Tag: Ursula von der Leyen

  • Uni Eropa Siap Balas Ancaman Tarif Trump

    Uni Eropa Siap Balas Ancaman Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Uni Eropa (UE) menyatakan siap mengambil langkah balasan guna melindungi kepentingannya apabila Amerika Serikat tetap menerapkan tarif impor sebesar 30% terhadap produk Eropa mulai 1 Agustus 2025.

    Melansir Reuters pada Senin (14/7/2025), langkah terbaru Presiden AS Donald Trump mengejutkan blok tersebut, yang merupakan mitra dagang terbesar Negeri Paman Sam. Uni Eropa sebelumnya berharap bisa menghindari perang dagang yang semakin memburuk, menyusul serangkaian negosiasi intensif dan pernyataan hangat dari Gedung Putih.

    Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menegaskan bahwa pihaknya tetap membuka ruang dialog hingga tenggat waktu, namun siap mengambil sikap tegas.

    “Kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan Uni Eropa, termasuk mengadopsi tindakan balasan yang sepadan jika dibutuhkan,” ujar von der Leyen terkait kemungkinan pemberlakuan tarif terhadap barang AS yang masuk ke Eropa.

    Para duta besar negara anggota Uni Eropa dijadwalkan menggelar pertemuan pada Minggu (13/7/2025) waktu setempat, disusul pertemuan luar biasa para menteri perdagangan pada Senin di Brussels. 

    Mereka akan memutuskan apakah akan mengenakan tarif terhadap produk impor AS senilai 21 miliar euro sebagai balasan atas tarif AS sebelumnya terhadap baja dan aluminium, atau memperpanjang masa penangguhan yang berakhir Senin.

    Hingga saat ini, Uni Eropa masih menahan diri untuk tidak merespons langsung kebijakan tarif dari AS, meski telah menyiapkan dua paket sanksi yang secara total dapat memengaruhi barang AS senilai 93 miliar euro. 

    Sejumlah negara anggor Uni Eropa secara cepat menyatakan dukungan terhadap posisi von der Leyen. Menteri Ekonomi Jerman Katherina Reiche menyerukan agar negosiasi dapat menghasilkan solusi yang pragmatis.

    “Tarif yang diusulkan Trump akan sangat memukul perusahaan eksportir Eropa. Di sisi lain, dampaknya juga akan signifikan terhadap perekonomian dan konsumen di Amerika,” ujar Reiche.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron melalui platform X menegaskan bahwa Komisi Eropa perlu lebih tegas dalam menunjukkan tekad Uni untuk membela kepentingan Eropa secara tegas.

    Macron menambahkan bahwa Uni Eropa mungkin perlu menggunakan instrumen anti-koersi (anti-coercion instruments) apabila Trump tidak mundur dari rencananya. 

    Instrumen yang disusun selama masa jabatan pertama Trump dan pernah digunakan terhadap China tersebut memungkinkan UE untuk menerapkan pembatasan tidak hanya pada barang, tetapi juga pada jasa, jika dinilai ada tekanan kebijakan dari tarif sepihak.

    Kementerian Ekonomi Spanyol juga menyatakan mendukung upaya negosiasi lanjutan, namun menekankan bahwa Spanyol dan negara anggota lainnya siap mengambil tindakan balasan yang proporsional jika diperlukan.

    Trump secara berkala mengecam Uni Eropa, bahkan sempat menyebut bahwa blok tersebut dibentuk untuk merugikan Amerika Serikat pada Februari lalu.

    Keluhan utama Trump adalah defisit neraca perdagangan barang AS dengan Uni Eropa, yang menurut Biro Sensus AS mencapai US$235 miliar pada 2024. Namun, UE berulang kali menyatakan bahwa surplus AS dalam sektor jasa turut menyeimbangkan neraca secara keseluruhan.

    Dampak Potensial

    Jika digabungkan, perdagangan barang, jasa, dan investasi menjadikan AS dan UE sebagai mitra dagang terbesar satu sama lain. Kamar Dagang Amerika Serikat untuk Uni Eropa memperingatkan bahwa perseteruan dagang ini bisa mengancam transaksi bisnis senilai US$9,5 triliun.

    Ketua Komite Perdagangan Parlemen Eropa Bernd Lange mengatakan bahwa tahap pertama dari paket tindakan balasan kemungkinan akan mulai diberlakukan pada Senin, diikuti oleh tahap kedua secara bertahap.

    Trump sendiri menyatakan akan membalas setiap tindakan serupa dari pihak Uni Eropa.

    Meski begitu, Trump tercatat beberapa kali mengumumkan tarif besar, namun kemudian menunda atau membatalkannya sebelum tenggat waktu yang ditetapkannya sendiri. Hal ini membuat reaksi pasar keuangan cenderung lebih tenang, setelah sebelumnya sempat terguncang akibat pengumuman “Hari Pembebasan” pada April yang menyasar banyak mitra dagang global.

    Tiga pejabat UE yang enggan disebutkan namanya menyebut ancaman tarif terbaru dari Trump hanya merupakan taktik negosiasi.

    Kepala Riset Makro Global ING, Carsten Brzeski, menilai bahwa kebuntuan perundingan selama beberapa bulan terakhir membuat hubungan dagang transatlantik berada di ambang krisis.

    “Uni Eropa kini harus memutuskan apakah akan mengalah atau melawan,” ujar Brzeski. “Situasi ini akan memicu volatilitas pasar dan meningkatkan ketidakpastian.”

    Ekonom Kepala Hamburg Commercial Bank, Cyrus de la Rubia, mencatat bahwa jika diterapkan, tarif baru dari AS justru akan membebani konsumen Amerika sendiri.

    Namun, dampaknya juga akan dirasakan di kawasan euro yang saat ini tengah berjuang menghadapi pertumbuhan ekonomi yang lemah.

    Bank Sentral Eropa menggunakan skenario tarif 10% terhadap ekspor UE ke AS sebagai dasar dalam proyeksi ekonominya, dengan estimasi pertumbuhan ekonomi zona euro sebesar 0,9% pada 2025, 1,1% pada 2026, dan 1,3% pada 2027.

    Jika tarif meningkat menjadi 20%, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan terpangkas hingga 1 poin persentase dan inflasi akan turun ke level 1,8% pada 2027 dari baseline 2,0%. ECB belum merilis estimasi untuk skenario tarif sebesar 30%.

  • Prabowo: AS akan selalu jadi pemimpin yang sangat penting di dunia

    Prabowo: AS akan selalu jadi pemimpin yang sangat penting di dunia

    Saya pikir Amerika Serikat akan selalu menjadi pemimpin yang sangat penting di dunia. Tetapi saya menganggap Eropa juga merupakan faktor yang sangat penting dalam peradaban dunia

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa Amerika Serikat akan selalu menjadi negara pemimpin yang berperan penting di dunia, yang disampaikan saat pernyataan pers bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussel, Belgia.

    Prabowo memberikan pernyataan tersebut untuk menanggapi pertanyaan dari awak media tentang peran AS dan Eropa di kancah dunia.

    “Saya pikir Amerika Serikat akan selalu menjadi pemimpin yang sangat penting di dunia. Tetapi saya menganggap Eropa juga merupakan faktor yang sangat penting dalam peradaban dunia,” kata Presiden Prabowo sebagaimana ditayangkan dalam akun YouTube Sekretariat Presiden yang disaksikan di Jakarta, Senin dini hari.

    Meskipun AS dianggap sebagai pemimpin dunia, Presiden Prabowo menekankan bahwa Eropa merupakan kawasan yang penting untuk peradaban dunia.

    Prabowo menilai Eropa berada di garis terdepan dalam banyak bidang, seperti ilmu pengetahuan dan teknologi.

    Selain itu, kawasan Uni Eropa juga memainkan peran penting dalam menegakkan nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia.

    “Kami menganggap Eropa masih merupakan faktor yang sangat penting. Dan kami ingin melihat Eropa yang sangat kuat. Katakanlah, kekuatan multipolar akan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas (dunia),” kata Prabowo.

    Dengan keadaan bumi sebagai planet yang semakin kecil, Prabowo mengakui bahwa perubahan iklim telah memengaruhi kehidupan kita.

    Menurut Kepala Negara, industrialisasi menjadi fakta adanya dampak terhadap lingkungan, termasuk perubahan iklim.

    “Kita membutuhkan kekuatan-kekuatan besar yang berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas. Dan kami menganggap Eropa sangat penting,” kata Prabowo.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dari Belgia, Presiden Prabowo Pimpin Rapat Bahas Cuaca Ekstrem dan Sekolah Rakyat

    Dari Belgia, Presiden Prabowo Pimpin Rapat Bahas Cuaca Ekstrem dan Sekolah Rakyat

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas bersama tujuh menteri koordinator Kabinet Merah Putih melalui konferensi video dari Belgia, Sabtu 12 Juli Waktu setempat.

    Rapat tersebut membahas terkait kesiapsiagaan pemerintah dalam menghadapi cuaca ekstrem, penegakan hukum hingga persiapan jelang peluncuran program sekolah rakyat.

    Saat ini, Prabowo sedang berada di Belgia untuk memenuhi undangan dari Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa António Costa, dan Raja Belgia Philippe Leopold Louis Marie.

    “Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas bersama tujuh menteri koordinator Kabinet Merah Putih beserta Menteri Sekretaris Negara Bapak Prasetyo Hadi, yang dilakukan melalui konferensi video, pada Sabtu 12 Juli 2025,” kata Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam keterangan tertulis diterima, Minggu 13 Juli.

    Lebih lanjut, Seskab Teddy menyampaikan rapat terbatas ini digelar guna membahas berbagai hal yang terkait dengan bidang koordinasi dari masing-masing menko.

    “Antara lain komitmen pemerintah dalam penegakan hukum di Indonesia, perkembangan program sekolah rakyat, dan kemajuan inisiatif Koperasi Merah Putih,” lanjutnya.

    Seskab Teddy menyampaikan presiden turut menyoroti kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem yang terjadi di sejumlah daerah di Tanah Air.

    “Selain itu, presiden juga membahas kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem yang terjadi di Provinsi Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan provinsi lainnya, serta berbagai agenda strategis lainnya,” tambahnya.

    Dikatakan Seskab Teddy, seusai menjalani agenda kenegaraan di Belgia, Presiden Prabowo dijadwalkan akan melanjutkan lawatan luar negerinya ke Prancis dalam rangka memenuhi undangan resmi dari Presiden Emmanuel Macron untuk menghadiri Bastille Day.

  • Presiden Prabowo: Indonesia siap masuk pasar Uni Eropa

    Presiden Prabowo: Indonesia siap masuk pasar Uni Eropa

    Saya pikir kita dapat saling memberikan manfaat satu sama lain dengan perjanjian strategis (CEPA) ini

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto menyatakan Indonesia siap masuk ke pasar dan perekonomian Uni Eropa, dan sebaliknya Indonesia juga siap menyambut lebih banyak partisipasi Uni Eropa terutama setelah dua belah pihak merampungkan negosiasi perjanjian ekonomi komprehensif (CEPA).

    Dalam pertemuannya dengan Presiden Dewan Eropa António Costa, Presiden Prabowo menyebut Indonesia dan Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian, termasuk mengenai kerja sama dagang sejumlah komoditas.

    “Tidak ada isu-isu yang menunggu untuk disepakati, dan saya kira seluruh komoditas telah dibahas, disetujui, dan pada intinya kami ingin melihat lebih banyak partisipasi Eropa dalam perekonomian kami, dan kami siap masuk ke dalam perekonomian Uni Eropa. Saya pikir kita punya hubungan yang saling menguntungkan,” kata Presiden Prabowo saat bertemu dengan Presiden Costa di Kantor Dewan Eropa, Gedung Berlaymont, Brussels, Minggu (13/7).

    Presiden Prabowo lanjut menilai Eropa memiliki ilmu pengetahuan yang maju, teknologi, keunggulan di ekonomi dan keuangan, serta pengalaman mengelola perekonomian, sementara Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang langka, dan berbagai jenis mineral.

    “Saya pikir kita dapat saling memberikan manfaat satu sama lain dengan perjanjian strategis (CEPA) ini,” sambung Presiden Prabowo.

    Presiden Prabowo kemudian menyebut Indonesia melihat Uni Eropa sebagai mitranya yang penting, dan Indonesia ingin melihat Eropa menjadi lebih kuat terutama dalam memainkan perannya menjaga stabilitas dan memelihara perdamaian dunia.

    “Kami sangat antusias (dengan kerja sama ini), karena Eropa merupakan tujuan utama wisatawan Indonesia. Sebanyak 8 juta warga Indonesia mendatangi kota-kota Eropa tiap tahun,” kata Kepala Negara.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo juga menyebut Indonesia saat ini membuka diri untuk rumah sakit-rumah sakit asing, dan kampus-kampus asing untuk membuka cabangnya di dalam negeri.

    “Kami telah memperbolehkan rumah sakit-rumah sakit asing untuk buka cabang di Indonesia. Kami juga terbuka untuk kampus-kampus asing, universitas-universitas di Indonesia, dan saya pikir ini sangat penting untuk interaksi antara masyarakat kita, Eropa dan Indonesia, terutama di bidang pendidikan dan kebudayaan,” ujar Presiden Prabowo.

    Presiden Dewan Eropa, dalam sambutannya kepada Presiden Prabowo, juga menyambut baik kesepakatan politik yang berhasil dicapai oleh Indonesia dan Uni Eropa, yang bertepatan dengan kunjungan Presiden Prabowo di Brussels, Minggu.

    Presiden Costa menyebut Uni Eropa siap mendukung agenda pembangunan Presiden Prabowo Subianto, termasuk di antaranya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membuka banyak lapangan kerja, dan program-program prioritas bidang ketahanan pangan dan energi.

    “Kami siap mendukung Anda mewujudkan agenda-agenda ambisius Anda untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, membuka peluang untuk anak-anak muda di Indonesia, meningkatkan ketahanan pangan dan ketahanan energi. Mari jadikan kunjungan ini lebih dari sekadar niat baik, dan mari jadikan ini sebagai wujud keinginan bersama untuk bekerja sama,” kata Presiden Costa kepada Presiden Prabowo.

    Presiden Prabowo menyambangi markas Uni Eropa di Gedung Berlaymont, Brussels, Minggu, dan bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa António Costa. Di Brussels, Presiden Prabowo dijadwalkan lanjut bertemu Raja Belgia Philippe Léopold Louis Marie.

    Dalam lawatan resminya di Brussels sejak Sabtu (12/7), Presiden Prabowo didampingi beberapa Menteri Kabinet Merah Putih, yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, kemudian ada pula Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Duta Besar RI untuk Belgia Andri Hadi.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo sebut IEU-CEPA jadi alternatif di tengah ketidakpastian dunia

    Prabowo sebut IEU-CEPA jadi alternatif di tengah ketidakpastian dunia

    Setelah sepuluh tahun negosiasi, hari ini kita tembus, breakthrough, semua titik-titik persoalan sudah kita selesaikan

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa atau IEU-CEPA yang akhirnya disepakati usai sepuluh tahun negosiasi, menjadi pasar alternatif bagi Indonesia di tengah ketidakpastian dunia.

    Usai mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa António Costa di Brussel, Belgia, Minggu (13/7), Presiden Prabowo menyebutkan bahwa kesepakatan tersebut menjadi sebuah terobosan dan tidak ada lagi persoalan yang menghambat kemitraan itu.

    “Luar biasa, terobosan besar. Setelah sepuluh tahun negosiasi, hari ini kita tembus, breakthrough, semua titik-titik persoalan sudah kita selesaikan,” kata Presiden Prabowo saat memberikan keterangan pers, sebagaimana ditayangkan dalam akun YouTube Sekretariat Presiden yang disaksikan di Jakarta, Senin dini hari.

    Presiden mengatakan kawasan Uni Eropa merupakan pasar dagang yang besar dengan jumlah penduduk 460 juta, sedangkan Indonesia 287 juta jiwa, sehingga kedua pihak mampu menguasai lebih dari 740 juta orang.

    Menurut Kepala Negara, kemitraan yang mampu dicapai oleh Indonesia dan Uni Eropa lewat IEU-CEPA merupakan peristiwa bersejarah.

    Presiden menilai kemitraan baru ini menjadi alternatif pasar dagang bagi Indonesia di tengah situasi global yang tidak pasti.

    “Total GDP mereka sangat besar, perdagangan mereka juga sangat besar, jadi ini alhamdulillah suatu peristiwa bersejarah. Kita dalam keadaan ketidakpastian dunia, sekarang kita punya alternatif-alternatif yang kuat,” kata Prabowo.

    Dalam sambutannya saat pernyataan pers bersama, Kepala Negara menyampaikan apresiasi terhadap kinerja para menteri kabinet dan komisioner dari kedua pihak, sehingga tidak ada lagi isu utama yang menjadi perbedaan antara Uni Eropa dan Indonesia.

    Prabowo juga berharap implementasi dari kemitraan IEU-CEPA dapat segera ditandatangani sebagai simbol kemitraan yang kuat.

    “Tanda tangan perlu waktu tentunya. Mudah-mudahan tidak lama” kata Prabowo.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Komisi Eropa: IEU-CEPA buka pasar baru di industri pertanian-otomotif

    Komisi Eropa: IEU-CEPA buka pasar baru di industri pertanian-otomotif

    Masih banyak potensi yang belum tergali dalam hubungan perdagangan kita. Oleh karena itu, perjanjian ini hadir di waktu yang tepat

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyampaikan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa atau IEU-CEPA akan membuka pasar baru dan peluang di berbagai industri utama, seperti pertanian hingga otomotif.

    Dalam pernyataan pers bersama usai pertemuan di Kantor Pusat Uni Eropa, Brussel, Belgia, Minggu (13/7), Ursula mengatakan kemitraan IEU-CEPA akan menggali potensi Indonesia yang saat ini menempati peringkat ke-lima sebagai mitra dagang kawasan Uni Eropa.

    “Masih banyak potensi yang belum tergali dalam hubungan perdagangan kita. Oleh karena itu, perjanjian ini hadir di waktu yang tepat, karena perjanjian ini akan membuka pasar baru, menciptakan lebih banyak peluang di industri utama di bidang pertanian, otomotif, dan jasa,” kata Ursula dalam pernyataan pers bersama, sebagaimana ditayangkan dalam siaran langsung akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin dini hari.

    Ursula mengatakan bahwa kemitraan IEU-CEPA akan membantu kedua pihak dalam memperkuat rantai pasok komoditas yang dibutuhkan dalam transisi menuju energi bersih.

    Ia menekankan bahwa kawasan Uni Eopa tidak hanya menginginkan pasokan yang aman, tetapi juga bertanggung jawab.

    “Ini merupakan kesamaan yang kita miliki. Artinya, kita harus menghormati lingkungan, komunitas lokal dan fokus pada lapangan kerja yang layak dan penciptaan tingkat kandungan dalam negeri,” kata Ursula.

    Bagi Uni Eropa, Indonesia mewakili pasar yang sedang berkembang dengan populasi lebih dari 287 juta orang.

    Dengan kemitraan baru ini, kedua pihak dapat menguasai pasar hingga 730 juta orang.

    Selain bidang perdagangan melalui kesepakatan IEU-CEPA, bidang lainnya yang menjadi fokus pembahasan kedua pemimpin, yakni terkait geopolitik dan keamanan.

    Presiden Ursula menyampaikan inisiatif untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Uni Eropa ke tingkat kemitraan strategis.

    “Ini berarti komitmen jangka panjang yang didasarkan pada kepercayaan, timbal balik, dan saling menguntungkan, hal ini akan melengkapi pekerjaan penting yang kita lakukan bersama sebagai bagian dari hubungan UE-ASEAN,” kata Ursula.

    Poin ketiga dalam penguatan kerja sama adalah konektivitas antarmasyarakat. Ursula mengumumkan kebijakan baru berupa sistem visa kaskade yang dapat mempermudah akses warga negara Indonesia ke wilayah Schengen.

    “Mulai sekarang, warga negara Indonesia yang mengunjungi Uni Eropa untuk kedua kalinya akan memenuhi syarat untuk visa Schengen multi-entri. Hal ini akan memudahkan kunjungan, investasi, studi, dan hubungan. Intinya, kami sedang membangun jembatan antara masyarakat kita,” katanya.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Presiden Komisi Eropa puji Prabowo rampungkan IEU-CEPA usai 10 tahun

    Presiden Komisi Eropa puji Prabowo rampungkan IEU-CEPA usai 10 tahun

    Setelah 10 tahun negosiasi, kita telah mencapai terobosan. Oleh karena itu, Bapak Presiden, saya ingin mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan Anda

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyampaikan apresiasinya terhadap kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto yang mampu menyelesaikan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa atau IEU-CEPA setelah 10 tahun lamanya kedua pihak bernegosiasi.

    Dalam pernyataan pers bersama usai pertemuan di Kantor Pusat Uni Eropa, Brussel, Belgia, Minggu (13/7), Ursula mengatakan bahwa kesepakatan IEU-CEPA yang tercapai setelah 10 tahun negosiasi tersebut memberikan pesan yang kuat tentang pentingnya kemitraan jangka panjang dan dibangun atas kepercayaan, timbal balik, serta transparansi.

    “Dengan bangga saya sampaikan bahwa kita baru saja mencapai kesepakatan politik mengenai perjanjian perdagangan bebas yang ambisius. Ini adalah perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif, yang kami sebut CEPA. Setelah 10 tahun negosiasi, kita telah mencapai terobosan. Oleh karena itu, Bapak Presiden, saya ingin mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan Anda,” kata Ursula dalam pernyataan pers bersama, seperti ditayangkan dalam siaran langsung akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin dini hari.

    Menurut Ursula, kemitraan IEU-CEPA ini akan membawa peluang ekonomi yang besar bagi kedua pihak, terutama dengan Indonesia yang berperan menjadi negara pemasok komoditas untuk transisi ekonomi hijau.

    Bagi Uni Eropa, Indonesia mewakili pasar yang sedang berkembang dengan populasi lebih dari 287 juta orang.

    “Bersama-sama, kita mewakili pasar dengan 730 juta orang. Indonesia juga merupakan negara ASEAN dengan ekonomi terbesar,” kata Ursula.

    Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo menekankan bahwa kemitraan IEU-CEPA mencerminkan semangat saling menguntungkan antara Indonesia dan Uni Eropa.

    “Kami telah membuat banyak kemajuan signifikan, dan menyepakati untuk saling mengakomodasi kepentingan ekonomi masing-masing. Kami menemukan bahwa kepentingan ini saling melengkapi dan menguntungkan satu sama lain,” kata Presiden Prabowo.

    Kepala Negara menyampaikan apresiasi terhadap kinerja para menteri kabinet dan komisioner dari kedua pihak, sehingga tidak ada lagi isu utama yang menjadi perbedaan antara Uni Eropa dan Indonesia.

    Prabowo juga berharap implementasi dari kemitraan IEU-CEPA dapat ditandatangani di Brussel, sebagai simbol kemitraan yang kuat.

    “Saya sangat berharap, ketika kita mulai melaksanakan kesepakatan ini, kita dapat menandatangani perjanjian implementasinya di sini, di Brussel, sekali lagi. Itu akan memberi saya kesempatan untuk kembali mengunjungi Brussel,” kata Prabowo.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Presiden Prabowo ingin kirim lebih banyak mahasiswa Indonesia ke Eropa

    Presiden Prabowo ingin kirim lebih banyak mahasiswa Indonesia ke Eropa

    Menurut saya, interaksi antara Eropa dan Indonesia di bidang pendidikan, dan kebudayaan ini sangat penting

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto menyatakan Indonesia ingin mengirimkan lebih banyak mahasiswanya untuk melanjutkan studi mereka di kampus-kampus Eropa sehingga interaksi antarwarga Indonesia dan Eropa semakin kuat ke depannya.

    Presiden Prabowo mengungkap keinginannya itu saat bertemu Presiden Dewan Eropa António Costa di Kantor Dewan Eropa, Gedung Berlaymont, Brussels, Minggu (13/7).

    “Kami mengirimkan 3.394 orang mahasiswa setiap tahunnya untuk melanjutkan studi di Eropa, dan hingga saat ini, kami telah membiayai 11.784 mahasiswa (untuk studi di Eropa, red.), dan angka ini di luar mahasiswa yang membiayai sendiri studi mereka di Eropa. Jadi, ini yang disponsori oleh pemerintah, dan kami ingin melihat lebih banyak mahasiswa Indonesia melanjutkan studi di Eropa,” kata Presiden Prabowo.

    Presiden Prabowo kemudian menekankan banyak akademisi dan pejabat-pejabat penting Indonesia yang menempuh pendidikan di Eropa sehingga pemikiran dan wawasan mereka pun banyak dipengaruhi oleh sistem pendidikan di Eropa.

    “Menurut saya, interaksi antara Eropa dan Indonesia di bidang pendidikan, dan kebudayaan ini sangat penting, dan sebagaimana saya katakan sistem politik, sistem hukum di Indonesia banyak dipengaruhi oleh Eropa,” kata Presiden Prabowo ke Presiden Costa.

    Oleh karena itu, Prabowo yakin Indonesia dan Uni Eropa punya kepentingan yang sama, dan masalah-masalah yang dapat dipecahkan bersama.

    “Misalnya, kami berkomitmen untuk memelihara perdamaian, karena tanpa perdamaian, tidak ada kemakmuran, dan tanpa kemakmuran, tidak mungkin ada stabilitas. Jadi, ini siklus yang harus kita jaga, dan saya sangat senang hari ini kami dapat membuat terobosan dalam menyepakati beberapa perjanjian,” kata Presiden Prabowo.

    Dalam pertemuan yang sama, Presiden Prabowo kemudian juga menawarkan peluang bagi kampus-kampus Eropa untuk membuka cabang di Indonesia.

    Tidak hanya itu, Presiden juga membuka peluang bagi rumah sakit-rumah sakit asing, termasuk yang ada di Eropa, untuk membuka cabangnya di Indonesia.

    “Kami ingin melihat lebih banyak partisipasi Eropa di dalam perekonomian kami, dan kami juga siap untuk masuk dalam perekonomian Uni Eropa,” kata Presiden Prabowo.

    Presiden Prabowo melanjutkan agenda resminya bertemu Presiden Dewan Eropa, setelah bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Selepas menyambangi Gedung Berlaymont yang merupakan markas Uni Eropa, Presiden lanjut bertemu Raja Belgia Philippe Léopold Louis Marie di Brussels.

    Dalam lawatan resminya di Brussels sejak Sabtu (12/7), Presiden Prabowo didampingi beberapa menteri Kabinet Merah Putih, yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, kemudian ada pula Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Duta Besar RI untuk Belgia Andri Hadi.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Uni Eropa siap dukung agenda pembangunan Presiden Prabowo

    Uni Eropa siap dukung agenda pembangunan Presiden Prabowo

    Presiden Prabowo yakin kerja sama Indonesia dan Uni Eropa akan saling menguntungkan

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Dewan Eropa António Costa menyatakan Uni Eropa (EU) siap mendukung agenda pembangunan Presiden Prabowo Subianto, termasuk di antaranya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membuka banyak lapangan kerja, dan program-program prioritas bidang ketahanan pangan dan energi.

    Presiden Costa menyatakan dukungannya itu langsung kepada Presiden Prabowo saat keduanya bertemu di Kantor Dewan Eropa, Gedung Berlaymont, Brussels, Minggu.

    “Kami siap mendukung Anda mewujudkan agenda-agenda ambisius Anda untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, membuka peluang untuk anak-anak muda di Indonesia, meningkatkan ketahanan pangan dan ketahanan energi. Mari jadikan kunjungan ini lebih dari sekadar niat baik, dan mari jadikan ini sebagai wujud keinginan bersama untuk bekerja sama,” kata Presiden Costa saat menyambut Presiden Prabowo.

    Dalam sambutan yang sama, Presiden Costa juga memuji tercapainya kesepakatan politik perjanjian ekonomi komprehensif (CEPA) Indonesia dan Uni Eropa. Dia menilai kesepakatan itu sebagai terobosan mengingat negosiasi antara keduanya berlangsung selama kurang lebih 10 tahun.

    “Uni Eropa dan Indonesia bersama-sama memiliki pasar dengan lebih dari 700 juta konsumen. Indonesia merupakan salah satu negara dengan perekonomian yang paling cepat tumbuh di dunia, dan bagi kami, Indonesia merupakan salah satu mitra penting dunia, dan kami ingin meningkatkan dan memperkuat hubungan kita,” kata Presiden Costa ke Presiden Prabowo.

    Presiden Costa melanjutkan Indonesia juga menjadi pendorong utama dan negara dengan demokrasi terbesar di ASEAN, dan Indonesia, menurut petinggi Uni Eropa itu, juga memiliki suara yang didengar di kancah dunia.

    “Indonesia merupakan mitra yang alamiah (untuk Uni Eropa) dan mitra yang penting. Kami saling berbagi komitmen untuk multilateralisme, berbagi komitmen terhadap tatanan internasional yang berlandaskan aturan, dan untuk kerja sama ekonomi yang seimbang. Kerja sama kami ini menjadi semakin penting daripada sebelumnya, dan ini saatnya untuk menyuntikkan energi baru ke dalam hubungan kami ini. Perjanjian dagang kami akan meningkatkan pertukaran yang ada, dan membangun kemitraan strategis yang mencerminkan tujuan bersama,” kata Presiden Costa.

    Dalam pertemuannya dengan Presiden Dewan Eropa, Presiden Prabowo juga menyatakan keinginan untuk meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa. Presiden Prabowo yakin kerja sama Indonesia dan Uni Eropa akan saling menguntungkan.

    “Kami ingin melihat meningkatnya partisipasi Eropa dalam perekonomian kami, dan kami juga siap untuk masuk ke dalam pasar ekonomi Uni Eropa. Kami meyakini bahwa hubungan ini bersifat simbiotik, Eropa memiliki ilmu pengetahuan, teknologi, pendanaan, pengalaman bertahun-tahun dalam manajemen dan ekonomi; sementara kami memiliki sumber daya strategis, mineral penting, serta komoditas pertanian yang akan saling menguntungkan dalam kerangka kerja sama strategis ini,” kata Presiden Prabowo.

    Presiden Prabowo melanjutkan agenda resminya bertemu Presiden Dewan Eropa, setelah bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Selepas menyambangi Gedung Berlaymont yang merupakan markas Uni Eropa, Presiden lanjut bertemu Raja Belgia Philippe Léopold Louis Marie di Brussels.

    Dalam lawatan resminya di Brussels sejak Sabtu (12/7), Presiden Prabowo didampingi beberapa menteri Kabinet Merah Putih, yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, kemudian ada pula Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Duta Besar RI untuk Belgia Andri Hadi.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ketum Kadin Yakin Kesepakatan Indonesia-EU CEPA Bakal Dongkrak Nilai Perdagangan

    Ketum Kadin Yakin Kesepakatan Indonesia-EU CEPA Bakal Dongkrak Nilai Perdagangan

    Bisnis.com, JAKARTA – Kesepakatan yang dicapai oleh President RI Prabowo Subianto dan President European Union, (EU) Commission Ursula von der Leyen, Minggu (13/07/2025), berpotensi mendongkrak nilai perdagangan kedua pihak.

    Diperkirakan, total perdagangan Indonesia dan Uni Eropa (UE) yang mencapai EUR 27 miliar pada tahun 2024 akan meningkat signifikan pada masa akan datang.

    “Ini adalah sebuah breakthrough dalam perdagangan internasional di Indonesia dan Uni Eropa yang telah memakan hampir satu dekade dalam negosiasi,” kata Ketua Umum (Ketum) Kadin Indonesia Anindya N. Bakrie di Brussel, Minggu (13/07/2025), dalam keterangan resmi.

    Dijelaskan, political agreement yang disepakati Presiden Prabowo Subianto dan President EU Commission Ursula von der Leyen bisa mendongkrak nilai perdagangan kedua pihak. Pada tahun 2024, nilai perdagangan Indonesia dan Uni Eropa (UE) mencapai US$  30,1 miliar atau € 27,3 miliar, terdiri atas ekspor UE ke Indonesia senilai € 9,7 miliar, dan impor UE dari Indonesia senilai € 17,5 miliar.

    Kalau kita melihat UE Vietnam CEPA, demikian Anin, total perdagangan kedua pihak naik sebesar 20%, yakni dari EUR 56 miliar sebelum penandatangan CEPA dan naik ke EUR 67 miliar setelah CEPA diratifikasi oleh Vietnam dan EU. Tren yang sama bakal terjadi antara Indonesia dan UE.

    Di era yg multipolar ini, kata Anin, berbagai perusahaan Indonesia dan para anggota Kadin harus memanfaatkan momentum ini untuk melakukan diversifikasi. Pelaku usaha harus aktif mengeksplorasi pasar baru untuk meningkatkan perdagangan internasional guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    “Saya bertemu dengan CEO Business Europe yang merupakan Kadin-nya Eropa, Kadin Indonesia dan Business Eropa akan melakukan kolaborasi intensif agar pelaku usaha dan pemimpin bisnis di Uni Eropa dan Indonesia bisa memanfaatkan CEPA,” papar Anin. Berbagai sektor seperti tekstil, komoditas, palm oil dan lain lain yang penting dan dibutuhkan oleh negara-negara di Uni Eropa.

    Presiden Komisi Eropa Ursula di Brussels mengatakan kesepakatan ini bakal mendekatkan kedua belah pihak sebagai mitra bisnis di ketidakpastian ekonomi berkelindan dengan gejolak geopolitik.

    “Ini adalah perjanjian kemitraan ekonomi yang komprehensif setelah 10 tahun perundingan. Kita telah meraih sebuah terobosan. Pesan yang kita sampaikan hari ini sangat kuat dan jelas. Di masa-masa sulit, sebagian pihak memilih untuk menutup diri menuju isolasi dan fragmentasi. “ memilih jalan yang berbeda. Jalan keterbukaan, kemitraan, dan peluang bersama,” kata Ursula.