Tag: Ustaz Abdul Somad

  • Begini Kata UAS soal Narasi Trans7 yang Dianggap Lecehkan Pesantren dan Kiai

    Begini Kata UAS soal Narasi Trans7 yang Dianggap Lecehkan Pesantren dan Kiai

      Tayangan program “Xpose Uncensored” di stasiun televisi Trans7 menuai polemik luas setelah dinilai melecehkan kiai dan tradisi pesantren.

    Gelombang kritik datang dari berbagai kalangan, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), yang bahkan telah melaporkan Trans7 ke kepolisian serta Dewan Pers pada Senin (14/10/2025).

    Di tengah ramainya kecaman, dai kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) turut menanggapi isu tersebut. Namun, berbeda dari banyak tokoh lain, UAS memilih menyampaikan kritiknya dengan cara yang khas — melalui sebuah puisi reflektif berjudul “Mazhab Cinta.”

    Dalam puisinya yang diunggah ke akun Instagram dan Facebook pribadinya, UAS menggambarkan bagaimana orang luar sering gagal memahami dunia pesantren dan hubungan batin antara santri dan kiai.

    “Cinta itu alam rasa, bukan alam kata. Kata terlalu miskin untuk mewakili rasa… Susah dilogikakan bagaimana rasa santri ngasi mercy, bagaimana rasanya mencium tangan Yai,” tulis UAS.

    Menurutnya, tradisi pesantren bukan sekadar rutinitas keagamaan, melainkan ikatan spiritual yang lahir dari cinta dan ketulusan. Ia mengibaratkan hubungan santri dan kiai seperti kisah Qais dan Laila, legenda cinta yang melampaui logika.

    “Orang menyebut Qais gila. Yang faham hanya yang pernah jatuh cinta,” tulisnya lagi, menyindir pihak yang mudah menilai tanpa memahami kedalaman makna kehidupan pesantren.

    Melalui bait-bait puisinya, UAS juga menyelipkan kritik sosial yang tajam terhadap industri media. Ia menyinggung bagaimana dunia televisi kerap terjebak dalam logika rating dan sensasi, hingga melupakan nilai moral dan etika.

    “Susah difahami karyawan TV yang rasanya sudah mati. Ditekan sana sini, sibuk dengan hirarki. Lambat kena caci maki, cepat diejek teman yang iri, penuh dengan bully,” tulisnya.

    Pesan ini dianggap sebagai sindiran halus bagi media yang mencari perhatian publik tanpa mempertimbangkan dampak terhadap nilai-nilai keagamaan dan sosial masyarakat.

    Puisi “Mazhab Cinta” sontak menuai respons luas. Ribuan komentar membanjiri unggahan UAS dari kalangan santri, alumni pesantren, hingga tokoh ormas Islam. Banyak yang menilai puisi itu sebagai bentuk pembelaan elegan terhadap martabat pesantren di tengah derasnya arus stigma negatif.

    “Alhamdulillah Tuan Guru, kawal terus! Belum diserang buzzer pembela Trans7. Mereka yang nggak pernah mondok tapi ikut komentar masif,” tulis akun @keviinfirst dalam kolom komentar.

    Selain itu, sejumlah warganet juga membagikan ulang potongan puisi UAS sebagai bentuk solidaritas terhadap dunia pesantren yang dinilai sedang dilecehkan.

    Dalam unggahannya, UAS juga menutup puisinya dengan menampilkan foto kebersamaannya bersama KH Kafabihi Mahrus, Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, menegaskan bahwa pesantren adalah ruang penuh cinta dan penghormatan kepada guru.

    Ia menulis, “Pesantren itu rumah cinta. Hubungan antara santri dan Yai tidak bisa dijelaskan logika, hanya bisa dirasakan.”

    Bagi banyak kalangan, puisi tersebut tidak hanya berfungsi sebagai kritik, tetapi juga refleksi mendalam tentang pentingnya menjaga adab dan cinta dalam menuntut ilmu agama.

    Sementara itu, gelombang protes terhadap Trans7 masih terus bergulir. Berbagai organisasi keagamaan dan komunitas santri mendesak adanya klarifikasi terbuka dari pihak stasiun televisi atas tayangan yang dianggap menistakan kiai dan pesantren.

    PBNU menyatakan, laporan ke Dewan Pers dilakukan untuk menegakkan etika jurnalistik dan menuntut tanggung jawab moral dari media yang telah menyinggung perasaan umat Islam.

    Sementara MUI meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) turut memanggil Trans7 untuk memberikan penjelasan resmi. “Media seharusnya menjadi sarana edukasi, bukan provokasi,” ujar MUI dalam keterangannya.

    UAS, yang dikenal memiliki jutaan pengikut di media sosial, dinilai memberikan contoh cara berdakwah yang santun dan bermartabat dalam menghadapi isu sensitif. Sikapnya menunjukkan bahwa pembelaan terhadap martabat pesantren tak harus melalui kemarahan, tetapi bisa melalui puisi, refleksi, dan cinta.

    Pesan yang disampaikan melalui “Mazhab Cinta” pun dianggap mewakili suara banyak santri di seluruh Indonesia — bahwa pesantren bukan hanya tempat belajar agama, tetapi juga ruang tumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan, kasih sayang, dan spiritualitas.***

  • UAS Ceramah di Mabes Polri, Tekankan Pentingnya Toleransi – Page 3

    UAS Ceramah di Mabes Polri, Tekankan Pentingnya Toleransi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ustaz kondang, Abdul Somad (UAS) menekankan pentingnya merawat dan menjaga toleransi beragama. Pesan itu disampaikan saat UAS saat memberikan ceramah di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/9/2025).

    Dia bercerita, sejak 2008, dirinya rutin mengisi kajian di Polda Riau. Dari Kapolda dipimpin oleh Condro Kirono hingga Herry Heryawan, tradisi itu terus berlanjut. Dia selalu menekankan polisi harus menjadi teladan dalam menjaga kerukunan antarumat beragama.

    “Kehadiran saya hari ini menyampaikan tetap pesan-pesan keagamaan terkait tentang toleransi, kekuatan mental, menghadapi tugas, menjadi seorang yang amanah, sesuai dengan saya sebagai tokoh agama Islam, sebagai guru, sebagai dosen, sebagai pendidik,” kata dia kepada wartawan di Mabes Polri, Jumat (26/9/2025).

    Dia berharap hubungan Polri dengan masyarakat semakin erat.

    “Mudah-mudahan apa yang kami lakukan hari ini bisa memperkuat hubungan Kepolisian Republik Indonesia dengan masyarakat, pengabdian di tengah masyarakat dan semua isi kajian saya direkam dan akan di-upload, bisa ditonton ulang di channel Ustadz Abdul Somad Official,” ujar dia.

     

  • AS-Arab Saudi Gelar Latihan Militer Gabungan untuk Tangkal Serangan Drone

    AS-Arab Saudi Gelar Latihan Militer Gabungan untuk Tangkal Serangan Drone

    Riyadh

    Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi telah menyelesaikan latihan militer gabungan yang digelar di kawasan Timur Tengah pekan ini. Latihan gabungan ini melibatkan latihan tembak langsung dalam upaya menangkal sistem udara tak berawak (UAS) atau serangan drone.

    Latihan gabungan kedua negara yang bersekutu ini menggarisbawahi urgensi yang semakin meningkat untuk mempertahankan diri dari ancaman drone yang terus berkembang.

    Komando Pusat AS atau CENTCOM, seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (18/9/2025), menyebut latihan gabungan ini sebagai latihan “Red Sands” yang paling ambisius sejauh ini, dengan mempertemukan 20 sistem kontra-drone dalam latihan tembak langsung di Lapangan Latihan Shamal-2 di wilayah timur laut Saudi.

    Latihan ini disebut fokus pada pengintegrasian radar, sensor, dan senjata untuk mendeteksi, melacak, serta menghancurkan ancaman udara modern dengan cepat, termasuk kawanan drone.

    Di antara kemampuan yang diuji coba, pasukan AS dan Saudi mengintegrasikan sistem komando dan kontrol, serta penembak yang mampu menghancurkan kawanan drone. Hal serupa telah berhasil dilakukan militer Ukraina dalam melumpuhkan pertahanan udara Rusia.

    CENTCOM menyebut bahwa “Drone Defeat Rounds” atau DDR ditembakkan dari senapan kaliber-12, setiap peluru melepaskan 729 pelet tungsten yang lebih padat daripada pelet timah yang menghasilkan energi kinetik yang jauh lebih besar.

    Pesawat jenis rotary-wing dan fixed-wing juga dilibatkan dalam latihan gabungan tersebut, bersama dengan pesawat AC-130 dan helikopter Apache AH-64, serta jet-jet tempur Saudi jenis F-15, AH-64 dan Typhoon.

    Laksamana Brad Cooper, yang melakukan kunjungan regional pertamanya sejak menjabat Komandan CENTCOM, mengawasi langsung latihan gabungan itu bersama Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Saudi, Jenderal Fayyadh Al-Ruwaili, dan mengunjungi Pusat Eksperimen Terpadu Red Sands.

    Cooper juga melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Saudi, Pangeran Khalid bin Salman.

    “Dalam pertemuan tersebut, kami meninjau aspek-aspek kerja sama pertahanan dan membahas perkembangan terbaru di kawasan, serta upaya bersama dalam mengatasinya dengan cara yang menjaga perdamaian dan keamanan internasional,” kata Pangeran Khalid merujuk soal pertemuannya dengan Cooper.

    Dalam pernyataannya, Cooper menyebut AS dan Saudi “bahu-membahu” untuk “berinovasi dan beradaptasi” dalam menghadapi ancaman yang muncul.

    “Ancaman yang ditimbulkan oleh maraknya penggunaan drone canggih merupakan tantangan yang mendesak,” sebutnya.

    “Bekerja sama bahu-membahu dengan mitra-mitra regional untuk berinovasi dan beradaptasi menjadi lebih penting dari sebelumnya,” cetus Cooper.

    AS dan Saudi juga menggelar serangkaian latihan keamanan maritim bersama pada awal tahun ini, yang menandai langkah maju lainnya dalam memperdalam kemitraan militer antara kedua negara.

    CENTCOM juga menekankan bahwa Iran dan proksinya telah meluncurkan ribuan drone dan rudal tempur di kawasan Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Benda Terbang Tak Dikenal Meledak di Polandia: Militer Lakukan Investigasi

    Benda Terbang Tak Dikenal Meledak di Polandia: Militer Lakukan Investigasi

    GELORA.CO –  Sebuah benda terbang tak dikenal dilaporkan jatuh dan meledak di sebuah ladang jagung di Polandia timur pada Rabu dini hari (20/8), menurut laporan kantor berita negara PAP. Insiden ini memicu kepanikan warga setempat meski tidak menimbulkan korban jiwa.

    Polisi setempat menyatakan menerima laporan kecelakaan sekitar pukul 02.00 waktu setempat. Saat tiba di lokasi, dekat desa Osiny, mereka menemukan puing-puing logam dan plastik yang terbakar. Ledakan cukup kuat hingga memecahkan kaca jendela beberapa rumah di sekitar, namun beruntung tidak ada korban luka.

    Dugaan Sumber Ledakan

    Pada awalnya, pejabat Polandia menduga benda tersebut adalah bagian dari mesin tua dengan baling-baling. Namun, Menteri Pertahanan Wladyslaw Kosiniak-Kamysz kemudian mengungkapkan bahwa benda itu kemungkinan besar adalah sebuah drone. Saat ini, analisis sedang dilakukan untuk menentukan apakah drone tersebut milik militer atau merupakan drone selundupan.

    Jaksa Distrik Lublin, Grzegorz Trusiewicz, mengatakan bahwa penyelidikan dilakukan oleh tim gabungan sipil dan militer. “Kami memiliki banyak personel, termasuk tentara, untuk membantu investigasi. Harapannya operasi ini bisa selesai pada malam hari,” ujarnya.

    Tidak Ada Pelanggaran Wilayah Udara

    Komando Operasional Angkatan Bersenjata Polandia menegaskan melalui media sosial bahwa tidak ada pelanggaran wilayah udara dari negara tetangga, baik Ukraina maupun Belarus, yang terdeteksi pada malam kejadian.

    Sejak invasi Rusia ke Ukraina lebih dari tiga tahun lalu, Polandia beberapa kali mengalami insiden intrusi udara. Hal ini meningkatkan kekhawatiran di Uni Eropa dan negara anggota NATO, sekaligus menjadi pengingat betapa dekatnya dampak perang terhadap Polandia. 

    It seems that an unidentified UAS crashed in a rural area in eastern Poland on Wednesday morning.

    The crash occurred near the village of Osiny, just 40 km from Warsaw and 100 km from the border with Ukraine. It is believed to be a Russian drone. pic.twitter.com/84PtkjfcJK

    — Ovniologia 🛸 (@Ovniologia01) August 20, 2025

  • PKS Umumkan Susunan Dewan Syariah Pusat 2025-2030, Ini Daftar Lengkapnya – Page 3

    PKS Umumkan Susunan Dewan Syariah Pusat 2025-2030, Ini Daftar Lengkapnya – Page 3

    Komisi Penegakan Disiplin Syariah, Organisasi, dan Etik:

    – Ketua: Iman Nugraha

    – Sekretaris: Najib Subroto

    – Anggota Effendy Anwar, Anatomi Muliawan, Henry Sugiarto, Joko Fitrian Prabowo, Herlini Amran, Yogo Pamungkas

    Komisi Kajian dan Bayat:

    – Ketua: Arwani Amin

    – Sekretaris: Farid Nu’man

    – Anggota: Nur Hamidah, Fauzi Bahreisy, Abdullah Haidir, Lutfi Firdaus Hanifa Ahzami

    Komisi Bina Keluarga Sakina:

    – Ketua: Heni Lestari

    – Sekretaris: Ahmad Nizaruddin

    – Anggota: Karim Santoso, Amri Gunawan, Latifah Abdul Somad, Dewi Julia, Dina Zuraida, Rahmi Dahnan, Nia Kurnia, Lue Lestari, Aan Anita

     

  • Selamat! Ini Enam Pemenang Astranauts 2025

    Selamat! Ini Enam Pemenang Astranauts 2025

    Jakarta: Enam pemenang  Astranauts 2025 telah diumumkan hari ini Rabu, 16 Juli 2025. Para pemenangan ini berasal dari dua jalur, yakni Startup Track dan Student Track.

    Astranauts merupakan ajang berskala nasional yang terdiri dari dua rangkaian acara, yaitu kompetisi inovasi dan konferensi teknologi. Disinilah para inovator muda berkumpul untuk menyuarakan ide, menciptakan solusi inovatif untuk masa depan ekonomi digital Indonesia. 

    Setelah melewati rangkaian tahap penjaringan dan Demo Day, Astranauts 2025 menentukan enam pemenang yang berinovasi dalam memperkuat ekosistem digital dan teknologi di Indonesia pada Rabu, 16 Juli 2024.

    Kegiatan ini turut dihadiri oleh Direksi Astra, para juri dan juga mentor Astranauts 2025.

    “Saya menyampaikan bahwa Astra terus berkomitmen untuk satu kami akan mendukung inovasi dan digitalisasi. Dan Astranauts  ini merupakan bagian dari upaya kami untuk akselerasi transformasi digital nasional. Jadi kami ingin mempertemukan ide, teknologi dan talenta untuk memperkuat daya saing Indonesia. Dan khususnya kalau bicara konteks Astra yah untuk Astra,” kata Wakil Presiden Direktur Astra International, Rudy dalam acara Demo Day & Awarding Astranauts 2025 di Menara Astra, Rabu, 16 Juli 2025.

    Chief Group Digital Strategy Astra, Paul Soegianto menyebut Astranauts 2025 diikuti oleh 2.186 pendaftar yang kemudian diseleksi hingga terkumpul 700 peserta. Peserta yang lolos pada seleksi pertama ini kemudian mengikuti sejumlah tahapan seleksi hingga akhirnya menghasilkan 20 finalis.

    “Dari 700 ini dilakukan lagi 3-4 seleksi proses, dimana akhirnya menghasilkan 20 finalis, yaitu 10 dari student track, 10 dari start-up track,” jelasnya.

    Paul menyebut bukan hanya pemenang yang layak diapresiasi tapi juga para finalis. Pasalnya untuk lolos menjadi finalis harus melewati berbagai seleksi.

    “Kalian jadi finalis aja udah sesuatu yang hebat banget, mengalahkan lebih dari 2000 tim yang ada menentukan enam pemenang dari dua kategori,” jelasnya.
     

    Astranauts 2025 mengompetisikan delapan topik strategis yaitu, Automotive, Financial Services, Heavy Equipment & Mining, Agribusiness, Infrastructure and Logistics, Information Technology, Property, dan Healthcare. Selain itu, terdapat kategori Business Challenge untuk menyelesaikan studi kasus nyata yang diangkat dari tantangan yang dihadapi oleh Grup Astra.
    Daftar Pemenangan Astranauts 2025

    Startup Track:

    Juara 1: BETA-UAS: Spesialisasi dalam merancang dan membuat pesawat tanpa awak (UAS) untuk kebutuhan pemetaan, pemantauan, dan inspeksi.

    Juara 2: Molca Teknologi: Solusi digital twin berbasis AI dan XR imersif untuk mendukung percepatan transformasi industri.

    Juara 3: Tax Point: Solusi terpadu untuk layanan perpajakan yang menawarkan otomatisasi kepatuhan berbasis RegTech untuk mempermudah proses pajak.
     
    Jalur Student Track:
    Juara 1: EV-OS DOR, BIOSTIMBOT: Perawatan rumput pintar tanpa mesin pemotong atau bahan kimia. Menggabungkan biosains (Bacillus lentus) dan IoT untuk pertumbuhan alami. Efisien dan ramah lingkungan.

    Juara 2: SUMMON, SANF Credit Agent: AI untuk multifinance dan analisis kredit. Mengotomatiskan ekstraksi data, analisis risiko, dan memberikan rekomendasi yang cepat dan akurat melalui OCR/NLP.

    Juara 3: Athena Team, SANF SCOPE: Mengelola data, menganalisis risiko, dan mengevaluasi keuangan dengan dokumen pintar, penilaian (scoring), dan mirror untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi.

    Para pemenang Astranauts 2025 akan mendapatkan apresiasi berupa uang tunai senilai total ratusan juta rupiah. Selain itu para pemenang juga mendapat peluang untuk berkolaborasi dengan Grup Astra, serta akan menjadi bagian dari Astra Career Community yang berkesempatan untuk mengikuti proses rekrutmen di Astra Career.

    Jakarta: Enam pemenang  Astranauts 2025 telah diumumkan hari ini Rabu, 16 Juli 2025. Para pemenangan ini berasal dari dua jalur, yakni Startup Track dan Student Track.
     
    Astranauts merupakan ajang berskala nasional yang terdiri dari dua rangkaian acara, yaitu kompetisi inovasi dan konferensi teknologi. Disinilah para inovator muda berkumpul untuk menyuarakan ide, menciptakan solusi inovatif untuk masa depan ekonomi digital Indonesia. 
     
    Setelah melewati rangkaian tahap penjaringan dan Demo Day, Astranauts 2025 menentukan enam pemenang yang berinovasi dalam memperkuat ekosistem digital dan teknologi di Indonesia pada Rabu, 16 Juli 2024.

    Kegiatan ini turut dihadiri oleh Direksi Astra, para juri dan juga mentor Astranauts 2025.
     
    “Saya menyampaikan bahwa Astra terus berkomitmen untuk satu kami akan mendukung inovasi dan digitalisasi. Dan Astranauts  ini merupakan bagian dari upaya kami untuk akselerasi transformasi digital nasional. Jadi kami ingin mempertemukan ide, teknologi dan talenta untuk memperkuat daya saing Indonesia. Dan khususnya kalau bicara konteks Astra yah untuk Astra,” kata Wakil Presiden Direktur Astra International, Rudy dalam acara Demo Day & Awarding Astranauts 2025 di Menara Astra, Rabu, 16 Juli 2025.
     
    Chief Group Digital Strategy Astra, Paul Soegianto menyebut Astranauts 2025 diikuti oleh 2.186 pendaftar yang kemudian diseleksi hingga terkumpul 700 peserta. Peserta yang lolos pada seleksi pertama ini kemudian mengikuti sejumlah tahapan seleksi hingga akhirnya menghasilkan 20 finalis.
     
    “Dari 700 ini dilakukan lagi 3-4 seleksi proses, dimana akhirnya menghasilkan 20 finalis, yaitu 10 dari student track, 10 dari start-up track,” jelasnya.
     
    Paul menyebut bukan hanya pemenang yang layak diapresiasi tapi juga para finalis. Pasalnya untuk lolos menjadi finalis harus melewati berbagai seleksi.
     
    “Kalian jadi finalis aja udah sesuatu yang hebat banget, mengalahkan lebih dari 2000 tim yang ada menentukan enam pemenang dari dua kategori,” jelasnya.
     

     
    Astranauts 2025 mengompetisikan delapan topik strategis yaitu, Automotive, Financial Services, Heavy Equipment & Mining, Agribusiness, Infrastructure and Logistics, Information Technology, Property, dan Healthcare. Selain itu, terdapat kategori Business Challenge untuk menyelesaikan studi kasus nyata yang diangkat dari tantangan yang dihadapi oleh Grup Astra.
    Daftar Pemenangan Astranauts 2025

    Startup Track:

    Juara 1: BETA-UAS: Spesialisasi dalam merancang dan membuat pesawat tanpa awak (UAS) untuk kebutuhan pemetaan, pemantauan, dan inspeksi.
     
    Juara 2: Molca Teknologi: Solusi digital twin berbasis AI dan XR imersif untuk mendukung percepatan transformasi industri.
     
    Juara 3: Tax Point: Solusi terpadu untuk layanan perpajakan yang menawarkan otomatisasi kepatuhan berbasis RegTech untuk mempermudah proses pajak.
     

    Jalur Student Track:

    Juara 1: EV-OS DOR, BIOSTIMBOT: Perawatan rumput pintar tanpa mesin pemotong atau bahan kimia. Menggabungkan biosains (Bacillus lentus) dan IoT untuk pertumbuhan alami. Efisien dan ramah lingkungan.
     
    Juara 2: SUMMON, SANF Credit Agent: AI untuk multifinance dan analisis kredit. Mengotomatiskan ekstraksi data, analisis risiko, dan memberikan rekomendasi yang cepat dan akurat melalui OCR/NLP.
     
    Juara 3: Athena Team, SANF SCOPE: Mengelola data, menganalisis risiko, dan mengevaluasi keuangan dengan dokumen pintar, penilaian (scoring), dan mirror untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi.
     
    Para pemenang Astranauts 2025 akan mendapatkan apresiasi berupa uang tunai senilai total ratusan juta rupiah. Selain itu para pemenang juga mendapat peluang untuk berkolaborasi dengan Grup Astra, serta akan menjadi bagian dari Astra Career Community yang berkesempatan untuk mengikuti proses rekrutmen di Astra Career.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (RUL)

  • Kapolri, UAS, dan Rocky Gerung Bertemu di Pondok Pesantren

    Kapolri, UAS, dan Rocky Gerung Bertemu di Pondok Pesantren

    GELORA.CO –  Sebuah pertemuan sarat makna dan kehangatan terjadi di Pondok Pesantren Nurul Azhar, Pekanbaru, Riau, Sabtu (12/7/2025). Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersilaturahmi langsung dengan Ustaz Abdul Somad (UAS) dan akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung.

    Dalam kunjungan tersebut, Kapolri menegaskan pentingnya sinergi antara ulama dan umara demi menjaga persatuan serta mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Ia juga membuka ruang kritik terhadap institusinya.

    “Kami ingin dikritik, dikoreksi, karena kami ingin institusi ini terus membaik dan benar-benar dirasakan kehadirannya oleh masyarakat,” ujar Kapolri dalam keterangannya, Minggu (13/7/2025).

    Kapolri menyebut pertemuan itu sebagai bentuk takdir persaudaraan yang mempertemukan mereka dalam semangat kebangsaan.

    “Hari ini kami mendapatkan sahabat dan saudara baru. Musuh satu terlalu banyak, tapi teman seribu masih kurang. Maka pertemuan seperti ini sangat berharga untuk membangun ikatan hati demi negeri ini,” tuturnya.

    Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga keberagaman dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika.

    “Keberagaman yang disatukan dalam Bhinneka Tunggal Ika adalah kekuatan bangsa kita,” tegasnya.

    UAS: Beda Itu Biasa, Persaudaraan Tetap Nomor Satu

    Ustaz Abdul Somad menyambut hangat kedatangan Kapolri. Ia mengingat kembali hubungannya dengan kepolisian yang terjalin sejak lama, bahkan saat dirinya baru kembali dari Maroko pada 2008.

    “Besi bukan sebarang besi, besi yang dipakai untuk membelah kayu. Polisi bukan sembarang polisi, tapi polisi yang peduli kepada pohon kayu. Inilah dia Pak Herry,” ucap UAS disambut tepuk tangan para hadirin.

    UAS menekankan pentingnya menjunjung persaudaraan meski berbeda pandangan.

    “Orang Indonesia kalau sudah bersaudara, kadang tak siap berbeda. Kalau sudah berbeda, enggak mau bersaudara. Tapi hari ini, kita buktikan bahwa kita bisa berbeda dan tetap bersaudara,” katanya.

    Di akhir sambutan, UAS mendoakan kelancaran tugas Kapolri.

    “Ahlan Wasahlan. Ahlan artinya saudara, Sahlan artinya mudah. Bapak kami anggap saudara, dan semoga semua urusan Bapak dimudahkan Allah SWT,” tuturnya.

    Rocky Gerung: Persahabatan dalam Perbedaan

    Rocky Gerung turut memberikan refleksi filosofis dalam forum tersebut. Ia menggarisbawahi bahwa perbedaan nilai dan gagasan justru dapat melahirkan hubungan yang tulus.

    “Persahabatan yang paling jujur adalah dalam perbedaan,” ujar Rocky.

    Ia juga memuji inisiatif Green Policing yang sedang dikembangkan Polda Riau sebagai bentuk nyata kontribusi institusi hukum terhadap pelestarian lingkungan.

    “Kapolda tidak hanya menanam jagung, tapi juga menanam harapan. Dia menanam kaki-kaki anak muda Riau agar mereka bisa berlari menyongsong masa depan,” ucapnya.

    Acara ini juga dihadiri oleh jajaran pejabat tinggi Polri, antara lain Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo. As SDM Kapolri Irjen Anwar, Kadivpropam Polri Irjen Abdul Karim, dan Kadivhumas Polri Irjen Sandi Nugroho.

    Lalu, Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho, Kapolda Riau Irjen Hery Heryawan, serta Gubernur Riau Abdul Wahid.

    Pertemuan ini bukan hanya menjadi simbol persatuan, tetapi juga ruang dialog yang konstruktif antara elemen negara, agama, dan intelektual.

  • Cerita UAS Bersahabat dengan Condro Kirono-Irjen Herry, Kini dengan Jenderal Sigit

    Cerita UAS Bersahabat dengan Condro Kirono-Irjen Herry, Kini dengan Jenderal Sigit

    Riau

    Ustaz Abdul Somad (UAS) merasa senang dikunjungi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. UAS berharap pertemuannya itu menjadi awal persaudaraan dan persahabatan yang tak akan terpisahkan oleh waktu.

    Hal itu disampaikan oleh UAS saat menerima kunjungan Kapolri di pondok pesantrennya, Nurul Azhar, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (12/7/202) petang. Dalam penyambutannya itu, UAS lantas menceritakan kedekatan dirinya dengan sejumlah polisi.

    Pertemuannya dengan Kapolri Jenderal Sigit ini adalah perdana. UAS pun lantas bernostalgia di tahun 2008, di mana ia pertama kali diundang ceramah di masjid Polda Riau.

    “Saya pulang dari S2 Maroko tahun 2008 Pak Kapolri, 2008 pulang ke Pekanbaru. Ada ibu wali murid di Azhar Syifa Budi telepon, ustadz bisa enggak ngisi pengajian di rumah Kapolda? Lalu kemudian saya dibawa ke sana,” katanya.

    “Ternyata itu istri Pak Arif Rahman, beliau dulu di Krimsus (Polda Riau). Lalu kemudian itulah awal saya mengisi pengajian untuk ibu-ibu istri polisi di rumah Kapolda, sejak itu enggak pernah lagi,” sambungnya.

    UAS juga memelihara hubungan baik dengan Irjen (Purn) Condro Kirono, Kapolda Riau pada masa itu, yang membantunya menyelamatkan dirinya di Semarang, Jawa Tengah.

    “Lalu kemudian berlanjut sampai ke Pak Nandang, lalu kemudian ke Pak Zulkarnain yang dari Palembang,” katanya.

    Hingga akhirnya Ustaz Abdul Somad berhubungan baik dengan Irjen Herry Heryawan yang disebutnya ‘bukan sembarang polisi’.

    Kini, UAS berjumpa dengan Kapolri Jenderal Sigit, dan ia pun berharap, pertemuan dirinya dengan Kapolri ini menandakan suatu hal yang baik supanya keduanya bisa bersahabat dengan baik.

    “Tapi hari ini terlepas dari segala perbedaan kita bisa menjaga persaudaraan. Nah, ini yang saya kira luar biasa. Mudah-mudahan bersahabat sampai akhirnya waktu yang memisahkan kita,” kata dia.

    (mei/hri)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Cerita UAS Bersahabat dengan Condro Kirono-Irjen Herry, Kini dengan Jenderal Sigit

    Ponpes Nurul Azhar Bertabur Bintang

    Pekanbaru

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bertemu dengan Ustaz Abdul Somad (UAS) di Pesantren Nurul Azhar Yayasan Tabung Wakaf Umat (YTWU), Pekanbaru, Riau. UAS menyampaikan rasa senangnya bertemu dengan Kapolri dan berharap menjadi sahabat selamanya.

    Kapolri menemui UAS di pondok pesantren binaan Abdul Somad, pada Sabtu (12/7/2025) petang tadi. Turut mendampingi Jenderal Sigit, Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo, As SDM Kapolri Irjen Anwar, Kadivpropam Polri Irjen Abdul Karim, Kadivhumas Polri Irjen Sandi Nugroho, Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho, Kapolda Riau Irjen Hery Heryawan, dan Gubernur Riau Abdul Wahid. Mengawali sambutannya, UAS sempat mengomentari sambutan Kapolri yang dikutip oleh Rocky Gerung yang juga hadir dalam pertemuan tersebut.

    “Ada yang menarik dari sambutan Pak Kapolri yang dikutip oleh Bang Rocky, merawat persaudaraan menjaga perbedaan. Nah, ini kenapa?
    orang Indonesia kalau sudah bersaudara enggak siap berbeda. Kalau sudah berbeda enggak bersaudara,” kata UAS.

    UAS kemudian menyampaikan pesan penting tentang persaudaraan di tengah perbedaan. Ia menegaskan, terlepas dari segala perbedaan yang ada, kemampuan untuk menjaga persaudaraan adalah hal yang luar biasa dan ia pun berharap hal ini menjadi awal persahabatannya dengan polisi yang tidak akan terpisahkan.

    “Tapi hari ini terlepas dari segala perbedaan kita bisa menjaga persaudaraan. Nah, ini yang saya kira luar biasa. Mudah-mudahan bersahabat, berteman kita di sini sampai kapan pun sampai akhirnya waktu yang memisahkan kita. Tapi dalam hati sebenarnya orang-orang bersaudara itu tidak pernah terpisah,” imbuh UAS.

    UAS menyampaikan selamat datang ‘Ahlan Wa Sahlan’ kepada Kapolri Jenderal Sigit di pondok pesantrennya itu. UAS menyampaikan dengan kedatangan Kapolri ke pondok pesantrennya, ia menganggapnya sebagai sahabat.

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengunjungi Ustaz Abdul Somad di Pondok Pesantren Nurul Azhar, Pekanbaru, Riau, pada Sabtu (12/7/2025). Hadir juga di lokasi, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, Gubernur Riau Abdul Wahid, dan Rocky Gerung. (Foto: dok. Istimewa)

    UAS kemudian mengungkapkan kegembiraannya karena kedatangan jenderal-jendral di pondok pesantrennya. Ia pun menyebut Nurul Azhar ‘bertabur bintang’.

    “Hari ini betul-betul Nurul Azhar ini bertabur Bintang, bintang dua, bintang tiga, bintang empat, kalau bintang lima itu penghormatan,
    bintang tujuh sakit kepala, hari ini kami bahagia sekali,” UAS sambil berseloroh.

    “Tadi sebetulnya keris dengan songket dan tanjak tadi mau diletakkan di dalam nampan. Panitia mengatakan kita letak di tampan, kita pasangkan di depan. Saya bilang tunggu dulu, saya ngelihat feeling dulu. Kalau feeling saya enak, saya pasangkan, kalau tidak enggak,” sambungnya.

    UAS kemudian menyampaikan pihaknya telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut kedatangan Kapolri.

    “Ternyata akhirnya karena kita enggak tahu apa yang terjadi. Saya terus terang sudah mempersiapkan segalanya dan saya yakin panitia
    ini paling stres, paling risau. Ini anak-anak buah-bapak senyum semua,” katanya.

    UAS menyebut para anak buah Kapolri yang paling was-was karena khawatir cuaca dan hal-hal teknis lainnya membuat pertemuannya dengan Jenderal Sigit ini terkendala.

    “Takut cuaca hujan, takut terkendala, mereka pasang itu semua, ini terwujud ini karena doa anak-anak buah bapak yang tulus ikhlas dan
    enggak tahu berapa di antara mereka yang tahajud tadi malam melelehkan air mata mohon kepada Allah, ya Allah lancarkan besok ya Allah kalau sampai kacau bisa nonjok ini,” katanya sambil berseloroh.

    Namun di tengah persiapan penyambutan itu, UAS pun menyampaikan kelegaannya setelah bertemu dengan Kapolri. Ia pun merasa bersyukur karena Kapolri bersedia mengunjunginya.

    “Hari ini MasyaAllah kami senang sekali plong, Bang Rocky pun plong, kita pun semua plong alhamdulillah syukur kepada Allah SWT. Akhirnya saya sebagai hamba Allah yang sangat dhoif, Pak Gubernur beliau sebetulnya kurang sehat tapi bertemu dengan Bapak, alhamdulillah sehat. Ternyata bertemu dengan saudara-saudara itu membangkitkan adrenalin, energi hormon positif kita, kita sehat, selalu sehat walafiat insyaallah,” paparnya.

    Menutup sambutannya, UAS menyampaikan pantun yang memberi pesan ungkapan rasa terima kasihnya kepada Kapolri dan jajarannya.

    “Akhirnya saya tutup dengan pantun penutup. Madiun lemahe teles, Matur nuwun Gusti Allah sing balas. Terima kasih segala perhatian, mohon maaf segala kesilapan. Assalamualaikum Wr. Wb,” pungkasnya.

    (mei/bar)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kala Ustaz Abdul Somad Puji Kapolda Riau: Bukan Sembarang Polisi

    Kala Ustaz Abdul Somad Puji Kapolda Riau: Bukan Sembarang Polisi

    Pekanbaru

    Ustaz Abdul Somad (UAS) kembali melemparkan pujian kepada Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan. UAS menyebut Herry Heryawan ‘polisi bukan sembarang polisi’.

    Hal itu disampaikan oleh UAS saat ceramah dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1447 Hijriah di Masjid Raya An-Nur, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (12/7/2025).

    Awalnya UAS menyapa pejabat-pejabat yang hadir dalam kegiatan tersebut. UAS kemudian menyebut Irjen Herry Heryawan melalui pantun.

    “Lalu hadir juga bersama kita ‘Besi bukan sembarang besi, besi dipakai tukang kayu. Ini polisi bukan sembarang polisi, polisi yang suka menanam pokok kayu’,” ujar UAS disambut gelak tawa.

    Dengan gaya khas berpantunnya itu, UAS kembali memuji Herry Heryawan.

    “Kalau memetik buah kapulaga, buah kapulaga diminum pakai jamu. Pokok kayu aja dia jaga, apalagi kamu,” katanya kembali disambut gelak tawa hadirin.

    “Peringatan Tahun baru Hijriah. Nabi tidak pernah memperingati tahun baru hijrah, karena Nabi tidak pernah memperingati, maka memperingati tahun baru hijrah itu adalah bid’ah,” katanya.

    UAS mengisi ceramah di Masjid Raya An-Nur, Kota Pekanbaru, dalam rangka Peringatan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Sabtu (12/7/2025)./Foto: dok. Polda Riau

    “Karena perbuatan itu bid’ah, maka semua yang melakukannya adalah dolalah, sesat dan masuk neraka, maka Pemprov ini masuk neraka dan yang paling panas nerakanya adalah yang ceramah,” sambungnya disambut gelak tawa jemaah yang hadir.

    “Saya orangnya penasaran, kenapa saya ceramah kok dia malah baca Qur’an, kenapa saya ceramah kok dia malah menjulurkan kaki seakan menantang. Baru saya paham, karena dia menganggap saya pelaku bid’ah dan pelaku bid’ah itu tidak boleh disalami, tidak boleh disahabati, tidak boleh direspons,” kata UAS.

    Menurut UAS, perilaku kelompok orang yang dengan mudahnya membid’ahkan orang lain adalah cikal bakal pemikiran radikal.

    “Karena kaidah mereka tadi siapa yang tidak membid’ahkan pelaku bid’ah maka dia adalah pelaku bid’ah, ini adalah cikal bakal pemikiran radikal, ini cikal bakal anti toleransi, karena menurut mereka yang tidak sepemikiran dengan kelompok mereka, yang tidak sama dengan pemikiran gurunya adalah bid’ah. Jadi saya ini (dianggapnya) Somad bid’ah…Somad bid’ah…Somad bid’ah, “imbuhnya.

    (mei/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini