Tag: Vidi Aldiano

  • Perjalanan Kanker Ginjal Vidi Aldiano, Sempat Berencana Setop Kemoterapi

    Perjalanan Kanker Ginjal Vidi Aldiano, Sempat Berencana Setop Kemoterapi

    Jakarta

    Vidi Aldiano baru-baru ini mengungkapkan kondisinya yang tengah berjuang melawan kanker ginjal yang diidapnya sejak 2019. Sebelumnya, ia telah menjalani operasi pengangkatan satu ginjalnya di Singapura.

    Pada September 2023, Vidi mengabarkan kanker yang diidapnya bermetastasis atau menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ia pun rutin menjadi ‘spa day’ atau pengobatan kanker ginjal yang diidapnya.

    “Hasil PET scan-nya itu belum sesuai dengan harapan saya. It’s not bad but it’s not good also yet, masih hopeful untuk terus berjuang melawan penyakit aku ini. It was not easy, still not easy juga sampai hari ini melihat hasil yang masih belum sesuai ekspektasi itu terkadang bikin kita down dan bisa stres juga,” kata Vidi dalam video yang diunggahnya di akun Instagram, Jumat (22/11/2024).

    Positron Emission tomography scan (PET scan) merupakan jenis tes yang dapat digunakan dalam penanganan kanker. Dikutip dari laman Cancer.net, prosedur dapat dilakukan bersamaan dengan CT scan, yang dokter biasanya menyebut dengan PET-CT scan.

    Rutin Kemoterapi

    Vidi juga rutin menjalani kemoterapi untuk mengobati kanker ginjal yang diidapnya. Kondisinya semakin membaik, tetapi beberapa hari ia mengalami efek samping dan gejala usai perawatan.

    “Badan gua kaya menggigil semalaman dan mulai ngilu sebadan lagi dan kalau kegesek sakit,” beber Vidi.

    Efek samping kemoterapi yang dirasakan Vidi masih terasa hingga keesokan harinya saat bangun tidur. Ia mengaku mengeluhkan takikardia, saat heart-ratenya relatif tinggi.

    “Takikardi itu di mana gua tiba-tiba heart rate-nya tinggi di atas 110 di saat gua lagi duduk gitu,” lanjut Vidi.

    Berobat ke Tanya Samui

    Pasca menjalani kemoterapi, Vidi memilih melanjutkan perawatan ke Thailand. Ia menghabiskan waktu sekitar dua minggu di Koh Samui.

    “Gue hari ini ada di Koh Samui untuk memulai treatment. Nggak treatment sebenarnya, lebih ke retreat di tempat namanya Tanya Samui,” beber Vidi, dalam unggahan video di akun Instagramnya, @vidialdiano.

    Meski sempat cemas melakukan perawatan ini, Vidi merasa bersyukur mendapatkan aura positif dari banyak orang. Diketahui, retreat di Tanya Samui merupakan perawatan holistik untuk meningkatkan kesejahteraan pengunjung secara keseluruhan melalui berbagai aktivitas dan perawatan.

    Dikutip dari laman resminya, Tanya Samui berfokus pada pembersihan kandung empedu, hati, usus bagian bawah, dan usus besar. Herbal dan suplemen yang diberikan konon 100 persen alami dan diklaim membantu membersihkan tubuh.

    Selama detox tubuh, Vidi melakukannya dengan tidak mengonsumsi apapun makanan solid. Meski begitu, ia tidak merasa lemas atau lapar, dan bisa melewati proses retreat dengan baik.

    NEXT: Berencana setop kemoterapi-ganti obat

    Berencana Setop Kemoterapi

    Selama lima tahun berjuang melawan kanker ginjal, Vidi berusaha mengelola emosi untuk mencegah stres. Ia juga berencana untuk berhenti menjalani kemoterapi karena efek sampingnya.

    “2025 ini ada kemungkinan gue sudah harus stop kemoterapi gue, karena its been too long dan kalaupun gue lanjutkan mungkin akan ada side effects yang lebih parah di badan gue,” cerita Vidi seperti dilihat di akun TikTok pribadinya, Kamis (13/2/2025).

    “Itu juga salah satu yang bikin kepikiran juga. Terlalu banyak what if, what if, yang muncul di kepala gue, belum lagi beberapa stres yang muncul dari beberapa variabel luar, sementara dokter bilang disease ini sangat amat rentan dengan apa yang namanya stres,” sambungnya.

    Bolak-balik Malaysia dan Ganti Obat

    Lewat unggahan video di Instagram pribadinya pada Kamis (12/6), Vidi mengaku kondisinya kembali menurun selepas Idul Fitri pada April 2025. Sebelumnya, pada Desember 2024 kondisinya sudah mulai membaik.

    Namun, ternyata obat yang dikonsumsinya selama lima tahun terakhir sudah perlu diganti.

    “Namun, April kemarin setelah Lebaran kita melakukan another scan untuk mengecek apakah obatnya yang sudah aku pakai 5 tahun itu masih berfungsi atau nggak,” beber Vidi dalam postingan Instagram yang dilihat detikcom, Kamis (12/6/2025).

    “Dan hasilnya April itu lumayan bikin aku tidak bisa berfungsi beberapa waktu, karena hasilnya tidak sesuai dengan harapan kali ya, tidak sesuai dengan ekspetasi aku gitu,” sambungnya.

    Dokter mengungkapkan kanker di tubuhnya tumbuh dengan cepat. Selama beberapa bulan terakhir, ia juga bolak-balik Penang, Malaysia untuk bisa mendapatkan obat baru.

    Ternyata, obat baru itu adalah obat yang digunakannya saat awal diagnosis kanker. Tetapi, obat itu belum tersedia di Indonesia.

    Selain itu, Vidi juga mengeluhkan efek samping obat yang lebih keras dari obat barunya. Ia berusaha mengatasi rasa sakit dan efek sampingnya yang baru muncul beberapa bulan ini.

    “Tapi aku berusaha untuk terus bisa maju setiap harinya dengan tersenyum gitu. Intinya dengan kondisi aku sekarang, aku akan terus fokus untuk bisa menyehatkan badanku dan pikiranku juga,” pungkasnya.

    Simak Video “Video: Vidi Aldiano Mau Setop Kemoterapi Kanker”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Vidi Aldiano Curhat Kankernya Menyebar Cepat, Bolak-balik Penang untuk Berobat

    Vidi Aldiano Curhat Kankernya Menyebar Cepat, Bolak-balik Penang untuk Berobat

    Jakarta

    Penyanyi Vidi Aldiano curhat soal perjalanannya melawan penyakit kanker ginjal. Lewat video yang diunggahnya di Instagram, Vidi mengungkapkan kondisinya yang kembali menurun pada April 2025. Setelah diperiksa dokter, ternyata obat yang dikonsumsinya selama selama lima tahun terakhir sudah perlu diganti.

    “Dan hasilnya April itu lumayan bikin aku tidak bisa berfungsi beberapa waktu, karena hasilnya tidak sesuai dengan harapan kali ya. Tidak sesuai dengan ekspektasi aku gitu,” curhatnya dalam postingan yang dilihat detikcom, Kamis (12/6/2025).

    Setelah menjalani pemeriksaan oleh dokter, ternyata kanker di tubuhnya tumbuh dengan cepat. Akibat kondisinya itu, Vidi segera mengganti obat yang dikonsumsinya selama lima tahun terakhir ini dengan obat lain.

    Ternyata, obat itu diganti dengan obat yang sudah pernah dikonsumsinya saat awal diagnosis kanker di Singapura. Dokter menganjurkan Vidi menggunakan obat itu lagi.

    Mengingat obat itu belum masuk ke Indonesia, Vidi pun harus bolak balik Penang, Malaysia, untuk melakukan pengobatan.

    “Karena memang saat ini obatnya, unfortunately, belum sampai di Indonesia. Jadi kita harus melakukan treatment-nya semua di Penang,”

    “Jadi, sudah beberapa bulan terakhir aku harus pulang pergi Penang untuk berobat,”

    Efek Samping Pengobatan yang Menyakitkan

    Selama pengobatan, Vidi mengonsumsi obat baru tersebut. Tetapi, efek samping yang dirasakannya dari obat baru ini lebih keras dibandingkan yang pernah dialaminya lima tahun lalu.

    Kini, Vidi berusaha untuk menahan rasa sakit dan efek samping yang muncul dari pengobatan barunya ini. Semuanya dilakukan demi kesehatannya.

    “Efek samping obat ini lebih keras jauh dibandingkan apa yang aku sudah alami 5 tahun terakhir. Jadi aku lagi dalam proses untuk enduring pain everyday, enduring every side effect yang baru muncul beberapa bulan ini,” terang Vidi

    “Tapi aku berusaha untuk terus bisa maju setiap harinya dengan tersenyum gitu. Intinya dengan kondisi aku sekarang, aku akan terus fokus untuk bisa menyehatkan badanku dan pikiranku juga,” pungkasnya.

    (sao/kna)

  • Musisi Gusti Irwan Wibowo Meninggal Dunia, Netizen Turut Berduka

    Musisi Gusti Irwan Wibowo Meninggal Dunia, Netizen Turut Berduka

    Jakarta

    Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air. Musisi Gusti Irwan Wibowo alias Gustiwiw meninggal dunia di usia 25 tahun. Netizen ramai-ramai memberikan ungkapan duka cita untuk Gusti di media sosial.

    Kabar kepergian Gusti disampaikan oleh komika dan pemain film Ananta Rispo di postingan Instagram Stories dan X miliknya. detikcom sudah meminta izin kepada Rispo untuk mengutip postingan ini.

    “Innalillahi wainnailaihi rojiun. Saya bersaksi demi Allah @gustiwiw orang baik, baik banget malah. Semoga tenang dan ditempatkan di tempat terbaik, Allah ampuni dosanya, Allah terima amal ibadahnya, aamiin,” tulis Rispo lewat unggahan X dilihat detikcom, Minggu (15/6/2025).

    Musisi Vidi Aldiano juga menyampaikan rasa duka lewat postingannya di Instagram Stories.

    “Punya plan untuk bikin pertunjukan bareng sama lo, tapi Tuhan manggil lo duluan… rest in peace orang baik Gusti. Makasih sudah bikin hari gue dan banyak orang lainnya bahagia di setiap kehadiran lo. You will be missed,” jelas Vidi.

    Ucapan belasungkawa tidak hanya datang dari sesama pekerja kreatif di dunia hiburan. Netizen yang kaget dengan kabar kepergian Gusti yang sangat tiba-tiba juga memberikan ungkapan duka dan doa di media sosial.

    “BANG GUSTI😭💔. Kemarin aku masih baca twit beliauu yaAllah.
    Bang, kamuu banyak bikin manusia dibumi ini happy, rest in love🤍💔 ,” kata pengguna X punyaputttt.

    “HAAA? KA GUSTI? 😭 GUE PENGEN NONTON LU BELUM KESAMPEAAN KAKK. GUE MAU NUNGGUIN LU DI PESPOR TAHUN INI😭😭😭 RIP KA GUSTI🥀,” ujar pengguna X ecistmrg.

    “terus besok besok aku harus nonton podcast siapa lagi pas makan kalo ga bang gusti, we lost our dynamic duo, I can’t imagine how bang nehru going thru this 💔,” ujar pengguna X jabberwakeyy.

    “innalillahi wainnailaihi rojiun. YAALLAH GUSTI…. DIA LUCU BGTTTT GA NYANGKA 😭😭😭,” ucap pengguna X baymaxsad.

    Gusti Irwan Wibobo tidak hanya dikenal sebagai seorang musisi. Ia juga merupakan penata musik, pencipta lagu, penyanyi, komedian, dan penyiar radio.

    Gusti Irwan Wibowo lahir di Bekasi pada 28 November 1999. Karya terakhirnya adalah OST film GJLS IBUKU IBU-IBU yang berjudul ‘Diculik CInta’.

    (vmp/vmp)

  • Cerita Vidi Aldiano soal Kondisi Terkini Pasca Berjuang Lawan Kanker Ginjal

    Cerita Vidi Aldiano soal Kondisi Terkini Pasca Berjuang Lawan Kanker Ginjal

    Jakarta – Penyanyi Vidi Aldiano kembali membagikan kabar terbarunya soal perjuangannya melawan kanker. Dalam unggahan video terbarunya di akun Instagram miliknya, Vidi mengungkapkan kondisinya kembali menurun selepas Idul Fitri pada April 2025.

    Sebelumnya, saat menjalani pemeriksaan pada Desember 2024, kondisi kesehatan Vidi sudah mulai membaik. Namun, ternyata obat yang dikonsumsinya selama lima tahun terakhir sudah perlu diganti.

    “Namun, April kemarin setelah Lebaran kita melakukan another scan untuk mengecek apakah obatnya yang sudah aku pakai 5 tahun itu masih berfungsi atau nggak,” beber Vidi dalam postingan Instagram yang dilihat detikcom, Kamis (12/6/2025).

    “Dan hasilnya April itu lumayan bikin aku tidak bisa berfungsi beberapa waktu, karena hasilnya tidak sesuai dengan harapan kali ya, tidak sesuai dengan ekspetasi aku gitu,” sambungnya.

    Saat itu, dokter mengungkapkan bahwa kanker di tubuhnya tumbuh dengan cepat. Mengetahui itu, Vidi langsung mengganti obat yang sudah pernah dikonsumsinya di awal dia didiagnosis kanker di Singapura.

    Dokter yang menanganinya di Singapura sudah menganjurkan Vidi untuk menggunakan obat tersebut. Tetapi, karena COVID-19 dan lockdown, Vidi harus menggunakan obat yang tersedia di Indonesia.

    Melihat kondisinya itu, selama beberapa bulan terakhir Vidi harus bolak-balik Penang, Malaysia, untuk melakukan pengobatan.

    “Dan karena memang saat ini obatnya, unfortunately, belum sampai di Indonesia. Jadi kita harus melakukan treatment-nya semua di Penang,” kata Vidi.

    “Jadi, sudah beberapa bulan terakhir aku harus pulang pergi Penang untuk berobat,” lanjutnya.

    Efek Samping Obat yang Lebih Keras

    Vidi mengungkapkan saat ini fokus utamanya adalah kesehatannya karena harus mengonsumsi obat baru. Menurutnya, efek samping dari obat baru ini lebih keras dibandingkan yang sudah dialaminya lima tahun lalu.

    Maka dari itu, kini Vidi sedang berusaha untuk menahan rasa sakit dan efek samping yang muncul dari obat baru selama beberapa bulan ini demi kesehatannya.

    “Karena memang efek samping obat ini lebih keras jauh dibandingkan apa yang aku sudah alami 5 tahun terakhir. Jadi aku lagi dalam proses untuk enduring pain everyday, enduring every side effect yang baru muncul beberapa bulan ini,” terang Vidi

    “Tapi aku berusaha untuk terus bisa maju setiap harinya dengan tersenyum gitu. Intinya dengan kondisi aku sekarang, aku akan terus fokus untuk bisa menyehatkan badanku dan pikiranku juga,” pungkasnya.

    (sao/naf)

  • Berjuang Melawan Kanker, Vidi Aldiano: Aku Susah untuk Terus Semangat

    Berjuang Melawan Kanker, Vidi Aldiano: Aku Susah untuk Terus Semangat

    Jakarta, Beritasatu.com – Penyanyi Vidi Aldiano terus berjuang melawan penyakit kanker ginjal yang diidapnya. Ia pun mengaku pasrah dan menyerahkan segala keputusannya kepada Sang Pencipta.

    “Jujur ya teman-teman, buat aku sangat susah untuk terus semangat (melawan penyakit kanker ginjal),” jelas Vidi Aldiano dikutip dari Instagram miliknya, Kamis (12/6/2025).

    Meski pasrah terhadap penyakit kanker yang diidapnya, tetapi Vidi Aldiano terus berjuang untuk bisa bertahan dalam menjalani kehidupan.

    “Maaf, kalau aku selalu kerjaannya itu selalu meminta doa. Namun, terkadang memang itu yang aku butuhkan untuk saat ini. Karena, dengan doa dan semangat dari kalian semua lah yang membantu aku masih bisa terus bertahan,” lanjutnya.

    Ia berharap dengan adanya obat yang baru bisa membuat penyakit kanker di tubuhnya bisa lenyap dan kembali sehat seperti sedia kala.

    “Dengan obat yang baru ini, jujur hidup aku jauh lebih menarik. Karena, memang obat ini memiliki efek samping yang keras jauh dibandingkan dengan apa yang aku sudah alami selama lima tahun terakhir,” tambahnya.

    “Jadi, aku dalam proses untuk enduring pain everyday, enduring every side effects yang baru muncul beberapa bulan ini tetapi aku terus berusaha untuk bisa maju setiap harinya dengan tersenyum,” ungkapnya.

    Tidak lupa, Vidi Aldiano mengucapkan terima kasih kepada semua masyarakat di Indonesia yang terus mendoakan dirinya untuk kembali sehat.

    “So once again, terima kasih untuk semuanya yang selalu mendukung aku, yang selalu mendoakan aku. Semoga Tuhan selalu bisa membalas semua kebaikan teman-teman semuanya,” tutupnya.

  • Kondisi Kesehatan Vidi Aldiano: Kanker Aku Kembali Bertumbuh

    Kondisi Kesehatan Vidi Aldiano: Kanker Aku Kembali Bertumbuh

    Jakarta, Beritasatu.com – Penyanyi Vidi Aldiano memberikan kabar kurang menyenangkan terkait penyakit kanker yang sedang dideritanya. Ia menyebut, kanker yang ada di tubuhnya kembali bertumbuh.

    “Saat aku melakukan scan badan pada Desember 2024, aku sebenarnya posisinya masih oke. Karena memang di situ aku kondisinya win some lose, it’s means di tubuh aku ada kanker yang membesar. Namun, ada juga yang mengecil jadi very good,” kata Vidi Aldiano dikutip dari Instagram miliknya, Kamis (12/6/2025).

    Sayangnya setelah Lebaran, Vidi Aldiano kembali memutuskan untuk melakukan pemeriksaan dan hasilnya cukup mengejutkan. Pasalnya, kanker di tubuhnya kembali bertumbuh.

    “Namun, pada April kemarin tepatnya setelah Lebaran. Aku kembali melakukan another scan untuk mengecek apakah obatnya yang sudah aku konsumsi selama lima tahun masih berfungsi dengan baik atau tidak,” lanjutnya.

    “Dan hasil pada April itu, ternyata lumayan membuat aku tidak bisa berfungsi beberapa waktu karena hasilnya tidak sesuai dengan harapan kali ya. Tidak sesuai dengan ekspektasi aku. Kondisi aku saat itu kata dokter, kanker aku kembali grow rapidly,” ungkapnya dengan nada sedih.

    Tidak ingin putus asa, Vidi Aldiano pun mengikuti saran dari dokter untuk menggantikan obat yang selama ini dikonsumsi selama lima tahun.

    “Jadi, aku memutuskan untuk harus mengganti obat dan akhirnya aku dikasih sebuah obat yang ternyata obat yang pertama kali aku didiagnosa kanker ini waktu di Singapura,” ucapnya.

    “Di situ, dokter di Singapura meminta aku untuk menggunakan obat yang ini tetapi pada saat itu kan lagi lockdown dan enggak bisa ke mana-mana karena masih Covid-19. Jadi, aku harus pakai obat yang tersedia di Indonesia, dan karena memang saat ini obatnya unfortunately belum sampai di Indonesia,” paparnya.

    Memiliki semangat untuk hidup yang luar biasa, Vidi Aldiano pun mencari cara untuk bisa bebas dari kanker.

    “Jadi, kita harus melakukan treatment-nya semunya di Penang. Sudah beberapa bulan terakhir, aku harus pulang pergi Jakarta ke Penang untuk berobat. Kalau teman-teman ke sini pulang pergi ke Malaysia untuk manggung, tetapi aku malah harus berobat. Buat aku tidak masalah,” tambahnya.

    Ia meminta maaf kepada seluruh masyarakat di Indonesia karena belum sempat untuk memberikan kabar terbaru mengenai penyakit yang diidapnya itu.

    “Bukan karena gue lupa atau gue sibuk, tetapi mungkin karena gue lagi mencoba untuk memproses apa yang sedang terjadi sama badan gue sejak beberapa bulan terakhir. Sepertinya, sekarang gue sudah berani untuk bisa share lagi mengenai perjalanan kesehatan gue ke teman-teman semuanya,” jelasnya.

    “Karena, bagi gue ternyata perjalanan ini over the time. Belum menjadi semakin mudah buat gue pribadi, tetapi it’s okay aku rasa aku selalu percaya Tuhan selalu memberikan kepada saya cobaan yang pastinya sesuatu aku bisa melewati semuanya, insyaallah,” bebernya.

    Ia berharap agar obat baru tersebut yang harus dikonsumsi bisa menjadikannya jauh lebih baik terkait kondisi kesehatannya.

    “Dengan obat yang baru ini jujur hidup aku jauh lebih menarik karena memang obat ini memiliki efek samping yang keras jauh dibandingkan dengan apa yang aku sudah alami selama lima tahun terakhir,” tambahnya.

    “Jadi, aku dalam proses untuk enduring pain everyday, enduring every side effects yang baru muncul beberapa bulan ini. Namun, aku terus berusaha untuk bisa maju setiap harinya dengan tersenyum,” katanya.

    Vidi Aldiano mengaku, dirinya sudah pasrah kepada Sang Pencipta terkait penyakit kanker yang hingga saat ini masih ada di tubuhnya.

    “Memang, perjalanannya buat aku enggak mudah tetapi aku rasa semua doa dari keluarga, sahabat dan masyarakat Indonesia yang membuat aku menjadi lebih semangat dalam menjalani kehidupan. Karena jujur, buat aku sangat susah untuk terus semangat,” tutupnya.

    Seperti diketahui, Vidi Aldiano mengidap kanker ginjal (kidney cancer) sejak 2019. Kanker ginjalnya itu telah mencapai stadium 3 saat pertama kali didiagnosis. Setelah menjalani berbagai pemeriksaan, Vidi Aldiano juga sudah menjalani operasi pengangkatan di Singapura.

  • Vidi Aldiano: Aku Tidak Pernah Punya Niat Buruk kepada Siapa pun

    Vidi Aldiano: Aku Tidak Pernah Punya Niat Buruk kepada Siapa pun

    Jakarta, Beritasatu.com – Di saat sedang berjuang untuk melawan penyakit kanker di tubuhnya, Vidi Aldiano harus menelan pil pahit setelah digugat Rp 24,5 miliar atas dugaan hak cipta. Vidi Aldiano menyebut, tidak memiliki niatan buruk kepada siapapun.

    “Percayalah, bahwa aku enggak pernah ada sedikit pun untuk memiliki niat buruk kepada siapa pun itu,” jelas Vidi Aldiano dikutip dari Instagram miliknya, Kamis (12/6/2025).

    Menurutnya, semua karya yang dihasilkan adalah untuk menyenangkan buat orang dan tidak untuk memiliki niat jahat.

    “Aku hanya ingin terus bisa hidup dan mencintai hidup dan membaginya terus lewat nada-nada yang aku keluarkan teman-teman,” ujarnya.

    Vidi Aldiano juga memilih untuk berdiam diri karena sedang fokus untuk menyembuhkan penyakit kankernya.

    “Terkait beberapa hal yang lagi ramai dibicarakan, di sini aku memilih untuk tetap tenang dan menyerahkan semuanya kepada proses yang baik dan penuh rasa hormat,” lanjutnya.

    Vidi Aldiano berharap masalah yang sedang dihadapi bisa berakhir dengan perdamaian.

    “Aku berharap semoga ada jalan tengah dan semoga ada ruang untuk bisa saling memahami juga,” lanjutnya.

    Vidi Aldiano juga percaya bahwa kebenaran akan selalu terungkap dan berpihak kepada orang yang tidak melakukan kesalahan.

    “Aku percaya bahwa kebenaran itu selalu keluar dari suara yang keras untuk bisa sampai ke teman-teman semuanya juga,” tuturnya.

    Ia meminta maaf apabila selama ini lebih memilih untuk diam, karena memang sedang fokus untuk menyembuhkan penyakit kanker yang ada di tubuhnya.

    “Saat ini aku memang memilih diam, karena fokus utama aku adalah untuk terus fokus kepada kesehatan,” ungkapnya.

  • Digugat Rp 24,5 Miliar, Vidi Aldiano: Aku Tetap Tenang

    Digugat Rp 24,5 Miliar, Vidi Aldiano: Aku Tetap Tenang

    Jakarta, Beritasatu.com – Penyanyi Vidi Aldiano akhirnya buka suara terkait dirinya digugat Rp 24,5 miliar terkait hak cipta. Vidi Aldiano berbicara saat sedang menjalani pengobatan di Penang, Malaysia atas penyakit kanker yang diidapnya.

    “Terkait beberapa hal yang lagi ramai dibicarakan (Digugat Rp24,5 miliar), di sini aku memilih untuk tetap tenang dan menyerahkan semuanya kepada proses yang baik dan penuh rasa hormat,” kata Vidi Aldiano dikutip dari Instagram miliknya, Kamis (12/6/2025).

    Vidi Aldiano berharap masalah yang sedang dihadapi bisa berakhir dengan perdamaian.

    “Aku berharap semoga ada jalan tengah dan semoga ada ruang untuk bisa saling memahami juga,” lanjutnya.

    Vidi Aldiano juga percaya bahwa kebenaran akan selalu terungkap dan berpihak kepada orang yang tidak melakukan kesalahan.

    “Aku percaya bahwa kebenaran itu selalu keluar dari suara yang keras untuk bisa sampai ke teman-teman semuanya juga,” tuturnya.

    Ia meminta maaf apabila selama ini lebih memilih untuk diam, karena memang sedang fokus untuk menyembuhkan penyakit kanker yang ada di tubuhnya.

    “Saat ini aku memang memilih diam, karena fokus utama aku adalah untuk terus fokus kepada kesehatan,” ungkapnya.

    Bahkan, demi menghilangkan penyakit kanker membuat dirinya harus menggantikan obat yang biasa dikonsumsinya selama ini.

    “Karena dengan obat yang baru ini, jujur hidup aku jauh lebih menarik. Memang obat ini memiliki efek samping yang keras, jauh dibandingkan dengan apa yang aku sudah alami selama lima tahun terakhir,” tutupnya.

    Sebelumnya, Vidi Aldiano digugat oleh Keenan Nasution dan Rudi Pekerti dengan nilai gugatan Rp 24,5 miliar. Gugatan tersebut terdaftar pada awal Mei 2025 di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dengan nomor perkara 51/Pdt.Sus-HKI/Cipta/2025/PN Niaga Jkt.Pst.

    Dalam dokumen gugatan, pihak penggugat menuding Vidi atas dugaan melakukan pelanggaran mechanical rights, yakni hak atas reproduksi karya secara digital dan fisik yang menurut mereka dilakukan Vidi Aldiano tanpa izin resmi. Lagu tersebut disebut telah dinyanyikan lebih dari 300 kali dalam berbagai pertunjukan sejak 2008 hingga 2024.

    Keenan mengaku sempat bertemu dan bernegosiasi dengan Vidi dan manajemennya. Tetapi, tidak ada kesepakatan yang tercapai karena Vidi  hanya memberikan uang tunai sebesar Rp 50 juta sebagai bentuk apresiasi, bukan sebagai kompensasi resmi.

  • Menolak Disebut Duta Persahabatan Seperti Vidi Aldiano, Yuki Kato: Nanti jadi beban

    Menolak Disebut Duta Persahabatan Seperti Vidi Aldiano, Yuki Kato: Nanti jadi beban

    JAKARTA – Aktris Yuki Kato digadang-gadang sebagai Duta Persahabatan versi cewek oleh warganet usai sebelumnya penyanyi Vidi Aldiano yang disebut Duta Persahabatan versi laki-lakinya karena dinilai memiliki banyak teman dari berbagai kalangan.

    Saat tahu ia diberikan gelar tersebut, Yuki Kato tidak ingin menerimanya karena takut menjadi beban baginya dan merasa ada yang lebih pantas.

    “(Dinobatkan sebagai Duta Persahabatan) Masa sih? Kayaknya ada yang lain deh nggak mungkin gue. Jangan-jangan nanti jadi beban, kalau iyaa makasih deh,” ungkap Yuki Kato di kawasan Kasablanka, Jakarta Selatan, belum lama ini.

    Yuki bersyukur karena bisa memiliki teman dari berbagai kalangan dan selalu membuka diri untuk menyambut pertemanan baru.

    “Ya menyenangkan ya (disebut Duta Persahabatan), maksudnya punya banyak teman, dari berbagai macam kalangan dari sisi yang manapun, ya nggak menutup diri untuk bisa mengenal banyak orang,” kata Yuki Kato.

    Saat disinggung hal ini karena dirinya yang selalu terlihat enerjik, Yuki Kato tidak membantah kalau ia berusaha untuk terlihat positif di antara teman-temannya.

    “(Selalu terlihat positive vibes) Iya aku berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan hal yang positif untuk hal-hal di sekeliling,” tuturnya.

    Namun saat ditanya terkait kepribadiannya soal bersosialisasi, Yuki tidak bisa menentukan apakah ia termasuk introvert atau ekstrovert dalam bergaul.

    Ia merasa berada di tengah-tengah dan berusaha untuk menilai situasi yang tengah ia hadapi.

    “Kayaknya di tengah-tengah deh (kepribadinnya), kayaknya tergantung situasi juga, terus juga tergantung lingkungan, tergantung juga lagi disituasi yang seperti apa. Tahu kapan harus serius, tahu kapan harus bercanda,” tandas Yuki.

  • Menyoal Mechanical Rights dalam Perkara Hak Cipta Vidi Aldiano

    Menyoal Mechanical Rights dalam Perkara Hak Cipta Vidi Aldiano

    Bisnis.com, JAKARTA — Munculnya sengketa hak cipta yang melibatkan penyanyi Vidi Aldiano dan pencipta lagu Nuansa Bening, Keenan Nasution alias Keenan Nasution, diproyeksi lebih kompleks dibandingkan dengan perkara Agnez Mo vs Andi Bias.

    Praktisi Hukum Kekayaan Intelektual Ari Juliano Gema menjelaskan bahwa kasus Oxavia Aldiano alias Vidi Aldiano ini tidak hanya berkutat pada hak pertunjukan (performing rights), seperti yang menjadi inti sengketa Agnez Mo.

    “Betul, selain performing rights, ada juga masalah di penggunaan lagunya sebutlah rekaman,” ujar Ari, saat dihubungi Bisnis, Rabu (11/6/2025).

    Untuk memahami duduk perkara ini secara utuh, Ari menekankan pentingnya melihat kasus ini dari perspektif yang lebih luas.

    Menurutnya, jika sengketa Agnez Mo dengan Ari Bias straight to the point berkenaan dengan performing right, maka perkara Vidi Aldiano dengan Radakrisnan Nasution berkaitan juga tentang mechanical right.

    Mechanical Rights adalah hak eksklusif pencipta lagu untuk mengizinkan atau melarang penggandaan atau reproduksi karyanya, terutama ketika lagu direkam dan diedarkan dalam berbagai media.

    “itu [mechanical right] kan sebenarnya yang penting adalah kejelasan izin dari pencipta lagu ini dinyanyikan dan direkam oleh perusahaan rekaman. Apakah ini yang tampak belum jelas, sehingga menimbulkan sengketa para pihak?,” katanya.

    Adapun dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, konsep mechanical rights tercakup dalam pengaturan Hak Ekonomi Pencipta dan Hak Terkait Produser Fonogram, khususnya dalam hak untuk melakukan Penggandaan (reproduksi) dan Pendistribusian Ciptaan.

    “Kita harus melihat bahwa ada masalah mechanical right berkenaan dengan ketidakjelasan kontrak saat pertama kali lagu itu direkam [oleh Vidi Aldiano]” papar Ari.

    Di sisi lain, apabila terkait performing rights, Ari merujuk Peraturan Pemerintah (PP) No. 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik, pembayaran royalti untuk penggunaan lagu dalam pertunjukan musik merupakan tanggung jawab penyelenggara acara, bukan penyanyinya. 

    Mempertanyakan Kewajiban Izin Penggunaan 

    Sebelumnya, dalam wawancara cegat kuasa hukum Keenan Nasution dan Rudi Pekerti, Minola Sebayang menjelaskan bahwa kewajiban untuk mendapatkan izin penggunaan lagu secara komersial (termasuk mechanical rights) harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum membahas royalti. 

    Minola menjelaskan Izin ini harus diperoleh pelaku pertunjukan, yang bisa mendelegasikan kewajiban tersebut kepada manajemen atau penyelenggara acara, tetapi tetap menjadi tanggung jawabnya.

    “Setelah 2008, Vidi merekam lagu itu [Nuansa Bening] dan kemudian didistribusikan melalui fisik CD dan kaset. Kemudian banyak sekali eksploitasi sesuai dengan teknologi yang baru, yang secara digital, yang itu belum pernah diperjanjikan dan belum pernah diberikan izin,” ujarnya, dikutip dari video yang diunggah di channel youtube Hype, Rabu (28/5/2025).

    Minola juga berharap pembayaran royalti atas penggunaan suatu karya cipta, khususnya lagu, tidak dapat mengesampingkan tahapan paling krusial, yakni izin dari pemegang hak cipta. Praktisi hukum kekayaan intelektual menegaskan bahwa asumsi bisa menggunakan karya asal membayar royalti adalah pandangan yang keliru.

    “Kalau misalnya kemudian ada asumsi bahwa tidak perlu izin yang penting bayar, kan ini yang menurut pendapat saya yang menyesatkan,” tambah Minola.

    Di sisi lain, Ari menjelaskan dalam sengketa Vidi dan pencipta lagu Nuansa Bening dalam ranah hak mekanik juga melibatkan tanggung jawab pihak-pihak terkait. 

    Ketika sebuah lagu telah terekam dalam media apapun, hak atas rekaman tersebut, yang dikenal sebagai karya fonogram, akan dimiliki oleh produser rekaman. 

    Melihat perkembangan perkara yang ada, Ari menyoroti bahwa inti permasalahan bagi penggugat, yaitu pencipta lagu, justru terletak pada proses awal perekaman.

    “Karena dia menganggap kontraknya pada saat dia memberikan izin untuk itu direkam dan dinyanyikan oleh Vidi,” ujar Ari.

    Untuk itu, menurutnya, tanggung jawab utama atas penyelesaian Mechanical Rights berada pada produser rekaman, bukan semata-mata pada penyanyi. 

    “Kalau mechanical [rights] kan si penyanyi ini hanya sekadar menyanyikan, ini yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan segala rights atau license itu si produser rekamannya,” tegas Ari. 

    Produser rekaman memiliki kewajiban untuk memastikan kejelasan izin yang diberikan oleh pencipta lagu. Izin tersebut bisa saja sebatas untuk merekam dan mengedarkan lagu, atau hingga pengalihan kepemilikan lagu kepada perusahaan rekaman. 

    “Jadi ini beda nih, dia hanya memberikan izin saja atau kemudian dibeli, atau diambil alih kepemilikannya oleh label rekaman? Nah ini yang kemarin ini tampaknya belum jelas tuh kesepakatannya,” tambahnya.

    Dilema Kepercayaan di Balik Sengketa Hak Cipta

    Sementara itu, Founder Wara Musika Dzulfikri Putra Malawi menyoroti akar masalah yang lebih dalam dalam konflik royalti seperti kasus Vidi Aldiano. 

    Menurutnya, solusi dari konflik royalti seharusnya datang dari konsolidasi dan kerja sama antara musisi, Lembaga Manajemen Kolektif (LMK), dan penegak hukum untuk duduk bersama.

    “Yang terjadi justru dilema kepercayaan. Banyak lawyer dan pihak berkepentingan tergoda mengambil jalan pintas demi keuntungan pribadi, dan jadinya merusak upaya kolektif tersebut,” ujarnya.

    Dzulfikri mengatakan sengketa hukum Vidi Aldiano menambah daftar panjang dari rasa frustasi pencipta lagu yang muncul saat karya mereka menjadi komoditas. Banyak yang dulunya hanya berpikir untuk kesenangan berkarya tanpa peduli hak ekonomi, kini hal tersebut menjadi dasar gugatan.

    Parahnya, dampak dari ketimpangan pendapatan bahkan bisa mengubah hubungan personal. 

    “Bahkan dalam hubungan yang begitu personal antara pencipta dan penyanyi bisa berubah karena ada ketimpangan pendapatan. Ini menjelaskan kenapa rekonsiliasi bisa berubah jadi tuntutan. Emosi lama yang direpresi akhirnya meledak,” kata Dzulfikri.

    Dzulfikri juga menyoroti keberadaan Undang Undang Hak Cipta yang berlaku, yang dianggap memiliki celah yang dimanfaatkan. 

    Menanti Kasasi Agnez Mo

    Ari memperkirakan jalannya sengketa Vidi Aldiano bakal berkaca pada kasus Agnez Mo. Jika putusan kasus ini berkekuatan hukum tetap dan memenangkan Ari Bias, maka akan menjadi yurisprudensi.

    “Jadi dianggapnya sebagai apakah putusan yang berkekuatan hukum utama memang selalu dirujuk memang oleh hakim-hakim kalau memang tidak mau melihat fakta-fakta baru,” jelasnya.

    Kasus Vidi Aldiano vs. Radakrisnan Nasution ini menjadi pengingat penting bagi industri musik dan publik tentang kompleksitas hak cipta, di mana Mechanical Rights dan hak pertunjukan memiliki implikasi hukum yang berbeda tetapi saling terkait.