Tag: Wayan Koster

  • Gubernur Bali: Bung Karno bukan hanya milik satu partai

    Gubernur Bali: Bung Karno bukan hanya milik satu partai

    Peringatan ini menegaskan bahwa tidak hanya PDI Perjuangan yang menumbuhkan semangat tri sakti Bung Karno, melainkan juga jalur pemerintah

    Denpasar (ANTARA) – Gubernur Bali Wayan Koster mengingatkan bahwa Presiden RI Ke-1 Ir Soekarno (Bung Karno) bukan hanya milik salah satu partai politik.

    Hal ini ia katakan di Denpasar, Minggu, saat menutup gelaran Bulan Bung Karno Provinsi Bali sebagai pengingat bahwa sosok pahlawan kemerdekaan itu milik seluruh masyarakat Indonesia, sehingga ajarannya semestinya digaungkan.

    “Bung Karno yang perlu kita pahami adalah bukan milik PDI Perjuangan, tapi milik Bangsa Indonesia karena ajaran-ajarannya tentang kebangsaan,” kata Koster.

    Gubernur asal Buleleng itu menyadari PDI Perjuangan, terutama Bali, rutin memperingati Bulan Bung Karno melalui sejumlah lomba dan kegiatan, namun Pemprov Bali juga melakukan.

    Sejak 2019, ia mengeluarkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 19 Tahun 2019 tentang Bulan Bung Karno, dilakukan sejumlah kegiatan untuk menumbuhkan semangat kebangsaan ala Bung Karno.

    Peringatan ini menegaskan bahwa tidak hanya PDI Perjuangan yang menumbuhkan semangat tri sakti Bung Karno, melainkan juga jalur pemerintah.

    “Jadi ini dilaksanakan melalui jalur pemerintah dan partai, karena Bung Karno mengajarkan pengetahuan dan pendidikan buat generasi penerus mengenai ideologi, ajaran-ajaran kebangsaan yang sangat penting, berwawasan jangka panjang,” ujar Wayan Koster.

    Menurut dia, tri sakti Bung Karno selamanya diperlukan oleh Bangsa Indonesia, sehingga yang memperingatinya tidak hanya dari kelompok-kelompok tertentu.

    Gubernur Bali mengingatkan bagaimana Presiden Soekarno memimpin pergerakan melawan penjajah sebelum kemerdekaan, hingga harus keluar masuk tahanan bersama tokoh-tokoh lainnya.

    Ia juga mengingatkan nama Soekarno-Hatta selalu ada dalam naskah proklamasi yang dibacakan tiap 17 Agustus, sehingga semestinya tidak hanya meninggalkan nama.

    “Jadi betapa pentingnya Soekarno bagi Indonesia, janganlah kita melupakan sejarah atau jas merah, tanpa Bung Karno dan pejuang lainnya kita tidak bisa begini, tidak bisa berdiri tegak, jadi sebagai Bangsa Indonesia apalagi Bali harus betul-betul mengingat spiritnya,” kata Koster.

    Pada tahun ini, Pemprov Bali membuka lomba musikalisasi puisi, lomba film pendek, dan lomba film dokumenter sebagai refleksi dari perayaan terhadap Bung Karno.

    Gubernur Bali melihat jumlah lomba ini sejatinya masih kurang untuk menumbuhkan semangat generasi muda, sehingga meminta Badan Kesbangpol Bali sebagai pelaksana membuat acara lebih besar tahun selanjutnya.

    “Pemprov Bali konsisten menyelenggarakan Bulan Bung Karno dan tadi pemenang lombanya lumayan hadiahnya juara satu Rp15 juta, tahun depan lebih meriah lagi mungkin sekarang karena hemat anggaran ya, tahun depan harus lebih bagus meriah dan hadiahnya dinaikkan,” ujarnya sekaligus menyarankan hadiah lomba dimanfaatkan untuk kebutuhan perkuliahan atau mendukung UMKM lokal.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prihatin Lihat Asrama Putri IPDN, Para Kepala Daerah Kompak Ingin Bantu Renovasi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        26 Juni 2025

    Prihatin Lihat Asrama Putri IPDN, Para Kepala Daerah Kompak Ingin Bantu Renovasi Nasional 26 Juni 2025

    Prihatin Lihat Asrama Putri IPDN, Para Kepala Daerah Kompak Ingin Bantu Renovasi
    Tim Redaksi
    SUMEDANG, KOMPAS.com
    – Para kepala daerah peserta retreat gelombang kedua diajak menjauhi lokasi asrama putri praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor.
    Rombongan tersebut dipimpin oleh Wakil Menteri Dalam Negeri,
    Bima Arya
    , pada Kamis (26/6/2025).
    Setibanya di lokasi, Gubernur Bangka Belitung,
    Hidayat Arsani
    , mengaku prihatin dan mengajak kepala daerah untuk menyisihkan uang pribadi mereka guna merenovasi asrama yang berusia lebih dari 30 tahun itu.
    “Mari sisihkan rezeki kita untuk menyumbang IPDN ini supaya anak-anak kita tambah sehat. Setuju, Bapak Ibu semua?” kata Arsani, yang disambut serentak dengan kata “setuju” oleh kepala daerah lainnya.
    “Dari Pak Gubernur?” tanya Wamen Bima Arya.
    “Saya Rp 100 juta,” kata Arsani, yang disambut tepuk tangan.
    Usai peninjauan, Gubernur Bali,
    Wayan Koster
    , juga turut memberikan tanggapan terhadap usulan tersebut.
    Menurut dia, perbaikan asrama IPDN Jatinangor tak terlepas dari kepentingan daerah juga.
    “Ini kan kepentingan pemerintah daerah, nanti baliknya kan jadi aparatur kita di daerah. Jadi, saya melihat situasinya, kapasitasnya kurang layak,” katanya.
    Namun, dia masih menunggu mekanisme perbaikan asrama yang mungkin bisa dibantu oleh daerah yang mengirimkan putra terbaik mereka untuk belajar di IPDN.
    “Jadi, ini mesti disupport. Kita akan gotong royong dengan skema terbaik,” katanya.
    Wamendagri Bima Arya mengatakan bahwa aspirasi para kepala daerah yang hendak memberikan bantuan perbaikan asrama tersebut akan dibicarakan lebih lanjut.
    “Kita susun skemanya. Semua sudah ada konsep penataan IPDN masa depan. Nanti kita diskusikan bersama seluruh Kepala Daerah. Sama-sama lah kita gotong royong,” tandas Bima.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Bakal Resmikan Proyek Wellness Center RSUP Prof Ngoerah dan KEK Kesehatan Sanur

    Prabowo Bakal Resmikan Proyek Wellness Center RSUP Prof Ngoerah dan KEK Kesehatan Sanur

    Bisnis.com, DENPASAR – Presiden Prabowo Subianto meresmikan Wellness and Aesthetic Center, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. I.G.N.G Ngoerah, Kota Denpasar pada Rabu (25/6/2025).

    Presiden tiba di Bali pada pukul 12.40 Wita, disambut oleh Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto, Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya, serta Danlanud I Gusti Ngurah Rai Kolonel Pnb Trinanda Hasan F. Suasana. 

    Presiden didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wirajaya. Di halaman RSUP Sanglah, Presiden sempat menyapa dan bersalaman dengan masyarakat yang sudah menunggu. 

    Menariknya, dalam kunjungannya kali ini, Presiden Prabowo tidak didampingi oleh Gubernur Bali, Wayan Koster dan Wakil Gubernur, Giri Prasta. Keduanya sedang menjalani retreat di IPDN Bogor. Justru yang terlihat mendampingi Prabowo, Ketua Gerindra Bali, I Made Muliawan atau yang akrab disapa De Gadjah. 

    Setelah dari RSUP Prof Ngoerah, Presiden juga akan resmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali International Hospital (BIH). 

    Mengutip laman resmi RSUP Prof Ngoerah, kehadiran layanan wellness & esthetic untuk mengakomodasi kebutuhan wisatawan akan pelayanan kesehatan yang paripurna, sekaligus sebagai pusat penelitian dan pengembangan estetik di Indonesia. 

    Layanan anti aging diantaranya melayani  hormone level test, metabolism function test, immune function test, psychological procedure.

    Kemudian ada juga layanan plastic surgery, dental surgery, hair specialist dan untuk wellness management diantaranya melayani stress management, religion approach, physical health, body nutritional control dan sleep study.

  • Fadli Zon Ajak Kepala Daerah Majukan Kebudayaan & Merawat Keberagaman

    Fadli Zon Ajak Kepala Daerah Majukan Kebudayaan & Merawat Keberagaman

    Jakarta

    Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon, hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Orientasi Kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2025. Fadli menyebut kegiatan yang dikenal dengan retret kepala daerah gelombang ke-2 ini, menjadi ruang yang sangat berharga untuk saling berbagi pandangan dan gagasan, mempertemukan visi, dan memperkuat sinergi lintas wilayah demi kemajuan Indonesia yang berkeadilan, berbudaya, dan berkelanjutan.

    Fadli menegaskan pentingnya dukungan kelembagaan di tingkat daerah dalam upaya pemajuan budaya.

    “Pemajuan kebudayaan bukan hanya pekerjaan pemerintah pusat, tapi merupakan kolaborasi, kerja sama, sinergi dari pusat, daerah, dan juga swasta, perorangan, dan kita semua,” ujar Fadli, dalam keterangan tertulis, Rabu (25/6/2025).

    Dalam sesi paparan, Fadli menekankan kepemimpinan daerah juga merupakan kepemimpinan budaya, yang mengakar pada kearifan lokal, tetapi tetap terbuka terhadap kemajuan. Dirinya menggarisbawahi salah satu Asta Cita, khususnya Asta Cita ke-8 tentang penguatan budaya dan karakter bangsa, yang harus menjadi pondasi moral dan spiritual dalam seluruh arah pembangunan.

    Menurut Fadli, kepala daerah tidak boleh hanya berfokus pada hal administratif dan teknokratis, tetapi juga tetapi juga berbasis nilai dan berwawasan budaya-yakni pemimpin yang dapat menghidupkan budaya sebagai pondasi pembangunan, bukan sekadar hiasan semata.

    Dalam kegiatan yang digelar di di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Jawa Barat, Fadli juga menyoroti pentingnya merawat keberagaman budaya sebagai kekuatan bangsa. Ia menuturkan bahwa beberapa hari sebelumnya, dirinya menghadiri undangan Gubernur Bali, I Wayan Koster, untuk membuka Pesta Kesenian Bali.

    Menbud Fadli menekankan kekayaan budaya serupa juga tersebar di seluruh penjuru Tanah Air.

    “Saya kira ini juga terjadi di daerah-daerah lain di Indonesia, dari Aceh sampai Papua. Di Aceh, Papua, Sumatra Utara, Kalimantan, Sulawesi-semuanya kaya akan budaya,” jelas Fadli.

    Lebih lanjut, Fadli juga menyatakan pentingnya penguatan peran museum di daerah. Ia berharap pemerintah daerah dapat memprioritaskan museum sebagai bagian penting dari pembangunan budaya.

    “Kita harapkan juga bisa ada Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk mendukung pengembangan museum. Tapi yang lebih penting, kami berharap bapak dan ibu kepala daerah dapat menempatkan museum di etalase depan, bukan menjadi etalase belakang,” tegas Fadli.

    Menurut Fadli, di negara-negara maju, museum justru menjadi etalase peradaban yang memperlihatkan kekayaan budaya lokal. Fadli menjelaskan museum harus dibuat semenarik mungkin.

    “Kita juga melakukan pelatihan-pelatihan untuk edukator museum, kurator museum, dan preservator museum karena itu adalah kekayaan budaya yang ada di daerah,” tegas Fadli.

    Di akhir paparan, Fadli menyampaikan pentingnya dukungan kelembagaan di tingkat daerah untuk memastikan pemajuan kebudayaan daerah. Fadli meminta semua pihak untuk memastikan pemajuan kebudayaan daerah melalui penguatan peran Dewan Kebudayaan atau Dewan Kesenian Daerah.

    “Lalu, ada optimalisasi pokok-pokok pikiran kebudayaan daerah atau PPKD. Saya dalam kesempatan ini juga mendorong agar pemerintah daerah yang belum menerapkan PPKD, untuk segera menyusun sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017,” tegas Fadli.

    “Kemudian, juga penguatan tata kelola dan akuntabilitas kebudayaan melalui pemanfaatan indeks pemajuan kebudayaan sebagai indikator pembangunan daerah,” sambungnya.

    Lebih jauh, Fadli mendorong pembentukan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) di setiap daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Menurut Fadli, setiap daerah seharusnya sudah memiliki TACB.

    “Saya melihat memang belum semua daerah ada TACB sehingga pencatatan terhadap cagar budayanya itu masih jarang. Yang paling banyak itu masih di daerah Jawa dan Sumatra,” jelas Fadli.

