Tag: Valery Gerasimov

  • Berseragam Militer, Putin Kunjungi Komando Rusia di Kursk Pertama Kalinya – Halaman all

    Berseragam Militer, Putin Kunjungi Komando Rusia di Kursk Pertama Kalinya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi wilayah perbatasannya di Kursk, Rusia barat, pada Rabu (12/3/2025).

    Kunjungan tersebut adalah yang pertama sejak pasukan Ukraina menguasai beberapa wilayah di Kursk tahun lalu.

    Putin muncul di televisi Rusia mengenakan seragam militer dan mengunjungi pusat kendali di wilayah Kursk yang digunakan oleh pasukan Rusia.

    Dalam kunjungannya, Putin memerintahkan pasukan Rusia untuk membebaskan wilayah Kursk sepenuhnya setelah mereka meraih kemajuan pesat dan memukul mundur pasukan Ukraina.

    “Dalam waktu sesingkat mungkin, kami akan mengalahkan musuh yang terkonsentrasi di wilayah Kursk dan yang terus melakukan operasi pertahanan di sini,” kata Putin kepada komandan militer senior Rusia, Rabu.

    Putin juga mendengar laporan dari Kepala Staf Umum Rusia, Valery Gerasimov, yang memberitahunya bahwa pasukan Ukraina di Kursk kini dikepung.

    “Penghancuran sistematisnya saat ini sedang berlangsung,” tambah Valery Gerasimov, seperti diberitakan Kremlin.

    Selain itu, Putin mengatakan Rusia seharusnya memperlakukan tentara Ukraina yang ditawan sebagai tawanan perang di wilayah Kursk sebagai teroris.

    “Mereka yang berada di wilayah Kursk, mereka yang melakukan kejahatan terhadap warga sipil di sini, mereka yang menentang angkatan bersenjata, badan penegak hukum, dan layanan khusus kita… adalah mereka yang harus kita perlakukan sebagai teroris,” kata Putin.

    Namun, ia menegaskan Rusia memperlakukan semua tawanan secara manusiawi sambil menambahkan bahwa tentara bayaran asing di antara pasukan Ukraina adalah yang tidak tunduk pada Konvensi Jenewa.

    “Kami memperlakukan semua orang secara manusiawi dan harus terus melakukannya di masa mendatang – dengan siapa pun yang jatuh ke tangan kami. Namun, saya juga ingin mengingatkan Anda bahwa tentara bayaran asing tidak tunduk pada Konvensi Jenewa 1949 tentang Perlakuan terhadap Tawanan Perang,” tambah Putin.

    Putin mengatakan Rusia tidak bermaksud memperluas cakupan Konvensi Jenewa untuk mencakup warga asing yang bertempur di pihak Ukraina.

    Sementara itu, Valery Gerasimov mengungkap kemajuan yang diraih pasukannya selama beberapa bulan terakhir.

    “Secara total, lebih dari 1.100 kilometer persegi wilayah dibebaskan selama operasi ofensif, yang merupakan lebih dari 86 persen wilayah yang sebelumnya diduduki musuh,” kata Valery Gerasimov.

    “Selama operasi militer di poros Kursk, musuh menderita lebih dari 67.000 tentara…” lanjutnya, seperti diberitakan Al Arabiya.

    Sebelumnya, pasukan Ukraina berhasil melakukan serangan mengejutkan dan menduduki sejumlah wilayah di Kursk pada bulan Agustus tahun lalu.

    Pasukan Ukraina berhasil menduduki ratusan kilometer persegi di Kursk selama beberapa bulan.

    Sementara itu, pasukan Rusia telah berusaha memukul mundur mereka dalam beberapa bulan terakhir.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Ukraina Harap Sanksi ke ICC Tak Halangi Penyelidikan Kejahatan Perang Rusia

    Ukraina Harap Sanksi ke ICC Tak Halangi Penyelidikan Kejahatan Perang Rusia

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjatuhkan sanksi pada Mahkamah Pidana Internasional (ICC) lantaran menyelidiki dugaan kejahatan perang negaranya di Afganistan dan Israel di Jalur Gaza. Menyikapi hal tersebut, Ukraina berharap sanksi yang dijatuhkan Trump kepada ICC tak menghalangi penyelidikan kejahatan perang Rusia atas negaranya.

    Dilansir AFP, Jumat (7/2/2025), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Georgiy Tykhy berharap ICC tetap melanjutkan proses peradilan terhadap Rusia. Seperti diketahui, ICC tengah menyelidiki tuduhan kejahatan perang Rusia yang dilakukan selama invasinya ke Ukraina.

    “Kami berharap bahwa tuduhan tersebut tidak akan memengaruhi kemampuan pengadilan untuk mencapai keadilan bagi para korban agresi Rusia,” kata Georgiy Tykhy.

    Pada tahun 2023, pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin atas dugaan deportasi anak-anak secara paksa dari wilayah Ukraina yang direbut oleh tentara Rusia.

    Kemudian, tahun lalu, Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk komandan tertinggi angkatan darat Rusia, Valery Gerasimov, dan Eks menteri pertahanan Sergei Shoigu. Mereka dituduh mengarahkan serangan udara terhadap warga sipil, dan menyebabkan kerugian “berlebihan” bagi warga sipil Ukraina selama perang.

    Atas hal tersebut, Tykhy menyatakan bahwa Kyiv “yakin bahwa ICC akan terus menjalankan fungsi penting dalam kasus Ukraina, yaitu, membawa penjahat Rusia ke pengadilan.

    “Ukraina terus bekerja sama dengan ICC untuk memajukan kasus-kasus ini,” tambahnya.

    Baik Rusia maupun Amerika Serikat bukanlah anggota ICC. Sementara, Moskow telah menolak surat perintah terhadap Putin dan menganggapnya sebagai hal yang tidak berarti.

    Ketika ditanya tentang sanksi AS terhadap pengadilan tersebut, juru bicara Putin pada hari Jumat mengingatkan wartawan bahwa Rusia tidak mengakui yurisdiksinya.

    “Amerika memiliki hubungan mereka sendiri dengan ICC,” tambah juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

    Seperti diketahui, Trump menandatangani perintah eksekutif pada hari Kamis yang mengatakan pengadilan telah “menyalahgunakan kekuasaannya” dengan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    ICC mengatakan tindakan tersebut bertujuan untuk “merusak pekerjaan peradilannya yang independen dan tidak memihak”.

    (taa/aud)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Jenderal AS-Rusia Teleponan di Tengah Meningkatnya Ketegangan

    Jenderal AS-Rusia Teleponan di Tengah Meningkatnya Ketegangan

    Jakarta

    Jenderal top Angkatan Udara Amerika Serikat C.Q. Brown, telah berbicara melalui telepon dengan Kepala Staf Umum Rusia Jenderal Valery Gerasimov. Pembicaraan yang dilakukan pekan lalu tersebut, baru diungkapkan oleh militer AS pada hari Rabu (4/12) waktu setempat. Ini merupakan pertama kalinya Brown berbicara dengan rekan sejawatnya dari Rusia tersebut.

    “Para pemimpin membahas sejumlah isu keamanan global dan regional termasuk konflik yang sedang berlangsung di Ukraina,” kata juru bicara Brown dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Kamis (5/12/2024).

    Panggilan telepon yang jarang terjadi itu dilakukan pada tanggal 27 November. Namun, “atas permintaan Jenderal Gerasimov, Jenderal Brown setuju untuk tidak mengumumkan panggilan telepon tersebut secara proaktif.”

    Permintaan untuk panggilan telepon itu dibuat oleh kementerian pertahanan Rusia, kata juru bicara tersebut.

    Ketegangan telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir. Ukraina menembakkan rudal pasokan AS dan Inggris ke sasaran di dalam wilayah Rusia, meskipun ada peringatan dari Moskow bahwa mereka akan melihat tindakan tersebut sebagai eskalasi besar.

    Awal bulan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam pidato yang disiarkan di televisi, mengatakan bahwa Moskow telah menyerang fasilitas militer Ukraina dengan rudal balistik hipersonik jarak menengah baru, yang dikenal sebagai “Oreshnik”. Putin pun memperingatkan bahwa serangan rudal balistik berikutnya akan menyusul.

  • Bos Tentara Bayaran Undang Menhan Rusia ke Medan Perang Bakhmut

    Bos Tentara Bayaran Undang Menhan Rusia ke Medan Perang Bakhmut

    Kiev

    Bos tentara bayaran Rusia mengundang Menteri Pertahanan (Menhan) Sergei Shoigu untuk mengunjungi langsung garis depan pertempuran di kota Bakhmut, Ukraina bagian timur, untuk menilai situasi di sana. Bakhmut sekarang menjadi pusat pertempuran sengit antara pasukan Moskow dan Kiev.

    Seperti dilansir CNN, Jumat (12/5/2023), undangan untuk Shoigu itu disampaikan Yevgeny Prigozhin, yang merupakan bos kelompok paramiliter Wagner Group, atau yang biasa disebut sebagai tentara bayaran Rusia, dalam suratnya untuk Menhan Rusia yang dibagikan via media sosial.

    “Saya meminta Anda untuk datang ke wilayah Bakhmut, yang dikendalikan oleh unit-unit paramiliter (Federasi Rusia), dan menilai situasinya sendiri,” tulis Prigozhin dalam suratnya kepada Shoigu.

    Undangan ke medan pertempuran itu menjadi langkah provokatif terbaru dari Prigozhin yang ditujukan untuk jajaran pemimpin militer di Kremlin.

    Beberapa waktu terakhir, Prigozhin meningkatkan keluhan-keluhannya soal kemunduran pasukan tentara bayaran Rusia dalam pertempuran di wilayah Ukraina. Dia menyalahkan Kementerian Pertahanan Rusia atas kurangnya amunisi yang menghambat upaya pasukannya dalam menguasai wilayah Bakhmut.

    Prigozhin bahkan secara terang-terangan mengkritik Shoigu dan Kepala Staf Jenderal Militer Valery Gerasimov dalam pernyataan via video yang diunggah ke media sosial. Momen semacam itu yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap para pejabat tinggi Rusia.

    “Shoigu! Gerasimov! Mana amunisi saya?” tanya Prigozhin yang marah dalam video itu. Dia bahan menggunakan kata-kata umpatan dalam omelannya itu.

    Saksikan juga ‘Saat Trump: Jika Saya Presiden, Perang Ukraina-Rusia Berakhir Dalam 24 Jam!’: