Tag: Vladimir Putin

  • Perang Rusia-Ukraina Masih Membara, Ini Kata-Kata Tak Terduga Zelensky

    Perang Rusia-Ukraina Masih Membara, Ini Kata-Kata Tak Terduga Zelensky

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membuat pernyataan usai Presiden AS Donald Trump bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pekan lalu. Zelensky menuduh Rusia melakukan segala cara untuk mencegah adanya pertemuan dengan Vladimir Putin guna mengakhiri perang.

    Di satu sisi, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan Putin siap bertemu dengan pemimpin Ukraina ketika agenda untuk KTT. Namun nyatanya, agenda itu sama sekali belum siap, sambil menuduh Zelensky selalu menolak segala hal.

    Setelah pekan diplomasi yang intens, di mana Trump lebih dulu bertemu Putin di Alaska lalu Zelensky bersama para pemimpin Eropa di Washington, Presiden AS itu mengatakan perang tersebut menjadi yang paling sulit untuk dihentikan.

    Trump sebelumnya mengaku tengah menyiapkan pertemuan puncak Putin-Zelensky usai melakukan panggilan dengan pemimpin Rusia pada awal pekan ini. Washington bahkan menggandeng NATO dan Eropa untuk merancang jaminan keamanan yang kuat bagi Ukraina.

    Zelensky menegaskan bahwa negaranya membutuhkan jaminan keamanan dari Barat agar perjanjian damai benar-benar berjalan dan mencegah serangan Rusia di masa depan.

    “Ukraina, berbeda dengan Rusia, tidak takut dengan pertemuan antar-pemimpin,” ujar Zelensky dikutip dari BBC, Minggu (24/8/2025).

    “Ini adalah awal dari sebuah usaha besar, dan ini tidak mudah, karena jaminannya mencakup apa yang dapat diberikan mitra kami kepada Ukraina, seperti apa seharusnya tentara Ukraina, dan di mana kami dapat menemukan peluang bagi tentara untuk mempertahankan kekuatannya,” tuturnya.

    Foto: Pertahanan udara Rusia menembak jatuh puluhan drone Ukraina pada Senin sore (11/8/2025). (via REUTERS/Governor of Belgorod Region Vyac)
    Pertahanan udara Rusia menembak jatuh puluhan drone Ukraina pada Senin sore (11/8/2025). (via REUTERS/Governor of Belgorod Region Vyac)

    Ketika ditanya oleh BBC apa yang akan ia katakan kepada warga Ukraina yang kurang yakin akan adanya hasil dari upaya diplomatik terbaru ini, Zelensky berkata: “Mungkin saya pamer, tetapi Washington merasa berhasil. Mengapa? Karena ya, Ukraina membutuhkan jaminan keamanan. Tetapi tanpa AS, Eropa tidak akan memberikan semua yang bisa diberikannya kepada kita,” ucap dia

    “Saya tidak tahu bagaimana ini akan berakhir, tetapi ini jauh lebih baik daripada satu atau dua minggu yang lalu. Kami melihat persatuan di Washington. Ini masih bersifat politis, tetapi ini hanyalah langkah pertama bagi semua orang untuk mengupayakan jaminan keamanan,” sebutnya

    Sekjen NATO Mark Rutte mengatakan, langkah Trump dimaksudkan untuk memecah kebuntuan konflik, seraya menegaskan aliansi tengah bekerja agar Putin tidak akan pernah mencoba menyerang Ukraina lagi.

    “Terlalu dini untuk mengatakan secara pasti apa yang akan menjadi hasilnya,” ucap Rutte.

    Namun, di tengah upaya mediasi perdamaian Rusia justru meluncurkan salah satu serangan terberat dalam beberapa pekan pada Kamis (21/8) dengan 574 drone dan 40 rudal dalam semalam.

    Sementara itu, drone milik Ukraina menyerang stasiun pompa minyak di Bryansk, Rusia, hingga menghentikan pasokan minyak lewat pipa Druzhba ke Hungaria dan Slovakia.

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump Berharap Masuk Surga dengan Bantu Akhiri Perang Ukraina-Rusia

    Trump Berharap Masuk Surga dengan Bantu Akhiri Perang Ukraina-Rusia

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan ia berharap membantu mengakhiri perang antara Ukraina dan Rusia akan meningkatkan peluangnya untuk masuk surga.

    Dalam penampilannya di acara “Fox & Friends” di Fox News pada 19 Agustus, Trump berbicara tentang panggilan teleponnya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin setelah pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan para pemimpin Eropa lainnya di Gedung Putih, sehari sebelumnya.

    “Saya ingin mengakhiri itu (perang). Anda tahu, kita tidak kehilangan nyawa warga Amerika … kita kehilangan sebagian besar tentara Rusia dan Ukraina,” kata Trump, dilansir media USA Today, Sabtu (23/8/2025).

    “Saya ingin mencoba dan masuk surga jika memungkinkan. Saya dengar saya tidak baik-baik saja. Saya benar-benar berada di posisi terbawah. Tetapi jika saya bisa masuk surga, ini akan menjadi salah satu alasannya,” tuturnya.

    Trump kemudian melanjutkan pembicaraan tentang nyawanya yang telah diselamatkan Tuhan. Trump mengatakan dia “diselamatkan oleh Tuhan untuk membuat Amerika hebat kembali”. Pernyataan Trump ini merujuk ke peristiwa percobaan pembunuhan dirinya pada Juli 2024, ketika sebuah peluru menyerempet telinganya.

    Pada jumpa pers Gedung Putih di hari yang sama, Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt ditanya apakah Trump bercanda dalam komentarnya tersebut, atau apakah ada motivasi spiritual di balik upaya perdamaiannya itu.

    (ita/ita)

  • Serahkan Donbas-Lupakan Ambisi Gabung NATO!

    Serahkan Donbas-Lupakan Ambisi Gabung NATO!

    Moskow

    Presiden Rusia Vladimir Putin disebut memiliki sejumlah tuntutan untuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menjelang prospek pertemuan keduanya untuk mengakhiri perang yang berkecamuk lebih dari tiga tahun terakhir.

    Tuntutan Putin itu, seperti dilansir Reuters, Jumat (22/8/2025), dibeberkan oleh tiga sumber yang memahami pemikiran level tinggi Kremlin.

    Putin, menurut ketiga sumber itu, menuntut Ukraina menyerahkan seluruh wilayah Donbas timur, meninggalkan ambisi bergabung aliansi NATO, tetap netral dan menjauhkan pasukan Barat dari wilayahnya.

    Pertemuan tertutup selama tiga jam antara Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Alaska pada 15 Agustus lalu, menurut sumber anonim yang dikutip Reuters, membahas seperti apa kompromi Rusia mengenai Ukraina.

    Putin, dalam konferensi pers bersama Trump, mengatakan pertemuan itu diharapkan akan membuka jalan menuju perdamaian di Ukraina. Namun kedua pemimpin tidak memberikan rincian spesifik tentang apa yang mereka bahas.

    Dalam laporan paling detail mengenai tuntutan Putin yang disampaikan oleh pihak Rusia, Reuters menguraikan garis besar apa yang ingin dilihat Kremlin dalam kemungkinan kesepakatan damai untuk mengakhiri perang.

    Intinya, menurut sumber Rusia yang berbicara kepada Reuters, Putin telah berkompromi dengan tuntutan teritorial yang pernah diajukan pada Juni 2024, yang mengharuskan Kyiv menyerahkan empat provinsi yang diklaim Moskow sebagai bagian dari Rusia: Donetsk dan Luhansk di wilayah timur — yang membentuk Donbas — ditambah Kherson dan Zaporishzhia di wilayah selatan.

    Ukraina sebelumnya menolak tuntutan itu yang dianggap sama saja dengan menyerah.

    Dalam proposal terbarunya, menurut tiga sumber tersebut, Putin tetap pada tuntutan agar Ukraina sepenuhnya menarik diri dari wilayah Donbas yang masih dikuasainya. Sebagai imbalannya, imbuh sumber itu, Moskow akan menghentikan garis depan yang saat ini ada di Zaporizhzhia dan Kherson.

    Rusia, menurut ketiga sumber itu, juga bersedia menyerahkan sebagian kecil wilayah Kharkiv, Sumy, dan Dnipropetrovsk di Ukraina yang dikuasainya sebagai bagian dari kemungkinan kesepakatan.

    Soal rencana Ukraina bergabung NATO, menurut sumber-sumber tersebut, Putin berpegang pada tuntutan sebelumnya agar Kyiv meninggalkan ambisi tersebut. Putin juga menuntut NATO memberikan janji yang mengikat secara hukum bahwa mereka tidak akan memperluas aliansi lebih jauh ke timur Eropa.

    Selain itu, sebut ketiga sumber itu, Putin juga meminta pembatasan jumlah tentara Ukraina dan adanya kesepakatan soal tidak akan ada pasukan Barat yang dikerahkan ke Ukraina sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian.

    Otoritas Ukraina maupun Zelensky belum memberikan tanggapan langsung atas proposal tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Harga Minyak Dunia Melejit Imbas Ketidakpastian Upaya Perdamaian Rusia-Ukraina – Page 3

    Harga Minyak Dunia Melejit Imbas Ketidakpastian Upaya Perdamaian Rusia-Ukraina – Page 3

    Sebelumnya, harga minyak menguat pada perdagangan Rabu, 20 Agustus 2025. Kenaikan harga minyak ini seiring American Petroleum Institute melaporkan penurunan persediaan minyak mentah Amerika Serikat.

    Selain itu, investor menanti langkah selanjutnya dalam perundingan untuk mengakhiri perang Ukraina dengan sanksi terhadap minyak mentah Rusia yang masih berlaku saat ini.

    Mengutip CNBC, Kamis (21/8/2025), harga minyak Brent berjangka naik 66 sen atau 1% menjadi USD 66,45 per barel pada pukul 08.19 ET. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September bertambah 78 sen atau 1,25% menjadi USD 63,13.

    Harga minyak mentah turun lebih dari 1% pada hari Selasa di tengah optimisme bahwa kesepakatan untuk mengakhiri perang Ukraina-Rusia tampak semakin dekat. Namun, Presiden AS Donald Trump mengakui Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin tidak ingin mencapai kesepakatan.

    “Tampaknya harga minyak turun pada suatu hari, diikuti oleh rebound pada hari berikutnya. Laporan API berada di sisi positif, jadi saya berasumsi beberapa dukungan harga berasal dari sana,” kata Analis di UBS, Giovanni Staunovo.

     

  • Negara Ini Jadi Opsi Pertemuan Putin-Zelensky

    Negara Ini Jadi Opsi Pertemuan Putin-Zelensky

    Berlin

    Para pemimpin Eropa terlihat lega karena upaya intensif mereka untuk memastikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendapat tempat dalam pembicaraan masa depan Ukraina akhirnya membuahkan hasil. Hanya saja, tantangan diplomatik yang sesungguhnya justru baru akan dimulai.

    Pertanyaannya, di mana lokasi yang benar-benar bisa mempertemukan Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin?

    “Di Eropa Ada Banyak Tempat Layak”

    Kepada DW, Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Johann Wadephul mengatakan bahwa ada “banyak tempat layak di Eropa” untuk melakukan negosiasi. Berlin, kata dia, tidak berniat menjadi tuan rumah dan menyebut Swiss sebagai lokasi yang “selalu layak dari dulu”.

    Namun, menemukan “lokasi netral” dalam artian harfiah, antara Amerika Serikat, Rusia, Ukraina, dan mungkin negara-negara Eropa lainnya bukan hal mudah. Secara hukum, hal itu juga cukup rumit.

    Vladimir Putin saat ini menjadi buronan internasional. Dia didakwa oleh Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) dalam kasus dugaan kejahatan perang, termasuk pemindahan anak-anak secara ilegal dari wilayah Ukraina yang diduduki ke Rusia. Tuduhan ini, dibantah oleh Putin.

    Oleh karena itu, dakwaan ICC tersebut membuat perjalanan internasional Putin menjadi rumit. Secara teknis, 125 negara yang menjadi anggota ICC wajib menangkap siapa pun yang menjadi subjek surat perintah ICC jika memasuki wilayah mereka.

    Baik Rusia maupun AS tidak mengakui yurisdiksi ICC, sehingga muncul perdebatan hukum soal kekebalan yang dimiliki Putin. Pada hari Rabu (20/08), Washington meningkatkan tekanan diplomatik terhadap ICC dengan menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah hakim.

    Jerman dan Prancis Andalkan Swiss

    Menlu Swiss Ignazio Cassis mengatakan negaranya “lebih dari siap” untuk menjadi tuan rumah pertemuan tersebut. Pihak Prancis juga menyetujui hal tersebut dan mengatakan Jenewa adalah lokasi ideal untuk negosiasi perdamaian.

    Meskipun Swiss adalah anggota ICC, tapi pemerintahnya mengatakan Putin akan diberikan “kekebalan” untuk pembicaraan.

    Hanya saja, dosen hukum pidana Internasional dari University of Amsterdam Mathhias Holvoet mengatakan bahwa hal tersebut cukup lemah dari kaca mata hukum. Kepada DW dia mengatakan, dalam sistem demokrasi liberal, pihak yudikatif yang independen nonpemerintah, harusnya mengambil keputusan soal penangkapan tersebut.

    “Pada kenyataannya, saya menduga akan ada semacam kesepakatan antara eksekutif dan yudikatif untuk tidak mengeksekusi surat perintah penangkapan ini,” papar Holvoet, sambil mencatat bahwa ada sedikit konsekuensi untuk mengabaikan aturan ICC.

    Swiss memiliki sejarah panjang dalam hal netralitas. Mereka menjadi markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hingga menjaga jarak dengan Uni Eropa dan aliansi militer NATO. Namun, Swiss telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia atas invasi ke Ukraina.

    Pemerintah Swiss mengatakan mereka telah terlibat dalam 30 proses perdamaian, termasuk pembicaraan tentang Armenia, Siprus, Mozambik, dan Sudan. Pada tahun 2021, Jenewa menjadi tuan rumah pembicaraan antara Putin dan mantan presiden AS Joe Biden.

    Wilayah Uni Eropa, di Luar NATO: Austria

    Kanselir Austria juga menawarkan ibu kota negaranya, Wina, sebagai calon tempat yang potensial. Austria adalah anggota Uni Eropa, tetapi telah netral secara militer sejak tahun 1950-an dan tetap berada di luar NATO.

    “Austria membayangkan dirinya sebagai jembatan antara timur dan barat,” kata Reinhard Heinisch, seorang profesor ilmu politik di University of Salzburg, kepada DW.

    Dia menyoroti rekam jejak Austria dalam hal diplomatik. Mulai dari pembicaraan AS-Rusia saat era Perang Dingin, hingga negosiasi tentang program nuklir Iran dalam dekade ini.

    Sebagai anggota ICC, Austria menghadapi dilema hukum yang sama dengan Swiss. Hanya saja, kata Heinisch, “Austria terkenal dengan komprominya,” dan menambahkan bahwa banyak hal dalam hukum Austria yang “masih bisa ditafsirkan.”

    Profesor hukum Holvoet menyebut penundaan surat perintah bisa dilakukan lewat kesepakatan dengan pihak Dewan Keamanan PBB. Hanya saja opsi itu, kata dia, secara politik tidak realistis.

    Kenangan Buruk di Budapest

    Pihak Paman SAM dikabarkan mempertimbangkan Hungaria sebagai lokasi. Negara Eropa Tengah tersebut mundur dari ICC awal 2025, setelah pengadilan mengeluarkan dakwaan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang merupakan sekutu dekat pemimpin Hungaria Viktor Orban.

    Secara hukum internasional, opsi ini mungkin lebih mudah, tapi secara politik, Budapest tidak disukai banyak negara Eropa. Perdana Menteri Polandia Donald Tusk bahkan mengingatkan bahwa Ukraina pernah mendapat jaminan keamanan yang gagal di Budapest pada 1994. Saat itu Ukraina menyerahkan senjata nuklirnya, sebagai imbalannya Ukraina mendapat jaminan dari AS, Rusia, dan Inggris.

    “Mungkin saya agak percaya dengan takhayul, tapi kali ini saya akan mencari tempat lain,” tulis Tusk di akun X resminya.

    Hungaria, juga dikenal sebagai pihak bermasalah utama di Uni Eropa. Mereka sering kali memblokir atau meringankan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia.

    “Banyak pihak Uni Eropa melihat Orban sebagai semacam ‘kuda troya’ bagi kepentingan Rusia,” papar Heinisch. Namun, dia menambahkan, Eropa mungkin kesulitan menolak jika Trump dan Putin sepakat memilih Budapest, ibu lota Hungaria, sebagai lokasi pertemuan.

    Turki: Anggota NATO, Tapi di Luar ICC

    Media Turki mulai berspekulasi soal pertemuan Zelenskyy dan Putin di negara tersebut. Hal itu menyusul komunikasi antara Presiden Recep Tayyip Erdogan dengan Putin pada Rabu (20/08).

    Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut Putin berterima kasih atas “upaya Erdogan memfasilitasi pembicaraan Rusia-Ukraina di Istanbul.”

    Turki telah menjadi tuan rumah beberapa putaran pembicaraan tingkat rendah antara Kyiv dan Moskow tahun 2025 ini, termasuk pertukaran tahanan.

    Secara geografis, Turki berada di persimpangan Eropa dan Asia, dan seperti Rusia dan Ukraina, mereka memiliki garis pantai di Laut Hitam.

    Turki adalah anggota NATO, tapi bukan bagian dari Uni Eropa dan tidak menandatangani Statuta ICC. Meski telah memasok senjata ke Ukraina, Turki tetap menjaga hubungan baik dengan Moskow.

    Potensi Kawasan Teluk

    Kemungkinan pertemuan dilakukan di luar kawasan Eropa juga disebut-sebut, mulai dari Arab Saudi hingga Qatar. Keduanya memiliki rekam jejak sebagai mediator internasional dan bukan anggota ICC.

    Awal 2025, pejabat dari Ukraina, AS, dan Rusia mengadakan pembicaraan di Kota Jeddah, Arab Saudi. Pertemuan itu berakhir dengan keputusan Washington untuk kembali berbagi informasi intelijen kepada Kyiv.

    Qatar, tetangga Saudi, juga telah memediasi pembicaraan yang menghasilkan kesepakatan antara Rusia dan Ukraina untuk memulangkan sejumlah anak.

    Uni Eropa sebelumnya telah mendorong negara-negara Teluk agar lebih kritis terhadap Moskow, memperketat pengawasan terhadap pelanggaran sanksi, dan memberikan dukungan lebih besar kepada Ukraina.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh: Muhammad Hanafi

    Editor: Rahka Susanto

    (nvc/nvc)

  • Harga Minyak Melejit, Investor Menanti Upaya Perdamaian Ukraina – Page 3

    Harga Minyak Melejit, Investor Menanti Upaya Perdamaian Ukraina – Page 3

    Sebelumnya, harga minyak turun pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta) karena para pedagang mempertimbangkan soal kemungkinan pembicaraan antara Rusia, Ukraina dan AS untuk mengakhiri perang di Ukraina dapat menyebabkan pencabutan sanksi terhadap minyak mentah Rusia, sehingga meningkatkan pasokan minyak global.

    Dikutip dari CNBC, Rabu (20/8/2025), harga minyak mentah Brent turun 81 sen atau 1,22%, dan ditutup pada harga USD 65,79 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun USD 1,07 atau 1,69%, dan ditutup pada USD 62,35 per barel.

    Setelah pertemuan di Gedung Putih pada hari Senin dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan sekutu Eropa, Presiden AS Donald Trump mengumumkan dalam sebuah unggahan media sosial bahwa ia telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

     

     

  • Kim Jong Un Puji Tentaranya yang Bertempur di Rusia: Pasukan Heroik!

    Kim Jong Un Puji Tentaranya yang Bertempur di Rusia: Pasukan Heroik!

    Jakarta

    Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, memuji tentaranya yang dikerahkan untuk membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina. Dia mengatakan tentaranya adalah pasukan heroik.

    “Tentara kami adalah pasukan yang heroik,” kata Kim dalam pidatonya kepada anggota militer Korea Utara sebagaimana laporan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dilansir AFP, Kamis (21/8/2025).

    Kim menyampaikan dukungan hangat kepada para perwira dan tentara yang bertugas di wilayah Kursk Rusia. Badan Intelijen Pyongyang mengatakan mereka telah mengirimkan lebih dari 10.000 tentaranya ke Rusia.

    “Tentara kami sekarang melakukan apa yang seharusnya, dan apa yang perlu dilakukan. Kami juga akan melakukannya di masa depan,” ucap Kim.

    Pernyataan Kim muncul di tengah upaya Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina, setelah mengadakan pembicaraan tingkat tinggi dengan para pemimpin kedua negara dalam beberapa hari terakhir.

    Seperti diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin, yang pekan lalu juga memuji pasukan Korea Utara sebagai “heroik” hingga kini menghindari pertemuan dengan mitranya dari Ukraina, Volodymyr Zelensky, untuk perundingan damai.

    Pada April lalu, Korea Utara untuk pertama kalinya mengonfirmasi bahwa mereka telah mengerahkan satu kontingen tentaranya ke garis depan di Ukraina, bersama pasukan Rusia.

    Badan intelijen Korea Selatan mengatakan Pyongyang mengirim lebih dari 10.000 tentara ke wilayah Kursk Rusia pada tahun 2024, beserta peluru artileri, rudal, dan sistem roket jarak jauh. Sekitar 600 tentara Korea Utara telah tewas dan ribuan lainnya terluka saat bertempur untuk Rusia.

    (zap/yld)

  • Update Perang Rusia-Ukraina Mau Tamat: Respons Putin-Trump Masuk Surga

    Update Perang Rusia-Ukraina Mau Tamat: Respons Putin-Trump Masuk Surga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Upaya perdamaian Rusia-Ukraina memasuki babak baru. Gedung Putih membahas rencana pertemuan trilateral Zelensky, Putin, dan Trump, meski Kremlin masih menahan diri.

    Berikut update terbaru terkait perang Rusia-Ukraina, sebagaimana dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Rabu (20/8/2025).

    Zelensky Puji Perundingan AS, Bahas Pertemuan dengan Putin

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut perundingan di Gedung Putih sebagai “langkah maju besar” menuju upaya perdamaian dengan Rusia. Pertemuan itu juga membahas rencana trilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan mantan Presiden AS Donald Trump.

    Trump mengusulkan Budapest sebagai lokasi pertemuan. Ssementara Istanbul dan Swiss juga masuk dalam opsi.

    “Sekarang saya pikir akan lebih baik jika mereka bertemu tanpa saya. … Jika perlu, saya akan pergi,” kata Trump dalam wawancara radio.

    Sekutu Ukraina pada Selasa menggelar pertemuan Koalisi yang Bersedia untuk membahas sanksi tambahan terhadap Rusia dan menyusun jaminan keamanan bagi Kyiv. NATO dijadwalkan mengadakan rapat pada Rabu, dengan Jenderal AS Dan Caine ikut secara virtual.

    Meski ada pembicaraan damai, Presiden Putin menegaskan Rusia tidak akan menoleransi kehadiran pasukan NATO di Ukraina dan tetap bersikeras pada tuntutan wilayahnya. Analis menilai Moskow berpotensi memperpanjang konflik sambil memainkan negosiasi yang berlarut-larut.

    Respons Putin 

    Presiden Rusia Vladimir Putin belum menunjukkan kesiapan bertemu langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, meski Presiden AS Donald Trump berupaya mendorong pertemuan bilateral. Kremlin menilai pertemuan itu belum perlu dilakukan.

    Ajudan Putin, Yury Ushakov, menyatakan pembahasan hanya sebatas kemungkinan meningkatkan level perwakilan, bukan hingga kepala negara. “Idenya dibahas bahwa akan tepat untuk mempelajari peluang peningkatan level perwakilan pihak Rusia dan Ukraina,” katanya di Moskow, Selasa, seperti dikutip CNN International.

    Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menambahkan, pertemuan tingkat tinggi harus dipersiapkan sangat hati-hati. “Kami tidak menolak segala bentuk kerja sama, tetapi kontak pejabat tinggi tidak bisa dilakukan begitu saja,” tegasnya.

    Trump Pastikan Tak Kirim Pasukan AS ke Ukraina

    Presiden Trump menegaskan tidak akan mengirim pasukan darat ke Ukraina. Namun, ia membuka peluang memberikan dukungan udara sebagai bagian dari kesepakatan damai untuk mengakhiri perang dengan Rusia.

    “Dalam hal keamanan, Eropa bersedia menempatkan orang di darat. Kami bersedia membantu mereka dalam berbagai hal, terutama, mungkin… melalui udara,” kata Trump dalam wawancara dengan Fox News.

    Trump juga menyebut gaya negosiasinya dalam mencari jalan damai lebih mengandalkan “naluri ketimbang proses”. Namun, ia mengakui Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin tidak tertarik dengan kesepakatan damai.

    “Kita akan mencari tahu tentang Presiden Putin dalam beberapa minggu ke depan,” ujarnya kepada pembawa acara radio Mark Levin.

    Gedung Putih turut mengonfirmasi bahwa dukungan udara merupakan opsi yang dipertimbangkan Washington. Presiden, tegas kantornya, menyatakan pasukan AS tidak akan berada di Ukraina.

    “Tetapi kami tentu dapat membantu dalam koordinasi dan mungkin memberikan jaminan keamanan lainnya kepada sekutu Eropa,” ujar Sekretaris Pers Karoline Leavitt.

    Pernyataan itu muncul sehari setelah Trump menjanjikan jaminan keamanan baru bagi Ukraina dalam pertemuan puncak luar biasa di Gedung Putih. Namun, jalan menuju perdamaian masih belum pasti, terutama setelah Rusia meluncurkan serangan udara terbesar dalam lebih dari sebulan, dengan 270 drone dan 10 rudal ke berbagai wilayah Ukraina.

    Trump Bisa Masuk Surga

    Trump kembali melontarkan pernyataan kontroversial terkait perang Rusia-Ukraina. Ia mengatakan kesepakatan damai Ukraina dapat meningkatkan peluang dirinya untuk masuk surga.

    “Saya ingin mencoba masuk surga jika memungkinkan,” kata Trump dalam wawancara dengan acara Fox & Friends.

    “Saya dengar saya tidak baik-baik saja. Saya dengar saya benar-benar berada di posisi terbawah. Tetapi jika saya bisa masuk surga, ini akan menjadi salah satu alasannya,” tambahnya.

    Trump, 79 tahun, sebelumnya menyatakan ingin mengakhiri perang Rusia-Ukraina sebagai bagian dari ambisinya meraih Hadiah Nobel Perdamaian. Namun kali ini ia menegaskan motivasinya bukan hanya politik, tetapi juga religius.

    Mantan presiden AS yang dua kali dimakzulkan itu memang kerap menjadi sorotan. Trump pernah terlibat berbagai skandal, termasuk kasus suap yang melibatkan pembayaran kepada bintang porno. Ia juga menjadi presiden pertama dalam sejarah AS yang dihukum pidana.

    Meski begitu, Trump semakin menonjolkan sisi religius sejak selamat dari upaya pembunuhan tahun lalu. Saat pelantikannya pada Januari lalu, ia menyebut dirinya “diselamatkan oleh Tuhan untuk membuat Amerika hebat kembali”.

    Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt menegaskan komentar Trump soal Ukraina bukan sekadar gurauan. Ia disebut sangat serius.

    “Saya pikir presiden serius tentang hal itu. Saya rasa presiden ingin masuk surga, seperti yang saya harapkan dari kita semua di ruangan ini,” ujarnya kepada wartawan.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pertemuan Putin dan Zelensky Mulai Direncanakan, Tempatnya Masih Rahasia

    Pertemuan Putin dan Zelensky Mulai Direncanakan, Tempatnya Masih Rahasia

    Jakarta

    Gedung Putih mengatakan saat ini tengah direncanakan pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mengakhiri perang. Tempat pertemuan keduanya masih dirahasiakan.

    Dilansir kantor berita CNN, Rabu (20/8/2025), tiga pejabat Gedung Putih kepada CNN mengatakan sejumlah lokasi tengah dipertimbangkan untuk pertemuan Zelensky dan Putin. Tak hanya itu, katanya, saat ini juga tengah direncanakan pertemuan Putin, Zelensky dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Masih dari sumber pejabat di Gedung Putih, sejumlah lokasi tengah dipertimbangkan untuk menjadi tempat pertemuan Putin dan Zelensky. Lokasi itu di antaranya adalah Budapest dan Swiss.

    Seorang pejabat mengatakan bahwa Trump sendiri telah membahas kemungkinan Budapest dalam percakapan telepon baru-baru ini dengan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban. Pejabat mengatakan kepada CNN bahwa perencanaan seputar pertemuan tersebut telah ditunda kemarin setelah Trump mengumumkan bahwa akan ada pertemuan pertama hanya dengan Putin dan Zelensky.

    Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, enggan menjawab perihal lokasi pertemuan Putin dan Zelensky. Dia hanya menyebut AS akan membantu mewujudkan pertemuan Putin dan Zelensky.

    “Kedua pemimpin telah menyatakan kesediaan untuk duduk bersama, sehingga tim keamanan nasional kami akan membantu kedua negara mewujudkannya,” ujar Leavitt kepada wartawan di pengarahan Gedung Putih.

    Zelensky Siap Bertemu Putin

    Sebelumnya, Zelensky mengatakan dirinya bersedia bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang.

    Berbicara kepada wartawan setelah pembicaraan dengan Presiden AS Donald Trump dan beberapa pemimpin Eropa di Gedung Putih pada Senin (18/8) waktu setempat, Zelensky mengatakan ia siap untuk pertemuan tatap muka pertamanya dengan Putin sejak invasi Moskow hampir tiga setengah tahun yang lalu.

    “Saya mengonfirmasi — dan semua pemimpin Eropa mendukung saya — bahwa kami siap untuk pertemuan bilateral dengan Putin,” kata Zelensky setelah pertemuan tersebut, dilansir kantor berita AFP, Selasa (19/8).

    Halaman 2 dari 2

    (whn/zap)

  • Rupiah ditutup melemah di tengah pasar cermati arah kebijakan The Fed

    Rupiah ditutup melemah di tengah pasar cermati arah kebijakan The Fed

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah ditutup melemah di tengah pasar cermati arah kebijakan The Fed
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 19 Agustus 2025 – 18:57 WIB

    Elshinta.com – Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS seiring pelaku pasar mencermati arah kebijakan suku bunga acuan The Fed.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Selasa sore, melemah sebesar 47,50 poin atau 0,29 persen menjadi Rp16.245 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.198 per dolar AS.

    “Fokus pasar minggu ini adalah risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan dirilis pada Rabu (20/8/2025), dan pidato Ketua Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole pada Jumat (22/8/2025), yang keduanya dapat memberikan petunjuk baru tentang prospek kebijakan moneter The Fed,” ujar Ibrahim dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

    Dari mancanegara, pidato Ketua The Fed Jerome Powell akan menjadi perhatian pelaku pasar dalam pertemuan para pejabat bank sentral dunia pada Simposium Jackson Hole di AS tanggal 21-23 Agustus 2025.

    Selanjutnya, pelaku pasar juga akan memperhatikan pidato Jerome Powell pada pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes pada Kamis (21/08) pekan ini.

    Berdasarkan laporan FedWatch CME, ada kemungkinan sebesar 83 persen The Fed akan memangkas suku bunga.

    Di sisi lain, pelaku pasar mencermati Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menjamu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Gedung Putih pada Senin (18/8/2025), didampingi oleh para pemimpin dari negara-negara besar Eropa dalam sebuah pertemuan puncak berisiko tinggi yang bertujuan untuk merintis jalan menuju berakhirnya perang Rusia di Ukraina.

    Dalam pernyataan publik, Trump berjanji bahwa AS akan membantu menjamin keamanan Ukraina sebagai bagian dari penyelesaian damai apa pun, meskipun tidak merinci bentuk atau cakupan jaminan tersebut.

    Trump mengatakan telah mulai mengatur pertemuan antara Volodymyr Zelenskiy dari Ukraina dan Vladimir Putin dari Rusia, dan mengusulkan diskusi tiga arah berikutnya, menjaga harapan tetap hidup untuk jalur menuju negosiasi.

    Para pemimpin Eropa di Washington mendesak gencatan senjata terlebih dahulu, sementara Trump mengisyaratkan dukungan untuk jaminan keamanan yang dipimpin Eropa bagi Kyiv.

    Dari dalam negeri, pemerintah berencana menarik utang baru senilai Rp781,87 triliun pada 2026, yang terungkap dalam Buku II Nota Keuangan Beserta RAPBN 2026.

    Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN)Tahun Anggaran (TA) 2026, pembiayaan utang direncanakan sebesar Rp781,868 miliar yang akan dipenuhi melalui penerbitan SBN dan penarikan pinjaman.

    Adapun pembiayaan utang berasal dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)/Sukuk Negara.

    Dalam RAPBN 2026, pembiayaan utang dari SBN mencapai Rp749,19 triliun atau naik apabila dibandingkan outlook 2025. Kemudian, pembiayaan pinjaman (neto) pada 2026 direncanakan sebesar Rp 32,67 triliun atau turun 74,9 persen dibandingkan outlook 2025.

    Pada hari ini, digelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan memberikan asesmen terhadap kondisi perekonomian global serta domestik, termasuk setelah data pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 mengejutkan pasar dengan capaian laju PDB 5,12 persen.

    Konsensus memperkirakan BI akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level saat ini yaitu 5,25 persen.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini, juga melemah ke level Rp16.241 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.162 per dolar AS.

    Sumber : Antara