Tag: Wihaji

  • Kemendukbangga/BKKBN Dorong Kesadaran Anti-Bullying Lewat Gen Z

    Kemendukbangga/BKKBN Dorong Kesadaran Anti-Bullying Lewat Gen Z

    Jakarta: Fenomena perundungan (bullying) di kalangan Generasi Z kian menjadi perhatian serius, seiring meningkatnya tekanan sosial dan tantangan kesehatan mental di era digital.

    Berdasarkan Journal of Affective Disorders  tahun 2025, secara global bullying (fisik, verbal, siber) menyebabkan kecemasan, depresi, dan ide bunuh diri dan satu dari empat anak mengalaminya dengan efek jangka panjang pada kepercayaan diri. 

    Merespons kondisi tersebut, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN menggelar ‘Gen Z Fest: The Next Wave of Digital Natives’ sebagai upaya mendorong kesadaran kolektif dan peran aktif generasi muda dalam mencegah bullying serta memperkuat ketahanan keluarga. Acara ini  diselenggarakan secara luring di kantor Kemendukbangga/BKKBN, Jakarta, Kamis 18 Desember 2025.

    “Tugas negara, tugas pemerintah adalah memastikan bahwa hal-hal yang berkenaan dengan bullying apapun alasannya, apapun sebabnya, mesti kita lawan,” ujar Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji dalam sambutannya. 

    Generasi Z merupakan kelompok penduduk yang tumbuh di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital dengan karakter adaptif dan kreatif. Namun, akses informasi yang luas juga membawa tantangan baru, mulai dari perundungan di ruang fisik maupun digital, tekanan sosial, hingga persoalan kesehatan mental. Hal ini membutuhkan pendekatan komunikasi yang relevan dan dekat dengan dunia anak muda.
     

    Gen Z Fest dirancang sebagai ruang dialog nasional yang memadukan unsur edukasi, hiburan, dan partisipasi aktif Gen Z. Kegiatan ini menghadirkan talkshow interaktif bersama Menteri Wihaji, pertunjukan musik, serta keterlibatan influencer dan content creator untuk mengampanyekan nilai kesehatan mental, anti-bullying, dan penguatan peran keluarga.

    Melalui pendekatan kekinian, kegiatan ini diharapkan mampu membangun kedekatan emosional antara pemerintah dan Gen Z, menumbuhkan kesadaran kolektif, serta mendorong generasi muda berperan sebagai agen perubahan dalam pembangunan keluarga dan masyarakat. “Anak muda yang hebat itu bukan anak muda yang banyak gaya, tapi anak muda yang banyak karya,” ujar Influencer Fajar “Sadboy”.

    Jakarta: Fenomena perundungan (bullying) di kalangan Generasi Z kian menjadi perhatian serius, seiring meningkatnya tekanan sosial dan tantangan kesehatan mental di era digital.
     
    Berdasarkan Journal of Affective Disorders  tahun 2025, secara global bullying (fisik, verbal, siber) menyebabkan kecemasan, depresi, dan ide bunuh diri dan satu dari empat anak mengalaminya dengan efek jangka panjang pada kepercayaan diri. 
     
    Merespons kondisi tersebut, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN menggelar ‘Gen Z Fest: The Next Wave of Digital Natives’ sebagai upaya mendorong kesadaran kolektif dan peran aktif generasi muda dalam mencegah bullying serta memperkuat ketahanan keluarga. Acara ini  diselenggarakan secara luring di kantor Kemendukbangga/BKKBN, Jakarta, Kamis 18 Desember 2025.

    “Tugas negara, tugas pemerintah adalah memastikan bahwa hal-hal yang berkenaan dengan bullying apapun alasannya, apapun sebabnya, mesti kita lawan,” ujar Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji dalam sambutannya. 
     
    Generasi Z merupakan kelompok penduduk yang tumbuh di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital dengan karakter adaptif dan kreatif. Namun, akses informasi yang luas juga membawa tantangan baru, mulai dari perundungan di ruang fisik maupun digital, tekanan sosial, hingga persoalan kesehatan mental. Hal ini membutuhkan pendekatan komunikasi yang relevan dan dekat dengan dunia anak muda.
     

     
    Gen Z Fest dirancang sebagai ruang dialog nasional yang memadukan unsur edukasi, hiburan, dan partisipasi aktif Gen Z. Kegiatan ini menghadirkan talkshow interaktif bersama Menteri Wihaji, pertunjukan musik, serta keterlibatan influencer dan content creator untuk mengampanyekan nilai kesehatan mental, anti-bullying, dan penguatan peran keluarga.
     
    Melalui pendekatan kekinian, kegiatan ini diharapkan mampu membangun kedekatan emosional antara pemerintah dan Gen Z, menumbuhkan kesadaran kolektif, serta mendorong generasi muda berperan sebagai agen perubahan dalam pembangunan keluarga dan masyarakat. “Anak muda yang hebat itu bukan anak muda yang banyak gaya, tapi anak muda yang banyak karya,” ujar Influencer Fajar “Sadboy”.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)

  • Dear Bapak-bapak! Pemerintah Rilis Edaran Ayah Ambil Rapor Anak, Catat Isinya

    Dear Bapak-bapak! Pemerintah Rilis Edaran Ayah Ambil Rapor Anak, Catat Isinya

    Jakarta

    Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menerbitkan surat edaran yang mengimbau para ayah untuk mengambil rapor anak.

    Imbauan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Nomor 14 Tahun 2025 tentang Gerakan Ayah Mengambil Rapor (GEMAR) ke sekolah, yang ditetapkan di Jakarta pada 1 Desember 2025.

    Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji menegaskan, gerakan ini ditujukan bagi seluruh ayah yang memiliki anak usia sekolah, mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, hingga pendidikan menengah.

    “Melalui GEMAR, ayah diharapkan hadir secara nyata dalam proses tumbuh kembang dan pendidikan anak, tidak hanya menyerahkan peran tersebut kepada ibu,” demikian salah satu poin yang ditekankan dalam surat edaran tersebut.

    Pelaksanaan GEMAR dimulai pada Desember 2025, dengan menyesuaikan jadwal pengambilan rapor di masing-masing satuan pendidikan. Dalam edaran itu juga ditegaskan, ayah yang mengikuti kegiatan pengambilan rapor anak diberikan dispensasi keterlambatan, sesuai dengan ketentuan di instansi atau tempat kerja masing-masing, demi mendukung keberhasilan gerakan ini.

    Sebagai bentuk apresiasi, Kemendukbangga/BKKBN melalui Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) akan memberikan penghargaan kepada 10 ayah terpilih yang berpartisipasi aktif dalam gerakan ini.

    Caranya, ayah diminta mengunggah foto dan/atau video saat mengambil rapor anak ke platform Instagram dengan menggunakan tagar #GATI dan #sekolahbersamaayah, serta menandai akun @kemendukbangga_bkkbn, @dithanrembkkbn, dan/atau @gatikemendukbangga.

    Surat edaran ini ditujukan kepada kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia, melalui Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi serta Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta.

    (naf/kna)

  • Sido Muncul Raih Penghargaan BKKBN-Salurkan Bantuan Tambahan ke Sumatera

    Sido Muncul Raih Penghargaan BKKBN-Salurkan Bantuan Tambahan ke Sumatera

    Jakarta

    PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) mendapatkan penghargaan bergengsi dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN).

    Adapun penghargaan yang diraih oleh Sido Muncul yakni kategori Mitra Swasta Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) Predikat Gold yang diberikan langsung oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji di JS Luwansa Hotel, Jakarta, Rabu (10/12/2025).

    Direktur Sido Muncul Dr. (H.C.) Irwan Hidayat mengatakan pihaknya menyambut baik atas penghargaan yang telah diterima oleh Sido Muncul. Khusus stunting, dia mengatakan pihaknya cukup memberikan perhatian lebih dalam menangani masalah tersebut.

    Pasalnya, stunting bisa merupakan gangguan kesehatan yang bisa memberikan dampak negatif bagi pertumbuhan anak di masa depan mereka. Pasalnya, stunting tidak hanya mengganggu perkembangan fisik saja. Namun juga bisa berpotensi terhadap penurunan IQ dan produktivitas.

    Untuk itu, Irwan Hidayat mengatakan pihaknya telah menjalankan sejumlah program agar bisa berkontribusi dalam menurunkan stunting, salah satunya pemberian bantuan dana untuk pemenuhan kebutuhan gizi wanita hamil yang tidak mampu.

    “Tentunya dengan mendapatkan penghargaan dari pemerintah ya, Sido Muncul saya itu punya tanggung jawab moral untuk nanti meningkatkan (kontribusi terhadap penurunan stunting) terus (kita) lakukan. Kedua juga akan dapat meningkatkan (kontribusi yang telah berjalan selama ini). Tapi ya itu, kalau saya bukan dalam bentuk makanan. Tapi kami kirim dalam bentuk uang langsung ke banknya ibu anak sebut,” kata Irwan Hidayat di Jakarta, Senin (10/12/2025).

    Dia menjelaskan Sido Muncul juga melakukan sejumlah strategi agar dana bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran, salah satunya dengan memanfaatkan data dari puskesmas. Irwan Hidayat mengatakan data tersebut dimanfaatkan untuk mengetahui daftar ibu yang sedang hamil.

    “Sebelum kami masuk, kami mendapatkan data-data itu dari puskesmas. Terus kami survei mereka yang memenuhi syarat, kami bantuin,” ujar Irwan Hidayat.

    Dok. Dea Duta Aulia/detikcom

    Dia menjelaskan dari data itu lah pihaknya memberikan bantuan sekitar Rp 500 ribu selama enam bulan kepada ibu hamil. Lewat bantuan tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan gizi selama masa kehamilan.

    “Nah, terus saya punya ide langsung Rp 500 ribu selama 6 bulan, setiap program. Nah, itu kami langsung, sehingga lebih gampang,” jelasnya.

    Tidak hanya itu, Irwan Hidayat mengatakan bantuan tersebut juga diberikan sebagai wujud kontribusi Sido Muncul untuk mendukung pemerintah dalam penurunan stunting. Menurutnya, penurunan stunting tidak bisa dibebankan kepada pemerintah saja, namun harus ada kontribusi dari sektor lainnya seperti swasta.

    “Saya merasa bahwa partisipasi yang dilakukan oleh pengusaha dan ajakan pemerintah ini, menurut saya itu memang sudah seharusnya begitu. Karena kalau kita mau sukses, pemerintah itu memerlukan partisipasi,” jelasnya.

    Salurkan Bantuan Tambahan untuk Korban Bencana Alam di Sumatera

    Di hari yang sama, Sido Muncul turut menyalurkan bantuan tambahan sebesar Rp 500 juta yang disalurkan melalui Kemensos untuk korban bencana alam di Sumatera. Lewat bantuan tersebut, Irwan Hidayat berharap bisa meringankan beban dari mereka yang korban bencana.

    Bantuan untuk Sumatera bukan baru pertama kali diberikan oleh Sido Muncul. Sebelumnya, pihaknya telah menyalurkan bantuan sebesar Rp 900 juta dan produk kesehatan Sido Muncul untuk korban bencana alam di Sumatera.

    “Tadi saya bicara sama Pak Menteri, Sido Muncul berpartisipasi Rp 500 juta,” kata Irwan Hidayat di Kantor Kemensos.

    Selain itu, Irwan Hidayat mengatakan pada 2026 mendatang, Sido Muncul bakal gencar untuk mengkampanyekan lingkungan dan pariwisata. Lewat kampanye itu diharapkan bisa mendorong lebih banyak orang untuk melek terhadap kelestarian lingkungan.

    “Ulang tahun Sido Muncul ke-75 tahun depan, kami (akan) melakukan yang pertama kampanye tentang lingkungan. Karena kan seperti kita tahu yang terjadi di Sumatera ini bukan bencana alam ini. Ini kan karena ya ulah manusia gitu ya deforestasi menyebabkan permukaan air tanah meningkat, anomali cuaca, hujannya berlebihan, durasinya berpanjangan, kan gitu ya. Itu satu kampanye tentang lingkungan,” jelasnya.

    Menurutnya, lingkungan terjaga juga dapat menjaga keberlangsungan kehidupan di masa depan.

    “Pentingnya lingkungan itu dijagain dengan baik untuk masa depan. Kalau enggak, hancur,” ungkapnya.

