Tag: Vladimir Putin

  • Putin sambut Prabowo di Istana: Senang bertemu di Saint Petersburg

    Putin sambut Prabowo di Istana: Senang bertemu di Saint Petersburg

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut kunjungan resmi Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Konstantinovsky, Saint Petersburg, Rusia, dan mengucapkan senang bertemu dengan Prabowo di kota kelahirannya itu.

    Iring-iringan kendaraan yang membawa Presiden Prabowo tiba di Istana Konstantinovsky, Saint Petersburg, Rusia, Kamis, sekitar pukul 13.55 waktu setempat atau pukul 17.55 WIB, berdasarkan tayangan video yang disaksikan secara daring melalui akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Kamis.

    Prabowo yang mengenakan setelan jas hitam dan peci berwarna senada, disambut oleh Presiden Putin yang menjabat tangan dan mempersilakannya duduk. Kehadiran Prabowo dalam pertemuan itu didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya.

    “Yang Mulia Bapak Presiden, yang saya hormati. Saya sangat senang bertemu bersama Presiden di Saint Petersburg,” kata Presiden Putin mengawali sambutannya, yang disampaikan melalui penerjemah.

    Presiden Putin mengatakan bahwa dirinya telah bertemu Presiden Prabowo yang saat itu masih sebagai Presiden Terpilih dan Menteri Pertahanan, saat di Moskow.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, Prabowo dan Putin melakukan pertemuan di Istana Kremlin, Moskow, Rusia pada Juli 2024.

    “Kami sudah bertemu di Moskow sebelum inaugurasi Presiden pada tahun lalu,” kata Putin melanjutkan.

    Presiden Putin menjelaskan bahwa Presiden Prabowo akan menjadi tamu utama dalam forum bergengsi St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.

    Di akhir pembicaraan, Putin mengucapkan “Selamat datang” kepada Presiden Prabowo.

    Sementara itu, Presiden Prabowo menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam atas penerimaan yang begitu baik kepada dirinya dan delegasi Pemerintah Indonesia.

    “Saya ingin menyampaikan terima kasih atas undangan ini, hari ini dan penerimaan yang begitu baik, diberikan kepada saya dan delegasi saya. Saya juga terima kasih sekali lagi, sebelum saya dilantik saya sudah diterima tahun lalu dan ini adalah kunjungan resmi saya sebagai Presiden Republik Indonesia,” kata Presiden Prabowo.

    Pada Jumat (20/6), Presiden Prabowo dijadwalkan menjadi salah satu pembicara dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.

    Forum bergengsi ini menjadi ajang pertemuan para pemimpin negara dan pemangku kepentingan ekonomi global.

    “Bapak Presiden akan diundang untuk berbicara di Sidang Pleno St. Petersburg International Economic Forum 2025 yang merupakan pamungkas dari rangkaian kunjungan Presiden ke Rusia,” kata Menteri Luar Negeri RI Sugiono.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati/Genta Tenri Mawangi
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 5 “Strong Men” Penentu Masa Depan dan Perdamaian Dunia Menurut SBY

    5 “Strong Men” Penentu Masa Depan dan Perdamaian Dunia Menurut SBY

    5 “Strong Men” Penentu Masa Depan dan Perdamaian Dunia Menurut SBY
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden ke-6 Republik Indonesia
    Susilo Bambang Yudhoyono
    angkat bicara soal memanasnya situasi di Timur Tengah akibat perang antara
    Iran
    dan
    Israel
    .
    Menurutnya, dunia benar-benar di ambang malapetaka dan masa depan dunia ditentukan oleh lima orang kuat yang disebutnya sebagai
    strong men
    .
    Dua nama yang pertama ia sebutkan adalah Perdana Menteri Israel
    Benjamin Netanyahu
    dan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah
    Ali Khamenei
    .
    “Masa depan dunia, dari sisi perdamaian dan keamanan, ke depan ini akan ditentukan oleh lima orang kuat (strong men). Yang pertama dan kedua adalah Benjamin Netanyahu dan Ali Khamenei,” tulis
    SBY
    dalam akun X pribadinya @SBYudhoyono, Kamis (19/6/2025).
    Sedangkan tiga nama
    strong men
    lainnya adalah Presiden Amerika Serikat (AS)
    Donald Trump
    , Presiden Rusia
    Vladimir Putin
    , dan Presiden China
    Xi Jinping
    .
    “Sedangkan yang ketiga, keempat dan kelima (yang lebih kuat lagi) adalah Donald Trump, Vladimir Putin dan Xi Jinping,” tulis SBY.
    “Semoga kelima pemimpin tersebut oleh Tuhan diberikan kearifan jiwa dan kejernihan pikiran dalam mengambil keputusan dan tindakan,” sambungnya.
    Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan, Presiden Prabowo Subianto mendorong Iran dan Israel segera melakukan deeskalasi konflik dan gencatan senjata.
    Hasan bilang, hal tersebut merupakan satu dari tiga poin yang diserukan pemerintah Indonesia untuk merespons konflik yang terjadi.
    “Pemerintah kita selalu menyerukan tiga hal dan tidak pernah berubah sampai saat ini. Presiden Prabowo selalu mendorong terciptanya deeskalasi konflik atau sesegera mungkin melaksanakan gencatan senjata,” kata Hasan di Gedung Kwartir Nasional, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2025).
    Hasan menuturkan, pemerintah mengecam segala bentuk agresi dan penyerangan terhadap negara lain. Kemudian, Prabowo juga menyerukan penyelesaian konflik melalui jalur diplomasi dan hukum internasional.
    “Jadi di manapun terjadi konflik, di manapun terjadi agresi militer, di manapun terjadi invasi, maka pemerintah kita secara konsisten menyerukan tiga hal ini. Jadi enggak akan kemana-mana, jadi kita akan selalu dalam posisi yang seperti itu,” ujar Hasan.
    Diketahui, hubungan Iran dengan Israel memanas usai Israel melakukan serangan besar-besaran pada Jumat (13/6/2025), yang menyasar infrastruktur nuklir dan militer Iran.
    Sebagai balasan, Teheran meluncurkan serangan balistik ke wilayah Israel, yang menyebabkan kekhawatiran global akan kemungkinan eskalasi konflik di Timur Tengah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Presiden kenang tragedi Pengepungan Leningrad di Piskarovskoye

    Presiden kenang tragedi Pengepungan Leningrad di Piskarovskoye

    St. Petersburg, Rusia (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto meletakkan karangan bunga (laying wreath) untuk mengenang tragedi Pengepungan Leningrad di Taman Makam Memorial Piskarovskoye, St. Petersburg, Rusia, Kamis pagi.

    Kegiatan di Piskarovskoye merupakan agenda pertama Presiden Prabowo pada hari kedua lawatan luar negerinya di St. Petersburg, Rusia.

    Presiden Prabowo tiba sekitar pukul 10.30 waktu setempat, didampingi oleh sejumlah pejabat Pemerintah Republik Indonesia, yakni Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Dubes RI untuk Rusia Jose Antonio Morato Tavares, dan Kepala Protokol Negara (KPN) Andy Rachmianto.

    Prosesi peletakan bunga di Piskarovskoye oleh Presiden Prabowo dibantu tiga prajurit yang berjalan di depan Presiden.

    Selepas karangan bunga diletakkan di depan Patung Motherland Mother, Presiden Prabowo mengheningkan cipta sejenak, kemudian memberikan penghormatan untuk mengenang tragedi kemanusiaan Pengepungan Leningrad.

    Di Saint Petersburg, yang dulunya bernama Leningrad, jutaan warga sipil meninggal dunia akibat blokade yang dilakukan oleh pasukan Nazi. Tragedi itu terjadi pada masa Perang Dunia II, mulai tahun 1941 sampai dengan 1944.

    Selepas Presiden memberi penghormatan, prosesi peletakan bunga juga diikuti oleh jajaran pejabat Pemerintah RI yang mendampingi Presiden Prabowo di Piskarovskoye.

    Presiden Prabowo bersama jajaran pejabat Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Rusia kemudian berfoto bersama, dan menyaksikan defile pasukan.

    Presiden Prabowo kemudian berjalan menuju kendaraan untuk meninggalkan Piskarovskoye. Dalam perjalanannya menuju mobil kepresidenan, Presiden Prabowo sempat berbincang-bincang dengan seorang dosen Sastra Indonesia dari salah satu universitas di St. Petersburg, Svetlana.

    Svetlana, yang cukup dikenal di kalangan komunitas diaspora Indonesia, juga menunjukkan buku kepada Presiden Prabowo.

    Selepas itu, Presiden Prabowo bersama rombongan meninggalkan lokasi dan melanjutkan perjalanan untuk kunjungan resmi di Istana Kongres Nasional Constantine.

    Di Istana Constantine, Presiden Prabowo akan disambut oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Presiden Prabowo melawat ke St. Petersburg, Rusia, pada 18–20 Juni untuk melaksanakan dua agenda utama, yaitu kunjungan resmi ke Istana Constantine dan bertemu Presiden Putin untuk pertemuan bilateral Kamis siang waktu setempat, kemudian memenuhi undangan menghadiri St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, Jumat (20/6).

    Lawatan Prabowo ke St. Petersburg pada 18–20 Juni 2025 merupakan kunjungan resmi pertamanya setelah dirinya resmi menjabat sebagai Presiden RI. Walaupun demikian, Presiden Prabowo, saat masih sebagai presiden terpilih, juga telah berkunjung ke Moskow, Rusia, dan diterima oleh Presiden Putin pada 31 Juli 2024.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertemuan Prabowo & Putin Bakal Kasih Kabar Baik soal Perjanjian Dagang Eurasia

    Pertemuan Prabowo & Putin Bakal Kasih Kabar Baik soal Perjanjian Dagang Eurasia

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto akan melakukan pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin di St. Petersburg, Rusia. Pertemuan ini akan memberikan kabar baik soal perundingan perjanjian dagang Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Area (I-EAEU FTA).

    Ini merupakan perjanjian dagang yang dapat membuka pasar produk Indonesia ke Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kirgizstan yang merupakan kawasan Eurasia.

    Menteri Luar Negeri Sugiyono membenarkan pertemuan Prabowo dan Putin salah satunya bakal membahas perjanjian dagang dengan kawasan Eurasia. Dia bilang bakal ada titik terang untuk kelanjutan perundingan perjanjian dagang itu.

    “Kemarin hal ini juga disampaikan kepada kami pada saat pertemuan saya dengan Menteri Luar Negeri Rusia. Tadi juga sudah dilaporkan kepada Bapak Presiden dan mudah-mudahan ada titik terang. Bukan mudah-mudahan tidak ada titik terang, mudah-mudahan bisa segera disetujui,” ungkap Sugiono dalam video yang disiarkan di akun resmi YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/6/2025).

    Untuk keterangan lebih lanjut, Sugiono mengatakan nantinya akan ada keterangan dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto soal perjanjian dagang dengan Uni Eurasia.

    “Karena ada beberapa hal yang sebabnya teknis yang tadi juga disampaikan akan diselesaikan. Tapi ini domainnya Pak Menko Ekonomi, biarkan beliau lah yang mengumumkan,” beber Sugiono.

    Menteri Perdagangan Budi Santoso sebelumnya sempat menargetkan Indonesia-EAEU FTA bakal rampung perundingannya akhir tahun ini. Perundingan Indonesia-EAEU FTA diluncurkan pada 5 Desember 2022 dengan putaran ke-4 yang telah dilaksanakan pada 18-20 Maret 2024 di Yerevan, Armenia.

    Budi menguraikan, perjanjian dagang ini akan fokus pada produk manufaktur padat karya, pertanian, dan perikanan. Perjanjian dagang ini juga akan menurunkan hambatan tarif dan non tarif untuk sejumlah produk ekspor Indonesia, seperti kelapa sawit, hasil pertanian, tekstil, dan elektronik sehingga dapat lebih bersaing.

    Lebih lanjut, perjanjian dagang itu juga akan membuka akses pasar bagi produk unggulan Indonesia ke wilayah berpopulasi 183 juta jiwa. Jika digabungkan dengan perjanjian dagang Indonesia-Uni Eropa CEPA, keduanya dapat membuka pasar produk Indonesia kepada 600 juta jiwa.

    “Keuntungan terbesar adalah meningkatnya peluang produk Indonesia untuk masuk ke pasar Uni Eropa dan Uni Ekonomi Eurasia. Artinya, akses pasar terbuka ke lebih dari 600 juta orang atau sekitar 8 persen penduduk dunia,” papar Budi dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

    Perdagangan Indonesia dengan Uni Ekonomi Eurasia tercatat US$ 4,1 miliar pada tahun 2024. Ekspor Indonesia ke Uni Ekonomi Eurasia tercatat sebesar US$ 1,5 miliar, naik 36% dari tahun sebelumnya. Sedangkan, impor Indonesia dari Uni Ekonomi Eurasia tercatat sebesar US$ 2,4 miliar, turun 4% dari tahun sebelumnya. Indonesia defisit terhadap Uni Ekonomi Eurasia sebesar US$ 1,1 miliar.

    (hal/kil)

  • Putin melihat Indonesia terus bergerak menjadi negara ekonomi kuat

    Putin melihat Indonesia terus bergerak menjadi negara ekonomi kuat

    Tangkapan layar Direktur Utama LKBN ANTARA Akhmad Munir (kiri) saat berdialog dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di St. Petersburg, Rusia, Kamis (19/6/2025) dini hari. ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga

    Putin melihat Indonesia terus bergerak menjadi negara ekonomi kuat
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 19 Juni 2025 – 11:45 WIB

    Elshinta.com – Presiden Rusia Vladimir Putin melihat Indonesia terus bergerak menjadi negara dengan perekonomian yang kuat dan posisi yang kian diperhitungkan di dunia. Hal itu disampaikan Presiden Putin saat berdialog dengan Direktur Utama ANTARA Akhmad Munir di St. Petersburg, Rusia, Kamis dini hari, menjelang kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto di Rusia untuk bertemu Putin.

    “Indonesia berkembang sangat cepat. Sangat cepat. Negara ini menjadi salah satu negara terbesar di dunia,” ujar Putin.

    Putin menyampaikan jumlah penduduk Indonesia sekitar 280 juta jiwa dan dunia sedang berubah dengan sangat cepat.

    “Jadi, banyak negara Eropa, termasuk kami di Rusia, kami semua dianggap sebagai negara adikuasa. Namun, pikirkanlah. Inilah Indonesia. 280 juta orang dan terus bertambah. Apakah Anda mengerti apa yang sedang terjadi? Dunia sedang berubah secara dramatis. Secara radikal,” ujar Putin kepada Dirut ANTARA Akhmad Munir.

    Dia mengatakan jumlah penduduk itu bukan hanya tentang populasi karena faktanya ekonomi negara-negara di dunia berubah dengan kecepatan tinggi. Struktur ekonomi negara-negara berkembang berubah, PDB agregat tumbuh, laju pertumbuhan ekonomi meningkat, dan tingkat pendidikan penduduk juga meningkat.

    “Dan semua negara ini tentu akan berjuang keras untuk mencapai tingkat pendapatan yang baik bagi penduduknya. Ini pasti akan memerlukan serangkaian tindakan yang akan dilakukan oleh negara-negara ini di bidang ekonomi, ilmu pengetahuan, dan pendidikan mereka,” kata Putin.

    Presiden Putin menekankan negara-negara tersebut, utamanya Indonesia, sedang bergerak menuju posisi yang sangat serius dan kuat di dunia dan dalam ekonomi dunia.

    “Inilah tepatnya cara kami memperlakukan Indonesia,” katanya.

    Putin menekankan bahwa Rusia dan Indonesia memiliki hubungan sangat baik dengan kepercayaan yang telah terjalin selama beberapa dekade. Menurut Putin, kerja sama yang telah terjalin akan dipertahankan dan Rusia akan berupaya mendiversifikasi kerja sama lain.

    “Nanti kami akan berbicara dengan Presiden Indonesia secara mendetail, kami pasti akan berbicara dengannya tentang semua bidang yang kami anggap prioritas,” kata Putin.

    Direktur Utama LKBN Akhmad Munir menghadiri undangan khusus dari Presiden Rusia Vladimir Putin di St. Petersburg, Rusia, di sela penyelenggaraan Sidang Majelis Umum Ke-19 Organisasi Kantor Berita Asia Pasifik (the Organization of Asia-Pacific News Agencies/OANA).

