Tag: Ulf Kristersson

  • Apple Cs Minta Undang-undang Kecerdasan Buatan (AI) Uni Eropa Ditunda

    Apple Cs Minta Undang-undang Kecerdasan Buatan (AI) Uni Eropa Ditunda

    Bisnis.com, JAKARTA — Kelompok Teknologi CCIA meminta penerapan Undang-undang Artifical Intelligence (UU AI) Uni Eropa ditunda sementara waktu.

    Kelompok CCIA beranggotakan sejumlah perusahaan teknologi, di dalamnya termasuk Alphabet, Meta, dan Apple. Mereka mengatakan bahwa peluncuran undang-undang yang terburu-buru berisiko dapat membahayakan aspirasi AI di benua tersebut.

    Hal ini juga didukung oleh survei yang dilakukan Amazon Web Services, yang menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga bisnis di Eropa mengalami kesulitan dalam memahami tanggung jawab mereka berdasarkan UU AI Uni Eropa.

    Dalam laman resmi artificialintelligenceact.eu, mereka mengklaim bahwa UU AI Uni Eropa nantinya akan menjadi regulasi komprehensif pertama terkait AI. Undang-undang ini membagi tiga kategori risiko aplikasi AI.

    Aplikasi risiko yang tidak dapat diterima, seperti sistem penilaian sosial yang dijalankan pemerintah seperti di China. Kemudian, aplikasi berisiko tinggi, misal Alat pemindai CV yang memberi peringkat pelamar kerja yang tunduk pada persyaratan hukum tertentu hingga, aplikasi yang tidak secara eksplisit dilarang/terdaftar sebagai ‘Berisiko Tinggi’.

    UU AI Uni eropa sebetulnya sudah mulai berlaku pada Juni tahun lalu dengan ketentuan yang akan diterapkan secara bertahap. 

    Untuk ketentuan penting dari undang-undang tersebut, yang salah satunya seperti peraturan untuk model AI tujuan umum (GPAI), seharusnya akan mulai diterapkan pada Sabtu (02/08/25) mendatang. Akan tetapi, sebagian dari GPAI yang direncanakan akan diterbitkan pada tanggal 2 Mei malah mengalami penundaan.

    “Dengan bagian-bagian penting dari UU AI yang masih belum lengkap hanya beberapa minggu sebelum peraturan mulai berlaku, kita perlu jeda untuk menyempurnakan UU tersebut, atau menghadapi risiko menghambat inovasi sepenuhnya” Ungkap wakil presiden senior CCIA Eropa, Daniel Friedlander terkait penundaan UU AI Uni Eropa, dikutip dari Reuters.

    Selain CCIA Eropa, Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson juga ikut mendesak penundaan UU AI Uni Eropa. Hal tersebut diungkapkannya pada Senin (23/06/25) menjelang pertemuan dengan para pemimpin Uni Eropa di Brussels, Belgia.

    “Salah satu contoh peraturan Uni Eropa yang membingungkan adalah kenyataan bahwa apa yang disebut UU AI akan mulai berlaku tanpa adanya standar umum.” Ujar Kristersson, dikutip dari Politico.

    Kristersson menilai undang-undang terkait AI tersebut malah membingungkan, dan dia juga menyampaikan, apabila peluncuran UU AI Uni Eropa terus dilanjutkan, maka itu akan berpotensi menyebabkan Eropa tertinggal secara teknologi atau aplikasi.

    Pejabat dari negara lain, seperti Republik Ceko dan Polandia turut menunjukkan keterbukaan terhadap gagasan penundaan aturan tersebut. 

    Menanggapi desakan penghentian sementara tersebut, kepala teknologi Uni eropa Henna Virkkunen dilansir Reuters menyampaikan, bahwa pihak parlemen tengah menerapkan UU AI, dan ingin menerapkannya dengan cara yang sangat ramah terhadap inovasi. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Negara NATO ‘Berlomba’ Dongkrak Belanja Militer di Tengah Ketidakpastian Global

    Negara NATO ‘Berlomba’ Dongkrak Belanja Militer di Tengah Ketidakpastian Global

    JAKARTA – Anggota NATO tengah membahas penetapan target belanja untuk pertahanan sipil dan dukungan bagi Ukraina di samping tujuan inti anggaran militer.

    Banyak anggota NATO telah meningkatkan belanja militer sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, tetapi mereka mendapat tekanan dari Presiden AS Donald Trump untuk melangkah lebih jauh dan membelanjakan 5% dari PDB untuk pertahanan – di atas target mereka saat ini sebesar 2%.

    Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengatakan pertemuan puncak para pemimpin NATO di Den Haag pada Juni dapat menyetujui target belanja pertahanan di atas 3% dari PDB, bersama dengan target kedua untuk belanja lain yang lebih luas terkait dengan keamanan dan pertahanan.

    “Ada diskusi yang sedang berlangsung, yang belum kita lihat akhirnya, mengenai apakah NATO, sejalan dengan angka targetnya untuk pertahanan militer harus memiliki angka target untuk pertahanan sipil, kesiapsiagaan, dukungan untuk Ukraina dan hal-hal semacam itu,” katanya dilansir Reuters, Senin, 14 April.

    Target belanja pertahanan dapat ditetapkan pada 3,5% dengan tambahan 1,5% untuk hal-hal yang terkait dengan pertahanan sipil, dukungan Ukraina dan hal lainnya yang berada di luar area pertahanan militer langsung tersebut.

    Menurut perkiraan NATO, 23 dari 32 anggota aliansi tersebut memenuhi atau melampaui target 2% tahun lalu.

    Namun, beberapa negara ekonomi besar Eropa, termasuk Italia dan Spanyol, masing-masing hanya menghabiskan sekitar 1,5% dan 1,3%. Swedia menjadi anggota NATO ke-32 pada Maret tahun lalu dalam perubahan haluan kebijakan luar negeri yang dipicu oleh kekhawatiran terhadap Rusia.

    “Saya sangat bertekad untuk memastikan bahwa kami di Swedia memenuhi komitmen yang diputuskan NATO,” kata Kristersson. Seorang diplomat Eropa mengatakan diskusi tentang target pengeluaran untuk pertemuan puncak Den Haag baru saja dimulai, tetapi tampaknya ada pemahaman target kemampuan militer baru yang ditetapkan oleh NATO akan berarti menghabiskan sekitar 3,5% dari PDB.

    Berbicara dengan syarat anonim, diplomat tersebut mengatakan memenuhi angka Trump sebesar 5% akan memerlukan elemen tambahan, termasuk “meningkatkan ketahanan dan mobilitas militer”.

  • Para Pemimpin Dunia Bereaksi Terhadap Kebijakan Tarif Trump – Halaman all

    Para Pemimpin Dunia Bereaksi Terhadap Kebijakan Tarif Trump – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kebijakan baru yang mengenakan tarif dasar 10 persen pada semua impor ke AS.

    Selain itu, tarif yang lebih tinggi juga diterapkan pada beberapa mitra dagang utama negara tersebut.

    Kebijakan ini memicu respons keras dari berbagai pemimpin dunia.

    Trump tidak mengenakan tarif baru sebesar 10 persen untuk barang-barang yang berasal dari Kanada dan Meksiko, Reuters melaporkan.

    Tarif sebelumnya yang mencapai 25 persen tetap berlaku terkait masalah kontrol perbatasan dan perdagangan fentanil, menurut Gedung Putih.

    Berikut adalah reaksi dari beberapa pejabat dunia terhadap kebijakan tarif ini:

    “Trump telah mempertahankan sejumlah elemen penting dalam hubungan kami dengan AS, namun tarif fentanil, baja, dan aluminium masih berlaku,” kata Perdana Menteri Kanada, Mark Carney.

    “Kami akan melawan tarif ini dengan tindakan balasan, melindungi pekerja kami, dan membangun ekonomi terkuat di G7,” tegas Carney.

    Kementerian Luar Negeri Brasil

    “Pemerintah Brasil menyesalkan keputusan AS untuk mengenakan tarif tambahan 10 persen pada ekspor Brasil,” jelas Kementerian Luar Negeri Brasil.

    “Kami akan mengevaluasi langkah-langkah yang diperlukan, termasuk melibatkan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), untuk membela kepentingan nasional.” imbuh kementerian.

    Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese

    “Tarif ini tidak memiliki dasar logika dan bertentangan dengan dasar kemitraan antara kedua negara. Ini bukan tindakan seorang teman, dan keputusan ini akan menambah ketidakpastian serta meningkatkan biaya bagi rumah tangga Amerika,” ungkap Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese.

    Presiden Korea Selatan sementara, Han Duck-Soo

    “Dalam menghadapi kenyataan perang dagang global, pemerintah harus mengerahkan segala kemampuannya untuk mengatasi krisis perdagangan,” kata Presiden Korea Selatan sementara, Han Duck-Soo.

    Menteri Perdagangan Selandia Baru, Todd McClay

    “Kepentingan Selandia Baru akan lebih terlayani dalam dunia perdagangan yang lancar,” kata Menteri Perdagangan Selandia Baru, Todd McClay.

    “Kami akan berbicara dengan pemerintah AS untuk memperoleh informasi lebih lanjut dan memahami dampaknya terhadap eksportir kami,” terangnya.

    Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez

    “Spanyol akan melindungi perusahaan dan pekerjanya serta tetap berkomitmen pada dunia perdagangan yang terbuka,” ungkap Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez.

    Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson

    “Kami tidak ingin hambatan perdagangan semakin besar,” tutur Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson.

    “Kami ingin menemukan jalan untuk kembali bekerja sama dengan AS agar masyarakat kami dapat menikmati kehidupan yang lebih baik,” imbuhnya.

    Presiden Swiss, Karin Keller-Sutter

    “Langkah selanjutnya akan segera diputuskan oleh Dewan Federal,” ungkap Presiden Swiss, Karin Keller-Sutter.

    “Kepatuhan terhadap hukum internasional dan perdagangan bebas tetap menjadi nilai inti kami,” lanjutnya.

    Perdana Menteri Irlandia, Micheál Martin

    “Keputusan AS untuk mengenakan tarif 20 persen pada impor dari Uni Eropa sangat disayangkan,” kata Perdana Menteri Irlandia, Micheál Martin.

    “Tarif ini tidak menguntungkan siapa pun, dan prioritas kami adalah melindungi lapangan pekerjaan dan ekonomi Irlandia,” ungkapnya.

    Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni

    “Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk mencapai kesepakatan dengan AS, guna menghindari perang dagang yang dapat melemahkan Barat,” jelas Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni.

    Presiden EPP, Manfred Weber

    Partai Terbesar di Parlemen Eropa juga berkomentar.

    “Bagi sahabat-sahabat kami di AS, hari ini bukan hari pembebasan, melainkan hari kemarahan,” ungkap Presiden EPP, Manfred Weber.

    “Tarif Trump tidak melindungi perdagangan yang adil, tetapi justru menyerangnya, merugikan kedua belah pihak,” jelasnya.

    “Eropa siap membela kepentingannya dan terbuka untuk perundingan yang adil,” bebernya.

    Menteri Luar Negeri Kolombia, Laura Sarabia

    “Kami sedang mempertimbangkan langkah-langkah yang diambil untuk melindungi industri nasional dan eksportir kami,” ungkap Menteri Luar Negeri Kolombia, Laura Sarabia.

    Rincian Tarif untuk Beberapa Mitra Dagang AS

    Trump mengenakan tarif minimum 10 persen untuk hampir semua mitra dagang AS, tetapi tarif tersebut bervariasi untuk beberapa negara:

    1. Kamboja: +49 persen

    2. Vietnam: +46 persen

    3. Sri Lanka: +44 persen

    4. Bangladesh: +37 persen

    5. Thailand: +36 persen

    6. Tiongkok: +34 persen

    7. Taiwan: +32 persen

    8. Indonesia: +32 persen

    9. Swiss: +31 persen

    10. Afrika Selatan: +30 persen

    11. Pakistan: +29 persen

    12. India: +26 persen

    13. Korea Selatan: +25 persen

    14. Jepang: +24 persen

    15. Malaysia: +24 persen

    16. Uni Eropa: +20 persen

    17. Israel: +17 persen

    18. Filipina: +17 persen

    19. Singapura: +10 persen

    20. Inggris: +10 persen

    21. Turki: +10 persen

    22. Brasil: +10 persen

    23. Chili: +10 persen

    24. Australia: +10 persen

    25. Kolombia: +10 persen

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Swedia Bebaskan 5 Tersangka Pembunuhan Pembakar Al-Qur’an Salwan Momika

    Swedia Bebaskan 5 Tersangka Pembunuhan Pembakar Al-Qur’an Salwan Momika

    Stockholm

    Lima pria yang ditangkap otoritas Swedia terkait pembunuhan Salwan Momika, pelaku pembakaran Al-Qur’an, dibebaskan sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Dengan pembebasan itu, maka tidak ada tersangka dalam kasus pembunuhan Momika yang berulang kali membakar Al-Qur’an pada tahun 2023.

    Momika yang berusia 38 tahun, seperti dilansir AFP, Jumat (21/3/2025), memicu kemarahan luas di negara-negara mayoritas Muslim atas aksinya membakar Al-Qur’an di depan publik.

    Momika yang merupakan imigran asal Irak ini ditembak saat berada di sebuah apartemen di area Sodertalje, sebelah selatan Stockholm, pada 29 Januari lalu. Dia dinyatakan tewas tak lama setelah dilarikan ke rumah sakit.

    Kematian Momika itu terjadi hanya beberapa jam sebelum dia dijadwalkan menghadiri sidang putusan di Stockholm atas dakwaan menghasut kebencian etnis, terkait aksi pembakaran Al-Qur’an. Dia didakwa bersama Salwan Najem atas tindak pidana yang sama.

    Menurut media lokal Aftonbladet, kepolisian pada saat itu menempatkan Momika di lokasi rahasia demi perlindungannya dan dia sedang menyampaikan pernyataan secara langsung via TikTok, ketika sejumlah penyusup tiba-tiba masuk ke dalam apartemen.

    Lima orang, yang semuanya berjenis kelamin laki-laki, ditangkap beberapa jam setelah penembakan Momika terjadi. Namun kelima pria itu dibebaskan polisi sekitar dua hari kemudian.

    Pada Jumat (21/3) waktu setempat, kelima pria itu secara resmi dibebaskan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Momika.

    Lihat juga Video ‘Polisi Belum Temukan Motif Penembakan Massal di Sekolah Swedia’:

    “Kami bekerja secara luas dan saya tidak bisa mengungkap petunjuk mana yang kami ikuti,” ucapnya.

    Setelah pembunuhan Momika, pengadilan Stockholm menunda pembacaan putusan selama beberapa hari. Pada akhirnya, pengadilan menjatuhkan hukuman 50 tahun penjara terhadap Najem, yang juga berasal dari Iran, atas dakwaan menghasut kebencian etnis selama empat aksi pembakaran Al-Qur’an pada tahun 2023.

    Tidak ada putusan yang dijatuhkan terhadap Momika.

    Wakil Perdana Menteri (PM) Swedia, Ebba Busch, dalam pernyataannya menyebut pembunuhan Momika sebagai “ancaman terhadap demokrasi kita yang bebas”. Sementara PM Ulf Kristersson menyebut ada “risiko soal keterkaitan dengan kekuatan asing” dalam pembunuhan Momika.

    Lihat juga Video ‘Polisi Belum Temukan Motif Penembakan Massal di Sekolah Swedia’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 Orang Tewas dalam Penembakan di Sekolah Swedia

    Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 Orang Tewas dalam Penembakan di Sekolah Swedia

    Tak terasa kita sudah mencapai pertengahan pekan ini.

    Untuk melengkapi asupan informasi Anda, kami sudah merangkum sejumlah informasi pilihan dari berbagai negara yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

    Dunia Hari Ini, edisi Rabu, 5 Februari 2025, kami awali dari benua Eropa.

    Penembakan mematikan di sekolah Swedia

    Setidaknya 10 orang tewas dalam insiden penembakan yang terjadi di sebuah sekolah di Swedia dan polisi yakin pelakunya termasuk yang tewas.

    Serangan yang dilakukan seorang pria tersebut terjadi sekitar pukul 1 siang, Selasa kemarin di Kampus Risbergska, di Orebro, yang berjarak 200 kilometer sebelah barat Stockholm.

    Dalam sebuah konferensi pers, Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengatakan, “hari ini, kita menyaksikan kekerasan brutal dan mematikan terhadap orang-orang yang sama sekali tidak bersalah.”

    “Ini adalah penembakan massal terburuk dalam sejarah Swedia.”

    Polisi belum menggolongkan aksi penembakan tersebut sebagai aksi terorisme dan mengatakan motif penembak masih belum jelas.

    Donald Trump: Bangsa Palestina harus pindah permanen

    Dalam pembicaraannya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump menyarankan agar bangsa Palestina harusnya pindah secara permanen dari Gaza, mengingat tempat itu kini dianggap sebagai “lokasi yang akan dihancurkan.”

    Presiden Trump juga mengisyaratkan Amerika Serikat “akan mengambil alih Jalur Gaza”, yang dianggap oleh sejumlah analisis sebagai “membunuh” solusi dua negara yang selama ini dianggap sebagai jalan tengah untuk Israel dan Palestina.

    “Selama ini bom milik Amerika yang diluncurkan oleh pesawat-pesawat Israel-lah yang menjadikan Gaza kawasan yang tidak bisa ditinggali,” tutur jurnalis senior ABC John Lyons yang sudah bertahun-tahun menjadi koresponden Timur Tengah.

    “Ini bahasa yang tidak pernah digunakan oleh presiden Amerika mana pun dan sangat jarang dilontarkan di Israel … politisi ekstrem kanan juga berusaha menghindari penggunaan kata-kata seperti itu.”

    Salah satu petinggi Hamas mengatakan pernyataan Presiden Trump sebagai “resep untuk menciptakan kekacauan” di Timur Tengah, sementara negara-negara Arab, termasuk sekutu regional Amerika, Yordania dan Mesir, serta para pemimpin Palestina, dilaporkan menolak keras gagasan Trump.

    Thailand akan memutus aliran listrik ke perbatasan Myanmar

    Aliran listrik dilakukan Thailand untuk melumpuhkan “pusat-pusat scam”, di mana korban perdagangan manusia dipaksa bekerja dalam operasi penipuan siber.

    Langkah ini juga sebagai tanggapan pemerintah Thailand atas kekhawatiran mereka soal aktivitas geng kriminal yang menjalankan jaringan berskala industri yang terkonsentrasi di sepanjang perbatasan Thailand-Myanmar.

    Sebulan yang lalu aktor China, Wang Xing diculik di Thailand dan diselamatkan dari pusat penipuan siber di Myanmar.

    Polisi Thailand mengatakan Wang dibujuk dengan janji berakting di Thailand, tapi malah dibawa menyeberangi perbatasan ke Myanmar, tempat pihak berwenang yakin ia dipekerjakan dalam operasi penipuan yang menargetkan orang-orang Tionghoa.

    Dua lembah raksasa di Bulan terbentuk dalam 10 menit

    Di dekat Kutub Selatan Bulan, terdapat sepasang lembah yang ukurannya masing-masing mirip dengan Grand Canyon.

    Namun, jika Grand Canyon terbentuk selama jutaan tahun, sebuah studi baru di Nature Communications menunjukkan lembah-lembah di Bulan terbentuk dalam waktu kurang dari 10 menit.

    Sekitar 3,81 miliar tahun yang lalu, sebuah asteroid atau komet menghantam permukaan bulan, menciptakan kawah selebar 320 kilometer di dasar Bulan seperti yang kita lihat di bumi belahan selatan.

    Aliran puing-puing berbatu, yang terlontar akibat benturan, membentuk dua lembah: Vallis Schrödinger sepanjang 270 kilometer, selebar 20 kilometer, dan sedalam 2,7 kilometer dan membentang terputus-putus sepanjang 860 kilometer.

    “Itu adalah peristiwa dengan dampak yang dramatis,” kata penulis utama studi dan geolog Institut Lunar dan Planet AS, David Kring, menjelaskan proses pembentukan kedua lembah itu.

  • Kontroversi Salwan Momika, Pembakar Al-Qur’an yang Ditembak Mati

    Kontroversi Salwan Momika, Pembakar Al-Qur’an yang Ditembak Mati

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengungsi Irak Salwan Momika, yang ditembak mati pada 29 Januari 2025 malam di Swedia, memicu kontroversi internasional dengan berbagai aksi pembakaran Al-Qur’an.

    Pada Juni 2023, pria berusia 38 tahun dengan masa lalu yang kelam itu memicu kemarahan ketika dia menginjak-injak kitab suci Islam dan membungkusnya dengan daging bacon sebelum membakar beberapa halaman, membanting dan menendangnya.

    Dalam protesnya, Momika, yang sering mengenakan kacamata hitam persegi, tampak menantang di hadapan para pengunjuk rasa tandingan yang berteriak, menyeringai sebagai reaksi terhadap kata-kata cabul yang diteriakkan kepadanya.

    Sambil memegang Al-Qur’an, Momika mengaku ingin mengingatkan masyarakat Swedia tentang “bahaya buku ini” dalam aksi protesnya pada Juni 2023.

    Sebelum pindah ke Swedia pada 2018, akun media sosialnya menceritakan kisah karier politiknya yang tidak menentu di Irak.

    Kisah itu mencakup hubungan dengan faksi bersenjata Kristen selama perang melawan kelompok ISIS, persaingan dengan paramiliter Kristen yang berpengaruh, dan penangkapan singkat.

    Ia juga bergabung dalam protes antikorupsi besar-besaran yang melanda Irak pada akhir 2019, yang disambut dengan tindakan keras oleh pihak berwenang yang menewaskan lebih dari 600 orang di seluruh negeri.

    Masalah Diplomatik

    Momika awalnya berencana menggelar protesnya di Stockholm pada Februari 2023, tetapi polisi menolak memberinya izin dengan alasan masalah keamanan. Putusan itu dibatalkan di pengadilan, sehingga membuka jalan bagi demonstrasinya.

    Berbicara kepada surat kabar Aftonbladet pada April 2023, Momika menekankan bahwa niatnya bukanlah untuk menimbulkan masalah bagi Swedia.

    “Saya tidak ingin mencelakai negara yang telah menerima saya dan menjaga martabat saya,” katanya.

    Namun, protesnya justru membuat pemerintah pusing. Protesnya pada Juni menuai kecaman dari seluruh dunia, termasuk dari Turki — yang saat itu memblokir keanggotaan Swedia di NATO.

    Para pengunjuk rasa Irak menyerbu kedutaan besar Swedia di Baghdad dua kali pada Juli 2023, dan pada kesempatan kedua, mereka membakar kompleks tersebut.

    Pemerintah Swedia mengutuk penodaan tersebut sambil menekankan undang-undang kebebasan berbicara dan berkumpul yang dilindungi oleh konstitusi negara tersebut.

    Namun keputusan Swedia untuk membiarkan demonstrasi Momika berlangsung mendorong Irak untuk mengusir duta besar Swedia dan mencabut izin bagi perusahaan telekomunikasi Ericsson untuk beroperasi di negara itu.

    Kebohongan Besar

    Pada Agustus 2024, Momika didakwa telah melakukan “agitasi terhadap kelompok etnis” sebanyak empat kali pada musim panas tahun 2023.

    Pengadilan distrik Stockholm dijadwalkan akan menyampaikan putusannya dalam kasus tersebut keesokan paginya setelah Momika dibunuh. Namun pada hari yang sama, jaksa penuntut membatalkan dakwaan tersebut.

    Momika mengatakan bahwa dia telah menerima banyak ancaman pembunuhan atas protesnya, yang disiarkan langsung di media sosialnya.

    Sementara Momika mendapat perlindungan polisi selama protes dan saat menghadiri pengadilan, pengacaranya Anna Roth mengatakan kepada kantor berita TT bahwa sejauh pengetahuannya, Momika tidak dilindungi saat berada di rumah.

    “Dia sangat menyadari bahwa ada ancaman besar terhadapnya. Ada harga yang harus dibayar untuk kepalanya,” kata Roth.

    Pada Maret 2024, Momika meninggalkan Swedia untuk mencari suaka di Norwegia, mengatakan bahwa kebebasan berekspresi dan perlindungan hak asasi manusia di Swedia adalah “kebohongan besar”.

    Norwegia mendeportasinya kembali ke Swedia hanya beberapa minggu kemudian.

    Setelah protes awalnya, dia menyatakan ambisinya untuk terjun ke dunia politik.

    Dia mengatakan kepada surat kabar Aftonbladet bahwa dia berharap suatu hari dapat mencalonkan diri untuk kursi di parlemen sebagai perwakilan dari Partai Demokrat Swedia, partai anti-imigrasi yang mendukung pemerintahan koalisi Perdana Menteri Ulf Kristersson.

    Pada saat itu, Partai Demokrat Swedia mengatakan bahwa tindakan Momika tidak mewakili partai tersebut.

    (luc/luc)

  • Pembakar Al-Qur’an Tewas Ditembak, PM Swedia Singgung Kekuatan Asing    
        Pembakar Al-Qur’an Tewas Ditembak, PM Swedia Singgung Kekuatan Asing

    Pembakar Al-Qur’an Tewas Ditembak, PM Swedia Singgung Kekuatan Asing Pembakar Al-Qur’an Tewas Ditembak, PM Swedia Singgung Kekuatan Asing

    Stockholm

    Perdana Menteri (PM) Swedia Ulf Kristersson menyebut penembakan yang menewaskan seorang pria yang berulang kali membakar Al-Qur’an mungkin terkait dengan kekuatan asing. Kepolisian Stockholm telah menangkap lima tersangka terkait pembunuhan tersebut.

    Pria bernama Salwan Momika (38), yang seorang pengungsi Irak, tewas ditembak di sebuah rumah di kota Sodertalje, dekat Stockholm, pada Rabu (29/1) waktu setempat. Momika tewas beberapa jam sebelum sidang putusan dalam kasus kebencian etnis yang menjeratnya digelar.

    Sosok Momika diketahui telah membakar dan menodai Al-Qur’an baik di depan umum maupun dalam siaran media sosial pada tahun 2023 lalu.

    “Saya dapat meyakinkan Anda bahwa dinas keamanan sangat terlibat (dalam penyelidikan) karena jelas ada risiko soal adanya keterkaitan dengan kekuatan asing,” sebut Kristersson saat berbicara dalam konferensi pers, seperti dilansir Reuters, Jumat (31/1/2025).

    Kristersson tidak menjelaskan lebih lanjut soal “kekuatan asing” yang dimaksudnya.

    Jaksa Swedia telah memerintahkan agar kelima tersangka terkait penembakan maut itu ditahan. Namun tidak diketahui secara jelas apakah pelaku penembakan ada di antara kelima orang yang ditahan itu.

    Wakil PM Swedia, Ebba Busch, dalam pernyataan terpisah mengutuk pembunuhan Momika.

    “Ini adalah ancaman terhadap demokrasi kita yang bebas. Hal ini harus dihadapi dengan kekuatan penuh dari masyarakat kita,” tulisnya dalam pernyataan via media sosial X.

    Lihat juga video: Riwayat Rasmus Paludan, Si Pembakar Al-Qur’an Asal Denmark-Swedia

    Pengadilan Stochkolm menggugurkan kasus Momika setelah kematiannya. Disebutkan bahwa hukuman bagi satu terdakwa lainnya dalam sidang pidana yang sama atas “pelanggaran agitasi (hasutan) terhadap kelompok etnis atau nasional”, terkait pembakaran Al-Qur’an, akan ditunda hingga Senin (3/2) mendatang.

    Tahun 2023 lalu, otoritas Swedia meningkatkan kewaspadaan terorisme ke tingkat tertinggi kedua dan memperingatkan adanya ancaman terhadap warga Swedia di dalam negeri dan di luar negeri setelah aksi pembakaran Al-Qur’an, yang sebagian besar dilakukan Momika.

    Aksi Momika itu memicu kemarahan umat Muslim sedunia, dan memicu ancaman dari kelompok-kelompok jihad. Meskipun pemerintah Swedia mengecam gelombang aksi pembakaran Al-Qur’an yang terjadi tahun 2023 lalu, aksi tersebut dianggap secara luas sebagai bentuk kebebasan berpendapat yang dilindungi.

    Usai penembakan Momika, Dinas Keamanan Swedia mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya sedang menaksir potensi dampak penembakan itu “terhadap keamanan Swedia”.

    Lihat juga video: Riwayat Rasmus Paludan, Si Pembakar Al-Qur’an Asal Denmark-Swedia

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Salwan Momika, Pria Pembakar Al-Quran Tewas Ditembak saat Live TikTok, Pelaku Masuk Lewat Atap – Halaman all

    Salwan Momika, Pria Pembakar Al-Quran Tewas Ditembak saat Live TikTok, Pelaku Masuk Lewat Atap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pria bernama Salwan Momika (38), yang pernah membuat kontroversi setelah membakar Al-Quran telah ditembak mati di Swedia.

    Salwan Momika dilaporkan tewas di sebuah apartemen di Södertälje, Stockholm, Rabu malam (29/1/2025).

    Petugas dipanggil untuk menangani dugaan penembakan di sebuah apartemen di Hovsjö tersebut datang sekitar pukul 23:11 waktu setempat (22:11 GMT).

    Momika diduga ditemukan oleh polisi dengan luka tembak dan dibawa ke rumah sakit.

    Namun Kepolisian Swedia mengumumkan bahwa Salwan Momika telah meninggal pada Kamis pagi (30/1/2025).

    Mengutip BBC, Momika ditembak saat sedang melakukan siaran langsung (streaming) di media sosial TikTok.

    Bahkan siaran TikToknya masih berjalan saat dirinya sudah tertembak.

    Dalam video yanng beredar, menunjukkan polisi mengangkat perangkat elektronik milik Momika, dan mengakhiri siaran langsung yang berasal dari akun TikTok Momika. 

    Sementara itu mengutip dailymail.uk, Tabloid Aftonbladet melaporkan bahwa penembak berhasil memasuki apartemen Momika melalui atap. 

    Lima orang telah ditangkap terkait dengan kematian Momika, kata polisi Swedia.

    Mereka tidak mengatakan apakah penembak termasuk di antara mereka yang ditahan. 

    Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson hari ini membahas pembunuhan Momika dalam konferensi pers di Stockholm. 

    “Saya dapat meyakinkan Anda bahwa dinas keamanan terlibat secara mendalam karena jelas ada risiko adanya hubungan dengan kekuatan asing,” katanya.

    Momika pertama kali memicu kemarahan global  pada bulan Juni 2023 ketika dia membakar Al-Qur’an dan menginjak-injak kitab suci tersebut di luar masjid utama Stockholm, dengan beberapa negara Muslim mengecam Swedia karena mengizinkan pria Irak tersebut melakukan tindakan tersebut selama libur Idul Adha dan ibadah haji tahunan ke Mekkah.

    Sebelumnya, Salwan Momika sempat dikabarkan tewas di Norwegia.

    Namun, unit kepolisian imigrasi Norwegia menyebut bahwa meninggalnya Salwan Momika hanyalah rumor.

    Hal ini diketahui dari konfirmasi pihak Departemen Komunikasi Norwegia.

    “Unit imigrasi polisi (PU) tidak mengetahui bahwa seseorang dengan nama di atas (Salwan Momika) telah meninggal di Norwegia baru-baru ini.”

    “Kami mendapat tanggapan dari departemen komunikasi,” demikian pernyataan dari Kepolisian Norwegia, diktuip dari Document pada Rabu (3/4/2024).

    Kemudian, kepolisian di ibu kota Norwegia, Oslo pun turut membantah isu meninggalnya Salwan Momika.

    “Kepolisian Oslo mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima beberapa pertanyaan tentang kasus ini, tetapi dikatakan bahwa informasi tersebut tidak benar,” ujar Kepolisian Oslo.

    Di sisi lain, salah satu media asal Italia, Radio Genoa, juga mengaku hanya mengabarkan ulang kabar terkait meninggalnya Salwan Momika dari akun X, Visegrad 24.

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Yohanes Liestyo Poerwoto)

  • Diduga Sabotase Internet Eropa, Kapal China Dikepung

    Diduga Sabotase Internet Eropa, Kapal China Dikepung

    Stockholm

    Swedia secara resmi meminta China untuk bekerja sama dalam menjelaskan putusnya dua kabel data baru-baru ini di dasar Laut Baltik, yang diduga sebagai sabotase oleh kapal berbendera China. Itu dikatakan oleh Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson.

    Kedua kabel internet tersebut, satu membentang dari Finlandia ke Jerman dan yang lainnya dari Lithuania ke Swedia, rusak di perairan Swedia minggu lalu, di suatu daerah tempat Yi Peng 3, kapal berbendera China, terlihat. Akibatnya, jaringan internet mengalami gangguan. Kapal itu kini sudah diamankan dan dikepung oleh aparat.

    Yi Peng 3 saat ini ditambatkan dan dijaga oleh militer dan penjaga pantai di perairan internasional antara Swedia dan Denmark. Kristersson mengatakan Swedia ingin kapal tersebut pindah ke perairannya untuk memperlancar penyelidikan internasional yang sedang berlangsung.

    “Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, Swedia telah menyatakan keinginan kami agar kapal tersebut pindah ke perairan Swedia dan kami sedang menghubungi China dari Swedia,” kata Kristersson.

    “Hari ini saya juga dapat memberi tahu Anda bahwa selain itu Swedia juga telah mengirimkan permintaan resmi ke China untuk bekerja sama dengan otoritas Swedia guna menciptakan kejelasan tentang apa yang telah terjadi,” tambahnya seperti dikutip detikINET dari Associated Press.

    Dalam konferensi pers yang sama, Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menyatakan solidaritas, dukungan penuh, dan kepercayaan pada keandalan Swedia untuk bertindak demi kepentingan semua negara di wilayah Baltik.

    Pihak berwenang Finlandia, Swedia, dan Jerman meluncurkan penyelidikan atas putusnya kedua kabel tersebut. Menteri pertahanan Jerman mengatakan kerusakan tampaknya disebabkan sabotase, meskipun saat ini belum ada bukti.

    Saat ini, kapal Yi Peng 3 diawasi beberapa kapal, termasuk Angkatan laut Denmark, kapal penjaga pantai Jerman dan Swedia. Wall Street Journal melaporkan penyelidik menduga awak kapal sengaja memutuskan kabel internet dengan menyeret jangkar di sepanjang dasar laut.

    Tidak adanya sinyal seismik tanda ledakan, mendukung teori kerusakan tersebut disebabkan oleh jangkar. “Tidak ada ledakan atau sinyal seismik sama sekali, sehingga hal itu dapat konsisten dengan teori jangkar ini,” cetus Kjølv Egeland, peneliti senior di Norsar.

    Pihak berwenang China mengatakan tidak memiliki informasi tentang kapal tersebut dan membantah bertanggung jawab. Mereka juga mengatakan Beijing siap untuk menjaga komunikasi dengan pihak-pihak terkait. Berbagai spekulasi pun mengemuka, misalnya Rusia menjadi dalang di balik pemutusan kabel itu.

    (fyk/fay)

  • PM Swedia Khawatir Terpilihnya Trump Kurangi Komitmen AS Dukung Ukraina

    PM Swedia Khawatir Terpilihnya Trump Kurangi Komitmen AS Dukung Ukraina

    Stockholm

    Perdana Menteri (PM) Swedia Ulf Kristersson mengucapkan selamat kepada Donald Trump yang kembali terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Dia berharap hubungan kerja sama Swedia dan AS terus berlanjut.

    “Bekerja sama dan melanjutkan hubungan baik AS-Swedia sebagai teman dan sekutu,” tulis Kristersson dalam postingan di X, dilansir AFP, Rabu (6/11/2024).

    Namun dalam konferensi pers, Kristersson mengatakan kembalinya Trump menjadi presiden AS juga membawa risiko. Termasuk risiko ‘eksistensial’ bagi Swedia seperti potensi berkurangnya komitmen AS terhadap Ukraina.

    “Saya tidak akan memperhitungkannya,” kata Kristersson kepada wartawan.

    “Sebaliknya, kami melihat fakta bahwa Amerika hingga saat ini merupakan donor bantuan militer terbesar ke Ukraina.

    “Kami tidak menerima begitu saja.”

    Ditambahkannya, negara-negara Nordik dan Baltik adalah donor terbesar kedua untuk upaya perang Ukraina.

    Swedia mengakhiri dua abad non-blok militer dan mengajukan keanggotaan NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, dan menjadi anggota ke-32 aliansi pimpinan Amerika tersebut pada bulan Maret tahun ini.

    Tonton Video: Donald Trump Menangi Pilpres AS 2024!

    (fas/taa)