Tag: Ursula von der Leyen

  • Wall Street Akhir Pekan: S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Lagi

    Wall Street Akhir Pekan: S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Lagi

    Bisnis.com, JAKARTA — Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada Jumat (25/6/2025) waktu setempat dan mendorong indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat penutupan tertinggi sepanjang sejarah.

    Melansir Reuters pada Sabtu (26/7/2025), indeks S&P 500 ditutup naik 0,40% ke level 6.388,64, sedangkan Nasdaq menguat 0,24% ke 21.108,32 dan Dow Jones Industrial Average naik 0,47% ke 44.901,92.

    Secara mingguan, S&P 500 mencatat kenaikan 1,5%, Nasdaq bertambah 1%, dan Dow Jones naik 1,3%.

    Kenaikan tersebut didorong oleh optimisme bahwa Amerika Serikat dan Uni Eropa segera mencapai kesepakatan dagang.

    Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dijadwalkan bertemu Presiden AS Donald Trump di Skotlandia pada Minggu (27/7/2025), setelah sejumlah pejabat dan diplomat UE menyatakan mereka berharap dapat menyepakati kerangka perjanjian dagang akhir pekan ini. Sebelumnya, Trump menyebut peluang tercapainya kesepakatan dagang AS-UE sebesar “50-50”.

    Kinerja Wall Street menguat tajam dalam beberapa pekan terakhir, ditopang oleh laporan laba kuartalan yang solid, kesepakatan dagang dengan Jepang dan Filipina, serta ekspektasi akan tercapainya lebih banyak kesepakatan guna menghindari lonjakan tarif yang diancamkan Trump.

    Thomas Martin, Senior Portfolio Manager di GLOBALT, Atlanta menyebut, pasar telah mengantisipasi bahwa kesepakatan-kesepakatan itu akan tercapai. 

    “Secara pribadi, saya agak skeptis. Kita harus berhati-hati, karena jika tidak tercapai, potensi kekecewaannya lebih besar daripada potensi kenaikannya.,” katanya.

    Adapun, sebanyak sembilan dari sebelas sektor dalam indeks S&P 500 menguat pada perdagangan akhir pekan ini. Reli indeks itu dipimpin oleh sektor material yang naik 1,17%, disusul sektor industri dengan kenaikan 0,98%.

    S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi setiap hari sepanjang pekan ini. Menurut Howard Silverblatt, analis senior indeks di S&P Dow Jones Indices, terakhir kali indeks mencatat minggu sempurna dengan penutupan tertinggi lima hari berturut-turut terjadi pada November 2021.

    Pekan depan, fokus investor akan tertuju pada kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve. Para pembuat kebijakan dijadwalkan bertemu pada Kamis (31/7/2025) dan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di level saat ini, sembari mempertimbangkan dampak tarif terhadap inflasi.

    Berdasarkan alat pemantau CME FedWatch, pasar memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga pada September sekitar 60%.

    Trump pada Jumat menyatakan bahwa menurutnya Ketua The Fed Jerome Powell mungkin siap menurunkan suku bunga. Sehari sebelumnya, Trump kembali melontarkan tekanan terhadap The Fed, setelah sebelumnya mengkritik keras kegagalan bank sentral memangkas suku bunga.

  • Presiden Komisi Eropa Temui Trump Besok, Kesepakatan Uni Eropa-AS Tercapai?

    Presiden Komisi Eropa Temui Trump Besok, Kesepakatan Uni Eropa-AS Tercapai?

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dijadwalkan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Skotlandia pada Minggu (27/7/2025) besok. di tengah ekspektasi bahwa kedua pihak akan mencapai kerangka kesepakatan dagang akhir pekan ini.

    Menurut pejabat dan diplomat Uni Eropa, kesepakatan tersebut diperkirakan akan mencakup tarif dasar sebesar 15% untuk seluruh produk UE yang masuk ke AS, serta tarif hingga 50% untuk produk baja dan aluminium dari Eropa.

    “Setelah pembicaraan yang baik dengan Presiden AS Donald Trump, kami sepakat untuk bertemu di Skotlandia pada hari Minggu guna membahas hubungan dagang transatlantik dan bagaimana menjaganya tetap kuat,” tulis von der Leyen dalam unggahan di platform X dikutip dari Reuters, Sabtu (26/7/2025).

    Trump pada Jumat (25/7/2025) menyatakan peluang tercapainya kesepakatan dagang dengan UE hanya 50-50 atau bahkan lebih kecil, namun menambahkan bahwa Brussel sangat ingin membuat kesepakatan.

    “Kami hampir mencapai kesepakatan, dan kemungkinan besar bisa tercapai akhir pekan ini,” ujar seorang pejabat senior UE.

    Trump dijadwalkan mengunjungi lapangan golf miliknya di Skotlandia dan bertemu Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada Senin (28/7/2025).

    Saham perusahaan Eropa di sektor barang mewah dan otomotif—dua sektor yang paling terdampak tarif bersama dengan industri wine dan minuman keras—menguat. Saham LVMH dan Volkswagen masing-masing ditutup naik sekitar 4% dan 3%, menjadi salah satu top gainers hari itu.

    Menggabungkan sektor barang, jasa, dan investasi, UE dan AS merupakan mitra dagang terbesar satu sama lain. Kamar Dagang Amerika di Brussel memperingatkan pada Maret lalu bahwa setiap konflik dapat membahayakan bisnis senilai US$9,5 triliun dalam hubungan komersial paling penting di dunia.

    Saat ini, lebih dari 70% ekspor UE ke AS telah dikenai tarif—50% untuk baja dan aluminium, 25% untuk mobil dan suku cadangnya, serta 10% untuk sebagian besar barang lain. Trump juga telah mengancam akan menaikkan tarif menjadi 30% per 1 Agustus, yang menurut pejabat UE dapat “menghancurkan” sebagian besar aktivitas dagang lintas Atlantik.

    Tarif tambahan untuk tembaga dan produk farmasi juga tengah mengintai.

    Sebagai langkah antisipasi, UE telah menyiapkan paket balasan yang siap diberlakukan pada 7 Agustus apabila pembicaraan gagal mencapai kesepakatan.

    Kendati kesepakatan tarif 15% akan menghindarkan UE dari tarif yang lebih tinggi, sejumlah pihak masih menilai kesepakatan ini belum ideal. Pemasok suku cadang otomotif asal Prancis, OpMobility, menyebut bahwa UE tampak tidak mampu merundingkan ketentuan yang lebih baik dibandingkan negara-negara anggotanya secara individu.

    “Dalam jangka pendek, mungkin kita bisa bilang bahwa yang terburuk sudah dihindari. Tapi itu tidak berarti ini adalah kesepakatan yang baik. Pada akhirnya ini menunjukkan relasi yang timpang,” ujar CEO OpMobility, Laurent Favre.

    Sementara itu, CEO Volkswagen Oliver Blume pada Jumat menyatakan kepada investor bahwa perusahaan berharap komitmen investasi dapat membantu memperoleh konsesi tambahan atas tarif AS setelah tercapainya kesepakatan dagang UE-AS yang lebih luas.

  • Prabowo Cerita Diterima Pemimpin Eropa di Hari Minggu ‘Sakral’: Ini Kehormatan

    Prabowo Cerita Diterima Pemimpin Eropa di Hari Minggu ‘Sakral’: Ini Kehormatan

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menceritakan momen saat diterima para pemimpin tertinggi Uni Eropa di hari Minggu ke Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Prabowo mengatakan Indonesia dan Uni Eropa telah menyepakati poin-poin perundingan perjanjian ekonomi komprehensif (IEU CEPA).

    Dilansir Antara, Minggu (20/7/2025), Prabowo menceritakan itu saat bertemu Jokowi di kediaman pribadi Jokowi di Surakarta, Jawa Tengah, hari ini. Prabowo menyebutkan Jokowi, yang merupakan pendahulunya itu, sangat memahami betapa alotnya perundingan perjanjian ekonomi komprehensif Indonesia-Uni Eropa, yang dimulai sejak 2016, yaitu pada periode pertama pemerintahan Jokowi.

    “Sebagian itu juga Beliau (Jokowi, red.) yang rintis ya, seperti perundingan dengan Uni Eropa kan sudah berjalan 10 tahun. Jadi, Beliau ngerti itu alot-nya bagaimana. Tetapi ya dengan kita lihat situasi global yang tidak menentu sekarang, baik Uni Eropa dan Indonesia ya berkepentingan untuk menyelesaikan (perundingan) dengan cepat, dan Alhamdulillah,” kata Prabowo saat ditemui di pelataran kediaman pribadi Jokowi, setelah keduanya bertemu.

    Dalam pertemuannya dengan Jokowi, Prabowo juga menyampaikan dirinya diterima dengan baik oleh petinggi-petinggi Uni Eropa. Prabowo menyebut pertemuan itu di hari Minggu tapi sakral.

    “Bagi saya, ini kehormatan bagi Indonesia. Kenapa? Saya diterima di Uni Eropa hari Minggu. Bagi orang Eropa, (masyarakat negara) Barat terutama, hari Minggu itu sakral. Nggak boleh ada yang kerja, tetapi dia mau terima saya. Luar biasa. Saya diterima oleh Presiden Komisi Eropa, ya itu eksekutifnya, dan Dewan Uni Eropa,” kata Prabowo.

    Prabowo diterima oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa António Costa di markas Uni Eropa, Gedung Berlaymont, Brussels, Minggu (13/7) lalu. Dalam pertemuan dengan Presiden von der Leyen, Presiden Prabowo mengumumkan Indonesia dan Uni Eropa telah menyepakati seluruh poin-poin perundingan I-EU CEPA, yang dokumen implementasinya ditargetkan ditandatangani oleh dua belah pihak di Brussels pada September 2025.

    “Saya diterima Beliau, hari Minggu juga, sore-sore di Istana Beliau di Brussels. Jadi, Beliau berada di luar Brussels, Beliau pulang untuk menerima saya, dan ya akhirnya demikian ya,” kata Prabowo.

    Prabowo bersilaturahmi menyambangi kediaman Jokowi sekitar pukul 18.00 WIB, dan keduanya bertemu selama kurang lebih sejam. Kedatangan Presiden Prabowo disambut oleh Jokowi dan Iriana, istrinya Jokowi, tepat di depan rumah. Dalam pertemuan itu, Presiden Prabowo didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan ada pula Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    (whn/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kepada Jokowi, Presiden Prabowo Ungkap Pencapaian Pemerintahannya
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        20 Juli 2025

    Kepada Jokowi, Presiden Prabowo Ungkap Pencapaian Pemerintahannya Yogyakarta 20 Juli 2025

    Kepada Jokowi, Presiden Prabowo Ungkap Pencapaian Pemerintahannya
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo Subianto
    mengungkapkan isi pertemuannya dengan  Presiden ke-7
    Joko Widodo
    , di Solo, Minggu (20/7/2025), terkait pencapaian Pemerintahan yang dipimpinnya.
    Pencapaian yang dimaksud antara lain, berhasilnya penyelesaian
    Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement
    (IEU-CEPA), yang dalam proses perundingan telah berlangsung sejak tahun 2016.

    Ya
    , saya kira karena beliau juga mengikuti dan sebagian itu juga beliau yang rintis
    ya
    , seperti perundingan dengan Uni Eropa
    kan
    sudah berjalan 10 tahun.”
    “Jadi beliau
    ngerti
    itu alotnya bagaimana,” kata Prabowo usai pertemuan yang berlangsung di kediaman pribadi Jokowi.
    Meskipun berjalan alot, kata Prabowo, kesepakatan politik tingkat tinggi untuk mendorong percepatan finalisasi perundingan IEU-CEPA dapat dilaksanakan.
    “Tapi
    ya
    , kita lihat situasi global yang tidak menentu. Sekarang baik Uni Eropa dan Indonesia
    ya
    berkepentingan untuk menyelesaikannya dengan waktu cepat,” sambung Prabowo.
    “Dan
    alhamdulillah
    , bagi saya ini kehormatan bagi Indonesia. Kenapa? Saya diterima di Uni Eropa hari Minggu.”
    “Bagi orang Eropa Barat terutama, tapi Eropa, hari Minggu itu sakral, itu enggak boleh ada yang kerja
    gitu
    ,” lanjut dia.
    Prabowo lalu menjelaskan, pertemuannya dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dan Dewan Eropa 27 kepala negara/pemerintahan di Kantor Pusat Uni Eropa, Gedung Berlaymont, Brussel, Belgia, pada Minggu, 13 Juli 2025.
    “Kepala Pemerintah 27 dan Presiden Council-nya juga terima saya. Dua-duanya sangat reseptif, sangat mendukung.”
    “Kemudian Raja Belgia mendengar saya datang, saya diterima Belgia,” sebut dia.
    Lalu, dia menjelaskan pertemuannya berlanjut dengan Raja Belgia, Raja Philippe, di Istana Laeken pada Minggu sore, 13 Juli 2025.
    “Jadi beliau berada di luar Brussels. Beliau pulang untuk menerima saya. Dan
    ya
    , akhirnya demikian
    ya
    , bahwa kadang-kadang memang capek,” sebut dia.
    “Kita banyak keliling di luar negeri. Tapi hal-hal itu kadang-kadang harus ada pendekatan langsung,” lanjut Prabowo.
    Meskipun terasa padat perjalanannya, Prabowo mengatakan pendekatan kepada pemimpin-pemimpin luar negeri tetap harus dilaksanakan.
    “Pendekatan personal antara pemimpin-pemimpin. Sehingga mereka juga paham dan mereka ada trust, ada kepercayaan, akhirnya lancar,” sambung dia.
    Pencapaian ini, dikatakannya Prabowo, merupakan pencapaian yang diteruskan dari pemimpin Jokowi sebelumnya.
    “Dan Indonesia
    ya
    , saya meneruskan tradisi Indonesia sebagai negara non-blok
    non-align
    . Kita terkenal bahwa kita tidak mau ikut blok mana pun. Kita ikut di BRICS dari kepentingan ekonomi,” kata Prabowo.
    “Tapi kita ikut juga di OECD,
    ya
    , yang itu adalah kumpulan negara-negara maju yang dipimpin Barat.”
    “Kita juga mendaftar di CPTPP yang dipimpin Jepang dan sebagainya. Kita ikut juga di IPF, Indo-Pacific Economic Forum, yang dipimpin juga oleh negara-negara pro-Barat,” lanjut dia.
    Prabowo lalu menekankan, hal ini merupakan komitmennya sehingga Indonesia dapat diterima semua pihak.
    “Jadi kita benar-benar diterima oleh semua pihak bahwa Indonesia netral, Indonesia menghormati semua negara, Indonesia ingin bersahabat dengan semua negara, Indonesia tidak mau campur tangan dengan urusan dalam negeri negara mana pun,” tegas dia.

    Ya
    , capeknya diundang-undang dan diminta tolonglah. Indonesia kita juga diharapkan untuk berperan dalam beberapa peristiwa,” tutup dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo ceritakan IEU CEPA berhasil disepakati kepada Jokowi

    Prabowo ceritakan IEU CEPA berhasil disepakati kepada Jokowi

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto menceritakan Indonesia dan Uni Eropa telah menyepakati poin-poin perundingan perjanjian ekonomi komprehensif (IEU CEPA) kepada Presiden Ke-7 RI Joko Widodo saat keduanya bertemu di kediaman pribadi Jokowi di Surakarta, Jawa Tengah, Minggu.

    Presiden Prabowo menyebutkan Jokowi, yang merupakan pendahulunya itu, sangat memahami betapa alotnya perundingan perjanjian ekonomi komprehensif Indonesia-Uni Eropa, yang dimulai sejak 2016, yaitu pada periode pertama pemerintahan Jokowi.

    “Sebagian itu juga Beliau (Jokowi, red.) yang rintis ya, seperti perundingan dengan Uni Eropa kan sudah berjalan 10 tahun. Jadi, Beliau ngerti itu alot-nya bagaimana. Tetapi ya dengan kita lihat situasi global yang tidak menentu sekarang, baik Uni Eropa dan Indonesia ya berkepentingan untuk menyelesaikan (perundingan) dengan cepat, dan Alhamdulillah,” kata Presiden Prabowo saat ditemui di pelataran kediaman pribadi Jokowi, setelah keduanya bertemu.

    Dalam pertemuannya dengan Presiden Ke-7 RI, Presiden Prabowo juga menyampaikan dirinya diterima dengan baik oleh petinggi-petinggi Uni Eropa.

    “Bagi saya, ini kehormatan bagi Indonesia. Kenapa? Saya diterima di Uni Eropa hari Minggu. Bagi orang Eropa, (masyarakat negara) Barat terutama, hari Minggu itu sakral. Enggak boleh ada yang kerja, tetapi dia mau terima saya. Luar biasa. Saya diterima oleh Presiden Komisi Eropa, ya itu eksekutifnya, dan Dewan Uni Eropa,” kata Prabowo.

    Presiden Prabowo diterima oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa António Costa di markas Uni Eropa, Gedung Berlaymont, Brussels, Minggu (13/7) lalu. Dalam pertemuan dengan Presiden von der Leyen, Presiden Prabowo mengumumkan Indonesia dan Uni Eropa telah menyepakati seluruh poin-poin perundingan I-EU CEPA, yang dokumen implementasinya ditargetkan ditandatangani oleh dua belah pihak di Brussels pada September 2025.

    Usai bertemu dengan pimpinan Uni Eropa, Presiden Prabowo lanjut diterima oleh Raja Belgia Philippe Léopold Louis Marie, pada sore harinya.

    “Saya diterima Beliau, hari Minggu juga, sore-sore di Istana Beliau di Brussels. Jadi, Beliau berada di luar Brussels, Beliau pulang untuk menerima saya, dan ya akhirnya demikian ya,” kata Presiden Prabowo.

    Presiden Prabowo bersilaturahmi menyambangi kediaman Jokowi sekitar pukul 18.00 WIB, dan keduanya bertemu selama kurang lebih sejam. Kedatangan Presiden Prabowo disambut oleh Jokowi dan Iriana, istrinya Jokowi, tepat di depan rumah. Dalam pertemuan itu, Presiden Prabowo didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan ada pula Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Selepas bersilaturahmi bertemu Jokowi di kediamannya, Presiden Prabowo lanjut menghadiri penutupan Kongres PSI di Surakarta.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Mentari Dwi Gayati
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PCO: Kemitraan dengan Uni Eropa buka peluang ekspor RI naik 50 persen

    PCO: Kemitraan dengan Uni Eropa buka peluang ekspor RI naik 50 persen

    “Hal ini dimungkinkan, karena sekitar 80% produk unggulan Indonesia seperti minyak kelapa sawit berkelanjutan, tekstil, alas kaki, hasil perikanan, makanan olahan, dan produk pertanian akan mendapat bebas tarif atau preferensi tarif di pasar Eropa,”

    Jakarta (ANTARA) – Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Fithra Faisal menyatakan bahwa Indonesia memperoleh peluang peningkatan ekspor hingga 50% melalui kemitraan ekonomi komprehensif dengan Uni Eropa.

    “Hal ini dimungkinkan, karena sekitar 80 persen produk unggulan Indonesia seperti minyak kelapa sawit berkelanjutan, tekstil, alas kaki, hasil perikanan, makanan olahan, dan produk pertanian akan mendapat bebas tarif atau preferensi tarif di pasar Eropa,” katanya di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan keuntungan dari kesepakatan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) akan diraih Indonesia dalam tiga hingga empat tahun ke depan.

    Dampak turunannya, kata Fithra, adalah penciptaan lapangan kerja di berbagai sektor seperti industri manufaktur, pertanian dan perikanan, serta jasa profesional dan logistik.

    “Potensi penyerapannya bisa mencapai satu juta tenaga kerja,” katanya.

    Ia mengatakan, keuntungan lainnya adalah dukungan terhadap pengembangan ekonomi hijau. IEU-CEPA diharapkan mempercepat investasi dan pertumbuhan di sektor energi terbarukan, industri hijau, serta pertanian berkelanjutan.

    Dikatakan Fithra, kerja sama sektor energi baru merupakan langkah penting dalam transisi Indonesia menuju ekonomi rendah karbon.

    “Kita bisa leverage kapasitas institusional untuk memenuhi standar Uni Eropa, baik dalam hal lingkungan, kelembagaan, maupun tata kelola,” katanya.

    “Hal ini akan memperkuat governance dan mempercepat transformasi menuju ekonomi berkelanjutan,” katanya.

    Kemitraan ini juga diyakini Fithra akan meningkatkan daya saing industri nasional. Standar IEU-CEPA yang tinggi membuka peluang alih teknologi dan peningkatan standar produksi di dalam negeri.

    “Ini menciptakan sinyal positif dan bandwagon effect, tidak hanya untuk investasi dari Uni Eropa tapi juga dari negara-negara lain yang melihat Indonesia sebagai mitra dagang yang memenuhi standar internasional tertinggi,” ujarnya.

    Selain memperkuat pasar utama, perjanjian kerja sama IEU-CEPA juga membuka peluang untuk ekspansi ke pasar-pasar baru yang selama ini belum tergarap secara optimal.

    Saat ini, Indonesia masih berada di peringkat ke-33 sebagai mitra dagang Uni Eropa, sementara Uni Eropa merupakan mitra dagang kelima terbesar bagi Indonesia.

    “Jadi, dengan perluasan pasar yang sifatnya belum optimal itu bisa meningkatkan peluang ekspor kita juga ke luar negeri. Jadi tidak tergantung atau terkonsentrasi ke satu negara saja,” katanya.

    Ia mengatakan, penandatanganan exchange letter yang menjadi pedoman akselerasi perjanjian IEU-CEPA dilakukan pada Minggu (13/7) usai pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Kantor Pusat Uni Eropa, Berlaymont Building, Brussel.

    Dokumen ditandatangani oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan European Union Commissioner for Trade and Economic Security, Maroš Šefčovič.

    Pewarta: Andi Firdaus
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pujian Ketua DPD usai Prabowo Sepakati IEU-CEPA dengan Uni Eropa

    Pujian Ketua DPD usai Prabowo Sepakati IEU-CEPA dengan Uni Eropa

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan B. Najamudin menilai kesepakatan perdagangan bebas Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa, mencerminkan efektivitas diplomasi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. 

    Sultan berpandangan Prabowo berhasil memperluas kemitraan strategis secara konstruktif di tengah dinamika geopolitik dan geoekonomi global.

    Mantan Ketua HIPMI Bengkulu itu menyebut pendekatan diplomasi lintas kawasan yang dilakukan Prabowo tidak hanya bertujuan memperluas pasar ekspor pasca penerapan tarif resiprokal oleh sejumlah negara, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam sistem perdagangan global.

    “Di era ketidakpastian global, kepemimpinan yang mampu menjalin hubungan internasional dengan percaya diri dan berorientasi pada kepentingan nasional adalah bentuk nyata dari kekuatan soft power. Presiden Prabowo telah menunjukkan hal tersebut dalam berbagai pertemuan tingkat tinggi,” ucapnya.

    Sultan melanjutkan, bila dilihat dari sisi ekonomi, pasar Uni Eropa memiliki potensi besar untuk produk-produk unggulan Indonesia. Meskipun regulasi Renewable Energy Directive II (RED II) dan European Union Deforestation Regulation (EUDR) tetap menjadi tantangan yang perlu diselesaikan secara menyeluruh.

    “Dengan penandatanganan IEU-CEPA, kami berharap berbagai hambatan teknis dalam perdagangan dapat diminimalkan. Kesepakatan ini juga membuka peluang bagi peningkatan investasi dan alih teknologi yang mendukung transformasi ekonomi nasional,” tutupnya.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyebut Indonesia dan Uni Eropa telah menyelesaikan perundingan atas Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IEU-CEPA. Namun, pakta perdagangan itu masih butuh waktu untuk ditandatangani. 

    Hal itu disampaikan Prabowo usai merampungkan kunjungan kenegaraan di Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025). Pada hari itu, dia bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Uni Eropa Antonio Costa serta Raja Belgia Philippe Leopold Louis Marie.  

    Prabowo menyampaikan bahwa tercapainya kesepakatan dagang itu setelah proses negosiasi yang memakan waktu 10 tahun lamanya. Perjanjian perdagangan bebas itu membuat tarif impor kedua negara menjadi 0%.  

    “Ini sebetulnya nanti adalah menjadi free trade agreement. Hampir semua tarif kita sudah selesai, hampir semuanya 0% di antara kita,” ujarnya di Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025). 

  • Ketegangan Dagang Uni Eropa-China Mencuat Jelang KTT Beijing

    Ketegangan Dagang Uni Eropa-China Mencuat Jelang KTT Beijing

    Jakarta

    Peluang tercapainya terobosan untuk meredakan gesekan dagang pada Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa-Cina pekan depan di Beijing tampak kecil, setelah Cina memangkas jadwal pertemuan dari dua hari menjadi satu hari.

    KTT ini awalnya dimaksudkan untuk menandai 50 tahun hubungan diplomatik Uni Eropa-Cina, dan semula dijadwalkan berlangsung di Brussel, Belgia. Namun, Presiden Cina Xi Jinping menolak undangan untuk hadir.

    Kini, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa dijadwalkan menemui Xi atau Perdana Menteri Cina Li Qiang di Beijing.

    “Ini menjadi tanda lain terbatasnya kemauan dan ambisi Beijing untuk terlibat dengan Eropa,” kata Alicja Bachulska, peneliti kebijakan Asia di Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa (ECFR), kepada DW. Ia menambahkan, elite Cina kerap memandang Uni Eropa (UE) sebagai kekuatan menengah dengan pengaruh terbatas dalam negosiasi dagang.

    Keluhan Uni Eropa tidak digubris

    Defisit dagang UE dengan Cina, yang saat ini mencapai €400 miliar atau sekitar Rp6.900 triliun per tahun, merupakan sumber prahara terbesar. Jumlah defisit diperparah oleh terbatasnya akses produsen Eropa ke pasar Cina.

    Perkaranya, kebijakan industri Cina cenderung menguntungkan produsen domestik lewat subsidi besar-besaran, kontrak pemerintah, dan regulasi yang memihak.

    Pejabat UE menyebut kebijakan ini menyebabkan kelebihan kapasitas produksi, yang berujung pada “dumping” kendaraan listrik (EV) murah Cina ke pasar Eropa dan merugikan industri otomotif lokal.

    UE telah memberlakukan tarif hingga 45% pada EV asal Cina, serta menuntut pembatasan produksi dan pembukaan akses pasar yang setara bagi impor dari UE.

    Sebaliknya, Cina mengusulkan penggantian tarif dengan komitmen harga minimum serta konsesi lainnya.

    Pada April lalu, kekhawatiran atas praktik dagang Cina ini mendorong UE membentuk Satuan Tugas Pengawasan Impor untuk melindungi pasar dalam negeri. Gugus tugas ini bisa memicu diberlakukannya bea anti-dumping atau langkah perlindungan lain dari UE.

    Satuan tugas itu mencatat adanya lonjakan ekspor Cina ke UE sebesar 8,2% pada April dibandingkan tahun 2024, yang diduga akibat pengalihan ekspor Cina dari Amerika Serikat (AS) ke UE untuk menghindari tarif Donald Trump.

    Cina membantah telah memberi keuntungan khusus kepada produsen domestik dan sebaliknya menuduh UE melakukan proteksionisme. Beijing membenarkan kebijakannya dengan dalih keamanan nasional dan pembangunan ekonomi.

    Perusahaan Eropa frustrasi atas pembatasan logam tanah jarang Cina

    Saat negosiator UE gagal membuka akses signifikan ke pasar Cina, dominasi Beijing atas pasokan logam tanah jarang, yang merupakan bahan penting untuk teknologi bersih, cip, dan peralatan medis, menjadi sumber konflik besar lainnya.

    Menurut Komisi Eropa, 98% pasokan logam tanah jarang dan magnet tanah jarang UE berasal dari Cina.

    Pembatasan ekspor logam tanah jarang yang diberlakukan Cina tahun lalu itu menyebabkan gangguan rantai pasok dan penghentian produksi di berbagai perusahaan Eropa. Nilai ekspor logam tanah jarang dari Cina ke UE pun anjlok 84% menjadi hanya $15,1 juta (sekitar Rp246 miliar) dalam lima bulan pertama 2025, menurut data bea cukai Cina.

    Pada KTT G7 bulan Juni di Kanada lalu, von der Leyen menuduh Cina melakukan “pemaksaan” dan “pemerasan” terkait pembatasan tersebut. Ia menegaskan, “tidak seharusnya satu negara menguasai 80–90% pasar bahan mentah penting dan produk turunannya, seperti magnet.”

    Pemerintah Cina menolak kritik itu. Pekan lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan bahwa “pola pikir” Uni Eropa perlu “diseimbangkan kembali.”

    Meski Komisaris Perdagangan UE Maros Sefcovic berhasil menegosiasikan pelonggaran ekspor logam tanah jarang lewat “jalur hijau” bagi beberapa produsen UE, banyak perusahaan tetap mengeluh karena proses persetujuannya terlalu lambat dan menyebabkan gangguan rantai pasok.

    Uni Eropa sendiri telah memiliki anti-koersi untuk memantau pemaksaan ekonomi seperti yang dilakukan Cina. Kini, semakin banyak suara yang mendesak pengambil kebijakan UE untuk bersikap lebih tegas terhadap Beijing, termasuk dengan tarif tambahan, larangan pengadaan, atau langkah lainnya.

    “Kita perlu menyampaikan pesan bahwa Eropa akan bersikap tegas dan memiliki alat seperti ajti-koersi itu, jika situasi memaksa,” kata Bachulska. “Namun, semua itu butuh kemauan politik untuk dijalankan.”

    Masalah Trump, peluang atau jebakan bagi Cina?

    Beberapa pengamat UE melihat aturan tarif Presiden AS Donald Trump, yang mengguncang hubungan trans-Atlantik, sebagai peluang bagi UE untuk mengatur ulang relasi dengan Cina. Karena mengalami hambatan besar dalam perdagangannya dengan AS, kini Cina makin membutuhkan Eropa dan bisa didorong untuk memberi konsesi pada KTT pekan depan.

    “Saya rasa pandangan seperti itu sangat naif,” ujar Bachulska. “Cina sudah memenangkan babak pertama perang dagang dengan AS, dan ada keyakinan kuat bahwa waktu berpihak pada mereka, dalam negosiasinya dengan Uni Eropa.”

    Presiden Xi sedang menggeser arah perekonomian Cina dari pertumbuhan kuantitas menuju “pembangunan berkualitas tinggi” yang mengutamakan teknologi baru, permintaan domestik, keamanan, dan lingkungan.

    Cina juga sudah mulai menantang dominasi teknologi Barat, termasuk di bidang kecerdasan buatan, superkomputer, dan produksi kendaraan listrik. Dalam beberapa bidang seperti teknologi komunikasi 6G, Cina bahkan telah melampaui negara-negara Barat.

    Beberapa analis menilai UE masih meremehkan ancaman ekonomi Cina dan belum mengadopsi pendekatan yang lebih keras untuk melawan praktik dagang yang tidak adil.

    “Ada kecenderungan mengesampingkan isu Cina di Eropa karena terlalu banyak masalah lain,” ujar Bachulska, merujuk pada perang di Ukraina dan sengketa dagang UE dengan Trump. “Cina tampak seperti tantangan yang jauh secara geografis, [tapi] dampak dari kebijakan Cina akan segera dirasakan Eropa.”

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Khoirul Pertiwi

    Editor: Rizki Nugraha

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Istana: Ekspor bisa meningkat 50 persen dampak kesepakatan IEU-CEPA

    Istana: Ekspor bisa meningkat 50 persen dampak kesepakatan IEU-CEPA

    “Berdasarkan perhitungan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, bisa meningkat 50 persen. Kalau ekspor meningkat 50 persen, itu artinya kan kinerja industri dalam negeri kan juga meningkat,”

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan bahwa Pemerintah memperkirakan ekspor Indonesia dapat meningkat hingga 50 persen seiring dengan tercapainya kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA).

    “Berdasarkan perhitungan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, bisa meningkat 50 persen. Kalau ekspor meningkat 50 persen, itu artinya kan kinerja industri dalam negeri kan juga meningkat,” ujar Hasan dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu.

    Hasan menyebut bahwa sebagian besar produk Indonesia diperkirakan akan memasuki pasar Eropa tanpa dikenakan tarif.

    Kondisi ini dinilainya akan memberikan dampak positif terhadap kinerja industri dalam negeri yang berpotensi meningkat seiring naiknya volume ekspor.

    Peningkatan kinerja industri juga diharapkan akan mendorong pertumbuhan penyerapan tenaga kerja.

    “Perdagangan kita akan meningkat, diprediksi sedikitnya 50 persen. Artinya, kinerja industri kita juga akan akan meningkat dan butuh lapangan kerja lebih banyak,” ujar Hasan.

    Dia menambahkan bahwa selain dari sisi perdagangan, dampak kesepakatan IEU-CEPA juga terlihat dari sisi investasi.

    Selama ini, kata dia, nilai investasi dari Uni Eropa di Indonesia telah mencapai sekitar 24 miliar dolar AS dan diperkirakan akan meningkat setelah kesepakatan ini berlaku.

    “Dan itu artinya juga kalau investasi masuk kan, logika sederhananya juga lapangan kerja akan tumbuh. Kira-kira bayangan sederhananya seperti itu,” pungkas dia.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan perundingan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa (EU) rampung dibahas setelah kedua pihak bernegosiasi selama kurang lebih 10 tahun.

    Presiden Prabowo mengumumkan hasil perundingan CEPA Indonesia dan Uni Eropa itu saat memberikan pernyataan bersama dengan Presiden von der Leyen di markas Komisi Eropa, Brussels, Belgia, Minggu (13/7).

    Hari ini kami berhasil membuat terobosan, setelah berunding selama 10 tahun, kami merampungkan perjanjian ekonomi komprehensif (CEPA), yang pada intinya merupakan perjanjian pasar bebas. Kami telah menyepakati banyak, banyak perjanjian, yang pada intinya kami akan saling mengakomodir kepentingan ekonomi satu sama lain, dan kami menemukan kepentingan-kepentingan itu saling menguntungkan satu sama lain,” kata Presiden Prabowo.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo juga menyatakan dalam perundingan antara Indonesia dan Uni Eropa, dua belah pihak saling bersepakat pada seluruh poin perjanjian.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Istana ungkap penyebab negosiasi IEU-CEPA berlangsung hampir 10 tahun

    Istana ungkap penyebab negosiasi IEU-CEPA berlangsung hampir 10 tahun

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengungkapkan proses negosiasi Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) berlangsung hampir 10 karena kompleksitas yang melibatkan kepentingan nasional kedua belah pihak.

    “Mungkin bukan persoalan kendala, tetapi memang ketika mendetailkan perjanjian kerja sama, bagaimanapun kan membawa kepentingan nasional masing-masing,” ujar Hasan saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu.

    Hasan menyampaikan bahwa perundingan dalam kesepakatan ekonomi komprehensif seperti CEPA, secara umum membutuhkan waktu yang panjang.

    Dalam konteks IEU-CEPA, kata dia, Uni Eropa memiliki kepentingan tersendiri sebagaimana halnya Indonesia.

    Menurut dia, proses perundingan yang alot juga dipengaruhi dinamika konstelasi global dan kebutuhan Indonesia untuk memperluas pasar serta menjalin kerja sama dan investasi baru.

    “Bernegosiasi itu cukup alot, termasuk juga konstelasi global. Kita kan perlu juga mencari pasar baru, kerja sama-kerja sama baru, investasi baru, di samping yang selama ini sudah ada,” kata Hasan.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan perundingan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa rampung dibahas setelah kedua pihak bernegosiasi selama kurang lebih 10 tahun.

    Presiden Prabowo mengumumkan hasil perundingan CEPA Indonesia dan Uni Eropa itu saat memberikan pernyataan bersama dengan Presiden von der Leyen di markas Komisi Eropa, Brussels, Belgia, Minggu (13/7).

    “Hari ini kami berhasil membuat terobosan, setelah berunding selama 10 tahun, kami merampungkan perjanjian ekonomi komprehensif (CEPA), yang pada intinya merupakan perjanjian pasar bebas. Kami telah menyepakati banyak, banyak perjanjian, yang pada intinya kami akan saling mengakomodir kepentingan ekonomi satu sama lain, dan kami menemukan kepentingan-kepentingan itu saling menguntungkan satu sama lain,” kata Presiden Prabowo.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo juga menyatakan dalam perundingan antara Indonesia dan Uni Eropa, dua belah pihak saling bersepakat pada seluruh poin perjanjian.

    Pewarta: Fathur Rochman/Mentari Dwi Gayati
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.