Tag: Utut Adianto

  • Komisi I DPR sebut nama-nama calon Dubes diumumkan besok di Paripurna

    Komisi I DPR sebut nama-nama calon Dubes diumumkan besok di Paripurna

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto mengatakan bahwa nama-nama calon Duta Besar (Dubes) untuk sejumlah Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di sejumlah negara, rencananya akan diumumkan Kamis (3/6) besok di dalam Rapat Paripurna DPR RI.

    Dia mengatakan bahwa nama-nama calon Dubes itu dikirimkan dari pemerintah melalui Surat Presiden (Surpres). Adapun pengumuman Surpres itu wajib diumumkan dalam forum Rapat Paripurna.

    “Habis itu dikasih ke komisi terkait, dalam hal ini biasanya Komisi I. Nanti saya rapat ini kapan diagendakan. Berapa namanya saya belum tahu,” kata Utut di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu.

    Dia menjelaskan bahwa nantinya Komisi I DPR RI akan memproses calon-calon Dubes itu dengan semacam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test). Menurut dia, proses tersebut akan digelar secepat mungkin.

    Setelah itu, kata dia, akan dikirimkan kembali ke pemerintah untuk memutuskan. Kemudian pemerintah akan mengirimkan nama-nama calon Dubes itu ke negara yang akan dituju.

    “Ya kalau fit and proper kan tiga hari paling lama. Mestinya beres,” katanya.

    Sejauh ini, dia mengatakan bahwa nama-nama tersebut sudah sampai ke DPR RI, tetapi baru di level pimpinan.

    Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mengungkapkan bahwa calon-calon Duta Besar (Dubes) yang disiapkan pemerintah untuk diserahkan ke Komisi I DPR RI guna diproses, diantaranya untuk Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amerika Serikat (AS), Korea Utara, hingga Jepang.

    Dia memastikan bahwa pihaknya akan menyampaikan penekanan kepada calon Dubes, khususnya bagi calon yang akan menuju negara-negara tertentu. Contohnya penekanan bagi calon Dubes untuk Amerika Serikat, karena negara tersebut memiliki dampak ekonomi bagi Indonesia.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menhan: TNI waspada dan bangun kekuatan di tengah situasi geopolitik

    Menhan: TNI waspada dan bangun kekuatan di tengah situasi geopolitik

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin memastikan bahwa TNI terus meningkatkan kewaspadaan dan membangun kekuatan, di tengah kondisi geopolitik terjadinya konflik di sejumlah kawasan.

    Dia mengatakan bahwa kondisi geopolitik dan geoekonomi menuntut sektor pertahanan di Indonesia perlu merumuskan kebijakan strategis dan administrasi anggaran. Menurut dia, Panglima TNI akan merumuskan kebijakan itu yang akan dilaksanakan oleh tiga matra.

    “Kemenhan dan TNI meningkatkan kewaspadaan yang tinggi dengan terus melakukan pembangunan kekuatan TNI dengan menggunakan filosofi Trisula Nusantara, trisula itu adalah matra darat, laut dan udara,” kata Sjafrie usai menghadiri rapat tertutup dengan Komisi I DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, kebutuhan-kebutuhan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) yang dibutuhkan oleh TNI akan dipasok tanpa pembatasan. Pasalnya, Indonesia menganut politik yang bebas aktif sehingga tidak memiliki larangan terhadap pengadaan alutsista.

    “Jadi kebutuhan pengguna dan pembina kekuatan ini kita fasilitasi untuk memperkuat kekuatan matra darat, laut, dan udara,” katanya.

    Sementara itu, Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto mendukung TNI untuk melakukan persiapan karena kepentingan nasional di atas segala-galanya. Dia pun menilai bahwa sejauh ini Kemenhan dan TNI sudah bersigap dalam menghadapi situasi geopolitik terkini.

    Di sisi lain, dia pun memohon maaf karena rapat dengan TNI dan Kemenhan perlu dilaksanakan tertutup. Pasalnya, dia menilai bahwa topik yang perlu dibahas adalah demi kepentingan nasional.

    “Kepentingan nasional kita adalah yang terutama dan segala-galanya,” kata Utut.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Azhari
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Komisi I undang Menlu bahas serangan AS di tengah perang Iran-Israel

    Komisi I undang Menlu bahas serangan AS di tengah perang Iran-Israel

    Kita memihak ke mana pun serbasalah, yang paling penting kita utamakan ‘kan kepentingan nasional kita.

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto mengatakan pihaknya akan mengundang Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono untuk membahas terkait dengan eskalasi perang di Timur Tengah menyusul serangan Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklir Iran di tengah perang yang berkecamuk antara Iran dan Israel.

    “Pak Menlu mau kami undang segera ke DPR RI. Kalau orang kayak saya ngomong ‘kan orang pribadi, tetapi kalau Menlu ‘kan state (mewakili negara) dia, dia juga Pak Prabowo ngambil garis di mana,” kata Utut saat ditemui usai menghadiri uji formal Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin.

    Utut mengatakan bahwa pihaknya hendak mendalami arah yang diambil pemerintah RI dalam merespons situasi perang yang berkecamuk di Timur Tengah tersebut.

    “Ini ‘kan titik yang rawan. Kita memihak ke mana pun serbasalah, yang paling penting kita utamakan ‘kan kepentingan nasional kita,” ujarnya.

    Berangkat dari konflik di Timur Tengah tersebut, dia pun mempertanyakan perihal konfigurasi sistem pertahanan Indonesia sebab menurutnya perang saat ini telah menggunakan alat utama sistem senjata (alutsista) yang amat canggih.

    Ia lantas mencontohkan AS yang menggunakan pesawat pengebom (bomber) siluman B-2 dengan karakteristik sulit terdeteksi oleh radar musuh untuk menyerang tiga fasilitas nuklir Iran pada hari Sabtu (21/6).

    “Mohon maaf, nanti Panglima, Menhan, para kepala staf, masih perlukah konfigurasi personel seperti itu? Sekarang ‘kan (TNI) Angkatan Darat 370.000 orang, Angkatan Udara 40.000 orang, dan Angkatan Laut 70.000 orang,” tuturnya.

    Untuk itu, dia memandang perlu sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni untuk dapat mengimbangi kemajuan alutsista tersebut.

    “Jadi, dia punya material. Jadi kita harus perbanyak ahli metalurgi, ahli ilmu IT, ahli radar,” katanya.

    Wakil rakyat ini berharap semua pihak untuk menahan diri agar eskalasi konflik di Timur Tengah tidak makin memanas dan melebar menjadi yang perang lebih luas.

    “Kita menahan dirilah. Kita juga berkomentar yang tidak memancing suasana tambah panas sebab kalau udah panas ini bahaya sekali,” katanya.

    Sebelum situasi kian memanas, dia mengingatkan pentingnya pemerintah RI segera mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang ada di wilayah konflik antara Iran dengan Israel.

    “‘Kan saya bilang sigap. Jauh sebelum hari saya bilang evacuate warga negara. Pasti ada di Iran, pasti ada di Israel. Sahabat, saudara-saudara kita yang Kristen ‘kan, melakukan pilgrim dia, kayak kita (umat Islam) umrah. Selalu ada. Nah, kalau sebelum makin gawat itu mudah dievakuasi,” ucapnya.

    Terakhir, legislator itu pun berharap perang yang berkecamuk di Timur Tengah yang melihat Iran, Israel, hingga AS, dapat segera berakhir.

    “Kalau kita (RI) memang bisa, kita kirim utusan ke Iran, bisa untuk mendamaikan, membuat hati dingin itu penting,” kata dia.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump pada hari Sabtu (21/6) mengumumkan di Truth Social bahwa pasukan AS telah menuntaskan serangan terhadap tiga situs nuklir Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan.

    Serangan AS tersebut menyusul serangan Israel yang dilancarkan sejak 13 Juni lalu ke berbagai target di Iran, termasuk situs-situs nuklir dan militer, yang menewaskan beberapa komandan senior, ilmuwan nuklir, dan warga sipil.

    Iran membalas dengan serangan rudal dan drone ke wilayah Israel. Hingga Sabtu (21/6), lebih dari 400 orang tewas dan lebih dari 3.500 lainnya luka-luka di Iran, menurut Kementerian Kesehatan Iran. Di Israel, otoritas melaporkan 24 korban jiwa.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida/Fath Putra Mulya
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rekrutmen 24.000 Tamtama, DPR Ungkap TNI AD Mau Bentuk 5 Kodam Baru

    Rekrutmen 24.000 Tamtama, DPR Ungkap TNI AD Mau Bentuk 5 Kodam Baru

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto membeberkan pihaknya memang mendapatkan laporan dari Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Maruli Simanjuntak mengenai rencana perekrutan Tamtama TNI AD.

    Dalam pemaparan materinya Maruli, lanjutnya, disebutkan akan ada penambahan lima kodam dan saat ini TNI AD masih menggodok di titik mana saja penambahan tersebut disebarkan. 

    Namun demikian, Wakil Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) tersebut mengaku bahwa Komisi I DPR belum mengetahui soal jumlah pasti perekrutan itu. 

    “Jadi kalau ada angka 24.000 biar nanti dijelaskan, mau di-deploy di mana saja. Kita kan tidak bisa bilang ini tidak cocok, ini tidak pas,” tuturnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2025).

    Lebih lanjut, grandmaster catur Indonesia ini mengingatkan bilamana memang ada pertentangan mengenai perekrutan ini ada baiknya diselesaikan dengan duduk bersama.

    Menurutnya, Prabowo adalah orang yang tulus. Sebab itu, Utut menilai sifat ini perlu juga dibarengi dengan lingkup internal pendukung yang andal.

    “Kalau ada pertentangan, ya diselesaikan begitu. Karena kalau kita ngomong baik, Indonesia akan baik. Pak Prabowo adalah presiden yang menurut saya sangat sincere, tulus. Tapi sincere aja gak cukup kan? Dia juga harus punya unit proses dan prosesor yang handal,” tutupnya.

    Sebelumnya, rencana ini mendapat kritikan dari koalisi masyarakat sipil. Misalnya saja, Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid menilai ini tidak selaras dengan kebijakan strategis pertahanan Indonesia.

    Dia menjelaskan UU No. 3/2002 tentang Pertahanan Negara telah mengamanatkan perubahan paradigma dari pertahanan berbasis daratan lewat penguatan TNI AD, menuju paradigma pertahanan berbasis kelautan dan kepulauan atau kemaritiman yang artinya memerlukan penguatan poster TNI AU dan AL.  

    Sebab itu, dia memandang rekrutmen 24.000 tamtam tersebut hanya akan menggemukkan poster TNI AD yang nyatanya selama ini juga memiliki masalah, baik di tingkat bintara maupun perwira.  

    Pasalnya, masalah tersebut ditunjukkan dari merambahnya peran militer aktif ke jabatan struktural sipil pemerintahan karena bertumpuknya perwira-perwira non-job di lingkungan TNI AD. 

    “Jumlah dan proporsi rekrutmen antar matra selama ini masih menyimpang dari garis kebijakan pertahanan negara sesuai UU Pertahanan Negara,” tegasnya kepada Bisnis, Rabu (11/6/2025).

  • PDIP: Prabowo Punya Kuasa Selesaikan Sengketa 4 Pulau Aceh Vs Sumut

    PDIP: Prabowo Punya Kuasa Selesaikan Sengketa 4 Pulau Aceh Vs Sumut

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPR RI, Utut Adianto merespons soal sikap Presiden Prabowo Subianto yang akan turun langsung menyelesaikan polemik sengketa empat pulau yang melibatkan Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

    Menurut dia, Presiden Prabowo memiliki hak kekuasaan untuk menentukan posisi wilayah Pulau Lipan, Pulau Panjang, Pulau Mangkir Besar, dan Pulau Mangkir Kecil. Apakah pulau tersebut berada di wilayah Aceh atau Sumut. 

    Meski demikian, Wakil Sekjen (Wasekjen) PDIP itu menekankan hak Prabowo tersebut tentu tidak akan melangkahi tugas dari para menteri terkait.

    “Apakah Pak Prabowo mem-by pass [melangkahi] pasukan atau menteri? Saya rasa enggak, itu masih kewenangannya. Kalau Pak Prabowo itu, di Undang-Undang Dasar itu sebetulnya punya kekuasaan untuk mengatur ini semua,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2025).

    Ketua Komisi I DPR RI ini menilai para menteri Kabinet Merah Putih rasanya tidak perlu merasa kewenangannya direbut presiden. Karena juga dalam mengambil keputusan itu merupakan hal yang tak mudah.

    “Kalau ada menterinya yang merasa dilewati, ya yang ada Presiden aja, biar Pak Presidennya bercerita. Karena kadang juga kan mengambil keputusan itu sulit,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad memastikan bahwa keputusan soal polemik pemindahan kepemilikan 4 pulau Aceh ke Sumatera Utara (Sumut) akan rampung pekan depan. 

    Ketua Harian Partai Gerindra ini menyebut Presiden Prabowo Subianto-lah yang nantinya akan memutuskan langsung polemik tersebut. “Dalam pekan depan akan diambil keputusan oleh Presiden tentang hal itu,” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (15/6/2025).

    Senada, Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menegaskan bahwa Presiden akan mengambil alih sepenuhnya persoalan ini dan berkomitmen menyelesaikannya secepat mungkin, dengan pendekatan dialogis dan penuh kehati-hatian. 

    “Dalam hal ini presiden mengambil alih ini langsung dan dijanjikan secepatnya akan diselesaikan. Ini harusnya tidak sulit untuk diselesaikan, bisa diselesaikan dengan cara dingin, dengan kepala yang dingin, dengan cara yang baik-baik,” katanya di Gedung Kwarnas, Senin (16/6/2025).

  • Utut Adianto: 2 Minggu Perang Israel vs Iran Habiskan Dana Lebih Besar dari APBN 2025

    Utut Adianto: 2 Minggu Perang Israel vs Iran Habiskan Dana Lebih Besar dari APBN 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto memandang perang di era saat ini, terutama Iran vs Israel, seperti film Star Wars lantaran terlihat lebih dominan terjadi di arena udara sebagai medan pertempurannya. 

    Hal tersebut dia sampaikan kala merespons soal konflik yang tengah terjadi di antara Iran dan Israel. Sebab itu, di menyebut perang modern saat ini sudah berbeda dengan yang dipersepsikan masih bertumpu pada infanteri dan kavaleri.

    Kalau dulu, lanjutnya, kavaleri atau pasukan berkudanya  melakukan serangan tembak terlebih dahulu. Kemudian, baru infanteri alias pasukan daratnya masuk dalam medan perang.

    “Nah, sekarang kelihatannya [perang Iran vs Israel] kalau diikutin aja di media-media itu kayak film Star Wars, tembak tu, tapi begitu jatuh, orang tau-tau udah merongrong meratapi kematian,” ungkapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2025).

    Adapun, Wakil Sekjen (Wasekjen) PDI Perjuangan (PDIP) ini turut menyebut dan berharap Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus siap menghadapi perang era modern saat ini.

    “Mudah-mudahan kita siap untuk berperang, tapi negara kita jangan sampai berperang, tapi kalau itu tidak bisa dielakkan ya harus siap, itu sebab nya TNI kita harus kuat,” beber dia.

    Lebih jauh, Utut memperkirakan dana yang dihabiskan dalam perang Iran dan Israel selama 2 minggu tersebut lebih besar dibandingkan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, yakni sebesar Rp3.621 triliun.

    Di sisi lain, legislator PDI Perjuangan (PDIP) ini juga berpandangan perlu adanya semacam ‘tabungan’ dalam Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN) untuk anggaran hal-hal urgent seperti konflik ini.

    “Kan tidak tahu bakal ada perang seperti ini, nah ini kita harus ada konsep untuk menabung untuk hal-hal yang urgent seperti ini. Ini catatan untuk Ibu Srimul [Sri Mulyani] dan Banggar kita,” tutupnya.

    Sementara itu, Ketua MPR RI dari Fraksi PDIP, Bambang Wuryanto (Bambang Pacul) memandang perang di Iran dan Israel ini dapat membuka cakrawala baru bagi Indonesia.

    “Perang ini membuka cakrawala baru. Memberikan pelajaran baru bagi angkatan perang kita,” tuturnya dalan kesempatan yang sama.

  • Ketua Komisi I DPR RI: Konflik Iran-Israel perang modern yang berbeda

    Ketua Komisi I DPR RI: Konflik Iran-Israel perang modern yang berbeda

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto menilai konflik bersenjata yang sedang berlangsung antara Iran dan Israel sebagai perang modern yang berbeda dari perang yang selama ini dipersepsikan.

    “Ternyata perang modern beda sekali dengan perang yang kita persepsikan seperti sekarang. Drone yang ikut menembak juga banyak, tapi kita belum bisa bercerita dalam jumlah dan titik mana saja,” kata Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.

    Dia menyebut bahkan konflik yang disebutnya membawa bahaya bagi sekitar itu mirip dengan adegan dalam film Star Wars yang penuh dengan tembakan misil oleh kedua negara.

    “Orang nembak begini di-intercept (cegat), tapi walaupun di-intercept karena yang nembak 100, ditembakin balistik misil,” ucapnya.

    Untuk itu, dia memandang perang yang berkecamuk saat ini lebih dominan bermain pada arena udara sebagai medan pertempuran, ketimbang medan darat.

    “Ternyata perang udara-lah penentunya sekarang ini. Kalau dahulu kan artilerinya tembak dulu, infanterinya masuk, ada kavaleri. Nah, sekarang kelihatannya kalau diikutin saja di media-media itu kayak film Star Wars, tembak, tapi begitu jatuh, orang tau-tau sudah merongrong meratapi kematian,” ujarnya.

    Untuk itu, dia mengingatkan agar pemerintah Indonesia bersiap dalam mengantisipasi kemungkinan yang terjadi atas perluasan konflik antara Iran dengan Israel.

    “Tapi negara kita jangan sampai berperang, tapi kalau itu tidak bisa dielakkan kita harus siap, itu sebabnya TNI kita juga harus kuat,” katanya.

    Menurut dia, ongkos yang dihabiskan dari perang antara Iran dengan Israel selama dua minggu saja dapat setara dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025 sebesar Rp3.621,3 triliun.

    Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul menilai konflik antara Iran dengan Israel sebagai perang yang membuka cakrawala baru bagi angkatan perang Indonesia.

    “Perang ini membuka cakrawala baru, memberikan pelajaran baru bagi angkatan perang kita,” kata Pacul dalam kesempatan yang sama.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DPR Minta Prabowo dan Sri Mulyani Sigap Antisipasi Dampak Konflik Iran vs Israel

    DPR Minta Prabowo dan Sri Mulyani Sigap Antisipasi Dampak Konflik Iran vs Israel

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto meminta pemerintah untuk siap dan sigap mengantisipasi konflik yang kini sedang terjadi di Iran dan Israel. Menurutnya, saat ini dunia sedang dalam titik membahayakan (jeopardizing).

    Utut berujar ada tiga hal yang perlu dicermati dalam konflik kedua negara tersebut. Pertama, penyebab terjadinya konflik. Kedua, sampai di mana titik berakhirnya. Ketiga, konsep pertahanan negara Indonesia.

    “Kita harapkan Pak Presiden Prabowo harus siap dan sigap mengantisipasi. Pemahaman siap, tentu kita tidak berperang, tapi sigap terhadap dampak ikutan lainnya,” pintanya di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2025).

    Selain itu, Wasekjen PDI Perjuangan (PDIP) ini turut mengusulkan agar Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono bisa mengundang Duta Besar RI di Teheran, Iran untuk memberikan laporan tertulis soal kondisi di sana.

    “Karena beliau yang ada di Teheran dan di Teheran yang terluka atau yang wafat, atau instalasi apa saja yang rusak akibat perang yang baru berjalan 3 hari ini. Mudah-mudahan kita semua berdoa perangnya tidak berkelanjutan, semua sama-sama bisa menahan diri,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Utut mengingatkan Indonesia perihal rute penerbangan dari Tanah Air yang melintasi wilayah udara di lokasi konflik kedua negara tersebut. Selain itu juga, dia menyoroti adanya potensi salah sasaran, karena namanya perang tidak mengenal kapan ada kesialan terjadi.

    “Karena apapun satu nyawa manusia adalah sangat berharga. Jadi kita enggak bisa menyebut hanya satu, we can not count numbers untuk nyawa. Jadi ini pemahaman sikap seperti itu dan idealnya memang Pak Dubes segera melapor ke Pak Menlu,” tutur dia.

    Di sisi lain, legislator PDI Perjuangan (PDIP) ini juga berpandangan perlu adanya semacam ‘tabungan’ dalam Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN) untuk anggaran hal-hal urgent seperti konflik ini.

    “Kan tidak tahu bakal ada perang seperti ini, nah ini kita harus ada konsep untuk menabung untuk hal-hal yang urgent seperti ini. Ini catatan untuk Ibu Srimul [Sri Mulyani] dan Banggar kita,” tutupnya.

    Dalam catatan Bisnis, Israel melakukan serangan udara yang menghantam fasilitas nuklir dan rudal Iran pada Jumat (13/6) dini hari. 

    Serangan tersebut menewaskan lebih dari 104 penduduk Iran, termasuk komandan Garda Revolusi (IRGC), beberapa komandan tinggi, dan sembilan ilmuwan nuklir, serta melukai hampir 380 orang lainnya. 

    Sebagai balasan, Iran meluncurkan rudal balistik yang menargetkan beberapa wilayah di Israel. Serangan itu dikabarkan menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari ratusan orang lainnya.

  • Komisi I minta Presiden sigap dan siap antisipasi konflik Iran-Israel

    Komisi I minta Presiden sigap dan siap antisipasi konflik Iran-Israel

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto meminta Presiden RI Prabowo Subianto untuk sigap dan siap dalam mengantisipasi konflik bersenjata yang tengah berlangsung antara Iran dan Israel atas kemungkinan dampaknya terhadap Indonesia.

    “Kita dunia saling terkait. Hanya betapa besar ketarkaitannya dengan Indonesia ini yang kita harapkan Pak Presiden Prabowo harus siap dan sigap mengantisipasi,” kata Utut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.

    Dia lantas menjelaskan bahwa pemahaman siap mengandung makna Indonesia tidak ikut berperang, adapun sigap berarti sikap yang diambil untuk mengantisipasi kemungkinan dampak ikutan lainnya.

    “Sigap itu kan artinya cepat dan tepat, pemahaman sigap,” ujarnya.

    Dalam kesigapan tersebut, dia mengatakan pemerintah Indonesia perlu untuk mempersiapkan skenario evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di dua wilayah konflik tersebut.

    “Ada baiknya dipikirkan untuk dievakuasi ke daerah atau ke wilayah yang dianggap aman atau kembali (ke Indonesia),” ucapnya.

    Dia juga meminta pemerintah Indonesia sigap dalam mencermati rute penerbangan dari Tanah Air yang sekiranya melintasi wilayah udara di lokasi konflik kedua negara tersebut agar tidak terkena imbas langsung.

    Selain itu, dia menyebut pemerintah Indonesia perlu sigap dalam mengantisipasi kemungkinan salah sasaran dari konflik yang tengah berkecamuk antara kedua negara di Timur Tengah tersebut, meskipun Indonesia tidak menjadi sasaran langsung dalam konflik tersebut.

    “Tapi bisa ya namanya lagi apes di wilayah perang, bisa saja salah koordinat, surveillance-nya lagi pas, atau di-intercept harusnya ke titik daerah sekitar jauh dari Teheran, ternyata masuk di situ,” tuturnya.

    Dia lantas membeberkan tiga hal yang perlu dicermati pemerintah Indonesia dalam menyikapi konflik Iran-Israel. Menurut dia, hal pertama yang perlu dicermati ialah terkait penyebab meletusnya konflik kedua negara tersebut.

    “Yang kedua, kira-kira di mana titik berakhirnya?”

    Adapun hal ketiga yang perlu dicermati, dia menyebut terkait dengan konsep pertahanan negara Indonesia. Untuk itu, dia pun mempertanyakan apakah rencana pertahanan strategi Indonesia sudah tepat dalam mengantisipasinya konflik antara Iran-Israel tersebut.

    Menurut dia, Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Dirjen Pothan Kemhan), Direktur Jenderal Rencana Pertahana (Dirjen Renhan Kemhan), dan para kepala staf TNI mencermati dan membuat laporan dalam merespons konflik Iran-Israel.

    Sebelumnya Israel pada Jumat (13/6) dini hari waktu setempat melancarkan serangan udara ke Teheran, ibu kota Iran dan beberapa kota lainnya di berbagai penjuru Iran. Serangan-serangan tersebut menyerang fasilitas nuklir serta menewaskan sejumlah komandan tinggi militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil Iran. Serangan Israel terus berlanjut ke berbagai wilayah di Iran pada Sabtu (14/6).

    Sebagai respons, Iran pada Jumat dan Sabtu (14/6) tersebut melancarkan beberapa gelombang serangan rudal terhadap sejumlah target di Israel, yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan.

    Sementara itu, pasukan intelijen Iran telah menangkap dua “anggota” Mossad, badan intelijen Israel di Provinsi Alborz, Iran utara, sebut laporan dari kantor berita semiresmi Iran, Tasnim pada Minggu (15/6).

    Dua orang anggota Mossad tersebut ditangkap di sebuah rumah di wilayah Savojbolagh, tempat mereka merakit bom, bahan peledak, perangkap, dan berbagai perangkat elektronik, ungkap laporan Tasnim tanpa menyebutkan tanggal penangkapan.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 6
                    
                        Menakar Peluang PDIP Gabung Pemerintah Usai Prabowo Titip Pesan untuk Megawati
                        Nasional

    6 Menakar Peluang PDIP Gabung Pemerintah Usai Prabowo Titip Pesan untuk Megawati Nasional

    Menakar Peluang PDIP Gabung Pemerintah Usai Prabowo Titip Pesan untuk Megawati
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menyebut bahwa peluang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi mitra strategis pemerintahan
    Prabowo
    lebih besar usai Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyambangi kediaman Presiden ke-5 RI
    Megawati
    Soekarnoputri.
    Apalagi, Dasco menyebut bahwa kedatangannya membawa pesan konfidensial untuk Megawati dari Presiden Prabowo Subianto.
    Menurut Agung, kemungkinan PDIP menjadi mitra strategis pemerintah sudah menguat sejak pengesahan revisi Undang-Undang (UU) TNI oleh DPR RI.
    Pasalnya, PDIP merupakan partai dengan kursi terbanyak di DPR. Selain itu, Ketua DPR juga dijabat oleh Ketua DPP PDIP. Lalu, Ketua Panitia Kerja (Panja) RUU TNI adalah kader PDIP, Utut Adianto.
    “Kemungkinan PDIP merapat atau lebih besar berperan sebagai mitra strategis menguat sejak Revisi UU TNI kemarin,” kata Agung kepada
    Kompas.com
    , Kamis (5/6/2025).
    “Menimbang tinggal PDIP yang tersisa di luar KIM (Koalisi Indonesia Maju) Plus. Apalagi, dengan status PDIP sebagai jawara pileg (pemilihan legislatif), otomatis posisi tawar PDIP menjadi menarik,” ujarnya lagi.
    Bahkan, Agung mengatakan, PDIP juga berpeluang bergabung dalam
    pemerintahan Prabowo
    .
    “Tapi tak menutup kemungkinan PDIP 100 persen masuk pemerintahan. Walaupun, untuk sementara peluangnya merapat penuh kecil,” katanya.
    Sebab, menurut dia, Ketua Umum PDIP Megawati dalam beberapa kesempatan menyebut bahwa partainya sedang “babak belur”. Sehingga, posisi mendekat ke pemerintahan menjadi pilihan rasional.
    “Sebagaimana Ibu Mega sampaikan dalam beberapa kesempatan bahwa partainya sedang ‘babak belur’, tentu arahan lebih mendekat ke pemerintah menjadi hal yang rasional, realistis agar peruntungan politik PDIP sepanjang empat tahun ke depan lebih baik atau tak ‘babak belur’ terus,” ujarnya.
    Atas dasar itu, Agung menilai bahwa PDIP memang sangat berpeluang menjadi mitra strategis pemerintah. Meskipun, keputusan akhir bakal diumumkan dalam kongres yang rencananya bakal digelar pada tahun 2025 ini.
    “Sehingga Kongres yang kelak digelar nanti diprediksi mengafirmasi bahwa PDIP lebih condong berperan sebagai mitra strategis (75 persen) dan mitra kritis (25 persen),” kata Agung.
    Diketahui, PDIP adalah satu-satunya partai di Parlemen yang tidak bergabung dalam koalisi pendukung pemerintahan Prabowo.
    Namun,
    PDI-P
    juga tidak secara tegas menyatakan bahwa berada di pihak yang berseberangan dengan pemerintahan Prabowo.
    Sejumlah politikus PDIP berkali-kali hanya menyampaikan bahwa bakal membantu pemerintah dalam membangun bangsa. Meskipun bukan bagian dari koalisi atau berada di luar pemerintahan.
    Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyambangi kediaman Megawati.
    Dasco menyebut bahwa dirinya diutus oleh Presiden Prabowo Subianto untuk bersilaturahmi.
    “Ya kami memang diutus menyampaikan beberapa hal dan pesan yang sudah disampaikan,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.
    Namun, Dasco tidak mau mengungkapkan pesan Prabowo yang disampaikan kepada Megawati.
    Dia menegaskan bahwa pesan dari Prabowo ke Megawati bersifat rahasia atau konfidensial.
    “Pesan itu enggak boleh disampaikan dong di sini. Konfidensial,” ujar Dasco.
    Dasco hanya mengatakan bahwa Megawati juga menitipkan pesan balasan untuk Prabowo.
    Hanya saja, dia lagi-lagi enggan mengungkapkan isi pesan dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu untuk Prabowo.
    “Dan kami juga membawa pesan balik dari Ibu Megawati kepada Pak Prabowo,” kata Dasco.
    Saat ditanyakan soal kemungkinan PDIP bergabung dalam pemerintahan Prabowo, Dasco menyebut, tidak membahas soal peluang tersebut saat bertemu Megawati.
    “Kami perlu sampaikan bahwa dalam silaturahmi itu belum ada pembahasan-pembahasan tentang hal tersebut dan kami tidak bahas pembahasan soal itu,” ujar Dasco.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.