Tag: Volodymyr Zelensky

  • Besar-besaran, Rusia Tembakkan 597 Drone dan 26 Rudal ke Ukraina

    Besar-besaran, Rusia Tembakkan 597 Drone dan 26 Rudal ke Ukraina

    Jakarta

    Rusia terus melancarkan serangan udara besar-besaran ke Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa militer Rusia menembakkan 597 drone dan 26 rudal jarak jauh dalam semalam.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (12/7/2025), pemimpin Ukraina itu pun menyerukan sanksi-sanksi untuk menghentikan rentetan serangan Rusia yang memecahkan rekor baru-baru ini.

    “Dua puluh enam rudal jelajah dan 597 drone serang diluncurkan, yang lebih dari setengahnya adalah ‘Shahed’,” kata Zelensky, merujuk pada drone buatan Iran.

    Angkatan Udara Ukraina mengatakan telah menembak jatuh 319 drone Shahed dan 25 rudal. Disebutkan bahwa satu rudal dan sekitar 20 drone mengenai “lima lokasi”. Tidak ada rincian lebih lanjut.

    Zelensky meminta negara-negara sekutu Baratnya untuk mengirimkan “lebih dari sekadar sinyal” guna menghentikan perang yang dilancarkan Rusia sejak Februari 2022.

    “Laju serangan udara Rusia membutuhkan keputusan yang cepat dan dapat dikendalikan sekarang juga melalui sanksi,” ujarnya.

    Zelensky secara khusus mendesak hukuman bagi mereka yang “membantu Rusia memproduksi drone dan mengambil keuntungan dari minyak”.

    Diketahui bahwa ekspor minyak penting bagi perekonomian Rusia, terutama dalam menghadapi sanksi Barat yang berlaku.

    Sebelumnya, otoritas Ukraina pada Rabu (9/7) melaporkan bahwa Rusia telah melancarkan serangan rudal dan drone besar-besaran yang sebagian besar menargetkan wilayah barat negara tersebut. Kyiv menyebut serangan rudal dan drone itu sebagai yang terbesar sejak Moskow menginvasi negara itu pada tahun 2022 lalu.

    Angkatan Udara Ukraina dalam pernyataannya, mengonfirmasi skala besar serangan terbaru Rusia tersebut, dan menyebut target utamanya adalah wilayah Volyn dan kota Lutsk, yang ada di wilayah Ukraina bagian barat.

    Disebutkan Angkatan Udara Ukraina bahwa serangan besar-besaran itu dimulai pada Selasa (8/7) malam dan berlanjut hingga Rabu (9/7) dini hari, dengan melibatkan total 741 senjata udara yang terdiri atas 728 drone jenis Shahed dan 13 rudal.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Serangan Besar-besaran Rusia ke Ukraina

    Serangan Besar-besaran Rusia ke Ukraina

    Kyiv

    Rusia mengirimkan serangan besar-besaran ke Ukraina. Serangan ini dianggap serangan ‘terbesar’ sejak Moskow menginvasi Ukraina pada 2022.

    Adapun serangan ini dilancarkan Rusia usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan rasa frustrasinya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Trump pun berjanji untuk mengirimkan lebih banyak senjata pertahanan ke Ukraina, termasuk mengirimkan 10 rudal canggih Patriot ke negara yang tengah berperang melawan Rusia itu.

    Berbicara dalam rapat kabinet pada hari Selasa (8/7) waktu setempat, Trump mengatakan ia semakin frustrasi dengan pemimpin Rusia tersebut. “Kami menerima banyak omong kosong yang dilontarkan kepada kami oleh Putin, jika Anda ingin tahu yang sebenarnya. Dia selalu sangat baik, tetapi ternyata tidak ada artinya,” cetus Trump dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (9/7/2025).

    Ketika ditanya apakah ia ingin melihat sanksi lebih lanjut terhadap Rusia, Trump menjawab: “Saya sedang mempertimbangkannya.”

    Untuk diketahui, pada hari Senin (7/7) lalu, Trump mengatakan ia “kecewa” dengan presiden Rusia itu dan akan mengirim “lebih banyak senjata” ke Ukraina.

    “Kami akan mengirimkan lebih banyak senjata yang kami miliki kepada mereka (Ukraina). Mereka harus mampu mempertahankan diri. Mereka sedang terpukul sangat keras sekarang,” kata Trump.

    Situs web berita AS, Axios melaporkan bahwa Trump telah setuju untuk segera mengirim 10 rudal Patriot ke Ukraina. Para pejabat Ukraina mengatakan pada hari Selasa, bahwa mereka berterima kasih atas perubahan sikap Trump, tetapi menyebut jumlah rudal Patriot yang dipasok ke Kyiv “sangat kecil”. Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan sedang berusaha untuk mengklarifikasi detailnya.

    Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan belum menerima pemberitahuan resmi tentang perubahan kebijakan tersebut dan “sangat penting” bagi Ukraina untuk memiliki “stabilitas, kontinuitas, dan prediktabilitas” dalam penyediaan senjata, terutama sistem pertahanan udara.

    “Kami berterima kasih kepada Amerika Serikat atas semua dukungannya dan sangat menghargai upaya mitra Amerika yang bertujuan untuk mencapai perdamaian sejati,” kata kementerian dalam pernyataannya.

    Janji Trump untuk menambah pengiriman senjata ke Ukraina muncul setelah serangan udara Rusia selama tujuh jam pada Kamis malam lalu di ibu kota Ukraina, Kyiv, yang melibatkan lebih dari 550 drone dan rudal balistik.

    Departemen Pertahanan AS mengatakan “senjata pertahanan tambahan” kini akan dikirim ke Ukraina “atas perintah Presiden Trump”. Keputusan ini diambil setelah percakapan telepon antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Jumat lalu, yang dipuji oleh Zelensky sebagai percakapan terbaik mereka hingga saat ini.

    Bagaimana serangan Rusia ke Ukraina? Baca halaman selanjutnya.

    Serangan Rusia ke Ukraina

    Foto: Serangan drone Rusia kembali mengguncang Zaporizhzhia. Fasilitas swasta terbakar, petugas dikerahkan padamkan api dan cari korban. (REUTERS/Gleb Garanich)

    Otoritas Ukraina melaporkan bahwa Rusia telah melancarkan serangan rudal dan drone besar-besaran yang sebagian besar menargetkan wilayah barat negara tersebut. Kyiv menyebut serangan rudal dan drone itu sebagai yang terbesar sejak Moskow menginvasi negara itu pada tahun 2022 lalu.

    Angkatan Udara Ukraina dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan media lokal Kyiv Post, Rabu (9/7/2025), mengonfirmasi skala besar serangan terbaru Rusia tersebut, dan menyebut target utamanya adalah wilayah Volyn dan kota Lutsk, yang ada di wilayah Ukraina bagian barat.

    Disebutkan Angkatan Udara Ukraina bahwa serangan besar-besaran itu dimulai pada Selasa (8/7) malam dan berlanjut hingga Rabu (9/7) dini hari, dengan melibatkan total 741 senjata udara yang terdiri atas 728 drone jenis Shahed dan 13 rudal.

    Serangan terbaru Rusia itu disebut sebagai serangan udara tunggal terbesar di Ukraina sejak invasi skala penuh dimulai pada Februari 2022.

    Dampak Serangan Rusia

    Foto: Gedung apartemen di Kyiv, ibu kota Ukraina, rusak parah usai digempur serangan Rusia (REUTERS/Thomas Peter Purchase Licensing Rights)

    Diklaim juga oleh Kyiv bahwa sistem pertahanan udaranya telah mencegat sebanyak 711 drone di antaranya dan setidaknya tujuh rudal berhasil dihancurkan.

    Disebutkan bahwa sedikitnya empat lokasi terdampak puing-puing dan serangan langsung Rusia, dengan serpihan drone yang ditembak jatuh mendarat di setidaknya 14 area terpisah di Ukraina.

    Laporan Kyiv Post, yang mengutip para pejabat setempat, menyebut serangan rudal Rusia itu memicu kebakaran dan menyebabkan kerusakan luas di wilayah Volyn dan kota Lutsk

    Wali Kota Lutsk, Ihor Polishchuk, mengatakan serangan itu memicu kebakaran di sebuah garasi bersama dan bisnis setempat. Beberapa lokasi lainnya masih diperiksa untuk mengetahui kerusakan yang terjadi. Dia mengatakan sejauh ini belum ada laporan korban jiwa.

    Serangan besar-besaran itu terjadi di tengah gelombang serangan yang lebih luas di seluruh Ukraina, termasuk rentetan ledakan di ibu kota Kyiv dan beberapa kota lainnya. Namun, para pejabat setempat mengatakan arah utama serangan Rusia jelas difokuskan pada area Volyn dan Lutsk.

    Lihat juga Video ‘Mantan Menteri Rusia Ditemukan Tewas Usai Dipecat Putin’:

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Putin Ngamuk! Kirim Serangan Terbesar, Ukraina Hujan Drone dan Rudal

    Putin Ngamuk! Kirim Serangan Terbesar, Ukraina Hujan Drone dan Rudal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rusia melancarkan serangan drone dan rudal terbesar ke Ukraina sejak invasi dimulai lebih dari tiga tahun lalu. Militer Ukraina mencatat serangan terbaru itu sebagai rekor baru, dengan 728 drone dan 13 rudal ditembakkan dalam satu hari.

    “Ini adalah serangan yang jitu, dan ini terjadi tepat di saat begitu banyak upaya telah dilakukan untuk mencapai perdamaian, untuk menetapkan gencatan senjata, namun hanya Rusia yang terus menolak semuanya,” tulis Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui media sosial pada Rabu (3/7/2025).

    Menurut angkatan udara Ukraina, dari total serangan tersebut, 711 drone berhasil dicegat dan setidaknya tujuh rudal dihancurkan oleh sistem pertahanan udara. Serangan ini melampaui rekor sebelumnya pada pekan lalu, yakni 550 unit drone dan rudal.

    Zelensky menyerukan negara-negara sekutu untuk memperketat sanksi terhadap Rusia, terutama dengan menyasar sektor energi.

    “Mitra kami tahu bagaimana memberikan tekanan sedemikian rupa sehingga akan memaksa Rusia untuk berpikir tentang mengakhiri perang, bukan melancarkan serangan baru,” tegasnya.

    Laporan AFP dari Kyiv menyebut ledakan dan suara dengungan drone terdengar di atas ibu kota sesaat setelah sirene serangan udara berbunyi.

    Serangan skala besar ini juga berlangsung tidak lama setelah mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan dukungan militer kepada Ukraina akan ditingkatkan, sekaligus membatalkan rencana pengurangan bantuan dari Washington sebelumnya.

    Kepala staf Presiden Ukraina, Andriy Yermak, menyebut waktu serangan ini bukan kebetulan. “Sangat jelas bahwa Rusia melancarkan serangan ini tepat ketika Amerika Serikat secara terbuka mengumumkan akan memasok senjata kepada kami,” ujarnya melalui media sosial.

    Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia juga mengklaim berhasil menembak jatuh 86 drone Ukraina yang diarahkan ke wilayah barat Rusia.

    Sementara itu, di kota Lutsk, Ukraina barat, Wali Kota Igor Polishchuk melaporkan terjadinya kebakaran di sebuah perusahaan setelah serangan, namun tidak ada korban jiwa.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Frustrasi dengan Putin, Trump Kirim 10 Rudal Patriot ke Ukraina

    Frustrasi dengan Putin, Trump Kirim 10 Rudal Patriot ke Ukraina

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan rasa frustrasinya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Trump pun berjanji untuk mengirimkan lebih banyak senjata pertahanan ke Ukraina, termasuk mengirimkan 10 rudal canggih Patriot ke negara yang tengah berperang melawan Rusia itu.

    Berbicara dalam rapat kabinet pada hari Selasa (8/7) waktu setempat, Trump mengatakan ia semakin frustrasi dengan pemimpin Rusia tersebut. “Kami menerima banyak omong kosong yang dilontarkan kepada kami oleh Putin, jika Anda ingin tahu yang sebenarnya. Dia selalu sangat baik, tetapi ternyata tidak ada artinya,” cetus Trump dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (9/7/2025).

    Ketika ditanya apakah ia ingin melihat sanksi lebih lanjut terhadap Rusia, Trump menjawab: “Saya sedang mempertimbangkannya.”

    Sebelumnya pada hari Senin (7/7) lalu, Trump mengatakan ia “kecewa” dengan presiden Rusia itu dan akan mengirim “lebih banyak senjata” ke Ukraina.

    “Kami akan mengirimkan lebih banyak senjata yang kami miliki kepada mereka (Ukraina). Mereka harus mampu mempertahankan diri. Mereka sedang terpukul sangat keras sekarang,” kata Trump.

    Situs web berita AS, Axios melaporkan bahwa Trump telah setuju untuk segera mengirim 10 rudal Patriot ke Ukraina. Para pejabat Ukraina mengatakan pada hari Selasa, bahwa mereka berterima kasih atas perubahan sikap Trump, tetapi menyebut jumlah rudal Patriot yang dipasok ke Kyiv “sangat kecil”. Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan sedang berusaha untuk mengklarifikasi detailnya.

    Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan belum menerima pemberitahuan resmi tentang perubahan kebijakan tersebut dan “sangat penting” bagi Ukraina untuk memiliki “stabilitas, kontinuitas, dan prediktabilitas” dalam penyediaan senjata, terutama sistem pertahanan udara.

    “Kami berterima kasih kepada Amerika Serikat atas semua dukungannya dan sangat menghargai upaya mitra Amerika yang bertujuan untuk mencapai perdamaian sejati,” kata kementerian dalam pernyataannya.

    Janji Trump untuk menambah pengiriman senjata ke Ukraina muncul setelah serangan udara Rusia selama tujuh jam pada Kamis malam lalu di ibu kota Ukraina, Kyiv, yang melibatkan lebih dari 550 drone dan rudal balistik.

    Departemen Pertahanan AS mengatakan “senjata pertahanan tambahan” kini akan dikirim ke Ukraina “atas perintah Presiden Trump”. Keputusan ini diambil setelah percakapan telepon antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Jumat lalu, yang dipuji oleh Zelensky sebagai percakapan terbaik mereka hingga saat ini.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Akan Kirim Lebih Banyak Senjata ke Ukraina, Kok Berubah?

    Trump Akan Kirim Lebih Banyak Senjata ke Ukraina, Kok Berubah?

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa negaranya akan mengirim senjata tambahan ke Ukraina, setelah Gedung Putih mengumumkan penghentian beberapa pengiriman senjata untuk Ukraina minggu sebelumnya.

    “Kita harus mengirim lebih banyak senjata — terutama senjata pertahanan,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (8/7/2025).

    “Mereka sangat, sangat terpukul,” katanya tentang Ukraina, sambil mengatakan bahwa dia “tidak senang” dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Putin melancarkan invasi skala penuh ke negara tetangganya, Ukraina pada tahun 2022 dan telah menunjukkan sedikit keinginan untuk mengakhiri konflik tersebut, meskipun ada tekanan dari Trump.

    Ukraina tengah berjuang menghadapi beberapa serangan rudal dan drone besar-besaran Rusia dalam perang yang telah berlangsung selama tiga tahun tersebut. Penghentian penyediaan amunisi berpotensi menjadi tantangan serius bagi Ukraina.

    Sebelumnya di bawah pemerintahan mantan presiden Joe Biden, Washington berkomitmen untuk menyediakan bantuan militer senilai lebih dari US$65 miliar bagi Ukraina.

    Namun Trump — yang sejak lama skeptis terhadap bantuan untuk Ukraina — belum mengikutinya, dan tidak mengumumkan paket bantuan militer baru untuk Kyiv sejak ia menjabat pada bulan Januari tahun ini.

    Gedung Putih mengatakan minggu lalu bahwa mereka menghentikan beberapa pengiriman senjata utama ke Ukraina yang dijanjikan semasa pemerintahan Joe Biden, tanpa memberikan rincian tentang program senjata mana yang terpengaruh.

    Dikatakan bahwa keputusan itu diambil setelah peninjauan kebutuhan pertahanan AS dan bantuan militernya ke negara-negara asing.

    Sebelum pernyataan terbaru Trump tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pertahanan udara tetap menjadi “prioritas utama untuk melindungi nyawa”, dan negaranya mengandalkan mitra-mitra untuk “benar-benar memenuhi apa yang telah kita sepakati”.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Sebut Putin Ingin Terus Membunuh, Isyaratkan Perketat Sanksi Rusia

    Trump Sebut Putin Ingin Terus Membunuh, Isyaratkan Perketat Sanksi Rusia

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya “sangat tidak senang” dengan percakapan telepon terbarunya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin membahas perang Ukraina. Trump menyebut sang pemimpin Rusia itu hanya ingin “terus membunuh orang”.

    Trump, seperti dilansir AFP, Sabtu (5/7/2025), juga mengisyaratkan Washington akan memperketat sanksi-sanksi untuk Moskow.

    “Ini situasi yang sangat sulit. Saya mengatakan kepada Anda bahwa saya sangat tidak senang dengan percakapan telepon saya dengan Presiden Putin. Dia ingin bertindak lebih jauh, terus membunuh orang-orang, itu tidak baik,” ucap Trump saat berbicara kepada wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One.

    Trump kemudian mengisyaratkan bahwa dirinya mungkin akhirnya siap untuk memperketat sanksi-sanksi terhadap Rusia, setelah menahan diri selama enam bulan terakhir saat dia berupaya keras membujuk Putin untuk mengakhiri perang.

    “Kami berbicara banyak soal sanksi. Dia memahami bahwa sanksi itu mungkin akan terjadi,” kata Trump.

    Dalam pernyataannya, Trump menambahkan bahwa dirinya juga melakukan percakapan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat (4/7), yang disebutnya sebagai “panggilan telepon yang sangat strategis”.

    Pembicaraan via telepon antara Trump dan Zelensky ini dilakukan saat kekhawatiran meningkat di Ukraina tentang pengiriman bantuan militer AS.

    Zelensky sebelumnya mengatakan bahwa dirinya dan Trump telah sepakat untuk bekerja guna “memperkuat” pertahanan udara Ukraina, menyusul serangan drone dan rudal terbesar Rusia dalam invasi militer yang berlangsung sejak Februari 2022 lalu.

    Trump, dalam pernyataannya, mengatakan dirinya juga telah membahas pengiriman rudal pencegat Patriot ke Ukraina dalam percakapan telepon terpisah dengan Kanselir Jerman Friedrich Merz pada Jumat (4/7), meskipun dia belum setuju untuk melakukannya.

    Disebutkan oleh Trump bahwa Merz “merasa mereka harus dilindungi”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Zelensky-Trump Sepakat Kerja Sama Perkuat Pertahanan Udara Ukraina

    Zelensky-Trump Sepakat Kerja Sama Perkuat Pertahanan Udara Ukraina

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sepakat bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dalam memperkuat pertahanan udara Ukraina. Hal ini karena adanya kekhawatiran meningkat di Kyiv yang terus digempur Rusia.

    “Kami berbicara tentang peluang dalam pertahanan udara dan sepakat bahwa kami akan bekerja sama untuk memperkuat perlindungan langit kami,” kata Zelensky di media sosial setelah berbicara melalui telepon dengan Donald Trump, dilansir AFP, Sabtu (5/7/2025).

    Sebelumnya, Trump juga sempat berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin lewat sambungan telepon. Dalam pembicaraan keduanya, Putin sempat menegaskan Moskow tidak akan menyerahkan tujuannya di Ukraina.

    Dilansir AFP, Jumat (4/7), keduanya berbicara saat perundingan damai yang dipimpin AS untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun di Ukraina terhenti dan setelah Washington menghentikan beberapa pengiriman senjata ke Kiev. Kremlin mengatakan panggilan telepon itu berlangsung hampir satu jam.

    Trump menyampaikan rasa frustrasinya dengan Moskow dan Kiev karena upaya AS untuk mengakhiri pertempuran tidak membuahkan hasil. Namun, Putin menegaskan tidak akan pernah menyerah dengan Ukraina.

    “Presiden kami mengatakan bahwa Rusia akan mencapai tujuan yang ditetapkannya, yaitu penghapusan akar penyebab yang menyebabkan keadaan saat ini,” kata ajudan Kremlin Yuri Ushakov kepada wartawan.

    (azh/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Putin Ngamuk, Rusia Tembak 550 Rudal-Drones ke Kyiv Ukraina

    Putin Ngamuk, Rusia Tembak 550 Rudal-Drones ke Kyiv Ukraina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rusia melancarkan serangan rudal dan pesawat nirawak (drone) terbesarnya terhadap Ukraina pada Jumat (4/7/2025) malam waktu setempat. Hal ini berlangsung beberapa jam setelah panggilan telepon antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Sebelumnya kedua pemimpin panas setelah komunikasi berakhir tanpa terobosan apa pun. Putin menegaskan Moskow tidak akan menyerahkan tujuan perangnya di Ukraina sementara Trump mengatakan dia tidak membuat kemajuan apapununtuk mengakhiri perang.

    Mengutip AFP, sumber di ibu kota mendengar pesawat nirawak berdengung di atas Kyiv. Dilaporkan bagaimana ledakan terdengar saat sistem pertahanan udara Ukraina menangkis serangan itu.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan peringatan udara mulai bergema di seluruh negeri. Menurutnya, Rusia menunjukkan bahwa mereka tidak berniat mengakhiri perang dan teror.

    “Semua ini adalah bukti nyata bahwa tanpa tekanan yang benar-benar berskala besar,” tegasnya di laman media sosial.

    “Rusia tidak akan mengubah perilakunya yang bodoh dan merusak,” tambahnya seraya mendesak AS khususnya untuk meningkatkan tekanan pada Moskow.

    Sementara itu, 23 orang terluka dalam serangan Rusia, yang menurut angkatan udara mencakup 539 drone Rusia dari berbagai jenis dan 11 rudal. Seorang perwakilan angkatan udara Ukraina mengatakan kepada media Ukraina bahwa serangan itu adalah yang terbesar dari invasi Rusia.

    “Putin jelas-jelas menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap Amerika Serikat dan semua orang yang menyerukan diakhirinya perang,” tulis Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sybiga.

    Serangan Rusia meningkat karena kekhawatiran ke Kyiv soal pengiriman bantuan militer AS. Saat ini Paman Sam terus memberi persenjataan yang menjadi kunci kemampuan Ukraina untuk menangkis serangan pesawat nirawak dan rudal.

    Ukraina sebelumnya juga telah meningkatkan serangan pesawat nirawaknya di Rusia, di mana seorang wanita tewas ketika pesawat nirawak Ukraina menabrak sebuah gedung apartemen. Kemarin, Jenderal Putin tewas di Kursk, area perang utama kedua negara.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Putin dan Trump Akan Jalin Komunikasi Via Telepon, Bahas Apa?

    Putin dan Trump Akan Jalin Komunikasi Via Telepon, Bahas Apa?

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin akan jalin komunikasi via telepon dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Kamis (3/7) waktu setempat. Ini merupakan komunikasi pertama keduanya yang diketahui publik.

    Dilansir AFP, selain Putin, Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga berencana untuk berbicara satu sama lain. Namun, keduanya baru akan saling berkomunikasi setelah Trump bicara dengan Putin.

    Sementara itu, Trump sebetulnya telah melakukan kontak rutin dengan kedua pemimpin tersebut sejak menjabat pada bulan Januari 2025 lalu. Ia pun terus mendorong diakhirinya konflik mereka yang telah berlangsung hampir tiga setengah tahun.

    Baik pihak Putin maupun Trump tidak mengatakan apa yang akan mereka bahas dalam panggilan telepon yang akan digelar pada hari ini waktu setempat. Akan tetapi, mereka sebelumnya telah membahas isu-isu seperti konflik Ukraina dan kerja sama ekonomi.

    “Saya akan berbicara dengan presiden AS hari ini,” kata Putin kepada media saat berkunjung ke sebuah pusat pameran di Moskow.

    Trump mengonfirmasi panggilan telepon tersebut di Truth Social, dengan mengatakan bahwa panggilan telepon akan dimulai pada pukul 10.00 pagi (14.00 GMT).

    Keduanya saling memuji dalam beberapa minggu terakhir, meskipun Moskow terus menyerang Ukraina.

    (maa/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rusia Vs Ukraina Tak Kunjung Sudah, Jet Tempur Hilang di Udara

    Rusia Vs Ukraina Tak Kunjung Sudah, Jet Tempur Hilang di Udara

    Jakarta

    Konflik bersenjata antara Rusia vs Ukraina kembali memanas. Serangkaian serangan udara menewaskan dan melukai warga sipil, serta menyebabkan hilangnya jet tempur F-16 milik Ukraina yang digunakan untuk menangkis rudal Rusia.

    Serangan intens ini terjadi di berbagai wilayah Ukraina dalam waktu hampir bersamaan. Militer Ukraina menyebut Rusia meluncurkan ratusan rudal dan drone dalam serangan terbaru, yang juga menewaskan seorang pilot jet tempur Ukraina.

    2 Tewas dan 14 Luka-luka di Odesa Ukraina

    Rusia melancarkan serangan drone ke kota pelabuhan Odesa, Ukraina selatan, pada Sabtu (28/6) malam. Dua orang dilaporkan tewas dan 14 lainnya luka-luka, termasuk tiga anak-anak.

    “Tim penyelamat menarik jenazah dua orang dari reruntuhan yang tewas akibat serangan drone musuh di sebuah bangunan tempat tinggal,” kata Gubernur Odesa, Oleg Kiper, melalui Telegram, dilansir AFP, Minggu (29/6/2025).

    Selain di Odesa, serangan di wilayah Kherson juga menyebabkan satu orang tewas dan tiga luka-luka. Target utama serangan disebut meliputi infrastruktur kritis dan area permukiman.

    Jet Tempur F-16 Ukraina Jatuh

    Dalam upaya menangkis serangan Rusia, sebuah jet tempur F-16 Ukraina jatuh. Pilot pesawat tersebut tewas setelah gagal melontarkan diri.

    “Pilot menggunakan semua senjata yang ada di pesawatnya dan menembak jatuh tujuh target udara. Saat menembak jatuh target terakhir, pesawatnya rusak dan mulai kehilangan ketinggian,” kata Angkatan Udara Ukraina melalui Telegram, seperti dilansir Reuters, Minggu (29/6/2025)

    Zelensky Kecam Serangan Rusia

    Rusia disebut meluncurkan 477 drone dan 60 rudal dalam semalam ke berbagai wilayah Ukraina. Ukraina mengklaim berhasil mencegat 475 drone dan 39 rudal dari total serangan, seperti dilansir AFP, Minggu (29/6/2025).

    Serangan udara menyebabkan tujuh orang luka-luka di beberapa wilayah, termasuk di Cherkasy dan Ivano-Frankivsk. Seorang anak dan seorang wanita termasuk di antara korban.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam serangan ini dan mengatakan bahwa “Putin telah memutuskan untuk melanjutkan perang ini, meskipun ada seruan perdamaian dari masyarakat internasional.”

    Zelensky kembali menyerukan bantuan sistem pertahanan udara kepada negara-negara Barat, terutama sistem antirudal Patriot dari Amerika Serikat.

    (wia/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini