Tag: Ustaz Abdul Somad

  • HUT Bhayangkara, Polda Riau Tanam 79 Pohon-Lepas 7.900 Ikan Lomak di Kampar

    HUT Bhayangkara, Polda Riau Tanam 79 Pohon-Lepas 7.900 Ikan Lomak di Kampar

    Kampar

    Polda Riau melakukan serangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79. Momentum ini tak hanya diisi dengan kegiatan bakti sosial, tetapi juga mengkampanyekan pelestarian lingkungan dengan penanaman pohon.

    Kegiatan penanaman pohon digelar di Pulau Tengah, Tanjung Belit, Kabupaten Kampar, Riau, pada Rabu, 18 Juni 2025. Sebanyak 79 pohon ditanam di pulau yang diapit Sungai Subayang.

    Dengan menaiki perahu, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan bersama rombongan tiba di lokasi menjelang sore hari. Setibanya di lokasi, Irjen Herry dan rombongan melepaskan 7.900 ikan lomak, ikan khas asli Kampar.

    Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Siak, Bupati Kampar, Bupati Kuansing, hingga Bupati Pelalawan, serta Wakapolda Riau Brigjen Jossy Kusumo dan PJU Polda Riau. Setelah melepaskan bibit ikan lomak, Kapolda dan rombongan juga melakukan penanaman 79 pohon di tengah-tengah pulau.

    Polda Riau melakukan penanaman 79 pohon dan melepaskan 7.900 ekor bibit ikan lomak di Kampar, Riau, pada Rabu (18/6/2025). (Mei Amelia R/detikcom))

    Rangkaian kegiatan yang juga digelar dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini juga diisi dengan sejumlah acara menarik, antara lain pembacaan puisi yang dipersembahkan oleh Irjen Herry Heryawan, serta ceramah yang diisi oleh Ustaz Abdul Somad (UAS).

    Kegiatan dilanjutkan pada Kamis, 19 Juni 2025 pagi dengan agenda diskusi lingkungan yang menghadirkan filsuf Rocky Gerung.

    Aksi penanaman pohon yang diinisiasi Kapolda Herry Heryawan juga merupakan implementasi dari ‘Green Policing’, sebuah konsep pemolisian Polda Riau berbasis pelestarian terhadap lingkungan.

    Polda Riau melakukan penanaman 79 pohon dan melepaskan 7.900 ekor bibit ikan lomak di Tanjung Belit, Kampar, Riau, pada Rabu (18/6/2025). (Mei Amelia R/detikcom)

    Serangkaian kegiatan bakti sosial dan kesehatan juga digelar Polda Riau untuk mempererat hubungan Polri dengan masyarakat. Layanan bakti kesehatan ini telah berlangsung sejak 1 Juni hingga 16 Juni 2025. Tak hanya di Polda Riau, tetapi juga di 12 polres se-Provinsi Riau

    Sepanjang 1-16 Juni 2025, Polda Riau telah melaksanakan pemeriksaan kesehatan terhadap 2.244 driver ojek online, 139 orang melakukan donor darah, khitanan massal dari target 79 orang tercapai 9 orang, selanjutnya vaksinasi, imunisasi, dan screening TBC: Target 79 orang, tercapai 29 screening TBC dan 15 vaksinasi.

    Selanjutnya, layanan KB: target 79 orang, tercapai 10 orang; layanan cegah stunting: target 79 orang, tercapai 12 orang; operasi bibir sumbing dan katarak: target 7 dan 9 orang, tercapai 1 orang; pengobatan umum, spesialis, dan gigi: target 790 orang, tercapai 766 orang.

    (mei/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kapolda Riau Beri Bantuan Sosial ke Masyarakat Kampar di HUT Bhayangkara

    Kapolda Riau Beri Bantuan Sosial ke Masyarakat Kampar di HUT Bhayangkara

    Kampar

    Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan memberikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat di Kabupaten Kampar. Pemberian bansos ini merupakan rangkaian dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79.

    Kegiatan bakti sosial ini digelar di Mapolsek Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau, pada Rabu (18/6/2025), dihadiri sejumlah pejabat utama (PJU) Polda Riau, Kapolres Kampar AKBP Mihardi Mirwan, Rocky Gerung, Ustaz Abdul Somad, para bupati se-Provinsi Riau, unsur TNI, BPBD, BNNP Riau dan sejumlah instansi lainnya. Bantuan berupa paket sembako tersebut diberikan secara simbolis kepada sejumlah anak yatim.

    Dalam pernyataannya, Kapolda Herry Heryawan mengatakan pemberian bantuan sosial ini bukan hanya wujud nyata perhatian Polri terhadap manusia tetapi juga alam.

    “Berikan bantuan sosial kepada masyarakat, bukan saja memberikan keadilan tetapi perhatian kita, bukan hanya manusia tetapi juga alam lingkungan kita,” kata Herry Heryawan.

    Dalam sambutannya, Kapolda Herry Heryawan juga menyoroti bahwa kekayaan Riau tidak hanya terletak pada sumber daya alamnya, tetapi juga pada kesehatan dan fisik masyarakatnya.

    Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan bersama Rocky Gerung, Ustaz Abdul Somad, melakukan penanaman pohon di Kampar Kiri, Kabupaten Kampar dalam rangka HUT Bhayangkara ke-79. (Mei Amelia/detikcom)

    Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan membangun fondasi sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik di Bumi Lancang Kuning. Lebih dari itu, Kapolda menekankan bahwa kelestarian alam dan lingkungan sekitar sangat vital untuk generasi penerus.

    Menutup kegiatan, Irjen Herry Heryawan dan rombongan melaksanakan penanaman pohon di halaman Mapolsek Kampar Kiri. Penanaman pohon ini merupakan bagian dari kebijakan Kapolda Riau yang terus digaungkan dalam rangka melindungi alam dan lingkungan.

    (mei/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Penanaman Pohon dan Tarian Kolosal ’79’ Bakal Meriahkan HUT Bhayangkara di Riau

    Penanaman Pohon dan Tarian Kolosal ’79’ Bakal Meriahkan HUT Bhayangkara di Riau

    Pekanbaru

    Peringatan HUT Bhayangkara ke-79 di Polda Riau akan dimeriahkan dengan sejumlah acara. Rangkaian acara yang sekaligus digelar dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini rencananya akan dilaksanakan di Pulau Tongah, Kabupaten Kampar, Riau.

    “Untuk kegiatan upacara puncak HUT Bhayangkara tetap diselenggarakan di Polda Riau, sedangkan yang di Pulau Tongah adalah rangkaiannya,” kata Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Riau Kombes Anissula Ridha, dalam keterangannya, Minggu (8/6/2025).

    Rangkaian acara bertema ‘Bakti Religi dan Peduli Lingkungan’ di Pulau Tongah, Kabupaten Kampar ini akan dimeriahkan dengan sejumlah kegiatan, antara lain pemberian bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat di Desa Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar.

    “Nanti akan serangkaian acara mulai dari pemberian bansos, tarian kolosal sebanyak 79 orang dan sekaligus dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Internasional, tentunya nanti akan ada kegiatan penanaman 79 pohon di sana,” imbuhnya.

    Kegiatan ini rencananya digelar pada tanggal 18-19 Juni 2025. Kegiatan diskusi dengan tema lingkungan akan menghadirkan Rocky Gerung dan prof Robertus Robert selaku pengisi acara.

    Sebagai upaya untuk penguatan spiritual, dilakukan melalui tausiah dan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Ustadz Abdul Somad (UAS). Pada tanggal 18 Juni malam akan diisi dengan renungan malam (kontemplasi) yang dipandu oleh Ustadz Kurtubi.

    Seluruh rangkaian acara ini mencerminkan semangat HUT Bhayangkara ke-79 yang tidak hanya berfokus pada tugas keamanan, tetapi juga pada peran Polri, dalam hal ini Polda Riau sebagai agen perubahan dan pelindung lingkungan, selaras dengan semangat Hari Lingkungan Hidup Internasional.

    Polda Riau bakal menggelar HUT Bhayangkara ke-79 sekaligus peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Pulau Tongah, Kabupaten Kampar, pada tanggal 18-19 Juni 2025. (dok. Istimewa)

    Kegiatan ini juga akan diikuti oleh sekitar 350 peserta dari Satbrimob Polda Riau, TNI, komunitas pecinta alam Kabupaten Kampar, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), puluhan pramuka, petugas dari Wanabhakti, Satpol PP Kabupaten Kampar hingga kelompol sadar wisata (Pokdarwis).

    Rangkaian acara yang digelar di Pulau Tongah ini menjadi sebuah bukti nyata konsep Green Policing, di mana Polda Riau mengambil peran dalam kepedulian terhadap alam dan lingkungan. Dengan melibatkan ulama seperti Ustaz Abdul Somad (UAS) sebagai ulama sekaligus tokoh masyarakat peduli lingkungan yang memiliki kesatuan visi dan misi dalam membangun konsep Green Policing, kebijakan Polda Riau, sekaligus mendorong Green for Riau yang menjadi program Gubernur Riau.

    Tentang Pulau Tongah

    Sebagai informasi, Pulau Tongah ini berada di Desa Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar. Pulau ini diapit oleh Sungai Subayang yang berhulu dari provinsi Sumatera Barat.

    Pulau Tongah ini dikelilingi hutan Rimbang Baling yang merupakan salah satu suaka marga satwa di Kabupaten Kampar. Pulau Tongah dipenuhi pepohonan yang asri dan sejuk yang menjadi daya tarik wisatawan.

    Area perbukitan di Pulau Tongah yang berada persis di pinggir Sungai Subayang kerap dijadikan tempat untuk berkemah. Untuk mencapai ke Pulau Tongah ini warga harus menyeberangi sungai dengan perkiraan waktu 15 menit.

    (mei/mea)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pendakwah yang Menyala Sampai Padam

    Pendakwah yang Menyala Sampai Padam

    OLEH: AHMADIE THAHA

    DI Masjid Darul Falah, Makassar Sulawesi Selatan, Jumat siang, 6 Juni 2025, udara masih harum oleh jejak pagi. Minyak wangi masih merebak dari baju gamis jamaah yang baru saja menunaikan salat Iduladha. Ketupat dan opor masih hangat dalam ingatan.

    Belum lama mereka pulang sebentar ke rumah, mengganti baju koko, lalu kembali lagi ke masjid untuk salat Jumat — karena hari raya tetap tidak membatalkan kewajiban mingguan.

    Dan di atas mimbar, berdiri sosok yang suaranya dikenal lebih lantang dari toa masjid: Ustaz Dr. H. Muhammad Yahya Yopie Waloni, M.Th. Usianya menjelang 55 tahun.

    Beliau berkhutbah tentang pengorbanan. Ayat demi ayat, hadits demi hadist, meluncur dari bibirnya seperti biasanya. Suaranya membakar, mengguncang, kadang-kadang juga menyulut kontroversi.

    Tapi siang itu, ada ketenangan aneh dalam suaranya. Ia bicara tentang Nabi Ibrahim dan Ismail, tentang ketundukan total pada kehendak Ilahi. Mungkin, tanpa disadari, ia sedang mengisyaratkan sebuah perpisahan.

    Lalu — seperti potongan film yang terlalu dramatis untuk kenyataan — suara itu mengecil. Bibirnya seperti masih hendak bicara, tapi suaranya terhisap. Tubuhnya lunglai, kemudian jatuh menggebrak ke lantai mimbar.

    Tak ada efek suara. Hanya kesunyian yang mendadak menggigit. Jemaah panik. Sujud pun tertunda. Shalat Jumat diinterupsi oleh kenyataan: sang khatib tak bergerak. Innalillahi wa inna ilayhi rajiun.

    Meninggal di atas mimbar seperti itu adalah cita-cita sebagian pendakwah. Mungkin juga kita. Tapi sedikit yang betul-betul “dijemput” Allah saat masih menggenggam tugasnya.

    Yahya Waloni, mantan pendeta yang menjadi pendakwah Islam, tampaknya telah menyelesaikan naskah hidupnya di titik paling dramatis. Di atas mimbar. Dalam khutbah tentang pengorbanan.

    Namun, jangan buru-buru menjadikannya bak malaikat. Sosok ini adalah tokoh yang penuh warna  — dan terkadang over –saturasi. Yahya Waloni bukan pendakwah kalem ala Ustaz Abdul Somad atau dai televisi yang sopan dan rapi seperti Aa Gym.

    Ia dikenal sebagai juru bicara Islam “garis keras”, bersuara lantang, dan… yah, cukup senang menabrak tembok toleransi. Dalam daftar kontroversinya: menyebut kitab suci agama lain sebagai palsu, sehingga dijatuhi vonis lima bulan penjara karena ujaran kebencian.

    Dalam dunia medsos, ia dijuluki “Ustaz Pansos” — alias Panjat Sosial, label sinis yang, ironisnya, malah menambah popularitasnya. Tapi, apakah semua itu membatalkan nilai perjuangannya? Belum tentu. Tentu tidak.

    Fakta tak bisa dibantah: ia adalah seorang mualaf yang memilih jalan Islam dengan total. Islam kaffah, bahkan bersama istrinya yang juga muallafah.

    Ustaz yang lahir di kota Manado pada 30 November 1970 dari keluarga Kristen Minahasa yang taat ini pernah memimpin sekolah teologi Kristen. Lalu ia meninggalkan semuanya untuk menyatakan syahadat.

    Tidak mudah menjadi mualaf di usia matang, apalagi setelah menjadi tokoh dalam agama sebelumnya. Ia kehilangan teman, posisi, dan — mungkin juga — rasa aman. Tapi ia tetap maju. Dalam gaya yang kadang bikin jemaah mengangguk, kadang menggeleng, tapi tak pernah membuat mereka diam.

    Dan di sinilah kita perlu jujur: tak semua yang keras itu jahat, tak semua yang lembut itu benar. Yahya Waloni adalah potret Islam yang bergulat dengan realitas pluralisme di Indonesia, tapi punya batasan akidah yang tak bisa ditawar.

    Sebagian melihatnya sebagai pembela akidah. Sebagian lagi melihatnya sebagai pembelah harmoni. Ia adalah semacam refleksi keras kepala dari kita semua yang tak selesai berdamai dengan sejarah konversi, trauma kolonial, dan luka-luka teologis.

    Tapi apa pun penilaian kita, kematiannya di mimbar adalah simbol yang tidak bisa diremehkan. Bayangkan: ia menghembuskan napas terakhir di hadapan jemaah. Di atas mimbar. Di Hari Raya, persis saat jutaan haji bersatu di padang Arafah. Di sela khutbah tentang pengorbanan. Dan di hari Jumat!

    Apakah itu kebetulan? Atau skenario ilahi dengan naskah paling puitis sekaligus suci?

    Tubuhnya memang dilarikan ke RS Bahagia — nama rumah sakit yang sangat ironis dalam konteks duka. Tapi bagi sebagian orang, terutama mereka yang percaya bahwa hidup adalah medan jihad ideologis, ia tidak wafat biasa. Ia syahid di jalan dakwah.

    Dan seperti biasa, setelah jenazah dikafani, media sosial pun mulai mengkafani narasi. Ada yang mengenangnya sebagai pahlawan iman. Ada yang mengecamnya sebagai provokator.

    Tapi mungkin, Yahya Waloni akan tersenyum dari alam sana, sebab seperti yang biasa ia ucapkan: “Biar saya yang maki, yang penting kamu mikir.” Kini, setelah ia tak bisa bicara lagi, kita yang mesti berpikir.

    Tentang cara menyampaikan dakwah tanpa melukai. Tentang bagaimana menjaga akidah tanpa membakar jembatan kemanusiaan. Dan tentang bagaimana, kadang, satu nyawa yang padam bisa lebih nyaring dari seribu ceramah.

    Selamat jalan, Ustaz Yahya Waloni. Akhir hidupmu mungkin bukan akhir damai. Tapi siapa tahu, itu awal dari percakapan baru — yang lebih jujur, lebih terbuka, dan lebih manusiawi, tentu tanpa pernah harus mengorbankan akidah.

    (Penulis adalah Wartawan Senior dan Pengasuh Ma’had Tadabbur Quran)

  • Di Hari Jumat Tanggal 10 Zulhijah Ustaz Yahya Waloni Wafat, UAS: Allah Beri Beliau Kemuliaan

    Di Hari Jumat Tanggal 10 Zulhijah Ustaz Yahya Waloni Wafat, UAS: Allah Beri Beliau Kemuliaan

    GELORA.CO –  Duka mendalam dirasakan Ustad Abdul Somad manakala tahu Ustad Yahya Waloni meninggal dunia.

    Adapun Ustad Abdul Somad lantas mengenang kebaikan almarhum semasa hidup.

    Rupanya Ustad Yahya Waloni pernah berjasa bagi UAS.

    Saat UAS dibully, dilaporkan hingga dipersekusi, Ustad Yahya rela menjadi garda terdepan membelanya.

    Hal itu diceritakan UAS melalui unggahan Instagram pribadinya, Jumat (6/6/2025) melansir dari Tribunbengkulu.com.

    “Beliau sudah hidup mapan. Jadi rektor. Gaji besar. Duit banyak. Dapat hidayah. Masuk Islam. Keliling berdakwah. Nyetir sendiri. Sampai di Jambi, mobilnya rusak. Dibawa ke bengkel. Mesin hancur karena tidak pernah diservice. Mau diganti tim Uas Jambi mobil baru,” 

    “Ternyata mobil yang rusak itu belum lunas. Ditawarkan Tim tinggal di apartemen. Beliau tidak mau Ternyata rumahnya masih ngontrak. Beliau melihat dunia ini setengah sayap nyamuk,”

    “Saat saya dibully, dipersekusi, dilaporkan dst. Beliau lantang membela saya,” tulis UAS dikutip TribunBengkulu.com. 

    Tak hanya itu, UAS juga menyebutkan bahwa Ustad Yahya Waloni sangat dimuliakan oleh Allah SWT.

    Hal itu lantaran dirinya hanyalah takut kepada Allah SWT.  

     “Beliau hanya takut pada Allah. Hari ini Allah buktikan batinnya. Beliau wafat hari Jumat. Khotib Jumat. Hari mulia 10 Zulhijjah. Bulan mulia,”

    “Allah beri beliau kemuliaan. Selamat jalan Ustadz Yahya Waloni,” pungkasnya.

    Pesan Terakhir Ustaz Yahya 

    Pesan terakhir Ustad Yahya Yahya Waloni menghembuskan nafas terakhirnya masih sempat berdiri menyampaikan khutbah kedua di mimbar Jumat Masjid Darul Falah, Minasa Upa, Gunung Sari, Rappocini, Makassar, Jumat (6/6/2025) siang. 

    Meski sempat dilarikan ke RS Bahagia yang berada 100 meter dari masjid, namun nyawa Ustad Yahya Waloni tidak bisa diselamatkan lagi.  

    Ustad kelahiran Minahasa ini, terjatuh dan tak sadarkan diri usai duduk diantara khutbah kedua. 

    “Masih sempat berdiri, di khutbah kedua, dan ingatkan kita pentingnya bertauhid kepada Allah SWT,” ujar Sekretaris Pengurus Masjid Darul Falah, Harfan Jaya Sakti (39), kepada wartawan melansir dari Tribuntimur, Jumat (6/6/2025). 

    Kronologi Meninggal 

    Diketahui, Ustaz Yahya Waloni meninggal saat khutbah kedua.

    Ustad Dr HM Yahya Waloni Mth (55), meninggal di mimbar Jumat Masjid Darul Falah, Minasa Upa, Gunung Sari, Rappocini, Makassar, Jumat (6/6/2025) siang. 

    Kejadian ketika Ustaz Yahya Waloni meninggal terjadi begitu cepat. 

    Saksi mata menyebut, ustad terjatuh sebelum menyampaikan doa penutup khutbah kedua.

    Seperyi diektahui jik Rukun khatib Jumat, ada dua khutbah. Khutbah pertama diakhiri dengan doa dan duduk sejenak.

    Khutbah kedua, khatib berdiri dan menegaskan ketakwaan, shalawat dan intisari khutbah sebelum doa penutup.

    Ustad kelahiran Minahasa ini, terjatuh dan tak sadarkan diri usai duduk diantara dua khutbah.

    “Masih sempat berdiri, di khutbah kedua, dan ingatkan kita pentingnya bertauhid kepada Allah SWT,” ujar Sekretaris Pengurus Masjid Darul Falah, Harfan Jaya Sakti (39), kepada wartawan.

    Harfan duduk di shaf pertama saat khutbah.

    Dia jadi satu dari sekitar 200 jamaah sekaligus saksi mata, insiden wafatnya ustad Muallaf ini.

    Ustad Yahya Waloni, sudah dijadwalkan panitia masjid sebagai khatib Jumat sejak pekan lalu.

    Pagi harinya, magister theologia ini memberi khutbah Idul Adha di sebuah masjid di pusat Kota Makassar.

    Bersama Sitti Mutmainnah (34) istrinya, Ustad Yahya menginap di Hotel Prima, Jl Dr SAM Ratulangi, Makassar, sekitar 9,7 km dari Masjid Darul Falah.

    Pukul 10.30 wita, panitia menjemput Yahya.

    Masih sempat menyaksikan proses penyembelihan hewan qurban di halaman timur masjid.

    Istrinya, dijamu di rumah salah seorang takmir, sekitar 75 meter dari masjid Pukul 11.30 Wita, ustad Yahya masuk ke Masjid.

    Dia duduk di shaf pertama, membaca surah Al Kahfi dan berzikir.

    Pukul 12.05 Wita, usai Azan, panitia mempersilahkan khatib naik ke mimbar.

    “Tema khutbah Ustad, tentang kekuatan iman. Ujian Nabi Ibrahim yang menyembelih Ismail, sebagai bukti ketaatan individu, keluarga dan umat Muslim,” ujar Harpan Sakti.

    Khutbah berlangsung sekitar 15 menit. Jamaah disebut memadati ruang utama hingga lantai dua.

    “Saya di lantai dua, dan menyimak dengan jernih pesan-pesannya,” ujar Prof Dr Syahruddin Usman (61), guru besar Tarbiyah UIN sekaligus jamaah.

    Pukul 12.25 wita, usai khutbah pertama, ustad Yahya kembali berdiri dan menyampaikan khutbah tanpa teksnya.

    “Usia baca shalawat nabi dan Sebelum bacakan doa khutbah terakhir, langsung pegang dada, jatuh di mimbar. Saya kira mau minum,” ujar Harpan.

    Sang Ustad spontan terduduk kemudian jamaah shaf depan panik, lalu imam dan pengurus berlomba ke depan.

    “Saya masih lihat matanya sempat terbuka, tapi sepertinya sudah sakratul maut,” ujar Harpan.

    Ustad sudah tak sadarkan diri, majelis Jumat yang bertepatan Idul Adha ini, terhenti sejenak.

    Panitia mengangkat tubuh Ustad Yahya ke mobil, dan membawanya ke RS Klinik Bahagia Minasa Upa, sekitar 100 meter dari Masjid.

    “Sudah tak sadar. Kita tak tahu, apa meninggal di masjid atau di UGD,” ujar Sakti. 

    Pukul 12.35 Wita, Ustad Yahya dievakuasi. Ibadah shalat Jumat dilanjutkan pukul 13.46 Wita, setelah takmir dan warga pengantar balik dari klinik.

    Pukul 14.00 Wita, jamaah shalat Jumat bubar. Kabar Ustad Yahya, wafat beredar di masjid.

    Pukul 13.45 wita, jenazah dikembalikan ke masjid. Di bagasi belakang ambulans Klinik RS Bahagia, duduk istri almarhum. 

    Hingga pukul 13.30 WITA, mantan pendeta itu masih disemayamkan di samping mimbar. Rencananya, jenazah akan dimandikan, dikafani dan diterbangkan ke kediamannya di Jakarta.

  • Ustadz Yahya Waloni Meninggal saat Berkhutbah, Yusuf Mansur: Indah Banget Wafatnya

    Ustadz Yahya Waloni Meninggal saat Berkhutbah, Yusuf Mansur: Indah Banget Wafatnya

    GELORA.CO –  Pendakwah Ustadz Yahya Waloni, Jumat (6/6/2025), meninggal dunia. Beliau meninggal dunia saat menjadi khatib khutbah sholat Jumat 

    Melalui postingan di akun instagram, Ustadz Yusuf Mansur memberi kesan tentang meninggalnya Ustadz Yahya Maloni.

    “Indah banget wafatnya.Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun.Selamat jalan saudara kami, guru kami…Banyak kenangan di tahun2 trakhir…,” tulis Ustadz Yusuf Mansur di akun @yusufmansurnew.

    Selain Ustadz Yusuf Mansur, Ulama terkemuka asal Pekanbaru, Riau, Ustadz Abdul Somad (UAS) mengenang Ustadz Yahya Waloni yang meninggal pada hari Jumat (6/6/2025). UAS menyebut Ustadz Yahya Waloni meninggal saat menjadi khatib khutbah Jumat di hari mulia yaitu Idul Adha.

    “Beliau wafat hari Jumat. Khatib Jumat. Hari mulia 10 Dzulhijjah. Bulan mulia,” tulis UAS di akun instagramnya, @ustadzabdulsomadofficial.

    Secara lengkap, berikut postingan UAS tentang kenangannya terhadap Ustadz Yahya Maloni:

    “Beliau sudah hidup mapan. Jadi rektor. Gaji besar. Duit banyak. Dapat hidayah. Masuk Islam. Keliling berdakwah. Nyetir sendiri. Sampai di Jambi, mobilnya rusak. Dibawa ke bengkel. Mesin hancur karena tidak pernah diservice. Mau diganti tim Uas Jambi mobil baru. Ternyata mobil yang rusak itu belum lunas. Ditawarkan Tim tinggal di apartemen. Beliau tidak maum Ternyata rumahnya masih ngontrak. Beliau melihat dunia ini setengah sayap nyamuk. Saat saya dibully, dipersekusi, dilaporkan dst. Beliau lantang membela saya. Beliau hanya takut pada Allah.Hari ini Allah buktikan batinnya. Beliau wafat hari Jumat. Khotib Jumat. Hari mulia 10 Zulhijjah. Bulan mulia.Allah beri beliau kemuliaan.Selamat jalan Ustadz Yahya Waloni.”

  • Momen Hangat: Kapolri dan Ustaz Abdul Somad Saling Lempar Pantun di Hari Ulang Tahun

    Momen Hangat: Kapolri dan Ustaz Abdul Somad Saling Lempar Pantun di Hari Ulang Tahun

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Ustaz Abdul Somad menerima ucapan selamat ulang tahun dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mendadak viral.

    Siapa sangka Kapolri yang memberikan ucapan ulang tahun berupa pantun, kemudian dibalas oleh pendakwah yang akrab disapa UAS dengan rangkaian pantun juga.

    Dalam sebuah video yang seliweran di berbagai platform media sosial, terlihat Kapolri didampingi Irjen Herry Heryawan dan Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir.

    Pada saat itu, terlihat Jenderal Sigit mengungkapkan doa yang terbaik untuk UAS yang menginjak usia 48 tahun.

    “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat ulang tahun Tuan Guru Ustaz Abdul Somad, semoga senantiasa diberikan barokah, panjang umur, dan selalu berada dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” kata Kapolri Jenderal Sigit, dikutip Senin (26/5/2025).

    Tidak hanya doa untuk Ustaz Abdul Somad, juga salam hangat dan doa turut diberikan kepada keluarga.

    “Salam hormat untuk seluruh keluarga besar. Terima kasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,” sambungnya.

    Tidak menunggu lama, UAS tidak kalah dan sontak langsung membalas ucapan selamat dari Kapolri tersebut dengan mengirim pantun.

    Rasa terima kasih disampaikan oleh UAS lewat pantunnya menyampaikan terima kasih atas doa-doa yang diterima dan kembali mendoakan Kapolri dengan kebaikan.

    “Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Memang harum bunga rampai, dicium orang yang lalu. Ucapan Pak Kapolri sudah sampai, semoga sukses selalu. Terima kasih, wassalamualaikum warahmatullah,” ujar UAS.

  • Gratis! Ini 3 Lokasi Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Surabaya Mei 2025

    Gratis! Ini 3 Lokasi Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Surabaya Mei 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Kabar gembira bagi muslimin dan muslimat di Surabaya maupun sekitarnya. Ustaz Abdul Somad (UAS), dai kondang yang dikenal luas di berbagai platform media dakwah, dijadwalkan mengisi rangkaian tabligh akbar di Kota Pahlawan pada pertengahan Mei 2025.

    Tiga agenda besar telah dikonfirmasi, semuanya terbuka secara gratis untuk umum, menghadirkan sejumlah ulama nasional dengan tema yang menggugah hati dan menyejukkan jiwa.

    Safari dakwah ini akan berlangsung mulai Jumat, 16 Mei hingga Senin, 19 Mei 2025, di tiga lokasi berbeda. Simak jadwal lengkapnya berikut ini:

    1. Baik Bareng di Masjid Al-Akbar Surabaya

    Hari/Tanggal: Jumat, 16 Mei 2025
    Waktu: Pukul 19.00 WIB – 22.00 WIB
    Lokasi: Masjid Al-Akbar Surabaya Jl. Masjid Al-Akbar Timur No. 1, Pagesangan, Kec. Jambangan, Surabaya.

    Agenda perdana bertajuk Baik Bareng akan digelar megah di salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara. Selain UAS, akan hadir pula para ulama terkemuka seperti Habib Muhammad bin Anies Shahab, Ustaz Luqmanulhakim, Ustaz Salim A. Fillah, Ustaz Zayyin Achmad, Ustaz Nur Hidayat, dan Ustaz Aditya Abdurrahman.

    Acara ini menjadi momen istimewa bagi masyarakat untuk memperkuat keimanan sekaligus mempererat ukhuwah Islamiyah.

    2. Tabligh Akbar: Menguatkan Tauhid, Meneguhkan Ukhuwah, Menyambut Keberkahan

    Hari/Tanggal: Ahad, 18 Mei 2025
    Waktu: Pukul 14.30 WIB – 16.30 WIB
    Lokasi: Masjid As-Sakinah Pantai Mentari, Surabaya Perumahan Pantai Mentari Blok A No.13, Kenjeran, Surabaya.

    Mengusung tema penuh makna, tabligh akbar di hari Ahad akan menjadi pengingat pentingnya menjaga tauhid dan persaudaraan di tengah dinamika zaman. UAS akan kembali hadir bersama Ustaz Luqmanulhakim, Ustaz Salim A. Fillah, Ustaz Aditya Abdurrahman, dan Ustaz Zayyin Achmad.

    3. Tabligh Akbar: Ada Surga di Rumahmu

    Hari/Tanggal: Senin, 19 Mei 2025
    Waktu: Pukul 08.00 WIB – Selesai
    Lokasi: Masjid Ar-Rahmah, Jl. Teluk Buli I No.3,5,7, Surabaya.

    Agenda penutup bertema keluarga ini akan menyentuh sisi spiritual rumah tangga, dipandu langsung oleh Prof. H. Abdul Somad, Lc., Ph.D dan KH. Muhammad Shaleh Drehem. Meski gratis dan terbuka untuk umum, peserta dianjurkan mendaftar melalui tautan ini Pendaftaran Tabligh Akbar

    Jadwal safari dakwah UAS di Surabaya masih bisa bertambah sewaktu-waktu. Pantau terus informasi terbaru melalui kanal resmi penyelenggara.

    Bagi masyarakat yang haus akan ilmu, kehadiran UAS dan para ustaz nasional ini menjadi momentum yang sayang untuk dilewatkan. Selain memperdalam pengetahuan agama, tabligh akbar ini juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat semangat ukhuwah di tengah masyarakat. [fyi/aje]

  • Kerusuhan di Lapas Narkoba Musi Rawas Sumsel, Kaca-Sejumlah Fasilitas Rusak

    Kerusuhan di Lapas Narkoba Musi Rawas Sumsel, Kaca-Sejumlah Fasilitas Rusak

    Jakarta

    Kerusuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Muara Beliti, Musi Rawas. Kaca hingga fasilitas lapas rusak.

    Dilansir detikSumbagsel, kerusuhan tersebut terjadi di Lapas Kelas II-A Narkotika Muara Beliti di Jalinsum Km 19, Kecamatan Muara Beliti, Musi Rawas, Sumatera Selatan, pada Kamis (8/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.

    Pantauan detikSumbagsel, pihak kepolisian, TNI, dan Brimob masih bersiaga di area lapas. Terlihat juga mobil Barracuda, water cannon, dan ambulans berada di area lapas. Terlihat kaca jendela serta fasilitas lain di lapas rusak berat akibat kericuhan tersebut.

    Salah satu saksi mata, yakni Ustaz Abdul Somad, mengatakan sempat tertahan di dalam lapas kurang lebih setengah jam. Ia mengaku sebelumnya sempat memberikan ceramah kepada para tahanan sebelum kerusuhan terjadi.

    “Tidak tahu pasti apa penyebabnya, waktu mau ngasih ceramah di dalam masjid Lapas, tiba-tiba ada gumpalan asap di area lapangan lapas dan langsung terjadi keributan,” katanya dilansir detikSumbagsel, Kamis (8/5/2025).

    Sementara itu, Kapolres Musi Rawas AKBP Agung Adhitya Prananta menegaskan tidak ada petugas ataupun warga disandera akibat kerusuhan tersebut.

    (rdp/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • BREAKING NEWS Kerusuhan Lapas Muara Beliti Saat UAS Ceramah, Sejumlah Fasilitas Hancur – Halaman all

    BREAKING NEWS Kerusuhan Lapas Muara Beliti Saat UAS Ceramah, Sejumlah Fasilitas Hancur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MUSI RAWAS – Kerusuhan hebat terjadi di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, pada Kamis pagi (8/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. 

    Insiden ini mengejutkan publik karena terjadi saat Ustaz Abdul Somad (UAS) tengah memberikan ceramah rohani kepada para narapidana di dalam kompleks lapas.

    Menurut kesaksian UAS, suasana awalnya kondusif ketika ia hendak menyampaikan siraman rohani di masjid lapas. Namun secara tiba-tiba muncul asap pekat dan kericuhan pun pecah.

    “Saya tidak tahu pasti penyebabnya. Saat akan memberikan siraman rohani di masjid dalam Lapas, tiba-tiba muncul asap dan suasana langsung ricuh,” ujar UAS yang sempat tertahan selama 30 menit di lokasi.

    Kerusuhan menyebabkan sejumlah fasilitas lapas mengalami kerusakan parah. 

    Kaca-kaca jendela pecah, beberapa bagian dalam bangunan terlihat berantakan, dan sejumlah benda dilaporkan terbakar. Asap tebal membumbung dari dalam lapas, menandakan skala kerusuhan yang cukup serius.

    Petugas Lapas sempat kewalahan menghadapi situasi.

    Sekitar pukul 11.30 WIB, aparat gabungan dari Polri dan TNI dikerahkan ke lokasi. Kendaraan taktis milik Brimob, mobil water cannon dari Polres Lubuklinggau, dan ambulans turut hadir untuk mengendalikan situasi.

    Beberapa kali petugas menembakkan gas air mata dan menyemprotkan air ke arah narapidana yang bertindak anarkis, termasuk melempar batu dan membakar sejumlah fasilitas.

    Kapolres Musi Rawas menyatakan bahwa situasi berhasil dikendalikan menjelang siang hari, namun kerusakan cukup signifikan terjadi di beberapa blok lapas.

    Hingga saat ini, penyebab pasti kerusuhan masih dalam penyelidikan. Pihak kepolisian menduga ada provokator dari dalam yang memicu kekacauan. Proses identifikasi para pelaku dan penghitungan kerugian tengah berlangsung.

    Sementara itu, UAS sudah dipastikan dalam kondisi aman dan telah meninggalkan lokasi usai situasi dinyatakan kondusif.