Tag: Vladimir Putin

  • Prabowo Puji Rusia-China karena Tak Menganut Standar Ganda, Sindir Siapa?

    Prabowo Puji Rusia-China karena Tak Menganut Standar Ganda, Sindir Siapa?

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyinggung meningkatnya kepercayaan negara-negara di kawasan Global South terhadap peran Rusia dan China dalam peta geopolitik internasional. 

    Prabowo menilai kedua negara tersebut telah menunjukkan konsistensi dalam membela keadilan dan tidak menerapkan standar ganda dalam kebijakan luar negeri mereka. 

    “Saat ini, banyak negara Global South menghargai Rusia dan China karena keduanya tidak pernah menganut standar ganda dan konsisten membela keadilan bagi semua bangsa,” ujar Prabowo Hal ini dia sampaikan dalam diskusi sesi pleno St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 yang digelar di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, St. Petersburg, pada Jumat (20/6/2025) waktu setempat.

    Kepala negara juga mengungkapkan apresiasinya kepada Presiden Vladimir Putin atas undangan ke St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.

    “Saya berterima kasih kepada Presiden Putin atas undangan ke kota bersejarah ini,” ujar Prabowo membuka pidatonya. 

    Dia juga menyebut kunjungannya ke makam para korban perang sebagai bagian dari penghormatannya terhadap sejarah dan pengorbanan masa lalu.

    “Sebagai pengagum sejarah, saya menghormati warisan St. Petersburg dan baru saja mengunjungi makam korban perang,” lanjutnya.

    Dalam kesempatan itu, Presiden Ke-8 RI itu menyoroti pergeseran besar dalam lanskap global, dari era unipolar menuju multipolar, di mana kekuatan dunia tidak lagi terpusat pada satu kutub kekuasaan.

    “Dunia sedang bergerak menuju multipolar—era unipolar sudah berlalu,” pungkas Prabowo.

  • Prabowo Blak-blakan Alasan Pilih Hadir Forum Ekonomi Rusia Ketimbang KTT G7

    Prabowo Blak-blakan Alasan Pilih Hadir Forum Ekonomi Rusia Ketimbang KTT G7

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk menjalankan politik luar negeri bebas aktif dan non-blok di hadapan para pemimpin dunia dalam sesi pleno St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 yang digelar di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, Jumat (20/6/2025).

    Dalam pernyataannya, Prabowo menyinggung ketidakhadirannya di forum KTT G7 Kanada yang berlangsung di waktu berdekatan dengan SPIEF 2025.

    Kepala negara menjelaskan bahwa keputusannya bukan bentuk pengabaian terhadap negara-negara G7, tetapi karena telah lebih dulu menyatakan komitmen untuk hadir acara yang dipimpin oleh Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut.

    “Saya tidak menghadiri forum G7 karena sudah berkomitmen hadir di forum ini, bukannya karena kurang menghormati G7,” ujar Prabowo di ExpoForum Convention and Exhibition Centre yang digelar Jumat (20/6/2025).

    Presiden Ke-8 RI itu menekankan bahwa Indonesia memegang teguh prinsip non-blok, dan menempatkan persahabatan antarbangsa sebagai fondasi utama dalam politik luar negerinya.

    Dia mengutip filosofi yang mencerminkan semangat keterbukaan dan kerja sama: “Seribu teman, masih kurang. Satu musuh sudah terlalu banyak.”

    “Indonesia memilih jalur non-blok dan ingin menjadi teman bagi semua negara,” lanjutnya. 

    Dalam forum ekonomi internasional tersebut, Prabowo juga menyerukan pentingnya kolaborasi lintas batas sebagai kunci untuk mencapai kemakmuran bersama di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

    “Hanya melalui persahabatan dan kolaborasi, kita bisa mencapai kemakmuran,” tegas Prabowo.

  • Kunjungan Prabowo ke SPIEF Diapresiasi Rusia, Zulkifli: Ini Momentum Modernisasi Pertanian

    Kunjungan Prabowo ke SPIEF Diapresiasi Rusia, Zulkifli: Ini Momentum Modernisasi Pertanian

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan kebanggaannya atas kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.

    Hal itu disampaikan Zulkifli kepada wartawan usai menghadiri sesi pleno forum tersebut di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, Jumat (20/6/2025).

    Zulkifli menyebut kehadiran Presiden Ke-8 RI itu mendapat sambutan hangat dan penuh kehormatan dari Presiden Rusia Vladimir Putin serta jajaran pemerintah Rusia.

    “Pemerintah sini, Presiden Putin dan seluruh jajarannya itu nampak sekali sangat gembira menyambut kita dengan penuh kehormatan. Mereka senang Bapak Presiden ke sini,” ujarnya.

    Zulkifli juga menilai keputusan Presiden Prabowo untuk menghadiri SPIEF, alih-alih forum negara-negara G7, merupakan wujud nyata dari posisi Indonesia sebagai negara non-blok yang berdaulat secara politik.

    “Kita selain berdaulat di bidang pangan, kita juga nampak sekali non-blok dan berdaulat di bidang politik. Bapak Presiden kan kita tahu ada dua pilihan undangan, tapi beliau datang ke Rusia. Itu membanggakan,” katanya.

    Dari sisi kerja sama konkret, Zulkifli menyampaikan bahwa forum ini juga menjadi ajang penjajakan dan penguatan kemitraan strategis di sektor pertanian dan pangan antara Indonesia dan Rusia.

    Dia menyebut bahwa Menteri Pertanian kedua negara telah melakukan serangkaian pertemuan sebelumnya, dan di SPIEF tercapai beberapa kesepakatan penting.

    “Ada kesepakatan mengenai pengembangan teknologi, karena kita kan dari pertanian tradisional mulai memodernisasi sistem kita. Mereka lebih advance, dan itu yang kita perlukan,” jelasnya.

    Beberapa tawaran kerja sama dari pihak Rusia antara lain mencakup bidang peternakan sapi, pasokan gandum, gula, serta pupuk. Selain itu, salah satu titik penting adalah peluang modernisasi alat pertanian dan sistem peternakan di Indonesia.

    “Yang serius tadi, modernisasi alat-alat pertanian juga dengan peternakan. Mereka menyambut baik. Kita juga menawarkan pupuk, kalau bisa,” ujarnya.

    Meski ada tantangan dari sisi logistik—misalnya jarak pengiriman ternak dari Rusia dibandingkan Australia—Zulkifli menilai semua tawaran kerja sama itu tetap membuka potensi baru untuk penguatan ketahanan pangan nasional.

    “Tentu ada keunggulan komparatif Australia soal jarak. Tapi dari sisi apa pun, saya bangga Presiden datang kemari. Bahkan ada yang telepon-telepon, tapi beliau tetap datang. Itu membanggakan,” pungkas Zulhas.

     

  • Di Hadapan Putin, Prabowo Sesumbar Ekonomi RI Tumbuh 7% Akhir 2025

    Di Hadapan Putin, Prabowo Sesumbar Ekonomi RI Tumbuh 7% Akhir 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menegaskan ambisi besar Indonesia untuk menjadi mitra ekonomi yang kuat dan setara di hadapan para pemimpin dunia dalam diskusi sesi pleno St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 yang berlangsung di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, Jumat (20/6/2025). 

    Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan optimistis akan arah pertumbuhan ekonomi nasional yang menunjukkan hasil menggembirakan di awal pemerintahannya. 

    “Indonesia ingin menjadi mitra yang baik dan kuat. Pertumbuhan ekonomi semester pertama sudah melebihi 5% dan diperkirakan bisa mencapai hampir 7% akhir tahun ini,” ungkapnya di hadapan para pemimpin dunia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Jumat (20/6/2025) waktu setempat.

    Presiden Ke-8 RI itu menegaskan bahwa pemerintahannya memiliki target konkret dalam jangka menengah, terutama di sektor pangan. Indonesia, menurutnya, tidak hanya mengejar swasembada, tetapi juga tengah mempersiapkan diri menjadi eksportir komoditas strategis.

    “Target kami dalam empat tahun: swasembada pangan dan menjadi pengekspor beras dan jagung,” tegasnya.

    Salah satu terobosan besar yang diumumkan dalam forum tersebut adalah pembentukan dana kekayaan negara baru bernama Danantara, yang secara harfiah berarti “energi masa depan Indonesia.”

    Orang nomor satu di Indonesia itu mengklaim dana ini memiliki nilai aset sebesar US$ 1 triliun dengan anggaran investasi mencapai US$ 18 miliar pada tahun ini.

    Menurut Prabowo, Danantara tidak dibentuk untuk mencari bantuan atau sumbangan, tetapi sebagai wadah kolaborasi strategis yang terbuka bagi mitra global.

    “Terbuka untuk kerja sama strategis, sama sekali bukan mencari bantuan atau sumbangan, melainkan ingin berkolaborasi sejati untuk kemakmuran bersama,” pungkas Prabowo.

  • Momen Akrab Prabowo dan Putin: Tukar Cinderamata Koin dan Keris

    Momen Akrab Prabowo dan Putin: Tukar Cinderamata Koin dan Keris

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin menunjukkan keakraban dalam pertemuan bilateral yang berlangsung di St. Petersburg. 

    Usai pembicaraan resmi, keduanya terlibat dalam momen hangat dengan saling memberikan cinderamata, yang masing-masing disertai penjelasan maknanya.

    Putin menyerahkan dua buku bersampul cokelat kepada Prabowo. Buku tersebut berjudul Kepemimpinan Militer karya Prabowo yang ditulis saat dia menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Buku itu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia dan diterbitkan di negara tersebut. 

    “Bapak Presiden, selama Bapak sebagai Menteri Pertahanan menulis buku mengenai Kepemimpinan Militer, kami menterjemahkan ke bahasa Rusia dan menerbitkannya untuk koleksi Bapak Presiden,” kata Putin sambil menunjukkan buku tersebut.

    Sebagai balasan, Prabowo mempersembahkan patung miniatur Burung Garuda dalam sebuah kotak. Patung itu dipahat dan diukir dengan detail sebagai representasi lambang negara Indonesia.

     “Garuda lambang dari negara kami,” jelas Prabowo sambil menunjukkan cinderamatanya.

    Dalam pertemuan itu, Putin juga memberikan hadiah tambahan berupa pedang perwira kepada Prabowo.

    “Dan itu pedang perwira, saya juga ingin menghadiahi itu untuk Bapak Presiden,” ujar Putin.

    Tak berhenti di situ, Putin juga menyerahkan sebuah koin kepada Prabowo, menyebutnya sebagai bagian dari tradisi Rusia yang melambangkan persahabatan dalam hubungan antarbangsa.

    “Itu tradisi Rusia, harus memberikan koin,” jelas Putin.

    Prabowo menerima koin tersebut dan mengucapkan terima kasih, kemudian memberikan satu lagi hadiah dari pihak Indonesia berupa sebilah keris khas Bali. 

    “Terima kasih, dan ini keris. Ini keris dari Bali. Ini Pattimura,” kata Prabowo.

  • Presiden rampungkan agenda di St. Petersburg, kembali ke Jakarta

    Presiden rampungkan agenda di St. Petersburg, kembali ke Jakarta

    Presiden Prabowo menunjukkan salam hormatnya kepada jajaran pejabat Pemerintah Rusia yang melepas kepulangan dirinya di Bandar Udara Internasional Pulkovo, St. Petersburg, Rusia, Jumat (20/6/2025) waktu Rusia. Presiden Prabowo kembali ke tanah air setelah merampungkan kunjungan resminya bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, dan memenuhi undangan Presiden Putin hadir sebagai pembicara utama Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 sebagai pembicara utama. ANTARA/Genta Tenri Mawangi.

    Presiden rampungkan agenda di St. Petersburg, kembali ke Jakarta
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 21 Juni 2025 – 06:31 WIB

    Elshinta.com – Presiden Prabowo Subianto merampungkan seluruh agendanya di St. Petersburg, Rusia, Jumat (20/6) malam, dan langsung bertolak pulang ke Jakarta dari Bandar Udara Internasional Pulkovo. Kepulangan Presiden Prabowo itu dilepas dengan upacara jajar kehormatan dari pasukan militer Rusia, dan sejumlah pejabat tinggi pemerintahan Rusia.

    Iring-iringan kendaraan kepresidenan yang membawa Presiden Prabowo beserta rombongan berhenti di dekat pesawat kepresidenan PK-GRD terparkir. Upacara kemudian diawali dengan dikumandangkannya lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan lagu kebangsaan Rusia. Selepas itu, Presiden Prabowo memeriksa pasukan sampai dekat di ujung tangga pesawat.

    Kemudian, Presiden menyalami satu per satu pejabat Pemerintah Rusia yang hadir, di antaranya Direktur Asia 3 Kementerian Luar Negeri Rusia Lyudmila Vorobieva, dan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergey Tolchenov, sementara itu dari Pemerintah Indonesia, ada Menteri Luar Negeri Sugiono, Duta Besar RI untuk Rusia Jose Antonio Morato Tavares, Atase Pertahanan KBRI Moskow Marsekal Pertama TNI Jatmiko Adi, dan Kepala Protokol Negara Andy Rachmianto.

    Presiden kemudian sempat menghampiri komandan upacara, dan memberikan cinderamata untuk kenang-kenangan. Presiden juga menghampiri dan memberikan kenang-kenangan kepada seorang anggota pasukan pengamanan kepresidenan dari Rusia yang ditugaskan mengawal Presiden Prabowo selama di St. Petersburg.

    Selepas itu, Presiden lanjut menyapa sejumlah wartawan istana yang meliput kegiatan kepresidenan di St. Petersburg, dan berfoto bersama. Kemudian, Presiden menaiki anak tangga dan kembali menyapa sejumlah pejabat yang melepas kepulangannya, sebelum akhirnya masuk kabin pesawat.

    Dalam penerbangan pulang ke Jakarta, Presiden Prabowo didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan dua Sekretaris Pribadi Presiden, yaitu Agung Surahman dan Rizky Irmansyah.

    Presiden Prabowo melawat ke St. Petersburg, Rusia, pada 18–20 Juni, untuk kunjungan resmi dan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovskiy, Kamis (19/6), kemudian memenuhi undangan Presiden Putin menghadiri Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.

    Dalam sesi panel SPIEF 2025, Presiden Prabowo berbicara bersama Presiden Putin, Pangeran Nasser bin Hamad Al-Khalifa dari Bahrain, Wakil Perdana Menteri China Ding Xuexiang, dan Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile. Sebanyak 20.000 delegasi dari 140 negara menghadiri Saint Petersburg International Economic Forum 2025, yang juga punya julukan sebagai Davos-nya Rusia. Forum ekonomi internasional itu digelar rutin tiap tahun dengan mendapat dukungan dari Pemerintah Rusia.

    Sumber : Antara

  • Rusia Peringatkan Israel Bisa Ciptakan ‘Bencana Chernobyl’ di Iran

    Rusia Peringatkan Israel Bisa Ciptakan ‘Bencana Chernobyl’ di Iran

    Jakarta

    Kepala Rosatom, perusahaan energi nuklir Rusia, memperingatkan Israel bahwa serangannya terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr milik Iran dapat menyebabkan bencana seperti Chernobyl.

    Seorang juru bicara militer Israel mengatakan, pihaknya telah menyerang situs tersebut. Namun pejabat militer Israel lainnya menyebut pernyataan ini adalah sebuah kesalahan. Ia tidak membenarkan maupun membantah bahwa situs Bushehr di pesisir Teluk telah diserang.

    Bushehr adalah satu-satunya pembangkit listrik tenaga nuklir Iran yang beroperasi dan dibangun Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (19/6) mengatakan, Israel telah berjanji kepada Rusia bahwa pekerja Moskow, yang sedang membangun lebih banyak fasilitas nuklir di lokasi Bushehr, akan aman, bahkan saat Israel mencoba melemahkan kemampuan nuklir Iran dengan kekerasan.

    Kepala Rosatom, Alexei Likhachev, memperingatkan bahwa situasi di sekitar fasilitas itu penuh dengan risiko. Likhachev mengacu pada bencana nuklir terburuk di dunia pada 1986, ketika sebuah reaktor meledak di Chernobyl di Soviet Ukraina.

    “Jika terjadi pemogokan pada unit daya operasional pertama, itu akan menjadi bencana yang sebanding dengan Chernobyl,” kata Likhachev seperti dikutip dari Reuters.

    “Serangan terhadap Bushehr akan menjadi sangat… jahat,” imbuh Likhachev.

    Saat ini Rusia telah mengevakuasi sejumlah spesialisnya dari Bushehr. Namun tenaga kerja inti, yang menurut Putin berjumlah ratusan orang, tetap berada di lokasi.

    “Kami siap menghadapi skenario apa pun, termasuk evakuasi cepat semua karyawan kami,” kata Likhachev.

    Sementara itu, Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan serangan Israel terhadap fasilitas nuklir tidak dapat diterima dan ilegal.

    “Kami khususnya prihatin dengan keselamatan pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr, yang dalam pengoperasiannya melibatkan spesialis Rusia,” katanya.

    “Kami ingin secara khusus memperingatkan Washington (Amerika Serikat) agar tidak melakukan intervensi militer dalam situasi ini, yang akan menjadi langkah yang sangat berbahaya dengan konsekuensi negatif yang benar-benar tidak dapat diprediksi,” imbuh Zakharova.

    Putin, dalam komentarnya pada Kamis (19/6) pagi, bersikap defensif ketika ditanya apa lagi yang akan dilakukan Moskow untuk membantu Teheran.

    Ia mengatakan bahwa Teheran tidak meminta bantuan militer, bahwa hubungan mereka kuat, dan bahwa kehadiran pekerja Rusia yang terus membangun lebih banyak fasilitas nuklir di Bushehr menunjukkan dukungan Rusia terhadap Iran.

    Namun Putin juga menekankan pentingnya hubungan Rusia dengan Israel, meskipun ia kemudian mengutuk perilaku Israel melalui panggilan telepon dengan Presiden Cina Xi Jinping. Ia pun mengatakan yakin bahwa solusi diplomatik yang memuaskan kekhawatiran Israel tentang keamanannya sendiri dan Iran, dapat ditemukan.

    Rusia menandatangani kemitraan strategis dengan Iran pada Januari dan memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, meskipun hubungan tersebut kini tegang. Tawaran Rusia untuk menjadi penengah dalam konflik Israel-Iran sejauh ini belum ditanggapi.

    Mikhail Bogdanov, wakil menteri luar negeri Rusia lainnya, mundur pada Kamis (19/6) ketika ditanya oleh Reuters tentang kemungkinan AS bergabung dalam perang Israel dengan Iran.

    “Tuhan melarang, akibatnya akan sulit diprediksi,” katanya.

    (rns/afr)

  • Momen Prabowo Pidato di Hadapan Putin & Raih Aplaus Berulang-ulang

    Momen Prabowo Pidato di Hadapan Putin & Raih Aplaus Berulang-ulang

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mendapatkan sambutan hangat saat menyampaikan pidatonya di hadapan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam agenda St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.

    Dalam pidatonya, Presiden ke-8 RI itu menjelaskan alasannya tidak menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada pada tanggal 15–17 Juni 2025.

    Alih-alih menghadiri KTT tersebut, Prabowo justru memilih untuk menghadiri SPIEF 2025 di St. Petersburg, Rusia.

    Pilihan itu, tegasnya, dibuat bukan lantaran dirinya tidak menghormati G7. Keputusan itu, jelasnya, dibuat hanya semata-mata lantaran undangan dari Rusia datang terlebih dahulu.

    “Ini bukan karena saya tidak menghormati G7, tapi ini karena saya memberikan komitmen untuk menghadiri forum ini, sebelum mereka mengundang saya. Jadi, ini satu-satunya alasan,” tegasnya dalam pidato yang kemudian direspons dengan tepuk tangan oleh para peserta SPIEF 2025, Jumat (20/6/2025).

    Oleh karena itu, Presiden Prabowo juga berpesan dalam pidatonya agar situasi tersebut tidak dipolitisasi. Sebab, Kepala Negara menegaskan arah politik bebas aktif Indonesia yang menghormati segala bangsa.

    “Tidak, Indonesia berdasarkan tradisi selalu non-blok. Kami menghormati semua negara.” 

    Prabowo pun menukil salah satu frasa yang dianggapnya sederhana tetapi dapat menggambarkan sikap Indonesia. 

    “Seribu teman terlalu sedikit, tapi satu musuh terlalu banyak. Kami ingin berteman dengan semua orang,” demikian penjelasan Prabowo yang kemudian kembali disambut aplaus dari para hadirin, termasuk Presiden Putin.

    Seperti diketahui, Presiden Prabowo berkunjung ke Rusia sejak Rabu (18/6/2025). Dia dan rombongan tiba di Bandara Internasional Pulkovo, St. Petersburg, Rusia pada pukul 17:50 waktu setempat. 

    Lawatannya tersebut dihelat dalam rangka kunjungan kerja memenuhi undangan resmi dari Presiden Putin.

    Selain untuk kunjungan kenegaraan, Prabowo juga memang diagendakan menjadi pembicara utama dalam SPIEF 2025.

  • Pejabat Rusia Bilang Situasi di PLTN Bushehr Iran “Normal”

    Pejabat Rusia Bilang Situasi di PLTN Bushehr Iran “Normal”

    JAKARTA – Kepala Energi Nuklir Rusia Alexei Likhachev mengatakan pada Hari Jumat bahwa situasi di PLTN Bushehr Iran, tempat ratusan spesialis Rusia bekerja, “normal” dan terkendali.

    Militer Israel mengatakan pada Hari Kamis telah menyerang fasilitas Bushehr yang dibangun Rusia, tetapi kemudian mengatakan komentar itu dibuat karena kesalahan.

    Likhachev, kepala perusahaan energi nuklir negara Rosatom, mengatakan pada Hari Kamis, setiap serangan terhadap PLTN itu dapat menyebabkan bencana nuklir seperti Chernobyl.

    Bushehr adalah satu-satunya PLTN yang beroperasi di Iran, menggunakan bahan bakar Rusia yang kemudian diambil kembali oleh Rusia saat habis untuk mengurangi risiko proliferasi.

    Ketika ditanya pada Hari Jumat tentang situasi di Bushehr, Likhachev mengatakan kepada wartawan: “Sejauh ini situasinya sepenuhnya terkendali, semuanya normal. Malam berlalu dalam suasana yang biasa, cemas, tetapi dapat diatasi,” melansir Ruters 20 Juni.

    “Kami terus bekerja dalam mode pra-mobilisasi dan sangat berharap semua sinyal kami dari kemarin sampai ke pemimpin Israel,” tambahnya.

    Komentar “pra-mobilisasi” tampaknya merujuk pada kemungkinan mengevakuasi staf jika terjadi keadaan darurat.

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan minggu ini Rusia memiliki hingga 600 staf di Bushehr, termasuk 250 pekerja tetap dan lainnya yang ditugaskan sementara. Ia mengatakan Israel telah berjanji kepada Rusia atas keselamatan mereka.

    Kemarin, Likhachev mengatakan beberapa dari mereka yang ditugaskan telah dievakuasi, tetapi staf inti tetap tinggal untuk saat ini.

    Rusia, yang memiliki hubungan dekat dengan Iran, telah memperingatkan dengan keras terhadap intervensi militer AS di pihak Israel dalam perang udara yang dimulai seminggu yang lalu.

    Israel sebelumnya menyatakan serangan mereka terhadap Iran untuk mencegahnya memperoleh senjata nuklir. Iran membantah tuduhan tersebut, menanggapi dengan serangan pesawat nirawak dan rudal terhadap kota-kota Israel.

  • Lawatan Prabowo ke Rusia Tegaskan Sikap Non-Blok dan Peran Mediasi Indonesia

    Lawatan Prabowo ke Rusia Tegaskan Sikap Non-Blok dan Peran Mediasi Indonesia

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengapresiasi kunjungan kerja Presiden Prabowo Subianto ke Rusia, melihatnya sebagai penegas posisi non-blok dan kedaulatan politik Indonesia.

    “Saya merasa senang dan bangga, karena selain fokus pada kedaulatan pangan, kita juga menunjukkan dengan jelas posisi non-blok dan kedaulatan kita dalam berpolitik,” ujar Zulkifli Hasan, yang akrab disapa Zulhas, dari lobi Hotel Taleon, St. Petersburg, Rusia, dikutip PikiranRakyat.com dari Antara, Jumat, 20 Juni 2025.

    Zulhas lalu menjelaskan, meskipun menerima dua undangan bersamaan, Presiden Prabowo memilih untuk memenuhi undangan dari Rusia.

    “Fakta bahwa Bapak Presiden kita memiliki dua pilihan undangan, namun beliau memilih datang ke Rusia, itu sangat membanggakan dan menegaskan bahwa kita benar-benar non-blok,” kata Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

    Sebagai informasi, Presiden Prabowo juga diundang sebagai tamu kehormatan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 ke-51 di Alberta, Kanada, pada 16-17 Juni, namun tidak menghadirinya. G7 adalah forum internasional yang beranggotakan tujuh negara ekonomi terbesar dunia: Italia, Kanada, Prancis, Jerman, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat, ditambah Uni Eropa.

    Tambahnya, Menko Perdagangan itu lalu menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Rusia atas sambutan hangat dan penuh kehormatan kepada Presiden Prabowo beserta rombongan.

    “Jelas terlihat bahwa Presiden Putin dan seluruh jajarannya sangat antusias dan gembira menyambut kedatangan kita dengan penuh kehormatan. Mereka senang Bapak Presiden datang ke sini,” tuturnya.

    Presiden Prabowo melakukan lawatan ke St. Petersburg, Rusia, pada 18-20 Juni untuk dua agenda utama: kunjungan resmi ke Istana Konstantinovsky dan pertemuan bilateral dengan Presiden Putin pada Kamis siang waktu setempat, serta memenuhi undangan St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 pada Jumat, 20 Juni 2025.

    Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR, Andina Thresia Narang, menilai kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia dan pertemuannya dengan Presiden Vladimir Putin membuka ruang bagi Indonesia untuk berperan dalam mediasi perdamaian global.

    “Saya memandang kunjungan Presiden Prabowo ke Rusia sebagai langkah yang tepat dan strategis, tidak hanya untuk mempererat hubungan diplomatik dan ekonomi antara kedua negara, tetapi juga memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk berkontribusi dalam mediasi perdamaian global,” kata Andina dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Ia juga menyambut positif lawatan Presiden Prabowo ke Rusia, yang dinilainya dapat membantu meredakan eskalasi konflik antara Iran dan Israel yang sedang berlangsung.

    Ia meyakini bahwa Presiden Prabowo melihat Rusia mampu menjadi penengah konflik antara Iran dan Israel, sebagai upaya untuk menurunkan eskalasi dan mencegah risiko terjadinya perang dunia ketiga atau ancaman perang nuklir yang lebih luas.

    Selain itu, Andina berharap kunjungan Presiden Prabowo dapat mempercepat penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU), yang meliputi negara-negara seperti Rusia, Belarus, Kazakhstan, Armenia, dan Kirgistan.

    Menurutnya, FTA ini berpotensi membuka peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan akses pasar bagi produk-produk unggulan di Tanah Air, seperti pertanian, kelapa sawit, dan produk manufaktur bernilai tambah tinggi.

    Meskipun demikian, ia menekankan bahwa setiap kerja sama yang terjalin harus memberikan manfaat nyata bagi pembangunan nasional.

    “Kami di DPR RI, melalui fungsi pengawasan dan penganggaran, akan memastikan bahwa setiap langkah diplomasi ekonomi dan politik memberikan dampak positif dan nyata bagi kesejahteraan rakyat Indonesia,” tegasnya.***