Tag: Vladimir Putin

  • Ukraina Setujui Perjanjian Mineral, Trump: Zelensky akan ke AS Hari Jumat untuk Tanda Tangan – Halaman all

    Ukraina Setujui Perjanjian Mineral, Trump: Zelensky akan ke AS Hari Jumat untuk Tanda Tangan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ukraina menyetujui persyaratan kesepakatan logam tanah jarang dengan Amerika Serikat (AS), menurut pernyataan seorang pejabat Ukraina.

    “Pejabat pemerintah kini tengah mengerjakan rinciannya,” kata pejabat Ukraina yang meminta identitasnya dirahasiakan.

    Pejabat itu mengatakan AS telah menghapus paragraf yang tidak dapat diterima dari perjanjian mineral.

    “Washington menghapus semua item yang tidak sesuai dengan kami, terutama yang terkait dengan 500 miliar dolar,” katanya, mengacu pada permintaan AS agar Ukraina mengembalikan bantuan dari AS dengan mineral yang setara dengan nilai tersebut.

    Surat kabar Financial Times melaporkan, “Washington akan mengambil 50 persen pendapatan dari dana logam tanah jarang di Ukraina.”

    “Perjanjian logam langka antara Kyiv dan Washington juga mencakup minyak dan gas,” lanjut laporan tersebut.

    Sementara itu, Bloomberg mengutip sumber informasi yang mengatakan perjanjian logam antara Amerika Serikat dan Ukraina tidak mencakup jaminan keamanan khusus apa pun.

    Para pejabat AS mengatakan kepada Bloomberg bahwa menghubungkan Ukraina secara ekonomi dengan Amerika Serikat akan memberikan perisai keamanan de facto.

    Trump: Zelensky akan ke Washington untuk Tandatangani Perjanjian Mineral

    Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada hari Rabu (26/2/2025), bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, akan tiba di Washington pada hari Jumat (28/2/2025) untuk menandatangani perjanjian logam tanah jarang.

    “Zelensky ingin datang ke Washington untuk menandatangani perjanjian tanah jarang. Saya dengar Zelensky akan berada di Washington pada hari Jumat,” kata Donald Trump.

    “Kesepakatan logam dengan Ukraina bisa bernilai satu triliun dolar, dan kami menghabiskan 350 miliar dolar di Ukraina dan kami ingin mendapatkannya kembali,” lanjutnya.

    Presiden AS menyatakan keyakinannya bahwa masalah perang di Ukraina akan segera teratasi.

    Ia juga mencatat kemungkinan pengerahan pasukan penjaga perdamaian yang dapat diterima semua pihak di Ukraina.

    Donald Trump menekankan pengiriman senjata ke Ukraina dapat terus berlanjut hingga kesepakatan damai tercapai.

    Sebelumnya, ia mengungkapkan bahwa ia telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang ingin segera mengakhiri perang.

    Ukraina Minta Jaminan Keamanan dari AS dan Sekutu Eropa

    Sebelumnya, Zelensky mengatakan ia mungkin akan menandatangani perjanjian tersebut dengan syarat AS harus memberikan jaminan keamanan.

    Selain dari AS, Zelensky juga meminta jaminan keamanan dari negara-negara pendukungnya di Eropa.

    Selasa kemarin, Zelensky mengatakan Inggris, Norwegia, dan Spanyol akan memberikan sekitar 10,5 miliar dolar dalam bentuk bantuan militer, energi, dan kemanusiaan untuk Ukraina.

    Swedia juga akan memberikan dukungan pertahanan udara kepada negaranya, sementara Denmark, Norwegia, Estonia, dan Lithuania akan memberikan paket dukungan militer.

    Dua minggu lalu, Donald Trump mengatakan ia ingin menjadi penengah dalam perundingan antara Rusia dan Ukraina yang akan mengakhiri perang kedua negara tersebut yang berlangsung sejak tahun 2022.

    Donald Trump juga menekan Ukraina untuk mengembalikan bantuan senilai 500 miliar dolar yang diberikan AS kepada Ukraina untuk melawan Rusia dan menuntut pengembaliannya dalam bentuk perjanjian logam tanah jarang atau mineral apapun di Ukraina.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Pakar Militer Rusia Peringatkan Moskow Harus Siap Perang dengan NATO – Halaman all

    Pakar Militer Rusia Peringatkan Moskow Harus Siap Perang dengan NATO – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rusia mungkin harus bersiap untuk berperang dengan NATO dalam dekade mendatang, menurut Igor Korotchenko, pakar militer Rusia dan Direktur Pusat Analisis Perdagangan Senjata Dunia yang berbasis di Moskow.

    Mengutip Newsweek, Korotchenko, yang sering membuat pernyataan kontroversial di media milik negara Rusia, meramalkan konflik masa depan antara Rusia dan Barat.

    Dalam opini yang diterbitkan di surat kabar Moskovsky Komsomolets, pada malam peringatan tiga tahun invasi Rusia ke Ukraina, Korotchenko menyatakan bahwa Rusia harus bersiap menghadapi kemungkinan konfrontasi militer dengan NATO.

