Tag: Vernon

  • Pengakuan Ngeri Penghuni Apartemen Hong Kong Tak Dengar Alarm Kebakaran

    Pengakuan Ngeri Penghuni Apartemen Hong Kong Tak Dengar Alarm Kebakaran

    Hong Kong

    Kebakaran dahsyat yang terjadi di kompleks apartemen Wang Fuk Court di Hong Kong menewaskan 128 orang. Penghuni apartemen mengatakan mereka tak mendengar alarm kebakaran saat api mulai berkobar.

    Salah satu penghuni apartemen di kompleks Wang Fuk Court yang bermarga Suen, seperti dilansir AFP, Jumat (28/11/2025), menuturkan bahwa dirinya dan para penghuni lainnya tidak mendengar suara alarm kebakaran dan harus berkeliling dari pintu-ke-pintu untuk memberitahu para tetangga soal kebakaran yang terjadi.

    “Api menyebar begitu cepat. Saya melihat satu selang mencoba menyelamatkan beberapa bangunan, dan saya merasa itu terlalu lambat,” ucapnya kepada AFP.

    “Membunyikan bel pintu, mengetuk pintu-pintu, memberitahu para tetangga, memberitahu mereka untuk pergi — begitulah situasinya,” ujar Suen.

    Seorang warga lainnya, Yuen, yang berusia 65 tahun mengatakan bahwa lingkungan tempat tinggalnya banyak dihuni para lansia yang menggunakan kursi roda dan alat bantu jalan.

    Dia juga menuturkan bahwa karena kompleks apartemen itu sedang dalam perbaikan, banyak penghuni yang menutup jendela mereka, yang mungkin membuat mereka tidak mendengar alarm kebakaran.

    Beberapa penghuni apartemen lainnya tidak menduga bahwa api akan menyebar ke bangunan lainnya akibat angin dan terus berkobar sepanjang malam.

    “Saya benar-benar merasa ini sangat menakutkan. Saya menyaksikannya menyebar dari satu gedung menjadi tiga gedung, lalu empat gedung. Sungguh mengerikan,” ucap Veezy Chan (25), seorang warga di area tersebut.

    Chan mengatakan dirinya “menyaksikan api berkobar dan tidak bisa berbuat apa-apa”.

    Wang Fuk Court di Hong Kong hangus terbakar (Foto: Vernon Yuen/Nexpher/ZUMA Press Wire/Shutterstock via The Guardian)

    Kompleks permukiman Wang Fuk Court yang berada di distrik Tai Po terdiri atas delapan gedung atau blok, masing-masing setinggi 31 lantai, yang menyediakan total 2.000 unit apartemen. Dari delapan gedung tersebut, tujuh gedung di antaranya kini hangus dilalap api.

    Pada Jumat (28/11) pagi, atau lebih dari 24 jam setelah api mulai berkobar, kebakaran hampir padam seluruhnya. Otoritas setempat mengatakan kebakaran yang melalap empat gedung di antaranya — dari tujuh gedung yang terbakar — telah dipadamkan.

    Otoritas berwenang Hong Kong mulai menyelidiki apa yang memicu kebakaran tersebut, yang tercatat sebagai yang terparah dalam hampir 80 tahun terakhir.

    Banyak pertanyaan yang perlu dijawab, termasuk mengapa blok-blok apartemen tidak dievakuasi lebih cepat setelah api mulai menyebar dari gedung pertama, dan apakah material yang mudah terbakar, termasuk papan polystyrene yang menghalangi jendela apartemen, turut berkontribusi pada kebakaran.

    Keberadaan perancah bambu dan jaring plastik yang terpasang di luar gedung sebagai bagian renovasi besar-besaran turut menjadi fokus penyelidikan.

    Badan antikorupsi Hong Kong juga meluncurkan penyelidikan terhadap pengerjaan renovasi di kompleks apartemen tersebut, beberapa jam setelah kepolisian menangkap tiga pria yang diduga melakukan kelalaian meninggalkan kemasan busa di lokasi kebakaran.

    Dalam konferensi pers, Sekretaris Keamanan Hong Kong, Chris Tang juga mengungkapkan bahwa alarm kebakaran di kompleks apartemen itu tidak berfungsi dengan baik. Dia memperkirakan penyelidikan bisa memakan waktu tiga minggu hingga empat minggu ke depan.

    2 WNI Tewas-2 Lainnya Selamat

    Konsulat Jenderal Indonesia di Hong Kong mengatakan bahwa dua korban tewas di antaranya diidentifikasi sebagai warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga migran di apartemen yang terbakar.

    “⁠KJRI Hong Kong telah berkoordinasi intensif dengan Hong Kong Police Force (HKPF) untuk memonitor kondisi lapangan. Hingga saat ini, 2 orang WNI dinyatakan meninggal dunia dan 2 orang lainnya mengalami luka-luka,” kata juru bicara Kemlu, Vahd Nabyl, saat dihubungi, Kamis (27/11/2025).

    Sementara, dua WNI yang selamat dalam insiden kebakaran apartemen di Hong Kong saat ini kondisinya mulai membaik. Satu WNI bahkan sudah keluar dari rumah sakit.

    “Dari 2 orang yg dirawat, as of kemarin satu orang sudah keluar dari RS dan saat ini tinggal di kediaman kerabat pemberi kerja (majikan),” ujar Jubir Kemlu RI Yvonne Mewengkang kepada wartawan, Jumat (28/11/2025).

    Kemudian satu WNI lainnya masih dirawat di rumah sakit. Namun, kondisinya stabil.

    Petugas mengeluarkan jenazah dari dalam apartemen Wang Fuk Court, Hong Kong, November 28, 2025. REUTERS/Tyrone Siu housing estate, Foto: REUTERS/Tyrone Siu

    “Sementara satu lainnya, sudah dalam kondisi stabil dan tinggal menunggu discharge,” jelasnya.

    Yvonne mengatakan saat ini Konjen RI Hong Kong terus memantau kondisi terkini. Untuk saat ini, belum ada laporan WNI lainnya yang turut menjadi korban kebakaran.

    “Saat ini Konjen RI Hong Kong dan sejumlah besar Satgas Pelindungan WNI KJRI kembali menuju lokasi kebakaran untuk mengunjungi warga kita yang tinggal di beberapa shelter di dekat lokasi kejadian. Satgas juga bawa bantuan makanan, minum dan barang-barang yang dibutuhkan, tidak hanya oleh warga kita, tapi juga bagi mereka yang terdampak,” jelasnya.

    Halaman 2 dari 4

    (isa/isa)

  • Studi Bawa Kabar Tak Enak Buat ‘Alumni’ COVID, Disebut Bisa Kena Penyakit Kronis Ini

    Studi Bawa Kabar Tak Enak Buat ‘Alumni’ COVID, Disebut Bisa Kena Penyakit Kronis Ini

    Jakarta

    Menurut sebuah studi baru, mereka yang pernah terkena COVID-19 delapan kali lebih mungkin mengalami kondisi kronis ME/CFS (myalgic encephalomyelitis/chronic fatigue syndrome). Penelitian tersebut menggunakan data dari inisiatif penelitian long COVID yang dilakukan oleh US National Institutes of Health (NIH).

    “Penelitian ini menggarisbawahi urgensi bagi penyedia layanan kesehatan untuk mengenali ME/CFS pasca-COVID-19,” kata penulis pertama Dr Suzanne D. Vernon, direktur penelitian di Bateman Horne Center, dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke IFLScience.

    ME/CFS sering kali dikaitkan dengan infeksi sebelumnya. Bahkan jika seseorang hanya mengalami gejala ringan saat terinfeksi COVID-19, mereka tetap bisa mengalami gejala berkepanjangan seperti kelelahan, kabut otak, dan pusing di kemudian hari.

    Meskipun long COVID masih merupakan kondisi yang baru dipahami, ME/CFS dan konsep penyakit pasca-virus sebenarnya sudah dikenal sejak lama. Namun, banyak pasien masih mengalami kesulitan mendapatkan diagnosis dan perawatan. Mereka juga sering menghadapi stigma, kesalahpahaman, dan informasi medis yang saling bertentangan.

    Mengingat banyaknya temuan tentang long COVID sejak pandemi dimulai hampir lima tahun lalu, para peneliti dalam studi terbaru ini ingin meneliti kemungkinan hubungan antara COVID-19 dan ME/CFS.

    Para peneliti menggunakan data dari RECOVER Initiative, proyek yang didanai oleh NIH dan dirancang sebagai studi paling komprehensif dan beragam di dunia tentang long COVID. Analisis ini melibatkan 11.785 peserta yang pernah terinfeksi SARS-CoV-2 dan 1.439 peserta yang belum pernah terinfeksi.

    Tim peneliti kemudian menilai berapa banyak peserta yang memenuhi kriteria diagnostik untuk ME/CFS setidaknya enam bulan setelah terinfeksi COVID-19. Namun, perlu dicatat bahwa kriteria ini bergantung pada pelaporan gejala oleh peserta sendiri, yang menjadi salah satu keterbatasan dalam penelitian ini.

    ME/CFS ditemukan pada 4,5 pesen peserta yang pernah terinfeksi, dibandingkan dengan hanya 0,6 pesen peserta yang tidak terinfeksi. Selain itu, hampir 90 pesen dari mereka yang memenuhi kriteria ME/CFS juga termasuk dalam kelompok pasien long COVID dengan gejala paling parah, yang semakin memperkuat hubungan antara kedua kondisi tersebut.

    “Temuan ini memberikan bukti tambahan bahwa infeksi, termasuk yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, dapat memicu ME/CFS,” tulis Institut Nasional Gangguan Neurologis dan Stroke dalam pernyataannya tentang penelitian ini.

    Gejala yang paling sering dilaporkan oleh kelompok ini adalah malaise pasca-olahraga (kelelahan ekstrem setelah aktivitas fisik), intoleransi ortostatik (pusing saat berdiri), dan gangguan kognitif. Gejala-gejala ini juga umum dialami oleh banyak pasien long COVID.

    Para peneliti menekankan bahwa diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami mengapa COVID-19 dapat menyebabkan penyakit kronis pada sebagian orang serta siapa yang lebih berisiko mengalami kondisi ini.

    “Penelitian ini menegaskan pentingnya bagi tenaga medis untuk mengenali ME/CFS pasca-COVID-19. Diagnosis dini dan penanganan yang tepat dapat mengubah kehidupan pasien,” kata Dr Suzanne D Vernon.

    (suc/suc)

  • 5 Momen Seru Meet and Greet Bareng S.Coups, Wonwoo dan Vernon Seventeen

    5 Momen Seru Meet and Greet Bareng S.Coups, Wonwoo dan Vernon Seventeen

    Jakarta, Beritasatu.com – Tiga personel grup idola K-Pop Seventeen, S.Coups, Wonwoo, dan Vernon begitu antusias bertemu dengan Carat (nama penggemar Seventeen) dalam acara “Wave Here On 17 Dec Meet & Greet” di Beach City International Stadium (BCIS) Ancol, baru-baru ini. Terdapat momen menyenangkan yang dilakukan, sehingga para fan begitu terhibur.

    Pantauan tim Beritasatu.com, event tersebut dipandu oleh presenter kenamaan Indra Herlambang. Ketiga personel Seventeen tersebut membuat kenangan yang menyenangkan bersama penggemar grup idola generasi ke-3 itu.

    Acara yang berlangsung selama 1,5 jam ini dihadiri oleh ribuan Carat dari berbagai daerah. Dalam sesi konferensi pers yang digelar sebelum acara, leader Seventeen, S.Coups berharap bisa lebih sering bertemu Carat Indonesia.

    Tiga personel grup idola K-Pop Seventeen, yaitu S Coups, Wonwoo, dan Vernon, menyampaikan pesan khusus untuk Carat Indonesia. – (Indofood/Istimewa)

    “Semoga ke depannya kita bisa memiliki lebih banyak kesempatan untuk bertemu dengan Carat di sini,” ujar S.Coups.

    Berikut 5 momen seru dalam acara meet and greet bersama S.Coups, Wonwoo, dan Vernon Seventeen yang begitu berkesan bagi para penggemar.

    1. Menjadi penjaga warung k-lontong

    Siapa yang mengira bahwa S.Coups, Wonwoo, dan Vernon Seventeen cukup lihai dalam berjualan produk camilan dan minuman susu. Kemampuan ini mereka tunjukkan dalam sesi Warung Oppa K-Lontong.

    Sesi ini berlangsung penuh keceriaan dan membuka acara “Wave Here On 17 Dec Meet & Greet” dengan hangat. Meski awalnya tampak malu-malu, tetapi S.Coups berhasil merayu Carat untuk membeli jualannya. “Snack mi goreng rasanya nagih, senagih aku melihatmu. Yakin enggak mau beli?” kata S.Coups.

    Di sisi lain, Wonwoo bahkan menawarkan paket menarik, apabila membeli produk yang ia jual, maka akan mendapatkan gratis senyumannya. Sementara Vernon tidak kalah menghibur dengan meyakinkan produk yang ia jual mampu membuat ketagihan.

    2. Bermain red light, green light

    Keseruan acara “Wave Here On 17 Dec Meet & Greet” berlanjut dalam permainan “red light, green light” yang dikenal lewat serial Squid Game. Sesi ini sukses mengundang tawa ribuan Carat yang hadir.

    Wonwoo dan Vernon berlomba untuk mengambil produk yang tersedia sebanyak mungkin, di tengah pantauan S.Coups dan Indra Herlambang. Tidak tanggung-tanggung, Vernon sampai membawa dua pack besar susu dan berhasil menjadi pemenang.

    3. Bernyanyi Aju Nice bersama-sama

    Pada sesi follow the maestro, para personel Seventeen diminta untuk menebak judul lagu Seventeen berdasarkan clue dari emoji yang ditampilkan. Jika tebakan mereka benar, mereka akan menampilkan koreografi dari lagu tersebut.

    Semakin seru karena Carat juga diajak untuk unjuk gigi dance lagu yang dimaksud. Beberapa lagu yang dimainkan antara lain Water, Lalali, Monster, Maestro hingga Aju Nice.

    Tiga personel grup idola K-Pop Seventeen, yaitu S Coups, Wonwoo, dan Vernon, baru-baru ini mengunjungi Indonesia dalam meet and greet bertajuk “Wave Here on 17 Dec Meet & Greet” di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara. – (Indofood/Istimewa)

    Penggalan lagu Aju Nice yang diputarkan sukses membuat suasana semakin semarak. Carat ikut bernyanyi sambil menari, mengingat lagu ini populer dibawakan secara terus-menerus ketika konser Seventeen. Rasanya seperti pemanasan untuk konser Seventeen pada Februari 2025 mendatang.

    4. Kejutan dari Carat Indonesia

    Setelah asyik seru-seruan bersama personel  Seventeen dan penggemar, suasana menjadi haru ketika video fan project yang dihimpun oleh @17CARATS_INA diputarkan. Ketiga personel Seventeen menonton video yang berisi pesan dan ucapan terimakasih dari para penggemar.

    Sesi ini semakin manis dan berkesan dengan fan light project yang menampilkan warna fandom dari Seventeen, yakni rose quartz dan serenity. Wonwoo pun merasa terharu akan project ini.

    “Saya terharu sekali, saya akan bekerja keras lagi supaya bisa memberikan kebahagiaan yang lebih untuk kalian,” kata Wonwoo.

    5. Pesan personel Seventeen jelang konser di Jakarta

    Mengakhiri acara “Wave Here On 17 Dec Meet & Greet” yang diselenggarakan oleh Chitato dan Indomilk, S.Coups mengingatkan penggemar untuk menjaga kesehatan. Diketahui, Seventeen kembali menyambangi Indonesia dalam rangka tur konser pada 8-9 Februari 2025 mendatang.

    “Nanti sampai kita kembali lagi, jangan sampai ada yang sakit dan semuanya sehat selalu,” kata S.Coups.

    Vernon juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para Carat yang telah meluangkan waktu untuk acara tersebut.

    “Terima kasih semuanya sudah meluangkan (waktu) untuk momen yang bahagia seperti ini. Berikutnya kita bertemu pas tur ya,” tandas Vernon dalam meet and greet bersama ketiga personel Seventeen.

  • Carat Wajib Tahu, ini Rundown Meet and Greet SEVENTEEN Sore ini

    Carat Wajib Tahu, ini Rundown Meet and Greet SEVENTEEN Sore ini

    JABAR EKSPRES – CARAT penggemar SEVENTEEN pasti sudah tidak sabar menantikan ketemu dengan tiga member SEVENTEEN di acara Meet and Greet with S.Coups, Wonwoo, dan Vernon yang akan berlangsung hari ini (17/12) pukul 15.00 – 17.00 WIB di Beach City International Stadium Ancol.

    Acara Meet and Greet SEVENTEEN ini diselenggarakan oleh produk Indomilk dan Chitato yang menjadikan tiga member SEVENTEEN yakni S.Coups, Wonwoo, dan Vernon sebagai brand Ambasadornya.

    Dari Instagram @indomilkyourway, bisa diketahui ada beberapa hal yang wajib dipahami oleh CARAT sebelum bertemu 3 member dari HipHop Unit ini.

    Baca juga : Lirik dan Makna Lagu SEVENTEEN ‘LOVE, MONEY, FAME’ ft. DJ Khaled

    Diantaranya rundown acara dan juga beberapa hal yang dilarang dibawa atau dilakukan, diantaranya:

    Rundown Meet and Greet

    – Wristband redemption box open: pukul 09.00 WIB
    – Gate to holding area open: pukul 10.00 WIB
    – Doors to show hall open: pukul 13.00 WIB
    – Show starts: pukul 15.00 WIB

    Syarat dan Ketentuan Selama Meet and Greet Berlangsung

    Ada beberapa ketentuan yang wajib ditaaati oleh Carat saat menyaksikan penampilan ketiga idola tersebut. Berikut adalah listnya.

    – Dilarang membawa alat perekam video dan suara (kamera professional, GoPro, dan tablet) selfie stick, dan tripod

    – Tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman dari luar

    Baca juga : List Daftar Lengkap Pemenang MAMA Awards 2024, SEVENTEEN dan aespa Borong 5 Penghargaan

    – Dilarang membawa minuman beralkohol, liquid, narkotika, dan obat tanpa resep dokter

    – Dilarang membawa rokok, rokok elektrik, vape, cartridge rokok elektrik, liquid vape, pemantik, dan sebagainya

    -Tidak diperkenankan membawa benda yang bersifat dan mudah meledak (alkohol, bensin, minyak tanah, atau cologne)

    -Dilarang membawa benda berpotensi berbahaya, senjata dan perangkat sengat listrik

    – Dilarang membawa bahan kimia, peralatan, dan bubuk mencurigakan

    – Dilarang membawa banner dan fan board yang terlalu besar
    Tidak menggunakan aksesoris di atas kepala, kostum bride (termasuk veli), bangku lipat dan payung

    – Dilarang menggunakan bag pack ataupun tas yang melebihi ukuran. Disarankan membawa tas PVC bag, waist bag dan sling bag berukuran kecil atau sedang.