Tag: Waode

  • 8
                    
                        Profil Bianca Alessia Christabella, Siswi Asal Tomohon Pembawa Baki Bendera di Istana
                        Nasional

    8 Profil Bianca Alessia Christabella, Siswi Asal Tomohon Pembawa Baki Bendera di Istana Nasional

    Profil Bianca Alessia Christabella, Siswi Asal Tomohon Pembawa Baki Bendera di Istana
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 76 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) bertugas dalam Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta.
    Pada tahun ini, sosok Bianca Alessia Christabella Lantang menjadi yang ditunjuk sebagai pembawa baki bendera pusaka untuk upacara pengibaran bendera HUT ke-80 RI.
    Adapun yang bertindak sebagai Komandan Upacara HUT ke-80 RI adalah Kolonel Inf Amril Hairuman Tehupelasury yang saat ini menjabat Wakil Komandan Grup 1 Kopassus.
    Penunjukan para anggota Paskibraka ini merupakan simbol pengabdian generasi muda kepada bangsa dan negara. Mereka berasal dari 38 provinsi yang merupakan representasi keberagaman Indonesia.
    Dilansir dari TribunTomohon.com, Bianca Alessia Christabella terpilih sebagai Paskibraka untuk mewakili Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
    Bianca Alessia Christabella merupakan perempuan yang lahir di Tomohon, Sulut, pada 28 Februari 2009.
    Ia merupakan putri dari pasangan Fransiskus Ferdinand Lantang dan Fike Felda Rondonuwu, yang bersekolah di SMA Lentera Harapan Tomohon.
    Selain Bianca Alessia Christabella, berikut daftar 76 nama Paskibraka untuk HUT ke-80 RI di Istana Merdeka:
    1. Aceh

    Calon Terpilih: Muhammad Ridho & Nathania Putri Diwansyah
    2. Sumatera Utara

    Calon Terpilih: Adinata Kurniawan Harahap & Kristine Andeska Br Ginting
    3. Sumatera Barat

    Calon Terpilih: Habib Burhan & Lulu Athul Fuadah
    4. Riau

    Calon Terpilih: Rafael Varindra & Alya Zahra Khalisah
    5. Jambi

    Calon Terpilih: Frans Sokhi Lase & Nindya Eltsani Fawwaz
    6. Sumatera Selatan

    Calon Terpilih: Ahmad Noval Al Farizi & Putu Elysa Boniarta
    7. Bengkulu

    Calon Terpilih: Rizqullah Naufal Habibie BL & Khanza Nabilla Putri
    8. Lampung

    Calon Terpilih: Muhammad Ghaalib Al Ghifari & Ni Made Ira Puspa Nandini
    9. Kep. Bangka Belitung

    Calon Terpilih: Muhammad Aditya Kenzo Nugraha Alfaiz & Fitri Atiqah Mahya
    10. Kep. Riau

    Calon Terpilih: Bagas Yudha Pratama & Thifaal Maahirah Atika
    11. DKI Jakarta

    Calon Terpilih: Farrel Argantha Irawan & Sultana Najwa
    12. Jawa Barat

    Calon Terpilih: Andi Java Ibnu Hajar Sinjaya & Kyla Princessa
    13. Jawa Tengah

    Calon Terpilih: Muhammad Rasya Alfarelhudy & Anindya Putri Aprilia
    14. DIY

    Calon Terpilih: Faishal Ahmad Kurniawan & Naura Aullia Putri Darmawan
    15. Jawa Timur
    Calon Terpilih: Arka Bintang Is’adkauthar & Kayla Zahra Tastaftian Elfirin
    16. Banten

    Calon Terpilih: Affan Zahwan Ramadhan & Daniella Shia Caely
    17. Bali

    Calon Terpilih: I Kadek Mentor Sad Ananta Wicaksana & Ni Putu Anindya Permata Wardana
    18. Nusa Tenggara Barat

    Calon Terpilih: Arafat Abdullah Hanif & Mutia Yuningsih
    19. Nusa Tenggara Timur

    Calon Terpilih: Paulus Gregorius Afrizal & Merlin Anggraeni Mausali
    20. Kalimantan Barat

