Tag: Vivian Jenna Wilson

  • Anak Elon Musk Kini 14, Karyawatinya Ketahuan Melahirkan Lagi

    Anak Elon Musk Kini 14, Karyawatinya Ketahuan Melahirkan Lagi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk dilaporkan telah memiliki 14 anak per tahun 2025 ini. Belum lama ini Shivon Zhilis, pasangannya yang juga eksekutif di salah satu perusahaan Musk, mengumumkan melahirkan anak keduanya.

    Zhilis dan Musk menyambut seorang anak laki-laki bernama Seldon Lycurgus, namun tak jelas kapan bayi itu lahir. Seldon menjadi anak keempat pasangan tersebut, selain tiga anak yakni kembar Strider dan Azure yang lahir pada 2021 serta Arcadia pada 2024.

    Dalam waktu yang hampir bersamaa, diketahui juga Musk memiliki anak dari wanita lain bernama Ashley St. Clair. Perempuan yang bekerja sebagai penulis mengumumkan sendiri kehadiran anak tersebut pada Februari lalu.

    Dua anak yang baru diketahui tahun ini membuat Musk memiliki total 14 anak dari beberapa wanita berbeda. Salah satunya dengan mantan istri Justine Wilson yang memiliki 6 anak.

    Musk dan penyanyi Grimes diketahui juga memiliki tiga anak dari hasil hubungannya. Pengusaha pemilik SpaceX itu pernah menikah dengan aktris Talulah Riley sebanyak dua kali, namun tak memiliki anak.

    Berikut daftar ke-14 anak Musk yang diketahui hingga sekarang, dikutip dari People, Kamis (10/4/2025):

    Nevada Alexander

    Nevada lahir pada 2002 dari Musk dan Justine Wilson. Namun dia hanya bertahan 10 minggu sebelum meninggal karena sindrom kematian bayi mendadak atau SIDS.

    Vivian Jenna Wilson dan Griffin

    Musk dan Wilson kemudian memiliki anak kembar bernama Vivian dan Griffin. Pada 2022, Vivian mengajukan petisi ke pengadilan mengubah namanya dan mengakui jenis kelaminnya sebagai perempuan.

    Kai, Saxon dan Damian

    Ketiga anak kembar ini lahir pada 2006. Wilson mengatakan ketiganya merupakan hasil IVF.

    X Æ A-12

    Pada 2020, Grimes dan Musk menyambut anak pertama mereka. Namanya cukup unik hingga jadi perbincangan saat itu, yang kini diubah menjadi X Æ A-Xii.

    CEO Tesla Motors, Elon Musk berdiri bersama keluarga. (AP Photo/Mark Lennihan/File Foto)

    Strider dan Azure

    Musk dan Zilis menyambut sepasang anak kembar mereka Strider dan Azure pada November 2021. Kehadiran keduanya diketahui melalui dokumen pengadilan.

    Exa Dark Sideræl

    Tak lama setelah kehadiran kedua anak Zilis, Musk ternyata memiliki anak kedua dengan Grimes melalui ibu pengganti. Anak keduanya hadir setelah pasangan tersebut putus tiga bulan sebelumnya.

    Techno Mechanicus

    Kurang dari setahun kemudian, atau pada Juni 2022, Grimes dan Musk kembali menyambut kelahiran putra keduanya. Grimes menegaskan dia ingin menjauhkan semua anak-anaknya dari mata publik.

    Arcadia

    Pada Juni, Musk mengonfirmasi anak ketiganya dengan Zilis. Arcadia dilaporkan lahir pada 28 Februari 2024.

    Seldon Lycurgus

    Zilis kembali mengumumkan menyambut anak keempat, bayi laki-laki bernama Seldon Lycurgus. Dia tak menyebut kapan bayinya itu lahir.

    Anak dengan Ashley St.Clair

    Musk juga diketahui memiliki anak dengan St.Clair. Meski baru diumumkan Februari lalu ternyata anak tersebut lahir September 2024.

    (dem/dem)

  • Anak Elon Musk Sebut Kolonisasi di Mars Cuma ‘Skema Pemasaran’

    Anak Elon Musk Sebut Kolonisasi di Mars Cuma ‘Skema Pemasaran’

    Jakarta

    Anak Elon Musk, Vivian Jenna Wilson, menyebut mimpi ayahnya membangun kolonisasi di Mars hanya ‘skema pemasaran’. Keduanya memang sering tidak akur dan saling serang di media sosial.

    Dikutip dari Daily Beast, dalam wawancara dengan Piker, Wilson terang-terang mengejek bos SpaceX. Dia menyebut Musk sebagai ‘badut yang tidak percaya diri’ dan seorang narsisis, seraya menambahkan bahwa beberapa orang ‘pantas merasakan sindrom penipu’.

    Ada banyak pertanyaan yang dibahas, tapi salah satu pernyataannya yang paling menarik adalah terkait kolonisasi Mars. Bos SpaceX itu kenal dengan mimpinya membangun kolonisasi di Planet Merah. Namun Wilson yakin, hal itu tidak akan terjadi.

    “Itu tidak akan terjadi, teman-teman… Itu adalah skema pemasaran yang entah bagaimana membuat semua orang percaya meskipun telah dibantah oleh pencarian Google,” ujarnya.

    Mengirim manusia untuk tinggal di Mars telah menjadi impian Musk selama lebih dari dua dekade. Miliarder tersebut telah aktif di Mars Society, sebuah lembaga nirlaba yang mengadvokasi kolonisasi manusia di Mars, setidaknya sejak tahun 2001.

    Sejak mendirikan SpaceX, salah satu tujuan perusahaan yang lebih luas adalah mengirim manusia ke Mars dalam upaya untuk memastikan kelangsungan hidup manusia. Awal bulan ini, Musk mengumumkan bahwa pesawat antariksa Starship generasi berikutnya akan berangkat ke Mars pada akhir tahun 2026, membawa robot humanoid Optimus di dalamnya.

    Dalam pengumumannya di X, ia menambahkan bahwa jika pendaratan tersebut berhasil, pendaratan manusia di Mars dapat dimulai paling cepat pada tahun 2029. Akan tetapi dia juga mengira-ngira tahun 2031 mungkin adalah target yang lebih masuk akal.

    Rencana Musk untuk kolonisasi Mars telah menuai kritik yang signifikan, dengan banyak pihak, termasuk mantan Presiden AS Barack Obama. Dia berpendapat bahwa manusia harus memprioritaskan melindungi Bumi sebelum menjajah planet lain. Sementara kepala astrofisikawan Inggris Lord Martin Rees menggambarkan mimpi Musk sebagai ‘delusi yang berbahaya’.

    Dalam percakapan dengan astrofisikawan terkenal Neil deGrasse Tyson, Rees berpendapat bahwa Mars memiliki lingkungan yang tidak bersahabat. Gagasan Elon Musk untuk menempatkan satu juta orang di Mars adalah delusi yang berbahaya.

    (ask/afr)

  • Dianggap Telah Mati, Anak Elon Musk yang Transgender Bikin Video Sindiran

    Dianggap Telah Mati, Anak Elon Musk yang Transgender Bikin Video Sindiran

    Jakarta

    Elon Musk menganggap anaknya, Xavier, telah meninggal. Xavier yang kini berganti nama menjadi Vivian Wilson dan memutuskan jadi transgender langsung buat video sindiran untuk ayahnya yang merupakan bos SpaceX dan Tesla tersebut.

    Pada 22 Maret 2025, akun @spacesudeoer menuliskan sebuah cuitan. Tweet ini yang kemudian dibalas oleh Elon Musk.

    “Tidakkah orang-orang menyadari bahwa kita membenci Hitler bukan karena melakukan penghormatan yang aneh, tetapi karena membunuh jutaan orang? Apakah Elon telah membunuh satu orang saja? Tidak. Dan hanya karena putranya mengatakan sesuatu, itu belum tentu menjadi kenyataan,” katanya.

    Sebelumnya, Musk memang sempat bikin geger karena dianggap memberi salam ala Nazi. Musk pun menuliskan tanggapannya.

    “Tepat sekali. Putra saya, Xavier, meninggal. Ia dibunuh oleh virus woke mind. Sekarang, virus woke mind akan mati,” ujarnya.

    Melansir Yahoo! News, pada 23 Maret, Vivian Wilson langsung membuat video di Instagram untuk menjawab deklarasi ‘kematiannya’ oleh sang ayah. Video itu dimulai dengan screenshot dari unggahan Musk di X.

    “Aku terlihat cukup oke untuk orang yang sudah mati,” ujarnya sambil melakukan lip sync menggunakan tag audio Morgan McMichaels di RuPaul’s Drag Race All Stars 3.

    Perseteruan antara Elon Musk dan Vivian Jenna Wilson telah terjadi sejak lama. Ditulis Rolling Stone, Wilson, yang saat ini menjadi mahasiswa di Tokyo, juga menertawakan anggapan bahwa ia mungkin takut pada ayahnya yang berkuasa. Dia bersaksi sudah tidak pernah bicara dengan Musk sejak 2020.

    “Ia anak laki-laki yang menyedihkan. Mengapa saya harus merasa takut padanya? ‘Ohhh, ia memiliki begitu banyak kekuasaan.’ Tidak, tidak, tidak. Saya tidak peduli. Mengapa saya harus takut pada pria ini? Karena ia kaya? Oh, tidak, saya gemetar,” serunya.

    Sementara itu, di biografinya berjudul Elon Musk, ia yakin putrinya Vivian Jenna Wilson, yang ia sebut ‘komunis’, memutuskan hubungan karena dicuci otak oleh kampusnya hingga berpikir bahwa siapa pun yang kaya itu jahat. Menurutnya, kampus Crossroads School for Arts & Sciences di Santa Monica menularkan virus ‘woke’ ke anaknya.

    (ask/afr)

  • Ribut Mulu, Anak Transgender Elon Musk Ngaku Tak Takut Ayahnya

    Ribut Mulu, Anak Transgender Elon Musk Ngaku Tak Takut Ayahnya

    Jakarta

    Anak Elon Musk, Vivian Jenna Wilson, mengaku tidak takut dengan ayahnya. Keduanya memang sering saling sindir di media sosial.

    Wilson sudah dua kali melakukan wawancara terkait permasalahannya dengan sang ayah. Kepada Teen Vogue, dia menyebut sering melihat bos SpaceX itu melakukan hal yang ‘cringe’ atau ‘aneh’.

    “Saya akan melihat hal-hal tentangnya di berita dan berpikir, ‘Itu benar-benar memalukan, saya mungkin harus memposting tentang ini dan mencelanya’, yang telah saya lakukan beberapa kali,” jelasnya.

    Bahkan, Wilson menyebut tidak melihat ambiguitas dalam penghormatan tangan Musk yang disebut ‘ala Nazi’ pada acara pelantikan Presiden Donald Trump pada bulan Januari silam. Musk sendiri sebenarnya sudah membantah penghormatannya sebagai indikasi simpati Nazi.

    “Salam Nazi itu gila. Sayang, kita akan menyebut buah ara sebagai buah ara, dan kita akan menyebut salam Nazi sebagaimana adanya. Itu jelas merupakan salam Nazi,” kata Wilson.

    Lebih lanjut, Wilson juga menyebut kerumunan yang bersorak juga salah. Semua orang yang ikut meramaikan itu seharusnya mendapat kecaman.

    Melansir Rolling Stone, Wilson, yang saat ini menjadi mahasiswa di Tokyo, juga menertawakan anggapan bahwa ia mungkin takut pada ayahnya yang berkuasa. Dia bersaksi sudah tidak pernah bicara dengan Musk sejak 2020.

    “Ia anak laki-laki yang menyedihkan. Mengapa saya harus merasa takut padanya? ‘Ohhh, ia memiliki begitu banyak kekuasaan.’ Tidak, tidak, tidak. Saya tidak peduli. Mengapa saya harus takut pada pria ini? Karena ia kaya? Oh, tidak, saya gemetar,” serunya.

    Vivian Jenna Wilson, anak transgender Elon Musk, pun pernah bercerita ayahnya tak pernah ada untuknya di media lain. Ini dia lakukan dalam wawancara bersama NBC News, Juli 2024. Sang miliarder disebut kejam dan berbohong soal ‘dijebak’ untuk persetujuan medis terkait trans.

    Menurut pengakuan Vivian, Musk tidak dijebak sama sekali untuk memberikan persetujuan medis. Musk sadar bahwa dia menyetujui perawatan untuk sang anak, yang mana memang butuh konfirmasi dari orang tua pasien.

    Wilson juga kerap menulis serangkaian balasan atas pernyataan ayahnya di Threads — yang mana kompetitor platform milik ayahnya, X (dulu Twitter).

    “Dia tidak tahu seperti apa saya saat kecil karena dia tidak ada di sana,” ungkapnya.

    (ask/ask)

  • Anak Elon Musk Kini 14, Karyawatinya Ketahuan Melahirkan Lagi

    Elon Musk Hancur Lebur, Anak Kandung Mendadak Bilang Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk diterpa isu bertubi-tubi sejak masuk pemerintahan Donald Trump sebagai kepala Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE). Ia melakukan beberapa tindakan kontroversial dan membuat masyarakat marah. 

    Misalnya, memangkas anggaran pemerintah yang berdampak pada PHK massal pegawai negeri sipil, memasukkan orang-orang tidak berpengalaman sebagai pejabat lembaga, hingga mengupayakan kontrak-kontrak pemerintah dengan beberapa perusahaannya. 

    Alhasil, gerakan boikot ‘Tesla Takedowns’ meluas dan berdampak buruk pada perusahaan mobil listriknya. Showroom Tesla juga digeruduk di beberapa negara bagian.

    Di tengah huru-hara tersebut, putri transgender Elon Musk bernama Vivian Jenna Wilson tiba-tiba mengungkap sosok kejam sang ayah.

    Mahasiswi berusia 20 tahun ini mengungkapkan bahwa ayahnya tidak punya banyak tempat di dalam dirinya.

    “Saya tidak memberikan ruang dalam pikiran saya kepada siapa pun,” kata Wilson dalam wawancara dengan Teen Vogue, dikutip dari Futurism, Jumat (21/3/2025).

    “Satu-satunya hal yang dapat hidup bebas dalam pikiran saya adalah drag queen,” imbuhnya.

    Ia mengaku tidak ada hal lain yang bisa dia ungkap tentang sosok ayahnya, yang disebut telah berulang kali mengecam Vivian karena memilih jalan hidupnya sebagai seorang wanita trans.

    Meskipun ia tidak mengungkapkan usia pasti saat keluar rumah, Vivian menyatakan bahwa ibunya tahu bahwa dia trans sebelum dia melakukannya.

    “Ketika saya memberi tahu ibu, dia seperti, ‘ya, itu dia [sudah terduga],’” katanya.

    “Jadi ketika saya keluar, dia berpura-pura sedikit terkejut selama 30 detik dan kemudian berkata, ‘Ya, sayang. Oke,” imbuhnya.

    Musk, di sisi lain, sulit untuk menerima kenyataan tersebut. Meskipun akhirnya Musk menyetujui tindakan medis yang memungkinkan Vivian untuk melakukan operasi sebelum berusia 18 tahun.

    “Tidak, dia tidak mendukung seperti ibu saya,” jelasnya.

    “Pertama-tama, saya tidak berbicara dengannya selama berbulan-bulan, tetapi saya harus mendapatkan izin orang tua untuk mendapatkan penghambat testosteron dan [terapi penggantian hormon],” kata Vivian.

    Dalam hal ini, Vivian dengan tegas menolak anggapan bahwa transisinya membuat ayahnya menjadi seorang fasis.

    Ia juga menyebut “salam hormat Nazi” dari ayahnya, yang merujuk pada Sieg Heil saat pelantikan Trump di bulan Januari, sebagai sikap yang “gila”.

    Meskipun dia sangat prihatin dengan dunia yang dibangun ayahnya bersama Donald Trump, Vivian tidak takut dengan orang terkaya di dunia itu.

    “Dia adalah orang yang menyedihkan,” katanya.

    “Mengapa saya harus merasa takut padanya? Saya tidak peduli. Mengapa saya harus takut pada orang ini? Karena dia kaya? Oh, tidak,” tegas anak pertama Musk itu.

    (fab/fab)