Tag: Vera Galuh Sugijanto

  • Penjelasan Manajemen Aqua soal Bayar Rp 600 Juta ke PDAM Subang

    Penjelasan Manajemen Aqua soal Bayar Rp 600 Juta ke PDAM Subang

    Jakarta

    Produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) AQUA menjelaskan soal pembayaran sebesar Rp 600 juta kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Subang, Jawa Barat. Manajemen menyebut biaya tersebut bukan untuk penggunaan air melainkan biaya perawatan sumber air di sekitar wilayah pabrik Aqua.

    Menurut Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, pembayaran dilakukan karena sumber air yang diambil Aqua berdekatan dengan sumber air PDAM. Tapi di luar itu, AQUA tetap membayar retribusi atau pajak air ke pemerintah daerah sesuai ketentuan yang berlaku.

    “Sumber air kami, kebetulan lokasinya itu berdekatan dengan sumber airnya PDAM di Subang. Sehingga, berdasarkan kesepakatan dari saat pabrik Subang berdiri, itu disepakati bahwa kami membayar kontribusi supaya PDAM juga bisa merawat, menjaga sumber airnya PDAM untuk lingkungan sekitar,” ujar Vera dalam rapat dengan Komisi VII DPR RI di Senayan, Jakarta, Senin (10/11/2025).

    Vera menjelaskan, ada kekhawatiran penggunaan air oleh AQUA bisa mempengaruhi debit air PDAM. Ia menegaskan pembayaran tersebut bukan untuk membeli air yang kemudian dipakai pada produk AQUA.

    “Mengingat ada kekhawatiran dari PDAM bahwa sumber air kami itu bisa berpengaruh terhadap juga debit atau level air PDAM. Jadi, bayaran kami kepada PDAM bukan penggunaan air kami, karena air kami bayarnya dengan PAD tadi, pajak air kepada daerah, tetapi lebih ke arah kompensasi untuk merawat, menjaga sumber air yang lokasinya berdekatan,” tuturnya.

    Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty sempat mempertanyakan perihal pembayaran tersebut. Pasalnya jika AQUA mengambil air dari pegunungan maka seharusnya membayar pajak ke pemerintah daerah.

    “Saya agak bingung tadi kan yang air pegunungan (bayarnya) ke daerah, PAD, Ibu (Vera) ke PDAM, ini kan berarti kan air tanah. Jadi saya bingung sumber airnya pegunungan tapi bayarnya ke PDAM. Yang tadi (merek AMDK lain) yang dari pegunungan semua bayarnya ke daerah,” sebut Evita.

    Adapun secara keseluruhan, AQUA memiliki 20 pabrik yang tersebar di berbagai wilayah seperti Jawa Barat, Sumatera, Sulawesi, hingga Bali. AQUA memiliki 10 ribu karyawan di lini produksi dan dan lainnya.

    (ily/kil)

  • Penjelasan Manajemen Aqua soal Bayar Rp 600 Juta ke PDAM Subang

    Penjelasan Lengkap Aqua ke DPR soal Tudingan Pakai Air Bor, Ungkap Fakta Ini

    Jakarta

    Aqua buka suara soal tudingan yang menyebut produk Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) mereka bersumber dari sumur bor, bukan air pegunungan. Menurut Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, pengeboran memang menjadi tahapan produksi yang perlu dilakukan.

    Vera menjelaskan, PT Tirta Investama selaku produsen Aqua perlu melakukan pengeboran untuk mendapatkan air yang berada di sumber tanah dalam atau akuifer. Air tersebut terlindungi secara alami oleh lapisan batuan serta tidak memiliki risiko terkontaminasi.

    “Kalau ada persepsi ataupun pendapat bahwa air Aqua adalah air dibor, izin kami menyampaikan pengeboran itu adalah cara yang harus dilakukan untuk bisa mendapatkan air dari sumber tanah dalam atau kita menyebutnya akuifer yang tertekan atau akuifer yang terlindungi,” ujar Vera saat rapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (10/11/2025).

    “Karena di situ terlindungi secara alami ratusan tahun oleh lapisan-lapisan batuan, sehingga tidak ada resiko terkontaminasi mengenai cemaran-cemaran seputar dari sumber air tersebut. Sehingga sumber airnya adalah air pegunungan, sesuai dengan hidrogeologi tersebut,” tambah dia.

    Kedalaman pengeboran disesuaikan dengan kondisi akuifer dan izin yang diperoleh dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pada kesempatan itu, Vera menjelaskan bahwa pihaknya melakukan studi dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Padjajaran (Unpad) demi menemukan sumber air yang memenuhi kualifikasi.

    “Studi yang dilakukan adalah studi hidrogeologi atau studi isotop. Tujuannya adalah untuk mencari tahu di mana kah letak sumber air yang memang secara sains geologi atau hidrogeologinya itu bisa dibuktikan bahwa memang sumber air tersebut berasal dari daerah tangkapan air hujan di pegunungan,” tuturnya.

    Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty sempat mengkonfirmasi kembali apakah air AQUA bersumber dari air tanah atau air pegunungan. Evita berpendapat bahwa semua air berasal dari pegunungan.

    “Kalau Ibu kan memang ngebor air tanah, semua air juga dari pegunungan, Semuanya kan meresap ke tanah. Jadi sumber air Ibu dari tanah, biar saya nggak salah catat, sumber daya air Ibu adalah dari tanah, bukan langsung dari pegunungan?” tanya Evita.

