Tag: Tri Retno Prayudati

  • Cerita Yadi Sembako dan Nunung Srimulat yang Dibantu Raffi Ahmad

    Cerita Yadi Sembako dan Nunung Srimulat yang Dibantu Raffi Ahmad

    Jakarta, Beritasatu.com – Pelawak Nunung Srimulat dan Yadi Sembako menceritakan kebaikan yang dilakukan selebritas Raffi Ahmad yang membantu keduanya saat mengalami kesulitan keuangan.

    “Terus terang, saat itu keadaan saya dan keluarga memang lagi sulit. Tepatnya saat Covid-19. Karena bingung, maka enggak ada jalan lain akhirnya saya yang menghubungi Raffi Ahmad,” jelas Yadi Sembako dikutip dari channel YouTube, Selasa (25/2/2025).

    Yadi Sembako menceritakan kesulitan keuangan kepada suami Nagita Slavina tersebut, yaitu terkait pembayaran rumah dan anak kuliah.

    “Saat itu lagi butuh untuk pembayaran kuliah sama rumah dan akhirnya saya memberanikan diri untuk menghubungi Raffi Ahmad,” lanjutnya.

    “Di situ saya menceritakan keadaan saya kepada dia. Ternyata, Raffi langsung bilang ‘sudah Aa kamu kirimkan saja nomor rekening karena saya lagi di luar negeri’ dan langsung dikirim tanpa banyak omongan,” ucapnya.

    Yadi Sembako merasa terkejut ketika mendapat respons cepat dari Raffi Ahmad yang langsung mau membantu dirinya dan keluarga.

    “Alhamdulillah, baru kali ini saya meminta bantuan kepada Raffi Ahmad langsung respons dan sudah ter-cover pada saat itu. Luar biasa, apalagi saya sering mendengar banyak artis yang dibantu sama Raffi Ahmad,” lanjutnya.

    Hal serupa juga diutarakan Nunung Srimulat yang dibantu Raffi Ahmad. Bantuan Raffi Ahmad pada Nunung lebih kepada warung makan yang sedang dibangunnya kala itu.

    “Kalau untuk warung memang pertama kali, dari cari tempat, ide dan ini itu ya Raffi Ahmad. Dia bilang ‘ayo mami cari tempat, mami enggak usah memikirkan apa pun. Semuanya nanti saya yang mengurusinya’,” ujar Nunung Srimulat menirukan ucapan Raffi Ahmad.

    “Memang kalau buat aku, Raffi itu selalu ada untuk saya. Bahkan, waktu saya sakit kena kanker dia orang yang pertama kali membantu saya. Walaupun banyak juga teman-teman artis yang bantu saya, perduli saya yang betul-betul membutuhkan,” tutup Nunung Srimulat dan Yadi Sembako yang mengaku pernah dibantu Raffi Ahmad.

  • Nunung Srimulat Akui Siap Tinggalkan Dunia Keartisan, tetapi…

    Nunung Srimulat Akui Siap Tinggalkan Dunia Keartisan, tetapi…

    Jakarta, Beritasatu.com – Pelawak Nunung Srimulat mengaku, sudah siap untuk meninggalkan dunia keartisan dan hidup bersama suaminya, Iyan Sambiran. Namun, hal itu tak bisa dilakukannya. Ada apa?

    “Jujur ya, saya itu sudah siap meninggalkan dunia selebritas. Saya siap meninggalkan karier saya dan hidup bersama suami serta menikmati masa tua,” ucap Nunung Srimulat dikutip dari channel YouTube, Selasa (25/2/2025).

    Namun, keinginannya itu tampaknya belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Nunung menjelaskan alasannya.

    “Saya sudah siap tidak bekerja lagi, tetapi itu tidak bisa. Kenapa? Karena saya harus berobat, saya butuh berobat,” katanya lagi.

    Pemilik nama asli Tri Retno Prayudati ini mengaku, ada beberapa obat harus ditebus serta tidak bisa dilakukan dengan menggunakan BPJS Kesehatan.

    “Dalam sebulan itu, ada obat yang harus diambil sebanyak empat jenis obat dan itu tidak bisa dicover BPJS. Harganya fantastis,” ungkapnya.

    Nunung mengatakan, keberadaan keluarga yang bisa membuatnya bisa bertahan dalam menjalankan hidup bersama penyakit kankernya itu.

    “Saya kuat karena keluarga. Kenapa? Karena, hidup saya dari remaja itu sudah buat keluarga dan enggak ada putusnya. Memang terkadang menguatkan dan menjengkelkan, bahkan sampai saya blokir semua. Saya itu hanya rindu kabar,” ujarnya.

    “Saya paling enggak bisa sakit hati sama keluarga, mereka sudah minta maaf ya sudah. Apalagi, kalau saya lihat cucu. Saya paling enggak bisa,” tutup Nunung Srimulat yang mengaku harus tetap bekerja demi membeli obat untuk menyembuhkan penyakit kankernya.

  • Alasan Nunung Jual Habis Semua Asetnya hingga Tinggal di Kos-kosan, Suami: Gimana Enaknya Kamu Aja

    Alasan Nunung Jual Habis Semua Asetnya hingga Tinggal di Kos-kosan, Suami: Gimana Enaknya Kamu Aja

    TRIBUNJATIM.COM – Terungkap akhirnya alasan Nunung kini tinggal di kos-kosan bersama suaminya dan menjual seluruh asetnya.

    Komedian Nunung mengakui kini tinggal di kos-kosan bersama suami dan menjual semua yang ia miliki.

    Tanpa banyak orang tahu, sudah sekitar tujuh bulan belakangan ini Nunung dan suami tinggal di sebuah kos-kosan.

    “Kita ngekos, kalau kita ngontrak pasti beli perabotan-perabotan lagi, repot,” kata Nunung dikutip dari Pagi Pagi Ambyar Trans tv, Selasa (25/2/2025).

    “Sudah hampir 7 bulan- 8 bulan,” ungkap Nunung. 

    Bukan tanpa alasan Nunung kini aktivitasnya hanya berkutat di kamar tidur dan kamar mandi saja.

    Ternyata, Nunung memilih menjual semua asetnya itu karena dirinya harus membeli obat untuk penyembuhan penyakitnya.

    Keputusan menjual rumah yang sudah sembilan tahun menjadi tempatnya berteduh itu dilakukan untuk mencukupi kebutuhan yang terus bertambah banyak. 

    “Karena kebutuhan semakin banyak, saya harus berobat terus, berobatnya enggak boleh putus,” ujar Nunung.

    Karena itu, walaupun berat, Nunung mau tidak mau harus melepaskan rumah tersebut.

    Bahkan menurut Nunung, tak butuh waktu lama untuk mengambil keputusan itu.

    “Ya pasti berat ya, tapi kan udah cukup banyak ngobrol dulu sama suami,” ujar Nunung.

    “Saya putuskan ya udah lah (dijual) yang penting keluarga yang di Solo udah nyaman, kita di Jakarta ngekos aja,” ucapnya.

    Nunung mengakui, sebenarnya bukan hanya rumah yang dijual, tapi sudah hampir seluruh aset yang dimiliki.

    JUAL RUMAH – Foto dokumen pelawak Nunung Srimulat ditemani Iyan Sambiran, suami dan manajernya, di TransTV, Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2023). Nunung kini tinggal di kos-kosan bersama suami usai jual rumah demi keluarga. (Warta Kota/Arie Puji Waluyo)

    Termasuk beberapa aset yang ada di kota Solo, Jawa Tengah.

    “Semua. Cuma tinggal ada rumah satu di Solo buat tinggal mereka-mereka semua,” ungkap Nunung.

    Selain kebutuhan berobat, Nunung mengatakan menjual rumah dan aset lain untuk kebutuhan keluarga.

    “Berobatnya enggak murah, sangat mahal,” tutur Nunung.

    “Ya butuh buat hidup, buat keluarga,” lanjutnya.

    Pelawak Nunung akui dirinya pernah dicerai mantan suami lewat HP akibat tak ada job (YouTube WENDI CAGUR)

    Nunung mengungkap respons suami, Iyan Sambiran, setelah mengajaknya tinggal di kos-kosan.

    Nunung mengatakan, suami yang mendampinginya sejak tahun 2012 itu tak banyak berkomentar.

    “Kalau suami sebetulnya ‘yang penting kamu bahagianya gimana,’ aja,” ujar Nunung dikutip dari Pagi Pagi Ambyar Trans tv, Selasa (25/2/2025), seperti dilansir TribunJatim.com via Kompas.com.

    “‘Gimana enaknya kamu aja,’ suamiku ngikut aja,” sambungnya.

    Walaupun mendapat kebebasan dari suami dengan keputusannya, Nunung tetap menjelaskan pertimbangan memilih kos dibanding mengontrak rumah.

    “Kalau kita ngontrak pasti beli perabotan-perabotan lagi, repot lagi pindah-pindahnya, pikiranku begitu,” ucap Nunung.

    “Kalau ngekos tinggal masuk orang sama baju udah. Enggak bawa apa-apa, kalau mau pindah-pindah kan enak, kalau bosen di sini kan enak,” lanjutnya memberikan alasan. 

    Komedian Nunung Srimulat memang diketahui kerap mengalami pasang surut kehidupan di dunia hiburan.

    Seperti diketahui, hubungan Nunung dan keluarga di Solo sempat bermasalah.

    Bahkan Nunung sempat mengalami masalah ekonomi.

    Dia mengaku sudah menjual semua aset miliknya, termasuk mobil dan rumah yang ia tempati di Jakarta.

    Ternyata, sudah beberapa waktu ini Nunung tinggal kos di kawasan Pancoran, bersama suaminya, Iyan Sambiran.

    “(Akhirnya putuskan ngekos) enggak lama, ya sudah lah kost aja, yang penting urusan keluarga beres,” kata Nunung.

    Bahkan sahabat Sule ini menyebut aktifitasnya di rumah kost sangat terbatas, hanya seputar di kamar tidur dan kamar mandi.

    “Satu bulan Rp3,2 juta,” kata Nunung.

    “Suasana kost emang gak bagus kalau untuk tinggal bertahun-tahun, boring ya, karena cuma ke kamar mandi dan tempat tidur aja, kadang sedih, tapi mau gimana lagi, keadaan,” kata Nunung pasrah.

    Rumah kost sederhana ini dia akui tak sebanding dengan nama besar Nunung di panggung hiburan.

    Namun, Nunung sudah memutuskan untuk menjual semua aset demi bisa memenuhi kebutuhan berobat dan membiayai kebutuhan keluarganya di kampung halaman.

    “Semua (dijual), tinggal 1 rumah di Solo, buat mereka tinggal.”

    “Semua (aset) di Solo itu kan yang banyak, tinggal satu.”

    “Rumah di Jakarta (dijual) tinggal di rumah itu 9 tahun, pasti berat, tapi kan sudah cukup banyak ngobrol sama suami, yang penting sama suami,” kata Nunung.

    “Saya ada BPJS, kadang ada yang gak bisa dicover BPJS, obat-obatan cancer, gak bisa dicover BPJS,” ujar Nunung.

    “Sebulan ambil obat itu 4 jenis, itu harganya fantastis, mahal semua,” katanya.

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Jual Rumah dan Mobil, Nunung Srimulat Pilih Ngekos demi Keluarga

    Jual Rumah dan Mobil, Nunung Srimulat Pilih Ngekos demi Keluarga

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengakuan mengejutkan datang dari pelawak Tri Retno Prayudati atau Nunung Srimulat. Pasalnya, Nunung mengaku tinggal di kos bersama suaminya, Iyan Sembiring demi membahagiakan keluarganya di Solo.

    “Rumah dan mobil sudah dijual, aku tinggal ngekos di Pancoran. Aku enggak bohong, aku tinggal satu kamar sama suami di situ,” jelas Nunung Srimulat dikutip dari podcast Has Entertainment, Senin (24/2/2025).

    Nunung Srimulat mengaku memilih tinggal di kos karena di Jakarta ia hanya tinggal bersama suaminya.

    “Mau bagaimana lagi? Kalau ngontrak rumah karena hanya berdua jadinya kebesaran. Kalau mau beli rumah yang baru, maka aku harus menabung dahulu dan satu-satunya jalan adalah ya ngekos karena aku kan masih dipanggil-panggil,” ucapnya sambil meneteskan air mata.

    “Akhirnya aku bilang sama suami ‘ngekos saja ya yank’ suami bilang ‘iya enggak apa-apa’. Ya ngekos,” ujarnya menangis.

    Nunung Srimulat mengatakan, dirinya rela hidup susah di Jakarta yang terpenting keluarganya di Solo bisa hidup bahagia.

    “Aku jual rumah, mobil karena buat aku keluarga di Solo harus ada tempat tinggal. Jadi aku harus mengutamakan keluarga,” tambahnya.

    “Aku rela susah di Jakarta yang penting keluarga bisa hidup bahagia. Buat saya kebahagiaan saya paling utama adalah melihat keluarga bahagia,” tutup Nunung Srimulat yang mengaku di Jakarta tinggal di kosan bersama suaminya.

  • Nunung Srimulat Jual Rumah hingga Ngekos, Ini 3 Cobaan Finansial Terbesarnya

    Nunung Srimulat Jual Rumah hingga Ngekos, Ini 3 Cobaan Finansial Terbesarnya

    Nunung Srimulat Jual Rumah hingga Ngekos, Ini 3 Cobaan Finansial Terbesarnya

    TRIBUNJATENG.COM- Nunung komedian senior Indonesia baru-baru ini menceritakan kondisi finansialnya.

     Nunung memilih tinggal di sebuah kosan sepetak bersama suaminya. 

    Dalam sebuah konten bersama Irish Bella di kanal Has Entertainment, Nunung mengungkapkan bahwa kini dirinya tinggal di sebuah kamar kos di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. 

    “Aku ngekos di Pancoran, nanti main deh. Ngekos satu kamar sama suami. Mau gimana lagi, mau ngontrak rumah karena berdua kebesaran. Kalau mau beli kan pasti harus nabung dulu,” ujar Nunung, dalam tayangan Has Entertainment pada Minggu (23/2/2025).

    Nunung mengakui kehilangan banyak materi, tetapi ia mengaku menerima semua itu dengan ikhlas.

    “Ya karena aku setiap ada cobaan entah itu cobaan dari Allah, entah dari saya perbuat sendiri, itu selalu ikhlas menerimanya, ya udah ikhlas aja, jalanin aja,” kata Nunung penuh ketegaran.

    Dalam perjalanan karirnya, Nunung mengalami 3 peristiwa besar akhir-akhir ini.

    Pada tahun 2019, ia terjerat kasus narkoba yang mengakibatkan penurunan pendapatan karena tidak dapat bekerja selama masa hukuman. Selama periode tersebut, Nunung harus menjual aset-asetnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 

    Ia menjelaskan bahwa langkah tersebut diambil untuk memastikan keluarganya tetap terhidupi meskipun dirinya tidak memiliki pemasukan saat itu.

    Selain itu, pada tahun 2024, Nunung didiagnosis menderita kanker payudara. Biaya pengobatan yang tinggi semakin membebani kondisi keuangannya. Beruntung, sejumlah rekan sesama artis, termasuk Sule, Raffi Ahmad, Baim Wong, dan Ivan Gunawan, memberikan bantuan finansial untuk meringankan beban biaya pengobatan tersebut. Sule, misalnya, tidak hanya membantu secara finansial tetapi juga memberikan dukungan moral selama proses pengobatan Nunung.

    Masih di tahun 2024, Nunung juga menjual rumahnya untuk membelikan rumah keluarganya di Solo.

    Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Nunung kini telah kembali bekerja dan berusaha memulihkan kondisi finansialnya. Ia menegaskan bahwa saat ini dirinya tidak bangkrut dan terus berupaya untuk mengembalikan aset-aset yang sebelumnya terjual.
    (*)

  •  Bareskrim Polri Tindak Praktik Curang di SPBU Sukabumi, Segera Tetapkan Tersangka – Halaman all

     Bareskrim Polri Tindak Praktik Curang di SPBU Sukabumi, Segera Tetapkan Tersangka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri mengungkap praktik kecurangan yang dilakukan oleh pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Sukabumi, Jawa Barat.

    Hal ini berdasarkan laporan masyarakat ditemukan indikasi bahwa sebuah SPBU di wilayah Kecamatan Baros, Sukabumi.

    Pengelola SPBU tersebut telah memasang alat tambahan pada dispenser pompa BBM.

    “Ini sengaja dirancang untuk mengurangi takaran BBM meskipun indikator menunjukkan angka yang sesuai dengan takaran yang dibeli konsumen,” kata Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Pol Nunung Syaifuddin, dalam keterangan Rabu (19/2/2025).

    Penindakan terhadap kasus ini bermula pada 9 Januari 2025, saat tim dari Subdit 1 Direktorat Tindak Pidana Tertentu bersama Direktorat Metrologi Ditjen PKTN Kementerian Perdagangan dan PT Pertamina Patra Niaga melakukan pengecekan di SPBU 34-43111. 

    Hasil pengujian menunjukkan adanya deviasi pengurangan BBM pada empat dispenser dengan merk pompa Tatsuno produksi 2005, untuk jenis Bio Solar, Pertalite, dan Pertamax. 

    Pengukuran menggunakan Bejana Ukur Standar 20 liter memperlihatkan pengurangan BBM yang bervariasi antara 400 ml hingga 600 ml per 20 liter.

    Hasilnya jauh melebihi batas toleransi yang diperbolehkan sebesar 100 ml per 20 liter.

    “Kami menemukan bahwa alat tambahan berupa PCB yang dipasang secara ilegal pada dispenser ini menyebabkan berkurangnya jumlah BBM yang diterima konsumen. Praktik ini jelas melanggar hukum dan merugikan masyarakat,” ujar  Nunung.

    Pengelola SPBU yang terletak di bawah naungan PT PBM (Prima Berkah Mandiri) tersebut, yang telah beroperasi sejak 2005, diduga sengaja menyembunyikan alat tambahan berupa unit PCB (Printed Circuit Board) yang berisi komponen elektronik dan trafo pengatur arus listrik di dalam kompartemen pompa. 

    Alat ini berfungsi untuk mengurangi jumlah BBM yang disalurkan kepada konsumen tanpa terdeteksi oleh petugas yang melakukan tera ulang.

    Akibat praktik curang ini, diperkirakan kerugian yang diderita oleh masyarakat pengguna BBM mencapai sekitar Rp1,4 miliar per tahun. 

    Dia memastikan kasus ini telah naik ke tahap penyidikan.

    “Menetapkan Direktur PT PBM, RUD, sebagai terlapor yang berpotensi menjadi tersangka,” urainya.

    Berdasarkan temuan ini, pelaku dapat dikenakan pasal-pasal dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal, yaitu Pasal 27 yang mengatur tentang larangan memasang alat tambahan pada alat ukur yang sudah ditera, dan Pasal 32 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap orang yang melanggar ketentuan tersebut dapat dipidana dengan ancaman pidana penjara paling lama satu tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 juta. 

    “Kami akan terus melakukan penyelidikan dan menindak tegas segala bentuk kecurangan yang merugikan masyarakat, terutama dalam sektor yang sangat penting seperti distribusi bahan bakar,” tambah Dirtipidter Bareskrim Polri.

    Menteri Perdagangan Budi Santoso yang memberikan apresiasi atas pengungkapan kasus ini.

    “Kecurangan seperti ini merugikan konsumen dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan publik. Kami akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memastikan praktik serupa tidak terjadi lagi,” ujar Budi. (Tribunnews.com/Reynas Abdila)

     

  • Menkes Blak-blakan Soal Target Kenaikan Iuran BPJS

    Menkes Blak-blakan Soal Target Kenaikan Iuran BPJS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga atas PP 82/2018 tentang Jaminan Kesehatan mengamanatkan pemerintah untuk menetapkan manfaat, tarif, dan iuran program jaminan kesehatan nasional yang ada BPJS Kesehatan per 1 Juli 2025.

    Namun, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hingga Dewan Jaminan Sosial Nasional atau DJSN belum berencana menerapkan perubahan iuran BPJS Kesehatan pada tahun ini melainkan pada 2026. Mempertimbangkan masih kuatnya kapasitas keuangan BPJS Kesehatan dalam membayar jaminan kesehatan nasional sampai akhir tahun nanti.

    Meski begitu, Ketua DJSN Nunung Nuryartono mengatakan, penetapan manfaat, tarif, dan iuran program jaminan kesehatan nasional yang dilaksanakan BPJS Kesehatan itu terus dirancang oleh DJSN dalam tim bersama antara Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, dan BPJS Kesehatan sesuai amanat Perpres 59/2024.

    “Sesuai ketentuan DJSN yang lead penentuan iuran ini harapannya akhir bulan ini kita bisa hasilkan simulasi terkait berapa sih iuran yang nantinya akan kita usulkan kepada pemerintah,” kata Nunung saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Jakarta, Selasa (11/2/2025).

    Ia mengatakan, penentuan tarif itu nantinya akan mempertimbangkan skema akhir pemerintah dalam menentukan sistem iuran BPJS Kesehatan dengan mekanisme Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) yang harus terimplementasi per 30 Juni 2025. Selain itu, juga mempertimbangkan tarif layanan kesehatan baru dari INA-CBGs menjadi iDRG Group, hingga kemampuan bayar masyarakat.

    “DJSN pada saat nya akan mengirim surat ke presiden terkait usulan penyesuaian iuran program JKN dari hasil perhitungan tim penetapan manfaat, tarif, dan iuran jaminan kesehatan,” ucapnya.

    Sementara itu, Anggota DJSN Muttaqien mengatakan, acuan yang ada dalam Perpres 59/2024 untuk penetapan iuran BPJS Kesehatan paling lambat Juli 2025 bukan berarti pemerintah harus menaikkan iuran per tanggal tersebut. Bisa saja pemerintah sebatas mengumumkan besaran tarif iuran terbaru pada saat itu namun implementasinya tetap dilakukan pada 2026.

    “Jadi ya bisa jadi, kita sampaikan dulu, tapi nanti waktu (implementasinya) tidak di Juli, tapi waktunya bisa saja kapan gitu ya, dan ini tentu perlu kita komunikasikan dulu dengan internal pemerintah,” tutur Muttaqien.

    Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan tarif iuran BPJS Kesehatan berpeluang naik pada 2026. Namun, besaran tarif iuran untuk tahun ini tetap lantaran keuangan BPJS Kesehatan diproyeksikan masih aman.

    “Saya sudah bilang ke Bapak (Prabowo) kalau hitung-hitungan kami dan Bu Menkeu (Sri Mulyani) 2025 harusnya aman, di 2026 kemungkinan mesti ada adjustment (penyesuaian) dari tarifnya,” ujar Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/2).

    Besaran iuran saat ini belum ada perubahan hingga ada kabar dari pemerintah lebih lanjut. Selama masa transisi iuran akan berlaku seperti sebelumnya.

    Aturan terkait iuran sebelumnya tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2022. Di dalamnya juga dimuat soal pembayaran paling lambat tanggal 10 setiap bulannya, dan tidak ada denda telat membayar mulai 1 Juli 2026.

    Denda dikenakan jika dalam 45 hari sejak status kepesertaan diaktifkan kembali, peserta mendapatkan layanan kesehatan rawat inap.

    Dalam aturan itu, skema iuran dibagi dalam beberapa aspek. Berikut penjelasannya:

    1. Peserta Penerima Bantun Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan yang iurannya dibayarkan langsung oleh Pemerintah.

    2. Iuran bagi peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) yang bekerja pada Lembaga Pemerintahan terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, anggota Polri, pejabat negara, dan pegawai pemerintah non pegawai negeri sebesar 5% dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan : 4% dibayar oleh pemberi kerja dan 1% dibayar oleh peserta.

    3. Iuran peserta PPU yang bekerja di BUMN, BUMD dan Swasta sebesar 5% dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan : 4% dibayar oleh Pemberi Kerja dan 1% dibayar oleh Peserta.

    4. Iuran keluarga tambahan PPU terdiri dari anak keempat dan seterusnya, ayah, ibu dan mertua, besaran iuran sebesar sebesar 1% dari dari gaji atau upah per orang per bulan, dibayar oleh pekerja penerima upah.

    5. Iuran bagi kerabat lain dari PPU seperti saudara kandung/ipar, asisten rumah tangga, dan lainnya, peserta pekerja bukan penerima upah (PBPU) serta iuran peserta bukan pekerja ada perhitungannya sendiri, berikut rinciannya:

    a. Sebesar Rp 42.000 per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas III.

    – Khusus untuk kelas III, bulan Juli – Desember 2020, peserta membayar iuran sebesar Rp 25.500. Sisanya sebesar Rp 16.500 akan dibayar oleh pemerintah sebagai bantuan iuran.

    – Per 1 Januari 2021, iuran peserta kelas III yaitu sebesar Rp 35.000, sementara pemerintah tetap memberikan bantuan iuran sebesar Rp 7.000.

    b. Sebesar Rp 100.000 per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas II.

    c. Sebesar Rp 150.000 per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas I.

    6. Iuran Jaminan Kesehatan bagi Veteran, Perintis Kemerdekaan, dan janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan, ditetapkan sebesar 5% dari 45% gaji pokok Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III/a dengan masa kerja 14 tahun per bulan, dibayar oleh Pemerintah.

    (arj/haa)

  • Kenaikan Iuran JKN Digodok, Hasil Hitungan Dikirim ke Prabowo

    Kenaikan Iuran JKN Digodok, Hasil Hitungan Dikirim ke Prabowo

    Jakarta

    Kenaikan iuran program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sedang dipersiapkan oleh Tim Penetapan Manfaat, Tarif, dan Iuran Jaminan Kesehatan. Hal ini diungkap oleh Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Nunung Nuryartono yang tergabung di tim tersebut.

    Menurut Nunung, DJSN akan bersurat kepada Presiden Prabowo Subianto terkait usulan penyesuaian iuran JKN. Program JKN sendiri diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.

    “DJSN akan mengirimkan surat kepada Presiden terkait usulan penyesuaian iuran program JKN hasil dari perhitungan Tim Penetapan Manfaat, Tarif, dan Iuran Jaminan Kesehatan,” ujar Nunung dalam rapat kerja dengan komisi IX DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (11/1/2025).

    Ia menambahkan, perlu pertemuan khusus antara Tim Penetapan Manfaat, Tarif, dan Iuran Jaminan Kesehatan dengan komisi IX DPR RI terkait penjelasan hasil perhitungan aktuaria sebelum penetapan penyesuaian iuran melalui Perpres.

    “Nampaknya nanti kami mohonkan juga ada pertemuan khusus bapak pimpinan agar kami bisa mengkomunikasikan hasil akhir dari perhitungan iuran kepada Komisi IX,” jelasnya.

    Sebagai informasi, Tim Penetapan Manfaat, Tarif, dan Iuran Jaminan Kesehatan terdiri dari berbagai kementerian/lembaga, termasuk DJSN, Kemenko PMK, Kementerian Kesehatan, Kantor Komunikasi Presiden, Kementerian Keuangan hingga BPJS Kesehatan itu sendiri.

    “Pokja yang pertama berkaitan dengan kajian dan perhitungan aktuari, karena ini kami harus betul-betul bekerja secara intensif, untuk bisa menentukan berapa kira-kira iuran nanti,” tutupnya.

    (ily/rrd)

  • Protes Pemotongan Dana Bansos secara Sepihak, Warga Geruduk Kantor Desa Rawasari Kotim

    Protes Pemotongan Dana Bansos secara Sepihak, Warga Geruduk Kantor Desa Rawasari Kotim

    Kotawaringin Timur, Beritasatu.com – Puluhan warga Desa Rawasari, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menggeruduk kantor desa setelah mengetahui dana bantuan sosial (bansos) yang mereka terima dipotong sepihak oleh oknum pemerintah desa. Mereka menuntut agar uang tersebut segera dikembalikan dan meminta pelaku pemotongan dana bansos diproses secara hukum.

    Dengan membentangkan spanduk tuntutan, warga yang tergabung dalam kelompok penerima manfaat (KPM) mendesak agar oknum pemerintah desa yang diduga terlibat, yakni KAUR pemerintahan desa berinisial W dan sekretaris badan permusyawaratan desa (BPD) berinisial R, segera diperiksa.

    Menurut pengakuan warga, seharusnya setiap warga penerima bansos mendapatkan bantuan sebesar Rp 1,2 juta. Namun, saat pencairan melalui Kantor Pos, dana mereka dipotong tanpa alasan yang jelas, dengan nominal bervariasi mulai dari Rp 100.00 hingga lebih dari Rp 200.000.

    Setelah dilakukan mediasi antara warga dan pihak pemerintah desa, serta dihadiri oleh aparat kecamatan, akhirnya disepakati seluruh dana bansos yang telah dipangkas akan dikembalikan sepenuhnya kepada warga.

    “Bantuan sosial untuk KPM ini merupakan bantuan yang sempat tertunda pada 2024 lalu yang berjumlah 49 orang. Sebenarnya ini bukan kewenangan kami, melainkan Kementerian Sosial dan penyalurnya itu Kantor Pos. Tadi sudah disepakati bantuan yang dipangkas dikembalikan,” kata Kepala Desa Rawasi Sigit Pranowo, Sabtu (1/2/2025).

    Meskipun dana bansos telah dikembalikan, warga tetap mendesak agar kedua oknum yang terlibat diberhentikan dalam waktu 10 hari ke depan. Apabila tidak, mereka akan melanjutkan kasus ini ke jalur hukum.

    “Kami sudah memberikan opsi kepada yang bersangkutan. Meski uang dikembalikan, proses hukum tidak bisa dihentikan begitu saja, karena apa yang telah dilakukan oleh oknum ini sudah melanggar hukum terkait penggelapan atau pemotongan dana bansos,” kata Nunung Adi Satriono yang ditunjuk warga sebagai penasihat hukum.

  • Lagi, Terdakwa Korupsi Dapat Vonis Bebas di Pengadilan Pekanbaru

    Lagi, Terdakwa Korupsi Dapat Vonis Bebas di Pengadilan Pekanbaru

    Perkara yang menjerat keduanya merupakan pengembangan, setelah putusan inkrah lembaga peradilan yang sama terhadap Bendahara Pengeluaran RSUD Bangkinang, Arvina Wulandari.

    Wanita yang memiliki nama lain Nunung itu dinyatakan terbukti bersalah melakukan rasuah sebagaimana putusan tanggal 5 Oktober 2023.

    Saat itu, hakim menyatakan perbuatan Nunung bersama-sama dengan dr Wira Dharma MKM dan dr Andri Justian Sp PD merugikan keuangan negara Cq Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar.

    Hal itu berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Investigatif dalam Rangka Perhitungan Kerugian Negara dari Badan Pemeriksa Keuangan RI atas Penggunaan Anggaran pada BLUD RSUD Bangkinang Kabupaten Kampar TA 2017 dan 2018 Nomor : 26/LHP/XXI/09/2022 tanggal 27 September 2022 sebesar Rp6.992.246.181,04.

    Nunung kemudian dihukum 6,5 tahun penjara dan denda Rp500 juta. Dengan ketentuan apabila tidak dibayar maka dapat diganti dengan 3 bulan kurungan.

    Hakim juga menghukum Arvina membayar uang pengganti kerugian keuangan negara sebesar Rp6.892.246.181,04, karena dia telah mengembalikan uang Rp100 juta. Apabila tidak dibayar maka dapat diganti dengan pidana penjara selama 3 tahun penjara.