Tag: Uki

  • Dedek PSI: Roy Suryo Tuduh Jokowi Setahun Lebih, Masa Nggak Ada yang Bakar?

    Dedek PSI: Roy Suryo Tuduh Jokowi Setahun Lebih, Masa Nggak Ada yang Bakar?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi, atau yang akrab disapa Uki, curiga terkait manuver Roy Cs yang terus menggulirkan isu dugaan ijazah palsu Presiden ke-7, Jokowi.

    Uki mencurigai adanya pihak tertentu yang menjadi penggerak utama di balik berlarut-larutnya isu tersebut.

    “Saya hanya bisa menyebutkan bahwa ada backup,” ujar Uki dikutip pada Jumat (28/11/2025).

    Uki menegaskan, rangkaian serangan terkait isu ijazah Jokowi sudah berlangsung sangat lama dan dilakukan tanpa bukti yang kuat.

    Padahal, menurutnya, tekanan publik atas isu itu terus dihembuskan secara konsisten.

    “Tapi begini, ini sudah berlangsung terlalu lama. Dan Mas Roy ini sudah menuduh ijazah Pak Jokowi itu palsu tanpa bukti selama satu tahun lebih,” ungkapnya.

    “Selama satu tahun lebih itu, pastikan ada bahan bakar,” tambah Uki.

    Ia menduga, ada kepentingan tertentu yang menjadi bahan bakar isu tersebut sehingga terus digaungkan dan mendapatkan perhatian publik.

    “Bahan bakar yang dipakai sebagai energi untuk Mas Roy terus-terusan nge-push terus, nge-push terus, nge-push terus, sehingga mendapatkan atensi media, publik, sehingga mendapatkan atensi dan lain-lain,” jelasnya.

    Lebih jauh, Uki menyebut tidak mungkin tuduhan tanpa dasar dapat menjaga intensitas dalam waktu panjang tanpa dukungan pihak lain.

    “Dan kami menengarai bahwa, ya memang ada seseorang lah, ada seseorang yang memiliki kepentingan, kami tidak tahu apakah orang itu sejak awal sudah bersama Mas Roy,” Uki menuturkan.

  • Polisi Tunggu Pendapat Ahli Pidana soal Kematian Terapis Spa di Pejaten
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 November 2025

    Polisi Tunggu Pendapat Ahli Pidana soal Kematian Terapis Spa di Pejaten Megapolitan 27 November 2025

    Polisi Tunggu Pendapat Ahli Pidana soal Kematian Terapis Spa di Pejaten
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi masih menunggu pendapat ahli pidana untuk menindak lanjuti kasus kematian terapis spa berinisial RTA (14) di Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025).
    “Terkait perkembangan kasus terapis, masih menunggu hasil pendapat ahli pidana, di mana nanti hasil ini akan jadi pertimbangan dan masukan selama proses penyelidikan,” kata Kanit PPA Polres Jakarta Selatan, AKP Citra Ayu Civilia, saat ditemui wartawan, Kamis (27/11/2025).
    Pendapat ahli nantinya akan menjadi pertimbangan dalam menetapkan tersangka atau menaikkan kasus ke tahap penyidikan.
    Termasuk
    laporan kakak korban
    terkait dugaan eksploitasi anak.
    “Apakah nanti dinaikkan statusnya ke tahap penyidikan, kemudian kami dapat tetapkan sebagai tersangka, nanti kami akan melakukan gelar, ke depannya seperti apa, itu nanti akan di-update lebih lanjut,” tutur Citra.
    Adapun kakak korban telah mencabut laporannya terhadap pihak spa karena mengaku sudah berdamai.
    Namun, ketika polisi memintanya hadir untuk mengonfirmasi surat pencabutan laporannya, belum ada jawaban dari sang kakak.
    Sementara itu, korban menggunakan identitas orang kakaknya untuk melamar kerja.
    SA, kakak korban saat dimintai keterangan oleh penyidik mengaku sudah pindah kartu keluarga.
    Oleh karena itu, RTA memanfaatkan namanya dalam kartu keluarga yang belum diperbarui untuk digunakan.
    “Sebenarnya kakaknya (SA) ini sudah semenjak nikah dengan suaminya, itu memang sudah sempat pindah KK, kemudian identitas lamanya inilah yang ternyata digunakan oleh RTA untuk mendaftar pekerjaan,” jelas Citra.
    Sebelumnya diberitakan, seorang wanita tanpa identitas ditemukan tewas di belakang gedung ekspedisi di Pejaten, Jalan Buncit Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025) pagi.
    Korban memiliki sejumlah luka di bagian lengan dan, perut, dan dagu saat ditemukan.
    Di sekitarnya, ditemukan juga selendang dan dompet genggam berisi dua unit ponsel yang diduga milik korban.
    Sebelum korban ditemukan, seorang penghuni ruko di sekitar TKP sempat mendengar adanya teriakan perempuan.
    Ia kemudian memberi tahu informasi tersebut kepada satpam gedung, Uki, yang selanjutnya berusaha mencari sumber suara dan menemukan korban sudah tak bernyawa.
    Pagar tinggi di belakang gedung membuat saksi semula kesulitan mencari korban. Saksi pun mengambil tangga untuk mempermudah upayanya.
    Saksi Uki kemudian mengecek di balik pagar belakang gedung, dan melihat adanya seorang perempuan tergeletak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wajah Jaksa Pucat di Ruang Sidang Gegara Johnson Panjaitan

    Wajah Jaksa Pucat di Ruang Sidang Gegara Johnson Panjaitan

    Oleh:Agung Nugroho

    KABAR duka datang dari kalangan pegiat hukum dan hak asasi manusia. 

    Johnson Panjaitan, pengacara dan aktivis HAM yang dikenal lantang membela rakyat kecil dan korban pelanggaran keadilan, berpulang meninggalkan duka mendalam bagi banyak kalangan yang pernah berjuang bersamanya.

    Bagi generasi aktivis reformasi, nama Johnson Panjaitan tak sekadar pengacara. Ia adalah simbol keberanian melawan ketidakadilan. 

    Kenangan paling kuat tentangnya muncul dari masa sidang Subversif Partai Rakyat Demokratik (PRD) tahun 1996-1997, ketika ia mendampingi para aktivis muda yang dituduh melawan negara.

    Setiap kali Johnson hadir di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, suasana berubah tegang. Para jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Agung kerap terlihat gugup, bahkan sebelum sidang dimulai. 

    Mereka sering mampir ke sel tahanan hanya untuk menanyakan, “Apakah Johnson Panjaitan mendampingi hari ini?”

    Jika jawabannya ya, wajah mereka langsung pucat. Johnson tampil dengan suara menggelegar, menyanggah setiap pernyataan jaksa, dan tak segan memotong pertanyaan yang dianggap menyesatkan. 

    Ia tak pernah gentar, bahkan ketika hakim menegur keras tindakannya.

    Usai sidang, Johnson kerap mendatangi meja jaksa dan memarahi mereka dengan nada tinggi. Para jaksa yang biasanya garang itu duduk diam, pucat, seolah merekalah yang sedang diadili. 

    Johnson menjadikan ruang sidang bukan sekadar tempat perdebatan hukum, melainkan panggung moral untuk menegakkan kebenaran.

    Kini, Johnson Panjaitan telah pergi. Namun gema suaranya yang mengguncang ruang-ruang sidang, keberaniannya menantang kekuasaan, dan ketulusannya membela kaum tertindas akan terus hidup dalam ingatan banyak orang.

    Selamat jalan, Johnson Panjaitan.

    Engkau berpulang sebagai pembela rakyat yang tak pernah tunduk pada ketakutan, dan sejarah akan mencatat keberanianmu.

    Johnson Panjaitan meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON), Cawang, Jakarta Timur, pada Minggu pagi, 26 Oktober 2026.

    Jenazah Jhonson Panjaitan disemayamkan di Rumah Duka RS UKI Cawang, Jakarta Timur. 

    Jenazah selanjutnya dimakamkan pada Minggu sore, 26 Oktober 2025, di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur. 

    (Direktur Jakarta Institute)

  • Aktivis HAM Jhonson Panjaitan Meninggal Dunia

    Aktivis HAM Jhonson Panjaitan Meninggal Dunia

    GELORA.CO -Aktivis hukum, HAM, demokrasi, Johnson Panjaitan meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON), Cawang, Jakarta Timur, pada Minggu pagi, 26 Oktober 2026.

    “Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Jhonson Panjaitan seorang pejuang keadilan dan pendiri Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI),” tulis Instragam @pbhi_nasional.

    Jenazah Jhonson Panjaitan disemayamkan di Rumah Duka RS UKI Cawang, Jakarta Timur. 

    Jenazah selanjutnya dimakamkan pada Minggu sore, 26 Oktober 2025, di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur. 

    Johnson yang lahir pada 11 Juni 1966 adalah seorang ahli hukum dan aktivis Indonesia. Ia merupakan pengacara PBHI. Namanya meroket setelah menjadi pengacara korban kerusuhan 27 Juli 1996.

    “Semasa hidupnya, almarhum dikenal sebagai sosok advokat yang teguh membela nilai-nilai hak asasi manusia dan keadilan sosial,” tulis @pbhi_nasional.

    “Melalui kiprahnya di PBHI dan berbagai forum advokasi, Jhonson Panjaitan memberikan kontribusi besar dalam memperjuangkan nasib korban pelanggaran HAM, termasuk keterlibatannya dalam advokasi kasus-kasus di Timor Leste pasca konflik, yang menunjukkan komitmen lintas batasnya terhadap internasional,” sambungnya. 

  • Polisi Tunggu Pendapat Ahli Pidana soal Kematian Terapis Spa di Pejaten
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 November 2025

    Terapis Spa yang Tewas di Pejaten Gunakan Identitas Orang Saat Melamar Kerja Megapolitan 17 Oktober 2025

    Terapis Spa yang Tewas di Pejaten Gunakan Identitas Orang Saat Melamar Kerja
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Polisi mengungkap, terapis spa yang ditemukan tewas di belakang gedung TIKI Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan ternyata menggunakan identitas orang lain saat melamar kerja.
    “Informasi dari pihak rekrutmen bahwa pihak perusahaan mengetahui bahwa korban mendaftar dengan identitas sebagai SA,” kata Kanit PPA Polres Jakarta Selatan, AKP Citra Ayu Civilia, kepada wartawan, Jumat (17/10/2025).
    Korban yang masih berusia 14 tahun tertarik bekerja di spa khusus laki-laki itu setelah melihat siaran langsung temannya di TikTok.
    Ia kemudian mendaftarkan diri dengan menggunakan identitas kerabatnya berinisial SAZRI (24).
    “Awalnya korban tertarik dan mendaftar kerja setelah melihat temannya yang live dari TikTok, kemudian datang untuk melakukan interview,” jelas Citra.
    Polisi kini akan memanggil pihak perekrut di luar perusahaan, serta sosok SA atau SAZRI yang identitasnya digunakan korban saat proses pendaftaran.
    Identitas SA atau SAZRI ini sebelumnya ditemukan saat olah tempat kejadian perkara (TKP) dalam bentuk KTP dan Kartu Keluarga (KK).
    Namun, data pada kedua dokumen itu tidak sesuai dengan identitas korban yang dilaporkan oleh kakaknya.
    “Sejauh ini yang kami amankan hanya KTP dan KK-nya saja. Namanya berbeda, usianya berbeda,” ujar Citra kepada wartawan, Selasa (14/10/2025).
    Sebelumnya, seorang perempuan tanpa identitas ditemukan tewas di belakang gedung TIKI Pejaten, Jalan Buncit Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Kamis (2/10/2025) pagi.
    “Benar adanya seorang perempuan meninggal dunia dalam posisi terlentang, kaki miring kanan, dan kondisi sudah tidak bergerak serta tidak bernapas,” kata Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela, dalam keterangannya.
    Menurut Anggiat, jasad korban memiliki luka lecet di bagian lengan kiri, perut sebelah kiri, dan dagu.
    Namun, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang mengarah pada penganiayaan.
    “Dari hasil pengecekan di TKP, tidak ditemukan adanya tanda-tanda akibat kekerasan pada tubuh korban. Namun terlihat adanya luka lecet di lengan kiri, perut sebelah kiri, dan dagu,” jelasnya.
    Di sekitar lokasi, polisi menemukan selendang dan dompet genggam berisi dua unit ponsel yang diduga milik korban.
    Sebelum korban ditemukan, seorang penghuni ruko sempat mendengar teriakan perempuan dari arah belakang gedung dan melaporkannya kepada satpam TIKI bernama Uki.
    “Saksi Uki kemudian mengecek di balik pagar belakang gedung, dan melihat adanya seorang perempuan tergeletak,” kata Anggiat.
    Saksi lainnya, Maliky, juga sempat menelusuri sumber suara ke dalam pusat spa DS di Ruko Pejaten Office Park.
    Ia mendapat informasi bahwa salah satu terapis perempuan menginap di mess spa tersebut sebelum akhirnya ditemukan tewas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BNN Jakarta: 10 kg sabu yang masuk lewat Tanjung Priok dari Malaysia

    BNN Jakarta: 10 kg sabu yang masuk lewat Tanjung Priok dari Malaysia

    Tiga kantong itu ditemukan di korset yang menempel di badannya. Kantong itu dilapisi lakban

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DKI Jakarta Brigjen Pol. Awang Joko Rumitro mengatakan sabu seberat 10 kilogram yang masuk lewat Pelabuhan Tanjung Priok diduga berasal dari Malaysia.

    Hal tersebut dikatakan Awang karena pola pengiriman sabu berasal dari wilayah yang berdekatan dengan Malaysia yakni Pontianak, Kalimantan Barat.

    “Berdasarkan pengalaman biasanya memang kalau dari Kalimantan Barat itu dari Malaysia, karena perbatasan langsung dengan Malaysia,” kata dia saat jumpa pers di markas Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) III, Jakarta Utara, Rabu.

    Dia menjelaskan, pola penyebaran sabu umumnya masuk ke wilayah Pulau Jawa melalui beberapa titik seperti Jakarta ataupun Semarang.

    Melalui pintu itulah, para pengedar mengedarkan barang haram tersebut ke wilayah Pulau Jawa.

    Untuk kasus tangkapan Kodaeral III ini, Awang menduga sabu tersebut masuk lewat Pelabuhan Tanjung Priok untuk diedarkan di Jakarta.

    “Kemungkinan besar di Jakarta, karena memang permintaan berdasarkan data yang kami miliki, memang permintaan sabu, khususnya di wilayah Jakarta, ini cukup besar juga,” jelas Awang.

    Namun demikian, Awang dan pihak kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut untuk memastikan siapa bandar sabu tersebut dan ke wilayah mana akan diedarkan.

    Sementara itu, Komandan Kodaeral III Laksamana Muda TNI Uki Prasetia dalam jumpa pers itu menjelaskan pihaknya menggagalkan penyelundupan sabu seberat 10 kilogram di Pelabuhan Penumpang Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Senin (13/10) lalu.

    Dia menjelaskan penangkapan itu bermula dari masuknya informasi intelijen yang mengatakan akan ada aksi penyelundupan sabu dari Pontianak ke Jakarta.

    Uki melanjutkan, info tersebut mengatakan sabu akan dibawa oleh beberapa orang yang menumpang KM Kelimutu dari Pelabuhan Pontianak menuju Pelabuhan Tanjung Priok.

    Berdasarkan informasi tersebut, kata Uki, petugas langsung bergegas menjaga pintu masuk penumpang khusus penumpang dari kapal pada Senin.

    Sekitar pukul 03.00 WIB, penumpang pun mulai berdatangan, namun di tengah ramainya penumpang, petugas mencurigai satu orang penumpang.

    Penumpang yang dicurigai itu lalu diperiksa menggunakan mesin x-ray dan pemeriksaan manual secara mendalam. Benar saja, petugas TNI AL menemukan tiga kantong berisi sabu yang ditempelkan ke badan pelaku.

    “Tiga kantong itu ditemukan di korset yang menempel di badannya. Kantong itu dilapisi lakban,” kata Uki.

    Setelah pelaku pertama diinterogasi oleh PAM Pelni dari TNI AL, petugas mendapat info bahwa tiga pelaku lain yang datang bersama pelaku pertama berhasil lolos dari pemeriksaan di pelabuhan.

    Petugas pun langsung mencari tiga pelaku tersebut hingga ke wilayah parkiran pelabuhan. Petugas pun akhirnya menemukan tiga pelaku yang nyaris kabur itu.

    “Ketiganya sudah berada di dalam mobil yang akan berjalan, namun berhasil dihentikan,” ujar Uki.

    Keempat pelaku pun dibawa ke pihak Polres Pelabuhan Tanjung Priok untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, petugas menyita total 16 kantong bersisi sabu dengan berat keseluruhan mencapai 10,344 kilogram.

    Kini, keempat pelaku sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polda Metro Jaya.

    Uki menjelaskan pengungkapan kasus ini merupakan bentuk komitmen dari TNI AL dalam memberantas peredaran narkoba.

    Dia berharap jajarannya dapat terus meningkatkan pengawasan di laut agar barang-barang haram tersebut tidak masuk ke Jakarta.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi Tunggu Pendapat Ahli Pidana soal Kematian Terapis Spa di Pejaten
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 November 2025

    Terapis Spa yang Ditemukan Tewas di Pejaten Diduga Sempat Hindari CCTV Megapolitan 13 Oktober 2025

    Terapis Spa yang Ditemukan Tewas di Pejaten Diduga Sempat Hindari CCTV
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Polisi menduga terapis spa yang ditemukan tewas di belakang gedung TIKI Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, sempat berupaya menghindari tangkapan kamera CCTV sebelum meninggal.
    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio Utomo mengatakan, korban terlihat beberapa kali keluar masuk kamar mandi dan sempat melirik ke arah CCTV.
    Namun, tidak ada rekaman yang memperlihatkan momen saat korban jatuh dari ketinggian gedung.
    “Ada dugaan dia menghindari CCTV, masuk kamar mandi. Memang ada inisiatif dari dia (keluar),” kata Ardian, Senin (13/10/2025).
    “Sebelum kejadian dia bolak-balik kamar mandi, dia ngelihat ke arah CCTV,” tambahnya.
    Ardian menyampaikan, polisi hingga kini masih mendalami penyebab pasti kematian korban. Dugaan sementara, korban terjatuh atau sengaja melompat dari gedung.
    “Kalau dugaan dari kami sementara antara lompat atau jatuh. Sementara masih kami dalami,” ujarnya.
    Sebelumnya, seorang wanita tanpa identitas ditemukan tewas di belakang gedung TIKI Pejaten, Jalan Buncit Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu, pada Kamis (2/10/2025) pagi.
    Korban ditemukan dalam posisi terlentang dengan kondisi sudah tidak bernyawa.
    “Benar adanya seorang perempuan meninggal dunia dalam posisi terlentang, kaki miring kanan, dan kondisi sudah tidak bergerak serta tidak bernapas,” kata Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela, dalam keterangannya, Kamis.
    Dari hasil pemeriksaan di lokasi, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun, terdapat beberapa luka lecet di bagian lengan kiri, perut sebelah kiri, dan dagu.
    “Dari hasil pengecekan di TKP, tidak ditemukan adanya tanda-tanda akibat kekerasan pada tubuh korban. Namun terlihat adanya luka lecet di lengan kiri, perut sebelah kiri, dan dagu,” ujar Anggiat.
    Di sekitar lokasi, petugas menemukan selendang serta dompet genggam berisi dua unit ponsel yang diduga milik korban.
    Sebelum korban ditemukan, seorang penghuni ruko di sekitar lokasi sempat mendengar suara teriakan perempuan. Ia kemudian melaporkan hal tersebut kepada satpam gedung TIKI bernama Uki.
    Uki bersama warga lain kemudian mencari sumber suara. Karena pagar belakang gedung cukup tinggi, Uki menggunakan tangga untuk memeriksa area di balik pagar dan menemukan korban sudah dalam kondisi tergeletak.
    “Saksi Uki kemudian mengecek di balik pagar belakang gedung, dan melihat adanya seorang perempuan tergeletak,” kata Anggiat.
    Saksi lain bernama Maliky juga berusaha menelusuri sumber suara tersebut ke dalam pusat spa “DS” di Ruko Pejaten Office Park.
    Ia mendapat informasi bahwa seorang terapis perempuan memang menginap di mess spa tersebut sebelum kejadian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terungkapnya Sosok Wanita Muda yang Tewas di Pejaten
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Oktober 2025

    Terungkapnya Sosok Wanita Muda yang Tewas di Pejaten Megapolitan 3 Oktober 2025

    Terungkapnya Sosok Wanita Muda yang Tewas di Pejaten
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang wanita ditemukan tewas di belakang gedung TIKI, Jalan Buncit Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025). Hingga kini, polisi masih menyelidiki identitas dan penyebab kematiannya.
    Seorang warga sekitar, Yatno (bukan nama asli), menyebut korban diduga bekerja di sebuah pusat spa yang berlokasi di ruko perkantoran dekat TKP.
    “Iya, terapis di pojok sana itu (pusat spa),” kata Yatno, Jumat (3/10/2025).
    Ia menambahkan, beberapa terapis dimintai keterangan polisi pada malam kejadian.
    “Tadi juga jam 01.00 WIB pagi, terapis yang lain baru balik habis diperiksa di Polres (Jakarta Selatan),” ujarnya.
    Pantauan Kompas.com di lokasi, spa khusus pria itu tidak beroperasi sejak kasus penemuan mayat terjadi.
    Pintu kaca hitamnya tertutup dengan papan kecil bertuliskan “Closed”, dan hanya beberapa petugas keamanan yang tampak berjaga.
    Kapolsek Pasar Minggu Komisaris Anggiat Sinambela menjelaskan, keterangan awal dari satpam spa menunjukkan ada seorang terapis perempuan yang tidak berada di mess pada pagi hari.
    “Saksi menyampaikan bahwa ada seorang terapis perempuan DS yang tidak berada di dalam mess,” kata Anggiat, Kamis (2/10/2025).
    Sementara itu, Wakasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKP Igo Fazar Akbar, menegaskan identitas pekerjaan korban masih didalami.
    “Sementara masih didalami pemeriksaan saksi-saksi sekitar, termasuk status dan pekerjaannya,” ujarnya.
    Keberadaan korban pertama kali diketahui setelah penghuni ruko mendengar teriakan seorang perempuan. Informasi itu diteruskan ke satpam ruko bernama Maliky.
    “Saksi mendapatkan informasi dari penghuni ruko yang mendengar suara perempuan berteriak, kemudian saksi membantu mencari sumber suara,” ujar Anggiat.
    Maliky bersama satpam gedung TIKI, Uki, menelusuri sumber suara ke area belakang gedung. Dengan bantuan tangga, mereka melihat tubuh seorang perempuan tergeletak tak bernyawa di balik pagar.
    “Uki kemudian mengecek di balik pagar belakang gedung, dan melihat adanya seorang perempuan tergeletak,” kata Anggiat.
    Di sekitar tubuh korban ditemukan selendang serta dompet genggam berisi dua unit ponsel.
    Maliky kemudian menghubungi koordinator mess terapis dan manajer spa, yang mengonfirmasi ada seorang terapis perempuan tidak berada di mess sejak pagi.
    Jasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati untuk keperluan autopsi, sementara penyebab kematiannya masih diselidiki.
    Berdasarkan pengamatan Kompas.com, lokasi penemuan mayat sebagai lahan kosong yang tertutup di belakang ruko perkantoran Pejaten Barat.
    Satu-satunya akses menuju lahan kosong itu adalah gerbang biru di samping gedung TIKI.
    Akses tersebut saat dikunjungi Kompas.com pada Jumat (3/10/2025) sore, tertutup rapat dengan rantai dan gembok dari dalam.
    Dari sela gerbang, terlihat beberapa orang mengangkut material pembangunan.
    Di lahan kosong itu, tumbuh rumput liar dan tanaman merambat ke dinding berlumut.
    Garis polisi berwarna kuning dipasang, diikatkan ke kabel di dinding, dua pohon, dan pilar bangunan di sebelahnya.
    Tampak satu toren air di salah satu sudut, serta tumpukan potongan papan kayu di sampingnya.
    Di tengah lahan, berdiri bilah kayu yang tingginya melebihi tembok di belakang gedung TIKI Pejaten.
    “Oh dulu mau dibikin bangunan di situ tapi belum jadi,” kata Toni.
    Hingga kini, identitas lengkap dan penyebab kematian wanita muda tersebut masih dalam proses penyelidikan kepolisian.
    (Reporter: Hanifah Salsabila | Editor: Akhdi Martin Pratama)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cek Kecepatan Internet Langsung di Google, Begini Caranya

    Cek Kecepatan Internet Langsung di Google, Begini Caranya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Google ternyata menyediakan fitur khusus yang memungkinkan pengguna mengecek koneksi internet langsung dari mesin pencari.

    Fitur ini bekerja mirip dengan aplikasi populer seperti Speedtest by Ookla, yaitu menampilkan informasi kecepatan download dan upload jaringan yang tersambung, baik lewat WiFi maupun data seluler.

    Pengguna hanya perlu buka Google Search lalu ketikan kata kunci “speed test”. Lalu, bagaimana langkah selanjutnya?

    Berikut cara untuk mengecek kecepatan internet di Google:

    Cara cek kecepatan internet di Google

    Buka Google Search atau Google.com lewat browser di HP atau laptop.
    Ketik “Speed Test” di kolom pencarian.
    Google akan menampilkan banner khusus di bagian atas hasil pencarian.
    Klik tombol “Jalankan Uki Kecepatan” atau “Run Speed Test” yang muncul pada banner tersebut.
    Tunggu proses pengecekan berjalan.
    Setelah selesai, Google akan menampilkan hasil kecepatan download dan upload dari koneksi internet yang sedang digunakan.

    Dengan cara ini, pengguna bisa dengan cepat mengetahui kondisi jaringan internet tanpa perlu instal aplikasi tambahan. Selamat mencoba!

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Berawal Tugas Kuliah, Lima Mahasiswa UKI Kembangkan Bisnis Nasi Bakar Napinadar Halal – Page 3

    Berawal Tugas Kuliah, Lima Mahasiswa UKI Kembangkan Bisnis Nasi Bakar Napinadar Halal – Page 3

    BAKARNADAR bukan sekadar makanan, tapi wujud inovasi yang menjaga tradisi kuliner Indonesia. Ayam napinadar khas Batak yang Halal dibungkus dalam nasi gurih khas Sunda, lalu dipanggang dalam daun pisang. Hasilnya? Aroma hangat yang menggugah selera, sekaligus menghadirkan pengalaman kuliner khas Nusantara dengan sentuhan modern.

    Banyak yang menilai BAKARNADAR bukan hanya sekadar makanan praktis, tetapi juga menghadirkan nostalgia cita rasa kampung halaman sekaligus menginovasi kuliner tradisional agar dapat diterima generasi muda.

    Semangat penuh dari tim membuat BAKARNADAR hadir bukan hanya untuk mengenyangkan tetapi juga untuk menginspirasi. Dengan kombinasi keunikan rasa, kepraktisan penyajian, dan nilai budaya, BAKARNADAR diyakini punya potensi tinggi untuk berkembang sebagai produk kuliner lokal unggulan.

    “Kami ingin menghadirkan inovasi kuliner yang bisa dinikmati semua orang tanpa kehilangan identitas budaya,” ujar Angel salah satu anggota tim BAKARNADAR.