    “Tentara Rusia harus siap menghadapi setiap perkembangan situasi dalam jangka menengah, termasuk potensi konflik militer dengan NATO di Eropa dalam dekade mendatang,” tulisnya.

    Korotchenko menambahkan bahwa meskipun hubungan Rusia dengan Presiden AS Donald Trump saat ini stabil, ada kemungkinan perubahan besar setelah empat tahun, saat pemimpin baru AS terpilih.

    “Oleh karena itu, penilaian Rusia tentang tujuan strategis musuh geopolitiknya tidak boleh didasarkan hanya pada niat elit Barat saat ini, melainkan pada evaluasi kekuatan militer kolektif Barat secara keseluruhan,” tambahnya.

    Apa yang Melatarbelakangi Peringatan Korotchenko?

    Ketegangan antara Rusia dan Barat meningkat pesat sejak invasi yang dilakukan Vladimir Putin ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

    Saat AS dan Rusia berusaha melakukan pembicaraan rahasia untuk mengakhiri perang, anggota NATO mulai mengkhawatirkan keamanan negara-negara Eropa.

    NATO memperingatkan perlunya meningkatkan pertahanan untuk menghadapi potensi agresi Rusia yang bisa melampaui batas Ukraina.

    Rusia, di sisi lain, menuduh NATO terlibat dalam konfrontasi langsung dengan memberikan bantuan militer kepada Ukraina selama konflik berlangsung.

    Pejabat Rusia sering kali mengancam akan menyerang negara-negara anggota NATO karena mengirim peralatan dan senjata ke Ukraina.

    Pada saat yang sama, AS dan Rusia terus bernegosiasi untuk menjadi penengah dalam kesepakatan damai, meskipun Ukraina tidak dilibatkan dalam diskusi ini.

    Starmer Peringatkan Keamanan Eropa

    Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer, dalam artikelnya untuk The Telegraph yang diterbitkan pada 16 Februari, menyatakan bahwa Eropa menghadapi momen penting untuk keamanan kolektif.

    “Kita menghadapi momen yang hanya terjadi sekali dalam satu generasi untuk keamanan kolektif benua kita,” ujar Starmer.

    “Ini bukan hanya masalah masa depan Ukraina, tapi juga masalah eksistensial bagi Eropa.”

    Starmer menyatakan kesiapannya untuk mengerahkan pasukan Inggris di Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan damai potensial, dengan tujuan menjamin perdamaian jangka panjang yang akan mencegah agresi lebih lanjut dari Putin.

    Ancaman Keamanan dari Rusia

    Sementara itu, dinas keamanan Latvia (SAB) memperingatkan bahwa jeda dalam konflik di Ukraina dapat memungkinkan Rusia membangun kembali kekuatan militernya.

    SAB melaporkan pada 17 Februari bahwa badan intelijen Rusia sedang mempersiapkan kemungkinan sabotase di Eropa sebagai bagian dari persiapan untuk konfrontasi jangka panjang dengan NATO.

    “Jika perang di Ukraina membeku, Moskow akan dapat meningkatkan kekuatan militernya di dekat perbatasan timur laut NATO, termasuk negara-negara Baltik, dalam lima tahun ke depan,” kata laporan tersebut.

    Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

    AS dan Rusia saat ini berdiskusi untuk mencapai kesepakatan damai, tetapi tanpa melibatkan Ukraina.

    Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan pada 22 Februari bahwa Trump optimis bahwa kesepakatan tersebut dapat segera tercapai.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Siang ini, Presiden Prabowo terima Sekretaris Dewan Keamanan Rusia

    Siang ini, Presiden Prabowo terima Sekretaris Dewan Keamanan Rusia

    Presiden Prabowo Subianto memberi hormat saat meresmikan badan pengelola investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/2/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz.

    Siang ini, Presiden Prabowo terima Sekretaris Dewan Keamanan Rusia
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 25 Februari 2025 – 12:47 WIB

    Elshinta.com – Presiden Prabowo Subianto diagendakan menerima kunjungan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei К. Shoigu, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa siang. Informasi itu disampaikan Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden (Setpres) M. Yusuf Permana melalui pesan singkat, di Jakarta.

    “Siang ini di Istana Merdeka, Bapak Presiden Prabowo akan menerima Sekretaris Keamanan Rusia, His Excellency Mr Sergei К. Shoigu, sekitar pukul 12.30 WIB,” katanya.

    Genda pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Jakarta merupakan rangkaian dari kunjungan kerja Sergei К. Shoigu ke Indonesia dalam rangka membahas masalah keamanan dan pertahanan.

    Shoigu sedang melakukan kunjungan ke Indonesia dan Malaysia yang akan berlangsung hingga 28 Februari 2025. Informasi ini disampaikan oleh Kantor Berita Rusia, RIA, yang mengutip pernyataan dari kantor pers Dewan Keamanan Rusia, seperti dilaporkan oleh Reuters pada Senin (24/2).

    Selama kunjungan tersebut, Shoigu dijadwalkan membahas berbagai isu penting dalam hubungan bilateral antara Rusia dengan Indonesia dan Malaysia. Topik pembicaraan meliputi keamanan dan pertahanan, serta peluang pengembangan kerja sama di bidang lain yang menjadi kepentingan bersama.

    Shoigu adalah seorang figur politik Rusia yang menjabat dalam pemerintahan Rusia sebagai sekretaris Dewan Keamanan Rusia sejak 13 Mei 2024. Sebelumnya, ia menjadi Menteri Pertahanan sejak 2012 hingga 2024 dan pernah menjabat sebagai Gubernur Oblast Moskwa pada 2012.

    Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, Rusia menghadapi berbagai sanksi dari negara-negara Barat yang mendukung Kyiv. Kondisi ini membuat Presiden Rusia, Vladimir Putin, semakin fokus mempererat hubungan dengan negara-negara di kawasan Asia.

    Sumber : Antara

  • 7 Update Ukraina! Siaga Perang Rusia-NATO, Utusan Putin ke Prabowo

    7 Update Ukraina! Siaga Perang Rusia-NATO, Utusan Putin ke Prabowo

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang antara Rusia dan Ukraina telah memasuki tahun ketiga. Dalam update terbaru, Amerika Serikat (AS), yang sekarang dipimpin oleh Presiden Donald Trump, telah berubah haluan dengan mendukung Rusia di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Di sisi lain, pakar mengkhawatirkan perang pecah antara Rusia dan NATO. Utusan Presiden Valdimir Putin juga dilaporkan datang ke RI, bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto.

    Berikut update terbaru perang antara Rusia dan Ukraina, seperti dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Selasa (25/2/2025).

    1.PBB Tolak Resolusi Perang Rusia-Ukraina Versi AS

    PBB menolak upaya AS untuk melemahkan sikap Majelis Umum terkait perang Rusia di Ukraina. Hal ini memberikan kemenangan diplomatik bagi Kyiv dan sekutu Eropa.

    Mengutip Reuters, AS terpaksa abstain dalam pemungutan suara atas resolusinya sendiri. Ini setelah negara-negara Eropa berhasil mengubah rancangan Washington dengan menambahkan dukungan eksplisit terhadap kedaulatan, kemerdekaan, persatuan, dan integritas wilayah Ukraina.

    “Perang ini bukan hanya tentang Ukraina. Ini tentang hak fundamental setiap negara untuk ada, menentukan jalannya sendiri, dan hidup bebas dari agresi,” tegas Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, Mariana Betsa, sebelum pemungutan suara berlangsung, Senin malam.

    Dalam pemungutan suara atas rancangan resolusi AS yang telah diamendemen, 93 negara mendukung, 73 abstain, dan 8 negara menolak, termasuk Rusia. Upaya Rusia untuk mengubah teks resolusi AS dengan memasukkan “akar penyebab” konflik juga gagal.

    Keputusan ini muncul di tengah upaya Presiden Donald Trump untuk menengahi perdamaian, yang justru menimbulkan ketegangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky karena cenderung membela Presiden Rusia Vladimir Putin. Trump juga memicu kekhawatiran di antara negara-negara Eropa bahwa mereka akan disingkirkan dari proses perundingan damai.

    2.Pakar Sebut Perang Rusia Vs NATO di Depan Mata

    Pakar militer Rusia, Igor Korotchenko, memperingatkan bahwa Moskow bisa berperang dengan aliansi pertahanan Barat, NATO, dalam dekade berikutnya. Hal ini terjadi saat hubungan kedua pihak itu masih dalam posisi yang panas karena serangan Rusia ke Ukraina.

    Dalam sebuah pernyataan di kolom opini surat kabar Rusia Moskovsky Komsomolets, Korotchenko meramalkan konflik masa depan antara Rusia dan Barat. Ia mengatakan bahwa hubungan antara kedua pihak ini tidak menentu.

    “Tentara Rusia harus siap menghadapi setiap perkembangan situasi dalam jangka menengah, termasuk kemungkinan konflik militer dengan NATO di Eropa pada dekade berikutnya,” tulisnya dalam kolom itu yang juga dikutip Newsweek.

    “Bahkan jika Kremlin menjalin hubungan yang stabil dengan Presiden AS Donald Trump, dalam empat tahun, seorang pemimpin baru akan menjabat. Oleh karena itu, penilaian Rusia terhadap tujuan strategis musuh geopolitik dan militernya tidak boleh didasarkan pada niat terkini dari elit Barat tertentu, melainkan pada evaluasi kekuatan dan kemampuan militer kolektif Barat.”

    Kremlin menuduh NATO terlibat dalam ‘konfrontasi langsung’ dengan Rusia dengan memberikan bantuan militer kepada Ukraina selama perang. Pejabat dan propagandis Rusia sering mengancam akan menyerang negara-negara anggota aliansi militer tersebut karena mengirim peralatan dan senjata ke lawan mereka.

    Saat AS dan Rusia terlibat dalam pembicaraan untuk kemungkinan menjadi penengah kesepakatan damai, Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer mengatakan dalam sebuah artikel untuk The Telegraph, yang diterbitkan pada 16 Februari, bahwa Eropa “menghadapi momen sekali dalam satu generasi untuk keamanan kolektif benua kita.”

    3.Inggris Jatuhkan Sanksi Terbesar ke Rusia

    Pemerintah Inggris mengumumkan paket sanksi terbesar terhadap Moskow sejak 2022. Ini menjadi upaya baru melemahkan kemampuan Rusia untuk terus berperang.

    Dilansir Newsweek, paket sanksi ini mencakup 107 sanksi baru, menargetkan “armada bayangan” Rusia, rantai pasokan militer, serta individu dan institusi keuangan yang mendukung ekonomi Rusia dalam membiayai perang. Inggris juga akan memberikan tekanan lebih lanjut terhadap pendapatan energi Rusia guna mengurangi dana yang dapat digunakan  Putin untuk melanjutkan invasi ke Ukraina.

    Langkah ini muncul setelah pertemuan pejabat Rusia dan AS di Arab Saudi untuk membahas negosiasi perdamaian. Namun, pertemuan tersebut justru memicu ketegangan antara AS dan sekutu Eropa, karena dianggap menyingkirkan Ukraina dari diskusi perdamaian.

    Secara rinci, sanksi tersebut menyasar 40 kapal dalam “armada bayangan” Rusia yang digunakan untuk menghindari sanksi perdagangan minyak. Dengan langkah ini, Inggris kini menjadi negara Eropa dengan jumlah sanksi terbanyak terhadap kapal-kapal Rusia, yakni 133 kapal.

    Selain itu, Inggris juga menyasar rantai pasokan militer, termasuk pejabat pertahanan Korea Utara yang terlibat dalam pengiriman pasukan dan senjata ke Rusia. Sanksi juga diberikan kepada 14 individu Rusia yang mendanai sektor ekonomi yang berkontribusi pada perang dan juga lembaga keuangan asing yang mendukung Moskow.

    “Tindakan ini dirancang untuk mengeringkan dana perang Putin serta membongkar sistem korupsi yang menopang pemerintahan Rusia,” kata Inggris.

    4.Eropa Masih Beli Minyak Rusia

    Sebuah laporan Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih menyebut 27 negara anggota Uni Eropa telah menghabiskan lebih banyak uang untuk mengimpor bahan bakar fosil Rusia daripada bantuan keuangan ke Ukraina. Organisasi yang berpusat di Helsinki tersebut mengatakan dalam sebuah laporan untuk menandai ulang tahun ketiga perang tersebut, bahwa UE membeli bahan bakar fosil Rusia senilai sekitar 21,9 miliar euro pada tahun 2024, sambil mengalokasikan sekitar 18,7 miliar euro dalam bentuk bantuan keuangan ke Ukraina.

    Laporan tersebut mengatakan pendapatan bahan bakar fosil global Rusia selama tahun ketiga perang mencapai 242 miliar euro. Ini tidak jauh di belakang pendapatan Rusia sebelum dimulainya invasi.

    5.Ukraina Butuh Dana Rp8.564 Triliun 

    Ukraina butuh US$524 miliar atau sekitar Rp8.564 triliun untuk membangun kembali setelah tiga tahun serangan Rusia. Menurut sebuah studi baru oleh World Bank (Bank Dunia), PBB, Komisi Eropa, dan pemerintah Ukraina, perkiraan biaya untuk membangun kembali ekonomi Ukraina setara dengan hampir tiga kali lipat dari perkiraan output ekonomi 2024.

    Temuan tersebut mencakup data dari invasi Rusia tiga tahun lalu hingga 31 Desember 2024. Ini termasuk peningkatan kerusakan infrastruktur energi Ukraina sebesar 70% akibat serangan Rusia.

    Lembaga tersebut menemukan peningkatan lebih dari 7% dari perkiraan terakhir sebesar US$486 miliar satu tahun lalu, dengan perumahan, transportasi, energi, perdagangan, dan pendidikan menjadi sektor yang paling terdampak. Studi tersebut mengukur kerusakan fisik langsung pada bangunan dan infrastruktur lainnya, dampak pada kehidupan dan mata pencaharian masyarakat, serta biaya untuk membangun kembali dengan lebih baik.

    6. Deal Antara Trump-Putin

    Trump mengatakan Putin telah deal, menerima gagasan Eropa untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina. Ini sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata Moskow dan Kyiv.

    Ini ditegaskan Trump saat bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Senin malam waktu setempat. Ia mengatakan Eropa siap membantu.

    Mengutip Reuters, Trump dan Macron menguraikan upaya untuk menegosiasikan akhir perang Ukraina dalam pembicaraan di Ruang Oval setelah mereka mengikuti konferensi video dengan para pemimpin G7 lainnya. Macron sendiri menjadi pemimpin Eropa pertama yang mengunjungi Trump sejak ia kembali berkuasa sebulan lalu.

    “Ya, dia akan menerimanya,” kata Trump tentang penerimaan Putin atas pasukan penjaga perdamaian.

    “Saya secara khusus menanyakan pertanyaan itu kepadanya. Dia tidak keberatan dengan itu,” tambahnya.

    Macron sendiri mengatakan Eropa memiliki peran untuk dimainkan dalam memberikan jaminan keamanan. Ia mengatakan pertama-tama gencatan senjata perlu dinegosiasikan dan kemudian perjanjian damai yang didukung oleh jaminan keamanan.

    “Kami siap dan bersedia memberikan jaminan keamanan tersebut, yang mungkin dapat mencakup pasukan, tetapi mereka akan berada di sana untuk menjaga perdamaian,” kata Macron saat ia dan Trump menjawab pertanyaan dari wartawan.

    “Mereka tidak akan berada di garis depan. Mereka tidak akan menjadi bagian dari konflik apa pun. Mereka akan berada di sana untuk memastikan bahwa perdamaian dihormati,” katanya lagi.

    7.Tangan Kanan Putin Bertemu Prabowo

    Sejumlah media asing menyoroti kedatangan tangan kanan Presiden Rusia Vladimir Putin, pejabat tinggi keamanan Kremlin, Sergei Shoigu, ke Indonesia, Selasa. Ini pun dilakukan media Rusia, The Moskow Times.

    Dikatakan bagaimana Shoigu melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin untuk berunding. Kedua negara dikatakan berupaya memperkuat kerja sama pertahanan.

    “Pejabat tinggi keamanan Rusia, Sergei Shoigu, mengunjungi Indonesia pada hari Selasa untuk berunding dengan Presiden Prabowo Subianto dan menteri pertahanannya saat Moskow dan Jakarta berupaya memperkuat kerja sama pertahanan,” tulis laman yang mengaku media independen Rusia itu dilihat CNBC Indonesia.

    “Ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini mempertahankan kebijakan luar negeri yang netral, menolak untuk memihak dalam perang Ukraina atau persaingan kekuatan besar antara Amerika Serikat dan China,” tulisnya soal RI.

    “Shoigu, mantan menteri pertahanan Rusia dan sekarang sekretaris Dewan Keamanannya, dianggap sebagai tokoh kunci dalam keputusan untuk mengirim pasukan Rusia keUkraina pada tahun 2022 dan tetap menjadi sekutu setia Presiden VladimirPutin,” tambah laman tersebut dalam artikel berjudul “Russia’s Shoigu Visits Indonesia for Defense Talks”

    Mengutip media Rusia lain, RIA Novosti, diingatkan pula bagaimana Prabowo mengunjungi Moskow Juli 2024 lalu untuk berunding ke Putin. Prabowo sendiri disebut laman itu telah berjanji mengambil peran yang lebih tegas di panggung dunia.

    “Pada bulan November, Indonesia dan Rusia melakukan latihan angkatan laut gabungan pertama mereka. Rusia mengerahkan tiga kapal perang kelas korvet, sebuah kapal tanker berukuran sedang, sebuah helikopter militer, dan sebuah kapal tunda untuk latihan di lepas pantai pulau utama Indonesia, Jawa,” muatnya.

    “Jakarta telah mempertahankan hubungan dagang bernilai miliaran dolar dengan Moskow, tetapi impor senjata utama telah terhenti dalam beberapa tahun terakhir setelah Rusia mencaplok Krimea pada tahun 2014 dan invasi besar-besarannya ke Ukraina,” tulis laman itu.

    “Meski begitu, sejak menjabat sebagai menteri pertahanan Indonesia pada tahun 2019, Prabowo tetap mempertahankan kesepakatan senilai US$1,1 miliar untuk jet tempur Rusia yang disepakati setahun sebelumnya, meskipun ada laporan ancaman sanksi AS,” lapor media tersebut lagi.

    (sef/sef)

  • Putin Buka Peluang Kerja Sama, Tawarkan Logam Tanah Jarang Rusia ke AS – Halaman all

    Putin Buka Peluang Kerja Sama, Tawarkan Logam Tanah Jarang Rusia ke AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kremlin mengumumkan pada hari Selasa (25/2/2025) bahwa Rusia memiliki banyak deposit logam tanah jarang.

    Tidak hanya itu, Kremlin membuka kesempatan bagi Amerika Serikat apabila ingin bekerja sama.

    Hal ini disampaikan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov setelah Presiden Vladimir Putin mengindikasikan kemungkinan kolaborasi dengan Amerika Serikat di sektor tersebut.

    “Amerika membutuhkan logam tanah jarang. Kami punya banyak logam tersebut,” ujar Dmitry Peskov, dikutip dari Reuters.

    Peskov mengatakan, sebenarnya Rusia telah memiliki rencana dalam mengembangkan logam tanah jarang ini.

    Namun mengetahui apabila AS menginginkannya, maka Rusia akan memanfaatkan kesempatan ini untuk prospek kerja sama yang cukup luas.

    Dalam wawancaranya dengan TV pemerintah pada hari Senin, Putin menyatakan, Rusia terbuka untuk proyek bersama dengan mitra Amerika, termasuk pemerintah dan sektor swasta, dalam kesepakatan ekonomi di masa depan antara Rusia dan Amerika Serikat.

    Putin mengatakan, kesepakatan potensial AS-Ukraina mengenai mineral langka tidak menjadi masalah.

    Ia menekankan, yang terpenting saat ini, pihaknya siap bekerja sama dengan AS.

    “Untuk wilayah baru, sama saja. Kami siap menarik mitra asing ke wilayah yang disebut baru, ke wilayah bersejarah kami, yang telah kembali ke Federasi Rusia,” jelasnya, dikutip dari BBC.

    Presiden AS Donald Trump juga sebelumnya menyatakan janjinya bahwa akan ada transaksi pembangunan ekonomi besar antara kedua negara.

    Namun Peskov menekankan, masih banyak yang perlu dilakukan dalam kerja sama antara Rusia dan AS ini.

    Mineral langka, yang terdiri dari 17 unsur penting dalam industri teknologi tinggi, digunakan dalam produksi kendaraan listrik, telepon seluler, sistem rudal, dan berbagai komponen elektronik lainnya.

    Menurut data Survei Geologi AS, Rusia memiliki cadangan logam tanah jarang terbesar kelima di dunia setelah China, Brasil, India, dan Australia.

    Selain logam tanah jarang, Putin mengusulkan kerja sama dengan AS dalam sektor aluminium. 

    Ia menyarankan, kedua negara dapat berkolaborasi dalam produksi dan pasokan aluminium, termasuk dari fasilitas peleburan aluminium terbesar di Rusia yang berlokasi di Krasnoyarsk, Siberia.

    Kolaborasi ini, menurut Putin, berpotensi membantu menstabilkan harga global dan meningkatkan kerja sama ekonomi bilateral.

    Namun, mengingat hubungan yang tegang antara Rusia dan AS dalam beberapa tahun terakhir, masih menjadi tanda tanya apakah kesepakatan ini dapat benar-benar terwujud.

    Peskov menegaskan, sebelum kerja sama ekonomi dapat berjalan, masalah krisis Ukraina harus terlebih dahulu diselesaikan.

    Ketegangan Ukraina dan Trump

    Sementara itu, diskusi mengenai akses ke mineral langka juga terjadi antara AS dan Ukraina.

    Presiden AS Donald Trump berulang kali mendesak Kyiv untuk menyerahkan sebagian cadangan mineralnya sebagai imbalan atas dukungan ekonomi dan militer dari Washington. 

    Menurut laporan, negosiasi antara AS dan Ukraina mengenai akses ke deposit mineral langka sudah mendekati tahap akhir.

    Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak klaim Trump bahwa bantuan AS telah mencapai 500 miliar USD.

    Ia menegaskan bahwa setiap kesepakatan ekonomi harus mencakup jaminan keamanan bagi Ukraina.

    Kyiv sendiri memperkirakan, sekitar 5 persen dari bahan baku mineral dunia berada di wilayahnya. 

    Namun, sejak invasi Rusia ke Ukraina tiga tahun lalu, beberapa deposit mineral telah jatuh ke tangan Rusia. 

    Putin bahkan menyebut, sumber daya yang dikuasai Rusia saat ini jauh lebih besar daripada yang dimiliki Ukraina.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Donald Trump, Vladimir Putin dan Konflik Rusia vs Ukraina

  • Media Barat Soroti Momen Jabat Tangan Antara Trump dan Presiden Prancis Macron: Tarik Tambang – Halaman all

    Media Barat Soroti Momen Jabat Tangan Antara Trump dan Presiden Prancis Macron: Tarik Tambang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah media Barat menyoroti momen jabat tangan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai canggung bahkan saling tarik menarik seperti sedang bermain tarik tambang.

    Kedua presiden tersebut bertemu di Gedung Putih pada Senin (24/2/2025), untuk membicarakan perang Rusia-Ukraina.

    Video jabat tangan mereka beredar luas di media sosial.

    Setelah keduanya menepuk pundak masing-masing beberapa kali, Donald Trump tampak menarik kuat tangan Macron dan menahannya selama beberapa detik.

    Macron kemudian mengalihkan pandangannya dari wajah Trump dan melambaikan tangan kepada orang-orang yang hadir untuk menyambutnya.

    USA Today mengulas momen itu dengan judul “Watch Donald Trump’s unusually long handshake with French President Emmanuel Macron,” menekankan kata jabat tangan yang aneh dan lama antar kedua pemimpin.

    New York Post menyebut jabat tangan itu layaknya tarik tambang (tug-of-war) melalui artikelnya yang berjudul “Trump, French President Macron engage in tug-of-war handshake at White House”.

    Serupa, media Inggris The Independent dan Telegraph menyebut jabatan tangan itu aneh, melalui artikelnya yang berjudul “Trump and Macron share awkward long handshake after White House snub” dan “In pictures: Trump and Macron’s awkward handshake diplomacy”.

    JABAT TANGAN CANGGUNG – Tangkap layar YouTube The Sun yang tayang pada 25 Februari 2025, memperlihatkan pertemuan Donald Trump dan Emmanuel Macron di Gedung Putih, Senin (24/2/2025). Momen jabat tangan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron dinilai canggung. (Tangkap layar YouTube The Sun)

    Setelah keduanya melakukan percakapan, Trump dan Macron saling menyanjung satu sama lain.

    “Presiden Macron adalah orang yang sangat istimewa menurut saya,” kata Trump di Ruang Oval.

    “Kami adalah sahabat karib, karena kami bekerja sama dengan sangat baik,” kata Macron di Gedung Putih. 

    “AS dan Prancis selalu berdiri di pihak yang sama − pihak yang benar, menurut saya, dalam sejarah.”

    Macron Desak Trump Tidak Berpihak pada Rusia di Tengah Perang Ukraina

    Pada peringatan tiga tahun invasi Rusia ke Ukraina, Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak mantan Presiden AS Donald Trump untuk tidak membuat kesepakatan terburu-buru yang dapat melegitimasi invasi Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Menurut laporan USA TODAY, sekutu Amerika Serikat terkejut dengan cepatnya pembicaraan antara Trump dan pemerintah Rusia.

    Bahkan, Gedung Putih menyarankan bahwa Rusia mungkin diizinkan untuk mempertahankan wilayah yang direbut secara ilegal, demi mengakhiri perang yang telah berlangsung selama tiga tahun.

    Trump menuding Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebagai penyebab terjadinya invasi, menyebutnya sebagai “diktator tanpa pemilu.”

    Trump juga mendesak Zelenskyy untuk menandatangani kesepakatan mineral yang memungkinkan Amerika Serikat mendapatkan kembali dana yang telah dihabiskan untuk mendukung pertahanan Ukraina di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden.

    Zelenskyy memang membatalkan pemilihan umum yang seharusnya digelar pada musim semi 2024 dengan alasan perang yang sedang berlangsung.

    Macron telah mengatur dua sesi darurat dan melakukan dua panggilan telepon dengan Trump sebelum kunjungannya pada hari Senin, yang menurutnya merupakan “titik balik” bagi peran Eropa dalam perundingan damai.

    Selain itu, Macron dan Trump juga berpartisipasi dalam panggilan telepon bersama para pemimpin Kelompok Tujuh (G7), termasuk Kanada, Jerman, Italia, Jepang, dan Inggris, untuk membahas situasi Ukraina.

    “Kami ingin perdamaian segera terwujud, namun tidak melalui kesepakatan yang lemah,” ujar Macron dalam konferensi pers pada hari Senin. “Presiden Putin telah melanggar perdamaian.”

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Video: China & Rusia Mesra – RI Kuasai Ekspor Wafer-Mie Instan Dunia

    Video: China & Rusia Mesra – RI Kuasai Ekspor Wafer-Mie Instan Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden China Xi Jinping memuji upaya positif Moskow dalam meredakan perang dengan Ukraina. Pujian itu diutarakan langsung Xi Jinping saat berbicara melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Korea Selatan tengah dilanda masalah krisis populasi. Semakin banyaknya generasi muda yang enggan menikah dan punya anak, menyebabkan angka kelahiran yang sangat rendah hingga menyentuh rekor.

    Indonesia tercatat sebagai pemain eksportir untuk beberapa produk turunan terigu seperti wafer dan mi instan. Direktur Eksekutif Asosiasi Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Ratna Sari Loppies mengungkapkan hal itu terjadi karena Indonesia bisa memproduksi dengan harga murah.

    Selengkapnya dalam program Power Lunch CNBC Indonesia (Selasa, 25/02/2025) berikut ini.

  • Presiden Prancis Macron Tiba di Gedung Putih, Bakal Bahas Nasib Ukraina dengan Trump

    Presiden Prancis Macron Tiba di Gedung Putih, Bakal Bahas Nasib Ukraina dengan Trump

    JAKARTA – Presiden Prancis Emmanuel Macron tiba di Gedung Putih untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden AS Donald Trump. Pertemuan  diharapkan membahas prospek mengakhiri perang Ukraina di tengah perbedaan pendapat mengenai cara melanjutkannya.

    Macron menjadi pemimpin Eropa pertama yang mengunjungi Trump sejak dia kembali berkuasa sebulan lalu.

    Dilansir Reuters, Senin, 24 Februari, kedua pemimpin akan berpartisipasi dalam panggilan G7, mengadakan pembicaraan bilateral dan kemudian memimpin konferensi pers bersama yang dijadwalkan pada pukul 14.00 waktu setempat, Senin, 24 Februari.

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer akan mengunjungi Trump akhir pekan ini, di tengah kekhawatiran di Eropa atas sikap keras Trump terhadap Ukraina dan tawaran kepada Moskow mengenai konflik tiga tahun tersebut.

    Macron dan Starmer diperkirakan akan mencoba meyakinkan Trump untuk tidak terburu-buru mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan cara apa pun, tetap melibatkan Eropa, dan mendiskusikan jaminan militer kepada Ukraina.

    Trump dan timnya telah merundingkan perjanjian bagi hasil dengan Ukraina untuk mendapatkan kembali sebagian uang yang telah dikirim oleh pemerintahan Biden sebelumnya ke Kyiv dalam bentuk senjata untuk mengusir Rusia.

    Trump mengatakan pada akhir pekan, dia yakin kesepakatan akan segera tercapai.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Rabu lalu menolak permintaan AS sebesar $500 miliar kekayaan mineral dari Ukraina untuk membayar kembali bantuan Washington pada masa perang.

    Kyiv mengatakan sejauh ini AS belum memberikan pasokan yang mendekati jumlah tersebut dan tidak menawarkan jaminan keamanan khusus dalam perjanjian tersebut.

    Macron mencoba memanfaatkan hubungan dengan Trump yang dibangun selama masa jabatan presiden pertama mereka. Ia mengatakan bahwa menyetujui kesepakatan yang buruk berarti menyerah pada Ukraina dan menandakan kelemahan musuh-musuh AS, termasuk Tiongkok dan Iran.

    “Saya akan mengatakan kepadanya: jauh di lubuk hati Anda tidak boleh lemah di hadapan Presiden (Putin). Itu bukan Anda, ini bukan apa yang Anda buat dan itu bukan demi kepentingan Anda,” katanya dalam sesi tanya jawab selama satu jam di media sosial menjelang kunjungan ke Gedung Putih pada Senin.

  • Prabowo Terima Sergei Shoigu: Bagaimana Kabar Sahabat Saya Putin?

    Prabowo Terima Sergei Shoigu: Bagaimana Kabar Sahabat Saya Putin?

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, menerima kunjungan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu, di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari ini, Selasa (25/2/2025).

    Dalam sambutannya, Presiden Ke-8 RI itu menyampaikan rasa terima kasih atas kedatangan Shoigu yang dianggapnya sebagai sahabat lama.

    “Terima kasih atas kedatangan yang mulia. Kami sahabat lama, saya sangat gembira yang mulia kesini, meskipun waktunya terbatas. Saya ingin membuat jamuan yang lebih baik, tetapi waktu yang mulia tidak lama,” ujarnya dengan hangat menyambut di ruang Kredensial, Selasa (25/2/2025).

    Pada kesempatan tersebut, Prabowo juga menanyakan kabar Presiden Rusia, Vladimir Putin. “Bagaimana sahabat saya Presiden Putin? Sehat?” tanya Prabowo.

    Sergei Shoigu kemudian memberikan sebuah map berisi dokumen penting yang diserahkan kepada Presiden Prabowo. 

    Perbincangan tersebut dilanjutkan menuju ruang Jepara setelah sebelumnya dilakukan proses penerimaan di ruang Kredensial Istana.

    Kunjungan Sergei Shoigu ke Indonesia kali ini menjadi bagian dari upaya mempererat hubungan bilateral antara kedua negara, khususnya di bidang pertahanan dan kerjasama strategis.

  • Terima Kunjungan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Prabowo Tanyakan Kabar Putin

    Terima Kunjungan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Prabowo Tanyakan Kabar Putin

    loading…

    Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei ?. Shoigu di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (25/2/2025). Foto/Raka Dwi Novianto

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei К. Shoigu di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (25/2/2025). Saat bertemu Sergei, Prabowo pun menyempatkan untuk bertanya kabar Presiden Rusia Vladimir Putin.

    “Bagaimana (kabar) sahabat saya Presiden Putin? Sehat,” tanya Prabowo ke Sergei.

    Prabowo juga menyampaikan terima kasihnya atas kunjungan Sergei ke Indonesia. “Terima kasih kedatangan yang mulia kita sahabat lama dan saya sangat gembira yang mulia ke sini, tapi kurang lama di sini, saya ingin bikin jamuan Yang Mulia tapi waktu Yang Mulia tidak lama,” kata Prabowo.

    Sergei tiba sekitar pukul 12.39 WIB. Sergei langsung disambut Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat turun dari mobilnya.

    Kemudian mereka langsung memasuki Istana Merdeka dengan melewati barisan pasukan pengamanan. Di depan pintu istana, Prabowo telah menunggu Sergei.

    Keduanya pun bersalaman dan berpelukan. Prabowo juga menyalami delegasi dari Rusia dan juga Panglima TNI serta Mensesneg.

    Setelah bercengkerama, Prabowo mengajak Sergei masuk ke ruang kredensial Istana Merdeka. Di sana, Prabowo mengajak Sergei berfoto bersama sambil berjabat tangan.

    Setelahnya, Prabowo bersama Sergei melakukan pertemuan bilateral di dalam Istana Merdeka.

    (rca)