Tag: Uus Kuswanto

  • Pramono Tegaskan Seleksi Sekda DKI Tak Mendadak dan Tanpa Lobi

    Pramono Tegaskan Seleksi Sekda DKI Tak Mendadak dan Tanpa Lobi

    Liputan6.com, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut, bahwa penunjukan Sekretaris Daerah (Sekda) Jakarta yang baru, Uus Kuswanto, dilakukan melalui proses yang cukup panjang dan tidak mendadak.

    Hal tersebut disampaikan Pramono, mengingat penunjukan Sekda DKI Jakarta selama ini selalu disampaikan kepada publik, tahapan demi tahapan. Ini berbeda dengan penetapan Uus yang prosesnya terkesan tak terlihat.

    “Sebenarnya proses itu berjalan. Jadi awalnya 10 orang menjadi 3 orang juga ada. Tetapi memang dalam hal begini saya berkeinginan proses itu jangan terlalu heboh lah, yang paling penting memilih orang yang terbaik,” kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/12/2025).

    Ia menjelaskan, proses seleksi Sekda dilakukan melalui kombinasi antara seleksi terbuka dan manajemen talenta. Pendekatan ini digunakan untuk memastikan calon yang terpilih memiliki pengalaman dan kompetensi yang memadai untuk menangani birokrasi DKI.

    Menurut dia, ditetapkannya Uus sebagai Sekda DKI Jakarta telah mempertimbangkan berbagai hal, meliputi rekam jejak hingga kebutuhan Pemprov DKI Jakarta akan seorang administrator yang ulung dan kuat.

    “Maka saya percaya kepada Pak Uus akan bisa bekerja sama dengan saya dan Pak Wagub, Bang Doel, untuk membuat Jakarta lebih nyaman, aman, maju, dan yang paling utama tentunya sebagai kota global namanya lebih mendunia,” jelas Pramono.

     

  • Walkot Jakbar Minta Pihak Proyek Tanggung Jawab Tembok Sekolah Roboh

    Walkot Jakbar Minta Pihak Proyek Tanggung Jawab Tembok Sekolah Roboh

    Jakarta

    Tembok pembatas SDN 01 dan SDN 02 serta SMPN 130 di Kelurahan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, roboh dan menghalangi akses warga. Polisi pun turun tangan menyelidiki kejadian tersebut.

    “Sampai sekarang masih kita lidik,” kata Kapolsek Palmerah Kompol Gomos Simamora ketika dihubungi di Jakarta, dilansir Antara, Jumat (21/11/2025).

    Polisi telah memasang garis polisi di sekeliling lokasi robohnya tembok setinggi tiga meter yang terjadi pada Rabu (20/11) itu. Tujuannya untuk kepentingan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Kita sudah lakukan TPTKP (Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Peristiwa) dan pemasangan garis polisi,” ucap Gomos.

    Gomos belum membeberkan detail dugaan penyebab robohnya tembok pembatas sekolah tersebut. “Masih dilidik. Nanti akan disampaikan ‘update’-nya,” ujarnya.

    Sementara itu, warga RT 13 bernama Heni (55) menduga kuat insiden itu akibat struktur tembok yang tak mampu menopang tanah galian proyek renovasi yang tengah berlangsung di lingkungan sekolah, ditambah hujan deras yang sebelumnya mengguyur wilayah setempat.

    “Dua hari kemarin kan hujan deras, ditambah lagi ada pengeboran bikin fondasi sekolahan. Jadi kan tambah padat (tanah galian proyek yang menumpuk di balik tembok). Makanya roboh,” kata Heni di lokasi, Jumat.

    Untungnya, kata Heni, tidak ada korban jiwa maupun korban luka akibat insiden tersebut. Kendati demikian, empat unit sepeda motor tertimpa robohan tembok dan hingga kini belum dievakuasi.

    “Anak-anak pada mau salat. Untungnya kan ada gang kecil, pada masuk ke dalam. Alhamdulillah enggak ada korban. Tapi ada motor yang tertimpa, kalau korban jiwa Alhamdulillah enggak ada,” ujar Heni.

    Sebanyak empat unit sepeda motor yang tertimpa di lokasi kejadian itu belum dievakuasi. Reruntuhan tembok itu pun menutup akses ke dua rumah warga yang tepat berada di depan tembok.

    Selain itu, reruntuhan tembok itu juga turut menarik kabel listrik ke bawah hingga hampir setinggi orang dewasa. Kendati robohnya tembok itu tidak menyebabkan kerusakan parah pada bangunan rumah, penghuni diminta agar tidak memasuki rumah untuk sementara waktu.

    Sedangkan ke dalam lingkungan sekolah, tanah yang telah menjadi lumpur itu menumpuk hingga hampir setinggi tembok tiga meter yang roboh.

    Garis polisi telah dipasang di sekitar lokasi kejadian agar warga sekitar tidak melintas, sekaligus menghindari adanya korban jika insiden serupa terulang.

    Selain bagian tembok yang roboh, tembok pembatas yang berdiri segaris juga sudah miring dan rapuh. Seluruh warga, termasuk anak-anak diimbau oleh petugas untuk menjauh dari lokasi tersebut.

    Hingga kini, proyek renovasi sekolah masih berlanjut. Sejumlah kendaraan proyek tampak keluar masuk area pembangunan.

    Walkota Jakbar Minta Pelaksana Proyek Tanggung Jawab

    Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto meminta pelaksana proyek renovasi di SDN 01 dan 02 serta SMPN 130 di Kelurahan Kota Bambu Utara, Palmerah, untuk bertanggung jawab terkait robohnya tembok pembatas sekolah tersebut.

    “Bagaimanapun pelaksana harus bertanggung jawab terkait proyek yang dikerjakan. Bisa diselesaikan dengan baiklah. Jangan sampai ada masyarakat yang dirugikan,” kata Uus saat dihubungi.

    Tembok pembatas sekolah itu roboh diduga imbas beban tumpukan tanah galian proyek renovasi yang tengah berlangsung di dalam sekolah. Hal itu diperparah hujan yang menambah beban tanah serta kondisi tembok yang sudah tua dan rapuh.

    “Saya juga sudah minta kepada Kasudindik (Kepala Suku Dinas Pendidikan) untuk segera menyelesaikan dengan baik sehingga tidak ada yang dirugikan,” katanya.

    Terkait trauma yang dialami oleh para korban, Uus pun akan meminta Suku Dinas (Sudin) Sosial setempat untuk terjun ke lokasi insiden tersebut.

    “Nanti saya minta Sudin Sosial untuk memfasilitasi, mengecek, tangani warga trauma dengan kejadian yang terjadi,” katanya.

    Halaman 2 dari 2

    (fas/jbr)

  • Tembok sekolah roboh, Wali Kota minta pelaksana proyek tanggung jawab

    Tembok sekolah roboh, Wali Kota minta pelaksana proyek tanggung jawab

    Jakarta (ANTARA) – Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto meminta pelaksana proyek renovasi di SDN 01 dan 02 serta SMPN 130 di Kelurahan Kota Bambu Utara, Palmerah, untuk bertanggung jawab terkait robohnya tembok pembatas sekolah tersebut.

    “Bagaimanapun pelaksana harus bertanggung jawab terkait proyek yang dikerjakan. Bisa diselesaikan dengan baiklah. Jangan sampai ada masyarakat yang dirugikan,” kata Uus saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Tembok pembatas sekolah itu roboh diduga imbas beban tumpukan tanah galian proyek renovasi yang tengah berlangsung di dalam sekolah. Hal itu diperparah hujan yang menambah beban tanah serta kondisi tembok yang sudah tua dan rapuh.

    “Saya juga sudah minta kepada Kasudindik (Kepala Suku Dinas Pendidikan) untuk segera menyelesaikan dengan baik sehingga tidak ada yang dirugikan,” katanya.

    Terkait trauma yang dialami oleh para korban, Uus pun akan meminta Suku Dinas (Sudin) Sosial setempat untuk terjun ke lokasi insiden tersebut.

    “Nanti saya minta Sudin Sosial untuk memfasilitasi, mengecek, tangani warga trauma dengan kejadian yang terjadi,” katanya.

    Sementara itu, Cici (51), korban robohnya tembok sekolah itu mengaku mengalami sejumlah kerugian.

    Motornya tertimpa tembok. “Terus jadinya enggak bisa dagang, enggak bisa istirahat juga. Terus kalau kalau hujan, asbes bocor. Lihat saja asbes atas, padahal baru, jadi bocor kena tiang (listrik),” katanya.

    Dia pun berharap agar kerugian yang dialaminya itu dapat diganti oleh pihak terkait, terutama pelaksana proyek renovasi sekolah.

    Selain itu, dia juga meminta agar lokasi robohnya tembok itu segera dibersihkan sehingga warga dapat kembali beraktivitas.

    “Harapannya, bisa cepat dibersihkan, motornya juga dievakuasi. Ini terhalang jadinya. Ada garis polisi juga kan,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Petugas gabungan antisipasi prostitusi Taman Daan Mogot Jakbar

    Petugas gabungan antisipasi prostitusi Taman Daan Mogot Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 32 personel gabungan secara rutin melakukan patroli untuk mengantisipasi prostitusi sesama jenis di taman Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat.

    “Sebanyak 32 personel dikerahkan untuk berpatroli, yang terdiri dari anggota Polsek Cengkareng dan Satpol PP Jakbar,” kata Kapolsek Cengkareng Kompol Fernando Saharta Saragi di Jakarta, Senin.

    Fernando mengatakan, patroli itu dilakukan untuk menindaklanjuti aduan masyarakat terkait adanya dugaan prostitusi gay serta mengantisipasi potensi kerawanan di lokasi tersebut.

    “Kita mengantisipasi potensi aktivitas yang melanggar hukum dan menjaga keamanan di kawasan tersebut,” ujar Fernando.

    Patroli dilakukan agar warga merasa aman dan nyaman, terutama yang melintas atau beraktivitas di sekitar pertamanan.

    Dalam patroli yang dilaksanakan pada Minggu (16/11) itu, petugas melakukan penyisiran dan pemantauan di sejumlah titik yang dianggap rawan.

    “Sejauh ini, petugas belum menemukan adanya indikasi aktivitas mencurigakan sebagaimana yang dikhawatirkan,” katanya.

    Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat telah mengamankan dua orang pria yang diduga terlibat prostitusi gay di taman Jalan Daan Mogot KM 12, Cengkareng, Jumat (14/11) malam.

    Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Satpol PP Jakarta Barat (Jakbar), Edison Butar Butar menyebutkan, dua orang itu kini diamankan di Panti Sosial Kedoya.

    “Semalam itu kita rencananya pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan) dulu. Ternyata, ada dua orang di situ (diduga terlibat prostitusi gay). Langsung kita ambil lah, dibawa ke Panti Sosial Kedoya,” ujar Edison saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (15/11).

    Selain menangkap dua orang itu, petugas Satpol PP juga memasang empat spanduk berisi larangan menggunakan lokasi tersebut sebagai tempat transaksi prostitusi.

    “Spanduk imbauan Perda DKI 8 Tahun 2007 Pasal 42. Dipasang di lokasi yang menjadi tempat transaksi prostitusi,” ujar Edison.

    Wali Kota Jakbar Uus Kuswanto pun telah menginstruksikan Satpol PP untuk menangkap pelaku prostitusi sesama jenis (gay) di taman Jalan Daan Mogot, Cengkareng.

    “Sudah diinstruksikan ke Kasatpol PP untuk monitor ke sana dan segera melakukan penertiban. Kalau memang ada para pelaku, ditangkap langsung dan ditindak sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku,” kata Uus di Jakarta, Jumat (14/11).

    Instruksi itu dikeluarkan setelah dirinya mendapat laporan warga yang mengeluhkan maraknya aktivitas homoseksual di lokasi tersebut.

    “Taman lajur pinggir Jalan Daan Mogot itu kan ruang publik ya. Jadi mesti dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Tidak boleh itu prostitusi,” ujarnya.

    Uus pun telah meminta Kecamatan Cengkareng agar memasang spanduk anti aktivitas mesum atau prostitusi di lokasi tersebut sebagai bagian dari penertiban.

    “Saya juga sudah minta ke wilayah (Kecamatan Cengkareng) agar di lokasi itu dipasang spanduk supaya tidak terjadi lagi prostitusi sesama jenis itu atau hal-hal yang tidak baik lainnya,” kata dia.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dua pria diduga terlibat prostitusi sesama jenis di Jakbar ditangkap

    Dua pria diduga terlibat prostitusi sesama jenis di Jakbar ditangkap

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat (Jakbar) mengamankan dua orang pria yang diduga terlibat prostitusi sesama jenis di taman Jalan Daan Mogot, KM 12, Cengkareng, Jumat (14/11) malam.

    Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Satpol PP Jakarta Barat Edison Butar Butar menyebutkan kedua orang itu telah diamankan di Panti Sosial Kedoya.

    “Iya, jadi semalam itu kita rencananya pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan) dulu. Ternyata, ada dua orang di situ (diduga terlibat prostitusi sesama jenis). Nah, langsung kita ambil lah, dibawa ke Panti Sosial Kedoya,” ujar Edison saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.

    Selain menangkap kedua orang itu, petugas Satpol PP juga memasang empat spanduk berisi larangan penggunaan lokasi tersebut sebagai tempat transaksi prostitusi.

    “Spanduk imbauan Perda DKI Nomor 8 Tahun 2007 Pasal 42 dipasang di lokasi yang menjadi tempat transaksi prostitusi,” ujar Edison.

    Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menginstruksikan Satpol PP agar menangkap pelaku prostitusi sesama jenis di taman Jalan Daan Mogot, Cengkareng.

    “Ya, sudah diinstruksikan ke Kasatpol PP untuk monitor ke sana dan segera melakukan penertiban. Kalau memang ada para pelaku, ditangkap langsung dan ditindak sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku,” kata Uus saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat (14/11).

    Instruksi tersebut dikeluarkan setelah ia mendapat laporan warga yang mengeluhkan maraknya aktivitas homoseksual di lokasi itu.

    “Taman lajur pinggir Jalan Daan Mogot itu kan ruang publik, ya. Jadi, mesti dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Tidak boleh itu prostitusi,” ujar Uus.

    Dia pun meminta pihak Kecamatan Cengkareng agar memasang spanduk anti aktivitas mesum atau prostitusi di lokasi tersebut sebagai bagian dari penertiban.

    “Saya juga sudah minta ke wilayah (Kecamatan Cengkareng) agar di lokasi itu dipasang spanduk supaya tidak terjadi lagi prostitusi sesama jenis itu atau hal-hal yang tidak baik lainnya,” ungkap Uus.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Satpol PP Jakbar diinstruksikan tertibkan prostitusi gay di Daan Mogot

    Satpol PP Jakbar diinstruksikan tertibkan prostitusi gay di Daan Mogot

    Jakarta (ANTARA) – Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menginstruksikan Satuan Polisi Pemong Praja (Satpol PP) untuk menangkap pelaku prostitusi sesama jenis (gay) di taman Jalan Daan Mogot, Cengkareng.

    “Ya, sudah diinstruksikan ke Kasatpol PP untuk monitor ke sana dan segera melakukan penertiban. Kalau memang ada para pelaku, ditangkap langsung dan ditindak sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku,” kata Uus saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

    Instruksi itu dikeluarkan setelah dirinya mendapat laporan warga yang mengeluhkan maraknya aktivitas homoseksual di lokasi tersebut.

    “Taman lajur pinggir Jalan Daan Mogot itu kan ruang publik ya. Jadi mesti dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Tidak boleh itu prostitusi,” ujarnya.

    Uus pun telah meminta Kecamatan Cengkareng agar memasang spanduk anti aktivitas mesum atau prostitusi di lokasi tersebut sebagai bagian dari penertiban.

    “Saya juga sudah minta ke wilayah (Kecamatan Cengkareng) agar di lokasi itu dipasang spanduk supaya tidak terjadi lagi prostitusi sesama jenis itu atau hal-hal yang tidak baik lainnya,” kata dia.

    Dia menegaskan bahwa taman-taman publik, termasuk taman lajur jalan di wilayah Jakarta Barat bukanlah lokasi prostitusi.

    “Instruksi itu juga untuk semua taman di Jakbar, untuk dijaga, dimonitor, supaya terjaga ruang-ruang publik kita dari hal-hal tidak baik semacam itu,” ucapnya.

    Sebelumnya, aktivitas prostitusi sesama jenis pria kian merebak di area pertamanan Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar).

    Seorang pedagang kaki lima di lokasi tersebut bernama Acong mengungkapkan aktivitas prostitusi itu kerap terjadi menjelang tengah malam.

    “Iya (prostitusi sesama jenis pria), orang-orang pada berhenti aja. Pada berhenti di situ motornya. (Aktivitas prostitusi dilakukan) di area yang gelap di sana. Itu benar (ada prostitusi sesama jenis pria),” kata Acong kepada wartawan di area pertamanan Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakbar, Kamis (13/11).

    Berdasarkan pengamatannya, para pelaku prostitusi itu mulai berdatangan pukul 22.00 WIB.

    “Jam 10, jam 11, jam 12 (malam), udah pada mulai tuh. Tiap malam. Lihat aja nanti malam kalau mau kontrol,” ujar Acong sembari membuat pesanan kopi pelanggannya.

    Menurut dia, aktivitas prostitusi sesama jenis di ruang publik itu sudah berlangsung lama. Namun sampai dengan saat ini, belum ada penertiban dari pihak berwajib.

    “Udah lama, udah lama. Belum (belum ada penertiban),” tukas Acong.

    Dari wajah para pelaku, dia pun meyakini mereka bukan merupakan warga setempat.

    “Bukan, bukan warga sini. Jadi dia datang, orangnya yang pakai motor. Berhenti di situ motornya. Nunggu di dalam semua (masuk ke area gelap). Gue (saya) mah ngelihatin doang aja. Gue bilang itu apaan dah,” cerita Acong.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga Jakbar diminta tak bergantung kepada petugas untuk olah sampah

    Warga Jakbar diminta tak bergantung kepada petugas untuk olah sampah

    Jakarta (ANTARA) – Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanifah Dwi Nirwana meminta warga Jakarta Barat agar memiliki kesadaran pengolahan sampah dan tidak hanya bergantung kepada pasukan pelangi.

    “Ketika kesadaran itu timbul dari kita masing-masing, bahwa kita memiliki tanggung jawab dalam penanganan sampah masing-masing, tentu ini akan meringankan tugas dari pasukan pelangi. Karena secara individu, sudah ada kesadaran dalam mengelola sampah,” kata Dwi dalam “Aksi Jumat Bersih Serentak” di Komplek Asrama Kebersihan Bambu Larangan, Cengkareng, Jumat.

    Menurutnya, kegiatan itu dilakukan untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

    “Mudah-mudahan, kegiatan ini akan menjadi agenda rutin dari masing-masing warga,” kata dia.

    Sementara itu, Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, meminta agar Suku Dinas Lingkungan Hidup tidak hanya menjaga kebersihan dalam kegiatan seremonial saja, tetapi secara rutin.

    “Pasukan pelangi itu ciri khas petugas Pemprov DKI Jakarta. Berbagai macam warna bersatu, untuk membantu masyarakat dalam membersihkan lingkungan,” kata Uus.

    Kegiatan Jumat bersih itu diikuti oleh 200 petugas gabungan Pemkot Jakarta Barat.

    Uus Kuswanto bersama jajaran, serta Hanifah Dwi Nirwana, juga turut ikut membersihkan sampah.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kenneth DPRD DKI Dorong Prakarsa Warga Jakbar Kawal Janji Kampanye Gubernur Pramono

    Kenneth DPRD DKI Dorong Prakarsa Warga Jakbar Kawal Janji Kampanye Gubernur Pramono

    Jakarta

    Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth menyampaikan apresiasi dan mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus Prakarsa Warga Jakarta Barat yang baru dilantik, di Aula Ali Sadikin Kantor Walikota Jakarta Barat, pada Kamis 6 November 2025.

    Politisi yang akrab disapa Bang Kent itu berharap, dengan hadirnya Prakarsa Warga Jakarta Barat diharapkan mampu menjadi mitra strategis Pemerintah DKI Jakarta dalam mengawal pelaksanaan program-program strategis Gubernur DKI Jakarta Pramono, serta menindaklanjuti janji-janji kampanye yang belum sepenuhnya terealisasi.

    “Sebagai wakil rakyat di DPRD DKI Jakarta, saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terbentuknya dan dilantikanya pengurus Prakarsa Warga Jakarta Barat. Dan diharapkan mampu mengawal pelaksanaan program-program strategis Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung ke depannya,” ujar Kent dalam keterangannya, Jumat (7/11/2025).

    Menurutnya, kehadiran wadah partisipatif seperti Prakarsa Warga Jakarta Barat menunjukkan bahwa masyarakat Jakarta sudah semakin matang dalam berdemokrasi dan memahami pentingnya keterlibatan aktif dalam proses pembangunan daerah. Dan dapat menjadi ruang sinergi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan DPRD dalam mendorong realisasi program-program strategis yang telah direncanakan oleh Gubernur Pramono.

    “Kehadiran masyarakat dalam proses pengawasan publik bukanlah bentuk oposisi, melainkan perwujudan kontrol sosial yang konstruktif untuk memastikan setiap kebijakan benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat,” tambah anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta itu.

    Sebagai lembaga legislatif, kata Kent, DPRD DKI Jakarta juga memiliki tanggung jawab moral dan politik untuk memastikan seluruh program pembangunan berjalan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan keberpihakan kepada masyarakat. Karena itu, kolaborasi dengan komunitas warga seperti Prakarsa Warga Jakarta Barat dianggap sebagai langkah strategis dalam memperkuat fungsi pengawasan sekaligus memperluas saluran aspirasi publik.

    Ia juga menekankan pentingnya dialog, advokasi kebijakan, dan pemantauan bersama terhadap pelaksanaan program-program strategis daerah agar setiap rupiah anggaran daerah ini benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi kesejahteraan masyarakat.

    “Saya selaku Anggota DPRD DKI Jakarta berkomitmen untuk selalu membuka ruang partisipasi publik, mendengarkan suara masyarakat dari berbagai lapisan, dan bekerja bersama dengan seluruh elemen warga untuk mewujudkan Jakarta yang lebih adil, maju, dan berkelanjutan, sesuai semangat Jakarta untuk Semua yang menjadi fondasi kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat ini,” jelasnya.

    “Suara Masyarakat akan lebih kuat jika disampaikan secara inklusif dan kolaboratif,” kata Ketua IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI) PPRA Angkatan LXII itu.

    Di era digital data menjadi kekuatan utama, kata dia, pengurus Prakarsa Warga Jakarta Barat diimbau untuk bisa membangun sistem pendataan masalah dan potensi masyarakat agar setiap rekomendasi kepada pemerintah memiliki dasar yang akurat.

    “Jangan ragu untuk menyampaikan kritik, usulan, atau ide. Dari dinamika dialog itulah lahir kebijakan yang responsif dan berpihak pada rakyat,” ujarnya.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta itu menambahkan, fokus utama harus diberikan pada isu lingkungan seperti banjir, pengelolaan sampah, dan tata ruang permukiman, serta peningkatan kesejahteraan warga melalui ekonomi kreatif, pendidikan vokasi, dan perlindungan sosial.

    “Organisasi ini bukan hanya wadah aspirasi, tetapi di harapkan juga bisa menjadi laboratorium sosial yang menumbuhkan kepekaan, solidaritas, dan kepedulian,” tuturnya.

    Ia juga menegaskan, komitmen DPRD DKI Jakarta untuk terus memperjuangkan kebijakan yang pro-rakyat, memperkuat fungsi pengawasan, serta memastikan penggunaan APBD benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

    “Keberhasilan pembangunan tidak mungkin terwujud tanpa partisipasi aktif warga. Prakarsa Warga adalah mitra utama dalam misi tersebut,” tegasnya.

    Kent pun mengajak seluruh pihak menjadikan Jakarta Barat sebagai ruang hidup yang bermartabat, inklusif, dan berkeadilan.

    “Selamat bertugas kepada para pengurus yang baru dilantik. Semoga amanah ini bisa menjadi ladang pengabdian dan semangat baru untuk membangun Jakarta Barat yang lebih baik, maju, dan berdaya,” pungkasnya.

    Perlu diketahui, pelantikan pengurus Prakarsa Warga Jakarta Barat di Aula Ali Sadikin Kantor Walikota Jakarta Barat, pada Kamis 6 November 2025. Acara tersebut dihadiri oleh Walikota Jakarta Barat, Uus Kuswanto; dan Jajaran Forkopimda, serta SKPD terkait. Lalu Tenaga Ahli Gubernur dan Dewan Presidium Pusat Prakarsa Warga, Lukman Hakim Piliang; Tenaga Ahli Gubernur dan Dewan Penasehat Prakarsa Warga Wilayah Jakarta Barat, Guruh Tirta Lunggana; Anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth; dan Kepala Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta, Muhammad Matsani.

    (mpr/ega)

  • Pembangunan Jalan Layang Latumenten Jakbar dipastikan sesuai jadwal

    Pembangunan Jalan Layang Latumenten Jakbar dipastikan sesuai jadwal

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Bina Marga DKI Jakarta memastikan pembangunan Jalan Layang (flyover) Latumeten, Grogol Petamburan, Jakarta Barat berjalan sesuai jadwal.

    “Pembangunannya sesuai jadwal. Pada Oktober 2025 ini telah resmi memasuki tahap awal,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Bina Marga DKI Jakarta, Wiwik Wahyuni saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Proses pembangunan pun telah dimulai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama pada 24 Oktober 2025, dengan PT. Modern Widya Tehnical selaku kontraktor pelaksana.

    “Proses ini dimulai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan kontraktor pelaksana PT. Modern Widya Tehnical pada 24 Oktober 2025 melalui skema kontrak rancang dan bangun (design and build),” ujar dia.

    Lebih lanjut, Wiwik menegaskan proyek tersebut masih membutuhkan beberapa tahap persiapan awal sebelum konstruksi fisik dimulai.

    Termasuk, salah satunya proses sosialisasi terhadap warga di sekitar Jalan Latumeten, Grogol, Jakarta Barat.

    “(Proyek) sedang memasuki tahap perancangan dan disain, persiapan sosialisasi pelaksanaan, penyelidikan tanah dan survei pengukuran,” jelas Wiwik.

    Wiwik juga memastikan menargetkan proyek strategis ini dapat selesai tepat waktu.

    “Pembangunan ‘flyover’ ini direncanakan selesai sesuai jadwal pada Desember 2026,” katanya.

    Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana membangun Jalan Layang di Jalan Latumenten, tepatnya di samping Stasiun Grogol, Jakarta Barat.

    Kepala Sub Kelompok Perencanaan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Mahendra, menyebut flyover itu akan dibangun sepanjang 380 meter dari sisi selatan hingga sisi utara Stasiun Grogol.

    Nantinya, Jalan Latumeten hanya akan digunakan untuk akses kendaraan umum seperti Transjakarta, Jaklingko, hingga kereta Commuter Line.

    Sementara, kendaraan pribadi seperti motor dan mobil akan dialihkan untuk melintas di atas flyover.

    Pemprov DKI juga akan membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) dengan konsep skywalk berbayar untuk akses pejalan kaki atau mirip dengan skywalk di Bundaran HI.

    Wali kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto pun menyebut flyover Latumeten akan mulai dibangun pada Oktober 2025 dengan target rampung pada 2027.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 6
                    
                        Pengelola Minta Maaf Usai Atap Lapangan Padel Anwa Racquet Club Ambruk
                        Megapolitan

    6 Pengelola Minta Maaf Usai Atap Lapangan Padel Anwa Racquet Club Ambruk Megapolitan

    Pengelola Minta Maaf Usai Atap Lapangan Padel Anwa Racquet Club Ambruk
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Pengelola Anwa Racquet Club, Wawa, menyampaikan permohonan maaf atas insiden atap lapangan padel ambruk pada Minggu (26/10/2025).
    Wawa mengatakan, kejadian itu merupakan musibah yang terjadi di luar kendali pihak pengelola.
    “Karena ini musibah, bukan maunya kita sehingga terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Kami mohon maaf,” ujar Wawa saat konferensi pers di lokasi kejadian, Minggu.
    Untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan, pihaknya memutuskan untuk menutup sementara lapangan padel tersebut.
    Selain itu, penutupan dilakukan untuk keperluan proses investigasi sekaligus melakukan perbaikan fasilitas yang rusak.
    “Beberapa saat mungkin ditutup dulu, diinvestigasi. Sampai waktu tertentu nanti kita berbaiki lagi,” kata dia.
    Adapun insiden itu terjadi ketika tengah berlangsung pertandingan The Prime Open Tournament.
    Panitia turnamen, Annisa, mengatakan, ada 16 pasangan artis yang turut ikut berpartisipasi dalam turnamen tersebut.
    “Alhamdulillah hari ini turamen kita dihadiri oleh 16 pasang seleb. Kalau untuk siapa-siapanya aja. Mungkin next-nya akan kita infokan di Instagram kita,” kata Annisa.
    Sebelumnya, peristiwa ambruknya atap lapangan padel di Anwa Racquet Club, Meruya, Kembangan, Jakarta Barat, terekam kamera dan viral di media sosial setelah diunggah akun Instagram @jakartabarat24jam pada hari yang sama.
    Dalam video yang diunggah, terekam detik-detik para pengunjung berteriak karena panik dan menyelamatkan diri dari saat atap mulai ambruk.
    Mereka tampak berlarian mencari tempat aman lantaran atap seng lapangan padel itu ambruk, bahkan beberapa bagian terlepas dari kerangkanya.
    Wali Kota Administrasi Jakarta Barat Uus Kuswanto membenarkan adanya peristiwa dalam video tersebut.
    la menjelaskan peristiwa itu terjadi ketika hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Meruya.
    “Sarana olahraga padel telah terjadi kerusakan akibat angin ketika hujan. Awal mula kejadian ketika hujan deras disertai angin kencang menerjang atap lapangan tenis dan atap itu terhempas angin,” ujar Uus saat dikonfirmasi, Minggu (26/10/2025).
    Akibat kejadian itu, sebanyak enam atap lapangan padel mengalami kerusakan.
    Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa tersebut.
    “Karyawan memanggil pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.