    Calon Terpilih: Gregorius Marhico & Chelsea Olivia
    21. Kalimantan Tengah

    Calon Terpilih: Angga Nugraha Za’ahir & May Wulandari
    22. Kalimantan Selatan

    Calon Terpilih: Dimas Budiman & Alvina Dhiya Kamila Faradisa
    23. Kalimantan Timur

    Calon Terpilih: El-Rayyi Mujahid Faqih & Putri Nur Azizah
    24. Kalimantan Utara

    Calon Terpilih: Nabil El Zahr & Tabella Ismayati Assa
    25. Sulawesi Utara

    Calon Terpilih: Firji Beeg & Bianca Alessia Christabella Lantang
    26. Sulawesi Tengah

    Calon Terpilih: Riswan Komian & Anggita Damayant
    27. Sulawesi Selatan

    Calon Terpilih: Nadhif Infanteri Ibha & Aliah Sakira
    28. Sulawesi Tenggara

    Calon Terpilih: Muhammad Faiq Alimuddin & Waode Alika Zea Chanidya
    29. Gorontalo

    Calon Terpilih: Rahmat Hidayat & Armelya Indira Zahra Habibie
    30. Sulawesi Barat

    Calon Terpilih: Hilton Pratama Mantong & Zalfa Naqiyya
    31. Maluku

    Calon Terpilih: Samuel Frangki Balsala & Inggrid Christiani Nahak
    32. Maluku Utara

    Calon Terpilih: M. Aqsyahiful Ikram & Beatrix Missy
    33. Papua

    Calon Terpilih: Theodorus Alfredo Wanma & Friyella Msiren
    34. Papua Barat

    Calon Terpilih: Hayavi Arsenal Lemauk & Rhita Lovely Chantika Febiolla Ayomi
    35. Papua Barat Daya

    Calon Terpilih: Frans Jemput & Esterline Putri Wulandari Warmasen
    36. Papua Pegunungan

    Calon Terpilih: Fransiscus Xaverius Pahabol Hisage & Kenny Maria Eluya
    37. Papua Tengah

    Calon Terpilih: Matthew Farel Jun Abetyo Sawo & Stince Clara Muyapa
    38. Papua Selatan

    Calon Terpilih: Abraham Sarau & Tersisia Devota Wanggimop
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Daftar Nama 76 Anggota Paskribaka 2025 dan Daerah Asalnya
                        Nasional

    3 Daftar Nama 76 Anggota Paskribaka 2025 dan Daerah Asalnya Nasional

    Daftar Nama 76 Anggota Paskribaka 2025 dan Daerah Asalnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 76 Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bakal bertugas pada Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI dikukuhkan di Istana Negara, pada Sabtu (16/8/2025).
    Mereka yang dikukuhkan ini akan bertugas pada upacara peringatan kemerdekaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada 17 Agustus 2025.
    Upacara pengukuhan dilakukan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi selaku Pembina Upacara.
    “Dengan memohon rida Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan ini saya kukuhkan pasukan pengibar bendera pusaka tingkat pusat tahun 2025, yang akan bertugas di Istana Merdeka pada tanggal 17 Agustus 2025. Semoga Tuhan Yang Mahakuasa memberikan rahmat dan kemudahan menjalankan tugas negara,” kata Prasetyo, di Istana Negara, pada Sabtu.
    Usai pengukuhan, Prasetyo menyematkan lencana kepada pemimpin upacara, yakni Ritha Lovely, perwakilan daerah Papua Barat, sebagai tanda pengukuhan.
    Sebelum dikukuhkan oleh Prasetyo, para anggota Paskibraka juga mengucapkan ikrar Putra Indonesia.
    Pembacaan ikrar ini dipimpin oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi.
     
    Dalam pengukuhan ini juga dihadiri Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri.
    Berikut nama-nama Paskibraka Tahun 2025:
    1. Aceh
    Muhammad Ridho
    Nathania Putri Diwansyah
    2. Sumatera Utara
    Adinata Kurniawan Harahap
    Kristine Andeska Br Ginting
    3. Sumatera Barat
    Habib Burhan
    Lulu Athul Fuadah
    4. Riau
    Rafael Varindra
    Alya Zahra Khalisah
    5. Jambi
    Frans Sokhi Lase
    Nindya Eltsani Fawwaz
    6. Sumatera Selatan
    Ahmad Noval Al Farizi
    Putu Elysa Boniarta
    7. Bengkulu
    Rizqullah Naufal Habibie Bl
    Khanza Nabilla Putri
    8. Lampung
    Muhammad Ghaalib Al Ghifari
    Ni Made Ira Puspa Nandini
    9. Kepulauan Bangka Belitung
    Muhammad Aditya Kenzo Nugraha Alfaiz
    Fitri Atiqah Mahya
    10. Kepulauan Riau
    Bagas Yudha Pratama
    Thifaal Maahirah Atika
    11. DKI Jakarta
    Farrel Argantha Irawan
    Sultana Najwa
    12. Jawa Barat
    Andi Java Ibnu Hajar Sinjaya
    Kyla Princessa
    13. Jawa Tengah
    Muhammad Rasya Alfarelhudy
    Anindya Putri Aprilia
    14. Daerah Istimewa Yogyakarta
    Faishal Ahmad Kurniawan
    Naura Aullia Putri Darmawan
    15. Jawa Timur
    Arka Bintang Is’adkauthar
    Kayla Zahra Tastaftian Elfirin
    16. Banten
    Affan Zahwan Ramadhan
    Daniella Shia Caely
    17. Bali
    I Kadek Mentor Sad Ananta Wicaksana
    Ni Putu Anindya Permata Wardana
    18. Nusa Tenggara Barat
    Arafat Abdullah Hanif
    Mutia Yuningsih
    19. Nusa Tenggara Timur
    Paulus Gregorius Afrizal
    Merlin Anggraeni Mausali
    20. Kalimantan Barat
    Gregorius Marhico
    Chelsea Olivia
    21. Kalimantan Tengah
    Angga Nugraha Za’ahir
    May Wulandari
    22. Kalimantan Selatan
    Dimas Budiman
    Alvina Dhiya Kamila Faradisa
    23. Kalimantan Timur
    El-Rayyi Mujahid Faqih
    Putri Nur Azizah
    24. Kalimantan Utara
    Nabil El Zahr
    Tabella Ismayati Assa
    25. Sulawesi Utara
    Firji Beeg
    Bianca Alessia Christabella Lantang
    26. Sulawesi Tengah
    Riswan Komian
    Anggita Damayant
    27. Sulawesi Selatan
    Nadhif Infanteri Ibha
    Aliah Sakira
    28. Sulawesi Tenggara
    Muhammad Faiq Alimuddin
    Waode Alika Zea Chanidya
    29. Gorontalo
    Rahmat Hidayat
    Armelya Indira Zahra Habibie
    30. Sulawesi Barat
    Hilton Pratama Mantong
    Zalfa Naqiyya
    31. Maluku
    Samuel Frangki Balsala
    Inggrid Christiani Nahak
    32. Maluku Utara
    M. Aqsyahiful Ikram
    Beatrix Missy
    33. Papua
    Theodorus Alfredo Wanma
    Friyella Msiren
    34. Papua Barat
    Hayavi Arsenal Lemauk
    Rhita Lovely Chantika Febiolla Ayomi
    35. Papua Pegunungan
    Fransiscus Xaverius Pahabol Hisage
    Kenny Maria Eluya
    36. Papua Tengah
    Matthew Farel Jun Abetyo Sawo
    Stince Clara Muyapa
    37. Papua Selatan
    Abraham Sarau
    Tersisia Devota Wanggimop
    38. Papua Barat Daya
    Frans Jemput
    Esterline Putri Wulandari Warmasen
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar 76 Orang Paskibraka Nasional, Lengkap dengan Profilnya

    Daftar 76 Orang Paskibraka Nasional, Lengkap dengan Profilnya

    Bisnis.com, JAKARTA — Sebanyak 76 pelajar, terdiri dari 38 pasang putra dan putri terbaik dari seluruh provinsi di Indonesia, resmi terpilih menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2025. 

    Mereka akan menjalankan tugas mengibarkan Sang Saka Merah Putih pada upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu 17 Agustus 2025.

    Masing-masing provinsi diwakili oleh sepasang pelajar yang telah melalui proses seleksi berjenjang, mulai dari tingkat daerah hingga nasional. Para anggota Paskibraka ini mewakili keberagaman nusantara, dari Aceh hingga Papua.

    Pengukuhan anggota Paskibraka Nasional 2025 dijadwalkan berlangsung pada 13 Agustus 2025 di Istana Negara. Acara tersebut akan menjadi bagian dari rangkaian agenda resmi kenegaraan, yang juga mencakup penganugerahan Tanda Kehormatan Republik Indonesia kepada individu, kelompok, atau institusi berprestasi dan berjasa bagi bangsa. 

    Daftar lengkap anggota Paskibraka Nasional 2025 telah dirilis melalui akun resmi Indonesia Baik. Nama-nama tersebut mencakup perwakilan dari setiap provinsi, seperti Muhammad Ridho dan Nathania Putri Diwansyah dari Aceh, hingga Abraham Sarau dan Tersisia Devota Wanggimop dari Papua Selatan.

    Ke-76 pelajar ini diharapkan tidak hanya sukses dalam menjalankan tugas upacara, tetapi juga menjadi teladan generasi muda dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air, disiplin, dan semangat kebangsaan.

    Berikut Daftar Nama Paskibraka Nasional 2025:

    1. Aceh

    Muhammad Ridho
    Nathania Putri Diwansyah

    2. Sumatera Utara

    Adinata Kurniawan Harahap
    Kristine Andeska Br Ginting

    3. Sumatera Barat

    Habib Burhan
    Lulu Athul Fuadah

    4. Riau

    Rafael Varindra
    Alya Zahra Khalisah

    5. Jambi

    Frans Sokhi Lase
    Nindya Eltsani Fawwaz

    6. Sumatera Selatan

    Ahmad Noval Al Farizi
    Putu Elysa Boniarta

    7. Bengkulu

    Rizqullah Naufal Habibie Bl
    Khanza Nabilla Putri

    8. Lampung

    Muhammad Ghaalib Al Ghifari
    Ni Made Ira Puspa Nandini

    9. Kepulauan Bangka Belitung

    Muhammad Aditya Kenzo Nugraha Alfaiz
    Fitri Atiqah Mahya

    10. Kepulauan Riau

    Bagas Yudha Pratama
    Thifaal Maahirah Atika

    11. DKI Jakarta

    Farrel Argantha Irawan
    Sultana Najwa

    12. Jawa Barat

    Andi Java Ibnu Hajar Sinjaya
    Kyla Princessa

    13. Jawa Tengah

    Muhammad Rasya Alfarelhudy
    Anindya Putri Aprilia

    14. Daerah Istimewa Yogyakarta

    Faishal Ahmad Kurniawan
    Naura Aullia Putri Darmawan

    15. Jawa Timur

    Arka Bintang Is’adkauthar
    Kayla Zahra Tastaftian Elfirin

    16. Banten

    Affan Zahwan Ramadhan
    Daniella Shia Caely

    17. Bali

    I Kadek Mentor Sad Ananta Wicaksana
    Ni Putu Anindya Permata Wardana

    18. Nusa Tenggara Barat

    Arafat Abdullah Hanif
    Mutia Yuningsih

    19. Nusa Tenggara Timur

    Paulus Gregorius Afrizal
    Merlin Anggraeni Mausali

    20. Kalimantan Barat

    Gregorius Marhico
    Chelsea Olivia

    21. Kalimantan Tengah

    Angga Nugraha Za’ahir
    May Wulandari

    22. Kalimantan Selatan

    Dimas Budiman
    Alvina Dhiya Kamila Faradisa

    23. Kalimantan Timur

    El-Rayyi Mujahid Faqih
    Putri Nur Azizah

    24. Kalimantan Utara

    Nabil El Zahr
    Tabella Ismayati Assa

    25. Sulawesi Utara

    Firji Beeg
    Bianca Alessia Christabella Lantang

    26. Sulawesi Tengah

    Riswan Komian
    Anggita Damayant

    27. Sulawesi Selatan

    Nadhif Infanteri Ibha
    Aliah Sakira

    28. Sulawesi Tenggara

    Muhammad Faiq Alimuddin
    Waode Alika Zea Chanidya

    29. Gorontalo

    Rahmat Hidayat
    Armelya Indira Zahra Habibie

    30. Sulawesi Barat

    Hilton Pratama Mantong
    Zalfa Naqiyya

    31. Maluku

    Samuel Frangki Balsala
    Inggrid Christiani Nahak

    32. Maluku Utara

    M. Aqsyahiful Ikram
    Beatrix Missy

    33. Papua

    Theodorus Alfredo Wanma
    Friyella Msiren

    34. Papua Barat

    Hayavi Arsenal Lemauk
    Rhita Lovely Chantika Febiolla Ayomi

    35. Papua Barat Daya

    Frans Jemput
    Esterline Putri Wulandari Warmasen

    36. Papua Pegunungan

    Fransiscus Xaverius Pahabol Hisage
    Kenny Maria Eluya

    37. Papua Tengah

    Matthew Farel Jun Abetyo Sawo
    Stince Clara Muyapa

    38. Papua Selatan

    Abraham Sarau
    Tersisia Devota Wanggimop

  • Kabur, Bercanda, dan Kelelahan Mental

    Kabur, Bercanda, dan Kelelahan Mental

    Jakarta

    Pada suatu masa, manusia berburu dan meramu. Jika ada bahaya, mereka kabur. Refleks itu tertanam dalam sistem saraf kita. Namun, kini manusia modern menghadapi bahaya yang lebih abstrak: tagihan bulanan, tekanan kerja, target hidup yang tak kunjung tercapai. Dalam lanskap digital, muncul mekanisme bertahan yang lebih subtil—meme, ironi, dan, tagar viral, seperti #KaburSajaDulu.

    Tagar ini mendadak menjadi mantra kolektif di platform X Indonesia hari-hari ini. Dari mahasiswa yang dihantam skripsi hingga pekerja kantoran yang lelah menghadapi meeting berantai, semua menemukan kesamaan dalam satu aspirasi: kabur. Namun, konteks utama dari tagar ini bukan hanya sekadar ingin melarikan diri dari rutinitas, melainkan keinginan mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri.

    Banyak pengguna media sosial menyuarakan frustrasi terhadap kondisi dalam negeri yang dianggap carut marut—ekonomi yang sulit, ketidakpastian politik, serta tekanan sosial yang semakin tinggi. ‘Kabur Saja Dulu’ menjadi refleksi dari ketidakpuasan terhadap sistem yang ada dan harapan akan kehidupan yang lebih stabil di tempat lain.

    Ketika Humor Menjadi Bentuk Perlawanan

    Jika ditelaah dengan kaca mata sejarah, manusia selalu menemukan humor dalam tragedi. Ketika hidup tak tertahankan, mereka bercanda. Para filsuf Yunani mengolok-olok kebijakan politik. Para pelaut abad pertengahan menertawakan badai sebelum kapal mereka karam. Kini, generasi digital menciptakan humor sebagai pelampiasan dari absurditas hidup modern.

    #KaburSajaDulu bukan sekadar lelucon; ia adalah refleksi dari kelelahan mental kolektif yang sering kali terabaikan. Namun, ada yang menarik. Alih-alih benar-benar kabur, mayoritas pengguna hanya bercanda tentang keinginan untuk lari. Ini adalah bentuk terapi kolektif. Setiap unggahan tentang ingin menghilang ke negara maju atau menjadi pekerja di tempat yang lebih menjanjikan adalah cara mengingatkan diri sendiri bahwa, ya, kita sedang lelah, tapi kita masih punya energi untuk menertawakannya. Tagar ini adalah bentuk ironi terhadap realitas yang terasa semakin menekan.

    Dari Humor ke Kesadaran

    Namun, jika sebuah tagar menjadi begitu populer, itu menandakan ada masalah yang lebih dalam. #KaburSajaDulu mungkin bermula sebagai guyonan, tapi di baliknya ada gambaran tentang tekanan mental dan sosial yang semakin tinggi. Dunia kerja yang menuntut produktivitas tanpa henti, sistem pendidikan yang semakin kompetitif, serta ekspektasi sosial yang semakin sulit dicapai.

    Lebih jauh lagi, banyak yang melihat ketidakstabilan dalam negeri sebagai pemicu utama keinginan untuk pergi—mulai dari sulitnya mendapatkan pekerjaan layak hingga ketidakpastian politik yang membuat masa depan terasa suram.

    Data menunjukkan bahwa jumlah pekerja migran asal Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Banyak yang memilih negara-negara seperti Jepang, Australia, dan Jerman sebagai tujuan utama karena menawarkan kesempatan kerja yang lebih baik dan sistem sosial yang lebih stabil. Ini bukan lagi sekadar tren media sosial, tetapi gejala nyata dari brain drain, di mana individu-individu berkualitas lebih memilih hengkang ke negara lain daripada berjuang di tanah kelahiran mereka sendiri.

    Lalu, apa yang bisa kita lakukan? Kita bisa melihat ini sebagai tantangan evolusioner. Otak kita belum sepenuhnya beradaptasi dengan realitas modern, sehingga mekanisme bertahan kita cenderung primal: fight, flight, atau…bikin meme. Namun, ada satu hal yang bisa kita pelajari dari tagar ini: kesadaran bahwa kita tidak sendiri. Jika sekian juta orang merasa ingin kabur, mungkin sudah saatnya kita mendiskusikan cara memperbaiki sistem, bukan hanya bercanda tentang melarikan diri darinya.

    Bagi mereka yang benar-benar ingin pergi, tantangan berikutnya adalah kesiapan. Apakah kabur benar-benar solusi, atau hanya ilusi? Beradaptasi di negeri orang bukan perkara mudah. Banyak yang mendapati bahwa sistem kerja di luar negeri jauh lebih keras daripada ekspektasi mereka. Tapi bagi sebagian lain, kabur adalah tiket menuju kehidupan yang lebih baik, sesuatu yang tidak bisa mereka dapatkan di tanah air.

    Jadi, #KaburSajaDulu mungkin sekadar lelucon di permukaan. Tapi jika Anda sering merasa ingin meninggalkan negara ini tanpa tahu ke mana harus pergi, mungkin ini saatnya bertanya: sebenarnya apa yang sedang kita kaburkan? Dan, yang lebih penting, apakah kita benar-benar ingin pergi, atau kita hanya ingin sebuah alasan untuk berharap?

    Dr. Waode Nurmuhaemin, M.Ed peneliti, doktor manajemen pendidikan

    (mmu/mmu)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Fakta Menarik Film Modal Nekat karya Imam Darto, Rilis 19 Desember 2024

    Fakta Menarik Film Modal Nekat karya Imam Darto, Rilis 19 Desember 2024

    4. Jadi debut film Stevie Item

    Film Modal Nekad sekaligus menjadi debut film bagi Stevie Item. Selama ini, ia dikenal sebagai musisi.

    Sebelumnya, Stevie pernah menjadi cameo di dua judul film. Ia tampil sekilas dalam film The Wedding and Bebek Betutu (2015) dan Reuni Z (2018).

    Stevie Morley Item adalah personel grup band Deadsquad dan Andra and the Backbone. Ia juga merupakan anggota genk motor The Prediksi yang diketuai oleh Andre Taulany.

    5. The Prediksi diprediksi bakal ramaikan film Modal Nekad

    Klub motor The Prediksi beranggotakan 13 orang, yakni Deddy Mahendra Desta, Vincent Rompies, Gading Marten, Ananda Omesh, Ronal Surapradja, Ferry Maryadi, Soleh Solihun, Surya Insomnia, Stevie Item, Tora Sudiro, Wendi Cagur, Andre Taulany, dan Imam Darto. Klub motor ini diprediksi bakal ikut meramaikan film Modal Nekad.

    Namun, belum diketahui pasti anggota The Prediksi yang akan muncul. Sejauh ini, anggota yang sudah dipastikan bermain di film ini adalah Tora Sudiro, Stevie Item, Ananda Omesh, dan Gading Marten.

    6. Sinopsis film Modal Nekad

    Kisah film Modal Nekad berpusat pada tiga bersaudara, Saipul, Jamal, dan Marwan. Mereka terpaksa akur kembali demi melunasi utang tagihan rumah sakit ayahnya.

    Sesuai judulnya, ketiganya memutuskan untuk mencuri TV di sebuah rumah kosong hanya dengan bermodalkan nekat saja. Ternyata, pemilik rumah tersebut adalah seorang gembong mafia.

    Saipul, Jamal, dan Marwan pun panik. Mereka tak hanya menjadi pelaku pencurian, tetapi juga menjadi saksi peristiwa mencengangkan.

    7. Daftar pemain dan jadwal tayang film Modal Nekad

    Karakter Saipul diperankan oleh Gading Marten. Sementara itu, karakter Jamal diperankan oleh Tarra Budiman dan sosok Marwan diperankan oleh Fatih Unru.

    Selain tiga nama tersebut, ada juga Bucek, Sahila Hisyam, Gisella Anastasia, Gempita Nora Marten, Mike Lucock, Prisia Nasution, Sadana Agung, Coki Anwar, Fajar Nugra, Tanta Ginting, Reza Hilman, Budi Ros, Astri Nurdin, Joe P Project, Tora Sudiro, Ananda Omesh, dan Stevie Morley Item.

    Selanjutnya ada Angga Nggok, Augie Fantinus, Inyonk, Sinyorita Esperanza, Sarah Tumiwa, Chika Waode, Farhan Frisia, Fabio Rayzhan, Jehezkiel Leon, Arsenio Rafisqy, Freya Mikhayla, Dwi Sasono, Mastur, Imam Darto, Ebel Cobra, Andi Sujono, Sherly Dwi Fitri, serta penampilan khusus dari Floki and The Clan dan Iqbaal Ramadhan.

    Film Modal Nekad baru saja merilis poster resminya. Film Modal Nekad dijadwalkan tayang di bioskop pada 19 Desember 2024.

     

    Penulis: Resla

  • Film Amin Tanpa Iman Libatkan Rumah Produksi Milik Rizky Billar dan Lesti Kejora

    Film Amin Tanpa Iman Libatkan Rumah Produksi Milik Rizky Billar dan Lesti Kejora

    Jakarta, Beritasatu.com – Rumah produksi Tobali Film resmi mengumumkan produksi film berjudul Amin Tanpa Iman (ATI) yang akan menggandeng rumah produksi Leslar Pictures yang dimiliki pasangan Rizky Billar dan Lesti Kejora.

    Hal itu diungkapkan produser film Amin Tanpa Iman, Sahli Himawan saat menggelar jumpa pers di Kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (8/12/2024).

    “Kami senang bisa berkolaborasi dengan Leslar Pictures dalam proses produksi film Amin Tanpa Iman karena mereka punya visi dan misi yang sama, yakni ingin menyampaikan nilai-nilai kehidupan lewat film. Lewat film ini kita ingin menunjukkan perjuangan seseorang untuk menggapai mimpinya tidak bisa dipatahkan oleh status sosial dan keterbatasan fisik semata,” ungkap Sahli.

    Rizky Billar, yang menjadi produser sekaligus pemain dalam film Amin Tanpa Iman merasa bangga bisa berkolaborasi dengan rumah produksi besar dan punya pengalaman dalam memproduksi film. Terlebih sebagai rumah produksi baru, film ini merupakan film perdana yang mereka produksi.

    “Kami bangga bekerja sama dengan Tobali Film karena kami jadi belajar bagaimana memproduksi film. Karena memang film ini akan jadi project pertama Leslar Pictures. Sehingga kami semangat untuk bekerja sama bareng dalam memproduksi film ini. Harapannya sendiri film ini tidak hanya akan jadi tontonan tetapi juga jadi tuntunan bagi penontonnya,” tutur Rizky Billar.

    Film Amin Tanpa Iman ini akan mengambil genre drama komedi dengan latar belakang tentang keluarga yang dikemas dengan gaya komedi yang kekinian.

    Disutradarai oleh Ismail Basbeth, film ini akan dibintangi oleh beberapa aktor dan aktris terkenal macam Adul Gumilang, Susan Sameh, Marthino Lio, Dewi Irawan, Roy Marten, Lolox, Chika Waode, Roweina Umboh, Gilbert Pattiruhu hingga artis lainnya.

    Proses syuting Amin Tanpa Iman akan mulai dilaksanakan Senin (9/12/2024) dengan mengambil lokasi syuting di kawasan Jabodetabek.