Tag: Ustaz Abdul Somad

  • Tuding Nabi Muhammad Sosok Fiktif, LBH Ansor Jember Polisikan Youtuber Donald Ignatius

    Tuding Nabi Muhammad Sosok Fiktif, LBH Ansor Jember Polisikan Youtuber Donald Ignatius

    GELORA.CO – Seorang You Tuber bernama Donald Ignatius atau Frans Donald menghina Nabi Muhammad dengan menyebutnya sosok fiktif di akun You Tube ‘Warta Kabar Baik’.

    Video yang berjudul ‘Nabi Muhammad yg Fiksi Itu Versi Abdul Somad atau Khalid Basalamah’ diposting pada Rabu (30/4/2025) atau sekitar 5 hari lalu. Sudah ada 3,6 ribu view terhadap video ini.

    LBH Gerakan Pemuda (GP) Ansor Cabang Kencong, Jember, telah melaporkan video ini ke polisi pada Minggu (4/5/2025).

    Video ini berdurasi 1 jam 30 menit dan sudah ada 65 komentar dari pengguna media sosial You Tube.

    Dalam kanal YouTube itu, pria bertato ini menyebut bahwa sosok Nabi Muhammad merupakan sosok fiktif.

    “Bukan rahasia lagi banyak orang yang sangat meyakini bahwa Nabi Muhammad hanyalah tokoh fiktif. Tidak beneran pernah ada sebagai suatu pribadi sebagaimana yang diyakini banyak orang,” kata pria itu dilihat dari kanal YouTube ‘Warta Kabar Baik’, Senin (5/5/2025).

    “Fiktif artinya tokoh ini adalah tokoh hasil imajinasi atau tokoh imajiner yang tidak sungguh-sungguh pernah ada,” tambahnya.

    Menanggapi hal tersebut, Ketua LBH GP Ansor Cabang Kencong, Jember, Mohammad Khoiron Kisan, telah melaporkan ke pihak berwajib atas pernyataan ‘Nabi Muhammad adalah Fiktif’ tersebut.

    “Kemarin, hari Minggu tanggal 4 Mei 2025, pukul 08:00 WIB, kami dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Cabang Kencong melaporkan seseorang bernama Donald Ignatius atau seseorang yang menggunakan akun YouTube ‘Warta Kabar Baik’,” kata Kisan.

    Menurut Kisan, pernyataan bahwa Nabi Muhammad adalah tokoh yang tidak pernah ada, membuat warga Muslim merasa agamanya telah dinistakan.

    “Di mana yang bersangkutan telah menarasikan bahwa Nabi Muhammad itu adalah tokoh fiktif secara berulang kali. Tokoh yang tidak pernah ada dan tokoh yang dibuat-buat,” ucapnya.

    “Sehingga atas pernyataan yang bersangkutan tersebut membuat kami dari LBH GP Ansor Kencong melaporkan ke pihak yang berwajib,” tegas Kisan.

    “Karena pendapat di kanal YouTube tersebut telah membuat kami sebagai warga muslim merasa agama kami telah dinistakan,” tambahnya lagi.

    Menurutnya, Nabi Muhammad merupakan orang suci yang telah menyebarkan agama Islam. Jika dianggap fiktif, maka hal itu akan menyakiti perasaan umat muslim.

    Sejarah Nabi Muhammad ada di dalam Al Quran, Hadist dan kitab-kitab atau buku yang ditulis para ulama Islam.***

  • Kegiatan Peserta Pendidikan Karakter di Barak Militer Purwakarta: Baris-berbaris hingga Pengajian – Halaman all

    Kegiatan Peserta Pendidikan Karakter di Barak Militer Purwakarta: Baris-berbaris hingga Pengajian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 39 siswa tingkat SMP mengikuti program pendidikan karakter di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

    Program ini berlangsung selama 14 hari, dimulai sejak Kamis (1/3/2025), dan digagas oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebagai upaya pembinaan bagi siswa yang mengalami masalah kedisiplinan di sekolah.

    Pada hari ketiga program, Sabtu (3/5/2025), para siswa terlihat antusias mengikuti berbagai kegiatan yang dirancang untuk membentuk kedisiplinan dan wawasan kebangsaan.

    Kegiatan ini mencakup pengarahan penguatan bela negara di aula resimen, dengan materi yang berfokus pada isu moralitas dan cinta Tanah Air.

    Kehidupan sehari-hari para siswa kini menyerupai kehidupan militer.

    Mereka menyantap makanan dengan tertib, berlatih baris-berbaris sambil meneriakkan yel-yel, dan bernyanyi penuh semangat.

    Pada waktu salat Dhuhur, siswa Muslim menunaikan salat berjamaah di masjid, dilanjutkan dengan pengajian yang dipimpin oleh Kiai Haji Endang Abdul Somad dari Pondok Pesantren Arraudoh Cireok.

    Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, yang akrab disapa Om Zein, serta Gubernur Dedi Mulyadi, turut hadir untuk menyaksikan langsung latihan tersebut.

    Selama menjalani pendidikan karakter, Om Zein menegaskan seluruh hak siswa tetap dijaga.

    “Kami pastikan hak-hak siswa seperti kesehatan, kebebasan bertanya, dan pendidikan tetap dijaga. Dokter dan psikolog siaga setiap hari,” ujarnya.

    Kegiatan belajar juga tetap berlangsung, di mana para guru dari sekolah terdekat didatangkan untuk mengajar.

    Meskipun ada 18 siswa yang jadwalnya bentrok dengan ujian, dua di antaranya telah mulai mengikuti program ini, sedangkan sisanya menyesuaikan dengan jadwal sekolah masing-masing.

    Program pendidikan karakter ini diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, dan cinta Tanah Air kepada para siswa.

    Selain itu, program ini juga menjadi alternatif pembinaan yang humanis dan edukatif.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Potret 2 Siswa SMP di Purwakarta saat Jalani Ujian Akhir Sekolah di Barak Militer – Halaman all

    Potret 2 Siswa SMP di Purwakarta saat Jalani Ujian Akhir Sekolah di Barak Militer – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Puluhan siswa SMP di Purwakarta menjalani pendidikan militer di Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

    Mereka menjalani program gagasan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi soal pendidikan militer untuk mengatasi siswa nakal.

    Saat menjalani program ini, ada dua siswa SMP yang duduk menyendiri sambil ditemukan dua prajurit TNI.

    Ternyata, dua siswa SMP tersebut tengah mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS).

    Dua prajurit TNI juga terlihat ikut mengawasi keduanya saat mengerjakan tes.

    Tak hanya itu, keduanya juga diawasi guru masing-masing.

    Mengutip TribunJabar.id, guru-guru lainnya juga hadir, tapi untuk memberikan semangat terhadap pelajar lain yang menjalani program pendisiplinan ini.

    Sementara itu, Bupati Purwakarta, Saepul Bahri bin Zein menuturkan, program ini dirancang sebagai bentuk pendidikan karakter.

    Para pelajar akan digembleng dengan 60 persen materi pendidikan kedisiplinan.

    Sementaranya sisanya, soal wawasan kebangsaan, cinta tanah air, nilai-nilai kepahlawanan, kerohanian, materi pelajaran, hingga bimbingan konseling dan psikologis.

    “Ini bukan hukuman, tapi pembentukan karakter.”

    “Kami ingin mereka pulang sebagai pribadi yang lebih kuat, lebih disiplin, dan mencintai bangsa,” ucap pria yang akrab dipanggil Om Zein itu.

    Sebelumnya diberitakan, sebanyak 39 dari 40 siswa sekolah menengan pertama (SMP) bakal menjalani pendidikan ala militer di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Armed 9, yang terletak di Jalan Raya Sadang-Subang, Desa Ciwangi, Kecamatan Bungursari, Purwakarta, Kamis (1/5/2025). 

    Selama 14 hari, mereka akan jalani pembinaan intensif dalam lingkungan militer dengan tujuan membentuk kedisiplinan, tanggung jawab, dan akhlak mulia.

    Mengutip TribunJabar.id, para siswa tersebut merupakan peserta program pendidikan karakter khusus yang digagas pemerintah daerah bagi pelajar yang dinilai sulit diatur oleh sekolah dan keluarga.

    Salah satu orang tua siswa, Elly berharap anaknya bisa berubah menjadi lebih baik setelah mengikuti program pendidikan militer ini.

    Ia menyebut, anaknya suka bolos sekolah dan susah dinasehati.

    “Anak saya sering bolos dan susah dinasehatin. Saya titipkan ke program ini agar bisa berubah jadi lebih baik,”

    “Terima kasih Pak Bupati dan Gubernur, semoga anak saya bisa jadi rajin dan nurut,” kata Elly.

    Ia menuturkan bahwa telah menyiapkan segala perlengkapan jauh-jauh hari.

    “Memang sudah didaftarkan oleh sekolah, terus saya sebagai orang setuju dan dukung, semoga anak ini bisa berubah lah menjadi lebih baik,” katanya.

    Sementara itu, Danmen Armed 1 Kostrad, Kolonel Arm Roni Junaidi menjelaskan bahwa tujuan utama program ini adalah membentuk lingkungan positif yang membangun mental.

    “Tujuan utama program ini adalah membentuk lingkungan positif yang membangun mental dan spiritual anak-anak,” ujarnya.

    Ia menuturkan, materi pelatihan ini disusun oleh banyak pihak, seperti TNI, Polri, Pemda, Dinas Sosial, hingga Psikolog Anak.

    “Tentu ini kolaborasi yang baik, semua terlibat untuk memberikan hal yang positif kepada anak,” ucapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dua Pelajar SMP Ini Harus Jalani Ujian Akhir Sekolah di Barak Militer, Diawasi Langsung oleh Tentara

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Daenza Falevi)

  • Banyak yang Tersinggung dengan Walid di Serial Bidaah, Begini Kata Ustadz Abdul Somad

    Banyak yang Tersinggung dengan Walid di Serial Bidaah, Begini Kata Ustadz Abdul Somad

    GELORA.CO – Serial Bidaah berhasil menjadi fenomena di media sosial. Series asal negeri Jiran itu sudah ditonton lebih dari 1 miliar kali di berbagai platform digital dan media sosial. Series dan potongan adegannya berhasil mencuri publik luas baik di Indonesia ataupun di Malaysia.

    Salah satu adegan yang banyak diingat oleh masyarakat dan potongan videonya tersebar luas di media sosial adalah dialog ‘Walid nak Dewi boleh?’. 

    Saking viralnya adegan itu, ustadz Abdul Somad sempat menyinggung soal dialog itu saat berceramah dalam sebuah kesempatan yang videonya diunggah aku Instagram Valent Humaira.

    “Walid nak Dewi boleh?,” ujar ustadz Abdul Somad sambil tersenyum yang kemudian disambut tawa para jamaah.

    “Kejahatan apa itu namanya? Kejahatan seksual,” lanjut penceramah yang memiliki nama panggilan UAS.

    Dia juga mengatakan, banyak orang yang tersinggung dengan series Bidaah karena menghadirkan cerita kontroversial tentang pemuka agama yang menyelewengkan ajaran agama untuk kepentingan pribadi.

    Banyak orang yang sakit hati juga karena tokoh Walid Muhammad dalam series Bidaah menggunakan atribut yang identik dengan keagamaan mengenakan jubah, sorban, dan janggut tebal, seolah seorang ulama kharismatik, namun justru memanfaatkan agama untuk hawa nafsu dan pribadi.

    “Banyak yang tersinggung dengan sinetron ini. Saya di WA orang, ustadz tersinggung nggak dengan sinetron ini?,” kata ustadz Abdul Somad.

    Pria lulusan Universitas Al Azhar Mesir, memberikan jawaban bahwa dirinya tidak tersinggung. Sebab, series tersebut memang tujuannya untuk menampilkan kelompok keagamaan sesat dengan harapan dapat dipetik hikmahnya oleh para penonton.

    “Saya bilang saya tidak tersinggung. Karena saya tidak pernah bersalaman dengan santri (wati) sama sekali, dan tidak pernah duduk sama santri (wati) berdekatan,” tuturnya.

    Ustadz Abdul Somad bahkan mengaku tidak pernah berkomunikasi melalui WhatsApp dengan jamaah perempuan. Jika ada jamaah yang bertanya tentang masalah keagamaan, harus melalui istrinya. 

    “Saya tidak pernah WA dengan jamaah (perempuan). Kalau ada yang bertanya melalui ustadzah Fatimah,” tegasnya. 

  • Willie Salim Dilaporkan ke Polisi Buntut Viral Rendang 200 Kg Hilang

    Willie Salim Dilaporkan ke Polisi Buntut Viral Rendang 200 Kg Hilang

    GELORA.CO – Polda Sumatera Selatan menerima dua laporan polisi dari masyarakat terkait kasus konten Willie Salim soal masakan 200 kilogram rendang di Palembang yang habis dalam waktu sekejap. 

    Laporan terhadap Willie Salim dibenarkan Direktur Ditreskrimsus Polda Sumsel Kombes Bagus Suropratomo Oktobrianto.

    “Ada dua laporan,” kata dia kepada wartawan, dikutip dari CNN Indonesia TV, Selasa (25/3).

    Bagus tak merinci materi pelaporan terhadap Willie Salim. Dia berkata polisi akan mendata terlebih dulu laporan-laporan itu sebelum memanggil Willie Salim.

    “Sabar, kita data dulu, hari ini kan laporan baru masuk,” kata dia. 

    Konten ‘rendang lenyap’ Willie Salim dibuat di Palembang. Dalam konten itu, Willie yang sedang memasak 200 kilogram rendang, sempat meninggalkan masakan itu untuk pergi ke toilet. 

    Tak lama ditinggal, Willie menemukan rendang yang ia masak dalam kuali besar telah ludes. 

    Willie kaget bukan main karena seluruh rendang tak bersisa, sementara daging belum matang. Menurut anggota polisi yang berjaga di sekitar kuali besar, warga sangat antusias dengan rendang Willie sehingga ramai-ramai mengambilnya meski belum masak.

    Konten itu viral di media sosial, memantik beragam reaksi dari netizen. Sebagian mencibir warga Palembang yang berebut rendang setengah masak itu. 

    Sebagian lain menyebut Willie Salim merekayasa kontennya agar mendapat viewer berlimpah. Konten Willie juga dianggap menyudutkan warga Palembang. 

    Pimpinan Ryan Gumay Lawfirm Muhammad Gustryan mengatakan, sebagai warga Palembang asli dan mewakili warga Palembang, dia tidak terima terkait konten tersebut. Konten Willy Salim dianggap membuat gaduh dan merusak citra serta nama baik warga Palembang.

    “Ya, malam ini kita gerak langsung melaporkan pengaduan masyarakat ke Polda Sumsel yang telah diterima dengan nomor laporan LAP-20250322-3F227 Sabtu (22/3),” kata Ryan dilansir dari detikSumbagsel.

    Kemarahan juga datang dari Gubernur Sumsel Herman Deru, Wali Kota Palembang, hingga Sultan Palembang Darussalam YM Sultan Mahmud Badaruddin IV Raden Muhammad Fauwas Diradja.

    Sultan Palembang hingga UAS marah

    Dikutip detikcom, Sultan bahkan mengeluarkan sikap maklumat kesultanan Palembang terkait konten rendang Willie Salim yang dinilai sudah membuat gaduh dan merusak citra serta nama baik warga Palembang.

    “Kesultanan Palembang Darussalam mendesak Willie Salim pertama harus mengklarifikasi secara jujur dan meminta maaflah kepada warga Palembang, bukan hanya melalui video yang disebar di medsos tetapi di dalam rapat adat kesultanan Darussalam,” kata Sultan Fauwas, Senin (24/3).

    Kedua, Sultan Palembang mendesak Willie Salim agar melakukan tradisi tepung tawar atas tindakan ‘cemau mulut’ sebagaimana adat Melayu Palembang yang juga tertulis dalam kitab Undang-Undang Simbur Cahaya.

    Poin ketiga, Willie Salim didesak mencabut dan menghapus semua video terkait masak dan makan rendang di BKB Palembang di semua akun media sosial yang ada baik, YouTube, Instagram, Facebook dan media lainnya..

    Kemudian poin keempat, Sultan Palembang mendukung gerakan masyarakat Palembang yang menuntut Willie Salim melalui jalur hukum.

    “Kemudian poin kelima yang terakhir, apabila Willy Salim tidak mengindahkan pesan ini atas nama Kesultanan Palembang Darussalam menyatakan kutukan kepada Willie Salim dan mengharamkan kedatangannya ke Palembang sepanjang hidupnya. Demikan maklumat ini saya sampaikan agar menjadi pelajaran bagi semuanya,” ujar dia.

    Kemarahan tak hanya datang dari pejabat pemerintah dan tokoh adat. Ustaz Abdul Somad juga bersikap tegas dengan meminta warga Palembang mempertahankan harkat dan martabat kotanya. UAS menduga konten rendang Willie Salim konspirasi.

    “Orang Palembang wajib menjaga, mempertahankan harkat martabat dirinya, konten masak rendang itu dibuat menurut saya itu rendang konspirasi,” kata Ustaz Abdul Somad kepada masyarakat Palembang saat Tabligh Akbar Tasyakuran RD-PS di Benteng Kuto Besak Palembang, Minggu (23/3) malam.

    Willie sendiri sudah membantah kontennya rekayasa. Dia juga minta maaf dan mengimbau publik tidak menghakimi atau berprasangka buruk terhadap warga Palembang.

    “Jujur, ini bukan salah warga Palembang. Ini sepenuhnya salah saya karena saya kurang persiapan. Mohon maaf. Saya pertama kali masak untuk orang sebanyak itu dan di bayanganku bisa kumpul dan buka bersama ribuan warga Palembang sudah lebih dari cukup,” lanjutnya.

    Willie menuturkan, dirinya sama sekali tak kecewa atas hilangnya rendang ratusan kilogram tersebut. Ia justru senang melihat antusiasme warga.

    “Karena pada akhirnya rendang itu dimasak memang untuk dibagikan ke warga. Jujur aku hanya kaget melihat antusias warga yang luar biasa. Ini pelajaran berharga buat aku. Aku tidak merekayasa hal itu, aku hanya tidak memperhitungkan hal tersebut bisa terjadi,” ucapnya.

    Konten kreator Willie Salim populer berkat konten aksi sosialnya. Dia berani memborong dagangan pelaku UMKM dan membagikannya pada orang sekitar. Willie pun jadi salah satu konten kreator yang memberikan bantuan untuk penjual es teh yang viral beberapa waktu lalu.

  • Viral Mahasiswa Indonesia Bikin Konten Joget di Masjid Al Azhar Mesir, UAS Marah Besar

    Viral Mahasiswa Indonesia Bikin Konten Joget di Masjid Al Azhar Mesir, UAS Marah Besar

    GELORA.CO –  Aksi sekelompok mahasiswa Universitas Al-Azhar Mesir yang membuat konten berjoget di Masjid Al-Azhar viral di media sosial. Tayangan ini pun mendapat reaksi keras dari para alumni Al-Azhar dan berbagai kalangan.

    Ustadz Abdul Somad (UAS) melampiskan kemarahannya dalam akun media ofisialnya, meski akhirnya dihapus.

    Republika.co.id, mendapat salinan layar dari pernyataan UAS tersebut yang mengkritik pedas aksi tak beradab segelintir mahasiswa tersebut.

    UAS menulis kekesalannya tersebut dalam bahasa Arab Mesir disertai dengan menyertakan gambar aksi joget mahasiswa dengan foto seorang syekh di lokasi yang sama tengah mengajar. UAS menulis:

    “Saat proses renovasi Masjid Al-Azhar Syekh Shalih al-Ja’fari melihat ada lubang dan debu pasir bertebaran. Apa yang beliau katakan? “Para wali Allah telah bersujud.”

    Saya bilang ke kalian apa? Jika perkara pasirnya Al-Azhar saja begini, bagaimana dengan kursi-kursi para syekh, mihrab, dan majelis mereka?

    Kami begini berkat berkah Al-Azhar, yang tidak paham dia siapa dan dia dimana, harus keluar dari Al-Azhar. Allah menghancurkan rumah kalian wahai putra-putra burung Bulbul (sebuah kata makian yang lazim digunakan orang Mesir).”

    Tak selang berapa lama, aksi ini pun mendapat perhatian serius pengurus Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) tersebut membuat konten di Masjid Al Azhar Mesir.

    Presiden Dewan Pengurus PPMI di Mesir, Razi Alif Al-Fais membenarkan bahwa mahasiswa di dalam video tersebut merupakan pengurus PPMI.

    “Bahwa yang berada dalam video tersebut merupakan bagian dari Dewan Pengurus PPMI Mesir,” ujar Razi dikutip dari surat pernyataannya, Senin (24/3/2025).

    Setelah video membuat kegaduhan dan merugikan banyak pihak tersebut beredar, Dewan Pengurus PPMI Mesir pun telah memanggil yang bersangkutan.

    “Yang bersangkutan sudah dipanggil dan dimintai keterangan serta mendapatkan teguran tegas dari pihak-pihak yang bertanggung jawab,” ucap Razi.

    Dalam surat pernyataan yang diterbitkan pada 23 Maret 2025 itu, Razi juga menyatakan bahwa yang bersangkutan sudah mengakui dan sangat menyesal atas apa yang sudah mereka lakukan.

  • Ustaz Abdul Somad: Tugas Negara Beri Pekerjaan, Bukan Beri Makan

    Ustaz Abdul Somad: Tugas Negara Beri Pekerjaan, Bukan Beri Makan

    Ustaz Abdul Somad: Tugas Negara Beri Pekerjaan, Bukan Beri Makan

  • Wagub Erwan Setiawan Hadiri Tablig Akbar Bersama Ustaz Abdul Somad

    Wagub Erwan Setiawan Hadiri Tablig Akbar Bersama Ustaz Abdul Somad

    JABAR EKSPRES – Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan menghadiri acara Tablig Akbar Ustadz Abdul Somad (UAS) bersama Yayasan Darul Hikam di Bale Asri Pusdai, Kota Bandung, Sabtu (22/2/2025).

    Erwan menyambut baik kegiatan tabligh akbar apalagi menjelang datangnya bulan suci Ramadan yang tinggal sekitar sepekan lagi.

    “Insyaallah, sekarang kita bisa menyambutnya dengan sukacita dan menjalankan segala ibadah dengan lancar dan penuh keridaan Allah subhanahu wa taala,” ucap Erwan.

    Erwan berharap kegiatan tablig akbar yang diisi tausiah dapat menambah ilmu bagi jemaah yang hadir sehingga selain menjadi ajang silaturahmi, kegiatan semacam ini juga dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan seseorang.

    “Saya dengan Kang Dedi (Gubernur Jawa Barat), insyaallah akan selalu mendukung program-program keagamaan dan pendidikan,” ucapnya.

    Erwan juga sempat menyinggung kekhawatiran masyarakat Jabar terkait dengan maraknya aksi premanisme, begal, dan sejenisnya.

    Maka, lanjutnya, salah satu fokus yang akan jadi perhatian Dedi -Erwan, yakni pemberantasan premanisme.

    Ini ditujukan dengan dilakukannya penandatanganan komitmen bersama antara Gubernur Jawa Barat dengan jajaran Forkopimda Jabar terkait Pemberantasan Premanisme, pada acara serah terima jabatan antara Penjabat Gubernur kepada Gubernur Jawa Barat definitif di DPRD Jabar, Jumat (21/2).

    “Jangan beri ruang untuk premanisme di Jawa Barat agar masyarakat tenang, aman, nyaman, dan tenteram,” ujar Erwan.

    “Oleh karena itu kami, pemerintah harus hadir, siap memberantas premanisme di Jawa Barat,” katanya.

    Maka dari itu, Erwan juga menyambut baik hadirnya lembaga pendidikan berbasis keagamaan seperti Darul Hikam. Lebih luas lagi sinergi antara pemuka agama dengan unsur pemerintahan. Dengan begitu, diharapkan hadir sumber daya manusia yang unggul sekaligus akhlaqul-karimah.

    Silaturahmi diperkuat

    Penceramah Ustaz Abdul Somad atau yang populer disebut UAS menyampaikan jika di era modern dimana alat komunikasi semakin canggih, silaturahmi secara tatap muka tak lagi menjadi pilihan utama.

    Maka UAS berharap teknologi komunikasi dapat mempermudah urusan umat. Namun silaturahmi dengan baik tetap perlu diperkuat.

    “Jadi yang bisa memperbaiki ini semua adalah dakwah. Kita bertemu dan bersilaturahmi, makanya kita bisa berjumpa dengan Bapak Wakil Gubernur dan keluarga besar Darul Hikam,” ucapnya.

  • Jika Utang Puasa Ramadan Tahun-tahun Lalu Belum Dilunasi, Apa yang Terjadi? ini Penjelasan MUI

    Jika Utang Puasa Ramadan Tahun-tahun Lalu Belum Dilunasi, Apa yang Terjadi? ini Penjelasan MUI

    TRIBUNJATIM.COM – 1 Ramadan 1446 H diperkirakan jatuh pada 1 Maret 2025.

    Ini berarti bulan puasa 2025 kurang 9 hari lagi.

    Menjelang Ramadan, sebaiknya utang puasa tahun lalgu segera dilunasi.

    Utang puasa berlaku ketika seorang Muslim meninggalkan puasa Ramadan, karena kondisi tertentu.

    Seperti puasa Ramadan, melunasi utang puasa yang ditinggalkan juga hukumnya adalah wajib.

    Baik utang puasa karena sakit, perjalanan jauh, maupun alasan lain yang dibenarkan secara syariat, kewajiban mengganti puasa harus dipenuhi sebelum Ramadhan berikutnya.

    Namun, beberapa orang mungkin belum melunasi utang puasa, meski sudah kembali memasuki Ramadan.

    Lantas, apa yang terjadi ketika utang puasa Ramadan sebelumnya belum lunas?

    Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan, jika ada seorang Muslim yang masih ada utang puasa Ramadan tahun lalu, wajib untuk segera melunasinya.

    “Segera dilunasi sebelum Ramadan berikutnya tiba,” kata Ni’am saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/2/2025).

    Namun, jika pada Ramadan tahun ini umat Muslim tersebut belum bisa melunasi puasanya, ia tetap wajib mengganti puasa pada tahun berikutnya.

    “Wajib men-qadha di tahun berikutnya,” lanjut dia.

    UTANG PUASA – Ilustrasi grafis bulan Ramadan. Bagi yang masih memiliki utang puasa segera melunasinya. Ustaz Abdul Somad menjelaskan, ganti puasa Ramadan bisa dilakukan hingga hari terakhir bulan Syaban atau bulan sebelum Ramadan. (FREEPIK)

    Selain itu, ada juga kewajiban tambahan dengan membayar fidyah (denda) berupa memberi makan orang miskin.

    Dikutip dari laman Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), menurut Imam Malik dan Imam Syafii, besaran fidyah yang harus dibayar adalah sebesar 1 mud atau 750 gram.

    Perlu dicatat, penundaan qadha puasa sampai tiba Ramadan berikutnya tanpa halangan yang sah, hukumnya adalah haram.

    Akan tetapi, seorang Muslim yang belum bisa melunasi puasa pada tahun ini karena sakit keras dengan peluang kecil untuk sembuh, maka hanya perlu membayar fidyah tanpa berpuasa.

    “Kalau sakit keras, dan diduga tidak sembuh (maradl al-maut), maka dia tidak wajib puasa, dan mengganti dengan fidyah,” jelas Ni’am.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Qadha Puasa di 10 Hari Jelang Ramadan 2025, Bolehkah? ini Penjelasan Hukumnya

    Qadha Puasa di 10 Hari Jelang Ramadan 2025, Bolehkah? ini Penjelasan Hukumnya

    TRIBUNJATIM.COM – Awal Ramadan 2025 diperkirakan jatuh pada 1 Maret 2025.

    Meski demikian, penetapan awal Ramadan oleh pemerintah hingga saat ini masih belum diputuskan. 

    Pemerintah akan melaksanakan sidang isbat untuk penetapan 1 Ramadan 1446 H pada Jumat (28/2/2025).

    Jika Ramadan 1 Maret 2025, maka kurang 9 hari lagi.

    Lantas bagaimana jika masih punya utang puasa Ramadan tahun lalu, bolehkah qadha puasa di 10 hari jelang Ramadan?

    Dikutip dari Tribun Priangan, Ustaz Abdul Somad menjelaskan, bahwa mengganti puasa Ramadan atau qadha puasa bisa dilakukan hingga hari terakhir bulan Syaban atau bulan sebelum Ramadan.

    “Siapa yang mengganti puasa di bulan Syakban dan di hari senin, otomatis dapat 3 pahala. Puasa qadha lunas 1 hari, puasa sunah Syaban dan puasa senin juga dapat. Niatnya 1 saja untuk qadha,” tutur ustaz yang akrab disapa UAS ini.

    Jika masuk puasa Ramadan namun utang puasa tahun lalu masih belum lunas, maka masih bisa membayarnya setelah Ramadan.

    “Tapi bedanya, kalau sudah ketemu Ramadan lagi, nanti bayarnya jadi dua, qadha dan fidyah,” katanya.

    Dalam ilmu Ushul Fiqh, ada kaidah seperti ini: “Awalnya semua ibadah adalah batal, hingga ada dalil yang menunjukkan perintah melakukan ibadah itu”.

    Dengan kaidah tersebut, maka penting umat Islam mengerti perintah setiap ibadah yang dikerjakan.

    Tak terkecuali ibadah mengganti puasa yang terlewatkan di bulan Ramadan sebelum datang Ramadhan berikutnya.

    Qadha puasa Ramadan tercantum jelas dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 184, sebagai berikut:

    أَيَّامًا مَّعْدُودَٰتٍ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى ٱلَّذِينَ يُطِيقُونَهُۥ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُۥ ۚ وَأَن تَصُومُوا۟ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

    Artinya:

    “Beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

    UTANG PUASA – Ilustrasi grafis bulan Ramadan. Bagi yang masih memiliki utang puasa segera melunasinya. Ustaz Abdul Somad menjelaskan, ganti puasa Ramadan bisa dilakukan hingga hari terakhir bulan Syaban atau bulan sebelum Ramadan. (FREEPIK)

    Kewajiban qadha puasa Ramadan juga dapat dilacak pada hadist yang memuat percakapan istri Rasulullah SAW, Aisyah RA dengan Mu’adzah.

    Hadis ini diriwayatkan Imam Muslim:

    عَنْ مُعَاذَةَ رضي الله عنه قَالَتْ: سَأَلْتُ عَائِشَةَ رضي الله عنها، فَقُلْتُ: مَا بَالُ الْحَائِضِ تَقْضِي الصَّوْمَ وَلاَ تَقْضِي الصَّلاَةَ؟ فَقالَتْ: أَحَرُورِيَّةٌ أَنْتِ؟ قُلْتُ: لَسْتُ بِحَرْورِيَّةٍ. وَلكِنِّي أَسْأَلُ. قَالَتْ: كَانَ يُصِيبُنَا ذلِكَ فَنُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّوْمِ وَلاَ نُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّلاَةِ. رواه مسلم

    Artinya:

    Dari Mu’adzah dia berkata, “Saya bertanya kepada Aisyah kenapa gerangan wanita yang haid qadha puasa dan tidak qadha shalat?”. Maka Aisyah menjawab, “Apakah kamu dari golongan Haruriyah?” Aku menjawab, aku bukan Haruriyah, akan tetapi aku hanya bertanya. Dia menjawab, “Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha’ puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha shalat”. (HR Muslim).

    Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) Alhafiz Kurniawan menjelaskan, tidak ada batas waktu mengganti utang puasa Ramadan di bulan Syaban.

    Hal ini berlaku untuk orang-orang yang membatalkan puasa karena ada uzur, seperti sakit, dan hal-hal lain sehingga harus mengganti di bulan lain.

    “Boleh mengqadha puasa hingga akhir bulan Syaban,” kata Hafiz seperti dikutip dari laman resmi NU.

    Akan tetapi, tambah Hafiz, sebagian ulama megharamkan mengqadha puasa setelah lewat nisfu Syaban sebagai antisipasi masuknya bulan Ramadan. 

    Hafiz juga menerangkan menjelaskan bagi orang yang membatalkan puasanya demi orang lain seperti ibu menyusui atau ibu hamil; dan orang yang menunda qadha puasanya karena kelalaian hingga Ramadan tahun berikutnya tiba mendapat beban tambahan.

    “Keduanya diwajibkan membayar fidyah di samping mengqadha puasa yang pernah ditinggalkannya,” terang Hafiz.

    Ia juga mengingatkan beban fidyah itu terus muncul seiring pergantian tahun dan tetap menjadi tanggungan orang yang yang berutang (sebelum dilunasi).

    Hal itu ia kutip dari keterangan Syekh M Nawawi Banten dalam kitab Kasyifatus Saja ala Safinatun Najah halaman 114.

    “Dari keterangan Syekh Nawawi Banten ini, kita dapat melihat apakah ketidaksempatan qadha puasa hingga Ramadhan berikutnya tiba disebabkan karena sakit, lupa, atau memang kelalaian menunda-tunda. Kalau disebabkan karena kelalaian, tentu yang bersangkutan wajib mengqadha dan juga membayar fidyah sebesar satu mud untuk satu hari utang puasanya,” jelas Hafiz.

    “Sebagaimana diketahui, satu mud setara dengan 543 gram menurut Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah. Sementara menurut Hanafiyah, satu hari utang puasanya,” jelas Hafiz.

    Sebagaimana diketahui, satu mud setara dengan 543 gram menurut Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah.

    Sementara menurut Hanafiyah, satu mud seukuran dengan 815,39 gram bahan makanan pokok seperti beras dan gandum.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com