Tag: Vladimir Putin

  • 10 Update Perang Israel-Iran: Khamenei Tantang AS, Buka Gerbang Neraka

    10 Update Perang Israel-Iran: Khamenei Tantang AS, Buka Gerbang Neraka

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel dan Iran kembali saling tembak pada Kamis (19/6/2025). Ini merupakan hari ketujuh dalam rangkaian serangan paling intens kedua negara dalam sejarah, yang memicu kekhawatiran akan konflik berlarut-larut yang dapat melanda Timur Tengah (Timteng).

    Konflik ini pun berpotensi menyeret sejumlah negara yang telah memosisikan diri di belakang masing-masing pihak.

    Berikut perkembangan terbarunya sebagaimana dikutip berbagai sumber.

    1. Serangan Baru

    Militer Israel mengatakan sedang melakukan serangan baru di Teheran dan wilayah lain di Iran pada Kamis (19/6/2025). Mereka memerintahkan dua desa, Arak dan Khondab, untuk mengungsi.

    Sementara itu, sirene serangan udara berbunyi di Israel Utara. Militer mengatakan tak lama setelah itu mereka telah mencegat pesawat nirawak yang diluncurkan dari Iran.

    Saling tembak baru itu terjadi sehari setelah Iran mengatakan telah menembakkan rudal hipersonik Fattah ke Israel. Militer Israel mengatakan mereka “terbang di atas lokasi peluncuran dan penyimpanan rudal permukaan-ke-permukaan Iran (dan) menyerang pihak yang mencoba mengaktifkan kembali lokasi yang telah diserang”.

    Sistem pertahanan udara Israel tampaknya sebagian besar berhasil dalam mencegat rentetan rudal dan pesawat nirawak Iran setiap hari. Seorang pejabat militer Israel, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa Iran telah menembakkan sekitar 400 rudal balistik dan 1.000 pesawat nirawak sejak Jumat.

    “Sekitar 20 rudal telah menghantam wilayah sipil di Israel,” pejabat itu menambahkan.

    2. Internet Mati Total

    Iran mengalami “pemadaman internet nasional hampir total”. Hal ini disampaikan pengawas digital yang berkantor pusat di London, NetBlocks, di X.

    Iran mengumumkan minggu lalu bahwa mereka memberlakukan pembatasan sementara pada internet, dengan kementerian komunikasi mengatakan pada hari Rabu bahwa pembatasan yang lebih ketat diberlakukan karena “penyalahgunaan jaringan komunikasi negara untuk tujuan militer” oleh Israel.

    Media Iran kemudian melaporkan bahwa Israel sempat meretas siaran televisi negara. Tehran juga menayangkan rekaman protes perempuan yang diserang dan mendesak orang-orang untuk turun ke jalan.

    Banyak situs dan aplikasi yang setidaknya sebagian tidak dapat diakses. Televisi negara mengimbau warga Iran pada hari Selasa untuk menghapus WhatsApp dari ponsel mereka, menuduh bahwa aplikasi pengiriman pesan tersebut mengumpulkan lokasi dan data pribadi pengguna dan “mengkomunikasikannya kepada musuh Zionis”.

    3. Manuver Trump

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan apakah akan bergabung dengan serangan Israel. Ia menyebut bahwa Iran telah menghubungi untuk mencari negosiasi guna mengakhiri konflik.

    “Saya mungkin melakukannya, saya mungkin tidak melakukannya,” kata Trump kepada wartawan. “Saya dapat memberi tahu Anda ini, bahwa Iran memiliki banyak masalah, dan mereka ingin bernegosiasi.”

    Trump mengatakan Iran bahkan telah menyarankan untuk mengirim pejabat ke Gedung Putih untuk melakukan pembicaraan. Namun pernyataan ini dibantah oleh pejabat Iran.

    4. Khamenei Warning AS

    Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan dalam pidato yang dibacakan di televisi pemerintah bahwa “Bangsa Iran tidak akan pernah menyerah.”

    “Amerika harus tahu bahwa intervensi militer apa pun niscaya akan mengakibatkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki,” katanya.

    Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa AS tahu di mana Khamenei berada. Namun ia tidak akan membunuhnya “untuk saat ini”.

    Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan pada hari Kamis bahwa negaranya berkomitmen pada “diplomasi” dan bertindak dalam “pembelaan diri” terhadap serangan Israel.

    5. Israel Serbu Markas Keamanan Iran

    Jurnalis AFP mendengar ledakan di seluruh Tehran sepanjang hari pada Rabu. Dilaporkan bahwa asap mengepul di beberapa bagian kota. Tak lama berselang, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengatakan jet angkatan udara telah “menghancurkan markas besar keamanan internal rezim Iran, lengan utama penindasan diktator Iran”.

    6. Kerugian Perang

    Serangan Israel telah menghantam fasilitas nuklir dan militer di sekitar Iran, serta kawasan permukiman. Di sisi lain, permukiman di Israel juga telah terkena dampak.

    Perdana Menteri Israel Netanyahu mengakui “kerugian yang menyakitkan”, tetapi menambahkan bahwa “Front dalam negeri solid, rakyatnya kuat.”

    Kantor perdana menteri mengatakan pada hari Senin bahwa sedikitnya 24 orang telah tewas di Israel dan ratusan lainnya terluka sejak serangan balasan Iran dimulai pada hari Jumat.

    Di sisi lain, Iran mengatakan pada hari Minggu bahwa serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 224 orang, termasuk komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil. Iran belum memperbarui jumlah korban sejak saat itu.

    7. Putin Cari Solusi

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Kamis bahwa kesepakatan untuk mengakhiri perang itu mungkin saja terjadi. Ia juga mengklaim serangan Israel terhadap Iran telah menyebabkan “konsolidasi” dukungan di masyarakat Iran terhadap para pemimpinnya.

    “Ini masalah yang pelik, dan tentu saja kita harus sangat berhati-hati di sini, tetapi menurut pendapat saya, solusinya dapat ditemukan,” kata Putin kepada wartawan asing.

    Ia sebelumnya mengusulkan untuk bertindak sebagai mediator, yang mendorong Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mempertanyakan kesesuaiannya mengingat perang Rusia di Ukraina.

    8. Rumah Sakit Israel Hancur

    Rumah sakit utama di wilayah selatan dan dua kota di dekat Tel Aviv menjadi sasaran langsung, menyebabkan sedikitnya 47 orang terluka dan mendorong pemerintah Israel untuk mengancam balasan besar-besaran.

    Soroka Medical Center, rumah sakit utama di kota Beersheba, mengalami kerusakan akibat hantaman rudal, menurut laporan resmi dari pihak rumah sakit. Sementara itu, kota-kota Ramat Gan dan Holon yang berada di dekat jantung metropolitan Tel Aviv juga turut terdampak, dengan gedung-gedung dilaporkan rusak.

    9. Irak Teriak

    Ulama Syiah paling berpengaruh di Irak, Ayatollah Agung Ali Sistani, mengingatkan agar komunitas internasional tidak menargetkan pemimpin tertinggi Iran. Ia memperingatkan bahwa langkah tersebut bisa memicu kekacauan luas dan memperburuk situasi di Timur Tengah.

    “Setiap penargetan terhadap kepemimpinan agama dan politik tertinggi Iran akan membawa konsekuensi mengerikan bagi kawasan,” tegas Sistani dalam pernyataan resminya.

    Peringatan ini muncul di tengah memanasnya konflik Iran-Israel setelah serangan mendadak Israel pekan lalu yang menargetkan situs militer dan nuklir Iran serta menewaskan sejumlah komandan dan ilmuwan tinggi. Iran membalas dengan rentetan rudal ke wilayah Israel, memicu ketegangan regional yang lebih luas.

    Sistani, yang merupakan warga negara Iran namun dikenal menentang dominasi Teheran di Irak, menyerukan penyelesaian damai.

    10. Iran Luncurkan Rudal Sejjil

    Iran resmi menggunakan rudal balistik Sejjil, senjata jarak jauh berbahan bakar padat dengan daya hancur tinggi, dalam gelombang serangan terbarunya terhadap Israel.

    Serangan yang disebut sebagai bagian dari Operasi True Promise 3 itu diklaim berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel, memicu ketegangan regional yang kian memanas.

    “Langit wilayah pendudukan kini terbuka untuk rudal dan drone kami,” demikian pernyataan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang dikutip kantor berita Tasnim.

    Mereka mengeklaim telah menghancurkan sejumlah fasilitas vital Israel, termasuk pangkalan udara dan kantor intelijen.

     

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Putin nilai Prabowo miliki tekad tingkatkan hubungan RI-Rusia

    Putin nilai Prabowo miliki tekad tingkatkan hubungan RI-Rusia

    Ini memang pertanda yang sangat baik bahwa Indonesia, di bawah Presiden saat ini, bertekad untuk mengembangkan hubungan secara komprehensif

    St Petersburg, Rusia (ANTARA) – Presiden Rusia Vladimir Putin menilai Presiden Prabowo Subianto memiliki tekad kuat meningkatkan hubungan baik RI dengan Rusia.

    “Ini memang pertanda yang sangat baik bahwa Indonesia, di bawah Presiden saat ini, bertekad untuk mengembangkan hubungan secara komprehensif,” kata Putin terkait kunjungan kenegaraan Prabowo Subianto ke St Petersburg, Rusia, Kamis.

    Demikian disampaikan Putin dalam dialog terbatas bersama Direktur Utama ANTARA Akhmad Munir, dan sejumlah pimpinan kantor berita terkemuka dunia, di St Petersburg, Rusia, Kamis.

    Putin menyampaikan hubungannya dengan Presiden Prabowo memang sangat baik. Ia sangat menghargai kesediaan Prabowo hadir di Rusia, melakukan kunjungan kenegaraan sekaligus memenuhi undangan menghadiri Forum Ekonomi Internasional St Petersburg (SPIEF) 2025.

    Menurut Putin, Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, mengalami perkembangan dengan sangat cepat.

    Struktur ekonomi negara berkembang berubah, dengan PDB dan laju pertumbuhan ekonomi meningkat pesat.

    Menurut Putin, Rusia dan Indonesia memiliki hubungan persahabatan yang sangat baik. Rusia akan terus mempertahankan kerja sama yang telah terjalin, dan akan berupaya melakukan diversifikasi kerja sama lain.

    Putin menyambut baik langkah Indonesia bergabung dengan BRICS dan akan memastikan Indonesia mendapatkan keuntungan atas keanggotaan di sana.

    “Negara BRICS, termasuk Rusia, tentu saja tertarik untuk membangun hubungan dengan Indonesia di bidang-bidang yang menjadi prioritas Indonesia,” jelasnya.

    Putin menyampaikan, Rusia memiliki sesuatu untuk ditawarkan kepada Indonesia, utamanya terkait bidang teknologi tinggi. Sementara Indonesia, ia meyakini, juga akan menawarkan ide-ide menariknya kepada Rusia.

    Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Buku ‘Kepemimpinan Militer’ Karya Prabowo Terbit Versi Bahasa Rusia

    Buku ‘Kepemimpinan Militer’ Karya Prabowo Terbit Versi Bahasa Rusia

    Jakarta

    Buku “Kepemimpinan Militer” karya Presiden RI Prabowo Subianto terbit di Rusia sebelum pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Buku itu terbit dalam versi bahasa Rusia.

    Buku yang merangkum gagasan dan filosofi kepemimpinan militer Prabowo ini secara resmi diterbitkan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia di Saint Petersburg. Wakil Direktur Sains Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, Vladimir Sautov mengapresiasi terbitnya buku tersebut.

    “Bapak Prabowo memiliki bakat sastra yang luar biasa. Dia menulis cukup banyak materi dan buku yang sangat menarik,” kata Sautov, dikutip Tim Media Presiden Kamis (19/6/2025).

    Bagi Sautov, penerbitan buku ini bukan sekadar agenda seremonial, tetapi bagian dari kerja sama intelektual dan strategis yang mendalam.

    “Dia mempercayakan kami untuk menerjemahkan buku ini ke dalam bahasa Rusia. Bersama agen Indonesia, kami menandatangani perjanjian untuk melindungi hak kekayaan intelektual,” tambahnya.

    Proses penerjemahan dan penyuntingan buku ini melibatkan sejumlah tokoh dan ahli yang memiliki kedekatan dengan Indonesia. Buku tersebut diterjemahkan oleh seorang diplomat Rusia yang fasih berbahasa Indonesia, dan disunting oleh tim editor Rusia berpengalaman.

    “Memoar ini ditulis oleh Bapak Prabowo Subianto saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia. Sebuah tugas diberikan kepada akademi militer Kepala Staf Umum,” jelas Sautov.

    Sejumlah nama besar turut terlibat dalam proyek penerbitan ini, termasuk Alexander Anatolievich Ivanov, mantan Duta Besar Rusia untuk Indonesia dan ASEAN, yang berkontribusi dalam penyusunan dan adaptasi naskah.

    “Kami membentuk tim yang mengambil pendekatan informal terhadap pekerjaan ini. Maksud saya bahwa kami berusaha dan bersyukur kami berhasil menjadwalkan penerbitan buku ini bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Indonesia,” tutup Sautov dengan penuh semangat.

    Penerbitan ini menjadi tonggak baru dalam diplomasi budaya dan pertahanan antara Indonesia dan Rusia. Lebih dari sekadar literatur militer, buku ini menjadi simbol pertukaran nilai-nilai kepemimpinan dan kebangsaan antara dua negara yang kian erat menjalin kerja sama strategis.

    (eva/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Putin Dukung RI Jadi Anggota BRICS, Prabowo: Terima Kasih Pak Presiden

    Putin Dukung RI Jadi Anggota BRICS, Prabowo: Terima Kasih Pak Presiden

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam kunjungan resmi kenegaraan di Saint Petersburg, Kamis (19/6/2025).

    Dalam pertemuan bilateral yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, kedua pemimpin membahas penguatan kerja sama strategis antara Indonesia dan Rusia, serta peran baru Indonesia sebagai anggota penuh BRICS. 

    Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi tinggi atas undangan dan sambutan hangat yang diberikan oleh Presiden Putin dan pemerintah Rusia. Dia menekankan pentingnya hubungan bilateral yang telah terjalin erat bahkan sebelum ia resmi menjabat sebagai presiden.

    “Terima kasih yang mulia presiden Putin Saya ingin menyampaikan terima kasih saya, penghargaan saya atas undangan ini hari ini, dan penerimaan yang begitu baik diberikan kepada saya dan delegasi saya,” ujar Prabowo, Kamis (19/6/2025). 

    Presiden Ke-8 RI itu juga mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan Rusia terhadap keanggotaan penuh Indonesia dalam BRICS. Dia menyebut bahwa dukungan Moskow sangat penting dan diberikan dalam waktu yang sangat cepat.

    “Saya sangat berterima kasih, Rusia mendukung Indonesia menjadi anggota BRICS penuh dalam waktu yang sangat cepat,” kata Prabowo.

    Lebih lanjut, dia juga menjelaskan alasan ketidakhadirannya pada KTT BRICS 2024 di Kazan, yakni karena baru saja dilantik dan tengah membentuk kabinet. Namun, dia menegaskan bahwa sejak saat itu, hubungan antara Jakarta dan Moskow terus berkembang pesat.

    “Sesudah itu hubungan kita terus meningkat. Pejabat-pejabat senior dari Rusia datang terus. Saya sudah berjumpa dengan Wakil Perdana Menteri Manturov tahun ini, saya kira sudah dua kali di Jakarta, dan satu kali di Saint Petersburg. Menteri Luar Negeri saya sudah tiga kali, belum satu tahun, sudah tiga kali ke Rusia,” lanjutnya. 

    Presiden Prabowo juga menyoroti kemajuan signifikan dalam hubungan ekonomi antara kedua negara, termasuk keikutsertaan Indonesia dalam Eurasian Free Trade Area.

    Orang nomor satu di Indonesia itu menilai bahwa kerja sama bilateral telah menunjukkan kemajuan di berbagai bidang.

    “Banyak kemajuan di berbagai bidang. Ekonomi membaik, kerja sama di banyak sektor, dan perjanjian-perjanjian berjalan dengan sangat baik,” ungkap Prabowo.

    Mengakhiri sambutannya, Kepala negara mengucapkan terima kasih atas undangannya sebagai tamu kehormatan dalam Saint Petersburg Economic Forum (SPIEF), forum ekonomi tahunan bergengsi yang mempertemukan pemimpin negara, pebisnis global, dan pemangku kepentingan internasional. 

    “Jadi terima kasih presiden Putin banyak sekali kemajuan dalam hubungan ini terima kasih saya diundang sebagai tamu kehormatan dalam saint Petersburg ekonomics forum,” pungkas Prabowo.

  • Prabowo bertemu Putin didampingi Seskab Teddy dan Menlu Sugiono

    Prabowo bertemu Putin didampingi Seskab Teddy dan Menlu Sugiono

    Saya sangat berterima kasih Rusia mendukung Indonesia menjadi anggota penuh BRICS dengan waktu yang sangat cepat.

    Saint Petersburg, Rusia (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui hubungan Indonesia dan Rusia makin erat dan kuat, terutama di tengah gejolak geopolitik global.

    Delegasi pemerintah Republik Indonesia yang mendampingi Presiden Prabowo dalam kunjungan resmi ke Istana Konstantine, yaitu Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.

    Presiden Putin, saat membuka pertemuan dengan Presiden Prabowo, menjelaskan bahwa pertemuan dua pemimpin negara di Istana Konstantine, St. Petersburg, Kamis, bertujuan untuk memperluas bidang-bidang kerja sama di berbagai bidang, termasuk bidang militer dan penjelajahan luar angkasa.

    “Banyak peluang untuk kerja sama dan masih banyak kapasitas untuk berkembang,” kata Presiden Putin kepada Presiden Prabowo.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden Putin juga mengungkap harapannya terhadap Indonesia yang belum lama ini menjadi anggota penuh BRICS.

    “Harapan saya kepada Indonesia, Indonesia dapat memberikan sumbangan besar dalam kegiatan organisasi ini. Kami sangat senang bertemu Bapak Prabowo di sini. Selamat datang,” sambung Presiden Putin.

    Presiden Prabowo lantas menyampaikan terima kasihnya kepada Rusia yang mendukung Indonesia mendapatkan keanggotaan penuh BRICS.

    “Saya sangat berterima kasih Rusia mendukung Indonesia menjadi anggota penuh BRICS dengan waktu yang sangat cepat,” kata Presiden Prabowo kepada Presiden Putin.

    Presiden Prabowo kemudian menilai kerja sama Indonesia dan Rusia makin erat, terlebih setelah Presiden Prabowo resmi menjabat.

    “Hubungan kita terus meningkat. Pejabat-pejabat senior dari Rusia datang. Saya sudah berjumpa dengan Wakil Perdana Menteri Mantirov pada tahun ini. Saya kira bertemu Wakil PM Mantirov ke Jakarta dua kali, di Saint Petersburg satu kali,” kata Presiden Prabowo.

    Presiden Prabowo lantas mengatakan kepada Presiden Putin, “Menteri Luar Negeri saya sudah tiga kali, belum setahun, sudah tiga kali ke Rusia.”

    Presiden Prabowo diterima oleh Presiden Putin di Istana Konstantine Novsky, St. Petersburg, yang merupakan kota kelahiran Presiden Putin.

    Dalam pertemuan itu, Presiden Prabowo didampingi oleh dua orang kepercayaannya, yaitu Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Sementara itu, Presiden Putin didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dan beberapa pejabat pemerintah Rusia.

    Pertemuan empat mata (tete-a-tete) antara dua pemimpin negara itu berlangsung terbuka selama kurang lebih 10 menit.

    Selepas itu, Presiden Putin menjamu Presiden Prabowo makan siang yang disertai dengan pertemuan bilateral antara delegasi pemerintah Rusia dan pemerintah Indonesia.

    Dalam kunjungan tersebut, Presiden Prabowo juga didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Putin Sambut Prabowo di Rusia, Bahas Kerja Sama dan Peran RI di BRICS

    Putin Sambut Prabowo di Rusia, Bahas Kerja Sama dan Peran RI di BRICS

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut hangat Presiden Indonesia Prabowo Subianto dalam pertemuan bilateral yang digelar di Saint Petersburg pada Kamis (19/6/2025).

    Putin mengatakan bahwa pertemuan ini menjadi kelanjutan dari dialog kedua pemimpin yang sebelumnya sempat berlangsung di Moskow pada tahun lalu, menjelang pelantikan Presiden Prabowo.

    Dalam sambutannya yang ditayangkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Putin menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kehadiran Presiden Prabowo. Dia menekankan pentingnya hubungan bilateral yang semakin erat antara Moskow dan Jakarta.

    “Bapak Presiden yang saya hormati, saya sangat senang bertemu bersama Bapak Presiden di Saint Petersburg. Kami sudah bertemu di Moskow sebelum inaugurasi pada tahun lalu,” ujar Putin, Kamis (19/6/2025).

    Putin juga menyebut sejumlah sektor strategis yang menjadi fokus kerja sama kedua negara, termasuk bidang pertanian, eksplorasi luar angkasa, energi, serta kerja sama teknis dan militer.

    “Kami memiliki banyak peluang untuk kerja sama, dan masih banyak kapasitas untuk berkembang,” ungkapnya.

    Salah satu poin penting dalam pertemuan ini adalah dukungan Rusia terhadap peran Indonesia dalam BRICS. Putin menyampaikan harapannya agar Indonesia, sebagai anggota penuh terbaru dalam kelompok ekonomi negara berkembang tersebut, dapat memberikan kontribusi besar dalam dinamika dan inisiatif BRICS ke depan.

    “Indonesia menjadi anggota penuh di BRICS. Dan harapan saya, Indonesia dapat memberikan sumbangan besar dalam kegiatan organisasi ini. Kami sangat senang bertemu Bapak di sini. Selamat datang,” kata Putin. 

    Orang nomor satu di Rusia itu menilai pertemuan ini menandai konsolidasi lanjutan hubungan Indonesia–Rusia dalam konteks geopolitik yang kian kompleks, serta memperkuat posisi Indonesia di panggung multilateral seperti BRICS.

  • Buku karya Prabowo berjudul “Kepemimpinan Militer” terbit di Rusia

    Buku karya Prabowo berjudul “Kepemimpinan Militer” terbit di Rusia

    Lebih dari sekadar literatur militer, buku ini menjadi simbol pertukaran nilai-nilai kepemimpinan dan kebangsaan antara dua negara.

    Jakarta (ANTARA) – Buku karya Presiden RI Prabowo Subianto berjudul Kepemimpinan Militer terbit di Rusia bertepatan dengan momentum kunjungan kenegaraan Kepala Negara ke negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin tersebut.

    Sebagaimana keterangan yang diterima, Kamis, buku yang merangkum gagasan dan filosofi kepemimpinan militer Prabowo ini secara resmi diterbitkan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia di Saint Petersburg dalam versi bahasa Rusia.

    “Bapak Prabowo memiliki bakat sastra yang luar biasa. Beliau menulis cukup banyak materi dan buku yang sangat menarik,” ujar Wakil Direktur Sains Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia Vladimir Sautov.

    Bagi Sautov, penerbitan buku ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bagian dari kerja sama intelektual dan strategis yang mendalam.

    “Beliau mempercayakan kami untuk menerjemahkan buku ini ke dalam bahasa Rusia. Bersama agen Indonesia, kami menandatangani perjanjian untuk melindungi hak kekayaan intelektual,” tambahnya.

    Penerjemahan dan penyuntingan buku ini melibatkan sejumlah tokoh dan ahli yang memiliki kedekatan dengan Indonesia. Buku tersebut diterjemahkan oleh seorang diplomat Rusia yang fasih berbahasa Indonesia, dan disunting oleh tim editor Rusia berpengalaman.

    Menariknya, sebelum diterbitkan secara luas, pihak penerbit telah mengajukan permohonan kepada Staf Umum Federasi Rusia agar karya ini dikaji secara khusus oleh kalangan militer dan ilmuwan strategis.

    “Memoar ini ditulis oleh Bapak Prabowo Subianto saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia. Sebuah tugas diberikan kepada akademi militer Kepala Staf Umum,” ucap Sautov.

    Sejumlah nama besar turut terlibat dalam proyek penerbitan ini, termasuk mantan Duta Besar Rusia untuk Indonesia dan ASEAN Alexander Anatolievich Ivanov yang berkontribusi dalam penyusunan dan adaptasi naskah.

    Kontributor penting lainnya adalah Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Vladimir Morozov yang dikenal luas di Indonesia karena pernah bertugas selama 11 tahun dan fasih berbahasa Indonesia.

    “Kami membentuk tim yang mengambil pendekatan informal terhadap pekerjaan ini. Maksud saya bahwa kami berusaha—dan bersyukur—kami berhasil menjadwalkan penerbitan buku ini bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Indonesia,” pungkas Sautov.

    Penerbitan ini menjadi tonggak baru dalam diplomasi budaya dan pertahanan antara Indonesia dan Rusia. Lebih dari sekadar literatur militer, buku ini menjadi simbol pertukaran nilai-nilai kepemimpinan dan kebangsaan antara dua negara yang kian erat menjalin kerja sama strategis.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dunia di Ujung Tanduk, Perang Dunia III Mengintai

    Dunia di Ujung Tanduk, Perang Dunia III Mengintai

    GELORA.CO – Konflik antara Iran dan Israel kembali memanas sejak 13 Juni 2025, memicu kekhawatiran global akan potensi pecahnya Perang Dunia ketiga. Serangan rudal saling berbalas terus terjadi, memperburuk situasi keamanan di kawasan Timur Tengah.

    Amerika Serikat pun mulai menunjukkan keseriusannya. Negeri Paman Sam mengerahkan kapal perang dan pesawat tempurnya ke wilayah tersebut, memicu spekulasi bahwa Washington mungkin akan turun langsung membantu Israel dalam serangan ke Iran.

    Eskalasi ini tak hanya menyita perhatian dunia, tetapi juga mengundang respons dari tokoh nasional Indonesia. Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), melalui akun media sosial X resminya, @SBYudhoyono, pada Kamis (19/6/2025), menyampaikan keprihatinan mendalam.

    “Situasi di Timur Tengah saat ini sangat mengkhawatirkan. Jika perang Iran-Israel lepas kendali, dunia bisa benar-benar berada di ambang kehancuran,” tulis SBY.

    SBY juga menyebut, beberapa tokoh berpengaruh di dunia yang dapat memainkan peran besar dalam meredakan konflik. Lima sosok penting yang diyakini mampu menentukan arah perdamaian global, yakni Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, Presiden AS Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, serta Presiden Tiongkok Xi Jinping.

    “Nasib dunia, khususnya dalam hal perdamaian dan keamanan, saat ini sangat ditentukan oleh lima tokoh kuat tersebut,” kata SBY.

    SBY turut menggarisbawahi pentingnya para pemimpin dunia untuk mengendalikan ego dan ambisi politik mereka. Ia mengingatkan bahwa keputusan yang keliru atau perhitungan yang salah bisa berujung pada kehancuran besar dan jatuhnya banyak korban jiwa.

    “Semoga Tuhan memberikan kebijaksanaan dan kejernihan hati kepada para pemimpin ini dalam membuat keputusan. Jangan sampai terjadi kesalahan langkah atau salah perhitungan,” ucapnya.

    Menurutnya, tindakan gegabah akan membawa dampak yang sangat buruk bagi banyak bangsa dan negara. Oleh karena itu, kehati-hatian dan kebijaksanaan sangat dibutuhkan dalam kondisi ini.

    Sementara itu, retorika ancaman terus terlontar dari kedua negara. Iran pernah menyatakan bahwa perang hanya akan berakhir jika Benjamin Netanyahu tewas. Sebaliknya, Israel menyatakan konflik akan selesai jika Ali Khamenei tidak lagi hidup.

    Menanggapi hal tersebut, SBY mengingatkan bahwa sejarah telah menunjukkan banyak perang meletus akibat ego dan ambisi para pemimpin. Ia pun menyayangkan masih adanya pemimpin yang gemar memicu perang, padahal mayoritas manusia di dunia menginginkan kedamaian.

    “Perang besar, termasuk Perang Dunia ke-3, masih bisa dihindari. Kita harus mencegahnya. Masih ada waktu dan jalan menuju perdamaian,” tutup SBY.

  • Terima Prabowo, Putin Minta Indonesia Berkontribusi Besar di BRICS

    Terima Prabowo, Putin Minta Indonesia Berkontribusi Besar di BRICS

    Terima Prabowo, Putin Minta Indonesia Berkontribusi Besar di BRICS
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Presiden Rusia
    Vladimir Putin
    berharap Indonesia memberikan kontribusi besar dalam blok ekonomi
    BRICS
    usai bergabung menjadi anggota penuh organisasi tersebut.
    Hal ini disampaikan Putin kepada Presiden
    Prabowo Subianto
    dalam pertemuannya di Istana Constantine atau Konstantinovsky, St Petersburg, Rusia, Kamis (19/6/2025).
    “Indonesia menjadi anggota penuh di BRICS. Dan harapan saya kepada Indonesia dapat memberikan sumbangan besar dalam kegiatan organisasi ini,” kata Putin dalam pertemuan itu, dikutip dari
    YouTube
    Sekretariat Presiden, Kamis.
    Putin juga berharap dapat menjalin kemitraan yang lebih dekat dengan Indonesia menyusul banyaknya kerja sama yang bisa dikembangkan.
    Kerja sama tersebut meliputi pertanian, penjelajahan luar angkasa dan energi, kerja sama militer, dan lain-lain.
    “Kami banyak peluang untuk kerja sama dan masih banyak kapasitas untuk berkembang,” ucap Putin.
    Tak hanya itu, ia mengucapkan selamat datang kepada Presiden Prabowo yang hadir memenuhi undangannya ke Rusia.
    “Kami sangat senang bertemu Bapak di sini. Selamat datang,” beber Putin.
    Pada kesempatan yang sama, Prabowo mengucapkan terima kasih kepada Putin lantaran sudah menerima dirinya dan delegasi dengan baik.
    Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama ke Rusia sejak dia dilantik menjadi Presiden pada 20 Oktober 2024.
    “Juga terima kasih saya kepada Bapak Presiden yang mengirim utusan senior untuk menghadiri pelantikan saya,” tutur Prabowo.
    Menteri Pertahanan ini berterima kasih karena Rusia sudah mendukung Indonesia menjadi anggota penuh BRICS dengan waktu yang sangat cepat.
    “Sesungguhnya saya ingin langsung hadir di KTT Kazan (KTT BRICS ke-16 2024) tapi pada saat itu saya baru dilantik satu hari dan saya harus melantik kabinet saya,” kata Prabowo.
    Diketahui, Prabowo melaksanakan kunjungan kenegaraan ke Rusia pada 18-20 Juni 2024.
    Sebelum bertemu Putin, ia memulai agenda dengan melakukan peletakan karangan bunga di Piskarovskoye Memorial Cemetery, St Petersburg, Rusia, sebagai bentuk penghormatan.
    Pada esok hari atau Jumat (20/6/2025), Prabowo dijadwalkan menjadi salah satu pembicara dalam St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.
    Forum bergengsi ini menjadi ajang pertemuan pemimpin negara dan pemangku kepentingan ekonomi global.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Presiden Prabowo diterima Putin di tanah kelahirannya St. Petersburg

    Presiden Prabowo diterima Putin di tanah kelahirannya St. Petersburg

    Saya sangat senang bertemu dengan Bapak Presiden di Saint Petersburg.

    St. Petersburg, Rusia (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto diterima oleh Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantine Novsky, St. Petersburg, Rusia, yang merupakan kota kelahiran Putin.

    Kunjungan resmi ke Istana Konstantine merupakan agenda utama Presiden Prabowo dalam lawatan luar negerinya di St. Petersburg pada tanggal 18—20 Juni 2025.

    Presiden Putin dan Presiden Prabowo masuk ruang pertemuan dalam waktu yang hampir bersamaan. Presiden Putin lantas mengajak Presiden Prabowo mendekat ke tengah ruangan.

    Presiden Putin mengulurkan tangannya terlebih dahulu, yang kemudian disambut oleh Presiden Prabowo. Presiden Prabowo dan Presiden Putin lantas saling jabat tangan cukup lama, dan keduanya menunjukkan raut wajah semringah.

    Keduanya sempat bertukar sapa dan berbincang singkat saat jabat tangan.

    Presiden Putin lanjut menghampiri Menteri Luar Negeri Sugiono, yang juga diperkenalkan kembali oleh Presiden Prabowo.

    Presiden Putin lanjut menyalami Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, yang juga mendampingi Presiden Prabowo dalam kunjungan resminya di Istana Konstantine.

    Seskab Teddy memberikan salam hormat terlebih dahulu sebelum akhirnya bersalaman dengan Presiden Putin.

    Presiden Putin lalu membuka pertemuan dengan mengungkapkan rasa bahagianya atas kedatangan Presiden Prabowo ke kota kelahiran Presiden Putin di St. Petersburg.

    “Saya sangat senang bertemu dengan Bapak Presiden di Saint Petersburg. Kita sudah bertemu di Moskow sebelum pelantikan Bapak Presiden tahun lalu. Hari ini, kita menggelar pertemuan untuk membahas isu-isu bilateral,” kata Presiden Putin kepada Presiden Prabowo.

    Presiden Prabowo, dalam pertemuan itu, kemudian mengucapkan terima kasih atas penyambutan yang diberikan oleh Presiden Putin di Istana Konstantine.

    “Saya ingin menyampaikan terima kasih saya, penghargaan saya atas undangan ini, hari ini, dan penerimaan begitu baik diberikan kepada saya dan delegasi saya,” kata Presiden Prabowo kepada Presiden Putin.

    Presiden Prabowo juga mengungkap kedatangannya ke Istana Konstantine merupakan kunjungan resmi perdananya sebagai Presiden RI.

    Usai saling memberikan sambutan pembuka, pertemuan antara Presiden Prabowo dan Presiden Putin berlangsung tertutup. Keduanya dijadwalkan akan lanjut menyaksikan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (MoU) kerja sama, dan menyampaikan pernyataan bersama (joint statement).

    Presiden Prabowo melawat ke St. Petersburg, Rusia, pada tanggal 18—20 Juni untuk melaksanakan dua agenda utama, yaitu kunjungan resmi ke Istana Konstantine dan bertemu Presiden Putin untuk pertemuan bilateral pada Kamis siang waktu setempat, kemudian memenuhi undangan menghadiri St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, Jumat (20/6).

    Lawatan Prabowo ke St. Petersburg merupakan kunjungan resmi pertamanya setelah resmi menjabat sebagai Presiden RI.

    Walaupun demikian, Presiden Prabowo saat masih sebagai calon presiden terpilih, juga telah berkunjung ke Moskow, Rusia, dan diterima oleh Presiden Putin pada tanggal 31 Juli 2024.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.