Tag: Valentino Rossi

  • Musuh ‘Abadi’, Adakah Peluang Rossi-Marquez Berdamai?

    Musuh ‘Abadi’, Adakah Peluang Rossi-Marquez Berdamai?

    Jakarta

    Hubungan Valentino Rossi dan Marc Marquez sudah retak sejak 10 tahun lalu. Bahkan, hingga sekarang, keduanya belum mau bertemu dan saling bicara. Lantas, adakah peluang mereka berdamai?

    Disitat dari Motosan, mantan pebalap MotoGP yang saat ini membalap di WSBK dan Reli Dakar, Danilo Petrucci yakin, Rossi dan Marquez akan musuhan selamanya. Dia belum menemukan alasan keduanya damai atau saling memaafkan.

    “Saya pikir, semuanya akan segera berakhir. Namun, saya sekarang sadar, itu (hubungan buruk Rossi-Marquez) tidak akan berakhir. Apa yang terjadi antara Vale dan Marc pada musim 2015 tak akan pernah berakhir,” ujar Petrucci, dikutip Rabu (8/2).

    Danilo Petrucci Foto: Getty Images/Steve Wobser

    Perselisihan Rossi dan Marquez memang dimulai dari rentetan kejadian di musim 2015. Momen tersebut bermula di Argentina, kemudian berlanjut ke Malaysia dan Spanyol. Sejak saat itu hingga sekarang, mereka tak pernah bertegur sapa.

    Bahkan, meski sudah berlalu hampir satu dekade, Rossi dan Marquez masih mengungkit insiden di masa lalu tersebut. Mereka punya cerita masing-masing dan sama-sama merasa benar.

    Retaknya hubungan Rossi dan Marquez juga berdampak ke penggemar mereka di seluruh dunia. Kini, pendukung The Doctor dan The Baby Alien kerap kali bertengkar di media sosial untuk membela jagoan masing-masing.

    “Itu masuk akal bagi mereka berdua, tetapi tidak bagi para penggemar. Hanya mereka berdua yang tahu apa yang sebenarnya terjadi (di MotoGP 2015), apa yang terjadi sebelumnya, apa yang mereka katakan atau tidak katakan satu sama lain sepanjang musim,” ungkapnya.

    “Setiap kali salah satu dari keduanya bicara, ada bagian yang ditambahkan yang tidak diketahui kita semua, termasuk kita yang berada di paddock. Masing-masing dari keduanya yakin mereka benar. Kalau tidak, setelah hampir 10 tahun, kita tak akan membahasnya lagi,” kata dia menambahkan.

    (sfn/rgr)

  • Pedro Acosta Ikut Balapan 100Km of Champions Bareng Rossi di VR46 Ranch

    Pedro Acosta Ikut Balapan 100Km of Champions Bareng Rossi di VR46 Ranch

    Jakarta

    Pedro Acosta bakal berpartisipasi di ajang balap 100Km of Champions di Sirkuit Motor Ranch VR46 milik Valentino Rossi di Tavullia, Italia, tanggal 10-11 Januari 2025. Ajang 100Km of Champions merupakan agenda balap rutin tahunan yang diikuti oleh anak didik Rossi, sejumlah pebalap aktif MotoGP dan WSBK, termasuk Rossi sendiri.

    Acara 100Km of Champions memasuki tahun penyelenggaraan yang kesepuluh. Seperti biasa, bintang utama perhelatan balapan ini adalah Valentino Rossi. Sementara itu ada nama lain yang juga mengejutkan, yakni pebalap MotoGP dari KTM, Pedro Acosta.

    Fasilitas Motor Ranch milik Valentino Rossi Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Selain Acosta, sejumlah pebalap MotoGP lainnya juga hadir di acara balap yang menggunakan supermoto tersebut. Antara lain Francesco Bagnaia, Enea Bastianini, juga Marco Bezzecchi, Augusto Fernandez, Luca Marini, Franco Morbidelli, serta Miguel Oliveira.

    Dari kelas grand prix lainnya, pebalap seperti Xavi Artigas, Manu Gonzalez, dan Tatsuki Suzuki juga akan ikut dalam perlombaan ini. Pebalap tersukses Isle of Man TT, Michael Dunlop, akan ambil bagian, begitu pula pemenang Senior TT Davey Todd.

    Fasilitas Motor Ranch milik Valentino Rossi Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Ryan Vickers dan Tim Neave bergabung dengan perwakilan paddock Superbike Inggris lainnya, Todd. Sementara pebalap seperti Nicolo Bulega dan Dominique Aegerter bakal mengibarkan bendera World Superbike.

    Tahun lalu, Valentino Rossi yang berduet dengan Luca Marini menjadi juara di ajang balap 100Km of Champions edisi 2024. Kira-kira duet siapakah yang bisa menjuarai edisi balap tahun ini?

    Pedro Acosta Foto: Icon Sportswire via Getty Images/Icon Sportswire

    Daftar Peserta 100Km of Champions 2025

    Valentino Rossi
    Pedro Acosta
    Dominique Aegerter
    Xavier Artigas
    Francesco Bagnaia
    Lorenzo Baldassarri
    Elia Bartolini
    Enea Bastianini
    James Douglas Beach
    Marco Belli
    Matteo Bertelle
    Marco Bezzecchi
    Nicolo Bulega
    Federico Caricasulo
    Mattia Casadei
    Thomas Chareyre
    Davey Todd
    Michael Dunlop
    Filippo Fuligini
    Federico Fuligni
    Matteo Gabarrini
    Manu Gonzalez
    Sammy Halbert
    Kurvinen Lasse
    Andrea Locatelli
    Luca Lunetta
    Andrea Mantovani
    Luca Marini
    Andrea Migno
    Franco Morbidelli
    Diogo Moreira
    Stefano Nepa
    Miguel Oliveira
    Luca Ottaviani
    Mattia Pasini
    Matteo Patacca
    Gautier Paulin
    Tito Rabat
    Jose Antonio Rueda
    Alberto Surra
    Tatsuki Suzuki
    Tim Neave
    Ryan Vickers

    (lua/rgr)

  • Cerita Yamaha Rekrut Lorenzo Buat Gantikan Rossi yang Mau Pindah ke F1

    Cerita Yamaha Rekrut Lorenzo Buat Gantikan Rossi yang Mau Pindah ke F1

    Jakarta

    Ada cerita unik saat Yamaha merekrut Jorge Lorenzo di musim 2008. Ketika itu, X-Fuera didatangkan untuk menjadi suksesor atau pengganti Valentino Rossi yang mau pindah ke Formula 1 atau F1!

    Disitat dari Motosan, mantan bos Yamaha sekaligus aktor di balik perekrut Lorenzo ke tim pabrikan Iwata, Lin Jarvis mengatakan, pihaknya telah mengincar Lorenzo sejak musim 2006. Ketika itu, eks pebalap asal Spanyol itu masih membela Aprilia di kejuaraan 250cc atau Moto2.

    “Menurut saya, itu sesuatu yang tidak terlalu. Karena saat Vale datang ke Yamaha, kita langsung juara di musim 2004 dan mengulangnya di musim 2005. Namun, setahun setelahnya, Vale mulai berpikir pindah ke Formula 1,” ujar Lin Jarvis, dikutip Kamis (2/1).

    “Jadi, rasanya seperti kami menemukan jagoan untuk Yamaha, kami menang, namun dia malah mengancam pergi (ke Formula 1),” tambahnya.

    Lin Jarvis bersama Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi. Foto: Mirco Lazzari gp / Getty Images

    Dengan alasan tersebut, pihaknya langsung mencari pebalap pengganti yang lebih muda dari Rossi. Hasilnya, Yamaha menemukan talenta hebat bernama Lorenzo saat masih membalap di kasta kedua.

    “Kami harus punya pebalap penerus yang bisa menang, kami harus membawanya dan tumbuh bersamanya. Dan faktanya, Jorge membela tim kami pada tahun 2008, tetapi kami sudah kontrak dia sejak musim 2006!” tuturnya.

    “Kami mengontraknya agar dia siap saat Valentino pindah ke Formula 1 dan kemudian kami akan memiliki jagoan baru, karena kami bisa melihat Lorenzo merupakan pembunuh,” lanjutnya.

    Di musim pertama, Lorenzo menyudahi kompetisi di urutan ketiga. Dia kemudian naik ke peringkat kedua atau runner up di musim kedua dan meraih juara dunia di musim ketiga bersama Yamaha. Sementara di lain sisi, Rossi justru tak jadi pindah ke F1.

    “Itu menciptakan masalah bagi Valentino untuk bisa menerimanya. Jadi Valentino pergi ke Ducati! Valentino pada tahun 2011 dan 2012 tidak sukses dengan Ducati dan dia kembali kepada kami di musim 2013. Kemudian perannya terbalik. Kami mendatangkan Vale saat Lorenzo sudah menjadi raja,” kata dia.

    (sfn/din)

  • Aprilia Pertama, Honda Masih Misterius

    Aprilia Pertama, Honda Masih Misterius

    Jakarta

    MotoGP 2025 akan dimulai kurang dari dua bulan lagi. Itulah mengapa, hampir seluruh pabrikan telah mengumumkan jadwal peluncuran tim, kecuali Honda HRC dan Pertamina Enduro VR46 Racing Team.

    Momen peluncuran tim baru selalu dinantikan penggemar MotoGP di seluruh dunia. Sebab, di momen tersebut, kita bisa melihat wajah-wajah lama dengan tim dan motor baru. Selain itu, ada update warna dan corak seragam yang selalu membuat kita penasaran.

    Disitat dari laman resmi MotoGP, Kamis (2/1), peluncuran kompetisi sedianya baru digelar 9 Februari 2025. Namun, ada beberapa tim yang menggelar peluncuran lebih awal.

    [Gambas:Instagram]

    Pabrikan pertama yang menggelar peluncuran adalah Aprilia, yakni 14 Januari untuk Trackhouse Racing dan 16 Januari untuk Aprilia Racing. Kemudian setelahnya ada Ducati Gracini Racing, Ducati Lenovo, Redbull KTM Factory, Yamaha Factory Racing dan Pramac Racing di bulan yang sama.

    Sayangnya, tim pabrikan Honda dan tim balap Valentino Rossi belum mengumumkan tanggal peluncuran. Keterangan di laman resmi masih tertulis ‘TBC’ atau to be confirmed.

    Berikut Jadwal Peluncuran Tim MotoGP 2025Trackhouse Racing MotoGP – 14 Januari 2025Aprilia Racing – 16 Januari 2025Gracini Racing – 18 Januari 2025Ducati Lenovo – 20 Januari 2025Redbull KTM Factory – 30 Januari 2025Yamaha Factory Racing – 31 Januari 2025Prima Pramac Racing – 31 Januari 2025LCR Honda – 8 Februari 2025Honda HRC – Belum DiumumkanPertamina Enduro VR46 Racing Team – Belum diumumkan

    Jadwal MotoGP 2025

    MotoGP Thailand: 28 Februari – 2 Maret 2025MotoGP Argentina: 14-16 Maret 2025MotoGP Amerika: 28-30 Maret 2025MotoGP Qatar: 11-13 April 2025MotoGP Spanyol: 25-27 April 2025MotoGP Prancis: 9-11 Mei 2025MotoGP British: 23-25 Mei 2025MotoGP Aragon: 6-8 Juni 2025MotoGP Italia: 20-22 Juni 2025MotoGP Belanda: 27-29 Juni 2025MotoGP Jerman: 11-13 Juli 2025MotoGP Ceko: 18-20 Juli 2025MotoGP Austria: 15-17 Agustus 2025MotoGP Hungaria: 22-24 Agustus 2025MotoGP Catalunya: 5-7 September 2025MotoGP San Marino: 12-14 September 2025MotoGP Jepang: 26-28 September 2025MotoGP Indonesia: 3-5 Oktober 2025MotoGP Australia: 17-19 Oktober 2025MotoGP Malaysia: 24-26 Oktober 2025MotoGP Portugal: 7-9 November 2025MotoGP Valencia: 14-16 November 2025.

    (sfn/sfn)

  • Sinyal Kuat Valentino Rossi Dateng ke MotoGP Mandalika 2025

    Sinyal Kuat Valentino Rossi Dateng ke MotoGP Mandalika 2025

    Jakarta

    Legenda balap asal Italia, Valentino Rossi janji akan lebih sering datang langsung ke sirkuit saat MotoGP 2025. Benarkah hal itu menandakan The Doctor akan hadir di paddock Sirkuit Mandalika, Lombok, musim depan?

    Disitat dari Crash, Valentino Rossi punya tim yang berkompetisi di MotoGP, yakni Pertama Enduro VR46 Racing Team. Dia merasa bersalah lantaran musim lalu jarang mendampingi timnya di sirkuit.

    “Saya menyesal tidak begitu banyak hadir di balapan (musim lalu) dan saya punya lebih sedikit waktu untuk bekerja dengan para pebalap akademi,” ujar Valentino Rossi, dikutip Rabu (1/1).

    Sirkuit Mandalika. Foto: Doc. ITDC.

    Selama tahun lalu, Rossi memang disibukkan banyak kegiatan, utamanya balap mobil. Itulah mengapa, dia akan mengurangi kesibukannya agar waktu kosongnya lebih banyak tahun ini.

    “Selama kompetisi tahun 2025, saya ingin lebih banyak hadir di sirkuit, jadi saya juga akan mengurangi balap mobil demi mewujudkan keinginan tersebut,” tuturnya.

    Kabarnya, akuisisi Liberty Media terhadap MotoGP merupakan alasan utama Rossi lebih sering hadir di lintasan. Sebab, dari segi hiburan dan exposure, kemunculannya membawa dampak baik untuk kompetisi.

    Pablo Nieto, Manajer VR46 Racing Team Foto: (Septian Farhan Nurhuda/detikOto)

    Dengan demikian, peluang Rossi hadir dan menyaksikan langsung MotoGP Mandalika 2025 makin terbuka lebar. Lebih lagi, Pablo Nieto selaku Manager Pertamina Enduro VR46 Racing Team sempat berjanji, juara dunia sembilan kali tersebut akan segera mengunjungi Indonesia.

    “Soal Vale, dia sangat mencintai Indonesia, kamu tahu, kan? Dia tahu musim lalu ada banyak penggemar di Indonesia. Tapi ada sejumlah agenda yang harus dijalani. Ada banyak latihan dan balapan mobil,” ujar Nieto saat menjawab pertanyaan detikOto di Sirkuit Mandalika.

    “Tapi yakinlah, kelak dia akan datang (ke Sirkuit Mandalika). Saya yakin 100 persen,” kata dia menambahkan.

    (sfn/din)

  • Ini Alasan Valentino Rossi Jago Banget di Tikungan

    Ini Alasan Valentino Rossi Jago Banget di Tikungan

    Jakarta

    Pernahkah kalian bertanya-tanya, mengapa Valentino Rossi sangat tangguh di tikungan? Bahkan, ketika masih aktif membalap, sosok berjuluk The Doctor itu lebih sering melakukan overtake di belokan ketimbang jalur lurus!

    Rossi tak pernah kesulitan saat melintas di tikungan tajam yang cenderung zig-zag. Dia hampir sempurna di momen tersebut dan jarang sekali jatuh. Bukan hanya belok ke kanan, dia juga mahir saat belok ke kiri. Apa alasannya?

    Dalam wawancara eksklusif bersama BT Sport, Rossi mengatakan, dia punya kemampuan khusus bernama ambidextrous yang memungkinkan kedua tangan dan kakinya bekerja sama baik.

    “Saya punya kemampuan ambidextrous, yang berarti (selain kaki kiri) saya bisa melakukan segalanya dengan kaki kanan juga,” ujar Valentino Rossi saat bicara mengenai kemampuannya menikung di lintasan, dikutip Selasa (31/12).

    Kenapa Valentino Rossi jago di tikungan? Foto: Mohd RASFAN / AFP

    Menurut sejumlah literasi, ambidextrous merupakan kemampuan ‘khusus’ yang membuat seseorang bisa menggunakan tangan kanan dan kirinya dengan baik. Biasanya, bakat tersebut muncul secara alamiah sejak masih kanak-kanak.

    Rossi menjelaskan, kondisi tersebut membantunya lebih cepat saat menikung ke kiri dan kanan. Tangan dan kakinya secara naluriah bisa bekerja baik saat melintas di tikungan.

    “Ketika mengendarai sepeda motor, banyak rider yang hanya bagus di sebelah kiri, namun kemudian kesusahan saat menikung ke arah kanan. Di sisi lain, saya kuat di kedua arah dan dapat memasuki tikungan lebih cepat,” ungkapnya.

    Disitat dari Motosan, sejumlah pebalap mengaku kesusahan saat menikung ke sebelah kanan, seperti Marc Marquez, Johann Zarco dan Marco Bezzecchi. Padahal, dua nama terakhir merupakan pebalap kidal yang seharusnya tak kesulitan menikung ke arah tersebut.

    Valentino Rossi. Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

    Selain bakat ‘khusus’, kemampuan Rossi di tikungan juga didukung karakter motor Yamaha yang memang cocok untuk situasi tersebut. Tunggangan itu memang dikenal sebagai corner-speed bike. Selain Yamaha, Suzuki juga menganut hal serupa. Berbeda dengan motor Ducati yang kencang saat berada di trek lurus.

    Corner-speed bike didesain memiliki sasis yang sudut-sudutnya memiliki fleksibilitas lateral untuk tetap terhubung saat motor menikung sekalipun derajat kemiringannya tinggi. Sehingga motor bisa melaju lebih cepat saat berada di tikungan.

    Sementara motor Ducati berjenis point and shoot. Motor tersebut dibuat lebih kaku agar saat pengereman mendalam bisa lebih stabil dan bisa bermanuver di tikungan dengan radius pendek.

    Saat belum ada aturan soal ban yang sama, pebalap yang mengendarai corner-speed bike membutuhkan rangka ban lebih kaku agar bisa terus mengegas di tikungan tanpa khawatir akan jatuh.

    (sfn/din)

  • Valentino Rossi Diminta Kurangi Balap Mobil!

    Valentino Rossi Diminta Kurangi Balap Mobil!

    Jakarta

    Manager VR46 Racing Team, Uccio Salucci meminta rekan dekatnya, Valentino Rossi tak keseringan balap mobil. Sebab, menurutnya, The Doctor semestinya lebih banyak santai selepas pensiun sebagai pebalap MotoGP.

    Disitat dari Speedweek, Uccio mengatakan, pebalap seharusnya menikmati masa-masa tenang setelah pensiun dari lintasan. Bukan malah menambah kesibukan. Menurut Uccio, balapan mobil membuat Rossi kehilangan waktu kosong di akhir pekan.

    “Dia seharusnya mengurangi waktunya untuk balapan mobil. Dia kan pensiun dari MotoGP untuk menjalani hidup yang lebih santai. Eh setelah ikutan balap mobil, dia malah nggak punya waktu luang untuk dirinya sendiri di akhir pekan,” ujar Uccio, dikutip Sabtu (28/12).

    Uccio meminta Rossi jangan kebanyakan balap mobil. Foto: Guido De Bortoli/Getty Images

    Ketika memutuskan pensiun dari MotoGP tiga tahun lalu, Rossi sebenarnya bisa menikmati hidupnya dengan santai-santai di rumah bersama keluarga. Sebab, sebagai pemacu motor, pria Tavullia tersebut sudah meraih semuanya.

    Lebih lagi, Rossi berstatus sebagai pemilik tim dan akademi balap ternama di dunia. Maka, jika yang dicari sebatas uang, dia tak perlu repot-repot kembali ke lintasan untuk bertarung menghadapi pebalap-pebalap muda.

    Namun, bukan itu tujuan utama Rossi. Dia membalap lantaran gairah tingginya di bidang tersebut. Bahkan, tahun ini, dia bersaing di GT World Challenge Europe dan World Endurance Championship (WEC). Rossi beberapa kali juga naik ke tangga podium.

    “Saya pikir dia akan fokus pada satu kejuaraan, yang akan memberinya kesempatan untuk lebih dekat dengan pembalap Akademi. Bukan rahasia lagi bahwa keluarganya ada di sini,” kata Uccio.

    (sfn/lua)

  • Max Verstappen Mau Coba Jadi Pebalap MotoGP tapi…

    Max Verstappen Mau Coba Jadi Pebalap MotoGP tapi…

    Jakarta

    Max Verstappen, juara dunia Formula 1 empat kali mengungkap minatnya pada dunia balap sepeda motor. Bahkan dia kepingin mencoba motor balap langsung di lintasan.

    “Saya adalah penggemar berat MotoGP dan saya mencoba untuk menonton setiap balapan. Saya bahkan membawa iPad saya ke sirkuit sehingga saya tidak melewatkan apa pun,” kata Verstappen dikutip dari Todocircuito, Selasa (24/12/2024).

    “Saya ingin sekali mencobanya, tetapi saya pikir akan lebih bijaksana untuk memulai dengan Moto2 atau Moto3 sebelum mencoba MotoGP,” kata dia.

    Bukan tanpa alasan Verstappen menunda keinginannya. Dia juga mengakui bahwa tim dan penasihat Red Bull Motorsport Dr. Helmut Marko dengan tegas dalam melarang pengalaman semacam itu karena risiko yang akan terlibat.

    Verstappen menyadari keterbatasan dan risiko yang dihadapi saat menggeber sepeda motor balap.

    “Saya ingin sekali melakukannya, tetapi saya mengerti kekhawatiran tim saya. Untuk saat ini, saya akan puas menikmatinya sebagai penonton,” pungkas Verstappen.

    Ini bukan pertama kalinya seorang pembalap Formula 1 menunjukkan minat untuk mencoba MotoGP.

    Yang satu adalah pembalap MotoGP dari tim Rizla Suzuki. Yang lain driver F1 tim Toro Rosso. Lalu apa jadinya jika John Hopkins dan Vitantonio Liuzzi bertukar tunggangan pada tahun 2006. Ketika itu Hopkins, yang pembalap motor, mencoba salah satu PS05B bermesin V10, sebaliknya Liuzzi menungganggi Suzuki Rizla berkekuatan 990cc

    Michal Schumacher pernah membuat kejutan pada 2007. Ia pernah kembali ke lintasan, bukan sebagai pembalap F1, melainkan rider tim MotoGP Ducati.

    Kemudian dua legenda balap dari ‘dunia’ berbeda, Valentino Rossi dan Lewis Hamilton, bertukar tunggangan pada 2019.

    (riar/lua)

  • Pujian Buat Marc Marquez dari Tangan Kanan Valentino Rossi

    Pujian Buat Marc Marquez dari Tangan Kanan Valentino Rossi

    Jakarta

    Meski baru menjajal motor Ducati, performa Marc Marquez jadi yang terbaik menggeber Desmosidici GP23 tak bisa dibantah lagi. Hasil ini juga diamini tangan kanan Valentino Rossi, sekaligus sahabat The Doctor, Alessio Salucci.

    Uccio merupakan sahabat Rossi sedari bocah. Keduanya sama-sama berasal dari Tavullia, Urbino, Italia. Pria kelahiran 1979 itu menyebut sudah dipertemukan dengan Rossi sejak keduanya masih masih berada di atas stroller.

    Salucci telah menikmati pengalaman unik untuk tetap berdampingan dengan teman masa kecilnya yang menjadi ikon olahraga dunia. Bahkan setelah Rossi pensiun, hubungan mereka tetap ketat.

    Kini saking dekatnya, sahabat kental Rossi itu kini dipercaya mengemban jabatan direktur di tim balap VR46. Para pebalapnya mendapat motor Ducati Desmosedici GP23 pada musim 2024, mereka di antaranya Fabio Di Giannantonio dan Marco Bezzecchi.

    Team Director Pertamina Enduro VR46 Racing Team Alessio Salucci Foto: Dok. Pertamina Enduro VR46 Racing Team

    Namun faktanya, Marquez merupakan pebalap terbaik Desmosedici GP23. Marc Mampu menang tiga balapan dan 10 kali naik podium dengan Desmosedici GP23. Atas hasil itu, Marquez menempati peringkat tiga klasemen akhir MotoGP 2024.

    Uccio tidak punya masalah dalam memuji Marc Marquez, meski hubungan The Baby Aliens dan Rossi belum membaik. Tangan kanan alias orang kepercayaan Rossi itu sadar betul Marquez merupakan pebalap jempolan.

    “Márquez adalah Marquez. Kami mengenalnya dengan sangat baik. Dia tidak memenangkan delapan gelar dunia secara kebetulan. Apa yang dia lakukan dengan motor selalu mengesankan,” kata orang Italia itu dikutip dari Marca.

    Namun keputusan Ducati dalam merekrut Marquez untuk naik ke tim pabrikan juga tidak lepas dari kritikan Uccio. Menurutnya, Jorge Martin lebih pantas menemani Francesco Bagnaia untuk membela Ducati merah.

    “Saya lebih suka mereka memilih Jorge Martin, namun keputusan ini adalah milik Dall’Igna dan Domenicali,” terang Uccio.

    (riar/dry)

  • Bos Ducati Marah Lihat Francesco Bagnaia Terlalu Sopan ke Jorge Martin

    Bos Ducati Marah Lihat Francesco Bagnaia Terlalu Sopan ke Jorge Martin

    Jakarta

    Manajer Ducati Davide Tardozzi tak suka dengan sikap Francesco Bagnaia yang terlalu baik dan sopan ke musuh-musuhnya, termasuk Jorge Martin. Dia menegaskan, sebagai pebalap profesional, Bagnaia seharusnya bisa membatasi hubungan dengan rival di lintasan.

    Baru-baru ini, dalam film dokumenter Ducati, tim asal Italia tersebut merekam momen-momen setelah balapan di Buriram, Thailand, musim lalu. Ketika itu, tepatnya di sesi Sprint Race, Martin melakukan pergerakan berbahaya yang bisa merugikan Bagnaia. Namun, bukannya marah, Bagnaia justru bersikap ramah ke musuhnya tersebut.

    “Pecco, Martin memiliki keberanian untuk menjatuhkanmu. Dia memutuskan akan mengganggumu. Dia melakukan apa yang harus dilakukan. Itulah yang harus kamu lakukan juga,” ujar Tardozzi dalam film dokumenter tersebut, dikutip dari Motorsport, Jumat (20/12).

    “Kamu tidak bisa selalu bersikap seperti seorang pria sejati. Kamu tidak bisa (terlalu baik), karena orang-orang ini sudah menendang bokongmu,” tambahnya.

    Jorge Martin dan Francesco Bagnaia Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

    Tardozzi menegaskan, dalam situasi memperebutkan gelar juara, pebalap tak boleh terlalu akur dengan rival utamanya. Lebih lagi, pihak musuh tak menunjukkan sikap yang sama.

    “Dia (Martin) sudah mengincarmu, sudah memutuskan akan mengincarmu. Tidak ada keraguan tentang itu. Jadi kamu harus berhenti bersikap seperti seorang pria baik, karena mereka akan menghancurkanmu,” tegasnya.

    Pada Agustus lalu, Bagnaia pernah ditanya mengenai sikapnya yang terlalu sopan ke musuh-musuhnya, termasuk ke Martin. Dia mengatakan, rivalitas tak perlu dibumbui perselisihan. Dia lebih memilih respek ke lawan ketimbang membencinya.

    “Ketika ada rasa hormat, akan ada kedamaian di luar. Namun, itu juga selalu disertai rasa hormat. Saya dan Martin sudah saling kenal sejak lama, dan saya tidak pernah mengerti mengapa pebalap musuhan selama kejuaraan,” tutur Bagnaia.

    Jorge Martin dan Francesco Bagnaia Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon

    Sikap dan prinsip yang ditunjukkan Bagnaia sangat berbeda dengan mentornya, Valentino Rossi. Peraih dua gelar juara itu terlihat lebih sopan, lembut dan tak suka drama.

    “Memang benar ketika Anda berjuang untuk tujuan yang sama, Anda akan sedikit mengubah hubungan (dengan pebalap lain). Namun, rasa hormat harus selalu ada dan tampaknya situasinya masih sama seperti tahun lalu, atau sejak kami masih muda,” kata Bagnaia.

    (sfn/rgr)