Tag: Vladimir Putin

  • Politik, Prabowo bertemu Putin hingga evakuasi WNI di Iran dan Israel

    Politik, Prabowo bertemu Putin hingga evakuasi WNI di Iran dan Israel

    Jakarta (ANTARA) – Beragam peristiwa di bidang politik dan pertahanan terjadi sepanjang Kamis (19/6) mulai dari pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin hingga TNI Evakuasi WNI di Iran dan Israel.

    Berikut rangkaian berita yang telah dirangkum Antara

    1. Presiden Prabowo diterima Putin di tanah kelahirannya St. Petersburg

    St. Petersburg, Rusia (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto diterima oleh Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantine Novsky, St. Petersburg, Rusia, yang merupakan kota kelahiran Putin.

    Kunjungan resmi ke Istana Konstantinovsky merupakan agenda utama Presiden Prabowo dalam lawatan luar negerinya di St. Petersburg pada tanggal 18—20 Juni 2025.

    Presiden Putin dan Presiden Prabowo masuk ruang pertemuan dalam waktu yang hampir bersamaan. Presiden Putin lantas mengajak Presiden Prabowo mendekat ke tengah ruangan.

    Baca di sini

    2. Prabowo berterima kasih ke Putin atas dukungan RI masuk BRICS

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan terima kasih kepada Presiden Rusia Vladimir Putin atas dukungan kuat Rusia terhadap keanggotaan penuh Indonesia dalam kelompok ekonomi negara berkembang BRICS.

    Ucapan terima kasih tersebut disampaikan Presiden Prabowo dalam pernyataan pers bersama dengan Presiden Putin, di Istana Konstantinovsky, Rusia, Kamis, waktu setempat.

    Baca di sini

    3. Putin: Rusia terbuka kerja sama bidang nuklir dengan Indonesia

    St. Petersburg, Rusia (ANTARA) – Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa negaranya terbuka untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia di bidang nuklir.

    “Kami terbuka untuk kerja sama dengan mitra Indonesia di bidang nuklir,” ujar Putin dalam pernyataan pers bersama dengan Presiden RI Prabowo Subianto usai pertemuan bilateral kedua negara di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia, Kamis.

    Putin mengatakan kesiapan Rusia bekerja sama di bidang nuklir dengan Indonesia untuk tujuan damai.

    Baca di sini

    4. DPR segera panggil platform digital terkait revisi UU Penyiaran

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin mengatakan bahwa pihaknya akan segera memanggil pihak perwakilan platform digital untuk membahas posisi media over-the-top (OTT) atau penyedia layanan siaran konten daring dalam revisi Undang-Undang Penyiaran.

    “Masih ada PR (pekerjaan rumah) di kami sedikit. Oleh karena itu, kami akan sesegera mungkin mengundang platform digital yang besar, seperti YouTube, Netflix, dan TikTok supaya kita menemukan suatu kesepakatan,” kata Nurul di ANTARA Heritage Center, Jakarta, Kamis.

    Baca di sini

    5. TNI siapkan tim khusus untuk evakuasi WNI dari Iran dan Israel

    Jakarta (ANTARA) – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengerahkan 34 personel yang tergabung dalam tim khusus untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran dan Israel.

    “Rencana evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Iran dan Israel akan melibatkan Tim Crisis Response Team (CRT) yang terdiri dari 34 personel gabungan TNI,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi dalam siaran pers resmi yang diterima ANTARA, Kamis.

    Baca di sini

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Putin Dukung Proyek Kilang Minyak Pertamina Bersama Zarubezhneft

    Putin Dukung Proyek Kilang Minyak Pertamina Bersama Zarubezhneft

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Rusia Vladimir Putin secara terbuka menyatakan kesediaan negaranya untuk meningkatkan pasokan minyak mentah dan gas alam cair (LNG) ke Indonesia. 

    Pernyataan ini disampaikan Putin saat bertemu langsung dengan Presiden Prabowo Subianto di Saint Petersburg pada Kamis (19/6/2025), menandai potensi penguatan signifikan dalam kerja sama energi antara kedua negara.

    “Perusahaan-perusahaan Rusia beroperasi secara efektif di pasar Indonesia. Kami siap untuk memperluas pasokan minyak dan gas alam cair ke pasar Indonesia,” tegas Putin saat memberikan keterangan resmi dalam pertemuan resmi dengan Presiden Prabowo Subianto di Saint Petersburg, Kamis (19/6/2025).

    Tidak hanya sebatas pasokan, Putin juga menyoroti keterlibatan aktif perusahaan energi Rusia, Zarubezhneft, yang saat ini bekerja sama dengan Pertamina dalam mengembangkan proyek kilang minyak dan kompleks petrokimia di Jawa Timur. 

    Komitmen Rusia pun meluas hingga rencana partisipasi dalam proyek-proyek lepas pantai baru di Indonesia, serta modernisasi infrastruktur guna mendongkrak produksi minyak dari ladang-ladang tua.

    Langkah ini mempertegas posisi Indonesia sebagai mitra strategis penting bagi Rusia, terutama di sektor energi. Menurut Putin, kesepakatan ini menunjukkan peningkatan substansial dalam kemitraan bilateral.

    Volume perdagangan antara Rusia dan Indonesia juga menunjukkan tren positif. Putin mengatakan bahwa pada 2024, nilai perdagangan mencapai US$4,3 miliar. 

    Angka ini terus melonjak, dengan peningkatan mencolok sebesar 40% selama empat bulan pertama tahun 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    “Saya ingin menegaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu mitra dagang utama Federasi Rusia di kawasan Asia Tenggara,” pungkas Putin.

  • Prabowo dan Putin Saksikan Pertukaran MoU Strategis RI-Rusia

    Prabowo dan Putin Saksikan Pertukaran MoU Strategis RI-Rusia

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin menyaksikan langsung prosesi pertukaran sejumlah dokumen kerja sama bilateral antara pemerintah Indonesia dan Rusia di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg. Pertukaran dokumen tersebut menjadi penegasan konkret atas komitmen kedua negara dalam memperkuat hubungan strategis lintas sektor di tengah dinamika global yang terus berubah.

    Dilansir Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Jumat (20/6/2025), seluruh dokumen telah ditandatangani sebelumnya (pre-signed) oleh pejabat terkait dari kedua negara, dan secara simbolis dipertukarkan di hadapan kedua kepala negara. Adapun daftar dokumen kerja sama yang dipertukarkan meliputi:

    1. Persetujuan antara Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia dan Kementerian Sains dan Pendidikan Tinggi Federasi Rusia tentang Kerja Sama di Bidang Pendidikan Tinggi.
    2. Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan Kementerian Perhubungan Federasi Rusia tentang Kerja Sama di Sektor Transportasi.
    3. Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia dan Kementerian Pengembangan Digital, Komunikasi, dan Media Massa Federasi Rusia tentang kerja sama di bidang pengembangan digital dan media massa.
    4. Nota Kesepahaman antara Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (DANANTARA) dan Joint Stock Company “Management Company of Russian Direct Investment Fund”.

    Selain itu, dalam pertemuan tersebut Presiden Putin dan Presiden Prabowo juga telah menyepakati “Deklarasi Kemitraan Strategis antara Federasi Rusia dan Republik Indonesia”. Pertukaran dokumen kerja sama ini mencerminkan arah baru dalam hubungan bilateral Indonesia-Rusia yang semakin luas dan multidimensional, mulai dari pendidikan dan ekonomi digital, hingga investasi, transportasi, dan penguatan konektivitas antar-lembaga strategis.

    (isa/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Mentan RI dan Rusia bahas investasi gula hingga ekspor CPO

    Mentan RI dan Rusia bahas investasi gula hingga ekspor CPO

    Hubungan kita meningkat terus. Saya melihat banyak kemajuan di berbagai sektor. Ekonomi membaik, kerja sama semakin luas dan produktif

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman bersama Mentan Federasi Rusia Oksana Nikolaevna Lut membahas investasi gula hingga ekspor Crude Palm Oil (CPO) dalam pertemuan bilateral di St. Petersburg, Rusia.

    Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Pertanian RI diterima di Jakarta, Kamis, disebutkan, dalam agenda pembicaraan, kedua menteri membahas sejumlah hal strategis.

    Pertama peningkatan investasi di sektor gula melalui kemitraan Indonesia-Rusia, kedua, peningkatan volume ekspor Crude Palm Oil (CPO) Indonesia ke pasar Rusia, dan ketiga rencana pembangunan industri pupuk bersama sebagai bagian dari kerja sama ketahanan pangan.

    Keempat, pembukaan akses untuk impor daging dari Rusia ke Indonesia, serta kelima penguatan kerja sama teknis dan riset pertanian berbasis teknologi.

    Pertemuan tersebut turut disaksikan langsung Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin dan Presiden RI Prabowo Subianto. Hal itu memperkuat pesan bahwa kerja sama di sektor pertanian menjadi salah satu pilar penting dalam hubungan bilateral kedua negara.

    Presiden Vladimir Putin dalam pertemuan kenegaraan yang digelar di Istana Konstantin, St. Petersburg, Kamis (19/6), menyatakan komitmen Rusia untuk memperluas kerja sama strategis dengan Indonesia di berbagai bidang, termasuk pertanian, eksplorasi luar angkasa, energi, dan pertahanan.

    “Kami banyak mengembangkan kerja sama di bidang pertanian, penjelajahan luar angkasa, energi, serta militer dan teknis. Ada banyak peluang dan kami memiliki kapasitas untuk berkembang bersama,” ujar Presiden Putin.

    Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa hubungan antara Indonesia dan Rusia terus menunjukkan tren positif dan penuh potensi, terutama di bidang ekonomi.

    “Hubungan kita meningkat terus. Saya melihat banyak kemajuan di berbagai sektor. Ekonomi membaik, kerja sama semakin luas dan produktif,” kata Presiden Prabowo.

    Dalam kesempatan itu, Menteri Pertanian Federasi Rusia Oksana Nikolaevna Lut secara resmi mengundang Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman untuk melakukan kunjungan khusus ke Rusia pada bulan Oktober 2025.

    Undangan itu disampaikan langsung dalam pertemuan bilateral antara kedua Presiden yang didampingi masing-masing menteri pendamping di Istana Presiden Putin.

    Undangan resmi kepada Menteri Pertanian RI menjadi simbol keseriusan kedua negara dalam memperkuat kemitraan strategis di sektor pangan, serta membuka peluang lebih besar bagi pelaku usaha pertanian kedua negara untuk saling terhubung dan berkembang.

    Kunjungan Mentan Amran ke Rusia pada Oktober 2025 mendatang diharapkan menjadi momentum untuk menindaklanjuti komitmen kerja sama konkret yang telah dibahas, sekaligus membuka jalan bagi terbangunnya industri pertanian yang lebih kuat dan berkelanjutan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo dan Putin Bahas Penerbangan Langsung, Beasiswa Hingga BRICS

    Prabowo dan Putin Bahas Penerbangan Langsung, Beasiswa Hingga BRICS

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan sejumlah capaian penting dan arah baru dalam hubungan Indonesia–Rusia.

    Kepala Negara mengatakan bahwa salah satu yang disoroti adalah realisasi rencana penerbangan langsung dari Moskow ke Indonesia dan dorongan kuat untuk memperluas konektivitas antarkedua negara.

    “Sebagai contoh, pada pertemuan bulan Juli 2024 lalu, Presiden Putin menyampaikan keinginan membuka penerbangan langsung Rusia–Indonesia. Sekarang, penerbangan terbesar Rusia terbang tiga kali dalam satu minggu dari Moskow ke Bali, dan dalam musim dingin bahkan empat kali seminggu,” ujar Prabowo, usai melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Saint Petersburg, Kamis (19/6/2025).

    Prabowo menyambut baik perkembangan tersebut dan membuka kemungkinan agar penerbangan langsung tidak hanya terbatas ke Bali, tetapi juga diperluas ke kota-kota besar lainnya di Indonesia.

    Presiden Ke-8 RI itu menyatakan bahwa pembicaraan dengan Presiden Putin berlangsung hangat, intens, dan produktif. Dia mencatat peningkatan signifikan dalam kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, pertanian, dan kerja sama teknis.

    Selain isu konektivitas, Prabowo menekankan pentingnya kerja sama pendidikan. Ia menyatakan bahwa pemerintah Indonesia ingin mendorong lebih banyak anak muda Indonesia untuk menempuh pendidikan di Rusia melalui program beasiswa negara.

    Di bidang pendidikan, dia menyampaikan tekad Indonesia untuk meningkatkan jumlah pelajar muda Indonesia yang belajar di Rusia dengan beasiswa dari pemerintah RI.

    “Kami ingin meningkatkan jumlah anak muda Indonesia untuk belajar di Rusia dengan beasiswa dari pemerintah Indonesia,” kata Prabowo. 

    Prabowo juga memberikan apresiasi atas dukungan Rusia terhadap keanggotaan penuh Indonesia di BRICS, serta kesepakatan kerja sama dalam kerangka Eurasian Free Trade Area (EAEU).

    “Saya menyampaikan terima kasih kepada Presiden Putin dan pemerintah Rusia atas dukungan terhadap keanggotaan penuh Indonesia dalam BRICS. Saya juga sangat gembira atas kesepakatan kerja sama kita di Eurasian Free Trade Area,” ujarnya. 

    Dalam isu global, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia dan Rusia memiliki banyak kesamaan pandangan, terutama dalam menjunjung prinsip kedaulatan negara, penyelesaian damai konflik, serta kolaborasi internasional.

    “Kami menghormati kedaulatan setiap negara. Kami ingin menyelesaikan semua masalah dengan damai dan selalu mengutamakan kolaborasi daripada konflik,” ujar Prabowo.

    Kepala Negara pun menutup pidatonya dengan harapan bahwa kunjungan ini membawa kemajuan signifikan bagi hubungan RI–Rusia, dan dia menyampaikan rasa terima kasih atas undangan sebagai tamu kehormatan dalam Saint Petersburg International Economic Forum yang akan berlangsung esok hari, Jumat (20/6/2025).

    Menurutnya, kunjungan ini menjadi simbol penting dalam arah kebijakan luar negeri Indonesia yang aktif membangun kemitraan global berbasis kesetaraan dan saling menguntungkan, serta memperkuat posisi strategis Indonesia di kawasan dan dunia.

    “Saya berharap kunjungan ini membawa kemajuan yang sangat signifikan bagi hubungan kedua negara, dan saya mengucapkan terima kasih karena diundang besok di Saint Petersburg International Economic Forum,” pungkas Prabowo.

  • Putin sebut nilai dagang RI–Rusia tumbuh pesat sejak awal 2025

    Putin sebut nilai dagang RI–Rusia tumbuh pesat sejak awal 2025

    Pada tahun lalu, volume perdagangan dua negara (RI-Rusia) mencapai 4,3 miliar dolar AS. Selama 4 bulan tahun ini, volume dagang naik 40 persen

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut hubungan ekonomi antara Indonesia dan Rusia menunjukkan tren positif berdasarkan volume nilai dagang yang melonjak 40 persen dalam empat bulan pertama 2025.

    “Pada tahun lalu, volume perdagangan dua negara (RI-Rusia) mencapai 4,3 miliar dolar AS. Selama 4 bulan tahun ini, volume dagang naik 40 persen,” kata Presiden Putin dalam pernyataan pers bersama Presiden RI Prabowo Subianto di Istana St. Petersburg, Rusia, Kamis.

    Ia mengatakan, neraca perdagangan kedua negara yang kian positif, menandai posisi Indonesia sebagai salah satu mitra dagang utama Rusia di Asia Tenggara.

    Dikatakan Presiden Putin, total nilai perdagangan Indonesia–Rusia pada 2023 sebesar 4,3 miliar dolar AS diperoleh dari transaksi di sektor perdagangan dan pangan.

    Putin juga menjelaskan bahwa Rusia telah memperluas pasokan gandum ke Indonesia, sementara produk pertanian Indonesia juga semakin banyak memasuki pasar Rusia.

    Tak hanya itu, pada April lalu, kedua negara menandatangani memorandum saling pengertian di bidang infrastruktur, yang membuka peluang ekspor produk peternakan Indonesia ke Rusia, kata Presiden Putin.

    Kerja sama ini diperkuat melalui penyelenggaraan sidang bersama di bidang ekonomi, perdagangan, dan teknologi, serta forum bisnis yang melibatkan pelaku usaha dari kedua negara.

    Sebagai langkah lanjutan, Putin menyatakan optimisme terhadap rencana penandatanganan perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia.

    “Harapan saya, perjanjian ini akan ditandatangani dalam waktu dekat,” katanya.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan pentingnya hubungan strategis RI-Rusia yang telah terjalin selama lebih dari tujuh dekade, mencakup berbagai bidang, mulai dari politik, ekonomi, hingga sosial dan budaya.

    “Hubungan antara Rusia dan Indonesia sudah memiliki sejarah yang panjang. Tahun ini kita memperingati 75 tahun hubungan diplomatik. Federasi Rusia selalu menjadi mitra penting bagi Indonesia,” ujar Presiden Prabowo.

    Presiden Prabowo juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Putin dan Pemerintah Rusia atas dukungan terhadap keanggotaan penuh Indonesia dalam kelompok ekonomi BRICS, yang mulai berlaku sejak Januari 2025.

    Presiden Prabowo juga turut menyambut gembira kesepakatan kerja sama yang telah dicapai antara Indonesia dan Rusia dalam kerangka Eurasian Free Trade Area yang dinilai membuka peluang besar untuk memperluas perdagangan dan memperkuat keterlibatan Indonesia di kawasan Eurasia.

    Pewarta: Andi Firdaus, Genta Tenri Mawangi
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Presiden Prabowo: Rakyat Indonesia tak lupa bantuan Rusia

    Presiden Prabowo: Rakyat Indonesia tak lupa bantuan Rusia

    Sewaktu Indonesia masih baru merdeka, dan masih sangat miskin, Uni Soviet — pada saat itu di mana Rusia adalah inti, sudah sangat membantu kami. Sampai hari ini, rakyat Indonesia tidak lupa dengan bantuan dari Rusia

    St. Petersburg, Rusia (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto saat jumpa pers bersama Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovskiy, menyatakan, rakyat Indonesia tak pernah melupakan uluran tangan Rusia yang membantu Indonesia terutama pada masa-masa Republik Indonesia baru merdeka.

    Presiden menyebut Rusia banyak membantu Indonesia membangun infrastruktur vital seperti jembatan-jembatan, rel kereta api, pabrik-pabrik dan gedung-gedung besar di Jakarta dan kota-kota lainnya.

    “Rusia membantu tanpa meminta kita kembali bayar utang dalam waktu cepat. Tetapi, akhirnya walaupun (dalam) beberapa puluh tahun, kami kembalikan utang kami pada saat itu,” kata Presiden Prabowo kepada Presiden Putin saat pernyataan pers bersama di Istana Konstantinovskiy, St. Petersburg, Rusia, Kamis.

    “Sewaktu Indonesia masih baru merdeka, dan masih sangat miskin, Uni Soviet — pada saat itu di mana Rusia adalah inti, sudah sangat membantu kami. Sampai hari ini, rakyat Indonesia tidak lupa dengan bantuan dari Rusia,” kata Presiden Prabowo.

    Oleh karena itu, Presiden Prabowo menilai pertemuannya dengan Presiden Putin hari ini menjadi momentum semakin eratnya hubungan Indonesia dan Rusia yang telah terjalin selama 75 tahun.

    “Hari ini kita telah bertemu, dan hubungan kita semakin lebih tinggi lagi. Pertemuan saya dengan Presiden Putin hari ini berlangsung dengan sangat intens, hangat, dan produktif di semua bidang,” kata Presiden Prabowo.

    Presiden Prabowo melaksanakan kunjungan resmi ke Istana Konstantinovskiy, St. Petersburg, Rusia, Kamis, bersama jajaran delegasi Pemerintah Republik Indonesia.

    Kunjungan resmi itu diawali dengan pertemuan empat mata (tete-a-tete) antara Presiden Prabowo dan Presiden Putin. Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, sementara Presiden Putin didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.

    Pertemuan empat mata antara dua pemimpin negara itu berlangsung selama sejam lebih.

    Kemudian, Presiden Prabowo dan Presiden Putin berpindah ke ruangan yang lain untuk menikmati jamuan makan siang, yang diselingi dengan pertemuan bilateral dua negara.

    Ada enam menu yang disajikan oleh Istana Konstantinovskiy dalam acara jamuan makan siang tersebut.

    Selepas itu, Presiden Prabowo dan Presiden Putin menyaksikan pertukaran dokumen MoU yang telah ditandatangani oleh perwakilan dua negara, dan acara dilanjutkan dengan menyampaikan pernyataan pers bersama.

    Terakhir, kunjungan resmi itu ditutup dengan pertukaran cinderamata antara Presiden Prabowo dan Presiden Putin.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Putin sebut keanggotaan Indonesia dalam BRICS beri sumbangsih besar

    Putin sebut keanggotaan Indonesia dalam BRICS beri sumbangsih besar

    Indonesia sebagai negara berwibawa dan berpengaruh besar di arena internasional, saya yakin akan menambah potensi BRICS dan memberikan sumbangsih besar, sumbangan tambahan kegiatan BRICS dan mekanisme kerja samanya

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Rusia Vladimir Putin menilai keanggotaan penuh Indonesia dalam kelompok ekonomi negara berkembang BRICS sejak Januari 2025 akan memberikan sumbangsih yang besar terhadap kelompok tersebut.

    Dalam pernyataan pers bersama Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia, Kamis, Presiden Putin mengatakan bahwa pihaknya mendukung keanggotaan Indonesia dalam BRICS dengan upaya penuh.

    “Indonesia sebagai negara berwibawa dan berpengaruh besar di arena internasional, saya yakin akan menambah potensi BRICS dan memberikan sumbangsih besar, sumbangan tambahan kegiatan BRICS dan mekanisme kerja samanya,” kata Putin seperti dalam tayangan video yang disaksikan secara daring melalui akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat dini hari.

    Indonesia secara resmi bergabung dengan BRICS, sebuah organisasi yang terdiri atas Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, pada 6 Januari 2025.

    Indonesia menjadi anggota ke-10 dalam BRICS, yang juga mencakup Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.

    Presiden Prabowo Subianto pun menyampaikan terima kasih kepada Presiden Putin atas dukungan kuat Rusia terhadap keanggotaan penuh Indonesia dalam kelompok ekonomi negara berkembang BRICS.

    “Saya juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Putin dan Pemerintah Rusia atas dukungan Rusia terhadap keanggotaan penuh Indonesia dalam BRICS,” ujar Presiden Prabowo.

    Dalam bidang perdagangan, Indonesia merupakan salah satu mitra dagang terbesar bagi Rusia di kawasan Asia Tenggara dengan volume perdagangan antara dua negara pada 2024 mencapai 4,3 miliar dolar AS.

    Selain ingin memperluas pasokan gandum dan beberapa komoditas pertanian lainnya ke Indonesia, Rusia juga ingin membuka peluang baru untuk mengekspor produk peternakan. Hal itu guna meningkatkan lagi volume perdagangan kedua negara yang saat ini terus tumbuh.

    “Selama 4 bulan tahun ini, volume perdagangan tahun ini naik 40 persen,” kata Putin.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati/Genta Tenri Mawangi
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Presiden Prabowo Subianto Disambut dengan Upacara Militer di Rusia

    Presiden Prabowo Subianto Disambut dengan Upacara Militer di Rusia

    RUSIA – Presiden Prabowo Subianto mendarat di Bandara Internasional Pulkovo, St. Petersburg, Federasi Rusia pada Rabu, 18 Juni sore hari waktu setempat. Kadatangan Presiden Prabowo disambut dengan upacara militer.

    Kehadiran Presiden Prabowo Subianto di Rusia merupakan kunjungan kenegaraan atas undangan resmi Presiden Vladimir Putin. Presiden Prabowo Subianto disambut oleh Deputi Perdana Menteri Rusia Denis Manturov. Kemudian dengan didampingi Manturov, Presiden Prabowo Subianto menemui para pejabat tinggi Rusia.

    Ikut serta dalam sambutan tersebut, Senator Dagestan Ilyas Umakhanov, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov, dan Gubernur St. Petersburg Alexander Beglov. Presiden Prabowo Subianto didampingi Sekretaris Kebinet Teddy Indra Wijaya, Duta Besar RI untuk Federasi Rusia Jose Tavares, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Atase Pertahanan KBRI Moskow Marsekal Pertama Jatmiko Adi.

    Presiden Prabowo Subianto akan melakukan rangkaian agenda di Rusia, termasuk pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin.

  • Kerja sama Rosneft-Pertamina efektif, Putin tambah proyek energi di RI

    Kerja sama Rosneft-Pertamina efektif, Putin tambah proyek energi di RI

    Perusahaan Rusia bekerja di Indonesia dengan efektif, kami bersedia menambah pasokan minyak dan LNG cair ke pasar Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan negaranya untuk meningkatkan kerja sama di sektor energi dengan Indonesia, termasuk menambah pasokan minyak dan gas alam cair (LNG) ke pasar nasional.

    Dalam pernyataan pers bersama dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Istana St. Petersburg, Kamis (19/6), Presiden Putin menyebut sejumlah perusahaan Rusia telah bekerja secara efektif di Indonesia dan siap memperluas kontribusinya.

    “Perusahaan Rusia bekerja di Indonesia dengan efektif, kami bersedia menambah pasokan minyak dan LNG cair ke pasar Indonesia,” ujarnya.

    Ia juga mengatakan kolaborasi strategis yang sedang berlangsung antara Rosneft dan Pertamina dalam pembangunan kilang dan fasilitas petrokimia di Provinsi Jawa Timur sebagai contoh nyata penguatan hubungan ekonomi kedua negara di sektor energi.

    Dilansir dari situs resmi Pertamina, proyek yang dijalin sejak November 2017 itu dikenal dengan nama Kilang GRR Tuban (Grass Root Refinery Tuban) dan dijalankan melalui perusahaan patungan bernama PT Pertamina Rosneft Pengolahan & Petrokimia (PRPP).

    Kilang Grass Root Refinery (GRR) Tuban merupakan kilang BBM dengan teknologi canggih berkapasitas pengolahan crude oil mencapai 300 ribu barel per hari.

    Kilang GRR Tuban mampu memproduksi total BBM sejumlah 10,921 kilo ton per tahun serta 5060 kilo ton produk petrokimia dan turunan petrokimia lainnya per tahun.

    Dikatakan Presiden Putin, Rusia juga membuka peluang keterlibatan dalam proyek-proyek energi baru dan pengembangan infrastruktur migas di Indonesia.

    “Kami bersedia untuk ikut serta dalam proyek baru di lepas landas Indonesia dan modernisasi infrastruktur untuk mendongkrak produksi minyak di ladang tua,” kata Presiden Putin.

    Pewarta: Andi Firdaus, Genta Tenri Mawangi
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.