Tag: Valentino Rossi

  • Penyesalan Terbesar Rossi yang Susah Dilupakan: Gagal Juara 2015

    Penyesalan Terbesar Rossi yang Susah Dilupakan: Gagal Juara 2015

    Jakarta

    Valentino Rossi nyaris menggenapkan mahkota juara pada musim 2015. Ini jadi penyesalan terbesar bagi pebalap yang pernah berkarier selama 26 tahun di kejuaraan dunia balap motor.

    Di sepanjang kariernya, Rossi telah merengkuh sembilan gelar juara termasuk tujuh titel juara dunia di kelas premier. Sebuah rekor yang membuat Rossi menjadi legenda MotoGP.

    Namun Rossi masih menyimpan rasa sesal pada MotoGP 2015. Menilik kisah lalu musim tersebut, setelah Phillip Island, balapan MotoGP memang dibumbui drama Rossi-Marquez-Lorenzo. Itu semua diawali dari tuduhan Rossi terhadap Marquez. Dia menilai Marquez sengaja membantu Lorenzo. Pada akhirnya, Rossi sendiri finis di urutan keempat di Phillip Island.

    Semua tudingan itu diungkapkan Rossi dalam sesi konferensi pers jelang MotoGP Malaysia. Tuduhan Rossi itu pun menjadi bumbu yang kian memanaskan balapan di Sirkuit Sepang. Apalagi pada akhirnya Rossi dan Marquez terlibat duel sengit di atas lintasan, insiden yang berujung hukuman untuk si rider Yamaha itu.

    Hasil di Malaysia membuat keunggulan poin Rossi atas Lorenzo terpangkas menjadi cuma tinggal tujuh poin saja. Ditambah hukuman harus start dari posisi paling belakang di Valencia, kans Rossi untuk menjadi juara dunia seketika menipis jika tidak bisa dibilang lenyap.

    Di Valencia, Rossi tampil habis-habisan untuk terus merangsek ke depan. Dia akhirnya bisa melewati 22 pebalap dan finis di urutan keempat. Tapi itu tidak cukup untuk membendung langkah Lorenzo menuju tangga juara karena rekan setimnya itu finis terdepan di Valencia. Lorenzo mengumpulkan 330 poin, unggul lima angka dari Rossi.

    “Balapan terakhir Kejuaraan Dunia 2015 adalah penyesalan terbesar dalam karier saya. Saya bisa saja memenangkan gelar itu,” ujar Rossi dikutip dari Mundo Deportivo, Senin (16/5/2025).

    Dalam wawancara yang sama, Rossi juga masih ingat momen penentu lainnya dalam kariernya:Grand Prix Valencia 2006.Tahun itu, Rossi memasuki babak final dengan keunggulan delapan poin atas Nicky Hayden dan menjadi favorit untuk meraih gelar juara dunia.

    Namun,kecelakaan tak terduga pada lap pembuka mengubah kondisi kejuaraan. Meskipun pebalap bernomor 46 itu berhasil kembali ke balapan dan mencetak beberapa poin, gelar juara tetap berada di tangan Hayden.

    “Saya ingin mengulang Grand Prix Valencia 2006, saat saya mengalami kecelakaan dan kehilangan gelar juara dunia. Saya ingin melakukannya lagi karena saya bisa; saya harus keluar dari situasi itu dengan cara yang berbeda,” ujar Rossi.

    (riar/din)

  • Marc Marquez Bikin MotoGP Ngebosenin!

    Marc Marquez Bikin MotoGP Ngebosenin!

    Jakarta

    Pebalap Ducati asal Spanyol, Marc Marquez tampil sangat dominan sepanjang musim ini. Namun, situasi tersebut justru membuat kompetisi terasa monoton dan membosankan!

    Disitat dari Motosan, mantap pebalap yang besar di era 1990-an, Kevin Schwantz menilai, dominasi Marc Marquez di Ducati mirip saat The Baby Alien baru datang ke Honda. Ketika itu, Marquez sulit sekali dikalahkan. Bahkan, Valentino Rossi saja sampai kelimpungan.

    “Apa yang kita lihat dari Marc Marquez sama dengan apa yang kita lihat saat dia masih di Honda sebelum cedera. Dia bisa membuat balapan menjadi sangat membosankan,” ujar Schwantz, dikutip Sabtu (14/6).

    “Tidak ada yang bisa dilakukan siapa pun, kecuali pembalap lain berusaha untuk meningkatkan kemampuan mereka sehingga mereka dapat menemukan di mana Marquez lebih baik dari mereka,” tambahnya.

    Marc Marquez. Foto: Icon Sportswire via Getty Images/Icon Sportswire

    Itulah mengapa, Schwantz mengaku, bukan Marquez yang didukungnya musim ini, melainkan Franco Morbidelli yang bisa menjadi kambing hitam. Selain itu, dia memang menyukai gaya membalap murid Valentino Rossi tersebut.

    “Jika saya punya pebalap favorit, itu adalah Morbidelli. Saya merasa dia tampil baik, tenang, santai, dan saya senang berbicara dengannya,” kata dia.

    Sebagai catatan, Marc Marquez memang tampil sangat dominan musim ini. Bahkan, dia memimpin klasemen dengan koleksi 233 poin. Hebatnya lagi, dia meraih tujuh kemenangan dari delapan balapan pendek (sprint race) yang telah dijalaninya.

    Berikut Klasemen MotoGP 2025Marc Marquez Ducati Lenovo (GP25) 233Alex Marquez BK8 Gresini Ducati (GP24) 201Francesco Bagnaia Ducati Lenovo (GP25) 140Franco Morbidelli Pertamina VR46 Ducati (GP24) 115Fabio di Giannantonio Pertamina VR46 Ducati (GP25) 99Johann Zarco Castrol Honda LCR (RC213V) 97Marco Bezzecchi Aprilia Racing (RS-GP25) 79Pedro Acosta Red Bull KTM (RC16) 76Fermin Aldeguer BK8 Gresini Ducati (GP24)* 73Fabio Quartararo Monster Yamaha (YZR-M1) 59Maverick Viñales Red Bull KTM Tech3 (RC16) 48Ai Ogura Trackhouse Aprilia (RS-GP25)* 43Luca Marini Honda HRC Castrol (RC213V) 38Brad Binder Red Bull KTM (RC16) 35Enea Bastianini Red Bull KTM Tech3 (RC16) 35Jack Miller Pramac Yamaha (YZR-M1) 31Alex Rins Monster Yamaha (YZR-M1) 31Joan Mir Honda HRC Castrol (RC213V) 27Raul Fernandez Trackhouse Aprilia (RS-GP25) 25Takaaki Nakagami Honda Test Rider (RC213V) 10Lorenzo Savadori Aprilia Factory (RS-GP25) 8Augusto Fernandez Pramac Yamaha (YZR-M1) 6Miguel Oliveira Pramac Yamaha (YZR-M1) 3.

    (sfn/lth)

  • Ada Apa dengan Bagnaia?

    Ada Apa dengan Bagnaia?

    Jakarta

    Francesco ‘Pecco’ Bagnaia seakan belum menunjukkan tajinya di MotoGP musim 2025 ini. Bagnaia seperti kesulitan menunggangi motor Ducati di musim ini. Hal itu berbanding terbalik dengan rekan setimnya, Marc Marquez, yang bisa cepat beradaptasi.

    Di sesi Sprint Race MotoGP Aragon kemarin, Bagnaia belum juga menemukan ritmenya. Dia start dari posisi keempat, tapi turun ke posisi sembilan dan finis di urutan ke-12 yang membuatnya kehilangan poin.

    Di babak kualifikasi, Pecco memang tampil lumayan. Namun, rider asli Turin ini mengatakan bahwa ia tahu sebelum balapan ia akan kesulitan.

    “Saya sudah tahu pagi ini bahwa ini akan menjadi balapan yang sulit karena saya tidak nyaman dengan kecepatan itu. Saya mencoba untuk melaju lebih kencang di babak kualifikasi dan berhasil finis di posisi keempat, tetapi itu adalah risiko yang sangat besar. Secara keseluruhan, masalahnya adalah motornya masih memiliki banyak masalah di bagian depan, setangnya masih banyak terkunci, dan saya berada dalam situasi yang cukup sulit karena saya tidak dapat memacu,” kata Bagnaia dikutip Motosan.

    “Satu-satunya cara untuk menjaganya tetap stabil adalah dengan mengerem lebih awal dan membuka jalur. Di sisi lain, saya harus mengerem keras dan berbelok tajam, dan di bagian depan saya tidak memiliki perasaan, yang sudah kurang.”

    “Lintasannya memiliki cengkeraman yang sangat sedikit dan itu tidak membantu saya memaksimalkan sedikit yang saya miliki di depan. Saya tidak dapat membuat racing line saya, saya tidak dapat berkendara sebaik yang saya tahu, saya bahkan lebih jauh di belakang. Itu sulit,” sebut Bagnaia.

    Namun, juara dunia MotoGP dua kali itu tidak menyerah. Anak didik Valentino Rossi itu berusaha menemukan peningkatan kecil yang akan membawanya selangkah lebih maju.

    “Untuk saat ini kami tidak dapat menemukannya karena kami mencoba segalanya, apa pun, dan tidak ada solusi untuk saat ini. Saya tahu betul bahwa kita berbicara tentang detail kecil yang dapat membantu membuat perbedaan besar, seperti tahun-tahun sebelumnya, jadi saya mencari hal itu dan kami berusaha menemukannya, tetapi waktunya rumit,” sebut Pecco.

    “Saya mencoba melakukan segalanya, tetapi saya tidak bisa memaksakannya, saya mencoba untuk keluar, dan di depan motornya banyak menutup. Saya memiliki banyak understeer, itu sangat sulit. Saya mencoba untuk meniru dan mengerem di tempat yang sama dengan mereka di depan saya, tetapi saya mulai mengunci dan saya harus membuka jalur, dan saat itulah saya terjebak,” jelas Bagnaia yang tampak tidak nyaman dengan balapannya,” tuturnya.

    (rgr/mhg)

  • Sprint Race MotoGP Aragon 2025: Marquez Juara, Bagnaia ke-12!

    Sprint Race MotoGP Aragon 2025: Marquez Juara, Bagnaia ke-12!

    Jakarta

    Sprint Race MotoGP Aragon 2025 telah selesai, Sabtu (7/6). Pebalap Ducati asal Spanyol, Marc Marquez keluar sebagai pemenang. Sementara Alex Marquez meraih posisi kedua dan Francesco Bagnaia ke-12!

    Ketika lampu start menyala, Alex Marquez langsung mengambil alih jalannya perlombaan. Kakak kandungnya, Marc Marquez yang start dari posisi pertama justru ‘terlempar’ ke urutan empat.

    Sepanjang putaran pertama, Alex Marquez terus dibuntuti Franco Morbidelli. Namun, memasuki putaran kedua, Marc Marquez mulai ‘panas’ dari mengambil alih posisi kedua untuk menantang langsung adiknya.

    Hasil Sprint Race MotoGP Aragon 2025 Foto: dok. Honda Racing Corporation

    Di saat bersamaan, pebalap Honda, Joan Mir mengalami crash setelah terlibat kontak dengan Jack Miller. Race director dikabarkan langsung melakukan investasi soal kecelakaan tersebut.

    Ketika balapan masuk lap kelima, persaingan di urutan terdepan hanya menyisakan Alex Marquez dan Marc Marquez. Setelah beberapa kali mendekat dan mengancam, The Baby Alien akhirnya mampu mengambil alih posisi pertama.

    Sementara Francesco Bagnaia yang start dari urutan keempat terus kedodoran sepanjang balapan. Bahkan, ketika balapan masuk lap ketujuh atau empat putaran lagi menjelang finis, murid Valentino Rossi tersebut ‘terlempar’ ke posisi ke-13.

    Ketika berada di depan, Marc Marquez benar-benar tak terbendung. Bahkan, dia mampu membuat gap atau jarak hampir 2 detik dari Alex Marquez di posisi kedua.

    Perubahan posisi di baris depan terjadi saat Franco Morbidelli disalip Fermin Aldeguer. Morbidelli harus ikhlas gagal meraih podium di Sprint Race MotoGP Aragon 2025.

    Berikut Hasil Sprint Race MotoGP Aragon 2025Marc MarquezAlex MarquezFermin AldeguerFranco MorbidelliPedro AcostaFabio DiggiaMaverick VinalesMarco BezzecchiBrad BinderRaul FernandezFabio QuartararoFrancesco BagnaiaJack MillerAlex RinsMiguel OliveiraJohann ZarcoEnea Bastianini

    (sfn/dry)

  • Ada Apa dengan Bagnaia?

    Francesco Bagnaia Jawab Rumor Disebut Pindah ke Yamaha Musim Depan

    Jakarta

    Francesco Bagnaia menjawab rumor yang beredar bahwa dirinya bakal hengkang ke Yamaha musim depan. Begini kata Bagnaia.

    Performa rider Ducati Francesco Bagnaia tengah menjadi sorotan. Terlebih usai kedatangan Marc Marquez sebagai rekan setimnya yang justru terlihat mendominasi di setiap balapan. Rumor pun bermunculan, salah satunya menyebut Bagnaia bakal gabung ke Yamaha musim depan. Padahal dia masih terikat kontrak dengan Ducati hingga akhir 2026.

    Media Italia menyebut, anak didik di akademi balap Valentino Rossi itu adalah impian sekaligus rider yang ideal buat Yamaha. Namun Bagnaia membantah rumor itu disela-sela wawancara MotoGP Aragon.

    “Itu saya tidak mengerti. Sebab, saat ada kontrak yang ditandatangani seperti yang saya bilang di Silverstone, saya tidak bakal melanggarnya. Ini hal yang tidak akan berubah di hidup saya,” kata Bagnaia dilansir Crash.

    “Saya ingin bertahan di Ducati, Ducati juga ingin saya di sini, sampai menyelesaikan kontrak dan juga berikutnya, jadi saya tidak tahu mengapa (muncul rumor pindah ke Yamaha),” lanjutnya lagi.

    Bagnaia tak menampik dirinya mendengar banyak rumor itu dan juga melihat banyak unggahan foto dirinya menggunakan seragam biru seperti punya Yamaha.

    “Itu benar kalau pebalap seperti saya yang sedang dalam masa sulit, mungkin orang mulai berpikir bahwa ‘dia akan pergi’. Tapi itu tidak akan terjadi pada saya,” tegasnya lagi.

    Sejak Marc Marquez berseragam Ducati merah, performa Bagnaia memang jadi sorotan. Dia sudah tiga kali terjatuh pada Sprint maupun balapan utama. Meski begitu, dia juga sudah mencatatkan empat kali berdiri di podium dari tujuh seri digelar. Di sisi lain, juara dunia dua kali itu tak menampik dirinya kesulitan dengan Ducati Desmosedici GP tunggangannya saat ini. Rekan setimnya Marc Marquez sedikit lebih baik, dari tujuh seri, Marquez lima kali berdiri di podium tiga besar.

    Di posisi klasemen sementara, Marquez juga unggul cukup jauh dari Bagnaia. Marquez yang bertengger di posisi puncak itu sudah menorehkan 196 poin. Sementara Bagnaia saat ini menghuni tempat ketiga dengan 124 poin atau selisih 72 poin dari sang pemuncak klasemen itu.

    (dry/din)

  • Morbidelli Kesal Banget, Aleix Espargaro: Aku Sengaja Menabrakmu

    Morbidelli Kesal Banget, Aleix Espargaro: Aku Sengaja Menabrakmu

    Jakarta

    Franco Morbidelli kesal bukan main dengan Aleix Espargaro. Rider Pertamina Enduro VR46 ini kerap terlibat insiden dengan Espargaro. Kali terakhir di Sirkuit Silverstone, Inggris, akhir pekan lalu.

    Morbidelli dan Aleix kembali berseteru. Keduanya bersenggolan hingga tersungkur keluar lintasan sebelum restart balapan.

    Oli tercecer di trek menyusul insiden antara Franco Morbidelli dan Aleix Espargaro. Akibatnya, lintasan menjadi basah dan membahayakan pebalap.

    Morbidelli merasa ini bukan pertama kalinya berseteru dengan Espargaro. Dia merasa ada dendam pribadi yang belum tuntas.

    “Saya tahu cara aktingnya ketika saya berada di dekatnya,” tegas Morbidelli dikutip Crash, Rabu (28/5/2025).

    “Ini bisa menjadi lebih buruk, sebenarnya. Kamu tidak bisa bergaul dengan semua orang.”

    “Saya baik-baik saja dengan dia tetapi dia tidak baik-baik saja dengan saya, yang pasti! Saya dapat melihat bahwa di trek, saya dapat melihat bahwa dengan cara dia berperilaku dengan saya selama bertahun-tahun,” ceplos Morbidelli.

    “Saya tidak pernah merasa dia adalah lawan yang normal. Dia selalu memiliki sesuatu yang ekstra untukku. Saya tidak tahu mengapa,” tambahnya lagi.

    Aleix Espargaro merespons pernyataan Morbidelli dengan nada sedikit menyindir.

    “Yaaaaassss sobat, aku sengaja jatuh sehingga, setelah jatuh, motorku akan menabrakmu karena aku terobsesi denganmu. Ya Tuhan levelnya..,” kata Espargaro.

    Keduanya pernah bentrok di masa lalu. Lima tahun lalu, murid Valentino Rossi itu kehilangan poin dalam kejuaraan setelah dipaksa keluar dari trek Misano.

    Pada tahun 2023, Espargaro didenda karena menampar helm Morbidelli saat mereka bertengkar di trek di Qatar. Morbidelli menuduh Espargaro tidak sopan, bertanya bagaimana dia akan menjelaskan tindakannya kepada anak-anaknya.

    (riar/rgr)

  • Gara-gara Kalimat Ini Valentino Rossi Tunda Punya Anak sampai Pensiun

    Gara-gara Kalimat Ini Valentino Rossi Tunda Punya Anak sampai Pensiun

    Jakarta

    Valentino Rossi blak-blakan soal kalimat yang bikin hidupnya takut punya anak. Hal ini berkaitan dengan karier balapnya.

    Rossi telah pensiun dari MotoGP pada umur 42 tahun. Tepatnya saat musim MotoGP 2021 berakhir.

    Rossi sudah menjadi juara dunia sebanyak 9 kali sepanjang kariernya, dengan rincian sekali di kelas 125 cc, sekali di kelas 250 cc, dan 7 kali di kelas 500 cc/MotoGP. Bila ditotal, sampai saat ini ia sudah meraih 115 kemenangan dan 235 podium di ketiga nomor balap tersebut.

    Kariernya dalam balapan roda dua nomor wahid itu terbilang cemerlang, Rossi masuk bagian Hall of Fame MotoGP dan diakui sebagai legenda MotoGP.

    Ternyata sepanjang 26 tahun balapan motor, ada satu kalimat yang bikin Rossi sampai menunda punya anak.

    Salah satu kutipan paling ikonik dalam olahraga bermotor, yang diucapkan oleh Enzo Ferrari, “Seorang pebalap yang memiliki anak kehilangan setengah detik per putaran”. Kalimat ini ternyata jadi pegangan Rossi.

    Dikutip dari Mundo Deportivo, frasa ini telah bertahan selama beberapa dekade. Pesannya jelas, memulai sebuah keluarga dapat mempengaruhi pendekatan seorang pebalap, mengurangi agresivitas atau konsentrasi mereka dan, oleh karena itu, mempengaruhi performa mereka di lintasan.

    “Saya begitu takut dengan kalimat itu sehingga saya tidak punya anak sampai saya pensiun,” ujar Rossi.

    Saat ini,The Doctor merupakan ayah dari dua anak perempuan dengan pasangannya, Francesca Sofia Novello. Wanita idaman Rossi yang berprofesi sebagai model di Italia.

    Giulietta Rossi, anak tertua, lahir pada tanggal 4 Maret 2022, bertepatan dengan dimulainya musim MotoGP tahun pertama tanpa Rossi di grid setelah Rossi pensiun pada tahun 2021. Anak bungsunya, Gabriella Rossi, lahir ke dunia pada tanggal 4 Januari 2025.

    Meski sudah pensiun dari MotoGP, The Doctor tak sepenuhnya berhenti dari dunia balap. Dia sekarang beralih menjadi pebalap mobil profesional.

    (riar/dry)

  • Motor ‘Lemot’ Yamaha Bisa Taklukan Ducati, Bagnaia Bilang Begini

    Motor ‘Lemot’ Yamaha Bisa Taklukan Ducati, Bagnaia Bilang Begini

    Jakarta

    Pebalap Ducati Francesco Bagnaia harus mengakui keunggulan motor Yamaha yang dibesut Fabio Quartararo pada balap utama MotoGP Spanyol 2025. Bagnaia kalah bersaing merebutkan posisi kedua dari Quartararo, sehingga harus puas finis ketiga. Bagnaia pun mengungkapkan alasan kenapa motor Ducati bisa kalah dari motor Yamaha.

    Quartararo tampil fantastis di MotoGP Spanyol 2025. Pebalap Prancis itu mempertahankan keunggulan 0,5 hingga 1 detik di atas Bagnaia, sejak disalip Alex Marquez di lap 11 dari total 25 lap.

    Francesco Bagnaia Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha

    Bagnaia pun mengaku terkesan dengan performa Quartararo di atas Yamaha M1. Pecco mengaku kesulitan mendekati sang rival lantaran ada masalah di bagian depan Ducati tunggangannya. Di sisi lain, Pecco mengakui bahwa Yamaha M1 milik Quartararo sebenarnya lebih lambat dibanding Desmosedici GP25 miliknya.

    “Dia membalap dengan motor yang lebih lambat dari milikku, motor yang biasanya memungkinkanku menang atau menyalip dengan mudah, tapi Fabio melakukan pekerjaan yang luar biasa,” ujar Bagnaia dikutip dari Crash, Kamis (1/5/2025).

    Fabio Quartararo Foto: REUTERS/Jon Nazca

    “Aku tidak bisa mendekatinya,” lanjutnya. “Dia sangat kuat di tikungan cepat, pengeremannya solid, memaksimalkan setiap detail motornya, dan sangat cepat. Bahkan andai aku berhasil mendekat, aku yakin bisa menyalipnya di straight (lintasan lurus), tapi ternyata tidak. Dia selalu keluar tikungan dengan mulus dan secara cepat, sungguh hal mengesankan,” sambung anak didik Valentino Rossi tersebut.

    Sekadar informasi, sebelum MotoGP Spanyol 2025, kali terakhir Quartararo naik podium adalah di MotoGP Indonesia 2023. Butuh waktu hampir dua tahun bagi El Diablo buat naik podium lagi di MotoGP.

    Sementara bagi Bagnaia, kegagalannya menyalip pembalap Monster Energy Yamaha itu membuatnya harus puas ada di posisi ketiga untuk ketiga kalinya dalam lima balapan terakhir.

    (lua/dry)

  • Jadwal MotoGP Spanyol 2025 Akhir Pekan Ini

    Jadwal MotoGP Spanyol 2025 Akhir Pekan Ini

    Jakarta

    Jadwal MotoGP Spanyol 2025 bisa Anda simak di sini. MotoGP Spanyol diselenggarakan pada tanggal 25 April hingga 27 April. Anda bisa menyaksikan balap motor ini melalui stasiun televisi Trans7 maupun sejumlah aplikasi berbayar.

    Setelah Qatar, kampanye MotoGP 2025 berlanjut ke daratan Spanyol, tepatnya di Sirkuit Jerez yang terletak di Jerez de la Frontera. Sirkuit Jerez dibuka pada 1985 dan mulai menyelenggarakan balap MotoGP sejak tahun 1992. Selain digunakan untuk balap motor, sirkuit ini juga digunakan untuk balap mobil F1.

    Kilas balik ke musim lalu, tim Ducati masih perkasa di Sirkuit Jerez. Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) menjuarai MotoGP Spanyol 2024, diikuti Marc Marquez yang ketika itu masih membela Gresini Ducati, dan Marco Bezzecchi di urutan ketiga dengan timnya saat itu Pertamina VR46 Ducati.

    Tentunya pada MotoGP Spanyol 2025, pebalap-pebalap Ducati masih dijagokan berkuasa di sirkuit ini. Apalagi Ducati sapu bersih kemenangan di empat seri perdana MotoGP, dengan Marc Marquez (Ducati Lenovo) memenangi tiga seri di antaranya (Thailand, Argentina, Qatar) dan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) memenangi seri Amerika.

    Bicara soal Bagnaia, rider Italia itu tentu paling difavoritkan juara di Sirkuit Jerez. Betapa tidak, anak didik Valentino Rossi itu memenangkan balapan di sirkuit sepanjang 4,42 km tersebut selama tiga tahun berturut-turut (2022, 2023, 2024). Pastinya perjuangan Bagnaia akhir pekan ini bakal lebih sulit, karena dia bakal bersaing langsung dengan rekan satu paddock-nya, Marc Marquez, yang tampil konsisten di awal musim ini.

    Rangkaian MotoGP Spanyol 2025 dimulai dengan sesi latihan dan latihan bebas pada Jumat (25/4). Kemudian dilanjutkan dengan sesi kualifikasi dan balap sprint pada Sabtu (26/4), dan diakhiri balap utama semua kelas pada hari Minggu (27/4).

    Jadwal MotoGP Spanyol 2025

    Jumat (25/4)

    1. 14:00-14:35 WIB: Moto3 Free Practice Nr. 1
    2. 14:50-15:30 WIB: Moto2 Free Practice Nr. 1
    3. 15:45-16:30 WIB: MotoGP Free Practice Nr. 1
    4. 18:15-18:50 WIB: Moto3 Practice
    5. 19:05-19:45 WIB: Moto2 Practice
    6. 20:00-21:00 WIB: MotoGP Practice

    Sabtu (26/4)

    1. 13:40-14:10 WIB: Moto3 Free Practice Nr. 2
    2. 14:25-14:55 WIB: Moto2 Free Practice Nr. 2
    3. 15:10-15:40 WIB: MotoGP Free Practice Nr. 2
    4. 15:50-16:05 WIB: MotoGP Qualifying Nr. 1
    5. 16:15-16:30 WIB: MotoGP Qualifying Nr. 2
    6. 17:50-18:05 WIB: Moto3 Qualifying Nr. 1
    7. 18:15-18:30 WIB: Moto3 Qualifying Nr. 2
    8. 18:45-19:00 WIB: Moto2 Qualifying Nr. 1
    9. 19:10-19:25 WIB: Moto2 Qualifying Nr. 2
    10. 20:00 WIB: MotoGP 12 Laps Tissot Sprint

    Minggu (27/4)

    1. 14:40-14:50 WIB: MotoGP Warm Up
    2. 16:00 WIB: Moto3 19 Laps Race
    3. 17:15 WIB: Moto2 21 Laps Race
    4. 19:00 WIB: MotoGP 25 Laps Grand Prix

    (lua/rgr)

  • Tikung Pedro Acosta dari Valentino Rossi, Honda Siap Tawarkan Gaji Besar

    Tikung Pedro Acosta dari Valentino Rossi, Honda Siap Tawarkan Gaji Besar

    Jakarta

    Pedro Acosta bakal jadi komoditas panas di bursa transfer MotoGP. Pebalap Red Bull KTM itu diketahui jadi incaran utama tim balap Valentino Rossi pada musim depan. Tetapi di sudut lain, Honda juga siap merekrut si bocah ajaib dengan iming-iming gaji besar.

    Seperti dikutip dari Speedweek, Honda bersedia mengajukan tawaran besar sebesar 30 juta euro untuk membajak Acosta dari KTM. Laporan itu tak menjelaskan berapa lama kontraknya, tetapi jika dibagi dalam tiga musim, artinya Acosta akan mendapatkan gaji 10 juta euro per musim atau setara Rp 191,5 miliar.

    Jika kesepakatan itu terwujud, maka pebalap Spanyol itu akan menjadi salah satu pebalap MotoGP berpenghasilan tertinggi. Fabio Quartararo dari Monster Yamaha dikabarkan menjadi penerima gaji tertinggi saat ini di MotoGP, dengan gaji 12 juta euro (Rp 229,8 miliar) per tahun.

    Acosta yang saat ini masih baru berusia 20 tahun tengah mengalami kesulitan bersama KTM yang motornya tidak kompetitif dan memiliki masalah getaran. Selain itu, pabrikan asal Austria itu juga didera isu krisis finansial yang bikin masa depannya di MotoGP menjadi tanda tanya.

    Di tengah berbagai permasalahan yang menimpa KTM, Acosta tetap berkomitmen kepada pabrikan yang memberinya kesempatan besar di MotoGP itu. Dari empat seri MotoGP yang sudah diselenggarakan, saat ini Acosta tertahan di peringkat ke-11 dengan 24 poin.

    Beberapa waktu lalu Acosta memberikan teka-teki soal masa depannya di MotoGP. Acosta mengaku tidak terlalu memikirkan soal gaji. Yang dipikirkan Acosta adalah kendaraan yang kompetitif dan tim yang solid.

    Menurut pengamat MotoGP, Carlo Pernat, pernyataan itu diyakini sebuah pesan buat Ducati agar merekrut dirinya untuk membalap di salah satu tim satelit mereka. “Ya, ketika Pedro Acosta membuat pernyataan ‘saya tidak peduli dengan uang’, dia hanya mengirimkan pesan yang jelas untuk Ducati (supaya merekrutnya). Itu jelas!,” ungkap Pernat.

    (lua/riar)