Tag: Tri Retno Prayudati

  • 1
                    
                        Kasus Penyekapan di Pondok Aren Berawal dari Transaksi Over Kredit Mobil Alphard
                        Megapolitan

    1 Kasus Penyekapan di Pondok Aren Berawal dari Transaksi Over Kredit Mobil Alphard Megapolitan

    Kasus Penyekapan di Pondok Aren Berawal dari Transaksi Over Kredit Mobil Alphard
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kasus penyekapan berujung penyiksaan terhadap empat korban di Pondok Aren, Tangerang Selatan, berawal dari transaksi alih kredit mobil Toyota Alphard antara tersangka, yakni Adrian (41) dan Nunung (52).
    Para korban adalah pasangan suami istri Indra alias Riky dan Dessi Juwita serta dua rekan mereka, Nurul alias Ibenk dan Ajit Abdul Majid.
    “Awalnya itu terjadi mau over kredit mobil Alphard awalnya dari tersangka A kepada N. Baru dibayar Rp 75 juta, masih utang kurang lebih Rp 400 juta,” ujar Kanit 3 Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kompol I Kadek Dwi saat dikonfirmasi, Sabtu (18/10/2025).
    Dalam perjalanan over kredit ini, Nunung tidak memenuhi kewajibannya dengan menjual Alphard itu kepada pihak lain tanpa sepengetahuan Adrian.
    Karena tidak mendapat kejelasan, Adrian mulai curiga dan kesal.
    Ia kemudian menculik Nunung dan menyekapnya selama tiga pekan untuk mencari tahu keberadaan mobil itu.
    Dalam penyekapan tersebut, Nunung mengaku mobil telah pindah tangan kepada Indra. Alhasil, Nunung meminta uang down payment (DP).
    “Nah, begitu (Indra) sudah ditransfer Rp 49 juta, (Nunung) mau mengajak ketemuan (Indra),” kata dia.
    Indra bersama Dessi, Nurul alias Ibenk, dan Ajit Abdul Majid berangkat ke sebuah angkringan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu (11/10/2025) malam untuk bertemu dengan Nunung.
    Namun, Nunung datang bersama beberapa pelaku lain dan menculik keempatnya, lalu menyekap mereka di rumah milik tersangka MA (39), rekan bisnis Adrian, di Pondok Aren.
    “Betul, sebenarnya si N (ini yang bermasalah), tapi dia juga menjadi korban (penyekapan), diculik juga dia. Bahkan sudah hampir tiga pekan,” ungkap Kadek.
    Dalam proses penyekapan empat korban ini, Indra akhirnya mengaku bahwa mobil Alphard itu juga sudah pindah tangan ke pihak lain.
    “Dia (Indra) yang beli Alphard-nya dari si N. Sama dia (Nunung) dijual lagi. Belum ketemu tuh (sampai sekarang mobilnya),” ujar Kadek.
    “(Sama Indra) dijual lagi ke orang lain. Makanya, maksudnya diinterogasi (Indra, istri, dan dua rekannya disekap), dia (Adrian) mau cari tahu di mana (mobilnya),” jelas Kadek lagi.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, MAM berperan sebagai koordinator lapangan, perencana, eksekutor, penyedia mobil, dan memeras korban.
    “Saudari NN itu perannya sebagai koordinator lapangan, kemudian memancing agar korban mau ikut, kemudian memeras korban,” ujar Ade Ary saat ditemui di Polda Metro Jaya, Kamis (16/10/2025).
    Ketiga, VS memerintahkan salah satu tersangka untuk merekam kejadian tersebut, yang videonya kini viral di berbagai akun media sosial.
    Selain itu, VS juga bertugas menjaga korban agar tidak melarikan diri serta menyediakan rumah sebagai tempat penyekapan.
    “Kemudian tersangka yang keempat adalah HJE, 25 tahun. Perannya itu ikut menyiksa korban. Kelima, tersangka S, 35 tahun, sebagai eksekutor, menyiksa korban dan juga menyediakan rumah,” ungkap Ade Ary.
    Keenam, APN sebagai tersangka yang merekam video dan turut membawa empat korban dari wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan.
    Ketujuh, Z berperan menyiksa korban. Sementara, I sebagai eksekutor, koordinator lapangan, menyediakan mobil, dan juga menyiksa korban.
    “Kemudian yang kesembilan, saudara MA ini usianya 39 tahun. Perannya menyediakan rumah,” jelas dia.
    Dalam kasus ini, terdapat sedikitnya empat korban, yakni pasangan suami istri Indra dan Dessi Juwita, serta dua rekan mereka, Nurul alias Ibenk dan Ajit Abdul Majid.
    Mereka diculik dari sebuah angkringan kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (11/10/2025).
    Selama penyekapan, tiga korban pria mengalami penyiksaan dari para pelaku secara bergantian.
    Pada Senin (13/10/2025), Dessi berhasil melarikan diri hingga akhirnya melaporkan ke Polda Metro Jaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        Niat Beli Mobil Menjadi Petaka: Pembeli Disekap dan Disiksa di Pondok Aren
                        Megapolitan

    5 Niat Beli Mobil Menjadi Petaka: Pembeli Disekap dan Disiksa di Pondok Aren Megapolitan

    Niat Beli Mobil Menjadi Petaka: Pembeli Disekap dan Disiksa di Pondok Aren
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pasangan suami istri, Indra alias Riky dan Dessi Juwita, bersama dua rekannya, Nurul alias Ibenk serta Ajit Abdul Majid, menjadi korban penyekapan dengan modus jual beli mobil di Pondok Aren, Tangerang Selatan.
    Empat korban dirampas kemerdekaannya selama dua hari, mulai Sabtu (11/10/2025) hingga Senin (13/10/2025).
    Tiga pria mendapatkan siksaan berupa cambukan dari berbagai macam alat.
    Terbongkarnya kasus ini setelah Dessi berhasil melarikan diri dari tempat penyekapan pada Senin pukul 04.50 WIB dan melaporkannya ke Polda Metro Jaya.
    Polisi telah menangkap sembilan orang yang terdiri dari 8 pria dan 1 perempuan pada Senin malam.
    Mereka adalah MAM (41), Nunung (52), VS (33), HJE (25), S (35), APN (25), Z (34), I, dan MA (39).
    Mereka masih menjalani pemeriksaan secara intensif untuk mengetahui hubungan para pelaku, motif tindak pidana, dan lain-lain.
    dijerat dengan Pasal 333 KUHP dan/atau Pasal 368 KUHP dengan ancaman pidana 9 tahun penjara.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, peristiwa bermula saat empat korban hendak bertemu Nunung di sebuah angkringan di Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Sabtu (11/10/2025) pukul 22.30 WIB.
    “Apa maksud tujuan pertemuan mereka? Adalah jual beli mobil, sebuah mobil tahun 2021. Kemudian korban itu membayar DP (Down Payment) Rp 49 juta dengan cara transfer ke rekening tersangka N,” kata Ade Ary di Mapolda Metro Jaya, Kamis (16/10/2025).
    Saat memesan makanan, Nunung datang bersama pelaku lainnya lalu tiba-tiba merampas ponsel dan tas milik para korban.
    “Tersangka N dan beberapa tersangka lainnya berteriak, ‘kooperatif! kooperatif!’ sambil langsung memasukkan keempat korban ke dalam mobil,” kata Ade Ary.
    Dalam hal ini, Ade Ary tidak menjelaskan apakah transfer tersebut dilakukan saat pertemuan atau sebelumnya.
    Ia juga tidak mengungkap alasan para pelaku tiba-tiba menculik korban.
    Saat berada di dalam mobil menuju rumah di Pondok Aren, mata para korban ditutup dengan kain hitam.
    “Setibanya di sana, dibuka tutup matanya oleh para pelaku, kemudian dimasukkan ke kamar di lantai dua,” ujar Ade Ary.
    Namun, Dessi justru diperintahkan keluar.
    Dari luar kamar, ia mendengar rintihan suaminya yang seperti sedang dicambuk oleh para pelaku.
    Indra mengaku tidak tahu bagaimana nasibnya jika polisi tidak datang menyelamatkannya.
    “Kalau tidak ditemukan Resmob Polda Metro Jaya, tidak tahu nasib kami seperti apa,” ucap Indra.
    Selama disekap, mereka mengalami siksaan tanpa henti dari para pelaku, termasuk cambukan yang menyebabkan luka gores dan memar di punggung korban.
    “Kaki, paha juga, semua, bibir, kepala pada benjol. Kayak membabi buta,” ucap Indra.
    “Karena dipukul, karena dicambuki,” ujar Ajit menimpali.
    Menurut Indra, para pelaku menyiksa mereka secara bergantian dengan berbagai macam alat.
    “Ada yang pakai selang, ada yang pakai kabel, terus gantungan baju,
    hanger
    ,” jelas Indra.
    “Pakai
    hanger
    yang kawat itu, dipukuli, dicambuk-cambuk semuanya badan yang belakang, pakai rokok gitu kan (disundut),” tambah dia.
    Nurul menyebut pelaku tidak mempunyai rasa kemanusiaan kepada para korban.
    “Kayak bukan manusia, bang. Saya kayak bukan manusia yang enggak dihargai, kayak hewan, saya ditendang,” tutur Nurul sambil menangis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Korban Penyekapan Pondok Aren: Jika Tidak Ditemukan, Tak Tahu Nasib Kami Seperti Apa
                        Megapolitan

    3 Korban Penyekapan Pondok Aren: Jika Tidak Ditemukan, Tak Tahu Nasib Kami Seperti Apa Megapolitan

    Korban Penyekapan Pondok Aren: Jika Tidak Ditemukan, Tak Tahu Nasib Kami Seperti Apa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Indra alias Riky, salah satu dari empat korban penyekapan modus jual beli mobil di Pondok Aren, Tangerang Selatan, mengaku tidak tahu bagaimana nasibnya jika polisi tidak datang menyelamatkannya.
    Penyelamatan terhadap Indra dan dua rekannya, Nurul alias Ibenk dan Ajit Abdul Majid, berkat sang istri Dessi Juwita yang berhasil melarikan diri dari lokasi penyekapan di Pondok Aren.
    Usai berhasil kabur, Dessi lalu melapor ke Polda Metro Jaya pada Senin (13/10/2025).
    “Terima kasih Resmob Polda Metro Jaya yang menemukan keberadaan kami, meskipun kami sudah dipindahkan tempat, langsung mereka tidak lama, cepat menemukan kami,” kata Indra kepada wartawan, Kamis (16/10/2025).
    “Kalau tidak ditemukan Resmob Polda Metro Jaya, tidak tahu nasib kami seperti apa,” lanjut dia.
    Keempat korban disekap pada Sabtu (11/10/2025). Selama disekap, mereka mengalami siksaan tanpa henti dari para pelaku, termasuk cambukan yang menyebabkan luka gores dan memar di punggung korban.
    “Kaki, paha juga, semua, bibir, kepala pada benjol. Kayak membabi buta,” ucap Indra.
    “Karena dipukul, karena dicambuki,” ujar Ajit menimpali.
    Menurut Indra, para pelaku menyiksa mereka secara bergantian dengan berbagai macam alat.
    “Ada yang pakai selang, ada yang pakai kabel, terus gantungan baju,
    hanger
    ,” kata Indra.
    “Paki
    hanger
    yang kawat itu, dipukuli, dicambuk-cambuk semuanya badan yang belakang, pakai rokok gitu kan (disundut),” tambah dia.
    Dalam kesempatan ini, Nurul mengatakan, pelaku tidak mempunyai rasa kemanusiaan kepada para korban.
    “Kayak bukan manusia, Bang. Saya kayak bukan manusia yang enggak dihargai, kayak hewan, saya ditendang,” ujar Nurul sambil menangis.
    Adapun polisi telah menangkap sembilan pelaku yang terdiri delapan laki-laki dan satu perempuan pada Senin (13/10/2025).
    Mereka adalah MAM (41), NN (52), VS (33), HJE (25), S (35), APN (25), Z (34), I, dan MA (39).
    Dari penangkapan ini juga, Indra, Nurul alias Ibenk dan Ajit Abdul Majid diselamatkan polisi dari lokasi penyekapan setelah Dessi berhasil melarikan diri.
    Empat korban penyekapan dengan modus
    cash on delivery
    (COD) jual beli mobil ini diculik dari angkringan wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan, ke Pondok Aren, Tangerang Selatan, Sabtu (11/10/2025) malam.
    Sejauh ini, polisi masih memeriksa para tersangka secara intensif untuk mengetahui hubungan para pelaku hingga motif tindak pidana ini.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, peristiwa bermula saat empat korban hendak bertemu Nunung di sebuah angkringan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu (11/10/2025) pukul 22.30 WIB.
    “Apa maksud tujuan pertemuan mereka adalah jual beli mobil, sebuah mobil ya, tahun 2021. Kemudian korban itu membayar DP (
    down payment
    ) Rp 49 juta dengan cara transfer ke rekening tersangka N,” kata Ade Ary di Mapolda Metro Jaya, Kamis (16/10/2025).
    Saat memesan makanan, Nunung datang bersama pelaku lainnya. Mereka tiba-tiba merampas ponsel dan tas milik para korban.
    “Tersangka N dan beberapa tersangka lainnya berteriak, ‘Kooperatif! kooperatif!”, sambil langsung memasukkan keempat korban ke dalam mobil,” ujar dia.
    Dalam hal ini, Ade Ary tidak menjelaskan apakah transfer tersebut dilakukan saat pertemuan atau sebelumnya. Ia juga tidak mengungkapkan alasan para pelaku tiba-tiba menculik korban.
    Saat berada di dalam mobil menuju rumah di Pondok Aren, mata para korban ditutup dengan kain hitam.
    “Setibanya di sana, dibuka tutup matanya oleh para pelaku, kemudian dimasukkan ke kamar di lantai dua,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Cerita Korban yang Berhasil Kabur dari Penyekapan di Pondok Aren
                        Megapolitan

    10 Cerita Korban yang Berhasil Kabur dari Penyekapan di Pondok Aren Megapolitan

    Cerita Korban yang Berhasil Kabur dari Penyekapan di Pondok Aren
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Dessi Juwita masih ingat betul dengan momen pelariannya dari sebuah rumah di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Senin (13/10/2025) dini hari.
    Wanita ini merupakan salah satu korban penyekapan modus jual beli mobil di Pondok Aren, Tangerang Selatan.
    Selain Dessi, suaminya Indra alias Riky, dan dua rekannya, Nurul alias Ibenk serta Ajit Abdul Majid, ikut menjadi korban penyekapan di Pondok Aren sejak Sabtu (11/10/2025) malam.
    Dessi bercerita, sebelum kabur suasana di rumah penyekapan yang biasanya mencekam mendadak sunyi. Empat orang yang menjaga Dessi terlelap dalam tidur. Melihat kesempatan, Dessi memberanikan diri untuk kabur.
    “Waktu subuh sekitar jam 04.50 WIB mendapati yang penjaga saya sudah tidur. Empat orang, satu cewek, laki-laki ada tiga, sudah terlelap. Saya mengendap-endap untuk keluar pintu rumah,” kata dia kepada wartawan, Kamis (16/10/2025).
    Beruntung, pintu kamar tempat Dessi disekap tidak terkunci. Dengan hati-hati, Dessi membuka pintu secara perlahan dan melangkah keluar.
    Namun, saat tiba di gerbang, langkahnya sempat terhenti. Pintu pagar bangunan dua lantai itu tak bisa dibuka.
    “Lalu saya pindah ke samping rumahnya yang (ada) pagar besi, saya naik dari situ, nekat, lompat sampai celana saya robek,” ucap dia.
    Begitu kakinya menjejak tanah di luar pagar, Dessi langsung berlari sekencang-kencangnya tanpa menoleh ke belakang.
    Napasnya terengah, kakinya gemetar, tapi tekad untuk menyelamatkan diri jauh lebih kuat dari rasa takutnya.
    Di ujung jalan, Dessi bertemu seorang pria tua yang kemudian menolongnya menggunakan sepeda motor.
    “Saya tanya, ‘Ini daerah apa, Pak?’ Katanya Taman Mangu, Pondok Aren. Dari situ saya dibantu sampai ke jalan raya,” ujar Dessi.
    Dewi Fortuna tengah berada di pihaknya. Seorang sopir taksi turut membantu Dessi bertolak dari Pondok Aren menuju wilayah Cibubur, ke rumah ibu mertuanya.
    Dari situlah pelarian Dessi menjadi pintu bagi upaya penyelamatan suaminya dan dua rekannya yang masih berada di lokasi penyekapan di Pondok Aren.
    “Saya langsung telepon adik saya lewat telepon mamah mertua saya. Terus, (juga) telepon kakak saya yang di Bandung,” ucap Dessi.
    Atas saran keluarganya, Dessi hari itu juga mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya.
    Laporan polisi (LP) itu juga langsung dilimpahkan ke Unit III Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
    “Itu langsung saya diantar ke TKP. Alhamdulillah, semua lancar, berjalan sangat cepat,” kata dia.
    Sejauh ini, polisi telah menangkap sembilan pelaku yang terdiri delapan laki-laki dan satu perempuan pada Senin (13/10/2025). Mereka adalah MAM (41), NN (52), VS (33), HJE (25), S (35), APN (25), Z (34), I, dan MA (39).
    Dari penangkapan ini juga, Indra, Nurul alias Ibenk, dan Ajit Abdul Majid berhasil diselamatkan polisi dari lokasi penyekapan.
    Berdasarkan video yang diterima
    Kompas.com
    berdurasi tujuh menit dua detik, rekaman mulanya memperlihatkan penangkapan terhadap Nunung dan pelaku pria lainnya.
    Keduanya disergap polisi saat berada di dalam mobil di salah satu apartemen kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan. Polisi pun meminta mereka keluar.
    Dalam interogasi singkat, polisi meminta pelaku pria memberitahu siapa saja yang menunggu di lokasi penyekapan.
    Dua orang itu langsung diikat menggunakan kabel ties berwarna merah lalu di bawa ke tempat kejadian perkara (TKP) penyekapan di Pondok Aren.
    Rekaman video berlanjut di lokasi penyekapan di Pondok Aren. Beberapa polisi langsung memasuki sebuah kamar di lantai satu.
    Di dalam kamar tersebut, Nurul alias Ibenk ditemukan sedang tidur di atas kasur dengan selimut berwarna biru. Saat itu, korban bersama dua pria lain.
    Polisi langsung menanyakan nama mereka. Petugas juga menanyakan keberadaan Indra dan Ajit Abdul Majid yang masih disekap.
    Setelah mendapat jawaban, mereka segera berlari ke lantai atas untuk menyelamatkan korban. Polisi kemudian mengetuk pintu berwarna cokelat yang terkunci rapat. Dari balik jendela, seseorang tampak membuka tirai.
    “Ini ya, dikunci dari luar,” kata seorang petugas sebelum akhirnya mendapatkan kunci kamar tersebut.
    Usai terbuka, terdapat Indra dan Ajit Abdul Majid yang tengah ketakutan. Polisi bertanya nama mereka untuk memastikan informasi yang diterima dari Desi.
    Polisi kemudian meminta keduanya membalikkan badan di atas tempat tidur dan melepaskan baju mereka.
    Sejumlah luka dan memar bekas cambukan pun terlihat pada punggung dua korban.
    “Hei, kau diapakan?” tanya polisi.
    “Disiksa, dicambukin, pakai selang, pakai gantungan (hanger),” jawab Ajit.
    Polisi meminta kedua korban mengenakan pakaian, kemudian membawa mereka ke lantai bawah untuk selanjutnya dibawa ke Polda Metro Jaya guna pemeriksaan lebih lanjut.
    Keduanya juga diminta agar tidak meninggalkan barang-barang pribadi, seperti dompet, ponsel, dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
    “Iya, (hanya) kami berdua (di kamar lantai dua), teman saya di bawah,” ujar Ajit.
    Usai menurunkan tangga, terlihat polisi telah menangkap beberapa pelaku lainnya lalu turut membawa mereka ke Polda Metro Jaya.
    Di akhir video, tiga korban mengungkapkan apa yang mereka alami selama dua hari terakhir sejak disekap pada Sabtu (11/10/2025) malam.
    “Saya dipukul, pakai cambuk,” kata Nurul alias Ibenk.
    “Saya dipukul kepala, belakang habis (dicambuk) pakai kabel, pakai selang, dijejek, dipukul sampai patah gigi juga,” ucap Indra sambil menunjukkan gigi.
    “Saya juga sama, dipukulin, ditendang, terus pakai cambuk, pakai hanger saya. Pakai rokok disundutin. Ah pokoknya sakit,” tutur Ajit.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, peristiwa bermula saat empat korban hendak bertemu Nunung di sebuah angkringan di Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Sabtu (11/10/2025) pukul 22.30 WIB.
    “Apa maksud tujuan pertemuan mereka? adalah jual beli Mobil, sebuah mobil ya tahun 2021. Kemudian korban Itu membayar DP (Down Payment) Rp 49 juta dengan cara transfer ke rekening tersangka N,” kata Ade Ary di Polda Metro Jaya, Kamis (16/10/2025).
    Saat memesan makanan, Nunung datang bersama pelaku lainnya. Mereka tiba-tiba merampas ponsel dan tas milik para korban.
    “Tersangka N dan beberapa tersangka lainnya berteriak, ‘kooperatif! kooperatif!”, sambil langsung memasukkan keempat korban ke dalam mobil,” ujar dia.
    Dalam hal ini, Ade Ary tidak menjelaskan apakah transfer tersebut dilakukan saat pertemuan atau sebelumnya. Ia juga tidak mengungkapkan alasan para pelaku tiba-tiba menculik korban.
    Saat berada di dalam mobil menuju rumah di Pondok Aren, mata para korban ditutup dengan kain hitam.
    “Setibanya di sana, dibuka tutup matanya oleh para pelaku, kemudian dimasukan ke kamar di lantai dua,” ucap dia.
    Namun, Dessi justru diperintahkan keluar. Dari luar kamar, ia mendengar rintihan suaminya yang seperti sedang dicambuk oleh para pelaku.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Selang Sehari, Pemkab Bondowoso Mutasi 1 Kepala OPD Lagi

    Selang Sehari, Pemkab Bondowoso Mutasi 1 Kepala OPD Lagi

    Bondowoso (beritajatim.com) – Selang sehari pelantikan 6 ASN eselon II, Pemkab Bondowoso kembali menggelar kegiatan yang sama pada Kamis (2/10/2025) sore.

    Seorang ASN dilantik di posisi yang baru yakni Nunung Setyaningsih. Ia menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip).

    Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Dinas Penananam Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP dan Naker). Nunung diambil sumpahnya di hadapan Wakil Bupati (Wabup), As’ad Yahya Syafi’i.

    Nunung membenarkan kepindahtugasannya itu. Menurutnya, jabatan baru sekaligus tantangan baru baginya.

    “Bagaimana Perpus ke depan bisa semakin baik untuk Bondowoso BERKAH. Mohon doanya semoga saya amanah di tempat tugas yang baru,” tulis Nunung melalui pesan singkat.

    Sebelumnya, Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, melantik enam pejabat tinggi pratama di lingkungan Pemkab Bondowoso. Pelantikan berlangsung di Pendopo Raden Bagus Asra (RBA) Ki Ronggo, Rabu (1/10/2025) pagi.

    Adapun pejabat yang dilantik adalah:
    1. Hendri Widotono, dari Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) menjadi Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan).
    2. Mulyadi, dari Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) menjadi Kepala DPKP.
    3. Hari Cahyono, dari Asisten Administrasi Umum Setda menjadi Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP dan Naker).
    4. Haeriyah Yuliati, dari Kepala Dinas Pendidikan menjadi Asisten Administrasi Umum Setda.
    5. Mahfud Junaidi, dari Kepala Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) menjadi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD).
    6. Sigit Purnomo, dari Kepala Pelaksana BPBD menjadi Kepala Dinas Perhubungan.

    Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa rotasi dan promosi jabatan ini merupakan bagian dari upaya penyegaran sekaligus penajaman komitmen untuk kemajuan Bondowoso.

    “Pelantikan hari ini adalah momentum penyegaran dan penajaman komitmen. Saudara-saudara yang dilantik adalah figur pilihan yang telah melalui proses seleksi ketat dan teruji kapabilitasnya,” katanya.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Fathur Rozi menyebut dalam mutasi awal dijadwalkan untuk 7 kepala OPD.

    Namun karena mendadak, satu orang tersebut yakni Nunung Setyaningsih tidak hadir sebab dinas luar kota.

    “Iya betul. Satu masih ada di luar kota. Tapi pada prinsipnya SK bupati sudah selesai. Definitif. Saya tidak menyampaikan dimana (jabatan barunya). Besok lah,” seloroh Sekda pada Rabu (1/10/2025) kemarin. (awi/ian)

  • Kapolri Rombak Pejabat Bareskrim, dari Dirtipidum hingga Wakabareskrim

    Kapolri Rombak Pejabat Bareskrim, dari Dirtipidum hingga Wakabareskrim

    Bisnis.com, JAKARTA – Kapolri Listyo Sigit Prabowo melalui Surat Telegram Kapolri bernomor ST/2192/IX/KEP./2025 merombak beberapa pejabat di Bareskrim Polri.

    Dilansir dari Antara pada Jumat (26/7/2025), berdasarkan salinan Surat Telegram Kapolri terdapat beberapa direktur yang dirotasi ke jabatan baru.

    Brigjen Pol. Nunung Syaifuddin yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri, kini menjadi Wakil Bareskrim Polri.

    Dia menggantikan Irjen Pol. Asep Edi Suheri yang sebelumnya dimutasi menjadi Kapolda Metro Jaya.

    Posisi Dirtipidter Bareskrim Polri yang kosong pun diisi oleh Brigjen Pol. Moh Irhamni yang sebelumnya menjabat sebagai Pati Bareskrim Polri (Penugasan pada PPATK).

    Berikutnya, Brigjen Pol. Helfi Assegaf yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri, kini menjadi Kapolda Lampung.

    Posisi Dirtipideksus Bareskrim Polri pun diisi oleh Kombes Pol. Ade Safri Simanjuntak yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirrekrimsus) Polda Metro Jaya.

    Adapun jabatan Dirrekrimsus Polda Metro Jaya yang ditinggalkan akan diisi oleh Kombes Pol. Edy Suranta Sitepu yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubdit I Dittipideksus Bareskrim Polri.

    Selanjutnya, Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, didapuk menjadi Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel).

    Jabatan Dirtipidum Bareskrim Polri yang kosong pun diisi oleh Kombes Pol. Wira Satya Triputra yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Unum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya.

    Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan bahwa mutasi ini merupakan bagian dari dinamika organisasi dalam rangka penyegaran, pengembangan karier, dan optimalisasi kinerja institusi.

    “Mutasi dan rotasi jabatan ini adalah hal yang dinamis dalam tubuh Polri. Ini merupakan bagian dari proses pengembangan karier dan memperkuat organisasi untuk menjawab tantangan tugas kontemporer dan kedepannya yang semakin terus berkembang untuk memberikan perlindungan dan pelayanan serta mewujudkan Kamtibmas,” katanya.

    Dia menegaskan bahwa seluruh proses mutasi ini telah melalui pertimbangan matang dan analisis kebutuhan organisasi.

    “Mutasi ini tidak hanya sebagai penyegaran, tetapi juga bagian dari transformasi organisasi, operasional, pelayanan, serta pengawasan untuk mewujudkan Polri yang Presisi,” ucapnya.

  • Dua Tahun Jabat Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika Ditarik ke Mabes Polri

    Dua Tahun Jabat Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika Ditarik ke Mabes Polri

    Mabes Polri kembali melakukan rotasi jabatan perwira tinggi. Berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2192/IX/KEP./2025 tertanggal 24 September 2025, Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika resmi ditarik ke Mabes Polri.

    Helmy mendapat tugas baru sebagai Perwira Tinggi di Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri.

    Helmy memimpin Polda Lampung sejak Maret 2023. Selama lebih dari dua tahun bertugas, namanya cukup dikenal masyarakat karena sejumlah penanganan kasus besar serta gaya kepemimpinan yang dekat dengan warga.

    Sebelum ditugaskan di Lampung, ia juga pernah menjabat Kapolda Gorontalo.

    Dalam rotasi yang sama, sejumlah perwira tinggi lain juga bergeser. Brigjen Nunung Syaifuddin dipromosikan menjadi Wakabareskrim, Brigjen Moh. Irhamni dipercaya sebagai Dirtipidter Bareskrim Polri, sementara kursi Kapolda Lampung kini diisi oleh Brigjen Helfi Assegaf yang sebelumnya menjabat Dirtipideksus Bareskrim Polri.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun, menegaskan rotasi jabatan merupakan hal wajar di tubuh Polri.

    “Mutasi itu bagian dari dinamika organisasi untuk penyegaran dan peningkatan kinerja,” kata Yuni, Jumat (26/9/2025).

    Dia bilang, jajaran Polda Lampung siap mendukung penuh pejabat baru sekaligus memberikan penghormatan kepada Helmy yang kini bertugas di Mabes Polri.

    “Proses transisi pasti berjalan lancar karena sudah dipersiapkan,” tambahnya.

     

  • 3
                    
                        Daftar Lengkap Mutasi Polri Terbaru: 4 Kapolda, Wakabareskrim, hingga Komandan Brimob
                        Nasional

    3 Daftar Lengkap Mutasi Polri Terbaru: 4 Kapolda, Wakabareskrim, hingga Komandan Brimob Nasional

    Daftar Lengkap Mutasi Polri Terbaru: 4 Kapolda, Wakabareskrim, hingga Komandan Brimob
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi terhadap 60 perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) pada September 2025.
    Mutasi tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri, ST/2134/IX/KEP./2025 tertanggal 19 September dan ST/2192/IX/KEP./2025 tertanggal 24 September.
    Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, mutasi merupakan bagian dari penyegaran, pengembangan karier, dan optimalisasi kinerja institusi.
    “Mutasi dan rotasi jabatan ini adalah hal yang dinamis dalam tubuh Polri. Ini merupakan bagian dari proses pengembangan karier dan memperkuat organisasi untuk menjawab tantangan tugas kontemporer dan kedepannya yang semakin terus berkembang untuk memberikan perlindungan dan pelayanan serta mewujudkan Kamtibmas,” ujar Trunoyudo, Jumat (26/9/2025).
    Salah satunya adalah penunjukan Irjen Ramdani Hidayat menjadi Komandan Korps Brimbob Polri. Ia sebelumnya menjabat sebagai Wakil Komandan Korps Brimbob Polri.
    Kemudian ada Brigjen Nunung Syaifuddin sebagai Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim) Polri.
    Nunung yang sebelumnya menduduki posisi Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim, menggantikan Irjen Asep Edi Suheri yang kini menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.
    Setelah itu ada Irjen Yuda Gustawan yang sebelumnya menjabat Wakil Kabaintelkam (Wakabaintelkam), kini naik menjadi Kabaintelkam Polri.
    Berikut daftar mutasi terbaru di posisi strategis kepolisian:
    Berikut rincian mutasi dalam ST/2134/IX/ΚΕΡ./2025 (19 September 2025):
    Berikut rincian mutasi dalam ST/2192/IX/ΚΕΡ./2025 (24 September 2025):
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Daftar Lengkap Mutasi Polri Terbaru: 4 Kapolda, Wakabareskrim, hingga Komandan Brimob
                        Nasional

    Irjen Viktor Theodorus Jadi Kapolda Babel Gantikan Irjen Hendro Pandowo Nasional 26 September 2025

    Irjen Viktor Theodorus Jadi Kapolda Babel Gantikan Irjen Hendro Pandowo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjuk Kepala Divisi Hukum (Kadivkum) Polri Irjen Viktor Theodorus Sihombing menjadi Kepala Kepolisian Daerah  Bangka Belitung (Kapolda Babel)
    Dalam promosi yang tercatat dalam Surat Telegram Kapolri ST/2192/IX/KEP./2025 tertanggal 24 September ini, Viktor Theodorus menggantikan posisi Irjen Hendro Pandowo yang dimutasi menjadi Perwira Tinggi (Pati) di Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
    “Mutasi dan rotasi jabatan ini adalah hal yang dinamis dalam tubuh Polri,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (26/9/2025).
    “Ini merupakan bagian dari proses pengembangan karier dan memperkuat organisasi untuk menjawab tantangan tugas kontemporer dan kedepannya yang semakin terus berkembang untuk memberikan perlindungan dan pelayanan serta mewujudkan Kamtibmas,” ucapnya.
    Selain itu, Kapolri juga menunjuk Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menjadi Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan (Sulsel).
    Djuhandhani menggantikan posisi Irjen Rusdi Hartono yang dimutasi sebagai Perwira Tinggi (Pati) Bareskrim Polri.
    Tidak hanya itu, Direktur Direktorat Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak juga ditunjuk menjadi Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus).
    Ade Safri menggantikan posisi Brigjen Pol Helfi Assegaf yang menjadi Kapolda Lampung.
    Helfi menggantikan posisi Irjen Pol Helmy Santika yang dimutasi sebagai Perwira Tinggi (Pati) di Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri.
    Dalam Telegram Rahasia atau TR ini, Kapolri juga menunjuk Brigjen Pol Moh Irhamni menjadi Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter).
    Irhamni yang tengah bertugas sebagai Direktur Strategi dan Kerja Sama Dalam Negeri di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menggantikan posisi Brigjen Pol Nunung Syaifuddin yang kini ditunjuk menjadi Wakil Kepala Bareskrim (Wakabareskrim).
    Selain Irhamni, salah satu perubahan penting terjadi di Korps Brimob. Irjen Pol Ramdani Hidayat kini menjabat Dankorbrimob, sementara Brigjen Pol Reza Arief Dewanto menjadi Wadankorbrimob.
    Rotasi juga terjadi di Pasukan Gegana, Satuan Intel Brimob, dan jabatan strategis intelijen, termasuk Irjen Pol Yuda Gustawan sebagai Kabaintelkam Polri dan Brigjen Pol Nanang Rudi Supriatna sebagai Wakabaintelkam.
    Trunoyudo menegaskan, mutasi dilakukan sesuai kebutuhan organisasi dan merupakan bagian dari transformasi menuju Polri yang Presisi.
    “Mutasi ini tidak hanya sebagai penyegaran, tetapi juga bagian dari transformasi organisasi, operasional, pelayanan serta pengawasan,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dahului Presiden Prabowo, Kapolri Sudah Bentuk Tim Reformasi Polri Beranggotakan 52 Perwira Tinggi

    Dahului Presiden Prabowo, Kapolri Sudah Bentuk Tim Reformasi Polri Beranggotakan 52 Perwira Tinggi

    GELORA.CO – Di tengah sorotan tajam terhadap kinerja Kepolisian Republik Indonesia (Polri), muncul gebrakan baru dari pemerintah, yaitu pembentukan Tim Komite Transformasi Reformasi Polri.

    Langkah ini menyusul gelombang demonstrasi nasional akhir Agustus 2025 yang menuntut reformasi menyeluruh terhadap institusi penegak hukum tersebut.

    Namun, di tengah Presiden Prabowo sedang menggodok tim komite, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menandatangani surat perintah pembentukan tim internal yang beranggotakan 52 perwira tinggi dan menengah.

    Tim ini diharapkan menjadi motor perubahan internal Polri, dengan pendekatan sistematis dan menyeluruh, sesuai visi “Grand Strategy Polri 2025–2045”.

    Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menyebut tim ini akan bekerja sama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lain untuk memenuhi harapan masyarakat.

    Diketahui sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto juga membentuk Komite Reformasi Kepolisian, menunjuk mantan Wakapolri Komjen Ahmad Dofiri sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Kamtibmas dan Reformasi Polri. 

    Eks Menko Polhukam Mahfud MD turut diajak bergabung, menyuarakan pentingnya introspeksi dan penegakan hukum yang humanis.

    “Polri kerap disudutkan dan dianggap perekayasa hukum. Padahal secara umum Polri baik. Banyak polisi yang betul-betul melayani masyarakat hingga daerah terpencil,” ujar Mahfud dalam Forum Belajar Bersama yang dihadiri jajaran Polri.

    Langkah reformasi ini juga dipicu oleh tragedi tewasnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang terlindas kendaraan taktis Brimob saat demonstrasi di depan Gedung DPR RI.

    Komnas HAM mencatat sedikitnya 10 korban jiwa selama aksi tersebut, sebagian diduga akibat kekerasan aparat.

    Desakan publik semakin menguat. Dalam 17+8 Tuntutan Rakyat yang lahir dari demonstrasi besar-besaran, reformasi Polri menjadi salah satu poin utama.

    Tuntutan jangka pendek menyoroti kekerasan aparat dan meminta pembentukan tim investigasi independen. Sementara tuntutan jangka panjang mencakup revisi UU Kepolisian dan desentralisasi fungsi Polri.

    Meski tim reformasi telah dibentuk, kritik tetap mengalir. 

    Peneliti Formappi, Lucius Karus, menilai reformasi tidak akan efektif jika hanya dilakukan dari dalam.

    “Langkah awal yang paling konkret adalah mengganti pimpinan tertinggi Polri,” ujarnya.

    Ia menyoroti masa jabatan Jenderal Listyo Sigit yang dinilai terlalu lama tanpa perubahan signifikan.

    Politikus senior PDI Perjuangan, Panda Nababan, turut mengkritik.

    Menurutnya, tradisi kepolisian jarang mempertahankan Kapolri lebih dari lima tahun.

    “Sudah waktunya. Tetapi karena dia ikut bermain, dia nikmati, dia ombang-ambingkan, dia enggak ada keputusan,” kata Panda.

    Di sisi lain, pemerintah mulai merancang reformasi struktural melalui Komisi Reformasi Polri yang akan diteken lewat Keputusan Presiden.

    Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menyebut komisi ini akan merumuskan perubahan dan menyerahkannya kepada Presiden.

    Berikut daftar 52 perwira dalam Tim Transformasi Reformasi Polri yang Dibentuk Kapolri.

    1. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo selaku Pelindung

    2. Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo selaku Penasihat

    3. Astamarena Kapolri Komjen Wahyu Hadiningrat selaku Pengarah Transformasi Bidang Organisasi

    4. Astamaops Kapolri Komjen Fadil Imran selaku Pengarah Transformasi bidang Operasional

    5. Kabaintelkam Polri Komjen Akhmad Wiyagus selaku Pengarah Transformasi bidang Pelayanan Publik.

    6. Irwasum Polri Komjen Wahyu Widada selaku Pengarah Transformasi bidang Pengawasan

    7. Kalemdiklat Polri Komjen Chryshnanda Dwilaksana selaku Ketua Tim

    8. Koorsahli Kapolri Irjen Herry Rudolf Nahak selaku Wakil Ketua Tim I

    9. Karobindiklat Lemdiklat Polri Brigjen Susilo Teguh Raharjo selaku Wakil Ketua Tim II.

    10. Sahlisosek Kapolri Irjen Kristiyono selaku Sekretaris I

    11. Karobinkar SSDM Polri Brigjen Langgeng Purnomo selaku Sekretaris II

    12. Kabagmutjab Robinkar SSDM Polri Kombes Kusworo Wibowo selaku Sekretaris III.

    13. Akreditor Propam Kepolisian Madya tk. I Divisi Propam Polri Kombes Iman Immanudin selaku anggota

    14. Sekpri Kapolri Spripim Polri Kombes Ferli Hidayat selaku anggota.

    15. Kasubaglekdikbangum Baglekdik Rodalpers SSDM Polri AKBP Joko Agung Purnomo selaku anggota.

    16. Pamen Spripim Polri AKBP Ardhy Zul Hasbih Nasution selaku anggota.

    17. AS SDM Polri Irjen Anwar selaku Ketua Transformasi bidang Organisasi.

    18. Waastamarena Kapolri Irjen Andik Setiyono selaku anggota

    19. Karodalpers SSDM Polri Brigjen Erthel Stephan selaku anggota

    20. Karojianstra SSDM Polri Brigjen Agoes Soejadi Soepraptono selaku anggota

    21. Karowatpers SSDM Polri Brigjen Budhi Herdi Susianto selaku anggota.

    22. Karolemtala Stamarena Polri Brigjen Haryadi selaku anggota.

    23. Kakorsabhara Baharkam Polri Irjen Mulia Hasudungan Ritonga selaku Ketua Transformasi bidang Operasional.

    24. Kakorbinmas Baharkam Polri Irjen Edi Murbowo selaku anggota.

    25. Dirtindak Densus 88 Antiteror Polri Brigjen Muhammad Tedjo Kusumo selaku anggota.

    26. Karorenmin Bareskrim Polri Brigjen Yudhi Sulistianto Wahid selaku anggota

    27. Karorenminops Korbrimob Polri Brigjen Rudy Hariyanto selaku anggota

    28. Penyidik Tindak Pidana Utama Tk II Bareskrim Polri Brigjen Dedy Murty Haryadi selaku anggota.

    29. Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryo Nugroho selaku Ketua Transformasi bidang Pelayanan Publik.

    30. Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Nunung Syaifuddin selaku anggota

    31. Karorenmin Baintelkam Polri Brigjen Witnu Urip Laksana selaku anggota

    32. Karojianstra Slog Polri Brigjen Bakharuddin Muhammad Syah selaku anggota

    33. Karojakstra Stamarena Polri Brigjen Adex Yudiswan selaku anggota

    34. Kadiv TIK Irjen Slamet Uliandi selaku Ketua Dukungan TIK

    35. Karotekkom Div TIK Polri Brigjen Indarto selaku anggota.

    36. Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim selaku Ketua Transformasi bidang Pengawasan.

    37. Wairwasum Polri Irjen Merdisyam selaku anggota

    38. Karopaminal Divisi Propam Polri Brigjen Yudo Hermanto selaku anggota.

    39. Karorenmin Itwasum Polri Brigjen Ucu Kuspriadi selaku anggota.

    40. Irwil III Itwasum Polri Brigjen Herukoco selaku anggota.

    41. Karo Provos Divisi Propam Polri Brigjen Naek Pamen Simpanjuntak selaku anggota.

    42. Ketua STIK Lemdiklat Polri Irjen Eko Rudi Sudarto selaku Ketua Bidang Lemdik.

    43. Gubernur Akpol Lemdiklat Polri Irjen Midi Siswoko selaku anggota.

    44. Karorenmin Lemdiklat Polri Brigjen Mohamad Syaripudin selaku anggota.

    45. Dosen Kepolisian Utama tk II STIK Lemdiklat Polri Brigjen Umar Surya Fana selaku anggota.

    46. Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho selaku Ketua Transformasi bidang Media.

    47. Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko selaku anggota.

    48. Karomulmed Divisi Humas Polri Brigjen Ade Ary Syam Indradi selaku anggota.

    49. Kadivkum Polri Irjen Victor Theodorus Sihombing selaku Ketua Bidang Regulasi.

    50. Karobankum Divkum Polri Brigjen Veris Septiansyah selaku anggota.

    51. Karokermaluhkum Divkum Polri Brigjen Akhmad Yusep Gunawan selaku anggota.

    52. Waketbidkermadianmas STIK Lemdiklat Polri Brigjen Singgamata selaku anggota.