Willy.

    “Menurut saya, kita harus perbaiki sistem kita, dan kita tidak boleh malu untuk mengakui bahwa kemungkinan sistem ini terlalu mahal, dari wajah yang menang pun saya lihat lesu juga, yang menang lesu, apalagi yang kalah,” ujarnya.

    Prabowo mencontohkan negara tetangga Malaysia, Singapura, India yang hanya memilih DPRD. Setelah itu, DPRD-lah yang memilih gubernur.

    (dnu/dnu)