Tag: Vladimir Putin

  • Gencatan Senjata Paskah Hanya Isapan Jempol, Rusia dan Ukraina Saling Tuduh Melanggar Kesepakatan

    Gencatan Senjata Paskah Hanya Isapan Jempol, Rusia dan Ukraina Saling Tuduh Melanggar Kesepakatan

    GELORA.CO – Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata sementara selama Paskah yang dimulai pada Sabtu (19/4/2025) hingga Senin (21/4/2025).

    Namun dalam gencatan senjata tersebut, baik Rusia maupun Ukraina, saling lempar tuduhan telah melanggar kesepakatan.

    Ukraina menuduh Rusia telah menyerang dengan pesawat tanpa awak FPV di Kherson.

    Dalam serangan tersebut, aku Ukraina, telah menyebabkan banyak korban sipil.

    Pada sore hari tanggal 20 April, Staf Umum Ukraina melaporkan 45 baku tembak di garis depan pada hari sebelumnya.

    “Tidak seorang pun pernah percaya bahwa Rusia akan menghormati apa yang disebut gencatan senjata mereka sendiri. Tidak seorang pun yang lengah — kami tetap waspada dan siap.”

    “Untuk saat ini, perintah kami adalah untuk mengamati dan mendokumentasikan,” kata salah seorang prajurit Ukraina, Bandera, dikutip dari Kyiv Independent.

    Unit infanteri dan artileri Ukraina juga mengaku telah menangkis serangkaian serangan Rusia di Oblast Donetsk timur Ukraina.

    “Apa yang saya lihat hari ini? Sekitar lima serangan Rusia, yang terus berlanjut hingga saat ini.”

    “Saat ini, infanteri kami sedang terlibat baku tembak dengan Rusia, yang datang untuk membunuh mereka.”

    “Jadi, saya tidak merasakan adanya gencatan senjata,” kata seorang komandan batalion Ukraina, Tekhnar.

    Babai, seorang perwira yang bertempur di dekat Chasiv Yar, mengatakan pasukan Rusia telah menggunakan amunisi tandan.

    “Mereka menyerang kita dengan segala cara,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Ukraina telah melanggar gencatan senjata lebih dari 1.000 kali.

    Serangan Ukraina, kata Rusia, telah menimbulkan kerusakan pada infrastruktur dan menyebabkan beberapa kematian warga sipil.

    Dikutip dari Reuters, kementerian tersebut mengatakan pasukan Ukraina telah menembaki posisi Rusia sebanyak 444 kali.

    Mereka telah menghitung lebih dari 900 serangan pesawat tak berawak Ukraina, termasuk serangan terhadap Krimea dan wilayah perbatasan Rusia di wilayah Bryansk, Kursk, dan Belgorod.

    “Akibatnya, terjadi kematian dan cedera di kalangan penduduk sipil, serta kerusakan pada fasilitas sipil,” kata kementerian itu.

    Pertukaran Tahanan Perang

    Menurut seorang diplomat Rusia yang berbicara kepada The Moscow Times dengan syarat anonim, keputusan Kremlin untuk mengumumkan gencatan senjata kemungkinan dimaksudkan untuk melayani berbagai tujuan di luar apa yang digambarkan Putin sebagai isyarat “kemanusiaan”.

    Tak lama setelah Kremlin mengumumkan gencatan senjata Paskah, Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi mereka telah menerima perintah Putin.

    Kementerian itu mencatat gencatan senjata akan “dipatuhi oleh Kelompok Pasukan Gabungan Rusia, dengan syarat rezim Kyiv juga menanggapinya”.

    Kementerian Pertahanan juga mengatakan, mereka menukar 246 tawanan perang Ukraina dengan jumlah yang sama dari tentara Rusia yang ditangkap.

    “Sebagai tanda niat baik, sebanyak 31 tawanan perang Ukraina yang terluka dipindahkan sebagai ganti 15 tentara Rusia yang terluka,” tambah kementerian tersebut.

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky kemudian mengonfirmasi pertukaran tersebut, dengan mengatakan 277 prajurit Ukraina telah dibebaskan.

    Ia mengunggah foto dan video para prajurit setelah kembali ke rumah dari tahanan.

    Selama pertemuan yang disiarkan TV di Kremlin pada hari Sabtu, Kepala Staf Umum Rusia, Valery Gerasimov mengatakan kepada Putin bahwa keenam kelompok militer Rusia saat ini sedang bergerak maju di sepanjang 11 front di Ukraina timur dan selatan.

    Ia juga mengklaim, 99,5 persen wilayah Kursk telah “dibebaskan”, dan menambahkan, pasukan Rusia terus melancarkan operasi serangan balik untuk membersihkan wilayah perbatasan dari pasukan Ukraina.

    “Bagian utama wilayah (Kursk), tempat invasi terjadi, kini telah dibebaskan. Luasnya 1.260 kilometer persegi,” kata Gerasimov.

    Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah merebut desa kedua terakhir di wilayah Kursk yang masih dikuasai pasukan Ukraina.

    Hal ini terjadi hanya beberapa minggu setelah Moskow  melancarkan serangan mendadak di kota perbatasan utama Sudzha.

    Meskipun tidak menanggapi klaim militer Rusia secara langsung, Zelensky mengatakan komandan tertingginya memberitahunya, pasukan Ukraina tetap menguasai beberapa bagian wilayah perbatasan.

    “Hari ini, pasukan kami melanjutkan aktivitas mereka di wilayah wilayah Kursk dan mempertahankan posisi mereka. Di wilayah Belgorod, para prajurit kami telah maju dan memperluas zona kendali kami,” tulis Zelensky di X.

  • Gencatan Senjata Paskah Hanya Isapan Jempol, Rusia dan Ukraina Saling Tuduh Melanggar Kesepakatan – Halaman all

    Gencatan Senjata Paskah Hanya Isapan Jempol, Rusia dan Ukraina Saling Tuduh Melanggar Kesepakatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata sementara selama Paskah yang dimulai pada Sabtu (19/4/2025) hingga Senin (21/4/2025).

    Namun dalam gencatan senjata tersebut, baik Rusia maupun Ukraina, saling lempar tuduhan telah melanggar kesepakatan.

    Ukraina menuduh Rusia telah menyerang dengan pesawat tanpa awak FPV di Kherson.

    Dalam serangan tersebut, aku Ukraina, telah menyebabkan banyak korban sipil.

    Pada sore hari tanggal 20 April, Staf Umum Ukraina melaporkan 45 baku tembak di garis depan pada hari sebelumnya.

    “Tidak seorang pun pernah percaya bahwa Rusia akan menghormati apa yang disebut gencatan senjata mereka sendiri. Tidak seorang pun yang lengah — kami tetap waspada dan siap.”

    “Untuk saat ini, perintah kami adalah untuk mengamati dan mendokumentasikan,” kata salah seorang prajurit Ukraina, Bandera, dikutip dari Kyiv Independent.

    Unit infanteri dan artileri Ukraina juga mengaku telah menangkis serangkaian serangan Rusia di Oblast Donetsk timur Ukraina.

    “Apa yang saya lihat hari ini? Sekitar lima serangan Rusia, yang terus berlanjut hingga saat ini.”

    “Saat ini, infanteri kami sedang terlibat baku tembak dengan Rusia, yang datang untuk membunuh mereka.”

    “Jadi, saya tidak merasakan adanya gencatan senjata,” kata seorang komandan batalion Ukraina, Tekhnar.

    Babai, seorang perwira yang bertempur di dekat Chasiv Yar, mengatakan pasukan Rusia telah menggunakan amunisi tandan.

    “Mereka menyerang kita dengan segala cara,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Ukraina telah melanggar gencatan senjata lebih dari 1.000 kali.

    Serangan Ukraina, kata Rusia, telah menimbulkan kerusakan pada infrastruktur dan menyebabkan beberapa kematian warga sipil.

    Dikutip dari Reuters, kementerian tersebut mengatakan pasukan Ukraina telah menembaki posisi Rusia sebanyak 444 kali.

    Mereka telah menghitung lebih dari 900 serangan pesawat tak berawak Ukraina, termasuk serangan terhadap Krimea dan wilayah perbatasan Rusia di wilayah Bryansk, Kursk, dan Belgorod.

    “Akibatnya, terjadi kematian dan cedera di kalangan penduduk sipil, serta kerusakan pada fasilitas sipil,” kata kementerian itu.

    Pertukaran Tahanan Perang

    Menurut seorang diplomat Rusia yang berbicara kepada The Moscow Times dengan syarat anonim, keputusan Kremlin untuk mengumumkan gencatan senjata kemungkinan dimaksudkan untuk melayani berbagai tujuan di luar apa yang digambarkan Putin sebagai isyarat “kemanusiaan”.

    Tak lama setelah Kremlin mengumumkan gencatan senjata Paskah, Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi mereka telah menerima perintah Putin.

    Kementerian itu mencatat gencatan senjata akan “dipatuhi oleh Kelompok Pasukan Gabungan Rusia, dengan syarat rezim Kyiv juga menanggapinya”.

    Kementerian Pertahanan juga mengatakan, mereka menukar 246 tawanan perang Ukraina dengan jumlah yang sama dari tentara Rusia yang ditangkap.

    “Sebagai tanda niat baik, sebanyak 31 tawanan perang Ukraina yang terluka dipindahkan sebagai ganti 15 tentara Rusia yang terluka,” tambah kementerian tersebut.

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky kemudian mengonfirmasi pertukaran tersebut, dengan mengatakan 277 prajurit Ukraina telah dibebaskan.

    Ia mengunggah foto dan video para prajurit setelah kembali ke rumah dari tahanan.

    Selama pertemuan yang disiarkan TV di Kremlin pada hari Sabtu, Kepala Staf Umum Rusia, Valery Gerasimov mengatakan kepada Putin bahwa keenam kelompok militer Rusia saat ini sedang bergerak maju di sepanjang 11 front di Ukraina timur dan selatan.

    Ia juga mengklaim, 99,5 persen wilayah Kursk telah “dibebaskan”, dan menambahkan, pasukan Rusia terus melancarkan operasi serangan balik untuk membersihkan wilayah perbatasan dari pasukan Ukraina.

    “Bagian utama wilayah (Kursk), tempat invasi terjadi, kini telah dibebaskan. Luasnya 1.260 kilometer persegi,” kata Gerasimov.

    Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah merebut desa kedua terakhir di wilayah Kursk yang masih dikuasai pasukan Ukraina.

    Hal ini terjadi hanya beberapa minggu setelah Moskow  melancarkan serangan mendadak di kota perbatasan utama Sudzha.

    Meskipun tidak menanggapi klaim militer Rusia secara langsung, Zelensky mengatakan komandan tertingginya memberitahunya, pasukan Ukraina tetap menguasai beberapa bagian wilayah perbatasan.

    “Hari ini, pasukan kami melanjutkan aktivitas mereka di wilayah wilayah Kursk dan mempertahankan posisi mereka. Di wilayah Belgorod, para prajurit kami telah maju dan memperluas zona kendali kami,” tulis Zelensky di X.

    (*)

  • Zelensky Tuding Rusia Langgar 2.000 Lebih Gencatan Senjata

    Zelensky Tuding Rusia Langgar 2.000 Lebih Gencatan Senjata

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyoroti pelanggaran gencatan senjata oleh Rusia. Zelensky menuding tentara Rusia melakukan lebih dari 2.000 pelanggaran ‘gencatan senjata Paskah’ yang diberlakukan Presiden Rusia Vladimir Putin.

    “Tentara Rusia telah melanggar gencatan senjata Putin lebih dari 2.000 kali,” kata Zelensky di media sosial dilansir kantor berita AFP, Senin (21/4/2025),

    Zelensky menambahkan tidak ada peringatan serangan udara. Dia juga meminta Rusia menghentikan serangan apapun terhadap infrastruktur sipil selama 30 hari.

    ” Untuk menghentikan serangan apa pun menggunakan pesawat nirawak dan rudal jarak jauh terhadap infrastruktur sipil selama setidaknya 30 hari,” ujarnya.

    Seperti diketahui, Vladimir Putin beberapa lalu mengumumkan gencatan senjata Paskah dalam konflik di Ukraina. Gencatan senjata ini dimulai pada Sabtu malam dan berlangsung hingga tengah malam pada hari Minggu.

    Dilansir AFP, Sabtu (19/4), usulan gencatan senjata jangka pendek dari Rusia muncul saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Moskow dan Kyiv untuk menyetujui gencatan senjata, tetapi gagal mendapatkan konsesi besar dari Kremlin.

    “Hari ini mulai pukul 18.00 (15.00 GMT) hingga tengah malam hari Minggu (21.00 GMT hari Minggu), pihak Rusia mengumumkan gencatan senjata Paskah,” kata Putin dalam komentar yang disiarkan televisi, saat bertemu dengan kepala staf Rusia Valery Gerasimov.

    “Saya perintahkan untuk periode ini menghentikan semua aksi militer,” ucap Putin, yang menyebut gencatan senjata berdasarkan alasan kemanusiaan.

    “Kami akan bertindak atas dasar bahwa pihak Ukraina akan mengikuti contoh kami, sementara pasukan kami harus siap untuk melawan kemungkinan pelanggaran gencatan senjata dan provokasi oleh musuh, setiap tindakan agresif,” tambahnya.

    Putin mengklaim bahwa Gerasimov telah mengatakan kepadanya bahwa Ukraina lebih dari 100 kali melanggar perjanjian untuk tidak menyerang infrastruktur energi.

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rusia Catat 1.300 Pelanggaran Gencatan Senjata Paskah, Tuduh Ukraina Tak Kooperatif – Halaman all

    Rusia Catat 1.300 Pelanggaran Gencatan Senjata Paskah, Tuduh Ukraina Tak Kooperatif – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Pertahanan Rusia menuduh pasukan Ukraina melanggar kesepakatan gencatan senjata selama Paskah.

    Mereka juga mencatat 1.300 kali pelanggaran oleh Ukraina sejak perintah tersebut diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Sabtu (19/4/2025).

    “Meskipun ada pengumuman gencatan senjata Paskah, pasukan Ukraina berusaha menyerang posisi militer Rusia di wilayah pemukiman Sukhaya Balka dan Bogatyr di Republik Rakyat Donetsk Rusia pada malam hari. Serangan itu berhasil digagalkan,” kata kementerian tersebut dalam pernyataannya, Minggu (20/4/2025).

    “Pasukan Kyiv juga menggunakan 48 UAV jenis pesawat melawan militer Rusia, termasuk satu di Krimea,” bunyi pernyataan itu. 

    Mereka mengatakan pasukan Ukraina juga melancarkan serangan dengan drone quadcopter.

    “Unit Ukraina menembakkan 444 kali meriam dan mortir ke posisi pasukan kami, (dan) melancarkan 900 serangan dengan drone quadcopter,” kata kementerian tersebut, seperti diberitakan Russia Today.

    Kementerian tersebut mencatat ada 12 serangan artileri, 33 serangan UAV, dan tujuh kali penerjunan amunisi di wilayah perbatasan Bryansk, Kursk, dan Belgorod di Rusia barat, yang mengakibatkan korban sipil dan cedera, serta kerusakan pada fasilitas sipil.

    “Sesuai dengan perintah Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Rusia (Presiden Vladimir Putin), semua kelompok (militer Rusia) di wilayah operasi militer khusus secara ketat mematuhi rezim gencatan senjata… dan tetap berada di garis dan posisi yang diduduki sebelumnya,” kata kementerian tersebut.

    Putin sebelumnya mengatakan jeda pertempuran akan berlaku mulai pukul 18.00 waktu Moskow pada hari Sabtu, dan berlangsung hingga tengah malam pada hari Senin (21/4/2025). 

    Untuk berjaga-jaga, Putin menginstruksikan militer Rusia untuk tetap waspada dan siap untuk menanggapi setiap pelanggaran atau provokasi.

    Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menjawab pernyataan itu beberapa jam kemudian, dengan mengatakan pasukan Ukraina akan bertindak secara timbal balik, seperti diberitakan Al Jazeera.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Ukraina: Ratusan Serangan Rusia Terjadi Beberapa Jam Seusai Putin Serukan Gencatan Senjata Paskah – Halaman all

    Ukraina: Ratusan Serangan Rusia Terjadi Beberapa Jam Seusai Putin Serukan Gencatan Senjata Paskah – Halaman all

    Ukraina: Ratusan Serangan Rusia Terjadi Beberapa Jam Seusai Putin Serukan Gencatan Senjata Paskah

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, Minggu (20/4/2025) mengatakan pasukan Rusia melanjutkan tembakan dan serangan mereka di sepanjang garis depan meskipun Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata singkat Paskah.

    Gencatan senjata selama 30 jam akan menjadi jeda paling signifikan dalam pertempuran dalam konflik lebih dari tiga tahun.

    Tetapi hanya beberapa jam setelah perintah itu seharusnya mulai berlaku, sirene serangan udara berbunyi di Kiev dan beberapa wilayah Ukraina lainnya.

    Atas hal ini, Zelensky menuduh Rusia mempertahankan serangannya.

    “Di berbagai arah garis depan, telah terjadi 59 kasus penembakan Rusia dan lima serangan oleh unit Rusia,” kata Zelensky di media sosial, mengutip laporan dari panglima tertinggi Ukraina Oleksandr Syrsky pada pukul 6:00 pagi waktu setempat.

    Ia mengatakan kalau dalam enam jam menjelang tengah malam Sabtu, terjadi “387 penembakan dan 19 serangan oleh pasukan Rusia,”.

    Dijelaskan, ada sebanyak 290 kali serangan menggunakan pesawat tanpa awak oleh Rusia

    “Secara keseluruhan, hingga pagi Paskah (Minggu), kita dapat menyatakan bahwa tentara Rusia berupaya menciptakan kesan umum gencatan senjata, sementara di beberapa wilayah masih melanjutkan upaya terisolasi untuk maju dan menimbulkan kerugian di Ukraina,” kata postingan Zelensky.

    Namun, angkatan udara Ukraina pada Minggu pagi tidak melaporkan adanya serangan pesawat tak berawak atau rudal.

    Wartawan AFP melaporkan, mendengar ledakan pada Minggu pagi sekitar belasan kilometer (tujuh mil) dari garis depan di Ukraina timur.

    Ukraina akan menanggapi serangan apa pun secara “simetris”, kata Zelensky, menuduh Rusia “berusaha menciptakan kesan umum gencatan senjata” sambil terus melakukan serangan terisolasi.

    Meriam howitzer Ukraina menyalak menembak pasukan Rusia di Donetsk (Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina via Ukrinform)

    Rusia: Ukraina Geruduk Donetsk Pada Malam Hari

    Sebaliknya, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, “meskipun gencatan senjata Paskah telah diumumkan, unit-unit Ukraina pada malam hari berupaya menyerang” posisi-posisinya di wilayah Donetsk, yang diklaim telah berhasil dipukul mundur.

    Dalam semalam, katanya, Ukraina menembaki posisi Rusia 444 kali dan melancarkan 900 serangan dengan pesawat tak berawak.

    Serangan-serangan ini mengakibatkan warga sipil “meninggal dan terluka,” kata kementerian tersebut, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    Mereka menegaskan pasukannya telah “mematuhi gencatan senjata dengan ketat dan tetap berada di garis depan serta posisi yang sebelumnya mereka duduki.”

    Perintah Putin untuk menghentikan pertempuran selama akhir pekan Paskah muncul setelah berbulan-bulan upaya Presiden AS Donald Trump untuk membuat Moskow dan Kyiv menyetujui gencatan senjata.

    Pada hari Jumat, Washington bahkan mengancam akan menarik diri dari pembicaraan jika tidak ada kemajuan yang dicapai.

    ZELENSKY RAYAKAN PASKAH – Foto ini diambil dari kantor Presiden Ukraina pada Minggu (20/4/2025), memperlihatkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky memberikan ucapan selamat hari raya Paskah pada hari Minggu. (Kantor Presiden Ukraina)

    Beri Kesempatan pada Perdamaian

    “Hari ini mulai pukul 18.00 hingga tengah malam Minggu, pihak Rusia mengumumkan gencatan senjata Paskah,” kata Putin dalam komentar yang disiarkan televisi selama pertemuan dengan kepala staf umum Rusia Valery Gerasimov.

    Zelensky menanggapi dengan mengatakan Ukraina akan melakukan hal yang sama, dan mengusulkan perpanjangan gencatan senjata setelah hari Minggu, meskipun menuduh Rusia telah mengingkari janjinya.

    “Rusia harus sepenuhnya mematuhi ketentuan gencatan senjata. Usulan Ukraina untuk melaksanakan dan memperpanjang gencatan senjata selama 30 hari setelah tengah malam ini masih dalam pembahasan,” demikian pernyataan Zelensky pada, Minggu.

    Sebelumnya, ia menyarankan kalau “30 hari dapat memberikan kesempatan bagi perdamaian” — sambil menunjukkan bahwa Putin telah menolak usulan gencatan senjata penuh dan tanpa syarat selama 30 hari.

    Putin mengatakan gencatan senjata untuk liburan Paskah yang dirayakan pada hari Minggu dimotivasi oleh “alasan kemanusiaan.”

    Sementara ia mengharapkan Ukraina untuk mematuhinya, ia mengatakan kalau pasukan Rusia “harus siap untuk melawan kemungkinan pelanggaran gencatan senjata dan provokasi oleh musuh.”

    Putin mengatakan usulan gencatan senjata terbaru akan menunjukkan “seberapa tulus kesiapan rezim Kiev, serta keinginan dan kemampuannya untuk mematuhi perjanjian dan berpartisipasi dalam proses perundingan damai.”

    Upaya sebelumnya untuk mengadakan gencatan senjata untuk Paskah pada April 2022 dan Natal Ortodoks pada Januari 2023 tidak dilaksanakan setelah kedua belah pihak gagal menyetujuinya.

    Di Kiev pada hari Minggu, saat lonceng Paskah berbunyi, orang-orang menyatakan keraguan mengenai apakah Rusia akan mematuhi gencatan senjata sambil menyambut usulan Zelensky untuk memperpanjangnya.

    “Mereka sudah mengingkari janjinya. Sayangnya, kita tidak bisa mempercayai Rusia saat ini,” kata Olha Grachova, 38 tahun, yang bekerja di bidang pemasaran.

    “Presiden kami telah dengan jelas mengatakan bahwa jika mereka mengumumkan gencatan senjata selama 30 jam, kami akan mengumumkan gencatan senjata selama 30 hari. Jadi biarkan saja mereka melakukannya… agar perang yang mengerikan ini berakhir, agar rakyat kami, tentara kami, dan anak-anak kami berhenti mati,” kata Serhiy Klochko, 30 tahun, seorang pekerja kereta api.

    Namun Natalia, seorang dokter berusia 41 tahun, mengatakan tentang usulan Zelensky selama 30 hari: “Semua yang kami tawarkan, sayangnya, hanyalah tawaran kami. Tidak ada yang menanggapinya.”

    Tentara di kota Kramatorsk, Ukraina timur, dekat garis depan, menyambut pengumuman gencatan senjata dengan skeptis.

    Putin “mungkin melakukannya untuk memberi harapan atau menunjukkan kemanusiaannya,” kata Dmitry, seorang tentara berusia 40 tahun. “Namun, tentu saja, kami tidak percaya [pada Rusia].”

    Prajurit Vladyslav, 22 tahun, menambahkan: “Saya merasa hal ini akan terjadi lagi setelah beberapa saat, dan akan terus berlanjut.”

    Di jalan-jalan Moskow, Yevgeny Pavlov, 58, tidak berpikir Rusia akan memberi Ukraina waktu istirahat.

    “Tidak perlu memberi mereka kelonggaran. Jika kami menekan, itu berarti kami harus menekan sampai akhir,” katanya kepada AFP.

    TAWANAN PERANG UKRAINA – Foto ini diambil dari Facebook Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina pada Kamis (20/3/2025), memperlihatkan tawanan perang Ukraina yang dibebaskan oleh Rusia dalam pertukaran 350 tawanan (masing-masing pihak 175 orang) yang ditengahi oleh Uni Emirat Arab pada Rabu (19/3/2025). (Facebook Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina)

    Rusia dan Ukraina Bertukar Tawanan Perang pada Sabtu

    Tanda-tanda gencatan senjata temporer antara Rusia dan Ukraina sebetulnya menunjukkan prospek baik saat kedua militer melakukan pertukaran tawanan perang menjelang Paskah.

    Sebanyak 246 tentara Rusia dan Ukraina kembali ke pasukan mereka di lokasi yang tidak disebutkan di perbatasan dengan Belarus, menurut Kementerian Pertahanan di Moskow, Sabtu.

    “Selain itu, sebagai tanda niat baik, 31 tawanan perang yang terluka ditukar dengan 15 tentara Rusia yang terluka yang sangat membutuhkan perawatan medis,” kata pernyataan itu.

    Pertukaran tersebut dimediasi oleh Uni Emirat Arab.

    Pihak yang bertikai telah bertukar tawanan perang beberapa kali dalam lebih dari tiga tahun sejak dimulainya invasi besar-besaran Rusia.

    Menurut Presiden Volodymyr Zelensky, 4.552 tentara Ukraina telah dapat kembali ke rumah dengan cara ini.

    Tepat pada Jumat Agung, Ukraina dan Rusia bertukar ratusan jenazah tentara.

    Pihak Ukraina menerima 909 jenazah, menurut staf yang bertanggung jawab atas urusan tawanan perang di Kiev.

    Para prajurit tersebut dilaporkan tewas dalam pertempuran di wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhya, Sumy, dan Kharkiv.

    Beberapa dibawa dari kamar mayat di Rusia.

    Pasukan Ukraina menguasai sebagian wilayah perbatasan Rusia bagian barat di Kursk selama berbulan-bulan.

    Sebagai balasannya, pihak Rusia menerima jenazah 41 prajuritnya sendiri.

    Pertukaran tersebut berlangsung di bawah mediasi Palang Merah Internasional, menurut sumber-sumber Ukraina.

     

    (oln/tmt/*)

  • Zelensky: Gencatan Senjata Paskah yang Diperintahkan Putin Hanya Tipu Muslihat – Halaman all

    Zelensky: Gencatan Senjata Paskah yang Diperintahkan Putin Hanya Tipu Muslihat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menilai bahwa pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai gencatan senjata selama perayaan Paskah hanyalah upaya untuk menciptakan kesan positif di mata dunia.

    Hal ini disampaikan Zelensky setelah Panglima Tertinggi Ukraina, Oleksandr Syrskyi, melaporkan bahwa serangan Rusia tetap berlangsung meskipun gencatan senjata diumumkan pada Sabtu (19/4/2025), sehari menjelang Paskah.

    Serangan Terus Berlanjut

    Zelensky mengungkapkan bahwa pada malam sebelum Paskah, terdapat 59 serangan dari pasukan Rusia, dengan 387 penembakan dan 19 serangan yang diluncurkan antara pukul 18.00 hingga tengah malam.

    “Pesawat nirawak digunakan oleh Rusia sebanyak 290 kali,” ujarnya pada Minggu (20/4/2025) pagi.

    Lebih lanjut, Zelensky menegaskan bahwa meskipun Rusia berusaha menciptakan kesan gencatan senjata, di beberapa lokasi, mereka tetap melanjutkan upaya untuk maju dan menimbulkan kerugian di Ukraina.

    “Pasukan Ukraina akan merespons serangan tersebut sesuai dengan situasi pertempuran,” tambahnya.

    Sebelumnya, Zelensky menyatakan bahwa Ukraina akan mempertimbangkan untuk mengikuti gencatan senjata jika Rusia benar-benar berniat melakukannya.

    “Usulan untuk gencatan senjata selama 30 hari penuh dan tanpa syarat tetap ada di atas meja. Jawabannya harus datang dari Moskow,” tulisnya di platform X pada Sabtu malam.

    Zelensky juga menegaskan bahwa serangan Rusia terhadap Ukraina belum mereda, meskipun Putin mengumumkan gencatan senjata.

    “Kami tidak memiliki kepercayaan pada kata-kata yang keluar dari Moskow,” tegasnya.

    Gencatan Senjata yang Diumumkan Putin

    Di sisi lain, Putin mengumumkan gencatan senjata sementara pada pertemuan dengan Kepala Staf Umum Militer Rusia, Valery Gerasimov. “Saya memerintahkan penghentian semua kegiatan militer untuk periode ini,” kata Putin.

    Ia berharap Ukraina akan mengikuti langkah Rusia dalam menghentikan pertempuran.

    Kementerian Pertahanan Rusia juga menyatakan bahwa pasukan mereka akan mematuhi gencatan senjata, asalkan saling menghormati oleh Ukraina.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Hari ke-1.152 Perang Rusia-Ukraina: Gencatan Senjata dan Pertempuran Berlanjut – Halaman all

    Hari ke-1.152 Perang Rusia-Ukraina: Gencatan Senjata dan Pertempuran Berlanjut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perang antara Rusia dan Ukraina memasuki hari ke-1152 pada Minggu, 20 April 2025, dengan perkembangan signifikan di garis depan dan pernyataan resmi dari kedua pemimpin negara.

    Ukraina dan Rusia melakukan pertukaran lebih dari 500 tahanan perang pada Sabtu, 19 April 2025.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengonfirmasi bahwa 277 personel militer Ukraina telah kembali ke rumah dari penahanan Rusia.

    Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan bahwa 246 prajurit telah diserahkan oleh Ukraina, termasuk 31 tawanan perang yang terluka.

    Zelensky mengucapkan terima kasih kepada Uni Emirat Arab atas peran mereka dalam mediasi, mencatat bahwa total 4.552 warga Ukraina, baik militer maupun sipil, telah dikembalikan sejak invasi Rusia dimulai pada Februari 2022.

    Gencatan Senjata Paskah

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata untuk Paskah, yang dimulai pukul 18.00 waktu Moskow pada hari Sabtu hingga tengah malam.

    Namun, Zelensky meragukan efektivitas gencatan senjata ini, menyatakan bahwa pertempuran di wilayah perbatasan Rusia, khususnya di Kursk dan Belgorod, tetap berlangsung meskipun pernyataan Putin.

    “Pertempuran terus berlanjut, dan serangan Rusia tidak berhenti,” ungkap Zelensky melalui akun X-nya.

    Aktivitas Militer di Kursk

    Kepala Staf Umum Rusia, Valery Gerasimov, melaporkan bahwa pasukan Rusia telah mengusir pasukan Ukraina dari hampir seluruh wilayah Kursk.

    Namun, Panglima Tertinggi Ukraina, Oleksandr Syrskyi, menyatakan bahwa pasukan Kyiv tetap melanjutkan aktivitas militer dan memperluas zona kendali di wilayah Belgorod.

    Serangan Berlanjut

    Meskipun pengumuman gencatan senjata, Zelensky mengungkapkan bahwa tembakan artileri Rusia masih terus berlangsung.

    Pada hari Sabtu, pasukan Ukraina melaporkan 59 penembakan dan lima upaya penyerangan di sepanjang garis depan.

    Angkatan Udara Ukraina juga melaporkan bahwa Rusia meluncurkan delapan rudal dan 87 pesawat nirawak dalam serangan semalam, yang menyebabkan kerusakan di lima wilayah.

    Permintaan Perpanjangan Gencatan Senjata

    Zelensky meminta Rusia untuk memperpanjang gencatan senjata setelah akhir pekan. “Usulan untuk diam total dan tanpa syarat selama 30 hari masih ada di atas meja,” tegasnya.

    Ia menegaskan bahwa Ukraina siap untuk bergerak menuju perdamaian, tetapi mengharapkan respons yang sama dari Rusia.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Saling Klaim Diserang, Rusia Tuduh Ukraina Langgar ‘Gencatan Senjata Paskah’

    Saling Klaim Diserang, Rusia Tuduh Ukraina Langgar ‘Gencatan Senjata Paskah’

    Jakarta

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Ukraina melanggar gencatan senjata Paskah yang dideklarasikan Presiden Rusia Vladimir Putin. Imbas serangan itu, Rusia menyebut mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur dan menyebabkan kematian warga sipil.

    Dilansir Reuters, Minggu (20/4/2025), Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah menembaki posisi Rusia sebanyak 444 kali, sementara itu telah menghitung lebih dari 900 serangan pesawat tak berawak Ukraina.

    Berdasarkan pernyataan Kemhan Rusia, distrik perbatasan wilayah Bryansk, Kursk dan Belgorod telah diserang dan mengakibatkan sejumlah korban tewas dan bangunan rusak.

    “Akibatnya, ada kematian dan cedera di antara penduduk sipil, serta kerusakan pada objek sipil,” katanya dalam sebuah pernyataan yang diunggah di aplikasi perpesanan Telegram.

    Namun tidak dapat diverifikasi laporan tersebut di medan perang. Selain itu Kementerian pertahanan juga mengatakan bahwa militer Rusia telah menguasai Novomikhailivka di Ukraina timur sebelum deklarasi gencatan senjata.

    Ukraina Klaim Masih Diserang Meski Rusia Umumkan Gencatan Senjata Paskah

    Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata Paskah secara singkat terkait perang dengan Ukraina. Pihak Ukraina mengklaim wilayahnya masih diserang pascagencatan senjata itu.

    Dilansir CNN, Minggu (20/4/2025), Putin mengatakan “semua permusuhan” akan terhenti antara pukul 6 sore waktu Moskow pada Sabtu (11 pagi ET) dan tengah malam pada Senin (5 sore Minggu ET).

    Namun, hanya beberapa jam setelah pengumuman tersebut, pejabat Ukraina menuduh pasukan Rusia terus bertempur.

    “Menurut laporan panglima tertinggi, operasi penyerangan Rusia berlanjut di beberapa bagian garis depan dan artileri Rusia terus menembak,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidatonya pada Sabtu malam.

    Namun, Zelensky mengatakan telah terjadi ratusan penembakan pada Sabtu malam. Pada Minggu pagi, pasukan Ukraina melaporkan ada 59 penembakan dan lima upaya penyerangan di sepanjang garis depan. Ia meminta agar Rusia mematuhi gencatan senjata.

    “Rusia harus sepenuhnya mematuhi ketentuan untuk diam,” kata Zelensky.

    Zelensky menegaskan kembali bahwa Ukraina bersedia memperpanjang gencatan senjata selama 30 hari, tetapi mengatakan bahwa jika Rusia terus bertempur pada Minggu, Ukraina juga akan melakukannya.

    “Ukraina akan terus bertindak seperti itu,” katanya.

    Lihat juga Video: Rusia-Ukraina Memanas, Zelensky Tuding Putin Ingin Memperpanjang Perang

    (yld/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Zelensky Nilai Putin Caper soal Gencatan Senjata Paskah, Sebut Rusia Masih Serang Ukraina – Halaman all

    Zelensky Nilai Putin Caper soal Gencatan Senjata Paskah, Sebut Rusia Masih Serang Ukraina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin hanya ingin membuat dunia terkesan dengan mengatakan Rusia menerapkan gencata senjata selama hari raya Paskah.

    Ia memulai laporannya dengan mengungkapkan laporan dari Panglima Tertinggi Ukraina, Oleksandr Syrskyi yang mengatakan ada 59 serangan pada Sabtu (19/4/2025) malam hingga perayaan Paskah pada hari Minggu (20/4/2025).

    “Antara pukul 6.00 sore kemarin dan tengah malam hari ini, terjadi 387 penembakan dan 19 serangan oleh pasukan Rusia. Pesawat nirawak digunakan oleh Rusia sebanyak 290 kali,” kata Zelensky pada Minggu pagi.

    Presiden Ukraina menyimpulkan bahwa Rusia hanya berusaha untuk menciptakan kesan umum bahwa mereka memerintahkan gencatan senjata selama Paskah.

    “Secara umum, pada pagi Paskah, kita dapat mengatakan tentara Rusia berusaha menciptakan kesan umum gencatan senjata, tetapi di beberapa tempat tidak menghentikan upaya individu untuk maju dan menimbulkan kerugian di Ukraina,” jelasnya.

    Ia menegaskan pasukan Ukraina akan membalas serangan tersebut.

    “Para prajurit kami akan merespons sebagaimana yang seharusnya dilakukan musuh, berdasarkan situasi pertempuran tertentu,” lanjutnya.

    Sebelumnya, beberapa jam setelah Putin mengumumkan gencatan senjata kemarin, Zelensky mengatakan Ukraina akan mengikuti langkah tersebut jika Rusia berniat melakukannya.

