Tag: Vladimir Putin

  • Tak Hanya Diklaim Punya 200 Ton Emas, Eks Presiden Suriah Assad Timbun Rp1,1 T di Bank Inggris – Halaman all

    Tak Hanya Diklaim Punya 200 Ton Emas, Eks Presiden Suriah Assad Timbun Rp1,1 T di Bank Inggris – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan menimbun uang senilai lebih dari 55 juta poundsterling atau sekitar Rp1,1 triliun di rekening bank di Kota London, Inggris.

    Laporan surat kabar Inggris bernama I Paper menyebutkan uang itu adalah bagian dari dana sebesar 163 juta poundsterling yang ditimbun oleh Assad dan keluarganya di rekening-rekening bank Inggris.

    I Paper mendasarkan laporan itu pada narasumber perbankan yang diperolehnya.

    Adapun dokumen pengadilan dari tahun 2011 menyebutkan bahwa Assad memiliki sekitar 40 juta poundsterling di sebuah rekening bank HSBC di London.

    Dikutip dari The New Arab, uang atau dana itu sudah dibekukan lewat sanksi yang dijatuhkan terhadap rezim Assad. Akibatnya, Assad tidak bisa mengaksesnya.

    Karena terus berbunga, simpanan itu kini bernilai lebih dari 55 juta poundsterling.

    Assad dijatuhi sanksi setelah dia menindak tegas para pengunjuk rasa menjelang Perang Saudara Suriah pada 2011 silam.

    Dia diyakini memiliki kekayaan hampir 12,5 miliar poundsterling atau sekitar Rp252,7 triliun.

    Kekayaan itu berbentuk aset berupa 200 ton emas, rumah-rumah di berbagai belahan dunia, dan jaringan bisnis di Timur Tengah dan lainnya.

    Mobil-mobil mewah koleksi presiden Suriah Bashar al-Assad (X/Twitter)

    Pemerintah Inggris juga telah membekukan aset milik paman Assad, Riffat al-Assad. Aset itu termasuk rumah enam lantai senilai 26 juta poundsterling di Mayfair.

    Menurut I Paper, muncul permintaan agar para menteri di Inggris menggunakan Undang-Undang Hasil Kejahatan 2002 untuk mengambil alih dana itu. Dana tersebut nantinya akan diberikan kepada pemerintahan baru di Suriah apabila sudah berdiri.

    “Inilah waktu terakhir yang memungkinkan bagi pemerintah Inggris untuk mengambil tindakan yang menentukan guna membantu korban konflik Suriah dan rezim Assad,” kata mantan Ketua Partai Konservatif Sir Iain Duncan Smith kepada i Paper.

    Seperti Duncan, politikus John McDonnell menyebut pemerintah Inggris harus bergerak cepat guna membekukan aset Assad dan menggunakannya untuk kemakmuran rakyat Suriah.

    Razan Rashidi selaku Direktur Eksekutif Campaign Syria, yakni kelompok HAM di Suriah, turut meminta uang Assad dikembalikan kepada rakyat Suriah.

    “Jutaan (poundsterling) di bank-bank Inggris dimiliki oleh rakyat Suriah dan telah ditimbung dengan mengorbankan banyak nyawa,” ujar Rashidi.

    Kolase foto Vladimir Putin dan Bashar al-Assad (Kolase Tribunnews/TASS)

    Seberapa kaya Assad?

    Dikutip dari ET Now News, keluarga Assad berkuasa selama puluhan tahun di Suriah dan menguasai banyak sekali uang.

    Keluarga itu menjadi pusat jaringan ekonomi terbesar di Suriah. Jaringan itu menyentuh hampir setiap bagian dari ekonomi Suriah dan mendanai rezim itu melalui cara legal maupun ilegal.

    Surat kabar Arab Saudi bernama Elav mengungkap kekayaan keluarga berdasarkan informasi dari MI6 atau intelijen Inggris.

    Kekayaan keluarga itu termasuk 200 ton emas, uang 16 miliar dolar AS, dan uang 5 miliar euro.

    Jumlah itu disebut setara dengan APBN Suriah selama tujuh tahun. Akan tetapi, angka-angka itu belum diverifikasi atau dikonfirmasi secara independen.

    Kementerian Luar Negeri AS dalam laporannya tahun 2022 juga memberikan perkiraan tentang kekayaan keluarga diktator itu. Menurut AS, keluarga Assad punya harta sebanyak 1 hingga 2 miliar dolar.

    Jumlah pasti kekayaan Assad dan keluarganya susah diketahui lantaran disembunyikan di banyak rekening, perusahaan offshore, dan perusahaan induk bidang real estate.

    Mereka juga diduga menggunakan perusahaan cangkang dan identitas palsu guna menghindari sanksi dan deteksi.

    Kekayaan keluarga Assad berasal dari hasil legal dan ilegal. Mereka dituding terlibat dalam tindak penyelundupan, perdagangan senjata, narkoba, dan pemerasan.

    Uang hasil tindakan terlarang itu disalurkan lewat perusahaan dan organisasi nonprofit sehingga susah dilacak.

    Keluarga Shalish, sepupu Assad dari ayahnya, juga menjadi pemain penting dalam kerajaan bisnis Assad.

    Dhu-al-Himma Shalish dan Riad Shalish diperkirakan memiliki kekayaan lebih dari $1 miliar. Harta itu berasal dari berbagai bisnis mereka, termasuk dalam bidang konstruksi dan impor mobil.

    (Tribunnews/Febri)

  • AS Bareng Negara Arab dan PBB Sudah Komunikasi dengan HTS, Bahas Pemerintahan Transisi Suriah – Halaman all

    AS Bareng Negara Arab dan PBB Sudah Komunikasi dengan HTS, Bahas Pemerintahan Transisi Suriah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengaku pihaknya telah melakukan kontak langsung dengan kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham atau HTS pada Sabtu (14/12/2024).

    Dikutip dari Associated Press (AP), hal itu disampaikan oleh Blinken dalam sebuah konferensi pers di Yordania.

    Blinken menuturkan komunikasi tersebut dilakukan bersama delapan negara Arab, Turki, Uni Eropa, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Dalam komunikasi itu, Blinken menyebut adanya penandatanganan seperangkat prinsip terkait panduan pemerintahan transisi di Suriah setelah rezim Bashar al-Assad tumbang.

    Adapun prinsip tersebut diharapkan dapat menjadikan Suriah menjadi negara damai, nonsektarian, dan inklusif.

    Namun, Blinken tidak mau membahas secara lebih rinci apa saja yang dibicarakan dengan HTS.

    Dia hanya menekankan bahwa penting bagi AS untuk menyampaikan pesan kepada kelompok HTS soal tindakannya dan bagaimana mereka akan memerintah dalam masa transisi.

    “Ya kami telah melakukan kontak dengan HTS dan dengan pihak-pihak lain. Pesan kami kepada rakyat Suriah adalah kami ingin mereka berhasil dan kami siap membantu mereka melakukannya,” kata Blinken dalam konferensi pers di kota pelabuhan Aqaba, Yordania, dikutip pada Minggu (15/12/2024).

    Di sisi lain, ada yang unik dalam pertemuan antara AS dan kelompok HTS tersebut.

    Adapun keunikan yang dimaksud adalah HTS dicap oleh AS sebagai organisasi teroris sejak tahun 2018.

    Penetapan tersebut berujung pada sanksi berat berupa larangan pemberian “dukungan material” kepada kelompok ataupun anggota HTS.

    Hanya saja, tidak ada larangan dari pejabat AS untuk berkomunikasi dengan kelompok dari HTS.

    Pimpinan HTS Mau Calonkan Diri jadi Presiden Suriah jika Diminta

    Sementara itu, pemimpin HTS, Muhammad al-Julani, bakal mencalonkan diri sebagai Presiden Suriah jika diinginkan.

    “Saya akan mencalonkan diri sebagai Presiden Republik Suriah jika warga atau orang-orang di sekitar saya meminta saya untuk melakukannya,” kata al-Julani kepada media Suriah, Sabtu (14/12/2024).

    Al-Julani mengatakan, meski kemenangan di Suriah diraih dengan jalan revolusi, ia menekankan agar kepemimpinan Suriah tidak dijalankan dengan mentalitas revolusi.

    “Negara perlu membentuk negara berdasarkan hukum dan institusi untuk menjamin stabilitas berkelanjutan,” katanya.

    “Saya menekankan perlunya mentransfer mentalitas dari aksi revolusioner ke pembangunan negara, mengingat masa depan Suriah bergantung pada pembentukan fondasi pemerintahan dan keadilan,” katanya.

    Di sisi lain, ia menegaskan pemerintahan baru akan mengakhiri produksi Captagon, pil simultan ilegal di Suriah, setelah rezim Assad sebelumnya mengubah negara tersebut menjadi pabrik Captagon, menurut laporan internasional.

    Ia juga mengungkapkan situasi internal di Suriah setelah jatuhnya rezim Assad.

    “Kementerian Pertahanan akan membubarkan semua faksi dan tidak akan ada senjata di luar kewenangan negara Suriah,” katanya.

    “Kami memiliki hubungan dengan umat Kristen dan Druze, dan mereka berperang bersama kami di dalam Departemen Operasi Militer,” lanjutnya.

    Abu Mohammad al-Julani, panglima tertinggi kelompok Hay’at Tahrir al-Sham saat ini, yang mungkin tewas dalam serangan udara Rusia dan militer Suriah di Idlib pada Minggu (1/12/2024). (DailyMail)

    Mengenai bentuk kewenangan di Suriah di masa depan, al-Julani mengatakan hal ini akan diserahkan kepada ahli.

    “Hal ini diserahkan kepada keputusan para ahli dan ahli hukum, dan rakyat Suriahlah yang memutuskan,” katanya.

    “Kompetensi dan kemampuan menjadi dasar evaluasi dalam hal ini,” lanjutnya, seperti diberitakan Aljazeera.

    Dia mengatakan komite dan dewan yang peduli dengan kajian ulang konstitusi akan dibentuk.

    Selain itu, ia juga mengomentari pemboman Israel di sebagian besar Suriah.

    Rezim Bashar-al Assad Jatuh, Assad Diselamatkan Putin 

    Kolase foto Vladimir Putin dan Bashar al-Assad (Kolase Tribunnews/TASS)

    Setelah dikudeta oleh kelompok militan HTS, eks Presiden Suriah Bashar al-Assad langsung terbang ke Rusia pada Minggu (8/12/2024) pekan lalu.

    Adapun juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengungkapkan ada peran pihaknya sehingga Bashar al-Assad bisa terbang ke Rusia.

    Serangan kilat yang dilakukan HTS membuat Presiden Rusia, Vladimir Putin langsung memberikan suaka kepada Bashar al-Assad.

    Dikutip dari Sputnik, keputusan pemberian suaka tersebut merupakan langkah pribadi Putin.

    “Tentu saja, keputusan semacam itu tidak dapat dibuat tanpa persetujuan kepala negara. Itu adalah keputusannya (Putin),” ujarnya di Moskow.

    Sementara, menurut laporan jurnalis Aljazeera, Yulia Shapovalova, bahwa memang Bashar al-Assad tidak ditelantarkan oleh Putin.

    “Presiden Suriah yang mengundurkan diri dalam situasi yang sulit seperti ini membuanya dievakuasi oleh pesawat Rusia dari pangkalan udara Rusia di Latakia,” katanya.

    Shapovalova menuturkan belum ada informasi dari Rusia terkait keputusan pemberian suaka kepada Bashar al-Assad akan memengaruhi aset mantan Presiden Suriah tersebut.

    Sebagai informasi, Suriah merupakan sekutu penting Uni Soviet (sebelum Rusia) di Timur Tengah sejak awal tahun 1970-an.

    Hubungan baik kedua negara terus terjalin meski Perang Dingin telah berakhir dengan runtuhnya Uni Soviet.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

    Artikel lain terkait Konflik Suriah 

  • Respon NATO: Jet Tempur Dikerahkan Usai Serangan Besar Rusia – Halaman all

    Respon NATO: Jet Tempur Dikerahkan Usai Serangan Besar Rusia – Halaman all

    Setelah Rusia melancarkan serangan besar-besaran ke Ukraina pada Jumat, 13 Desember 2024, jet tempur NATO segera dikerahkan untuk merespons situasi tersebut.

    Serangan ini dipimpin oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang menggunakan pengebom strategis dan pesawat tempur modern untuk menyerang fasilitas energi dan militer Ukraina.

    Serangan tersebut menyebabkan pemadaman listrik yang meluas di ibu kota Kyiv.

    Menurut laporan, awan besar asap terlihat setelah serangan di sekitar Odesa dan Ternopil, dengan rekaman menunjukkan rudal terbang di atas wilayah Kyiv, Ternopil, dan Vinnytsia.

    Warga di Kyiv dilaporkan berlindung di stasiun metro untuk keselamatan.

    Target Serangan

    Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa serangan ini menargetkan fasilitas utama dalam infrastruktur energi dan bahan bakar Ukraina, yang dianggap vital bagi operasi kompleks industri militer negara tersebut.

    Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa penghancuran fasilitas energi Ukraina merupakan balasan atas serangan yang dilakukan oleh pasukan Ukraina terhadap lapangan udara di Taganrog.

    Skala Serangan

    Dalam serangan ini, Rusia dilaporkan menggunakan 93 rudal dan lebih dari 200 drone, termasuk rudal Iskander, Kalibr, dan Kinzhal, serta drone Shahed kamikaze yang dirancang oleh Iran.

    Pihak berwenang Ukraina menyebut serangan ini sebagai yang terburuk di wilayah tersebut dan mengeklaim bahwa 81 dari 93 rudal Rusia berhasil ditembak jatuh.

    Respons Internasional

    Sebagai respons terhadap serangan ini, NATO mengerahkan jet tempur untuk menunjukkan kekuatan dan komitmen terhadap keamanan kawasan.

    Langkah ini mencerminkan kekhawatiran internasional terhadap eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina.

    Diketahui serangan besar-besaran yang dilancarkan Rusia ke Ukraina menunjukkan meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut.

    Dengan dikerahkannya jet tempur NATO, situasi ini semakin menarik perhatian dunia internasional dan menimbulkan pertanyaan mengenai langkah-langkah selanjutnya untuk menjaga stabilitas di wilayah tersebut.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kritik Tajam Trump atas Penggunaan Rudal AS oleh Ukraina: Tindakan Gila dan Berbahaya – Halaman all

    Kritik Tajam Trump atas Penggunaan Rudal AS oleh Ukraina: Tindakan Gila dan Berbahaya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan kritik keras terhadap penggunaan rudal jarak jauh yang dipasok Washington kepada Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia.

    Kritikan ini menunjukkan kemungkinan perubahan kebijakan AS di bawah kepemimpinan Trump terhadap Kyiv.

    “Sungguh gila apa yang terjadi. Ini gila. Saya sangat tidak setuju dengan peluncuran rudal-rudal hingga ratusan mil ke dalam wilayah Rusia,” ujar Trump dalam wawancara dengan majalah TIME, yang dilansir Reuters, Jumat (13/12/2024).

    “Mengapa kita melakukan itu? Kita hanya meningkatkan perang ini dan memperburuknya. Hal itu tidak seharusnya dibiarkan,” tegas Trump.

    Wawancara dengan TIME ini dilakukan sebagai bagian dari penobatan Trump sebagai “Person of the Year” untuk tahun ini.

    Presiden Joe Biden, bulan lalu, mencabut larangan AS terhadap Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok Washington dalam serangan lebih dalam ke wilayah Rusia.

    Langkah ini merupakan dukungan terbaru Biden untuk membantu Kyiv mengusir pasukan Rusia yang menginvasi negara tersebut.

    Keputusan Biden diambil setelah permohonan berulang kali dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan setelah pengerahan 15.000 tentara Korea Utara (Korut) ke medan pertempuran oleh Rusia.

    Pengerahan tentara Korut ini menjadi alasan utama Biden untuk mengubah kebijakannya.

    Namun, Trump mengungkapkan bahwa ia ingin segera mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun tersebut, meskipun ia belum memberikan rincian rencananya.

    Berbeda dengan Joe Biden, Trump marah ketika Ukraina menembakkan rudal AS ke wilayah Rusia.

    “Apa yang terjadi sungguh gila. Gila. Saya sangat tidak setuju dengan pengiriman rudal ratusan mil ke Rusia,” kata Trump.

    Ia menegaskan bahwa langkah ini hanya akan memperburuk situasi dan memperpanjang konflik.

    Trump mengklaim ia bisa mengakhiri perang Ukraina dalam sehari, meskipun belum mengungkapkan secara rinci bagaimana cara melakukannya.

    Trump diperkirakan akan mendorong perundingan damai cepat yang bisa menyebabkan Ukraina harus menyerahkan sebagian besar wilayah timur negaranya.

    Keterlibatan Korea Utara Semakin Memperburuk Situasi

    Dalam wawancara dengan TIME, Trump juga mengomentari keterlibatan Korea Utara dalam perang Rusia-Ukraina. Ia menyebut kehadiran pasukan Korut di Rusia semakin memperumit perang.

    “Ketika Korea Utara terlibat, itu adalah faktor yang sangat rumit,” kata Trump.

    Trump menambahkan bahwa di bawah pemerintahannya, Korea Utara akan lebih tenang karena ia memiliki hubungan yang baik dengan pemimpin Korut, Kim Jong Un.

    “Saya tahu Kim Jong Un, saya akrab dengan Kim Jong Un. Saya mungkin satu-satunya orang yang pernah berurusan dengannya,” ujar Trump.

    Spekulasi Tentang Kebijakan Trump terhadap Ukraina dan Korut

    Kendati demikian, masih belum jelas apakah Pyongyang akan sejalan dengan Washington, mengingat Korut saat ini menjalin hubungan erat dengan Rusia, yang merupakan rival bebuyutan AS.

    Ada spekulasi bahwa di bawah kepemimpinan Trump, AS akan mendesak Ukraina untuk menyerahkan sebagian wilayahnya kepada Rusia guna mengakhiri perang yang telah berlangsung sejak Februari 2022.

    Trump juga diduga akan menghentikan pasokan militer Washington ke Kyiv.

    Saat ditanya apakah AS akan meninggalkan Ukraina, Trump membantah.

    “Saya ingin mencapai kesepakatan. Dan satu-satunya cara untuk mencapai kesepakatan adalah dengan tidak meninggalkan,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Inggris mendesak Joe Biden untuk memberikan izin bagi penggunaan rudal jarak jauh, termasuk Storm Shadows yang menggunakan sistem data AS, untuk menyerang Rusia.

    Biden menyetujui hal tersebut setelah ribuan tentara Korut dikerahkan ke Rusia untuk membantu Vladimir Putin merebut kembali wilayah Kursk.

    Rusia kemudian mengancam balasan setelah Ukraina menargetkan lapangan udara militer di provinsi Rostov dengan rudal balistik ATACMS buatan AS.

    Keith Kellogg, utusan khusus untuk Ukraina dan Rusia yang ditunjuk Trump, mengatakan pada Jumat (13/12/2024) bahwa konflik di Ukraina dapat diselesaikan dalam beberapa bulan ke depan.

    “Jika menyangkut Ukraina dan Rusia, saya yakin masalah ini akan terselesaikan dalam jangka waktu beberapa bulan ke depan,” kata Kellogg kepada Fox News.

    Ia juga menambahkan bahwa tidak mengherankan jika Trump mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ke AS untuk melakukan pembicaraan perdamaian.

    Sementara itu, Departemen Pertahanan AS mengumumkan bantuan baru senilai 500 juta dolar AS (sekitar Rp8,01 triliun) untuk memenuhi kebutuhan keamanan Ukraina dalam perjuangannya melawan Rusia.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Populer Internasional: HTS Temukan Gudang Captagon di Damaskus – Di Balik Jatuhnya Pokrovsk – Halaman all

    Populer Internasional: HTS Temukan Gudang Captagon di Damaskus – Di Balik Jatuhnya Pokrovsk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal internasional dapat disimak di sini.

    Gudang Captagon ditemukan di Damaskus setelah tumbangnya rezim Bashar al-Assad, HTS bersumpah untuk menghancurkannya.

    Sementara itu, Israel dilaporkan menyiapkan serangan ke fasilitas nuklir Iran.

    Di Ukraina, sirene terdengar meraung-raung, rudal Rusia datang dari utara dan selatan.

    Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

    1. Rezim Assad Tumbang, HTS Temukan Gudang Captagon di Damaskus, Bersumpah Hancurkan

    Ribuan Pil Captagon Ditemukan di Sebuah Pabrik Milik Maher Al-Assad. (X/Twitter)

    Sejak Presiden Suriah, Bashar Al-Assad digulingkan, sisi gelap kekuasaannya satu per satu mulai terungkap.

    Mulai dari penyiksaan, senjata kimia hingga ekspor obat terlarang.

    Kelompok oposisi yang dipimpin oleh kelompok Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) setelah berhasil menggulingkan Assad, telah menemukan pusat distribusi stimulan jenis amfetamin yaitu pil captagon.

    Selama ini, obat terlarang ini diketahui telah membanjiri pasar gelap di seluruh Timur Tengah.

    Pil captagon dalam jumlah banyak ini ditemukan dalam gudang di sebuah tambang di pinggiran Damaskus.

    Tempat pil captagon disembunyikan di dalam komponen listrik untuk diekspor.

    Ribuan pil ini berwarna krem berdebu yang tertutup kemasan kumparan tembaga pentabil tegangan rumah tangga baru.

    “Kami menemukan sejumlah besar perangkat yang berisi paket pil captagon yang dimaksudkan untuk diselundupkan ke luar negeri. Jumlahnya sangat besar. Tidak mungkin untuk memastikannya,” kata  salah seorang anggota kelompok HTS, Abu Malek al-Shami, dikutip dari Al-Arabiya.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Israel Siapkan Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran, IAEA Meradang: Dilarang Hukum Internasional

    Angkatan Udara Israel sedang menyiapkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Informasi ini dibocorkan pejabat militer kepada Times of Israel.

    Negara Yahudi tersebut percaya bahwa pengambilalihan Suriah secara tiba-tiba oleh pemberontak jihadis telah melemahkan posisi Teheran di wilayah tersebut, yang dapat mendorong Iran untuk mempercepat program atomnya, kata outlet tersebut.

    Sementara itu, serangan udara Israel telah menghancurkan sebagian besar pertahanan udara Suriah, sehingga membuka jalan bagi operasi melawan Iran.

    Teheran telah lama bersikeras bahwa program nuklirnya bersifat damai dan bersifat sipil, bertolak belakang dengan tuduhan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa Iran sedang mencari bom atom.

    Di 2015, lima negara kekuatan nuklir terbesar di dunia membuat perjanjian dengan Iran untuk memantau aktivitas nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi.

    Namun AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut pada tahun 2018.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Sirine Meraung-raung di Ukraina, Pembalasan Rusia Dimulai, Rudal Datang dari Utara dan Selatan

    Sirine serangan udara merang-rang di seluruh penjuru Ukraina, Jumat (13/12/2024) pagi atau siang waktu Indonesia.

    Rusia diperkirakan melakukan aksi pembalasan terhadap serangan Ukraina.

    Media Kiev, Ukrinform mengabarkan dalam breaking newsnya hari ini, Rusia meluncurkan sejumlah besar rudal ke Ukraina.

    Rudal ini meluncur dari satu MiG-31K yang berpotensi membawa rudal Kinzhal.

    Pesawat tersebut lepas landas dari lapangan udara Savasleyka, sebelah timur Moskow.

    Angkatan Udara Ukraina mengingatkan kepada warga Ukraina agar semakin berhati-hati karena ancaman Rusia yang bakal kembali menyerang Ukraina.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Di Balik Jatuhnya Pokrovsk, Ada Harta Karun Bernilai Tinggi Incaran Kremlin

    Benteng terkuat sekaligus pusat logistik militer Ukraina di oblast Donetsk, Ukraina timur, Pokrovsk, semakin terancam jatuh.

    Pasukan Ukraina tak mampu membendung datangnya invader Rusia, hingga terus mengalami kemunduran yang signifikan.

    Bahkan sebuah benteng penting yang baru dibangun oleh militer Kiev pun dikuasai oleh pasukan Vladimir Putin secara gratis.

    Marinir Moskow langsung menempati lokasi tersebut tanpa menembakkan sebutir peluru pun, karena kosong tak sempat ditempati oleh pasukan Kiev.

    Media-media Barat pun menyebutkan bahwa situasi Ukraina di kota perbatasan dengan oblast Dnipropetrovsk itu semakin memburuk.

    Jika saat kota terdekat di sebelah tenggara yaitu Selydovo diambil alih dan serdadu Rusia mendekat hingga 10 kilometer pada Agustus. Pada Rabu (12/12/2024) pasukan Rusia telah masuk ke Pokrovsk menyusul takluknya desa besar Sevchenko di selatan kota.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Rusia Bilang Putin Tak Diundang ke Pelantikan Trump

    Rusia Bilang Putin Tak Diundang ke Pelantikan Trump

    Moskow

    Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia mengungkapkan bahwa Presiden Vladimir Putin tidak mendapatkan undangan untuk menghadiri pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Washington DC pada Januari mendatang.

    Ketika ditanya wartawan soal apakah Trump telah menyampaikan undangan kepada Putin untuk menghadiri pelantikannya pada 20 Januari mendatang, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menjawab: “Tidak, dia belum menyampaikannya.”

    Demikian seperti dilansir The Moscow Times, Jumat (13/12/2026).

    Seorang pemimpin asing belum pernah menghadiri pelantikan Presiden AS, yang biasanya dihadiri oleh para Duta Besar dan diplomat asing lainnya.

    Pekan ini, media terkemuka CBS News yang mengutip sejumlah sumber melaporkan bahwa Trump mengundang Presiden China Xi Jinping untuk menghadiri seremoni pelantikan dirinya. Undangan untuk Xi itu diberikan pada awal November, tak lama setelah Trump memenangkan pilpres AS pada 5 November lalu.

    Pihak Trump sejauh ini belum memberikan tanggapan atas laporan tersebut.

    Tidak diketahui juga secara jelas apakah Xi telah menerima undangan dari Trump tersebut. Kedutaan Besar China di Washington belum memberikan komentarnya atas laporan media tersebut.

    Tim transisi Trump dilaporkan semakin meningkatkan kemungkinan untuk menjamu para pemimpin asing, termasuk Perdana Menteri (PM) Hungaria Viktor Orban yang disebut “masih mempertimbangkan” untuk menghadiri langsung pelantikan tersebut.

    Tonton juga video: Putin Sebut Trump Saat Ini dalam Keadaan Tidak Aman

  • Sirine Meraung-raung di Ukraina, Pembalasan Rusia Dimulai, Rudal Datang dari Utara dan Selatan

    Sirine Meraung-raung di Ukraina, Pembalasan Rusia Dimulai, Rudal Datang dari Utara dan Selatan

    GELORA.CO  — Sirine serangan udara merang-rang di seluruh penjuru Ukraina, Jumat (13/12/2024) pagi atau siang waktu Indonesia. 

    Rusia diperkirakan melakukan aksi pembalasan terhadap serangan Ukraina.

    Media Kiev, Ukrinform mengabarkan dalam breaking newsnya hari ini, Rusia meluncurkan sejumlah besar rudal ke Ukraina.

    Rudal ini meluncur dari satu MiG-31K yang berpotensi membawa rudal Kinzhal.

    Baca juga: Di Balik Jatuhnya Pokrovsk, Ada Harta Karun Bernilai Tinggi Incaran Kremlin

    Pesawat tersebut lepas landas dari lapangan udara Savasleyka, sebelah timur Moskow.

    Angkatan Udara Ukraina mengingatkan kepada warga Ukraina agar semakin berhati-hati karena ancaman Rusia yang bakal kembali menyerang Ukraina.

    Ukrinform mengabarkan, bahwa rudal datang dari utara dan selatan. 

    Peringatan serangan udara telah diumumkan di seluruh Ukraina.

    “Jangan abaikan peringatan udara!” kata Angkatan Udara dalam sebuah pernyataan.

    Selain rudal, Rusia juga meluncurkan puluhan pesawat nirawak kamikaze ke Ukraina.

    Namun hingga kini belum ada konfirmasi wilayah-wilayah yang terkena serangan dari Rusia tersebut.

    Kewaspadaan Ukraina tersebut muncul setelah Rusia menyatakan segera membalas serangan Ukraina pada Rabu (11/12/2024).

    Pada Rabu kemarin, Ukraina meluncurkan enam rudal taktis angkatan darat (ATACMS) bantuan Amerika Serikat. 

    Target serangan adalah lapangan udara militer di Taganrog, kota pelabuhan di wilayah Rostov, pesisir Laut Azov. 

    “Dua rudal ditembak jatuh oleh awak tempur sistem pertahanan udara Pantsir, sedangkan yang lainnya dibelokkan oleh peralatan perang elektronik,” kata Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari kantor berita AFP. 

    Dikatakan bahwa tidak ada personel militer terluka, tetapi pecahan peluru yang jatuh sedikit merusak kendaraan tempur dan bangunan di dekatnya. 

    “Serangan oleh senjata jarak jauh Barat ini tidak akan dibiarkan begitu saja dan tindakan yang tepat akan diambil,” imbuh . 

    Moskwa bulan lalu meluapkan amarah setelah Washington mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh ATACMS. 

    Rudal itu dibuat oleh industri pertahanan AS Lockheed Martin dan memiliki jangkauan maksimal 300 kilometer. 

    Pada 21 November, Rusia meluncurkan rudal hipersonik eksperimental Oreshnik ke Ukraina untuk kali pertama. Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutnya respons terhadap penggunaan senjata jarak jauh Barat oleh Kyiv.

    Pada Kamisnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan menembakkan rudal balistik hipersonik ke pusat Ibu Kota Kiev jika Ukraina tidak menghentikan serangannya menggunakan rudal ATACMS atau Stporm Shador buatan Inggris. 

    Sementara Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh mengatakan, Rusia mungkin akan segera membidik Ukraina lagi dengan rudalnya yang baru, Oreshnik. 

    Peringatan AS “didasarkan pada penilaian intelijen bahwa ada kemungkinan Rusia dapat menggunakan rudal Oreshnik dalam beberapa hari mendatang,” kata Singh, dikutip dari kantor AFP

  • Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1024: Mark Rutte Sebut Putin Ingin Hapus Ukraina dari Peta – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1024: Mark Rutte Sebut Putin Ingin Hapus Ukraina dari Peta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah sejumlah peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina, yang telah memasuki hari ke-1024 pada Jumat (13/12/2024).

    Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, mengeluarkan peringatan serius tentang ambisi Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang berupaya menghapus Ukraina dari peta.

    Dalam pernyataannya kepada lembaga riset Carnegie Europe, Rutte menekankan bahwa ancaman ini tidak hanya terbatas pada Ukraina, tetapi juga dapat meluas ke negara-negara lain di Eropa.

    “Sudah waktunya untuk beralih ke pola pikir masa perang,” katanya, dikutip dari The Guardian.

    Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan Rusia menggunakan kawanan pesawat tanpa awak yang dapat menimbulkan dampak fatal di Ukraina dan negara-negara Eropa lainnya.

    Peringatan ini disampaikan Rutte dalam pidato pelantikan sebagai Sekretaris Jenderal NATO, hanya dua bulan setelah ia menjabat sebagai pejabat sipil tertinggi di organisasi tersebut.

    Dengan situasi yang semakin memanas, Rutte meminta semua pihak untuk bersiap menghadapi potensi ancaman yang lebih besar dari Rusia.

    Simak peristiwa lainnya berikut ini.

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1024:

    Paket Senjata Terbaru dari AS

    Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengumumkan paket bantuan senjata terbaru untuk Ukraina pada hari Kamis.

    Paket ini bernilai 500 juta dollar AS, seperti yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam sebuah pernyataan resmi.

    Juru bicara Gedung Putih, John Kirby, menyatakan bahwa Amerika Serikat akan terus memberikan dukungan tambahan kepada Ukraina hingga akhir masa pemerintahan Biden.

    “Kami berkomitmen untuk membantu Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia,” ujar Kirby.

    Sebagai bagian dari dukungan ini, Washington juga mengumumkan 10 hari yang lalu bahwa mereka akan mengirimkan bantuan senjata lainnya.

    Paket itu termasuk rudal, amunisi ranjau antipersonel, dan berbagai senjata lainnya, dengan total nilai mencapai 725 juta dollar AS.

    Pemerintahan Biden berusaha untuk memperkuat posisi Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia sebelum masa jabatannya berakhir pada bulan Januari.

    Setelah itu, presiden terpilih Donald Trump akan mengambil alih kepemimpinan.

    Biden dan timnya berfokus pada upaya untuk memastikan Ukraina mendapatkan dukungan yang diperlukan dalam waktu yang terbatas ini, sebagai bagian dari strategi untuk melawan agresi yang sedang berlangsung.

    Pertahanan Ukraina di Pokrovsk Terus Diuji

    Pertempuran di sekitar Kota Pokrovsk, Ukraina timur, semakin intensif.

    Hal ini disampaikan oleh komandan militer tertinggi Ukraina setelah serangan Rusia yang berlangsung selama berbulan-bulan.

    Analis memperkirakan bahwa pasukan Rusia kini hanya berjarak beberapa kilometer dari Pokrovsk.

    Staf Umum Ukraina melaporkan pada hari Kamis bahwa selama 24 jam terakhir, pasukan Ukraina berhasil menangkis hampir 40 upaya serangan dari Rusia untuk menyerbu pertahanan di sekitar Pokrovsk.

    Pertahanan Ukraina di wilayah Donetsk telah mengalami tekanan yang signifikan sejak awal tahun ini akibat serangan Rusia yang terus-menerus.

    Pokrovsk merupakan salah satu benteng pertahanan utama Ukraina dan juga berfungsi sebagai pusat logistik penting di wilayah Donetsk.

    Keberadaan kota ini sangat strategis bagi pertahanan Ukraina dalam menghadapi agresi militer Rusia.

    Dengan situasi yang semakin memanas, fokus internasional kini tertuju pada kemampuan Ukraina untuk mempertahankan wilayahnya dari serangan yang terus berlanjut.

    Ukraina Belum Siap Perundingan dengan Rusia

    Dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada Kamis (12/12/2024) malam oleh penyiar publik Suspilne, Yermak menyatakan bahwa Ukraina tidak memiliki dua elemen penting yang dibutuhkan untuk memulai dialog: senjata jaminan keamanan dan status internasional yang diinginkan.

    “Belum hari ini,” ujar Yermak ketika ditanya tentang kesiapan Ukraina untuk memulai perundingan.

    Pernyataan ini muncul di tengah pertimbangan terbuka Presiden Volodymyr Zelensky mengenai kemungkinan penyelesaian yang dinegosiasikan untuk konflik yang dimulai sejak invasi besar-besaran Rusia pada Februari 2022.

    Meskipun ada diskusi tentang perundingan, Yermak menegaskan bahwa kondisi saat ini belum mendukung langkah tersebut.

    Dengan situasi yang masih tidak menentu, Ukraina tetap berfokus pada upaya untuk mendapatkan dukungan internasional dan memperkuat posisi pertahanannya sebelum melanjutkan dialog dengan Rusia.

    Kaja Kallas: Gunakan Dana Rusia untuk Mendukung Ukraina

    Miliaran dana negara Rusia yang saat ini dibekukan di Uni Eropa harus dialokasikan untuk membantu Ukraina.

    Pernyataan ini disampaikan oleh Kaja Kallas, diplomat utama Uni Eropa yang juga merupakan perwakilan tinggi untuk urusan luar negeri dan keamanan.

    Kallas menegaskan bahwa Ukraina memiliki klaim yang sah untuk mendapatkan kompensasi atas kerugian yang dialaminya akibat invasi Rusia.

    Kallas mengilustrasikan pentingnya aset yang dibekukan dengan pernyataan, “Lebih baik memiliki burung kecil di tangan Anda daripada burung besar di atap.”

    Ia menekankan bahwa saat ini Uni Eropa memiliki “burung kecil” tersebut, yaitu aset yang dibekukan, yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung Ukraina.

    Usulan Kallas muncul di tengah meningkatnya pertanyaan mengenai cara mendanai Ukraina dalam jangka menengah serta membayar tagihan rekonstruksi yang sangat besar.

    Dengan situasi yang terus berkembang, penggunaan dana yang dibekukan dapat menjadi solusi strategis dalam mendukung Ukraina dan menekan Rusia lebih lanjut.

    Kedepannya, langkah-langkah konkret perlu diambil untuk memastikan bahwa dana tersebut dapat segera dimanfaatkan demi kepentingan Ukraina dan stabilitas regional.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Trump Undang Xi Jinping ke Pelantikannya, Bagaimana dengan Putin?

    Trump Undang Xi Jinping ke Pelantikannya, Bagaimana dengan Putin?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah mengundang Presiden China Xi Jinping untuk menghadiri pelantikannya pada tanggal 20 Januari 2024 mendatang.

    CBS News pada Rabu (11/12/2024), mengutip beberapa sumber, melaporkan bahwa undangan tersebut dibuat pada awal November, tak lama setelah kemenangan Trump dalam pemilihan presiden. Masih belum jelas apakah Xi telah menerimanya.

    Dalam wawancara NBC News baru-baru ini, Trump mengatakan bahwa dia “akrab sekali” dengan Xi dan bahwa mereka telah berkomunikasi minggu sebelumnya.

    Selain Xi, tim Trump juga berencana untuk mengundang pemimpin negara lain, seperti termasuk Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban. Sayangnya nama Presiden Rusia Vladimir Putin tak termasuk di dalamnya.

    Laporan kantor berita Rusia TASS, mengutip juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan pada Kamis (12/12/2024) bahwa undangan ke upacara di Washington pada tanggal 20 Januari belum diberikan kepada presiden Rusia.

    Namun, Peskov sebelumnya mengatakan bahwa komunikasi antara Putin dan Trump dapat dilakukan sebelum pelantikan.

    “Komunikasi Putin dengan Trump sebelum pelantikan tidak dikesampingkan. Kremlin melanjutkan dari pernyataan presiden terpilih AS,” kata Peskov.

    Undangan kepada kepala negara lain oleh Trump merupakan hal yang tak biasa. Meskipun duta besar dan diplomat biasanya diundang, catatan Departemen Luar Negeri AS sejak tahun 1874 menunjukkan bahwa tidak ada pemimpin asing yang pernah menghadiri upacara penyerahan kekuasaan.

    Hubungan AS dan China saat ini sedang tidak baik-baik saja. Trump telah berjanji untuk memukul China dengan “tarif tambahan 10%, di atas tarif tambahan apa pun” kecuali jika negara itu mengambil tindakan terhadap perdagangan fentanil, kontributor utama krisis opioid.

    Selama kampanyenya, Trump bahkan mengancam tarif lebih dari 60% pada impor AS dari China.

    (luc/luc)

  • Diserang Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS, Rusia Pastikan Akan Balas

    Diserang Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS, Rusia Pastikan Akan Balas

    Moskow

    Rusia menegaskan “pasti” akan membalas serangan Ukraina terhadap lapangan udara di selatan wilayahnya, yang menggunakan rudal jarak jauh ATACMS yang diproduksi dan dipasok Amerika Serikat (AS).

    Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dilansir AFP, Kamis (12/12/2024), menuduh Ukraina telah menembakkan rentetan rudal dalam serangan pada Rabu (11/12) dini hari terhadap lapangan udara di kota pelabuhan Taganrog, di bagian selatan Rostov.

    Juru bicara Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, menegaskan balasan “akan diberikan pada waktu tepat, dan dengan cara yang dianggap pantas” oleh Moskow.

    “Respons pasti akan diberikan,” tegasnya saat berbicara kepada wartawan.

    Peskov tidak menjelaskan lebih lanjut soal bagaimana Rusia akan membalas serangan Ukraina tersebut.

    Penegasan Peskov itu disampaikan setelah Presiden Vladimir Putin sebelumnya mengancam akan meluncurkan rudal balistik hipersonik terbaru, Oreshnik, terhadap pusat kota Kyiv jika negara tetangganya itu tidak menghentikan serangan terhadap wilayah Rusia menggunakan rudal jarak jauh pasokan AS.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.