Tag: Ubaidillah

  • Kisah Fiersa Besari dan Para Pendaki Selamat, Perjuangan di Tengah Tragedi Carstensz Papua – Halaman all

    Kisah Fiersa Besari dan Para Pendaki Selamat, Perjuangan di Tengah Tragedi Carstensz Papua – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PAPUA – Musisi Fiersa Besari dan sejumlah pendaki lainnya selamat dalam Insiden tragedi di puncak Carstensz, Papua

    Dalam informasi yang dihimpun Tribunnews.com, tercatat sejumlah pendaki lainnya yang selamat, termasuk Fiersa Besari, yaitu Indira Alaika, Alvin Reggy Perdana, Saroni, Lody Hidayanto, dan Furki Rahmi Syahroni.

    Sementara itu, dua pendaki wanita atas nama Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono meninggal dunia pada Sabtu (1/3/2025).

    Informasi itu disampaikan Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Mimika, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bily Hildiarto Budiman.

    “Iya benar, dia (Fiersa Besari, -red) ikut dalam rombongan saat mendaki. Sudah dievakuasi dan sekarang mereka ada di hotel,” kata dia saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (2/3/2025) malam.

    Sementara itu, penghubung dari Fiersa Besari, yaitu Rizky Ubaidillah, juga membenarkan Fiersa Besari berada dalam kondisi selamat.

    “Untuk Fiersa, InsyaAllah baik,” ujar Rizky melalui pesan singkatnya, Minggu (2/3/2025).

    Perjuangan di Tengah Tragedi Carstensz

    Aparat kepolisian telah meminta keterangan korban selamat dan mendapatkan kronologi kejadian yang dialami para pendaki.

    Berdasarkan pengakuan dari para pendaki, akhirnya terungkap bagaimana perjalanan mendaki gunung dimulai hingga akhirnya terjadi insiden.

    “Para pendaki awalnya terbang dari Bandara Timika menuju Yellow Valley,” kata Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignasius Benny Ady Prabowo dalam keterangannya pada Minggu (2/3/2025).

    Mereka terbang menggunakan helikopter milik PT Komala Indonesia jenis AS 350 B3 (PK-KIE) pada Rabu, 26 Februari 2025, sekitar pukul 07.00 WIT sampai pukul 09.50 WIT.

    Pada Jumat, 28 Februari 2025, para pendaki melakukan penyeberangan di jembatan tyrolean.

    Menurut laporan dari pendaki Octries Ruslan dan Abdullah yang berhasil turun, seluruh anggota tim berhasil mencapai puncak Cartenz.

    Namun, tragedi terjadi saat proses turun, di mana beberapa pendaki mulai mengalami gejala hipotermia.

    Indira Alaika dan Saroni dilaporkan terkena hipotermia di area teras besar, sementara tim tamu dan pemandu terjebak di area sebelum Tyrollean.

    Salah satu pendaki, Nurhuda, tiba di basecamp dalam kondisi hipotermia.

    Ia segera meminta bantuan karena radio komunikasi tim tidak berfungsi. 

    Mendengar laporan tersebut, pemandu Yustinus Sondegau langsung bergerak membawa perlengkapan darurat seperti sleeping bag, fly sheet, air panas, dan radio.

    Pemandu internasional, Dawa Gyalje Sherpa, juga turun tangan untuk membantu proses evakuasi.

    “Dengan cepat, 1 orang guide internasional, Dawa Gyalje Sherpa, naik untuk melakukan pertolongan hingga bertemu salah satu dari ibu-ibu pendaki,” ujar Benny.

    Pendaki Poxy melaporkan bahwa Dawa sempat menghubungi basecamp dan berusaha menangani Lilie dan Elsa yang mengalami hipotermia di Teras Dua.

    Sayangnya, upaya penyelamatan tidak berhasil.

    Benny, dalam keterangan resmi pada Minggu (2/3/2025), menyatakan bahwa kedua pendaki tersebut telah meninggal dunia.

    “Naasnya, pendaki Octries menginformasikan ke pendaki Deshir bahwa dua orang ibu-ibu (Lilie dan Elsa, -red) yang berada di Teras Dua telah meninggal dunia,” ujarnya.

    Sementara itu, pendaki Huda sempat mencoba naik kembali ke Teras Dua untuk membantu Egi dan tim lainnya di Summit Ridge.

    Namun, karena kondisi fisiknya yang lemah, ia memutuskan untuk kembali ke basecamp.

    Dari seluruh tim pendakian, dua orang, yaitu Lilie dan Elsa, meninggal dunia.

    Pendaki lainnya, termasuk Fiersa Besari, berhasil selamat dan kembali dengan selamat.

    (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNLAMPUNG/KOMPAS.COM)

  • Fiersa Besari Dipastikan Selamat Dalam Peristiwa Pendakian Puncak Carstensz, Kini Berada di Hotel – Halaman all

    Fiersa Besari Dipastikan Selamat Dalam Peristiwa Pendakian Puncak Carstensz, Kini Berada di Hotel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penyanyi Fiersa Besari dipastikan dalam kondisi selamat dalam tragedi pendakian  Puncak Carstensz Pyramid, Papua Tengah.

