Tag: Volodymyr Zelensky

  • Dihantam Drone Ukraina, Depot Minyak Rusia Terbakar

    Dihantam Drone Ukraina, Depot Minyak Rusia Terbakar

    Jakarta

    Sebuah depot minyak terbakar di wilayah Rostov, Rusia barat daya setelah serangan drone Ukraina.

    Gubernur Rostov, Vasily Golubev menuliskan di Telegram, para petugas pemadam kebakaran masih berjuang memadamkan kobaran api. Dia mengatakan tidak ada rumah tinggal yang terancam oleh kebakaran tersebut.

    Serangan tersebut menyebabkan “kebakaran di depot minyak”, dan tidak ada yang terluka, tulis Golubev, dilansir kantor berita AFP, Rabu (28/8/2024).

    Dilansir Reuters, saluran Telegram Baza, yang dekat dengan dinas keamanan Rusia, mengatakan bahwa tiga tangki minyak terbakar di sebuah depot minyak di distrik Kamensky di wilayah Rostov setelah dua drone jatuh di daerah tersebut.

    Video yang diunggah di media sosial Rusia menunjukkan apa yang tampak seperti tangki-tangki besar terbakar di malam hari. Reuters dapat mengidentifikasi lokasi salah satu video tersebut adalah di distrik Kamensky, Rostov.

    Tidak ada komentar langsung dari Ukraina.

    Sebelumnya, sebuah depot penyimpanan bahan bakar di distrik Kamensky juga diserang pada awal Agustus lalu.

    Sejak konflik dimulai pada tahun 2022, militer Ukraina telah berulang kali menargetkan fasilitas minyak dan gas Rusia, dalam apa yang disebutnya sebagai pembalasan yang adil atas serangan terhadap infrastruktur energinya.

    Awal bulan ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji pasukannya karena menyerang fasilitas-fasilitas minyak di Rusia. Dia mengatakan serangan-serangan itu akan membantu mengakhiri konflik dengan “adil”.

    (ita/ita)

  • 41 Orang Luka Akibat Kebakaran Fasilitas Minyak Rusia Dihantam Drone Ukraina

    41 Orang Luka Akibat Kebakaran Fasilitas Minyak Rusia Dihantam Drone Ukraina

    Moscow

    Rusia menyebut 41 petugas pemadam kebakaran terluka saat memadamkan kebakaran fasilitas penyimpanan minyak yang dihantam pesawat tak berawak atau drone milik Ukraina. Petugas medis dikerahkan untuk merawat korban yang terluka.

    “Saat ini, 41 petugas pemadam kebakaran telah dirawat di rumah sakit distrik pusat,” kata Gubernur Rostov Vasily Golubev dalam sebuah postingan di Telegram, dilansir AFP, Selasa (19/8/2024).

    “18 dari mereka harus dirawat di rumah sakit, termasuk lima orang yang kini berada dalam perawatan intensif,” tambahnya.

    Rusia mengatakan Kyiv menyerang gudang penyimpanan bahan bakar di kota Proletarsk yang berpenduduk 20.000 orang pada Minggu pagi.

    “Unit pemadam kebakaran terus memadamkan api,” kata Golubev pada Senin sore waktu setempat, hampir 36 jam setelah serangan tersebut.

    “Mengingat sulitnya kebakaran di distrik Proletarsk, status siaga tinggi telah diubah menjadi keadaan darurat,” sambungnya, seraya menambahkan bahwa ‘kekuatan dan sarana’ untuk memadamkan api telah ditingkatkan.

    Media pemerintah Rusia mengutip pernyataan pemerintah kota setempat yang mengatakan tidak ada ancaman api akan menyebar ke daerah pemukiman dan meminta masyarakat untuk tidak panik.

    Proletarsk terletak sekitar 200 kilometer (120 mil) dari perbatasan Ukraina.

    Kyiv, yang pada tanggal 6 Agustus melancarkan serangan mendadak ke wilayah Kursk Rusia, telah memberikan dampak buruk terhadap infrastruktur minyak Rusia selama lebih dari setahun.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut serangan itu sebagai pembalasan yang “adil” atas serangan Moskow terhadap negaranya.

    (fas/fas)

  • Biden soal Penyerbuan Ukraina ke Rusia: Dilema untuk Putin

    Biden soal Penyerbuan Ukraina ke Rusia: Dilema untuk Putin

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengomentari penyerbuan pasukan Ukraina terhadap wilayah Rusia, yang memicu pertempuran sepekan terakhir. Biden menyebut penyerbuan Kyiv itu telah “menciptakan dilema nyata” bagi Presiden Vladimir Putin.

    AS telah menegaskan pihaknya tidak mengetahui dan tidak terlibat dalam operasi militer Ukraina, sekutunya, di dalam wilayah Rusia tersebut. Namun para pejabat Washington, seperti dilansir Reuters, Rabu (14/8/2024), terus berhubungan dengan otoritas Kyiv mengenai langkah militer tersebut.

    Sepekan setelah sekitar 1.000 tentara Ukraina menyerbu perbatasan Rusia pada dini hari tanggal 6 Agustus lalu, dengan melibatkan tank-tank dan kendaraan lapis baja, para pejabat AS mengatakan pihaknya masih berusaha mempelajari apa yang ingin dicapai Ukraina dengan serangannya tersebut.

    Saat menjawab pertanyaan wartawan soal penyerbuan Ukraina dalam kunjungannya di New Orleans, Biden mengatakan dirinya mendapatkan pengarahan setiap 4-5 jam selama 6 hari hingga 8 hari terakhir soal operasi militer sekutu AS tersebut.

    “Ini menciptakan dilema nyata bagi Putin,”sebut Biden dalam komentar substantif pertamanya soal operasi militer Ukraina terhadap wilayah Rusia tersebut.

    AS telah memasok persenjataan senilai miliaran dolar Amerika terhadap Ukraina, yang sebagian besar dimaksudkan untuk tujuan pertahanan, ketika Kyiv berupaya mengusir invasi Rusia sejak Februari 2022 lalu.

    Biden, pada Mei lalu, memberikan wewenang kepada Ukraina untuk meluncurkan senjata yang dipasok AS ke target-target militer di dalam wilayah Rusia.

    Dalam pernyataan terbaru, Gedung Putih mengatakan Kyiv tidak menyampaikan pemberitahuan sebelumnya soal penyerbuan terhadap wilayah Kursk di Rusia, yang berlangsung sejak Selasa (6/8) dini hari.

    Militer Rusia mengatakan pada Selasa (13/8) kemarin bahwa pasukannya menyerang balik pasukan Ukraina dengan rudal, drone dan serangan udara.

    Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, saat berbicara kepada wartawan di dalam pesawat kepresidenan AS, Air Force One, menegaskan Washington tidak terlibat dalam operasi militer Ukraina tersebut.

    “Kami tidak ada hubungannya dengan ini,” ucapnya.

    “Kami tidak terlibat. Kami akan terus melakukan pembicaraan dengan pihak Ukraina mengenai pendekatan mereka, namun merekalah yang berhak untuk berbicara,” imbuh Jean-Pierre.

    Putin mengatakan dirinya meyakini penyerbuan Ukraina itu bertujuan untuk meningkatkan posisi negosiasi Kyiv menjelang kemungkinan perundingan dan memperlambat kemajuan pasukan Rusia di garis depan pertempuran.

    Namun para pejabat AS, yang enggan disebut namanya, menyebut tujuan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan penyerbuan itu masih belum diketahui.

    “Kami berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya mereka lakukan dan tujuannya di sini, dan itu masih belum 100 persen jelas,” sebut salah satu pejabat AS itu.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Ukraina Minta Meksiko Tangkap Putin Jika Hadiri Pelantikan Presiden Baru

    Ukraina Minta Meksiko Tangkap Putin Jika Hadiri Pelantikan Presiden Baru

    Mexico City

    Ukraina meminta otoritas Meksiko untuk menangkap Presiden Rusia Vladimir Putin jika dia menghadiri pelantikan presiden terpilih Claudia Sheinbaum. Putin mendapat undangan untuk menghadiri pelantikan Sheinbaum di ibu kota Meksiko pada Oktober mendatang.

    Seperti dilansir AFP, Kamis (8/8/2024), permintaan itu disampaikan oleh pihak Kedutaan Besar Ukraina di Mexico City kepada otoritas Meksiko pada Rabu (7/8) waktu setempat. Kedutaan Besar Ukraina menyebut Putin sebagai “penjahat perang”.

    Misi diplomatik Kyiv, dalam pernyataannya, juga berterima kasih kepada pemerintah Meksiko karena mengundang Presiden Volodymyr Zelensky untuk menghadiri seremoni pelantikan Sheinbaum pada 1 Oktober mendatang.

    “Kami meyakini pemerintah Meksiko akan mematuhi surat perintah penangkapan internasional dengan menyerahkan yang bersangkutan (Putin-red) kepada badan peradilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Den Haag,” demikian pernyataan Kedutaan Besar Ukraina di Meksiko.

    Pada Maret 2023 lalu, Mahkamah Pidana Internasional atau ICC merilis surat perintah penangkapan untuk Putin atas tuduhan kejahatan perang atas deportasi paksa anak-anak UKraina ke wilayah Rusia setelah invasi Moskow pada awal tahun 2022.

    Ukraina menyampaikan permintaan itu mengingat Meksiko merupakan salah satu negara anggota ICC.

    Juan Ramon de la Fuente, yang ditunjuk menjabat Menteri Luar Negeri (Menlu) Meksiko oleh Sheinbaum, menyebut sudah menjadi “protokol standar” untuk mengundang pemimpin setiap negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Meksiko untuk menghadiri pelantikan presiden, termasuk Rusia dan Ukraina.

    Lihat juga Video ‘Ukraina Klaim Tenggelamkan Kapal Selam Rusia di Sevastopol’:

    Sheinbaum yang akan menjadi Presiden perempuan pertama Meksiko, meraih kemenangan bersejarah dalam pemilu 2 Juni lalu. Dia akan memulai masa jabatannya selama enam tahun pada Oktober mendatang.

    Putin dan Zelensky termasuk di antara pemimpin dunia yang memberikan ucapan selamat kepada Sheinbaum.

    Belum ada tanggapan Moskow atas seruan Kyiv agar Meksiko menangkap Putin jika dia berkunjung ke negara tersebut.

    Lihat juga Video ‘Ukraina Klaim Tenggelamkan Kapal Selam Rusia di Sevastopol’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Memanas! Serangan Ukraina Tewaskan 4 Orang di Perbatasan Rusia

    Memanas! Serangan Ukraina Tewaskan 4 Orang di Perbatasan Rusia

    Jakarta

    Perang Rusia dan Ukraina terus berlanjut. Serangan Ukraina di wilayah perbatasan Rusia, Belgorod menewaskan sedikitnya empat orang selama 24 jam terakhir.

    “Ini adalah 24 jam yang sangat tidak nyaman dan sulit bagi wilayah Belgorod. Empat orang meninggal, 20 orang terluka, 17 orang masih berada di fasilitas medis, dua di antaranya dalam kondisi serius,” kata Gubernur wilayah Belgorod, Vyacheslav Gladkov dalam sebuah unggahan di Telegram, dilansir kantor berita AFP, Selasa (9/7/2024).

    Walikota Belgorod, ibu kota administratif wilayah tersebut, sebelumnya mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah melancarkan serangan semalaman di seluruh wilayah tersebut.

    “Angkatan Bersenjata Ukraina terus menyerang permukiman di wilayah Belgorod,” tulis Valentin Demidov di Telegram.

    Para pejabat Rusia lainnya melaporkan serangan di wilayah Rusia barat lainnya, termasuk Kursk, Voronezh, Volgograd, Rostov dan Astrakhan.

    Serangan Ukraina itu terjadi setelah Rusia melancarkan rentetan serangan rudal ke Ukraina pada hari Senin (8/7). Serangan tersebut menewaskan lebih dari tiga lusin orang dan menghancurkan sebuah rumah sakit anak-anak di Kyiv, ibu kota Ukraina.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa setidaknya 37 orang tewas, termasuk tiga anak-anak, dan lebih dari 170 orang terluka akibat serangan tersebut.

    Serangan tersebut merusak hampir 100 bangunan, termasuk beberapa sekolah dan rumah sakit bersalin, tambahnya.

    Angkatan Udara Ukraina mengatakan sistem pertahanan udara telah menembak jatuh 30 proyektil.

    Zelensky menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB mengenai serangan tersebut dan mendesak sekutu Ukraina untuk memberikan “respon yang lebih kuat terhadap pukulan yang sekali lagi dilakukan Rusia terhadap penduduk kami, tanah kami, dan anak-anak kami.”

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Rusia Hancurkan 38 Drone Ukraina di Dekat Perbatasan

    Rusia Hancurkan 38 Drone Ukraina di Dekat Perbatasan

    Moskow

    Pasukan militer Rusia menghancurkan sedikitnya 38 drone yang diluncurkan Ukraina semalam di berbagai wilayah dekat perbatasan kedua negara. Otoritas Rusia menyebut sebagian besar serangan Kyiv itu berhasil dihalau.

    Rentetan serangan drone Ukraina menghujani Rusia setelah serangan rudal besar-besaran Moskow menewaskan sedikitnya 41 orang di beberapa kota di wilayah Ukraina pada Senin (8/7) waktu setempat. Serangan rudal Rusia itu tercatat sebagai yang paling mematikan di Ukraina dalam beberapa bulan terakhir.

    “Sistem pertahanan udara yang bertugas telah menghancurkan dan mencegat tiga UAV (drone) di wilayah Belgorod, tujuh UAV di wilayah Kursk, dua UAV di wilayah Voronezh, 21 UAV di wilayah Rostov dan lima UAV di wilayah Astrakhan,” sebut Kementerian Pertahanan Rusia seperti dilansir AFP, Selasa (9/7/2024).

    Gubernur Astrakkan, Igor Babushkin, dalam pernyataannya menyebut Ukraina telah melancarkan “upaya besar-besaran untuk menyerang target-target dengan drone” di wilayah utara negara tersebut. Dia menegaskan bahwa serangan-serangan drone itu “berhasil dihalau”.

    Baik Rusia maupun Ukraina telah menggunakan drone, termasuk pesawat yang bisa meledak sendiri dengan jangkauan ratusan kilometer, secara luas selama konflik berlangsung, yang dimulai pada Februari 2022 ketika Moskow mengirimkan pasukannya menginvasi Kyiv.

    Ukraina telah meningkatkan serangannya terhadap wilayah Rusia sepanjang tahun ini. Rentetan serangan Kyiv kebanyakan menargetkan lokasi infrastruktur energi, yang disebut sebagai penyedia bahan bakar untuk pasukan Rusia, juga menargetkan kota-kota dan desa-desa di seberang perbatasan.

    Presiden Vladimir Putin memerintahkan serangan darat terbaru secara besar-besaran di wilayah Kharkiv, Ukraina bagian timur laut, pada Mei lalu. Operasi militer itu dimaksudkan untuk menciptakan zona penyangga dan mendorong mundur pasukan Ukraina untuk melindungi wilayah perbatasan Belgorod dari gempuran.

    Rentetan serangan drone Ukraina ini terjadi sehari setelah Rusia melancarkan serangan besar-besaran terhadap beberapa kota sekaligus di wilayah Ukraina. Serangan rudal Moskow yang terjadi pada siang hari bolong itu menewaskan sedikitnya 41 orang, termasuk beberapa anak-anak.

    Gedung permukiman hingga rumah sakit anak utama di wilayah Kyiv, ibu kota Ukraina, dilaporkan mengalami kerusakan akibat serangan rudal Rusia tersebit.

    Laporan Reuters menyebut para orang tua tampak bingung dan menangis sembari menggendong bayi mereka di jalanan di luar rumah sakit yang mengalami kerusakan akibat serangan rudal. Kaca-kaca jendela pecah dan panel-panelnya terkoyak akibat serangan tersebut.

    Presiden Volodymyr Zelensky menyebut sedikitnya 37 orang, termasuk tiga anak, tewas akibat serangan Rusia itu. Lebih dari 170 orang lainnya mengalami luka-luka.

    Namun laporan korban jiwa di area-area yang dihantam serangan menyebut sedikitnya 41 orang tewas akibat rentetan gempuran rudal Moskow tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Drone Ukraina Serang Pabrik Mesiu Rusia

    Drone Ukraina Serang Pabrik Mesiu Rusia

    Kyiv

    Serangan pesawat tak berawak (drone) Ukraina menargetkan pabrik mesiu di Rusia bagian barat. Sumber keamanan Ukraina mengatakan serangan ini bertujuan untuk merusak logistik militer Rusia.

    Dilansir AFP, Jumat (5/7/2024), Kyiv telah meningkatkan serangan udara terhadap fasilitas militer dan energi di Rusia dalam beberapa bulan terakhir. Serangan ini dengan harapan melumpuhkan kemampuan Moskow untuk menyerang kota-kota Ukraina atau mendapatkan lebih banyak wilayah di kawasan industri timur.

    Sebuah sumber dari sektor pertahanan Ukraina mengatakan kepada AFP bahwa serangan itu dilakukan menggunakan drone peledak. Sumber itu mengklaim salah satunya drone berhasil menghantam fasilitas militer di kota Kotovsk di wilayah Tambov, Rusia.

    Daerah tersebut kira-kira berjarak 350 kilometer dari perbatasan Ukraina. Tingkat kerusakan dan informasi mengenai kerugian musuh masih dikaji, menurut sumber tersebut.

    Sebuah outlet media lokal Rusia menerbitkan dugaan video insiden tersebut. AFP belum dapat memastikan keaslian rekaman tersebut.

    Sebelumnya, gubernur setempat Maxim Egorov dari Tambov mengatakan melalui Telegram bahwa dua drone telah dilaporkan di wilayah tersebut dan keduanya telah ‘hancur’, tanpa menimbulkan kerusakan atau korban jiwa.

    Sumber pertahanan Ukraina mengatakan situs tersebut memproduksi amunisi dan bubuk mesiu untuk senjata ringan dan telah menjadi sasaran drone pada bulan Januari dan November.

    Serangan ini terjadi ketika Rusia meluncurkan kampanye serangan sistematis yang menargetkan infrastruktur energi Ukraina. Serangan itu menyebabkan kerusakan permanen pada fasilitas-fasilitas penting dan memicu dilakukannya pemadaman listrik terjadwal.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah meminta sekutu Kyiv untuk memasok lebih banyak sistem pertahanan udara untuk menggagalkan serangan rudal dan drone Rusia.

    Zelensky mengatakan serangan sistematis Rusia terhadap fasilitas energi telah mengurangi separuh produksi listrik Ukraina dibandingkan tahun lalu.

    (lir/lir)

  • Serangan Rusia Hantam Fasilitas Gas di Poltava Ukraina, 1 Orang Tewas

    Serangan Rusia Hantam Fasilitas Gas di Poltava Ukraina, 1 Orang Tewas

    Kyiv

    Kementerian Energi Ukraina mengatakan serangan Rusia menghantam fasilitas gas di wilayah timur Poltava. Satu orang dilaporkan tewas akibat serangan itu.

    Dilansir AFP, Kamis (4/7/2024), serangan Rusia terhadap fasilitas energi dalam beberapa bulan terakhir telah melumpuhkan produksi listrik Ukraina. Hal ini memaksa pihak berwenang mengimpor pasokan dari luar negeri dan memberlakukan pemadaman listrik.

    Kementerian Energi mengatakan serangan pada hari Rabu (3/7) menghantam fasilitas yang terkait dengan UkrGasVydobuvannya, perusahaan gas terbesar di negara yang dilanda perang tersebut.

    Kementerian Energi mengatakan akibat serangan itu, seorang tukang listrik berusia 49 tahun tewas dan tiga karyawannya terluka. Mereka kemudian segara mendapat perawatan medis.

    Kremlin menyangkal pasukannya menargetkan infrastruktur sipil. Namun Kementerian Pertahanan Rusia telah melaporkan serangan terhadap lokasi energi yang mendukung militer Ukraina.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah meminta sekutu Kyiv untuk memasok lebih banyak sistem pertahanan udara untuk menggagalkan serangan rudal dan drone Rusia.

    Zelensky mengatakan serangan sistematis Rusia terhadap fasilitas energi telah mengurangi separuh produksi listrik Ukraina dibandingkan tahun lalu.

    (lir/lir)

  • Zelensky Ungkap Presiden China Janji Tak Akan Jual Senjata ke Rusia

    Zelensky Ungkap Presiden China Janji Tak Akan Jual Senjata ke Rusia

    Roma

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan dirinya telah mendapat penegasan dari Presiden China Xi Jinping bahwa Beijing tidak akan menjual senjata ke Rusia, yang berperang dengan Kyiv selama dua tahun terakhir.

    Seperti dilansir Reuters, Jumat (14/6/2024), Zelensky menyebut penegasan itu didapatnya saat dirinya berbicara via telepon dengan Xi beberapa waktu terakhir. Dia tidak menyebut lebih lanjut soal kapan tepatnya percakapan telepon dengan Presiden China itu terjadi.

    Dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di sela-sela KTT G7 di Italia, pada Kamis (13/6) waktu setempat, Zelensky mengungkapkan penegasan yang diberikan Xi itu ke publik.

    “Saya telah melakukan percakapan tegas dengan pemimpin China. Dia mengatakan bahwa dia tidak akan menjual senjata apa pun ke Rusia,” tutur Zelensky dalam bahasa Inggris.

    “Kita lihat saja apakah dia orang terhormat atau bukan, karena dia telah memberikan janjinya kepada saya,” imbuhnya.

    Biden menimpali ketika Zelensky selesai berbicara dalam konferensi pers tersebut.

    “Omong-omong, China tidak memasok senjata, tapi (memasok) kemampuan untuk memproduksi senjata-senjata tersebut dan teknologi yang tersedia untuk melakukannya, jadi China pada faktanya membantu Rusia,” ujar Biden dalam konferensi pers yang sama.

    Zelensky kemudian mengatakan bahwa jika Kyiv dan Beijing memiliki pandangan yang sama mengenai perdamaian, maka akan ada dialog di antara keduanya, dan jika China memiliki pandangan alternatif, mereka bisa mempersiapkan “formula perdamaian” alternatif.

    Pemimpin Ukraina ini telah mempromosikan visinya untuk perdamaian di negaranya, yang disebutnya sebagai “formula perdamaian”.

    Swiss dijadwalkan menjadi tuan rumah bagi delegasi-delegasi internasional dari puluhan negara dan organisasi pada akhir pekan ini dalam pertemuan puncak yang bertujuan membawa perdamaian di Ukraina.

    Percakapan telepon antara Zelensky dan Xi yang terakhir kali diketahui publik adalah pada April 2024 lalu, dan itu menjadi satu-satunya percakapan telepon di antara kedua pemimpin sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Apa Dampak 2 Tahun Perang Ukraina terhadap Hubungan China-Rusia?

    Apa Dampak 2 Tahun Perang Ukraina terhadap Hubungan China-Rusia?

    Beijing

    Kamis (16/05) ini, Presiden Rusia, Vladimir Putin, memulai kunjungan kenegaraan selama dua hari ke Beijing guna bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping.

    Ini adalah kunjungan kedua Putin ke Tiongkok dalam tujuh bulan serta pertemuan keempat Putin-Xi sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

    Saat ini, Beijing telah menjadi mitra penting bagi Moskow.

    China menolak mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan terus melakukan perdagangan dengan Rusia yang terkena sanksi berat Amerika Serikat dan Uni Eropa.

    Akan tetapi, tampaknya Putin menginginkan lebih. Namun apakah Tiongkok bersedia menanggung akibatnya?

    Hubungan yang menguat

    Mungkin tidak mengejutkan jika Putin memilih China sebagai tujuan kunjungan luar negeri pertamanya sejak dilantik sebagai presiden untuk masa jabatan kelima, pekan lalu.

    Kunjungan kenegaraan dua hari itu terjadi ketika keeratan hubungan mereka mencapai “tingkat tertinggi yang pernah ada”, kata Putin kepada media pemerintah China.

    “Dalam menghadapi situasi internasional yang sulit, hubungan kita masih menguat,” ujarnya.

    Baca selengkapnya:

    Meski Putin membanggakan persahabatan kedua negara, Xi punya alasan untuk khawatir.

    Amerika Serikat baru saja mengumumkan serangkaian sanksi baru terhadap sejumlah bank dan perusahaan Beijing dan Hong Kong yang bekerja sama dengan Moskow, yang diduga membantu menghindari pembatasan terkait rangkaian sanksi.

    Sebab, meski China tidak menjual senjata ke Rusia, Washington dan Brussels yakin China mengekspor teknologi dan komponen penting untuk perang.

    Xi Jinping dan Vladimir Putin bertemu di Beijing (Getty Images)

    Dalam kunjungannya baru-baru ini ke Beijing, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada BBC bahwa China “membantu ancaman terbesar” keamanan Uni Eropa sejak Perang Dingin.

    Bagi mereka, ini sudah melampaui batas. Tapi China berkukuh pada pendiriannya bahwa ekspornya, yang memiliki kegunaan teknis di luar perang, tidak melanggar aturan.

    Kelompok yang skeptis terhadap China juga semakin keras, mendesak Xi untuk memberikan tekanan lebih besar pada Rusia karena Uni Eropa sendiri sedang mempertimbangkan tarif.

    Faktanya adalah perekonomian China yang lesu tidak mampu menanggung tekanan terhadap Rusia – mitra dagangnya. Permintaan di dalam negeri yang lemah berarti mereka membutuhkan pasar di luar negeri.

    Semua ini membuat Xi berada dalam situasi yang canggung.

    Menemukan batasan

    Beberapa hari sebelum Rusia menyerang Ukraina, kedua pemimpin mengumumkan kemitraan “tanpa batas” untuk meningkatkan kerja sama. Hal ini masuk akal bagi kedua negara yang sama-sama punya ideologi melawan Barat.

    Beijing masih menganggap Moskow sebagai kunci untuk mengubah tatanan dunia yang saat ini dipimpin AS. Perdagangan antara kedua negara berkembang pesat.

    Energi Rusia yang murah, termasuk pengiriman gas secara stabil melalui pipa Siberia, telah memberikan manfaat bagi China.

    Namun, seiring dengan perang yang terus berlanjut, aliansi ini tampaknya tak begitu “tak terbatas”. Analisa BBC menemukan bahwa istilah tersebut hampir hilang dari media pemerintah.

    “Meskipun Tiongkok mendukung tujuan untuk melemahkan pengaruh Barat, namun Tiongkok tidak setuju dengan beberapa taktik Rusia, termasuk ancaman penggunaan senjata nuklir,” kata Zhao Tong, peneliti senior di Carnegie Endowment.

    “China sangat sadar akan dampak reputasi yang ditimbulkan karena memberikan dukungan tanpa syarat kepada Rusia dan terus menyempurnakan upayanya untuk meningkatkan legitimasinya di panggung global.”

    Dalam kunjungannya ke Eropa baru-baru ini, Xi mengatakan negaranya “bukanlah pencipta krisis ini, bukan pihak di dalamnya, atau yang berpartisipasi”.

    Hal ini juga terus-menerus disampaikan China kepada warganya.

    ‘Rakyat Ukraina masih berdarah-darah’

    Meski China membuat klaim bahwa Beijing netral dalam perang Rusia-Ukraina, tidak berarti simpati terhadap Ukraina mudah terlihat di media China yang disensor ketat.

    Media pemerintah China masih membenarkan invasi Rusia, dan menyebutnya sebagai pembalasan cepat Moskow terhadap ekspansi NATO yang didukung AS.

    Ketika seniman Tiongkok Xu Weixin melihat ledakan dahsyat pertama yang melanda ibu kota Ukraina, Kyiv, di televisi pada tahun 2022, dia merasa terdorong untuk mendokumentasikannya.

    “Saya tidak punya senjata, tapi saya punya pena,” katanya kepada BBC dari studionya di AS.

    Gambar pertamanya, potret Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, viral di media sosial.

    “Saya melukis setiap hari sejak perang dimulai. Saya tidak berhenti bahkan satu hari pun. Ketika saya terkena Covid, ketika saya bepergian ke luar negeri, saya masih menggambar setiap hari.”

    Meskipun karya seninya belum disensor di China, reaksi yang muncul mengejutkannya.

    “Ini sangat berbeda dengan pengalaman saya sebelumnya,” katanya.

    “Saat saya melukis tentang penambang batu bara, semua komentar yang saya dapatkan positif. Bahkan lukisan revolusi kebudayaan saya mendapat pujian. Saya hampir tidak mendapat kritik.”

    Tapi kali ini, katanya, dia mendapat respons negatif. “Tidak apa-apa, saya baru saja memblokirnya,” katanya.

    “Beberapa teman saya tidak lagi berteman dengan saya karena mereka mempunyai pandangan berbeda. Tapi apa yang bisa saya lakukan? Saya yakin saya melakukan hal yang benar. Saya ingin menjadi teladan bagi putri saya.”

    Ini adalah tanda harapan bagi orang Ukraina seperti Vita Golod, yang ingin mempengaruhi opini China. Dia berada di Kyiv ketika perang pecah dan memutuskan untuk menggunakan kefasihan berbahasa Mandarinnya untuk menerjemahkan berita Ukraina ke dalam bahasa Mandarin sehingga dia dapat membagikannya di media sosial.

    “Kami ingin masyarakat mengetahui kebenaran mengenai perang ini, karena kami tahu pada saat itu tidak ada kantor media atau outlet Ukraina di Tiongkok,” katanya kepada BBC saat berkunjung ke Beijing.

    Saat ini dia menjabat sebagai ketua Asosiasi Sinolog Ukraina.

    Vita Golod ingin mempengaruhi opini di China lewat berita-berita dan kisah tentang perang di Ukrain (Joyce Liu/ BBC)

    “Sejujurnya sulit secara emosional, dan itu memakan banyak waktu,” katanya.

    Sebuah tim yang terdiri dari sekitar 100 orang menerjemahkan berita resmi, pidato Presiden Zelensky, dan kisah-kisah rakyat biasa Ukraina yang terjebak di zona perang, tambahnya.

    Dia mengatakan bahwa dia berharap dapat mengatur kunjungan para sarjana China ke Ukraina sehingga mereka dapat melihat sendiri kehancuran Ukraina dan akhirnya membantu memberikan tekanan pada Rusia.

    Dia menyadari ini adalah tujuan yang ambisius, namun ingin mencobanya. Kakak laki-lakinya berada di garis depan dan orang tuanya masih tinggal di kampung halaman dekat Bucha.

    “Warga di Ukraina masih menderita, mereka masih bersembunyi di tempat penampungan, masih mengeluarkan darah di parit. Ukraina membutuhkan sanksi terhadap Rusia, bukan kata-kata indah.”

    Sejauh ini, karyanya belum disensor, yang menunjukkan adanya toleransi dari pemerintah China.

    Xi, penjaga perdamaian

    Ada suara-suara lain yang datang dari Beijing yang menunjukkan bahwa keretakan mungkin akan muncul dalam hal sejauh mana sebagian masyarakat Tiongkok, setidaknya, siap untuk mendukung hubungan tanpa batas ini.

    Feng Yujun, direktur Pusat Studi Rusia dan Asia Tengah di Universitas Fudan, baru-baru ini menulis di The Economist bahwa Rusia pasti akan kalah di Ukraina.

    Ini adalah opini yang berani di China.

    Namun kemudian, Xi menyarankan agar dia bisa menjadi penjaga perdamaian.

    Maret silam, hanya beberapa hari setelah kunjungan kenegaraannya ke Moskow, ia menelepon Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan menekankan bahwa China “selalu berpihak pada perdamaian”.

    China juga menerbitkan 12 poin rencana perdamaian yang menentang penggunaan senjata nuklir.

    Namun ketika Putin dan Xi bertemu pekan ini, kemungkinan besar keduanya tak akan memberikan sinyal perubahan kebijakan yang signifikan.

    Seiring dengan semakin tidak sabarnya negara-negara Barat terhadap aliansi mereka dan harapan Xi untuk berperan sebagai penjaga perdamaian sejauh ini tidak berhasil, dia akan memperhitungkan risiko untuk terus berdiri “bahu-membahu” dengan negara-negara paria yang pernah dia sebut sebagai kamerad dan “sahabat”.

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini