Tag: Vladimir Putin

  • Rusia Sudah Menang Lawan Ukraina, Trump ‘Keok’ Depan Putin

    Rusia Sudah Menang Lawan Ukraina, Trump ‘Keok’ Depan Putin

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan di Alaska, Jumat (15/8/2025). Pertemuan ini digelar untuk mencari solusi atas perang antara Moskow dan tetangganya, Ukraina, yang telah berlangsung selama lebih dari 3 tahun terakhir.

    Dalam beberapa jam pertemuan itu dilangsungkan, Putin nampak berhasil mendorong keinginannya di depan Trump untuk mencari perdamaian yang hakiki dibandingkan gencatan senjata sesaat. Hal ini meruntuhkan upaya Barat yang selama bertahun-tahun berusaha mengisolasi dirinya.

    Hal ini membuat banyak pengamat menilai Putin keluar sebagai pemenang dari “KTT Alaska”, sementara media pemerintah Rusia menggambarkan Trump sebagai negarawan berhati-hati, meski di Barat kritik keras diarahkan padanya karena dianggap tidak siap menghadapi Putin.

    Media Rusia menyoroti detail simbolis, mulai dari penyambutan karpet merah, pertunjukan fly-over militer, hingga momen ketika Trump menunggu Putin dan mengajaknya menaiki limosin kepresidenan AS, “The Beast”.

    “Media Barat kini dalam kondisi yang bisa digambarkan sebagai kegilaan yang mendekati histeria,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dilansir Reuters.

    “Selama tiga tahun mereka berbicara tentang isolasi Rusia, dan hari ini mereka melihat karpet merah digelar untuk menyambut Presiden Rusia di Amerika Serikat,” ujarnya.

    Namun capaian terbesar Putin ada pada isu Ukraina. Trump sebelumnya datang dengan agenda mendorong gencatan senjata cepat, bahkan mengancam Rusia dan China dengan sanksi.

    Tetapi usai pertemuan, ia menyatakan setuju dengan Putin agar negosiasi langsung diarahkan pada penyelesaian damai permanen, bukan sekadar jeda pertempuran.

    “Posisi Presiden AS telah berubah setelah berbicara dengan Putin, dan kini diskusi akan fokus pada akhir perang, serta tatanan dunia baru. Persis seperti yang diinginkan Moskow,” tulis pembawa acara talkshow Rusia, Olga Skabeyeva, di Telegram.

    ‘Buronan’ yang Menang

    Terlaksananya pertemuan itu saja sudah menjadi kemenangan diplomatik bagi Putin. Pasalnya, ia masih berstatus buron Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas tuduhan kejahatan perang terkait deportasi anak-anak Ukraina.

    Rusia membantah tuduhan tersebut, dengan alasan pihaknya hanya mengevakuasi anak-anak yang tidak memiliki pendamping dari zona konflik. Amerika Serikat dan Rusia sama-sama bukan anggota ICC.

    Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyebut pertemuan ini sebagai terobosan besar bagi pemulihan hubungan Moskow-Washington. “Mekanisme pertemuan tingkat tinggi antara Rusia dan Amerika Serikat telah sepenuhnya dipulihkan,” ujarnya.

    Meski begitu, Putin tidak meraih semua yang diinginkannya. Trump menolak memberikan “reset ekonomi” yang sangat dibutuhkan Rusia untuk menopang perekonomian yang mulai tertekan setelah tiga tahun perang dan sanksi Barat.

    Putin bahkan membawa menteri keuangan dan kepala dana kekayaan negara Rusia ke Alaska, berharap dapat membicarakan peluang kerja sama di bidang Arktik, energi, ruang angkasa, dan teknologi. Namun, Trump menegaskan kepada wartawan sebelum pertemuan dimulai bahwa bisnis tidak akan berjalan sampai perang Ukraina benar-benar berakhir.

    Trump juga menahan diri dari langkah yang paling dikhawatirkan Eropa dan Ukraina: menjual kepentingan Kyiv demi kesepakatan dengan Putin. Ia menekankan bahwa keputusan akhir tetap ada di tangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    Meski demikian, Trump memperingatkan bahwa Zelensky harus realistis. “Rusia adalah kekuatan yang sangat besar, dan Ukraina bukan,” katanya usai pertemuan.

    Medvedev menilai pernyataan itu menandai pergeseran tanggung jawab pada Kyiv dan Eropa. “Poin utamanya adalah kedua pihak langsung menempatkan tanggung jawab pada Kyiv dan Eropa untuk mencapai hasil dalam negosiasi,” ujarnya.

    Zelensky Akui Putin Perkasa di Medan Perang

    Di medan tempur, pasukan Rusia perlahan terus maju dan mengancam kota-kota penting Ukraina di kawasan Donetsk.

    Putin menyampaikan kepada Trump bahwa ia bersedia membekukan garis depan di Zaporizhzhia dan Kherson jika Kyiv mau mundur dari Donetsk dan Luhansk-dua wilayah yang menjadi jantung kawasan industri Donbas, yang secara terang-terangan diklaim Moskow. 

    Menurut laporan New York Times, Trump bahkan menyampaikan kepada para pemimpin Eropa bahwa pengakuan Ukraina atas Donbas sebagai wilayah Rusia bisa membuka jalan menuju kesepakatan. Kanselir Jerman Friedrich Merz menambahkan bahwa AS siap menjadi bagian dari jaminan keamanan bagi Ukraina.

    Sumber Reuters menyebut Zelensky menolak tuntutan itu. Ia hingga kini menolak keras usulan Trump terkait “tukar-menukar wilayah”, yang dinilai melanggar konstitusi dan kedaulatan Ukraina.

    Walau begitu, Zelensky juga menilai KTT tersebut sejauh ini memang memberi keuntungan bagi Putin.

    “Putin akan menang dalam hal ini. Dia butuh foto dengan Presiden Trump,” ujarnya.

    Pertemuan Zelensky-Trump

    Sementara itu, sejumlah pemimpin Eropa berbondong-bondong menuju Washington untuk memberikan dukungan politik kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menjelang pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Senin (18/8/2025).

    Kanselir Jerman Friedrich Merz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada Minggu menggelar pertemuan para sekutu untuk memperkuat posisi Zelensky. Mereka berupaya memastikan jaminan keamanan yang kuat bagi Ukraina, termasuk keterlibatan langsung Amerika Serikat.

    Para pemimpin Eropa ingin menghindari pengulangan pertemuan Ruang Oval terakhir Zelensky pada Februari lalu yang berakhir buruk, di mana Trump dan Wakil Presiden JD Vance menegur Zelensky di depan umum karena dianggap tidak tahu berterima kasih.

    Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Finlandia Alexander Stubb-yang memiliki kedekatan pribadi dengan Trump-serta Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni juga akan ikut ke Washington.

    Dalam pernyataan bersama, Inggris, Prancis, dan Jerman menegaskan siap mengerahkan “pasukan penjamin keamanan setelah pertempuran berhenti, membantu mengamankan udara dan laut Ukraina, serta meregenerasi angkatan bersenjatanya.”

    Namun, sejumlah negara Eropa masih ragu untuk terlibat langsung secara militer, menunjukkan betapa rumitnya diskusi perdamaian ini bahkan di antara sekutu Kyiv sendiri.

    Sejumlah pemimpin Eropa menekankan pentingnya gencatan senjata sebelum negosiasi damai. “Anda tidak bisa berunding untuk perdamaian di bawah bom yang terus berjatuhan,” tegas Kementerian Luar Negeri Polandia.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Adu Canggih Pesawat Kepresidenan Rusia Vs AS, Punya Kremlin Bisa Arahkan Perang Nuklir dari Angkasa

    Adu Canggih Pesawat Kepresidenan Rusia Vs AS, Punya Kremlin Bisa Arahkan Perang Nuklir dari Angkasa

    Bisnis.com, JAKARTA – Donald Trump bisa saja menyandang status sebagai Presiden negara nomor 1 di dunia, tapi dari sisi pesawat kepresidenan ternyata masih kalah dengan Rusia.

    Diketahui, saat ini pesawat kepresidenan Amerika Serikat atau Air Force One adalah Boeing VC-25A.

    Harga pesawat itu berkisar US$325 juta atau Rp5,2 miliar. 

    Dilansir dari laman air force, armada transportasi udara kepresidenan terdiri dari dua Boeing 747-200B yang dikonfigurasi khusus — nomor ekor 28000 dan 29000 — dengan kode Angkatan Udara VC-25. Saat presiden berada di salah satu pesawat, atau pesawat Angkatan Udara lainnya, tanda panggilan radionya adalah “Air Force One.”

    Perbedaan utama antara VC-25 dan Boeing 747 standar, selain jumlah penumpang yang diangkut, adalah peralatan elektronik dan komunikasi, pemuat bagasi mandiri, tangga udara depan dan belakang, serta kemampuan pengisian bahan bakar di dalam pesawat.

    Akomodasi untuk presiden meliputi suite eksekutif yang terdiri dari kabin (dengan ruang ganti, toilet, dan pancuran) dan kantor presiden. Ruang konferensi/ruang makan juga tersedia untuk presiden, keluarga, dan stafnya. Akomodasi terpisah lainnya disediakan untuk tamu, staf senior, personel Dinas Rahasia dan keamanan, serta media berita.

    Dua dapur menyediakan hingga 100 porsi makanan sekaligus. Enam toilet penumpang, termasuk fasilitas akses disabilitas, disediakan, serta area istirahat dan dapur mini untuk awak pesawat. VC-25 juga memiliki kompartemen yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan medis untuk keadaan darurat medis ringan.

    Sementara itu, pesawat kepresidenan Rusia merupakan jenis IL-96-300 yang disebut seharga US$500 juta atau sekitar Rp8,09 miliar. 

    Pesawat itu juga diklaim memiliki sistem teknologi pusat komando udara yang lengkap, mampu mengarahkan perang nuklir dari angkasa.

    Dalam hal simbol kekuatan nasional, hanya sedikit yang semenarik pesawat kepresidenan. Sering dibandingkan dengan Air Force One ikonis yang digunakan oleh Presiden AS, jet kepresidenan Rusia terutama Ilyushin Il-96-300PU merupakan keajaiban teknik, keamanan, dan kemewahan.

    Benteng terbang ini tidak hanya mengangkut Presiden Vladimir Putin dan pejabat tinggi Rusia lainnya, tetapi juga mewujudkan otoritas dan pengaruh Kremlin di seluruh dunia.

    Dilansir dari Safe Fly Aviation, pesawat ini dinilai benar-benar perkasa di angkasa.

    Il-96-300PU (PU adalah singkatan dari Punkt Upravleniya, atau “Pos Komando”), dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan unik dalam mengangkut para pemimpin tertinggi Rusia.

    Diperkenalkan pada 1990-an, Il-96-300PU telah mengalami beberapa peningkatan agar sesuai dengan teknologi modern dan kebutuhan keamanan.

    Tidak seperti pesawat komersial lainnya, pesawat ini merupakan perpaduan antara warisan teknik Soviet dan kemajuan mutakhir, menjadikannya simbol tradisi dan inovasi.

    Kemampuannya untuk beroperasi dalam kondisi ekstrem, termasuk misi jarak jauh, mencerminkan fokus Rusia pada kemandirian dalam teknologi penerbangan.

    Berikut fitur-fitur unggulannya:

    1. Sistem Komunikasi Mutakhir

    Pesawat ini dilengkapi dengan sistem komunikasi canggih yang memungkinkan Presiden Putin dan timnya tetap terhubung dengan Kremlin, komando militer, dan para pemimpin dunia dari mana pun di dunia. Tautan satelit terenkripsi, saluran radio aman, dan transmisi data waktu nyata memastikan koordinasi yang lancar, bahkan selama krisis internasional. Hal ini menjadikan Il-96-300PU sebagai “Kremlin terbang” sejati, yang mampu berfungsi sebagai pusat komando di langit.

    2. Keamanan Kelas Militer

    Keamanan adalah hal terpenting bagi setiap pesawat kepresidenan, dan Il-96-300PU tidak terkecuali. Pesawat ini dikabarkan akan dilengkapi dengan penanggulangan elektronik untuk mengganggu radar dan sistem rudal musuh, umpan inframerah untuk menghindari rudal pencari panas, dan lapisan baja yang diperkuat untuk menahan potensi ancaman. Pesawat ini juga didampingi oleh jet tempur pengawal selama misi-misi sensitif, memastikan perlindungan kedap udara. Meskipun detail pastinya masih dirahasiakan, fitur-fitur ini menjadikannya salah satu pesawat paling aman di dunia.

    3. Kemewahan Berpadu dengan Fungsionalitas

    Interior Il-96-300PU merupakan perpaduan antara kemewahan dan kepraktisan. Dirancang untuk mencerminkan kemegahan Rusia, pesawat ini menawarkan kabin mewah dengan tempat duduk empuk, ruang konferensi, kamar pribadi untuk presiden, dan bahkan pusat kebugaran. Namun, setiap elemennya fungsional—ruang kerja dilengkapi dengan alat komunikasi yang aman, dan tata letaknya dirancang untuk efisiensi selama penerbangan jarak jauh. Keseimbangan antara kenyamanan dan utilitas ini memastikan bahwa presiden dan rombongannya dapat bekerja, beristirahat, dan menyusun strategi dengan penuh gaya.

    4. Kemampuan Jarak Jauh

    Ditenagai oleh empat mesin turbofan PS-90A, Il-96-300PU dapat terbang hingga 13.000 kilometer tanpa pengisian bahan bakar, menjadikannya ideal untuk perjalanan lintas benua. Baik itu kunjungan diplomatik ke Asia, pertemuan puncak di Eropa, atau misi ke Timur Tengah, pesawat ini memastikan para pemimpin Rusia dapat menempuh jarak yang jauh dengan pemberhentian minimal, sehingga meningkatkan efisiensi dan keamanan.

    Pesawat kepresidenan Rusia ini juga adalah alat diplomasi dan pernyataan kekuatan. Ketika Il-96-300PU mendarat di ibu kota asing, ia mengirimkan pesan tentang kekuatan dan prestise Rusia. Kehadirannya di pertemuan puncak internasional, seperti G20 atau BRICS, memperkuat pengaruh global Kremlin.

    Pesawat ini juga memainkan peran penting dalam kesiapan militer. Sebagai pos komando bergerak, ia dapat berfungsi sebagai pusat kendali cadangan di saat krisis, memastikan keberlangsungan pemerintahan. Peran ganda ini pameran diplomatik dan aset strategis menjadikan Il-96-300PU pemain unik dalam penerbangan global.

  • Trump Dukung Rencana Putin Ambil Kendali Penuh 2 Wilayah Ukraina

    Trump Dukung Rencana Putin Ambil Kendali Penuh 2 Wilayah Ukraina

    Washington

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendukung usulan Presiden Rusia Vladimir Putin agar Moskow mengambil kendali penuh atas dua wilayah Ukraina. Trump juga mendukung rencana Putin membekukan garis depan di dua wilayah lain yang hanya sebagian dikuasai Moskow, kata seorang sumber kepada AFP.

    Dilansir AFP, Minggu (17/8/2025), sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin secara de facto menuntut Ukraina meninggalkan Donbas. Wilayah itu terdiri dari wilayah Donetsk dan Lugansk di Ukraina timur.

    “Trump cenderung mendukungnya,” kata sumber tersebut.

    Pada hari Sabtu, Trump berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan para pemimpin Eropa mengenai pembicaraannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Jumat.

    “Presiden Ukraina menolak untuk meninggalkan Donbas,” kata sumber tersebut.

    Zelensky telah menolak konsesi teritorial apa pun, dengan mengatakan bahwa ia terikat oleh konstitusi Ukraina. Namun, ia tidak menutup kemungkinan untuk membahas masalah ini dalam pertemuan trilateral dengan Trump dan Putin.

    The New York Times juga mengutip dua pejabat senior Eropa yang mengatakan bahwa Trump mendukung rencana Putin. “Untuk mengakhiri perang di Ukraina dengan menyerahkan wilayah yang belum ditaklukkan kepada penjajah Rusia, alih-alih mengupayakan gencatan senjata,” kata kedua pejabat senior Eropa.

    The Financial Times melaporkan bahwa Putin telah memberi tahu Trump bahwa Rusia dapat membekukan sisa garis depan jika tuntutan utamanya dipenuhi dan pesan tersebut telah disampaikan langsung oleh Trump melalui panggilan teleponnya pada hari Sabtu.

    Sumber AFP mengatakan para pejabat AS telah mengatakan bahwa jika tuntutan Rusia dipenuhi, maka Putin tidak akan melanjutkan serangan di wilayah Kherson dan Zaporizhzhia sehingga akan ada semacam pembekuan di sana.

    “Tetapi secara de facto, semuanya akan bergantung pada janji Putin,” kata sumber itu.

    Beberapa bulan setelah invasinya ke Ukraina, Rusia pada September 2022 mengklaim telah mencaplok keempat wilayah Ukraina meskipun pasukannya masih belum sepenuhnya menguasai satu pun.

    Pasukan Rusia kini menduduki hampir seluruh wilayah Lugansk dan sebagian besar wilayah Donetsk, termasuk ibu kota regional mereka.

    Halaman 2 dari 2

    (maa/maa)

  • Tak Ada Gencatan Senjata, Trump Desak Zelenskyy Buat Kesepakatan dengan Rusia

    Tak Ada Gencatan Senjata, Trump Desak Zelenskyy Buat Kesepakatan dengan Rusia

    JAKARTA – Presiden AS Donald Trump mengatakan Ukraina harus menyetujui kesepakatan untuk mengakhiri perang dengan Rusia.

    “Rusia adalah kekuatan yang sangat besar, sementara mereka tidak,” kata Trump setelah mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden Vladimir Putin yang gagal menghasilkan gencatan senjata dilansir Reuters, Sabtu, 16 Agustus.

    Dalam perubahan besar, Trump juga mengatakan ia telah sepakat dengan Putin soal cara terbaik untuk mengakhiri perang adalah dengan langsung menuju penyelesaian damai – bukan melalui gencatan senjata, seperti yang dituntut oleh Ukraina dan sekutu-sekutunya di Eropa, yang hingga saat ini didukung oleh AS.

    Pernyataan Trump muncul setelah ia bertemu Putin selama hampir tiga jam di Alaska pada hari Jumat dalam pertemuan puncak AS-Rusia pertama sejak Moskow melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022.

    “Semua pihak sepakat bahwa cara terbaik untuk mengakhiri perang yang mengerikan antara Rusia dan Ukraina adalah dengan langsung mencapai Perjanjian Damai, yang akan mengakhiri perang, dan bukan sekadar Perjanjian Gencatan Senjata, yang seringkali tidak dapat dipertahankan,” tulis Trump di Truth Social dilansir Reuters, Sabtu, 16 Agustus.

    Perang tersebut—yang paling mematikan di Eropa selama 80 tahun—telah menewaskan atau melukai lebih dari satu juta orang dari kedua belah pihak, termasuk ribuan warga sipil yang sebagian besar berasal dari Ukraina, menurut para analis.

    Trump mengatakan akan mengadakan pembicaraan di Gedung Putih dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Senin pekan depan.

    “Jika semuanya berjalan lancar, kami akan menjadwalkan pertemuan dengan Presiden Putin. Berpotensi, jutaan nyawa orang akan terselamatkan,” tuturnya.

    Setelah percakapan panjang dengan Trump pasca-KTT Alaska, Zelenskyy mengatakan Ukraina siap untuk kerja sama yang konstruktif, dan ia mendukung gagasan pertemuan trilateral.

    “Ukraina menegaskan kembali kesiapannya untuk bekerja dengan upaya maksimal demi mencapai perdamaian,” tulisnya di media sosial.

    Namun, Putin tidak menyebutkan pertemuan dengan Zelenskyy ketika berbicara kepada wartawan sebelumnya.

    Kantor berita pemerintah Rusia TASS mengutip penasihat kebijakan luar negeri Putin, Yuri Ushakov, yang mengatakan bahwa kemungkinan pertemuan puncak tiga pihak yang melibatkan Zelenskyy belum dibahas.

  • Usai Bertemu Putin, Ini Ucapan Trump & Respons Zelensky-Pemimpin Dunia

    Usai Bertemu Putin, Ini Ucapan Trump & Respons Zelensky-Pemimpin Dunia

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska, Jumat (15/8/2025) ditanggapi sejumlah pemimpin dunia. Hal ini dikarenakan pertemuan ini terjadi saat hubungan kedua negara dalam titik nyala yang krusial lantaran perang di Ukraina.

    Trump mengatakan pihaknya akan terus mengupayakan perdamaian antara Moskow dan Kyiv yang telah berperang selama tiga setengah tahun terakhir.

    Reuters dalam laporan terbarunya, Sabtu (16/8/2025) menyebutkan, Trump mengaku pertemuan itu menghasilkan kesepakatan dengan Putin, menyangkut upaya perdamaian. Namun tak merinci kesepakatan yang dimaksud. Tapi, Trump juga mengimbau Ukraina membuat kesepakatan mengakhiri perang dengan Rusia.

    “Rusia adalah kekuatan yang sangat besar, dan mereka tidak,” katanya, seperti dilansir Reuters.

    Berikut adalah reaksi dari para pemimpin dunia terhadap pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang tidak menyelesaikan perang Moskow di Ukraina.

    PRESIDEN UKRAINA VOLODYMYR ZELENSKIY DI X:

    “Kami mendukung proposal Presiden Trump untuk pertemuan trilateral antara Ukraina, AS, dan Rusia. Ukraina menekankan bahwa isu-isu utama dapat dibahas di tingkat pemimpin, dan format trilateral cocok untuk ini.

    “Pada hari Senin, saya akan bertemu dengan Presiden Trump di Washington, D.C., untuk membahas semua detail mengenai penghentian pembunuhan dan perang.

    “Penting agar Eropa dilibatkan di setiap tahap untuk memastikan jaminan keamanan yang andal bersama dengan Amerika. Kami juga membahas sinyal positif dari pihak Amerika mengenai partisipasi dalam menjamin keamanan Ukraina.”

    PERNYATAAN BERSAMA OLEH PARA PEMIMPIN EROPA:

    “Kami jelas, bahwa Ukraina harus memiliki jaminan keamanan yang kuat untuk secara efektif mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayahnya.

    Kami menyambut pernyataan Presiden Trump bahwa AS siap memberikan jaminan keamanan. Koalisi yang Bersedia siap memainkan peran aktif. Tidak ada batasan yang harus ditempatkan pada angkatan bersenjata Ukraina atau pada kerja samanya dengan negara-negara ketiga. Rusia tidak dapat memiliki hak veto terhadap jalan Ukraina menuju UE dan NATO.

    “Terserah Ukraina untuk membuat keputusan tentang wilayahnya. Perbatasan internasional tidak boleh diubah dengan paksa.

    “Kami bertekad untuk berbuat lebih banyak untuk menjaga Ukraina tetap kuat guna mencapai penghentian pertempuran dan perdamaian yang adil dan abadi… Kami akan terus memperkuat sanksi dan langkah-langkah ekonomi yang lebih luas untuk menekan ekonomi perang Rusia.”

    PERDANA MENTERI INGGRIS KEIR STARMER

    “Upaya Presiden Trump telah membawa kita lebih dekat dari sebelumnya untuk mengakhiri perang ilegal Rusia di Ukraina. Kepemimpinannya dalam upaya menghentikan pembunuhan harus dipuji.

    “Saya menyambut baik keterbukaan Amerika Serikat, bersama dengan Eropa, untuk memberikan jaminan keamanan yang kuat kepada Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan apa pun. Ini adalah kemajuan penting dan akan sangat krusial dalam mencegah Putin kembali dan meminta lebih banyak lagi.

    “Sementara itu, sampai dia menghentikan serangan biadabnya, kami akan terus memperketat tekanan pada mesin perangnya dengan sanksi yang lebih banyak lagi… Dukungan tak tergoyahkan kami untuk Ukraina akan terus berlanjut selama diperlukan.”

    PRESIDEN PRANCIS EMMANUEL MACRON DI X:

    “Juga akan sangat penting untuk mengambil semua pelajaran dari 30 tahun terakhir, dan khususnya kecenderungan Rusia yang sudah jelas untuk gagal menepati komitmennya sendiri.

    “Kami akan terus bekerja sama secara erat dengan Presiden Trump dan Presiden Zelenskiy untuk memastikan bahwa kepentingan kami terjaga dalam semangat persatuan dan tanggung jawab.

    “Prancis terus berdiri teguh di sisi Ukraina.”

    PERDANA MENTERI ITALIA GIORGIA MELONI:

    “Seberkas harapan akhirnya terbuka untuk membahas perdamaian di Ukraina… Italia melakukan bagiannya, bersama dengan sekutu-sekutu Baratnya.”

    KANSELIR JERMAN FRIEDRICH MERZ DI X:

    “Ukraina dapat mengandalkan solidaritas kami yang tak tergoyahkan saat kami berupaya mencapai perdamaian yang menjaga kepentingan keamanan vital Ukraina dan Eropa.”

    PRESIDEN KOMISI EROPA URSULA VON DER LEYEN DI X:

    “UE bekerja sama erat dengan Presiden Zelenskiy dan Amerika Serikat untuk mencapai perdamaian yang adil dan langgeng. Jaminan keamanan yang kuat yang melindungi kepentingan keamanan vital Ukraina dan Eropa sangatlah penting.”

    DIPLOMAT UTAMA UE KAJA KALLAS:

    “AS memiliki kekuatan untuk memaksa Rusia bernegosiasi dengan serius. UE akan bekerja sama dengan Ukraina dan AS agar agresi Rusia tidak berhasil dan perdamaian apa pun bisa berkelanjutan. Moskow tidak akan mengakhiri perang sampai menyadari bahwa mereka tidak bisa melanjutkannya.
    Jadi, Eropa akan terus mendukung Ukraina, termasuk dengan mengerjakan paket sanksi Rusia yang ke-19.”

    JURU BICARA KEMENTERIAN LUAR NEGERI INDIA RANDHIR JAISWAL:

    “India menyambut baik pertemuan KTT di Alaska antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Vladimir Putin dari Rusia. Kepemimpinan mereka dalam upaya perdamaian sangatlah terpuji.

    “India menghargai kemajuan yang dicapai dalam KTT. Jalan ke depan hanya bisa melalui dialog dan diplomasi. Dunia ingin melihat akhir yang cepat untuk konflik di Ukraina.”

    PERDANA MENTERI REPUBLIK CEKO PETR FIALA:

    “Hasil KTT Alaska mengonfirmasi bahwa sementara AS dan sekutunya mencari jalan menuju perdamaian, (Presiden Rusia Vladimir) Putin masih hanya tertarik pada keuntungan teritorial sebesar mungkin dan pemulihan kekaisaran Soviet.”

    PERDANA MENTERI HUNGARIA VIKTOR ORBAN DI FACEBOOK:

    “Selama bertahun-tahun kita telah menyaksikan dua kekuatan nuklir terbesar membongkar kerangka kerja sama mereka dan saling melempar pesan yang tidak bersahabat. Itu kini telah berakhir. Hari ini dunia adalah tempat yang lebih aman daripada kemarin.”

    Foto: Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dalam konferensi pers setelah pertemuan mereka untuk merundingkan akhir perang di Ukraina, di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson, di Anchorage, Alaska, AS, 15 Agustus 2025. (REUTERS/Kevin Lamarque)
    Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dalam konferensi pers setelah pertemuan mereka untuk merundingkan akhir perang di Ukraina, di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson, di Anchorage, Alaska, AS, 15 Agustus 2025. (REUTERS/Kevin Lamarque)

    PERDANA MENTERI POLANDIA DONALD TUSK DI X:

    “Barat harus tetap bersatu saat memasuki momen yang menentukan untuk masa depan Ukraina dan keamanan Eropa.”

    “Permainan untuk masa depan Ukraina, keamanan Polandia, dan seluruh Eropa telah memasuki fase yang menentukan.”

    “Hari ini, semakin jelas bahwa Rusia hanya menghormati yang kuat, dan Putin sekali lagi membuktikan diri sebagai pemain yang licik dan kejam. Oleh karena itu, menjaga persatuan seluruh Barat sangatlah penting.”

    PERDANA MENTERI SLOVAKIA ROBERT FICO, DALAM REKAMAN DI FACEBOOK:

    “Para presiden meluncurkan proses vital di Alaska.

    “Hari-hari mendatang akan menunjukkan apakah pemain besar di Uni akan mendukung proses ini… atau apakah strategi Eropa yang tidak berhasil dalam mencoba melemahkan Rusia melalui konflik ini dengan segala macam bantuan finansial, politik, atau militer yang secara harfiah luar biasa kepada Kyiv akan berlanjut.”

    “Saya tahu banyak orang Swedia khawatir tentang apa arti pembicaraan semalam antara Putin dan Trump,” katanya dalam komentar tertulis.

    “Perdamaian yang buruk, dengan syarat-syarat Rusia, akan berarti bahwa Rusia dapat mengancam lebih banyak negara Eropa. Oleh karena itu, sangat penting bahwa Eropa yang bersatu terus memberikan semua dukungan yang dibutuhkan Ukraina untuk menghindari kekalahan dalam perang.”

    “Pemerintah sekarang akan terus terlibat dalam dialog erat dengan Ukraina, dengan negara-negara Eropa lainnya, dan dengan Amerika Serikat. Tekanan pada Rusia harus terus berlanjut untuk mencapai gencatan senjata dan mengakhiri perang dengan jaminan keamanan yang kuat untuk masa depan.”

    MENTERI LUAR NEGERI RUMANIA TOIU OANA DI X:

    “Kami tetap yakin bahwa, melalui persatuan transatlantik dan solidaritas Eropa, kita dapat membangun kembali masa depan di mana perdamaian dan keamanan yang langgeng menjadi fondasi kemakmuran di kawasan ini.

    Rumania akan terus menjadi bagian aktif dari upaya bersama ini. Demi perdamaian dan pertumbuhan ekonomi, stabilitas dan keamanan di kawasan Laut Hitam sangatlah penting.

    Uni Eropa memiliki peran yang kuat untuk dimainkan, dan keterlibatan para pemimpin Eropa telah membentuk format negosiasi. Namun, berbagai format diskusi perlu diperkuat, begitu juga dengan kerangka dialog di sayap timur.”

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bukan Gencatan Senjata, Trump Dorong Perjanjian Damai untuk Perang Ukraina

    Bukan Gencatan Senjata, Trump Dorong Perjanjian Damai untuk Perang Ukraina

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengesampingkan gencatan senjata antara Ukraina dan Rusia setelah pertemuannya dengan Presiden Vladimir Putin. Trump menegaskan bahwa perjanjian damai secara langsung yang akan mengakhiri perang antara Kyiv dan Moskow.

    Kedua pemimpin sama-sama menyinggung beberapa poin kesepakatan selama pembicaraan tiga jam di Alaska pada Jumat (15/8) waktu setempat, namun tidak menawarkan terobosan apa pun terkait gencatan senjata dalam konflik yang menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan kerusakan luas di Ukraina.

    “Hari yang hebat dan sangat sukses di Alaska!” kata Trump dalam pernyataan terbaru via media sosial Truth Social, seperti dilansir AFP, Sabtu (16/8/2025).

    “Pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin dari Rusia berjalan sangat baik, begitu pula percakapan telepon larut malam dengan Presiden (Volodymyr) Zelensky dari Ukraina, dan berbagai pemimpin Eropa, termasuk Sekretaris Jenderal NATO yang sangat dihormati,” sebutnya.

    “Semua pihak sepakat bahwa cara terbaik untuk mengakhiri perang mengerikan antara Rusia dan Ukraina adalah secara langsung mencapai Perjanjian Damai, yang akan mengakhiri perang, dan bukan sekadar Perjanjian Gencatan Senjata, yang seringkali tidak bertahan,” tegas Trump dalam pernyataan terbaru pada Sabtu (16/8) dini hari waktu AS, setelah dia mendarat di Washington DC.

    Pernyataan Trump ini disampaikan setelah Zelensky, dalam pengumumannya, mengatakan akan terbang ke Washington DC, ibu kota AS, untuk bertemu Trump pada Senin (18/8) mendatang. Trump mengonfirmasi pertemuan dengan Zelensky itu akan diadakan di Ruang Oval Gedung Putih.

    “Jika semuanya berjalan lancar, kami akan menjadwalkan pertemuan dengan Presiden Putin,” ucap Trump, tanpa menjelaskan apakah pertemuan itu merupakan pertemuan trilateral.

    “Sangat mungkin, jutaan nyawa orang akan terselamatkan,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Zelensky mengungkapkan bahwa dirinya melakukan “percakapan yang panjang dan substantif dengan Trump” via telepon, yang dimulai sebagai pembicaraan empat mata, sebelum kemudian melibatkan para pemimpin Eropa. Dalam percakapan telepon itu, Trump menyampaikan “poin-poin utama” pembicaraannya dengan Putin.

    Tidak dijelaskan lebih detail oleh Zelensky soal topik percakapan teleponnya dengan Trump.

    Namun dalam pernyataan via media sosial, Zelensky menyuarakan dukungan terhadap usulan Trump, yang disebutnya menyangkut soal pertemuan trilateral. Dia menegaskan kembali bahwa dirinya siap untuk pertemuan trilateral dengan Trump dan Putin — sesuatu yang didorong oleh Kyiv tetapi ditolak Kremlin.

    “Kami mendukung usulan Presiden Trump untuk pertemuan trilateral antara Ukraina, AS, dan Rusia. Ukraina menekankan bahwa isu-isu utama dapat dibahas di tingkat para pemimpin, dan format trilateral cocok untuk ini,” sebutnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Zelensky Akan Terbang ke AS Usai Trump Bertemu Putin

    Zelensky Akan Terbang ke AS Usai Trump Bertemu Putin

    Kyiv

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan terbang ke Washington DC, ibu kota Amerika Serikat (AS), untuk bertemu Presiden Donald Trump. Hal ini setelah Zelensky mendapatkan penjelasan via telepon dari Trump soal isi pembicaraannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan di Alaska.

    Zelensky dalam pengumumannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (16/8/2025), mengatakan dirinya akan bertolak ke Washington DC pada Senin (18/8) mendatang, untuk membahas “penghentian pembunuhan dan perang” dengan Trump.

    Dikatakan Zelensky bahwa hal tersebut dilakukan setelah dia berbicara via telepon dengan Trump, di mana Presiden AS itu menyampaikan “poin-poin utama” pembicaraannya dengan Putin dalam pertemuan puncak pada Jumat (15/8) di Alaska. Pertemuan itu tidak menghasilkan kesepakatan apa pun soal Ukraina.

    “Pada Senin (18/8), saya akan bertemu dengan Presiden Trump di Washington DC untuk membahas semua detail terkait penghentian pembunuhan dan perang,” kata Zelensky dalam pernyataannya pada Sabtu (16/8).

    “Saya berterima kasih atas undangannya,” imbuhnya.

    Zelensky, dalam pernyataannya, mengungkapkan bahwa dirinya memiliki “percakapan yang panjang dan substantif dengan Trump”, yang dimulai sebagai pembicaraan empat mata, sebelum kemudian melibatkan para pemimpin Eropa.

    Tidak dijelaskan lebih detail oleh Zelensky soal topik percakapan teleponnya dengan Trump tersebut.

    Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, dalam pernyataan terpisah mengatakan bahwa Trump melakukan “panggilan telepon panjang” dengan Zelensky dalam penerbangan kembali ke Washington DC dari Anchorage, Alaska.

    Trump, sebut Leavitt, juga berbicara via telepon dengan para pemimpin NATO.

    Zelensky sendiri belum menanggapi langsung pertemuan puncak antara Trump dan Putin yang tidak menghasilkan gencatan senjata untuk Ukraina.

    Pertemuan antara Zelensky dan Trump di Washington DC dijadwalkan tiga hari setelah pembicaraan di Alaska, yang berakhir tanpa terobosan nyata untuk mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.

    Sehari setelah pertemuan Trump dan Putin itu, Zelensky meminta sekutu-sekutu Eropa untuk terlibat di “setiap tahap” perundingan. Dia juga menegaskan kembali bahwa dirinya siap untuk pertemuan trilateral dengan Trump dan Putin — sesuatu yang telah didorong oleh Kyiv tetapi ditolak oleh Kremlin.

    “Ukraina menekankan bahwa isu-isu kunci dapat dibahas di tingkat para pemimpin, dan format trilateral cocok untuk ini,” kata Zelensky.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Drone-Rudal Rusia Hujani Ukraina Usai Pertemuan Trump-Putin

    Drone-Rudal Rusia Hujani Ukraina Usai Pertemuan Trump-Putin

    Kyiv

    Puluhan drone dan rudal Rusia menghujani wilayah Ukraina pada Sabtu (16/8) dini hari waktu setempat, atau beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Vladimir Putin melakukan pertemuan puncak di Alaska.

    Pertemuan kedua pemimpin yang sangat dinantikan itu berakhir tanpa terobosan, dengan tidak adanya kesepakatan apa pun mengenai Ukraina yang menjadi topik pembahasan utama.

    Beberapa jam usai pertemuan itu diakhiri pada Jumat (15/8) waktu Alaska, seperti dilansir AFP, Sabtu (16/8/2025), Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa Rusia telah “menyerang dengan rudal balistik Iskander-M dan 85 drone tipe Shahed”.

    Disebutkan juga bahwa Moskow juga menyerang “area-area garis depan” di empat wilayah Ukraina.

    Dalam laporan hariannya, Angkatan Udara Ukraina menyebut serangan-serangan itu terjadi “pada 16 Agustus dini hari” dan dimulai pada 15 Agustus malam hari — ketika Trump dan Putin menggelar negosiasi mereka.

    Kyiv mengatakan bahwa pertahanan udaranya berhasil menembak jatuh 61 drone Rusia di antaranya.

    Pertemuan puncak antara Trump dan Putin berakhir tanpa pengumuman gencatan senjata, meskipun Barat telah mendesak Kremlin selama berbulan-bulan untuk berkomitmen dalam menghentikan pertempuran.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky belum memberikan reaksi publik atas pertemuan Trump dan Putin tersebut.

    Sebelumnya, dalam wawancara dengan Fox News setelah pertemuan dengan Putin, Trump mengatakan bahwa tanggung jawab kini berada di tangan Zelensky untuk memanfaatkan pertemuan puncak di Alaska dalam melanjutkan upaya dan mengamankan kesepakatan untuk mengakhiri perang.

    “Sekarang, semuanya bergantung pada Presiden Zelensky untuk mewujudkannya,” kata Trump. “Dan saya juga ingin mengatakan negara-negara Eropa, mereka harus ikut terlibat sedikit, tetapi itu terserah pada Presiden Zelensky,” ucapnya.

    Lihat Video ‘Dihadapan Trump, Putin Akui Ingin Akhiri Perang dengan Ukraina’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Putin Tawarkan Kunjungi Moskow Usai Pertemuan 3 Jam, Trump Bilang Menarik

    Putin Tawarkan Kunjungi Moskow Usai Pertemuan 3 Jam, Trump Bilang Menarik

    Anchorage

    Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk berkunjung ke Moskow, setelah keduanya melakukan pertemuan puncak di Alaska pada Jumat (15/8) waktu setempat untuk membahas perang Ukraina.

    Tawaran itu disampaikan Putin dalam konferensi bersama dengan Trump yang digelar setelah pertemuan di Joint Base Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska.

    “Lain kali di Moskow,” kata Putin kepada Trump dalam bahasa Inggris, seperti dilansir AFP, Sabtu (16/8/2025).

    Pernyataan itu disampaikan Putin setelah sang Presiden AS berterima kasih kepadanya dan mengatakan bahwa dia “mungkin akan segera bertemu lagi” dengan pemimpin Rusia tersebut.

    Trump membalas Putin dengan mengatakan: “Oh, itu menarik.”

    “Saya akan mendapat kritikan untuk hal itu, tetapi saya bisa melihat hal itu kemungkinan akan terjadi,” kata Trump.

    Putin dan Trump melakukan pertemuan yang sangat dinantikan di Alaska pada Jumat (15/8) waktu setempat, yang dimaksudkan untuk membahas perang di Ukraina dan langkah-langkah menuju perdamaian.

    Namun kedua pemimpin mengakhiri pertemuan tanpa ada kesepakatan apa pun soal Ukraina, setelah melakukan pembicaraan selama tiga jam.

    Kendati demikian, Trump menyebut pertemuan dengan Putin “sangat produktif” dengan “banyak poin” yang disepakati, meskipun dia tidak menyebutkannya lebih detail.

    Sedangkan Putin menyebut ada “kesepahaman” antara dirinya dan Trump mengenai Ukraina. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut soal “kesepahaman” yang dimaksudnya.

    “Kami berharap kesepahaman yang telah kami capai akan… membuka jalan bagi perdamaian di Ukraina,” kata Putin dalam konferensi pers bersama dengan Trump.

    Dalam wawancara dengan Fox News setelah pertemuan itu, Trump mengatakan bahwa tanggung jawab kini berada di tangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk memanfaatkan pertemuan puncak di Alaska dalam melanjutkan upaya dan mengamankan kesepakatan untuk mengakhiri perang.

    “Sekarang, semuanya bergantung pada Presiden Zelensky untuk mewujudkannya,” kata Trump dalam wawancara dengan Fox News. “Dan saya juga ingin mengatakan negara-negara Eropa, mereka harus ikut terlibat sedikit, tetapi itu terserah pada Presiden Zelensky,” ucapnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Harga Emas Antam 16 Agustus 2025 Lengser dari Level Rp 1.900.000, Cek Rinciannya – Page 3

    Harga Emas Antam 16 Agustus 2025 Lengser dari Level Rp 1.900.000, Cek Rinciannya – Page 3

    Harga emas dunia bergerak stabil pada perdagangan Jumat (15/8/2025), namun masih mencatatkan pelemahan mingguan seiring meredanya spekulasi penurunan suku bunga pasca rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari perkiraan.

    Fokus pasar kini beralih pada pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska.

    Mengutip CNBC, Sabtu (16/8/2025), harga emas spot tercatat di level USD 3.336,66 per ons, nyaris tidak berubah dari hari sebelumnya, tetapi turun 1,8% sepanjang pekan. Sementara itu, kontrak emas berjangka AS ditutup mendatar di USD 3.382,6 per ons.

    Melemahnya dolar AS pada perdagangan Jumat membuat emas — yang berdenominasi dolar AS — menjadi relatif lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

    Sentimen pasar sempat tertekan setelah data Kamis (14/8/2025) menunjukkan Indeks Harga Produsen (PPI) AS pada Juli melonjak ke level tertinggi dalam tiga tahun.

    Berdasarkan data CME FedWatch, pelaku pasar kini menilai peluang 92,6% The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada September. Peluang penurunan 50 basis poin yang semula diantisipasi sebagian investor kini nyaris hilang.