    Dok. Dea Duta Aulia/detikcom

    Selain itu, dia mengatakan pihaknya juga akan menggencarkan iklan-iklan pariwisata. Destinasi wisata yang bakal dipromosikan bukan yang sudah terkena. Namun destinasi-destinasi yang belum banyak orang tau seperti Bandungan, Kawah Ijen, dan lain sebagainya.

    Ada pun kampanye wisata bakal memanfaatkan sejumlah lini bisnis Sido Muncul seperti Hotel Tentrem hingga Restoran Ayam Goreng Bima.

    “Kami akan pasang tempat-tempat wisata di packaging kami. Bukan cuma di Sido Muncul, di Hotel Tentrem juga terus Restoran Ayam Goreng Bima nanti boxnya akan saya buat kampanye wisata,” jelasnya.

    Irwan Hidayat optimistis jika sektor pariwisata dimaksimalkan bakal memberikan dampak positif terhadap lapangan pekerjaan.

    “Jika wisata yang kecil bangkit bisa memberikan dampak terhadap lapangan pekerjaan,” tutup Irwan Hidayat.

    Sementara itu, Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos), Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyambut baik bantuan sebesar Rp 500 juta yang diberikan oleh Sido Muncul.

    “Terima kasih ini (bantuan tambahan) baik sekali,” kata Saifullah.

    Dia mengatakan pihaknya bakal melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat agar bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran.

    “Bantuan nanti saya kordinasikan dengan gubernur dan wali kota/bupati setempat,” tutupnya.

    Sebagai informasi tambahan, donasi yang telah terkumpul di Kemensos yakni sebesar Rp 196.874.791.493 untuk korban bencana di Sumatera. Angka tersebut sudah termasuk bantuan senilai Rp 500 juta dari Sido Muncul.

    (adv/adv)

  • Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia, Menteri Wihaji Luncurkan Program Nasional ‘Sidaya’ di Lamongan

    Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia, Menteri Wihaji Luncurkan Program Nasional ‘Sidaya’ di Lamongan

    Lamongan (beritajatim.com) – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, meluncurkan program nasional ‘Lanjut Usia Berdaya’ (Sidaya), di Pendopo Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, dan diikuti 34 provinsi secara daring, Kamis (4/12/2025).

    Program ini diinisiasi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, guna meningkatkan kualitas hidup lansia menuju lansia SMART (Sehat, Mandiri, Aktif dan Produktif).

    Wihaji menyampaikan, data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 mengenai penduduk lanjut usia, menyebutkan bahwa proporsi penduduk lansia di Indonesia mencapai 12 persen dari populasi penduduk Indonesia.

    “Hal ini berarti Indonesia telah memasuki era penduduk menua (aging population) karena jumlah penduduk lansia melebihi angka 10 persen,” ujarnya.

    Fenomena aging population ini dapat dimanfaatkan sebagai bonus demografi, yakni lansia dipandang sebagai kontributor pembangunan, apabila lansia memiliki produktivitas bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

    Namun faktanya, kata Wihaji, berdasarkan data BPS 2024, sekitar dua dari lima, atau 42,81 persen lansia, mengalami keluhan kesehatan selama sebulan terakhir, dengan angka morbiditas sebesar 20,71 persen.

    “Maka, tugas besar untuk mewujudkan lansia SMART tidak dapat hanya dilakukan oleh Kemendukbangga, tapi juga harus dilakukan oleh berbagai pihak. Dilakukan dalam bentuk pentahelix dengan integrasi dan sumbangsih secara konkret melalui program Sidaya,” tuturnya.

    Wihaji menjelaskan, Sidaya adalah lansia tangguh yang sehat, produktif, merasa aman dan mampu berpartisipasi dalam kegiatan sesuai dengan minat dan potensinya.

    “Sidaya juga merupakan bentuk pendampingan bagi keluarga lansia dan lansia itu sendiri melalui kepedulian dan peran serta multisektor,” kata Wihaji.

    Dalam rangkaian peluncuran Sidaya, Menteri Wihaji secara simbolis menyerahkan alat bantu lansia, menyaksikan wisuda Sekolah Lansia, dan melakukan diskusi interaktif serta mengunjungi booth kegiatan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (Satya Gatra), pameran program dan gelar dagang lansia entrepreneur, pelayanan kesehatan bagi lansia, dan bilik konseling.

    Sementara itu, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menyampaikan untuk mendukung pemerintah pusat dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga, Pemkab Lamongan memiliki 474 Kampung KB, yang terdiri dari 234 desa dasar, 118 desa berkembang, 36 desa mandiri dan 86 desa berkelanjutan.

    “Semua ini berkat dedikasi kader KB menjadi tulang punggung ketahanan keluarga di Lamongan,” ujarnya.

    Lebih lanjut Yuhronur menyampikan, pemberdayaan kepada 112. 849 warga lansia di Lamongan, dilakukan melalui sejumlah inovasi, meliputi Rosela, program kesejahteraan yang memberikan bantuan sosial dan makanan, kemudian layanan Laserku, yang telah menyasar 3.390 lansia, ditopang 542 posyandu lansia aktif untuk memperkuat budaya hidup sehat di desa.

    “Pemkab Lamongan juga terus memperkuat ruang belajar. Sejak dimulai 2022, sebanyak 197 lansia telah diwisuda, termasuk 50 orang di tahun 2025 yang hadir hari ini. Program ini memberikan pengenalan kesehatan dan pengembangan jiwa kewirausahaan,” ujarnya.

    Dalam kunjungannya ke Lamongan, Menteri Wihaji juga melakukan kunjungan ke Keluarga Resiko Stunting (KRS) di Desa Rancang Kencono, Kecamatan Lamongan dan Desa Siman, Kecamatan Sekaran. Kemudian lanjut ke pondok pesantren Al-Fattah Induk dan berdialog dengan para Santri. Keesokan harinya, Jumat (5/12/2025), Menteri Wihaji berkunjung ke pasar tradisional Sekaran dan melakukan diskusi interaktif dengan lansia entrepreneur. [fak/suf]

  • Wihaji Klaim Program KB di Indonesia Berjalan Baik: Angka TFR ada di 2,1

    Wihaji Klaim Program KB di Indonesia Berjalan Baik: Angka TFR ada di 2,1

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN Wihaji, menjelaskan arah kebijakan pemerintah terkait program Keluarga Berencana (KB) serta target pengaturan angka kelahiran nasional.

    Menanggapi pertanyaan mengenai persentase perempuan berusia 15–49 tahun yang berstatus kawin dan menggunakan alat kontrasepsi yang pada 2024 baru mencapai 56,26 persen, Wihaji menegaskan bahwa isu pengaturan kelahiran menjadi salah satu perhatian Presiden Prabowo Subianto.

    Penjelasan itu dia sampaikan dalam keterangan pers di kompleks Istana Kepresidenan usai menghadap Presiden Prabowo Subianto, Selasa (25/11/2025).

    “Saya kira ini jalan, termasuk konsentrasi Beliau. Beliau tadi juga salah satu konsentrasinya tentang bagaimana mengatur ya. Mengatur ini penting, karena ada yang total fertility rate atau Angka Kelahiran Total-nya sudah oke, tetapi yang mohon maaf di bawah rata-rata,” ujar Wihaji. 

    Dia menjelaskan bahwa Indonesia saat ini berada pada angka Total Fertility Rate (TFR) 2,1 atau setara dengan dua anak per perempuan, yang dianggap sebagai tingkat keseimbangan penduduk. Namun, dia menyoroti adanya variasi antarwilayah.

    “Di kita kan rata-rata sudah 2,1. Artinya total fertility rate-nya itu 2,1. Setiap perempuan Indonesia melahirkan 2 anak. Tapi ingat di beberapa negara sudah 1 dan DKI ini sudah 1,8. Artinya apa? Mengatur, mana yang menjadi prioritas,” katanya.

    Menurut Wihaji, kebijakan kontrasepsi tetap berlandaskan pada hak individu warga negara.

    “Tetapi metode kontrasepsi adalah hak bagi warga negara Indonesia. Karena itu kita atur, kita kendalikan dan itu tugas kementerian saya. Supaya yang prioritas oke, yang mungkin mohon maaf. Jangan sampai 4T, terlalu banyak anaknya dan sebagainya,” jelasnya.

    Dia menambahkan bahwa pengendalian juga menyasar kelompok yang perlu menunda kehamilan sesuai kondisi masing-masing.

    Ketika ditanya apakah ada patokan khusus terkait angka ideal TFR, Wihaji menegaskan bahwa keseimbangan penduduk mengacu pada angka 2,1.

    “Keseimbangan kita menurut rumus itu 2,1 dan berdasarkan jumlah wilayah, jumlah penduduk kita paling pas itu untuk TFR kita 2,1. Jadi setiap perempuan punya anak 2. Untuk ke depan sampai nanti ada perkiraan pada tahun 2070,” tandas Wihaji.

  • BKKBN Lapor ke Prabowo, Masih 42.000 TPK Bergerak Distribusikan MBG

    BKKBN Lapor ke Prabowo, Masih 42.000 TPK Bergerak Distribusikan MBG

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala BKKBN Wihaji mengatakan masih 42.163 Tim Pendamping Keluarga (TPK) dari 597.898 yang sudah menyalurkan program  makan bergizi gratis 

    Dia merinci bahwa Indonesia memiliki 597.898 TPK yang selama ini menjadi tulang punggung pelaksanaan program-program keluarga, termasuk MBG untuk sasaran khusus yakni ibu jamil, ibu menyusui, dan balita non Paud 

    “Dari 597.898 per hari ini sudah ada 42.163 Tim Pendamping Keluarga yang mendistribusikan MBG khusus ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non Paud yang saya laporkan kepada Bapak Presiden. Penerima manfaatnya sudah 3 juta lebih sedikit dari MBG khusus ibu hamil, Ibu menyusui, dan balita Non Paud,” jelasnya, Selasa (26/11/2025).

    Di sisi lain, Wihaji juga menyampaikan dalam mendorong distribusi, kementeriannya juga melakukan koordinasi secara lintas kementerian.

    “Saya kira kita juga koordinasi dengan kementerian terkait. Baik mungkin khususnya BGN yang selain ini menjadi leading sektor. Karena untuk MBG khusus ibu hamil, ibu menyusui, dan balita itu bersama BGN,” jelasnya.

    Dia menyebut posyandu menjadi titik pelaksanaan utama, yang merupakan domain tiga kementerian, yaitu Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan.

    “Karena nanti titik-titiknya adalah posyandu. Posyandu itu dari tiga kementerian. Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, dan kita Kementerian Kemendukbangga,” tandas Wihaji.

  • Apresiasi TPK dan Penyuluh KB, Presiden Prabowo Subianto Janjikan Bantuan Motor

    Apresiasi TPK dan Penyuluh KB, Presiden Prabowo Subianto Janjikan Bantuan Motor

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menerima laporan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 25 November 2025.

    Dalam pertemuan tersebut, Wihaji melaporkan sejumlah agenda strategis kementerian kepada Presiden Prabowo. “Pada kesempatan ini yang pertama, saya ucapkan terima kasih sekaligus alhamdulillah saya telah menghadap Bapak Presiden untuk melaporkan kegiatan yang berkenaan dengan Kemendukbangga, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN,” ujarnya dalam keterangan pers kepada awak media.

    Wihaji menyampaikan terdapat 597.898 Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang selama ini mendukung pelaksanaan program MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD. Dari jumlah tersebut, 42.163 TPK telah mendistribusikan bantuan secara langsung kepada masyarakat. “Penerima manfaatnya sudah 3 juta lebih sedikit, dari MBG khusus ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD,” ungkap Wihaji.

    Selain itu, Wihaji turut melaporkan perkembangan program keluarga berencana. Presiden Prabowo memberikan arahan agar proses edukasi bagi penyuluh KB dan Petugas Lapangan KB terus ditingkatkan, sejalan dengan tantangan yang semakin dinamis.

    “Tetapi butuh juga para penyuluh-penyuluh itu untuk terus dilakukan edukasi dan sosialisasi tentang program-program Kemendukbangga atas perintah Bapak Presiden,” ucap Wihaji.

    Presiden Prabowo, kata di, memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh TPK dan penyuluh di seluruh Indonesia atas dedikasi mereka dalam mendistribusikan program MBG langsung ke rumah-rumah keluarga penerima manfaat.

  • Prabowo Siapkan Motor Listrik untuk Penyuluh KB dalam Distribusi MBG

    Prabowo Siapkan Motor Listrik untuk Penyuluh KB dalam Distribusi MBG

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto berencana memberikan bantuan motor listrik kepada para penyuluh Keluarga Berencana (KB) sebagai bentuk dukungan terhadap tugas lapangan dalam distribusi program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Hal itu diungkapkan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji seusai menghadap Presiden di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (25/11/2025).

    “Presiden InsyaAllah tadi menyampaikan, memerintahkan juga untuk mengkoordinasikan terus sekaligus tadi insyaallah, mohon doanya, beliau akan memberikan bantuan motor untuk penyuluh-penyuluh,” kata Wihaji.

    Dia menambahkan bahwa jenis kendaraan yang akan diberikan kemungkinan berupa motor listrik. 

    Selain fasilitas operasional, lanjutnya, Presiden Ke-8 RI itu juga menaruh perhatian pada kesejahteraan Tim Pendamping Keluarga (TPK).

    “Kemudian tentu yang terakhir, sebelum terakhir, InsyaAllah juga untuk kesejahteraan para tim pendamping keluarga nanti akan dipikirkan oleh beliau. Seperti apa, InsyaAllah kita mohon doanya dari teman-teman media semuanya,” ucapnya.

    Mengingat, kata Wihaji, alasan inisiatif ini diberikan oleh Kepala negara secara khusus lantaran orang nomor satu di Indonesia itu menyampaikan apresiasi kepada para penyuluh dan TPK yang selama ini bekerja langsung di lapangan.

    “Tentu kita akan melaksanakan apapun perintah Bapak Presiden. Itu yang disampaikan beliau nanti seperti apa, kita menerima saja bantuan itu. Saya serahkan kepada beliau. Tentu saya tugasnya sebagai pembantu beliau nanti mendistribusikan kepada siapa dan biar kelihatan manfaatnya kepada rakyat Indonesia,” tandas Wihaji.

  • Prabowo Bakal Beri Motor Listrik ke Semua Penyuluh KB untuk Mudahkan Distribusi MBG

    Prabowo Bakal Beri Motor Listrik ke Semua Penyuluh KB untuk Mudahkan Distribusi MBG

    Dia menyampaikan bahwa saat ini jumlah TPK di Indonesia mencapai 597.898 orang. Dari jumlah itu, ada 42.163 orang yang selama ini mendukung program MBG, khususnya untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

    “Penerima manfaatnya sudah 3 juta lebih sedikit dari MBG khusus Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita Non Paud,” ujarnya.

    Wihaji menuturkan kementeriannya siap mendistribusikan motor listrik kepada para penyuluh KB atau TPK. Selain itu, dia juga akan memberikan sosialisasi kepada para penyuluh sehingga mereka dapat mengedukasi masyarakat terkait keluarga berencana.

    “Tapi butuh juga para penyuluh-penyuluh itu untuk terus dilakukan edukasi dan sosialisasi tentang program-program kemendukbangga atas perintah Bapak Presiden,” tutur Wihaji.

  • Prabowo Panggil Erick Thohir, Wamenhan, hingga Mendukbangga ke Istana
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        25 November 2025

    Prabowo Panggil Erick Thohir, Wamenhan, hingga Mendukbangga ke Istana Nasional 25 November 2025

    Prabowo Panggil Erick Thohir, Wamenhan, hingga Mendukbangga ke Istana
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden RI Prabowo Subianto memanggil Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) Wihaji, dan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Donny Ermawan Taufanto, ke Istana, Jakarta, Selasa (25/11/2025).
    Pantauan Kompas.com di lokasi,
    Erick Thohir
    dan Donny enggan berkomentar perihal kedatangannya ke Istana.
    Erick hanya menjanjikan wawancara setelah bertemu Prabowo, sedangkan Donny cuma melambaikan tangan.
    Untuk
    Wihaji
    , dia mengaku datang untuk melaporkan kegiatan kementeriannya.
    “Kita mau melaporkan saja sebagai pembantu Presiden, mau melaporkan giat-giat yang berkenaan dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga,” ujar Wihaji, Selasa.
    Wihaji mengatakan, dia menyiapkan laporan perihal pemberian
    Makan Bergizi Gratis
    (MBG) kepada ibu hamil, menyusui, serta balita.
    Dia tidak tahu siapa-siapa lagi pejabat yang dipanggil menghadap Prabowo.
    “Saya enggak tahu. Izin menghadap beliau untuk melaporkan giat-giat kementerian kita,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.