Tag: Vishal Tulsian

  • Amar Bank sebut penyaluran kredit tumbuh 26,54 persen di semester I

    Amar Bank sebut penyaluran kredit tumbuh 26,54 persen di semester I

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 26,54 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp3,55 triliun pada semester I 2025.

    Pertumbuhan ini melampaui rata-rata pertumbuhan kredit perbankan nasional yang melambat, yakni 7,77 persen (yoy) per Juni 2025.

    Dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian mengatakan pertumbuhan kredit utamanya disalurkan ke segmen ritel, UMKM dan underserved guna mendorong akselerasi sektor riil yang berperan penting dalam pemulihan ekonomi nasional.

    Adapun total pendapatan operasional Amar Bank mencapai Rp943,34 miliar, meningkat 24,35 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan laba bersih naik 20,67 persen menjadi Rp117,99 miliar.

    Sementara itu, Vishal menuturkan di tengah tekanan industri akibat likuiditas yang mengetat dan persaingan pendanaan yang kian sengit, Amar Bank mampu mempertahankan laju pertumbuhan agresif namun tetap sehat.

    “Kinerja kami mencerminkan keberhasilan strategi bisnis yang inklusif dan berbasis inovasi, tidak hanya dalam mencapai efisiensi operasional, tetapi juga dalam memberikan dampak nyata bagi masyarakat, khususnya UMKM dan mereka yang belum terlayani Pencapaian ini tidak akan terwujud tanpa dedikasi, inovasi, dan ketangguhan seluruh karyawan Amar Bank. Tim kami adalah kekuatan utama di balik pertumbuhan berkelanjutan Amar Bank,” ujar Vishal.

    Vishal menambahkan, kinerja intermediasi yang kuat turut mempercepat peningkatan laba perusahaan, memperkuat bukti keberlanjutan tren pertumbuhan yang telah dibangun sebelumnya.

    “Capaian ini selaras dengan strategi jangka panjang Amar Bank yang berfokus pada perluasan akses layanan keuangan digital secara inklusif dan menyeluruh. Kami optimis dalam menjaga laju pertumbuhan hingga akhir tahun, seiring dengan fokus kami pada ekspansi kredit yang sehat dan pemanfaat teknologi secara strategis,” tambahnya.

    Sementara itu, Amar Bank juga mencatat tingkat pengembalian aset (Return on Assets/ROA) sebesar 5,80 persen dan tingkat pengembalian ekuitas (Return on Equity/ROE) sebesar 7,06 persen.

    Rasio efisiensi operasional (BOPO) terjaga di angka 84,32 persen, dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 119,48 persen, serta rasio pendanaan stabil bersih (Net Stable Funding Ratio/NSFR) sebesar 163,37 persen.

    Pada kesempatan yang sama, Senior Vice President of Finance Amar Bank David Wirawan mengatakan Amar Bank akan terus memperluas penyaluran kredit yang bertanggung jawab, terutama untuk segmen UMKM dan ritel, dalam rangka memperluas inklusi keuangan secara merata ke seluruh lapisan masyarakat.

    Dari sisi likuiditas, strategi perseroan difokuskan pada optimalisasi Dana Pihak Ketiga (DPK) dan peningkatan rasio dana murah (CASA), sekaligus mempertahankan efisiensi sebagai prioritas melalui penerapan teknologi yang adaptif.

    “Fokus kami bukan hanya pada pertumbuhan laba, tetapi juga menciptakan dampak berkelanjutan. Kinerja semester ini memperlihatkan bahwa digital banking bisa menjadi motor pembangunan ekonomi, cepat, efisien, dan merata,” ujar David.

    Sebagai bagian dari komitmen dalam mendukung sektor UMKM, perseroan juga menaruh perhatian khusus pada industri kreatif yang memiliki potensi besar untuk tumbuh.

    Dalam konteks ini, Amar Bank dipercaya sebagai mitra utama penyelenggaraan JAFF Market 2025, sebuah inisiatif dari Jogja-NETPAC Asian Film Festival yang mendorong kolaborasi pelaku film independen, kreator konten, dan ekosistem UMKM kreatif di Indonesia.

    David menilai kemitraan ini sebagai peran aktif Amar Bank dalam mendukung ekonomi berbasis kreativitas dan membuka akses pembiayaan yang lebih luas bagi pelaku industri tersebut.

    Adapun Amar Bank saat ini menghadirkan tiga solusi layanan digital inovatif, yakni Aplikasi Amar Bank, Tunaiku, dan Embedded Banking.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Luar Biasa Ketika Tumbuh di Tengah Ketidakpastian

    Luar Biasa Ketika Tumbuh di Tengah Ketidakpastian

    GELORA.CO -Kinerja apik perusahaan dan tokoh yang berkontribusi memperkuat ekosistem keuangan nasional, diganjar penghargaan dalam ajang Indonesia Financial Top Leader (IFTL) Award 2025.

    IFTL Award 2025 mengusung tema “Beyond Stability: Finance Trailblazers for Driving Innovation, Trust, and Future-Driven Strategies”. 

    Pembicara kunci dalam pemberian penghargaan, Muliaman D Hadad yang pernah menjabat Ketua Dewan Komisioner OJK 2012–2017, menekankan pentingnya peran pemimpin keuangan di tengah dinamika global saat ini. 

    Menurutnya, dunia keuangan tak hanya dituntut menjaga stabilitas, tetapi juga menjadi pemimpin dalam inovasi dan inklusi sehingga strategi masa depan harus berpijak pada empat pilar, pertumbuhan, stabilitas, inklusi, dan inovasi.

    “Saya bersimpati kepada bapak dan ibu yang masih bergerak di tengah-tengah ketidakpastian yang meningkat luar biasa. Kalau masih tumbuh dengan angka-angka yang menarik, menurut saya itu luar biasa,” ujar Muliaman dalam keterangan tertulis, Minggu 8 Juni 2025.

    Sementara itu, riset yang dilakukan dalam IFTL Awards 2025 menggunakan dua pendekatan utama. Yakni, desk research berdasarkan laporan keuangan periode Q2–Q4 2024 dan media monitoring untuk mengukur eksposur, reputasi, serta komitmen terhadap ESG dan GCG.

    Dari total 118 perusahaan yang dievaluasi, 52 perusahaan (44,07 persen) meraih skor “Very Good”, dan 45 perusahaan (38,14 persen) berada dalam kategori “Good”. 

    Penghargaan diberikan dalam 10 kategori utama. Mulai dari Banking Industry, Life Insurance Industry, Social Insurance General Insurance Industry, Multifinance Industry, Fintech Industry, Pension Fund, Financial Services, Securities Industry hingga Asset Management Industry.

    Selain itu, pihak penyelenggara juga memberikan penghargaan khusus seperti Special Mention dan Editorial Choice. Penghargaan diberikan kepada tokoh-tokoh yang dinilai memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat ekosistem keuangan nasional.

    Berikut adalah daftar pemenang Indonesia Financial Top Leader Award 2025:

    1. Budi Herawan – Direktur Utama di PT Asuransi Candi Utama – Indonesia Top Leader in General Insurance Industry 2025 for Expanding Nationwide Outreach and Strengthening Regional Market Presence

    2. Suwandi Wiratno – Direktur Utama di PT Chandra Sakti Utama Leasing – Indonesia Top Leader in Multifinance Industry 2025 for Strengthening Growth through Risk-Based Strategy and Market Confidence Stabilization

    3. Neny Asriany – Plt. Direktur Utama di PT BNI Life Insurance – Indonesia Top Leader in Life Insurance Industry 2025 for Increasing Premium Revenue Growth through Responsive Service and Business Segment Optimization

    4. Aris Hartanto – Direktur Utama di PT Asuransi BRI Life – Indonesia Top Leader in Life Insurance Industry 2025 for Enhancing Insurance Accessibility through Digital Ecosystem Optimization and Product Innovation

    5. Hendro Wenan – Direktur Utama di PT Asuransi Umum BCA – Indonesia Top Leader in General Insurance Industry 2025 for Strengthening Captive Market to Optimize Profit Growth

    6. Hadi Wibowo – Direktur Utama di PT Bank BTPN Syariah Tbk – Indonesia Top Leader in the Sharia Banking Industry 2025 for Empowering the Ultra Micro Sector

    7. Nucky Poedjiardjo Djatmiko – Direktur Utama di Easycash – Indonesia Top Leader in Fintech Industry for Strengthening Strategic Partnerships and Promoting Transparent Digital Financial Services

    8. Hariyono Tjahjarijadi – Direktur Utama di PT Bank Mayapada Internasional Tbk – Indonesia Top Leader in Banking Industry 2025 for Strengthening Financial Resilience Through Responsible Growth and Strategic Expansion

    9. Agus Prayitno Wirawan – Presiden Direktur di PT Toyota Astra Financial Services – Indonesia Top Leader in Multifinance Industry 2025 for Providing Innovative Payment Solutions to Support Customer Needs

    10. Handojo Gunawan Kusuma – President Director di PT Axa Mandiri Financial Services – Indonesia Top Leader in Life Insurance Industry 2025 for Enhancing Performance Growth through Portfolio Diversification Management

    11. Vishal Tulsian – President Director di PT Bank Amar Indonesia Tbk – Indonesia Top Leader in Banking Industry 2025 for Digital Innovation and Inclusive Banking Solutions

    12. M. Fankar Umran – Direktur Utama di PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) – Indonesia Top Leader in Credit Insurance Industry 2025 for Strengthening Competitive Advantages by Supporting MSME Development

    13. Hanif Mantiq – Direktur Utama di PT Surya Timur Alam Raya Asset Management – Indonesia Top Leader in Asset Management Industry 2025 for Empowering Investors through Collaboration and Digital Platform Expansion

    14. Rukmi Proborini – Direktur Utama di Bahana TCW Investment Management – Indonesia Top Leader in Asset Management Industry 2025 for Enhancing Significant Contributions through Investment Products Innovation

    15. Simon Imanto – President Director di PT Avrist Assurance – Indonesia Top Leader in Life Insurance Industry 2025 for Creating Adaptive Organization through Continuous Innovation and Digitalization

    16. Tomy Ferdiansah – President Director di PT Asuransi Umum Mega – Indonesia Top Leader in General Insurance Industry 2025 for Implementing Business Development Strategy through Strategic Collaboration

    17. Christian Wanandi – Direktur Utama di PT Asuransi Wahana Tata – Indonesia Top Leader in General Insurance Industry 2025 for Maintaining Company’s Financial Stability through Prudent Risk Management

    18. Andreas S. Soedjijanto – Direktur Utama di PT Indolife Pensiontama – Indonesia Top Leader in Life Insurance Industry 2025 for Company’s Commitment in Increasing Sustainable Performance

    19. Ristiawan Suherman – Presiden Direktur di PT CIMB Niaga Auto Finance – Indonesia Top Leader in Multifinance Industry 2025 for Exceptional Growth in Financing and Profitability

    20. Irianto Harko Saputro – Direktur Utama di PT BPD Jawa Tengah – Indonesia Top Leader in Banking Industry 2025 for Excellence in Corporate Governance and Risk Management

    21. Nico Tahir – President Director di PT Asuransi Jiwa Astra – Indonesia Top Leader in Life Insurance Industry 2025 for Developing Insurance Ecosystem through Continuous Innovation

    22. Yuli Melati Suryaningrum – Presiden Direktur di PT Bank BCA Syariah – Indonesia Top Leader in Sharia Banking Industry 2025 for Facilitating Business Transactions through Prioritizing Digitalization

    23. Alex Setyawan WK – President Director di Sinarmas Asset Management – Indonesia Top Leader in Asset Management Industry 2025 for Encouraging Technology Utilization to Enhance Investment Management Efficiency

    24. Youngmin Bang – President Director di PT Sunindo Kookmin Best Finance – Indonesia Top Leader in Multifinance Industry 2025 for Developing Initiative and Trusted Services through Credibility Products

    25. Vera Ongyono – Plt. Direktur Utama di BNI Sekuritas – Indonesia Top Leader in Securities Industry 2025 for Sustainable Investment and Carbon Market Leadership

    26. Budi Tua Arifin Tampubolon – Direktur Utama di PT Asuransi Jiwa IFG – Indonesia Top Leader in Life Insurance Industry 2025 for Expanding Insurance Products and Services Accessibility through Strategic Collaboration

    27. Lanny Budiati – Direktur Utama di PT Bank Digital BCA (Blu) – Indonesia Top Leader in Banking Industry 2025 for Enhancing Sustainable Performance Growth and Financial Inclusion through Digital Innovation

    28. Victoria Rusna – President Director di PT Summit Oto Finance – Indonesia Top Leader in Multifinance Industry 2025 for Expanding Financing Access and Advancing Financial Inclusion During Seasonal Economic Momentum

    29. Alexander Grenz – Direktur Utama di PT Asuransi Allianz Life Indonesia – Indonesia Top Leader in Life Insurance Industry 2025 for Providing Innovative Protection Solutions to Fulfill Customer Needs

    30. Lynn Ramli – Presiden Direktur di PT Bussan Auto Finance – Indonesia Top Leader in Multifinance Industry 2025 for Driving Sustainable Finance through Innovation and Social Responsibility

    31. Yuwono Waluyo – Direktur Utama di PT Bank Mega Syariah – Indonesia Top Leader in Sharia Banking Industry 2025 for Expanding Modernize Services through Transformation by Providing Innovative Insights and Solutions

    32. Hanindio W. Hadi – Direktur Utama di PT Perta Life Insurance – Indonesia Top Leader in Life Insurance Industry 2025 for Accelerating Life Insurance Transformation through Digitalization and Strategic Programs

    33. Hastanto Sri Margi Widodo – Presiden Direktur di PT Asuransi Bintang Tbk – Indonesia Top Leader in General Insurance Industry 2025 for Encouraging Regulation Compliance to Maintain Positive Performance

    34. Abdul Bari – Direktur Kelembagaan dan Layanan di PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) – Indonesia Top Leader for Market Expansion in Credit Guarantee Services

    35. Henry Panjaitan – Direktur Bisnis Penjaminan di PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) – Indonesia Top Leader for Strengthening Risk Management in Credit Guarantee

    36. Henry Panjaitan – Direktur Bisnis Penjaminan di PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) – Indonesia Top Leader for Strengthening Risk Assessment in Credit Guarantee.

  • Amar Bank Bidik Industri Perfilman dalam JAFF Market

    Amar Bank Bidik Industri Perfilman dalam JAFF Market

    Jakarta: Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) hari ini resmi mengumumkan penyelenggaraan edisi keduanya yang kali ini didukung oleh Amar Bank.
     
    JAFF Market Powered by Amar Bank akan berlangsung pada 29 November – 1 Desember 2025 di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, bersamaan dengan momen istimewa 20 tahun JAFF sebagai salah satu festival film terdepan di Asia Pasifik.
     

    Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian, menyampaikan bahwa partisipasi Amar Bank dalam JAFF Market 2025 merupakan langkah strategis untuk memasuki sektor-sektor potensial, seperti industri kreatif Indonesia yang sedang berkembang pesat.
     
    ”Kemitraan ini memberikan kesempatan luas bagi kami untuk memahami kebutuhan pelaku industri, membuka peluang kolaborasi yang lebih erat, dan pada waktunya menghadirkan solusi keuangan yang tepat dan relevan. Dukungan ini juga diharapkan menjadi sinergi yang kuat antara layanan keuangan digital dan sektor kreatif, yang semakin penting bagi perekonomian Indonesia.” kata dia Rabu, 28 Mei 2025.

    Selama ini, peran bank dalam mendukung sektor industri sering kali dilihat secara sempit yakni sebatas pada produk lending. Padahal, menurut para pelaku industri keuangan dan kreatif, bank memiliki infrastruktur digital dan analitik yang sangat mumpuni, yang seharusnya bisa dioptimalkan untuk menjalin kolaborasi lebih luas dengan pelaku industri kreatif, termasuk industri film.
     
    “Kita sering melihat bank hanya dari sisi lending-nya. Padahal, mereka punya aset lain yang sangat kuat, seperti kemampuan analitik dan marketing yang bisa di-leverage untuk mendukung industri kreatif,” ujar SVP MSME Amar Bank Josua.
     
    Dalam konteks industri film, Josua menjelaskan bahwa proses produksi film memiliki beberapa fase, mulai dari pra-produksi, produksi, hingga pascaproduksi. Di tiap fase tersebut, terdapat berbagai kebutuhan finansial dan operasional yang sebenarnya bisa difasilitasi oleh produk-produk perbankan, bukan hanya pinjaman modal.
     
    “Ketika masuk masa produksi, ada banyak kebutuhan, dari pengelolaan arus kas hingga sistem pembayaran. Di sinilah kita melihat peluang perbankan untuk masuk, bukan hanya sebagai pemberi pinjaman, tetapi sebagai mitra finansial yang mendukung seluruh rantai produksi,” kata Josua.
     
    SVP Finance Amar Bank David Wirawan, yang juga terlibat dalam inisiatif ini, menambahkan bahwa salah satu kekuatan bank adalah data dan pemahaman terhadap perilaku konsumen. Dengan jutaan nasabah di Amar Bank dan Tunaiku, mereka bisa memanfaatkan data untuk melakukan segmentasi pasar yang lebih presisi.
     
    “Bayangkan jika sebuah rumah produksi ingin tahu siapa saja yang menyukai film horor atau komedi. Kami bisa bantu profiling dan modeling konsumen yang tepat berdasarkan data kami. Jadi, promosi film bisa lebih tertarget, tidak hanya mengandalkan billboard besar tanpa tahu apakah itu efektif atau tidak,” jelas David.
     
    Lebih jauh, David melihat bahwa kolaborasi ini bukan hanya soal promosi film, tetapi juga pembukaan peluang baru bagi bank untuk terlibat dalam ekosistem ekonomi kreatif yang lebih luas.
     
    “Target kami adalah segmen milenial, yang juga merupakan konsumen utama platform video dan film saat ini. Melalui pendekatan berbasis data dan kolaborasi yang tepat, kita bisa menciptakan nilai baru di antara dua sektor ini,” tambahnya.
     
    Bagi industri kreatif, pendekatan seperti ini membuka ruang baru untuk pertumbuhan. Sementara bagi sektor perbankan, ini adalah peluang strategis untuk memperluas peran mereka dalam ekonomi digital sehingga lebih dari sekadar lembaga pemberi pinjaman, menjadi mitra strategis yang memahami pasar dan mendorong pertumbuhan bersama.
     
    Sebagai penutup kalender pasar film Asia Tenggara 2025, JAFF Market hadir bukan hanya sebagai ruang temu industri, tapi sebagai strategi jangka panjang untuk menjawab tantangan, merancang solusi, dan merayakan kolaborasi yang berdampak bagi masa depan industri film Indonesia.
     
    Setelah sukses besar di edisi perdananya dengan menghadirkan 6.700 peserta dari 19 negara, 151 booth, dan 63 kesepakatan bisnis senilai Rp 36 miliar, JAFF Market kembali sebagai platform penting yang mempertemukan kreator, produser, investor, dan mitra strategis dalam satu ruang kolaborasi terbuka dan berdampak.
     
    “JAFF Market lahir dari semangat JAFF untuk mendukung sinema independen Asia, kini dikembangkan sebagai ruang yang merespons langsung kebutuhan industri film hari ini,” ujar Festival Director JAFF Ifa Isfansyah.
     
    Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Giring Ganesha, penuh semangat mendukung pelaksanaan JAFF Market edisi kedua ini sebagai bagian dari langkah strategis dukungan pemerintah dalam memperkuat infrastruktur ekosistem film nasional.
     
    “Pemerintah melihat JAFF Market sebagai mitra penting dalam upaya mendorong pertumbuhan industri film yang berkelanjutan. Platform ini bukan hanya mempertemukan pelaku industri, tetapi juga membangun fondasi kolaborasi lintas sektor yang sangat dibutuhkan untuk menjadikan film Indonesia sebagai kekuatan budaya, sekaligus sumber ekonomi di kawasannya,” ujar Giring.

    Tren Penonton Bioskop di Indonesia
    Per Mei 2025, jumlah penonton bioskop Indonesia telah mencapai 35 juta—setara dengan sekitar 44 persen  dari total lebih dari 80 juta penonton tahun 2024. Namun, dengan hanya 2.200 layar bioskop secara nasional, tantangan struktural masih nyata, khususnya dalam distribusi film dan monetisasi IP
     
    Di tengah peningkatan produksi dan antusiasme terhadap konten lokal, JAFF Market mengambil peran penting: membuka ruang B2B domestik, memperluas jejaring internasional, dan menjadi jembatan kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan mitra lembaga, institusi budaya, dan kerja sama antar negara untuk memperkuat posisi Indonesia di lanskap ekonomi kreatif Asia.
     
    Tahun ini, antusiasme terus meningkat: sekitar 50 persen booth telah terisi, minat sponsor bertumbuh, dan sejumlah kemitraan internasional sedang dijajaki. Alumni JAFF Market 2024 pun telah menembus panggung global, seperti film “Pangku” karya Reza Rahadian yang tampil di Marché du Film Cannes 2025 dalam program HAF Goes to Cannes, serta tiga IP lokal: Bandits of Batavia, Jitu dan Locust, berhasil tampil di Forum Pitching IP Cannes.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SAW)

  • Kolaborasi Amar Bank dan JULO Ciptakan Layanan Perbankan dan Kredit Terpadu

    Kolaborasi Amar Bank dan JULO Ciptakan Layanan Perbankan dan Kredit Terpadu

    Jakarta, Beritasatu.com – Amar Bank, pelopor inovasi perbankan digital, mengumumkan kolaborasi strategis dengan JULO Group, salah satu platform fintech lending terkemuka di Indonesia. Kolaborasi ini memberikan akses kepada 2,58 juta pengguna JULO untuk memanfaatkan layanan embedded banking dari Amar Bank. Dengan demikian, JULO kini bertransformasi sebagai platform keuangan lengkap, yang mengintegrasikan fitur perbankan dan solusi pinjaman dalam satu aplikasi yang seamless.

    Kemitraan ini mencerminkan komitmen bersama untuk mendorong inklusi keuangan dan membantu jutaan masyarakat Indonesia agar dapat mengakses layanan keuangan. Dengan mengintegrasikan kapabilitas perbankan inovatif dari Amar Bank, JULO Group meningkatkan fitur digital banking pada platform JULO, memungkinkan penggunanya tidak hanya mengakses kredit tetapi juga menikmati layanan perbankan yang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

    “Di Amar Bank, misi kami adalah mentransformasi dunia perbankan melalui teknologi dan membuatnya dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat,” ujar Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian.

    “Kolaborasi dengan JULO Group mewujudkan misi tersebut, memungkinkan kami menjangkau komunitas yang kurang terlayani dan kurang memiliki akses ke perbankan, sekaligus mendukung pertumbuhan JULO sebagai platform yang melampaui solusi kredit. Bersama, kami mengatasi kesenjangan penting dalam layanan keuangan untuk jutaan masyarakat Indonesia,” Vishal.

    Integrasi ini memperkuat posisi JULO sebagai mitra keuangan terpercaya bagi penggunanya, termasuk bagi mereka dari kelompok masyarakat yang kurang terlayani oleh perbankan. Pengguna kini dapat dengan mudah mengelola kebutuhan finansial mereka—dari mengakses pinjaman hingga memanfaatkan layanan perbankan penting—semua dalam satu aplikasi. Pengalaman tanpa hambatan ini mengurangi hambatan akses, membangun kepercayaan, dan mendukung literasi keuangan, membantu pengguna membangun masa depan keuangan yang stabil dengan dukungan plafon kredit fleksibel hingga Rp 50 juta rupiah.

    “Misi JULO selalu untuk memberdayakan jutaan masyarakat Indonesia melalui solusi keuangan yang mudah diakses. Dengan hadirnya layanan embedded banking dari Amar Bank, kami mentransformasi platform kami menjadi solusi yang lebih komprehensif untuk memenuhi kebutuhan keuangan pengguna yang lebih luas. Kolaborasi ini memperkuat komitmen kami terhadap inklusi keuangan dan memberikan nilai lebih besar kepada pelanggan kami,” ujar Direktur JULO Group Adrianus Hitijahubessy.

    Bagi JULO Group, kolaborasi ini merupakan tonggak penting dalam perjalanannya. Dengan mengintegrasikan layanan perbankan dari Amar Bank, JULO meningkatkan layanannya sambil tetap menjaga identitas utamanya sebagai layanan fintech lending. Perkembangan ini memposisikan JULO sebagai platform yang mendukung pemberdayaan finansial, menggabungkan fleksibilitas fintech lending dengan kapabilitas tambahan dari solusi embedded banking.

    Integrasi ini meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan dengan menyediakan alat yang praktis dan nyaman untuk mengelola kebutuhan finansial sehari-hari. Selain itu, hal ini juga meningkatkan daya tarik JULO bagi pengguna baru yang mencari solusi kredit dan perbankan dalam satu pengalaman digital yang terpadu.

    Kolaborasi antara Amar Bank dan JULO mencerminkan visi yang lebih besar untuk mengatasi ketimpangan keuangan dan memberdayakan individu melalui solusi berbasis teknologi. Dampak dari kemitraan ini melampaui sekadar kenyamanan. Hal ini berkontribusi pada terciptanya ekosistem keuangan yang inklusif yang membuka peluang bagi jutaan masyarakat Indonesia, memungkinkan mereka untuk menabung, bertransaksi, dan meningkatkan kemampuan finansial mereka dengan mudah.

  • Amar Bank beri akses bagi pengguna JULO untuk pakai “embedded banking”

    Amar Bank beri akses bagi pengguna JULO untuk pakai “embedded banking”

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Amar Indonesia Tbk atau Amar Bank memberikan akses kepada 2,58 juta pengguna platform fintech lending JULO untuk memanfaatkan layanan embedded banking dari bank digital tersebut.

    Integrasi ini memungkinkan pengguna JULO tidak hanya dapat mengakses kredit, tetapi juga menikmati layanan perbankan yang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Dengan demikian, akses pinjaman serta pemanfaatan layanan perbankan berada dalam satu aplikasi.

    “Di Amar Bank, misi kami adalah mentransformasi dunia perbankan melalui teknologi dan membuatnya dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat,” kata Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Vishal mengatakan bahwa kolaborasi dengan JULO Group memungkinkan Amar Bank untuk bisa menjangkau komunitas yang kurang terlayani dan kurang memiliki akses ke perbankan. Kolaborasi ini sekaligus mendukung pertumbuhan JULO sebagai platform yang menurutnya melampaui solusi kredit.

    Amar Bank mencatat, integrasi ini juga memperkuat posisi JULO sebagai mitra keuangan terpercaya bagi penggunanya, termasuk bagi mereka dari kelompok masyarakat yang kurang terlayani oleh perbankan.

    Dengan hadirnya layanan embedded banking dari Amar Bank, Direktur JULO Group Adrianus Hitijahubessy mengatakan bahwa pihaknya mentransformasi platform JULO menjadi solusi yang lebih komprehensif untuk memenuhi kebutuhan keuangan pengguna yang lebih luas.

    “Kolaborasi ini memperkuat komitmen kami terhadap inklusi keuangan dan memberikan nilai lebih besar kepada pelanggan kami,” kata Adrianus.

    Bagi JULO Group, kolaborasi ini merupakan tonggak penting dalam perjalanannya. Dengan mengintegrasikan layanan perbankan dari Amar Bank, JULO berupaya untuk meningkatkan layanannya sambil tetap menjaga identitas utama sebagai layanan fintech lending.

    Menurut JULO, perkembangan ini juga memposisikan sebagai platform yang mendukung pemberdayaan finansial serta menggabungkan fleksibilitas fintech lending dengan kapabilitas tambahan dari solusi embedded banking.

    Integrasi ini, menurut JULO, meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan dengan menyediakan alat yang praktis dan nyaman untuk mengelola kebutuhan finansial sehari-hari. Selain itu, juga meningkatkan daya tarik JULO bagi pengguna baru yang mencari solusi kredit dan perbankan dalam satu pengalaman digital yang terpadu.

    Menurut kedua belah pihak, kolaborasi antara Amar Bank dan JULO mencerminkan visi yang lebih besar untuk mengatasi ketimpangan keuangan dan memberdayakan individu melalui solusi berbasis teknologi.

    Dampak dari kemitraan ini, catat kedua perusahaan, melampaui sekadar kenyamanan. Hal ini turut berkontribusi pada terciptanya ekosistem keuangan yang inklusif yang membuka peluang bagi jutaan masyarakat Indonesia, memungkinkan mereka untuk menabung, bertransaksi, dan meningkatkan kemampuan finansial mereka dengan mudah.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025