Tag: Vladimir Putin

  • Rusia Bakar Wajah Tentara Korut di Ukraina Demi Jaga Rahasia

    Rusia Bakar Wajah Tentara Korut di Ukraina Demi Jaga Rahasia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia membakar wajah tentara Korea Utara untuk menutupi keterlibatan mereka yang sudah membantu pasukan Negeri Beruang Merah dalam perang.

    Zelensky mengatakan Rusia selama ini berusaha merahasiakan kehadiran tentara Korut bahkan saat pelatihan.

    “Saat mereka dilatih, mereka bahkan dilarang memperlihatkan wajah mereka,” kata dia melalui Telegram resmi pada Senin (16/12).

    Militer Rusia, lanjut Zelensky, juga berusaha menghapus semua bukti video kehadiran tentara Korut.

    “Dan sekarang, setelah pertempuran dengan orang-orang kami, Rusia juga mencoba untuk secara harfiah membakar wajah tentara Korea Utara yang tewas,” ungkap dia, dikutip Radio Free Asia.

    Lebih lanjut, Zelensky mengatakan tak ada alasan bagi warga Korea Utara untuk berjuang dan mati demi Presiden Rusia Vladimir Putin.

    “Dan bahkan saat kematian mereka, Rusia hanya akan mengejek,” imbuh dia.

    Zelensky juga membagikan membagikan video berdurasi 30 detik sebagai bukti tuduhan yang dilontarkan.

    Dalam video itu pada detik ke 24 tampak sekelompok orang membakar sesuatu yang terlihat seperti mayat di lereng penuh hamparan salju.

    “Rusia mencoba menyembunyikan wajah tentara Korea Utara bahkan setelah mereka tewas,” demikian bunyi subjudul video tersebut.

    Namun, video itu belum bisa diverifikasi keasliannya.

    Sejauh ini juga belum ada pernyataan resmi dari Rusia maupun Korea Utara soal pasukan pemerintah Kim Jong un yang tewas dalam perang Ukraina.

    Sebelum melancarkan tuduhan ini, Zelensky sempat mengklaim Ukraina punya bukti kuat soal keterlibatan tentara Korut.

    Tak lama setelah itu, militer Ukraina merilis foto dan rekaman yang menunjukkan belasan tentara Korea Utara beserta pasukan Rusia tewas di perbatasan Kursk.

    Media Ukraina, Ukrainska Pravda, melaporkan jenazah para tentara terekam dalam drone dengan kondisi tertutup salju. Mereka tewas dalam serangan di perbatasan pada Sabtu (14/12).

    Keterlibatan pasukan Korut dalam perang Rusia-Ukraina menjadi sorotan dunia dan memicu kekhawatiran. Beberapa menyebut pengerahan itu memprovokasi stabilitas global.

    (isa/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Bukan Tawanan, Orang yang Diselamatkan Jurnalis AS Ternyata Eks Perwira Intelijen Rezim Assad – Halaman all

    Bukan Tawanan, Orang yang Diselamatkan Jurnalis AS Ternyata Eks Perwira Intelijen Rezim Assad – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Fakta berbeda diumumkan oleh media CNN terkait rekaman video yang dirilis oleh pihaknya dan memperlihatkan seseorang yang dibebaskan dari penjara di Damaskus.

    Ternyata, sosok tersebut bukanlah tawanan atau korban dari rezim Bashar al-Assad.

    Dikutip dari CNN, orang yang berada di video tersebut adalah mantan perwira intelijen saat Bashar al-Assad masih berkuasa di Suriah.

    Diketahui, CNN mulanya menemukan pria tersebut ketika tengah mencari petunjuk tentang hilangnya jurnalis Amerika Serikat (AS), Austin Tice.

    Dalam sebuah laporan video, kepala koresponden internasional CNN, Clarissa Ward dan timnya, ditemani oleh seorang milisi, menemukan sebuah sel di penjara Damaskus yang digembok dari luar.

    Lantas, milisi tersebut menembak gembok sel tersebut dengan pisto, dan pria itu ditemukan sendirian di bawah selimut.

    Pria itu mengeklaim dirinya telah ditahan di dalam penjara tersebut selama tiga bulan.

    Selain itu, dia juga mengungkapkan sel tersebut adalah penjara ketiganya.

    Saat ditanya, pria itu tidak mengetahui bahwa rezim Assad telah tumbang setelah dikudeta oleh kelompok milisi Hayat Tahrir Al Sham (HTS).

    Setelah video itu dirilis dan viral di media sosial (medsos), pihak CNN memperoleh sebuah foto pria tersebut dari seorang warga Kota Homs pada Senin (16/12/2024).

    Berdasarkan foto itu, tampak pria tersebut tengah bertugas di sebuah tempat yang tampak seperti kantor pemerintahan.

    Pria itu duduk di sebuah meja dengan mengenakan pakaian militer.

    Saat foto wajah pria tersebut diunggah ke perangkat lunak pengenal wajah terdapat kecocokan dengan pria yang ditemukan di sel penjara Damaskus.

    Menurut warga Homs yang memberikan foto itu, pria tersebut adalah seseorang berpangkat letnan di Direktorat Intelijen Angkatan Udara rezim Assad bernama Salama Mohammad Salama.

    CNN pun enggan untuk menyebarkan foto tersebut ke publik demi melindungi anonimitas sumbernya.

    Untuk menguji validitas informasi terkait pria tersebut, CNN lantas menanyai beberapa penduduk Homs dan menyatakan bahwa pria itu adalah Salama yang juga dikenal sebagai Abu Hamza.

    Mereka mengatakan kepada CNN bahwa Salama dikenal karena menjalankan pos pemeriksaan Direktorat Intelijen Angkatan Udara di Kota Homs.

    Bahkan, kata warga, Abu Hamza memiliki reputasi buruk karena melakukan pemerasan dan pelecehan seksual.

    Di sisi lain, tidak diketahui bagaimana atau mengapa Abu Hamza berakhir di penjara Damaskus.

    Pasca bebas, CNN juga belum menjalin kontak dengannya.

    Namun, menurut situs web yang mengaku sebagai pemeriksa fakta tentang Suriah bernama Verify-Sy, Salama memang sudah dipenjara selama satu bulan.

    Adapun penyebabnya disebut lantaran perselisihan mengenai ‘pembagian keuntungan dari dana yang diperas dengan seorang perwira tinggi’.

    Hanya saja, klaim dari situs tersebut belum diverifikasi secara independen oleh CNN.

    Sebagai informasi, HTS menyatakan berhasil menggulingkan Assad sebagai Presiden Suriah setelah menyerbu dan menguasai Damaskus pada Minggu (8/12/2024) waktu setempat.

    Mereka juga menyatakan Assad telah meninggalkan negaranya dan belakangan diketahui telah pergi ke Rusia dan telah menerima suaka dari Presiden Vladimir Putin.

    Bashar-al Assad Rilis Pernyataan Pertama usai Lengser

    Bashar al-Assad (Kremlin.ru)

    Assad pun akhirnya memberikan pernyataan pertama sejak dirinnya lengser setelah digulingkan oleh HTS.

    Dikutip dari Aljazeera, dia mengungkapkan alasan dirinya meninggalkan Suriah adalah tidak direncanakan.

    “Pertama, kepergian saya dari Suriah tidak direncanakan atau terjadi pada jam-jam terakhir pertempuran, seperti yang diklaim beberapa orang,” katanya pada Senin (16/12/2024).

    Assad mengeklaim tetap berada di Damaskus dan masih menjalankan tugasnya sebagai orang nomor satu di Suriah hingga Minggu (8/12/2024).

    Berdasarkan pernyataan tersebut, pangkalan itu diserang pesawat tak berawak dari pejuang oposisi bersenjata.

    “Dengan tidak adanya sarana yang memungkinkan untuk meninggalkan pangkalan tersebut, Moskow meminta agar komando pangkalan tersebut mengatur evakuasi segera ke Rusia pada Minggu malam tanggal 8 Desember,” bunyi pernyataan tersebut.

    “Ini terjadi sehari setelah jatuhnya Damaskus, menyusul runtuhnya posisi terakhir militer dan mengakibatkan kelumpuhan semua lembaga negara yang tersisa,” lanjut pernyataan tersebut.

    Al-Assad sendiri belum pernah tampil di media sejak dia diberikan suaka bersama keluarganya oleh Rusia. 

    Pernyataan yang dirilis lewat Telegram itu juga belum diverifikasi secara independen.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

    Artikel lain terkait Konflik Suriah 

  • Jenderal Syrsky: Pertempuran Sengit Ukraina-Rusia Membentang Sejauh 1.170 Kilometer – Halaman all

    Jenderal Syrsky: Pertempuran Sengit Ukraina-Rusia Membentang Sejauh 1.170 Kilometer – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM — Peperangan terus terjadi di wilayah Ukraina yang terus diserang oleh Rusia.

    Meski demikian, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrsky mengatakan, pasukannya melancarkan serangan pada jarak yang membentang sejauh 1.170 kilometer.

    Syrsky mengatakan, saat ini situasi paling menantang adalah di wilayah Pokrovsk dan Kurakhove. Posisi pasukan Ukraina di dua kota di barat dan barat daya Donetsk itu terus mengalami kemunduran.

    Di Pokrovsk yang merupakan pusat logistik Ukraina di Donetsk, pasukan Kiev mengalami kemunduran, dan terus diserang oleh prajurit Vladimir Putin.

    Di Kurakhovo, pasukan Rusia telah menguasai jantung kota di lokasi pemerintahan kota. Pasukan Ukraina kini menduduki wilayah industri dan pembangkit listrik di barat kota.

    Selain itu, menurut Syrsky, penjajah Rusia telah mengintensifkan tekanan mereka pada wilayah Kramatorsk, Toretsk, dan Vremivka.

    “Dalam situasi saat ini, seluruh masyarakat harus bersatu untuk mendukung Pasukan Pertahanan. Selain ketahanan prajurit kita, teknik dan benteng sangat penting,” tegas Syrsky, dalam pidatonya di sebuah pertemuan Kongres Otoritas Lokal dan Regional, Ukrinform melaporkan, Ukrinform mengutip layanan pers Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina. Selasa (18/12/2024).

    Untuk hari ketiga berturut-turut, musuh telah terlibat dalam aksi ofensif intensif di wilayah Kursk, berusaha memaksa Pasukan Pertahanan Ukraina keluar dari Federasi Rusia. 

    Pesawat Rusia telah menjatuhkan lima bom udara berpemandu di daerah ini sejak pagi. Pasukan Pertahanan Ukraina telah menangkis 29 serangan di sana, sementara empat pertempuran masih berlangsung.

    “Mereka secara aktif menggunakan unit tentara Korea Utara. Tentara bayaran Korea Utara telah menderita kerugian besar,” imbuh Syrsky.

    Ia juga menyoroti pentingnya membangun struktur teknik dan benteng dan menyatakan bahwa tujuh wilayah harus memprioritaskan tugas ini.

    Sejak awal hari Selasa (17/12/2024), total 88 bentrokan pertempuran telah terjadi di garis depan, dengan pertempuran terberat terkonsentrasi di arah Pokrovsk, Siversk, dan Kurakhove.

    Anggota pasukan Ukraina di Donetsk Ukraina timur (facebook via strana)

    Annovka Diambil-alih

    Sementara media Rusia, TASS melaporkan berdasarkan informasi dari Kementerian Pertahanan Rusia, pasukan Kremlin membebaskan pemukiman Annovka di Donetsk selama 24 jam terakhir dalam operasi militer khusus di Ukraina, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pada hari Selasa.

    “Unit-unit Kelompok Tempur Selatan membebaskan pemukiman Annovka di Republik Rakyat Donetsk sebagai hasil dari tindakan-tindakan yang tegas,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan. (Ukrinform/TASS)

  • Kabur dari HTS, Assad Mengaku Tak Khianati Suriah: Tak Pernah Tinggalkan Pejuang Palestina – Halaman all

    Kabur dari HTS, Assad Mengaku Tak Khianati Suriah: Tak Pernah Tinggalkan Pejuang Palestina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Eks Presiden Suriah Bashar al-Assad akhirnya buka suara untuk pertama kalinya setelah meninggalkan Suriah dan kabur ke Rusia.

    Dalam pernyataannya pada hari Senin (16/12/2024), Assad mengklaim aksi “terorisme” telah terjadi di seluruh Suriah.

    “Karena terorisme menyebar di seluruh Suriah dan pada akhirnya mencapai Damaskus pada Sabtu malam tanggal 7 Desember 2024, muncullah pertanyaan tentang nasib presiden dan keberadaannya,” kata Assad.

    Dia mengklaim aksi terorisme itu muncul di tengah banjir disinformasi dan narasi yang jauh dari kenyataan. Kata dia, disinformasi itu bertujuan untuk mencitrakan aksi terorisme internasional sebagai “revolusi pembebasan Suriah”.

    Menurut Assad, kepergiannya ke Kota Moskow, Rusia, bukanlah tindakan terencana.

    “Ketika pasukan teroris memasuki Damaskus, saya pindah ke Latakia, berkoordinasi dengan sekutu Rusia kami untuk mengawasi operasi tempur.”

    ‘Setelah tiba di Pangkalan Udara Hmeimim pagi itu, jadilah jelas bahwa pasukan kami sudah sepenuhnya menarik diri dari pertempuran dan tempat terakhir tentara kami telah jatuh,” ujarnya.

    Kolase foto Vladimir Putin dan Bashar al-Assad. (Kolase Tribunnews/TASS)

    Dia menyebut pangkalan Rusia itu menjadi target serangan udara besar-besaran. Oleh karena itu, Rusia menyusun rencana evakuasi.

    “Saat peristiwa itu, saya tak pernah mempertimbangkan untuk mundur atau mengungsi, tidak ada pula usulan seperti itu yang dibuat oleh siapa pun atau kelompok mana pun.”

    Assad mengklaim tidak mengkhianati Suriah yang menjadi negaranya.

    “Saya menegaskan orang itu, yang sejak hari pertama perang, menolak menukar keselamatan bangsanya demi keuntungan pribadi, atau membahayakan rakyatnya demi banyak tawaran dan godaan adalah orang yang sama di antara para perwira dan tentara di garis depan, beberapa meter dari para teroris di medan tempur paling berbahaya dan sengit,” katanya.

    Dia juga mengaku tidak pernah meninggalkan perjuangan di Palestina dan Lebanon atau sekutu yang mendukung Suriah selama 14 tahun perang.

    “Ketika negara jatuh ke tangan terorisme dan kemampuan untuk membuat kontribusi bermakna telah hilang, posisi apa pun menjadi tidak punya tujuan, membuat pendudukannya tak bermakna.”

    Selanjutnya, Assad berharap Suriah kembali “bebas dan merdeka”.

    Adapun rezim Assad tumbang setelah kelompok Hayat Tahrir al-Sham menyerbu Damaskus. Ibu kota Suriah itu jatuh tanggal 8 Desember 2024 setelah serangan cepat HTS dan milisi Tentara Nasional Suriah (SNA).

    Rusia bantu Assad tinggalkan negaranya

    Narasumber dari Kremlin mengatakan rencana perginya Assad ke Moskow memang dirancang oleh Rusia.

    Kepada Bloomberg, narasumber itu mengatakan Rusia meyakinkan Assad bahwa dia akan dikalahkan oleh HTS lewat serangan cepatnya.

    Rusia menawarkan jalur aman kepada Assad dan keluarganya jika mereka akan meninggalkan Suriah. Intelijen Rusia lalu merancang aksi kabur Assad melalui pangkalan militer Rusia di Suriah.

    Menurut laporan The Telegraph, Assad kabur dari Damaskus dengan jet pribadinya tanpa memberi tahu penasihatnya.

    Di sisi lain, meski menyetujui rencana kaburnya Assad, Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan belum punya keinginan untuk menemui Assad.

    “Tidak ada pertemuan seperti ini dalam jadwal resmi presiden,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

    “Kami tak punya sesuatu untuk dikatakan perihal keberadaan Assad. Keputusan seperti itu tidak bisa dibuat tanpa kepala negara. Itu keputusannya. Dalam hal ini, saya tak punya sesuatu untuk dikatakan.”

    HTS diminta jauhi pasukan Rusia

    Sementara itu, milisi HTS diminta untuk menjauhi pasukan Rusia yang berada di Pangkalan Angkatan Laut Tartus.

    Tartus adalah salah satu dari dua pangkalan militer Rusia di Suriah. Adapun pangkalan yang satunya ialah Pangkalan Udara Khmeimim.

    Di pangkalan itu bendera Rusia masih tampak berkibar. Pada hari Senin pasukan Rusia mengoperasikan truk-truk di gerbang masuk Tartus, sedangkan milisi HTS berjaga di tempat pemeriksaan terdekat.

    Kepada AFP, milisi itu mengaku diminta untuk tidak mendekati pasukan Rusia.

    Kapal angkatan laut Rusia terlihat di Tartus pada tanggal 5 Desember (atas). Kapal-kapal tersebut hilang dalam gambar tanggal 10 Desember. (Maxar Technologies)

    Sedikit lebih jauh dari tempat itu, tampak ada antrean puluhan truk dan kendaraan lapis baja Rusia. Wartawan juga diminta tidak mendekat terlalu dekat dengan pasukan Rusia.

    Menurut pejuang HTS, dua hari lalu ada empat utusan dari pemerintahan transisi Suriah yang sudah bertemu pasukan Rusia.

    Akan tetapi, ketika pasukan setempat mendekati pasukan Rusia pada hari Minggu, pasukan Rusia terlihat bersiaga memegang senjata meski tidak agresif.

    “Sekarang kami diminta untuk menjauhi mereka,” kata salah satu pejuang HTS.

    (Tribunnews/Febri)

  • Putin Ngotot Kuasai Sepenuhnya Empat Wilayah Ukraina Ini Pada 2025 – Halaman all

    Putin Ngotot Kuasai Sepenuhnya Empat Wilayah Ukraina Ini Pada 2025 – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM — Presiden Vladimir Putin pada Senin (16/12/2024) kemarin mengumpulkan para pejabat militernya di istana Kremlin.

    Dalam pertemuan tersebut Putin memberikan arahan kepada para anak buahnya itu agar pada 2025 mendatang, empat wilayah Ukraina timur dan selatan benar-benar dikuasai sepenuhnya.

    Menteri Pertahanan Rusia Andrei Belousov mengatakan, keempat wilayah tersebut adalah Luhansk, Donetsk, Zaporozhye dan Kherson.

    Dikutip dari Kyiv Independent, Belousov menegaskan kembali komitmen Rusia untuk mencapai apa yang ia gambarkan sebagai “tujuan yang diumumkan oleh Presiden Vladimir Putin pada bulan Juni.”

    “Pada tahun 2025, Moskow berencana untuk meraih kemenangan dalam perang,” tambahnya.

    Pada tanggal 14 Juni lalu, Putin menyatakan bahwa Rusia akan menyetujui gencatan senjata dan perundingan damai hanya jika Ukraina menarik diri dari empat wilayah Ukraina dan secara resmi meninggalkan aspirasinya untuk bergabung dengan NATO.

    Tuntutan tambahan Putin termasuk mengakui Krimea dan Sevastopol sebagai bagian dari Rusia.

    “Begitu Kyiv menyatakan kesiapannya untuk keputusan tersebut dan memulai penarikan pasukan yang sebenarnya, serta secara resmi meninggalkan ambisi NATO-nya, kami akan segera menghentikan tembakan dan memulai negosiasi,” kata Putin saat itu.

    Meski demikian, Rusia belum sepenuhnya dapat menguasai keempat oblast (wilayah setingkat provinsi) Ukraina tersebut.

    Hanya Krimea dan Sevastopol yang telah benar-benar dikendalikan oleh Kremlin.

    Di Donetsk dan Luhansk atau biasa disebut sebagai Donbass, meskipun ibu kota kedua oblast tersebut telah dikuasai oleh Moskow, namun pertempuran sengit masih terjadi.

    Bahkan dalam beberapa bulan ini, pertempuran paling sengit di Ukraina terjadi di kota Pokrovsk dan Kurakhovo, Donetsk.

    Sementara dalam beberapa hari terakhir, pertempuran sengit pun terjadi di Siversk wilayah Luhansk di mana memakan ratusan korban di kedua belah pihak.

    Presiden Rusia, Vladimir Putin  (EPA Photo)

    Sementara di dua regional di selatan Ukraina yaitu Kherson dan Zaporozhye, pasukan Vladimir Putin masih kesulitan menaklukkan serdadu Volodymyr Zelensky.

    Hal ini dibuktikan dengan ibu kota kedua oblast tersebut masih dikuasai oleh Kiev.

    Kerahkan Pasukan Korea Utara

    Untuk meningkatkan daya serang, Rusia pun dikabarkan oleh media-media Barat telah mengerahkan lebih dari 10.000 pasukan dari Korea Utara.

    Hal ini terbukti dengan terjadinya peperangan yang melibatkan pasukan dari Asia timur tersebut melawan pejuang Ukraina di Kursk, wilayah Rusia yang kini sedang dikuasai oleh Kiev.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, seperti dikutip dari Ukrainska Pravda mengatakan, sebenarnya sudah banyak pasukan asal Pyongyang yang tewas dalam pertempuran tersebut.

    Ilustrasi: Pasukan Korea Utara diduga telah dikerahkan ke Rusia (MK News)

    Berdasarkan laporan Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Oleksandr Syrsky, Vladimir Putin telah melibatkan tentara Korea Utara yang bertempur bersama tentara Rusia. 

    Zelensky mengatakan, banyak rincian tentang pemusnahan pasukan ini juga.

    “Data awal menunjukkan bahwa Rusia berusaha menyembunyikan kerugian Korea Utara. Pasukan pertahanan dan intelijen Ukraina sedang berupaya untuk menentukan seberapa besar kerugian sebenarnya yang dialami oleh unit-unit Rusia yang mencakup Korea Utara. Sayangnya, kami terpaksa juga mempertahankan diri dari mereka,” ujarnya.

    Hancurkan Fasilitas Energi

    Rusia terus membombardir fasilitas militer dan wilayah Ukraina dengan rudal, bom luncur berpemandu serta drone Shahed yang berdaya ledak tinggi.

    Akibat pengeboman tersebut, Ukraina menderita kerugian parah terutama di fasilitas energinya.

    Pada musim dingin saat ini, warga negara tersebut harus menjalani pemadaman listrik, sehingga harus hidup dalam kondisi kedinginan.

    Terakhir, pada 13 Desember lalu, ratusan rudal dan drone Moskow menghancurkan pembangkit listrik di sejumlah kota.

    Rudal Iskander Rusia  (military thread)

    Penasihat Perdana Menteri Ukraina dan anggota dewan pengawas Ukrenergo Yurii Boiko mengatakan Rusia telah mmenargetkan infrastruktur energi lintas batas.

    Dikutip dari Interfax, Boiko menyebut sasaran Rusia adalah mengurangi kapasitas ekspor dan impor Ukraina secara signifikan atau memutus sistem energinya sepenuhnya dari Eropa.

    “Ciri khas dari serangan terbaru ini adalah serangan tersebut menargetkan infrastruktur jaringan yang terlibat langsung dalam operasi ekspor-impor antara Ukraina dan negara-negara tetangganya di Eropa. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kemampuan impor sebanyak mungkin dan idealnya memutus sistem Ukraina dari Eropa.”

    Boiko menambahkan bahwa dibutuhkan biaya sekitar 1 juta dolar AS untuk melindungi area seluas 100 meter persegi secara fisik.

    “Untuk melindungi fasilitas pembangkit, Anda perlu membangun sarkofagus beton setinggi gedung 10-12 lantai dengan 8-10 pintu masuk. Contoh ini seharusnya menjawab pertanyaan apakah mungkin untuk melindungi gardu induk sepenuhnya. Perlindungan mencakup elemen utama peralatan, tetapi kerusakan masih terjadi, dan perbaikan memerlukan waktu,” kata Boiko. (Pravda/Intefax-Ukraine/Kyiv Independent)

  • Isi Garis Depan Peperangan, Rusia Tambah 427.000 Prajurit Angkatan Darat Tahun Ini – Halaman all

    Isi Garis Depan Peperangan, Rusia Tambah 427.000 Prajurit Angkatan Darat Tahun Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM — Untuk meningkatkan kekuatan militernya yang sedang berperang dengan Ukraina, Rusia terus menambah jumlah prajuritnya.

    Pada tahun ini, Menteri Pertahanan Andrey Belousov menyatakan, Rusia telah menambah lebih dari 400.000 anggota militer angkatan daratnya.

    Hal itu dilaporkan Belousov kepada Presiden Vladimir Putin di Moskow, Senin (16/12/2024).

    Seperti dikutip dari Russia Today, Belousov mengklaim bahwa sekitar 1.200 orang secara sukarela mendaftar untuk dinas militer setiap hari, katanya.

    “Kami melanjutkan pekerjaan sistematis untuk merekrut staf angkatan bersenjata. Sejak awal tahun, lebih dari 427.000 prajurit telah direkrut,” kata Belousov.

    Salah satu tugas utama militer saat ini adalah untuk tidak kehilangan momentum dan terus menarik rekrutan, jelasnya, serta untuk memperkenalkan teknik-teknik baru mengenai pelatihan personel yang dipelajari dari pengalaman tempur selama operasi militer khusus.

    Sebelumnya telah dilaporkan bahwa lebih dari 300.000 prajurit Rusia telah menjalani pelatihan tersebut di resimen-resimen cadangan. 

    Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di surat kabar Krasnaya Zvezda awal bulan ini, Kolonel Jenderal Ivan Buvaltsev, kepala Direktorat Utama Pelatihan Tempur Angkatan Bersenjata Rusia, mengatakan strategi pelatihan untuk resimen cadangan terus disesuaikan berdasarkan pengalaman tempur dalam konflik Ukraina.

    Pada bulan September, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit yang meningkatkan jumlah personel angkatan bersenjata menjadi 2,39 juta, termasuk 1,5 juta personel militer.

    Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menjelaskan pada saat itu bahwa keputusan tersebut didasarkan pada meningkatnya jumlah ancaman yang saat ini dihadapi Rusia, termasuk “situasi yang sangat tidak bersahabat di perbatasan Barat dan ketidakstabilan di perbatasan Timur.”

    Dekrit tersebut mulai berlaku pada tanggal 1 Desember. Angkatan Darat Rusia sebelumnya telah ditingkatkan menjadi 2,2 juta pada bulan Desember 2023, termasuk 1,32 juta personel militer, di tengah konflik Ukraina dan perluasan NATO yang sedang berlangsung ke arah perbatasan Rusia.

    Belousov tidak menyebutkan jumlah total pasukan Rusia yang ambil bagian dalam operasi militer Moskow. 

    Rusia juga tidak mengumumkan kerugian yang diderita dalam konflik dengan Kiev. Namun, menurut menteri tersebut, Angkatan Darat Ukraina telah kehilangan lebih dari setengah juta pasukan pada tahun 2024 dan lebih dari satu juta sejak eskalasi konflik pada tahun 2022. 

    Ilustrasi: Pasukan Rusia. Hingga akhir 2024 nanti Rusia akan menambah sebanyak 180.000, hingga total tentara aktifnya berjumlah 1,5 juta personel (Telegram/Russian NCOs)

    Ia mencatat bahwa, tidak seperti militer Rusia, yang terus meningkatkan jumlah pasukan, Angkatan Darat Ukraina sangat kekurangan staf, dengan kurang dari 50 persen posisi garis depan saat ini terisi.

  • Bashar al-Assad Dilaporkan Sudah Mengangkut Rp3,9 Triliun Kekayaannya dari Suriah ke Rusia – Halaman all

    Bashar al-Assad Dilaporkan Sudah Mengangkut Rp3,9 Triliun Kekayaannya dari Suriah ke Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan Presiden Suriah yang digulingkan, Bashar al-Assad, dilaporkan telah menerbangkan sekitar $250 juta (Rp 3,9 triliun) dalam bentuk uang tunai ke Moskow, menurut laporan Financial Times.

    Transaksi tersebut dilakukan dalam periode dua tahun, yakni 2018 dan 2019.

    Hampir dua ton uang kertas 100 dollar dan 500 euro diterbangkan, kata outlet tersebut lebih lanjut.

    Uang kertas itu diterbangkan ke Bandara Vnukovo di Moskow dan disimpan di bank-bank Rusia yang dikenai sanksi.

    Laporan itu juga menyebut bahwa kerabat Assad secara diam-diam membeli aset di Rusia selama periode yang sama.

    Financial Times mengatakan bahwa transaksi ini menunjukkan sejauh mana rezim Assad berupaya menghindari sanksi Barat yang membuat mereka terisolasi dari sistem keuangan internasional.

    Assad melarikan diri dari Suriah setelah serangan kelompok oposisi selama 11 hari yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS), setelah bertahun-tahun perang saudara yang dipicu oleh tindakan kerasnya terhadap protes antipemerintah pada tahun 2011.

    Assad sekarang berada di Rusia.

    Foto Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Suriah Bashar al-Assad (Tangkap layar X)

    Perang saudara di Suriah selama belasan tahun telah menewaskan lebih dari 500.000 orang dan membuat lebih dari separuh penduduk negara itu mengungsi.

    Assad menghadapi kritik dari beberapa tokoh oposisi yang menuduh rezimnya menjarah kekayaan Suriah dan beralih ke kegiatan kriminal untuk membiayai perang.

    David Schenker, mantan Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Timur Dekat, mengatakan kepada Financial Times bahwa pemindahan kekayaan tersebut tidak mengejutkan.

    “Rezim harus membawa uang mereka ke luar negeri ke tempat yang aman agar dapat menggunakannya untuk menjamin kehidupan yang baik bagi rezim dan lingkaran dalamnya,” katanya.

    Eyad Hamid, peneliti senior di Program Pengembangan Hukum Suriah, mengatakan bahwa Rusia telah menjadi tempat yang aman bagi rezim Assad selama bertahun-tahun.

    Rusia telah mendukung rezim Assad selama bertahun-tahun.

    Hubungan tersebut semakin erat ketika perusahaan-perusahaan Rusia terlibat dalam rantai pasokan fosfat Suriah.

    Antara Maret 2018 dan September 2019, transfer uang tunai dalam jumlah besar terjadi antara kedua negara, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya hingga saat itu.

    Namun, tidak ada catatan bahwa bank-bank Rusia menerima uang kertas senilai $250 juta dalam dua tahun tersebut, kata laporan Financial Times.

    Hal itu terjadi diduga karena Assad dan rekan dekatnya mengambil alih kendali pribadi atas bagian-bagian penting ekonomi yang hancur di Suriah.

    Assad dan para pembantunya juga menghasilkan uang dari perdagangan narkoba internasional dan penyelundupan bahan bakar, kata laporan itu, mengutip pejabat AS.

    Captagon, Stimulan Sintetis yang Jadi “Tambang Emas” Rezim al-Assad di Suriah

    Captagon dan Bashar al-Assad (Channel 4 News)

    Mengutip ABC News, Suriah disebut-sebut sebagai pemasok Captagon terbesar di dunia.

    Captagon adalah pil stimulan sintetis fenethylline atau fenetylline yang sangat populer di Timur Tengah.

    Menurut Laporan Obat Dunia dari Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan tahun lalu, wilayah asal utama untuk pengiriman Captagon adalah Suriah dan Lebanon.

    Laporan tersebut mengasumsikan bahwa semua penyitaan pil jenis amfetamin yang dilaporkan di subwilayah tersebut adalah Captagon.

    Penyitaan obat-obatan itu meningkat dua kali lipat dari tahun 2020, mencapai rekor tertinggi 86 ton pada tahun 2021.

    Caroline Rose, yang mempelajari perdagangan Captagon di lembaga pemikir New Lines Institute yang berpusat di Washington, mengatakan kepada ABC News bahwa obat tersebut secara keliru dianggap tidak berbahaya.

    Karenanya, Captagon tidak menimbulkan stigma seperti obat-obatan terlarang seperti kokain atau ekstasi.

    Captagon juga bereda di negara-negara yang melarang alkohol karena haram.

    “Pil itu membuat Anda merasa tak terkalahkan,” kata Rose.

    “Obat itu mencegah rasa lapar dan membantu Anda terjaga hingga larut malam.”

    “Obat ini digunakan oleh pengemudi taksi, mahasiswa, orang miskin yang sedang mengantre untuk mendapatkan roti, orang kaya yang ingin menurunkan berat badan.”

    “Obat ini juga digunakan pejuang yang membuatnya terjaga hingga larut malam, memberinya energi dan membuatnya bertahan satu hari dengan satu MRE (makanan siap santap) sehari.”

    Dengan Captagon sebagai “tambang emas”-nya, Suriah dapat menghasilkan sekitar $10 miliar, dan sekitar $2,4 miliar setahun secara langsung untuk rezim Assad.

    Temuan itu berdasarkan sebuah studi tahun 2023 yang dilakukan oleh Observatory of Political and Economic Networks, sebuah lembaga nirlaba yang melakukan penelitian tentang kejahatan terorganisasi dan korupsi di Suriah.

    “Menurut saya, rezim Assad yang beralih ke produksi narkotika sebagai sumber pendapatan utamanya merupakan tanda bahwa dunia yang memperlakukan Assad seperti orang buangan berhasil,” kata anggota Parlemen AS French Hill kepada ABC News.

    “Jelas setelah kejadian minggu lalu bahwa kebusukan dalam militer dan keuangan Assad sudah sangat parah.”

    Menurut Rose, perdagangan Captagon yang sedang berkembang pesat merupakan “ekonomi zombi,” di mana sanksi keras yang dijatuhkan Amerika Serikat dan Eropa kepada Suriah justru menguntungkan rezim Assad.

    “Jika ada kasus yang sempurna untuk negara narkotika, saya rasa itu adalah Suriah, karena ada aparat keamanan dan politik negara yang membela produksi Captagon dan menyebarkan narasi publik bahwa tidak ada Captagon tetapi kemudian menggunakan saudara presiden, semua aparat keamanannya, dan Divisi Lapis Baja Keempat yang terlibat dalam perdagangan tersebut,” kata Rose.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Pertama Kalinya, Bashar al-Assad Beri Pernyataan Setelah Digulingkan, Ungkap Evakuasi ke Rusia – Halaman all

    Pertama Kalinya, Bashar al-Assad Beri Pernyataan Setelah Digulingkan, Ungkap Evakuasi ke Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Suriah yang digulingkan, Bashar Al-Assad untuk pertama kalinya memberikan pernyataan.

    Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan melalui media sosial, Bashar menjelaskan bagaimana dirinya melarikan diri dari Suriah menuju ke Rusia.

    Assad menjelaskan dirinya meninggalkan Damaskus pada 8 Desember melalui pangkalan Hmeimim.

    Kaburnya Assad dari Suriah tepat beberapa jam setelah pangkalan Hmeimim diserang pesawat tak berawak, dikutip dari Reuters.

    Ia menceritakan bahwa dirinya berangkat dengan koordinasi bersama sekutu Rusia ke pangkalan Rusia tersebut.

    Namun menurut pengakuan Assad, dirinya tidak memiliki rencana untuk kabur ke Rusia sebelumnya.

    “Saya tidak meninggalkan negara ini sebagai bagian dari rencana seperti yang dilaporkan sebelumnya,” kata Assad, dikutip dari Asharq Al-Aawsat.

    Assad mengklaim dirinya juga tidak memiliki rencana untuk mengundurkan diri dari pemerintahan.

    “Tidak ada satu pun momen selama peristiwa ini yang membuat saya berpikir untuk mengundurkan diri atau mencari perlindungan, dan tidak ada satu pun individu atau pihak yang mengajukan usulan seperti itu,” jelas Assad.

    Sebagai informasi, rezim Assad berhasil digulingkan setelah lebih dari 13 tahun perang.

    Assad digulingkan oleh kelompok oposisi dalam serangan besar-besaran yang berpuncak pada perebutan ibu kota Damaskus pada Minggu.

    Setelah digulingkan, Assad dilaporkan kabur dari Suriah dan berada di Moskow setelah mendapat tawaran suaka dari Rusia.

    Hal tersebut dilaporkan oleh kantor berita Rusia, Interfax pada hari Minggu (8/12/2024).

    Tak sendiri, Assad dikabarkan kabur dari Suriah bersama keluarganya.

    “Presiden al-Assad dari Suriah telah tiba di Moskow. Rusia telah memberi mereka (dia dan keluarganya) suaka atas dasar kemanusiaan,” tulis Interfax, dikutip dari Al-Arabiya.

    Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Peskov.

    Peskov mengatakan Assad telah diberi suaka di Rusia, dan mengatakan keputusan itu dibuat oleh Presiden Vladimir Putin.

    Sebelumnya, pemerintahan Assad diwarnai oleh penangkapan dan penahanan sewenang-wenang, penyiksaan, pembunuhan di luar hukum, penghilangan paksa, pemerkosaan, dan pengawasan massal.

    Menurut pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berpusat di Inggris, sekitar 60.000 orang telah terbunuh karena penyiksaan atau karena kondisi yang mengerikan di pusat-pusat penahanan al-Assad.

    Ini terjadi sejak dimulainya pemerintahan presiden Bashar Al-Assad.

    Sejak itu, Bashar Al-Assad diduga telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan melakukan penyiksaan.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Bashar Al-Assad dan Konflik Suriah

  • Peskov: Belum Ada Keputusan Akhir Terkait Pangkalan Rusia di Suriah – Halaman all

    Peskov: Belum Ada Keputusan Akhir Terkait Pangkalan Rusia di Suriah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa saat ini belum ada keputusan terkait nasib pangkalan Rusia yang berada di Suriah.

    Peskov menjelaskan nasib pangkalan Rusia akan ditentukan setelah adanya pembicaraan dengan pemimpin oposisi Suriah saat ini.

    “Belum ada keputusan akhir mengenai masalah ini saat ini. Kami sedang berhubungan dengan perwakilan pasukan yang saat ini mengendalikan situasi di negara ini, dan semua ini akan ditentukan selama dialog,” kata Peskov, dikutip dari Sputnik Internasional.

    Sementara itu, 4 pejabat Suriah mengatakan bahwa Rusia telah menarik militernya dari Suriah.

    “Rusia menarik kembali militernya dari garis depan di Suriah utara dan dari pos-pos di Pegunungan Alawite tetapi tidak meninggalkan dua pangkalan utamanya di negara itu setelah jatuhnya Presiden Bashar al-Assad,” kata 4 pejabat Suriah kepada Reuters.

    Pernyataan ini diperkuat dengan rekaman satelit pada hari Jumat (13/12/2024).

    Di mana satelit tersebut menunjukkan keberadaan 2 pesawat kargo Antonov AN-124 di pangkalan Hmeimim.

    Tampaknya keberadaan 2 pesawat ini untuk mempersiapkan kembalinya pasukan militer Rusia.

    Seorang pejabat keamanan Suriah mengatakan bahwa salah satu pesawat tersebut telah berangkat menuju Libya pada hari Sabtu (14/12/2024).

    Rusia Jalin Dialog dengan Oposisi Suriah

    Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Rusia Mikhail Bogdanov mengatakan bahwa pihaknya sedang menjalin komunikasi dengan oposisi Suriah atau komite politik Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

    Menurut Bogdanov, menjalin komunikasi dengan HTS bagi Rusia adalah untuk memastikan bahwa kelompok yang menggulingkan mantan Presiden Suriah, Bashar Al-Assad ini telah memenuhi komitmennya dalam menjaga stabilitas Suriah.

    Mulai dari menjaga ketertiban, mencegah segala hal yang tidak diinginkan dan menjamin keselamatan diplomat dan warga negara asing.

    “Rusia berharap kelompok itu akan memenuhi janjinya untuk”menjaga dari semua ekses, menjaga ketertiban, dan memastikan keselamatan diplomat dan warga asing lainnya,” kata Bogdanov, dikutip dari Al-Arabiya.

    Tidak hanya membahas soal stabilitas Suriah, Rusia juga dikabarkan meminta HTS untuk tetap mempertahankan kehadiran militernya di negara tersebut.

    Diketahui, Rusia memiliki 2 pangkalan militer di Suriah yaitu pangkalan angkatan laut di Tartous dan Pangkalan Udara Khmeimim di dekat kota pelabuhan Latakia.

    “Pangkalan-pangkalan itu masih ada, atas permintaan Suriah, dengan tujuan memerangi teroris dari ISIS. Belum ada keputusan lain yang diambil saat ini,” kata Bogdanov, dikutip dari Al Mayadeen.

    Sebagai informasi, Moskow telah mendukung Suriah sejak awal Perang Dingin, dan telah mengakui kemerdekaannya pada tahun 1944 saat Damaskus berusaha melepaskan diri dari kekuasaan kolonial Prancis. 

    Diketahui, Rusia memiliki 2 pangkalan militer di Suriah yaitu pangkalan angkatan laut di Tartous dan Pangkalan Udara Khmeimim di dekat kota pelabuhan Latakia.

    Pangkalan Tartous dibangun pada tahun 1971, tepatnya setelah Rusia ikut campur tangan dalam perang saudara untuk membantu Assad.

    Pada tahun 2017, Rusia memberikan sewa gratis selama 49 tahun kepada Assad.

    Rusia juga memiliki pos penyadapan di Suriah yang dijalankan di samping stasiun sinyal Suriah.

    Runtuhnya Rezim Assad

    Assad digulingkan oleh kelompok oposisi dalam serangan besar-besaran yang berpuncak pada perebutan ibu kota Damaskus pada Minggu.

    Setelah digulingkan, Assad dilaporkan kabur dari Suriah dan berada di Moskow setelah mendapat tawaran suaka dari Rusia.

    Hal tersebut dilaporkan oleh kantor berita Rusia, Interfax pada hari Minggu (8/12/2024).

    Tak sendiri, Assad dikabarkan kabur dari Suriah bersama keluarganya.

    “Presiden al-Assad dari Suriah telah tiba di Moskow. Rusia telah memberi mereka (dia dan keluarganya) suaka atas dasar kemanusiaan,” tulis Interfax, dikutip dari Al-Arabiya.

    Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Peskov.

    Peskov mengatakan Assad telah diberi suaka di Rusia, dan mengatakan keputusan itu dibuat oleh Presiden Vladimir Putin.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Konflik di Suriah

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1027: 2 Kapal Tanker Rusia Tenggelam di Krimea, Ukraina Marah – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1027: 2 Kapal Tanker Rusia Tenggelam di Krimea, Ukraina Marah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1027 pada Senin (16/12/2024).

    Pada tengah malam, beberapa drone terdeteksi berada di wilayah udara Ukraina.

    Pada pukul 01.00 waktu setempat, sekelompok UAV penyerang Rusia terdeteksi di wilayah Chernihiv, lapor Angkatan Udara Ukraina.

    Ukraina Marah saat 2 Kapal Tanker Minyak Rusia Tenggelam di Krimea

    Pejabat Ukraina menuduh Moskow melakukan kecerobohan setelah satu kapal tanker minyak tenggelam dan kapal kedua kandas di Selat Kerch antara daratan Rusia dan Krimea yang diduduki.

    Dua kapal tanker minyak itu tenggelam setelah beroperasi saat cuaca badai.

    “Ini adalah kapal tanker Rusia yang cukup tua. Anda tidak dapat melaut dalam badai seperti itu. Rusia melanggar aturan operasi. Hasilnya adalah kecelakaan,” kata Dmytro Pletenchuk, juru bicara angkatan laut Ukraina, Minggu (15/12/2024).

    2 Kapal Tanker Minyak Rusia Tenggelam

    Kapal pertama, kapal tanker Volgoneft-212 milik Rusia terbelah dua setelah dihantam gelombang besar di Krimea, dan sebuah video yang tersebar di media sosial memperlihatkan haluannya mencuat vertikal ke luar air.

    Satu dari 15 awak kapal tewas dalam insiden itu sementara 11 lainnya dibawa ke rumah sakit.

    Kapal tanker itu membawa 4.300 ton bahan bakar minyak berat bermutu rendah, yang dikenal sebagai mazut dan rekaman menunjukkan lapisan minyak hitam di sekitar kapal.

    Para komentator mengatakan produk minyak tersebut, jika tumpah ke Laut Hitam, akan menyebabkan kerusakan ekologis yang serius pada lingkungan laut yang sudah sangat terpengaruh oleh perang.

    Kapal tanker kedua, Volgoneft 239 sepanjang 132 meter, juga terombang-ambing di area yang sama setelah mengalami kerusakan, seperti diberitakan The Guardian.

    Kementerian darurat Rusia mengatakan kapal itu kandas 80 m dari pantai dekat pelabuhan Taman di ujung selatan Selat Kerch, yang membentang antara daratan Rusia dan Krimea yang diduduki.

    Cuaca Buruk, Rusia Tunda Evakuasi 14 Awak Kapal Tanker Minyak

    Kementerian darurat Rusia mengatakan upaya evakuasi 14 awak kapal telah dihentikan karena cuaca buruk.

    “Tim penyelamat sedang menghubungi kapal, yang memiliki semua fasilitas yang diperlukan untuk memastikan nyawa awak kapal tidak dalam bahaya,” kata kementerian itu.

    Putin Perintahkan Menteri Bentuk Tim SAR untuk Evakuasi Kapal Minyak

    Presiden Vladimir Putin bertemu dengan menteri keadaan darurat dan lingkungan hidup setelah dua kapal tanker minyak Rusia tenggelam di Krimea.

    “Presiden Putin memerintahkan pemerintah untuk membentuk kelompok kerja guna menangani operasi penyelamatan dan mengurangi dampak tumpahan bahan bakar,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

    Ukraina Hancurkan 40 Gerbong Kereta yang Pasok Bahan Bakar ke Rusia

    Dinas keamanan Ukraina (SBU) menghancurkan 40 gerbong kereta yang membawa bahan bakar untuk pasukan Rusia di suatu wilayah di wilayah Zaporizhzhia yang dikuasai Moskow di Ukraina selatan. 

    “Salah satu unit kami telah mengatur operasi sabotase yang merusak jalur kereta api saat kereta tersebut bergerak di dekat desa Oleksiivka di wilayah Zaporizhzhia yang diduduki Rusia,” kata SBU.

    Kereta itu dihentikan, dengan gerbong-gerbong tangki terbakar, dan unit-unit tentara menembakkan rudal Himars yang dipasok AS ke lokasi tersebut. 

    Laporan tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen dan Rusia tidak segera memberikan komentar.

    Rusia Klaim Rebut 2 Desa di Ukraina

    Rusia mengatakan pasukannya telah merebut desa-desa di dua daerah garis depan utama di Ukraina timur saat mereka bergerak maju menuju pusat pasokan Pokrovsk dan kota industri Kurakhove pada Minggu.

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam pengarahan harian bahwa pasukan telah “membebaskan” desa Vesely Gai di selatan Kurakhove dan desa Pushkine di selatan Pokrovsk, keduanya di wilayah Donetsk.

    Drone Ukraina Serang Kampus Milik Garda Nasional Rusia di Chechnya

    Sebuah pesawat nirawak Ukraina menyerang kampus milik Garda Nasional Rusia di wilayah Chechnya, Rusia, pada Minggu.

    Sementara itu, Ukraina terus menyerang balik setelah serangan udara massal dari Moskow.

    Rekaman di media sosial menunjukkan sebuah pesawat nirawak menukik rendah di atas ibu kota Chechnya, Grozny, 800 kilometer di tenggara garis depan di Ukraina, sebelum meledak. 

    Tidak ada korban yang dilaporkan akibat serangan itu.

    Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengonfirmasi pesawat nirawak tersebut menyerang sebuah lokasi milik batalion polisi antihuru-hara Akhmat Grozny, dan dua pesawat nirawak lainnya telah ditembak jatuh oleh pertahanan udara.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Rusia dan Ukraina