    Selain Fadli, hadir dalam kesempatan ini sebagai narasumber, di antaranya Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan RI Otto Hasibuan dan Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan RI Letnan Jenderal TNI (Purn) Lodewijk Freidrich Paulus. Dengan semangat kolaborasi, Fadli mengajak seluruh kepala daerah untuk menjadi garda terdepan dalam memajukan kebudayaan, merawat keberagaman, serta menjadikan budaya sebagai kekuatan utama dalam mewujudkan Indonesia yang berbudaya dan maju.

    (hnu/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Seluruh kepala daerah PDIP hadir, Koster soroti pentingnya harmonisasi

    Seluruh kepala daerah PDIP hadir, Koster soroti pentingnya harmonisasi

    ANTARA – Seluruh kepala daerah dari PDI Perjuangan hadir dalam retret gelombang kedua di Kampus IPDN Jatinangor. Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyebut kehadiran tersebut sebagai bentuk kekompakan dan tanggung jawab terhadap pembangunan nasional. Ia menekankan pentingnya harmonisasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan tujuan nasional.
    (Dian Hardiana/Yovita Amalia/I Gusti Agung Ayu N)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gubernur Bali akui nyaman tidur di barak pada hari pertama retret

    Gubernur Bali akui nyaman tidur di barak pada hari pertama retret

    Waktu ketukan pertama rupanya itu tanda mulai makan. Ketok kedua, belum selesai makannya. Nah, hari ini harus tepat, harus kompak.

    Sumedang (ANTARA) – Gubernur Bali Wayan Koster mengaku tidur dengan nyaman di barak praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, saat mengikuti retret kepala daerah gelombang kedua pada hari pertama.

    “Kemarin jam 10 malam (pukul 22.00) sudah masuk kamar. Nyaman, dingin, ‘kan udara luarnya dingin. Sangat nyaman,” ujar Koster saat memberikan keterangan pers di IPDN, Sumedang, Senin.

    Koster mengungkapkan bahwa pengalaman ini merupakan kali pertama mengikuti kegiatan penggemblengan dengan pendekatan kedisiplinan khas militer yang dirancang oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bagi para kepala daerah.

    Selain soal penginapan, dirinya juga menyoroti aturan makan bersama yang menurutnya cukup ketat dan membutuhkan penyesuaian.

    “Waktu ketukan pertama rupanya itu tanda mulai makan. Ketok kedua, belum selesai makannya. Nah, hari ini harus tepat, harus kompak,” ucapnya.

    Meski demikian, dia menyatakan siap mengikuti seluruh rangkaian kegiatan retret yang berlangsung hingga Kamis (26/6).

    “Ya sangat siap, soalnya itu yang kami tunggu,” katanya.

    Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menyebutkan beberapa kepala daerah kaget dengan aturan waktu makan yang terbatas.

    “Tadi ada kepala daerah yang cerita kaget, mereka bilang makannya baru tiga perempat, tiba-tiba loncengnya sudah bunyi,” ujar Bima.

    Menurut Bima, makan siang bersama praja IPDN merupakan bagian dari pembinaan karakter dan penanaman nilai kedisiplinan dalam retret ini. Waktu yang diberikan untuk makan dibatasi hanya selama dua lagu diputar.

    “Masih banyak yang belum menyesuaikan. Begitu duduk di meja, langsung nyamber pisang. Di sini semuanya disiplin, semua komando. Dua lagu selesai,” katanya.

    Pewarta: Rubby Jovan Primananda
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 3
                    
                        Cerita Gubernur Koster Keteteran Ikut Aturan Makan di Retreat: Lonceng Kedua, Belum Selesai Makannya
                        Nasional

    3 Cerita Gubernur Koster Keteteran Ikut Aturan Makan di Retreat: Lonceng Kedua, Belum Selesai Makannya Nasional

    Cerita Gubernur Koster Keteteran Ikut Aturan Makan di Retreat: Lonceng Kedua, Belum Selesai Makannya
    Tim Redaksi
    JATINANGOR, KOMPAS.com –
    Gubernur Bali,
    Wayan Koster
    , mengaku terkejut dengan aturan makan siang di Menza Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat.
    Saat hari pertama makan siang bersama para praja, Koster bersama 85 kepala daerah lainnya tidak memahami bunyi lonceng tanda makan siang dimulai.
    “Oh, waktu ketok pertama, rupanya itu tanda mulai makan,” ujar Koster saat ditemui di
    IPDN Jatinangor
    , Jawa Barat, Senin (23/6/2025).
    Setelah ketukan pertama, sebuah lagu diputar tanda durasi makan siang mulai berjalan.
    Lagu kedua kemudian diputar lagi, namun Koster dan beberapa kepala daerah lainnya tidak memahami bahwa waktu makan siang mereka sudah mepet.
    “Sudah itu ketok (lonceng) kedua belum selesai makannya. Haha,” kata Koster.
    Dia mengatakan, kejadian hari pertama itu tidak akan terjadi pada hari ini.
    Beberapa kepala daerah yang berada di belakang Koster juga berteriak, “Harus kompak” saat makan siang nanti.
    “Hari ini harus tepat, dan harus kompak,” tandasnya.
    Momen ketidaktahuan para kepala daerah terkait tradisi makan siang di Menza IPDN ini juga diceritakan oleh Wamendagri
    Bima Arya Sugiharto
    .
    Bima mengatakan, ada banyak kepala daerah yang tidak menghabiskan makanannya lantaran tidak tahu arti dari lagu yang diputar saat makan siang berlangsung.
    “Tadi ada yang cerita kaget, mereka bilang makannya baru 3/4 tiba-tiba lonceng (tanda selesai) sudah bunyi,” ucap Bima, Minggu (22/6/2025).
    Untuk mengantisipasi hal tersebut, Bima mengatakan para kepala daerah diberikan pembekalan tata tertib oleh Rektor IPDN Halilul Khairi.
    Adapun
    retreat
    gelombang kedua kali ini diikuti 86 kepala daerah dari 93 kepala yang terdaftar.
    Sebab, enam dari tujuh kepala daerah telah mengajukan permohonan untuk tidak mengikuti retreat karena alasan kesehatan.
    Sedangkan satu kepala daerah adalah Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo, karena ibunya meninggal dunia.
    Adapun 86 kepala daerah yang hadir akan mengikuti retreat selama lima hari terhitung dari 22-26 Juni 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Cerita Gubernur Koster Keteteran Ikut Aturan Makan di Retreat: Lonceng Kedua, Belum Selesai Makannya
                        Nasional

    Retret di IPDN, I Wayan Koster Kaget dengan Beberapa Aturan, Apa Saja? Bandung 23 Juni 2025

    Retret di IPDN, I Wayan Koster Kaget dengan Beberapa Aturan, Apa Saja?
    Tim Redaksi
    SUMEDANG, KOMPAS.com

    Gubernur Bali
    ,
    I Wayan Koster
    , yang hadir dalam kegiatan
    retret gelombang kedua
    di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Kabupaten
    Sumedang
    ,
    Jawa Barat
    , harus menyesuaikan diri dengan berbagai aturan dan tata tertib kampus tersebut.
    Koster menyampaikan, salah satu aturan yang harus diikuti adalah lampu di ruangan wisma tempatnya beristirahat dengan kepala daerah lainnya harus dimatikan pukul 22.00 WIB.
    Meskipun tidak terdapat pendingin ruangan atau air conditioner (AC) di wisma, ia menilai hal tersebut bukan masalah karena udara di sekitar Kampus
    IPDN Jatinangor
    sejuk, sehingga membuat peserta nyaman beristirahat.
    “Jam 10 malam sudah dimatikan lampu. Nyaman, udaranya dingin, dan sangat nyaman,” kata Koster seusai mengikuti kegiatan senam pagi di lapangan Parade IPDN pada Senin (23/6/2025).
    Koster juga mengaku terkejut dengan tata tertib makan siang yang diterapkan.
    Para kepala daerah hanya diberi waktu singkat untuk menghabiskan makanan saat makan bersama para praja di Gedung Menza.
    Meski demikian, ia dan peserta lainnya sangat menikmati menu yang disajikan.
    Ia yakin, pada hari kedua ini, dirinya sudah terbiasa dengan aturan makan tersebut.
    “(Makanan) Cukup memenuhi standar. Waktu ketok pertama itu tandanya mulai makan. Udah itu ketok kedua belum selesai makannya. Hari ini harus tepat dan harus kompak,” ungkap Koster.
    Ia menambahkan bahwa kegiatan senam pagi bersama para praja sangat menyenangkan.
    Kegiatan ini dianggapnya penting untuk menjaga kebugaran tubuh dan menciptakan suasana yang lebih segar bagi para peserta.
    “Bagus buat melemaskan badan. Selama ini duduk saja di kantor,” pungkasnya.
    Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengungkapkan bahwa sejumlah menteri diagendakan untuk memberikan materi kepada para peserta retret gelombang kedua di lantai 3 Gedung Baru.
    Ia menekankan bahwa materi yang akan disampaikan sebagian besar sama dengan retret gelombang pertama yang dilaksanakan di Akmil Magelang, Jawa Tengah.
    “Nggak ada bedanya. Bedanya hanya lebih kepada lebih sedikit dan lokasi di sini. Materinya hampir semua sama. Malah di sini agak ditambahkan masukan-masukan dari kepala daerah terkait program prioritas,” kata Bima pada Minggu (22/6/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Puluhan kepala daerah peserta retret gelombang dua tiba di Jatinangor

    Puluhan kepala daerah peserta retret gelombang dua tiba di Jatinangor

    ANTARA – Rangkaian pembukaan retret kepemimpinan kepala daerah gelombang ke-2 siap digelar di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Minggu (22/6). Sebanyak 84 kepala daerah telah tiba di lokasi, termasuk Gubernur Bali I Wayan Koster yang sebelumnya tidak mengikuti retret pertama di Magelang. 
    (Dian Hardiana/Chairul Fajri/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pawai Peed Aya Dibuka, Menteri Kebudayaan Fadli Zon Puji Bali Sebagai Teladan Pelestarian Budaya

    Pawai Peed Aya Dibuka, Menteri Kebudayaan Fadli Zon Puji Bali Sebagai Teladan Pelestarian Budaya

    DENPASAR — Ribuan pasang mata menyaksikan langkah awal Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 di Monumen Bajra Sandhi, Denpasar, Sabtu, 21 Juni Menteri Kebudayaan Fadli Zon melepas Pawai Peed Aya, parade budaya yang menjadi pembuka resmi pesta seni tahunan kebanggaan Pulau Dewata itu.

    Dengan mengenakan pakaian adat Bali, Fadli Zon memukul kulkul sebagai tanda dimulainya pawai. Di hadapannya, alunan gamelan Gong Gede dan Semar Pegulingan mengiringi pertunjukan bertajuk Mudra Citta Siwa Nataraja karya Institut Seni Indonesia (ISI) Bali. Sebuah tarian kosmik yang menyimbolkan keharmonisan semesta.

    “Dengan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, saya nyatakan Pesta Kesenian Bali ke-47 resmi dibuka,” ucap Fadli, di tengah sorak masyarakat.

    Didampingi Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa, Gubernur Bali I Wayan Koster, Wakil Gubernur I Nyoman Giri Prasta, dan Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya, Menteri Fadli menyampaikan apresiasinya atas konsistensi Bali menjaga akar budayanya.

    “Selama 47 tahun, Pesta Kesenian Bali hadir tanpa jeda. Ini bukan sekadar seremoni, tetapi pernyataan kuat bahwa budaya hidup dan tumbuh di sini. Bali bisa menjadi panutan bagi daerah lain dalam menjaga warisan leluhur,” katanya.

    Pawai Peed Aya tahun ini menghadirkan parade tematik dari sembilan kabupaten/kota di Bali. Masing-masing menampilkan karya seni yang mencerminkan kearifan lokal, dari kisah Subak, simbol keris, hingga harmoni budaya Ubud.

    Karangasem menampilkan Jempana Masolah, Jembrana dengan Jimbarwana, Buleleng hadir lewat Agra Bhuwana Raksa, Bangli lewat teatrikal Posa Purwa Sancaya, Klungkung dengan Manunggaling Kaula Gusti, Tabanan menyuguhkan kisah Subak, Gianyar membawa semangat asimilasi budaya Ubud, Denpasar menampilkan Ngerebong, dan Badung menutup dengan simbol keris sebagai kekuatan spiritual.

    Kekaguman Menbud tidak hanya tertuju pada visual artistik, tetapi juga pada dominasi generasi muda dalam parade. “Ekosistem kesenian di Bali terawat. Anak muda mengambil peran. Ini yang membuat Bali layak jadi teladan nasional,” ujarnya.

    Fadli Zon juga menyampaikan salam dari Presiden Prabowo Subianto yang berhalangan hadir karena sedang dalam kunjungan kerja luar negeri. “Insyaallah, tahun depan beliau bisa hadir langsung di pembukaan PKB ke-48,” katanya.

    Acara ini juga dihadiri sejumlah anggota DPR dan DPD RI, Wakapolda Bali Brigjen Pol I Komang Sandhi Arsana, para bupati dan wali kota se-Bali, budayawan, delegasi Inter-Island Tourism Policy Forum (ITOP Forum), serta perwakilan negara sahabat.