Tag: Veddriq Leonardo

  • Idulfitri 2025 Pacu Mental Juara Veddriq Leonardo

    Idulfitri 2025 Pacu Mental Juara Veddriq Leonardo

    JAKARTA – Hari Raya Idulfitri 2025 semakin memacu mental juara Veddriq Leonardo, peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 dari cabang olahraga panjat tebing.

    Altet berusia 28 tahun tersebut saat ini tengah mengambil momentum Lebaran bersama dengan keluarga di kampung halamannya di Pontianak, Kalimantan Barat.

    “Idulfitri merupakan hari kemenangan sehingga momentum ini sangat tepat untuk terus menjaga mental menang, mental juara saya untuk menambah prestasi olahraga,” kata Veddriq.

    Ini kali pertama setelah empat tahun Veddriq bisa Lebaran bersama dengan keluarganya. Momentum penting ini pun sudah ditunggu-tunggu olehnya untuk bersilahturahmi dengan sanak famili.

    Veddriq mengatakan bahwa Lebaran merupakan kesempatan yang paling tepat untuk bersua dengan orang-orang terdekat dan terutama bisa menikmati masakan rumah.

    “Sudah lama saya tidak merasakan Lebaran di rumah bersama keluarga. Jadi, ini kesempatan yang sangat berharga, bisa santap masakan khas di rumah, juga bersilaturahmi bersama kerabat,” ujar dia.

    Veddriq adalah satu dari dua atlet Indonesia yang meraih medali emas Olimpiade Paris 2024 bersama Rizki Juniansyah dari angkat besi. Dia naik podium tertinggi dengan catatan waktu 4,75 detik.

    Veddriq akan kembali menjalani pemusatan latihan di Bekasi usai Idulfitri guna persiapan menghadapi Kejuaraan Dunia Panjat Tebing di Wuijang, China, pada 25-27 April 2025. Kejuaraan itu menjadi ajang pertama yang dilakoni Veddriq di tahun ini.

    Adapun setelah dari China, Veddriq dan kawan-kawan bakal tampil di Indonesia. Mereka akan turun di Bali, yang terpilih menjadi tuan rumah seri Piala Dunia pada 3-4 Mei 2025.

  • Jurus Veddriq Fokus Raih Emas Olimpiade: Tidak Buka Medsos

    Jurus Veddriq Fokus Raih Emas Olimpiade: Tidak Buka Medsos

    Jakarta

    Atlet panjat tebing Veddriq Leonardo mengaku tak buka medsos selama bertanding di Olimpiade Paris 2024. Selain taat aturan dari Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas), keputusan ini dia ambil atas kesadaran dirinya sendiri.

    “Secara pribadi saya membatasi. Dari Pelatnas sendiri juga punya aturan bahwa kalau di jam 9 kurang memang sudah harus ngumpulin handphone, dibalikinnya besok paginya, 05.00 atau 05.30,” ujarnya kepada detikINET, di sela acara ‘Demi Indonesia Satu’, Rabu (28/8/2024).

    Setelah dikembalikan pun, Veddriq tidak membuka medsos. Sebelum dan selama berkompetisi, Veddriq bertekad untuk konsisten membatasi penggunaan handphone dan media sosial. Walaupun tahu bahwa ada orang-orang yang mencoba menghubunginya dan memberi komentar, Veddriq tak sempat membalasnya.

    “Ketika event, malam pertandingan, banyak sekali pertanyaan dan coba hubungi saya, tapi tidak bisa terhubung dengan saya,” tuturnya.

    Veddriq mengatakan penggunaan media sosial bisa jadi sangat melelahkan. Terlebih dia dihadapkan dengan tekanan saat itu, ketika Indonesia belum mendulang medali emas. Karena itu, dia harus tetap fokus dan berkonsentrasi.

    “Saya pernah coba saya habis 7-8 jam buat hal yang hal tidak produktif dan itu memang sangat melelahkan. Karena kita harus perform, tidak hanya pertandingan tapi juga di latihan kita harus perform, dan itu butuh konsentrasi dan energi,” ucapnya.

    Demi tetap fokus, Veddriq mengaku baru membuka media sosial setelah pertandingan Olimpiade Paris 2024. Bahkan, dia tidak mengunggah apapun ketika sampai di Paris.

    “Sesudah pertandingan (baru buka medsos –red), bahkan sampai di Paris pun saya belum punya satu postingan waktu itu,” pungkasnya.

    (ask/afr)

  • ‘Spider-Man’ Veddriq Leonardo Ungkap Cara Lawan Gravitasi Bumi

    ‘Spider-Man’ Veddriq Leonardo Ungkap Cara Lawan Gravitasi Bumi

    Jakarta

    Atlet panjat tebing peraih medali emas Olimpiade 2024, Veddriq Leonardo alias Spider-Man dari Indonesia, mengaku bahwa gaya gravitasi di Bumi mempengaruhi laju seorang pemanjat. Kendati begitu, hal tersebut bisa diatasi. Begini caranya.

    “Yang pasti akan lebih berat. Apalagi kita melawan gravitasi, memanjat secara vertikal dan itu butuh latihan yang keras gitu,” kata Veddriq kepada detikINET usai acara Demi Indonesia Satu di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (28/8/2024).

    Veddriq menjelaskan untuk menyiasati tekanan gravitasi, para atlet harus latihan yang keras. Salah satu pola latihan bisa dengan melakukan pull up menggunakan beban.

    Bebannya di sini diikat di pinggang. Menurutnya ini dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan performa, dan melawan gravitasi di Bumi ketika hendak memanjat.

    Dirinya mengingatkan, seorang atlet panjat tebing harus punya tubuh yang proporsional. Dalam hal ini ia menyebutkan, yakni kekuatan antara tubuh bagian atas dan bawah seimbang.

    “Kalau di upper kita punya lengan dan juga cengkraman itu harus dilatih. Kemudian di paha dan tungkai itu harus dilatih dengan squad,” ungkap Veddriq.

    Hal ini sangat perlu dipraktikkan, karena kata Veddriq, di nomor speed harus punya power explosive untuk mengimbangi tarikan tangan dan dorongan dari kaki. Jadi harus punya keseimbangan.

    “Kalau kita nggak seimbang latihannya cuma latihan upper, kita bakalan kerepotan nanti, karena nggak balance antara upper dengan lower, yang atas narik, yang bawah nggak mau dorong itu bakal repot,” ucapnya.

    Namun bagi pemula, Veddriq punya saran sedikit berbeda. Ia menyampaikan, ketika melakukan pull up, pemula tidak perlu tambahan beban di pinggang. Veddriq bilang, setelah itu melakukan pemanjatan ringan atau bouldering, yang merupakan basic di olahraga panjat tebing.

    Setelah menuntaskan latihan-latihan tersebut, para pemula bisa meneruskannya ke lead. Kemudian kalau memang memiliki banyak waktu, dapat melatih speed.

    “Yang pasti memperkuat dulu bagian upper, karena ini jarang dilatih. Sedangkan kaki ini kita pakai terus buat jalan buat lari, tapi kalau tangan kan jarang,” pungkasnya.

    (hps/fay)