Tag: Volodymyr Zelensky

  • 128.000 Orang Melayat Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus

    128.000 Orang Melayat Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus

    Vatican City

    Banyak orang mengantre untuk bisa melihat langsung dan memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Paus Fransiskus. Otoritas Vatikan mengungkapkan lebih dari 128.000 orang telah melayat Paus Fransiskus, yang jenazahnya disemayamkan di dalam Basilika Santo Petrus menjelang pemakaman.

    Vatikan dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (25/4/2025), menyebut antara Rabu (23/4) pukul 11.00 waktu setempat hingga Kamis (24/4) pagi, sekitar pukul 08.00 waktu setempat, lebih dari 128.000 orang telah melihat langsung jenazah Paus Fransiskus.

    Peti jenazah Paus Fransiskus akan dibiarkan tetap terbuka dan bisa dilihat oleh publik hingga Jumat (25/4) malam, sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan selama tiga hari di dalam basilika itu sebelum dimakamkan pada Sabtu (26/4).

    Dengan begitu banyaknya orang yang ingin melayat, seperti dilansir Associated Press, Vatikan terpaksa membiarkan pintu Basilika Santo Petrus tetap terbuka sepanjang malam karena jumlah pengunjung yang lebih banyak dari perkiraan.

    Basilika Santo Petrus yang menjadi tempat jenazah Paus Fransiskus disemayamkan hanya ditutup selama 1,5 jam pada Kamis (24/4) pagi kemarin untuk dibersihkan.

    Basilika itu diliputi keheningan saat para pelayat dari seluruh dunia berjalan secara perlahan menuju lorong utama untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Paus Fransiskus, yang meninggal dunia dalam usia 88 tahun pada Senin (21/4) pagi waktu setempat.

    Lamanya waktu mengantre, bahkan hingga berjam-jam, tidak menyurutkan niat publik untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sang Bapa Suci.

    Antrean terpantau sangat panjang melintasi area della Conciliazone, kemudian Alun-alun Santo Petrus, dan melalui Pintu Suci sebelum masuk ke dalam Basilika Santo Petrus.

    Emiliano Fernandez yang datang dari Meksiko mengantre sejak tengah malam, dan setelah dua jam masih belum masuk ke dalam basilika. “Saya tidak peduli berapa lama saya menunggu di sini. Ini satu-satunya kesempatan untuk (menunjukkan) betapa saya mengagumi Fransiskus semasa hidupnya,” ucapnya.

    Usai disemayamkan di Basilika Santo Petrus, jenazah Paus Fransiskus akan menjalani proses pemakaman pada Sabtu (26/4) besok.

    Dari basilika di Vatikan itu, peti jenazah Paus Fransiskus akan dibawa ke gereja kesayangannya, Basilika Santa Maria Maggiore yang ada di Roma. Di lokasi itu, peti jenazah Paus Fransiskus akan dikuburkan ke dalam tanah dan diberi batu nisan sederhana dengan tulisan nama Latinnya: Fransiskus.

    Paus Fransiskus akan menjadi Paus pertama dalam lebih dari 100 tahun terakhir yang dimakamkan di luar Vatikan.

    Prosesi pemakaman Paus Fransiskus diperkirakan akan menarik kehadiran ratusan ribu orang, dengan para pemimpin dunia dan anggota kerajaan dari berbagai negara akan turut hadir. Di antara tokoh yang akan hadir terdapat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Putra Mahkota Kerajaan Inggris Pangeran William.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Geram Serangan Rusia Tewaskan 12 Orang di Ukraina: Vladimir, STOP!

    Trump Geram Serangan Rusia Tewaskan 12 Orang di Ukraina: Vladimir, STOP!

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan reaksi keras terhadap serangan terbaru Rusia yang menewaskan sedikitnya 12 orang di Kyiv, ibu kota Ukraina. Trump melontarkan teguran yang tergolong langka kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, yang berbunyi: “Vladimir, STOP!”

    Serangan rudal dan drone Moskow yang tak hanya merenggut korban jiwa, tapi juga melukai sekitar 90 orang lainnya di area Kyiv itu, seperti dilansir Reuters, Jumat (25/4/2025), disebut Trump sebagai serangan yang “tidak perlu” dan “sangat tidak tepat waktunya” ketika sang Presiden AS itu sedang mendorong perdamaian.

    Gempuran terbaru Rusia, yang tercatat sebagai serangan terbesar yang melanda ibu kota Ukraina sepanjang tahun ini, telah menghancurkan bangunan-bangunan dan memicu kebakaran di area tersebut. Para petugas penyelamat masih berusaha mengevakuasi jenazah korban dari reruntuhan sekitar 12 jam kemudian.

    Serangan itu terjadi pada momen kritis dalam perang Rusia di Ukraina, yang dimulai dengan invasi skala penuh Moskow awal tahun 2022 lalu. Baik Kyiv maupun Moskow berusaha menunjukkan kepada Trump bahwa mereka membuat kemajuan menuju tujuan untuk mencapai kesepakatan damai yang cepat.

    “Saya tidak senang dengan serangan Rusia di KYIV. Tidak perlu, dan sangat tidak tepat waktunya. Vladimir, STOP! Sebanyak 5.000 tentara tewas dalam seminggu. Mari kita wujudkan Kesepakatan Damai!” tegas Trump dalam pernyataan via media sosial Truth Social, menyebut nama depan Presiden Rusia.

    Gedung Putih mengancam akan menghentikan upaya perdamaian jika tidak ada kemajuan yang dicapai dalam waktu dekat. Trump juga mencela Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terkait komentarnya menegaskan Kyiv tidak akan mengakui pendudukan Rusia atas Crimea.

    Saat ditanya apakah menurutnya Putin akan mendengarkan seruannya untuk menghentikan serangan rudal ke Ukraina, Trump menjawab: “Iya.”

    Dia juga mengatakan bahwa dirinya memiliki “tenggat waktu sendiri” untuk mewujudkan penyelesaian damai antara Rusia dan Ukraina, namun tanpa menyebutkan secara spesifik soal tenggat waktu tersebut.

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya melancarkan serangan besar-besaran semalam terhadap kompleks industri militer Ukraina, dengan menggunakan senjata presisi tinggi jarak jauh berbasis udara, darat dan laut, serta menggunakan drone.

    Sementara Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina, Andrii Sybiha, mengatakan via media sosial X bahwa “serangan-serangan brutal” itu menunjukkan Rusia-lah, bukan Ukraina, yang menjadi hambatan bagi perdamaian.

    Menurut laporan Angkatan Udara Ukraina via Telegram, militer Rusia telah meluncurkan 145 drone dan 70 rudal, termasuk 11 rudal balistik, dalam serangan semalam. Unit-unit Angkatan Udara Ukraina disebut telah menembak jatuh 112 target di udara saat serangan berlangsung.

    Lihat Video ‘Trump ke Putin soal Rusia Serang Kyiv: Saya Nggak Suka!’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Persiapan Terakhir Pemakaman Paus Fransiskus, Ini Tahapannya

    Persiapan Terakhir Pemakaman Paus Fransiskus, Ini Tahapannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Vatikan memasuki tahap akhir persiapan pemakaman Paus Fransiskus saat gelombang terakhir pelayat melewati Basilika Santo Petrus untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin Gereja Katolik yang wafat pada usia 88 tahun tersebut. Sementara itu, Kota Roma bersiap menyambut para pemimpin dunia dalam salah satu prosesi pemakaman Paus yang paling signifikan dalam sejarah modern.

    Upacara pemakaman dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (26/4/2025) di Lapangan Santo Petrus dan diperkirakan akan dihadiri oleh 50 kepala negara serta 10 keluarga kerajaan dari berbagai belahan dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Para tamu penting ini dijadwalkan mulai berdatangan ke Roma sejak Jumat (25/4/2025).

    Guna memastikan keamanan maksimal, otoritas Italia dan Vatikan telah memberlakukan pengamanan ketat di sekitar kawasan Vatikan. Zona larangan terbang diberlakukan, drone dilarang beroperasi, penembak jitu ditempatkan di atap-atap, dan jet tempur disiagakan untuk mengantisipasi segala kemungkinan.

    Sejak beberapa hari terakhir, puluhan ribu umat dan pengunjung telah mengantre berjam-jam untuk menyampaikan penghormatan terakhir kepada Fransiskus yang disemayamkan di depan altar Basilika Santo Petrus.

    Jenazah sang Paus dibaringkan dengan mengenakan jubah merah kebesaran, mitra putih, dan sepatu hitam.

    Prosesi penutupan peti mati dijadwalkan dilakukan pukul 20.00 waktu setempat, dipimpin oleh Kardinal Kevin Farrell, camerlengo yang saat ini bertugas menjalankan urusan sehari-hari Vatikan hingga terpilihnya paus baru.

    “Itu adalah momen singkat namun sangat intens di samping jasad beliau,” ujar Massimo Palo (63), seorang warga Italia yang ikut memberikan penghormatan, dilansir Reuters.

    “Ia adalah Paus yang hidup di tengah umatnya, di tengah rakyatnya, dan saya berharap paus-paus setelah ini akan mengikuti jejak beliau.”

    Paus Fransiskus, yang wafat pada Senin lalu setelah beberapa minggu dirawat karena pneumonia berat, dikenal sebagai paus pertama dari Amerika Latin dan seorang Yesuit yang energik dalam mendorong reformasi Gereja. Ia dikenal vokal dalam membela kaum terpinggirkan, dan dalam pidato terakhirnya, ia mengecam keras pihak-pihak yang menyebarkan kebencian terhadap mereka yang lemah, terpinggirkan, dan para migran.

    Ucapaan belasungkawa membanjiri Vatikan dari berbagai penjuru dunia. “Kami melihat Paus pada Minggu Paskah terakhir-ia tampak cukup sehat, dan kami terkejut ketika mengetahui kabar wafatnya Senin pagi,” ujar Veronique Montes-Coulomb, wisatawan asal Prancis yang turut menghadiri misa terakhir Paus Fransiskus saat Paskah.

    Fransiskus, yang telah lama menderita berbagai gangguan kesehatan, menolak saran medis untuk absen dari misa Paskah, sebuah keputusan yang mencerminkan dedikasinya terhadap iman dan umat Katolik global.Paus Baru

    Setelah misa pemakaman Sabtu pagi, peti jenazah Paus Fransiskus akan diarak secara perlahan menuju Basilika Santa Maria Maggiore, gereja kesayangannya di Roma. Ia akan dimakamkan di dalam tanah, dengan penanda nisan sederhana bertuliskan satu kata: Franciscus. Makam ini akan dapat dikunjungi masyarakat umum mulai Minggu pagi.

    Sebanyak 130 delegasi asing diperkirakan akan hadir dalam prosesi pemakaman, termasuk Presiden Argentina Javier Milei dan Pangeran William dari Inggris. Mengingat bertepatan dengan hari libur nasional di Italia, Badan Perlindungan Sipil memperkirakan “ratusan ribu” orang akan memadati Roma pada akhir pekan ini.

    Seluruh perhatian kemudian akan tertuju pada tahapan selanjutnya: pemilihan paus baru. Para kardinal dari seluruh dunia telah tiba di Roma, tidak hanya untuk mengikuti pemakaman, tetapi juga untuk menghadiri konklaf pemilihan paus. Pertemuan para kardinal berlangsung setiap hari untuk merundingkan langkah-langkah awal, dengan pertemuan lanjutan dijadwalkan pada Jumat.

    Sesuai ketentuan, konklaf harus dimulai paling cepat 15 hari dan paling lambat 20 hari setelah wafatnya seorang paus. Saat ini, terdapat sekitar 135 kardinal berusia di bawah 80 tahun yang memenuhi syarat untuk memilih dalam konklaf mendatang.

    (luc/luc)

  • Kyiv Dibombardir Serangan Rudal dan Drone Mematikan Rusia, 8 Tewas 80 Lain Terluka – Halaman all

    Kyiv Dibombardir Serangan Rudal dan Drone Mematikan Rusia, 8 Tewas 80 Lain Terluka – Halaman all

    Kyiv Dibombardir Serangan Rudal dan Drone Mematikan Rusia, 8 Tewas 80 Lain Terluka

    TRIBUNNEWS.COM- Setidaknya delapan orang tewas dan lebih dari 80 lainnya terluka, termasuk anak-anak, dalam serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia semalam di ibu kota Ukraina, Kyiv, kata pejabat setempat.

    Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan jatuhnya puing-puing pesawat tak berawak memicu sejumlah kebakaran, dan dikhawatirkan orang-orang terjebak di bawah reruntuhan bangunan tempat tinggal.

    Ledakan juga dilaporkan di kota Kharkiv di timur laut, melukai sedikitnya dua orang, kata wali kota.

    Setelah serangan tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan akan mempersingkat kunjungan diplomatiknya ke Afrika Selatan.

    Layanan darurat negara Ukraina DSNS dan kementerian dalam negeri awalnya mengatakan sembilan orang tewas di Kyiv dalam serangan Rusia semalam, yang melibatkan sekitar 70 rudal dan hingga 150 pesawat tak berawak.

    Menteri Dalam Negeri Ukraina kemudian merevisi jumlah korban tewas awal menjadi delapan, dan menjelaskan bahwa kematian kesembilan diduga merupakan bagian tubuh korban lainnya.

    Dalam sebuah posting di media sosial, Wali Kota Klitschko menulis bahwa enam anak dan seorang wanita hamil termasuk di antara mereka yang terluka.

    Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko mengatakan “panggilan telepon dapat terdengar dari reruntuhan pesawat”.

    Dua anak dilaporkan hilang, katanya.

    Sebuah blok apartemen hancur total selama serangan itu dan jendela-jendela bangunan di sekitarnya pecah dan balkon-balkon dirobohkan.

    Layanan darurat terus melakukan pencarian di antara puing-puing dan tim penyelamat dengan anjing pelacak terlihat menyisir reruntuhan.

    Daerah yang paling parah terkena dampak serangan semalam adalah distrik Svyatoshynskyi bagian barat, kata Klitschko.

    Pejabat Kyiv mengatakan lima distrik lainnya terkena dampak, termasuk Holosiivskyi di selatan, distrik Solomyanskyi di barat daya, dan distrik Shevchenkivskyi di barat.

    Rekaman di media sosial memperlihatkan rudal menghantam kota, yang menimbulkan kebakaran besar.

    Serangan itu terjadi beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump menuduh Zelensky merusak perundingan perdamaian.

    Zelensky telah mengesampingkan pengakuan kendali Rusia atas Krimea, semenanjung selatan Ukraina yang dianeksasi secara ilegal oleh Rusia pada tahun 2014.

    Presiden Rusia Vladimir Putin melanjutkan dengan melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada tahun 2022, dan Moskow saat ini menguasai hampir 20 persen wilayah Ukraina.

    Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa Krimea “telah hilang bertahun-tahun lalu”, tetapi Zelensky merujuk pada “deklarasi Krimea” tahun 2018 oleh menteri luar negeri Trump saat itu, Mike Pompeo, yang mengatakan AS “menolak upaya aneksasi Rusia”.

    Seorang wanita yang apartemennya rusak parah dalam serangan terbaru di Kyiv mengatakan kepada BBC bahwa dia melarikan diri dua kali dari kampung halamannya di timur Ukraina, wilayah yang sekarang diduduki oleh Rusia.

    Ketika ditanya apakah Zelensky harus menyerahkan wilayah-wilayah tersebut untuk mencapai kesepakatan damai, ia berkata tidak, karena hal itu akan “bertentangan dengan konstitusi kami”.

    Serangan hari Kamis adalah salah satu yang paling mematikan di Kyiv sejak 8 Juli tahun lalu, ketika 34 orang dipastikan tewas dan 121 terluka setelah serangan Rusia menghantam infrastruktur sipil termasuk rumah sakit anak-anak Okhmatdyt.

    Di Kharkiv, sekitar 40 km (25 mil) dari perbatasan Rusia, dua orang terluka, kata Wali Kota Ihor Terekhov.

    Ia mengatakan “rumah-rumah pribadi” rusak akibat serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia semalam.

    Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha mengatakan serangan semalam menunjukkan bahwa Rusia dan bukan Ukraina adalah “penghalang perdamaian”, dan bahwa Putin tidak menghormati upaya perdamaian “dan hanya ingin melanjutkan perang”.

    Utusan Trump, Steve Witkoff, dijadwalkan mengunjungi Moskow minggu ini, setelah presiden AS mengatakan kesepakatan damai “sangat dekat”.

    Wakil Presiden AS JD Vance mengatakan rencana Washington mencakup seruan agar garis depan konflik dibekukan “pada tingkat tertentu yang mendekati keadaannya saat ini”.

    Kyiv telah memperingatkan bahwa mereka tidak dapat menerima “konflik yang membeku”. Wakil Perdana Menteri Yulia Svyrydenko mengatakan gencatan senjata penuh merupakan “langkah awal yang diperlukan”.

    Angkatan udara Ukraina memperingatkan bahwa hampir semua wilayah negara itu berada di bawah ancaman serangan udara.

    Militer Rusia belum mengomentari serangan yang dilaporkan tersebut.

    Dalam sebuah posting di media sosial, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa 87 pesawat tak berawak Ukraina telah dihancurkan atau dicegat semalam di beberapa wilayah Rusia.

    SUMBER: BBC

  • Antara Fakta dan Mitos Akhir Zaman​

    Antara Fakta dan Mitos Akhir Zaman​

    GELORA.CO – Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik yang dikenal karena sikap rendah hati dan reformisnya, wafat pada Senin, 21 April 2025, dalam usia 88 tahun akibat komplikasi stroke.

    Jenazahnya telah disemayamkan di Basilika Santo Petrus untuk penghormatan publik selama tiga hari, sebelum misa pemakaman yang dijadwalkan pada Sabtu, 26 April 2025.

    Dengan wafatnya Paus Fransiskus, perhatian dunia tertuju pada konklaf yang akan memilih pemimpin baru Gereja Katolik.

    Para kardinal dari seluruh dunia akan berkumpul, dan hanya mereka yang berusia di bawah 80 tahun yang diperbolehkan memilih.

    Calon terpilih harus meraih dukungan dua pertiga dari total suara.​

    Menariknya, dari sembilan kandidat kuat yang digadang-gadang bakal menggantikan Paus Fransiskus, tiga di antaranya memiliki nama depan Peter.

    Hal ini memicu spekulasi dan perbincangan mengenai ramalan kuno tentang “Petrus Romanus” atau “Peter dari Roma” yang disebut-sebut akan menjadi paus terakhir sebelum Hari Penghakiman.​

    Ramalan tentang Petrus Romanus berasal dari manuskrip kuno yang dikenal sebagai “Prophecy of the Popes” atau “Nubuat Para Paus”, yang konon ditulis oleh Santo Malachy pada abad ke-12.

    Naskah ini terdiri dari 112 frasa pendek berbahasa Latin, masing-masing diyakini menggambarkan karakter setiap paus sejak tahun 1143.​

    Frasa terakhir dalam naskah menyebutkan bahwa paus terakhir, Petrus Romanus, akan memimpin Gereja di masa penuh penderitaan, sebelum Roma hancur dan dunia menghadapi penghakiman terakhir.​

    Namun, keaslian naskah ini masih diperdebatkan.

    Beberapa sejarawan meyakini bahwa ramalan ini adalah karya dari abad ke-16, bukan abad ke-12, dan mungkin dibuat untuk mendukung kandidat tertentu dalam konklaf saat itu.

    Wafatnya Paus Fransiskus telah mengguncang dunia, dengan banyak pemimpin global menyampaikan belasungkawa dan mengenang jasanya.

    Presiden AS Donald Trump, Pangeran William, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky termasuk di antara tokoh-tokoh yang dijadwalkan menghadiri pemakaman di Vatikan.

    Sementara itu, spekulasi mengenai ramalan Petrus Romanus terus berkembang, terutama dengan adanya kandidat paus baru yang bernama Peter.

    Meskipun banyak yang meragukan keaslian ramalan tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa nubuat ini telah menjadi bagian dari narasi spiritual dan budaya yang menggugah rasa ingin tahu manusia tentang masa depan dan takdir.​

    Kini, dengan Vatikan yang tengah bersiap menggelar konklaf pasca masa berkabung sembilan hari, umat Katolik dan pengamat dunia mulai bertanya-tanya: jika benar paus berikutnya adalah Peter dari Roma, apakah ini menandai awal dari akhir zaman seperti yang disebut dalam naskah?

    Mau percaya atau tidak, satu hal yang pasti ramalan ini sudah menjadi bagian dari narasi spiritual dan budaya yang menggugah rasa ingin tahu manusia tentang masa depan, takdir, dan iman.

    Apakah paus berikutnya benar-benar akan bernama Peter dan memenuhi ramalan tersebut? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.156: Zelensky Unggah Bukti Trump Pernah Tolak Rusia Aneksasi Krimea – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.156: Zelensky Unggah Bukti Trump Pernah Tolak Rusia Aneksasi Krimea – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.156 pada Kamis (24/4/2025).

    Setidaknya 21 orang terluka di Kyiv pada Kamis pagi setelah serangan rudal di ibu kota. 

    “Korban ke-21 sudah dirawat di rumah sakit,” kata Vitali Klitschko, wali kota Kyiv. 

    Ia mengatakan seorang anak berusia tiga tahun dibawa ke rumah sakit. 

    Otoritas militer mengatakan kerusakan telah dilaporkan di setidaknya dua distrik. 

    Selain itu, wali kota Kharkiv, Ihor Terekhov mengatakan Kharkiv juga diserang rudal pada Kamis pagi.

    Sebelumnya, angkatan udara Ukraina melaporkan pesawat pengebom Rusia lepas landas dan menembakkan rudal.

    Pertemuan di London Penuh Emosi

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan perundingan damai di London diwarnai oleh emosi dan berjanji bahwa Ukraina akan mematuhi konstitusinya.

    “Emosi memuncak hari ini. Namun, merupakan hal yang baik bahwa lima negara bertemu untuk membawa perdamaian lebih dekat,” tulis presiden Ukraina, Rabu (23/4/2025).

    “Pihak Amerika memiliki visi yang sama. Ukraina dan negara-negara Eropa lainnya menyampaikan masukan mereka. Dan kami berharap bahwa kerja sama seperti itulah yang akan menghasilkan perdamaian abadi,” lanjutnya.

    Zelensky Unggah Bukti Trump Tolak Pancaplokan Krimea oleh Rusia

    Pada hari Rabu, Zelensky mengunggah Deklarasi Krimea 2018 dari Mike Pompeo, menteri luar negeri Amerika Serikat (AS) saat Donald Trump menjabat untuk pertama kalinya.

    “Amerika Serikat menolak upaya Rusia untuk mencaplok Krimea dan berjanji akan mempertahankan kebijakan ini hingga integritas wilayah Ukraina pulih,” kata Zelensky.

    Berbeda dengan deklarasi tersebut, Trump kini tampaknya mengusulkan agar AS secara resmi mengakui kendali Rusia atas Krimea – melanggar Piagam PBB dan prinsip-prinsip yang telah dijunjung tinggi AS sejak perang dunia kedua, yaitu bahwa batas wilayah tidak boleh diubah dengan paksa.

    Trump Memarahi Zelensky: Tak Ada yang Memintanya Akui Krimea

    Postingan Zelensky muncul saat Donald Trump memarahinya karena berkutat pada Krimea, dengan mengatakan hal itu merusak perundingan antara Rusia dan Ukraina yang ditengahi oleh AS.

    “Tidak ada yang meminta Zelensky untuk mengakui Krimea,” kata Trump.

    Trump kemudian mengatakan bahwa menurutnya perundingan London berjalan cukup baik

    “… kita harus mendapatkan dua orang, dua orang kuat, dua orang pintar, untuk sepakat. Dan begitu mereka sepakat, pembunuhan akan berhenti,” kata Trump.

    Menlu AS Hadiri Pertemuan di London

    Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, membatalkan perjalanannya untuk menghadiri perundingan di London pada hari Rabu.

    Hal ini menyebabkan pembatalan pertemuan yang lebih luas dengan para menteri luar negeri dari Ukraina, Inggris, Prancis, dan Jerman. 

    Downing Street mengatakan sebagai gantinya akan ada pertemuan dengan utusan Washington untuk Ukraina, Keith Kellogg, kepala staf Zelensky, Andriy Yermak, dan penasihat keamanan nasional dari Prancis dan Jerman. 

    Sementara itu, utusan khusus AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff, diperkirakan akan bertemu Vladimir Putin lagi pada hari Jumat (25/4/2025), seperti diberitakan The Guardian.

    Sekutu Barat Tegaskan Dukungan untuk Ukraina

    Kantor presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan dukungannya terhadap hak Ukraina untuk memutuskan masa depannya sendiri.

    “Integritas teritorial Ukraina dan aspirasi Eropa merupakan persyaratan yang sangat kuat bagi warga Eropa,” bunyi pernyataan Kantor Presiden Prancis pada hari Rabu.

    Sementara itu, seorang juru bicara Keir Starmer, perdana menteri Inggris, mengatakan kepada wartawan, “Ukraina harus memutuskan masa depannya sendiri”.

    Mengenai hal itu, utusan Washington untuk Ukraina, Keith Kellogg, mengatakan pertemuan di London berlangsung positif.

    “Sudah waktunya untuk melangkah maju sesuai arahan perang Presiden Trump antara Inggris dan Rusia: hentikan pembunuhan, capai perdamaian, dan utamakan Amerika,” tulis Keith Kellogg di platform X.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • 19.000 Peziarah Tercatat Telah Datangi Persemayaman Jenazah Paus di Vatikan

    19.000 Peziarah Tercatat Telah Datangi Persemayaman Jenazah Paus di Vatikan

    Vatikan

    Jenazah Paus Fransiskus telah disemayamkan di Basilika Santo Petrus, Vatikan, pada Rabu (23/4) pagi waktu setempat. Tercatat sudah sebanyak hampir 20.000 orang menyambangi persemayaman Bapa Suci dalam hari pertama.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (24/4/2025), Vatikan menyampaikan hampir 20.000 orang melihat peti jenazah Paus Fransiskus pada malam hari pertama ia disemayamkan di Basilika Santo Petrus, Rabu.

    Seorang juru bicara mengatakan bahwa sebanyak 19.430 orang mengunjungi gereja tersebut selama hampir sembilan jam antara pukul 11.00 (09.00 GMT), saat upacara penghormatan terakhir dimulai, dan pukul 19.45. Upacara penghormatan terakhir akan berlanjut hingga tengah malam sebelum dimulai lagi Kamis pagi waktu setempat.

    Diketahui, aparat setempat juga menerapkan keamanan besar-besaran menjelang pemakaman Paus di Basilika Santa Maria Maggiore yang ada di seberang Sungai Tiber, Roma, pada Sabtu mendatang. Aparat setempat menerapkan keamanan ketat seiringnya umat Katolik dan para petinggi dunia datang berbondong-bondong ke Roma.

    Dilansir kantor berita AFP, para kardinal telah mulai berdatangan dari seluruh dunia untuk upacara pemakaman dan konklaf atau proses pemungutan suara rahasia untuk memilih paus baru.

    “Kami telah bersiaga sejak Senin (hari ketika Paus Fransiskus meninggal dunia),” kata seorang anggota Garda Swiss, tentara yang bertanggung jawab atas keamanan paus.

    Selain itu, warga lokal juga akan dihadapkan pada kebijakan karantina wilayah yang akan berlangsung selama beberapa minggu.

    Zona larangan terbang selama 24 jam di atas Roma juga disebut sudah diberlakukan.

    Adapun jajaran tamu politik VIP untuk pemakaman tersebut meliputi Presiden AS Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva, dan Presiden Argentina Javier Milei. Raja Belgia dan Spanyol disebut juga akan hadir, serta Pangeran William dari Inggris.

    (fca/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Beri Tawaran Final kepada Ukraina untuk Damai dengan Rusia, Apa?

    Trump Beri Tawaran Final kepada Ukraina untuk Damai dengan Rusia, Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump disebut telah mengajukan “tawaran final” kepada Ukraina untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama lebih dari 3 tahun.

    Dilansir Axios, Rabu (23/4/2025), dokumen satu halaman yang disusun setelah pertemuan selama empat jam antara utusan Trump, Steve Witkoff, dengan Presiden Rusia Vladimir Putin awal bulan ini, telah disampaikan kepada pejabat Ukraina di Paris pekan lalu.

    Dalam proposal tersebut, AS dikabarkan bersedia memberikan pengakuan “de jure” atas Krimea sebagai bagian dari Rusia dan secara tidak resmi mengakui kontrol Moskow atas Republik Rakyat Luhansk dan Donetsk, serta wilayah Kherson dan Zaporizhia.

    Selain itu, rencana tersebut mencakup pencabutan sanksi pasca-2014 terhadap Moskow dan peningkatan kerja sama ekonomi bilateral. Washington juga akan secara resmi menentang upaya Ukraina untuk bergabung dengan NATO.

    Sebagai imbalannya, Ukraina akan menerima “jaminan keamanan yang kuat” dari koalisi negara-negara Uni Eropa dan negara lain yang sejalan. Proposal ini tidak memerinci bagaimana operasi “penjaga perdamaian” akan berfungsi.

    Adapun Rusia telah menolak pengerahan pasukan NATO atau pasukan dari anggota blok tersebut di Ukraina dengan alasan apapun.

    Kerangka kerja ini juga menjanjikan akses tanpa hambatan bagi Kyiv ke Sungai Dnepr dan kemungkinan kompensasi untuk upaya rekonstruksi, meskipun tidak disebutkan dari mana pendanaan tersebut akan berasal. Rencana tersebut juga menyebutkan kesepakatan mineral antara AS dan Ukraina yang diharapkan Trump akan ditandatangani pada hari Kamis.

    Komponen lain dari proposal ini, menurut Axios, melibatkan penetapan area di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye sebagai wilayah netral di bawah administrasi AS.

    Reaksi Ukraina dan Rusia

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulang kali menolak untuk menyerahkan wilayah mana pun kepada Rusia dan terus mendesak AS serta sekutu lainnya untuk memberikan dukungan militer yang berkelanjutan.

    Di sisi lain, Moskow telah menyatakan bahwa status Krimea-yang bergabung dengan Rusia pada 2014 setelah referendum yang diadakan setelah kudeta yang didukung Barat di Kyiv-dan empat wilayah Ukraina lainnya yang memilih untuk bergabung dengan Rusia pada 2022, tidak dapat dinegosiasikan.

    Pejabat Rusia bersikeras bahwa setiap perjanjian damai harus menangani “akar penyebab” konflik. Putin juga mengatakan bahwa gencatan senjata yang layak akan membutuhkan negara-negara Barat untuk menghentikan pengiriman senjata ke Ukraina.

    Putin telah menyatakan dukungannya secara prinsip terhadap proposal gencatan senjata 30 hari yang diajukan oleh AS, namun menekankan bahwa rincian lebih lanjut perlu dibahas dan bahwa setiap gencatan senjata harus membuka jalan menuju perdamaian yang langgeng.

    “Kami setuju dengan proposal untuk menghentikan pertempuran, tetapi kami berasumsi bahwa gencatan senjata harus mengarah pada perdamaian yang langgeng dan menghilangkan akar penyebab krisis,” kata Putin.

    Washington dilaporkan mengharapkan Kyiv untuk merespons proposal tersebut selama pertemuan multinasional di London pada Rabu.

    Baik Witkoff maupun Menteri Luar Negeri Marco Rubio akan melewatkan acara tersebut, dengan Jenderal Keith Kellogg, utusan Trump lainnya yang fokus pada Ukraina, memimpin delegasi AS. Witkoff diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Moskow untuk pertemuan lanjutan dengan Putin.

    Rubio memperingatkan pekan lalu bahwa AS dapat meninggalkan inisiatif perdamaian dan “beralih” ke isu lain jika negosiasi gagal. Trump mengatakan pada hari Senin bahwa ada “peluang bagus untuk menyelesaikan masalah” minggu ini.

    Sementara itu, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa komentar dari Barat terhadap proposal perdamaian Putin sebagian besar “tidak konstruktif.”

    “Sejumlah besar (komentar). Reaksi resmi, pernyataan resmi. Bersifat tidak konstruktif,” tegasnya.

    Peskov juga menekankan bahwa tidak ada kesiapan atau keterbukaan untuk inisiatif damai dari pihak Barat. “Tidak ada kesiapan atau keterbukaan untuk inisiatif damai dari pihak Barat kolektif,” katanya.

    (luc/luc)

  • Trump Kirim Utusan Khusus ke Moskow, Rayu Putin Agar Sepakati Perundingan Damai Ukraina-Rusia – Halaman all

    Trump Kirim Utusan Khusus ke Moskow, Rayu Putin Agar Sepakati Perundingan Damai Ukraina-Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengirimkan utusan khusus Steve Witkoff, untuk bertandang ke Moskow Rusia pekan ini.

    Hal ini disampaikan langsung oleh juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt kepada para wartawan, Rabu (23/4/2025).

    Adapun kunjungan Witkoff ke Moskow dimaksudkan untuk menggelar perundingan dengan Presiden Vladimir Putin mengenai perang di Ukraina.

    Setelah sebelumnya Pemerintah AS mengajak para pejabat Eropa dan Ukraina untuk menggelar perundingan perdamaian di London, Rabu (23/04/2025).

    “Kami merasa, sekali lagi, kami berharap sedang bergerak ke arah yang benar. Dan utusan khusus, Steve Witkoff, akan kembali menuju Rusia akhir pekan ini untuk melanjutkan pembicaraan dengan Vladimir Putin,” kata juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt kepada para wartawan.

    “Trump ingin melihat perdamaian, ia ingin perang ini berakhir dan ia merasa frustrasi dengan kedua belah pihak yang terlibat dalam perang ini, ungkapnya,” imbuhnya.

    Upaya ini merupakan langkah terbaru Amerika Serikat demi mendesak kemajuan konkret menuju kesepakatan damai Ukraina-Rusia.

    Untuk mempercepat kesepakatan damai Pemerintah AS bahkan mengusulkan pengakuan terhadap kedaulatan Rusia atas Semenanjung Krimea yang dianeksasi Moskow pada 2014.

    Sebagai timbal balik, AS meminta Rusia untuk menghentikan pertempuran dan setuju menghentikan pergerakan militer di garis depan peperangan.

    Putin Nyatakan Terbuka Berunding Secara Langsung

    Di tengah tekanan baru AS untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun itu, Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pertama kalinya mengatakan terbuka untuk perundingan bilateral dengan rezim Ukraina.

    “Kami selalu mengatakan bahwa kami cenderung positif terhadap inisiatif perdamaian,” ujar Putin dalam pernyataan resminya, dikutip dari Novinite, Selasa, 22 April 2025.

    Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan bahwa pernyataan Putin merujuk langsung pada potensi negosiasi bilateral antara Moskow dan Kyiv, di luar kerangka multilateral yang selama ini ditempuh.

    Sikap Putin ini menjadi kejutan dalam perang kedua negara yang sudah berlangsung tiga tahun terakhir.

    Mengingat selama beberapa kali ia menolak perundingan langsung kecuali Ukraina menyelenggarakan Pemilu atau menuntut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diganti.

    Zelensky Siap Berunding dengan Rusia

    Merespons pernyataan Putin, Ukraina dan sekutu-sekutunya di Eropa telah memberi tahu Washington bahwa mereka tidak boleh tertipu dengan mempercayai klaim Rusia bahwa mereka siap membahas gencatan senjata.

    Lantaran selama ini Moskow kerap menggunakan taktik menunda.

    Kendati begitu, Ukraina menyatakan kesiapannya untuk melakukan perundingan perdamaian.

    Mengutip dari Al Jazeera, Zelensky mengatakan pihaknya siap berunding dalam format apa pun.

    Namun ia mengisyaratkan bahwa gencatan senjata harus diberlakukan terlebih dahulu.

    Zelensky menegaskan bahwa gencatan senjata, khususnya terhadap sasaran sipil, menjadi prioritas utama. 

    “Ukraina siap untuk pembicaraan apa pun tentang gencatan senjata yang akan menghentikan serangan terhadap warga sipil,” ujar Zelensky dalam pidato yang diunggah di X.

    “Setelah gencatan senjata, kami siap untuk duduk dalam format apa pun,” imbuh Zelensky.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Jenazah Paus Fransiskus Disemayamkan di Basilika Santo Petrus

    Jenazah Paus Fransiskus Disemayamkan di Basilika Santo Petrus

    Vatican City

    Jenazah Paus Fransiskus telah tiba di Basilika Santo Petrus, Vatikan, pada Rabu (23/4) pagi waktu setempat. Jenazah Bapa Suci akan disemayamkan selama tiga hari di sana, dengan para pelayat diberi kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir sebelum pemakaman dilakukan.

    Peti kayu berisi jenazah Paus Fransiskus, seperti dilansir AFP, Rabu (23/4/2025), dibawa oleh para pengusung jenazah sejauh 500 meter dari Casa Santa Marta, yang merupakan tempat tinggalnya selama 12 tahun masa kepausannya dan tempatnya menghembuskan napas terakhir.

    Jenazah Paus Fransiskus sebelumnya disemayamkan sementara di chapel Casa Santa Marta sejak Senin (21/4) malam.

    Prosesi pemindahan jenazah dari Casa Santa Marta ke Basilika Santo Petrus itu disertai liturgi, mazmur dan doa, dengan dipimpin oleh para kardinal berjubah merah. Kerumunan orang yang berkumpul di halaman Basilika Santo Petrus menyaksikan prosesi ini.

    Peti jenazah Paus Fransiskus dibawa masuk melalui pintu tengah basilika sebelum ditempatkan di depan Altar Pengakuan Dosa. Jenazah Paus Fransiskus akan disemayamkan di Basilika Santo Petrus hingga pemakamannya dilakukan pada Sabtu (26/4) mendatang.

    Publik akan diizinkan masuk mulai pukul 11.00 pagi hingga tengah malam sepanjang Rabu (23/4). Kemudian pada Kamis (24/4) besok, publik bisa memberikan penghormatan terakhir mulai pukul 07.00 pagi hingga tengah malam. Lalu pada Jumat (25/4) mulai pukul 07.00 pagi hingga pukul 19.00 malam waktu setempat.

    Prosesi pemakaman Paus Fransiskus diperkirakan akan menarik kehadiran ratusan ribu orang, dengan para pemimpin dunia dan anggota kerajaan dari berbagai negara akan turut hadir.

    Di antara tokoh yang akan hadir terdapat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Putra Mahkota Kerajaan Inggris Pangeran William.

    Setelah disemayamkan di Basilika Santo Petrus, peti jenazah Paus Fransiskus akan dibawa ke gereja kesayangannya, Basilika Santa Maria Maggiore yang ada di Roma. Di lokasi itu, peti jenazah Paus Fransiskus akan dikuburkan ke dalam tanah dan diberi batu nisan sederhana dengan tulisan nama Latinnya: Fransiskus.

    Paus Fransiskus akan menjadi Paus pertama dalam lebih dari 100 tahun terakhir yang dimakamkan di luar Vatikan.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini