Tag: Vladimir Putin

  • Putin Kasih Hadiah 75 Hewan Langka untuk Korea Utara

    Putin Kasih Hadiah 75 Hewan Langka untuk Korea Utara

    Foto

    Moscow Zoo official telegram channel via AP – detikNews

    Kamis, 21 Nov 2024 20:00 WIB

    Korea Utara – Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiahkan 75 hewan kepada Korea Utara (Korut). Pemberian ini sebagai tanda persahabatan antara Moskow dan Pyongyang.

  • Ukraina Tembakkan Rudal Canggih AS dan Inggris, Rusia Balas Nuklir?

    Ukraina Tembakkan Rudal Canggih AS dan Inggris, Rusia Balas Nuklir?

    Jakarta

    Rudal jarak jauh ATACMS (Army Tactical Missile System) buatan Amerika Serikat, akhirnya ditembakkan untuk pertama kalinya ke area Rusia setelah Presiden Joe Biden memberikan lampu hijau. Apakah ada kemungkinan nanti Rusia mengerahkan senjata nuklir jika terus ditekan?

    Rusia mengatakan penggunaan rudal ATACMS oleh Ukraina terhadap wilayahnya menandai fase baru perang Barat terhadap Moskow dan akan bereaksi sesuai kondisi. Ukraina menggunakan rudal ATACMS untuk menyerang fasilitas militer di wilayah perbatasan Bryansk, Rusia.

    Vladimir Putin sendiri juga baru menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir, membuka pintu bagi potensi serangan balasan nuklir oleh Moskow bahkan terhadap serangan konvensional oleh negara nuklir mana pun.

    Kemenhan Rusia mengatakan Ukraina menyerang wilayah Bryansk dengan 6 rudal dan sistem pertahanan udara berhasil mencegat lima dan merusak satu. “Ini tentu merupakan sinyal mereka ingin meningkatkan ketegangan,” kata Menlu Rusia Sergey Lavrov di konferensi pers G2) di Brasil.

    “Kami akan menganggap ini sebagai fase baru yang kualitatif dari perang Barat melawan Rusia. Dan kami akan bereaksi sesuai dengan itu,” imbuhnya, menuduh Washington membantu Kyiv mengoperasikan ATACMS. Rusia telah lama menyebut pengoperasian ATACMS diprogram oleh spesialis Amerika Serikat dan memerlukan panduan dari satelit AS.

    Tak hanya itu, Ukraina juga dilaporkan meluncurkan rudal Storm Shadow buatan Inggris-Prancis ke sasaran di Rusia untuk pertama kali, sehari setelah serangan ATCMS. Blogger Rusia memposting foto pecahan Storm Shadow, mengklaim hingga 12 rudal ditembakkan ke Kursk. Inggris dan Prancis sebelumnya memasok rudal Storm Shadow ke Ukraina untuk digunakan di areanya sendiri. Rudal ini jangkauannya sekitar 250 kilometer, sedikit lebih pendek dari ATACMS.

    Apakah dengan serangan itu ada potensi Rusia mengerahkan senjata nuklir? menurut Federasi Ilmuwan Amerika (FAS), Moskow punya sekitar 5.580 hulu ledak nuklir. Sekitar 1.200 di antaranya sudah tidak digunakan dan sekitar 4.380 disimpan. Rusia memiliki persediaan senjata nuklir terbesar dunia, diikuti AS. Digabung, Moskow dan Washington menguasai sekitar 90% senjata nuklir dunia.

    Namun, terlepas dari semua ancaman Rusia, AS mengatakan tidak melihat tanda-tanda pergerakan yang tidak biasa di lokasi penyimpanan senjata nuklir Rusia. Sebagian besar pakar juga berpendapat penggunaan senjata nuklir oleh Rusia tidak mungkin untuk saat ini.

    Pavel Podvig, peneliti senior UN Institute for Disarmament Research, tidak percaya bahwa menjatuhkan nuklir di Ukraina ada dalam rencana Moskow “Terutama karena hal itu tidak akan membantu mencapai tujuan militer apa pun, dan Rusia sedang di atas angin di Ukraina saat ini,” cetusnya.

    Lebih jauh, penggunaan senjata nuklir dalam konflik untuk pertama kalinya sejak 1945 akan menyatukan sebagian besar dunia melawan Rusia dengan cara yang tidak dapat diprediksi dengan mudah oleh Moskow.

    “Jadi, itu akan menjadi pertaruhan yang serius. Namun, saya tidak dapat mengesampingkan bahwa Kremlin siap mengambil risiko. Terutama jika Moskow merasa responsnya akan lemah,” imbuhnya yang dikutip detkINET dari Al Jazeera.

    (fyk/fyk)

  • Harga Minyak WTI Naik Berkat Dorongan 2 Faktor Ini

    Harga Minyak WTI Naik Berkat Dorongan 2 Faktor Ini

    Jakarta: Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2 persen menjadi USD69,53 per barel pada perdagangan Rabu, 20 November 2024.
     
    Peningkatan ini didorong oleh sejumlah faktor global, seperti meningkatnya ketegangan dalam perang Rusia-Ukraina dan tanda-tanda peningkatan impor minyak mentah oleh Tiongkok.
     
    Namun, kenaikan harga tetap dibatasi oleh laporan lonjakan stok minyak mentah AS yang mencapai 4,75 juta barel dalam pekan yang berakhir 15 November, menurut data dari American Petroleum Institute (API).
     
    Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha memproyeksikan secara teknikal, indikator teknikal menunjukkan potensi terbentuknya kembali tren bullish pada WTI.
     
    “Berdasarkan kombinasi Moving Average, harga minyak berpeluang naik hingga USD70,5 per barel sebagai target utama. Namun, jika harga gagal melanjutkan kenaikan dan mengalami pembalikan arah (reversal), level USD66,5 menjadi target penurunan terdekat,” ucap dia dalam keterangan tertulis, Rabu, 20 November 2024.
     

    Situasi geopolitik terus memengaruhi pasar minyak global 
    Perang Rusia-Ukraina kembali memanas setelah Ukraina menggunakan rudal ATACMS buatan AS untuk menyerang wilayah Rusia, yang disebut Moskow sebagai serangan besar pertama.
     
    Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan memperingatkan kemungkinan eskalasi lebih lanjut, termasuk serangan nuklir. Ketegangan ini meningkatkan risiko gangguan pasokan minyak, mendukung sentimen bullish di pasar.
     
    Selain itu, data terbaru dari pelacak kapal Kpler menunjukkan impor minyak mentah Tiongkok berada di jalur untuk mencapai atau mendekati rekor tertinggi pada November ini.
     
    Setelah periode impor yang lemah sepanjang tahun, peningkatan permintaan dari importir terbesar dunia ini menjadi katalis penting yang menopang harga minyak.
     
    Brent, patokan harga minyak global, sebelumnya sempat merosot 20 persen dari level puncaknya di April sebesar USD92 per barel akibat melemahnya impor Tiongkok.
     
    Namun, kenaikan harga minyak WTI juga dibatasi oleh kondisi di AS. Meskipun stok minyak mentah naik, persediaan bensin dan minyak sulingan justru menurun, masing-masing sebesar 2,48 juta barel dan 688 ribu barel, menurut laporan API.  
     
    Data resmi stok minyak AS yang akan dirilis pemerintah pada hari ini juga menjadi perhatian utama untuk menentukan arah harga selanjutnya.
     
    “Secara keseluruhan, pasar minyak tengah menghadapi tekanan dari sisi fundamental dan geopolitik. Lonjakan stok minyak AS dan penurunan permintaan sebelumnya menjadi tantangan, namun ketegangan geopolitik dan lonjakan impor Tiongkok memberikan harapan akan stabilnya harga minyak di level yang lebih tinggi,” jelas dia.
     
    Dengan tren bullish yang mulai terlihat pada grafik teknikal, WTI diharapkan mampu mempertahankan momentum positifnya dalam beberapa waktu mendatang.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Saham Teknologi Boncos, IHSG Ditutup Ambruk

    Saham Teknologi Boncos, IHSG Ditutup Ambruk

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor teknologi.
     
    IHSG ditutup melemah 15,37 poin atau 0,21 persen ke posisi 7.180,33. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,80 poin atau 0,21 persen ke posisi 875,12.
     
    “Bursa regional Asia bergerak melemah, pasar tampaknya cenderung berhati-hati karena fokus perhatian dari meningkatnya konflik di kawasan Eropa antara Rusia dan Ukraina,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Rabu, 20 November 2024.
    Konflik tersebut membuat pasar berhati-hati karena ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung di Eropa hingga potensi risiko eskalasi nuklir yang dipicu Ukraina meluncurkan serangan rudal pertamanya di wilayah perbatasan Rusia menggunakan persenjataan yang dipasok Barat.
     
    Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin memperluas doktrin nuklir Rusia untuk mengizinkan respons atom terhadap serangan konvensional. Menteri Luar Negeri Rusia menyatakan mereka akan melakukan segala kemungkinan untuk menghindari perang nuklir.
     
    Dari Jepang, Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengindikasikan bahwa setiap kenaikan suku bunga di masa mendatang akan bertahap, tergantung pada perkembangan ekonomi, meskipun tidak memberikan garis waktu spesifik kapan kenaikan ini akan terjadi.
     
    Di sisi lain, pelaku pasar menyikapi kebijakan bank sentral Tiongkok yang mempertahankan suku bunga acuannya, yang mana bank sentral Tiongkok mempertahankan suku bunga pinjaman utama tidak berubah setelah memangkasnya pada Oktober 2024, seperti yang diharapkan secara luas.
     
    Bank Rakyat TIongkok mempertahankan suku bunga pinjaman utama satu tahun dan lima tahun tidak berubah pada masing-masing 3,1 persen dan 3,6 persen, yang mencerminkan penilaian berkelanjutan bank sentral terhadap langkah-langkah stimulus yang ada karena Tiongkok mengintensifkan upaya untuk melawan perlambatan ekonominya dan mencapai target pertumbuhan 2024 sekitar lima persen meskipun ada tantangan yang terus berlanjut.
     
    Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuannya di level 6,0 persen.
     

     

    Saham sektor teknologi paling boncos

    Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
     
    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 0,37 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor keuangan yang naik masing-masing sebesar 0,33 persen dan 0,33 persen.
     
    Sedangkan, tujuh sektor melemah yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 1,94 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing turun sebesar 0,71 persen dan 0,52 persen.
     
    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BOAT, JMAS, DAAZ, DOSS, dan LABA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni NAIK, DNAR, VERN, SURI, dan MEJA.
     
    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.083.440 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,52 miliar lembar saham senilai Rp8,73 triliun. Sebanyak 250 saham naik 310 saham menurun dan 229 tidak bergerak nilainya.
     
    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 52,09 poin atau 0,16 persen ke level 38.352,30, indeks Hang Seng menguat 41,33 poin atau 0,21 persen ke level 19.705,00, indeks Shanghai menguat 21,97 poin atau 0,66 persen ke posisi 3.346,01, dan indeks Straits Times menguat 14,33 poin atau 0,38 persen ke 3.743,63.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • 7 Update Perang Ukraina: ‘Gerbang’ PD 3 Terbuka-Gebrakan Putin & Trump

    7 Update Perang Ukraina: ‘Gerbang’ PD 3 Terbuka-Gebrakan Putin & Trump

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dinamika perang Rusia-Ukraina terus berlanjut. Memasuki lebih dari seribu hari bertempur, pergerakan perang belum mencapai titik-titik perdamaian.

    Pada Minggu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan restu kepada Ukraina untuk menyerang wilayah dalam Rusia menggunakan senjata buatannya. Hal ini diramalkan dapat membuka peluang Perang Dunia (PD) 3.

    Berikut perkembangan terbarunya sebagaimana dirangkum dari beberapa sumber oleh CNBC Indonesia, Rabu (20/11/2024):

    1. Ukraina Bom Rusia dengan Rudal Maut AS

    Ukraina mulai menggunakan senjata jarak jauh AS untuk menyerang masuk ke negara Rusia. Mengutip Reuters, Ukraina menggunakan Army Tactical Missile System (ATACMS) milik AS, menyerang beberapa kota milik Moskow.

    Rusia mengatakan pasukannya menembak jatuh lima dari enam rudal yang ditembakkan ke fasilitas militer di wilayah Bryansk. Puing-puing salah satu rudal mengenai fasilitas tersebut, memicu kebakaran, meski beruntung tidak menimbulkan korban atau kerusakan.

    “Militer Ukraina telah meluncurkan beberapa rudal ATACMS buatan AS ke Wilayah Bryansk Rusia, beberapa di antaranya telah dicegat,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dilaporkan juga oleh laman Prancis, AFP.

    Media Ukraina sebelumnya juga melaporkan bagaimana Kyiv telah menembakkan rudal ATACMS ke wilayah Rusia untuk pertama kalinya. Dirilis rekaman yang diduga sebagai momen peluncuran.

    Ukraina mengakui pihaknya menyerang depot senjata Rusia, sekitar 110 kilometer (km) di dalam wilayah pemerintahan Presiden Vladimir Putin, dalam sebuah serangan yang menyebabkan “ledakan sekunder”.

    Namun militer Ukraina tidak secara terbuka menyebutkan senjata apa yang digunakannya walau sumber pemerintah Presiden Volodymyr Zelensky dan pejabat Washington mengonfirmasi penggunaan ATACMS.

    “Rusia berhasil mencegat dua dari delapan rudal yang ditembakkan oleh Ukraina dan bahwa serangan itu dilakukan pada titik pasokan amunisi,” ujar pejabat AS yang tak menyebutkan nama.

    2. AS Tutup Kedutaan di Kyiv

    Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kyiv, Ukraina, akan ditutup sementara pada Rabu (20/11/2024) menyusul informasi terkait potensi serangan udara besar-besaran. Departemen Urusan Konsuler AS menyatakan dalam situs resmi kedutaan bahwa tindakan ini diambil demi keamanan.

    “Sebagai langkah kehati-hatian, kedutaan akan ditutup, dan para pegawai diperintahkan untuk berlindung di tempat,” kata pernyataan itu, dilansir Reuters. Kedutaan juga mengimbau warga negara AS di Kyiv untuk bersiap mencari perlindungan segera setelah peringatan udara diumumkan.

    Peringatan ini muncul sehari setelah Ukraina menggunakan rudal ATACMS buatan AS untuk menyerang wilayah Rusia. Penggunaan rudal ini dilakukan setelah Ukraina mendapat izin dari pemerintahan Presiden Joe Biden pada hari ke-1.000 sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina.

    Rusia sebelumnya telah memperingatkan bahwa jika Washington memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan rudal yang dipasok oleh AS, Inggris, dan Prancis untuk menyerang wilayah Rusia, Moskow akan menganggap negara-negara NATO tersebut terlibat langsung dalam perang.

    3. NATO Terjunkan 3.600 tentara di ‘Halaman Belakang’ Rusia

    Ribuan tentara NATO kini bersiaga di “halaman belakang” Rusia. Ini terkait latihan artileri berskala besar di Arktik Finlandia bulan ini.

    AFP menulis sekitar 3.600 tentara dari Amerika Serikat (AS), Swedia, Inggris, Prancis, dan anggota NATO lainnya akan melakukan latihan tembak langsung sepanjang November di daerah perbukitan Rovajarvi yang bersalju. Ini merupakan bagian dari latihan artileri NATO terbesar yang pernah diadakan di Eropa, yang dijuluki Dynamic Front 25, mencakup latihan di Estonia, Jerman, Rumania, dan Polandia yang melibatkan total sekitar 5.000 tentara.

    Direktur latihan Dynamic Front 25 di Finlandia, Kolonel Janne Makitalo, mengatakan tujuan utamanya adalah untuk melatih dan mengembangkan interoperabilitas dalam unit artileri aliansi. Termasuk mempersiapkan pasukan untuk kondisi Arktik yang keras, setelah Norwegia, Swedia, dan Finlandia semuanya menjadi anggota NATO.

    “Tentu saja ini mengirimkan pesan bahwa kami dapat berlatih bersama dan kami sedang mengembangkan aset kami,” katanya kepada wartawan, dikutip Rabu (20/11/2024).

    “Artileri pada dasarnya adalah raja dan ratu medan perang, seperti yang telah kita lihat dari pengalaman pertempuran di Ukraina,” kata Makitalo.

    Ia menepis anggapan bahwa NATO dapat memprovokasi Moskow. Apalagi dengan memamerkan kekuatan militernya di halaman belakang Rusia.

    “Ini bukan semacam unjuk kekuatan,” tegasnya menambahkan ergabungnya Finlandia dengan NATO membawa 280.000 tentara ke sisi utara aliansi.

    4. Laksamana AS Ungkap Kondisi perang Ukraina dan Arab

    Laksamana Asia-Pasifik Amerika Serikat (AS), Sam Paparo, menjabarkan kondisi militer Negeri Paman Sam dalam menghadapi konflik di Ukraina dan Timur Tengah. Hal ini disebarkannya dalam sebuah pernyataan resmi, Selasa (19/11/2024).

    Dalam paparannya, Paparo menyebut konflik di Ukraina dan Timur Tengah menggerogoti persediaan pertahanan udara AS. Hal ini, menurutnya, akan membebani biaya perang yang disiapkan Washington.

    “Dengan beberapa Patriot yang telah digunakan, beberapa rudal udara-ke-udara yang telah digunakan, sekarang ini menggerogoti persediaan. Mengatakan sebaliknya akan menjadi tidak jujur,” kata Paparo, kepala Komando Indo-Pasifik AS, dalam sebuah acara, yang dikutip Reuters.

    Biden telah memberi Kyiv serangkaian pertahanan lengkap, termasuk rudal Patriot dan sistem Rudal Permukaan-ke-Udara Canggih Nasional. Tak hanya itu, Gedung Putih juga baru-baru ini merestui penggunaan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat, atau ATACMS oleh Ukraina untuk menyerang Rusia.

    Lampu hijau yang diberikan Biden ini mengundang reaksi keras dari Rusia untuk segera mengesahkan doktrin nuklir terbarunya. Doktrin itu secara resmi dikenal sebagai ‘Dasar-dasar Kebijakan Negara di Bidang Pencegahan Nuklir’.

    Doktrin yang tertulis sepanjang 4 halaman itu menguraikan kondisi ancaman-ancaman yang dapat dibalas dengan penggunaan senjata nuklir.

    “Rusia akan mempertimbangkan serangan nuklir jika negara itu, atau sekutunya Belarus, menghadapi agresi dengan penggunaan senjata konvensional yang menimbulkan ancaman kritis terhadap kedaulatan dan (atau) integritas teritorial mereka,” kata doktrin baru tersebut, yang diteken Presiden Vladimir Putin.

    “Agresi terhadap Federasi Rusia dan (atau) sekutunya oleh negara non-nuklir mana pun dengan partisipasi atau dukungan negara nuklir dianggap sebagai serangan gabungan mereka,” tambah pernyataan itu.

    5. Rusia Respons Tembakan Rudal AS oleh Ukraina

    Rusia memberi respons terhadap serangan Ukraina yang menggunakan rudal jarak jauh Amerika Serikat (AS), Army Tactical Missile System (ATACMS), yang makin meningkatkan ancaman terjadinya perang dunia ke-3 (PD 3). Rusia bahkan memberi isyarat AS dan sekutu, bahwa mereka siap untuk melakukan konfrontasi nuklir.

    Menteri Luar Negeri, Sergey Lavrov menyebut Barat memang ingin meningkatkan konflik. Ini ditegaskannya di sela-sela konferensi pers KTT G20 di Brasil, Selasa.

    “Fakta bahwa ATACMS digunakan berulang kali malam ini di wilayah Bryansk (Rusia), tentu saja, merupakan sinyal bahwa mereka (di Barat) yang menginginkan peningkatan (perang),” kata Lavrov menurut laporan Tass, dikutip CNBC International Rabu (20/11/2024).

    “Dan tanpa Amerika, mustahil untuk menggunakan rudal berteknologi tinggi ini,” tambahnya.

    Moskow sebenarnya sudah berulang kali memperingatkan Barat agar tidak membiarkan Ukraina menggunakan senjata jarak jauhnya untuk menyerang Rusia secara langsung. Beberapa pejabat, termasuk Wakil Dewan Keamanan Rusia dan mantan Perdana Menteri negeri itu Dmitry Medvedev memberi ancama akan eskalasi dan perang dunia baru.

    Namun keputusan akhirnya dimuat Presiden AS Joe Biden, Senin, yang memperbolehkan penggunaan senjata buatan Lockheed Martin Corporation tersebut, yang mampu mencapai target hingga 300 kilometer (km). Kebijakan yang diketok persis dua bulan sebelum Biden digantikan Donald Trump tersebut disetujui dengan dalih masuknya tentara Korea Utara (Korut) dalam perang Rusia-Ukraina guna membantu pasukan Kremlin.

    6. Putin Siap Berunding dengan Trump

    Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan terbuka untuk membahas kesepakatan gencatan senjata Ukraina dengan presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Hal ini terjadi tatkala Trump, yang baru saja memenangkan pemilihan awal bulan ini, berkomitmen menyelesaikan konflik tersebut.

    Dalam pelaporan terperinci yang dikutip Reuters, lima pejabat Rusia saat ini dan mantan pejabat mengatakan Kremlin secara umum mengatakan Moskow dapat setuju untuk membekukan konflik di sepanjang garis depan.

    “Mungkin ada ruang untuk negosiasi mengenai pembagian tepat empat wilayah timur Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson,” menurut tiga orang yang semuanya meminta anonimitas untuk membahas masalah-masalah sensitif.

    “Rusia mungkin juga terbuka untuk menarik diri dari sebagian kecil wilayah yang dikuasainya di wilayah Kharkiv dan Mykolaiv, di utara dan selatan Ukraina,” tambah dua pejabat lainnya.

    Putin mengatakan bulan ini bahwa setiap kesepakatan gencatan senjata harus mencerminkan ‘realitas’ di lapangan. Namun ia khawatir gencatan senjata yang berumur pendek hanya akan memungkinkan Barat untuk mempersenjatai kembali Ukraina.

    “Jika tidak ada kenetralan, sulit untuk membayangkan adanya hubungan bertetangga yang baik antara Rusia dan Ukraina,” kata Putin kepada kelompok diskusi Valdai pada 7 November.

    “Mengapa? Karena ini berarti Ukraina akan terus-menerus digunakan sebagai alat di tangan yang salah dan merugikan kepentingan Federasi Rusia.”

    7. Intel Rusia Bicara soal Ukraina

    Moskow akan menanggapi langkah-langkah Barat yang mengancam Rusia dengan serangan jarak jauh. Hal ini diperingatkan kepala Badan Intelijen Asing (SVR) Rusia, Sergey Naryshkin.

    Kepala mata-mata Rusia itu mengatakan perubahan doktrin nuklir negara itu yang diberlakukan oleh Presiden Vladimir Putin pada hari Selasa telah mengurangi ruang gerak bagi kekuatan Barat dalam konfrontasi mereka dengan Moskow.

    “Upaya beberapa anggota NATO untuk berpartisipasi dalam memfasilitasi kemungkinan serangan jarak jauh dengan senjata Barat jauh di dalam wilayah Rusia tidak akan dibiarkan begitu saja,” kata Naryshkin dalam sebuah wawancara dengan majalah Rusia National Defense, yang diterbitkan pada hari Rabu.

    Pedoman pencegahan nuklir yang baru menetapkan bahwa serangan terhadap Rusia oleh negara non-nuklir yang didukung oleh negara nuklir akan dianggap sebagai operasi gabungan. Hal ini juga berpotensi memicu pembalasan nuklir dari Moskow

    “Perubahan ini secara de facto mengecualikan kemungkinan mengalahkan Angkatan Bersenjata Rusia di medan perang,” tambah Naryshkin.

    (luc/luc)

  • Putin Siap Negosiasi dengan Trump soal Ukraina, Perang Berakhir?

    Putin Siap Negosiasi dengan Trump soal Ukraina, Perang Berakhir?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan terbuka untuk membahas kesepakatan gencatan senjata Ukraina dengan presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Hal ini terjadi tatkala Trump, yang baru saja memenangkan pemilihan awal bulan ini, berkomitmen menyelesaikan konflik tersebut.

    Dalam pelaporan terperinci yang dikutip Reuters, lima pejabat Rusia saat ini dan mantan pejabat mengatakan Kremlin secara umum mengatakan Moskow dapat setuju untuk membekukan konflik di sepanjang garis depan.

    “Mungkin ada ruang untuk negosiasi mengenai pembagian tepat empat wilayah timur Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson,” menurut tiga orang yang semuanya meminta anonimitas untuk membahas masalah-masalah sensitif.

    “Rusia mungkin juga terbuka untuk menarik diri dari sebagian kecil wilayah yang dikuasainya di wilayah Kharkiv dan Mykolaiv, di utara dan selatan Ukraina,” tambah dua pejabat lainnya.

    Putin mengatakan bulan ini bahwa setiap kesepakatan gencatan senjata harus mencerminkan ‘realitas’ di lapangan. Namun ia khawatir gencatan senjata yang berumur pendek hanya akan memungkinkan Barat untuk mempersenjatai kembali Ukraina.

    “Jika tidak ada kenetralan, sulit untuk membayangkan adanya hubungan bertetangga yang baik antara Rusia dan Ukraina,” kata Putin kepada kelompok diskusi Valdai pada 7 November.

    “Mengapa? Karena ini berarti Ukraina akan terus-menerus digunakan sebagai alat di tangan yang salah dan merugikan kepentingan Federasi Rusia.”

    Dua sumber mengatakan keputusan Presiden AS Joe Biden yang akan lengser untuk mengizinkan Ukraina menembakkan rudal ATACMS Amerika jauh ke Rusia dapat mempersulit dan menunda penyelesaian apa pun.

    Pada hari Selasa, Kyiv menggunakan rudal untuk menyerang wilayah Rusia untuk pertama kalinya, menurut Moskow yang mengecam tindakan tersebut sebagai eskalasi besar.

    Para sumber menyebut jika tidak ada gencatan senjata yang disepakati, maka Rusia akan terus berperang.

    Jaminan Keamanan

    Para sumber mengatakan Rusia terbuka untuk membahas jaminan keamanan bagi Kyiv. Ini merupakan bentuk tukar guling dari permohonan Kyiv untuk masuk pada aliansi NATO, yang ditolak keras oleh Moskow.

    “Konsesi Ukraina lainnya yang dapat didorong Kremlin termasuk Kyiv yang setuju untuk membatasi jumlah angkatan bersenjatanya dan berkomitmen untuk tidak membatasi penggunaan bahasa Rusia,” kata orang-orang tersebut.

    Rusia sendiri melancarkan serangan skala besar terhadap Ukraina Timur atau Donbass pada 24 Februari 2024. Moskow berupaya merebut wilayah itu dengan alasan diskriminasi rezim Kyiv terhadap wilayah itu, yang mayoritas dihuni etnis Rusia, serta niatan Ukraina untuk bergabung bersama aliansi pertahanan Barat, NATO.

    Realita di Lapangan: Kemenangan Rusia

    Rusia menguasai 18% wilayah Ukraina termasuk seluruh Krimea, semenanjung yang dianeksasinya dari Ukraina pada tahun 2014. Secara total, Rusia memiliki lebih dari 110.000 km persegi wilayah Ukraina.

    Di sisi lain, Ukraina menguasai sekitar 650 km persegi wilayah Kursk milik Rusia. Sejauh ini, Moskow masih berupaya mengusir pasukan Kyiv dari wilayah itu, bahkan Rusia dilaporkan telah memanggil pasukan Korea Utara untuk melakukan hal ini.

    “Di dalam negeri, Putin dapat menjual kesepakatan gencatan senjata yang membuat Rusia menguasai sebagian besar wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson sebagai kemenangan yang memastikan pertahanan bagi penutur bahasa Rusia di Ukraina timur dan mengamankan jembatan darat ke Krimea,” menurut salah satu sumber.

    Masa depan Krimea sendiri tidak dapat didiskusikan, kata semua pejabat Rusia.

    Salah satu pejabat yang mengetahui diskusi tingkat atas Kremlin, mengatakan Barat harus menerima ‘kebenaran pahit’ bahwa semua dukungan yang diberikannya kepada Ukraina tidak dapat mencegah Rusia memenangkan perang.

    “Putin, mantan letnan kolonel KGB yang menyaksikan runtuhnya Uni Soviet saat bertugas di Dresden, mengambil keputusan untuk menyerang Ukraina sendiri hanya dengan nasihat terbatas dari sekelompok kecil penasihat terpercaya,” kata sumber itu.

    Ketika ditanya seperti apa kemungkinan gencatan senjata, dua sumber Rusia merujuk pada rancangan perjanjian yang hampir disetujui pada April 2022 setelah perundingan di Istanbul, dan yang telah disebut Putin di depan umum sebagai kemungkinan dasar untuk kesepakatan.

    Berdasarkan rancangan tersebut, yang salinannya telah dilihat Reuters, Ukraina harus menyetujui netralitas permanen dengan imbalan jaminan keamanan internasional dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yakni Inggris, China, Prancis, Rusia, dan AS.

    Satu pejabat Rusia lainnya mengatakan tidak akan ada kesepakatan kecuali Ukraina menerima jaminan keamanan dan netralitas.

    “Pertanyaannya adalah bagaimana menghindari kesepakatan yang mengunci Barat ke dalam kemungkinan konfrontasi langsung dengan Rusia suatu hari nanti,” ucapnya.

    (luc/luc)

  • Putin Setujui Dekrit Penggunaan Senjata Nuklir, China Serukan Ini!

    Putin Setujui Dekrit Penggunaan Senjata Nuklir, China Serukan Ini!

    Beijing

    Otoritas China turut mengomentari langkah terbaru Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyetujui perubahan doktrin nuklir negaranya, saat ketegangan meningkat setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengizinkan Ukraina menyerang Moskow dengan rudal jarak jauh pasokan negara-negara Barat.

    Kementerian Luar Negeri China, seperti dilansir AFP, Rabu (20/11/2024), menyerukan semua pihak untuk “tenang” dan “menahan diri” usai Putin, pada Selasa (19/11) waktu setempat, menandatangani dekrit yang menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir Rusia.

    “Dalam situasi saat ini, semua pihak harus tetap tenang dan menahan diri, bekerja sama melalui dialog dan konsultasi untuk meredakan ketegangan dan mengurangi risiko strategis,” cetus juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, saat ditanya soal langkah terbaru Putin tersebut.

    “Sikap China yang mendorong semua pihak untuk meredakan ketegangan dan berkomitmen terhadap resolusi politik bagi krisis Ukraina tetap tidak berubah,” tegasnya.

    “China akan terus memainkan peran konstruktif dalam hal ini,” cetus Lin dalam pernyataannya.

    Rusia memberikan reaksi keras terhadap keputusan Biden, yang segera mengakhiri masa jabatannya, untuk mengubah kebijakan AS mengenai Ukraina dan mengizinkan Kyiv menggunakan rudal jarak jauh pasokan AS untuk menyerang lebih dalam ke wilayah Rusia.

    Putin, pada Selasa (19/11), menandatangani dekrit yang memungkinkan Moskow menggunakan senjata nuklir terhadap negara-negara non-nuklir, seperti Ukraina, jika negara itu melancarkan serangan konvensional dengan didukung oleh negara lainnya yang memiliki kekuatan nuklir.

    Saksikan juga video: Putin Umumkan Rusia akan Gelar Latihan Penggunaan Senjata Nuklir

  • AS Tutup Sementara Kedubes di Ukraina, Ada Apa?

    AS Tutup Sementara Kedubes di Ukraina, Ada Apa?

    Kyiv

    Amerika Serikat (AS) mengumumkan penutupan sementara kedutaan besarnya di Kyiv, Ukraina. Langkah ini diambil setelah pihak Kedutaan Besar AS menerima informasi soal potensi serangan udara besar-besaran di ibu kota Ukraina itu pada Rabu (20/11) waktu setempat.

    “Karena sangat berhati-hati, kedutaan besar (di Kyiv) akan ditutup, dan para pegawai kedutaan diinstruksikan untuk berlindung di tempat,” demikian pernyataan Departemen Urusan Konsuler Luar Negeri AS , seperti dilansir Reuters, Rabu (20/11/2024).

    “Kedutaan Besar AS merekomendasikan warga negara AS untuk bersiap berlindung segera jika peringatan serangan udara diumumkan,” imbuh pernyataan itu, yang dipublikasikan pada situs resmi Kedutaan Besar AS di Kyiv.

    Peringatan soal potensi serangan udara besar-besaran itu muncul sehari setelah Ukraina menggunakan rudal jarak jauh ATACMS pasokan AS untuk menyerang wilayah Rusia. Serangan itu memanfaatkan izin yang baru saja diberikan oleh pemerintah Presiden Joe Biden kepada Kyiv.

    Moskow telah memperingatkan negara-negara Barat selama beberapa bulan terakhir, jika Washington mengizinkan Kyiv menembakkan rudal pasokan AS, Inggris dan Prancis jauh ke dalam wilayah Rusia, maka itu akan dianggap sebagai keterlibatan langsung negara-negara anggota NATO dalam perang di Ukraina.

    Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Oktober lalu bahwa Rusia akan merespons serangan Ukraina yang dilancarkan menggunakan senjata buatan AS jauh ke dalam wilayah negaranya.

  • Rusia Ubah Doktrin Nuklir, Ukraina: Gertakan untuk Takut-takuti Barat!

    Rusia Ubah Doktrin Nuklir, Ukraina: Gertakan untuk Takut-takuti Barat!

    Washington DC

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina, Andriy Sybiga, menganggap langkah Rusia yang memperbarui doktrin nuklirnya sebagai “gertakan”. Sybiga mengingatkan sekutu-sekutu Barat untuk tetap “berpikiran jernih dan tidak menyerah pada rasa takut” dalam menghadapi langkah terbaru Moskow tersebut.

    Sybiga, seperti dilansir AFP, Rabu (20/11/2024), menyampaikan pernyataan itu saat berbicara dalam sidang Kongres Amerika Serikat (AS) di Gedung Capitol, Washington DC, pada Selasa (19/11) waktu setempat. Gedung Putih sebelumnya menyebut langkah Rusia itu sebagai “retorika tidak bertanggung jawab”.

    “Saat ini, kami melihat upaya baru Kremlin dalam menggunakan gertakan nuklir untuk menakut-nakuti Barat,” ucap Sybiga dalam pernyataannya.

    “Retorika publik nuklir mereka yang diperbarui soal penggunaan senjata nuklir tidak lebih dari sekedar pemerasan,” sebutnya.

    “Mereka telah menggunakannya berkali-kali sebelumnya ketika keputusan kuat diambil. Kita harus tetap berkepala dingin, berpikiran jernih dan tidak menyerah pada rasa takut,” cetus Sybiga dalam pernyataannya.

    Presiden Vladimir Putin memberikan persetujuan dengan menandatangani dekrit, pada Selasa (19/11) waktu setempat, yang memperluas cakupan soal kapan dan dalam situasi apa Rusia bisa menggunakan senjata nuklir. Langkah ini dipandang sebagai pesan yang jelas untuk Ukraina dan negara-negara Barat, terutama AS.

    Doktrin nuklir terbaru itu menguraikan bahwa Rusia kini bisa mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklirnya terhadap negara non-nuklir, termasuk Ukraina, jika negara itu didukung oleh kekuatan nuklir.

  • Putin Ubah Aturan Serangan Nuklir Rusia, AS Tak Terkejut

    Putin Ubah Aturan Serangan Nuklir Rusia, AS Tak Terkejut

    Washington DC

    Amerika Serikat (AS) mengaku tidak terkejut dengan pengumuman terbaru Rusia soal perubahan doktrin nuklir yang telah disetujui oleh Presiden Vladimir Putin. Washington menyebut Moskow sudah memberikan isyarat soal niatnya mengamendemen doktrin penggunaan senjata nuklirnya beberapa waktu terakhir.

    Pernyataan itu, seperti dilansir AFP, Rabu (20/11/2024), disampaikan oleh juru bicara Dewan Keamanan Nasional pada Gedung Putih saat menanggapi pengumuman Kremlin soal Putin memberikan persetujuan untuk doktrin nuklir Rusia yang diperbarui atau diamandemen.

    Doktrin nuklir terbaru itu menyatakan Rusia kini bisa mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklirnya, jika dihantam serangan rudal konvensional yang didukung oleh negara yang juga memiliki kekuatan nuklir.

    “Kami tidak terkejut dengan pengumuman Rusia soal mereka akan memperbarui doktrin nuklirnya,” ucap juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS dalam pernyataannya.

    Disebutkan juru bicara itu bahwa Moskow sebenarnya telah “memberikan isyarat soal niatnya” untuk melakukan hal tersebut selama beberapa pekan terakhir.

    Dalam tanggapan lebih lanjut, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengecam langkah Rusia itu sebagai “retorika yang tidak bertanggung jawab”. “Ini lebih merupakan retorika tidak bertanggung jawab yang sama dari Rusia, yang telah kita saksikan selama dua tahun terakhir,” sebutnya.

    Namun demikian, menurut juru bicara itu, Washington saat ini tidak melihat adanya kebutuhan untuk mengubah postur kekuatan nuklir mereka sendiri.