Tag: Tri Rismaharini

  • Sah! KPU Lumajang Tetapkan Khofifah-Emil dan Indah-Yudha Peroleh Suara Terbanyak

    Sah! KPU Lumajang Tetapkan Khofifah-Emil dan Indah-Yudha Peroleh Suara Terbanyak

    Lumajang (beritajatim.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lumajang resmi menggelar rapat pleno terbuka untuk mengumumkan hasil akhir rekapitulasi suara Pilkada 2024.

    Acara ini berlangsung di Gedung Rock Convention Center, Kelurahan Jogoyudan, Lumajang, pada Rabu (4/12/2024).

    Proses rekapitulasi yang melibatkan 1.650 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di 21 kecamatan di Lumajang kini telah selesai. Dengan demikian, hasil perolehan suara untuk Pilgub Jawa Timur dan Pilbup Lumajang dinyatakan sah dan final.

    “Alhamdulillah, rekapitulasi suara telah ditetapkan. Proses berjalan dengan lancar dan situasi tetap kondusif,” ujar Ketua KPU Lumajang, Henariza Febriadmaja.

    Rekapitulasi suara untuk Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024 menunjukkan hasil sebagai berikut:

    1. Pasangan calon nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah – Lukman Khakim, memperoleh 50.636 suara.

    2. Pasangan calon nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak, meraih 386.016 suara.

    3. Pasangan calon nomor urut 3, Tri Rismaharini – Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), mendapatkan 169.501 suara.

    “Jumlah suara untuk Pilgub Jatim adalah 50.636 untuk paslon nomor 1, 386.016 untuk nomor 2, dan 169.501 untuk nomor 3,” jelas Henariza yang akrab disapa Febri.

    Sementara itu, Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lumajang dimenangkan oleh pasangan calon nomor urut 2, Indah Amperawati Masdar dan Yudha Adji Kusuma. Mereka berhasil mengungguli pesaingnya dengan perolehan 320.942 suara.

    Pasangan Indah – Yudha mengalahkan pasangan nomor urut 1, Thoriqul Haq dan Lucitta Izza Rafika, yang memperoleh 306.738 suara. Selisih suara antara kedua pasangan mencapai 14.204 suara.

    “Rincian suara untuk Pilbup, pasangan nomor urut 1 mendapat 306.738 suara, dan pasangan nomor urut 2 memperoleh 320.942 suara. Total suara sah mencapai 627.680, sementara suara tidak sah berjumlah 16.630. Dengan demikian, total suara, baik sah maupun tidak sah, adalah 644.310 suara,” tambah Febri.

    Usai penetapan hasil rekapitulasi, tahapan berikutnya adalah penetapan pasangan calon terpilih. Proses ini akan dilakukan setelah tenggat waktu tiga hari untuk pengajuan perselisihan hasil melalui Mahkamah Konstitusi (MK). Jika dalam periode tersebut tidak ada gugatan yang masuk, KPU dapat langsung menetapkan pasangan calon terpilih sesuai dengan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 18 Tahun 2024. [vid/aje]

  • Petahana Khofifah-Emil Unggul Tipis atas Risma-Gus Hans di Kota Blitar
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        4 Desember 2024

    Petahana Khofifah-Emil Unggul Tipis atas Risma-Gus Hans di Kota Blitar Surabaya 4 Desember 2024

    Petahana Khofifah-Emil Unggul Tipis atas Risma-Gus Hans di Kota Blitar
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Pasangan calon kepala daerah petahana,
    Khofifah Indar Parawansa

    Emil Elestianto Dardak
    (Khofifah-Emil), meraih suara terbanyak dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Provinsi Jawa Timur di Kota Blitar.
    Kemenangan ini didapatkan setelah mengungguli pasangan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Risma-Gus Hans) dengan selisih suara yang sangat tipis.
    Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar, Rangga Bisma Aditya, mengungkapkan bahwa hasil pemungutan suara Pilkada Serentak 2024 telah ditetapkan.
    “Untuk Pilgub, suara terbanyak diperoleh paslon nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dengan 45.130 suara,” ujar Rangga kepada wartawan, Rabu (4/12/2024).
    Rangga menambahkan, pasangan nomor urut 3, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta, mendapatkan 42.550 suara, sedangkan pasangan nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, meraih 4.974 suara.
    Total suara sah dalam pemungutan suara
    Pilkada Jawa Timur
    di Kota Blitar mencapai 92.654 suara. Suara tidak sah sebanyak 4.302.
    Dari total suara sah tersebut, Khofifah-Emil memperoleh 48,71 persen, sementara Risma-Gus Hans mendapatkan 45,92 persen dan Luluk-Lukman meraih 5,37 persen.
    Dengan demikian, Khofifah-Emil unggul tipis atas Risma-Gus Hans dengan selisih 2.580 suara atau 2,79 persen.
    Kota dan Kabupaten Blitar dikenal sebagai salah satu basis Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Jawa Timur, meskipun partai tersebut mengalami penurunan suara yang signifikan pada Pemilu 2024.
    Paslon nomor urut 1, Luluk-Lukman, diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
    Sementara itu Khofifah-Emil didukung koalisi 15 partai politik yakni PSI, Nasdem, Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Perindo, PPP, dan PKS, serta PBB, Partai Garuda, Partai Buruh, Partai Gelora, Partai Kebangkitan Nusantara dan Partai Prima.
    Di sisi lain, pasangan Risma-Gus Hans didukung oleh PDI-P dan Partai Hanura.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Khofifah-Emil Menang Telak di Trenggalek, Sapu Bersih Semua Kecamatan Bumi Menak Sopal

    Khofifah-Emil Menang Telak di Trenggalek, Sapu Bersih Semua Kecamatan Bumi Menak Sopal

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

    TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak meraup suara tertinggi di Kabupaten Trenggalek dibandingkan dua kompetitornya.

    Khofifah – Emil mendapatkan 198.753 suara, unggul atas Tri Rismaharini – Zahrul Azhar Asumta (Risma – Gus Hans) yang mendapatkan 140.121 suara.

    Sedangkan Paslon Luluk Nur Hamidah – Lukmanul Hakim hanya mendapatkan 15.958 suara.

    “Jumlah total pemilih 370.373 suara, untuk suara sah 354.832 suara sedangkan tidak sah 15541 suara,” kata Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Trenggalek, Ali Sadad, ditemui usai rekapitulasi suara tingkat kabupaten di hotel Bukit Jaas Permai, Kecamatan Trenggalek, Rabu (4/12/2024).

    Dari data yang dipaparkan saat rekap, Khofifah – Emil menyapu bersih dengan memenangkan semua kecamatan yang ada di Bumi Menak Sopal.

    Lumbung suara Khofifah – Emil berada di Kecamatan Trenggalek. Di kecamatan kota tersebut, Khofifah – Emil mendapatkan 21.080 suara.

    Sedangkan Risma – Gus Hans mendapat suara paling banyak di Kecamatan Watulimo dengan 14.828 suara. 

    Lalu Luluk – Lukman mendapatkan suara terbanyak di Kecamatan Munjungan dengan 2.828 suara.

    Sementara itu, Ketua KPU Trenggalek, Istatiin Nafiah mengatakan hasil rekapitulasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur di tingkat kabupaten tersebut akan diteruskan ke KPU Provinsi Jawa Timur.

    “Hari ini juga akan kami kirim ke KPU Provinsi dengan pengawalan dari personel Polres Trenggalek,” kata Istatiin.

  • Eri-Armuji Nyaris Raih 1 Juta Suara di Pilkada Surabaya 2024, Tim Pemenangan: Ini Sejarah!

    Eri-Armuji Nyaris Raih 1 Juta Suara di Pilkada Surabaya 2024, Tim Pemenangan: Ini Sejarah!

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Tim Pemenangan Eri-Armuji menyambut gembira hasil rekapitulasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Surabaya oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya, Rabu (4/12/2024). Memperoleh sekitar 980 ribu suara atau sekitar 81,4 persen suara sah, tim menganggap hasil tersebut melampaui target.

    Sekretaris Tim Pemenangan Aprizaldi mengaku terkejut dengan besarnya antusias masyarakat Surabaya dalam mengikuti Pilkada. Mencapai 1.252.973 pemilih, partisipasi pemilih di Surabaya mencapai 56,2 persen atau meningkat sekitar 4 persen dari Pilkada 2020 (52,4 persen). 

    “Ini kejutan luar biasa. Ada lebih dari 1,2 juta warga Surabaya yang menggunakan hak pilihnya dalam pilkada kali ini. Kalau dari catatan kami, partisipasi ini menjadi salah satu partisipasi pemilih terbesar dalam Pilkada di Surabaya, baik Pilkada Surabaya maupun Pemilihan Gubernur,” kata Aldi dikonfirmasi di sela acara rekapitulasi KPU Surabaya.

    Keberhasilan Eri-Armuji dengan mendapat 980.380 suara juga menjadi kabar gembira bagi tim pemenangan. Hal ini menjadi pelecut bagi pasangan petahana ini untuk melanjutkan berbagai program yang telah berjalan baik selama ini sekaligus sebagai pelecut untuk mewujudkan janji kampanye.

    “Tingginya perolehan suara ini menunjukkan bahwa kepercayaan warga Surabaya luar biasa besar. Tentunya, ke depan kepercayaan ini harus digunakan dan dijaga amanah ini dengan sebaik-baiknya,” kata Politisi PDI P ini.

    Ia mengakui, salah satu tantangan Pilkada Surabaya yang hanya diikuti satu pasangan calon adalah soal rendahnya angka partisipasi pemilih. Muncul anggapan, calon tunggal akan membuat angka partisipasi pemilih menurun.

    “Partisipasi pemilih diperkirakan oleh banyak pihak ini akan rendah karena melawan kotak kosong. Faktanya, sekarang jutsru partisipasi tertinggi dalam pemilu,” tandas Aldi.

    Tak hanya itu, perolehan suara Eri-Armuji yang nyaris menyentuh 1 juta suara juga diklaim sebagai suara terbanyak yang diraih seorang calon kepala daerah di Kota Pahlawan. “Ini sejarah pemilihan Wali Kota sejak dipilih langsung,” katanya.

    “Sebab, kalau kita lihat yang sebelum-sebelumnya, tidak ada yang bisa tembus 900 ribu. Sedangkan Mas Eri-Armuji hampir meraih 1 juta,” ungkapnya.

    Apabila melihat pada hasil Pilkada Surabaya tahun 2015 atau saat Tri Rismaharini yang berpasangan dengan Whisnu Sakti Buana, pasangan ini baru memperoleh 893.087 suara atau 86,34 persen. Kemenangan tersebut menjadi salah satu kemenangan terbesar sebelumnya dalam sejarah Pilkada Surabaya.

    Sekalipun berhasil mengumpulkan suara cukup besar, Aldi mengakui adanya 224.340 suara atau sekitar 18,6 persen yang memilih kotak kosong. Hal ini sekaligus menjadi pelecut untuk memberikan yang terbaik bagi warga.

    “Kami pikir ini menjadi room of improvement. Bagaimana Cak Eri maupun Cak Ji untuk melakukan perbaikan-perbaikan. Sekaligus, menuntaskan apa yang sudah dikerjakan dan belum tuntas selama 3,5 tahun sebelumnya,” katanya.

    Untuk diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya menuntaskan rekapitulasi untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) Surabaya. Hasilnya, pasangan calon (Paslon) tunggal Wali Kota – Wakil Wali Kota, Eri Cahyadi – Armuji unggul dengan perolehan 81,4 persen.

    Pada proses perhitungan yang berlangsung di Harris Hotel Gubeng, Eri – Armuji mendapatkan akumulasi suara sebanyak 980.380 suara atau 81,3 persen dari total suara sah. Sedangkan 224.340 suara atau sekitar 18,6 persen suara sah memilih kotak kosong.

    “Berdasarkan hasil rekapitulasi suara di tingkat kota, pasangan Eri-Armuji dinyatakan unggul,” kata Komisioner KPU Surabaya Divisi Teknis Penyelenggaraan Bakron Hadi dikonfirmasi di sela acara rekapitulasi tersebut.

    Sementara itu, dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Surabaya yang mencapai 2.229.244 calon pemilih, sebanyak 1.252.973 orang di antaranya memberikan suara (56,2 persen). Dari total pemilih yang memberikan suara, sebanyak 48.253 suara dinyatakan tidak sah.

  • Video STIKES Telogorejo Semarang Mewisuda 290 Mahasiswa, 75 Persen Diterima Kerja Sebelum Lulus

    Video STIKES Telogorejo Semarang Mewisuda 290 Mahasiswa, 75 Persen Diterima Kerja Sebelum Lulus

    Berikut ini video STIKES Telogorejo Semarang mewisuda 290 mahasiswa, 75 persen diterima kerja sebelum lulus.

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – STIKES Telogorejo Semarang kembali mengukir prestasi dengan sukses menyelenggarakan acara Wisuda dan Angkat Sumpah bagi lulusan program Ahli Madya Keperawatan, Sarjana Farmasi, Profesi Ners, Kebidanan, dan Fisioterapi.

    Bertempat di PO Hotel Semarang, Rabu (4/12) acara ini dihadiri oleh para wisudawan, keluarga, dosen, serta tamu undangan dari berbagai instansi.

    Sebanyak 290 wisudawan resmi dilantik, yang terdiri dari 131 lulusan Profesi Ners, 49 lulusan Sarjana Farmasi, 31 lulusan Sarjana Profesi Bidan, 35 lulusan Srjana Fisioterapi dan 44 lulusan Ahli Madya Keperawatan.

    Dalam acara ini, penghargaan diberikan kepada lulusan terbaik di masing-masing program studi. 3 wisudawan dari program Profesi Ners meraih predikat lulusan terbaik dengan IPK sempurna 4.00 diantaranya Natalia Azalia Dyah Wibowo, Vrita Anggraeny dan Nur Qomariyah.

    Sementara itu, Risma Ayu Octaviani dari program Sarjana Farmasi memperoleh IPK 3.85, Hesty Tri Kurniasari dari program Profesi Bidan memperoleh IPK 3.95, Samuel Frandito Pramaditya T dari program Sarjana Fisioterapi memperoleh IPK 3.88 dan Rasti Kaha Andini dari program Diploma Keperawatan mencatatkan IPK 3.93 sebagai yang terbaik.

    Acara ini menjadi momen istimewa yang tidak hanya mengukuhkan keberhasilan akademik para Iulusan, tetapi juga menegaskan peran STIKES Telogorejo sebagai institusi pendidikan kesehatan yang mampu mencetak tenaga profesional berdaya saing global.

    STIKES Telogorejo Semarang merupakan institusi pendidikan tinggi yang berfokus pada pengembangan kompetensi tenaga kesehatan. Dengan fasilitas dan program pendidikan berkualitas, STIKES Telogorejo terus berkomitmen mencetak lulusan yang unggul dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja. Stikes Telogorejo Semarang saat ini tengah menunggu kesempatan untuk mendapatkan rekomendasi menuju ke Universitas.

    Selain prestasi akademik, STIKES Telogorejo juga dikenal memiliki keunggulan dalam membangun jejaring kerjasama dengan berbagai institusi, baik di dalam maupun luar negeri. Melalui unit Career Center, mahasiswa dan alumni mendapat akses lebih luas ke peluang kerja.

    Tidak heran, sebanyak 75 persen dari wisudawan Profesi Ners dan 45 persen Wisudawan Diploma Keperawatan sudah diterima bekerja sebelum lulus di rumah sakit ternama, seperti SMC RS Telogorejo, RS Mardi Rahayu Kudus, RSU Budi Rahayu Pekalongan, RS Awal Bros Batam, ZAP Clinic, RS Keluarga Sehat Pati, National Hospital Surabaya, ERHA Clinic, PT BRILife, RS Pondok Indah Group, Eka Hospital Jakarta, dan beberapa klinik di Kota Semarang.

    Ketua Stikes Telogorejo Semarang, dr. Swanny Trikajanti Widyaatmadja, M.Kes., Ph.D. mengucapkan selamat kepada wisudawan. Ia berpesan agar menjadikan pencapaian ini bukan suatu akhir tapi awal untuk terus belajar dan terus berusaha.

    dr. Swanny Trikajanti Widyaatmadja, M.Kes., Ph.D. juga bepesan kepada wisudawan untuk tidak melupakan Stikes Telogorejo Semarang dan menjaga nama baik almamater dimanapun berada.

    “Integrasi dalam bekerja, menjalankan profesi dengan sebaik-baiknya. Saya sampaikan hal yang perlu diingat empat prinsip moral yaitu selalu berbuat baik, tidak merugikan orang lain, adil dalam pelayanan dan menghargai pasien atau masyarakat,” pungkasnya.

    Para lulusan yang hari ini diwisuda sebanyak 75 persen sudah mendapat pekerjaan sebelum lulus. Sebagian lain dari mereka melanjutkan pendidikan ke jenjang akademik yang lebih tinggi.

    “Satu tahun sebelum semester akhir itu kita ada karir center yang memberi kesempatan kepada pihak pengguna yaitu dari rumah sakit dari klinik untuk rekrutmen di kampus Stikes Telogorejo Semarang. Jadi HRD dari rumah sakit, dari klinik datang mengadakan rekrutmen dan teman-teman bisa ikut wawancara ikut tes,” imbuhnya.(*)

  • KPU Kota Probolinggo Tetapkan Hasil Rekapitulasi Suara Pilgub dan Pilwali 2024

    KPU Kota Probolinggo Tetapkan Hasil Rekapitulasi Suara Pilgub dan Pilwali 2024

    Probolinggo (beritajatim.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo, Selasa (3/12/2024) malam.

    Rapat ini berlangsung di Gedung Baseban Sena, Kota Probolinggo, mulai pukul 08.30 WIB hingga pukul 19.00 WIB.

    Ketua KPU Kota Probolinggo, Radfan Faizal, menyampaikan hasil rekapitulasi suara yang telah mencapai 100 persen dari lima kecamatan di wilayah Kota Probolinggo.

    Radfan memaparkan perolehan suara untuk masing-masing pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur:

    1. Pasangan Nomor Urut 1
    – Hj. Luluk Nur Hamida – H. Lukmanul Hakim
    – Perolehan Suara: 4.271
    – Persentase: 2,3%

    2. Pasangan Nomor Urut 2
    – Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak
    – Perolehan Suara: 76.722
    – Persentase: 57,8%

    3. Pasangan Nomor Urut 3
    – Dr. (HC) Ir. Tri Rismaharini, MT – Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans)
    – Perolehan Suara: 51.820
    – Persentase: 39%

    Untuk Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo, hasil suara adalah sebagai berikut:
    1. Pasangan Nomor Urut 1
    – Sri Setyo Pertiwi – Moh. Rachman Sawaludin
    – Perolehan Suara: 1.650
    – Persentase: 1,21%

    2. Pasangan Nomor Urut 2
    – Fernanda Zulkarnaen – Abdullah
    – Perolehan Suara: 30.643
    – Persentase: 22,47%

    3. Pasangan Nomor Urut 3
    – Dr. H. Aminuddin, Sp. – Ina Duwi Lestari
    – Perolehan Suara: 53.520
    – Persentase: 39,15%

    4. Pasangan Nomor Urut 4
    – Dr. Hadi Zaenal Abidin – Zaenal Arifin
    – Perolehan Suara: 50.897
    – Persentase: 37,23%

    Radfan menjelaskan bahwa hasil rapat pleno ini merupakan penetapan hasil rekapitulasi suara, tetapi belum termasuk penetapan calon terpilih. Penetapan tersebut akan dilakukan setelah masa pengajuan sengketa ke Mahkamah Konstitusi (MK) selesai.

    “Pasangan calon yang ingin mengajukan gugatan ke MK memiliki waktu tiga hari setelah hasil rekapitulasi diumumkan. Jika tidak ada gugatan, MK akan mengeluarkan surat keterangan bahwa tidak ada sengketa, dan KPU dapat menetapkan calon terpilih,” jelas Radfan.

    Dengan selesainya proses rekapitulasi suara ini, KPU Kota Probolinggo memastikan bahwa seluruh tahapan Pilkada 2024 berjalan transparan dan sesuai regulasi. Proses selanjutnya akan menunggu hasil dari MK sebelum menetapkan pasangan calon terpilih. (ada/ted)

  • TPP Bidang Hukum Khofifah-Emil: Temuan Money Politics Massif

    TPP Bidang Hukum Khofifah-Emil: Temuan Money Politics Massif

    Surabaya (beritajatim.com) – Proses pemungutan suara Pilkada serentak 2024 di Kota Surabaya diwarnai sejumlah temuan yang memerlukan perhatian serius. Berbagai dugaan pelanggaran telah ditemukan oleh Bawaslu Surabaya maupun KIPP, termasuk surat suara tercoblos sebelum pemilihan dan politik uang.

    Salah satu insiden paling mencolok terjadi di TPS 3, Kelurahan Kalijudan, Kecamatan Mulyorejo. Saat pasangan suami istri hendak memberikan suara, mereka menemukan surat suara yang berlubang, menyerupai bekas coblosan paku. Hal ini terjadi pada dua surat suara pertama yang diterima mereka, sebelum akhirnya mendapatkan surat suara ketiga yang tidak bermasalah.

    “Surat suara ini jelas-jelas berlubang, mirip bekas coblosan. Ini bukan cacat cetak, tetapi lebih seperti bekas tusukan paku,” ujar Dodik Wahyono, Panwascam Mulyorejo.

    Bawaslu Surabaya memastikan temuan ini menjadi prioritas investigasi untuk menjaga integritas proses pemilu.

    Selain itu, Bawaslu Surabaya juga mencatat masalah distribusi logistik di beberapa TPS. Misalnya, TPS di Wonocolo dilaporkan kekurangan hingga 300 surat suara, sementara TPS lain justru memiliki kelebihan 100 hingga 300 surat suara.

    “Tantangan distribusi logistik ini harus dievaluasi agar tidak terulang pada pemilu berikutnya,” tegas Teguh Suasono Widodo, Koordinator Divisi SDM Bawaslu Surabaya.

    KIPP Jawa Timur menambahkan, bahwa Surabaya menjadi salah satu kota dengan temuan kasus politik uang tertinggi, bersama Gresik dan Jember. Ketua KIPP Jatim, Herdian, menyebutkan bahwa dari 25 temuan politik uang, sebagian besar masih menunggu pemenuhan syarat formil dan materiil untuk dilaporkan ke Bawaslu.
    “Kendala utama adalah keberanian masyarakat melapor. Misalnya, di Surabaya ada ibu-ibu yang diberi uang untuk mencoblos kotak kosong, tetapi keberatan menjadi saksi,” kata Herdian.

    Menanggapi temuan ini, Edward Dewaruci, Koordinator Hukum dan Advokasi TPP Khofifah-Emil, menyatakan, “Kami mengapresiasi sebesar-besarnya kepada Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) yang sudah dengan berani membuka dugaan kasus pelanggaran pilkada yang terjadi di Jatim, termasuk yang ada di di Surabaya. Ini merupakan bukti bahwa masyarakat turut andil dalam mengawasi pelaksanaan pesta demokrasi secara Luber Jurdil demi menegakkan nilai-nilai demokrasi,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Edward menekankan pentingnya perhatian dari penyelenggara pemilu dan aparat penegak hukum.

    “Kami meminta kepada penyelenggara pemilu untuk memberikan atensi terhadap dugaan pelanggaran pilkada dan menindaklanjutinya atas nama nilai-nilai demokrasi. Kami juga mendesak aparat penegak hukum untuk menjamin keamanan masyarakat yang mengawal pelaksanaan pemilu, termasuk dari intimidasi maupun pembungkaman pelaporan kepada Bawaslu. Atas temuan KIPP di Surabaya yang dapat kita lihat terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif, maka bukan tidak mungkin pola kecurangan tersebut dilakukan juga di daerah lain. Hal ini kami buktikan dengan laporan yang telah masuk ke hotline TPP bidang Hukum & Advokasi; per hari ini tidak hanya dari Kota Surabaya, tapi juga beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur juga melaporkan dugaan pelanggaran pemilu yang tentunya akan kami tindaklanjuti sebagai bentuk pertanggungjawaban kami untuk melaksanakan pemilu yang Luber Jurdil,” kata Edward.

    Berdasarkan data resmi KPU, hingga saat ini, 97,98 persen Form C telah diunggah dari total 3.964 TPS di Surabaya. Hasil sementara menunjukkan:

    Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta: 857.501 suara
    Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak: 299.689 suara
    Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim: 33.158 suara

    Bawaslu Surabaya dan KIPP Jawa Timur untuk terus mendalami semua temuan ini. Langkah-langkah evaluasi dan investigasi menyeluruh akan dilakukan untuk memastikan setiap dugaan pelanggaran ditindak sesuai prosedur hukum yang berlaku.

    “Kami tidak akan membiarkan integritas proses pemilu ini ternodai. Temuan-temuan ini akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan ke depan,” pungkas Teguh Suasono Widodo. [tok/beq]

  • TPP Khofifah-Emil Jawab Tudingan Tim Risma-Gus Hans Soal Kejanggalan di Madura

    TPP Khofifah-Emil Jawab Tudingan Tim Risma-Gus Hans Soal Kejanggalan di Madura

    Surabaya (beritajatim.com) – Paslon nomor 3, Tri Rismaharini (Risma)-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) tertinggal jauh dari paslon nomor 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak menurut sejumlah hitung cepat lembaga survei dan data real count KPU Jatim.

    Tim Pemenangan Risma-Gus Hans sebelumnya mengklaim menang. Tetapi, tim Risma-Gus Hans kini justru menuding ada kejanggalan di Pilgub Jatim 2024. Salah satunya terjadi di wilayah Madura terkait banyak suara Paslon nomor 3 tersebut hanya 0 (nol).

    Koordinator Media TPP Khofifah-Emil, dr Makhyan Jibril menilai tuduhan-tuduhan terhadap Paslon nomor urut 2 tidak beralasan.

    “Kami rasa tuduhan tersebut sangat tidak beralasan, justru ini sama saja dengan mereka menuduh kecurangan pada tim pemenangan mereka sendiri. Ini karena berdasarkan halaman KPU C, di beberapa TPS menunjukkan Paslon nomor 3 mendapatkan suara 100 persen,” kata Jibril, Senin (2/12/2024) malam.

    Pantauan di laman KPU Pilkada 2024, ada sejumlah TPS di mana suara Khofifah-Emil juga 0 (nol) di Madura. Sebaliknya, seluruh suara pemilih di TPS tersebut diberikan semuanya ke Risma-Gus Hans.

    Potret itu salah satunya terjadi di TPS 012, Desa Campor, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan. Dilihat dari upload C Hasil di website KPU, ada total 559 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT).

    Partisipasi di TPS 012 ini mencapai 98%. Di mana ada 546 pemilih yang menggunakan hak pilihnya. Di TPS ini, Paslon nomor 3, Risma-Gus Hans meraih suara mutlak yakni 546 suara.

    Sementara Paslon nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak tidak meraih suara satu pun alias 0 (nol). Hal serupa juga terjadi di Paslon nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (LUMAN) juga tidak meraih satu suara pun alias nol.

    Kemudian di TPS 009, Desa Dharma Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang. Di TPS ini ada 557 DPT. Seluruh DPT tersebut menggunakan hak pilihnya.

    Hasilnya, 550 suara di TPS tersebut tercatat untuk Risma-Gus Hans. Sedangkan Khofifah-Emil dan Luluk-Lukmanul tidak meraih suara satu pun alias nol (0). Ada 7 suara tidak sah. (tok/ian)

  • Kejanggalan Perolehan Suara Pilgub Jatim 2024: Tim Risma-Gus Hans Ungkap Fakta Anomali

    Kejanggalan Perolehan Suara Pilgub Jatim 2024: Tim Risma-Gus Hans Ungkap Fakta Anomali

    Surabaya (beritajatim.com) – Tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini dan Gus Hans, membeberkan sejumlah anomali yang terjadi dalam perolehan suara Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024.

    Hal ini diungkapkan pada Senin (2/12/2024) oleh Ketua Tim Pemenangan, Kiai Haji Imam Buchori Cholil atau yang akrab disapa Ra Imam.

    Ra Imam menyampaikan bahwa terdapat kejanggalan dalam proses pemungutan suara di beberapa tempat pemungutan suara (TPS), khususnya terkait dengan perolehan suara pasangan calon (paslon) nomor urut 02 yang dinilai tidak masuk akal.

    “Kami menemukan sejumlah anomali di lapangan, seperti perolehan suara 100 persen untuk paslon 02 di beberapa wilayah serta tingkat partisipasi pemilih yang mencapai 100 persen dari daftar pemilih tetap (DPT),” ungkap Ra Imam.

    Temuan Kejanggalan di 2.801 TPS

    Menurut Ra Imam, timnya mencatat ada 2.801 TPS di mana tingkat partisipasi pemilih mencapai lebih dari 90 persen hingga 100 persen. Kejanggalan ini tersebar di berbagai daerah, seperti Madiun, Situbondo, Kota Kediri, dan sembilan desa di Kabupaten Sampang, Pulau Madura.

    “Di Kabupaten Sampang, khususnya di sembilan desa, jumlah kehadiran pemilih mencapai 100 persen. Hal ini cukup aneh mengingat sebagian besar masyarakat di wilayah tersebut adalah perantau. Selain itu, desa-desa ini berada di wilayah pegunungan yang sulit dijangkau,” papar Ra Imam.

    Lebih mencurigakan lagi, dari seluruh suara yang masuk di TPS tersebut, tidak ada satu pun suara untuk paslon 03 (Risma-Gus Hans) maupun paslon 01 (Luluk Nuh Hamidah-Lukmanul Khakim). “Bagaimana mungkin suara kami nol, padahal kami memiliki saksi dan kader partai di setiap TPS tersebut,” imbuhnya.

    Selisih Jumlah Pemilih Pilgub dan Pilbup/Pilwalkot

    Ra Imam juga menyoroti perbedaan jumlah pemilih antara Pilgub dengan Pilbup atau Pilwalkot di beberapa TPS. Ia menyebut bahwa jumlah pemilih Pilgub lebih banyak hingga selisih sekitar 20 ribu suara.

    “Ada ketidaksesuaian data antara pemilih Pilgub dan pemilih Pilbup atau Pilwalkot. Misalnya, di TPS tertentu, jumlah pemilih yang memilih gubernur lebih banyak dibandingkan pemilih bupati atau wali kota. Selisih ini mencapai 20 ribu suara,” tegasnya.

    Indikasi Pelanggaran dan Tindak Lanjut

    Ra Imam menduga bahwa temuan ini mengindikasikan adanya pelanggaran dalam proses pelaksanaan Pilgub. Ia meminta pihak terkait untuk segera melakukan investigasi mendalam. “Jika suara paslon 03 maupun paslon 01 nol, artinya ada yang tidak beres. Kami mendorong Bawaslu dan KPU untuk mengusut tuntas kejanggalan ini,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, Pilgub Jawa Timur 2024 diikuti oleh tiga pasangan calon: Luluk Nuh Hamidah-Lukmanul Khakim (01) yang diusung oleh PKB, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak (02) dari KIM Plus, dan Tri Rismaharini-Gus Hans (03) yang didukung oleh PDIP. (ted)

  • Ning Ita-Cak Sandi Menang Pilwali Mojokerto Selisih 5.178 Suara

    Ning Ita-Cak Sandi Menang Pilwali Mojokerto Selisih 5.178 Suara

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota Mojokerto nomor urut 2, Ika Puspitasari dan Rachman Sidharta Arisandi mengantongi 40.091 suara atau 53,43 persen pada Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Mojokerto 2024 lalu. Ning Ita-Cak Sandi unggul 5.178 suara dari paslon nomor urut 1 Junaedi Malik dan Chusnun Amin.

    Hal tersebut diketahui setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mojokerto menggelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara di Tingkat Kota Mojokerto Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mojokerto Tahun 2024 di salah satu hotel di Kota Mojokerto, Minggu (1/12/2024).

    Ning Ita-Cak Sandi meraih 40.091 suara atau 53,45 persen, sementara JaMin memperoleh 34.913 suara atau 46,54 persen. Suara sah tercatat 75.004, sementara suara tidak sah sebanyak 4.844. Di tiga kecamatan yang ada di Kota Mojokerto, suara Ning Ita-Cak Sandi unggul dibanding suara JaMin.

    Di Kecamatan Prajurit Kulon dengan 12.177 suara, Kranggan dengan 12.019 suara dan Magersari dengan 15.895 suara. Sementara suara JaMin di Kecamatan Prajurit Kulon 10.584 suara, Kranggan dengan 8.688 suara dan Magersari dengan 15.641 suara. Pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024, pasangan calon nomor urut 3, Tri Rismaharini dan Zahrul Ashar Asumta di Kota Mojokerto unggul.

    Pasangan Risma-Gus Hans memperoleh suara sebanyak 37.072, pasangan calon nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim memperoleh 3.572 suara. Sedangkan pasangan nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, mendapatkan 35.646 suara. Suara sah mencapai 76.290, sedangkan suara tidak sah tercatat sebanyak 4.404.

    Divisi Teknis KPU Kota Mojokerto, Ulil Absor mengatakan, Rapat Pleno Rekapitulasi berlangsung lancar tanpa hambatan. “Alhamdulillah tidak ada kejadian khusus. Hasilnya, untuk Pilgub Jatim, paslon nomor urut 3 unggul, sedangkan untuk Pilwali Kota Mojokerto paslon 02, Ika Puspitasari dan Rachman Sidharta Arisandi (unggul),” ungkapnya.

    Masih kata mantan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Mojokerto ini, sesuai Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016, para pasangan calon memiliki waktu tiga hari sejak penetapan hasil untuk melakukan gugatan hasil perhitungan suara. Jika tidak ada gugatan, KPU Kota Mojokerto akan melanjutkan proses penetapan calon.

    “Di UU Nomor 10 Tahun 2016 terkait perselisihan hasil pemilihan ada waktu tiga hari sejak ditetapkan atau sampai tanggal 4 Desember 2024, sembari kita laporan ke Divisi Teknis di atas kami terkait penetapan calon. Mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2024, pelantikan Wali Kota Mojokerto terpilih bisa dilakukan pada 10 Februari 2025, Gubernur tanggal 7 Februari 2025,” tegasnya. [tin/but]