    “Jika Rusia sekarang tiba-tiba siap untuk benar-benar terlibat dalam format diam penuh dan tanpa syarat, Ukraina akan bertindak sesuai dengan itu – mencerminkan tindakan Rusia,” tulisnya melalui akun @ZelenskyyUa di platform X pada Sabtu (19/4/2025) malam.

    “Tindakan kami simetris dan akan simetris. Usulan untuk tidak bersuara (gencatan senjata) selama 30 hari penuh dan tanpa syarat tetap ada di atas meja — jawabannya harus datang dari Moskow,” lanjutnya.

    Ia mengungkapkan pada hari Sabtu bahwa serangan Rusia terhadap Ukraina belum mereda meski Putin telah mengumumkan gencatan senjata selama Paskah.

    “Sampai saat ini, menurut laporan Panglima Tertinggi, operasi penyerangan Rusia terus berlanjut di beberapa sektor garis depan, dan tembakan artileri Rusia belum mereda,” ungkapnya.

    “Oleh karena itu, tidak ada kepercayaan pada kata-kata yang keluar dari Moskow. Kami tahu betul bagaimana Moskow memanipulasi, dan kami siap untuk apa pun,” ujarnya, seperti diberitakan Pravda.

    Zelensky juga mengatakan Ukraina siap untuk memperpanjang gencatan senjata setelah 20 April 2025, merujuk pada usulan sebelumnya dari Amerika Serikat (AS) untuk gencatan senjata terhadap fasilitas energi selama 30 hari yang telah disetujui Ukraina.

    Putin Umumkan Gencatan Senjata selama Paskah, Berharap Ukraina Ikuti Langkahnya

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata sementara pada pertemuan dengan kepala staf umum militer Rusia, Valery Gerasimov.

    “Berdasarkan pertimbangan kemanusiaan… pihak Rusia mengumumkan gencatan senjata Paskah. Saya memerintahkan penghentian semua kegiatan militer untuk periode ini,” kata Putin kepada Gerasimov pada Sabtu malam, beberapa jam sebelum menuju ke kebaktian Paskah Ortodoks.

    Putin berharap Rusia akan mengikuti langkah mereka untuk melakukan gencatan senjata selama Paskah.

    “Kami berasumsi bahwa Ukraina akan mengikuti contoh kami. Pada saat yang sama, pasukan kami harus siap untuk menangkal kemungkinan pelanggaran gencatan senjata dan provokasi oleh musuh, serta tindakan agresif apa pun,” katanya, seperti diberitakan BBC.

    Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya akan mematuhi gencatan senjata asalkan saling menghormati oleh Ukraina.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Putin Hadiri Misa Paskah Ortodoks Usai Umumkan Gencatan Senjata di Ukraina

    Putin Hadiri Misa Paskah Ortodoks Usai Umumkan Gencatan Senjata di Ukraina

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin dan Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin bergabung dengan jamaah lainnya untuk kebaktian Paskah yang dipimpin oleh kepala Gereja Ortodoks Rusia, Patriark Kirill, pendukung setia pimpinan Rusia itu. Putin menghadiri kebaktian Paskah tak lama setelah mengumumkan gencatan senjata.

    Dilansir Reuters, Minggu (20/4/2025), hal itu disampaikan Putin tak lama setelah mendeklarasikan gencatan senjata Paskah sepihak, yang menurut Kyiv hanya sekadar kata-kata karena pertempuran terus berlanjut.

    Putin dan Sobyanin berdiri di gereja utama Moskow, Katedral Kristus Sang Juru Selamat, sementara Kirill memimpin prosesi, seperti yang ditunjukkan dalam video kebaktian tersebut.

    Sambil memegang lilin merah tipis yang menyala dan mengenakan setelan jas gelap, kemeja putih, dan dasi merah seperti tahun-tahun sebelumnya, pemimpin Rusia itu membuat tanda salib beberapa kali ketika Kirill mengumumkan “Kristus telah bangkit.”

    Kebaktian yang dinyanyikan secara tradisional dimulai pada Sabtu larut malam dan berlangsung hingga Minggu dini hari.

    Bagi Putin, agama Ortodoks adalah inti dari pandangan dunianya dan ia selalu menghadiri kebaktian selama hari libur gereja besar. Bagi orang Rusia Ortodoks, Paskah adalah hari raya keagamaan yang paling penting.

    Dalam acara tersebut, Krill menyerukan agar “perdamaian yang langgeng dan adil dapat dibangun di hamparan luas wilayah Rus yang bersejarah,” kantor berita negara RIA melaporkan, yang merujuk pada wilayah abad pertengahan yang mencakup sebagian wilayah yang sekarang menjadi Ukraina, Belarus, dan Rusia.

    “Jika orang-orang mematuhi perintah hari raya ini, maka kehidupan akan benar-benar berbeda: kehidupan keluarga dan sosial dan –izinkan saya katakan ini– antarpemerintah.”

    Kirill sangat mendukung perang di Ukraina, yang kini memasuki tahun keempat. Ribuan orang telah tewas, sebagian besar dari mereka adalah warga Ukraina, dan jutaan orang terusir dari rumah mereka sejak Putin memerintahkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022.

    Lihat juga Video: Ukraina Diserang Rusia, Trump Kembali Salahkan Zelensky

    (yld/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini