Tag: Volodymyr Zelensky

  • Pasukan Kiev Tercerai Berai di Pokrovsk, Rusia Kepung Desa Pusat Logistik Donetsk  – Halaman all

    Pasukan Kiev Tercerai Berai di Pokrovsk, Rusia Kepung Desa Pusat Logistik Donetsk  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM — Perlahan-lahan pasukan Ukraina memasuki kota gudang logistik militer Donetsk, Pokrovsk.

    Sasaran terakhirnya adalah menyerang gudang logistik yang terpusat di Desa Yasenevo yang masih dipertahankan pasukan Ukraina. Namun diperkirakan, tak lama lagi desa tersebut akan lepas juga.

    Prajurit Ukraina tercerai berai di Pokrovsk, yang di sebelah barat mundur ke wilayah oblast (daerah setingkat provinsi) Dnipropetrovsk di bagian tengah Ukraina.

    Para pejuang Kiev terpaksa mundur ke wilayah garis pertahanan terakhir yang melindungi Dnipropetrovsk karena terus terdesak dengan serangan Rusia yang unggul jumlah dan senjata.

    Informasi publik Ukraina, Deep State seperti dikutip dari Strana mengungkapkan hal itu, pada Jumat (17/12/2024). Hal itu dikuatkan dengan informasi Rusia.

    “Kami sekarang mulai mundur secara bertahap ke garis pertahanan utama di depan perbatasan wilayah Dnepropetrovsk. Pasukan Cossack kami terpaksa mundur ke barat ke wilayah Novooleksandrivka-Nadezhdinka. Selain itu, kami harus mundur dari Novovasilyevka, dan segera dari Uspenovka,” kata prajurit Ukraina dengan panggilan Muchnoy.

    Dalam unggahannya di media sosial, ia mengatakan, pejuang Ukraina tak mungkin mempertahankan benteng terakhir mereka di permukiman Novovasilevka, karena telah terkepung oleh pasukan Vladimir Putin.

    “Musuh (Rusia) yakin bahwa Novovasilevka tidak akan bertahan lama, karena sudah dikepung dari kedua sisi. Jika mereka menguasainya, itu akan menyederhanakan operasi mereka di utara, ke arah Udachny dan Kotlino,” tulisnya.

    Sementara di selatan kota, menurut Mukhnoy, pasukan Rusia memulai serangan ke arah Yasenevo dan mendekatinya dari kedua sisi.

    Yasenevo merupakan sasaran utama Rusia karena merupakan gudang logistik untuk wilayah Donetsk.

    Pasukan Rusia memulai serangan dengan menyerbu wilayah Slavyanka dan Petrovpavlovka di selatan Pokrovsk.

    Yasenevo menjadi penting karena merupakan perlintasan jalan raya dan rel kereta yang biasa digunakan untuk mendistribusikan kebutuhan militer dan rotasi pasukan ke semua wilayah di Donetsk, di Ukraina timur.

    Jika tempat itu lepas, maka perjuangan Ukraina mempertahankan Donetsk yang telah diklaim oleh Rusia bakalan semakin sulit.

    “Desa ini adalah pusat logistik, yang kehilangannya akan memperburuk komunikasi antara unit kami, dan juga menciptakan ancaman di selatan. Kami berhasil mempertahankan kedua permukiman (Slavyanka dan Petrovpavlovka) untuk saat ini dan tidak membiarkan musuh mendekat. Namun, hilangnya desa-desa ini, pada gilirannya, akan menyebabkan musuh semakin maju ke Andreyevka,” lapornya.

    Jatuhnya Andreyevka akan berarti munculnya kemungkinan “kuali”, karena akan memblokir jalur komunikasi di sebelah barat Kurakhovo.

    Masih menurut Deep State, di arah yang sama, Rusia maju di wilayah desa Peschanoye, Dachenskoye, Lisovka, Novovasilyevka dan Novoelizavetovka, dan di arah Kurakhovsky – di Kurakhovo sendiri dan di wilayah Sontsovka.

    Sebelumnya, Deep State menulis bahwa setelah Angkatan Bersenjata Ukraina keluar dari pengepungan di Makarovka, tentara Rusia maju ke Kurakhovo kota di selatan Pokrovsk.

    Sebelumnya dikabarkan oleh Deep State bahwa Rusia  berada 7,5 km dari wilayah Dnipropetrovsk. 

    Rusia maju di Peschanoye di selatan Pokrovsk, selain itu, pasukan Rusia telah membuat kemajuan di dekat Velikaya Novosyolka: pemukiman Storozhevoe telah direbut di sana.

    Media Ukraina lainnya, Ukrinform mengabarkan berdasarkan laporan Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, bahwa dalam 24 jam kemarin, pasukannya menahan 57 serangan ke Zelene Pole, Vozdvyzhenka, Myroliubivka, Promin, Lysivka, Dachenske, Pokrovsk, Novyi Trud, Zelene, dan Novotroitske semuannya berada di Distrik Pokrovsky. 

    Pasukan Volodymyr Zelensky mengalami kesulitan dalam peperangan tersebut, karena Rusia terus menghimpun bala tentaranya di wilayah itu.

    “Musuh terus mengumpulkan pasukan untuk serangan lebih lanjut,” demikian keterangan Staf Umum.

    Ilustrasi pasukan Ukraina bertempur di Donetsk (Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina)

    Sementara sejauh 30 kilometer di arah selatan Pokrovsk, pasukan pertahanan Ukraina mengklaim menangkis 31 serangan di Kota Kurakhovo. 

    Ukraina mengakui bahwa posisi-posisi pertahanannya dihancurkan sebagai akibat dari serangan dan tekanan tembakan yang sulit diantisipasi. 

    “Para penjajah paling aktif mencoba maju di wilayah Petropavlivka, Slovianka, Yasenove, Kurakhivka, Andriivka dan Dachne,” kata Staf Umum di saluran Telegramnya..

    “Situasi garis depan tetap menegangkan,” kata Staf Umum Ukraina 

    Angkatan darat Ukraina juga secara signifikan kalah dari pasukan Rusia dalam hal tenaga kerja dan perangkat keras militer, Staf Umum Ukraina mengakui.

    Komandan Ukraina dari berbagai tingkatan akhir-akhir ini menggambarkan situasi garis depan sebagai sangat rumit. (Tribunnews.com/Ukrinform/Strana/TASS)

  • Ukraina Tangkap Tentara Korea Utara yang Bantu Rusia, Terluka saat Perang di Kursk – Halaman all

    Ukraina Tangkap Tentara Korea Utara yang Bantu Rusia, Terluka saat Perang di Kursk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Badan intelijen Korea Selatan mengumumkan tentara Ukraina menangkap seorang tentara Korea Utara yang terluka saat bertempur bersama pasukan Rusia pada Jumat (27/12/2024).

    “Melalui pertukaran informasi real-time dengan badan intelijen negara sekutu (Ukraina), penangkapan seorang tentara Korea Utara yang terluka telah terkonfirmasi,” kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan.

    Ini adalah kasus pertama yang diketahui mengenai seorang tentara Korea Utara yang ditangkap hidup-hidup oleh tentara Ukraina sejak Ukraina dan sekutu Baratnya mengumumkan Korea Utara mengirim tentara untuk mendukung sekutunya, Rusia.

    Pernyataan itu tidak memberikan rincian tambahan apa pun.

    Sebelumnya, akun media sosial Ukraina menerbitkan gambar seorang tentara yang mereka katakan sebagai tawanan perang Korea Utara.

    Menurut media militer Ukraina, Militarny, Pasukan Khusus Ukraina (SOF) menangkap seorang tentara Korea Utara selama operasi di Kursk, Rusia pada Kamis (26/12/2024) dan merilis foto tentara tersebut melalui Telegram.

    Badan Intelijen Korea Selatan sebelumnya menanggapi secara positif komentar yang dibuat selama audit Komite Intelijen Majelis Nasional mengenai kebutuhan untuk berkomunikasi dengan tentara Korea Utara jika mereka ditangkap atau menyerah.

    Badan tersebut diharapkan akan mempertimbangkan apakah akan menerima tawanan perang Korea Utara jika mereka diminta untuk membelot.

    “Ini adalah situasi yang secara alami harus diterima oleh negara kita berdasarkan hukum internasional dan domestik,” kata badan tersebut.

    “Ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan karena ada bagian yang berada di bawah pengaruh kekuatan Korea Utara, namun penting untuk mempertimbangkan respon pemerintah,” lanjutnya.

    “Ada juga aspek di mana kita harus mempertimbangkan permintaan pembelotan dengan hormat,” tambahnya, seperti diberitakan Yonhap News.

    Ukraina mengatakan 12.000 tentara Korea Utara, termasuk sekitar 500 perwira dan tiga jenderal, terlibat dalam pertempuran di Kursk, wilayah Rusia yang sebagian telah diduduki oleh tentara Ukraina sejak Agustus.

    Baik Rusia maupun Korea Utara tidak mengeluarkan konfirmasi apapun mengenai kehadiran tentara Korea Utara tersebut di medan perang.

    Pada Senin (23/12/2024), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan hampir tiga ribu tentara Korea Utara telah terbunuh atau terluka sejak mereka terlibat dalam pertempuran bersama Rusia.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Video: “Kado Natal” Putin Untuk Ukraina, Jutaan Warga Terancam Membeku

    Video: “Kado Natal” Putin Untuk Ukraina, Jutaan Warga Terancam Membeku

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam aksi yang disebut “tidak manusiawi” oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Rusia meluncurkan serangan besar-besaran terhadap sistem energi dan sejumlah kota di Ukraina pada hari Natal, Rabu 25 Desember 2024.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Jumat, 27/12/2024) berikut ini.

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1037: Biden Sebut Serangan Rusia ke Ukraina di Hari Natal ‘Keterlaluan’ – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1037: Biden Sebut Serangan Rusia ke Ukraina di Hari Natal ‘Keterlaluan’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1037.

    Presiden AS, Joe Biden mengutuk serangan Rusia di Ukraina pada hari Natal.

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa serangan Rusia pada hari Natal sangat tidak manusiawi.

    Terjadi pemadaman listrik akibat rudal yang diluncurkan Rusia ke Ukraina.

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga mengutuk serangan Rusia.

    Selengkapnya, berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1037, dikutip dari TheGuardian:

    Biden Sebut Serangan Rusia di Ukraina pada Hari Natal Adalah Keterlaluan

    Presiden AS mengutuk keras serangan Rusia ke Ukraina pada pagi Natal, 25 Desember 2024.

    Biden menggambarkan serangan Rusia pada Hari Natal yang menargetkan infrastruktur energi sebagai ‘keterlaluan’.

    Ia mengecam serangan ini lantaran membuat terjadinya pemadaman listrik total di Ukraina.

    “Tujuan dari serangan keterlaluan ini adalah untuk memutus akses rakyat Ukraina terhadap pemanas dan listrik selama musim dingin dan membahayakan keamanan jaringan listriknya,” kata Biden.

    Atas kejadian ini, Biden meminta Departemen Pertahanan AS untuk melanjutkan lonjakan pengiriman senjata ke Ukraina.

    Volodymyr Zelensky soal Serangan Rusia: Tidak Manusiawi

    Zelensky menyebut serangan tersebut “tidak manusiawi”.

    Ia menuduh Putin melancarkan serangan pada hari Natal ini secara sengaja.

    “Hari ini, Putin sengaja memilih Natal untuk menyerang. Apa yang lebih tidak manusiawi? Lebih dari 70 rudal, termasuk rudal balistik, dan lebih dari seratus pesawat nirawak serang,” kata Zelensky di Telegram.

    Pemadaman Listrik di Ukraina

    Kharkiv mengalami pemadaman listrik akibat serangan Rusia.

    Setengah juta orang tidak memiliki pemanas, dengan suhu hanya beberapa derajat Celsius di atas nol.

    Pemadaman listik juga terjadi di ibu kota Ukraina, Kiev.

    Namun Zelensky menegaskan bahwa serangan Rusia tidak akan merusak Natal warga Ukraina.

    “Kejahatan Rusia tidak akan menghancurkan Ukraina dan tidak akan merusak Natal,” kata Zelensky.

    Ukraina Klaim Berhasil Menembak Jatuh 59 Rudal Rusia

    Serangan Rusia di Ukraina diklaim menggunakan 79 rudal.

    Pertahanan udara Ukraina mengatakan bahwa pihaknya berhasil menghalau 59 dari 78 rudal yang ditembakkan Rusia.

    Tidak hanya itu, mereka mengklaim menggaglkan 54 dari 102 drone milik Rusia.

    PM Inggris Kutuk Serangan Rusia

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan mengutuk keras serangan Rusia di Ukraina pada hari Natal.

    “Saya mengutuk serangan yang sedang berlangsung terhadap infrastruktur energi Ukraina ini,” kata Starmer. 

    Kemudian ia juga memberikan pujian terhadap warga Ukraina dan Zelensky karena tetap menjalani Natal meskipun ada serangan dari Rusia.

    “Saya memberi penghormatan kepada ketahanan rakyat Ukraina, dan kepemimpinan Presiden Zelensky, dalam menghadapi serangan pesawat nirawak dan rudal lebih lanjut dari mesin perang Putin yang berdarah dan brutal tanpa henti bahkan di hari Natal,” katanya.

    Berbeda dengan Klaim Kiev, Anggota NATO Rumania Sebut Tak Terdeksi Rudal Rusia

    Menurut anggota NATO Rumania, pihaknya tidak mendeteksi rudal Rusia yang melintasi wilayah udaranya.

    Otoritas militer Rumania telah diberitahu oleh otoritas militer Ukraina bahwa, sekitar pukul 7:30 pagi, sebuah rudal pasukan Federasi Rusia, yang akan menghantam wilayah Chernivtsi di Ukraina, akan terbang melalui wilayah udara Republik Moldova dan, selama sekitar dua menit, juga melalui wilayah udara Rumania,” kata kementerian pertahanan.

    Ledakan Terjadi di Vladikavkaz Akibat Pecahan Puing Drone Ukraina

    Gubernur Ossetia Utara Rusia,  Sergei Menyailo mengatakan bahwa puing-puing yang jatuh dari drone Ukraina yang ditembak jatuh menyebabkan ledakan di pusat perbelanjaan di kota Vladikavkaz.

    Akibat insiden ini, satu orang wanita dilaporkan tewas.

    Seorang Warga Negara Australia Ditangkap 

    Kementerian luar negeri Rusia mengatakan Australia telah menghubungi tentang kemungkinan penangkapan oleh tentara Rusia terhadap seorang warga negara Australia yang bertempur dengan pasukan Ukraina.

    Warga negara Australia tersebut diketahui bernama Oscar Jenkins.

    Ia ditangkap oleh tentara Rusia saat bertempur bersama pasukan Ukraina di wilayah Donbas. 

    Volodymyr Zelensky melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba

    Dalam panggilan telepon tersebut, Zelensky memberikan ucapan terima kasih atas bantuan tambahan yang diberikan oleh PM Jepang kepada Ukraina sebesar 3 miliar USD.

     Pemimpin Ukraina tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada Jepang atas total $12 miliar dalam bentuk bantuan kemanusiaan dan keuangan yang diberikan kepada Ukraina

    (Tribunnews.com/Farrah Putri)

    Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina

  • Kecam Rusia yang Tetap Serang Ukraina di Hari Natal, Zelensky: Putin Tidak Manusiawi! – Halaman all

    Kecam Rusia yang Tetap Serang Ukraina di Hari Natal, Zelensky: Putin Tidak Manusiawi! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perayaan Hari Natal yang akrab kaitannya dengan kedamaian dan ketenangan sepertinya tak menyurutkan langkah Rusia untuk terus membombardir Ukraina.

    Hal ini terlihat dalam serangan teranyar Rusia di Hari Natal yang jatuh pada hari Rabu (25/12/2024).

    Tak peduli dengan perayaan Natal, Rusia melakukan serangan ke sistem energi dan beberapa kota di Ukraina dengan menggunakan rudal jelajah dan balistik serta drone pada hari Rabu tersebut.

    Akibat serangan tersebut, sebanyak setengah juta orang di wilayah Kharkiv kehilangan akses pemanas di tengah suhu musim dingin yang terus turun hingga beberapa derajat Celsius di atas nol.

    Serangan Rusia tersebut, juga membuat pemadaman listrik sementara terjadi di ibu kota Kyiv dan daerah lainnya.

    Dari angka korban jiwa, serangan tersebut, melukai setidaknya enam orang di kota Kharkiv di timur laut dan menewaskan satu orang di wilayah Dnipropetrovsk, menurut para gubernur setempat.

    Tindakan “tidak manusiawi” yang dilakukan pada Hari Natal tersebut pun mendapat kecaman keras dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

    “Hari ini, (Presiden Rusia Vladimir) Putin dengan sengaja memilih Hari Natal untuk menyerang. Apa ada orang yang bisa lebih tidak manusiawi? Lebih dari 70 rudal, termasuk rudal balistik, dan lebih dari seratus drone serangan,” kata Zelensky pada hari Rabu.

    Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa pihaknya melakukan serangan “besar-besaran” di Hari Natal.

    Pihak Rusia juga mengakui bahwa tujuan utama serangan mereka di Hari Natal dilakukan guna menyabotase fasilitas energi kritis yang mendukung kerja “kompleks industri militer” Kyiv.

    “Tujuan serangan ini tercapai. Semua fasilitas telah berhasil dihancurkan,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.

    Militer Ukraina mengatakan bahwa sistem pertahanan udara mereka berhasil menjatuhkan 59 rudal Rusia dan 54 drone semalam dan pada Rabu pagi.

    AS dan Moldova Ikut Kecam Serangan Rusia di Hari Natal

    Menanggapi serangan Rusia di Hari Natal tersebut, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden juga mengaku ikut geram.

    Biden turut mengecam serangan yang disebutnya “keji” dan menyatakan telah meminta Departemen Pertahanan AS untuk mempercepat pengiriman bantuan militer baru kepada Kyiv.

    “Serangan ini memutus akses rakyat Ukraina terhadap pemanas dan listrik selama musim dingin yang sangat mengancam keselamatan jaringan energinya.” ujar Biden, yang akan digantikan oleh Donald Trump bulan depan.

    Sementara itu di Moldova, negara tetangga barat Ukraina, juga turut mengecam Rusia.

    Hal ini terjadi karena rudal Rusia melanggar kedaulatan Moldova karena melintasi wilayah udaranya tanpa izin.

    Selain itu, beberapa serpihan drone serangan Rusia ke Ukraina tersebut juga jatuh di wilayahnya dan mengancam keselamatan warga Moldova.

    Presiden Moldova, Maia Sandu, mengatakan bahwa satu rudal Rusia melintasi wilayah udara negaranya selama serangan udara di Hari Natal tersebut.

    “Saat negara-negara kita merayakan Natal, Kremlin memilih jalan kehancuran dengan meluncurkan serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina dan melanggar wilayah udara Moldova,” tulis Sandu di media sosial.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Biden Kecam Serangan Rusia ke Ukraina Saat Hari Natal

    Biden Kecam Serangan Rusia ke Ukraina Saat Hari Natal

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengecam serangan rudal Rusia ke jaringan listrik Ukraina pada hari natal. Dia menuding Rusia sengaja memutus akses warga Ukraina dari listrik dan penghangat.

    Rusia sebelumnya melancarkan 170 rudal dan drone ke jaringan listrik Ukraina. Listrik di sejumlah wilayah terputus di sejumlah wilayah dan seorang pekerja tewas dalam serangan itu.

    “Tujuan serangan keterlaluan ini adalah memotong akses warga Ukraina terhadap panas dan listrik saat musim dingin dan untuk membahayakan keamanan jaringan listrik Ukraina,” kata Biden dilansir AFP, Rabu (25/12).

    “Saya telah memerintahkan Kementerian Pertahanan untuk melanjutkan pengiriman senjata ke Ukraina dan Amerika Serikat akan terus bekerja tanpa lelah memperkuat posisi Ukraina dalam pertahanan mereka menghadapi tentara Rusia,” ujae Biden.

    Pernyataan serupa juga disampaikan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. Dia mengutuk serangan Rusia terhadap Ukraina di hari natal.

    “Saya memberi penghormatan terhadap ketangguhan masyarakat Ukraina dan kepemimpinan Presiden Zelensky dalam menghadapi serangan drone dan rudal dari mesin perang yang brutal dan berdarah milik Putin yang tak kenal jeda meski Natal,” ujar Starmer.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebur serangan Rusia itu tak berperikemanusiaan. Meski demikian, ia memastikan Ukraina tak gentar.

    “Kejahatan Rusia tak akan menghancurkan Ukraina dan tak akan merusak natal,” ungkap Zelensky.

    Serangan rudal dan drone ke jaringan listrik Ukraina adalah serangan besar ke-13 yang dilancarkan Rusia. Rusia menyebut lima orang di perbatasan Kursk dan Ossetia Utara tewas akibat serangan tersebut.

    Ukraina mengklaim berhasil menjatuhkan 58 dari 79 rudal yang ditembak Rusia. Namun, mereka gagal menghalau dua rudal balistik buatan Korea Utara, KN-23, yang diluncurkan Rusia.

    (dhf/end)

  • Lengkap! Pesan Natal Paus Fransiskus di Tengah Gonjang-ganjing Dunia

    Lengkap! Pesan Natal Paus Fransiskus di Tengah Gonjang-ganjing Dunia

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Paus Fransiskus menyerukan agar “senjata didiamkan” di seluruh dunia. Hal itu diungkapkan dalam pidato Natal tradisionalnya yang dikenal sebagai “Urbi et Orbi” di hadapan ribuan umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Roma, Rabu (25/12/2024),

    Pesan ini disampaikan dengan fokus utama pada perdamaian di Timur Tengah, Ukraina, dan Sudan, sambil mengecam situasi kemanusiaan yang “sangat parah” di Gaza.

    “Saya memikirkan komunitas Kristen di Israel dan Palestina, terutama di Gaza, di mana situasi kemanusiaan sangat parah,” kata Paus, dilansir dari AFP.

    Ia mendesak adanya gencatan senjata, pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas, serta pemberian bantuan kepada rakyat yang menderita kelaparan dan perang.

    Seruan Perdamaian di Tengah Perang

    Paus juga mengajak untuk mengupayakan perdamaian yang adil di Ukraina, yang pada pagi Natal itu dihantam oleh 170 rudal dan drone Rusia. Serangan tersebut, yang disebut sebagai tindakan “tidak manusiawi” oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, menewaskan seorang pekerja energi dalam serangan ke-13 terhadap sistem energi negara itu tahun ini.

    Zelensky mengecam Rusia dengan mengatakan, “Putin sengaja memilih Natal untuk menyerang. Apa yang lebih tidak manusiawi dari ini?”

    Ukraina, yang telah memindahkan perayaan Natalnya ke 25 Desember sebagai bentuk penolakan terhadap pengaruh Moskow, juga mengungkap bahwa serangan itu menghancurkan lebih banyak infrastruktur energi.

    Paus Fransiskus menggunakan momen ini untuk menyerukan dialog demi perdamaian yang adil di Ukraina, menekankan pentingnya mengakhiri konflik.

    Tragedi dan Tantangan Natal di Gaza dan Betlehem

    Di Gaza, tempat sekitar 1.100 umat Kristen tinggal, perayaan Natal tahun ini dibayangi oleh kehancuran akibat perang antara Hamas dan Israel.

    Ratusan orang berkumpul di sebuah gereja di Gaza untuk berdoa agar perang segera berakhir, sementara George al-Sayegh, seorang warga yang telah berlindung selama berminggu-minggu di Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius, mengatakan bahwa “Natal tahun ini membawa aroma kematian dan kehancuran.”

    Kondisi yang sama juga dirasakan di Betlehem, tempat kelahiran Yesus di Tepi Barat yang diduduki Israel.

    Kota ini memutuskan untuk tidak memasang pohon Natal raksasa atau dekorasi megah seperti tahun-tahun sebelumnya, sebagai bentuk solidaritas dengan penderitaan di Gaza. Walikota Bethlehem, Anton Salman, mengatakan, “Tahun ini kami membatasi kegembiraan kami.”

    Meskipun demikian, parade kecil dari kelompok pramuka di Alun-Alun Manger menjadi simbol perlawanan dan harapan. Dengan spanduk bertuliskan “Kami menginginkan kehidupan, bukan kematian,” mereka membawa pesan perdamaian yang menggema di tengah kesunyian.

    Krisis di Sudan

    Paus Fransiskus juga memperluas seruannya ke Sudan, yang telah dilanda perang saudara selama 20 bulan. Ia menyoroti ancaman kelaparan yang mengancam jutaan warga Sudan, mendesak agar konflik segera dihentikan.

    Sementara itu, di tingkat global, para pemimpin dunia turut menyuarakan pesan perdamaian di tengah perayaan Natal.

    Presiden AS Joe Biden mengungkapkan harapannya untuk kebebasan, cinta, dan kebaikan di negaranya, seraya menyoroti awal perayaan Hanukkah di komunitas Yahudi.

    Di Inggris, Raja Charles III berterima kasih kepada tenaga medis yang telah membantu perjuangan keluarganya melawan kanker, sambil menyerukan perdamaian di seluruh dunia.

    Perayaan Natal di Tengah Duka dan Harapan

    Natal tahun ini juga diwarnai tragedi lain, seperti jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan yang menewaskan 38 orang. Di Paris, umat Kristiani berkumpul untuk misa Natal pertama di Katedral Notre Dame setelah kebakaran besar pada tahun 2019, membawa harapan baru di tengah masa sulit.

    Dengan mengakhiri pidatonya, Paus Fransiskus menggarisbawahi pesan utamanya: “Semoga damai di bumi, dan semoga umat manusia bersatu untuk membawa akhir dari penderitaan yang disebabkan oleh perang dan konflik.”

     

    (luc/luc)

  • “Kado Natal” Putin untuk Ukraina, Jutaan Warga Terancam Membeku

    “Kado Natal” Putin untuk Ukraina, Jutaan Warga Terancam Membeku

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam aksi yang disebut “tidak manusiawi” oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Rusia meluncurkan serangan besar-besaran terhadap sistem energi dan sejumlah kota di Ukraina hari Natal, Rabu (25/12/2024). Serangan tersebut menggunakan rudal jelajah, rudal balistik, dan drone, menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai enam lainnya.

    Di kota timur laut Kharkiv, gubernur setempat melaporkan enam orang terluka, sementara satu korban jiwa dilaporkan di wilayah Dnipropetrovsk.

    “Hari ini, Presiden Rusia Vladimir Putin sengaja memilih Hari Natal untuk menyerang. Apa yang bisa lebih tidak manusiawi? Lebih dari 70 rudal, termasuk rudal balistik, dan lebih dari seratus drone menyerang,” ujar Zelensky dalam pernyataannya, dilansir Reuters.

    Serangan tersebut mengakibatkan setengah juta penduduk di wilayah Kharkiv kehilangan akses pemanas di tengah suhu dingin hanya beberapa derajat di atas nol. Pemadaman listrik juga dilaporkan terjadi di ibu kota Kyiv dan beberapa wilayah lainnya.

    Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengutuk serangan ini sebagai tindakan “sangat keji” dan mengatakan bahwa tujuan dari serangan tersebut adalah “memutus akses rakyat Ukraina terhadap pemanas dan listrik selama musim dingin serta membahayakan keselamatan jaringan listriknya.”

    Biden pun mengumumkan bahwa Departemen Pertahanan AS telah diminta untuk mempercepat pengiriman bantuan militer baru ke Ukraina.

    Adapun AS telah memberikan komitmen bantuan senilai US$175 miliar untuk Ukraina. Namun, kelanjutan bantuan ini dipertanyakan mengingat pergantian presiden bulan depan, di mana Donald Trump, yang telah menyatakan keinginan untuk segera mengakhiri perang, akan kembali menjabat.

    Di Moldova, negara tetangga Ukraina, Presiden pro-Eropa Maia Sandu melaporkan bahwa salah satu rudal Rusia melintasi wilayah udaranya selama serangan.

    “Saat negara kami merayakan Natal, Kremlin memilih jalan kehancuran dengan meluncurkan serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina dan melanggar wilayah udara Moldova,” tulis Sandu di media sosial.

    Moldova sebelumnya telah beberapa kali menemukan fragmen drone dan rudal Rusia yang mendarat di wilayahnya selama perang.

    Serangan ke Infrastruktur Energi

    Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa mereka melancarkan “serangan besar-besaran” terhadap apa yang mereka sebut fasilitas energi penting yang mendukung kompleks militer-industrial Ukraina.

    “Tujuan serangan telah tercapai. Semua fasilitas telah berhasil dihantam,” klaim pernyataan tersebut.

    Namun, militer Ukraina melaporkan bahwa sistem pertahanan udara mereka berhasil menjatuhkan 59 rudal Rusia dan 54 drone dalam serangan tersebut. Menteri Energi Ukraina, German Galushchenko, mengatakan bahwa pembatasan pasokan listrik diterapkan di berbagai wilayah akibat serangan ini.

    Perusahaan energi swasta terbesar Ukraina, DTEK, melaporkan bahwa fasilitas pembangkitnya diserang, menyebabkan kerusakan serius pada peralatan listrik.

    “Kami mengimbau setiap sekutu Ukraina untuk menghentikan terorisme yang didukung negara ini dengan memberikan amunisi pertahanan udara yang diperlukan bagi angkatan bersenjata kami untuk melindungi infrastruktur energi penting,” ujar CEO DTEK, Maxim Timchenko.

    (luc/luc)

  • Joe Biden Kecam Serangan Rudal Rusia ke Ukraina Saat Natal: Keterlaluan!

    Joe Biden Kecam Serangan Rudal Rusia ke Ukraina Saat Natal: Keterlaluan!

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengecam serangan rudal Rusia terhadap jaringan listrik Ukraina saat Natal. Biden mengatakan tindakan itu keterlaluan.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (26/12/2024), Rusia meluncurkan lebih dari 170 rudal dan pesawat nirawak ke jaringan listrik Ukraina yang dilanda perang pada hari Natal. Serangan itu menewaskan satu orang dan menyebabkan pemadaman listrik yang meluas.

    “Tujuan dari serangan keterlaluan ini adalah untuk memutus akses rakyat Ukraina terhadap pemanas dan listrik selama musim dingin dan membahayakan keamanan jaringan listriknya,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.

    Zelensky Juga Kecam

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga mengecam serangan Rusia yang meluncurkan lebih dari 170 rudal dan pesawat nirawak ke jaringan listrik negaranya yang dilanda perang pada Hari Natal.

    Dilansir AFP, Rabu (25/12), serangan udara itu terjadi pada pukul 5.30 pagi (0330 GMT) ditandai adanya alarm, serta diikuti oleh laporan angkatan udara bahwa Rusia telah meluncurkan rudal jelajah Kalibr dari Laut Hitam.

    “Putin sengaja memilih Natal untuk diserang. Apa yang lebih tidak manusiawi? Lebih dari 70 rudal, termasuk rudal balistik, dan lebih dari seratus pesawat nirawak serang. Sasarannya adalah sistem energi kita,” kata Zelensky.

    Menteri Luar Negeri Andriy Sybiga, yang mengecam “teror Natal” Rusia itu mengatakan satu rudal Rusia melewati wilayah udara Moldova dan Rumania.

    “Angkatan udara Ukraina menembak jatuh lebih dari 50 rudal,” kata Zelensky.

    Perusahaan energi DTEK Ukraina mengatakan serangan itu merusak peralatan pembangkit listrik termal.

    “Menolak cahaya dan kehangatan bagi jutaan orang yang cinta damai saat mereka merayakan Natal adalah tindakan bejat dan jahat yang harus dijawab,” kata CEO DTEK Maxim Timchenko, mendesak sekutu untuk mengirim lebih banyak pertahanan udara.

    (whn/whn)

  • PM Inggris Kutuk Keras Serangan Rusia ke Ukraina Saat Natal

    PM Inggris Kutuk Keras Serangan Rusia ke Ukraina Saat Natal

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer mengecam keras serangan Rusia yang meluncurkan lebih dari 170 rudal dan pesawat nirawak ke jaringan listrik Ukraina yang dilanda perang pada Hari Natal. Serangan itu menewaskan satu orang dan menyebabkan pemadaman listrik yang meluas.

    “Saya mengutuk serangan yang sedang berlangsung terhadap infrastruktur energi Ukraina,” kata Starmer dalam sebuah pernyataan dilansir kantor berita AFP, Kamis (26/12/2024).

    Starmer menyampaikan penghormatan atas ketangguhan rakyat dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dia mengutuk serangan Rusia terhadap infrastruktur energi Ukraina saat Natal.

    “Saya memberikan penghormatan kepada ketangguhan rakyat Ukraina, dan kepemimpinan Presiden Zelensky, dalam menghadapi serangan pesawat nirawak dan rudal lebih lanjut dari mesin perang Putin yang berdarah dan brutal tanpa henti bahkan di hari Natal,” ujarnya.

    Zelensky Juga Kecam

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga mengecam serangan Rusia yang meluncurkan lebih dari 170 rudal dan pesawat nirawak ke jaringan listrik negaranya yang dilanda perang pada Hari Natal.

    Dilansir AFP, Rabu (25/12), serangan udara itu terjadi pada pukul 5.30 pagi (0330 GMT) ditandai adanya alarm, serta diikuti oleh laporan angkatan udara bahwa Rusia telah meluncurkan rudal jelajah Kalibr dari Laut Hitam.

    Serangan ini merupakan serangan skala besar ke-13 terhadap sistem energi Ukraina tahun ini, yang terbaru dalam kampanye Rusia yang menargetkan jaringan listrik selama musim dingin.

    Menteri Luar Negeri Andriy Sybiga, yang mengecam “teror Natal” Rusia itu mengatakan satu rudal Rusia melewati wilayah udara Moldova dan Rumania.

    “Sayangnya, ada beberapa yang terkena. Sampai saat ini, ada pemadaman listrik di beberapa wilayah,” katanya.

    Perusahaan energi DTEK Ukraina mengatakan serangan itu merusak peralatan pembangkit listrik termal.

    “Menolak cahaya dan kehangatan bagi jutaan orang yang cinta damai saat mereka merayakan Natal adalah tindakan bejat dan jahat yang harus dijawab,” kata CEO DTEK Maxim Timchenko, mendesak sekutu untuk mengirim lebih banyak pertahanan udara.

    (whn/whn)