    Menjawab ini, Vera menjawab bahwa lokasi pabrik AQUA rata-rata berlokasi di kaki pegunungan demi mendapat sumber air pegunungan yang berada di akuifer terdalam atau terlindungi. Ia menjelaskan bahwa tidak semua lokasi bisa serta-merta dikategorikan sebagai sumber air pegunungan.

    Penentuannya harus lewat studi hidrogeologi yang bisa melacak asal usul aliran air secara ilmiah. Studi isotop dan pemetaan hidrogeologi akan menunjukkan apakah air di titik A benar berasal dari lereng gunung tertentu, misalnya Gunung Salak atau Merapi.

    “Jadi, statement kami penjelasan sesuai dengan bukti yang ada, sumber air kami adalah sumber air pegunungan. Tentunya untuk mengambilnya untuk keperluan komersialisasi dan industri harus dilakukan pengeboran. Dan pengeboran itu dilakukan untuk satu, mengambil airnya,” ujar Vera.

    “Tetapi lebih dari itu, cara pengeboran yang dilakukan adalah untuk memastikan sumber air yang memang didapat dari akuifer terlindungi tersebut pada saat diambil melalui pipa, itu tidak terdapat cemaran-cemaran lain. Jadi, pengeboran itu hanya caranya, tetapi sumber air pegunungannya bisa dibuktikan dengan studi yang ada adalah air pegunungan,” tutupnya.

    (ily/kil)

  • BPKN Pastikan Aqua Tidak Melanggar Hak Konsumen soal Sumber Air

    BPKN Pastikan Aqua Tidak Melanggar Hak Konsumen soal Sumber Air

    Jakarta

    Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) memastikan tidak ditemukan pelanggaran hak konsumen dalam proses produksi maupun klaim sumber air pada produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Aqua. BKPN menilai persoalan yang muncul lebih berkaitan dengan aspek iklan, bukan substansi produk.

    “Kalau sampai hari ini kami belum temukan pelanggaran apapun karena ini hanya persoalan iklan. Kalau sumber, clear kita mengakui bahwa memang air gunung,” ujar Ketua BPKN RI Muhammad Mufti Mubarok dalam keterangan tertulis pada Rabu, (29/10/2025). Hal ini disampaikan usai pertemuan tertutup antara BPKN dan manajemen Aqua pada Selasa (28/10).

    Ia menjelaskan kesimpulan tersebut diambil setelah BPKN menerima penjelasan ilmiah dan detail bahwa sumber bahan baku Aqua memang berasal dari air pegunungan yang diambil melalui proses pengeboran.

    Ia juga menekankan bahwa masyarakat perlu mendapatkan edukasi yang mudah dipahami terkait jenis dan sumber bahan baku industri AMDK, karena banyak yang belum memahami perbedaannya secara teknis.

    Meski demikian, Mufti memberikan catatan agar perusahaan menyesuaikan materi iklan produknya. Menurutnya, BPKN masih memerlukan pandangan dari pakar periklanan sebelum menyimpulkan apakah terdapat kekeliruan dalam iklan tersebut.

    “Mungkin kami bisa menerima, tetapi masyarakat perlu penjelasan yang lebih simpel,” katanya.

    Sementara itu, VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto menegaskan bahwa Aqua berkomitmen menyajikan produk berkualitas bagi masyarakat. Menurutnya, setiap produksi AMDK Aqua telah memenuhi seluruh standar dan parameter Standar Nasional Indonesia (SNI), bahkan dengan lebih dari 400 parameter yang diterapkan di atas SNI.

    “Jadi insyaallah dimanapun pabrik Aqua berasal tetap produknya adalah dengan standar dan kualitas yang sama dan juga pasti disetujui oleh Badan POM,” katanya.

    Vera memastikan bahwa klaim sumber air pegunungan pada label Aqua sesuai dengan fakta di lapangan dan dapat dibuktikan secara ilmiah, mulai dari aspek geologi hingga hidrologi. Namun, pengambilan sumber air tersebut dilakukan melalui pengeboran.

    “Jadi sumber airnya sumber air pegunungan sesuai dengan klaim kami di label. Tetapi cara pengambilannya tentunya industri manapun yang menggunakan air tanah dalam pasti penggunaannya, pengambilannya dengan pengeboran. Jadi pengeboran itu adalah caranya tetapi sumber airnya adalah sumber air pegunungan,” pungkasnya.

    (akd/ega)

  • Heboh Sumber Air Aqua, Danone: Pengeboran Sesuai Izin yang Berlaku

    Heboh Sumber Air Aqua, Danone: Pengeboran Sesuai Izin yang Berlaku

    Bisnis.com, JAKARTA — Danone Group Indonesia memastikan sumber air minum dalam keamanan (AMDK) Aqua berasal dari air pegunungan dan telah sesuai klaim yang tertera di label. 

    VP General Secretary Danone Group in Indonesia, Vera Galuh Sugijanto menjelaskan bahwa air pegunungan tersebut dikumpulkan lewat mekanisme pengeboran muka tanah yang kemudian difilterisasi sebelum sampai ke tangan konsumen.

    “Sumber airnya bersumber [dari] air pegunungan sesuai dengan klaim kami di label, tetapi cara pengambilannya tentunya industri manapun yang menggunakan air tanah dalam, pasti penggunaan pengambilannya dengan pengeboran,” kata Vera saat ditemui di Kantor Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN).

    Vera memastikan, pihaknya telah mengantongi izin dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyoal dengan praktik pengeboran yang dilakukan tersebut.

    Di samping itu, dia juga menjamin mutu produk Aqua yang sampai ke tangan konsumen sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) serta telah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

    “Air minum dalam kemasan Aqua memenuhi standar SNI, itu parameternya sesuai. Kami dari Aqua juga memiliki 400 lebih parameter yang kami terapkan di atas SNI. Jadi insya Allah dimanapun pabrik Aqua berasal tetap produknya adalah dengan standar dan kualitas yang sama,” tegasnya. 

    Sebelumnya, Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menyatakan bakal memanggil PT Tirta Investama selaku produsen air minum kemasan Aqua untuk meminta klarifikasi terkait dengan dugaan sumber air yang tidak berasal dari mata air pegunungan. Hal ini sebagaimana klaim Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usai melakukan inspeksi di Subang.

    Ketua BPKN Mufti Mubarok menegaskan bahwa pihaknya telah menerima berbagai laporan dan pemberitaan publik atas hal tersebut, sehingga akan memastikan hak konsumen atas informasi yang benar, jelas, dan jujur sebagaimana amanat Undang-undang (UU) No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen. 

    “BPKN juga akan mengirim tim investigasi langsung ke lokasi pabrik guna memverifikasi kebenaran informasi tersebut,” kata Mufti dalam keterangan tertulis, dikutip pada Minggu (26/10/2025).

    Menurutnya, apabila klaim bahwa produksi air minum dalam kemasan (AMDK) Aqua berasal dari sumur bor benar, maka hal tersebut akan bertolak belakang dengan slogan perseroan selama ini.

  • Warisan Tirto Utomo dan Jejak Keberlanjutan di Indonesia

    Warisan Tirto Utomo dan Jejak Keberlanjutan di Indonesia

    Jakarta – Perjuangan keberlanjutan ketersediaan air bersih hingga kini terus dilakukan AQUA bagi Indonesia. Semangat itu terus dijaga hingga empat dekade lebih dengan menjalankan program konservasi sumber air, pembangunan sumur resapan, hingga edukasi masyarakat.

    “Ini semua menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap operasi keberlanjutan AQUA,” kata General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto dalam keterangan tertulis, Rabu (27/8/2025).

    Vera mengungkapkan melindungi sumber daya air menjadi pemahaman dasar bagi AQUA. Konservasi alam merupakan perkara yang sama pentingnya dengan memastikan setiap mutu air yang sampai ke tangan konsumen tetap berkualitas. Peningkatan edukasi lingkungan terhadap masyarakat sejak dini juga terus dilakukan dengan melibatkan komunitas.

    Tak berhenti di sana, AQUA juga mengusung gerakan daur ulang dan pengurangan sampah plastik. Dengan menggandeng pemerintah, komunitas lokal, dan mitra daur ulang, AQUA menegaskan peranannya sebagai perusahaan yang bertanggung jawab terhadap bumi.

    Sejak 1983 hingga kini, pemakaian galon guna ulang merupakan salah satu inisiatif dalam mengurangi pemanfaatan galon sekali pakai secara signifikan. Langkah ini sekaligus menjadi langkah nyata perusahaan dalam menjaga dan melestarikan alam.

    Langkah itu diperpanjang lagi dengan meluncurkan kampanye gerakan #BijakBerplastik yang melibatkan UMKM, komunitas pemulung, dan bank sampah di berbagai belahan nusantara. Lebih dari 31.500 ton plastik berhasil diolah setiap tahun. Gagasan ini menjadikan Aqua sebagai pelopor gerakan ekonomi sirkular di Indonesia.

    AQUA bukan sekadar air minum dalam kemasan. Ia adalah warisan perjuangan, keberanian, dan komitmen panjang terhadap keberlanjutan. Di bawah Danone Indonesia, AQUA tidak hanya fokus pada kualitas produk, tetapi juga keberlanjutan lingkungan.

    “Indonesia adalah rumah kami. Kami lahir, tumbuh dan, besar bersama bangsa ini,” kata Vera lagi.

    Di balik sebuah botol minuman terdapat sebuah ekosistem yang dibangun. Pada perjalannya, AQUA berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara terintegrasi. Hal ini dicapai melalui peningkatan kesejahteraan 10.500 masyarakat yang bergabung pada 20 pabrik di seluruh Indonesia.

    Belum lagi rantai distribusi yang melibatkan sekitar 2 juta pelaku usaha, sopir, agen, ritel di warung-warung terkecil hingga pengecer di level pedagang asongan. Pertumbuhan terhadap ekonomi lokal juga ditambah dengan pelibatan petani lokal dalam sendi-sendi rantai produksi.

    Bahkan disaat-saat krisis, AQUA membangun sistem akses air bersih dan aman sebagai hak dasar masyarakat yang tidak terjangkau akses air. AQUA menilai bahwa air bukan sebuah komoditas belaka tetapi merupakan tanggung jawab kehidupan masyarakat.

    Kemitraan terhadap organisasi lokal dan pemerintah daerah juga dilakukan untuk membantu menumbuhkembangkan perekonomian warga. Pandemi COVID-19 juga tak luput dari perhatian AQUA untuk membantu menjamin kesehatan bagi seluruh masyarakat dengan mendukung pemerintah dalam program vaksinasi dan penyediaan air mineral bagi rumah sakit, relawan, dan masyarakat terdampak.

    Perhatian AQUA pun menembus batas negara. Saat krisis kemanusiaan di Gaza, Palestina, AQUA menyalurkan bantuan bersama organisasi besar seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Kedutaan Besar Palestina di Indonesia, hingga lembaga kemanusiaan lain. Bantuan berupa air mineral, dana, hingga kebutuhan dasar bagi kamp pengungsian berhasil disalurkan.

    “Bagi kami, AQUA bukan sekedar produk. Ia adalah bagian dari kehidupan. Setiap tetesnya membawa makna menjaga kesehatan, menyatukan keluarga, dan mengalirkan harapan,” katanya.

    Di dalam negeri, AQUA menyambut hari kemerdekaan Indonesia ke-80 dengan penguatan komitmen untuk memberi lebih banyak manfaat. Seperti menjaga sumber daya alam, memberdayakan komunitas hinga mengalirkan produk yang mengalirkan kebaikan.

    “Karena setiap tetes AQUA adalah harapan untuk Indonesia yang lebih sehat, kuat, dan berkelanjutan,” katanya.

    (akd/akd)

  • Ini Alasan Mengapa Minuman Isotonik Dianjurkan untuk Anda yang Beraktivitas Tinggi

    Ini Alasan Mengapa Minuman Isotonik Dianjurkan untuk Anda yang Beraktivitas Tinggi

    JAKARTA –  Dalam beberapa tahun terakhir, gaya hidup aktif sudah menjadi bagian dari identitas masyarakat modern, baik dalam aktivitas sehari-hari di dalam dan di luar ruangan, maupun kegiatan olahraga.

    Namun sayangnya, menurut pakar kesehatan dr. Monica Harvriza Sp.KO, peningkatan tren hidup aktif ini tidak diimbangi dengan pemahaman masyarakat mengenai kebutuhan elektrolit saat beraktivitas dan berkeringat.

    “Dalam aktivitas normal sehari-hari, tubuh bisa kehilangan elektrolit dalam jumlah signifikan, ” ujar Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga itu dalam keterangannya.

    Mengutip riset dari American College of Sports Medicine (2021) dia menjelaskan aktivitas seperti bekerja di kantor dapat menyebabkan kehilangan elektrolit sekitar 300–400 mg.

    Aktivitas fisik intensitas ringan bisa menyebabkan kehilangan 500–800 mg elektrolit, sedangkan aktivitas fisik intensitas berat bahkan bisa mencapai 1.200–2.000 mg.

    Kekurangan elektrolit bukan sekadar soal kehilangan cairan, dampaknya bisa langsung dirasakan oleh tubuh dalam bentuk berbagai gangguan kesehatan, keringat saat beraktivitas atau saat cuaca panas, kemampuan tubuh untuk berfungsi optimal akan

    terganggu.

    Elektrolit seperti natrium, kalium, klorida, magnesium, dan kalsium berperan penting menjaga keseimbangan cairan, fungsi saraf, kontraksi otot, dan stabilitas tekanan darah.

    Dia menambahkan elektrolit dalam minuman isotonik, menurut dia dirancang menyerupai konsentrasi cairan dalam plasma darah, sehingga lebih cepat diserap tubuh.

    “Inilah mengapa minuman isotonik sangat dianjurkan untuk menggantikan elektrolit yang hilang dengan cepat atau saat tubuh kehilangan banyak cairan,” ujar dr Monica saat peluncuran Mizone COCOBOOST.

    Sementara itu, Pelatih Tim Nasional U-17 Nova Arianto , menilai pentingnya pemenuhan elektrolit dalam menjaga performa atlet di lapangan.

    Ia mengatakan bahwa mencapai performa puncak dalam pertandingan, seorang atlet tidak hanya membutuhkan latihan dan strategi yang tepat, tetapi juga pemenuhan kebutuhan cairan tubuh, elektrolit, dan nutrisi yang optimal.

    Selama pertandingan maupun sesi latihan, tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit melalui keringat, tambahnya, jika tidak digantikan dengan cepat dan tepat, hal ini dapat menurunkan daya tahan, memperlambat reaksi, menyebabkan kram otot, bahkan meningkatkan risiko cedera.

    Artis dan influencer gaya hidup aktif Sheryl Sheinafia turut berbagi pengalamannya dalam memenuhi kebutuhan elektrolit yang tepat di tengah aktivitasnya yang padat.

    “Kandungan elektrolitnya yang tinggi membantu cepat menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang, terutama saat sesi lari atau latihan di studio,” ujar Sheryl.

    VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto mengatakan Mizone COCOBOOST hadir dengan 808 mg elektrolit, lebih rendah gula, dan lebih rendah kalori serta diformulasikan untuk menggantikan kebutuhan elektrolit yang terbuang melalui keringat, untuk bantu gaya hidup aktif masyarakat.

  • Kunjungi Taman Kehati dan Area Konservasi di Klaten-Boyolali, Menteri LH Dorong Skema PJL – Halaman all

    Kunjungi Taman Kehati dan Area Konservasi di Klaten-Boyolali, Menteri LH Dorong Skema PJL – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq mengunjungi Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Aqua Klaten serta Daerah Konservasi di Dusun Gumuk, Mriyan, Boyolali, Sabtu (19/4/2025).

    Hanif melihat langsung proses konservasi berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) dan implementasi skema Pembayaran Jasa Lingkungan (PJL).

    Konservasi sumber daya air dinilai menjadi salah satu fokus jangka panjang pemerintah.

    Untuk itu, Kementerian Lingkungan Hidup secara konsisten mendorong berbagai upaya konservasi yang terintegrasi, inklusif dan berkelanjutan.

    Dalam kunjungannya, Hanif mengapresiasi kolaborasi multipihak dalam menjalankan upaya pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan di wilayah sub-DAS Pusur.

    “Penerapan skema PJL di sub-DAS Pusur yang melibatkan partisipasi aktif multipihak, di mana terjalin kolaborasi yang baik antar kelompok masyarakat seperti Pusur Institute, pelaku industri seperti Aqua, pemerintah Kabupaten Boyolali, serta pemerintah Kabupaten Klaten, membentuk sinergi yang mulus dalam upaya konservasi,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu. 

    Konservasi sumber daya alam dari hulu ke hilir dinilai Hanif menjadi hal yang sangat penting.

    “Karena ekosistem bersifat saling terhubung. Saya berharap skema PJL yang melibatkan berbagai sektor seperti ini dapat discale-up dan direplikasi di berbagai wilayah lainnya di Indonesia,” ungkapnya.

    Dalam kesempatan ini, Kementerian Lingkungan Hidup sekaligus memperkenalkan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2025 tentang Pengembangan Sistem Pembayaran Jasa Lingkungan.

    Peraturan ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi multipihak dalam upaya pemanfaatan sumber daya yang efektif dan berkelanjutan.

    Sementara itu VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, mengatakan aksi kolektif pengelolaan sumber daya air terintegrasi dari hulu hingga hilir mempertegas tekad perusahaan dalam membantu pemerintah menciptakan kelestarian lingkungan.

    “Kami menyadari bahwa mendorong keberlanjutan merupakan langkah penting untuk memberikan dampak nyata bagi kelestarian lingkungan dan masyarakat,” ungkapnya.

    Hal itu, ungkap Vera, sejalan dengan komitmen perusahaan untuk melestarikan lingkungan.

    “Skema PJL ini memberikan insentif kepada masyarakat yang berperan aktif dalam konservasi sumber daya alam sekaligus memastikan terjaganya ketersediaan air,” ungkapnya

    Pendekatan Kolaboratif Terintegrasi Melalui Skema PJL

    Lebih lanjut, PJL disebut dapat mendorong kolaborasi antara industri, masyarakat, dan lembaga untuk menjaga ketersediaan air melalui insentif atas praktik konservasi terintegrasi. 

    Skema ini telah diinisiasi bersama pemerintah daerah setempat, mitra LSM dan komunitas di berbagai wilayah Sub DAS seperti Cicatih, Jawa Barat; Kedunglarangan, Jawa Timur; Rejoso, Jawa Timur; Ayung, Bali; serta Pusur, Jawa Tengah.

    Pendekatan PJL memberikan penghargaan kepada masyarakat yang menerapkan teknik seperti sumur resapan, rorak, pupuk organik, dan agroforestri.

    Industri berkontribusi melalui dukungan uang dan/atau sesuatu yang dapat dinilai dengan uang, sementara mitra LSM menjembatani koordinasiantar pihak serta menentukan nilai insentif berdasarkan faktor seperti kepemilikan lahan, pola tanam, dan jenis konservasi yang dilakukan.

    Bupati Boyolali, Agus Irawan mengatakan program ini tidak hanya tentang memberikan insentif, tetapi juga mendorong kesadaran dan praktik pertanian di hulu yang mampu mencegah erosi dan menjaga keseimbangan air tanah di hilir.

    “Selain berdampak positif bagi ekosistem, program ini juga menguntungkan secara ekonomi. Terlebih, debit mata air di sekitar kawasan konservasi berhasil menunjukkan tren yang lebih stabil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya. 

    Pemkab Boyolali berharap akan lebih banyak masyarakat dan petani yang terlibat dalam inisiatif ini serta dapat direplikasi di wilayah konservasi lainnya.

    Pada kesempatan yang sama, Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo turut menyampaikan dibutuhkan kolaborasi dan kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dan pelaku industri serta seluruh elemen masyarakat untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air.

    “Jadi jangan sampai kita terlena dan tidak menjaga air dari sumbernya,” ungkapnya.

    Upaya Konservasi Sumber Daya Air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pusur

    Diketahui, Aqua bersama Pusur Institute menjalankan upaya konservasi terintegrasi di wilayah sepanjang sub-DAS Pusur.

    Inisiatif yang telah dijalankan di kawasan hulu termasuk pengembangan Kecamatan Konservasi Tamansari, pembuatan sumur resapan, lubang biopori dan pembangunan Embung Tirta Mulya di Kabupaten Boyolali.

    Di kawasan tengah, beberapa upaya yang dilakukan termasuk penerapan pertanian ramah lingkungan serta perbaikan jaringan irigasi, serta di kawasan hilir, program konservasi “Revitalisasi Jogo Toya Kamulyan” bersama Forum Relawan Irigasi.

    “Sejalan dengan komitmen kami, Aqua percaya bahwa upaya keberlanjutan dan bisnis harus terus berjalan secara beriringan. Kolaborasi multi pihak menjadi kunci mewujudkan pengelolaan ekosistem sumber daya air yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.”

    “Kami percaya upaya yang dilakukan secara konsisten dengan melibatkan banyak pihak dapat meningkatkan kontribusi positif pada pelestarian dan lingkungan yang lebih keberlanjutan,” tutup Vera.

    (Tribunnews.com)

  • Boyolali Jateng Jadi Model Nasional Skema Imbal Jasa Lingkungan Hidup – Halaman all

    Boyolali Jateng Jadi Model Nasional Skema Imbal Jasa Lingkungan Hidup – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq mengeluarkan aturan tentang pengembangan sistem pembayaran imbal jasa lingkungan hidup, Jumat (18/4/2025).

    Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto menyambut baik Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 2 Tahun 2025 tersebut.

    “Kami dari menyambut baik Permen baru dari KLH Nomor 2 Tahun 2025. Kenapa? Karena ini mengapresiasi salah satu inisiatif keberlanjutan yang kita lakukan di Klaten dan Boyolali. Jadi buat Danone Aqua komitmen kami untuk menjaga keberlangsungan lingkungan, khususnya dalam hal ini air terintegrasi dari hulu sampai hilir,” kata Vera dalam keterangan yang diterima, Sabtu (19/4/2025).

    Menurut dia, sudah ada proyek yang berjalan beberapa tahun ini bekerja sama dengan mitra yang ada di Boyolali dan Klaten, Jawa Tengah.

    Sehingga, kata dia, kegiatan yang telah berlangsung selama ini di Boyolali dan Klaten itu membuktikan bahwa kalau ada skema konsep pengelolaan jasa lingkungan yang tepat dapat memberikan manfaat untuk semua pemangku kepentingan dari hulu sampai hilir.

    “Ini mudah-mudahan menjadi salah satu referensi bagaimana kolaborasi bisa berjalan dan bisa mendukung Permen dari KLH yang baru diluncurkan,” ujarnya.

    Vera menambahkan pihaknya telah bekerja sama dengan mitra seperti Pusut Institute, Padepokan Konservasi Ekologi Masyarakat (Pakem), termasuk pabriknya di Klaten itu sudah berjalan sejak tahun 2012 sampai sekarang dan dapat memberikan dampak positif yang banyak untuk masyarakat di hulu dan hilir.

    “Dimulai dari penanaman pohon, kita memberikan akses air, dan juga pertanian yang regeneratif yang berkelanjutan di bagian hilir,” ungkapnya.

    Menurutnya, aksi kolektif pengelolaan sumber daya air terintegrasi dari hulu hingga hilir, mempertegas tekad perusahaan dalam membantu pemerintah menciptakan kelestarian lingkungan.

    “Kami menyadari mendorong keberlanjutan merupakan langkah penting untuk memberikan dampak nyata bagi kelestarian lingkungan dan masyarakat. Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan yang tertuang dalam pilar kedua Danone Impact Journey, melestarikan lingkungan. Skema PJL ini memberikan insentif kepada masyarakat berperan aktif dalam konservasi sumber daya alam sekaligus memastikan terjaganya ketersediaan air,” katanya.

    Sementara Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq mengapresiasi Danone Aqua bersama Pusur Institute, Pakem dan Pemerintah Kabupaten Boyolali yang telah menginisiasi kegiatan ini. 

    Hanif mengapresiasi tokoh masyarakat dan pemuda yang benar-benar menjaga konservasi alam yang cukup penting.

    “Sesuai dengan UU 32 Tahun 2009, sebenarnya kepada kami dimandatkan untuk salah satunya membangun ekonomi lingkungan hidup. Ini kemudian relatif agak lama peraturannya baru keluar di 2016 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang ekonomi lingkungan hidup. Di dalam ekonomi lingkungan hidup ini kemudian diatur imbal jasa lingkungan hidup. Lama sekali dan peraturan ini belum disusun,” jelas Hanif.

    Tetapi, kata Hanif, di lapangan beberapa tokoh konservasi mencoba mengartikulasikan, merealisasikannya salah satunya kolaborasi apik antara Pemerintah Boyolali, Pusur Institute, Padepokan Konservasi Ekologi Masyarakat dan Danone Aqua yang disebut dengan imbal jasa lingkungan hidup.

    “Sebenarnya, kami baru menerbitkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup tentang sistem imbal jasa lingkungan hidup. Jadi ternyata hal yang secara sangat inline, apa yang dilakukan masyarakat dengan yang kami bangun. Kami terima kasih jauh-jauh hari sebelum Peraturan Menteri ini keluar, ternyata di masyarakat sudah ada barangnya. Kita ingin kegiatan ini menjadi kegiatan secara nasional,” ujarnya.

    Menurut dia, Boyolali ini merupakan ekosistem yang melindungi ekosistem di bawahnya seperti Kabupten Klaten, Kota Solo hingga Bengawa Solo, Jawa Tengah. 

    Sehingga, lanjut dia, kedudukan ini menjadi sangat penting termasuk salah satu yang dimanfaatkan air tanahnya dari Boyolali.

    “Jadi air tanah dari Boyolali kata profesor, itu air masuk dari sini, keluar Klaten ditangkap Danone dijadikan uang. Sehingga, Danone inilah yang menjadi salah satu berkontribusi untuk mengkonversi hulu di Boyolali ini,” ungkapnya.

    Kata dia, selama ini tata laksananya itu tidak diatur sehingga ketika terjadi konflik ke depannya itu dapat menimbulkan beberapa ekses yang tidak bisa diselesaikan. Makanya, ia mengatakan melalui Peraturan Menteri Nomor 2 Tahun 2025 yang baru beberapa hari dinomori ini semua bisa ditata laksanakan.

    “Jadi saya sangat berbangga menumpang kinerja dari temen-temen Pusur Institute, Pakem, Danone dan Pak Bupati Boyolali, kami mohon izinkan melaunching Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 2 Tahun 2025 tentang sistem pembayaran imbal jasa lingkungan. Pak Bupati langsung menasional, bahwa launching terkait sistem pengembangan imbal jasa lingkungan dimulai dari Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah,” ucapnya.

    Untuk itu, Hanif kembali menyampaikan terima kasih karena tokoh masyarakat, pemuda dan Pemerintah Kabupaten Boyolali telah mendukung kegiatan konservasi di hulu yang amat sangat penting bagi masyarakat di bawah. 

    Mungkin, kata dia, Boyolali akan mendapat pengurangan-pengurangan kegiatan ekonominya tapi hal tersebut harus dipikirkan bersama.

    “Kami ingin sederhana menjadi inisiator, Pak Kadis LH semakin mendalami. Penting kita memperhatikan konservasi ini. Kami atas nama pemerintah mungkin mewakili Pak Presiden, tidak bisa memberi banyak. Tetapi, tentu dukungan kami mampu menjaga keberlangsungan proses kita mungkin hari ini dan seterusnya. Mudah-mudahan upaya kita mampu menjaga kesinambungan proses dan jasa lingkungan yang ada di puncak ini. Puncak Boyolali sangat penting buat kita semua,” pungkasnya.

     

  • Menteri Lingkungan Hidup Hanif Keluarkan Aturan Pembayaran Jasa Lingkungan – Halaman all

    Menteri Lingkungan Hidup Hanif Keluarkan Aturan Pembayaran Jasa Lingkungan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq mengeluarkan aturan tentang pengembangan sistem pembayaran imbal jasa lingkungan hidup, Jumat (18/4/2025).

    Hanif mengeluarkan aturan itu di tengah acara penyerahan pembayaran imbal jasa lingkungan Danone Aqua bekerja sama Pusur Institute dan Padepokan Konservasi Ekologi Masyarakat (Pakem) kepada warga Desa Mriyan, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

    “Di kaki Gunung Merapi, tepatnya di Kabupaten Boyolali, saya launching Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 2 Tahun 2025 tentang Sistem Pembayaran Imbal Jasa Lingkungan,” kata Hanif.

    Dalam acara tersebut turut hadir Bupati Boyolali Agus Irawan, Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto, perwakilan Pusur Institute, dan pejabat Kementerian Lingkungan Hidup lainnya.
     
    Hanif menyampaikan ucapan terima kasih kepada Danone Aqua, Pusur Institute, dan Padepokan Konservasi Ekologi Masyarakat, yang menginisiasi kegiatan pembayaran imbal jasa lingkungan di hulu Sungai Pusur.

    “Banyak orang yang tidak memperhatikan soal ini, justru Pakem dan Pusur Institute memperhatikan dengan cermat bahwa menjaga konsevasi alam itu penting,” kata Hanif.

    Peraturan Menteri LH Nomor 2 Tahun 2025 keluar setelah Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2017 tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan terbit lima tahun lalu.

    Hanif mengatakan Permen ini merupakan instrumen menjaga lingkungan hidup dengan melibatkan antara penyedia dengan pengguna jasa.

    Dalam konteks ini, Hanif melanjutkan, penyedia jasanya komunitas atau masyarakat di Hulu Sungai Pusur, Boyolali, yang menjaga kelestarian alam. Sedangkan, pengguna jasanya industri atau entitas bisnis di Klaten dan Solo yang memanfaatkan air. 

    Hanif juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Boyolali Agus Irawan yang telah mendukung inisiatif dari warganya melaksanakan program pembayaran imbal jasa lingkungan.

    “Mudah-mudahan rangkaian kerja ini akan memperkuat tata laksana dalam perlindungan daerah serta menjaga hulu sungai,” kata Hanif. 

    Menurut Hanif, menjaga daerah aliran sungai di Kaki Gunung Merapi ini sangat penting sekali, mengingat Bengawan Solo sudah sangat terdegradasi sehingga saat kemarau airnya hampir tidak ada.

    “Tapi ketika turun hujan itu airnya meluap sampai jauh, dan banyak korban yang timbul setiap hari dan setiap menit,” katanya.

    Setelah melaunching Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 2 Tahun 2025 ini, Menteri Hanif bersama jajaran dan perwakilan melakukan penanaman sejumlah pohon di Kaki Gunung Merapi, Boyolali, Jawa Tengah.

     

  • AQUA Kembali Meriahkan Ramadhan Jazz Festival 2025, Hasil Penjualan Tiket Didonasikan untuk Perbaikan Masjid

    AQUA Kembali Meriahkan Ramadhan Jazz Festival 2025, Hasil Penjualan Tiket Didonasikan untuk Perbaikan Masjid

    PIKIRAN RAKYAT – Dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1445 H, AQUA kembali menjadi sponsor utama dalam acara Ramadhan Jazz Festival (RJF) ke-14 untuk mendukung Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RICMA).

    Ini merupakan bentuk komitmen AQUA untuk terus mendukung inisiatif yang memberikan inspirasi kebaikan serta menguatkan nilai-nilai kebersamaan, terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah.

    Ramadhan Jazz Festival ke-14 diselenggarakan selama dua hari, yaitu dari tanggal 14-15 Maret 2025 di Pelataran Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat.

    Festival musik ini dihadiri oleh Mr. Marc Gerritsen (Duta Besar Belanda untuk Indonesia), Agus Setiawan Basuni (Ketua Yayasan Masjid Cut Meutia), Vera Galuh Sugijanto (VP General Secretary AQUA), serta Muhammad Ridho Dafiutomo (Ketua Remaja Islam Masjid Cut Meutia).

    VP General Secretary AQUA, Vera Galuh Sugijanto, mengatakan bahwa AQUA telah membersamai perjalanan panjang umat Muslim Indonesia. Vera menambahkan, “AQUA sebagai air mineral 100% murni yang kami jaga dari sumber hingga ke tangan masyarakat, selalu berupaya hadir dalam berbagai inisiatif yang menebar kebaikan. Untuk mewujudkan negeri yang lebih baik, diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk melalui Ramadhan Jazz Festival. Dengan mengusung tema “Our Time Is Now” Ramadhan Jazz Festival (RJF) ke-14 tahun ini mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih proaktif dalam menciptakan perubahan dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.”

    Selama dua hari, terdapat beberapa musisi papan atas Indonesia yang turut memeriahkan festival ini. Pada hari pertama (14 Maret 2025), RJF 2025 diisi oleh penampilan menakjubkan dari HIVI, Salma Salsabil, Pendarra, dan Rafi Sudirman.

    Lanjut pada hari kedua (15 Maret 2025), penonton disuguhkan penampilan spesial dari Nabilla Taqiyyah, Kunto Aji, Nadhif Basalamah, Wiajay 80, dan Burgundy. Para musisi ini berhasil memberikan penampilan yang memanjakan para pengunjung.

    AQUA Ramadhan Jazz Festival tidak hanya sekadar festival musik biasa, tetapi memiliki misi yang lebih mendalam. Ketua Yayasan Masjid Cut Meutia, Benny Suprihartadi, menyampaikan, “Ramadhan Jazz Festival dirancang sebagai sarana dakwah yang dapat diterima oleh berbagai kalangan masyarakat dengan cara kreatif, yaitu melalui musik jazz. Musik, sebagai bahasa universal, menjadi jembatan untuk menyampaikan pesan Islam yang penuh kedamaian dan kebaikan.”

    Benny menambahkan, “Kehadiran Duta Besar Belanda dalam acara ini semakin menegaskan bahwa Islam adalah agama yang membawa dan mampu menjalin persahabatan dengan siapa saja. Dengan semangat yang sama, Insya Allah kedepannya program ini akan terus berlanjut dan berkembang. Kami berharap dapat kembali berkolaborasi dengan AQUA serta berbagai pihak lainnya agar semakin banyak kebaikan dan manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat luas.”

    dok. Danone

    Spesial di tahun 2025 ini, AQUA dan RICMA tidak hanya berkolaborasi untuk menghadirkan penampilan musisi berbakat dari genre jazz dan pop, tetapi juga memberikan kontribusi secara nyata ke masyarakat melalui donasi yang dihasilkan dari penjualan tiket dan paket donasi.

    Hasil donasi tersebut disalurkan untuk renovasi mushola dan revitalisasi masjid di wilayah Jabodetabek. Langkah ini merupakan bentuk komitmen AQUA dalam menyebarkan kebaikan yang sejalan dengan semangat Ramadan untuk membawa manfaat bagi sesama di setiap aksi positif yang dilakukan.

    Sebagai informasi, Ramadhan Jazz Festival telah digelar sejak tahun 2011 dan hingga kini masih terus mengedepankan nilai sosial dalam setiap penyelenggaraannya. Tahun 2025 ini merupakan tahun kedua AQUA menjadi sponsor utama RJF.

    Pada tahun 2024 lalu, seluruh hasil penjualan disalurkan untuk membantu saudara-saudara Muslim di Palestina.

    Sebagai penutup, Vera sebagai VP General Secretary AQUA mengungkapkan, “Menebar kebaikan tak hanya melalui festival, namun bisa dimulai dengan memastikan konsumsi yang halal dan thayyib, bukan hanya dari kualitas produk, tetapi juga manfaatnya bagi masyarakat. Lewat semangat ini, AQUA berkontribusi melalui tabligh akbar, kajian keislaman, bazar UMKM, dan berbagai inisiatif di puluhan masjid guna memperkuat nilai kebermanfaatan bagi umat Muslim di Indonesia.”

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News