    Presiden Putin mengadakan pertemuan terbatas dengan sejumlah pimpinan kantor berita internasional terkemuka untuk berdialog. Dirut LKBN menerima undangan tersebut, bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Putin yang dijadwalkan berlangsung Kamis hari ini.

    “Dialognya dinamis dan produktif. Kita cukup banyak mendapat insight-insight informasi dari Presiden Putin, terutama masalah Rusia-Ukraina, Israel-Iran dan geopolitik lainnya,” kata Akhmad Munir usai pertemuan.

    Akhmad Munir yang juga merupakan wartawan senior Kantor Berita ANTARA itu mengatakan bahwa dialog terbatas tersebut merupakan bagian upaya dari Presiden Putin untuk menjalin komunikasi dengan kantor-kantor berita internasional, sekaligus berdiskusi perkembangan hubungan antarnegara dan geopolitik, sekaligus menyampaikan sikap pemerintahannya pada perkembangan geopolitik.

    Dalam pertemuan terbatas yang berlangsung di bangunan bersejarah St. Petersburg Conservatory itu, Akhmad Munir duduk berhadapan dengan Presiden Putin.

    Akhmad Munir menyatakan kepada Presiden Putin, bahwa ANTARA bangga bisa mendapatkan kehormatan bertemu dengan Presiden Putin, bertepatan dengan kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto ke Rusia. Presiden Prabowo telah tiba di St. Petersburg sejak Rabu (18/6) malam dan dijadwalkan diterima Presiden Putin secara kenegaraan pada Kamis ini.

    Sumber : Antara

  • Ramalan SBY Soal Konflik Iran-Israel: Masa Depan Ada di 5 Pemimpin Negara

    Ramalan SBY Soal Konflik Iran-Israel: Masa Depan Ada di 5 Pemimpin Negara

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memandang masa depan dunia dari sisi perdamaian dan keamanan akan ditentukan oleh lima orang terkuat saat ini.

    Mengutip unggahan X @SBYudhoyono pada Kamis (19/6/2025), SBY menyebut kelima orang ini adalah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

    Selanjutnya, imbuhnya, tiga orang yang lebih kuat lagi adalah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden China Xi Jinping.

    “Saat ini, situasi di Timur Tengah semakin berbahaya. Jika Perang Iran-Israel menjadi out of control, dunia benar-benar di ambang malapetaka,” tulisnya dalam unggahan tersebut.

    Sebab itu, ayah dari Menko Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini berharap kelima pemimpin tersebut diberikan kearifan jiwa dan kejernihan pikiran oleh Tuhan dalam mengambil keputusan serta tindakan.

    “Jangan ada salah keputusan dan miscalculation. Kalau gegabah dan salah, akan menimbulkan kematian dan kehancuran yang dahsyat di banyak bangsa dan negara,” terangnya.

    SBY menyoroti bahwa sejarah mencatat, banyak peperangan yang terjadi karena ego dan ambisi para pemegang kekuasaan (power holders). 

    Meskipun dia juga menyebut bahwa dari abad ke abad pasti selalu ada pemimpin yang sangat gemar berperang atau warlike leaders. Padahal, menurutnya sejatinya manusia sedunia lebih mencintai kedamaian dan perdamaian.

    “Perang besar, apalagi Perang Dunia ke-3, masih bisa dicegah. Harus bisa dicegah. Waktu dan jalan masih ada,” tutupnya.

  • Kunjungan ke Rusia, Prabowo dan Putin akan Bahas Isu Global hingga Potensi Kerja Sama

    Kunjungan ke Rusia, Prabowo dan Putin akan Bahas Isu Global hingga Potensi Kerja Sama

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Sugiono mengungkapkan bahwa pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak hanya membahas hubungan bilateral Indonesia-Rusia.

    Sugiono menekankan kedua kepala Negara juga akan menyampaikan ragam pembahasan lain yang menyentuh isu-isu global seperti konflik Iran dan Israel.

    “Saya tidak tahu persis detil pembicaraannya. Tapi saya yakin, kedua pemimpin juga akan berbicara baik itu masalah-masalah regional maupun global,” ujar Sugiono menjawab pertanyaan soal kemungkinan pembahasan isu Iran-Israel dalam pertemuan bilateral tersebut, Kamis (19/6/2025) waktu setempat.

    Selain itu, Sugiono juga mengungkap adanya pembahasan mengenai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Rusia, termasuk kemungkinan kerja sama dalam kerangka kawasan Eurasia.

    “Soal MoU, hal ini sebenarnya kemarin juga sudah disampaikan kepada kami saat pertemuan saya dengan Menteri Luar Negeri Rusia. Tadi juga sudah dilaporkan ke Bapak Presiden, dan mudah-mudahan bisa segera disetujui karena ada beberapa hal yang sifatnya teknis,” jelas Sugiono.

    Namun, dia menegaskan bahwa domain utama pembahasan MoU tersebut berada di tangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

    “Ini domennya Pak Menko Ekonomi. Biarkan beliau lah yang nanti memberi keterangan lebih lanjut,” tutur Sugiono.

  • Agenda Kunjungan Prabowo di Rusia: Temui Putin hingga Hadiri Forum Ekonomi

    Agenda Kunjungan Prabowo di Rusia: Temui Putin hingga Hadiri Forum Ekonomi

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menjalani sejumlah agenda dalam kunjungan resmi selama dua hari di Rusia.

    Menteri Luar Negeri Sugiono dalam keterangannya kepada media mengungkapkan bahwa kunjungan ini menjadi bagian penting dari diplomasi bilateral Indonesia-Rusia, sekaligus memperkuat peran Indonesia dalam isu-isu global.

    Presiden Ke-8 RI itu, kata Sugiono, dijadwalkan bertemu langsung dengan Presiden Vladimir Putin di Istana Constantine atau Konstantinovsky pada Kamis (19/62025) 

    “Presiden direncanakan akan melaksanakan kunjungan kepada Presiden Vladimir Putin,” ujar Menlu Sugiono kepada awak media dalam keterangannya di St. Petersburg, pada Rabu (18/6/2025) waktu setempat

    Sebelum pertemuan bilateral dengan Presiden Putin, Presiden Prabowo akan memulai agenda dengan melakukan peletakan karangan bunga di Makam Pahlawan sebagai bentuk penghormatan.

    Agenda kemudian akan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral dan diakhiri dengan jamuan makan siang.

    Terkait topik yang akan dibahas dalam pertemuan bilateral, Menlu Sugiono memastikan bahwa pembahasan tidak hanya menyangkut isu bilateral. Pertemuan kedua kepala negara juga akan mencakup isu-isu regional dan global.

    “Saya yakin kedua pemimpin juga akan berbicara mengenai masalah-masalah baik itu regional maupun global,” tutur Sugiono.

    Pada Jumat (20/6/2025), Kepala Negara dijadwalkan menjadi salah satu pembicara dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.

    Forum bergengsi ini menjadi ajang pertemuan para pemimpin negara dan pemangku kepentingan ekonomi global.

    “Bapak Presiden akan diundang untuk berbicara di Sidang Pleno St. Petersburg International Economic Forum 2025 yang merupakan pamungkas dari rangkaian kunjungan Presiden ke Rusia,” jelas Sugiono.

  • Prabowo-Putin akan bertemu hingga santap siang di Istana Constantine

    Prabowo-Putin akan bertemu hingga santap siang di Istana Constantine

    St. Petersburg, Rusia (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan bilateral bersama delegasi kedua negara hingga bersantap siang bersama di Istana Constantine atau Konstantinovsky, Saint Petersburg, Kamis.

    Menteri Luar Negeri RI Sugiono mengatakan bahwa kunjungan Presiden Prabowo ini menjadi bagian penting dari diplomasi bilateral Indonesia-Rusia, sekaligus memperkuat peran Indonesia dalam isu-isu global.

    “(Presiden) akan melaksanakan kunjungan kenegaraan kepada Presiden Vladimir Putin. Seperti biasa, kunjungan kenegaraan ini ada beberapa proses, ada pertemuan bilateral yang biasanya ditutup dengan jamuan makan siang,” kata Menlu Sugiono saat memberikan keterangan pers di salah satu hotel tempat Presiden bermalam, di St. Petersburg, Rusia, Rabu (18/6) malam.

    Usai tiba di Rusia pada Rabu (18/6) sore di Bandara Pulkovo, Presiden Prabowo akan memulai hari keduanya di St. Petersburg, Rusia, dengan melakukan peletakan karangan bunga di Makam Pahlawan sebagai bentuk penghormatan.

    Agenda kemudian akan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral bersama Presiden Putin dan diakhiri dengan jamuan makan siang.

    Terkait topik yang akan dibahas dalam pertemuan bilateral, Menlu Sugiono memastikan bahwa pembahasan tidak hanya menyangkut isu bilateral.
    Pertemuan kedua kepala negara juga akan mencakup isu-isu regional dan global.

    “Saya yakin kedua pemimpin juga akan berbicara mengenai masalah-masalah baik itu regional maupun global,” kata Menlu Sugiono.

    Kemudian pada Jumat (20/6), Kepala Negara dijadwalkan menjadi salah satu pembicara dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.

    Forum bergengsi ini menjadi ajang pertemuan para pemimpin negara dan pemangku kepentingan ekonomi global.

    “Bapak Presiden akan diundang untuk berbicara di Sidang Pleno St. Petersburg International Economic Forum 2025 yang merupakan pamungkas dari rangkaian kunjungan Presiden ke Rusia,” kata Menlu Sugiono.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati/Genta Tenri Mawangi
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rusia Wanti-wanti AS Jangan Beri Bantuan Militer Langsung ke Israel!

    Rusia Wanti-wanti AS Jangan Beri Bantuan Militer Langsung ke Israel!

    Jakarta

    Pemerintah Rusia mewanti-wanti Amerika Serikat untuk tidak memberikan bantuan militer secara langsung kepada Israel yang tengah berperang dengan Iran.

    Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov memperingatkan bahwa bantuan militer langsung AS ke Israel dapat secara radikal mengacaukan situasi di Timur Tengah.

    “Ini akan menjadi langkah yang secara radikal akan mengacaukan seluruh situasi,” katanya seperti dikutip kantor berita Rusia, Interfax, dilansir Reuters dan Al Arabiya, Kamis (19/6/2025).

    Ryabkov kemudian mengatakan bahwa Rusia dan Amerika Serikat saat ini sedang melakukan kontak untuk membahas mengenai konflik antara Iran dan Israel.

    Dalam komentar terpisah, kepala dinas intelijen luar negeri Rusia, SVR, Sergei Naryshkin, mengatakan bahwa situasi antara Iran dan Israel sekarang kritis.

    Sebelumnya, seorang sumber yang mengetahui pembahasan internal AS mengatakan Presiden Donald Trump dan timnya sedang mempertimbangkan sejumlah opsi, termasuk bergabung dengan Israel dalam serangan terhadap situs-situs nuklir Iran.

    Pada hari Selasa lalu, Trump secara terbuka menyinggung rencananya untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, tetapi dia mengatakan, “Kami tidak akan menyingkirkannya (membunuhnya!), setidaknya untuk saat ini.”

    Lihat juga Video: Putin Sebut Konsolidasi Antar Pemimpin Bisa Akhiri Perang Iran-Israel

    Presiden Rusia Vladimir Putin, yang pada bulan Januari lalu menandatangani perjanjian kemitraan strategis dengan Iran, telah menyerukan penghentian permusuhan antara kedua belah pihak.

    Putin mengatakan bahwa kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran antara Israel dan Iran adalah mungkin. “Ini adalah masalah yang rumit, dan tentu saja kita harus sangat berhati-hati di sini, tetapi menurut pendapat saya, solusinya dapat ditemukan,” ujarnya, dilansir kantor berita AFP, Kamis (19/6/2025).

    “Saya yakin akan baik bagi kita semua untuk bersama-sama mencari cara untuk menghentikan pertempuran dan mencari cara bagi para peserta konflik untuk menemukan kesepakatan,” kata Putin.

    Dia juga mengatakan bahwa serangan Israel terhadap Iran telah menyebabkan “konsolidasi” masyarakat Iran di sekitar kepemimpinannya.

    “Kami melihat bahwa hari ini di Iran ada konsolidasi masyarakat di sekitar kepemimpinan politik negara itu,” kata Putin kepada para wartawan asing, termasuk AFP, di sebuah acara yang disiarkan televisi.

    Lihat juga Video: Putin Sebut Konsolidasi Antar Pemimpin Bisa Akhiri Perang Iran-Israel

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini