Tag: Volodymyr Zelensky

  • Sempat Sindir ‘Diktator’, Trump Kini Ngaku Hormati Zelensky

    Sempat Sindir ‘Diktator’, Trump Kini Ngaku Hormati Zelensky

    Jakarta

    Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis menyuarakan rasa hormatnya kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Setelah beberapa waktu lalu menyebut Zelensky sebagai diktator.

    Dilansir CNN dan AFP, Jumat (28/2/2025), Trump tampaknya hendak meminimalisir keretakannya dengan Zelensky menjelang pertemuan presiden itu.

    “Saya pikir kita akan mengadakan pertemuan yang sangat baik besok pagi. Kita akan bergaul dengan sangat baik,” kata Trump.

    “Saya sangat menghormatinya,” kata Trump tentang Zelensky dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.

    Ketika ditanya awak media apakah dia masih akan menyebut Zelensky sebagai diktator. Dengan nada sarkastis, Trump merespons “Apakah saya mengatakan itu? Saya tidak percaya saya mengatakan itu”.

    “Pertanyaan berikutnya,” katanya, seraya enggan merespons lebih lanjut.

    Trump telah lama mengkritik miliaran bantuan militer dan bantuan lainnya yang diberikan Washington kepada Ukraina, tetapi mengambil nada yang berbeda menjelang pertemuan di mana kedua negara diharapkan menandatangani kesepakatan tentang hak pertambangan.

    Kesepakatan tersebut yang didorong oleh Trump sebagai bentuk kompensasi atas dukungan Washington, akan memberikan Amerika Serikat bagian dari sebagian besar kekayaan mineral Ukraina.

    “Kami telah memberinya banyak peralatan dan banyak uang, tetapi mereka telah berjuang dengan sangat berani,” kata Trump.

    “Seseorang harus menggunakan peralatan itu, dan mereka sangat berani dalam hal itu.”

    Trump mengejutkan banyak sekutu Eropa pada awal Februari dengan berbicara kepada Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai Ukraina.

    Setelah pernyataan kritis oleh Zelensky, Trump menyebut pemimpin Ukraina terpilih itu sebagai “diktator.”

    “Seorang diktator tanpa pemilu, Zelensky lebih baik bergerak cepat atau dia tidak akan punya negara yang tersisa,” tulis Trump di platform Truth Social dilansir AFP, Kamis (20/2/2025).

    (taa/taa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Muncul Spekulasi Pengganti Paus Fransiskus bila Beliau Wafat, Ada 8 Nama Kardinal – Halaman all

    Muncul Spekulasi Pengganti Paus Fransiskus bila Beliau Wafat, Ada 8 Nama Kardinal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Paus Fransiskus, yang saat ini berusia 88 tahun, sedang dalam kondisi kritis akibat pneumonia yang menyerang kedua paru-parunya.

    Vatikan mengatakan kondisi Paus Fransiskus menunjukkan sedikit peningkatan saat dia berjuang melawan pneumonia bilateral yang diidapnya.

    “Gagal ginjal ringan yang diamati dalam beberapa hari terakhir telah mereda,” ungkap Vatikan dalam pembaruan terakhirnya.

    “Pemindaian CT dada yang dilakukan tadi malam menunjukkan perkembangan normal dari peradangan paru-paru,” lanjut keterangan Vatikan.

    Vatikan menambahkan, tes darah yang dilakukan Paus Fransiskus kali terakhir mengonfirmasi peningkatan (kondisinya membaik).

    “Kondisi klinis Bapa Suci dalam 24 jam terakhir telah menunjukkan sedikit peningkatan lebih lanjut,” kata pernyataan itu tanpa menyebutkan apakah kondisinya masih kritis.

    Jika Paus Fransiskus wafat, secara teknis, setiap pria Katolik Roma dapat dipilih sebagai pewaris Santo Petrus.

    Namun, biasanya salah satu dari 253 kardinal dari seluruh dunia akan terpilih untuk memimpin umat Katolik.

    Berikut adalah daftar kandidat terdepan untuk menggantikan Paus Fransiskus.

    Sekretaris negara Vatikan, Pietro Parolin bertugas di Vatikan selama 11 tahun.

    Ia yang paling dinominasikan menggantikan Paus Fransiskus. 

    Parolin dianggap moderat secara politik. Ia menghabiskan kariernya dengan berpartisipasi dalam sayap diplomatik Vatikan.

    Ia menghabiskan sebagian kariernya di Nunsiatur Nigeria dan Meksiko lalu diangkat menjadi kardinal pada 2014 oleh Paus Fransiskus.

    Parolin akan dianggap sebagai perpanjangan dari warisan Fransiskus.

    2. Kardinal Fridolin Ambongo Besungu

    Presiden Simposium Konferensi Episkopal Afrika dan Madagaskar, Fridolin Ambongo Besungu, menjadi berita utama ketika ia menolak deklarasi kontroversial Paus Fransiskus.

    Kapusin yang konservatif itu menyatakan doktrin Fiducia supplicans, yang mengizinkan para pendeta memberkati pasangan yang belum menikah dan pasangan sejenis, batal demi hukum di benua Afrika.

    Besungu mendapat berkat dari Paus Fransiskus dalam sebuah pertemuan darurat pada 2023 tak lama setelah ajaran itu dirilis, demikian dilaporkan Catholic Herald.

    Kepausan Besungu akan dipandang sebagai teguran keras terhadap prinsip-prinsip Paus Fransiskus yang condong ke kiri.

    Paus saat ini mengangkat Besungu sebagai kardinal pada 2019.

    3. Kardinal Wim Eijk 

    Willem Jacobus Eijk adalah seorang mantan dokter medis.

    Ia dianggap sebagai salah satu kandidat terdepan yang paling konservatif.

    Pada 2015, Eijk membantu menulis “Sebelas Kardinal Berbicara tentang Pernikahan dan Keluarga: Esai dari Sudut Pandang Pastoral”.

    Artikel itu dengan tegas menentang dukungan Paus Fransiskus terhadap pernikahan sipil ulang jika tidak menerima pembatalan pernikahan pertama.

    Eijk menulis bahwa hal itu adalah suatu bentuk perzinahan yang terstruktur dan dilembagakan.

    Eijk juga mengkritik ketidakmampuan Paus saat ini untuk melawan usulan Konferensi Uskup Jerman yang mengizinkan kaum Protestan menerima Ekaristi di gereja-gereja Katolik.

    Dalam sebuah tajuk rencana, Eijk menyebut keputusan Paus tentang masalah tersebut tidak bisa dipahami.

    Eijk diangkat menjadi kardinal oleh Paus Benediktus XVI pada 2012.

    4. Kardinal Peter Erdo

    Peter Erdo dari Hungaria telah lama menjadi tokoh penting dalam politik gereja kontemporer.

    Sebagai seorang konservatif, Erdo sebelumnya menentang praktik umat Katolik yang bercerai atau menikah lagi untuk menerima Komuni Kudus.

    Erdo juga vokal menentang negara-negara Eropa yang menerima pengungsi, dengan menyatakan bahwa hal itu sama saja dengan perdagangan manusia.

    Erdo diangkat menjadi kardinal pada 2003 oleh Paus Yohanes Paulus II.

    5. Kardinal Luis Antonio Tagle

    Luis Antonio Tagle berasal dari Filipina. Ia menjabat sebagai wakil prefek untuk Bagian Evangelisasi Pertama di Departemen Evangelisasi dan sebagai presiden Komisi Antar Departemen untuk Religius yang Ditahbiskan.

    Tagle dijuluki Paus Fransiskus Asia. Ia dianggap condong ke kiri dan kritis terhadap perlakuan gereja terhadap kaum LGBT dan umat Katolik yang bercerai dan menikah lagi. 

    Dalam sebuah wawancara pada 2015, ia mengatakan sikap keras gereja terhadap kaum gay, janda yang cerai, dan ibu tunggal telah merusak tujuannya untuk menyebarkan Injil.

    Tagle adalah orang Filipina ketujuh yang diangkat menjadi kardinal dan akan menjadi paus pertama yang berasal dari benua Asia jika terpilih. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Benediktus XVI pada tahun 2012.

    6. Kardinal Raymond Burke

    Raymond Burke dianggap sebagai tokoh konservatif terkemuka di gereja tersebut.

    Ia adalah pendukung misa Latin dan kerap mengkritik Paus Fransiskus yang dianggap liberal.

    Warga asli Wisconsin dan mantan uskup agung St. Louis itu menentang kesediaan Paus Fransiskus untuk mengizinkan pasangan yang bercerai dan menikah lagi menerima Ekaristi.

    Burke juga menentang bahasa baru Gereja seputar kontrasepsi buatan, kaum gay, dan pernikahan sipil. Ia menyatakan hal itu sebagai sesuatu yang tidak dapat diterima.

    Burke diangkat menjadi kardinal oleh Paus Benediktus XVI pada 2010.

    7. Kardinal Mario Grech

    Sekretaris jenderal Sinode Uskup saat ini, Mario Grech dianggap sebagai calon penerus Paus Fransiskus yang moderat.

    Sebelumnya, ia pernah berbicara tentang perlunya menjangkau mereka yang dikucilkan dari Gereja karena seksualitas atau status perkawinan.

    Dalam pidatonya pada 2014 di Sidang Umum Luar Biasa Sinode Para Uskup, Grech menyoroti perlunya gereja untuk menjaga kesinambungan pengajaran sambil memberi ruang bagi kreativitas dalam metodologi berbicara kepada umat.

    Grech diangkat menjadi kardinal pada 2020 oleh Paus Fransiskus.

    8. Kardinal Matteo Zuppi

    Presiden Konferensi Episkopal Italia, Matteo Zuppi lahir di Roma dan menjabat posisi penting sebagai uskup agung Bologna, Italia. Ini menjadikannya orang dalam di Vatikan pimpinan Fransiskus.

    Sebagai orang kepercayaan Fransiskus, Zuppi diminta pada 2023 untuk melaksanakan misi perdamaian penting di Ukraina. Iabertemu dengan Presiden Volodymyr Zelensky.

    Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Fransiskus pada 2019.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Asa Zelensky Ingin Ukraina Masuk NATO Dihempaskan Trump

    Asa Zelensky Ingin Ukraina Masuk NATO Dihempaskan Trump

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menaruh asa agar Ukraina bisa bergabung dengan aliansi Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Namun, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghempaskan asa Zelensky.

    Pernyataan Zelensky ini, seperti dilansir AFP dan Reuters, Senin (24/2/2025), disampaikan Zelensky dalam konferensi pers yang digelar di Kyiv pada Minggu (23/2) waktu setempat, menjelang peringatan tahun ketiga invasi Rusia terhadap Ukraina, yang dimulai Februari 2022 lalu.

    “Jika ada perdamaian bagi Ukraina, jika Anda benar-benar membutuhkan saya untuk meninggalkan jabatan saya, saya siap,” kata Zelensky, yang tampak kesal ketika ditanya dalam konferensi pers apakah dia siap meninggalkan jabatannya jika itu berarti menjamin perdamaian.

    Zelensky rela menukar keanggotaan NATO dengan pengunduran dirinya.

    “Saya bisa menukarnya dengan (keanggotaan) NATO, jika kondisi itu ada, segera,” ucapnya menambahkan.

    Bagaimana tanggapan Donald Trump? Baca halaman selanjutnya.

    Ukraina Mau Jadi Anggota NATO

    Foto: Presiden Ukraina Zelensky (AP Photo/Julia Demaree Nikhinson, File)

    Selama ini, Zelensky menyerukan agar Ukraina diberikan keanggotaan NATO sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri perang. Namun aliansi yang dipimpin AS itu enggan membuat janji.

    Baru-baru ini, Zelensky menghadapi kritikan keras dari pemerintahan baru AS. Dia juga mengatakan ingin bertemu Presiden Donald Trump sebelum sang Presiden AS itu melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Zelensky bahkan terlibat perang kata-kata dengan Trump sejak para pejabat AS dan Rusia bertemu di Arab Saudi pekan lalu untuk membahas perang Ukraina, namun tanpa mengajak Kyiv.

    Pertemuan itu mengguncang kebijakan Barat yang mengisolasi Moskow dan memicu kemarahan Ukraina juga negara-negara Eropa.

    Trump Hempaskan Harapan Zelensky

    Foto: AP Photo/Julia Demaree Nikhinson, File

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump menolak untuk menawarkan jaminan keamanan AS ataupun keanggotaan NATO untuk Ukraina. Hal ini disampaikannya seiring rencana lawatan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke AS guna menandatangani kesepakatan penyerahan sumber daya alam.

    Trump mengatakan bahwa sekutu-sekutu Eropa yang akan bertanggung jawab atas keamanan Ukraina.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (27/2/2025), berpidato di hadapan wartawan dalam rapat kabinet, Trump mengatakan Zelensky akan berkunjung pada hari Jumat mendatang dan menandatangani perjanjian penyerahan mineral tanah jarang yang digunakan dalam kedirgantaraan dan teknologi lainnya.

    Trump pun mengesampingkan kemungkinan Amerika Serikat memberikan jaminan keamanan yang lebih formal, seperti yang diminta oleh pemerintah Ukraina.

    “Saya tidak akan memberikan jaminan keamanan yang berlebihan,” kata Trump.

    “Kita akan meminta Eropa untuk melakukan itu,” kata Trump. “Eropa adalah tetangga sebelah mereka, tetapi kita akan memastikan semuanya berjalan dengan baik,” imbuh Trump.

    Ketika ditanya konsesi apa yang perlu diberikan untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina, Trump mengesampingkan keanggotaan Ukraina di NATO. Dia bahkan mengulangi pendirian Rusia bahwa masalah tersebut menjadi pemicu invasi ke Ukraina.

    “NATO — Anda bisa melupakannya,” kata Trump. “Saya pikir mungkin itulah alasan semuanya ini dimulai,” cetus Trump.

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Zelensky Terbang ke AS Temui Trump, Tekan Kesepakatan Jual Sumber Daya Mineral Ukraina – Halaman all

    Zelensky Terbang ke AS Temui Trump, Tekan Kesepakatan Jual Sumber Daya Mineral Ukraina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky akan mengunjungi Washington, Amerika Serikat (AS) untuk menemui Presiden Donald Trump pada Jumat (28/2/205).

    Mengutip dari BBC International, kunjungan itu dilakukan Zelensky untuk menandatangani perjanjian pembagian sumber daya mineral negaranya.

    Adapun Sumber daya alam yang dimaksud, termasuk mineral yang dianggap harta karun, yakni rare earth atau logam tanah jarang (LTJ).

    Zelensky menggambarkan kesepakatan bilateral itu sebagai awal, untuk memperkuat hubungannya dengan AS.

    Melalui kesepakatan ini Ukraina berharap AS akan memberikan jaminan keamanan gunamencegah agresi Rusia yang diperbarui.

    “Jaminan perdamaian dan keamanan adalah kunci mencegah Rusia menghancurkan kehidupan negara lain,” imbuh Zelensky.

    Isi Kesepakatan AS-Ukraina

    Sebelum Ukraina menyetujui kesepakatan penjualan sumber daya mineral, Awalnya, Zelensky menolak menandatangani draf perjanjian pertama yang disampaikan Menteri Keuangan AS Scott Bessent di Kyiv.

    Penolakan itu sontak memicu amarah Trump, hingga pemimpin AS itu menyebut Zelensky sebagai diktator.

    Trump bahkan mendorong Ukraina untuk segera mengembalikan uang bantuan yang telah diberikan Amerika Serikat (AS) sejak dimulainya perang melawan Rusia sebesar 350 miliar dolar AS.

    Apabila Kyiv tak segera melunasi utangnya, Trump meminta agar Ukraina menyerahkan sumber daya alamnya sebagai bentuk kompensasi.

    Merespon kemarahan Trump, Ukraina setuju untuk menyumbangkan 50 persen dari pendapatan masa depan yang diperoleh dari ekstraksi mineral, minyak, dan gas ke dalam dana investasi bersama yang akan dikelola oleh kedua negara.

    Kesepakatan ini mengatur bahwa dana investasi akan digunakan untuk pengembangan proyek-proyek di Ukraina.

    Termasuk pembangunan infrastruktur, peningkatan kapasitas industri energi, serta eksplorasi dan pemrosesan mineral tanah jarang.

    Lewat kesepakatan tersebut nantinya pemerintah Ukraina dan AS akan berbagi kepemilikan dana ini dengan proporsi yang masih akan dinegosiasikan dalam perjanjian tambahan.

    Keputusan mengenai tata kelola dana, investasi, dan distribusi keuntungan akan ditentukan melalui kesepakatan lebih lanjut.

    Pemerintah Ukraina juga berkomitmen bahwa kontribusi dari pendapatan sumber daya mineral akan digunakan untuk proyek yang menunjang pemulihan ekonomi dan ketahanan energi.

    Sebagai imbalannya, Amerika Serikat berkomitmen untuk melindungi investasi di sektor mineral Ukraina.

    Meskipun perjanjian ini tidak mencakup jaminan keamanan spesifik atau komitmen bantuan militer di masa depan, ukraina berharap bahwa kesepakatan ini akan memastikan aliran dukungan yang sangat dibutuhkan selama konflik dengan Rusia.

    AS Tidak Jamin Keamanan Ukraina

    Namun, kerangka kesepakatan ini tampaknya tidak mencakup jaminan keamanan eksplisit bagi Ukraina.

    CNN International  melaporkan bahwa teks kesepakatan hanya menyebut bahwa AS mendukung upaya Ukraina untuk mendapatkan jaminan keamanan, tetapi tidak memberikan komitmen konkret.

    Trump berdalih bahwa tanggung jawab keamanan Ukraina seharusnya lebih banyak berada di tangan Eropa, bukan di AS.

    Trump juga tampaknya menutup kemungkinan Ukraina menjadi anggota NATO, salah satu ambisi utama Zelensky sejak lama.

    Dalam pertemuan kabinetnya, Trump mengatakan keberadaan pekerja Amerika yang mengekstraksi logam tanah jarang di tanah Ukraina akan memberikan “keamanan otomatis” bagi negara tersebut.

    Maka dari itu Ia meminta Kyiv untuk melupakan keinginan bergabung dengan NATO.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Putin di Atas Angin, Trump Tak Mau Jamin Keamanan Ukraina

    Putin di Atas Angin, Trump Tak Mau Jamin Keamanan Ukraina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak akan memberikan jaminan keamanan yang signifikan kepada Ukraina, yang sedang berperang melawan Rusia. Hal ini disampaikan menjelang kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke AS untuk membuat kesepakatan mineral penting.

    Dalam pernyataannya, Rabu (26/2/2025), Trump mengatakan jaminan keamanan Ukraina akan diserahkan kepada negara-negara Eropa. Ia menyebut AS tidak akan melangkah lebih jauh lagi dalam mendukung Kyiv.

    “Saya tidak akan memberikan jaminan keamanan yang terlalu banyak. Kami akan meminta Eropa untuk melakukannya,” kata Trump dikutip Al Jazeera.

    Zelensky sebelumnya mengatakan bahwa perjanjian ekonomi awal antara Ukraina dan AS sudah siap. Namun ia mencatat bahwa kesepakatan itu belum mencakup jaminan keamanan AS yang dipandang Kyiv penting untuk mengakhiri perang dengan Rusia.

    “Kesepakatan penuh dapat bergantung pada hasil pembicaraan dengan Trump akhir minggu ini di Washington. Kesepakatan ini bisa menjadi sukses besar atau bisa lolos begitu saja. Dan keberhasilan besar itu bergantung pada pembicaraan kita dengan Presiden Trump,” ucapnya.

    Menurut laporan media, perjanjian tersebut akan memberikan Washington akses ke mineral penting di Ukraina sebagai kompensasi atas bantuan AS dalam perang Kyiv melawan Rusia yang dimulai pada Februari 2022. Gedung Putih telah memberikan tekanan berat kepada Kyiv untuk mengakses cadangan mineralnya yang sangat besar.

    Kesepakatan ini merupakan inti dari upaya Ukraina untuk memastikan dukungan kuat dari Trump saat presiden baru AS itu berupaya mengakhiri perang Rusia di Ukraina dengan cepat. Zelensky mengatakan kepada wartawan di Kyiv bahwa kerangka kesepakatan ekonomi dengan AS akan tunduk pada ratifikasi parlemen Ukraina.

    Di sisi lain, kunjungan ini juga dilakukan setelah seminggu yang dramatis saat kedua pemimpin saling bertukar pernyataan bermusuhan. Trump bahkan menyebut Zelensky sebagai ‘diktator’ dan meminta pembayaran kembali atas bantuan miliaran dolar kepada Kyiv selama perang.

    “Pemerintahan sebelumnya menempatkan kita dalam posisi yang sangat buruk, tetapi kita telah mampu membuat kesepakatan di mana kita akan mendapatkan kembali uang itu dan banyak uang di masa mendatang,” kata Trump.

    Trump juga mengesampingkan prospek Ukraina bergabung dengan aliansi militer NATO. Menurutnya, hal ini merupakan biang keladi serangan Moskow kepada Kyiv dimulai.

    “NATO, Anda dapat melupakannya. Saya pikir itu mungkin alasan semuanya dimulai,” pungkasnya.

    Melaporkan sebelumnya dari Kyiv, Charles Stratford dari Al Jazeera mengatakan tampaknya Zelensky ‘masih memiliki pertanyaan’ mengenai hubungan AS-Ukraina di masa depan. Menurutnya, masih banyak kesepakatan teknis yang diperlukan untuk menjelaskan lebih rinci kerangka kerja sama antara kedua negara.

    “Ukraina berharap jika AS memiliki aset besar di negara itu, maka AS akan lebih terbuka dalam memberikan dukungan. Namun, Zelensky masih memiliki pertanyaan mengenai apakah dukungan itu akan berupa, misalnya, pembelian senjata dari AS,” katanya.

    Sementara diskusi tentang kesepakatan mineral sedang berlangsung, Rusia juga berusaha merayu Trump dengan memberikan pujian kepada pemimpin AS tersebut dan mendorong investasi Amerika dalam sumber daya alam di wilayah Ukraina yang dikuasai oleh pasukan Rusia.

    Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pejabat AS dan Rusia akan bertemu di Istanbul pada hari Kamis untuk membahas sengketa bilateral yang dianggap penting oleh kedua belah pihak untuk mengakhiri perang Ukraina.

    (luc/luc)

  • Kata Trump Soal Ukraina Ingin Masuk NATO: Anda Bisa Melupakannya!

    Kata Trump Soal Ukraina Ingin Masuk NATO: Anda Bisa Melupakannya!

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump menolak untuk menawarkan jaminan keamanan AS ataupun keanggotaan NATO untuk Ukraina. Hal ini disampaikannya seiring rencana lawatan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke AS guna menandatangani kesepakatan penyerahan sumber daya alam.

    Trump mengatakan bahwa sekutu-sekutu Eropa yang akan bertanggung jawab atas keamanan Ukraina.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (27/2/2025), berpidato di hadapan wartawan dalam rapat kabinet, Trump mengatakan Zelensky akan berkunjung pada hari Jumat mendatang dan menandatangani perjanjian penyerahan mineral tanah jarang yang digunakan dalam kedirgantaraan dan teknologi lainnya.

    Trump pun mengesampingkan kemungkinan Amerika Serikat memberikan jaminan keamanan yang lebih formal, seperti yang diminta oleh pemerintah Ukraina.

    “Saya tidak akan memberikan jaminan keamanan yang berlebihan,” kata Trump.

    “Kita akan meminta Eropa untuk melakukan itu,” kata Trump. “Eropa adalah tetangga sebelah mereka, tetapi kita akan memastikan semuanya berjalan dengan baik,” imbuh Trump.

    Ketika ditanya konsesi apa yang perlu diberikan untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina, Trump mengesampingkan keanggotaan Ukraina di NATO. Dia bahkan mengulangi pendirian Rusia bahwa masalah tersebut menjadi pemicu invasi ke Ukraina.

    “NATO — Anda bisa melupakannya,” kata Trump. “Saya pikir mungkin itulah alasan semuanya ini dimulai,” cetus Trump.

    Sebelumnya, mantan presiden Joe Biden mendukung keanggotaan Ukraina di NATO tanpa memberikan kerangka waktu yang konkret.

    Amerika Serikat pada hari Senin lalu, memihak Rusia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan menentang hampir semua sekutu Eropanya dengan sebuah resolusi yang menyerukan diakhirinya perang, tanpa menekankan integritas teritorial Ukraina.

    “Kami akan melakukan yang terbaik yang kami bisa untuk membuat kesepakatan terbaik yang kami bisa untuk kedua belah pihak,” kata Trump pada hari Rabu (26/2) waktu setempat.

    Trump menegaskan bahwa diplomasinya membawa semangat kompromi baru dari Presiden Rusia Vladimir Putin, yang sebelumnya “menginginkan semuanya” di Ukraina.

    “Saya pikir kita akan mencapai kesepakatan,” ujar Trump.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.100: Zelensky akan Kunjungi Inggris setelah Temui Donald Trump – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.100: Zelensky akan Kunjungi Inggris setelah Temui Donald Trump – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.100 pada Kamis (27/2/2025).

    Pada tengah malam, operasi pertahanan udara terdengar di Kyiv dan pinggiran kota.

    Pemerintah Negara Kota Kyiv sebelumnya telah melaporkan ancaman penggunaan pesawat tak berawak.

    Pada pukul 03.00 waktu setempat, masih ada sekitar 15 UAV yang diamati di atas Ukraina dan ledakan terdengar di Brovary.

    Ukraina Umumkan Serangan Balik ke Pasukan Rusia di Pokrovsk

    Pasukan Ukraina pada hari Rabu (26/2/2025) mengumumkan serangan balik terhadap pasukan Rusia yang berhasil untuk merebut kembali pemukiman Kotlyne di dekat kota utama Pokrovsk.

    “Upaya Rusia selama setahun untuk merebut Pokrovsk sejauh ini gagal, dan pasukan Rusia tampaknya telah meninggalkan upaya untuk merebut kota itu secara langsung, dan lebih memilih untuk melakukan pengepungan yang luas,” lapor Institut Studi Perang (ISW).

    “Kremlin mungkin telah meninggalkan upaya itu untuk saat ini, namun, karena perlawanan Ukraina meningkat di daerah itu dan kerugian Rusia yang sangat besar,” lanjut laporan tersebut.

    Rusia Klaim Rebut Kembali 2 Permukiman di Kursk

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah merebut kembali permukiman Pogrebki dan Orlovka, di utara kota Sudzha, di oblast Kursk tempat pasukan Ukraina menguasai wilayah di dalam Rusia sejak Agustus 2024.

    Kementerian tersebut mengatakan pasukan Rusia telah menyerang unit dan posisi Ukraina di dekat lebih dari selusin permukiman, termasuk beberapa di sekitar Sudzha.

    “Hampir tujuh bulan pasukan Ukraina telah menguasai zona penyangga di wilayah agresor di Rusia. Mereka hampir terbiasa dengan hal itu,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato video pada Rabu malam.

    Ukraina Serang Kilang Minyak Rusia

    Militer Ukraina mengatakan telah menyerang kilang minyak Tuapse milik Rusia di pantai Laut Hitam dan sedikitnya 40 ledakan telah tercatat di lokasi tersebut.

    Tuapse adalah rumah bagi salah satu kilang minyak terbesar Rusia dan telah menjadi sasaran pesawat nirawak Ukraina beberapa kali sebelumnya.

    Militer Ukraina juga mengatakan telah menyerang dua lapangan udara militer di Krimea yang dikuasai Rusia tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

    Rusia mengonfirmasi pesawat nirawak menyerang wilayah Krasnodar selatannya, termasuk pelabuhan Tuapse, pada hari Rabu.

    “Pesawat nirawak juga menyerang wilayah Rusia di Bryansk dan Kursk, yang berbatasan dengan Ukraina,” menurut laporan kementerian pertahanan Rusia.

    5 Orang Tewas dalam Serangan Rusia

    Ukraina mengatakan serangan Rusia di kota Kostyantynivka di timur menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai delapan lainnya. 

    Drone Rusia juga menewaskan dua orang di dekat Kyiv, termasuk jurnalis Ukraina Tetiana Kulyk yang bekerja untuk kantor berita Ukrinform.

    Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan secara terpisah bahwa dua orang terluka di kota Kharkiv selama serangan drone.

    Perusahaan energi swasta terbesar Ukraina, DTEK, mengatakan salah satu fasilitasnya telah rusak di wilayah Dnipropetrovsk.

    Zelensky Desak AS Beri Jaminan Keamanan kepada Ukraina

    Zelensky mendesak AS agar memberikan jaminan keamanan untuk Ukraina jika AS menginginkan perjanjian mineral.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan Zelensky akan mengunjungi AS pada hari Jumat (28/2/2025) untuk menandatangani perjanjian tersebut.

    “Bagi saya dan bagi kita semua di dunia, penting bahwa dukungan AS tidak dihentikan. Kekuatan dibutuhkan di jalan menuju perdamaian,” kata Zelensky dalam pidato malamnya kepada warga Ukraina pada hari Rabu.

    Perdana Menteri Italia Desak NATO Beri Jaminan Keamanan ke Ukraina

    Perdana menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan setiap kesepakatan damai untuk Ukraina harus mencakup jaminan keamanan yang melibatkan NATO.

    Pernyataan Giorgia Meloni berbicara ketika muncul sebuah rancangan kesepakatan antara AS dan Ukraina yang tidak mencakup jaminan keamanan, tetapi hanya merujuk pada Ukraina yang entah bagaimana memperolehnya.

    “Perdamaian di Ukraina hanya dapat dicapai jika Kyiv diberi jaminan keamanan yang memadai untuk memastikan bahwa apa yang telah kita lihat selama tiga tahun terakhir tidak terjadi lagi,” kata Giorgia Meloni pada hari Selasa (25/2/2025).

    Zelensky akan Kunjungi Inggris Pekan Ini

    Zelensky diperkirakan akan mengunjungi Inggris akhir pekan ini untuk berunding dengan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, dan para pemimpin Eropa lainnya.

    Zelensky kemungkinan akan mengunjungi Inggris setelah rencana perjalanannya ke Washington pada hari Jumat.

    “Saya berencana untuk pergi ke London, dan segera setelah ini saya dan orang-orang Eropa akan bertemu di sana dengan Keir Starmer,” kata Zelensky.

    Sebelumnya, Keir Starmer mengatakan ia akan mengadakan pertemuan dengan Zelensky setelah ia kembali dari pertemuan dengan Trump di Washington.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Presiden AS Donald Trump: Ukraina Harus Lupakan NATO jika Ingin Damai dengan Rusia – Halaman all

    Presiden AS Donald Trump: Ukraina Harus Lupakan NATO jika Ingin Damai dengan Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan kepada Ukraina agar melupakan usahanya untuk bergabung dengan aliansi pertahanan NATO.

    Trump mengatakan itu adalah salah satu syarat agar Ukraina dapat menghentikan perang dengan Rusia.

    “Saya dapat memberi tahu orang Ukraina bahwa Anda dapat melupakan NATO, saya pikir itulah yang memulai semuanya,” kata Donald Trump kepada wartawan di Gedung Putih, Rabu (26/2/2025).

    Sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin berulang kali mengatakan salah satu penyebab perang Rusia-Ukraina adalah keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO dan pergerakan NATO ke Eropa Timur yang dapat mengancam keamanan Rusia.

    Dalam wawancara kemarin, Trump mengatakan tujuan pertama pemerintahannya adalah menghentikan perang tersebut.

    Sedangkan tujuan kedua adalah mengembalikan uang bantuan yang telah dikeluarkan negaranya untuk mendukung Ukraina selama perang dengan Rusia sejak tahun 2022.

    “Kami menghabiskan 350 miliar dolar, Eropa menghabiskan 100 miliar dolar, dan orang-orang Eropa mendapatkan kembali uang mereka, tetapi kami tidak,” kata Donald Trump, membandingkan jumlah bantuan dari AS dan Eropa untuk Ukraina.

    Ia lalu membahas perjanjian mineral yang akan disepakati dengan Ukraina yang memungkinkan perusahaan-perusahaan AS untuk mengelola dan mendapat keuntungan dari sumber daya mineral di Ukraina termasuk logam tanah jarang.

    “Perjanjian tersebut akan mengembalikan uang kami,” kata Donald Trump, seperti diberitakan Al Mayadeen.

    Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta jaminan keamanan dari AS sebagai salah satu syarat perjanjian mineral.
     
    Trump menekankan AS tidak akan memberikan jaminan keamanan besar kepada Ukraina, tetapi Eropa akan melakukannya.

    “Eropa akan mengawasi dengan ketat. Inggris dan Prancis telah mengajukan diri untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian,” kata Donald Trump, pernyataan yang kemarin dibantah oleh Kremlin dan menegaskan Putin tidak setuju jika ada pasukan perdamaian dari anggota NATO di Ukraina.

    Dalam wawancara kemarin, Trump menggambarkan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai orang yang sangat cerdas dan mengungkapkan harapannya untuk mencapai kesepakatan mengenai Ukraina, seperti diberitakan RBC Ukraine.
     
    Trump berharap dapat mencapai kesepakatan dengan Putin untuk menyelesaikan perang di Ukraina, tetapi ia tidak dapat menjamin keberhasilannya.

    Pada pertengahan Februari, Donald Trump mengungkapkan keinginannya untuk menengahi perundingan perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

    Menyusul usulan tersebut, perwakilan tinggi Rusia dan AS bertemu di Arab Saudi pada 18 Februari 2025, tanpa partisipasi Ukraina.

    Sementara itu Ukraina dan negara Eropa pendukungnya merasa khawatir sejak kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih, yang memperlihatkan kedekatan pemerintah AS saat ini dengan Rusia.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Asa Zelensky Ingin Ukraina Masuk NATO Dihempaskan Trump

    Trump Ungkap Zelensky Akan Kunjungi AS Besok

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan mengunjungi Washington. Trump menyebut Zelensky akan berkunjung Jumat, 28 Februari 2025.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (27/2/2025), Trump mengatakan dirinya akan menerima Volodymyr Zelensky di Washington pada Jumat. Dia menyebut saat ini negosiasi sedang berlangsung mengenai kesepakatan untuk memberikan Amerika Serikat akses ke sumber daya mineral Ukraina.

    “Presiden Zelensky akan datang pada hari Jumat, dan itu kini telah dipastikan,” kata Trump pada hari Rabu dalam rapat kabinet pertamanya.

    Trump, sebelumnya mengatakan bahwa ia mengharapkan Volodymyr Zelenskyy untuk mengunjungi Washington pada hari Jumat (28/2) untuk menandatangani “kesepakatan yang sangat besar.”

    Hal ini terjadi setelah beberapa sumber mengonfirmasi kepada beberapa kantor berita bahwa Ukraina dan Amerika Serikat telah menyetujui rancangan kesepakatan mineral yang luas, guna meredakan ketegangan baru-baru ini antara Trump dan Zelenskyy.

    Kesepakatan tersebut akan membuat AS bersama-sama Ukraina mengembangkan kekayaan mineral, dengan pendapatan yang masuk ke pendanaan baru yang dibagi oleh kedua negara, demikian menurut pejabat senior Ukraina, yang dikutip oleh beberapa kantor berita.

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Perang Eropa Masih Panas, Rusia Tembak Jatuh 128 Drone Ukraina

    Perang Eropa Masih Panas, Rusia Tembak Jatuh 128 Drone Ukraina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya telah menembak jatuh 128 pesawat nirawak Ukraina di atas wilayah Rusia dan Krimea, wilayah Kyiv yang dianeksasi Moskow, Selasa malam waktu setempat.

    “Pasukan pertahanan udara mencegat dan menghancurkan 128 pesawat nirawak udara Ukraina termasuk 30 di atas semenanjung Krimea yang dianeksasi pada tahun 2014,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan pada Rabu (26/2/2025), seperti dikutip AFP.

    Selain wilayah Krasnodar, yang dikenal dengan resor Laut Hitamnya, kementerian tersebut mengatakan serangan pesawat nirawak juga menargetkan wilayah Rusia Bryansk dan Kursk, yang berbatasan dengan Ukraina.

    Tidak ada kerusakan besar yang segera dilaporkan oleh media atau otoritas Rusia.

    Kyiv telah meningkatkan serangan udaranya terhadap fasilitas energi dan militer di wilayah Rusia dalam beberapa bulan terakhir. Ini merupakan sebuah kampanye sebagai tanggapan atas pemboman gencar Moskow terhadap kota-kota dan infrastruktur energinya.

    Perang antara Rusia dan Ukraina sendiri telah memasuki tahun ketiga. Dalam update lainnya, perdamaian antara kedua negara tetangga tersebut tengah bermasalah akibat Amerika Serikat (AS), yang sekarang dipimpin oleh Presiden Donald Trump, berubah haluan dengan mendukung Rusia di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Namun PBB menolak upaya AS untuk melemahkan sikap Majelis Umum terkait perang Rusia di Ukraina. Hal ini memberikan kemenangan diplomatik bagi Kyiv dan sekutu Eropa.

    Mengutip Reuters, AS terpaksa abstain dalam pemungutan suara atas resolusinya sendiri. Ini setelah negara-negara Eropa berhasil mengubah rancangan Washington dengan menambahkan dukungan eksplisit terhadap kedaulatan, kemerdekaan, persatuan, dan integritas wilayah Ukraina.

    Dalam pemungutan suara atas rancangan resolusi AS yang telah diamendemen, 93 negara mendukung, 73 abstain, dan 8 negara menolak, termasuk Rusia. Upaya Rusia untuk mengubah teks resolusi AS dengan memasukkan “akar penyebab” konflik juga gagal.

    Keputusan ini muncul di tengah upaya Presiden Donald Trump untuk menengahi perdamaian, yang justru menimbulkan ketegangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky karena cenderung membela Presiden Rusia Vladimir Putin. Trump juga memicu kekhawatiran di antara negara-negara Eropa bahwa mereka akan disingkirkan dari proses perundingan damai.

    (sef/sef)