    Sebelumnya Fiersa Besari masuk dalam rombongan pendakian  Carstensz bersama Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono, dua wanita pendaki yang meninggal dunia karena mengalami hipotermia saat turun dari Puncak Carstensz.

    Rizky Ubaidillah, manager dari Fiersa Besari, mengatakan keadaan Fiersa Besari dalam kondisi yang baik.

    “Untuk Fiersa InsyaAllah baik,” ujar Rizky melalui pesan singkatnya, Minggu (2/3/2025).

    Rizky juga menyebutkan bahwa Fiersa bersama rombongan akan segera meninggalkan Papua dan diperkirakan akan berangkat menuju Jakarta dalam waktu dekat. 

    “Kemungkinan besar besok atau lusa,” lanjutnya. 

    Fiersa dan rombongan akan kembali dari Papua ke Jakarta dan selanjutnya menuju rumah di Bandung. 

    Terpisah, Siti Aqia Nurfadla, istri Fiersa mengaku dirinya tak tahu persis kejadian yang menimpa rombongan suaminya di Puncak Carstensz.

    “Teman-teman, terima kasih atas perhatiannya, atas rasa khawatirnya yang sama denganku. Semoga mereka di sana baik-baik saja, pulang tanpa kurang apapun. Aku tidak bisa membagikan apa-apa karena tidak berhak dan tidak tahu jelas keadaan di sana,” ujar Aqia. 

    Aqia pun mengajak mendoakan kedua pendaki yang tewas dan pendaki lainnya yang selamat. 

    “Mari kita kirim doa untuk yang masih berjuang di sana dan juga yang gagal berjuang di sana,” ucap dia. 

    Fiersa Besari  Sudah Berada di Hotel

    Sementara itu, Kapolres Mimika AKBP Bily Hildiarto Budiman mengatakan bila Fiersa telah dievakuasi tim penyelamat dari lokasi pendakian dari Puncak Carstensz ke Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

    Dari data yang dihimpun Kompas.com, tertera nama Fiersa Besari bersama sembilan pendaki lainnya dalam rombongan pendaki puncak Carstensz.

    Sembilan pendaki tersebut yakni Indira Alaika, Alvin Reggy Perdana, Saroni, Lody Hidayanto, Lilie Wijayanti, Elsa Laksono, Furki Rahmi Syahroni, dan Indira Alaika.

    Diketahui Lilie dan Elsa meninggal karena hipotermia.

    “Iya benar, dia (Fiersa) ikut dalam rombongan saat mendaki,” kata Bily.

    “Sudah dievakuasi dan sekarang mereka ada di hotel,” ujarnya.

    Berdasarkan informasi pendakian Puncak Carstensz yang merenggut nyawa Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono dimulai pada 26 Februari 2025.

    Lilie dan Elsa berangkat dari Bandara Moses Kilangin Timika, Mimika, menuju Base Camp Yellow Valley Cartenz Pyramid dengan helikopter bersama dua pendaki lainnya, Saroni dan Lody Hidayanto.

    Delapan belas menit kemudian, rombongan berikutnya menyusul, termasuk Fiersa Besari, Furki Rahmi Syahroni, dan Indira Alaika.

    Setibanya di base camp, mereka menjalani aklimatisasi selama dua hari.

    Pada Kamis (27/2/2025), mereka berlatih teknik mendaki hingga Teras 1, termasuk teknik naik dan turun tebing.

    Pada Jumat (28/2/2025) pukul 04.00 WIT, rombongan yang terdiri dari 20 orang terdiri dari 5 pemandu, 7 pendaki WNI, 6 pendaki WNA, serta 2 pendaki dari Taman Nasional Lorentz memulai perjalanan menuju Puncak Cartenz.

    Pada Sabtu (1/3/2025) pukul 22.30 WIT, dilaporkan bahwa lima pendaki WNI mengalami cuaca ekstrem dengan hujan salju, hujan deras, serta angin kencang, yang menyebabkan hipotermia.

    Tiga menit kemudian, pemandu asal Nepal, Dawa Gyalje Sherpa, mencoba menyelamatkan Lilie dan Elsa, tetapi harus berhenti di Teras 2.

    Jenazah Elsa berhasil dievakuasi ke Timika dengan helikopter Komala Indonesia pada Minggu (2/3/2025) dan akan dipulangkan ke Jakarta.

    Sementara itu, jenazah Lilie dijadwalkan dievakuasi pada Senin (3/3/2025) untuk kemudian dibawa ke Bandung, Jawa Barat.

    (Tribunjabar.id/ Nappisah/ kompas.com/ Roberthus Yewen)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kronologi Pendakian Carstensz yang Tewaskan Lilie dan Elsa, Wafat di Tempat yang Sama dengan Sahabat

  • Ahli Waris Pemilik Tanah Tutup SDN Jeladri 1 Pasuruan, Desak Penyelesaian Sengketa
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        27 Februari 2025

    Ahli Waris Pemilik Tanah Tutup SDN Jeladri 1 Pasuruan, Desak Penyelesaian Sengketa Surabaya 27 Februari 2025

    Ahli Waris Pemilik Tanah Tutup SDN Jeladri 1 Pasuruan, Desak Penyelesaian Sengketa
    Tim Redaksi
    PASURUAN, KOMPAS.com
    – Ahli waris pemilik tanah di
    SDN Jeladri 1

    Pasuruan
    , Jawa Timur, menutup sekolah tersebut pada Kamis (27/2/2025). Selain itu, ahli waris juga menebang pohon yang ada di halaman sekolah.
    Pihak ahli waris menginginkan adanya mediasi terhadap sengketa kepemilikan tanah sekolah tersebut.
    “Ini adalah bentuk perlawanan kami selaku ahli waris. Karena pembukaan segel oleh
    Pemerintah Kabupaten Pasuruan
    kemarin itu adalah sepihak. Kami punya buktinya,” ujar Alaika Salam, salah satu ahli waris, Kamis (27/02/2025).
    Aksi perlawanan terhadap Pemerintah Kabupaten Pasuruan yang dinilai sewenang-wenang itu bahkan didokumentasikan dengan membuat video.
    Dalam video itu, ia meminta maaf menutup kembali sekolah dengan menebang pohon dan menggembok pagar sekolah.
    “Seharusnya pemerintah itu mengajak kami selaku ahli waris. Karena selama ini belum ada iktikad mengundang untuk melakukan mediasi atau pertemuan guna uji kebenaran data atas kepemilikan tanah,” katanya.
    Lebih lanjut, ia menjelaskan, pihak keluarga sebenarnya tidak ini menyegel atau menutup sekolah tersebut.
    Pihak ahli waris menginginkan agar sekolah tidak direnovasi sebelum menuntaskan kepemilikan atas tanah sekolah seluas 2.700 meter persegi.
    “Sebenarnya, siswa sudah belajar di luar sekolah saat renovasi. Namun kami mengingatkan agar tidak meneruskan renovasi sebelum menyelesaikan masalah atas kepemilikan tanah,” jelas Alaika.
    Karena tidak digubris, Alaika dan saudaranya, Makhrus Ubaidillah, akhirnya menyegel sekolah itu.
    “Saya punya bukti atas kepemilikan tanah berupa letter C dan bisa dilihat di dokumen buku terawang di desa. Sedangkan klaim adanya penjualan hak atas tanah di sekolah oleh Pemkab Pasuruan sampai saat ini tidak berani menunjukkan,” pungkasnya.
    Sementara itu, pihak Pemerintah Kabupaten Pasuruan hingga siang ini belum melakukan langkah-langkah hukum untuk menindaklanjuti perlawanan dari
    keluarga ahli waris
    .
    Kondisi di sekolah masih tersegel dan tidak ada pengamanan khusus.
    Untuk diketahui, permasalahan
    sengketa tanah
    di SDN 1 Jeladri itu sudah berlangsung bertahun-tahun.
    Puncaknya pada September 2024, pihak keluarga yang mengklaim punya hak atas kepemilikan tanah menyegel sekolah. Akibatnya, ratusan siswa SD harus belajar di luar sekolah.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Peluncuran Danantara Dibarengi Isu Penarikan Dana di Bank BUMN, GBK: Receh

    Peluncuran Danantara Dibarengi Isu Penarikan Dana di Bank BUMN, GBK: Receh

    Surabaya (beritajatim.com) – Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada Senin (24/2/2025). Namun, peluncuran ini dibayangi oleh isu penarikan dana dari nasabah terhadap Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

    Ketua Dewan Pembina Relawan Gibran BerKopyah, Ubaidillah Amin (Gus Ubaid), menegaskan bahwa kekhawatiran terkait penggabungan bank-bank BUMN ke dalam Danantara hingga pembekuan dana adalah isu yang tidak perlu ditanggapi serius.

    “Beberapa kawan pengusaha banyak menanyakan langsung kepada kami terkait efek penggabungan Bank-bank BUMN ke dalam Danantara yang akan membekukan dana mereka di bank, dan ajakan mereka menarik dananya dari bank sampai jangka waktu yang belum ditentukan. Ini menurut kami isu receh yang tidak perlu ditanggapi oleh masyarakat,” ujarnya, Senin (24/2/2025).

    Gus Ubaid menegaskan bahwa pembekuan dana nasabah dalam bank BUMN yang tergabung dalam Danantara akan berdampak besar pada ekonomi nasional. “Yang jelas pemerintah tidak akan mengorbankan rakyatnya. Jadi, masyarakat menurut saya tidak perlu khawatir dan tidak menarik dananya di Bank, karena uang kita di Bank Insyallah lebih aman, daripada menyimpannya di rumah,” katanya.

    Ia menilai pembentukan superholding Danantara merupakan langkah strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ekonomi nasional. “Danantara adalah konsolidasi semua kekuatan ekonomi kita, yang bertujuan untuk menyatukan kekuatan energi ekonomi yang dikelola oleh BUMN, yang nantinya dapat dirasakan hasilnya oleh anak cucu kita, dalam menggapai Indonesia Emas 2045. Beberapa BUMN tergabung di dalamnya, tak terkecuali Bank HIMBARA (BNI, BRI, Mandiri),” jelasnya.

    Lebih lanjut, Gus Ubaid menyebut bahwa isu yang beredar di grup WhatsApp mengenai dampak negatif Danantara adalah propaganda yang tidak bertanggung jawab. “Beberapa hari ini beredar isu negatif lewat group-group WhatsApp yang sengaja dihembuskan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Dan, menurut pribadi kami, itu hanya ingin membuat kegaduhan di dalam masyarakat,” pungkasnya. [tok/beq]

  • UIN Saizu Umumkan Daftar Mahasiswa Lolos Seleksi Tahap I Beasiswa Bank Indonesia 2025 

    UIN Saizu Umumkan Daftar Mahasiswa Lolos Seleksi Tahap I Beasiswa Bank Indonesia 2025 

    TRIBUNJATENG.COM – Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto mengumumkan daftar nama mahasiswa yang lolos seleksi tahap I Beasiswa Bank Indonesia Tahun 2025.

    Keputusan ini didasarkan pada hasil rapat yudisium yang dilaksanakan pada Selasa, 18 Februari 2025.

    Wakil Rektor III UIN Saizu Purwokerto, Prof. Sunhaji menyebutkan, berdasarkan Hasil Rapat Yudisium Seleksi Tahap I Beasiswa Program Sosial Bank Indonesia Tahun 2025 yang dilaksanakan pada hari Selasa, 18 Februari 2025, terdapat 75 nama lolos seleksi Tahap I Beasiswa PSBI 2025.

    “Selanjutnya, kepada nama-nama mahasiswa yang lolos, untuk segera melakukan pemberkasan pada hari Kamis, 20 Februari 2025, pukul 09.00-15.00 WIB di Kantor Subbag Layanan Akademik, Gedung Rektorat Lt. 1, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto,” tulisnya.

    Untuk 75 mahasiswa yang dinyatakan lolos Tahap I Beasiswa Bank Indonesia 2025 berasal dari berbagai program studi.

    Mahasiswa yang lolos diminta untuk membawa dokumen yang diperlukan, guna melengkapi proses administrasi Beasiswa Bank Indonesia 2025.

    Daftar Nama Mahasiswa Lolos Seleksi Tahap I Beasiswa PSBI 2025

    1. Lia Munawaroh 234110201026 4 ES FEBI
    2. Naeli Zakiyah Agustina 234110201035 4 ES FEBI
    3. Nadea Indah Franesthi 234110201079 4 ES FEBI
    4. Via Nurfadilah 234110201186 4 ES FEBI
    5. Istianatul Ulya 224110201245 6 ES FEBI
    6. Afsah Istiqomah 234110201052 4 ES FEBI
    7. Meli Rohimah Putri Hidayat 234110201031 4 ES FEBI
    8. Chintia Maya Eliza 234110201106 4 ES FEBI
    9. Risma Afni Zakiah 224110201263 6 ES FEBI
    10. Ragva Rahmadani 234110201133 4 ES FEBI
    11. Deva Ayu Sandriyah 224110201151 6 ES FEBI
    12. Ayu Rahma Khoerunisa 224110201149 6 ES FEBI
    13. Akhti Khasanah 224110201145 6 ES FEBI
    14. Intan Astra Mustikasari 234110301095 4 HES Syariah
    15. Nandia Putri Agustin 234110301110 4 HES Syariah
    16. Rizki Dwi Sefiya 224110301036 6 HES Syariah
    17. Riski Melisa Dana 224110301035 6 HES Syariah
    18. Achmad Alfan Manafi 224110301133 6 HES Syariah
    19. Rini Dwi Setianingsih 234110301114 4 HES Syariah
    20. Afkha Nurul Azkia 234110301001 4 HES Syariah
    21. Ilfi Ataga 234110301093 4 HES Syariah
    22. Anis Ma’rifah 224110302051 6 HKI Syariah
    23. Salsabila Nazhifah Johan Putri 234110302034 4 HKI Syariah
    24. Dewi Utari Asih 234110302081 4 HKI Syariah
    25. Nadia Farihatu Aulia 234110302027 4 HKI Syariah
    26. Nur Ngamiratuzzahro Fajrin 224110302123 6 HKI Syariah
    27. Aulia Alfa Zain 224110303009 6 HTN Syariah
    28. Ani Shabrina 224110303093 6 HTN Syariah
    29. Devanu Zogka Praditama 234110303056 4 HTN Syariah
    30. Nur’Izzah Nufaisa 234110303121 4 HTN Syariah
    31. Azora Sania Salma 234110601060 4 INF Dakwah
    32. Atika Andrian Asmiran 234110601056 4 INF Dakwah
    33. Niamilah Nabil Syahputra 234110601087 4 INF Dakwah
    34. Novian Affan Ashofah 234110601088 4 INF Dakwah
    35. Arsi Anafi Yulia Khazini 234110102153 4 KPI Dakwah
    36. Fadhlianti Puspitaningrum 224110102141 6 KPI Dakwah
    37. Ahmad Bagus Al Risq 234110102078 4 KPI Dakwah
    38. Nurul Indah Permatasari 234110102066 4 KPI Dakwah
    39. Zaskia Putri Asih 224110102127 6 KPI Dakwah
    40. Vivi Alfiani Afifah 224110203077 6 MZW FEBI
    41. Aulia Najwa Faroha 234110203012 4 MZW FEBI
    42. Afif Nur Kholis 224110203003 6 MZW FEBI
    43. Zaky Hamid Jazuly 224110203039 6 MZW FEBI
    44. Ayudya Dwi Ritmadini 234110202164 4 PS FEBI
    45. M. Zidan Izzudin 234110202018 4 PS FEBI
    46. Ananda Ajeng Kharisma 234110202101 4 PS FEBI
    47. Neva Fitria Ramadani 234110202117 4 PS FEBI
    48. Aflakha Filosofi Galadea 224110202139 6 PS FEBI
    49. Novita Eka Fitrianingtyas 224110202033 6 PS FEBI
    50. Hasna Dwi Saputri 234110202077 4 PS FEBI
    51. Anita Maharani 234110202132 4 PS FEBI
    52. Selviana Reginata 224110202219 6 PS FEBI
    53. Rizka Saputro Nugroho 234110407072 4 TMA FTIK
    54. Ikmal Maulana 224110407066 6 TMA FTIK
    55. Ahmad Bakti Dimas Ananda 224110407045 6 TMA FTIK
    56. Saskia Meilani 234110407075 4 TMA FTIK
    57. Irkham Habibi 234110407061 4 TMA FTIK
    58. Ahmad Ainul Yakin 234110103005 4 MD Dakwah
    59. Muhamad Aznafila Putra 234110104023 4 PMI Dakwah
    60. Puput Setyaningsih 224110101083 6 BKI Dakwah
    61. Asyva Nur Afsiah 23411010101217 4 BKI Dakwah
    62. Bachtiar Al Khulaifi Mubarok 234110604010 4 ILK Dakwah
    63. Haris Rahman 234110603017 4 ARS Dakwah
    64. Alya Alifia Nur Ifadah 234110403004 4 PBA FTIK
    65. Siti Aminah 234110401119 4 MPI FTIK
    66. Safira Fitrotul Fata 234110401116 4 MPI FTIK
    67. Ishmatunisa Syarif 234110402221 4 PAI FTIK
    68. Julianti Asriyah 234110402316 4 PAI FTIK
    69. Syifa Amelia Permata 234110402333 4 PAI FTIK
    70. Intan Mutia Asnal Fitri 224110404106 6 TBI FTIK
    71. Arina Uswatun Khasanah 234110405141 4 PGMI FTIK
    72. Fitra Rosadin 224110404102 6 TBI FTIK
    73. Azka Ubaidillah 234110501008 4 IAT FUAH
    74. Alya Sofuro 234110501003 4 IAT FUAH
    75. Syaiful Anam 224110503060 6 SPI FUAH

  • Nelangsa Penjual Es Teh Ditabrak hingga Gerobaknya Dirusak 7 Pemuda, Uang Dagangan Dirampas

    Nelangsa Penjual Es Teh Ditabrak hingga Gerobaknya Dirusak 7 Pemuda, Uang Dagangan Dirampas

    TRIBUNJATIM.COM – Nasib penjual es teh diperas 7 pemuda viral di media sosial.

    Mirisnya, gerobak untuk jualan ditabrak dan dirusak 7 pemuda tersebut.

    Adapun peristiwa ini terjadi di Paninggilan, Ciledug, Kota Tangerang, Jumat (14/2/2025).

    Tak cuma itu, segerombolan pemuda itu juga merusak dagangan dan mengambil uang korbannya.

    Polisi menangkap seorang pelaku kekerasan berinisial RF (33) terhadap pedagang es teh Solo di Paninggilan, Ciledug, Kota Tangerang, Jumat (14/2/2025).

    “Mereka melakukan pengerusakan kemudian gerombolan pemuda tersebut melakukan pemerasan sambil mengambil uang milik korban dengan menggunakan senjata tajam,” ujar Kapolsek Ciledug Ubaidillah saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/2/2025).

    Setelah melakukan aksinya, para pelaku langsung melarikan diri. 

    Kemudian, warga yang melihat peristiwa itu langsung melaporkan RF ke Polsek Ciledug.

    Usai menerima laporan, polisi kemudian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan ke beberapa saksi yang merupakan warga setempat terkait kejadian itu.

    Dari hasil penyelidikan, polisi menangkap satu dari tujuh pelaku yang berinisial RF.

    Sedangkan, enam pelaku lainnya melarikan diri, yaitu R alias Tyson, M alias Kodoy, AF alias Amin, FC, S, dan F alias Grek.

    Kondisi gerobak teh Solo milik korban yang dirusak oleh pelaku kekerasan di Paninggilan, Ciledug. (Dokumentasi Humas Polsek Ciledug)

    “Pelaku kami tangkap di TKP usai melakukan kasus tersebut. Polisi masih memburu enam orang yang diduga terlibat dalam aksi tersebut. Mudah-mudahan dalam waktu dekat seluruh pelaku bisa diamankan,” tambah dia.

    Di sisi lain, Kanit Reskrim Polsek Ciledug AKP Wito mengatakan, RF merupakan residivis kasus pencurian dengan kekerasan.

    “Dia residivis kasus pencurian dengan kekerasan yang baru bebas sekitar dua bulan lalu,” kata Kanit Reskrim Polsek Ciledug AKP Wito.

    RF kini telah ditahan di Polsek Ciledug beserta barang bukti untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Dia dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, serta Pasal 368 KUHP tentang pemerasan.

    Selain itu, dia juga dijerat dengan pelanggaran terkait kepemilikan senjata tajam tanpa izin.

    Aksi preman kampung bikin seorang dosen babak belur dibuatnya.

    Diketahui, peristiwa penganiayaan itu terjadi di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. 

    Kini, preman berinisial AA (25) itu sudah diringkus oleh polisi.

    Ia ditangkap saat berada di Kampung Tanggeung, Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek pada Minggu (16/2/2025).

    Sebelumnya, dia menganiaya dosen berinisial M (58) pada 13 Februari 2023.

    Kapolresta Bandung, Kombes Aldi Subartono, mengatakan, kejadian tersebut bermula saat korban hendak menjemput rekannya untuk bermain badminton.

    Tapi, dia diadang pelaku di lokasi kejadian.

    “Pelaku meminta uang dan rokok, tapi tidak dikasih karena saat itu kebetulan korban tidak membawa dompet,” ujar Aldi dalam keterangannya, Senin (17/2/2025).

    Setelah itu, kata Aldi, pelaku pun langsung melakukan pemukulan ke bagian pelipis mata kiri hingga mengakibatkan korban mengalami luka lebam serta gangguan penglihatan.

    Ia mengatakan, atas kejadian tersebut, korban merasa dirugikan hingga akhirnya melapor ke Polsek Rancaekek.

    Setelah dilakukan penyelidikan, kata Aldi, anggota Polsek Rancaekek akhirnya berhasil mengidentifikasi dan menangkap pelaku di sekitar tempat tinggalnya.

    “Tersangka kami amankan tanpa perlawanan dan langsung dibawa ke Polsek Rancaekek untuk proses penyidikan lebih lanjut. Kami juga terus mendalami kasus ini untuk memastikan apakah ada keterlibatan pihak lain atau tidak,” katanya.

    Aldi mengatakan, tersangka AA masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

    “Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, yang dapat dikenakan hukuman pidana penjara,” ucap Aldi. 

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Gus Ubaid: Presiden Prabowo Harus Cepat Selamatkan Perekonomian Akibat Efisiensi

    Gus Ubaid: Presiden Prabowo Harus Cepat Selamatkan Perekonomian Akibat Efisiensi

    Surabaya (beritajatim.com) – Kondisi perekonomian di Indonesia semakin hari semakin memburuk. Hal ini dampak dari pemangkasan atau efisiensi anggaran belanja hingga Rp306,95 triliun untuk tahun anggaran 2025.

    “Sudah sangat dirasakan masyarakat tingkat bawah dan tentunya ini tidak bagus untuk kepercayaan politik masyarakat kepada pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Tentu beragam indikator di daerah yang kami temukan dari lesunya perekonomian di daerah ini berdampak jelas kepada PHK-PHK massal,” kata tokoh muda NU, Ubaidillah Amin (Gus Ubaid), Rabu (12/2/2025).

    Gus Ubaid yang juga Ketua Dewan Pembina Relawan Gibran BerKopyah (GBK) ini masih berprasangka baik, bahwa niatan Presiden Prabowo melakukan efisiensi anggaran, karena banyaknya kebocoran anggaran yang selama ini terjadi di pemerintahan.

    “Akan tetapi kami yang yang setiap hari langsung bersinggungan dengan masyarakat di daerah sangat paham betul bagaimana kondisi kami dan mereka di bawah. Saya berharap para pembantu presiden, khususnya dalam masalah kebijakan ekonomi mampu memberikan informasi yang benar, valid, fakta kepada beliau, tentang kondisi real perekonomian yang saat ini terjadi,” tegasnya.

    “Jika kami harus memberikan saran kepada Bapak Presiden Prabowo, kami harap beliau segera mengambil tindakan cepat untuk menyelamatkan kondisi ekonomi yang sudah sangat memprihatinkan,” imbuhnya.

    Terkait komitmen janji politik presiden tentang makan bergizi gratis, menurut dia, sudah sangat bagus. “Sekali lagi mohon maaf Bapak, mungkin tidak perlu dilaksanakan menyeluruh dahulu, cukup di beberapa daerah saja. Dan, saya yakin itu tidak akan mengurangi kepercayaan rakyat kepada Bapak Presiden jika itu dilaksanakan hanya di beberapa tempat dahulu. Kami tahu Bapak Prabowo adalah orang yang sangat menjaga komitmennya, karena kami salah satu relawan Bapak di Pilpres 2024,” tuturnya.

    Pihaknya sebagai mantan tim pemenangan, setiap hari dikeluhi teman-teman di daerah. “Terkadang saya langsung datang ke rumahnya, jika itu tidak terlalu jauh dari tempat kami tinggal. Kami berharap Bapak Presiden sesegera mungkin memberikan kebijakan ekonomi yang bisa memutar roda ekonomi di daerah kembali,” pungkasnya. (tok/ian)

  • Menyelisik Kampung Melati di Sumenep, Sentra Ronce yang Tetap Bertahan di Tengah Zaman
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Februari 2025

    Menyelisik Kampung Melati di Sumenep, Sentra Ronce yang Tetap Bertahan di Tengah Zaman Regional 8 Februari 2025

    Menyelisik Kampung Melati di Sumenep, Sentra Ronce yang Tetap Bertahan di Tengah Zaman
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com –
    Langit di Kampung Jalak, Desa Darasmista, tampak begitu cerah pada Sabtu (8/2/2025).
    Sesekali kicau burung terdengar dari kejauhan dan angin yang berembus pelan mengoyang daun hijau di ranting pepohonan.
    Pagi itu, para ibu-ibu di Kampung Jalak mulai memetik
    bunga melati
    yang masih kuncup.
    Seperti hari-hari sebelumnya, kuncup bunga dengan nama Latin
    Jasminum sambac
    itu sengaja dipetik untuk dibuat ronce.
    Asiyatul Masfufah (33), warga Kampung Jalak, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, mengungkapkan bahwa mayoritas warga di kampungnya sudah membuka jasa meronce melati sejak awal tahun 2000-an.
    “Ini sudah lama, Mas. Setahu saya sekitar awal tahun 2000-an sudah ada,” katanya kepada
    Kompas.com.
    Asiyatul menambahkan bahwa hampir setiap rumah di Kampung Jalak memiliki sepetak hingga dua petak lahan khusus untuk menanam pohon melati, yang merupakan salah satu dari tiga bunga nasional Indonesia, juga dikenal sebagai puspa bangsa.
    “Memang hampir setiap rumah punya lahan khusus menanam pohon melati,” tambahnya.
    Tidak hanya di Kampung Jalak, warga di Kampung Bandungan dan Laok Songai juga melakukan hal yang sama.
    Menurut Asiyatul, tiga kampung yang ada di Desa Daramista ini adalah sentra produksi ronce melati terbesar di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
    Seiring berkembangnya usaha ronce melati, kini semakin banyak
    home industry
    yang bergerak di bidang ini.
    Saat ini, lebih dari 200 orang memiliki keterampilan meronce melati, dan mayoritas adalah perempuan.
    “Kebanyakan perempuan ya, karena mungkin lebih telaten,” ungkapnya.
    Sejak tahun 2021, Asiyatul pun mulai mendirikan
    home industry
    ronce melati dengan nama Estona Melati.
    Sebelumnya, ia bekerja sebagai sales gawai di salah satu toko di Kecamatan Kota Sumenep, sebelum akhirnya memutuskan untuk fokus mengembangkan usaha ini bersama adiknya, Nor Kholis Ubaidillah (24).
    Kini, mereka telah menerima pesanan dari berbagai daerah di Jawa Timur.
    “Pesanan yang kami terima cukup beragam. Misalnya, ronce melati untuk acara tujuh bulanan, aqiqah, melati makam seperti untuk haul di makam sunan,” kata Kholis.
    Tiga kampung di Desa Daramista ini tidak hanya dikenal sebagai sentra ronce melati, tetapi juga memiliki potensi sebagai destinasi wisata alam.
    Pengunjung yang datang bisa menyaksikan ibu-ibu memetik kuncup melati sambil menikmati harumnya yang semerbak.
    Tidak hanya itu, wisatawan juga bisa belajar langsung cara meronce melati dari para perajin di rumah-rumah warga.
    Dengan pesona keharuman bunga melati dan aktivitas meronce yang unik, Kampung Melati di Sumenep menawarkan pengalaman wisata yang berbeda dan penuh makna.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dewan Pembina GBK: Pak Prabowo, Copot Menteri yang Memperkaya Diri!

    Dewan Pembina GBK: Pak Prabowo, Copot Menteri yang Memperkaya Diri!

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Dewan Pembina Relawan Gibran BerKopyah (GBK), Ubaidillah Amin (Gus Ubaid) mendukung pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto di Konbes dan Munas NU beberapa hari yang lalu.

    “Siapapun yang akan merugikan rakyat, akan beliau hajar dan sikat. Izin Bapak Presiden, banyak menteri Bapak yang tidak bisa bekerja dan sangat merugikan rakyat, dan mereka sengaja untuk memperkaya diri sendiri dan kelompoknya. Segera copot mereka, Bapak,” tegas Gus Ubaid, Jumat (7/2/2025).

    “Mohon maaf Bapak Presiden Prabowo yang sangat kami hormati dan kami banggakan, hendaknya segera mungkin mengambil tindakan. Perekonomian masyarakat di bawah sudah sangat tidak baik-baik saja Bapak, mohon segera usap airmata dan keringat mereka sebelum mereka betul-betul semakin nyaring menggelegar jeritannya,” imbuhnya.

    Menurut tokoh muda NU asal Jember ini, kondisi perekonomian di indonesia saat ini sangat tidak baik dan macet. Hal ini tentunya sangat berdampak kepada iklim politik dan kepercayaan masyarakat kepada pemerintahan Presiden Prabowo ke depannya.

    “Kami bukan hanya mendengar, tapi juga merasakan dampak kepada usaha yang sedang berjalan. Baik itu segmen menengah ke atas ataupun UMKM sangat-sangat merasakan itu,” tuturnya.

    Sebagai salah satu garda terdepan relawan pemenangan Presiden Prabowo di Pemilu 2024, lanjut dia, pihaknya berharap dan memimpikan pemerintahan saat ini berjalan baik mulus sampai 2029. Dan, benar-benar bisa hadir untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.

    “Untuk itu, harapan kami meminta agar beliau segera mengambil kebijakan-kebijakan mensegerakan pemulihan perekonomian di dalam negeri kembali,” pungkasnya. [tok/aje]

  • Pakar Hukum di Jember Desak Revisi KUHAP Perhatikan Aspek HAM dan Prinsip Kehati-hatian

    Pakar Hukum di Jember Desak Revisi KUHAP Perhatikan Aspek HAM dan Prinsip Kehati-hatian

    Jember (beritajatim.com) – Revisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) harus memperhatikan aspek hak asasi manusia (HAM). Produk revisi ini harus menciptakan keadilan dan kepastian hukum.

    Demikian benang merah pendapat sejumlah pakar hukum di Kabupaten Jember, Jawa Timur. M. Noor Harisudin, Ketua Pengurus Pusat Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN), mengatakan, RUU KUHAP berpotensi menimbulkan kekacauan dalam sistem peradilan pidana di Indonesia jika tidak dirumuskan dengan bijak.

    Dalam hal ini, menurut Harisudin, partisipasi publik menjadi penting dalam pembentukan RUU KUHAP. Akademisi, praktisi hukum, dan masyarakat harus dilibatkan untuk mengkaji kelemahan KUHAP lama. “Ini harus menjadi bahan evaluasi agar undang-undang yang baru tidak justru menimbulkan permasalahan baru,” katanya.

    Harisudin hanya mengingatkan, penghapusan tahap penyelidikan dalam proses hukum mengancam prinsip perlindungan HAM. “Tidak semua kasus langsung bisa dianggap sebagai tindak pidana. Jika penyelidikan dihilangkan, dikhawatirkan akan terjadi kriminalisasi berlebihan,” katanya.

    Kewenangan antara kepolisian, kejaksaan, dan lembaga peradilan harus berimbang. Ketimpangan kewenangan, menurut Harisudin, bisa berdampak buruk bagi sistem peradilan.

    Sementara itu Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jember Ahmad Suryono berharap RUU KUHAP mencerminkan keadilan substantif. “Sistem peradilan pidana harus menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian agar tidak mencederai hak-hak masyarakat,” katanya.

    Itulah kenapa Suryono tak setuju dengan dihilangkannya penyelidikan dan dibatasinya periodisasi penyidikan. “Hilangnya penyelidikan dan penyidikan yang hanya berlangsung dua hari sama saja melemahkan penegakan hukum,” katanya.

    Lutfian Ubaidillah, pengurus Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Advokat Indonesia (Peradi) Jember, berharap KUHAP yang baru menutupi kekurangan KUHAP lama. Perombakan harus memperhatikan norma dan kondisi empirik.

    Salah satu yang harus dipertahakan adalah sistem penyelidikan terpadu dengan tahapan yang hampir sama dengan KUHAP lama. Menurut Luftian, perbaikan perlu dilakukan tanpa memangkas kewenangan salah satu lembaga. “Ini menyangkut kepentingan hukum dan keadilan masyarakat,” katanya.

    “Lebih baik memperbaiki sistem protokol yang lebih bagus, meningkatkan kualitas SDM, serta menegaskan limitasi waktu dalam prosedur hukum dibanding memangkas kewenangan lembaga tertentu. Asas praduga tak bersalah juga perlu tetap menjadi pertimbangan utama,” katanya. [wir]